PERSAMAAN DIFERENSIAL

dokumen-dokumen yang mirip
1 Persamaan rekursif linier non homogen koefisien konstan tingkat satu

I. DERET TAKHINGGA, DERET PANGKAT

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas mengenai definisi suatu ring serta

BAB IV PERSAMAAN TINGKAT SATU DERAJAT TI NGGI (1-n)

Secara umum, suatu barisan dapat dinyatakan sebagai susunan terurut dari bilangan-bilangan real:

BAB I KONSEP DASAR PERSAMAAN DIFERENSIAL

6. Pencacahan Lanjut. Relasi Rekurensi. Pemodelan dengan Relasi Rekurensi

Bab 8 Teknik Pengintegralan

III PEMBAHASAN. λ = 0. Ly = 0, maka solusi umum dari persamaan diferensial (3.3) adalah

BAB V. INTEGRAL. Lambang anti-turunan (integral tak-tentu) oleh Leibniz adalah... dx, sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BARISAN DAN DERET. Nurdinintya Athari (NDT)

Penyelesaian Persamaan Non Linier

Ruang Vektor. Modul 1 PENDAHULUAN

Teorema Nilai Rata-rata

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom. Barisan dan Deret

2 BARISAN BILANGAN REAL

(The Method of Separation of Variables). Metode ini dapat digunakan pada PDP linier, khususnya PDP dengan koefisien konstan.

B a b 1 I s y a r a t

REGRESI LINIER DAN KORELASI. Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yang mudah didapat atau tersedia. Dapat dinyatakan

Dasar Sistem Pengaturan - Transformasi Laplace. Transformasi Laplace bilateral atau dua sisi dari sinyal bernilai riil x(t) didefinisikan sebagai :

Gambar 1. Partisi P dari empat persegi panjang R = [a, b] x [c, d] adalah dua himpunan i i

Hendra Gunawan. 12 Februari 2014

TURUNAN FUNGSI. Definisi. 3.1 Pengertian Turunan Fungsi. Turunan fungsi f adalah fungsi f yang nilainya di c adalah. asalkan limit ini ada.

Bab 7 Penyelesaian Persamaan Differensial

Deret Fourier. Modul 1 PENDAHULUAN

METODE NUMERIK JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA 7/4/2012 SUGENG2010. Copyright Dale Carnegie & Associates, Inc.

ARTIKEL. Menentukan rumus Jumlah Suatu Deret dengan Operator Beda. Markaban Maret 2015 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Oleh : Bambang Supraptono, M.Si. Referensi : Kalkulus Edisi 9 Jilid 1 (Varberg, Purcell, Rigdom) Hal

Range atau jangkauan suatu kelompok data didefinisikan sebagai selisih antara nilai terbesar dan nilai terkecil, yaitu

Distribusi Pendekatan (Limiting Distributions)

PENYELESAIAN PERSAMAAN GELOMBANG DENGAN METODE D ALEMBERT

An = an. An 1 = An. h + an 1 An 2 = An 1. h + an 2... A2 = A3. h + a2 A1 = A2. h + a1 A0 = A1. h + a0. x + a 0. x = h a n. f(x) = 4x 3 + 2x 2 + x - 3

PERTEMUAN 13. VEKTOR dalam R 3

Barisan. Barisan Tak Hingga Kekonvergenan barisan tak hingga Sifat sifat barisan Barisan Monoton. 19/02/2016 Matematika 2 1

Aji Wiratama, Yuni Yulida, Thresye Program Studi Matematika Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat Jl. Jend. A. Yani km 36 Banjarbaru

) didefinisikan sebagai persamaan yang dapat dinyatakan dalam bentuk: a x a x a x b... b adalah suatu urutan bilangan dari bilangan s1, s2,...

