Discrete Time Dynamical Systems

dokumen-dokumen yang mirip
Definisi 4.1 Fungsi f dikatakan kontinu di titik a (continuous at a) jika dan hanya jika ketiga syarat berikut dipenuhi: (1) f(a) ada,

SUKU BANYAK. A. Teorema Sisa 1) F(x) = (x b) H(x) + S, maka S = F(b) 2) F(x) = (ax b) H(x) + S, maka S = F( a

DISTRIBUSI SATU PEUBAH ACAK

BAB III PEMBAHASAN. Bab III terbagi menjadi tiga sub-bab, yaitu sub-bab A, sub-bab B, dan subbab

Ilustrasi Persoalan Matematika

Menurut jenisnya, fungsi dapat dibedakan menjadi (1) Fungsi aljabar (2) Fungsi transenden

BAB IV DERET FOURIER

DASAR-DASAR ANALISIS MATEMATIKA

MA3231 Analisis Real

Lecture Notes: Discrete Dynamical System and Chaos. Johan Matheus Tuwankotta

Nama Peserta : No Peserta : Asal Sekolah : Asal Daerah :

... Difference equation dapat diselesaikan menggunakan proses iterasi. Didefinisikan fungsi

BAGIAN KEDUA. Fungsi, Limit dan Kekontinuan, Turunan

MATERI PRASYARAT. ke y= f(x) =ax2 + bx +c

Pembahasan Soal SIMAK UI 2012 SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Matematika Dasar

BAB 1 Konsep Dasar 1

SOAL DAN SOLUSI PEREMPATFINAL KOMPETISI MATEMATIKA UNIVERSITAS TARUMANAGARA 2011

Luas daerah yang dibatasi oleh beberapa kurva dapat ditentukan dengan menghitung integral tertentu.

Mata Pelajaran Wajib. Disusun Oleh: Ngapiningsih

1. Agar F(x) = (p - 2) x² - 2 (2p - 3) x + 5p - 6 bernilai positif untuk semua x, maka batas-batas nilai p adalah... A. p > l B. 2 < p < 3 C.

SOLUSI PREDIKSI UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMA/MA IPA, KELOMPOK 2, TEBO

1. Akar-akar persamaan 2x² + px - q² = 0 adalah p dan q, p - q = 6. Nilai pq =... A. 6 B. -2 C. -4 Kunci : E Penyelesaian : D. -6 E.

UJI KONVERGENSI. Januari Tim Dosen Kalkulus 2 TPB ITK

Siap UAN Matematika. Oleh. Arwan Hapsan. Portal Pendidikan Gratis Indonesia.

A. PERSAMAAN GARIS LURUS

NAMA : NO PESERTA : 3. Bentuk sederhana dari Diketahui 2 log 5 = p dan 2 log 3 = q. Bentuk 3 log 20 dinyatakan dalam p dan q adalah...

11. FUNGSI MONOTON (DAN FUNGSI KONVEKS)

Bab 16. LIMIT dan TURUNAN. Motivasi. Limit Fungsi. Fungsi Turunan. Matematika SMK, Bab 16: Limit dan Turunan 1/35

DASAR-DASAR ANALISIS MATEMATIKA

FUNGSI dan LIMIT. 1.1 Fungsi dan Grafiknya

BAB III SUB BARISAN DAN TEOREMA BOLZANO-WEIERSTRASS

Kunci Jawaban Quis 1 (Bab 1,2 dan 3) tipe 1

2.1 Soal Matematika Dasar UM UGM c. 1 d d. 3a + b. e. 3a + b. e. b + a b a

B. y = 1 x 2 1 UN-SMK-TEK Jika A = 2 0

untuk setiap x sehingga f g

A. Distribusi Gabungan

Pembahasan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Bidang Matematika. Kode Paket 634. Oleh : Fendi Alfi Fauzi 1. x 0 x 2.

