DAILY REPORT 14 Januari 2016

dokumen-dokumen yang mirip
DAILY REPORT 12 April 2016

WEEKLY REPORT 01 Februari 2016

DAILY REPORT 27 April 2016

DAILY REPORT 15 April 2016

DAILY REPORT 11 Maret 2016

DAILY REPORT 20 April 2016

DAILY REPORT 23 Januari 2015

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

DAILY REPORT 22 April 2016

DAILY REPORT. 09 October 2013

DAILY REPORT 09 August 2016

DAILY REPORT 14 February 2014

DAILY REPORT 25 Februari 2016

Kinerja CARLISYA PRO SAFE

WEEKLY REPORT 04 May 2015

WEEKLY REPORT 04 August 2014

CARLINK PRO FLEXY Dana Investasi Berimbang

WEEKLY REPORT 11 Juli 2016

Indonesia Outlook

CARLISYA PRO MIXED Dana Investasi Syariah Campuran

CENTURY PRO FIXED Dana Investasi Pendapatan Tetap

Kondisi Perekonomian Indonesia

DAILY REPORT 27 Januari 2016

DAILY REPORT 28 Agustus 2015

LAPORAN November KINERJA 2014 BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

DAILY REPORT 18 Maret 2016

DAILY REPORT 12 Agustus 2015

DAILY REPORT 14 April 2016

DAILY REPORT 01 Maret 2016

WEEKLY REPORT 11 April 2016

CENTURY PRO MIXED Dana Investasi Campuran

DAILY REPORT 22 Maret 2016

DAILY REPORT 22 Januari 2016

WEEKLY REPORT 14 Maret 2016

DAILY REPORT 28 April 2016

DAILY REPORT 12 Januari 2016

DAILY REPORT 24 January 2014

WEEKLY REPORT 18 August 2014

DAILY REPORT 12 Februari 2016

WEEKLY REPORT 13 Desember 2016

DAILY REPORT 02 January 2014

DAILY REPORT 24 November 2016

LAPORAN Juni 2015KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

DAILY REPORT 28 Januari 2016

WEEKLY REPORT 02 Maret 2015

DAILY REPORT 11 September 2015

DAILY REPORT 17 September 2014

CARLISYA PRO SAFE Dana Investasi Syariah Pasar Uang

DAILY REPORT 23 Aug 2017

CENTURY PRO MIXED Dana Investasi Campuran

WEEKLY REPORT 05 Desember 2016

DAILY REPORT 09 January 2014

DAILY REPORT 29 Maret 2016

DAILY REPORT 24 October 2013

DAILY REPORT 02 Februari 2016

DAILY REPORT 25 Agustus 2015

Kinerja CENTURY PRO FIXED

DAILY REPORT 22 September 2015

WEEKLY REPORT 16 Februari 2015

ECONOMIC & DEBT MARKET Daily Report

LAPORAN Oktober 2016 KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

DAILY REPORT 06 Agustus 2015

DAILY REPORT 25 Mei 2016

DAILY REPORT 06 April 2016

DAILY REPORT 05 February 2014

Kinerja CARLISYA PRO MIXED

DAILY REPORT 14 October 2016

Today s Pick. Highlight. Ekonomi : ADB tawarkan pinjaman US$ 10 miliar. BKSL MLPT ADHI JSMR. : Membukukan pendapatan naik sebesar 5,6%.

DAILY REPORT 06 Sep 2017

DAILY REPORT 29 November 2013

DAILY REPORT 06 Oktober 2015

DAILY REPORT 11 February 2014

DAILY REPORT 02 November 2016

DAILY REPORT 13 Januari 2016

DAILY REPORT 17 September 2015

WEEKLY REPORT 14 September 2015

DAILY REPORT 03 September 2014

Kinerja CARLISYA PRO FIXED

DAILY REPORT 31 January 2017

WEEKLY REPORT 27 April 2015

Tinjauan Ekonomi & Pasar Modal 2015

Indonesia Market Outlook Weekly 2H17 Brief

WEEKLY REPORT 06 March 2017

DAILY REPORT 13 Mei 2016

DAILY REPORT 10 Februari 2016

DAILY REPORT 09 March 2017

DAILY REPORT 26 Agustus 2015

DAILY REPORT 13 April 2016

DAILY REPORT 16 August 2016

Mudahnya berinvestasi dengan. Menabung Saham

R i Danareksa Research Institute

WEEKLY REPORT 27 Desember 2016

WEELY REPORT 10 February 2014

DAILY REPORT 02 February 2017

DAILY REPORT 06 Januari 2016

DAILY REPORT 25 October 2013

WEEKLY REPORT 10 Agustus 2015

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

DAILY REPORT 11 Agustus 2015

WEEKLY REPORT 29 Februari 2016

Transkripsi:

DAILY REPORT 14 Januari 2016 NEWS HEADLINES ASII masih andalkan sektor otomotif JSMR pertanyakan wacana penggabungan tol Cikampek & tol Cipali KCIC sediakan lahan pengganti proyek LRT milik ADHI PGAS telah bangun pipa gas open access 2400 km di tahun 2015 BUMI tidak ekspansif tahun ini BRAU targetkan produksi 26,5 juta ton tahun ini BBCA pertimbangkan salurkan KUR, akan buat pilot project BBCA targetkan kredit tahun 2016 tumbuh 10%-11% Penyaluran kredit BBCA tahun 2015 capai 11,8% dari target 12% BMRI pacu kredit mikro BBNI menargetkan Rp11,5 triliun BBNI optimis salurkan KUR tahun 2016 lebih dari Rp 10 triliun BNLI akan revaluasi aset di tahun 2016 MFIN menargetkan Rp5 triliun PPRO incar kenaikan laba 20% Pefindo turunkan rating APLN KINO mengkaji peningkatan harga jual KINO akan lebih ekspansif pada semester kedua tahun ini MBTO bidik pertumbuhan 10% MBTO siapkan capex tahun 2016 sebesar Rp 53,3 miliar ACES menyiapkan dana Rp300 miliar HITS tidak terdampak penurunan harga minyak ARNA buy back 00 saham JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Perdagangan saham di BEI awal pekan tahun 2016, dibayangi faktor Support Level 4527/4518/4502 negatif eksternal. IHSG secara teknikal masih terkonfirmasi negatif untuk perdagangan Resistance Level pada pekan ini. 4553/4569/4579 Sinyal tersebut dapat terlihat pada indikator Major Trend MACD dan Stochastic Down yang mengindikasikan negatif bagi IHSG. Minor Selain Trend itu, konfirmasi negative Up bagi IHSG juga tercermin pada MA JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG 4537.179 +24.652 3.274,66 5.199,92 LQ-45 793.301 +6.379 1.492.63 4.176,66 MARKET REVIEW IHSG pada hari Rabu (13/01) naik 24,65 poin (0,55%) dari level 4.512,53 ke level 4.537,18 dipicu oleh sentimen positif dari pasar domestik dan global. Dari pasar domestik, para investor tengah menantikan Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang diselenggarakan pada tanggal 13-14 Januari 2016 terkait dengan kemungkinan penurunan suku bunga BI di tengah data inflasi yang membaik. Dari pasar global, harga minyak dunia berhasil mengalami rebound 1,36% ke USD31,29 per barel setelah tenggelam di bawah level USD30 per barel. Sebagai informasi, harga minyak di bawah USD30 merupakan harga minyak terendah selama dua belas tahun terakhir. Katalis positif global lainnya datang dari China. China mengejutkan pasar ekuitas dengan membukukan data ekspor per Desember 2015 yang melebihi ekspektasi para analis. Ekspor dalam mata uang dolar jatuh sebesar 1,4%, jauh lebih sedikit dari estimasi analis dan realisasi di bulan November 2015 yang jatuh sebesar 6,8%. Selanjutnya, aktivitas ekspor berdenominasi Yuan jatuh sebesar 7,6% di Desember 2015. Akibatnya, China mengalami surplus perdagangan sekitar USD60 miliar, atau surplus sebesar USD594,5 miliar sepanjang tahun 2015. Surplus perdagangan selama bulan Desember 2015 ini melebihi perkiraan para analis sebesar USD31 miliar. Selain surplus neraca perdagangan, sentimen positif dari negara bertirai bambu lainnya adalah penetapan nilai mata uang China untuk menjaga stabilitas ekonomi China. PboC menetapkan nilai Yuan pada level 6,5630 terhadap USD, dari posisi sebelumnya sebesar 6,5628 per USD. Di tengah surplus neraca perdagangan China yang membaik dan upaya pemerintah untuk menstabilisasi nilai tukar Yuan, indeks Shanghai Composite justru mengalami pelemahan sebesar 73,26 poin (2,42%) dari level 3.022,86 ke level 2.949,60, turun di bawah level psikologis 3.000. Hal ini dikarenakan kekhawatiran para investor terhadap perlambatan ekonomi China. Di sisi lain, indeks Hangseng justru menguat sebesar 223,12 poin (1,13%) dari level 19.711,76 ke level 19.934,88. Dari Jepang, indeks Nikkei 225 juga ditutup menguat sebesar 496,67 poin dari level 17.218,96 ke level 17.715,63 dipicu oleh data ekonomi China yang membaik dan depresiasi nilai mata uang Yen. Penurunan nilai mata uang Yen menjadi katalis positif bagi para eksportir Jepang. Dari Eropa, indeks Stoxx Europe 600 juga dibuka menguat tentatif di awal perdagangan. MARKET VIEW Penurunan tajam saham Amerika Serikat pada Rabu, bisa menjadi faktor negatif bagi indeks saham Indonesia pada hari ini. Meski, disisi lainnya faktor dari dalam negeri diharapkan dapat meredam tekan dari eksternal tersebut. Sentimen dari dari dalam negeri, pelaku pasar saham domestik akan menantikan keputusan yang diambil dari hasil Rapat Dewan Gubernu Bank Indonesia yang tengah berlangsung dalam pekan ini. Ada optimisme kalangan pelaku pasar bahwa Bank Indonesia diperkirakan akan memangkas tingkat suku bunga acuannya pada hari Kamis untuk mendongrak pertumbuhan ekonomi. Jika terjadi, pemangkasan tersebut akan mejadi yang pertama kalinya dalam 11 bulan. Kendati, Dewan kebijakan BI memiliki pandangan sama yaitu melihat adanya ruang untuk pelonggaran kebijakan selama 3 pertemuan terakhir, meski masih menahan diri untuk memangkas suku bunga, menantikan reaksi pasar global terhadap kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve AS. Setelah kenaikan suku bunga the Fed untuk pertama kalinya dalam hampir selama 1 dekade di bulan Desember. Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia mulai tahun 2016 dilaksanakan selama 2 hari. RDG BI Januari dilaksanakan pada 13-14 Januari, dan BI akan mengumumkan kebijakan moneternya pada hari ini. Survei Bloomberg menunjukkan BI Rate turun 25 bps menjadi 7,25%. Sentimen lain dari dalam negeri, berupa rilis data neraca perdagangan Survei oleh Bloomberg menunjukkan ekspor bulan Desember 2015 turun 19,26% YoY dan impor turun 19,24% YoY. Meski demikian masih mencatatkan surplus perdagangan sebesar USD 96 juta. Selain faktor dari dalam negeri tersebut, pelaku pasar masih mencemaskan penurunan harga komoditas, terutama minyak. Penurunan saham di AS salah satu penyebab dipicu oleh penurunan harga minyak. Melimpahnya pasokan minyak dunia membebani harga minyak dan saham sektor energi. Meski pada sisi lainnya, faktor Cina terbilang positif, namun tidak berhasil memberikan kepercayaan bagi pelaku pasar AS kali ini. Cina mencatatkan surplus perdagangan bulan Desember 2015 sebesar USD 60,09 miliar dari USD 54,1 miliar pada bulan November 2015. Hal itu karena ekspor Cina dalam mata uang lokal (Yuan) pada Desember mengalami kenaikan, sedangkan penurunan impor tercatat moderat. Kebijakan PboC mendevaluasi Yuan dinilai mulai menunjukkan hasilnya dan meningkatkan daya saing perdagangan Cina di pasar internasional. Potensi upside IHSG boleh jadi mulai terbatas dan diprediksikan indeks Indonesia ini bergerak mixed pada perdagangan saham hari ini... 1