Pendugaan Selang: Metode Pivotal Langkah-langkahnya 1. Andaikan X1, X

JFET (Junction Field Effect Transistor)

KARAKTERISTIK GRUP YANG DIBANGUN OLEH MATRIKS N X N DENGAN ENTRI BILANGAN BULAT MODULO P, P PRIMA

oleh hasil kali Jika dan keduanya fungsi yang dapat didiferensialkan, maka

Ukuran Pemusatan. Pertemuan 3. Median. Quartil. 17-Mar-17. Modus

Bab 3 Metode Interpolasi

KALKULUS 4. Dra. D. L. Crispina Pardede, DEA. SARMAG TEKNIK MESIN

C (z m) = C + C (z m) + C (z m) +...

BAB II TEORI DASAR. Definisi Grup G disebut grup komutatif atau grup abel jika berlaku hukum

An = an. An 1 = An. h + an 1 An 2 = An 1. h + an 2... A2 = A3. h + a2 A1 = A2. h + a1 A0 = A1. h + a0. x + a 0. x = h a n. f(x) = 4x 3 + 2x 2 + x - 3

I. PENDAHULUAN II. LANDASAN TEORI

Matematika SMA (Program Studi IPA)

Kompleksitas Waktu untuk Algoritma Rekursif. ZK Abdurahman Baizal

BAB 4 LIMIT FUNGSI Standar Kompetensi Menggunakan konsep limit fungsi dan turunan fungsi dalam pemecahan masalah

Pendekatan Nilai Logaritma dan Inversnya Secara Manual

Kalkulus Rekayasa Hayati DERET

Definisi Integral Tentu

Dalam kehidupan sehari-hari terdapat banyak benda yang bergetar.

Ruang Banach. Sumanang Muhtar Gozali UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Barisan Aritmetika dan deret aritmetika

Persamaan Non-Linear

3. Rangkaian Logika Kombinasional dan Sequensial 3.1. Rangkaian Logika Kombinasional Enkoder

BAB III METODOLOGI START. Baca Input Data γ, c, φ, x 1, y 1, x 2, y 2, x 3, y 3, x 4, y 4, D. Menghitung FK Manual. Tidak.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Integral adalah salah satu konsep penting dalam Matematika yang

SOAL-JAWAB MATEMATIKA PEMINATAN STATISTIKA. 6 cm, 7 cm, 6 cm, 4 cm, 6 cm, 3 cm, 7 cm, 6 cm, 5 cm, 8 cm.

BARISAN DAN DERET. 05/12/2016 Matematika Teknik 1 1

Sistem Bilangan Kompleks (Bagian Ketiga)

BAB III MENENTUKAN MODEL KERUSAKAN DAN INTERVAL WAKTU PREVENTIVE MAINTENANCE OPTIMUM SISTEM AXIS PADA MESIN CINCINNATI MILACRON DOUBLE GANTRY TIPE-F

Galat dan Perambatannya

DERET TAK HINGGA (INFITITE SERIES)

EMPAT CARA UNTUK MENENTUKAN NILAI INTEGRAL POISSON., Sri Gemawati 2, Agusni 2. Mahasiswa Program Studi S1 Matematika 2

BAB III PEMBAHASAN. Pada BAB III ini akan dibahas mengenai bentuk program linear fuzzy

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan suatu ilmu yang mempunyai obyek kajian

Perilaku Distribusi Bernoulli. Definisi: Bernoulli. Contoh Binomial. Contoh Binomial

BAB 6. DERET TAYLOR DAN DERET LAURENT Deret Taylor

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III TAKSIRAN KOEFISIEN KORELASI POLYCHORIC DUA TAHAP. Permasalahan dalam tugas akhir ini dibatasi hanya pada penaksiran

Kekeliruan dalam Perhitungan Numerik dan Selisih Terhingga Biasa

Metode Beda Hingga dan Teorema Newton untuk Menentukan Jumlah Deret. Finite Difference Method and Newton's Theorem to Determine the Sum of Series

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian

BAB VIII KONSEP DASAR PROBABILITAS

BAB V UKURAN GEJALA PUSAT (TENDENSI CENTRAL)

terurut dari bilangan bulat, misalnya (7,2) (notasi lain 2

BAHAN AJAR KALKULUS 2. Disusun Oleh: Drs. Moch. Chotim, MS. Muhammad Kharis, S.Si, M.Sc

