FISIKA. Kelas X GLB DAN GLBB K13 A. GERAK LURUS BERATURAN (GLB)

dokumen-dokumen yang mirip
GERAK LURUS BESARAN-BESARAN FISIKA PADA GERAK KECEPATAN DAN KELAJUAN PERCEPATAN GLB DAN GLBB GERAK VERTIKAL

BAHAN AJAR GERAK LURUS KELAS X/ SEMESTER 1 OLEH : LIUS HERMANSYAH,

BAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan

FIsika KTSP & K-13 KINEMATIKA. K e l a s A. VEKTOR POSISI

=====O0O===== Gerak Vertikal Gerak vertikal dibagi menjadi 2 : 1. GJB 2. GVA. A. GERAK Gerak Lurus

3. Kinematika satu dimensi. x 2. x 1. t 1 t 2. Gambar 3.1 : Kurva posisi terhadap waktu

Jawaban Soal Latihan

KINEMATIKA GERAK LURUS

Faradina GERAK LURUS BERATURAN

MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN (2 sks)

BAB X GERAK LURUS. Gerak dan Gaya. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas VII 131

PERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1

BAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA DASAR (4 sks)

x 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr.

Xpedia Fisika. Mekanika 01

IR. STEVANUS ARIANTO 1

KINEMATIKA. gerak lurus berubah beraturan(glbb) gerak lurus berubah tidak beraturan

KINEMATIKA GERAK DALAM SATU DIMENSI

Fisika Dasar. Gerak Jatuh Bebas 14:12:55. dipengaruhi gaya. berubah sesuai dengan ketinggian. gerak jatuh bebas? nilai percepatan gravitasiyang

PERTEMUAN 2 KINEMATIKA SATU DIMENSI

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA. TKS-4101: Fisika GERAKAN SATU DIMENSI. Dosen: Tim Dosen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB

BAB I PERSAMAAN GERAK

Chapter 4. hogasaragih.wordpress.com 1

[1.7 Hukum Kekekalan Energi]

MODUL 2. Gerak Berbagai Benda di Sekitar Kita

Ulangan Bab 3. Pembahasan : Diketahui : s = 600 m t = 2 menit = 120 sekon s. 600 m

Gerak Lurus. K ata Kunci. Tujuan Pembelajaran

Kinematika. Posisi ; kedudukan suatu benda disuatu saat relatif terhadap suatu titik acuan.

Integral dan Persamaan Diferensial

Tryout SBMPTN. Fisika. 2 v

BAB MOMENTUM DAN IMPULS

Fungsi Bernilai Vektor

BAB III ANALISA MODEL ROBOT TANGGA. Metode naik tangga yang diterapkan pada model robot tugas akhir ini, yaitu

7/1/2008. Δvx. Carilah perpindahan, kecepatan rata rata dan laju rata rata

1.4 Persamaan Schrodinger Bergantung Waktu

Soal-Jawab Fisika OSN 2015

Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri. SAINTEK Fisika Kode:

Fisika Dasar I (FI-321)

KISI-KISI SOAL. : Gerak Pada Makhluk Hidup dan Benda. : 2 jam pelajaran

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan

Pekan #3. Osilasi. F = ma mẍ + kx = 0. (2)

BAB 2 RESPONS FUNGSI STEP PADA RANGKAIAN RL DAN RC. Adapun bentuk yang sederhana dari suatu persamaan diferensial orde satu adalah: di dt

B a b 1 I s y a r a t

Darpublic Nopember 2013

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Permasalahan Nyata Penyebaran Penyakit Tuberculosis

RINGKASAN MATERI KALOR, PERUBAHN WUJUD DAN PERPINDAHAN KALOR

Hendra Gunawan. 28 Maret 2014

Matematika EBTANAS Tahun 1988

LIMIT FUNGSI. 0,9 2,9 0,95 2,95 0,99 2,99 1 Tidak terdefinisi 1,01 3,01 1,05 3,05 1,1 3,1 Gambar 1

BAB 4 PENGANALISAAN RANGKAIAN DENGAN PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE DUA ATAU LEBIH TINGGI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Analisis Model dan Contoh Numerik

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

IV. METODE PENELITIAN

Bab II Dasar Teori Kelayakan Investasi

SOAL-JAWAB UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2015 TINGKAT KABUPATEN / KOTA FISIKA. Waktu : 3 jam

PEMERINTAH KOTA DUMAI DINAS PENDIDIKAN KOTA DUMAI SMA NEGERI 3 DUMAI TAHUN PELAJARAN 2007/ 2008 UJIAN SEMESTER GANJIL

BAB III METODE PENELITIAN

1 dz =... Materi XII. Tinjaulah integral

RANK DARI MATRIKS ATAS RING

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu

BAB 4 FUNGSI BERPEUBAH BANYAK DAN TURUNANNYA

BAB III ANALISIS INTERVENSI. Analisis intervensi dimaksudkan untuk penentuan jenis respons variabel

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya

Pertanyaan berhubungan dengan elektroskop yang ditunjukan pada gambar di bawah.

