PELABELAN TOTAL (a, d)-sisi ANTIAJAIB SUPER PADA K 1,m K 1,n untuk d = 1 atau d = 2

dokumen-dokumen yang mirip
Bilangan Dominasi Jarak Dua Pada Graf Hasil Operasi Amalgamasi

PELABELAN TOTAL TITIK AJAIB PADA GRAF SIKLUS DENGAN BANYAK TITIK GENAP

Ulul Azmi 1, Dafik 2, Susi Setiawani 3

B a b 1 I s y a r a t

RANK DARI MATRIKS ATAS RING

PELABELAN TOTAL (a, d)-titik ANTIAJAIB SUPER PADA GRAF PETERSEN YANG DIPERUMUM P (n, 3) DENGAN n GANJIL, n 7

DEFISIENSI SISI-AJAIB SUPER DARI GRAF KIPAS

PELABELAN TOTAL (a, d)-sisi ANTIAJAIB SUPER PADA GRAF RODA W n

B a b 1 I s y a r a t

x 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr.

DEFISIENSI SISI-AJAIB SUPER DARI GRAF RANTAI

PENDUGAAN PARAMETER DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA

PERHITUNGAN VALUE AT RISK (VaR) DENGAN SIMULASI MONTE CARLO (STUDI KASUS SAHAM PT. XL ACIATA.Tbk)

PELABELAN TOTAL SISI AJAIB PADA GRAF BINTANG

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan

LIMIT FUNGSI. 0,9 2,9 0,95 2,95 0,99 2,99 1 Tidak terdefinisi 1,01 3,01 1,05 3,05 1,1 3,1 Gambar 1

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

IV. METODE PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGGUNAAN KONSEP FUNGSI CONVEX UNTUK MENENTUKAN SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STRUKTUR SUBGRUP FUZZY DAN SIFAT-SIFATNYA

BILANGAN AJAIB MAKSIMUM DAN MINIMUM PADA GRAF SIKLUS GANJIL

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Permasalahan Nyata Penyebaran Penyakit Tuberculosis

Persamaan Differensial Parsial Difusi Homogen pada Selang. dengan Kondisi Batas Dirichlet dan Neumann

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting

GRAF AJAIB TOTAL. Kata Kunci: total magic labeling, vertex magic, edge magic

Penyelesaian Persamaan Diferensial Hill Dengan Menggunakan Teori Floquet

Penduga Data Hilang Pada Rancangan Bujur Sangkar Latin Dasar

PENYELESAIAN SISTEM DESKRIPTOR KONTINU

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

Integral dan Persamaan Diferensial

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

Perencanaan Sistem Pendukung Keputusan Untuk Peningkatan Produktivitas

PELABELAN TOTAL (a, d)-sisi ANTIAJAIB SUPER PADA SUBDIVISI GRAF BINTANG

Matematika EBTANAS Tahun 1988

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa

INJEKSI TOTAL AJAIB PADA GABUNGAN GRAF K 1,s DAN GRAF mk 3 UNTUK m GENAP

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Suatu Catatan Matematika Model Ekonomi Diamond

1.4 Persamaan Schrodinger Bergantung Waktu

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

PELABELAN TOTAL TITIK AJAIB PADA GRAF LENGKAP DENGAN METODE MODIFIKASI MATRIK BUJURSANGKAR AJAIB DENGAN n GANJIL, n 3

BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF

Hubungan antara Keterobservasian dan Keterkonstruksian Sistem Linier Kontinu Bergantung Waktu

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein

PELABELAN TOTAL AJAIB PADA GABUNGAN GRAF BINTANG DAN BEBERAPA GRAF SEGITIGA

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang

III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya

I. PENDAHULUAN II. LANDASAN TEORI

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II PERTIDAKSAMAAN CHERNOFF

PERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1

PELABELAN TOTAL -SISI ANTI AJAIB SUPER UNTUK GRAF ULAT SKRIPSI SARJANA MATEMATIKA OLEH: RIRI EMARINE SUSUR BP

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami

KLASIFIKASI DOKUMEN TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS. Wulan Fatin Nasyuha¹, Husaini 2 dan Mursyidah 3 ABSTRAK

BAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI

Peramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis

ANALISIS ANTRIAN ANGKUTAN UMUM BUS ANTAR KOTA REGULER DI TERMINAL ARJOSARI

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA DASAR (4 sks)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

HUMAN CAPITAL. Minggu 16

MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN (2 sks)

PENDUGAAN PARAMETER DERET WAKTU HIDDEN MARKOV HAMILTON *

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat

BAB III METODE PENELITIAN

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Kabupaten Labuhan Batu merupakan pusat perkebunan kelapa sawit di Sumatera

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 RESPONS FUNGSI STEP PADA RANGKAIAN RL DAN RC. Adapun bentuk yang sederhana dari suatu persamaan diferensial orde satu adalah: di dt

ROTASI (PUTARAN) Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah GEOMETRI TRANSFORMASI yang diampuh oleh Ekasatya Aldila A., M.Sc.

IV. METODE PENELITIAN

MATHunesa Jurnal Ilmiah Matematika Volume 2 No.6 Tahun 2017 ISSN

Analisis Faktorisasi Matriks Tak Negatif

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pelabelan Total Super (a,d)-sisi Antimagic Pada Graf Buah Naga

Distribusi Normal Multivariat

MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH)

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) D-108

APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND

PENGUJIAN HIPOTESIS. pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi.

ARUS,HAMBATAN DAN TEGANGAN GERAK ELEKTRIK

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang

PERSAMAAN DIFFERENSIAL PARSIAL DIFUSI NON HOMOGEN SATU DIMENSI

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

APLIKASI METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING BROWN DAN HOLT UNTUK MERAMALKAN TOTAL PENDAPATAN BEA DAN CUKAI

*Corresponding Author:

Transkripsi:

Jurnal Maemaika UNAND Vol. No. 1 Hal. 3 36 ISSN : 303 910 c Jurusan Maemaika FMIPA UNAND PELABELAN TOTAL (a, d)-sisi ANTIAJAIB SUPER PADA K 1,m K 1,n unuk d = 1 aau d = DINA YELNI Program Sudi Maemaika, Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam, Universias Andalas, Kampus UNAND Limau Manis Padang, Indonesia, dinayelni@gmail.com Absrak. Misalkan G adalah suau graf dengan banyaknya iik p dan banyaknya sisi q. Pelabelan oal (a, d)-sisi aniajaib dari graf G adalah suau fungsi bijekif f : (V (G) E(G) {1,, 3,, p + q} sehingga bobo sisi w(u, v) = f(u) + f(v) + f(uv) dengan uv (G) membenuk barisan arimaika dengan suku awal a dan beda d. Suau pelabelan oal dari graf G dikaakan super jika f(v ) = {1,, 3,, p}. Dalam paper ini, pelabelan yang dibahas adalah pelabelan pada gabungan dua graf binang K 1,m dan K 1,n, unuk m n. Kaa Kunci: Graf Binang, Pelabelan Graf, Pelabelan Toal (a, d)-sisi Aniajaib. 1. Pendahuluan Salah sau kajian dalam eori graf yang memiliki properi maemaika yang menarik dan memiliki aplikasi yang luas dalam berbagai bidang dan permasalahan adalah eori pelabelan graf. Pelabelan graf perama kali diperkenalkan oleh Sedlacek (1964), kemudian Sewar (1966), Kozig dan Rosa (1970). Hingga saa ini eori pelabelan graf sanga dirasakan manfaanya, eruama pada sekor sisem komunikasi dan ransporasi, navigasi geografis, radar, penyimpanan daa kompuer, dan juga desain circui gabungan pada komponen elekronik. Pelabelan erhadap graf G adalah suau pemeaan bijekif dari seiap elemen graf ke bilangan bula posiif, yang mana bilangan ersebu disebu dengan label. Terdapa beberapa jenis pelabelan graf, dianaranya adalah pelabelan ajaib dan pelabelan aniajaib. Pelabelan ajaib diperkenalkan oleh Sedlacek (1963) dan pelabelan aniajaib diperkenalkan oleh Harsfield dan Ringel (1989). Jika graf memiliki bobo iik aau bobo sisi yang sama, maka graf ini disebu graf dengan pelabelan ajaib. Jika graf memiliki bobo iik aau bobo sisi yang berbeda maka graf ini disebu graf dengan pelabelan aniajaib. Dalam pelabelan aniajaib dikenal pula beberapa isilah seperi pelabelan iik (a, d)-sisi aniajaib, pelabelan sisi (a, d)- iik aniajaib, pelabelan oal (a, d)-iik aniajaib, sera pelabelan oal (a, d)-sisi aniajaib. Misalkan erdapa graf G = (V, E) dengan V (G) = p dan E(G) = q. Pelabelan oal (a, d)-sisi aniajaib dari graf G adalah suau fungsi bijekif f : V (G) E(G) {1,, 3,, p + q} sehingga himpunan bobo sisi W (uv) = {w(uv) w(uv) = f(u) + f(v) + f(uv), uv (G)} membenuk barisan arimaika dengan suku awal a dan 3

