BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting

BAB 1 PENDAHULUAN. Kabupaten Labuhan Batu merupakan pusat perkebunan kelapa sawit di Sumatera

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

BAB 2 TINJAUAN TEORI

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah menjadi semakin saling tergantung pada

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein

IV. METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah untuk orang yang tidak mau bekerja

IV. METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu

BAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SUPLEMEN 3 Resume Hasil Penelitian: Analisis Respon Suku Bunga dan Kredit Bank di Sumatera Selatan terhadap Kebijakan Moneter Bank Indonesia

BAB 2 LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara yang memutuskan untuk menempuh kebijakan hutang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang

III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.

IV METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

PROYEKSI TINGKAT PRODUKSI KETERSEDIAAN JAGUNG PROPINSI SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR ENDANG SUSANTI PURBA

PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK.

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

(T.6) PENDEKATAN INDEKS SIKLUS PADA METODE DEKOMPOSISI MULTIPLIKATIF

HUMAN CAPITAL. Minggu 16

IV. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERAMALAN TINGKAT KEBUTUHAN BERAS PADA TAHUN 2008 DI KABUPATEN TAPANULI SELATAN SAMIRA SIREGAR

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.

PEMODELAN PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN

APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND

Perbandingan Metode Winter Eksponensial Smoothing dan Metode Event Based untuk Menentukan Penjualan Produk Terbaik di Perusahaan X

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV HAMILTON*

1.1. Latar Belakang 1.2. Maksud, Tujuan, Manfaat dan Sasaran 1.3. Ruang Lingkup Kegiatan 1.4. Sistematika Penulisan

BAB 2 DASAR TEORI. Studi mengenai aspek teknis dan produksi ini sifatnya sangat strategis, sebab

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan kemajuan kearah yang dicapai. Seperti yang terdapat pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM INFORMASI PERAMALAN STOK BARANG DI CV. ANNORA ASIA MENGGUNAKAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

post facto digunakan untuk melihat kondisi pengelolaan saat ini berdasarkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam

BAB 3 GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK Sejarah Singkat BPS (Badan Pusat Statistik) A. Masa Pemerintahan Hindia Belanda

ADOPSI REGRESI BEDA UNTUK MENGATASI BIAS VARIABEL TEROMISI DALAM REGRESI DERET WAKTU: MODEL KEHILANGAN AIR DISTRIBUSI DI PDAM SUKABUMI

Analisis Model dan Contoh Numerik

Perancangan Sistem Peramalan Penjualan Barang Pada UD Achmad Jaya Dengan Metode Triple Exponential Smoothing

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Kawasan Pesisir Kabupaten Kulon Progo. Pemanfaatan/Penggunaan Lahan Saat Ini

Bab II Dasar Teori Kelayakan Investasi

Kombinasi Fitting Sinusoids dan Metode Dekomposisi dalam Memprediksi Besar Permintaan Kredit

BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET. Pertanian, Kerajinan dan Perdagangan (Directure Vand Landbow Nijeverheiden

PENELUSURAN EMPIRIS KETERKAITAN PASAR KEUANGAN DAN KOMPONEN PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA,

III. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan

LANDASAN TEORI. Untuk membantu tercapainya suatu keputusan yang efisien, diperlukan adanya

Aplikasi Metode Seismik 4D untuk Memantau Injeksi Air pada Lapangan Minyak Erfolg

Bab IV Pengembangan Model

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Sebelumnya

BAB IV PERHITUNGAN NUMERIK

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II LANDASAN TEORI. Persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau

Suatu Catatan Matematika Model Ekonomi Diamond

Bab 2 Landasan Teori

Jurnal Edik Informatika Penelitian Bidang Komputer Sains dan Pendidikan Informatika V1.i1(64-69)

SISTEM PREDIKSI PENJUALAN GAMIS TOKO QITAZ MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING. Oleh: Salman Alfarisi

BAB 3 LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009

BAB 3 LANDASAN TEORI. 3.1 Pengertian dan Kegunaan Peramalan (Forecasting)

