Nughthoh Arfawi Kurdhi, M.Sc Department of Mathematics FMIPA UNS

dokumen-dokumen yang mirip
Kalkulus Diferensial week 09. W. Rofianto, ST, MSi

Bab 16. LIMIT dan TURUNAN. Motivasi. Limit Fungsi. Fungsi Turunan. Matematika SMK, Bab 16: Limit dan Turunan 1/35

KALKULUS (IT 131) Fakultas Teknologi Informasi - Universitas Kristen Satya Wacana. Bagian 4. Derivatif ALZ DANNY WOWOR

tidak terdefinisi ketika x = 1, tetapi dapat kita peroleh

DERIVATIVE Arum Handini primandari

Turunan Fungsi Aljabar. , karena melengkung maka

Definisi. Turunan (derivative) suatu fungsi f di sebarang titik x adalah. f merupakan fungsi baru yang disebut turunan dari f (derivative of f).

= + atau = - 2. TURUNAN 2.1 Definisi Turunan fungsi f adalah fungsi yang nilainya di setiap bilangan sebarang c di dalam D f diberikan oleh

Pendahuluan Definisi Aturan Problems DERIVATIVE (TURUNAN) Kus Prihantoso Krisnawan. November 18 th, Yogyakarta. Krisnawan Pertemuan 1

MA3231 Analisis Real

1. Jika f ( x ) = sin² ( 2x + ), maka nilai f ( 0 ) =. a. 2 b. 2 c. 2. Diketahui f(x) = sin³ (3 2x). Turunan pertama fungsi f adalah f (x) =.

LAMPIRAN IV KARTU SOAL DAN JAWABAN PERSAMAAN GARIS SINGGUNG KURVA DAN FUNGSI NAIK DAN TURUN. Diketahui: g x = dan titik (, 0)

SMA Santa Angela Jl. Merdeka 24, Bandung

10. TEOREMA NILAI RATA-RATA

DISTRIBUSI SATU PEUBAH ACAK

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS MINGGU IX

BAB II LANDASAN TEORI

Catatan Kuliah MA1123 KALKULUS ELEMENTER I BAB III. TURUNAN

Definisi yang sama dapat diberikan untuk limit tak hingga sepihak.

PRAKTIKUM MAPLE 4 KALKULUS LANJUTAN

Definisi 4.1 Fungsi f dikatakan kontinu di titik a (continuous at a) jika dan hanya jika ketiga syarat berikut dipenuhi: (1) f(a) ada,

APLIKASI TURUNAN ALJABAR. Tujuan Pembelajaran. ) kemudian menyentuh bukit kedua pada titik B(x 2

LATIHAN TURUNAN. Materi Pokok : Turunan dan Turunan Berantai. 1. Jika f(x) = sin² ( 2x + π/6 ), maka nilai f (0) =.

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Kalkulus Kode : CIV Turunan. Pertemuan 3, 4, 5, 6, 7

Matematika I: Turunan. Dadang Amir Hamzah. Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I / 61

SOAL-SOAL TURUNAN FUNGSI

Memahami konsep dasar turunan fungsi dan mengaplikasikan turunan fungsi pada

BAB III Diferensial. Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia

Hendra Gunawan. 2 Oktober 2013

BAHAN AJAR PERSAMAAN GARIS SINGGUNG PADA KURVA

KINEMATIKA GERAK 1 PERSAMAAN GERAK

Turunan Fungsi dan Aplikasinya

Penyelesaian Model Matematika Masalah yang Berkaitan dengan Ekstrim Fungsi dan Penafsirannya

Keep running VEKTOR. 3/8/2007 Fisika I 1

PERTEMUAN 6-7 LIMIT DAN KESINAMBUNGAN FUNGSI

MENGAPA ECONOMISTS MENGGUNAKAN DIFFERENSIAL?

