TEKNIK PEMBESIAN PELAT FONDASI

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TEKNIK PEMBESIAN PELAT FONDASI"

Indra Ari Sutedja
7 tahun lalu
Tontonan:

1 TEKNIK PEMBESIAN Hotma Prawoto Sulistyai Program Diploma Teknik Sipil Sekolah Vokasi Universitas Gajah Maa 1

2 UPPER STRUCTURE Bagian bangunan yang beraa i atas permukaan tanah SUB STRUCTURE Bagian bangunan yang beraa i bawah permukaan tanah basement fonasi sb. 2

3 fonasi tiang (pile founation) UPPER STRUCTURE pile cap (poer) fonasi tapak (foot plate) SUB STRUCTURE fonasi tiang bor (bore pile) fonasi sumuran (caisson) 3

4 SUB STRUCTURE UPPER STRUCTURE Basement sebagai bagian ari fonasi bangunan geung 4

5 5

6 KANTOR PUSAT BANK BPD-DIY, YOGYAKARTA Arsitek : Arie Arian Struktur : Hotma Prawoto Fonasi Geung BPD-DIY (8 lantai) Hotma Prawoto - PDTS FTUGM 6

7 pile cap (poer) Bagian fonasi yang fungsinya meneruskan an/atau meratakan beban yang bekerja paa fonasi (kolom, ining, atau balok-ikat) ke fonasi atau tanah asar i bawahnya fonasi tiang (pile founation) fonasi tapak (foot plate) fonasi sumuran (caisson) fonasi tiang bor (bore pile) 7

8 a. Dengan momen lentur searah TAPAK TUNGGAL (SINGLE FOOTING) Z + P z Z + P z P z Z + P z e x P z M y = P z. e x J L K X + e x X + J K J K X + P z P z Y + q N J q N K qj qk B M y q M J q M K X + 8

9 a. Dengan momen lentur searah TAPAK TUNGGAL (SINGLE FOOTING) Z + P z M y qj= q N J - q M J qk = q N K`+ q M K J O L K X + Tekanan i asar fonasi akibat gaya aksial sentris P z aalah Y + Y Tekanan i asar fonasi akibat momen M y iperoleh engan cara sebagai berikut: B O M y X + X q N J q N K q M J q M K 9

10 a. Dengan momen lentur searah TAPAK TUNGGAL (SINGLE FOOTING) Z + P z M y qj= q N J - q M J qk = q N K`+ q M K J O L K X + Dari iagram tekanan akibat M y, q M J = q M K, sehingga Y + Y x K Jai besarnya q M K aalah : B O M y X + X Dengan cara sama iperoleh: Tekanan total i asar fonasi P z an M y aalah q N J q N K an q M J q M K 10

11 b. Dengan momen lentur ua arah TAPAK TUNGGAL (SINGLE FOOTING) Z + P z M y Jika paa fonasi tapak tergambar bekerja gaya P z, M x an M y engan arah seperti tergambar, maka, besarnya tegangan i sembarang titik engan koorinat U (x U, y U ) terhaap pusat O aalah J O L K X + P z Y + Y x U U M X M Y B O M y M x X + y U X qu L Hotma Prawoto - PDTS FTUGM 11

12 YANG MENERIMA BEBAN GARIS/LAJUR Fungsi balok aalah sebagai perata beban k biang kritis paa elemen lajur yang tiak monolit engan pelatnya biang kritis paa elemen lajur yang monolit engan pelatnya 12

13 YANG MENERIMA BEBAN TERPUSAT/TITIK kolom penampang persegi kolom penampang lingkaran biang kritis pelat fonasi yang menerima beban kolom penampang empat persegi panjang biang kritis pelat fonasi yang menerima beban kolom penampang lingkaran 13

14 KETENTUAN KHUSUS UNTUK PELAT & FONDASI TAPAK (RSNI 13.12) penampang kritis aksi geser searah penampang kritis aksi geser ua arah /2 penampang kritis momen lentur /2 14

15 KETENTUAN KHUSUS UNTUK PELAT & FONDASI TAPAK (RSNI 13.12) penampang kritis aksi geser searah penampang kritis aksi geser ua arah /2 penampang kritis momen lentur /2 15

16 KETENTUAN KHUSUS UNTUK PELAT & FONDASI TAPAK (RSNI 13.12) ANALISIS MOMEN LENTUR PADA l penampang kritis momen lentur t b M n max = (q N.b).l.(l/2) = 0.5 q N.b.l 2 q N M n max BMD R n max = M n max / b 2 Untuk t < 200, analisis penampang harus iasarkan paa penampang engan bajatulangan tunggal, sehingga harus ipenuhi R n max < R no Dengan cara yang sama apat ilakukan analisis untuk arah lainnya 16

17 KETENTUAN KHUSUS UNTUK PELAT & FONDASI TAPAK (RSNI 13.12) ANALISIS GESER SEARAH PADA l penampang kritis aksi geser searah t b V n max = (q N.b).(l) = q N.b.l q N v n max = V n max / b V n max SFD Untuk t < 200, gaya geser yang terjai harus ipikul sepenuhnya oleh beton (tanpa tulangan geser), sehingga v n max < v c Dengan cara yang sama apat ilakukan analisis untuk arah lainnya Hotma Prawoto - PDTS FTUGM 17

