MODEL PENGANGKUTAN SAMPAH DI KOTA BANGLI

dokumen-dokumen yang mirip
IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

Bab II Dasar Teori Kelayakan Investasi

IV. METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang

III. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan

III. METODE PENELITIAN

KAJIAN KELAYAKAN FINANSIAL PENGEMBANGAN ANGKUTAN WISATA DI KOTA DENPASAR

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

MODUL III ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

post facto digunakan untuk melihat kondisi pengelolaan saat ini berdasarkan

APLIKASI MODEL ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting

BAB 2 DASAR TEORI. Studi mengenai aspek teknis dan produksi ini sifatnya sangat strategis, sebab

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan

METODE PENELITIAN. Kawasan Pesisir Kabupaten Kulon Progo. Pemanfaatan/Penggunaan Lahan Saat Ini

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AGROINDUSTRI TAHU STUDI KASUS DI KELURAHAN LABUH BARU BARAT KECAMATAN PAYUNG SEKAKI KOTA PEKANBARU

Jurnal Spektran Vol. 1. No. 2, Juli 2013 ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN JALAN TOL BENOA-BANDARA-NUSA DUA

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah menjadi semakin saling tergantung pada

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

Gambar 2. Letak Geografis Kota Tangerang

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai

3 METODE PENELITIAN. Gambar 5 Peta lokasi penelitian. PETA PENELITIAN DI KABUPATEN ACEH JAYA. Lokasi sampel. Lokasi Penelitian

BAB II TINJAUAN TEORITIS

HUMAN CAPITAL. Minggu 16

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kelayakan Finansial Budidaya Jamur Tiram di Desa Sugihan, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS ECONOMIC ENGINEERING PADA INVESTASI HOTEL GRAND CENTRAL KOTA PEKANBARU. Arifal Hidayat

ADOPSI REGRESI BEDA UNTUK MENGATASI BIAS VARIABEL TEROMISI DALAM REGRESI DERET WAKTU: MODEL KEHILANGAN AIR DISTRIBUSI DI PDAM SUKABUMI

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

KELAYAKAN FINANSIAL INVESTASI PABRIK KELAPA SAWIT DI KABUPATEN ACEH UTARA. Asrida Dosen Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Almuslim ABSTRAK

SUPLEMEN 3 Resume Hasil Penelitian: Analisis Respon Suku Bunga dan Kredit Bank di Sumatera Selatan terhadap Kebijakan Moneter Bank Indonesia

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah

372 ZIRAA AH, Volume 41 Nomor 3, Oktober 2016 Halaman ISSN ELEKTRONIK

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara yang memutuskan untuk menempuh kebijakan hutang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang

ANALISA SENSITIVITAS KELAYAKAN USAHA PT. JASA MARINA INDAH DENGAN BEROPERASINYA GRAVING DOCK DWT

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

FEASIBILITY STUDY of PENGAMBENGAN-PENGRAGOAN HIGHWAY

Tuanku Zakaria 1, Zakiah 1, Indra 1 * 1 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

JIIA, VOLUME 2, No. 1, JANUARI 2014

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KINERJA SISTEM DISTRIBUSI JARINGAN AIR BERSIH PDAM TIRTA MEULABOH MELALUI KAJIAN PARAMETER KEANDALAN, KERAWANAN DAN KELENTINGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Kabupaten Labuhan Batu merupakan pusat perkebunan kelapa sawit di Sumatera

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

ANALISIS ANTRIAN ANGKUTAN UMUM BUS ANTAR KOTA REGULER DI TERMINAL ARJOSARI

JIIA, VOLUME 2 No. 2, APRIL Yunica Safitri, Zainal Abidin, Novi Rosanti ABSTRACT

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan

PERHITUNGAN VALUE AT RISK (VaR) DENGAN SIMULASI MONTE CARLO (STUDI KASUS SAHAM PT. XL ACIATA.Tbk)

(T.6) PENDEKATAN INDEKS SIKLUS PADA METODE DEKOMPOSISI MULTIPLIKATIF

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

IV METODE PENELITIAN

Perencanaan Sistem Pendukung Keputusan Untuk Peningkatan Produktivitas

Analisis kelayakan finansial perluasan tambak budidaya udang vaname di Cantigi Indramayu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang

JIIA, VOLUME 4 No. 1, JANUARI 2016

3 METODOLOGI. 3.1 Waktu dan Tempat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Metode Penelitian 3.3 Metode Pengumpulan Data

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Pengumpulan Data 3.3 Pengolahan dan Analisis Data Analisis catch per unit effort

IDENTIFIKASI POLA DATA TIME SERIES

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada

FIsika KTSP & K-13 KINEMATIKA. K e l a s A. VEKTOR POSISI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK. Oleh: Yoyo Zakaria Ansori

Analisis Finansial Usaha Penggemukan Sapi Peranakan Friesian Holstein (PFH) Jantan di Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali

BAB 2 TINJAUAN TEORI

Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK

Jurnal Edik Informatika. Peramalan Kebutuhan Manajemen Logistik Pada Usaha Depot Air Minum Isi Ulang Al-Fitrah

Kadek Bayu Wibawa*, I Ketut Sumerta**, I Made Dharmawan***

VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI ACTUAL SYSTEM USAGE (ASU) PADA PEMANFAATAN STUDENTSITE

Faradina GERAK LURUS BERATURAN

KELAYAKAN INDUSTRI KERUPUK JAMUR TIRAM DI KABUPATEN BOGOR ABSTRACT

Transkripsi:

MODEL PENGANGKUTAN SAMPAH DI KOTA BANGLI Pande N. Sari Saraswai 1, I G. B. Sila Dharma 2, I Gs. Keu Sudipa 2 Absrak : Pengangkuan sampah di Koa Bangli saa ini menggunakan pola individual langsung (door o door). Kendaraan yang dipakai masih ada jenis dump ruck anpa penuup yang menyebabkan polusi erhadap empa-empa yang dilalui. Kondisi kendaraan pengangku sampah sebagian besar mengalami kerusakan. Peneliian ini berujuan unuk membua model pengangkuan yang berkaian dengan rue pengangkuan, jenis armada, jumlah armada dan pengauran waku pengangkuan sampah, sehingga dikeahui jumlah kebuuhan kendaraan dan TPS (Tempa Pembuangan Semenara) sera menenukan arif reribusi sampah. Meode peneliian melipui pengambilan sampel sampah permukiman dan non permukiman berdasarkan acuan SNI-19-3964-1994. Model ini menggunakan lima buah compacor ruck unuk mengangku sampah dari 283 buah bin conainer kapasias 0,36 m 3, dan sau buah armroll ruck unuk mengangku sampah pasar dari empa buah loudhaul kapasias 6 m 3 seiap hari. Besarnya reribusi dianalisis berdasarkan perhiungan kelayakan invesasi selama 10 (sepuluh) ahun pada suku bunga MARR 18%, dengan asumsi ada subsidi pemerinah, hasil perhiungan didapa NPV (Ne Presen Value) sebesar Rp. 35.673.540,99, nilai BCR (Benefi of Cos Raio) sebesar 1,021 dan IRR (Inernal Rae of Reurn) sebesar 19,11%, dengan arif reribusi per bulan yaiu Rp. 2.000,00/KK, Rp. 20.000,00/uni sekolah, Rp. 25.000,00/uni kanor, Rp. 8.000,00/uni oko, Rp. 20.000,00/uni rumah makan, Rp. 2.000,00/kamar hoel/penginapan, dan Rp. 6.000,00/pedagang pasar. Kaa kunci : Model, Pengangkuan Sampah, Armada, Invesasi, Reribusi. GARBAGE TRANSPORTATION MODEL IN BANGLI CITY Absrac : The garbage ransporaion in Bangli Ciy is currenly done using a direc individual paern (door o door). The vehicles used are dump rucks which are no covered, so hey pollue he areas hey pass by. Mos of he vehicles are in bad condiion. This sudy was aimed a idenifying he ransporaion roues, he number of vehicles needed, he emporary place of garbage disposal Tempa Pembuangan Semenara (TPS), and he rae of garbage reribuion. The research mehod included he sample of garbage from he place of residence and he place of non residence based on SNI-19-3964-1994 used as a reference. This model used five compacor rucks for carrying garbage from 283 conainer bins wih capaciy of 0.36 m 3, and one armroll ruck for carrying he marke garbage from four loudhaul wih capaciy of 6 m 3 per day. The amoun of reribuion is analyzed based on he calculaion of invesmen feasibiliy for 10 years ime a 18% MARR ineres rae, wih an assumpion ha here was subsidy from he governmen. I was found ha he value of NPV (Ne Presen Value) was Rp. 35.673.540,99, he value of BCR (Benefi of Cos Raio) was 1.021 and he value of IRR (Inernal Rae of Reurn) was 19.11%. The monhly raes of reribuion were Rp. 2,000.00/family, Rp. 20,000.00/school uni, Rp. 25,000.00/office uni, Rp. 8,000.00/shop uni, Rp. 20.000.00/resauran uni, Rp. 2,000.00/hoel/accommodaion uni, and Rp. 6,000.00/marke rader. Keywords: Model, Garbage Transporaion, Vehicle, Invesmen, Reribuion. 1 Mahasiswa Program Magiser Teknik Sipil, Program Pascasarjana Universias Udayana. 2 Saff Pengajar Program Magiser Teknik Sipil, Program Pascasarjana Universias Udayana 24