TEOREMA SISA 1. Nilai Sukubanyak Tugas 1

atau y= f(x) = ax 2 + bx + c (3.17) y= f(x) = a 2 x + a 0 x 2 + a 1

Catatan Kuliah KALKULUS II BAB V. INTEGRAL

SELEKSI OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2007 TINGKAT PROVINSI TAHUN Prestasi itu diraih bukan didapat!!!

A. Distribusi Gabungan

LECTURE 6: THE QUADRATIC FAMILY

ELLIPTIC CURVE CRYPTOGRAPHY. Disarikan oleh: Dinisfu Sya ban ( )

TRY OUT MATEMATIKA PAKET 3B TAHUN 2010

log2 PEMBAHASAN SOAL TRY OUT = = 2 1 = 27 8 = 19 Jawaban : C = = = 2( 15 10) Jawaban : B . 4. log3 1 2 (1) .

METODE NUMERIK. Akar Persamaan (1) Pertemuan ke - 3. Rinci Kembang Hapsari, S.Si, M.Kom

1. Jika f ( x ) = sin² ( 2x + ), maka nilai f ( 0 ) =. a. 2 b. 2 c. 2. Diketahui f(x) = sin³ (3 2x). Turunan pertama fungsi f adalah f (x) =.

BAB 5 TEOREMA SISA. Menggunakan aturan sukubanyak dalam penyelesaian masalah. Kompetensi Dasar

DINAMIKA KELUARGA FUNGSI KUADRAT TITIK TETAP. Jl. Prof. Soedarto, S.H, Semarang, 50275

FUNGSI. Berdasarkan hubungan antara variabel bebas dan terikat, fungsi dibedakan dua: fungsi eksplisit dan fungsi implisit.

LOMBA MATEMATIKA NASIONAL KE-27

BIDANG MATEMATIKA SMA

SMA / MA PRA UJIAN NASIONAL SMA / MA TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016 MATEMATIKA. (Paket Soal A) SE-JABODETABEK, KARAWANG, SERANG, PANDEGLANG, DAN CILEGON

8. Nilai x yang memenuhi 2 log 2 (4x -

KALKULUS BAB II FUNGSI, LIMIT, DAN KEKONTINUAN. DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Soal-soal dan Pembahasan Matematika Dasar SBMPTN-SNMPTN 2009

y

Pembahasan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bagian ini diterangkan materi yang berkaitan dengan penelitian, diantaranya konsep

abcde dengan a, c, e adalah bilangan genap dan b, d adalah bilangan ganjil? A B C D E. 3000

Pengantar Teori Bilangan

Lembar Kerja Mahasiswa 1: Teori Bilangan

Matematika EBTANAS Tahun 1986

16. BARISAN FUNGSI Barisan Fungsi dan Kekonvergenan Titik Demi Titik

4. Deret Fourier pada Interval Sebarang dan Aplikasi

KALKULUS MULTIVARIABEL II

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

16. INTEGRAL. A. Integral Tak Tentu 1. dx = x + c 2. a dx = a dx = ax + c. 3. x n dx = + c. cos ax + c. 4. sin ax dx = 1 a. 5.

Ayundyah Kesumawati. April 29, Prodi Statistika FMIPA-UII. Deret Tak Terhingga. Ayundyah. Barisan Tak Hingga. Deret Tak Terhingga

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Matematika Tahun Ajaran 2017/2018

Barisan dan Deret Agus Yodi Gunawan

MA5032 ANALISIS REAL

Ujian Akhir Nasional Tahun Pelajaran 2002/2003

1. Dengan merasionalkan penyebut, bentuk sederhana dari adalah... D E

Ujian Nasional. Tahun Pelajaran 2010/2011 IPA MATEMATIKA (D10) UTAMA. SMA / MA Program Studi

