372 ZIRAA AH, Volume 41 Nomor 3, Oktober 2016 Halaman ISSN ELEKTRONIK

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Bab II Dasar Teori Kelayakan Investasi

IV METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Kawasan Pesisir Kabupaten Kulon Progo. Pemanfaatan/Penggunaan Lahan Saat Ini

III. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan

III. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

post facto digunakan untuk melihat kondisi pengelolaan saat ini berdasarkan

JIIA, VOLUME 2, No. 1, JANUARI 2014

KELAYAKAN FINANSIAL INVESTASI PABRIK KELAPA SAWIT DI KABUPATEN ACEH UTARA. Asrida Dosen Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Almuslim ABSTRAK

ANALISI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AGROINDUSTRI TAHU STUDI KASUS DI KELURAHAN LABUH BARU BARAT KECAMATAN PAYUNG SEKAKI KOTA PEKANBARU

APLIKASI MODEL ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI

III. METODE PENELITIAN

Analisis kelayakan finansial perluasan tambak budidaya udang vaname di Cantigi Indramayu

BAB 1 PENDAHULUAN. Kabupaten Labuhan Batu merupakan pusat perkebunan kelapa sawit di Sumatera

JIIA, VOLUME 4 No. 1, JANUARI 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Economic Rent Analysis of Timber Estate Log Production in Indonesia

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

MODUL III ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI

STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PUPUK ORGANIK RESIDU BIOGAS DARI DIVERSIFIKASI USAHA TERNAK

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami

III. METODE PENELITIAN

Kelayakan Finansial Budidaya Jamur Tiram di Desa Sugihan, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang

JIIA, VOLUME 5 No. 2, MEI 2017

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

JIIA, VOLUME 2 No. 2, APRIL Yunica Safitri, Zainal Abidin, Novi Rosanti ABSTRACT

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang

HUMAN CAPITAL. Minggu 16

KAJIAN KELAYAKAN FINANSIAL PENGEMBANGAN ANGKUTAN WISATA DI KOTA DENPASAR

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN TEORITIS

ANALISIS ECONOMIC ENGINEERING PADA INVESTASI HOTEL GRAND CENTRAL KOTA PEKANBARU. Arifal Hidayat

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting

3 METODE PENELITIAN. Gambar 5 Peta lokasi penelitian. PETA PENELITIAN DI KABUPATEN ACEH JAYA. Lokasi sampel. Lokasi Penelitian

Tuanku Zakaria 1, Zakiah 1, Indra 1 * 1 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

JIIA, VOLUME 5 No. 2, MEI 2017

Bab IV Pengembangan Model

III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Metode Penelitian 3.3 Metode Pengumpulan Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

PENGGUNAAN KONSEP FUNGSI CONVEX UNTUK MENENTUKAN SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat

1.1. Latar Belakang 1.2. Maksud, Tujuan, Manfaat dan Sasaran 1.3. Ruang Lingkup Kegiatan 1.4. Sistematika Penulisan

BAB 2 DASAR TEORI. Studi mengenai aspek teknis dan produksi ini sifatnya sangat strategis, sebab

KELAYAKAN INDUSTRI KERUPUK JAMUR TIRAM DI KABUPATEN BOGOR ABSTRACT

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

DAMPAK KERUSAKAN EKOSISTEM HUTAN BAKAU (MANGROVE) TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT PANTAI DI KECAMATAN SECANGGANG, KABUPATEN LANGKAT

BAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada

KELAYAKAN PENGUSAHAAN PALA DI JAWA BARAT

3 METODOLOGI. 3.1 Waktu dan Tempat

MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL BUDIDAYA IKAN NILA WANAYASA PADA KELOMPOK PEMBUDIDAYA MEKARSARI

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

Analisis Finansial Usaha Penggemukan Sapi Peranakan Friesian Holstein (PFH) Jantan di Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali

BAB III METODE PENELITIAN

PERHITUNGAN VALUE AT RISK (VaR) DENGAN SIMULASI MONTE CARLO (STUDI KASUS SAHAM PT. XL ACIATA.Tbk)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang

