dan E 3 = 3 Tetapi integral garis dari keping A ke keping D harus nol, karena keduanya memiliki potensial yang sama akibat dihubungkan oleh kawat.

dokumen-dokumen yang mirip
KAPASITOR. Pengertian Kapasitor

1 Kapasitor Lempeng Sejajar

1 Kapasitor Lempeng Sejajar

BAB V KAPASITOR. (b) Beda potensial V= 6 volt. Muatan kapasitor, q, dihitung dengan persamaan q V = ( )(6) = 35, C = 35,4 nc

Solusi Tutorial 6 Matematika 1A

BAB 4 ANALISIS DAN MINIMISASI RIAK TEGANGAN DAN ARUS SISI DC

BAB VII KONDUKTOR DIELEKTRIK DAN KAPASITANSI

VIII. ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP

BAB VI. FUNGSI TRANSENDEN

3. Kegiatan Belajar Medan listrik

BAB III LANDASAN TEORI. Beton bertulang merupakan kombinasi antara beton dan baja. Kombinasi

DIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA

METODE PENELITIAN Data Langkah-Langkah Penelitian

F = M a Oleh karena diameter pipa adalah konstan, maka kecepatan aliran di sepanjang pipa adalah konstan, sehingga percepatan adalah nol, d dr.

BAB III UJICOBA KALIBRASI KAMERA

, serta notasi turunan total ρ

3. Turunan Fungsi Trigonometri, Trigonometri Inversi, Logaritmik, Eksponensial

1.1. Sub Ruang Vektor

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika. Integral Lipat Dua

PERSAMAAN DIFFERENSIAL. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Matematika

UN SMA IPA 2009 Matematika

Hukum Coulomb. a. Uraian Materi

MAKALAH TUGAS AKHIR DIMENSI METRIK PADA PENGEMBANGAN GRAPH KINCIR DENGAN POLA K 1 + mk n

ANALISAPERHITUNGANWAKTU PENGALIRAN AIR DAN SOLAR PADA TANGKI

Suatu persamaan diferensial biasa orde n adalah persamaan bentuk :

Sudaryatno Sudirham. Studi Mandiri. Diferensiasi. Darpublic

IV. ANALISA RANCANGAN

TURUNAN FUNGSI (DIFERENSIAL)

Ax b Cx d dan dua persamaan linier yang dapat ditentukan solusinya x Ax b dan Ax b. Pada sistem Ax b Cx d solusi akan

Analisis Stabilitas Lereng

Kombinasi Gaya Tekan dan Lentur

UJIAN TENGAH SEMESTER KALKULUS/KALKULUS1

PERSAMAAN SCHRODINGER YANG BERGANTUNG WAKTU

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGI EMPAT SLOTS DUAL-BAND PADA FREKUENSI 2,4 GHz DAN 3,3 GHz

IMPLEMENTASI TEKNIK FEATURE MORPHING PADA CITRA DUA DIMENSI

11/4/2011 KOHERENSI. koheren : memiliki θ yang tetap (tidak berubah terhadap waktu) y 1 y 2

KAPASITOR MINGGU KE-5

METODE MATRIK APLIKASI METODE MATRIK UNTUK ANALISA STRUKTUR BALOK

BINOVATIF LISTRIK DAN MAGNET. Hani Nurbiantoro Santosa, PhD.

Perkuliahan Fisika Dasar II FI-331. Oleh Endi Suhendi 1

3 TEORI KONGRUENSI. Contoh 3.1. Misalkan hari ini adalah Sabtu, hari apa setelah 100 hari dari sekarang?

Soal dan Solusi Materi Elektrostatika


LATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS

BAB II ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK

Rangkaian Seri Perhatikan rangkaian hambatan seri pada Gambar 6. Gambar 6

FUNGSI TRANSENDEN J.M. TUWANKOTTA

=== PERANCANGAN RANGKAIAN KOMBINASIONAL ===

. P GEOMETRI RUANG 3 11/21/2015. A. Menggambar dan Menghitung Jarak. Peta Konsep. A. Menggambar dan Menghitung jarak. Nomor M5201