RANK DARI MATRIKS ATAS RING

MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH)

Transkripsi:

11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Keahanan pangan (food securiy) di negara kia ampaknya cukup rapuh. Sejak awal ahun 1990-an, jumlah produksi pangan eruama beras, cenderung mengalami penurunan sehingga dalam 15 ahun erakhir hampir seiap ahun kia harus mengimpor beras. Disamping iu, harga beraspun naik urun. Meski ampak ada spekulasi dalam flukuasi harga, bagaimanapun flukuasi harga iu erkai juga dengan flukuasi persediaan beras di pasaran. Beberapa kalangan mensinyalir, sejak dua dekade lalu elah erjadi konversi lahan peranian subur dengan sisem irigasi baik, khususnya di Jawa, secara luas unuk kepeningan indusri dan pemukiman. Ini mengakibakan areal persawahan menjadi berkurang dan enunya berpengaruh besar pada penurunan jumlah produksi padi. Sinyal elemen ersebu ampaknya ada benarnya karena berkurangnya produksi beras memang bersamaan dengan erjadinya alih fungsi lahan persawahan secara besarbesaran. Fakor lain yang mempengaruhi penurunan jumlah padi di luar konversi lahan ersebu adalah: a. Luas areal usaha ani yang kecil b. Dienukannya harga dasar padi secara kea oleh pemerinah Universias Sumaera Uara

12 c. Subsidi harga sarana produksi, seperi pupuk dan oba-obaan pemberanasan hama, elah dikurangi d. Ada kecenderungan dianara peani unuk menanam ladangnya dengan melakukan diversifikasi anaman pangan e. Keenagakerjaan Dalam koneks iulah implemenasinya, negara kia akan selalu dihadapkan pada krisis pangan yang erus menerus. Suau keadaan dimana jumlah produksi pangan idak mencukupi unuk memenuhi kebuuhan penduduk. Tampaknya kini kia sudah idak memiliki keahanan pangan yang berasal dari kekuaan produksi peranian dalam negeri, eapi benuk Keahanan Pangan yang Terganung. Sumbangan sekor peranian dalam perekonomian cenderung menurun dari ahun ke ahun sejalan dengan perkembangan kegiaan ekonomi di sekor-sekor lain di luar peranian. Pada ahun 1987 sekor peranian masih memberikan sumbangan sekiar 38 persen dari Produk Domesik Bruo (PDB). Unuk kelompok non-migas dan sepuluh ahun kemudian (1997) menurun menjadi 16 persen, aau erjadi penurunan raa-raa 2,2 persen per ahun. Dari sisi perdagangan dunia aau ekspor, peranan ekspor peranian dan sekor agribisnis akan erliha lebih jelas. Dalam ahun 1992, sekor agribisnis memberikan sumbangan sebesar US$ 6,24 milyar dan meningka menjadi US% 12,96 milyar pada ahun 1997, aau kenaikan sekiar 21% per ahun. Pesanya laju perkembangan di aas idak erlepas dari kebijakan ekonomi makro yang diempuh pemerinah, ermasuk kebijakan di sekor moneer. Universias Sumaera Uara

13 Sekor peranian berada di uruan keiga dalam memberikan sumbangan erhadap PDB nasional, yakni berkisar anara 14,8% sampai 17,36%, dengan kecenderungan yang menurun sebelum krisis ekonomi pada ahun 1997. Namum sejak erjadinya krisis, sumbangan erhadap PDB mengalami peningkaan. Selama periode 1983-1998 areal panen padi di Indonesia memiliki laju perumbuhan sebesar 1,38% per ahun, dan produksi sebesar 2,21% per ahun. Provinsi Sumaera Uara merupakan senra produksi padi dengan pangsa produksi masing-masing 7% dan 18% erhadap produksi nasional pada ahun 1998 mengalami perumbuhan areal panen dan produksi masing-masing sebesar 2,58% dan 3,71% unuk Sumaera Uara. Nilai ekspor hasil peranian mempunyai hubungan jangka panjang dengan beberapa indikaor moneer seperi nilai ukar Dolar, nilai ukar Yen, jumlah uang beredar, suku bunga deposio, dan posisi kredi peranian. Arinya, apabila salah sau indikaor moneer ini mengalami suau kejuan, maka dalam jangka panjang nilai ekspor peranian akan menyesuaikan diri sehingga imbul suau keseimbangan baru, namun benuk hubungannya perlu dikaji lebih lanju. Pencabuan subsidi pupuk dan penurunan harga produk peranian selama dua ahun erakhir, elah menurunkan keunungan usaha ani anaman pangan dan horikulura. Unuk merangsang peani dalam kegiaan produksi, diperlukan jaminan bahwa produk yang dihasilkan dapa dijual dengan harga yang layak. Dalam kaian ini perlu dikembangkan sisem kuoa produksi dan penerapan arif impor, khususnya unuk komudias andalan yang melibakan banyak peani. Universias Sumaera Uara