Memahami konsep dasar turunan fungsi dan menggunakan turunan fungsi pada

SISTEM BILANGAN RIIL DAN FUNGSI

f (a) = laju perubahan y = f(x) pada x = a = turunan pertama y=f(x) pada x = a

BAGIAN KEDUA. Fungsi, Limit dan Kekontinuan, Turunan

DIKTAT KULIAH KALKULUS PEUBAH BANYAK (IE-308)

MATEMATIKA TURUNAN FUNGSI

I. SISTEM BILANGAN RIIL, PERTIDAKSAMAAN DAN NILAI MUTLAK. 3. Selesaikan pertidaksamaan berikut dan gambarkan solusinya pada garis bilangan.

A. Tali Busur (secant line) dan Garis Singgung (tangent line)

BAB IV. PENGGUNAAN TURUNAN. Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia

BAB I INTEGRAL TAK TENTU

BAB IV INTERPRETASI KUANTITATIF ANOMALI SP MODEL LEMPENGAN. Bagian terpenting dalam eksplorasi yaitu pengidentifikasian atau

MAKALAH TURUNAN. Disusun oleh: Agusman Bahri A1C Dosen Pengampu: Dra. Irma Suryani, M.Pd

(A) 3 (B) 5 (B) 1 (C) 8

Bahan Diskusi/Tugas Kelompok Topik: Turunan Fungsi

GERAK LURUS. * Perpindahan dari x 1 ke x 2 = x 2 - x 1 = 7-2 = 5 ( positif ) * Perpindahan dari x 1 ke X 3 = x 3 - x 1 = -2 - ( +2 ) = -4 ( negatif )

11. FUNGSI MONOTON (DAN FUNGSI KONVEKS)

PREDIKSI UAN MATEMATIKA 2008 (2) Oleh: Heribertus Heri Istiyanto, S.Si Blog:

FUNGSI EKSPONENSIAL & FUNGSI LOGARITMA

f (a) = laju perubahan y = f(x) pada x = a = turunan pertama y=f(x) pada x = a

(b) M merupakan nilai minimum (mutlak) f apabila M f(x) x I..

Integral Tak Tentu. Modul 1 PENDAHULUAN

S1- MATEMATIKA I BAHAN 7 TURUNAN FUNGSI (DERIVATIVES OR DIFFERENTIATIONS)

MATEMATIKA TURUNAN FUNGSI

Turunan Tingkat Tinggi

MATEMATIKA II. Turunan dan Aplikasinya. Rudi Prihandoko. March 9, 2017 ver 0.6

DEFFERNSIAL atau TURUNAN FUNGSI ALJABAR

Matematika I: Turunan. Dadang Amir Hamzah. Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I / 75

TIM MATEMATIKA DASAR I

MAKALAH MATEMATIKA DASAR TURUNAN (DIFERENSIAL)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II PERSAMAAN KUADRAT DAN FUNGSI KUADRAT

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2014 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2015

KISI KISI UJI COBA SOAL

DASAR-DASAR ANALISIS MATEMATIKA

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) Pertemuan I

Aplikasi Turunan. Diadaptasi dengan tambahan dari slide Bu Puji Andayani, S.Si, M.Si, M.Sc

Nughthoh Arfawi Kurdhi, M.Sc Department of Mathematics FMIPA UNS

Kinematika. Hoga saragih. hogasaragih.wordpress.com 1

UJIAN TENGAH SEMESTER KALKULUS/KALKULUS1

Pembahasan Matematika IPA SIMAK UI 2009

BAB V PENERAPAN DIFFERENSIASI

Kinematika. Gerak Lurus Beraturan. Gerak Lurus Beraturan

KALKULUS I MUG1A4 PROGRAM PERKULIAHAN DASAR DAN UMUM (PPDU) TELKOM UNIVERSITY V. APLIKASI TURUNAN

TURUNAN. Ide awal turunan: Garis singgung. Kemiringan garis singgung di titik P: lim. Definisi

