DAILY REPORT 14 April 2016

dokumen-dokumen yang mirip
DAILY REPORT 12 April 2016

DAILY REPORT 15 April 2016

DAILY REPORT 20 April 2016

DAILY REPORT 27 April 2016

DAILY REPORT 22 April 2016

DAILY REPORT 22 Maret 2016

DAILY REPORT 25 Februari 2016

DAILY REPORT 11 Maret 2016

WEEKLY REPORT 11 April 2016

DAILY REPORT 25 Mei 2016

DAILY REPORT 28 April 2016

DAILY REPORT 18 Maret 2016

WEEKLY REPORT 11 Juli 2016

DAILY REPORT 06 April 2016

WEEKLY REPORT 01 Februari 2016

DAILY REPORT 09 August 2016

DAILY REPORT 23 Januari 2015

RISET SAHAM HARIAN SAMUEL SEKURITAS INDONESIA. jcii Wei mi S wwei uwei. Senin, 11 Januari Kekhawatiran akan China masih berlanjut.

WEEKLY REPORT 18 April 2016

DAILY REPORT 13 April 2016

DAILY REPORT 29 Maret 2016

WEEKLY REPORT 04 May 2015

WEEKLY REPORT 04 August 2014

DAILY REPORT 14 February 2014

DAILY REPORT 10 Mei 2016

DAILY REPORT 22 September 2015

DAILY REPORT 15 April 2015

Weekly Report. 09 April 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

WEEKLY REPORT 18 May 2015

DAILY REPORT 01 Maret 2016

WEEKLY REPORT 13 Desember 2016

WEEKLY REPORT 14 Maret 2016

WEEKLY REPORT 14 September 2015

DAILY REPORT 16 August 2016

DAILY REPORT 06 Sep 2017

DAILY REPORT 19 April 2016

WEEKLY REPORT 18 August 2014

DAILY REPORT 02 Februari 2016

DAILY REPORT 09 January 2014

DAILY REPORT 14 Januari 2016

DAILY REPORT 13 Mei 2016

WEEKLY REPORT 02 Maret 2015

DAILY REPORT 17 September 2014

WEEKLY REPORT 05 Desember 2016

DAILY REPORT 24 January 2014

DAILY REPORT 19 March 2014

DAILY REPORT 28 Agustus 2015

DAILY REPORT 03 Mei 2016

WEEKLY REPORT 18 Juli 2016

DAILY REPORT 31 October 2013

DAILY REPORT 06 Agustus 2015

DAILY REPORT 17 Mei 2016

DAILY REPORT 12 Agustus 2015

DAILY REPORT 11 February 2014

DAILY REPORT 02 November 2016

DAILY REPORT 21 April 2017

DAILY REPORT 11 September 2015

DAILY REPORT 02 January 2014

DAILY REPORT 09 March 2017

WEEKLY REPORT 06 March 2017

DAILY REPORT 04 Mei 2016

DAILY REPORT 27 Juli 2017

DAILY REPORT 09 November 2016

DAILY REPORT 14 May 2014

Daily Report. 21 March 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

WEEKLY REPORT 27 April 2015

WEEKLY REPORT 16 Mei 2016

DAILY REPORT 08 Juni 2016

DAILY REPORT 31 January 2017

DAILY REPORT. 09 October 2013

DAILY REPORT 18 April 2017

DAILY REPORT 21 April 2015

DAILY REPORT 30 Juli 2015

WEEKLY REPORT 16 Februari 2015

DAILY REPORT 12 Februari 2016

WEEKLY REPORT 11 May 2015

DAILY REPORT 13 May 2014

DAILY REPORT 23 Aug 2017

DAILY REPORT 31 August 2016

WEEKLY REPORT 08 Juni 2015

DAILY REPORT 28 Juli 2017

DAILY REPORT 17 September 2015

DAILY REPORT 21 September 2016

DAILY REPORT 16 August 2016

DAILY REPORT 14 October 2016

DAILY REPORT 26 Maret 2015

DAILY REPORT 24 October 2013

DAILY REPORT 24 November 2016

DAILY REPORT 24 Februari 2015

DAILY REPORT 17 April 2014

DAILY REPORT 12 Mei 2016

DAILY REPORT 12 December 2017

DAILY REPORT 03 Jun 2014

DAILY REPORT 06 Oktober 2015

DAILY REPORT 26 Agustus 2015

DAILY REPORT 23 September 2016

DAILY REPORT 16 Februari 2016

DAILY REPORT 15 August 2014

DAILY REPORT 03 September 2014

STATISTIK PASAR MODAL

Transkripsi:

DAILY REPORT 14 April 2016 NEWS HEADLINES PTBA jajaki cari kawasan tambang di Kalimantan & Sumatera Anak usaha TINS targetkan pendapatan Rp100 miliar Pertamina akan disiapkan sebagai induk usaha PGAS BBRI kaji buka kantor cabang di Thailand Persiapan peluncuran satelit BRIsat milik BBRI capai 95% Satelit BBRI dapat menekan biaya operasional BBTN prioritaskan pemisahan UUS BBKP targetkan e-channel tumbuh 10% DNAR targetkan pertumbuhan laba 20% MPPA realisasikan capex tahun 2016 sebesar 30-40% Dividen final MPPA tahun buku 2015 sebesar Rp 26/saham TOWR bidik dana Rp 4,18 triliun dari penambahan modal WSKT divestasi bisnis tol PPRO siapkan proyek mal di Bandung Investor domestik topang kinerja BEST BEST siapkan belanja modal Rp 700-800 miliar MIKA anggarkan capex tahun 2016 sebesar Rp 357 miliar MIKA digugat Rp 300 miliar atas tuduhan malpraktik WIIM alokasikan capex tahun 2016 sebesar Rp 70 miliar LRNA tambaha armada baru& perluas jeringan rute baru di 2016 UK Export Finance tawarkan pinjaman ke GIAA Citilink, anak usaha GIAA, buka rute baru Lombok-Jakarta JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Perspektif Support Level teknika untuk IHSG 4838/4822/4813 dari leading indikator terkonfirmasi negatif. Sinyalemen tersebut terindikasi baik dari Stochastich maupun Resistance Level 4863/4872/4888 MACD yang mengkonfirmasikan negative. Sementara itu, IHSG terkonfirmasi Major Trend tengah menguji MA5 Down dan MA20, jika mampu bertahan di atas Minor level Trend tersebut, positif bagi IHSG Up dan sebaliknya. JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG 4853.005 +23.432 7,776.60 6,906.19 LQ-45 839.46 +3.467 1,927.21 4,498.601 MARKET REVIEW Perdagangan IHSG hari Rabu (13/04) ditutup naik 23,43 poin (0,49%) ke level 4.835.00 dipimpin kenaikan dari sektor pertambangan. Dari global, Badan Moneter Internasional (IMF) kembali merilis World Economic Outlook kuartalan hari Rabu (12/4). Dalam laporannya itu, IMF mengingatkan, perlambatan yang berlarut-larut menyebabkan ekonomi global rentan terserang guncangan negatif dan meningkatkan risiko stagnasi. IMF juga memangkas prediksi pertumbuhan ekonomi dunia akibat lemahnya tingkat ekspor dan turunnya tingkat investasi di AS, kenaikan pajak yang menghambat pertumbuhan di Jepang, serta penurunan harga minyak dunia yang terus membebani perusahaan komoditas. Menurut IMF, perekonomian dunia hanya akan tumbuh 3,2% pada tahun ini, turun dari proyeksi sebelumnya yakni 3,4% pada Januari lalu. Demikian pula untuk prediksi 2017 yang dipangkas menjadi 3,5% dari 3,6% tiga bulan lalu. Menurut Chief Economist IMF, perlambatan ekonomi sudah terjadi cukup lama dan tidak ada ruang lebih lama lagi buat penurunan. Namun dia menambahkan, dengan mengetahui risiko bersama yang akan dihadapi serta mengeluarkan kebijakan untuk menangkal risiko tersebut, dapat meningkatkan kepercayaan market, mendorong pertumbuhan ekonomi dunia, serta meminimalisir tejadinya risiko yang menghambat proses pemulihan ekonomi.imf juga mengatakan, ancaman lain yang juga muncul akibat perlambatan ekonomi adalah berkurangnya tingkat produksi, konsumsi, dan investasi. Selain itu lanjut IMF, terdapat sejumlah tekanan politik dan geopolitik yang dapat mengganggu proses pemulihan ekonomi terutama naiknya populisme di AS dan Eropa, referendum Inggris pada Juni mengenai Brexit; dan besarnya skala arus imigran yang menambah tekanan ekonomi Eropa. Ditambah lagi, IMF juga memangkas outlook pertumbuhan ekonomi AS dan Eropa sebesar 0,2%. IMF menurunkan outlook ekonomi Jepang pada tahun ini menjadi 0,5% dan kontraksi 0,1% di 2017. Sebelumnya, untuk tahun depan, proyeksi MF untuk Jepang adalah tumbuh 0,3%. Berbeda dengan China, IMF malah menaikkan prediksi sebesar 0,2% untuk tahun ini dan tahun depan menyusul adanya kenaikan permintaan domestik dan pertumbuhan di sektor jasa yang mengimbangi pelemahan sektor manufaktur. Dari regional, saham-saham Jepang di Indeks Nikkei 225 ditutup naik 2,84% (452,43 poin) di level 16.381,22. Sedangkan indeks Hang Seng ditutup naik 3,2% (654,27 poin) di 21.158,71 dan indeks Shanghai Composite ditutup naik 1,42% (42,99 poin) di 3.066,64. Dari bursa Eropa, saham-saham dibuka tentative menguat. MARKET VIEW Badan Pusat Statistik (BPS) perkirakan angka perdagangan ekspor dan impor cenderung bergerak positif pada Maret, seiring membaiknya kondisi perdagangan internasional. Langkah yang diambil pemerintah untuk menstabilkan neraca perdagangan sudah tepat yakni dengan menitikberatkan kepada perbaikan di sisi ekspor. Fakto lain, karena perdagangan internasional yang sehat. Disamping, pemerintah menekan impor, disisi lain mendorong ekspor. Dipihak lain, Cina telah menunjukan pemulihan neraca perdagangannya. Ekspor Cina mengalami peningkatan pada bulan Maret seiring pemulihan harga komoditas meredam penurunan impor. Ekspor dalam yuan melonjak 18,7% dari tahun sebelumnya, dibandingkan dengan penurunan 21% pada bulan Februari. Sedangkan impor mencatat penurunan 17 bulan beruntun, meskipun mampu memperkecil penurunan menjadi 1,7%. Membaiknya ekspor juga mengindikasikan jika perekonomian Cina sebagai sinyalemen pertumbuhan yang lebih baik dari ekspektasi di kuartal pertama. Selain dari data tersebut diatas, pelaku pasar akan menantikan data GDP Cina yang akan dirilis hari Jumat mendatang diprediksi akan menunjukkan ekspansi 6,7%. Berkenaan dengan Fed Rate, kebijakan yang harus dilakukan oleh otoritas moneter AS harus dapat mencipatkan kondisi ekonomi yang telah ditetapkan sebelumnya. Pejabatan, the Fed, Philadelphia Patrick Harker mengatakan bahwa Federal Reserve seharusnya menantikan lebih banyak bukti bahwa laju inflasi AS mampu menuju kembali ke level 2% sebelum mulai menaikkan kembali suku bunga. Harker juga mengatakan bahwa jika fundamental ekonomi AS kuat dan laju inflasi berakselarasi seiring turunnya tingkat pengangguran, maka kebijakan dapat dilakukan di semester II 2016. Kebijakan the Fed yang memerlukan waktu dalam pengambilan kebijakan, memberikan dorong bagi pelaku pasar untuk kembali menempatkan dananya ke aset berisiko. Sentimen lainnya, penguatan harga minyak dunia ke level tertinggi 2016 manjadi katalis bagi indeks bursa global,kenaikan harga minyak yang lebih tinggi mengurangi kekhawatiran akan kemungkinan penghapusbukuan utang perusahaan minyak. Hal lain yang juga menjadi perhatian pasar, menantikan kebijakan moneter baru yang akan di keluarkan BI. Kabarnya kebijakan BI menggunakan acuan bunga. Disamping masih adanya katalis yang bisa mendukung laju IHSG, faktor teknis juga mengkonfirmasikan positif bagi indeks. 1