Astra International (ASII) masih mengandalkan sektor otomotif sebagai lini bisnis utama untuk menopang kinerja tahun ini. Hingga kuartal III-2015, kontribusi lini bisnis otomotif mencapai 44% terhadap laba bersih konsolidasi perseroan. Sektor ini akan terus bertumbuh melihat faktor demografik, jumlah penduduk hingga potensi pertumbuhan ekonomi. Jasa Marga (JSMR) mempertanyakan wacana Kementerian Perhubungan yang mengintegrasikan gerbang tol Cikampek dengan gerbang tol Cipali. Jika kedua gerbang tol digabung, maka kartu yang digunakan Jasa Marga bisa dibawa sampai ke gerbang keluar Semarang. Padahal tol Cikampek dioperasikan oleh Jasa Marga, sedangkan tol Cipali dioperasikan oleh PT Lintas Marga Sedya (LMS). Penggabungan gerbang tol secara teknis memang dapat dilakukan. Namun membutuhkan penambahan kapasitas teknologi agar terintegrasi pembayaran dan sistemnya. Wacana ini sebagai salah satu solusi untuk memecahkan kemacetan panjang. Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan, menyatakan PT Kereta Api Cepat Indonesia China (KCIC) bersedia menyediakan lahan pengganti pembangunan proyek Light Rail Transit (LRT) Jabodetabek, guna membangun kereta api cepat Jakarta- Bandung. Hal itu karena trase kereta api cepat Jakarta-Bandung berhimpitan dengan trase LRT yaitu di wilayah Jati Bening, Bekasi. Nantinya trase LRT Jabodetabek yang dibangun oleh Adhi Karya (ADHI) sedikit bergeser dari apa yang sudah dicanangkan. Perusahaan Gas Negara (PGAS) hingga akhir tahun 2015 sudah membangun dan mengoperasikan pipa gas bumi dengan status "open access" atau dapat dimanfaatkan bersama dengan panjang sekitar 2.400 km. Dari 6.470 km pipa gas bumi yang dibangun dan dioperasikan PGN, sekitar 2.400 km merupakan pipa dengan status 'open access' yang bisa dimanfaatkan bersama perusahaan lain. Sementara sisa pipa gas sepanjang lebih dari 4.000 km merupakan pipa distribusi yang memasok gas bumi langsung ke konsumen yakni rumah tangga, industri, komersial seperti pusat belanja, hotel, dan rumah sakit, lalu usaha kecil menengah (UKM), hingga pembangkit listrik. Bumi Resources (BUMI) pada tahun ini tidak ekspansif karena masih merugi pada tahun lalu. Pada tahun ini, perseroan menargetkan produksi batubara akan mencapai 80 juta ton. BUMI menganggarkan belanja modal minimum senilai USD 50 juta. Belanja modal tersebut akan digunakan untuk perawatan peralatan. Sementara itu, harga minyak mentah dunia yang terus menurun, akan mendorong kinerja perseroan ke arah positif. Berau Coal Energy (BRAU) pada tahun ini menargetkan produksi 26,5 juta ton, sama dengan target 2015. Belanja modal juga akan lebih rendah dari tahun lalu USD 30 juta. Bank Central Asia (BBCA) mulai mempertimbangkan untuk menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Namun perseroan belum bisa memastikan hal tersebut. Perseroan masih mempertimbangkannya dengan membuat pilot project terlebih dahulu selama 6 bulan hingga 1 tahun. Jika berhasil baru perseroan akan serius menyalurkan KUR. Bank Central Asia (BBCA) menargetkan pertumbuhan kredit tahun 2016 sekitar 10%-11% atau lebih konservatif dibanding tahun 2015 yang sebesar 11,8 persen. Target tersebut masih bisa berubah seiring dengan perkembangan perekonomian yang terjadi di tahun 2016. Perseroan menargetkan pertumbuhan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 6%-7%. Namun target itu juga fleksibel mengikuti tingkat pertumbuhan penyaluran kredit. Pertumbuhan penyaluran kredit Bank Central Asia (BBCA) pada tahun 2015 diperkirakan mencapai 11,8% atau di bawah target perseroan sebesar 12%. Perseroan memperkirakan penyaluran kredit sektor konsumer lebih besar untuk KPR, yakni sekitar Rp 60 triliun. Bank Mandiri (BMRI) terus memacu penyaluran kredit di berbagai daerah khususnya untuk sektor mikro. Salah satu cara yang ditempuh perusahaan adalah dengan memanfaatkan jaringan kantor milik PT Pos Indonesia yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan adanya kerja sama ini, perusahaan tidak perlu menyewa atau membangun kantor layanan sendiri. Adapun, jaringan kantor Posindo mencapai 4.500 kantor. Pada tahap awal, tidak secara keseluruhan akan dijadikan outlet Mandiri Mitra Usaha (MMU), namun tetap selektif. Bank Negara Indonesia (BBNI) optimistis perusahaan mampu memenuhi target penyaluran kredit usaha rakyat Rp11,5 triliun pada 2016. Angka tersebut diperkirakan setara dengan 48.000-500 debitur. Pada tahun lalu, pinjaman sebesar Rp3 triliun disalurkan kepada 12.000 debitur. Perusahaan memperkirakan bahwa debitur ritel merupakan yang terbanyak mencairkan pinjaman dan diperkirakan mencapai sekitar 95% atau Rp11 triliun. Adapun pada Agustus-Desember 2015, BBNI menyalurkan KUR senilai Rp3 triliun di seluruh Indonesia. Realisasi ini masih di bawah target yang dibidik yaitu senilai Rp3,2 triliun. Bank Negara Indonesia (BBNI) optimis penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada tahun 2016 akan terealisasi lebih cepat dengan turunnya suku bunga KUR menjadi 9%. BNI memperkirakan penyaluran KUR tahun 2016 mencapai lebih dari Rp 10 triliun. Bank Permata (BNLI) pada tahun 2016 berencana lakukan penambahan modal dengan melakukan revaluasi aset. Revaluasi aset ini dimaksudkan untuk menambah modal Bank Pertama hingga di atas Rp1 triliun. Perseroan melakukan revaluasi aset sekitar 14%-15%. Mandala Multifinance (MFIN) menargetkan pertumbuhan pembiayaan sekitar 10% menjadi Rp5 triliun pada tahun ini. Sepanjang 2015, total pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp4,5 triliun atau di bawah 10% dibandingkan target yang ditetapkan sebelumnya yaitu Rp5 triliun. Adapun, target yang ditetapkan tidak terlalu tinggi disebabkan oleh perusahaan yang masih wait and see terhadap kondisi pasar khususnya pasar otomotif tahun depan. Pendapatan target sebesar 10% tahun ini dilakukan untuk menyesuaikan prediksi Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang memperkirakan penjualan kendaraan roda empat hanya akan mencapai 5%. Asuransi Mitra Maparya (ASMI) akan mengembangkan jaringan kerja sama dengan sejumlah lembaga keuangan untuk mendukung realisasi target perolehan premi bruto sepanjang 2016 yang ditetapkan senilai Rp500 miliar. Perusahaan akan terus mengembangkan potensi bisnis, antara lain dengan menambah mitra dan bidang kerja sama. Pasalnya, kinerja industri asuransi pada 2016 belum tentu akan lebih baik dibandingkan tahun lalu. Perusahaan juga menargetkan peningkatan laba bersih pada tahun ini, yaitu sekitar Rp24 miliar Rp25 miliar. 2

