IV. METODOLOGI. A. Waktu dan Tempat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Pengumpulan Data Data Vegetasi

METODE PENELITIAN. Penentuan lokasi dilakukan secara tertuju (purposive) karena sungai ini termasuk

3. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK:

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB 2 LANDASAN TEORI

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

PENDUGAAN RASIO, BEDA DAN REGRESI

IV. METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

3 METODE. Metode dan Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

PERTEMUAN I PENGENALAN STATISTIKA TUJUAN PRAKTIKUM

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Nama : Crishadi Juliantoro NPM :

3. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Perumusan Masalah

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam situs BAPEPAM dan berjumlah dua puluh delapan reksadana yang berasal dari dua

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Bab III Analisis Rantai Markov

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

BAB III METODE PENELITIAN

INFERENSI FUNGSI KETAHANAN DENGAN METODE KAPLAN-MEIER

BAB 2 LANDASAN TEORI

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UKURAN-UKURAN DESKRIPTIF DATA

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

Transkripsi:

IV. METODOLOGI A. Waktu dan Tempat Peneltan n dlaksanakan dar bulan Agustus 2008 sampa Agustus 2009, dawal dengan observas lapangan pada bulan Agustus 2008. Penyusunan rencana peneltan dlakukan dar bulan Agustus sampa Desember 2008. Pengumpulan data dlaksanakan pada bulan Januar Me 2009 d Cagar Alam/Taman Wsata Alam Pananjung Pangandaran, Cams, Jawa Barat, dan selama 7 (tujuh) har d Pusat Peneltan Pengembangan Penangkaran Rusa Dramaga Bogor. Analss data hasl peneltan dan penyusunan tess dlaksanakan dar Me sampa Agustus 2009 d kampus IPB Dramaga Bogor. B. Alat dan Bahan Bahan dan Alat yang dgunakan dalam peneltan n adalah: Peta kawasan konservas Pangandaran, peralatan nventarsas populas satwa herbvora dan peralatan analsa vegetas tumbuhan pakan rusa (kompas, teropong bnokuler, pta meter, hand counter, jam tangan, tal rafa/tambang, Global Poston System (GPS), camera dgtal, guntng pemotong rumput, neraca (100 gr)). Peralatan dan bahan pembuatan spesemen herbarum yang dgunakan sepert alkohol, kantong plastk, kertas koran, sasak dan lebel spesemen. Peralatan pengolahan dan analss data terdr atas note book, kalkulator, serta perlengkapan alat tuls menuls. C. Jens Data Data yang dkumpulkan terdr dar data prmer dan data sekunder. Data prmer yang dambl antara lan: 1) Karakterstk habtat melput komposs dan jens vegetas, jens tumbuhan pakan dsuka (preferens), produktvtas jens pakan dan tngkat konsums pakan haran rusa. 2) Pola aktftas haran rusa tmor. 3) Parameter populas rusa, melput jumlah/ukuran populas, se rato, struktur umur, angka kelahran dan angka kematan.

22 Data sekunder yang dambl berupa data dan nformas hasl peneltan sebelumnya pada lokas dan waktu yang berbeda dan data-data sekunder tambahan berupa peta kawasan dan konds umum lokas dan nformas dar petugas lapangan yang ada d kawasan konserevas Pangandaran. D. Metode Pengumpulan Data 1. Karakterstk Habtat a. Komposs dan Jens Vegetas Pengumpulan data jens dan komposs jens vegetas dlakukan dengan analsa vegetas untuk mempelajar komposs dan struktur vegetas tumbuhan bawah pada ekosstem habtat rusa dalam kawasan. Habtat rusa dalam kawasan yakn Padang Rumput/Penggembalaan Ckamal (20 ha) dan Nanggorak (10 ha), bekas Padang Rumput Badeto (10 ha), ekosstem hutan panta (37,237 ha), hutan dataran rendah (452,3 ha) dan areal berumput terbuka d TWA (0,463 ha). Analsa vegetas dlakukan dengan pengamblan sampel menggunakan metode petak berganda berukuran 1 m 1 m untuk daerah padang rumput terbuka dan ukuran 2 m 2 m untuk daerah tertutup d bawah tegakan, (Soeranegara dan Indrawan 1988). Terdapat 52 petak berukuran 1 m 1 m dan 30 petak berukuran 2 m 2 m. Analss vegetas hanya dlakukan pada tngkat sema sampa pancang. Peletakan petak pertama dlakukan secara acak kemudan petak kedua dan seterusnya dlakukan secara sstemats dengan jarak antara petak 20 m. Penambahan petak sampel dhentkan ketka tdak terdapat penambahan jumlah jens speses rumput lebh dar 5 10% (Soeranegara 1988). Seluruh speses rumput yang terdapat pada setap petak contoh d catat jens dan jumlahnya. Identfkas jens tumbuhan dlakukan langsung d lapangan oleh petugas dan untuk jens yang tak dkenal ddentfkas d Herbarum Bogorense Bogor berdasarkan koleks spesmen herbarum. b. Jens Tumbuhan Pakan Dsuka Pengamatan dlakukan selama 15 har terhadap satwa yang terdr dar 3 (tga) har anak, 3 (tga) har betna muda, 3 (tga) har jantan muda, 2 (dua) har betna dewasa, 2 (dua) har jantan dewasa, 1 (satu) har betna menyusu dan 1 (satu) har