B A B 7 DIFERENSIASI DAN INTEGRASI NUMERIK

II LANDASAN TEORI. Sebuah bilangan kompleks dapat dinyatakan dalam bentuk. z = x jy. (2.4)

Praktikum Perancangan Percobaan 9

BAB II LANDASAN TEORI. matematika secara numerik dan menggunakan alat bantu komputer, yaitu:

MODUL MATEMATIKA SMA IPA Kelas 11

POSITRON, Vol. II, No. 2 (2012), Hal. 1-5 ISSN : Penentuan Energi Osilator Kuantum Anharmonik Menggunakan Teori Gangguan

PENERAPAN TEOREMA TITIK TETAP UNTUK MENUNJUKKAN ADANYA PENYELESAIAN PADA SISTEM PERSAMAAN LINEAR

theresiaveni.wordpress.com NAMA : KELAS :

BAB 1 PENDAHULUAN. dimana f(x) adalah fungsi tujuan dan h(x) adalah fungsi pembatas.

Karakteristik Dinamik Elemen Sistem Pengukuran

STATISTICS. Hanung N. Prasetyo Week 11 TELKOM POLTECH/HANUNG NP

Pendugaan Parameter Model

MAKALAH ALJABAR LINEAR SUB RUANG VEKTOR. Dosen Pengampu : Darmadi, S.Si, M.Pd

PENERAPAN TEOREMA TITIK TETAP UNTUK MENUNJUKKAN ADANYA PENYELESAIAN PADA SISTEM PERSAMAAN LINEAR

Kestabilan Rangkaian Tertutup Waktu Kontinu Menggunakan Metode Transformasi Ke Bentuk Kanonik Terkendali

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 7. No. 1, 31-41, April 2004, ISSN :

Transkripsi:

PERSAMAAN DIFERENSIAL A. Persamaa Diferesial Liier Tigkat Satu Betuk umum ersamaa diferesial liier tigkat satu adalah sebagai berikut: P( ) y Q( ) d atau y P( ) y Q( ) Rumus eyelesaia umum utuk ersamaa diferesial ii adalah sebagai berikut: dega C meruaka suatu kostata. Cotoh : Tetuka solusi dari y y e. Dalam soal ii, diketahui P ( ) da (i) P( ) d d (ii) (iii) (iv) P ( ) d e e e ( ) Q( ) e e e P d e Q( ) e d e P( ) d P( ) d P( ) d y e e Q( ) d C Q( ) e. Dega demikia, solusi umum dari ersamaa diferesial ii adalah: P( ) d P( ) d y e e Q( ) d C Cotoh : Tetuka solusi dari y d. y e e C y e Ce Betuk ersamaa diferesial di atas bukalah betuk umum dari ersamaa diferesial liier tigkat satu. Maka, dega megalika / ada kedua ruas, didaatlah y d sehigga P ( ) da Q( ). (i) P( ) d d l l P (ii) ( ) d l e e P( ) d (iii) e Q( ) (iv) e Q( ) d d P( ) d KALKULUS Srava Chrisdes