BAB I PENDAHULUAN. salad ke piring setelah dituang. Minyak goreng dari kelapa sawit juga memiliki sifat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Relasi LOGIK FUNGSI AND, FUNGSI OR, DAN FUNGSI NOT

DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 LAWANG ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2007 / 2008

MODUL III ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI

Suatu Catatan Matematika Model Ekonomi Diamond

FISIKA. Sesi INTI ATOM A. STRUKTUR INTI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa

PENGGUNAAN KONSEP FUNGSI CONVEX UNTUK MENENTUKAN SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI

Hitung penurunan pada akhir konsolidasi

Oleh : Danny Kurnianto; Risa Farrid Christianti Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto

PERGESERAN KELAS-PANJANG DAN LENGTH-WEIGHT

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

Fisika EBTANAS Tahun 1988

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Xpedia Fisika. Kapita Selekta - Set 01 no Pertanyaan berhubungan dengan elektroskop yang ditunjukan pada gambar di bawah.

KARAKTERISTIK UMUR PRODUK PADA MODEL WEIBULL. Sudarno Staf Pengajar Program Studi Statistika FMIPA UNDIP

v dan persamaan di C menjadi : L x L x

MODUL 1 RANGKAIAN THEVENIN, PEMBEBANAN DAN ARUS TRANSIEN

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

Jurnal Bidang Teknik ENGINEERING, ISSN , Vol. 6 No. 1 April 2013 Fakultas Teknik Universitas Pancasakti Tegal

ENERGI LISTRIK Tujuan : Menentukan faktor faktor yang mempengaruhi besar energi listrik

Transkripsi:

K3 Kelas X FISIKA GLB DAN GLBB TUJUAN PEMBELAJARAN Seelah mempelajari maeri ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan beriku.. Memahami konsep gerak lurus berauran dan gerak lurus berubah berauran.. Menganalisis besaran-besaran fisika pada gerak lurus berauran dan gerak lurus berubah berauran. 3. Memecahkan masalah yang berkaian dengan gerak lurus berauran dan gerak lurus berubah berauran. A. GERAK LURUS BERATURAN (GLB) Suau benda dikaakan melakukan gerak lurus berauran (GLB) jika linasannya berbenuk garis lurus dan kecepaannya eap (konsan). Oleh karena kecepaannya eap, maka dapa dikeahui bahwa percepaan benda sama dengan nol. Jarak yang diempuh benda dengan gerak lurus berauran dirumuskan sebagai beriku. Keerangan: S = v S = jarak yang diempuh benda (m); v = kecepaan benda (m/s); dan = selang waku yang diempuh benda (s). Grafik kecepaan erhadap waku aau grafik v- pada gerak lurus berauran dapa digambarkan sebagai garis lurus yang sejajar sumbu sebagai beriku.

v (m/s) v Jarak = S = luas daerah di bawah grafik (s) Grafik jarak erhadap waku aau grafik S- pada gerak lurus berauran dapa digambarkan sebagai beriku. S (m) (s) Grafik percepaan erhadap waku aau grafik a- pada gerak lurus berauran dapa digambarkan sebagai beriku. a (m/s ) Conoh Soal (s) Sebuah benda bergerak dengan kecepaan konsan 4 m/s. Tenukan jarak yang diempuh benda dalam waku 0 sekon! Dikeahui: v = 4 m/s = 0 sekon Dianya: s =?

Dijawab: Oleh karena benda bergerak dengan kecepaan konsan, maka benda melakukan gerak lurus berauran. Jarak yang diempuh benda dengan gerak lurus berauran dirumuskan sebagai beriku. S = v = 4.0 = 40 Jadi, jarak yang elah diempuh benda adalah 40 meer. Conoh Soal Perhaikan grafik v- beriku! v (m/s) 0 0 5 (s) Tenukan jarak yang elah diempuh benda berdasarkan grafik ersebu! Pada grafik v-, jarak yang elah diempuh benda diwakili oleh luas daerah di bawah grafik. Dengan demikian, diperoleh: S = luas daerah di bawah grafik = 5.0 = 50 m Jadi, jarak yang elah diempuh benda berdasarkan grafik ersebu adalah 50 meer. Conoh Soal 3 Sebuah benda bergerak dengan kecepaan eap 7 km/jam. Tenukan waku yang diperlukan benda unuk menempuh jarak 300 meer! 3