23 jantan beranggah lunak (velvet), Identfkas terhadap jens tumbuhan pakan dsuka, dlakukan dengan mengkut dan mengamat secara kontnu terhadap satwa rusa dalam kawasan sebaga berkut: 1) Pengamatan dlakukan dengan berjalan kak mengkut pergerakan rusa dar pukul 06.00 18.00 WIB, selama 15 har pengamatan. 2) Unt pengamatan adalah jens-jens tumbuhan pakan alam yang dmakan oleh rusa, lama aktvtas makan dan jumlah tumbuhan dmakan 3) Ssa tumbuhan yang dmakan atau yang berbekas ggtan rusa dambl spesmennya dan ddentfkas dengan buku pengenalan jens rumput dan tumbuhan. Untuk jens yang tdak terdentfkas d lapangan, spesmennya ddentfkas d Herbarum Bogorense Bogor berdasarkan koleks spesmen herbarum. c. Produktvtas Jens Tumbuhan Pakan Produktvtas jens tumbuhan pakan dukur dengan melakukan pemanenan sampa batas 1 cm datas permukaan tanah untuk jens rumput, pemangkasan untuk jens semak anakan pohon. Pengukuran produktvtas hjauan pakan menggunakan 39 buah petak ukur, terdr dar: 21 buah petak 1 m 2 ( 1m 1m) untuk areal terbuka, yakn 6 (enam) petak d Padang Rumput Ckamal, 6 (enam) petak d Nanggorak dan 9 (semblan) petak d areal terbuka berumput dalam Taman Wsata Alam. Untuk konds ternaung d bawah tegakan dgunakan 18 buah petak ukuran 4 m 2 (2m 2m), yang terdr dar 6 (enam) untuk bekas padang rumput Badeto, 6 (enam) petak untuk ekosstem hutan panta dan 6 (enam) petak untuk ekosstem hutan dataran rendah. Setelah dlakukan pemanenan rumput dan pemangkasan semak serta anakan pohon, jens hjauan kemudan dtmbang untuk mengetahu berat basahnya (Prasetyonohad 1986), selanjutnya ssa bagan tumbuhan yang tertnggal akan dbarkan tumbuh selama 20 har, kemudan dlakukan pemotongan dan penmbangan kembal dengan cara yang sama sebanyak 2 kal ulangan.