14 Unuk meningkakan lagi sumbangan sekor peranian erhadap PDB nasional aau agar sekor peranian dapa mendorong roda perekonomian lebih cepa lagi, maka sebaiknya diperimbangkan kebijakan yang dapa meningkakan keunungan relaif sekor peranian aau komodias peranian, aau melakukan kebijakan kea dan peningkaan suku bunga. Upaya ini yang dapa meningkakan sumbangan sekor peranian eruama produksi beberapa komodias andalan adalah dengan penyediaan kredi peranian. Jadi sasaran ideal pembangunan sekor peranian kia saa ini adalah erwujudnya sisem peranian yang berkelanjuan. Sasaran yang saa ini sering didengungkan adalah erwujudnya sisem peranian berbasis agribisnis dan agroindusri. Berbagai benuk ilmu pengeahuan dan eknologi yang mendasar dan ekspansif menerobos semua kegiaan peranian. Sraegi dan rumusan kebijaksanaan pengembangan peranian erus dikembangkan dari berbagai bidang ilmu, seperi sisem informasi, perencanaan dan manajemen, penerapan eknologi, peranan penanaman modal, sera problema lingkungan yang mungkin erjadi. Pembangunan peranian merupakan suau bagian inegral dari pembangunan nasional. Dalam rangka pembangunan nasional iu, ujuan pembangunan peranian iu unuk meningkakan pendapaan dan kesejaheraan peani dan nelayan khususnya sera masyaraka peranian pada umumnya melalui peningkaan produksi peranian baik kualias maupun kuaniasnya. Universias Sumaera Uara

15 Produksi padi di Indonesia sanga flukuaif. Keajaman flukuasi akan berdampak luas erhadap sisem aanan negara yang sebagian besar rakyanya memilih padi sebagai makanan pokok. Padi juga bersifa poliis karena cukup padi berari cukup pangan. Dalam negara yang cukup pangan gejolak poliik jarang erjadi. Didorong oleh keadaan di aas, maka penulis ingin mengadakan peneliian mengenai fakor-fakor yang mempengaruhi produksi padi, dengan judul: PROYEKSI PRODUKSI PADI DI SUMATERA UTARA TAHUN 2008-2009 DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMULUSAN (SMOOTHING) EKSPONENSIAL GANDA SATU PARAMETER DARI BROWN. 1.2. Perumusan Masalah Sumaera Uara merupakan senra produksi padi erhadap produksi nasional. Namun unuk seiap ahunnya produksi padi di Sumaera Uara ini idak sabil. Hal ini dapa erjadi karena kuanias fakor-fakor yang mempengaruhinya senaniasa berubah. Produksi padi dipengaruhi oleh beberapa fakor yang idak eap, namun sangalah pening unuk mengeahui jumlah produksi padi dan unuk meliha jumlah produksi di masa yang akan daang dengan menggunakan Pemulusan (Smoohing) Eksponensial Ganda Meode Linier Sau Parameer dari Brown. Universias Sumaera Uara