4 DIFERENSIAL. 4.1 Pengertian derivatif

Matematika EBTANAS Tahun 1991

5.1 Fungsi periodik, fungsi genap, fungsi ganjil

MA3231. Pengantar Analisis Real. Hendra Gunawan, Ph.D. Semester II, Tahun

Bagian 2 Matriks dan Determinan

Nughthoh Arfawi Kurdhi, M.Sc Department of Mathematics FMIPA UNS

SISTEM PERTIDAKSAMAAN KUADRAT DUA VARIABEL SPtKDV

Muhafzan FUNGSI KONTINU. Muhafzan, Ph.D

APLIKASI TURUNAN ALJABAR. Tujuan Pembelajaran. ) kemudian menyentuh bukit kedua pada titik B(x 2

3 LIMIT DAN KEKONTINUAN

Teori Bifurkasi (3 SKS)

INTISARI KALKULUS 2. Penyusun: Drs. Warsoma Djohan M.Si. Open Source. Not For Commercial Use

Analisis Riil II: Diferensiasi

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER GLOBAL INFORMATIKA MDP

TINJAUAN SINGKAT KALKULUS

D. 90 meter E. 95 meter

Ujian Akhir Nasional Tahun Pelajaran 2002/2003

FUNGSI DAN GRAFIK FUNGSI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan konsep dasar (pengertian) tentang bilangan sempurna,

Pembahasan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)

TAHUN PELAJARAN 2003/2004 SMK. Matematika Teknik Industri (E3-1) PAKET 1 (UTAMA) SELASA, 11 MEI 2004 Pukul

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Transkripsi:

Discrete Time Dynamical Systems Sheet 1 and Solution (1) Tentukan titik tetap dari fungsi berikut. (a) f(x) = x x (b) f(x) = 2x + bx (c) f(x) = e (a) Titik tetap f memenuhi persamaan f(x) = x x x = x x x = 0 x x = 0 x = 0 atau x = ± 3 Jadi, fungsi f memiliki tiga titik tetap, yaitu 0, 3, dan 3. (b) Titik tetap f memenuhi persamaan f(x) = x 2x + bx = x x + bx = 0 x(1 + bx) = 0 x = 0 atau x = b Jadi, fungsi f memiliki dua titik tetap, yaitu 0 dan b. (c) Karena e > x untuk setiap x R, maka f tidak mempunyai titik tetap. (2) Tentukan titik tetap dari x = r x + x, r 0. Dari difference equation, diperoleh fungsi iterasi f(x) = r x + x. Titik tetap persamaan x = r x + x merupakan titik tetap fungsi f, yang memenuhi persamaan f(x) = x r x + x = x r x = 0 x = ± r Jadi, jika r > 0, fungsi f memiliki dua titik tetap, yaitu r dan r. Jika r < 0, maka f tidak mempunyai titik tetap. (3) Jika x = P(x ), dengan P: R R adalah polinomial kubik, tunjukkan bahwa P mempunyai paling sedikit satu titik tetap. Titik tetap P(x) jika memenuhi persamaan P(x) = x P(x) x = 0. 1