24 2. Tngkat Konsums Pakan Haran Rusa Tngkat konsums pakan haran rusa tmor dketahu dengan melakukan pengukuran terhadap tngkat konsums pakan haran rusa tmor dalam penangkaran. Pengukuran dlakukan d Pusat Pengembangan Teknolog Penangkaran Rusa, Hutan Peneltan Dramaga Bogor, menggunakan metode penangkaran dengan sstem tertutup, selama 7 (tujuh) har sebaga ulangan. Pengukuran dlakukan sebaga pendekatan terhadap tngkat konsums pakan d alam tanpa memperhtungkan kelas umur dan jens kelamn rusa. 3. Pola Aktvtas Haran Satwa Pengamatan terhadap pola aktvtas haran rusa dbedakan atas aktvtas makan, berpndah, strahat/berlndung dan sosal. Satwa yang damat dbedakan atas kelas umur anak, jens kelamn dan konds fsk. Pengamatan dlakukan dengan mengkut dan mengamat secara kontnu terhadap satwa rusa dalam kawasan sebaga berkut: 1) Pengamatan dlakukan dengan mengkut pergerakan rusa dar pukul 06.00 18.00 WIB selama 15 har pengamatan, dmana pengamat tdak mempengaruh rusa dalam aktvtasnya. 2) Unt pengamatan adalah pola, lama dan lokas aktftas haran rusa, setap lokas dmana rusa melakukan aktvtasnya d tanda dan damat konds vegetas ekosstemnya. 4. Parameter Populas Rusa Tmor Penghtungan populas rusa tmor dlakukan sore har pukul 16.00 18.00 WIB selama 3 (tga) har sebaga ulangan, menggunakan Metode Sensus dengan Teknk Pengamat Dam (Concentraton Count) menurut Kartono (1994). Sebanyak 6 (enam) ttk pengamatan berlokas dalam Cagar Alam, Taman Wsata Alam dan d luar kawasan, yatu d halaman hotel Badeto Ratu (luar Kawasan), sektar Informaton Centre dan tempat parkr, Hutan Panta d depan Gua Parat, sektar Wsma Renggans, Padang Rumput Ckamal, dan sektar Wsma Cborok. Pencatatan dlakukan terhadap: jumlah ndvdu, struktur umur dan jens kelamn.

25 E. Analss Data 1. Karakterstk Habtat a. Komposs dan Jens Vegetas Hasl analsa vegetas danalss dengan menggunakan Persamaan Soeranegara dan Indrawan (1988), untuk menentukan besarnya nla kerapatan (K), dan kerapatan relatf (KR). Rumus yang dgunakan untuk menganalss adalah sebaga berkut: K Jumlah Indvdu Suatu Jens Luas Plot Pengamatan (ha) Kerapatan Suatu Jens KR 100% Kerapatan Seluruh Jens Tngkat keragaman jens tumbuhan bawah, dhtung menggunakan Indeks Shannon-Wener (Maguran 1988). Persamaan yang dgunakan adalah: berkut: H -? n Ln n. N N Keterangan: H Indeks Keragaman n Jumlah ndvdu suatu jens N Jumlah total semua ndvdu jens Menurut Barbaur et al. (1987), krtera nla ndeks keragaman sebaga - Jka nla H < 1 Keragaman sangat rendah. - Jka nla 1 < H ` 2 Keragaman rendah. - Jka nla 2 < H 23 Keragaman sedang. - Jka nla 3 < H 4 Keragaman tngg. - Jka nla H > 4 Keragaman sangat tngg Tngkat kemerataan jens tumbuhan dketahu dengan menggunakan Indeks Kemerataan Pelou 1975 (Santosa 1995) dengan menggunakan persamaan sebaga berkut: H ' J ; Dma Ln S Dma

26 Keterangan: J nla evennes (0-1) H ndeks keragaman Shannon-Wener S jumlah jens b. Jens Tumbuhan Pakan Dsuka (Preferensal) Untuk mengetahu jens-jens tumbuhan pakan rusa tmor, dlakukan analss dan dentfkas jens setap kal melakukan pengamatan. Pembahasan dlakukan secara deskrptf dengan penguraan setap data hasl pengamatan. Untuk menentukan preferens jens pakan alam rusa, dgunakan asums bahwa semakn tngg frekuens suatu jens dmakan oleh rusa, maka jens tersebut semakn dsuka. Untuk menganalss apakah suatu jens dsuka maka dlakukan pengujan dengan menggunakan Metode Neu, yatu metode untuk menghtung Indeks Preferens. Bbby et al. (1998 menyatakan jka nla w E1 maka jens pakan tersebut dsuka. Nla w yang ddapat dar hasl penghtungan merupakan nla Indeks Preferens, maka nla Indeks Preferens dar speses pakan dbag dalam dua krtera, yatu: a. w 1 Dsuka b. w < 1 Tdak dsuka Penentuan Indeks Neu (ndeks preferens) menurut Bbby et al. (1998) dsajkan pada Tabel 1. Tabel 1. Varabel yang damat untuk menduga preferens pakan menurut Indeks Neu. Nama Speses a n r w b 1 a. 1 n.1 r. 1 w. 1 b. 1 2 a. 2 n. 2 r. 2 w. 2 b. 2.................. K a k n k r k w k b k Keterangan: a Propors kerapatan jens tumbuhan pakan (a /?áa) n Jumlah masng-masng speses tumbuhan pakan alam yang teramat r Propors jumlah masng-masng speses yang teramat (n /?n ) w Indeks preferens (r /a ) b Indeks preferens yang dstandarkan (w /?;w )