Setelah membukukan laba sebesar Rp 300 miliar pada 2015, PP Properti (PPRO) optimistis dapat menaikkan laba sebesar 20% pada tahun ini. Perseroan akan mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 1,1 triliun untuk kebutuhan ekspansi tahun ini. Belanja modal disiapkan untuk kebutuhan akuisisi lahan dan penyertaan perusahaan patungan. Pefindo menurunkan peringkat obligasi Agung Podomoro Land (APLN) menjadi ida- dari seelumnya ida. Sementara itu, prospek atau outlook diubah menjadi stabil dari sebelumnya negatif. Perubahan rating dan prospek tersebut berlaku dari 11 Januari 2016 hingga 1 April 2016. Kino Indonesia (KINO) tengah mengkaji opsi untuk meningkatkan harga jual produk pada tahun ini, meski perusahaan memilih langkah tersebut menjadi pilihan terakhir untuk menjaga profitabilitas perusahaan. Adapun, perusahaan saat ini tengah melakukan perhitungan atas potensi kenaikan biaya-biaya pada tahun ini. Opsi lain yang diusahakan perusahaan yaitu upaya efisiensi internal perusahaan. Kino Indonesia (KINO) akan lebih ekspansif pada semester kedua tahun ini dengan perkiraan kondisi perekonomian nasional akan membaik. Untuk ekspansi anorganik, KINO tengah mengincar akuisisi atau pembentukan perusahaan patungan di segmen personal care, farmasi dan makanan. Perusahaan saat ini sedang menjajaki pembicaraan dengan calon mitra dari Jepang untuk mendirikan joint venture di sektor makanan. Untuk ekspansi organic, KINO akan meluncurkan produk baru, menambah sarana produksi dan meningkatkan infrastruktur distribusi. Martina Berto (MBTO) membidik pertumbuhan penjualan neto sebesar 10% pada tahun ini. Sepanjang tahun lalu, penjualan produk kosmetik mengalami penurunan seiring dengan rendahnya daya beli masyarakat dan laju pertumbuhan ekonomi yang hanya 4,7%. Martina Berto (MBTO) menyiapkan capital expenditure (capex) tahun 2016 senilai Rp 53,3 miliar. Pendanaan capex akan berasal dari kas internal dan leasing. Capex itu akan digunakan untuk operasional dan melakukan ekspansi bisnis, yaitu pembelian mesin dan alat produksi, mengakuisisi brand baru, menambah 2-3 gerai Martha Tilaar Shop, melakukan renovasi, dan operasional. Pada tahun 2016, MBTO juga akan fokus untuk melakukan efisiensi, khususnya di sektor manufacturing. Perseroan berharap bisa melakukan cost saving, sebab capex akan dioptimalkan kepada pembelian mesin dan alat produksi. Martina Berto (MBTO) pada tahun 2015 mencatat pertumbuhan penjualan produk sebesar 3,4% unaudited. Pencapaian tersebut karena pada tahun 2015 perseroan melakukan investasi cukup besar di sektor marketing dan sales di tengah kondisi pasar yang tidak bagus. Selain target pertumbuhan ekonomi Indonesia yang meleset, hal ini juga dipengaruhi daya beli masyarakat yang sangat tergerus akibat kondisi perekonomian global yang lesu. Ace Hardware Indonesia (ACES) menyiapkan dana lebih banyak pada tahun ini untuk menambah delapan gerai baru. Sebelumnya, ACES berencana untuk menyiapkan dana sebesar Rp200-250 miliar tahun ini. Adapun, delapan gerai ACES akan dibuka di Pulau Jawa dan di luar Jawa. Selain itu, perusahaan juga siap meluncurkan jalur e-commerce. Hingga kini, ACES masih dalam tahap persiapan peluncuran ecommerce tersebut. Sepanjang tahun ini, perusahaan hanya memasang target pertumbuhan penjualan sebesar 5% di tengah ketidak pastian kondisi ekonomi. Selain membuka delapan gerai Ace Hardware, ACES juga berencana membuka tiga unit Toys Kingdom. Adapun, target tersebut dikoreksi dari rencana awal pembukaan gerai yaitu sepuluh unit Ace Hardware dan lima Toys Kingdom. Multipolar (MLPL) memberikan jaminan perusahaan atas pinjaman anak usahanya yakni PT Indonesia Media Televisi (IMTV) yang diterima dari Deutsche Bank AG, Hong Kong Branch. IMTV mendapatkan pinjaman dari Deutsche Bank AG, Hong Kong Branch sebesar USD 25 juta dengan jangka waktu 6 bulan. Dengan adanya pemberian jaminan ini, maka perseroan akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian fasilitas pinjaman antara IMTV dan Deutsche Bank AG, Hong Kong Branch. Humpuss Intermoda Transportasi (HITS) menyatakan tidak akan terdampak oleh penurunan harga minyak dunia. Pendapatan perseroan dari pengangkutan minyak hanya berkisar 15-20%, sedangkan mayoritas lini bisnis HITS didominasi pengangkutan gas alam cair atau LNG. Hingga Desember 2015, perseroan telah menandatangani kontrak sebesar Rp 1,1 triliun dan berlaku hingga tujuh tahun ke depan. Arwana Citramulia (ARNA) kembali merealisasikan pembelian kembali (buyback) saham sebanyak 00 saham pada 14 Desember 2015 dengan total dana yang dikeluarkan yakni sebesar Rp 25,20 juta. Saham-saham tersebut dibeli kembali dengan harga rata-rata sebesar Rp 419 per saham. Bank Kesejahteraan berencana untuk melakukan IPO pada tahun 2017. Perseroan berharap adanya aliran dana masuk saat IPO sekitar Rp 500-600 miliar. Pemerintah akan mengeluarkan revisi Daftar Negatif Investasi (DNI) putaran pertama. Rencananya revisi DNI akan diluncurkan akhir Januari 2016. Pada putaran pertama revisi DNI dilakukan pada bidang ekonomi kreatif (film, distribusi, dan bioskop) dan bidang usaha pariwisata (perhotelan, kawasan wisata, dan wisata perahu). Dengan revisi DNI, asing bisa memiliki mayoritas kepemilikan pada dua sektor tersebut di atas 50%. Kementerian Perindustrian menargetkan penyerapan anggaran sebesar 90% dari pagu anggaran Rp 3,256 triliun pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016. Percepatan pelelangan tersebut akan terus didorong hingga Maret dengan membidik proyek-proyek besar dalam jumlah banyak, terutama pada Januari. Beberapa proyek yang dimaksud antara lain proyek lanjutan pembangunan infrastruktur di Kawasan Industri Sei Mangkei, Sumatera Utara, berupa pembangunan jalur kereta api yang belum selesai. Kemenperin berharap agar sebagian besar lelang selesai pada pada semester I, sehingga hanya sedikit lelang yang dilakukan pada semester II. Melalui upaya tersebut, Kemenperin menargetkan dapat menyerap 40% anggaran hingga Juni atau semester I 2016. Bank Indonesia (BI) memastikan transaksi dengan menggunakan valuta asing di dalam negeri sudah mengalami penurunan. Hingga saat ini transaksi antar penduduk yang tidak menggunakan rupiah sudah turun antara 20%-30%. 3

COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel 30,70 0,22 TLKM (US) 45 15.723 508 Natural Gas (US$)/mmBtu 2,27 0,00 ANTM (GR) 0,02 151 0 Gold (US$)/Ounce 1095,10 1,45 Nickel (US$)/MT 8240,00-30,00 Tin (US$)/MT 13450,00-200,00 Coal (NEWC) (US$)/MT* 48,85-13,55 Coal (RB) (US$)/MT* 49,25-14,11 CPO (ROTH) (US$)/MT 610,00 10,00 CPO (MYR)/MT 2225,50-29,00 Rubber (MYR/Kg) 524,00 5,50 Pulp (BHKP) (US$)/per ton 780,04-4,58 *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Country Indices Change PER (X) PBV (X) Market Cap %Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F (USD Bn) USA DOW JONES INDUS. 16151,41-2,21-7,31 14,12 12,73 2,68 2,56 5.007,6 USA NASDAQ COMPOSITE 4526,07-3,41-9,61 18,68 15,72 3,08 2,82 7.398,7 ENGLAND FTSE 100 INDEX 5960,97 0,54-4,51 14,60 12,71 1,61 1,55 1.531,9 CHINA SHANGHAI SE A SH 3087,20-2,43-16,66 11,83 10,46 1,36 1,23 3.728,4 CHINA SHENZHEN SE A SH 1872,68-3,47-22,47 21,51 18,44 2,93 2,56 2.801,5 HONG KONG HANG SENG INDEX 19934,88 1,13-9,03 9,94 8,99 1,01 0,94 1.588,0 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4537,18 0,55-1,22 15,28 13,29 2,33 2,11 348,5 JAPAN NIKKEI 225 17715,63 2,88-6,92 17,17 15,54 1,51 1,42 2.773,4 MALAYSIA KLCI 1642,54 0,07-2,95 15,39 14,18 1,70 1,61 223,6 SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2696,50 0,18-6,46 11,45 10,71 1,01 0,96 259,0 FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 13.834,97-75,03 1000 IDR/ USD 0,07 0,0004 EUR/IDR 15.059,50 83,53 EUR / USD 1,09 0,0008 JPY/IDR 117,81 0,90 JPY / USD 0,01 0,0000 SGD/IDR 9.618,64-25,56 SGD / USD 0,70-0,0008 AUD/IDR 9.593,93-136,52 AUD / USD 0,69-0,0020 GBP/IDR 19.933,56-72,12 GBP / USD 1,44 0,0001 CNY/IDR 2.104,05 0,00 CNY / USD 0,15-0,0001 MYR/IDR 3.160,65 9,42 MYR / USD 0,23 0,0019 KRW/IDR 11,49 0,00 100 KRW / USD 0,08 0,0004 CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 0.50 JIBOR (IDR) Indonesia 8.21 BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.51 ECB Rate (%) Euro 5 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.13 BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.13 PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 2.97 4

