BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upah bagi para pekerja erupakan faktor penting karena erupakan suber untuk ebiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang berpendidikan upah erupakan hasil investasi (rate of return) suber daya anusia pada dirinya, dan bagi para kelopok tertentu upah elabangkan status social dan estee bagi pekerja. Bagi pengusaha, upah dan kesaeluruhan biaya tenaga kerja (labour cost) erupakan biaya yang enentukan kelangsungan perusahaan dan epengaruhi return of investent; reivestasi dari sebagian pendapatan yang akan enentukan penyerapan tenaga kerja diasa endatang. bagi peerintah, upah erupakan variabel ekonoi akro seperti inflasi, kesepatan kerja, pengangguran, peerataan pendapatan, dan pertubuhan secara uu. Disaping itu upah erupakan kebijakan ekonoi sosial dan politik. sebagian instruent, efektivitasnya sangat tergantung pada situasi ekonoi dan pasar kerja daerah/sektor (Swasono, Yudo dan Sulistyaningsih, 983: 3-6). UMR erupakan salah satu kebijakan peerintah dala bidang ekonoi berupa kebijakan non oneter dengan tujuan eningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan eningkatkan produktivitas. UMR ini erupakan keputusan entri tenega kerja No. PER 0/MEN/996 dan baru berlaku pada awal Januari 996 (Kansil, 200 : 488).
2 Tenaga kerja yang terapil erupakan potensi suber daya anusia yang sangat dibutuhkan dala proses pebangunan enyonsong era globalisasi. Salah satu indikator tingkat kualitas keterapilan tenaga kerja dapat dilihat pada tingkat pendidikan pekerja. Berdasarkan data yang dipublikasiklan BPS Jawa Tengah penduduk usia kerja di Jawa Tengah dapat digabarkan dala tabel berikut: Tabel. Penduduk Usia Kerja Menurut Kegiatannya, Tahun 2000-2004 Total penduduk Usia kerja Angkatan kerja Bekerja Mencari kerja Bukan angkatan kerja Sekolah Lainnya Suber: BPS Jawa Tengah 200 2002 2003 2004 3,69,866 32,052,840 25,965,534 26,483,27 5,735,322 6,08,778 4,75,088 5,96,265 984,234 92,53 0,230,22 0,374,439 4,629,232, 4,538,923,506,563,739,034 3,063,88 25,393,529 3,030,432 2,452,242 57,89 9,748,797 4,47,078,705,35 32,397,43 26,627,570 5,974,670 4,930,097,044,573 0,652,900 4,538,707,86,730 Dari data tersebut dapat dilihat bahwa dari tahun 200-2004 julah angkatan kerja selalu eningkat, yaitu pada tahun 200 julah angkatan kerja encapai 3,030,432 sedangkan pada tahun 2004 enjadi 5,974,670, dengan hal tersebut dapat dilihat bahwa terdapat kenaikan julah angkatan kerja di Jawa Tengah dari tahun ke tahun. Bahwa selain bekerja kegiatan sekolah dan engurus keluarga erupakan kegiatan yang doinan dari penduduk usia kerja. Hal ini perlu endapat perhatian, karena pada pertengahan tahun berikutnya kegiatan tersebut akan berpotensi eningkatkan julah angkatan kerja terutaa untuk penduduk usia kerja yang kegiatannya bersekolah. Sehingga diprediksi akan terjadi kecendurangan peningkatan pencari kerja terdidik.
3 Sesuai dengan kajian koisi penelitian di Jawa Tengah bahwa kebutuhan hidup iniu (KHM) dikurangi bukan upah iniu kabupaten di Jawa Tengah terdapat di kabupaten Jepara yaitu Rp 524.6662/bulan. Adapun KHM terendah di Sukoharjo yaitu 38.205,5/bulan. Disnakertrans Jateng, telah angusulkan kepada Depnakertrans (pusat) untuk segera enetapkan standar kebutuhan hidup layak (KHL). Penghitungan KHL tersebut sangat penting untuk dijadikan acuan dala penentuan upah iniu kabupaten/kota. Karena KHL belu turun sehingga sapai saat ini penentuan upah iniu kabupaten/kota di Jateng asih enggunakan standar KHM, belu KHL. Jika upah iniu didasarkan atas KHM, aka yang dipenuhi standar hidup iniu saja. Seentara jika upah iniu didasarkan atas KHL, aka yang dipenuhi sudah diatas kebutuhan hidup iniu. Jika penentuan upah iniu didasarkan atas KHL, aka para buruh akan bisa hidup layak. (Kepala Dinas Tenega Kerja dan Transigrasi Propinsi Jawa Tengah Diah Anggraeni SH MM). Dala hal ini diduga upah erupakan faktor yang dapat endorong seangat kerja sehingga diharapkan produktivias perusahaan seakin eningkat. inial upah yang diberikan terhadap para karyawan sesuai yang telah ditetapkan oleh peerintah setepat. Upah erupakan balas jasa atau penghargaan atas prestasi kerja dan harus dapat eenuhi kebutuhan hidup bersaa keluarga secara layak sehingga ia dapat eusatkan tugas yang dipercaya kepadanya. dengan dipenuhinya hak pekerja dala peberian upah yang selayaknya diungkinkan tidak akan terjadi asalah engenai tuntutan kenaikan upah oleh para karyawan.