27 c. Tngkat Konsums Pakan Haran Rusa Hasl pengukuran tngkat konsums pakan haran danalss secara tabulas untuk mendapatkan nla rata-rata dar berat basah hjauan segar yang dmakan oleh rusa selama 7 (tujuh) har pengukuran. d. Produktvtas Jens Tumbuhan Pakan Produktvtas jens tumbuhan pakan dhtung dengan menggunakan persamaan Sectonov (1999) sebaga berkut: P Keterangan : P Produktvtas n Jumlah petak contoh A Luas areal a Luas petak contoh ke- BB Berat basah bomassa petak contoh ke- (gram) p Proper use Sedangkan analss nla produktvtas tumbuhan pakan rusa d masngmasng tpe habtat rusa, dlakukan dengan pendekatan terhadap nla selsh berat bagan tumbuhan dalam waktu tertentu. Rumus yang dgunakan adalah menurut YMR, (2002) sebaga berkut: s n 1 BB. p. A a n?áb Bt - Bo Keterangan :?òb Selsh berat bagan tumbuhan contoh dalam waktu tertentu (gram/har) Bt Berat bagan tumbuhan akhr (gram) Bo Berat bagan tumbuhan awal (gram) e. Daya Dukung Habtat Nla daya dukung dketahu dengan menggunakan formula (Susetyo, 1980): P K C Keterangan: K Jumlah satwa yang dapat dtampung P Produktvtas rumput pakan persatuan waktu (kg) C Jumlah konsums setap ndvdu (kg/thn)

28 2. Pola Aktvtas Haran Rusa Data hasl pengamatan aktvtas haran rusa tmor danalss secara tabulas untuk mendapatkan nla propors waktu per aktvtas yang dbag per perode waktu pag (06.00-10.00), sang (10.00-14.00) dan sore (14.00-18.00). Data per perode kemudan drekap untuk mengetahu propors per aktvtas per har per ndvdu. 3. Parameter Populas Data hasl sensus satwa danalss rumus penghtungan populas berdasarkan varas temporal menurut Kartono (1994) sebaga berkut: a. Rata-rata populas: b. Keragaman dan Kesalahan Baku: c. Nla Dugaan Selang Populas: d. Nla Koefsen Varas: e. Tngkat Keteltan: Σ n Dmana: n jumlah ulangan jumlah total ndvdu satwa pada har ke- s 2 D Σ 2 ± Perbandngan se rato dan struktur umur dalam populas danalss dengan menggunakan Pramda Populas menurut Tarumngkeng (1992) untuk mengetahu pola pertumbuhan populas rusa. Hasl sensus dhubungkan dengan data populas rusa tahun 2004 2008 untuk mendapatkan nla angka kelahran dan angka kematan serta laju pertumbuhan populas (r). Persamaan yang dgunakan untuk menentukan angka kelahran adalah sebaga berkut: n 2 ( Σ ) t α 1 s CV % 100% P 100% CV % / n ( s )

29 Angka kematan menyatakan suatu perbandngan antara jumlah total ndvdu yang mat terhadap jumlah total ndvdu pada suatu perode tertentu. Persamaan yang dgunakan untuk menentukan angka kematan adalah sebaga berkut: Laju pertumbuhan populas drata-ratakan menggunakan formula penghtungan rata-rata laju pertumbuhan secara geometrs sebaga berkut (Walpole 1992): b Keterangan : b Angka kelahran kasar B Jumlah ndvdu kelompok bay N Jumlah seluruh betna produktf D d N Keterangan : d Angka kematan kasar D Jumlah ndvdu mat dalam waktu 1 thn N Jumlah seluruh anggota produktf B N r t r. r. r... 0 1 2 Keterangan : r Rata-rata laju pertumbuhan populas t Jumlah tahun yang dperhtungkan ro rt Laju pertumbuhan dar tahun 2004-2009 r t 4. Model Pertumbuhan Populas Model pertumbuhan populas dsusun menggunakan model pertumbuhan populas terpaut kerapatan atau dsebut model pertumbuhan logstk, dengan bentuk persamaan sebaga berkut: N t K 1 + K N 0 N 0. e rt Keterangan: N t Ukuran populas pada waktu ke-t N 0 Ukuran populas awal K Kapastas daya dukung lngkungan r Laju pertumbuhan e Blangan Euler ( 2,71828...) t Waktu ke-t