TINJAUAN PUSTAKA Kualitas Dosen

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

KONSISTENSI RESPONDEN DALAM MENGEVALUASI PROFIL PRODUK PADA ANALISIS KONJOIN (Studi Kasus Preferensi Mahasiswa IPB dalam Memilih Mata Kuliah Pilihan)

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB 2 LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

TINJAUAN PUSTAKA Perancangan Percobaan

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

I. PENGANTAR STATISTIKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

III. METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani /

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

DISTRIBUSI FREKUENSI

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

PEMBUATAN GRAFIK PENGENDALI BERDASARKAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS)

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan atau bisa disebut dengan kata field research yakni dengan

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB III METODE PENELITIAN

UKURAN-UKURAN DESKRIPTIF DATA

UKURAN S A S MPE P L P of o. D r D. r H. H Al A ma m s a d s i d Sy S a y h a z h a, SE S. E, M P E ai a l i : l as a y s a y h a

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN

Analisis Conjoint Sebagai Alat Menentukan Model Preferensi Nasabah Menabung Di Bank

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA 2010 ANALISIS DISKRIMINAN DISKRIT UNTUK MENGELOMPOKKAN KOMPONEN

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK:

PENENTUAN PRIORITAS PILIHAN MAHASISWA DALAM PEMILIHAN LOKASI PERGURUANTINGGI DENGAN ANALISIS CONJOINT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemodelan persamaan struktural atau Structural Equation Modeling

PERTEMUAN I PENGENALAN STATISTIKA TUJUAN PRAKTIKUM

METODE PENELITIAN. Penentuan lokasi dilakukan secara tertuju (purposive) karena sungai ini termasuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan penelitian ini dibutuhkan suatu metode penelitian

SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

4 TINJAUAN PUSTAKA Kualtas Dosen Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesa (KBBI) tahun 2002, kualtas dartkan sebaga : (1) tngkat bak buruknya sesuatu atau kadar; (2) derajat atau taraf (kepandaan, kecakapan, dsb) atau mutu. Defns dosen menurut KBBI adalah tenaga pengajar pada perguruan tngg sedangkan mahasswa adalah orang yang belajar d perguruan tngg. Undang-Undang Republk Indonesa No.14 Tahun 2005 Pasal 1 Ayat 2 menyebutkan bahwa dosen adalah penddk profesonal dan lmuwan dengan tugas utama mentransformaskan, mengembangkan, dan menyebarluaskan lmu pengetahuan, teknolog, dan sen melalu penddkan, peneltan, dan pengabdan kepada masyarakat. Sudana (2003) menyatakan bahwa dosen yang tugas utamanya dalam bdang penddkan dan pengajaran dtuntut memlk empat kompetens, yatu kompetens bdang stud, kompetens pemahaman tentang peserta ddk, kompetens penguasaan pembelajaran yang menddk, dan kompetens pengembangan keprbadan dan keprofesonalan. Kompetens bdang stud mencakup dua hal, yatu penguasaan dspln lmu dan penguasaan kurkuler. Penguasaan dspln lmu berkatan dengan substans dan metodolog kelmuaan. Penguasaan kurkuler berhubungan dengan pemlhan, penataan, pengemasan, dan representas mater yang sesua dengan kebutuhan peserta ddk. Mahmud (2000) menyatakan bahwa kualtas profesonal dosen mash rendah. Hal n ddukung oleh hasl pengamatan Semawan (1998) yang menunjukkan bahwa d kelasnya, dosen adalah sebaga aktor utama sehngga mahasswa secara domnan berskap pasf. Menurut Brodjonegoro (2002) seharusnya ada perubahan orentas penddkan tngg yatu : pengajaran menjad pembelajaran; mahasswa pasf menjad pembelajar aktf; berpusat pada kemampuan (faculty) ke berpusat pada pembelajar; pembelajaran soltar (soltary learnng) ke pembelajaran nteraktf, dan koperatf; pembelajaran d kelas menjad pembelajaran d masyarakat. Arah perubahan n jelas menuju pada model pembelajaran yang dlandas oleh prnsp-prnsp atau teor-teor pembelajaran

