III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VIII kecual kelas unggulan VIII A tahun ajaran 013-014 semester genap sebanyak 47 sswa yang terdstrbus ke dalam enam kelas yang dsajkan Tabel 3.1. Tabel 3.1 Dstrbus Sswa dan Rata-Rata Nla Ulangan Md Semester Ganjl Pada Setap Kelas VIII Kelas Banyak Sswa Rata-Rata VIII B 39 33,7 VIII C 41 41,3 VIII D 41 43,3 VIII E 4 44,48 VIII F 4 38,95 VIII G 4 4,9 Populas 47 40,75 Sumber: Dokumen SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung Sampel pada peneltan n terdr dar dua kelas yang dambl dengan teknk purposve samplng, yatu dengan mengambl dua kelas dar lma kelas yang dajar oleh guru bdang stud matematka yang sama dan rata-rata nla ulangan md semester ganjl yang relatf sama. Terplhlah kelas VIII E sebaga kelas ekspermen yang menggunakan pembelajaran berbass masalah dan kelas VIII D sebaga kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensonal.
B. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen semu (quas experment). Desan yang dgunakan adalah dsan pra-tes dan pasca-tes dengan kelompok kontrol (pretest-posttest wth control group desgn). Tabel 3. Pretest-Posttest wth Control Group Desgn Group Pretest Treatment Posttest Experment O X 1 O Control O X O Sumber: (Fraenkel dan Wallen, 1993: 48) Keterangan: X 1 : model pembelajaran berbass masalah X : model pembelajaran konvensonal O: tes yang dberkan untuk mengetahu kemampuan pemecahan masalah matemats sswa (nstrumen pretest = nstrumen posttest) Pada peneltan n, kedua kelas yang terplh sebaga sampel dber pretest pada awal peneltan untuk mengetahu kemampuan awal pemecahan masalah matemats sswa. Kemudan kelas ekspermen dberkan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran berbass masalah sedangkan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensonal. Setelah dber perlakuan, kedua kelas sampel dber posttest pada akhr peneltan untuk mengetahu kemampuan akhr pemecahan masalah matemats sswa. C. Prosedur Peneltan Adapun prosedur dalam peneltan n adalah sebaga berkut. 1. Peneltan pendahuluan dlaksanakan pada tanggal 6 Desember 013, yatu melhat konds d lapangan sepert jumlah kelas, jumlah sswa, karakterstk sswa, masalah yang dhadap sswa, serta cara mengajar guru matematka.
3. Menentukan populas dan sampel peneltan. 3. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang pokok bahasan gars snggung lngkaran dengan menggunakan model pembelajaran berbass masalah dan model pembelajaran konvensonal. 4. Menyusun Lembar Kerja Kelompok (LKK) yang dberkan kepada masngmasng kelompok pada pembelajaran berbass masalah. 5. Membag sswa ke dalam kelompok-kelompok kecl yang terdr dar 4 5 orang sswa berdasarkan data hasl ulangan md semester ganjl matematka yang dgunakan sebaga acuan pembagan kelompok sehngga terbentuk kelompok yang heterogen. 6. Menyapkan nstrumen peneltan dengan terlebh dahulu membuat ks-ks nstrumen sesua dengan ndkator kemampuan pemecahan masalah matemats, kemudan membuat soal uraan yang dgunakan untuk pretest dan posttest beserta penyelesaan dan aturan penskorannya. 7. Menguj valdtas nstrumen tes kemampuan pemecahan masalah matemats. Setelah dnyatakan vald, nstrumen tersebut kemudan dujcobakan tanggal 8 Februar 014 pada sswa yang telah mempelajar mater gars snggung lngkaran, yatu sswa kelas IX E. 8. Menganalss nstrumen tes kemampuan pemecahan masalah matemats setelah dlakukan uj coba untuk mengetahu relabltas. 9. Melaksanakan pretest pada kelas kontrol tanggal 17 Februar 014 dan kelas ekspermen tanggal 18 Februar 014 untuk melhat data nla awal kemampuan pemecahan masalah matemats sswa.