Pelabelan Toal (a, d)-sisi Aniajaib Super pada Gabungan Dua Graf Binang 33 beda d. Suau pelabelan oal (a, d)-sisi aniajaib dikaakan super jika f(v ) = {1,, 3,, p} dan f(e) = {p + 1, p +, p + 3,, p + q}. Pada makalah ini penulis akan melakukan kajian kembali mengenai pelabelan oal (a, d)-sisi aniajaib super, khususnya pada graf yang merupakan gabungan dua graf binang K 1,m K 1,n. Graf binang K 1,n mempunyai sau iik berderaja n, semenara n iik lainnya berderaja sau. Beriku ini adalah eorema dan lema yang digunakan unuk menenukan pelabelan oal (a, d)-sisi aniajaib super pada grabungan dua graf binang. Teorema 1.1. [] Misalkan m, n adalah bilangan bula posiif dengan m n, maka graf K 1,n K 1,m mempunyai suau pelabelan iik (a, 1)-sisi aniajaib jika dan hanya jika m adalah kelipaan dari (n + 1). Lema 1.. [4] Misalkan erdapa barisan A = {c, c+1, c+,, c+k}, unuk suau k genap, maka erdapa suau permuasi Π(A) dari elemen A sedemikian sehingga A + Π(A) = {c + k, c + k + 1, c + k +,, c + 3k 1, c + 3k }.. Pelabelan Toal (a, d)-sisi Aniajaib pada Gabungan Graf Binang Makalah ini mengkaji kembali paper [] enang pelabelan oal (a, d)-sisi aniajaib pada gabungan graf binang K 1,m K 1,n, unuk m n dan m adalah kelipaan dari (n + 1). Teorema.1. [] Jika m n dan m adalah kelipaan dari (n + 1), maka graf K 1,m K 1,n mempunyai pelabelan oal (a, )-sisi aniajaib super. Buki. Misalkan m n dan m = (n + 1) unuk suau konsana N, maka pelabelan iik unuk graf K 1,m K 1,n dikonsruksikan sebagai beriku. { +, jika j = 0, f 1 (x 1,j ) = j + j, jika 1 j m, dengan x didefinisikan sebagai bilangan bula erkecil yang lebih besar aau sama dengan x, unuk x sembarang bilangan riil, dan f 1 (x,i ) = { 1, jika i = 0, 1 + (i + 1)( + 1), jika 1 i n. Maka diperoleh himpunan label iik unuk graf K 1,m dan graf K 1,n sebagai beriku. { 1 3 m } f 1 (V (K 1,m )) = ( + ), + 1, +, + 3,, + m, dan f 1 (V (K 1,n )) = {1, (3 + ), (4 + 3), (5 + 4),, ( + n + (n + 1)}