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description December-15 November-15 Description Rate (%) Inflation YTD % 3.35 2.37 SBI (9M) 7.10 Inflation YOY % 3.35 4.89 SBIS (9M) 7.10 Inflation MOM % 0.96 0.21 SBI (12M) 7.15 Foreign Reserve (USD) 105.93 Bn 100.24 Bn SBIS (12M) 7.15 GDP (IDR Bn) 2,982,562.00 2,865,246.00 SBI BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 14 Jan Indonesia BI Reference Rate Turun menjadi 7.38% dari 7.50% 14 Jan US Monthly Budget Statement Turun menjadi -$2.7 Bn dari $1.9 Bn 14 Jan US Import Index MoM Turun menjadi -1.5% dari -0.4% 14 Jan US Import Index YoY Naik menjadi -8.6% dari -9.4% 14 Jan US Initial Jobless Claims Turun menjadi 275 ribu dari 277 ribu 14 Jan US Continuing Claims Turun menjadi 2210 ribu dari 2230 ribu 15 Jan Indonesia Trade Balance Naik menjadi $100 juta dari -$346 juta 15 Jan Indonesia Total Exports YoY Turun menjadi -20.30% dari -17.58% 15 Jan Indonesia Total Imports YoY Turun menjadi -21.00% dari -18.03% Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt HMSP IJ 91375 1.13 4.51 TOWR IJ 4600-5.15-2.41 TLKM IJ 3190 1.43 4.29 ASII IJ 5900-0.42-0.96 BMRI IJ 9350 1.63 3.27 SRTG IJ 3275-8.39-0.77 PGAS IJ 2665 5.34 3.09 IIKP IJ 3345-5.77-0.65 KLBF IJ 1480 3.50 2.21 MNCN IJ 1570-2.18-0.47 INTP IJ 20250 3.05 2.09 ICBP IJ 13975-0.53-0.41 LPPF IJ 16975 3.98 1.79 BTPN IJ 2235-2.83-0.36 BBCA IJ 13175 0.57 1.73 SCMA IJ 3075-0.81-0.35 BBNI IJ 4985 1.32 1.13 SMRA IJ 1575-1.56-0.34 BDMN IJ 3080 3.70 0.99 BMTR IJ 920-2.65-0.34 UPCOMING IPO'S Company PT Buyung Poetra Sembada PT Mahaka Radio Integra PT Bank Artos Indonesia PT Mitra Pemuda IPO Issued Business Offering Date Listing Underwriter (IDR) Shares (Mn) Consumer 420-500 70 TBA TBA Bahana Securities Trade & Service 750-1100 171.36 TBA TBA Trimegah Securities Tbk Banking & Finance Infrastructure & Construction 132.00 241.25 04-06 Jan 2016 12 Jan 2016 Erdikha Elit Sekuritas 150-220 200 01-03 Feb 2016 10 Feb 2016 Lautandhana Securindo 5

DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment ADRO $ 011 Cash Dividend 28 Dec-15 29 Dec-15 04 Jan-15 15 Jan-15 CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period BEKS Rights Issue 1000:256 200-225 TBA TBA TBA GSMF Rights Issue 32:15 100 TBA TBA TBA MCOR Rights Issue 100:154 100 TBA TBA TBA RIMO Rights Issue 2:167 265.00 05 Feb 16 09 Feb 16 15 Feb 11 Mar 16 TIRA Stock Split 1:10 -- -- TBA TBA TRAM Reverse Stock 5:1 -- -- TBA TBA GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda KIAS RUPSLB 14-Jan-16 AHAP RUPSLB 14-Jan-16 HERO RUPSLB 14-Jan-16 CTRA RUPSLB 14-Jan-16 BATA RUPSLB 15-Jan-16 ASRI RUPSLB 15-Jan-16 PKPK RUPSLB 19-Jan-16 SIAP RUPSLB 20-Jan-16 SUGI RUPSLB 21-Jan-16 TPIA RUPSLB 25-Jan-16 TIRA RUPSLB 27-Jan-16 PDES RUPST 28-Jan-16 GPRA RUPSLB 29-Jan-16 RIMO RUPSLB 29-Jan-16 BJTM RUPSLB 29-Jan-16 GSMF RUPSLB 29-Jan-16 KONI RUPSLB 29-Jan-16 ALKA RUPSLB 12-Feb-16 SIPD RUPSLB 15-Feb-16 WOMF RUPSLB 18-Feb-16 6