Misal F(x) = P(x) x. Karena P(x) dan x kontinu, maka F(x) juga kontinu. Karena F(x) merupakan fungsi polinomial kubik, maka untuk x, nilai F(x) ditentukan oleh suku ax untuk a 0. Sehingga jika a > 0, diperoleh F(x) > 0 untuk x > 0 cukup besar, dan F(x) < 0 untuk x > 0 cukup besar, x < 0. Sedangkan jika a < 0, diperoleh F(x) < 0 untuk x > 0 cukup besar, dan F(x) > 0 untuk x > 0 cukup besar, x < 0. Berdasarkan Teorema Nilai Antara (Intermediate Value Theorem), maka terdapat paling sedikit satu bilangan y sehingga F(y) = P(y) y = 0 P(y) = y. Jadi, P mempunyai paling sedikit satu titik tetap. (4) Diberikan sistem dinamik f: S S, dengan S himpunan berhingga. Tunjukkan bahwa setiap titik merupakan eventually periodic, yaitu untuk sebarang x S, terdapat n sedemikian sehingga x = f (x ) merupakan titik periodik (atau mungkin suatu titik tetap). Diberikan sebarang titik x S. Karena S himpunan berhingga, maka orbit x, x, x,, x, hanya dapat mempunyai berhingga elemen berbeda, sehingga suatu saat akan kembali ke suatu titik yang pernah dilalui sebelumnya, dan berulang. Misalkan x = x untuk suatu r > 0. Sehingga x merupakan titik tetap dengan periode r. (5) Tunjukkan bahwa jika x adalah titik periodik dari sistem dinamik f: S S dengan periode prima n, dan x juga mempunyai periode m, maka m = kn untuk suatu k N. Karena x mempunyai periode prima n, maka f (x) = x, tetapi f (x) x untuk 0 < r < n. Jika f (x) = x, maka m n. Misalkan m = kn + r, dengan k 1 (hasil bagi) dan 0 r < n (sisa pembagian). Diperoleh x = f (x) = f (x) = f ο(f ) (x) = f (x). Karena f (x) = x, sehingga r = 0. Jadi terbukti m = kn. (6) Diketahui f (x) = x dan f (x) = x. Tunjukkan bahwa jika s merupakan FPB (faktor persekutuan terbesar) dari p dan q, maka f (x) = x. Misal n adalah periode prima dari x. Berdasarkan pembuktian soal (5), maka n membagi habis p dan q. Akibatnya, n membagi KPK(p, q) = s. (Setiap faktor persekutuan dari p dan q juga merupakan faktor dari KPK(p,q)). 2

(7) Diberikan sistem dinamik f: R R, f(x) = sin x (x dalam radian). Tunjukkan bahwa x = 0 merupakan titik tetap dari f dan untuk setiap x R, f (x) 0. Diketahui sin x = 0, dan karena sin x < x jika x 0, maka x = 0 merupakan satu-satunya titik tetap f. Untuk setiap x R, x = sin(x ) [ 1,1]. Jika x > 0, maka x > 0 untuk setiap n. Selain itu, sin x < x untuk x > 0. Akibatnya, barisan x, x, x, monoton turun dan terbatas ke bawah oleh 0, sehingga barisan tersebut konvergen. Karena f(x) = sin x merupakan fungsi kontinu, maka barisan x, x, x, konvergen hanya ke titik tetap x = 0. Dengan cara yang sama, dapat dibuktikan untuk x < 0. (8) Tunjukkan bahwa jika f: R R kontinu dan mempunyai orbit periodik dengan periode dua {x, x }, maka f mempunyai suatu titik tetap. Tanpa mengurangi keumuman, diasumsikan x < x dan f terbatas pada interval [x, x ]. Misal g(x) = f(x) x. Karena f(x) dan x kontinu, maka g(x) kontinu. Diperoleh g(x ) = f(x ) x = x x > 0, dan g(x ) = f(x ) x = x x < 0. Berdasarkan Teorema Nilai Antara (Intermediate Value Theorem), maka terdapat paling sedikit satu bilangan y [x, x ] sehingga g(y) = f(y) y = 0 f(y) = xy. Jadi, f mempunyai suatu titik tetap. (9) Tentukan semua titik tetap dari f(x) = μ x. Titik tetap f memenuhi persamaan μ x = x x + x μ = 0. Diperoleh solusi x, = 1 ± 1 + 4μ. Jadi, f mempunyai dua titik tetap jika μ >, yaitu x dan x ; satu titik tetap jika μ =, yaitu x = ; dan tidak mempunyai titik tetap jika μ <. (10) Diberikan fungsi iterasi Newton N (x) = x () (). Jika f(x) = x + 1, tunjukkan bahwa x = merupakan titik periodik dengan periode 2 dari N. 3

