1.1. Sub Ruang Vektor

dokumen-dokumen yang mirip
R maupun. Berikut diberikan definisi ruang vektor umum, yang secara eksplisit

Ax b Cx d dan dua persamaan linier yang dapat ditentukan solusinya x Ax b dan Ax b. Pada sistem Ax b Cx d solusi akan

, serta notasi turunan total ρ

G a a = e = a a. b. Berdasarkan Contoh 1.2 bagian b diperoleh himpunan semua bilangan bulat Z. merupakan grup terhadap penjumlahan bilangan.

GROUP YANG DIBANGUN OPERATOR LINEAR TERBATAS SEBAGAI SUATU PENYELESAIAN MCA HOMOGEN

3 TEORI KONGRUENSI. Contoh 3.1. Misalkan hari ini adalah Sabtu, hari apa setelah 100 hari dari sekarang?

3 TEORI KONGRUENSI. Contoh 3.1. Misalkan hari ini adalah Sabtu, hari apa setelah 100 hari dari sekarang?

ISNN WAHANA Volume 68, Nomer 1, 1 Juni 2017 HUBUNGAN ANTARA DAERAH IDEAL UTAMA, DAERAH FAKTORISASI TUNGGAL, DAN DAERAH DEDEKIND

MAKALAH TUGAS AKHIR DIMENSI METRIK PADA PENGEMBANGAN GRAPH KINCIR DENGAN POLA K 1 + mk n

DIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA

untuk setiap x sehingga f g

DIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA

Sudaryatno Sudirham. Studi Mandiri. Diferensiasi. Darpublic

3. Turunan Fungsi Trigonometri, Trigonometri Inversi, Logaritmik, Eksponensial

ANALISAPERHITUNGANWAKTU PENGALIRAN AIR DAN SOLAR PADA TANGKI

Suatu persamaan diferensial biasa orde n adalah persamaan bentuk :

matriks A. PENGERTIAN MATRIKS Persija Persib baris

IMPLEMENTASI TEKNIK FEATURE MORPHING PADA CITRA DUA DIMENSI

BAB 3 MODEL DASAR DINAMIKA VIRUS HIV DALAM TUBUH

VIII. ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP

dan E 3 = 3 Tetapi integral garis dari keping A ke keping D harus nol, karena keduanya memiliki potensial yang sama akibat dihubungkan oleh kawat.

1 Kapasitor Lempeng Sejajar

FUNGSI TRANSENDEN J.M. TUWANKOTTA

BAB VI. FUNGSI TRANSENDEN

BAB III INTERFERENSI SEL

BAB I PENDAHULUAN. Kelompok II, Teknik Elektro, Unhas

METODE PENELITIAN Data Langkah-Langkah Penelitian

PEMETAAN MÖBIUS. Gani Gunawan. Jurusan Matematika, UNISBA, Jalan Tamansari No 1, Bandung,40116, Indonesia

TURUNAN FUNGSI (DIFERENSIAL)

BAHAN AJAR ANALISIS REAL 1. DOSEN PENGAMPU RINA AGUSTINA, S. Pd., M. Pd. NIDN

0. Diperoleh bahwa: Selanjutnya dibuktikan tertutup terhadap perkalian skalar:

1 Kapasitor Lempeng Sejajar

MATERI ALJABAR LINEAR LANJUT RUANG VEKTOR

Solusi Tutorial 6 Matematika 1A

Sudaryatno Sudirham. Diferensiasi

BAB 3 ALJABAR MAX-PLUS. beberapa sifat khusus yang selanjutnya akan dibuktikan bahwa sifat-sifat tersebut

II. TINJAUAN PUSTAKA. Diberikan himpunan dan operasi biner disebut grup yang dinotasikan. (i), untuk setiap ( bersifat assosiatif);


UJIAN TENGAH SEMESTER KALKULUS/KALKULUS1

PERSAMAAN DIFFERENSIAL. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Matematika

BAB V KAPASITOR. (b) Beda potensial V= 6 volt. Muatan kapasitor, q, dihitung dengan persamaan q V = ( )(6) = 35, C = 35,4 nc

Arus Melingkar (Circular Flow) dalam Perekonomian 2 Sektor

Penerapan Aljabar Max-Plus Pada Sistem Produksi Meubel Rotan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Struktur aljabar merupakan salah satu bidang kajian dalam matematika

=== BENTUK KANONIK DAN BENTUK BAKU ===

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Praktikum Total Quality Management