ANALISIS FINANSIAL PENGOLAHAN SURIMI DENGAN SKALA MODERN DAN SEMI MODERN. Financial Analysis of Surimi Processing by Modern and Semi-Modern Scale

BAB III. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai tahapan perhitungan untuk menilai

Fakultas Kehutanan-Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Dramaga - Bogor

ANALISA SENSITIVITAS KELAYAKAN USAHA PT. JASA MARINA INDAH DENGAN BEROPERASINYA GRAVING DOCK DWT

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan perkotaan, baik secara ekonomi maupun dalam hal

Oleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya /

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN

KAJIAN AGRIBISNIS TAHU (Studi Kasus di Kabupaten Biak Numfor)

BAB 2 LANDASAN TEORI

Aplikasi Metode Seismik 4D untuk Memantau Injeksi Air pada Lapangan Minyak Erfolg

III. METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah untuk orang yang tidak mau bekerja

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimental Design dengan

MODEL PENGEMBANGAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT Eucheuma Cottonii DI KECAMATAN BUMIRAYA KABUPATEN MOROWALI

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah menjadi semakin saling tergantung pada

STRATEGI PEMILIHAN PRODUK UNGGULAN DAN KELAYAKAN FINANSIAL AGROINDUSTRI WIJEN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

PENELUSURAN EMPIRIS KETERKAITAN PASAR KEUANGAN DAN KOMPONEN PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA,

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI

Transkripsi:

372 REVITALISASI INDUSTRI KEHUTANAN DALAM PENGELOLAAN HUTAN TANAMAN RAKYAT UNTUK PEMBERDAYAAN KELUARGA PETANI DAN MENDUKUNG INDUSTRI PLYWOOD DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR (Revializaion Of The Foresry Indusry In The Managemen Of Fores Communiy Empowermen For Family Suppor Farmers And Plywood Indusries In The Province Of Eas Kalimanan) Ismail dan Zuhdi Yahya Fakuas Peranian Prodi Kehuanan Universias17 Agusus 1945 Alama : Jl. Ir. H. Juanda Nomor 80 Samarinda E-mail : :ismail_6913@yahoo.co.id ABSTRACT The purpose of his research is o sudy influence accraion of growh volume and financial analysis using silvikulur ehnique, in which Albizia,sp. Accraion of growh volume used MAI and CAI and financial properness analysis used formula PP, NPV, EAA, Ne B/C, and IRR. This research sared on November 2009 unil January 2010, This research was carried ou a PT Belanara Subur, Soe Subdisric, Disric of Penajam Paser Uara, Eas Kalimanan Province sared on Macrh 2008 unil May 2009.The resul of his research shows ha he growh of Albizia sp. was influence by silvikulur ehnique and have growh volume abou 31,17 m 3 /Ha/Years, diameers abou 38 cm and 61,5 cm, economic cycles in 10 years and feasibiliy. Keywords : Albizia sp, Fores Plan, Financial Analysis PENDAHULUAN Indusri pengolahan kayu di Provinsi Kalimanan Timur pada ahun belakangan ini mengalami kesulian unuk memperoleh bahan baku kayu log, hal ini disebabkan karena pasokan kayu dari huan alam mengalami penurunan yang sanga drasis. Harus diakui, kemampuan huan alam yang menyediakan bahan baku kayu bagi indusri perkayuan saa ini semakin menurun dan idak seimbang dengan kapasias erpasang indusri perkayuan yang ada. Beberapa hal yang diduga menjadi penyebab semakin merosonya poensi huan alam adalah maraknya penebangan liar, kebakaran huan dan konversi kawasan huan menjadi kawasan non kehuanan. Pada perengahan ahun 1990-an negara-negara pengimpor kayu olahan khususnya produk kayu lapis elah mensyarakan penggunaan kayu yang berasal dari huan masyaraka (huan rakya). Dengan adanya kebijakan ersebu, maka perusahaan harus mencari bahan baku kayu yang berasal dari huan anaman dan huan rakya. Huan rakya puluhan ahun yang lalu diusahakan dan erbuki sanga bermanfaa, idak hanya bagi pemiliknya, eapi juga juga pada masyaraka dan lingkungannya. Huan rakya menyimpan poensi yang sanga berari dalam pengelolaan huan nasional. Huan rakya di Indonesia mempunyai poensi yang besar baik dari segi populasi maupun jumlah rumah angga yang mengusahakannya, yang ernyaa mampu menyediakan bahan baku indusri kehuanan. Perkiraan poensi dan luas huan rakya yang dihimpun dari kanor-kanor dinas yang menangani kehuanan di seluruh Indonesia mencapai 39.416.557 m 3 dengan luas