MATERI KALKULUS. y' = F'(x) = f(x), y'' = F''(x) = f'(x), y'''=f'''(x) = f''(x)= g'(x)= h(x) y1= f(x) y2 = g(x) y3 = h(x)

GERAK LURUS. Posisi Materi Kecepatan Materi Percepatan Materi. Perpindahan titik materi Kecepatan Rata-Rata Percepatan Rata-Rata

= F (x)= f(x)untuk semua x dalam I. Misalnya F(x) =

Nilai mutlak pada definisi tersebut di interpretasikan untuk mengukur jarak dua

Kinematika Dwi Seno K. Sihono, M.Si. - Fisika Mekanika Teknik Metalurgi dan Material Sem. ATA 2006/2007

TURUNAN, EKSTRIM, BELOK, MINIMUM DAN MAKSIMUM

Pembahasan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)

Pembahasan a. Kecepatan partikel saat t = 2 sekon (kecepatan sesaat) b. Kecepatan rata-rata partikel saat t = 0 sekon hingga t = 2 sekon

Matematika EBTANAS Tahun 1986

Integral yang berhubungan dengan kepentingan fisika

Pembahasan SNMPTN 2011 Matematika IPA Kode 576

Jawaban Soal OSK FISIKA 2014

Notasi turunan. Penggunaan turunan. 6. Menggunakan konsep limit fungsi dan turunan fungsi dalam pemecahan masalah.

15. TURUNAN (DERIVATIF)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) NAMA SEKOLAH : SMAN 4 Kota Solok MATA PELAJARAN : Matematika : XI IPA (Sebelas IPA)

PENGETAHUAN MATEMATIKA DASAR UNTUK ASURANSI UMUM

Zulfaneti Yulia Haryono Rina F ebriana. Berbasis Penemuan Terbimbing = = D(sec x)= sec x tan x, ( + ) ( ) ( )=

1. Himpunan penyelesaian adalah {(x, y, z)}. Nilai dari y + z adalah... D. -4 E. -5

KINEMATIKA. Fisika. Tim Dosen Fisika 1, ganjil 2016/2017 Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro - Universitas Telkom

Transkripsi:

Lecture 5. Derivatives D A. Turunan Tingkat Tinggi Jika f adalah turunan fungsi f, maka f juga merupakan suatu fungsi. f adalah turunan pertama dari f. Jika turunan dari f ada, turunan ini dinamakan turunan kedua dari f, yaitu jika y = f(x), maka y = f"(x) =. Dengan cara yang sama, turunan ketiga dari f merupakan turunan pertama dari f", dinotasikan dengan f. Secara umum, turunan ke-n dari fungsi f, dengan n bilangan bulat positif yang lebih besar dari 1, merupakan turunan pertama dari turunan ke-(n+1), dinotasikan dengan y ( ) = f ( ) (x) =. f menunjukkan kemiringan grafik f, sedangkan f menunjukkan pergerakan kemiringan kurva f. Hubungan f dan f Jika f (x) > 0 pada suatu interval, maka f naik pada interval tersebut. Jika f (x) < 0 pada suatu interval, maka f turun pada interval tersebut. Perhatikan contoh berikut: (1) f (x) > 0 pada x < 1 dan x > 1, maka f naik pada x < 1 dan x > 1. (2) f (x) < 0 pada [ 1,1], maka f turun pada [ 1,1]. Karena f ( 1) = 0 dan f (1) = 0, maka f mempunyai garis singgung horisontal di 1 dan 1. Dari grafik di atas: (1) f mempunyai maksimum lokal di 1 (2) f mempunyai minimum lokal di 1 Hubungan f dan f Jika f (x) > 0 pada suatu interval, maka kemiringan f naik, sehingga f cekung ke atas pada interval tersebut. Jika f (x) < 0 pada suatu interval, maka kemiringan f urun, sehingga f cekung ke bawah pada interval tersebut.