Dega demikia, solusi umum dari ersamaa diferesial ii adalah: P( ) d P( ) d y e e Q( ) d C y C y C B. Persamaa Diferesial Liier Homoge Tigkat ke- dega Koefisie Teta Betuk umum dari ersamaa diferesial liier tigkat- adalah: P P P... P P y Q d d d d dega P da P, P,..., P, P, Q adalah suatu fugsi dari variabel atau suatu kostata. Jika Q =, maka ersamaa di atas disebut sebagai ersamaa diferesial liier homoge. Jika P, P,..., P, P semuaya kostata, dega P, maka ersamaa di atas disebut sebagai ersamaa diferesial liier dega koefisie teta (kosta). d Utuk memermudah betuk umum dari ersamaa di atas, dimisalka saja D dega d Dy d ; Dy d ; Dy da seterusya d sehigga betuk umumya mejadi P D P D P D... P D P y Q dega P D P D P D... P D P F( D). Misalka FD ( ) daat difaktorka mejadi faktor liier dega F( D) ( D m)( D m)...( D m ) maka, betuk ersamaa diferesial di atas mejadi ( D m )( D m )...( D m ) y Q Saat FD ( ), ersamaa ( D m)( D m)...( D m ) disebut sebagai ersamaa karakteristik dega akar-akar karakteristikya m, m,..., m. Persamaa karakteristik ii meruaka ersamaa agkat ke- dari variabel D, sehigga akar-akar karakteristikya memuyai tiga kemugkia, yaitu: ) m, m,..., m, semuaya adalah bilaga riil da berlaia, ) m, m,..., m, semuaya adalah bilaga riil da terdaat akar m kembar sebayak r, ) m, m,..., m, terdaat beberaa (atau semua) akar yag adalah bilaga komleks a ib dega ab,. Teorema Diketahui suatu ersamaa diferesial liier homoge ( D m)( D m)...( D m ) y. Jika m, m,..., m semuaya adalah bilaga riil da berlaia, maka eyelesaia umumya adalah: m m m y Ce C e... C e KALKULUS Srava Chrisdes

Cotoh : Tetuka solusi dari 6y. d d Persamaa karakteristikya adalah D D6 ( D )( D) Maka, akar-akar karakteristikya adalah m da m solusi umum dari ersamaa diferesial ii adalah: m m y C e C e Teorema y C e C e Diketahui suatu ersamaa diferesial liier homoge ( D m)( D m)...( D m ) y. Jika m, m,..., m semuaya adalah bilaga riil da terdaat akar m yag kembar sebayak r, maka eyelesaia umumya adalah: m m m r m m y C e C e C e... Cr e... Ce Cotoh 4: Selesaikalah ersamaa diferesial Persamaa karakteristikya adalah d d d d d y D D D ( D)( D)( D) Maka, akar-akar karakteristikya adalah m =. solusi umum dari ersamaa diferesial ii adalah: y C e C e C e Teorema m m m y C e C e C e Diketahui suatu ersamaa diferesial liier homoge tigkat dua ( D m)( D m) y. Diketahui ula m da m meruaka seasag akar komleks kojugat (yaki, m a bi da m a bi dega ab, ). Jika b, maka eyelesaia umumya adalah: a y e Cos b C si b Cotoh 5: Selesaikalah ersamaa diferesial y. d d KALKULUS Srava Chrisdes

Persamaa karakteristikya adalah: Igat kembali rumus kuadrat D D m, a Dega megguaka rumus tersebut, didaatlah b b 4a b b a ( ) ( ) 4()() 4 6 m, a () Maka, akar-akar karakteristikya adalah 6 i 6 6i m i 6 i 6 6i m i solusi umum dari ersamaa diferesial ii adalah: a y e Cos b C si b y e Cos C si Sekarag, aka dilihat otoh bagaimaa eyelesaia ersamaa diferesial liier homoge dega ilai m bervariasi. Cotoh 6: Tetuka solusi ersamaa diferesial Persamaa karakterisitikya adalah Dari Dari ( D 4) ( D 4) 4 6y 4 d. 4 D 6 ( D 4)( D 4), didaatlah akar-akar karakteristik m da m, dega megguaka rumus kuadrat, didaatlah akar-akar karakteristik m i da m4 i solusi umum dari ersamaa diferesial ii adalah: m m a y C e C e e C os b C 4 si b y C e C e C os C si 4 C. Persamaa Diferesial Tak Homoge dega Koefisie Teta Lihat kembali betuk umum dari ersamaa diferesial liier tigkat- dega koefisie teta adalah: P P P... P P y Q d d d d dega P da P, P,..., P, P adalah kostata. KALKULUS Srava Chrisdes 4