4 10. Pada kelas ekspermen pembelajaran menggunakan model pembelajaran berbass masalah sedangkan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensonal (19 Februar 014 18 Maret 014). 11. Melaksanakan posttest pada kelas kontrol tanggal 19 Maret 014 dan kelas ekspermen tanggal 1 Maret 014 untuk melhat data nla akhr kemampuan pemecahan masalah matemats sswa. 1. Mengolah dan menganalss data hasl pretest-posttest. 13. Menyusun laporan. D. Data Peneltan Data yang dgunakan dalam peneltan n berupa data kuanttatf kemampuan pemecahan masalah matemats sswa yang mengkut pembelajaran berbass masalah dan pembelajaran konvensonal yang terdr dar: (1) data awal berupa nla yang dperoleh melalu pretest pada awal peneltan, () data akhr berupa nla yang dperoleh melalu posttest pada akhr peneltan, dan (3) data gan nla. E. Teknk Pengumpulan Data Teknk pengumpulan data yang dgunakan dalam peneltan n adalah teknk tes. Tes tersebut berupa tes tertuls kemampuan pemecahan masalah matemats sswa dalam bentuk uraan pada pokok bahasan gars snggung lngkaran. Tes dberkan pada awal peneltan (pretest) dan akhr peneltan (posttest) kepada kedua kelas sampel. Tes yang dberkan bertujuan untuk mengetahu pengaruh model pembelajaran terhadap kemampuan pemecahan masalah matemats sswa.
5 F. Instrumen Peneltan Instrumen tes yang dgunakan dalam peneltan n adalah nstrumen tes dalam bentuk soal uraan untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matemats sswa pada pokok bahasan gars snggung lngkaran. Soal-soal dalam tes tersebut dbuat dan dsesuakan dengan ndkator kemampuan pemecahan masalah matemats sswa yang dukur. Kemampuan pemecahan masalah matemats sswa yang dukur dalam peneltan n adalah kemampuan sswa dalam memaham masalah, merancang model matematka, menyelesakan model, dan menafsrkan solus. Sebelum dgunakan dalam peneltan, soal tes yang telah dsusun oleh penelt terlebh dahulu duj coba. Uj coba dlakukan pada sswa kelas IX SMP Al- Azhar 3 Bandar Lampung yang telah mempelajar mater gars snggung lngkaran. Data yang dperoleh dar hasl uj coba kemudan dolah untuk mengetahu valdtas dan relabltas soal. 1. Valdtas Dalam peneltan n, valdtas yang dgunakan adalah valdtas s. Valdtas s dar tes kemampuan pemecahan masalah matemats n dapat dketahu dengan cara membandngkan s yang terkandung dalam tes kemampuan pemecahan masalah matemats dengan ndkator kemampuan pemecahan masalah matemats terkat mater pembelajaran yang telah dtentukan, apakah ndkator kemampuan pemecahan masalah matemats sudah terwakl secara nyata dalam tes tersebut atau belum. Oleh karena tu, dalam peneltan n soal tes dkonsultaskan kepada guru mata pelajaran matematka kelas VIII SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung.
Tes dkategorkan vald jka butr-butr tesnya telah sesua dengan kompetens dasar dan ndkator yang dukur berdasarkan penlaan guru mtra. 6 Penlaan terhadap kesesuaan s tes dengan s ks-ks tes yang dukur dan kesesuaan bahasa yang dgunakan dalam tes dengan kemampuan bahasa sswa dlakukan dengan menggunakan daftar cek ls oleh guru. Hasl penlaan terhadap tes menunjukkan bahwa tes yang dgunakan untuk mengambl data telah memenuh valdtas s (Lampran B.4). Setelah semua butr soal dnyatakan vald maka selanjutnya soal tes tersebut dujcobakan pada sswa kelas dluar sampel yang telah mempelajar mater gars snggung lngkaran, yatu kelas IX E. Data yang dperoleh dar hasl uj coba kemudan dolah dengan menggunakan bantuan Software Mcrosoft Excel untuk mengetahu relabltas tes.. Relabltas Perhtungan relabltas nstrumen tes kemampuan pemecahan masalah matemats dapat dcar dengan menggunakan rumus Alpha (Sudjono, 008: 08) sebaga berkut. n 11 1 n 1 t r Keterangan: r 11 : koefsen relabltas nstrumen tes k : banyaknya butr tem : jumlah varans dar tap-tap butr tem t : varans total. Sudjono (008: 09) berpendapat bahwa suatu tes memlk relabltas tngg (relabel) apabla koefsen relabltas tesnya sama dengan atau lebh besar darpada 0,70. Berdasarkan hasl perhtungan uj coba nstrumen tes, dperoleh bahwa