PENGARUH KECEPATAN ANGIN TERHADAP EVAPOTRANSPIRASI BERDASARKAN METODE PENMAN DI KEBUN STROBERI PURBALINGGA

ANALISIS STABILITAS LERENG DENGAN SIMPLIFIED BISHOP METHOD dan JANBU MENGGUNAKAN PROGRAM MATHCAD

Perkuliahan PLPG Fisika tahun D.E Tarigan Drs MSi Jurusan Fisika FPMIPA UPI 1


=== BENTUK KANONIK DAN BENTUK BAKU ===

BAB 16. MEDAN LISTRIK

LISTRIK ARUS SEARAH (Oleh : Sumarna)

Medan Listrik, Potensial Listik dan Kapasitansi. Departemen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor

HAMBATAN & ARUS LISTRIK MINGGU KE-6 2 X PERTEMUAN

Hukum Gauss. Pekan #2. Hukum Gauss Pekan #2 1 / 17

2.3 Perbandingan Putaran dan Perbandingan Rodagigi. Jika putaran rodagigi yang berpasangan dinyatakan dengan n 1. dan z 2

PENGUKURAN UNTUK MENDETEKSI DEFORMASI BANGUNAN SIPIL

Sudaryatno Sudirham. Diferensiasi

Pendahuluan Definisi Aturan Problems DERIVATIVE (TURUNAN) Kus Prihantoso Krisnawan. November 18 th, Yogyakarta. Krisnawan Pertemuan 1

BAB II DASAR TEORI. II.1 Saham

CAHAYA SEBAGAI GELOMBANG

sumber arus listrik Gustav Kirchhoff ( ) mengemukakan dua aturan (hukum) yang dapat

LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS

Bab 1. Muatan dan Materi. 1.1 Teori Elektromagnetisme Muatan listrik. (ref: Bab 23)

Hukum Gauss. Minggu 3 2 x pertemuan

PEMBENTUKAN MODEL RANGKAIAN LISTRIK

ARUS LISTRIK. Di dalam konduktor / penghantar terdapat elektron bebas (muatan negatif) yang bergerak dalam arah sembarang (random motion)

BAB 3 MODEL DASAR DINAMIKA VIRUS HIV DALAM TUBUH

BAB II LANDASAN TEORI

Perkuliahan Fisika Dasar II FI-331. Oleh Endi Suhendi 1

BINOVATIF LISTRIK DAN MAGNET. Hani Nurbiantoro Santosa, PhD.

PENENTUAN FREKUENSI MAKSIMUM KOMUNIKASI RADIO DAN SUDUT ELEVASI ANTENA

ε = tegangan imbas (volt)

ESTIMASI WAKTU DAN SUDUT PEMUTUS KRITIS PADA SISTEM TENAGA LISTRIK DENGAN METODE LUAS SAMA

Matakuliah : K0014/010 Tahun : 2005 Versi : 0/0. Pertemuan Medan Listrik

Arus Melingkar (Circular Flow) dalam Perekonomian 2 Sektor

Mursyidah Pratiwi, Yuni Yulida*, Faisal Program Studi Matematika Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat *

BAB 3 ANALISIS RIAK ARUS KELUARAN INVERTER PWM MULTIFASA

PANJANG PENYALURAN TULANGAN

Rangkaian Arus Bolak Balik. Rudi Susanto

ANALISIS KESTABILAN MODEL MATEMATIKA DARI POPULASI PENDERITA DIABETES MELLITUS

4.3. MEDAN LISTRIK OLEH DISTRIBUSI MUATAN KONTINYU

PENALAAN KENDALI PID UNTUK PENGENDALI PROSES

MUATAN LISTRIK DAN HUKUM COULOMB. ' r F -F

BESARNYA KOEFISIEN HAMBAT (CD) SILT SCREEN AKIBAT GAYA ARUS DENGAN MODEL PELAMPUNG PARALON DAN KAYU

BAB III PERENCANAAN PEMILIHAN TALI BAJA PADA ELEVATOR BARANG. Q = Beban kapasitas muatan dalam perencanaan ( 1 Ton )