Contoh 1. Diketahui f(x) = x x, tentukan f (x). Pada contoh sebelumnya diperoleh f (x) = 3x 1. Sehingga turunan kedua fungsi f adalah Interpretasi: f (x) menunjukkan kemiringan dari kurva y = f (x) di titik x, f (x). Grafik f, f, dan f dapat dilihat pada gambar di bawah. Perhatikan bahwa: f (x) negatif jika kemiringan f (x) negatif (turun), dan f (x) positif jika kemiringan f (x) positif (naik). Contoh 2. Carilah semua turunan fungsi f yang didefinisikan oleh f(x) = 8x + 5x x + 7

f (x) = 32x + 15x 2x f (x) = 96x + 30x 2 f (x) = 192x + 30 f ( ) (x) = 192 f ( ) (x) = 0 f ( ) (x) = 0, n 5 Jika s = s(t) menyatakan fungsi posisi dari suatu objek yang bergerak pada garis lurus, turunan pertama, s (t) menunjukkan kecepatan (velocity), v(t), dari objek terhadap waktu: v(t) = s (t) =. Percepatan (acceleration) merupakan turunan dari kecepatan, sehingga me-rupakan turunan kedua dari fungsi posisi: a(t) = v (t) = s (t). Dalam notasi Leibniz a = = Jika a > 0, maka v bertambah, Jika a < 0, maka v berkurang, Jika a = 0, maka v tidak berubah. Karena laju partikel pada t adalah v, maka diperoleh (1) Jika v 0 dan a > 0, laju bertambah (2) Jika v 0 dan a < 0, laju berkurang (3) Jika v 0 dan a > 0, laju berkurang (4) Jika v 0 dan a < 0, laju bertambah Contoh 1. Posisi suatu partikel dirumuskan dalam persamaan s(t) = t 6t + 9t Dengan s dalam meter dan t dalam detik. Tentukan: (a) Kecepatan pada waktu t (b) Berapa kecepatan setelah 2 detik? Setelah 4 detik? (c) Kapa partikel tersebut berhenti? (d) Kapan partikel bergerak ke depan (arah positif)? (e) Gambarkan pergerakan partikel. (f) Tentukan total jarak perjalanan partikel selama 5 detik pertama. (g) Tentukan percepatan pada waktu t dan setelah 4 detik. (h) Gambar fungsi posisi, kecepatan, dan percepatan untuk 0 t 5. (i) Kapan laju partikel naik? Kapan turun?

(a) Kecepatan merupakan turunan dari fungsi posisi v(t) = s (t) = 3t 12t + 9. (b) Kecepatan setelah 2 detik: v(2) = 3(2) 12(2) + 9 = 3 m/detik v(4) = 3(4) 12(4) + 9 = 9 m/detik (c) Partikel diam pada saat v(t) = 0, yaitu 3t 12t + 9 = 0 3(t 1)(t 3) = 0 diperoleh t = 1 atau t = 3. Jadi, partikel berhenti setelah 1 detik dan setelah 3 detik. (d) Partikel bergerak pada arah positif jika v(t) > 0, yaitu 3t 12t + 9 > 0 3(t 1)(t 3) > 0 Partikel bergerak pada arah positif jika t < 1 dan t > 3, dan bergerak pada arah negatif jika 1 < t < 3. (e) Pergerakan partikel (f) (g) (h) Jarak total merupakan selama 5 detik merupakan jumlah jarak tempuh pada interval waktu [0,1], [1,3], dan [3,5]. Jarak Total = s[0,1] + s[1,3] + s[3,5] = s(1) s(0) + s(3) s(1) + s(5) s(3) = 4 0 + 0 4 + 20 0 = 4 + 4 + 20 = 28 Jadi, jarak tempuh selama 5 detik adalah 28 meter. Percepatan merupakan turunan dari kecepatan a(t) = v (t) = 6t 12 a(4) = 6(4) 12 = 12 m/detik 2 Grafik s, v, dan a