373 1.568.415,64 ha (Anonim 2014 dalam Darusman, 2006). Ruchaemi (2004) menyaakan bahwa adanya poensi masyaraka huan maka layak dicermai oleh pemerinah, sehingga perlu saluran modal bagi pengembangan huan rakya sebagai pemeraaan dan peningkaan pendapaan masyaraka. Diperkirakan sudah sejak ahun 1990- an kayu hasil huan anaman milik masyaraka dibeli oleh pihak indusri kayu lapis baik secara langsung aau dengan peranara (broker), Namun demikian umumnya masyaraka idak melakukan perhiungan analisis ekonomi erhadap usaha penanaman pohon kayu ersebu. Tujuan peneliian adalah : (1) unuk menghiung poensi (volume dan riap) kayu huan anaman sengon di Kabupaen Penajam Pasir Uara Provinsi Kalimanan Timur, dan (2) mengkaji analisis finansial dan sensiivias dalam pengusahaan huan anaman sengon sebagai penghasil kayu bahan baku indusri kayu lapis. METODE PENELITIAN Waku dan Lokasi Peneliian ini dilaksanakan pada bulan Mare 2008 hingga Mei 2009. Lokasi peneliian adalah di PT.Belanara Subur Kecamaan Soek, Kabupaen Penajam Pasir Uara Provinsi Kalimanan Timur. Bahan dan Ala Bahan-bahan yang digunakan adalah bahan-bahan habis pakai seperi ali rafia, keras nomor pohon dan lain-lain. Ala-ala yang digunakan dalam peneliian ini adalah galah unuk mengukur inggi pohon; meeran unuk mengukur keliling pohon; Parang/Golok unuk merinis pembuaan plo; Cangkul unuk mengolah anah; balok kayu 1,3 m unuk mengukur inggi pohon seinggi dada; kamera, ATK dan lain-lain. Objek Peneliian Peneliian ini memanfaakan lahan seluas 10.000 m 2 yang dianami sengon (Albizia sp). Prosedur Peneliian Tegakan yang dielii adalah egakan yang berumur mulai 2, 6, dan 10 ahun, adapun umur egakan yang lain diesimasi secara maemais. Parameer yang diukur adalah diameer dan inggi anaman. Analisis Daa Menuru Ruchaemi (2014), menghiung volume baang kayu suau egakan menggunakan rumus sebagai beriku : V = d 2 )/4 x h x f (dengan dbh 1,3 m diaas anah, dan fakor benuk /f = 0.7-0.8) sedangkan unuk menghiung riap perumbuhan volume raa-raa ahunan egakan (MAI) menggunakan formulasi maemaika sebagai beriku ini yaiu MAI =TV/n, di mana : TV adalah oal produksi sengon dan waru dalam jangka waku n ahun, dan n adalah periode pengukuran, sedangkan riap perumbuhan volume raaraa ahunan berjalan Albizia sp dan CAI menggunakan rumus sebagai beriku yaiu CAI =TV/n, dimana TV ádalah perambahan jumlah oal produksi sengon dalam jangka waku n ahun, dan n adalah perambahan umur sengon. Daa cash flow yang berhubungan dengan kegiaan kas keluar berupa proses awal penanaman hingga proses pemanenan. Sedangkan komponen kas masuk berupa hasil penjualan kayu sengon per m 3 yang berlaku pada saa peneliian. Analisis ekonomi dalam sudi ini menggunakan pendekaan invesasi sebagai analisis ingka usahaani jangka panjang (Fillius, 1982; Avila.M, 1992 dan Gregersen H, 1992 dalam Andayani, 2007). Hal ersebu karena jenis komodii yang dierapkan dalam pola yang dimaksud adalah anaman dengan daur (roasi) panjang, dengan menggunakan parameer : (1) PP (Pay back Periode); (2) NPV (Ne Presen Value); (3) Ne B/C (Ne