K 1. h = 0,75 H. y x. O d K 2

TUGAS XIII LISTRIK DAN MAGNET

3 TEORI KONGRUENSI. Contoh 3.1. Misalkan hari ini adalah Sabtu, hari apa setelah 100 hari dari sekarang?

Bagian 3 Differensiasi

BAB III KONTROL PADA STRUKTUR

IV. Arus Listrik. Sebelum tahun 1800: listrik buatan hanya berasal dari friksi (muatan statis) == tidak ada kegunaan praktis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dan medan hidrodinamik. Pertama, dengan menentukan potensial listrik V dan

Materi Listrik. LISTRIK STATIS Hukum Coulomb Medan Listrik Potensial Listrik Kapasitor Contoh Soal

BAB 6 P E G A S M E K A N I S

Perbaikan Kualitas Arus Output pada Buck-Boost Inverter yang Terhubung Grid dengan Menggunakan Metode Feed-Forward Compensation (FFC)

Transkripsi:

E 3 E 1 -σ 3 σ 3 σ 1 1 a Namakan keping paling atas aalah keping A, keping keua ari atas aalah keping B, keping ketiga ari atas aalah keping C an keping paling bawah aalah keping D E 2 muatan bawah keping C an muatan atas keping D Muatan bawah keping B = - muatan atas keping C, agar tiak aa muatan menembus keping 2 an 3 Demikian juga engan muatan bawah keping A an muatan atas keping B Juga berlaku untuk Dari ketiga argumen i atas, iapat gambaran sebaran muatan seperti paa gambar Karena mula-mula keping A an keping D tiak bermuatan, maka muatan total keuanya harus nol Jai σ 2 = σ 3 Jai E 1 = 1 0, E 2 = 2 0 an E 3 = 3 0 Tetapi integral garis ari keping A ke keping D harus nol, karena keuanya memiliki potensial yang sama akibat ihubungkan oleh kawat Jai Jai iapat E 2 = ½ E 1 Tetapi karena V B - V C = Δφ, maka iapat b Keping A: Keping B: Keping C: Keping D: -E 3 + E 1 - E 2 = 0, engan aalah jarak masing-masing keping E 1 = -σ 1 -σ 2 σ 2, E 2 = 1 2 A = 3 = 0 2 B = 3 1 = 3 0 2 C = 1 2 = 3 0 2 D = 2 = 0 2 an E 3 =

2 Tinjau sebuah titik sembarang paa permukaan konuktor Anggap muatan per satuan luas paa permukaan konuktor i titik ini aalah σ f Jai engan menggunakan hukum Gauss iapat D = σ f Dengan menggunakan hubungan D= 0 E P an D= 0 E, iapat P= D 1 Dari efinisi muatan terikat (boun charges), iapat rapat muatan terikat i ielektrik ekat titik sembarang ini aalah b =P n= f 1 Total muatan terikat i ielektrik iapat engan mengintegrasikan paa seluruh permukaan Karena nilai ε r uniform, maka iapat q b,in = b A= 1 A= 1 q Karena ielektrik netral, maka muatan terikat paa permukaan luar = - muatan terikat paa permukaan alam q b,out = 1 q Hasil ini sebenarnya hanya benar jika kita bisa menjamin bahwa rapat muatan terikat ρ b aalah nol i alam meia Dari efinisi rapat muatan terikat b = P= D 1 1 Tetapi karena tiak aa muatan bebas alam ielektrik an juga karena ε r uniform, maka nilai ρ b aalah nol 3 Pengerjaan soal ini memerlukan muatan bayangan Pertama anggap bola ibumikan Dari perumusan stanar metoe bayangan, iapat muatan bayangan -q' terletak paa jarak x ari pusat bola engan nilai nilai sebagai berikut x = /3, q' = q/3 Dengan memunculkan muatan bayangan ini, bola menjai bermuatan -q/3 Seangkan mula-mula bola bermuatan Q Untuk membuat bola seperti muatan mula-mula, maka perlu iletakkan muatan Q + q/3 i suatu posisi yang masihh menjamin ekuipotensial paa permukaan bola Posisi ini aalah i pusat bola Potensial i permukaan bola apat ihitung ari pengaruh muatan q i jarak