16 1.3. Tinjauan Pusaka Pemulusan Eksponensial Linier dapa dihiung hanya dengan iga nilai daa dan sau nilai α. Pendekaan ini memberikan bobo yang semakin menurun pada observasi masa lalu. Dengan alasan ini pemulusan eksponensial linier lebih disukai daripada raa-raa bergerak linier sebagai suau meode peramalan dalam berbagai kasus uama. Dasar pemikiran dari pemulusan eksponensial linier dari Brown adalah sama dengan raa-raa bergerak linier, karena kedua nilai pemulusan unggal dan ganda keinggalan dari daa yang sebenarnya bilamana erdapa unsur rend, perbedaan anara nilai pemulusan unggal dan ganda dapa diambahkan kepada nilai pemulusan unggal dan disesuaikan unuk rend. Persamaan yang dipakai dalam implemenasi pemulusan eksponensial linier sau parameer dari Brown sebagai beriku: S S a b ' '' ( α ) S ' 1 = α X + 1 α S ( α ) S " 1 ' = + 1 = S ' + α = 1 α ' " ' " ( S S ) = S S ' " ( S S ) 2 F + m = a + b m Dimana: ' S adalah nilai pemulusan eksponensial unggal Universias Sumaera Uara

17 " S adalah nilai pemulusan eksponensial ganda m adalah jumlah periode ke depan yang diramalkan 1.4. Tujuan Peneliian Mengeahui jumlah produksi padi ahun 2009 dari daa produksi padi ahun sebelumnya yaiu dengan meramalkan dari daa produksi padi ahun sebelumnya. 1.5. Konribusi Peneliian Peneliian ini diharapkan bermanfaa sebagai: a. Dasar bagi penelii dalam menyusun meode peramalan enang Pemulusan (Smoohing) Eksponensial Ganda Meode Linier Sau Parameer dari Brown. b. Sebagai masukan bagi dinas keahanan pangan dalam hal peningkaan hasil produksi padi dengan meliha fakor-fakor apa saja yang lebih relevan yang mempengaruhi hasil produksi. 1.6. Meode Peneliian Meode peneliian adalah suau cara yang erdiri dari langkah-langkah aau uruan kegiaan yang berfungsi sebagai pedoman umum yang digunakan unuk melaksanakan peneliian sehingga apa yang menjadi ujuan dari peneliian iu erwujud. Model yang digunakan Universias Sumaera Uara

18 Model yang digunakan dalam peneliian ini adalah meode peramalan Pemulusan (Smoohing) Eksponensial Ganda Meode Linier Sau Parameer dari Brown. Adapun daa yang diperoleh unuk peneliian ini merupakan daa sekunder dari Kanor Badan Keahanan Pangan di Jl. Jenderal Besar Abd. Haris Nasuion No. 24. Meode pengumpulan daa Meode pengumpulan daa berdasarkan sumbernya dibedakan menjadi: a. Daa primer b. Daa sekunder Daa primer adalah daa yang diperoleh langsung sumbernya, diamai, dicaa unuk pengamaannya. Daa sekunder adalah daa yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya oleh penelii, misalnya dari Badan Pusa Saisik (BPS), majalah, inerne, keerangankeerangan aau publikasi lainnya. Universias Sumaera Uara

19 1.7. Sisemaika Penulisan BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini menerangkan enang laar belakang, perumusan masalah injauan pusaka, ujuan peneliian, konribusi peneliian, meode peneliian dan sisemaika penulisan. BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini menerangkan enang segala sesuau yang mencakup erhadap penyelesaian masalah sesuai dengan judul yang dibua BAB 3 SEJARAH SINGKAT BADAN KETAHAN PANGAN Bab ini menerangkan keadaan Badan Keahanan Pangan BAB 4 ANALISA DATA Bab ini membahas enang pengolahan daa unuk mencari hasil peramalan BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM Bab ini membahas enang sofware yang digunakan dalam analisa daa sera cara penggunaan dari sofware yang dipakai BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menerangkan kesimpulan aas daa yang elah diamai juga saran yang dapa berupa masukan bagi Keahana Pangan, Pemerinah maupun swasa sera pihak-pihak lain yang membuuhkan hasil dari peneliian ini. Universias Sumaera Uara