374 Benefi Cos Raio); (4) IRR (Inernal Rae of Reurn), dan (5) EAA (Equivalen Annual Annuiy (EAA). Secara singka formula masing-masing parameer dijelaskan sebagai beriku: Formula masing-masing Parameer 1. Payback Periods a1 PP = n1 + (n2-n1) ( a1 a2 2. Ne Benefi Cos Raio (B/C Raio) 4. Inernal Rae of Reurn (IRR) IRR i NPV i i 1 2 1 NPV NPV 5. Equivalen Annual Annuiy (EAA) EAA NPVx i i 1i n 3. Ne Presen Value (NPV) NPV n B C (1 i _ 0 ) HASIL DAN PEMBAHASAN Produksi dan Riap Kayu Sengon Secara eori, peningkaan volume egakan berlaku hukum kenaikan hasil berkurang (The Law of Diminishing Reurn), dimana perhiungan proyeksi produksi kayu pada akhir daur harus dilakukan secara ime series sehingga dapa dikeahui benuk kurva perumbuhan produksinya. Adapun proyeksi volume kayu sengon dapa diliha pada Tabel 1. Tabel 1. Volume Sengon di Kabupaen Penajam Pasir Uara Provinsi Kalimanan Timur UMUR (h) n d (cm) h (m) f V (m 3 ) TVs (m 3 /ha) MAI s (m 3 /Ha/hn) CAI s (m 3 /Ha/hn) 2 900 13,5 7,0 0,54 0,054 48,67 24,34 4 800 20,0 8,0 0,53 0,133 106,51 26,63 28,92 6 700 26,0 9,0 0,52 0,248 173,84 28,97 33,67 8 600 32,0 10,0 0,51 0,410 245,98 30,75 36,07 10 500 38,0 11,0 0,50 0,623 311,72 31,17 32,87 15 200 54,0 13,0 0,49 1,458 291,63 19,44 4,02 Keerangan : TVs : Toal Volume (m 3 ) sanding sock S : Sanding Sock (m 3. ha. -1. h -1 ) o : Toal (m 3. ha. -1. h -1 ) n : Jumlah pohon per hekar Berdasarkan Tabel 1 dapa diliha bahwa anaman sengon diperkirakan dapa dipanen pada umur ke 10 ahun dan mempunyai riap volume raa-raa oal

Riap (cm/ha/hn) 375 sebesar 0,623 m 3, dan volume oal sebesar 311,72 m 3 ha. -1.. Sedangkan diameer raaraa sebesar 38 cm dan perambahan raa-raa riapnya 31,17 m 3. ha. -1 h -1. Grafik perumbuhan riap volume raa-raa sanding sock dapa diliha pada Gambar 1. 40.00 35.00 30.00 25.00 20.00 15.00 10.00 5.00 0.00 5.00 10.00 0 5 10 15 20 Umur (hn) MAIs CAIs Gambar 1. MAI dan CAI Sengon Kabupaen Penajam Uara, Provinsi Kalimanan Timur Perumbuhan riap volume raa-raa sanding sock mengalami kenaikan mulai umur 3 ahun hingga umur 10 ahun, sedangkan seelah umur 10 ahun, MAI dan CAI mengalami penurunan. Berdasarkan gambar di aas dapa diliha juga bahwa berkurangnya populasi egakan sengon per hekar (di bawah umur 2 ahun) diakibakan karena kemaian secara alami. Penjarangan dilakukan pada umur 4 ahun sebesar 5,41 m 3 ha. -1. Seelah umur 6 dan 8 ahun erdapa panen anara sebesar 13,31 dan 24,83 m 3. ha. - 1. h -11 sera diperkirakan egakan sengon mencapai riap eringgi dengan diameer kayu erbesar 38 cm pada ahun penebangan berumur 10 ahun dengan volume sebesar 311,72 m 3. ha. -1 inggi pohon sebesar 11 meer dan perambahan riap raa-raa ahunan albizia sebesar 31,17 m 3. ha. -1. h -1. Analisis Finansial Aliran kas pengusahaan anaman sengon yang elah diolah dari awal sampai akhir pengusahaan dengan melibakan semua komponen biaya dan pendapaan dijadikan dasar dalam perhiungan berbagai krieria analisis finansial (Payback Period, Ne Presen Value, Equivalen Annual Annuiy, Ne Benefi Cos Raio, dan Inernal Rae of Reurn). Analisis finansial anaman sengon dapa diliha dalam Tabel 2.