14 April 2016 Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) terus melakukan penjajakan mencari kawasan tambang yang berlokasi di Kalimantan dan Sumatera guna memacu peningkatan kapasitas produksi tambang. Pengambilalihan tambang dapat direalisasikan jika sesuai dengan kebutuhan perseroan. Perseroan juga optimis dengan terbentuknya holding BUMN tambang yang direncanakan akhir tahun 2016 dapat memberikan nilai tambah bagi perseroan dan pemegang saham. Dok Perkapalan dan Air Kantung, anak usaha Timah (TINS), mengincar pendapatan lebih dari Rp100 miliar pada 2016 atau meningkat sekitar 63% dibandingkan dengan Rp61 miliar pada 2015. Anak usaha tersebut tengah melakukan pembenahan sarana produksi internal, yakni memperbesar kapasitas galangan. Kementerian BUMN menyiapkan Pertamina sebagai induk usaha sektor energi. Pembentukan holding yang turut melibatkan Perusahaan Gas Negara (PGAS) itu harus meningkatkan efisiensi tata kelola bisnis minyak dan gas. Menteri BUMN telah menetapkan holding perusahaan migas dengan memilih Pertamina sebagai perusahaan induk dan Perusahaan Gas Negara (PGAS) sebagai anak usahanya. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) masih mengkaji kemungkinan membuka kantor cabang di Thailand. Kajian itu dilakukan setelah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menandatangani kerja sama dengan otoritas bank Thailand. BRI siap melakukan seleksi ketat untuk memilih pasar mana yang memang memiliki peluang besar bagi aktivitas bisnis BRI. BRI membidik para pengusaha yang berorientasi ekspor. Dengan membuka kantor cabang di Thailand, BRI berharap aktivitas bisnis bisa terus bertumbuh dan berkembang lebih baik lagi di masa-masa yang akan datang. Selain itu diharapkan bisa meningkatkan kapasitas untuk bersaing di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Bank Rakyat Indonesia (BBRI) siap untuk meluncurkan satelit yang bernama BRIsat dalam rangka mendukung pertumbuhan bisnis perbankan di masa mendatang. Persiapan peluncuran satelit sudah mencapai 95%. Saat ini perusahaan yang ditunjuk BRI terkait BRIsat tengah melakukan tahap pengecekan akhir. Rencana Bank Rakyat Indonesia (BBRI) untuk memiliki satelit sendiri akan terwujud dalam waktu dekat. Satelit yang dinamakan BRISat ini diperkirakan akan diluncurkan pada 8 Juni 2016 di Kourou, French Guina. Dengan memiliki satelit sendiri, perseroan dapat meningkatkan layanan kepada para nasabah dan lebih menjangkau masyarakat yang saat ini belum tersentuh layanan perbankan serta dapat menghemat beban operasional. Bank Tabungan Negara (BBTN) menjadikan pemisahan atau spin off Unit Usaha Syariah (UUS) sebagai recana prioritas. Perseroan tengah menyusun road map internal terkait pemisahan tersebut dan diperkirakan tahun depan spin off sudah dapat dilakukan. Bank Bukopin (BBKP) menargetkan transaksi electronic channel (e-channel) tumbuh 10% tahun ini dibandingkan akhir 2015 yang mencapai 19,7 juta kali. Untuk menunjang peningkatan transaksi, perseroan meluncurkan layanan mobile banking. Bank Dinar Indonesia (DNAR) menargetkan pertumbuhan laba pada tahun ini lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya karena tren penyaluran kredit yang masih lesu. Pertumbuhan laba setelah pajak pada tahun ini ditargetkan mencapai Rp16,5 miliar, naik 20% dibandingkan dengan realisasi tahun lalu sebesar Rp14,02 miliar. Pencapaian laba tahun lalu meningkat 356,50% dari pencapian tahun sebelumnya Rp3,07 miliar. Matahari Putra Prima (MPPA) telah merealisasikan sekitar 30%- 40% atau sekitar Rp 200-240 miliar dari dana belanja modal (capital expenditure/capex) hingga kuartal I 2016. Pada tahun ini Perseroan menganggarkan belanja modal sekitar Rp 500-600 miliar. Dana sudah digunakan untuk persiapan pembukaan geraigerai baru MPPA. Perseroan akan membuka 32-45 gerai baru pada tahun 2016, yaitu sekitar 6-7 gerai hypermart, 3-4 gerai Foofmart, 3-4 SmartClub, 10-15 gerai FMX, 10-15 gerai Boston Health & Beauty. Saat ini perseroan baru membuka 2 gerai Boston, 2 FoodMart. Sedangkan gerai Hypermart belum dibuka. Sumber pendanaan capex 2016 dari hasil Ebitda (kas internal) perusahaan. Jika diperlukan atau belum cukup, perseroan akan mengunakan fasilitas kredit yang sudah ada. Matahari Putra Prima (MPPA) akan membagikan sisa dividen tunai tahun buku 2015 sebesar Rp 139,8 miliar atau Rp 26 per saham. Sebelumnya pada awal Desember 2015, perseroan telah membagikan dividen interim sebesar Rp 37,6 miliar atau Rp 7 per saham. Total dividen tunai tahun buku 2015 sebesar Rp 177,5 miliar atau Rp 33 per saham. Tanggal pembayaran dividen tunai akhir akan diumumkan kemudian. Sarana Menara Nusantara (TOWR) akan melangsungkan penambahan modal tanpa HMETD senilai Rp 4,18 triliun. Perseroan berencana menerbitkan maksimal 1,02 miliar saham baru atau 10% dari modal disetor. Harga pelaksanaan nonpreemptive rights itu sekitar Rp 4.105 per saham. Tujuan dari penerbitan saham baru ini adalah memperkuat struktur permodalan dalam rangka pengembangan usaha perseroan maupun anak usaha. Dana yang diperoleh digunakan untuk tambahan modal perseroan pada Protelindo. Sesuai rencana, Protelindo akan membangun atau membeli menara telekomunikasi, serta melakukan investasi pada perusahaan yang bergerak di bidang jasa penunjang telekomunikasi. Waskita Karya (WSKT) berencana melakukan divestasi anak usaha, Waskita Toll Road, dengan melepas 40% saham kepada investor. Rencana investasi dimaksudkan untuk mengumpulkan dana guna menyelesaikan konsesi tol yang telah diperoleh. PP Properti (PPRO) tengah mempersiapkan rencana pembangunan gedung pusat perbelanjaan di Bandung, Jawa Barat seluas 21 hektare (Ha). Perseroan akan bekerjasama dengan pengembang lokal dan membentuk joint venture pada kuartal III/2016. PPRO akan memegang saham mayoritas dengan perkiraan investasi awal pembangunan senilai Rp250 miliar. Kinerja Bekasi Fajar Industrial Estate (BEST) diperkirakan meningkat tahun ini seiring tumbuhnya permintaan lahan industri di Bekasi yang didorong oleh foreign direct investment (FDI). Pada 2015, kinerja perseroan menurun yang disebabkan rendahnya permintaan lahan industri. Tahun ini, BEST menargetkan marketing sales lahan industri mencapai 25-30 ha. Harga jual lahan di kawasan industri MM2100 Cibitung tahun ini akan tumbuh rata-rata 10% YoY. Untuk ekspansi tahun ini, Bekasi Fajar Industrial Estate (BEST) menyiapkan belanja modal Rp 700-800 miliar. Sekitar Rp 400-500 miliar akan digunakan untuk akuisisi lahan dan pembangunan infrastruktur, sedangkan Rp 300 miliar sisanya akan digunakan untuk mengembangkan proyek hotel, gedung perkantoran, dan pergudangan. Tahun ini, perseroan menargetkan akuisisi lahan 2