34 Dina Yelni Gambar 1. Pelabelan iik pada graf K 1,m K 1,n Diperoleh bobo sisi unuk graf K 1,m K 1,n erhadap pelabelan f 1 beriku. Wf 1 1 Wf 1 = {wf 1 1 (x 1,0 x 1,j ) 1 j m} {wf 1 (x,0 x,i ) 1 i n}, = {f(x 1,0 ) + f(x 1,j ) 1 j m} {f(x,0 ) + f(x,1 ) 1 i n}, = { + + j + j 1 j m} { + (i + 1)( + 1) 1 i n}, = { + 4, + 5, + 6,, m + n + + 3}. Dapa diliha bahwa himpunan ersebu merupakan barisan arimaika dengan suku awal + 4 dan suku akhir m + n + + 3, sera beda d = 1. Sehingga dapa diliha bahwa f 1 adalah pelabelan iik ( + 4, 1)-sisi aniajaib. Selanjunya didefinisikan pelabelan sisi f : E(K 1,m K 1,n ), sebagai beriku. f (x 1,0 x 1,j ) = m + n + 1 + j + j unuk 1 j m, f (x,0 x,i ) = m + n + + i( + 1) unuk 1 i n. Gambar. Pelabelan oal pada graf K 1,m K 1,n

Pelabelan Toal (a, d)-sisi Aniajaib Super pada Gabungan Dua Graf Binang 35 Maka unuk N, diperoleh suau himpunan eruru dari pelabelan sisi f (x 1,0 x 1,j ) f (x,0 x,i ), yaiu : f : E(K 1,m K 1,n ) {m + n + 3, m + n + 4, m + n + 5,, m + n + }. Bobo sisi unuk graf K 1,m K 1,n erhadap pelabelan f, dapa dihiung sebagai beriku. Wf 1 Wf = {wf 1 (x 1,0 x 1,j ) 1 j m} {wf (x,0 x,i ) 1 i n}, = {wf 1 1 (x 1,0 x 1,j ) + f (x 1,0 x 1,j ) 1 j m} {wf 1 (x,0 x,i ) + f (x,0 x,i ) 1 i n}, = {m + n + + 3 + j + j 1 j m} {m + n + 4 + (i + 1)( + 1) 1 i n}, = {m + n + + 7, m + n + + 9, m + n + + 11,, 3m + 3n + + 5}. Dapa diliha bahwa himpunan ersebu merupakan barisan arimaika dengan suku awal m + n + + 7 dan suku akhir 3m + 3n + + 5, sera beda d =. Karena pelabelan iik sudah dilabeli dari {1,, 3,, p}, maka dapa disimpulkan bahwa f mempunyai pelabelan oal (m + n + + 7, )-sisi aniajaib super. Teorema.. [] Jika (m + n) adalah ganjil, m n dan m kelipaan dari (n+1), maka graf K 1,m K 1,n mempunyai pelabelan oal (a, 1)-sisi aniajaib super. Buki. Misalkan (m + n) adalah ganjil, m n dan m = (n + 1) unuk suau N. Maka berdasarkan Teorema.1, graf K 1,m K 1,n mempunyai pelabelan iik ( + 4, 1)-sisi aniajaib. Didefinisikan pelabelan iik f 3 sebagai beriku. f 3 (V (K 1,m K 1,n )) = f 1 (V (K 1,m K 1,n )), dan himpunan bobo sisi erhadap pelabelan f 3 adalah sebagai beriku. W 1 f 3 W f 3 = { + 4, + 5, + 6,, m + n + + 3}. Dengan dimisalkan c = + 4, k = m + n 1, dan Wf 1 3 Wf 3 dapa dinoasikan sebagai himpunan A, maka diperoleh: A = {c, c + 1, c +,, c + k}. Karena (m + n) adalah ganjil, k = ((m + n) 1) bernilai genap dan himpunan A dapa diulis sebagai barisan A, maka berdasarkan Lema 1., erdapa suau permuasi Π(A) dari elemen-elemen A, di mana suau permuasi Π(A) didefinisikan seperi pada [4], yaiu { c + k Π(A) = {b i 1 i k + 1} = sedemikian sehingga + 1 i c + k + i, jika i ganjil, 1 i k + 1,, jika i genap, i k, A + Π(A) = {c + k, c + k + 1, c + k +,, c + 3k 1, c + 3k }. Misalkan [Π(A) c + m + n + 3] adalah pelabelan sisi f 4 : E(K 1,m K 1,n ), yaiu Π(A) c + m + n + 3 = {e i 1 i k + 1}, { 3k = + 9 i, jika i ganjil, 1 i k + 1, k + 10 i, jika i genap, i k,

