BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Perumusan Masalah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Perumusan Masalah"

Transkripsi

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Surabaya adalah bukota Provns Jawa Tmur yang merupakan kota terbesar kedua d Indonesa setelah Jakarta. Dengan jumlah penduduk metropolsnya yang mencapa 3 juta jwa, Surabaya merupakan pusat bsns, perdagangan, ndustr, dan penddkan. Sebaga kota metropoltan, dewasa n kota Surabaya sedang gencar-gencarnya melakukan pembangunan bak struktur maupun nfrastrukturnya. Keberadaan gedung-gedung tngg, mall-mall besar, apartemen, hotel, dll menghas kota Surabaya. Hal n semakn sparklng sepert logo kota Surabaya, jka dbareng dengan konds lalu lntas yang memada, yakn mampu mengakomodas ntenstas permntaan lalu lntas kota Surabaya yang semakn tngg. Adanya pemecahan masalah transportas yang past muncul akbat pembangunan-pembangunan tersebut harus dperhatkan dan dberkan solus efektf, agar tdak menambah permasalahan transportas d Surabaya. Permasalahan transportas n mengalam perkembangan yang besar dalam beberapa dekade, msalnya kemacetan, tundaan, dan lan sebaganya. Hal n dpengaruh oleh banyak faktor sepert menngkatnya jumlah populas d suatu kota, tnggnya laju urbansas dan menngkatnya perkembangan guna lahan yang ada. Tnggnya perkembangan tata guna lahan n yang akhrnya memcu adanya penngkatan aktvtas yang terjad, sepert bekerja, sekolah, belanja, atau rekreas yang tentunya mengakbatkan penngkatan arus pergerakan manusa, kendaraan maupun barang. Hal nlah yang mengakbatkan adanya bangktan atau tarkan pergerakan yang terjad dalam suatu tata guna lahan. Bangktan dan tarkan pergerakan n memperlhatkan banyaknya lalu lntas yang dbangktkan oleh suatu guna lahan. Sepert pembangunan Hotel Santka yang berada d jalan Raya Jemursar 58 Surabaya. Hotel Bntang 3 n terletak d jalan raya utama. Dengan luas bangunan 936 m, Hotel Santka menawarkan 105 unt kamar, dengan beberapa fasltas sepert konvens dan ruang rapat, lobby lounge, restorant, dll yang dapat menjad daya tark bag konsumen. Hal n dapat menjad alternatf plhan bag masyarakat Surabaya, khususnya kawasan Surabaya Tmur sebaga tempat hunan sementara, relaksas, bsns, maupun menkmat hburan. Akbat adanya pembangunan Hotel Santka tersebut tentu menyebabkan arus transportas terutama d daerah Raya Jemursar akan semakn menngkat, karena konds kepadatan lalu lntas d daerah Raya Jemursar yang cukup tngg. Hal n dtanda dengan serng terjad kemacetan hampr setap har pada jam-jam tertentu d ruas jalan tersebut. Selan tu hotel n juga terletak d jalan raya utama, sehngga dapat mempengaruh penngkatan arus lalu lntas yang ada. Agar tdak mengganggu kelancaran transportas, maka pemecahannya akan dbahas lebh rnc pada Tugas Akhr dengan menganalsa konds dar knerja ruas jalan Raya Jemursar dan beberapa smpangan d sektar lokas pembangunan Hotel Santka Jemursar tersebut, sehngga dapat memberkan alternatf solus dar permasalahan transportas yang akan tmbul. 1. Perumusan Masalah Dalam Tugas Akhr n, permasalahan yang dbahas dapat djabarkan sebaga berkut : a. Bagamana knerja lalu lntas eksstng pada smpang 4 Raya Jagr Wonokoromo Raya Panjang Jwo - Raya Ngnden Raya Prapen, weavng 1 Prapen, weavng Jemursar, ruas Jalan Raya Jemursar, dan Smpang 3 Raya Jemursar - Margorejo Indah? b. Berapa besar tarkan lalu lntas yang akan terjad akbat adanya pembangunan Hotel Santka Jemursar? c. Bagamana knerja jarngan jalan akbat tarkan lalu lntas pada 3 tahun setelah Hotel Santka Jemursar beroperas? d. Bagamana rencana manajemen lalu lntas jarngan jalan d sektar Hotel Santka Jemursar? 1