koefsen relabltas tes adalah 0,73 (Lampran C.1). Hal n menunjukkan bahwa nstrumen tes memlk relabltas yang tngg. 7 Berdasarkan hasl analss valdtas dan relabltas nstrumen tes kemampuan pemecahan masalah matemats dperoleh bahwa semua soal dnyatakan vald yang artnya semua soal telah sesua dengan kompetens dasar dan ndkator kemampuan yang dukur. Selan tu, soal yang dgunakan dalam peneltan n memlk relabltas yang tngg sehngga nstrumen tes n dapat dgunakan untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matemats sswa. G. Analss Data dan Teknk Pengujan Hpotess Data dalam peneltan n adalah data kuanttatf, yatu data nla kemampuan pemecahan masalah matemats sswa yang dperoleh dar pretest dan posttest. Data yang dperoleh dar pretest dan posttest tersebut dterjemahkan dalam normalzed gan kemudan danalss untuk mengetahu pengaruh model pembelajaran berbass masalah terhadap kemampuan pemecahan masalah matemats sswa. Analss data kemampuan pemecahan masalah matemats sswa dlakukan dengan menggunakan uj statstk terhadap normalzed gan dar kedua kelas dengan bantuan Software Mcrosoft Excel. Adapun analss data dlakukan dengan langkah-langkah berkut. 1. Normalzed Gan (N-gan) Normalzed gan dhtung setelah dperoleh hasl pretest dan posttest dar kedua kelas. Rumus normalzed gan (N-gan) (Hake, 1999: 1) adalah sebaga berkut. N-gan =
8. Uj Normaltas Uj normaltas dlakukan untuk menentukan apakah sampel data gan nla berasal dar populas yang berdstrbus normal atau tdak. Uj normaltas yang dgunakan dalam peneltan n adalah uj Ch-Kuadrat. Rumusan hpotess untuk uj Ch- Kuadrat (Sudjana, 005: 73) adalah sebaga berkut. H 0 : sampel data gan nla berasal dar populas yang berdstrbus normal. H 1 : sampel data gan nla berasal dar populas yang tdak berdstrbus normal. Statstk uj Ch-Kuadrat dhtung dengan rumus: x htung k 1 O E E dengan: x = harga Ch-Kuadrat O = frekuens pengamatan E = frekuens yang dharapkan k = banyaknya kelas nterval Dengan taraf sgnfkan, terma H 0 jka x x dan tolak H 0 (1 )( k 3) jka x x. (1 )( k 3) Uj normaltas data gan nla kemampuan pemecahan masalah matemats sswa dlakukan menggunakan uj Ch-Kuadrat. Adapun rekaptulas perhtungannya dsajkan pada Tabel 3.3 berkut. Tabel 3.3 Uj Normaltas Data Gan Nla Kemampuan Pemecahan Masalah Matemats Sswa Kelas Keputusan Uj Pembelajaran Berbass Masalah 15,0874 H 0 dtolak 9,49 Pembelajaran Konvensonal 18,306 H 0 dtolak
9 Berdasarkan Tabel 3.3, dketahu bahwa data gan nla kemampuan pemecahan masalah matemats sswa yang mengkut pembelajaran berbass masalah dan pembelajaran konvensonal memlk pada taraf sgnfkans = 5%, yang berart H 0 dtolak. Dengan demkan, data gan nla kemampuan pemecahan masalah matemats sswa pada kedua kelas tersebut berasal dar populas yang tdak berdstrbus normal. Perhtungan uj normaltas dapat dlhat pada Lampran C.5 dan C.6. 3. Uj Hpotess Setelah melakukan uj normaltas data, analss berkutnya adalah menguj hpotess. Berdasarkan hasl uj prasyarat, data gan nla kemampuan pemecahan masalah matemats sswa yang mengkut pembelajaran berbass masalah dan pembelajaran konvensonal berasal dar populas yang tdak berdstrbus normal maka untuk menjawab pertanyaan peneltan dgunakan uj Mann-Whtney. Uj Mann-Whtney (Djarwanto, 1996: 6-8) dlakukan dengan langkah-langkah berkut. a. Hpotess penngkatan kemampuan pemecahan masalah matemats sswa yang mengkut pembelajaran berbass masalah tdak berbeda secara sgnfkan dengan pembelajaran konvensonal. penngkatan kemampuan pemecahan masalah matemats sswa yang mengkut pembelajaran berbass masalah lebh tngg dar pembelajaran konvensonal. b. Mengurutkan data tanpa memperhatkan kategor sampelnya.
30 c. Menjumlahkan perngkat masng-masng sampel. d. Menghtung statstk U n1 ( n1 1) U = n 1n R1 n( n 1) U = n n R 1 Keterangan: n 1 = banyaknya sswa dar kelas pembelajaran berbass masalah. n = banyaknya sswa dar kelas pembelajaran konvensonal. R 1 = jumlah perngkat yang dberkan pada sampel dengan jumlah n 1. R = jumlah perngkat yang dberkan pada sampel dengan jumlah n. Karena n > 0, maka uj Mann-Whtney dlakukan berdasarkan pendekatan kurva normal. - Mean (μ U ) = Standar Devas (σ U ) = e. Krtera Uj Tolak H 0 jka -, pada taraf kepercayaan.