PGAS S1 2600 R1 2725 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 2475 R2 2850 2665 PGAS Wedge 4,500 4,000 MACD line dan signal line indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area netral Trading range Rp 2600-Rp 2725 Entry Rp 2665, take Profit Rp 2725 Stochastics 16.26 Positif MACD 7 Positif True Strength Index (TSI) -1 Positif Bollinger Band (Mid) 2625 Positif MA5 2558 Positif 3,500 2,865 2,849.26 2,822.69 2,822.69 3,000 2,665 2,665 2,665 2,500 2,625.25 2,603.75 2,558 2,490.63 Jun Jul August September October No vemb er De cemb er 2016 2,490.63 PGAS - Stochastic %D(6,3,3) = 18.01, Stochastic %K = 35.05, Overbought Level = 80, Oversold Level = 0 10 80 2,470 3 4 5 7 8 9 35.0491 35.0491 PGAS - MACD (5,3) = -4.33, Signal() = 12.14 18.0118 10 1 18.0118 4 8 12.145 - -4 - -4.33354 29,829,20 PGAS - TSI(3,5,3) = -1, Volume() = 29,829,200 4 0000-8 - -4-097 29,829,20-34.3236 PGAS - William's % R(14) = -50.63, Volume() = 29,829,200-50.6329 INTP S1 19400 R1 20825 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 18325 R2 21900 20250 MACD line dan signal line indikasi negatif Candle chart indikasi potensi rebound RSI berada dalam area oversold INTP Up ward Sloping Channel 23,440 23,440 23,000 22,800 22,677.6 22,000 21,043.8 21,000 20,750 20,681.3 20,270 20,000 20,250 20,250 19,000 20,250 19,675 19,675 18,000 Harga berada dalam area lower band Trading range Rp 19400-Rp 20825 Entry Rp 20250, take Profit Rp 20825 Stochastics 18.30 Positif MACD -223.91 Negatif True Strength Index (TSI) -42.47 Positif Bollinger Band (Mid) 21044 Negatif MA5 20270 Negatif 17,000 16,000 Jun Jul August September October No vemb er De cemb er 2016 10 80 INTP - Stochastic %D(6,3,3) = 8.44, Stochastic %K = 15.18, Overbought Level = 80, Oversold Level = 0 8 20 4 15.1812 15.1812 INTP - MACD (5,3) = 191.98, Signal() = 244.73 8.44392 244.731 8.44392 100 200 300 400 191.982-400 -300-200 -100 0 INTP - TSI(3,5,3) = -42.47, Volume() = 8,013,200 4 8 8,013,200 0000-8 - -4 - -40.9786 8,013,200-42.4714 INTP - William's % R(14) = -75.00, Volume() = 8,013,200-75 7

BBTN S1 1320 R1 1400 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 1280 R2 1440 1370 MACD line dan signal line indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band BBTN Broadening Wedge 1,515.6 1,600 1,515.6 1,370 1,370 1,370 1,400 1,360 1,339 1,332.5 1,309 1,200 1,300 1,175.31 1,000 800 Trading range Rp 1320-Rp 1400 Entry Rp 1370, take Profit Rp 1400 Stochastics 69.84 Positif MACD 7.10 Positif True Strength Index (TSI) 24.23 Positif Bollinger Band (Mid) 1309 Positif MA5 1339 Positif 80 606.667 600 Jun Jul August September October No vemb er De cemb er 2016 65.0397 606.667 BBTN - Stochastic %D(6,3,3) = 61.46, Stochastic %K = 65.04, Overbought Level = 80, Oversold Level = 0 3 4 5 7 8 9 65.0397 61.4616 61.4616 20 BBTN - MACD (5,3) = -7.77, Signal() = -4.97 3-4.96853-33,275,40-7.77375 BBTN - TSI(3,5,3) = 24.23, Volume() = 33,275,400 24.2304 4 22.4009 - -4-33,275,40 0000 BBTN - William's % R(14) = -5.26, Volume() = 33,275,400-5.26316 LPKR S1 1030 R1 1100 Trend Grafik Major Down Minor Down S2 990 R2 1140 1065 LPKR Do wnwa rd Sloping Channel 1,500 1,400 MACD line dan signal line indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area netral Trading range Rp 1030-Rp 1100 Entry Rp 1065, take Profit Rp 1100 Stochastics 19.44 Positif MACD -3.16 Positif True Strength Index (TSI) 10.14 Positif Bollinger Band (Mid) 1065 Negatif MA5 1029 Positif 1,300 1,269.83 1,200 1,065 1,065 1,065 1,100 1,065 1,055 1,029 1,000 1,025.63 990 986.667 900 Jun Jul August September October No vemb er De cemb er 2016 917.5 80 917.5 59.4551 LPKR - Stochastic %D(6,3,3) = 48.70, Stochastic %K = 59.46, Overbought Level = 80, Oversold Level = 0 917.5 3 4 5 7 8 9 59.4551 48.6951 48.6951 LPKR - MACD (5,3) = -6.44, Signal() = -1.91 20 3-1.91262 - -6.44083-190,171,60 LPKR - TSI(3,5,3) = 10.14, Volume() = 190,171,600 4 8 10.1385-8 - -4-0000 190,171,60-6.91815 LPKR - William's % R(14) = -46.43, Volume() = 190,171,60 0-46.4286 8