PENDAHULUAN Laar Belakang Kondisi exising pengangkuan sampah yang ada saa ini di Koa Bangli menggunakan pola individual langsung (door o door) yaiu pengangkuan sampah dimulai dari sumber sampah yang dikumpulkan di depan rumah penduduk dalam kanong plasik, keranjang, karung sera pengumpulan di TPS (Tempa Pembuangan Semenara) yang disediakan di sepanjang ruas jalan koa. Sebagian besar sampah belum erpilah anara organik dan anorganik, demikian juga dengan kendaraan pengangku sampah. Kendaraan pengangku sampah masih ada menggunakan ruk erbuka anpa penuup diaasnya yang menyebabkan sampah ercecer dan polusi pada lokasi yang dilalui selama menuju ke TPA (Tempa Pembuangan Akhir). Jarak TPA dengan pusa koa sekiar 17,7 km ke arah uara. Kondisi kendaraan banyak sudah rusak yang menyebabkan sampah idak erangani dengan baik. Berdasarkan kondisi yang ada sekarang perlu dilakukan pengkajian erhadap pengangkuan sampah di Koa Bangli yaiu melakukan perbaikan sisem pengangkuan sampah dengan memperhaikan unsur kesehaan dan kebersihan lingkungan sera kesehaan para pekerja pengangku sampah. Salah saunya dengan menerapkan model pengangkuan yang sesuai baik dari segi efekifias pengambilan sampah, pemilihan jenis TPS dan jenis kendaraan pengangku sampah. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diaas yang menjadi permasalahan dalam peneliian ini adalah : 1. Bagaimana model pengangkuan sampah di Koa Bangli berkaian dengan rue pengangkuan, jumlah armada, jenis armada dan pengauran waku pengangkuan sampah? 2. Berapa jumlah dan dimana lokasi sebaran Tempa Pembuangan Semenara (TPS) yang dibuuhkan sesuai dengan volume sampah yang dihasilkan di Koa Bangli sampai 10 (sepuluh) ahun ke depan? 3. Berapa besarnya reribusi yang harus dibayarkan masyaraka sesuai dengan model pengangkuan sampah yang akan digunakan? Tujuan Peneliian Hasil kajian berujuan unuk mengeahui model pengangkuan erkai dengan rue pengangkuan, jenis armada, jumlah armada, dan pengauran waku pengangkuan sampah. Hasil peneliian ini dapa dipakai acuan unuk menghiung jumlah dan lokasi sebaran TPS sampai 10 ahun ke depan. Analisis finansial kelayakan inveasi pengangkuan sampah dipakai dasar penenuan arif reribusi sampah. Peneliian ini diharapkan dapa membanu memberikan konsep yang jelas dan bahan informasi sera acuan dalam merencanakan model pengangkuan sampah di Koa Bangli. KAJIAN PUSTAKA Aspek eknik operasional merupakan salah sau dari aspek-aspek pengelolaan persampahan. Aspek eknis operasional dibagi lagi aas enam elemen fungsi yaiu imbulan sampah (wase generaion), penanganan, pemisahan, penyimpanan dan proses pada sumber (wase handling, separaion, sorage and procesing a he source), pengumpulan (collecion), pemindahan dan pengangkuan (ransfer and ranspor), pemisahan, proses dan ransformasi (separaion and processing and ransformaion), dan pembuangan akhir (disposal). Pola pengangkuan sampah berdasarkan SNI No. 19-2454-2002 erdiri aas pola pengangkuan dengan sisem individual langsung (door o door), sisem pemindahan di ransfer depo ype I dan II, sisem pengosongan konainer (Transfer ipe III). Sisem pengosongan konainer ada dua macam yaiu sisem konainer angka (Hauled Conainer Sysem) aaupun sisem konainer eap (Saionary Conainer Sysem). Penenuan kebuuhan jumlah ala angku sanga dienukan oleh fakor pemilihan jenis ala angku yang akan digunakan. Daa represenaif yang dapa digunakan unuk menghiung jumlah kebuuhan ala angku dan pekerja dapa diliha pada Tabel 1. 25 2