KENDALI LQR DISKRIT UNTUK SISTEM TRANSMISI DATA DENGAN SUMBER JARINGAN TUNGGAL. Jl. Prof. H. Soedarto, S.H. Tembalang Semarang

1. GRUP. Definisi 1.1 (Operasi Biner) Diketahui G himpunan dan ab, G. Operasi biner pada G merupakan pengaitan

BAB II KERANGKA TEORITIS. komposisi biner atau lebih dan bersifat tertutup. A = {x / x bilangan asli} dengan operasi +

Kombinasi Gaya Tekan dan Lentur

BAB I PENDAHULUAN. Struktur aljabar merupakan suatu himpunan tidak kosong yang dilengkapi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengkajian pertama, diulas tentang definisi grup yang merupakan bentuk dasar

STRUKTUR ALJABAR. Sistem aljabar (S, ) merupakan semigrup, jika 1. Himpunan S tertutup terhadap operasi. 2. Operasi bersifat asosiatif.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Operasi perkalian skalar merupakan suatu aturan yang mengasosiasikan setiap skalar k dan setiap objek u pada v dengan suatu objek ku, yang disebut

( ) P = P T. RT a. 1 v. b v c

SUATU FORMULASI HAMILTON BAGI GERAK GELOMBANG INTERFACIAL YANG MERAMBAT DALAM DUA ARAH

RETENSI OPTIMAL UNTUK SUATU REASURANSI STOP- LOSS SKRIPSI

3. Kegiatan Belajar Medan listrik

F = M a Oleh karena diameter pipa adalah konstan, maka kecepatan aliran di sepanjang pipa adalah konstan, sehingga percepatan adalah nol, d dr.

TINJAUAN PUSTAKA. Ruang metrik merupakan ruang abstrak, yaitu ruang yang dibangun oleh

BAB III. Standard Kompetensi. 3. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian homomorfisma ring dan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.

TEKNIK PEMBESIAN PELAT FONDASI

Ruang Vektor. Adri Priadana. ilkomadri.com

PERSAMAAN SCHRODINGER YANG BERGANTUNG WAKTU

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini diberikan beberapa definisi mengenai teori grup yang mendukung. ke. Untuk setiap, dinotasikan sebagai di

Definisi Jumlah Vektor Jumlah dua buah vektor u dan v diperoleh dari aturan jajaran genjang atau aturan segitiga;

II. LANDASAN TEORI. Pada bagian ini akan dikaji konsep operasi biner dan ring yang akan digunakan

SYARAT CUKUP UNTUK OPTIMALITAS MASALAH KONTROL KUADRATIK LINIER

BAB II DASAR TEORI. II.1 Saham

PERTEMUAN 3 dan 4 MOMEN INERSIA & RADIUS GIRASI

Perbaikan Kualitas Arus Output pada Buck-Boost Inverter yang Terhubung Grid dengan Menggunakan Metode Feed-Forward Compensation (FFC)

PERTEMUAN 11 RUANG VEKTOR 1

Suatu himpunan tak kosong F dengan operasi penjumlahan dan perkalian, dikatakan sebagai field jika untuk setiap,, memenuhi sifat-sifat berikut:

Analisis Stabilitas Lereng

Studi Perbandingan antara Gaya Menggantung dengan Gaya Jalan Di Udara terhadap Perestasi Lompat Jauh Pada Siswa putra Kelas VIII Putra SMPN 1 Sape

PENGENALAN KONSEP-KONSEP DALAM RING MELALUI PENGAMATAN Disampaikan dalam Lecture Series on Algebra Universitas Andalas Padang, 29 September 2017

=== PERANCANGAN RANGKAIAN KOMBINASIONAL ===

Pengolahan Dasar Matriks Bagus Sartono

DETEKSI API REAL-TIME DENGAN METODE THRESHOLDING RERATA RGB

Matematika Logika Aljabar Boolean

SISTEM BILANGAN REAL

PENGARUH STRATEGI VAKSINASI KONTINU PADA MODEL EPIDEMIK SVIRS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jelas. Ada tiga cara untuk menyatakan himpunan, yaitu: a. dengan mendaftar anggota-anggotanya;

BAB II KAJIAN PUSTAKA. operasi matriks, determinan dan invers matriks), aljabar max-plus, matriks atas