Jika Q, maka ersamaa di atas disebut sebagai ersamaa diferesial tak homoge. Dega melakuka emisala seerti yag telah dijelaska sebelumya, maka betuk umum dari ersamaa diferesial liier tigkat- dega koefisie teta daat dituliska sebagai berikut dega atau F( D) y Q F( D) P D P D P D... P D P F( D) ( D m)( D m)...( D m ) da, Q. Maka, betuk eyelesaia umum dari ersamaa diferesial liier tak homoge tigkat- dega koefisie teta adalah y y y y : eyelesaia umum dari F( D) y (fugsi komlemeter) y : itegral khusus F( D) y Q Cara meari itegral khusus y : ) metode koefisie tak tetu (tergatug betuk dari Q), ) metode variasi dari arameter. Tekik A samai Tekik D berikut aka membahas earia itegral khusus dega metode koefisie tak tetu. Tekik A Diketahui suatu ersamaa diferesial liier tak homoge P P P... P P y Q. d d d d Jika Q suatu kostata takol, maka itegral khusus dari eyelesaia ersamaa diferesial tersebut adalah Q y P Cotoh 7: Selesaikalah ersamaa diferesial berikut: Utuk meari y 6. d d y, lagkah-lagkahya sama seerti ada Cotoh samai dega Cotoh F D y. Maka, ersamaa karakteristikya adalah 6, yaitu dega memisalka ( ) D D ( D)( D) sehigga akar-akar karakteristikya adalah m da m y C e C e KALKULUS Srava Chrisdes 5

Selajutya, telah diketahui bahwa Q = 6 da P. Maka, Q 6 y P Dega demikia, solusi umum dari ersamaa diferesial ii adalah: y y y y y y C e C e Tekik B Diketahui suatu ersamaa diferesial liier tak homoge P P P... P P y Q. d d d d Jika Q berbetuk ersamaa oliomial derajat, maka itegral khusus dari eyelesaia ersamaa diferesial tersebut adalah y A B C dega d Cotoh 8: Tetuka solusi dari A da A B d. y. d d Utuk meari y, misalka F( D) y. Maka, ersamaa karakteristikya adalah D D ( D )( D) sehigga akar-akar karakteristikya adalah m da m y C e C e Lalu, misalka y A B C dega A da A B d d. Dega mesubstitusi y,, da d d ( A) ( A B) ( A B C) ke ersamaa diferesial awal, dieroleh A (A B) (A B C) Kemudia, dega meyamaka masig-masig suku ada kedua ruas, didaatlah A AB A B C sehigga A B C 4 y. 4 Dega demikia, solusi umum dari ersamaa diferesial ii adalah: y y y y Ce Ce 4 KALKULUS Srava Chrisdes 6

Tekik C Diketahui suatu ersamaa diferesial liier tak homoge P P P... P P y Q. d d d d k Jika Q berbetuk Ce dega C da k adalah suatu kostata, maka itegral khusus dari eyelesaia ersamaa diferesial tersebut adalah k y Ae dega Ak e k d Cotoh 9: Tetuka solusi dari da Ak e k d. 4y e d. Utuk meari y, misalka F( D) y. Maka, ersamaa karakteristikya adalah D 4 Dega megguaka rumus kuadrat, dierolehlah akar-akar karakteristikya m i da m i Lalu, dega C = da k =, misalka Dega mesubstitusi y C os C si y Ae dega da d 9Ae 4 Ae e 9Ae d da y ke ersamaa diferesial awal, dieroleh Ae e sehigga didaatlah A = /. y e Dega demikia, solusi umum dari ersamaa diferesial ii adalah: y y y y Cos C si e Ae d. Tekik D Diketahui suatu ersamaa diferesial liier tak homoge P P P... P P y Q. d d d d Jika Q berbetuk C os k atau C si k dega C da k adalah suatu kostata, maka itegral khusus dari eyelesaia ersamaa diferesial tersebut adalah y Aos k Bsi k dega os si d Ak k Bk k da Ak si k Bk os k d. KALKULUS Srava Chrisdes 7