4 Berdasarkan peikiran diatas, penulis tertarik untuk enganalisis engenai UPAH DAN TINGKAT EMPLOYMENT DI PROPINSI JAWA TENGAH PADA TAHUN 979 2004. B. Peruusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, ruusan asalah yang diajukan dala penelitian ini adalah bagaiana hubungan kausalitas antara upah dan tingkat eployent di Jawa Tengah tahun 979 sapai 2004. C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk enganalisis pola hubungan kausalitas antara upah dan tingkat eployent di propinsi Jawa Tengah tahun 979 sapai 2004. D. Manfaat Penelitian Adapun anfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan bagi peerintah daerah sebagai bahan asukan dala enentukan langkah-langkah dan kebijakankebijakan yang berkaitan dengan pengabilan keputusan yang enyangkut pebangunan ekonoi dan asalah tenaga kerja di Jawa Tengah. 2. Penelitian dapat eberikan subangan peikiran dan bahan referensi bagi penelitian selanjutnya.
5 E. Metode Penelitian. Alat dan odel analisis Metode yang digunakan dala penelitian ini adalah uji kausalitas Granger, yang digunakan enguji adalah hubungan antara dua variabel secara epirik. Uji kausalitas Granger pada penelitian ini diforulasikan dengan persaaan regresi sebagai berikut : X t = α i X t-i + β j Y t-j + U t Keterangan: Y t = λ i X t-i + δ j Y t-j + U t2 X t Y t U t,u t2 = Upah = Tingkat Eployent = Julah Lag = Variabel Pengganggu α, β, λ,δ = Koefisien asing-asing variabel Diasusikan bahwa gangguan U t dan U t2 tidak berkorelasi. Pada uji kausalitas Granger ada epat keungkinan hasil yang diperoleh dari regresi diatas :. α i 0 dan δ j = 0, aka terdapat kausalitas satu arah dari variabel tingkat Epoloyent terhadap variabel Upah di Jawa Tengah.
6 2. α i = 0 dan δ j 0, aka terdapat kausalitas satu arah dari variabel Upah terhadap Eployent di Jawa Tengah. 3. α i = 0 dan δ j = 0, aka tidak terdapat kausalitas baik antara variabel Upah terhadap tingkat Eployent aupun antara variabel tingkat Eployent terhadap variabel Upah di Jawa Tengah. 4. α i 0 dan δ j 0, aka terdapat kauslitas dua arah baik antara variabel Upah terhadap tingkat Eployent aupun variabel tingkat Eployent terhadap variabel Upah di Jawa Tengah.
7 F. Sisteatika Penulisan Penelittian ini dibagi enjadi lia bab dengan urutan sebagai berikut : BAB I Pendahuluan Dala bab I diuraikan engenai latar belakang asalah, ruusan asalah, tujuan penelitian, anfaat penelitian, etode penelitian,dan sisteatika penulisan. BAB II Landasan Teori Pada bab ini berisi teori-teori yang endukung penelitian ini yaitu engenai upah, teori produktifitas tenaga kerja, teori pengangguran, penelitian sebelunya dan hipotesis. BAB III Metode Penelitian Bab ini eliputi obyek penelitian, jenis dan suber data, etode analisis data rencana analisis data. BAB IV Gabaran Uu dan Analisis Data Bab ini secara rinci enjelaskan tentang deskripsi data dan analisis data. BAB V Sipulan dan Saran Bab V ini berisi sipulan dari serangkaian pebahasan skripsi serta saran-saran.