CTRA S1 1415 R1 1500 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 1365 R2 1550 1460 MACD line dan signal line indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area netral CT RA Up ward Sloping Channel 1,600 1,480 1,460 1,460 1,500 1,460 1,430 1,400 1,429 1,397.25 1,300 1,365 1,365 1,200 1,350 1,167.02 1,100 1,000 900 Trading range Rp 1415-Rp 1500 Entry Rp 1460, take Profit Rp 1500 Stochastics 58.08 Positif MACD 3.58 Positif True Strength Index (TSI) -3.77 Positif Bollinger Band (Mid) 1397 Positif MA5 1429 Positif 80 Jun Jul August September October No vemb er De cemb er 2016 CT RA - Stochastic %D(6,3,3) = 42.31, Stochastic %K = 43.59, Overbought Level = 80, Oversold Level = 0 43.5897 3 4 5 7 8 9 43.5897 42.3077 42.3077 CT RA - MACD (5,3) = -3.42, Signal() = 1.58 20 3 4 1.5821-3 - - -3.42003 9,483,900 CT RA - TSI(3,5,3) = -3.77, Volume() = 9,483,900 4 8 0000-8 - -4 - -3.76997-5.08222 9,483,900 CT RA - William's % R(14) = -21.43, Volume() = 9,483,900-21.4286 800 PWON S1 485 R1 510 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 460 R2 535 496 MACD line dan signal line indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band PWON Up ward Sloping Channel 512.778 55 512.778 505 496 496 50 496 484.375 480.4 473.9 45 465.867 465.867 460 40 428.964 35 Trading range Rp 485-Rp 510 Entry Rp 496, take Profit Rp 510 Stochastics 50.64 Positif MACD 1.22 Positif True Strength Index (TSI) 3.67 Positif Bollinger Band (Mid) 474 Positif MA5 480.4 Positif Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct No v De c 2016 80 PWON - Stochastic %D(6,3,3) = 35.94, Stochastic %K = 53.73, Overbought Level = 80, Oversold Level = 0 10 3 4 5 7 8 9 53.7322 53.7322 35.9354 35.9354 PWON - MACD (5,3) = -2.33, Signal() = -0.32 20 15.0-0.319256 5.0-5.0-2.33358-67,060,50 PWON - TSI(3,5,3) = 3.67, Volume() = 67,060,500 4 8 3.67145-8 - -4-0000 67,060,50-9.57533 PWON - William's % R(14) = -0, Volume() = 67,060,500-20 9

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec 13-01-16 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Buy 16375 16375 16675 15675 16175 16675 17175 Positif Positif Positif 18750 15375 LSIP Trading Sell 1225 1225 1210 1180 1210 1240 1270 Negatif Negatif Negatif 1415 1200 SGRO Trading Buy 1725 1725 1740 1660 1700 1740 1780 Negatif Positif Positif 1725 1395 Mining PTBA Trading Buy 4525 4525 4615 4245 4430 4615 4800 Positif Positif Positif 6000 4285 ADRO Trading Sell 473 473 470 455 470 485 500 Negatif Negatif Negatif 595 441 MEDC Trading Sell 725 725 705 670 705 740 775 Negatif Negatif Negatif 1450 695 INCO Trading Sell 1430 1430 1410 1365 1410 1455 1500 Negatif Positif Negatif 1830 1340 ANTM Trading Buy 301 301 305 293 295 305 315 Positif Negatif Positif 363 285 TINS Trading Sell 463 463 460 450 460 470 480 Negatif Negatif Negatif 575 455 Basic Industry and Chemicals WTON Trading Buy 960 960 970 930 950 970 990 Positif Negatif Positif 970 780 SMGR Trading Buy 10900 10900 10975 10725 10850 10975 11100 Negatif Positif Positif 11500 10275 INTP Trading Buy 20250 20250 20825 18325 19400 20825 21900 Negatif Positif Negatif 22800 18700 SMCB Trading Sell 975 975 965 940 965 990 1015 Negatif Negatif Negatif 1140 950 Miscellaneous Industry ASII Trading Sell 5900 5900 5875 5775 5875 5975 6075 Negatif Negatif Negatif 6600 5800 GJTL Trading Sell 498 498 490 467 490 515 535 Negatif Negatif Negatif 610 470 Consumer Goods Industry INDF Trading Buy 5850 5850 5925 5675 5800 5925 6050 Positif Positif Positif 5875 4840 GGRM Trading Buy 55900 55900 56275 55025 55650 56275 56900 Positif Positif Positif 56300 48275 UNVR Trading Buy 36100 36100 36400 35350 35875 36400 36925 Positif Positif Positif 38500 34150 KLBF Trading Buy 1480 1480 1505 1405 1455 1505 1555 Positif Positif Positif 1440 1135 Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Buy 1820 1820 1835 1775 1805 1835 1865 Negatif Positif Positif 1850 1580 PTPP Trading Buy 4000 4000 4015 3965 3990 4015 4040 Positif Positif Positif 4005 3600 WIKA Trading Buy 2830 2830 2890 2680 2785 2890 2995 Negatif Negatif Negatif 2905 2535 ADHI Trading Buy 2380 2380 2415 2305 2360 2415 2470 Positif Negatif Positif 2410 2040 WSKT Trading Buy 1750 1750 1840 1660 1720 1780 1840 Positif Positif Positif 1735 1605 Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Buy 2665 2665 2725 2475 2600 2725 2850 Positif Positif Positif 3025 2305 JSMR Trading Buy 5950 5950 6100 5500 5800 6100 6400 Positif Positif Positif 5875 4500 ISAT Trading Buy 5400 5400 5475 5175 5325 5475 5625 Positif Positif Positif 5825 5000 TLKM Trading Buy 3190 3190 3235 3075 3155 3235 3315 Negatif Positif Positif 3385 2860 Finance BMRI Trading Buy 9350 9350 9475 8975 9225 9475 9725 Positif Positif Positif 9550 8450 BBRI Trading Buy 11600 11600 11675 11425 11550 11675 11800 Positif Positif Positif 11825 10425 BBNI Trading Buy 4985 4985 5025 4865 4945 5025 5100 Negatif Positif Positif 5225 4770 BBCA Trading Buy 13175 13175 13275 12975 13125 13275 13425 Positif Positif Positif 13800 12375 BBTN Trading Buy 1370 1370 1400 1280 1320 1400 1440 Positif Positif Positif 1360 1220 Trade, Services and Investment UNTR Trading Buy 16650 16650 16825 16225 16525 16825 17125 Positif Positif Positif 17200 13925 MPPA Trading Buy 1720 1720 1750 1650 1700 1750 1800 Negatif Positif Positif 2015 1530 10