Cotoh : Selesaika ersamaa diferesial y si. d d Utuk meari y, misalka F( D) y. Maka, ersamaa karakteristikya adalah D D ( D )( D) sehigga akar-akar karakteristikya adalah m da m y C e C e Lalu, dega C da k, misalka y Aos Bsi dega Aos Bsi da Asi B os d d. Dega mesubstitusi y,, da ke ersamaa diferesial awal, dieroleh d d ( Aos Bsi ) ( Asi Bos ) ( Aos Bsi ) si ( A B) os ( A B)si si Kemudia, dega meyamaka masig-masig suku ada kedua ruas, didaatlah A B AB sehigga A B y os si Dega demikia, solusi umum dari ersamaa diferesial ii adalah y y y y Ce Ce os si Sekarag, aka diberika otoh bagaimaa meari itegral khusus dari ersamaa diferesial liier tak homoge dega Q meruaka hasil kali atau hasil jumlah fugsi-fugsi dari jeis yag telah dibahas ada Tekik A samai Tekik D. Sebagai otoh, misalka 4y os. Dalam hal ii, Q os ; d d meruaka erkalia atara (oliom berderajat ) da os. Berdasarka Tekik B diketahui utuk Q berbetuk ersamaa oliomial derajat itegral khususya y A B C. Maka, utuk Q berbetuk ersamaa oliomial derajat memberika itegral khusus y A B. Lalu berdasarka Tekik D, utuk os, itegral khususya y os si. itegral khusus utuk Q os adalah: y ( A B)(os si ) KALKULUS Srava Chrisdes 8

4 si Cotoh laiya, misalka y e. Dalam hal ii, d d meruaka ejumlaha atara e da si. Berdasarka Tekik C, utuk e, itegral khususya y Ae. Q e si Lalu berdasarka Tekik D, utuk si, itegral khususya y os si. itegral khusus utuk Q e si adalah: y Ae os si ; Selajutya, aka dibahas tetag earia itegral khusus dega metode variasi dari arameter. Metode ii bisa diguaka utuk semua betuk Q dalam meyelesaika ersamaa diferesial liier tak homoge. Itegral khusus dari ersamaa diferesial liier tak homoge F( D) y Q daat ditetuka dari betuk y C y ( ) C y ( )... C y ( ) dega meggati Teorema 4 i C mejadi fugsi L ( ) sehigga i y L ( ) y ( ) L ( ) y ( )... L ( ) y ( ) y C y ( ) C y ( ) adalah fugsi komlemeter dari ersamaa diferesial Jika ( D PD P) y Q, maka dega syarat: (i) L y L y L y L y Q (ii) y L ( ) y ( ) L ( ) y ( ) Teorema 5 Jika diferesial y C y ( ) C y ( ) C y ( ) adalah fugsi komlemeter dari ersamaa ( D P D P D P ) y Q, maka dega syarat: (i) L y L y L y (ii) L y L y L y L y L y L y Q (iii) y L ( ) y ( ) L ( ) y ( ) L ( ) y ( ) Utuk memermudah earia hasil dari sistem ersamaa liier ada Teorema 4 da 5, guakalah Atura Cramer. Setelah itu, itegralka hasil-hasil yag didaat utuk memeroleh L, L, da L. KALKULUS Srava Chrisdes 9

Cotoh : Tetukalah solusi dari y ta d. Utuk meari y, misalka F( D) y. Maka, ersamaa karakteristikya adalah D Dega megguaka rumus kuadrat, dierolehlah akar-akar karakteristikya m i da m i y C os C si Karea itu, berdasarka Teorema 4, itegral khususya berbetuk y L ( ) os L ( ) si Selajutya, L y L y L os L si L y L y Q L ( si ) L os ta Matriks yag dierbesar dari sistem ersamaa tersebut adalah Berdasarka matriks di atas, misalka os A si os si si os ta si os b = ta Utuk megguaka Atura Cramer, ari terlebih dahulu matriks etri-etri ada kolom ke-j dari A dega etri-etri matriks b. si A ta os A os si ta Dega Atura Cramer, didaatlah det( A ) ta si L ta si det( A) det( A ) si L si det( A) Karea L ta si, maka si os ta si d d d (os se ) d os os si l se ta K sehigga L si l se ta. A j dega meggati Selajutya, karea L si, maka si d os K sehigga L os. KALKULUS Srava Chrisdes