Diketahui f(x) = x + 1, sehingga diperoleh N (x) = x Untuk x = 1/ 3 diperoleh dan N = = ( ) / = =. N = N N = N = / =. Jadi, 1/ 3 merupakan titik periodik dengan periode 2 dari N. (11) Diberikan f: R R merupakan fungsi ganjil. Tunjukkan bahwa (a) x = 0 merupakan titik tetap. (b) Jika x = f(x), x 0, maka { x, x} adalah orbit periodik dari periode prima 2. (a) Fungsi f merupakan fungsi ganjil jika memenuhi f( x) = f(x) untuk setiap x R. Sehingga, 0 merupakan titik tetap dari sebarang fungsi ganjil, karena f(0) = f( 0) = f(0). Jadi, f(0) = 0. (b) Diambil x = x, x 0, sehingga diperoleh f(x) = x. Karena f fungsi ganjil, maka f( x) = f(x) = ( x) = x. Sehingga untuk x 0, {x, x} dan { x, x} merupakan periodik orbik dari periode prima dua. (12) Tentukan orbit periode prima 2 dari f: R R, f(x) = x x. Answer Karena f merupakan fungsi ganjil, maka titik periodik periode 2 dapat ditentukan dengan menyelesaikan persamaan f(x) = x, yaitu perpotongan kurva f dengan garis antidiagonal y = x. Diperoleh x x = x x x = 0 x x = 0 x = 0 atau x = ±. Setiap titik potong kurva f dengan garis antidiagonal y = x mempunyai bentuk (p, p). Sehingga,, dan periode 2 dari f., merupakan orbit periodik 4

(13) Diberikan doubling function D: [0,1) [0,1), dengan D(x) = 2x(mod 1) atau D(x) = 2x 0 x < 2x 1 x < 1 Tentukan rumus D (x) dan gambar grafiknya. Perhatikan bahwa (a) D[0,1/4) = [0,1/2) dan D[0, 1/2) = [0,1) (LL): Pada interval [0,1/4), diperoleh D (x) = 2(2x) = 4x. (b) D[1/4,1/2) = [1/2,1) dan D[1/2,1) = [0,1) (LR): Pada interval [1/4,1/2), diperoleh D (x) = 2(2x) 1 = 4x 1. (c) D[1/2,3/4) = [0,1/2) dan D[0, 1/2) = [0,1) (RL): Pada interval [1/2,3/4), diperoleh D (x) = 2(2x 1) = 4x 2. (d) D[3/4,1) = [1/2,1) dan D[1/2,1) = [0,1) (RR): Pada interval [3/4,1), diperoleh D (x) = 2(2x 1) 1 = 4x 3. Jadi, rumus D (x) adalah 4x 4x 1 D(x) = 4x 2 4x 3 0 x < x < x < x < 1 Dengan grafik D (x) sebagai berikut. 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 (14) Kadang, koordinat suatu sistem perlu diubah untuk memperoleh bentuk yang lebih sederhana. Diberikan sistem dinamik f: [0,1] [0,1], f(x) = 4x(1 x). Untuk suatu nilai awal x, diperoleh orbit {x }. Misal diberikan 5

perubahan koordinat y = 2x 1. Tentukan different equation y terhadap y dan sistem dinamik F: S S dalam peubah y. Different equation dari fungsi f(x) = 4x(1 x) adalah x = 4x (1 x ). Selanjutnya, dari y = 2x 1 diperoleh y = 2x 1 = 24x (1 x ) 1 = 8x (1 x ) 1. Di sisi lain, y = 2x 1 ekivalen dengan x = (y + 1). Sehingga diperoleh y = 8x (1 x ) 1 = 8 (y + 1) 1 (y + 1) 1 = 4(y + 1) 1 = 2(y + 1)(1 y ) 1 = 2(1 y ) 1 = 1 2y. Oleh karena itu, F(y) = 1 2y. Pada koordinat awal, state space adalah [0,1], sehingga pada koordinat baru diperoleh S = {y: [0,1]}; atau S = [ 1,1]. 6