36 Dina Yelni di mana label-label sisi unuk graf K 1,m dan graf K 1,n diperoleh dengan menyesuaikan uruan dari himpunan bobo sisi erhadap f 3 sedemikian sehingga diperoleh suau himpunan eruru dari pelabelan sisi f 4 sebagai beriku. f 4 : E(K 1,m K 1,n ) {(m + n + 3), (m + n + 4), (m + n + 5),, (m + n + )}. Jelas bahwa A+[Π(A) c+m+n+3] merupakan himpunan bobo sisi W 1 f 4 W f 4 dari graf K 1,m K 1,n sedemikian sehingga diperoleh : W 1 f 4 W f 4 = A + [Π(A) c + m + n + 3], = [A + Π(A)] c + m + n + 3, { 3m + 3n + + 13 3m + 3n + + 13 =, + 1, } 1,. 5m + 5n + + 11 5m + 5n + + 11 3m + 3n + + 13 +,, Dapa diliha bahwa himpunan ersebu merupakan barisan arimaika dengan suku awal 3m+3n++13 dan suku akhir 5m+5n++11, sera d = 1. Karena himpunan iik elah dilabeli dengan {1,, 3,, p}, maka dapa disimpulkan bahwa f 4 adalah pelabelan oal ( m+3n+3+13, 1)-sisi aniajaib super. 3. Kesimpulan Pada ulisan ini, elah dikaji kembali bahwa graf K 1,m K 1,n mempunyai pelabelan oal (m + n + + 7, )-sisi aniajaib super, unuk m n dan m adalah kelipaan dari (n+1). Selanjunya juga elah dikaji kembali bahwa graf K 1,m K 1,n mempunyai pelabelan oal pelabelan oal ( m+3n+3+13, 1)-sisi aniajaib super, unuk m + n adalah ganjil, m n dan m adalah kelipaan dari (n + 1). 4. Ucapan Terima kasih Penulis mengucapkan erima kasih kepada Ibu Dr. Lyra Yuliani, Bapak Narwen, M.Si, Bapak Budi Rudiano, M.Si dan Ibu Hazmira Yozza, M.Si yang elah memberikan masukan dan saran sehingga makalah ini dapa diselesaikan dengan baik. Dafar Pusaka [1] Charrand, G. and L. Lesniak. 1996. Graphs and Digraphs. Third ediion. Chapman & Hall/CRC, Boca Raon-Florida [] Dafik, M. Miller, J. Ryan and M. Baca. 008. Animagic labeling of he union of wo sars. Ausralasian Journal of Combinaorics. 4 : 35-44 [3] Ivanco, J. and I. Luckanicova. 00. On edge-magic disconneced graphs. SUT Journal of Mah. 38 : 175-184 [4] Sugeng. K. A., M. Miller and M. Baca. 005. (a, d)-edge-animagic Toal Labelings of Caerpillars. Lecure Noes in Compuer Science. 3330 : 169-180