18 KETENTUAN KHUSUS UNTUK PELAT & FONDASI TAPAK (RSNI 13.12) ANALISIS GESER SEARAH PADA l penampang kritis aksi geser searah t b V n max = (q N.b).(l) = q N.b.l q N v n max = V n max / b V n max SFD Menurut pasal RSNI, nilai v n maximum tiak boleh melebihi nilai-nilai berikut: (jika tebal t < 200) (jika tebal t lebih ari 200) Hotma Prawoto - PDTS FTUGM 18

19 KETENTUAN KHUSUS UNTUK PELAT & FONDASI TAPAK (RSNI 13.12) ANALISIS GESER DUA ARAH PADA P n y x /2 penampang kritis aksi geser ua arah b o = [ x + 2 (/2) ] + [ y + 2 (/2) ] = [ x + y + 2 ] Luas biang geser pons (punch shear) aalah: A p = b o. Tegangan geser ua arah (tegangan geser pons) yang terjai: v np = P n / A p = P n / (b o.) /2 Untuk t < 200, gaya geser pons yang terjai harus ipikul sepenuhnya oleh beton (tanpa tulangan geser), sehingga v np < v c aksi ua arah Hotma Prawoto - PDTS FTUGM 19

20 ANALISIS GESER DUA ARAH PADA KETENTUAN KHUSUS UNTUK PELAT & FONDASI TAPAK (RSNI 13.12) penampang kritis aksi geser ua arah v np = P n / A p = P n / (b o.) y x Menurut pasal RSNI, besarnya vnp tiak boleh melebihi nilai-nilai berikut ini: /2 /2 Hotma Prawoto - PDTS FTUGM 20

21 ANALISIS GESER DUA ARAH PADA KETENTUAN KHUSUS UNTUK PELAT & FONDASI TAPAK (RSNI 13.12) x b a b a a > b y /2 a s = 20 a s = 30 a s = 40 /2 21

22 PENULANGAN MOMEN PADA Pembatasan Tulangan paa penampang persegi b 22

23 PENULANGAN MOMEN PADA (a). Perencanaan Penampang Dengan Bajatulangan Tunggal Berlaku untuk pelat engan tebal (t) maksimum 200. Syarat yang harus ipenuhi aalah R n < R no l b R n = M n max / b 2 q N M n max BMD t Luas penampang bajatulangan yang iperlukan aalah: 23

24 PENULANGAN MOMEN PADA b (b). Perencanaan Penampang Dengan Bajatulangan Rangkap Berlaku untuk pelat engan tebal (t) lebih ari 200 an terapat nilai R n < R no. Perlu tambahan bajatulangan i aerah tekan (bajatulangan tekan) l M no = R no b 2 M n1 = M n - M no c = c o = a o /b M n max BMD q N f s = [600.(c )/c - f c ] Dilakukan kontrol nilai f s sesuai ketentuan yang berlaku t selanjutnya 24

25 PENULANGAN MOMEN PADA D s x D - sx D s y D - sy Beberapa ketentuan umum penggambaran tulangan Prinsip penggambaran tulangan pelat fonasi mengikuti ketentuan penggambaran pelat lantai/atap Di alam segala hal, luas bajatulangan terpasang (baik atas maupun bawah) tiak boleh kurang ari luas bajatulangan minimum yang iperlukan untuk memikul susut (lihat Bab Pelat Atap/Lantai) Diamater bajatulangan yang igunakan untuk penulangan pelat fonasi minimum setara engan D-12 Jarak maksimum tulangan (s atau s ) tiak boleh melebihi 200 Di alam praktek, tulangan atas tetap ipasang (meskipun analisisnya aalah penampang engan bajatulangan tunggal). Fungsinya aalah untuk memikul susut 25

26 PENULANGAN MOMEN PADA STRUCTURAL BEHAVIOUR FRAMES BEAM SIDESWAY MECHANISM mekanisme leleh balok asar ining struktur yang terangkat mekanisme leleh paa ining-rangka struktural BEAM-WALL SIDESWAY MECHANISM 26

27 PENULANGAN MOMEN PADA DETAIL HUBUNGAN ANTARA KOLOM DAN 1. Daerah potensial terjai seni plastis, sehingga beton ianggap tiak memberikan kontribusi terhaap kuat geser penampang (Vc = 0) 2. Seluruh gaya geser yang terjai i aerah ini ipikul oleh bajatulangan 2 kali panjang sisi kolom yang lebih besar penjangkaran tulangan kolom yang panjangnya tiak boleh kurang ari panjang salur tegangan minimum yang isyaratkan L tulangan atas tulangan kolom tulangan bawah batu tahu lantai kerja 27

28 PENULANGAN MOMEN PADA DETAIL HUBUNGAN ANTARA KOLOM DAN c 1 c 2 l Jika c 1 > c 2 igunakan l = 2 c 1 Jika c 2 > c 1 igunakan l = 2 c 2 28

29 PENULANGAN MOMEN PADA DETAIL HUBUNGAN ANTARA KOLOM DAN Tiak ianjurkan untuk etil berasarkan SRPMK (hanya bisa ibuat untuk aerah engan kegempaan sangat ringan atau i aerah tanpa gempa) 29

dokumen-dokumen yang mirip

PERENCANAAN PENULANGAN LENTUR DAN GESER BALOK PERSEGI MENURUT SNI 03-847-00 Slamet Wioo Staf Pengajar Peniikan Teknik Sipil an Perenanaan FT UNY Balok merupakan elemen struktur yang menanggung beban layan