2 1.3 Tujuan Tujuan penulsan Tugas Akhr n : a. Menganalsa knerja lalu lntas eksstng pada smpang 4 Raya Jagr Wonokoromo Raya Panjang Jwo - Raya Ngnden Raya Prapen, weavng 1 Prapen, weavng Jemursar, ruas Jalan Raya Jemursar dan Smpang 3 Raya Jemursar - Margorejo Indah. b. Menghtung besar tarkan lalu lntas yang akan terjad akbat adanya pembangunan Hotel Santka Jemursar. c. Menganalsa knerja jarngan jalan akbat tarkan lalu lntas pada 3 tahun setelah Hotel Santka Jemursar beroperas. d. Merencanakan manajemen lalu lntas jarngan jalan d sektar Hotel Santka Jemursar. 1.4 Batasan Masalah Pada penulsan Tugas Akhr n, penuls memberkan batasan masalah yatu : a. Waktu rencana adalah tahun 011, dasumskan ketka Hotel Santka mula beroperas dan setelah 3 tahun beroperas yatu pada tahun 014. b. Area jarngan jalan yang dtnjau adalah weavng 1 Prapen, weavng Jemursar, smpang 3 Raya Jemursar - Margorejo Indah, smpang 4 Raya Jagr Wonokoromo Raya Panjang Jwo- Raya Ngnden Raya Jemursar dan ruas jalan Raya Jemursar. c. Selama umur rencana danggap tdak ada perubahan jarngan jalan. d. Volume puncak dbatas pada jam sbuk (peak hour) pag dan sore har pada har kerja. e. Evaluas menggunakan metode MKJI, Manfaat Tugas akhr n dharapkan dapat bermanfaat untuk memberkan gambaran mengena seberapa besar pengaruh Hotel Santka Jemursar terhadap penambahan derajat kejenuhan () jarngan jalan dsektarnya, serta memberkan masukan untuk manajemen lalu lntas yang sesua bag jarngan jalan d sektar Hotel Santka Jemursar. 1.6 Lokas Stud Lokas stud pada tugas akhr n adalah Hotel Santka, dengan spesfkas bangunan sebaga berkut : - Nama : Hotel Santka - Lokas :Raya Jemursar 58 Surabaya - Kategor Bangunan: Hotel Bntang 3 - Luas Tanah : 1181 m - Luas Bangunan : 936 m - Jumlah Bangunan : 1 unt - Jumlah Lanta : 10 lanta, 1 basement - Jumlah Unt Kamar : 105 unt kamar Gambar lokas dapat dlhat pada gambargambar sebaga berkut : Lokas Hotel Santka Jemursar Gambar 1.1 Peta Lokas Pembangunan Hotel Santka Jemursar Sumber : Google Earth, 010 Gambar 1. Lokas Pembangunan Hotel Santka Jemursar Sumber : Google Earth, 010

3 Weavng 1 Smpang 3 Weavng Smpang 4 Jagr Lokas Hotel Santka Jl. Prapen Indah Gambar 1.3 Peta Lokas Stud yang dtnjau Sumber : Google Earth, 010 Gambar 1.6 Peta Lokas Stud Weavng Jemursar Sumber : Google Earth, 010 Jl.Raya Ngnden Jl.Raya Jagr Wonokromo Jl. Margorejo Indah Jl.Raya Panjang Jwo Jl.Raya Prapen Gambar 1.4 Peta Lokas Stud Smpang 4 Sumber : Google Earth, 010 Gambar 1.7 Peta Lokas Stud Smpang 3 Jemursar-Margorejo Indah Sumber : Google Earth, 010 Jl. Saronojwo Gambar 1.5 Peta Lokas Stud Weavng 1 Prapen Sumber : Google Earth, 010 Gambar 1.8 Rencana Pembangunan Hotel Santka Sumber : Skyscrapercty, 010 3