Tabel 1. Krieria Penenuan Jumlah Ala Angku dan Pekerja Dalam manajemen pengangkuan sampah erdapa beberapa hal yang harus diperhaikan dalam menganalisis ingka pelayanan yang diberikan kepada masyaraka, yaiu : 1. Waku pengangkuan iap ri ( A ) : Jarak( SG ) A in ou ( V1 V0 ) / 2 A in = Waku angku (jam) = Waku menaikkan dan mengosongkan konainer (jam) ou = Waku menurunkan konainer (jam) S G = Jarak dari pool- TPS-TPA (km) V 1 = Kecepaan isi (km/jam) V 0 = Kecepaan kosong (km/jam) r = Rasio pemadaan c = Volume konainer (m 3 ) f = Fakor uilisasi bera konainer 4. Waku Operasi ( o ) jika menggunakan sau ruk : o = P x A o = Waku operasi pengangkuan sampah dari TPS ke TPA per hari (jam) P = Jumlah pengambilan (ri) A = Waku angku (jam) 5. Jumlah ruk yang diperlukan (n ) : o n b n = Jumlah ruk yang diperlukan (uni) o = Waku operasi pengangkuan sampah dari TPS ke TPA per hari (jam) b = Jumlah jam kerja per hari (2.8) (jam). 2. Jumlah Ri (P) : VS P VB METODE PENELITIAN (2.9) P = Jumlah pengambilan (ri) V S = Volume sampah (m 3 ) V B = Kapasias ruk (m 3 /ri) Pemilihan alernaif rue pengangkuan sampah diperlukan suau pendekaan aau model yang sesuai kondisi permasalahan. Salah sau model yang sederhana yaiu meode arus jaringan. Suau jaringan (nework) adalah suau garis edar (par) yang erhubung pada berbagai iik, dimana sau aau beberapa barang bergerak dari sau iik ke iik yang lain. Jaringan diilusrasikan sebagai diagram yang erdiri dari dua komponen pening yaiu simpul (node) dan cabang (branches). Analisis kelayakan invesasi dihiung dengan meode NPV (Ne Presen Value), BCR (Benefi Cos Raio) dan IRR (Inernal Rae of Reurn). Lokasi peneliian melipui empa kelurahan yaiu Kelurahan Bebalang, Kawan, Cempaga dan Kubu. Peneliian dengan cara mengambil sampel sampah dari sumber permukiman dan non permukiman masing-masing kelurahan selama dua hari beruru-uru yaiu hari libur dan hari masuk unuk mengeahui volume imbulan sampah 3. Jumlah konainer yang dapa dikosongkan (C) : v.. r raa-raa per hari di Koa Bangli. Sampel C sampah permukiman diambil dari (2.10) sampah c. f yang dihasilkan dari rumah angga. Sampel v = Volume ala angku sampah non permukiman diambil dari (m 3 ) sampah sekolah, kanor, oko, rumah makan, 26 3