14 April 2016 seluas 20-30 ha di area sekitar kawasan industri MM2100. Mitra Keluarga (MIKA) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun 2016 sebesar Rp 357 miliar, atau meningkat 25,7% dibandingkan dengan capex tahun 2015 yang sebesar Rp 284 miliar. Dana capex tersebut akan digunakan untuk pembangunan rumah sakit serta pembelian tanah dan peralatan medis. Sumber dana capex dari hasil Initial Public Offering (IPO), tidak ada pinjaman dari bank. Pembangunan rumah sakit dan peralatan medis diperkirakan akan menghabiskan dana sekitar USD 15 juta, sementara untuk pembelian tanah dianggarkan sekitar USD 7 juta USD 8 juta. Hingga tahun 2019 perseroan menargetkan membangun 6 rumah sakit dengan rincian tahun depan 1 rumah sakit, pada 2017 2 rumah sakit, tahun 2018 sebanyak 2 rumah sakit dan pada 2019 sebanyak 1 rumah sakit. Pembangunan rumah sakit itu sebanyak 5 rumah sakit di Jabodetabek dan 1 di Surabaya. Halim Perdana Kusuma Jakarta. Perseroan menargetkan tingkat keterisian kursi penumpang rute Lombok-Jakarta mencapai 80% dalam satu kali penerbangan agar tidak merugikan perusahaan. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno, mendapat tawaran pinjaman atau utang dari perusahaan pembiayaan asal Inggris bernama UK Export Credit and Finance Insurance. Perusahaan asal Inggris ini tertarik memberikan pinjaman untuk pembiayaan infrastruktur di Indonesia. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan bahwa ada 7 emiten yang akan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) saham di semester I 2016. BEI masih yakin dan optimis terhadap penambahan jumlah emiten baru di tahun 2016. Sebab perekonomian nasional yang mulai tumbuh sejalan dengan peningkatan belanja infrastruktur pemerintah. Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) mendapatkan gugatan malpraktik. Nilai gugatan kepada perseroan sebesar Rp 300 miliar, terdiri dari Rp 100 miliar untuk ganti rugi dan Rp 200 miliar untuk kerugian immateriil. Dalam hal gugatan dikabulkan oleh pengadilan, perseroan dikenakan sanksi untuk membayar seluruh ganti rugi yang diminta. Nilai gugatan tersebut memiliki dampak material terhadap kegiatan operasional dan kinerja perseroan terutama dari segi keuangan. Wismilak Inti Makmur (WIIM) mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun 2016 mencapai sebesar Rp 70 miliar, atau hampir sama dengan tahun 2015 di kisaran Rp 60 miliar- 70 miliar. Dana tersebut akan digunakan perseroan untuk mendirikan satu gedung (pabrik) produksi sigaret kretek tangan (SKT) yang akan dapat menampung sekitar 1.600 orang. Satu yang cukup besar pembangunan sarana produksi di Bojonegoro untuk fasilitas SKT, karena pertumbuhan SKT WIIM 20%. Pabrik itu direncanakan selesai pada tahun 2016. Dana capex juga akan dialokasikan untuk melakukan pemeliharaan produksi sigaret kretek mesin (SKM). Sisanya untuk maintenance beberapa fasilitas produksi, serta penambahan kapasitas. Sumber pendanaan capex seluruhnya dari dana kas internal perusahaan. Eka Sari Lorena Transport (LRNA) menambah armada baru dan memperluas jaringan rute baru di tahun 2016 guna memenuhi target pertumbuhan bisnis lebih baik lagi dibandingkan tahun 2015. Salah satu rute yang diincar perseroan adalah rute dari Tangerang Selatan (Tangsel), Banten menuju ke bandar udara (bandara) Soekarno-Hatta di Cengkareng Banten. Nantinya perseroan hanya ingin menjadi penyedia bus feeder. Saat ini LRNA masih dalam tahap negosiasi dengan pemerintah kota (pemkot) Tangsel. Lembaga pembiayaan asal Inggris, UK Export Credit dan Finance Insurance (UK Export Finance) menawarkan pinjaman lebih dari USD 1 miliar kepada sejumlah BUMN untuk mendukung program infrastruktur. Salah satu BUMN yang ditawari adalah Garuda Indonesia (GIAA). Keuntungan penawaran dari UK Export Finance adalah barang dan jasa yang dibiayai dari kredit ekspor tersebut tidak perlu 100% berasal dari Inggris. PT Citilink Indonesia, anak usaha Garuda Indonesia (GIAA), membuka rute penerbangan Lombok-Jakarta dan sebaliknya sebagai salah satu bentuk pengembangan bisnis dan dalam rangka mendukung pengembangan pariwisata di Nusa Tenggara Barat. Frekuensi penerbangan Lombok-Jakarta dua kali sehari, yakni dari Lombok International Airport (LIA) menuju Bandara 3

COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel 41.76 0.00 TLKM (US) 52 17,046 99 Natural Gas (US$)/mmBtu 2.04 0.01 ANTM (GR) 0.04 549 45 Gold (US$)/Ounce 1241.29-1.18 Nickel (US$)/MT 8985.00 125.00 Tin (US$)/MT 17050.00 275.00 Coal (NEWC) (US$)/MT* 50.25-12.15 Coal (RB) (US$)/MT* 53.05-10.31 CPO (ROTH) (US$)/MT 717.50 5.00 CPO (MYR)/MT 2612.00-25.50 Rubber (MYR/Kg) 727.00 8.00 Pulp (BHKP) (US$)/per ton 709.04-9.47 *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Change PER (X) PBV (X) Market Country Indices Cap (USD %Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F Bn) USA DOW JONES INDUS. 17908.28 1.06 2.77 16.61 14.75 3.07 2.93 5,392.3 USA NASDAQ COMPOSITE 4947.42 1.55-1.20 20.98 17.79 3.40 3.10 7,761.3 ENGLAND FTSE 100 INDEX 6362.89 1.93 1.93 17.06 14.35 1.76 1.70 1,580.6 CHINA SHANGHAI SE A SH 3209.32 1.42-13.36 13.37 11.86 1.44 1.32 3,985.0 CHINA SHENZHEN SE A SH 2052.74 1.39-15.02 26.96 21.68 3.22 2.87 3,190.8 HONG KONG HANG SENG INDEX 21158.71 3.19-3.45 11.25 10.19 1.06 1.00 1,724.8 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4853.01 0.49 5.66 16.89 14.72 2.51 2.28 391.9 JAPAN NIKKEI 225 16381.22 2.84-13.94 15.35 14.09 1.34 1.26 2,710.6 MALAYSIA KLCI 1723.11 0.47 1.81 16.55 15.33 1.74 1.64 263.1 SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2890.41 2.69 0.27 13.08 12.39 1.11 1.06 297.9 FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 13,157.50 42.50 1000 IDR/ USD 0.08-0.0002 EUR/IDR 14,838.77-77.13 EUR / USD 1.13 0.0004 JPY/IDR 120.24-0.31 JPY / USD 0.01 0.0000 SGD/IDR 9,741.89-18.62 SGD / USD 0.74 0.0000 AUD/IDR 10,077.53-11.77 AUD / USD 0.77 0.0006 GBP/IDR 18,672.07-16.04 GBP / USD 1.42-0.0013 CNY/IDR 2,030.98-0.51 CNY / USD 0.15-0.0003 MYR/IDR 3,397.90 17.87 MYR / USD 0.26 0.0005 KRW/IDR 11.50 0.06 100 KRW / USD 0.09 0.0002 CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 0.50 JIBOR (IDR) Indonesia 6.04 BI Rate (%) Indonesia 6.75 LIBOR (GBP) England 0.51 ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.07 BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.07 PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 2.80 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS SBI Description March-16 February-16 Description Rate (%) Inflation YTD % 0.62 0.42 SBI (9M) 7.10 Inflation YOY % 4.45 4.42 SBIS (9M) 7.10 Inflation MOM % 0.19-0.09 SBI (12M) 7.15 Foreign Reserve (USD) 107.50 Bn 104.54 Bn SBIS (12M) 7.15 GDP (IDR Bn) 2,945,028.50 2,998,622.50 4