3 ari pusat bola, muatan bayangan -q/3 i jarak /3 ari pusat bola an muatan (Q + q/3 ) i pusat bola Tetapi keua muatan pertama memberikan potensial nol i permukaan bola, sehingga, potensial permukaan bola aalah V = = 1 Q q/3 4 0 Paa konuktor, potensial i alam bola sama engan potensial i permukaan bola, sehingga V = /2 = 1 Q q/3 4 0 4 Ambil titik A sebagai acuan: V = ln 1 ' r 2 0 ln 2 x V = 1 2 ln 2 r 2 2 r cos ln 2 0 ' 1 2 ln x2 r 2 2 x r cos ' ln x Karena permukaan siliner ekuipotensial maka E θ (r=) = 0 atau iapat 1 2 sin 2 2 2 2 cos ' 1 2 Seerhanakan 2 2 2 cos = ' x x 2 2 2 x cos V =0 i r= 2 x sin x 2 2 2 x cos =0 Kali silang, ' x 2 ' x 2 2 ' x cos = x 2 2 2 x cos Karena hasil ini harus benar untuk seluruh suut θ, koefisien yang memiliki ketergantungan terhaap θ harus nol Diapat λ' = -λ Gunakan hasil ini paa persamaan terakhir, iapat x= 2 Jai sistem ini setara engan sebuah muatan garis λ i x=, an sebuah muatan garis lainnya -λ i x= 2 / x θ -λ ' r r 2 A r 1 λ

Gaya per satuan panjang i antara mereka berua aalah F L = 2 2 0 2 = 2 2 0 2 2 5 Hambatan pengganti seluruh sistem sebaning engan atau bisa itulis sebagai λ, engan λ aalah konstanta tanpa imensi 2 4 8 2 2 4 4 8 8 = λ Sekarang tinjau sistem yang hanya teriri ari resistor i bawah Dengan Argumen seperti i atas, bisa ipastikan bahwa hambatan penggantinya aalah λ(2) 2 4 8 16 2 2 4 4 8 8 16 16 = 2λ Sekarang rangkaian pertama bisa igambar sebagai berikut: 2λ Jai iapat (2λ // ) + + = λ atau 2 = atau 2λ2-5λ - 2 =0 Selesaikan iapat = 5± 41 4 Ambil akar positif = 5 41 4, sehingga iapat p = 5 41 4

6 E AE tiak aa arus karena EG an EH kapasitor H Demikian juga CH tiak aa arus Jai arus mengalir ari A D B an A C -B seperti itunjukkan oleh anak panah V AB = V AD + V DB = i + i, jai G F V AD = ½ V, V DB = ½ V, D B V AC = ½ V an V CB = ½ V A C Anggap polarisasi kapasitor seperti paa gambar Jika asumsi salah, maka akan iperoleh hasil tegangan negatif Gunakan hukum Kirchoof: Loop DGFB : Loop AEGD : Loop AEHC : Q DG C Q FB Q EG C Q DG Q EH Loop BCHF : Q HF C Q FB Kekekalan muatan Q FB = Q HF + Q EG + Q DG Dengan menyelesaikan kelima persamaan ini, iapat Q DG = 0, Q FB = ½ CV, Q EG = ½ CV, Q EH = ½ CV, Q HF = 0 Jai muatan paa kapasitor ekat B aalah ½ CV 7 Soal ini apat ikerjakan engan menggunakan prinsip superposisi Jai pertama tinjau sistem yang hanya teriri ari titik A, tanpa titik B, imana arus I 0 mengalir ke alam bahan Sebaran arus membentuk permukaan setengah bola, sehingga iapat J= I 0 r 2 2

Dari hukum Ohm, iapat hubungan E= I 0 r 2 2 Potensial akibat titik A paa titik C aalah V CA = I 0 2 a Potensial akibat titik A paa titik D aalah V DA = I 0 2 a 2 Sekarang tinjau sistem yang hanya teriri ari titik B tanpa titik A, imana arus mengalir keluar bahan Vektor J an E hanya berubah arah, sehingga iapat potensial yang negatif Potensial akibat titik B paa titik C aalah V CB = I 0 2 a 2 Potensial akibat titik B paa titik D aalah V DB = I 0 2 a Jai potensial titik C aalah V C = V CA + V CB, an potensial titik D aalah V D = V DA + V DB Bea potensial titik C an D aalah V C V D =V 0 Jai V 0 = I 0 a 2 1 1, atau = av 0 2 2 I 0