pasar, dan hoel/penginapan. Teknis pelaksanaan pengambilan sampel sampah berdasarkan acuan SNI (Sandar Nasional Indonesia) 19-3964-1994 enang Meode Pengambilan dan Pengukuran Conoh Timbulan dan Komposisi Sampah Perkoaan. Hasil pengukuran volume imbulan sampah dipakai dasar unuk merencanakan model pengangkuan yang akan digunakan. Model pengangkuan erkai dengan rue pengangkuan, jenis armada, jumlah armada dan pengauran waku pengangkuan. Analisis rue pengangkuan menggunakan meode arus jaringan. Penenuan jenis armada sesuai efekifias dan efisiensi waku maupun biaya. Jumlah armada yang diperlukan berdasarkan volume imbulan sampah dan pengauran waku pengangkuan. Daa hasil peneliian ini dipakai unuk proyeksi volume sampah sampai 10 ahun ke depan. Proyeksi jumlah sumber permukiman dan non permukiman menggunakan saisik dengan meode regresi berdasarkan rend daa ahun sebelumnya. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil survey menunjukkan volume sampah raa-raa dari sumber permukiman yaiu 2,28 lier/orang/hari sampah anorganik dan 1,41 lier/orang/hari anorganik. Sampah dari sumber non permukiman 2,99 lier/orang/hari sampah organik dan 2,70 lier/orang/hari anorganik.toal volume sampah ahun 2012 dari sumber permukiman diampilkan pada Tabel 2, volume sampah dari sumber non permukiman selain sampah pasar pada Tabel 3, dan sampah pasar pada Tabel 4. Tabel 2. Volume Sampah Permukiman di Koa Bangli Tahun 2012 No Kelurahan Volume Sampah (M3) Organik Anorganik Toal (M3) 1 Bebalang 10,60 6,95 17,55 2 Kawan 20,79 15,54 36,33 3 Cempaga 17,63 12,47 30,10 4 Kubu 8,59 6,86 15,45 Jumlah 57,61 41,82 99,42 No Tabel 3. Volume Sampah Non Permukiman Selain Sampah Pasar di Koa Bangli Tahun 2012 Kelurahan Volume Sampah (M3) Organik Anorganik Toal (M3) 1 Bebalang 0,20 0,54 0,82 2 Kawan 11,31 7,97 19,28 3 Cempaga 5,37 4,04 9,42 4 Kubu 0,28 1,74 2,02 Jumlah 17,16 14,31 31,54 Tabel 4. Volume Sampah Pasar di Koa Bangli Tahun 2012 No Kelurahan Volume Sampah (M3) Organik Anorganik Toal (M3) 1 Bebalang - - - 2 Kawan 9,24 3,96 13,20 3 Cempaga 4,71 2,02 6,72 4 Kubu - - - Jumlah 13,95 5,98 19,93 Daa volume sampah digunakan unuk menghiung jumlah kendaraan dan TPS yang diperlukan. Armada direncanakan menggunakan armroll ruck unuk mengangku sampah pasar pada TPS jenis loudhaul 6 m 3 dan compacor ruck kapasias 6 m 3 unuk mengangku sampah pada bin conainer 0,36 m 3. Hasil perhiungan jumlah TPS yang diperlukan seperi pada Tabel 5. Tabel 5. Jumlah TPS di Koa Bangli Tahun 2012 No Kelurahan Bin conainer (Bh) Loudhaul (Bh) Organik Anorganik Organik Anorganik 1 Bebalang 30 20 2 Kawan 58 43 3 Cempaga 49 35 4 Kubu 23 19 5 Pasar Kidul 0 0 2 1 6 Pasar Cempaga 0 6 1 0 Jumlah 160 123 3 1 Dari hasil perhiungan, armroll ruck yang diperlukan sebanyak sau uni, compacor ruck sebanyak lima uni yang masingmasing bekerja pada shif pagi dan sore. Berdasarkan hasil proyeksi sampai ahun 2022 jumlah bin conainer yang diperlukan berambah seiap ahun. Hasil analisis finansial dengan asumsi 100% invesasi ruk dan TPS sera operasional pengangkuan sampah dengan krieria invesasi yang 27 4