y L ( ) os L ( ) si (si l se ta ) os os si si os os l se ta os si os l se ta Dega demikia, solusi umum dari ersamaa diferesial ii adalah y y y y Cos Csi os l se ta D. Alikasi Persamaa Diferesial >> PEGAS BERGETAR Hukum Hooke megataka bahwa jika egas diregagka (atau dimamatka) satua dari ajag mula-mula, maka egas tersebut megeluarka gaya yag sebadig terhada : gaya emulih = k dega k adalah kostata egas (berilai ositif). Jika gaya hambata luar diabaika (yag disebabka oleh hambata udara atau geseka), maka dega Hukum Kedua Newto (gaya = massa ereata), didaat: d d k F k ma k m k m dt dt dega m meruaka massa beda yag diletakka ada ujug egas. Ii berua ersamaa diferesial liier tigkat dua. Persamaa karakteristikya adalah md k dega akar-akar karakteristikya r, i k / m. Lalu, dega memisalka k/ m, maka r, i. Berdasarka Teorema, solusi umum utuk ersamaa diferesial di atas adalah: ( t) Cos t Csi t yag daat ditulis juga sebagai berikut: ( t) A os( t ) dega: k/ m [frekuesi] A C C [amlitudo] C C os ; si [ adalah sudut fase] A A Jeis gerak ii disebut sebagai gerak harmoik sederhaa. Cotoh : Pegas dega massa kg memuyai ajag mula-mula,5 m. Gaya 5,6 N dierluka utuk memertahaka egas dalam keadaa teretag seajag,7 m. Jika egas diretag ke ajag,7 m da kemudia dileaska dega keeata awal, arilah osisi massa tersebut ada sebarag t. Dari Hukum Hooke, gaya yag dierluka utuk meretagka egas adalah 5,6 k(,7,5) KALKULUS Srava Chrisdes

sehigga k 5,6 /, 8 (karea k adalah kostata egas berilai ositif). Dega megguaka ilai kostata egas ii, da juga fakta bahwa massaya m =, maka d 8 dt Seerti ada embahasa sebelum otoh ii, solusi umumya adalah ( t) C os8t C si8t dega k/ m 8 / 8. Dalam soal diketahui, egas diretag ke ajag,7 m (yag mula-mulaya,5 m) da kemudia dileaska dega keeata awal. Ii berarti bahwa, saat t =, maka osisi massaya adalah,7,5 =,. Atau, (),. Tetai, dari solusi umum di atas, dieroleh () C os C si C Karea itu, C,. Lalu, dega mediferesialka t (), dieroleh ( t) 8C si 8t 8C os8t da, () t ii meruaka keeata, sehigga () karea keeata awalya. () 8C si 8C os 8C 8C C Dega demikia, osisi massa tersebut ada sebarag t adalah ( t), os8t >> GETARAN TEREDAM Berikutya aka ditijau geraka egas yag dikeai gaya geseka atau gaya eredama. Sebagai otoh, gaya eredama yag dikeluarka oleh eredam-kejut ada mobil atau seeda. Aggalah bahwa gaya eredama sebadig dega keeata massa da bekerja dalam arah yag berlawaa dega arah geraka. gaya eredama = d dt dega adalah kostata eredama (berilai ositif), sehigga dalam kasus ii, Hukum Kedua Newto memberika F = gaya emulih + gaya eredama d ma k dt d d m k dt dt d d m k dt dt Persamaa tersebut meruaka ersamaa diferesial liier tigkat dua dega ersamaa karakteristikya md D k da akar-akar karakteristikya r, m Utuk hal yag seerti ii, terbagi mejadi tiga kasus. 4mk KALKULUS Srava Chrisdes