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 14 Apr US Initial Jobless Claims Naik menjadi 270 ribu dari 267 ribu 14 Apr US Continuing Claims Turun menjadi 2183 ribu dari 2191 ribu 14 Apr US CPI MoM Naik menjadi 0.2% dari -0.2% 14 Apr US CPI YoY Naik menjadi 1.1% dari 1.0% 15 Apr Indonesia Trade Balance Turun menjadi $465 juta dari $1136 juta 15 Apr Indonesia Total Exports YoY Turun menjadi -14.32% dari -7.18% 15 Apr Indonesia Total Imports YoY Turun menjadi -12.02% dari -11.71% 15 Apr US Empire Manufacturing Naik menjadi 2.00 dari 0.62 Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt ASII IJ 7400 2.07 5.74 UNVR IJ 43350-1.37-4.32 INTP IJ 20800 3.48 2.43 KLBF IJ 1390-2.46-1.55 HMSP IJ 98800 0.43 1.87 GGRM IJ 66900-0.89-1.09 SMGR IJ 10775 2.62 1.54 BBNI IJ 5050-0.98-0.87 PTBA IJ 7575 9.39 1.42 BBRI IJ 10600-0.24-0.58 ADRO IJ 740 6.47 1.36 ICBP IJ 14900-0.67-0.55 BBCA IJ 13100 0.38 1.15 BSDE IJ 1815-1.63-0.55 INCO IJ 1920 6.67 1.13 SRTG IJ 3400-5.29-0.49 BMRI IJ 9600 0.52 1.09 TLKM IJ 3395-0.15-0.48 MNCN IJ 2125 3.91 1.08 PLIN IJ 3550-3.79-0.47 UPCOMING IPO'S Company PT Bank Ganesha PT Buyung Poetra Sembada Business IPO Issued (IDR) Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter Banking & 102-105 6100.00 TBA TBA Indo Premier Securities Finance Consumer 420-500 710.00 TBA TBA Bahana Securities 5

14 April 2016 DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment JPFA 15.00 Cash Dividend 11 Apr-16 12 Apr-16 14 Apr-16 27 Apr-16 IGAR 5.00 Cash Dividend 12 Apr-16 13 Apr-16 15 Apr-16 04 May-16 KAEF 8.96 Cash Dividend 13 Apr-16 14 Apr-16 18 Apr-16 04 May-16 PLIN 43.00 Cash Dividend 14 Apr-16 15 Apr-16 19 Apr-16 10 May-16 TINS 4.09 Cash Dividend 14 Apr-16 15 Apr-16 19 Apr-16 10 May-16 BBCA 105.00 Cash Dividend 14 Apr-16 15 Apr-16 19 Apr-16 29 Apr-16 PGAS 91.32 Cash Dividend 15 Apr-16 18 Apr-16 20 Apr-16 12 May-16 ADHI 26.22 Cash Dividend 15 Apr-16 18 Apr-16 20 Apr-16 12 May-16 SMBR 9.00 Cash Dividend 18 Apr-16 19 Apr-16 21 Apr-16 13 May-16 BBTN 34.95 Cash Dividend 19 Apr-16 20 Apr-16 22 Apr-16 12 May-16 CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period BEKS Rights Issue 1000:256 200-225 TBA TBA TBA RIMO Rights Issue 2:167 265.00 04 Apr 16 05 Apr 16 11 Apr 09 May 16 SIPD Rights Issue 108:46 1000.00 04 Apr 16 05 Apr 16 11 Apr 15 Apr 16 MCOR Rights Issue 100:154 100.00 07 Apr 16 08 Apr 16 14 Apr 27 Apr 16 BSIM Rights Issue TBA TBA 04 May 16 09 May 16 13 May 26 May 16 BBYB Rights Issue 5:4 115-150 10 May 16 13 May 16 17 May 23 May 16 EXCL Rights Issue 100:32 TBA 13 May 16 16 May 16 20 May 26 May 16 BNLI Rights Issue TBA TBA 17 May 16 18 May 16 24 May 30 May 16 ACST Rights Issue TBA TBA TBA TBA 15 Jun 21 Jun 16 BINA Rights Issue TBA TBA 10 July 16 11 July 16 15 Jul 21 Jul 16 GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda PTBA RUPST 14-Apr-16 TGKA RUPST 14-Apr-16 BNGA RUPST 15-Apr-16 RMBA RUPST/LB 15-Apr-16 KBLV RUPST 15-Apr-16 MEGA RUPST 15-Apr-16 GIAA RUPST 15-Apr-16 LINK RUPST 15-Apr-16 ADRO RUPST 18-Apr-16 CINT RUPST 18-Apr-16 LEAD RUPST 18-Apr-16 TRIS RUPST 18-Apr-16 AGRO RUPST 20-Apr-16 ASGR RUPST 20-Apr-16 PTRO RUPST/LB 20-Apr-16 TCID RUPST 21-Apr-16 AUTO RUPST 21-Apr-16 BTEK RUPST/LB 21-Apr-16 TURI RUPST/LB 21-Apr-16 TLKM RUPST 22-Apr-16 BNII RUPST 22-Apr-16 6