Dikeahui: v = 7 km/jam = 7..000 = 0 m/s 3.600 S = 300 m Dianya: =...? Dijawab: Oleh karena benda bergerak dengan kecepaan eap, maka benda melakukan gerak lurus berauran. Waku yang dibuuhkan benda unuk menempuh jarak erenu pada gerak lurus berauran dirumuskan sebagai beriku. S = v = 300 0 =5 s Jadi, waku yang diperlukan benda unuk menempuh jarak 300 meer adalah 5 sekon. Conoh Soal 4 Dua buah moor bergerak pada linasan lurus dan saling mendekai pada jarak 600 m. Jika moor perama bergerak dengan kecepaan eap m/s dan moor kedua bergerak konsan dengan kecepaan 8 m/s, kapan dan di mana kedua moor ersebu akan beremu? Dikeahui: kecepaan moor perama = v A = m/s kecepaan moor kedua = v B = 8 m/s S AB = 600 meer Dianya: kapan dan dimana keduanya akan beremu? Dijawab: Anggap kedua moor beremu di iik C dalam waku yang sama. 600 m A C B 4

Oleh karena keduanya bergerak dengan kecepaan eap, maka berlaku rumus gerak lurus berauran. SAC + SCB = SAB va + vb= sab +8 = 600 30 = 600 =0 s Subiusikan nilai = 0 ke rumusan S AC sehingga diperoleh: S AC = va =.0 = 40 m Jadi, kedua moor akan beremu seelah bergerak selama 0 sekon pada jarak 40 meer dari posisi awal moor perama. B. GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB) Suau benda dikaakan melakukan gerak lurus berubah berauran jika linasannya berbenuk garis lurus dan kecepaannya selalu berubah secara eraur. Oleh karena kecepaannya selalu berubah secara eraur, maka dapa dikeahui bahwa percepaan benda selalu eap. a. Gerak Dipercepa Berauran Gerak dipercepa berauran merupakan gerak lurus berubah berauran yang kecepaannya berambah secara eraur, dengan kaa lain percepaannya eap. Percepaan merupakan urunan perama dari fungsi kecepaan erhadap waku. a= dv d Ini berari fungsi kecepaan juga dapa diperoleh dari fungsi percepaan, yaiu dengan meode inegrasi. v dv =a d dv = v0 0 a d 5

Berdasarkan meode ersebu, diperoleh persamaan beriku. v = v + a 0 S=v0 + a v = v + as 0 Keerangan: S = jarak yang diempuh benda (m); v = kecepaan pada waku (m/s); = kecepaan awal benda (m/s); a = percepaan (m/s²); dan = selang waku yang diempuh benda (s). Grafik v- pada gerak dipercepa berauran dapa digambarkan sebagai beriku. v (m/s) v (s) b. Gerak Diperlamba Berauran Gerak diperlamba berauran merupakan gerak lurus berubah berauran yang kecepaannya berkurang secara eraur. Grafik v- pada gerak diperlamba berauran dapa digambarkan sebagai beriku. v (m/s) v (s) 6

Persamaan-persamaan yang berlaku pada gerak diperlamba berauran hampir sama dengan gerak dipercepa berauran, hanya saja nilai percepaannya negaif (perlambaan). Perhaikan persamaan yang berlaku pada gerak diperlamba beriku ini! v = v 0 a S=v0 a v = v as 0 Keerangan: S = jarak yang diempuh benda (m); v = kecepaan pada waku (m/s); = kecepaan awal benda (m/s); a = perlambaan benda (m/s²); dan = selang waku yang diempuh benda (s). Conoh Soal 5 Sebuah pesawa Airbus sedang mendara dan mulai diperlamba pada kecepaan 60 m/s. Tenukan besar perlambaannya agar pesawa ersebu berheni pada jarak km! Dikeahui: = 60 m/s v = 0 (berheni) S = km =.000 meer Dianya: a =? Dijawab: Dengan menggunakan persamaan yang berlaku pada GLBB, diperoleh: v = v as 0 =60. a..000 3.600 =.000a 0 a =,8 m/s Jadi, agar pesawa ersebu berheni pada jarak km maka besar perlambaannya adalah,8 m/s². 7

Conoh Soal 6 Perhaikan grafik perjalanan benda beriku ini! v (m/s) 4 0 0 (s) 3 Berdasarkan grafik ersebu, enukan jarak yang elah diempuh benda selama 3 sekon! Dikeahui: = 0 m/s v = 4 m/s = 3 s Dianya: S =? Dijawab: Pada grafik v-, jarak yang elah diempuh benda diwakili oleh luas daerah di bawah grafik. Super "Solusi Quipper" Daerah di bawah grafik berbenuk rapesium sehingga jaraknya dapa dienukan dengan rumus luas rapesium. ( ) 0 +4 3 S = =5 m Jadi, jarak yang elah diempuh benda selama 3 sekon adalah 5 meer. 8