PENALAAN KENDALI PID UNTUK PENGENDALI PROSES

Hukum Coulomb. a. Uraian Materi

BAB I MATRIKS DEFINISI : NOTASI MATRIKS :

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB VII KONDUKTOR DIELEKTRIK DAN KAPASITANSI

II. TINJAUAN PUSTAKA. modul yang akan digunakan dalam pembahasan hasil penelitian.

BAB 4 HASIL PENELITIAN. identitas responden seperti jenis kelamin. Tabel 4.1 Identitas Jenis Kelamin Responden. Frequ Percent

PANJANG PENYALURAN TULANGAN

BAB III PROSES PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

Struktur Aljabar I. Pada bab ini disajikan tentang pengertian. grup, sifat-sifat dasar grup, ordo grup dan elemennya, dan konsep

ANALISIS KLASTER UNTUK PENGELOMPOKAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH BERDASARKAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT

ANALISIS MODEL SIR PENYEBARAN DEMAM BERDARAH DENGUE MENGGUNAKAN KRITERIA ROUTH-HURWITZ ABSTRACT

SISTEM BILANGAN BULAT

BAB III LANDASAN TEORI. Beton bertulang merupakan kombinasi antara beton dan baja. Kombinasi

Transkripsi:

1.1. Sub Ruang Vektor Dalam membiarakan ruang vektor, tiak hanya vektoer-vektornya saja yang menarik, tetapi juga himpunan bagian ari ruang vektor tersebut yang membentuk ruang vektor lagi terhaap operasi yang sama paa ruang vektornya. Himpunan yang emikian yang selanjutnya isebut sebagai sub ruang vektor ( vetor subspae ). Definisi 1.2.1. Anaikan V aalah ruang vektor an S aalah himpunan bagian tak kosong ari V. Himpunan S isebut sub ruang vektor ari V jika terhaap operasi yang iefinisikan paa V, S membentuk ruang vektor. Contoh 1.2.1 Himpunan R aalah suatu ruang vektor terhaap operasi stanarnya. Himpunan S R x y z 0 aalah himpunan bagian ari R. Telah ibuktikan paa Contoh 1.1. bahwa S R x y z 0 membentuk ruang vektor terhaap operasi yang iefinisikan paa R. Dengan emikian S merupakan sub ruang vektor R. Contoh 1.2.2 Himpunan A R x y 0 aalah himpunan bagian ari R. Himpunan A R x y 0 ini membentuk sub ruang vektor R. E_mail: karyati@uny.a.i 17

Sebelum ibuktikan memenuhi seluruh aksioma untuk ruang vektor, ibuktikan ahulu bahwa terhaap operasi yang iefinisikan paa R, bersifat tertutup. Ambil sebarang elemen i A R x y 0, sebut ( x,, ( x ', y', ). Sehingga x y 0 an x ' y' 0, selanjutnya iperoleh : ( x, + ( x ', y', ) = ( x x', y y', z ). Dalam hal ini ipenuhi x x' 0 0 0 an y y' 0 0 0. Dengan emikian ( x x', y y', z ) A, sehingga isimpulkan A tertutup terhaap penjumlahan. Ambil A an R. Sehingga x y 0 selanjutnya iperoleh ( x, engan. x.0 0 an. y.0 0. Dengan emikian ( x, A. Jai A tertutup terhaap perkalian skalar. Selanjutnya itunjukkan bahwa A memenuhi semua aksioma untuk ruang vektor: Aksioma 1 ( x,, ( x', y', ) A, maka ( x,, ( x', y', ) R. Diketahui R ruang vektor, maka pasti bersifat komutatif terhaap jumlah vektor. Aksioma 2 Karena A R maka setiap elemen i A merupakan elemen i R. Diketahui ruang vektor, maka penjumlahan setiap elemen-elemnnya bersifat asosiatif. Aksioma Bentuk 0 ( 0, 0, 0), maka elemen ini merupakan elemen i A. Elemen ini R E_mail: karyati@uny.a.i 18