14 April 2016 ADHI S1 2735 R1 2855 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 2615 R2 2975 2805 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif ADHI Up ward Sloping Channel 2,805 2,805 2,805 2,800 2,736 2,730 2,719.25 2,600 2,716.25 2,695 2,695 2,400 2,655 2,534.46 2,200 RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 2735-Rp 2855 Entry Rp 2805, take Profit Rp 2855 Stochastics 56.53 Positif MACD 10.07 Positif True Strength Index (TSI) 34.49 Positif Bollinger Band (Mid) 2719 Positif MA5 2736 Positif 80 October No vemb er De cemb er 2016 February March April 64.731 ADHI - Stochastic %D(6,3,3) = 64.73, Stochastic %K = 63.03, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 10.0 30.0 50.0 60.0 70.0 90.0 64.731 63.027 63.027 20 ADHI - MACD (5,3) = -17.41, Signal() = -11.61 10.0 30.0-11.609-50.0 - -30.0 - -10.0 70,307,80-17.4076 ADHI - TSI(3,5,3) = 34.49, Volume() = 70,307,800.00 60.0 34.4901 26.187 - -60.0 - - 70,307,80 0.00000 ADHI - William's % R(14) = -17.07, Volume() = 70,307,800.00-17.0732 2,000 1,800 WSKT S1 2180 R1 2230 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 2130 R2 2280 2200 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi negatif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area overbought Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 2180-Rp 2280 Entry Rp 2200, take Profit Rp 2280 Stochastics 84.44 Negatif MACD 25.74 Positif True Strength Index (TSI) 57.19 Positif Bollinger Band (Mid) 2044 Positif MA5 2166 Positif WSKT Up ward Sloping Channel 2,333 2,210 2,300 2,200 2,200 2,200 2,166 2,149.38 2,100 2,075 2,061.25 2,000 2,061.25 2,054 1,900 1,879.98 1,600 80 79.5866 October No vemb er De cemb er 2016 February March April 79.5866 WSKT - Stochastic %D(6,3,3) = 79.44, Stochastic %K = 79.59, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 90.0 60.0 70.0 79.439 50.0 79.439 30.0 WSKT - MACD (5,3) = -16.06, Signal() = -17.06 10.0-16.062 0.0-10.0-61,686,40-17.0553-30.0 WSKT - TSI(3,5,3) = 57.19, Volume() = 61,686,400.00 57.1893 60.0 56.6769 - - 61,686,40 0.00000 WSKT - William's % R(14) = -13.21, Volume() = 61,686,400.00-13.2075 1,800 1,700

14 April 2016 ANTM S1 665 R1 710 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 620 R2 755 695 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area overbought Harga berada dalam area upper band ANTM Up ward Sloping Channel 695 695 800 695 660 602.5 600 519.3 479.182 479.182 400 441 387.723 200 0-200 Trading range Rp 665-Rp 710 Entry Rp 695, take Profit Rp 710 Stochastics 86.95 Positif MACD 30.31 Positif True Strength Index (TSI) 97.93 Positif Bollinger Band (Mid) 519 Positif MA5 660 Positif 85.169-400 85.169 September October No vemb er De cemb er 2016 February March April 83.1695 ANTM - Stochastic %D(6,3,3) = 83.17, Stochastic %K = 85.17, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 10.0 30.0 50.0 60.0 70.0 90.0 83.1695 80 ANTM - MACD (5,3) = -24.59, Signal() = -25.70 12.0-30.0-24.0-18.0-12.0-6.0 6.0 291,638,68-24.59 0.0-25.6952 97.9304 ANTM - TSI(3,5,3) = 97.93, Volume() = 291,638,688.00 100.0 60.0 95.782 - -60.0 - - 0.00000 291,638,68 ANTM - William's % R(14) = -5.58, Volume() = 291,638,688.00-5.57621 KLBF S1 1375 R1 1420 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 1330 R2 1465 1390 MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi negatif Candle chart indikasi potensi rebound RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area lower band KLBF Up ward Sloping Channel 1,700 1,600 1,531.33 1,531.33 1,460 1,500 1,427 1,423.13 1,400 1,400 1,390 1,390 1,390 1,300 1,366.5 1,287.44 1,280 1,200 1,280 Trading range Rp 1375-Rp 1420 Entry Rp 1390, take Profit Rp 1420 Stochastics 81.17 Negatif MACD 4.88 Negatif True Strength Index (TSI) -3.57 Negatif Bollinger Band (Mid) 1367 Positif MA5 1427 Negatif September October No vemb er De cemb er 2016 February March April 80 KLBF - Stochastic %D(6,3,3) = 49.29, Stochastic %K = 35.56, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 100.0 10.0 30.0 50.0 60.0 70.0 90.0 49.2857 49.2857 35.5556 35.5556 KLBF - MACD (5,3) = 5.54, Signal() = 0.62 10.0 30.0 5.53794 - -30.0 - -10.0 0.617802 25,389,00 KLBF - TSI(3,5,3) = -3.57, Volume() = 25,389,000.00 60.0 13.8319-60.0 - - 25,389,00 0.00000-3.56643 KLBF - William's % R(14) = -0, Volume() = 25,389,000.00-40