K.a.s.u.s [ 4mk ] Kasus ii disebut sebagai eredama-lebih (overdamed). Dalam kasus ii, akar-akar karakteristikya adalah bilaga riil yag berbeda, sehigga rt rt berdasarka Teorema, solusi umumya adalah () t C e C e K.a.s.u.s [ 4mk ] Kasus ii disebut sebagai eredama-kritis (ritially damed). Dalam kasus ii, akar-akar karakteristikya adalah bilaga riil kembar, yaitu r, r m rt rt sehigga berdasarka Teorema, solusi umumya adalah () t Ce C e K.a.s.u.s [ 4mk ] Kasus ii disebut sebagai eredama-kurag. Dalam kasus ii, akar-akar karakteristikya adalah bilaga komleks, yaitu r, i m dega 4mk m. Maka, berdasarka Teorema, solusi umumya adalah ( / ) ( ) m t t e Cos t C si t Cotoh : Adaika egas dalam Cotoh dieluka dalam aira dega kostata eredama 4. Carilah osisi massa ada sebarag t, jika eristiwa ii dimulai dari osisi kesetimbaga da diberika doroga utuk memulaiya dega keeata awal,6 m/s. Pada Cotoh, diketahui massaya kg da telah didaat kostata egas k = 8, sehigga d d 4 8 dt dt d d 64 dt dt Persamaa karakteristikya adalah D D 64 ( D 4)( D 6), sehigga akar-akar karakteristikya 4 da 6. Ii berarti terjadi eredama-lebih (Kasus ). Maka, solusi umumya adalah 4t 6t () t Ce Ce Dalam soal diketahui, egas dimulai dari osisi kesetimbaga. Ii berarti bahwa, saat t =, maka osisi massaya adalah. Atau, (). Tetai, dari solusi umum di atas dieroleh () C e C e C C CC. Lalu, dega mediferesialka t (), didaat 4 6 ( ) 4 t t t Ce 6e da, () t ii meruaka keeata, sehigga (),6 karea keeata awalya,6. () 4C e 6 e 4C 6C 4C 6C,6 Karea CC atau C C, maka C,6 atau C,5. Da, C C,5. Dega demikia, osisi massa tersebut ada sebarag t adalah ( t),5e,5 e,5 e e 4t 6 t 4t 6 t KALKULUS Srava Chrisdes

L A T I H A N. Selesaikalah ersamaa diferesial liier tigkat satu berikut. a. y y e. y 6 d b. si y y e d. y d. Selesaikalah ersamaa diferesial liier homoge berikut. a. 6 y. y d d d b. y d. y d d d d d d. Selesaikalah ersamaa diferesial tak homoge berikut. a. 4 4 6 4 y 7 e. y e 4 d d d d d b. 9y e d f. e si d d. y g. y os d d d d d. si 4 h. y se d d d 4. Sebuah erusahaa membuat aalisis megeai jumlah roduksi terhada ekerjaya. Pada saat sekarag, erusahaaya daat memroduksi uit/hari. Dierkiraka taa ertambaha mesi-mesi, maka erubaha jumlah roduksi er hari terhada erubaha eambaha ekerjaya adalah 8 6 dega adalah ertambaha ekerjaya. Tetuka sekarag jumlah roduksi er hari, jika ekerjaya bertambah 5 orag (eambaha roduksiya dalam %). 5. Pegas dega massa kg diegag teretag,6 m di luar ajag mula-mulaya oleh gaya N. Jika egas mulai ada osisi kesetimbaga tetai doroga memberiya keeata awal, m/s, arilah osisi massa tersebut ada sebarag t. 6. Pegas dega massa kg memuyai kostata eredama da kostata egas. Carilah osisi massa tersebut ada waktu t jika egas mulai ada osisi kesetimbaga dega keeata m/s. 7. Pegas memuyai massa kg da kostata egasya. Pegas tersebut dileas di titik, m di atas osisi kesetimbagaya. Tetukalah jeis eredama yag terjadi jika diketahui kostata eredamaya: a.. 5 b. 5 d. KALKULUS Srava Chrisdes 4