(i) Laju naik (speed up) jika v > 0 dan a > 0 atau v < 0 dan a < 0. Dengan kata lain, laju partikel naik jika v dan a mempunyai tanda sama, yaitu pada saat 1 < t < 2 dan t > 3. Laju turun (slow down) jika v dan a mempunyai tanda berbeda, yaitu pada saat 2 < t < 3. Contoh 2. Suatu partikel bergerak sepanjang garis mendatar menurut persamaan berikut: s = 3t t, t 0 dimana s cm adalah jarak pertikel dari titik asal pada t detik. Jika v cm/detik kecepatan sesaat pada t detik, maka v = = 6t 3t Jika percepatan sesat pada t detik adalah a cm/detik 2, maka a = = 6 6t Kita akan menentukan nilai t yang menyebabkan salah satu besara s, v atau a sama dengan nol, yaitu s = 0 jika t = 0 atau t = 3 v = 0 jika t = 0 atau t = 2 a = 0 jika t = 1. Kesimpulan: s v a Kesimpulan t = 0 0 0 1 Partikel berada di titik asal. Kecepatannya 0 & bertambah. Laju bertambah. 0 < t < 1 + + + Partikel berada di kanan titik asal, dan berg-rak ke kanan t = 1 2 3 0 Partikel berada 2 cm di kanan titik asal, dan bergerak ke kanan dengan kecepatan 3 cm/dtk. Kecepatan tak berubah, jadi laju juga tak berubah. 1 < t < 2 + + - Partikel berada di kanan titik asal, dan bergerak ke kanan. Kecepatan berkurang. Laju berkurang. t = 2 4 0-6 Partikel berada 4 cm di kanan titik asal, dan geraknya berubah dari kanan ke kiri. Kecepatan berkurang. Laju bertambah. 2 < t < 3 + - - Partikel berada di kanan titik asal, dan bergerak ke kiri. Kecepatan berkurang. Laju bertambah. t = 3 0-9 -12 Partikel berada di titik asal, dan bergerak ke kiri dengan kecepatan 9 cm/dtk. Kecepatan berkurang. Laju bertambah. t > 3 - - - Partikel berada di kiri titik asal, dan bergerak ke kiri. Kecepatan berkurang. Laju bertambah.

Berikut gambar pergerakan partikel pada waktu t detik t = 3 t = 0 t = 1 t = 2-1 0 1 2 3 4 B. Aturan Turunan (Differentiation Rule) (1) Derivative of a constan function Jika c suatu bilangan tetap dan f(x) = c untuk semua x, maka f (x) = 0 (2) The power rule Jika n bilangan bulat positif dan f(x) = x, maka f (x) = nx (3) The constant multiple rule Jika f suatu fungsi, c suatu konstanta, dan g(x) = cf(x), maka g (x) = cf (x) (4) The sum rule Jika f dan g dua fungsi dan h(x) = f(x) + g(x), maka h (x) = f (x) + g (x) (5) The difference rule Jika f dan g dua fungsi dan h(x) = f(x) g(x), maka h (x) = f (x) (x) (6) Derivative of the natural exponential function Jika f(x) = e, maka f (x) = e. (7) The product rule Jika f dan g dua fungsi, dan h(x) = f(x)g(x), maka h (x) = f (x)g(x) + f(x)g (x) (8) The quotient rule Jika f dan g dua fungsi, dan h(x) = ( ) ( ), maka h (x) = ( ) ( ) ( ) ( ) [ ( )] Contoh 1. Jika f(x) = xe, tentukan f (x).

Contoh 2. Tentukan turunan dari f(t) = t(1 t). Cara 1: Cara 2: Contoh 3. Jika f(x) = xg(x), dengan g(4) = 2 dan g (4) = 3, tentukan f (4). Contoh 4. Tentukan turunan dari y =.