5 modern, sepert pembelajaran koperatf (cooperatve learnng), pembelajaran sswa aktf (student actve learnng), dan pembelajaran yang berpusat pada sswa (student-centered learnng). Prnsp kebebasan perlu dterapkan dalam penddkan andragog, yatu kebebasan mahasswa untuk menyampakan opn. Jad pada proses pembelajaran pada perguruan tngg, perlu adanya komunkas dua arah. Sehngga melakukan tukar pendapat, dskus, dan tanya jawab adalah pendekatan yang sesua dterapkan dalam pembelajaran d perguruan tngg. Analss Konjon Kata conjont menurut para prakts rset pemasaran dduga berasal dar kata CONsdered JOINTly. Sebenarnya kata conjont dturunkan dar kata to conjont yang berart joned together atau bekerja sama (http://www.sawtoothsoftware.com, 2002). Analss konjon ddefnskan sebaga suatu teknk yang secara spesfk dgunakan untuk memaham kengnan atau preferens konsumen terhadap suatu produk atau jasa dengan mengukur tngkat kegunaan dan nla kepentngan relatf berbaga atrbut suatu produk (Har et. al., 1995). Preferens ddefnskan pada KBBI sebaga (1) (hak untuk) ddahulukan dan dutamakan darpada yang lan atau prortas; (2) plhan atau kecenderungan atau kesukaan. Sedangkan menurut Chapln (2002) preferens adalah suatu skap yang lebh menyuka sesuatu benda darpada benda lannya. Karena banyak dgunakan dalam bdang pemasaran, maka pembahasan mengena analss konjon mengacu pada stlah-stlah pada bdang pemasaran. Jka dsesuakan dengan stlah dalam bdang penddkan, maka konsumen dalam hal n dartkan sebaga mahasswa yang akan dukur preferensnya terhadap kualtas dosen (produk). Tahapan analss konjon melput beberapa langkah yakn: 1. Perumusan masalah 2. Merancang kombnas atrbut (stmul) 3. Menentukan metode pengumpulan data 4. Memlh prosedur analss konjon

6 5. Interpretas hasl Adapun paparan selengkapnya tentang tahapan analss konjon sebaga berkut: 1. Perumusan Masalah Langkah awal dalam melakukan analss konjon yatu perumusan masalah (Aaker et. al., 1980). Perumusan masalah dmula dar mendefnskan produk sebaga kumpulan dar atrbut-atrbut dmana setap atrbut terdr atas beberapa taraf/level. Informas mengena atrbut yang mewakl preferens konsumen bsa dperoleh melalu dskus dengan pakar, eksploras data sekunder, atau melakukan tes awal (Rosada, 2002). Kemudan atrbut yang sudah danggap mewakl dtentukan skalanya. Skala atrbut dbag menjad dua yatu skala kualtatf atau non metrk atau kategor (nomnal dan ordnal) dan skala kuanttatf atau metrk (nterval dan raso). 2. Merancang Kombnas Atrbut (Stmul) Setelah mengdentfkas atrbut beserta taraf-tarafnya, kemudan dlakukan perancangan stmul yatu kombnas taraf antar atrbut. Pendekatan yang umum dgunakan untuk merancang stmul yatu kombnas berpasangan (parwse comparson) atau evaluas dua faktor dan kombnas lengkap (full profle) atau evaluas banyak faktor (http://www.sawtooth.com, 2001). Pada pendekatan pertama, responden dmnta untuk mengevaluas pasangan-pasangan atrbut secara bersamaan. Bla ada p atrbut berart jumlah pasangan yang devaluas sebanyak p(p-1)/2 pasangan. Pendekatan kedua sangat bak dgunakan jka faktor atau atrbut dan taraf yang dtelt tdak terlalu banyak sehngga responden dapat mengevaluas semua stmul yang muncul. Pendekatan n dsebut desan faktoral. Banyaknya kombnas bsa menyebabkan kesultan pada konsumen dan dkhawatrkan terjad ketdakkonsstenan. Untuk tu dlakukan pengurangan kombnas dengan rancangan faktoral sebagan (fractonal factoral desgn). Melalu rancangan n dperoleh suatu kombnas atrbut yang hanya

7 mengukur efek utamanya saja, sementara nteraks antar atrbut tdak terukur atau dabakan. 3. Menentukan Metode Pengumpulan Data Langkah selanjutnya setelah merancang stmul adalah menentukan jens data yang dperlukan. Sepert halnya dalam menentukan skala atrbut, terdapat dua macam jens data pada proses pengumpulan data yatu data non metrk dan data metrk. Pada data jens non metrk responden dmnta membuat rankng (pengurutan) terhadap stmul. Pengurutan n basanya dmula dar stmul yang palng dsuka (dber nla mula dar 1) sampa pada stmul yang palng tdak dsuka. Sedangkan pada data jens metrk responden dmnta memberkan ratng (penlaan) terhadap stmul. Ratng dapat dlakukan dengan menggunakan skala lkert mula dar 1 sampa 10 (nla 10 adalah palng dsuka dan sebalknya) dan menggunakan nla rankng terbalk (stmul yang palng dsuka dber nla tertngg setara dengan jumlah stmulnya dan sebalknya). Selan rankng dan ratng, bentuk jawaban responden juga dapat berupa plhan atau basa dkenal sebaga dscrete choce. Pada analss konjon yang berperan sebaga varabel tak bebas adalah preferens atau kengnan untuk membel. Sedangkan varabel bebasnya adalah kombnas berbaga taraf dalam atrbut yang berupa varabel dummy. Sehngga penentuan jens data metrk maupun non metrk sangat pentng. 4. Memlh Prosedur Analss Konjon Berkatan dengan tpe data dan cara pengumpulan datanya, prosedur analss yang umum dgunakan dalam analss konjon adalah: a. Metode Thurstone Prosedur n dgunakan untuk memberkan gambaran mengena pasangan atrbut yang dlakukan dalam pendekatan parwse comparson (Rosada, 2002). Langkah-langkah yang harus dlakukan yatu:. Menghtung matrks frekuens, dengan menjumlahkan skor seluruh pengamatan, dengan aturan sebaga berkut:

8 F j 1, jka atrbut >atrbut j = 0, jka atrbut <atrbut j 0.5, jka atrbut =atrbut j F j =Frekuens bars ke- kolom ke-j (kolom lebh pentng dar bars). Menghtung matrks propors ( P j ) yatu membag setap unsur matrks frekuens dengan jumlah responden. Fj Pj = n. Mentransformas unsur matrks propors menjad normal baku ( Z ) v. Mengurutkan kolom marks Z dar kolom dengan rataan terkecl hngga terbesar v. Menghtung selsh antar kolom terdekat v. Menghtung nla skala dengan nla skala awal nol dan nla skala berkutnya adalah nla kumulatf dar nla skala sebelumnya v. Menympulkan faktor-faktor yang danggap pentng b. Metode Regres dengan varabel dummy Prosedur analss n umumnya dgunakan pada pengumpulan data full profle. Jka data berasal dar penlaan dengan skala metrk maka regres dengan varabel dummy dapat dhtung langsung dengan menggunakan pendekatan Ordnary Least Square (OLS). Jka data berupa rankng (urutan) maka data tersebut lebh dahulu dubah menjad skala nterval dengan menggunakan monotonc regresson. Sedangkan jka data dperoleh melalu penlaan terpsah dar masng-masng atrbut (taraf atrbut) maka cara n dkenal dengan stlah dscret choce dmana varabel dependent-nya berupa ntenstas plhan atau aktual pembelan. Analss yang dgunakan adalah LOGIT model. Adapun secara umum model dasar analss konjon (Kuhfeld, 2000) adalah: Y j = β 0 + = m k 1 1 j= β j X j + ε j j

9 Keterangan : Y j β o k m X j β ε j j = Perngkat seluruh responden = Intersep = Banyak taraf dar atrbut ke- = Jumlah atrbut = Peubah boneka atau dummy varable dar atrbut ke- taraf ke-j = Part worth atau nla kegunaan atrbut ke- taraf ke-j = Galat Dengan model regres tersebut, maka dapat dtentukan nla kegunaan dar taraf-taraf tap atrbut (NKT) untuk menentukan nla pentngnya suatu taraf relatf terhadap taraf yang lan pada suatu atrbut. Setelah menentukan NKT, maka Nla Relatf Pentng (NRP) dapat dhtung dengan formula sebaga berkut: Keterangan: NRP = NRP atrbut ke- UT UR k NRP = k = 1 = NKT tertngg atrbut ke- = NKT terendah atrbut ke- = Jumlah atrbut UT UR ( UT UR ) 5. Interpretas Hasl Kuhfeld (2000) menyatakan ada beberapa ketentuan dalam melakukan nterpretas hasl, yatu : a. Taraf yang memlk nla kegunaan lebh tngg adalah taraf yang lebh dsuka. b. Total nla kegunaan masng - masng kombnas sama dengan jumlah nla kegunaan tap taraf dar atrbut-atrbut tersebut. c. Kombnas yang memlk total nla kegunaan tertngg adalah kombnas yang palng dsuka responden.

10 d. Atrbut yang memlk perbedaan nla kegunaan lebh besar antara nla kegunaan taraf tertngg dan terendahnya merupakan atrbut yang lebh pentng. Metode pada analss konjon yang dgunakan untuk mengukur preferens mahasswa terhadap kualtas dosen dan akan dlakukan perbadngan dalam peneltan n yatu: Tabel 1 Metode yang Akan Dbandngkan dalam Peneltan Metode Rancangan Stmul Jens Data Respon Prosedur Analss A Full profle Rankng Regres Monotonk B Full profle Ratng Regres Lnear Berganda C Parwse Comparson Rankng Thurstone Uj t dan Uj W Kendall Metode statstka yang dgunakan untuk membandngkan efsens dan efektvtas metode konjon pada preferens mahasswa terhadap kualtas dosen berdasarkan waktu adalah uj t dengan statstk uj (Walpole, 1992): Keterangan: d d µ d t = sd n = rata-rata selsh data sampel dengan dua perlakuan berbeda µ d = rata-rata selsh data populas dengan dua perlakuan berbeda s d = standar devas data sampel dengan dua perlakuan berbeda n = banyaknya sampel Sedangkan perbandngan efsens dan efektvtas metode konjon berdasarkan kemudahannya adalah uj W Kendall dengan statstk uj (TPPWK, 1997): s 1 NK( K + 1) 12 2 χ = = N( K 1) W

11 Keterangan: R j N K W = jumlah skor rankng dalam kolom ke j = banyaknya pasangan sampel (bars) = banyaknya sampel (kolom) = koefsen konkordans W Kendall W = 1 12 s 2 3 N K K ( ) dengan K s = Rj j= 1 K j= 1 K R j 2