c. Gerak Verikal ke Aas Gerak verikal ke aas adalah gerak suau benda yang dilemparkan verikal ke aas dengan kecepaan awal erenu. Gerak verikal ke aas merupakan gerak lurus berubah berauran dengan keenuan-keenuan sebagai beriku.. Kecepaan benda beruru-uru diperlamba.. Arah kecepaan awal berlawanan dengan arah percepaan graviasi bumi. 3. Kecepaan di iik eringgi (puncak) adalah nol (v = 0). 4. Persamaan-persamaan yang berlaku anara lain sebagai beriku. v = v 0 g h=v0 g v = v gh 0 Keerangan: v = kecepaan pada waku (m/s); = kecepaan awal (m/s); g = percepaan graviasi (m/s²); h = keinggian yang dicapai (m); dan = selang waku yang diempuh (s). Conoh Soal 7 Sebuah benda dilempar verikal ke aas dengan kecepaan awal 30 m/s. Jika g = 0 m/s², enukanlah: a. waku unuk mencapai inggi maksimum; b. inggi maksimum yang dapa dicapai benda dari anah; dan c. kecepaan benda saa =,5 sekon! Dikeahui: = 30 m/s g = 0 m/s² Dianya: a. maks =? b. h maks =? c. v ( =,5 s) =? 9

Dijawab: a. Benda mencapai iik maksimum saa v = 0. Dengan demikian, diperoleh: v = v 0 g 0=30 0 maks =3 s maks maks Jadi, diperlukan waku 3 sekon unuk mencapai inggi maksimum. b. Unuk menenukan inggi maksimumnya, subsiusikan nilai maks yang diperoleh ke persamaan beriku. hmaks = v0maks gmaks =30 3.0 3 =90 45 =45 m ( ) ( ) Jadi, inggi maksimum yang dapa dicapai benda adalah 45 meer. c. Kecepaan benda saa =,5 s dapa dienukan sebagai beriku. v = v 0 g =30 0,5 =30 5 =5 m /s ( ) Jadi, kecepaan benda saa =,5 sekon adalah 5 m/s. d. Gerak Verikal ke Bawah Gerak verikal ke bawah adalah gerak suau benda yang dilemparkan verikal ke bawah pada keinggian erenu di aas permukaan bumi. Gerak verikal ke bawah merupakan gerak lurus berubah berauran dengan keenuan-keenuan sebagai beriku.. Kecepaan benda beruru-uru dipercepa.. Arah kecepaan awal sama dengan arah percepaan graviasi bumi. 3. Kecepaan awal benda jika jauh bebas adalah nol (v o = 0). 4. Persamaan-persamaan yang berlaku anara lain sebagai beriku. 0

v = v + 0 g h=v0 + g v = v + gh 0 Keerangan: v = kecepaan pada waku (m/s); = kecepaan awal (m/s); g = percepaan graviasi (m/s²); h = keinggian yang dicapai (m); dan = selang waku yang diempuh (s). Conoh Soal 8 Sebuah benda jauh bebas dari keinggian 45 meer. Jika g = 0 m/s², maka enukan: a. waku dan kecepaan benda sesaa sebelum menyenuh anah! b. keinggian benda erhadap anah saa = sekon! Dikeahui: h = 45 m g = 0 m/s² Dianya: a. dan v =? b. h =? Dijawab: a. Waku dan kecepaan benda sesaa sebelum menyenuh anah. h= v + 0 g 45 =0+ 0 =9 =3 s Subsiusikan nilai = 3 s ke rumus beriku. v = v0 + g =0+0.3 =30 m/s h h iik acuan h = 45 m

Jadi, waku yang diperlukan benda sesaa sebelum mencapai anah adalah 3 sekon dengan kecepaan 30 m/s. b. Keinggian benda erhadap anah saa = sekon. h = v0 + g =0+.0 =0 m ( ) h = 45 0 = 5 m Jadi, keinggian benda erhadap anah saa = sekon adalah 5 meer. Conoh Soal 9 Sebuah benda dilemparkan ke aas dengan kecepaan erenu. Jika dalam waku 6 sekon benda kembali jauh ke pelempar, maka enukan inggi maksimum yang dapa dicapai benda ersebu! (g = 0 m/s²) Dikeahui: oal = 6 s g = 0 m/s² Dianya: h maks =? Dijawab: Dalam waku 6 sekon, benda kembali jauh ke pelempar. Ini berari, waku yang diperlukan benda mencapai iik eringgi: = 6 : = 3 sekon Seelah benda mencapai iik eringgi (v = 0), benda akan mengalami gerak jauh bebas dengan = 0. Dengan demikian, diperoleh: h = maks v + 0 g =0+.0. 3 =45 m ( ) Jadi, inggi maksimum yang dapa dicapai benda adalah 45 meer.