376 Tabel 2. Analisis Finansial Pengusahaan Sengon di Kabupaen Penajam Uara, Provinsi Kalimanan Timur Keerangan Sengon Payback Periode (PP) 9 ahun 2 bulan Ne Presen Value (NPV) 7.312.300 Equivalen Annual Annuiy (EAA) 946.979 Ne Benefi Cos Raio 1,27 Inernal Rae of Reurn (IRR) 7,9 % Sumber : Daa Primer Olahan. 2009. Berdasarkan keerangan ersebu dapa dijelaskan bahwa pengusahaan sengon pada ingka bunga 5 % mempunyai nilai Ne Presen Value (NPV) dan Ne B/C sebesar Rp.7.312.300 dan 1,27. Pernyaaan ini diperkua oleh analisis model Inernal Rae of Reurn (IRR) dengan nilai 7,9% dan pendapaan raa-raa per ahun (EAA) sebesar Rp.946.979 dan skala usaha sebesar 52,8 ha. Hasil ersebu diaas menunjukan bahwa pengusahaan sengon pada ingka bunga 5 % layak unuk diusahakan karena nilainya posiif dan lebih besar dari Minimum Accesibiliy Rae (MAR = 4,5%), dan secara indusri kehuananpun sanga mengunungkan KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil peneliian dan pembahasan dapa diambil kesimpulan, yaiu sebagai beriku : 1. Teknik silvikulur mempengaruhi produksi dan riap sengon. 2. Berkurangnya populasi egakan per hekar diakibakan karena kemaian secara alami dan penjarangan. Kemaian secara alami berlangsung sebelum umur 2 ahun, penjarangan dilakukan pada umur 4 ahun, panen anara dilakukan pada umur 6 dan 8 ahun dan riap volume opimal pada umur 10 ahun karena iu daur sengon di Kalimanan Timur 10 ahun lamanya. 3. Pengusahaan sengon layak unuk dikembangkan. Hal ini bisa diliha pada nilai Inernal Rae of Reurn yang lebih besar dari Minimum Accesibiliy Rae (MAR = 4,5%) yaiu sebesar 7,9 %. Saran 1. Unuk memperoleh pendapaan yang maksimal, penanaman sengon sebaiknya dilakukan dengan eknik silviluur agar diperoleh produksi kayu yang inggi sebagai bahan baku indusri. 2. Huan anaman indusri (sengon) layak unuk dikembangkan. DAFTAR PUSTAKA Andayani, W. 2010. Economic Analysis of Farm Managemen Agroforesy Sysem in Boyolali Disric. Bulein RIMBA Kalimanan vol.12, hal 11-15. Anonim. 2005. Tahapan Revialisasi Sekor Kehuanan dan Indikaor Keberhasilan. Dijen Kehuanan RI, Jakara. Darusman, D.H. 2006. Tinjauan Ekonomi Huan Rakya. Prosiding Seminar Hasil Peneliian Hasil Huan. IPB, Bogor. Lahjie, A.M. 2012. Teknik Agroforesri. Universias Mulawarman. Samarinda, Kalimanan Timur. Kadariah. 1987. Penganar Evaluasi Proyek. Fekon UI, Jakara.

377 Ruchaemi, A. 2004. Huan dan Kehuanan. Kanisius, Yogyakara. Ruchaemi, A. 2014. Perbandingan Riap Albisia dan Eucalypyus deglupa Seelah Perpanjangan Perama. Diserasi. Universias Mulawarman, Samarinda.

373