14 April 2016 SMRA S1 1475 R1 1525 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 1450 R2 1550 1500 SMRA Up ward Sloping Channel 1,805.65 1,805.65 1,805.65 1,800 1,760 1,750.3 MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi potensi rebound RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area lower band 1,630.25 1,600 1,560 1,558.13 1,538 1,400 1,500 1,500 1,500 1,200 Trading range Rp 1475-Rp 1555 Entry Rp 1500, take Profit Rp 1555 Stochastics 9.63 Positif MACD -20.46 Negatif True Strength Index (TSI) -66.61 Positif Bollinger Band (Mid) 1630 Negatif MA5 1538 Negatif 1,000 September October No vemb er De cemb er 2016 February March April 100.0 80 SMRA - Stochastic %D(6,3,3) = 15.81, Stochastic %K = 10.84, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 90.0 10.0 30.0 50.0 60.0 70.0 20 15.8124 15.8124 18.4682 SMRA - MACD (5,3) = 18.47, Signal() = 17.41 10.8436 10.8436 17.4123 0.0 - - SMRA - TSI(3,5,3) = -66.61, Volume() = 25,505,200.00 25,505,20 60.0 - -60.0 - - 0.00000 25,505,20-63.9028 SMRA - William's % R(14) = -89.47, Volume() = 25,505,200.00-66.6109-89.4737 JPFA S1 855 R1 950 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 805 R2 1000 900 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band JPFA Wedge 900 838 900 830 829.375 814.25 800 800 795.385 795.385 700 781 781 710.169 600 500 400 Trading range Rp 855-Rp 950 Entry Rp 900, take Profit Rp 950 Stochastics 74.04 Positif MACD 10.60 Positif True Strength Index (TSI) 57.60 Positif Bollinger Band (Mid) 801 Positif MA5 838 Positif 80 300 September October No vemb er De cemb er 2016 February March April 63.4921 JPFA - Stochastic %D(6,3,3) = 59.46, Stochastic %K = 63.49, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 100.0 63.4921 60.0 59.4577 59.4577 20 0.0 JPFA - MACD (5,3) = -13.86, Signal() = -7.67 12.0-7.67303-30.0-24.0-18.0-12.0-6.0 6.0 0.0 23,355,70-13.8563 JPFA - TSI(3,5,3) = 57.60, Volume() = 23,355,700.00 57.6023 60.0 38.0495 - -60.0 - - 23,355,70 0.00000 JPFA - William's % R(14) = -13.79, Volume() = 23,355,700.00-13.7931

14 April 2016 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec 13-04-16 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Sell 16050 16050 15925 15675 15925 16175 16425 Negatif Negatif Negatif 18300 14200 LSIP Trading Buy 1720 1720 1740 1660 1700 1740 1780 Positif Positif Negatif 1840 1385 SGRO Trading Buy 1995 1995 2000 1960 1980 2000 2020 Positif Positif Positif 1995 1810 Mining PTBA Trading Buy 7575 7575 8600 6425 7150 7875 8600 Positif Positif Positif 7225 5025 ADRO Trading Buy 740 740 785 680 715 750 785 Positif Positif Positif 800 595 MEDC Trading Buy 1625 1625 1660 1530 1595 1660 1725 Positif Positif Positif 1860 905 INCO Trading Buy 1920 1920 1960 1740 1850 1960 2070 Positif Positif Positif 2045 1530 ANTM Trading Buy 695 695 710 620 665 710 755 Positif Positif Positif 710 360 TINS Trading Buy 890 890 940 740 840 940 1040 Positif Positif Positif 885 555 Basic Industry and Chemicals WTON Trading Buy 995 995 1040 950 980 1010 1040 Positif Positif Positif 1040 930 SMGR Trading Buy 10775 10775 11150 10325 10600 10875 11150 Positif Positif Positif 10750 10000 INTP Trading Sell 20800 20800 22225 19000 20075 21150 22225 Negatif Negatif Positif 20850 19250 SMCB Trading Buy 1115 1115 1160 1070 1100 1130 1160 Positif Positif Positif 1145 920 Miscellaneous Industry ASII Trading Buy 7400 7400 7650 7125 7300 7475 7650 Positif Positif Positif 7525 6575 GJTL Trading Sell 735 735 725 700 725 750 775 Negatif Negatif Negatif 820 480 Consumer Goods Industry INDF Trading Buy 7175 7175 7275 7050 7125 7200 7275 Positif Positif Positif 7575 6625 GGRM Trading Sell 66900 66900 65975 64025 65975 67925 69875 Negatif Negatif Positif 68600 58750 UNVR Trading Sell 43350 43350 42900 41925 42900 43875 44850 Negatif Negatif Positif 47800 41975 KLBF Trading Buy 1390 1390 1375 1330 1375 1420 1465 Negatif Negatif Negatif 1470 1270 Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Sell 1815 1815 1800 1760 1800 1840 1880 Negatif Negatif Negatif 1940 1675 PTPP Trading Buy 3810 3810 3875 3740 3785 3830 3875 Positif Positif Positif 3985 3670 WIKA Trading Buy 2645 2645 2680 2570 2625 2680 2735 Positif Positif Positif 2730 2425 ADHI Trading Buy 2805 2805 2855 2615 2735 2855 2975 Positif Positif Positif 2840 2555 WSKT Trading Buy 2200 2200 2280 2130 2180 2230 2280 Positif Positif Positif 2210 1880 Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Buy 2735 2735 2760 2680 2720 2760 2800 Positif Positif Positif 2860 2535 JSMR Trading Sell 5375 5375 5225 5225 5325 5425 5525 Negatif Negatif Positif 5700 5200 ISAT Trading Buy 6225 6225 6400 6025 6150 6275 6400 Positif Positif Positif 6450 4930 TLKM Trading Sell 3395 3395 3370 3325 3370 3415 3460 Negatif Negatif Negatif 3500 3245 Finance BMRI Trading Sell 9600 9600 9350 9350 9525 9700 9875 Negatif Negatif Negatif 10450 9375 BBRI Trading Sell 10600 10600 10475 10225 10475 10725 10975 Negatif Negatif Negatif 11500 10400 BBNI Trading Sell 5050 5050 4985 4810 4985 5150 5325 Negatif Negatif Negatif 5450 4965 BBCA Trading Sell 13100 13100 12875 12875 13025 13175 13325 Negatif Negatif Positif 13925 12875 BBTN Trading Buy 1700 1700 1720 1675 1690 1705 1720 Positif Positif Negatif 1865 1600 Trade, Services and Investment UNTR Trading Buy 15525 15525 16000 14950 15300 15650 16000 Positif Positif Positif 15725 14825 MPPA Trading Sell 1630 1630 1615 1575 1615 1655 1695 Negatif Negatif Negatif 1865 1575