merupakan vekor nol i R, sehingga berlaku 0 a a untuk setiap a R. Akibatnya berlaku juga untuk setiap elemen i A Aksioma 4 Ambil A, maka x y 0 an ( - ( x, ) A sebab x y 0 0. Sehingga ( x, +( - ( x, )= 0 Aksioma 5 Karena A R maka setiap elemen i A merupakan elemen i R. Diketahui ruang vektor, sehingga untuk setiap elemennya berlaku ( x, ( x', y', ) ( x' y' ). Dengan alasan yang sama maka selalu ipenuhi aksioma-aksioma 6,7 an 8. R Proposisi berikut menunjukkan hubungan yang ekuivalen suatu sub ruang vektor engan sifat ketertutupan operasi penjumlahan vektor an perkalian skalar yang harus ipenuhi oleh suatu himpunan bagian yang membentuk ruang vektor. Proposisi 1.2.2. Anaikan V aalah ruang vektor an S aalah himpunan bagian tak kosong ari V. Himpunan S ikatakan sub ruang vektor ari V jika an hanya jika: a. Untuk setiap a, b S, maka a b S (tertutup terhaap operasi penjumlahan vektor ) b. Untuk setiap a S an R, maka a S E_mail: karyati@uny.a.i 19

(tertutup terhaap perkalian skalar) Bukti: Karena S merupakan sub ruang vektor ari V, maka S merupakan ruang vektor terhaap operasi biner yang iefinisikan paa V. Karena operasi biner harus bersifat tertutup, maka operasi jumlah an perkalian skalarnya juga harus tertutup. Dalam hal ini akan ibuktikan apabila S tertutup terhaap penjumlahan an perkalian skalar, maka S memenuhi keelapan aksioma ruang vektor. Karena S V, maka aksioma 1,2,5,6,7 an 8 selalu ipenuhi. Untuk aksioma, ambil 0 R, menurut b maka ipenuhi 0. a S. Menurut sifatnya maka 0. a 0 sehingga S memuat vektor nol. Untuk aksioma 4, ambil ( 1) R, menurut b maka ( 1)a S untuk setiap vektor i S. Menurut sifatnya, maka iperoleh ( 1 ) a ( a) S untuk setiap vektor i S. Dengan Proposisi 1.2.2 i atas, maka untuk membuktikan suatu himpunan bagian ari suatu ruang vektor merupakan sub ruang vektor atau bukan ukup ibuktikan ketertutupannya terhaap operasi penjumlahan vektor an perkalian skalarnya. Proposisi berikut merupakan akibat ari Proposisi 1.2.2: E_mail: karyati@uny.a.i 20

Proposisi 1.2.. Anaikan V aalah ruang vektor an S aalah himpunan bagian tak kosong ari V. Himpunan S ikatakan sub ruang vektor ari V jika an hanya jika untuk setiap a, b S an, R, maka. a.b S Bukti: Himpunan S merupakan ruang vektor ari V, sehingga menurut Proposisi 1.2.2 maka ipenuhi a an b. Sehingga menurut b, jika a, b S an, R maka. a S an. b S. Sementara itu menuru a, maka. a.b S. Selain engan menggunakan Proposisi 1.2.2, apat igunakan Proposisi 1.2. untuk membuktikan suatu himpunan merupakan rub ruang vektor. Contoh 1.2.: Himpunan A R x y 0 aalah himpunan bagian ari R. Dari Contoh 1.2.2 telah ibuktikan bahwa himpunan ini tertutup terhaap penjumlahan vektor an perkalian skalar. JAi terbukti bahwa A R x y 0 aalah sub ruang vektor R. Contoh 1.2.4: Diberikan a b B 2 M2 a 2, b. Tunjukkan bahwa B aalah sub ruang vektor ari M 2 2 terhaap operasi stanarnya. E_mail: karyati@uny.a.i 21

Bukti: Himpunan a b B 2 2 M2 a 2, b, R. Selanjutnya ambil sebarang elemen i B, sebut : 2, 2' ' ' ' an iperoleh : 2 2' ' ' ' 2 2' ' ' ' 2( ') ' ' '. Jelas bahwa hasil terakhir memenuhi syarat keanggotaan himpunan B. Dengan emikian B tertutup terhaap operasi penjumlahan. Ambil sebarang 2 B, R maka iperoleh: 2. 2. 2(. )... Dari hasil terakhir menunjukkan bahwa.... syarat keanggotaan himpunan B ipenuhi. Dengan emikian B tertutup terhaap operasi perkalian skalar. Contoh 1.2.4: f x Diberikan himpunan C f F f 0, engan F aalah ruang vektor ari fungsi bernilai real engan satu peubah x. Untuk membuktikan tertutup terhaap penjumlahan vektor, ambil sebarang elemen f x f, g C. Sehingga ipenuhi f g x 0 an g 0. Selanjutnya ibuktikan E_mail: karyati@uny.a.i 22