menyaakan layak dilaksanakan diperoleh nilai NPV sebesar Rp. 236.459.197,63 nilai BCR sebesar 1,011 dan IRR sebesar 19,17%, dengan rencana arif reribusi per bulan ahun 2013 yaiu Rp. 33.000,00 / KK unuk rumah angga, Rp. 150.000,00 / uni sekolah dan kanor, Rp. 125.000,00 / uni oko, Rp. 150.000,00 / uni rumah makan, Rp. 20.000,00 / kamar unuk hoel dan Rp. 25.000,00 / pedagang unuk pedagang pasar. Tarif reribusi ersebu eap seiap ahun sampai ahun 2022. Analisis invesasi juga dihiung erhadap kondisi jika ada subsidi dari pemerinah daerah. Alernaif perama yaiu biaya operasional pengangkuan sampah 100% subsidi dari pemerinah, sedangkan unuk biaya invesasi ruk dan TPS merupakan pinjaman bank. Tarif rencana reribusi per bulan ahun 2013 sampai 2022 sebesar Rp. 14.000,00/KK, Rp. 75.000,00/uni sekolah, Rp. 75.000,00/uni kanor, Rp. 100.000,00/uni oko, Rp. 120.000,00/uni rumah makan, Rp. 5.000,00/kamar hoel/penginapan, dan Rp. 18.000,00/pedagang pasar. Hasil perhiungan kelayakan invesasi dengan kondisi ersebu, pada ingka suku bunga MARR sebesar 18%, didapa nilai NPV sebesar Rp. 50.991.879,14, BCR sebesar Rp. 1,005, dan IRR sebesar 18,27%. Alernaif kedua yaiu meneapkan arif reribusi sesuai dengan yang berlaku sekarang di Koa Bangli yaiu berdasarkan Perda Kabupaen Bangli No. 10 Tahun 2011 enang Reribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan, dimana arif reribusi per bulan yaiu Rp. 2.000,00/KK, Rp. 20.000,00/uni sekolah, Rp. 25.000,00/uni kanor, Rp. 8.000,00/uni oko, Rp. 20.000,00/uni rumah makan, Rp. 2.000,00/kamar hoel/penginapan, dan Rp. 6.000,00/pedagang pasar, maka pemerinah harus memberikan subsidi biaya sebesar 100% unuk operasional dan 83% unuk invesasi ruk dan TPS, sedangkan 17% dari invesasi ruk dan TPS berasal dari pinjaman bank. Tarif reribusi diasumsikan eap dari ahun 2013 sampai ahun 2022. Invesasi dinyaakan layak pada ingka suku bunga MARR sebesar 18%, dimana nilai NPV sebesar Rp. 35.673.540,99, BCR sebesar Rp. 1,021, dan IRR sebesar 19,17%. dinyaakan layak. Simpulan 1. Model pengangkuan yang direncanakan di Koa Bangli yaiu pengangkuan sisem konainer eap dengan kendaraan jenis compacor ruck sebanyak lima uni unuk mengangku sampah pada 283 buah bin conainer 0,36 m 3, dan sisem konainer angka dengan kendaraan armroll ruck unuk mengangku sampah pada loudhaul kapasias 6 m 3 sebanyak 4 uni seiap harinya pada ahun 2012, dengan pengauran waku shif pagi dan sore. 2. Proyeksi jumlah TPS yang diperlukan ahun 2013 sampai 2022 mengalami peningkaan seiap ahunnya. 3. Hasil perhiungan unuk menenukan invesasi ersebu layak dengan arif reribusi sesuai Perda Kabupaen Bangli No. 10 Tahun 2011 enang Reribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan, dimana arif reribusi per bulan yaiu Rp. 2.000,00/KK, Rp. 20.000,00/uni sekolah, Rp. 25.000,00/uni kanor, Rp. 8.000,00/uni oko, Rp. 20.000,00/uni rumah makan, Rp. 2.000,00/kamar hoel/penginapan, dan Rp. 6.000,00/pedagang pasar, didapa nilai NPV sebesar Rp. 35.673.540,99, BCR sebesar Rp. 1,021, dan IRR sebesar 19,11%. Hasil analisis finansial ersebu berdasarkan kondisi ada subsidi dari pemerinah sebesar 85% unuk invesasi ruk dan TPS dan 100% subsidi biaya operasional. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan erima kasih disampaikan kepada semua pihak yang elah membanu proses pengambilan daa sampel sampah dan para pihak yang sudah memberikan daa sekunder erkai peneliian ini. DAFTAR PUSTAKA Anonim, 1994. Meode Pengambilan dan Pengukuran Conoh Timbulan dan Komposisi Sampah Perkoaan. Jakara : Badan Sandarisasi Nasional. Anonim, 2002. Taa Cara Teknik Operasional Pengelolaan Sampah Perkoaan. Jakara : Badan Sandarisasi Nasional. 28 5

Giaman, M. 2006. Ekonomi Teknik. Jakara : PT Raja Grafindo Persada. Tchobanoglous, G., Theisen, H., Eliassen, R. 1993. Solid Wases Engineering Principle and Managemen Issues. Inernaional Suden Ediions. New York : McGraw-Hill Kogakusha. 296