4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Umum Bab n bers tentang dasar teor untuk perhtungan mengena analsa manajemen lalu lntas. Analsa tersebut mengacu pada Manual Kapastas Jalan Indonesa (MKJI, 1997). Menurut Manual Kapastas Jalan Indonesa (MKJI, 1997), ruas jalan dbag menjad 3 (tga) jens, yang melput; Jalan Antar Kota (Interurban Road), Jalan Perkotaan (Urban road) dan Jalan Tol (Motorways). Berdasarkan tata guna lahannya, Jalan Raya Jemursar yang merupakan lokas pembangunan Hotel Santka Jemursar, termasuk Jalan Perkotaan (Urban Road). Dsampng knerja ruas jalan, bagan-bagan dalam MKJI yang akan dpaka dalam stud n adalah knerja smpang bersnyal dan bagan jalnan jalan tunggal (sngle weavng). Penjelasan mengena metode-metode dan teor-teor tersebut d atas akan djelaskan dalam subbab-subbab berkut n..6 Model Peramalan Peramalan adalah perhtungan nla besaran suatu fenomena pada tahun ke-n d masa yang akan datang berdasarkan pada data hstors n tahun yang lalu. Peramalan dbutuhkan karena pembangunan suatu gedung apapun selalu dtujukan untuk penggunaan selama umur rencana tertentu sehngga harus bsa menampung atau melayan volume beban penggunanya sampa umur rencana tersebut..6.1 Analsa Regres Analss regres merupakan sebuah alat statstk yang memberkan penjelasan tentang pola hubungan (model) antara dua varabel atau lebh. Dalam analss regres, dkenal dua jens varabel yatu : - Varabel Tarkan dsebut juga varabel dependent yatu varabel yang keberadaannya dpengaruh oleh varabel lannya. Varabel n merupakan pendorong (penyebab) tarkan lalu lntas dar asal ke tujuan. Dnotaskan dengan Y. - Varabel Bebas dsebut juga varabel ndependent yatu varabel yang bebas (tdak dpengaruh oleh varabel lannya). Varabel n merupakan jumlah kengnan orang untuk melakukan pergerakan (jumlah kebutuhan transportas). Dnotaskan dengan X Analsa Regres Lner Analsa regres lner dmaksudkan untuk mendapatkan persamaan dalam mempredks nla varabel dependent atau dasar sebuah nla varabel ndependent. Persamaan untuk regres lner yatu : y a bx Dmana : a = konstanta regres b = koefsen regres n = jumlah data pengamatan x = varabel bebas y = varabel tak bebas Nla a dan b dapat dhtung dengan menggunakan rumus : a dan.6.1. Analsa Regres Lner Berganda Untuk menggambarkan hubungan antara varabel ndependent lebh dar satu, dmana beberapa varabel ndependent tersebut secara bersama-sama mempengaruh varabel dependent, maka dgunakan metode analsa regres lner berganda atau mult regres. Persamaan untuk regres lner berganda yatu : Y = a + b 1 X 1 + b X + b 3 X 3 + b n X n Dmana : Y = varabel dependent X = varabel ndependent a = konstanta regres b = koefsen regres n = jumlah data pengamatan Persamaan normal guna mencar koefsen tersebut dengan menggunakan metode kuadrat mnmum dapat dberkan sebaga: I x y b x b x d mana: II y ( b x) n n( xy) ( x y) b n( x ) ( x) x x y b1 x1x b x 4

5 x Untuk y, y Y ny x x X X nx X X j nx j Untuk y, x y X Y nx Y Besaran koefsen a dberkan sebaga: a Y b X b X.7 Bunga Majemuk Model bunga majemuk ddefnskan sebaga model geometrk, dengan rumus : F = P ( 1+ ) n Dmana : F = nomnal pada tahun ke-n P = nomnal pada tahun perencanaan n = selsh tahun eksstng dengan rencana = rata-rata prosentase pertumbuhan tap tahunnya.8 Trp Generaton Tujuan dasar tahap bangktan pergerakan adalah menghaslkan model hubungan yang mengkatkan parameter tata guna lahan dengan jumlah pergerakan yang menuju ke suatu zona atau jumlah pergerakan yang mennggalkan suatu zona. Zona asal dan tujuan basanya juga menggunakan stlah trp end. Model n sangat dbutuhkan apabla efek tata guna lahan dan pemlkan pergerakan terhadap besarnya bangktan dan tarkan pergerakan berubah sebaga fungs waktu, sehngga dapat dgunakan untuk mempredks dampak lalu lntas yang dtmbulkan oleh adanya pembangunan baru tersebut..9 Trp Dstrbuton Besarnya bangktan dan tarkan pergerakan merupakan nformas sangat berharga yang dapat dgunakan untuk memperkrakan besarnya pergerakan antar zona. Akan tetap, nformas tersebut tdaklah cukup. Dperlukan nformas lan berupa permodelan pola pergerakan antar zona yang sudah past sangat dpengaruh oleh tngkat aksesbltas sstem jarngan antar zona dan tngkat bangktan, serta tarkan zona. j Prosentase pembebanan akbat tarkan Hotel Santka Jemursar n ddapatkan dengan menggunakan metode proporsonal pergerakan, yatu dengan membandngkan jumlah volume lalu lntas yang berasal/menuju hotel tersebut pada konds eksstng. BAB III METODOLOGI Metodolog pada penulsan Tugas Akhr n antara lan dapat dlhat pada penjelasan dbawah n: 3.1 Dasar Teor Dasar teor dlakukan untuk menggal teor-teor yang berkatan dengan manajemen lalu lntas. Adapun stud yang dlakukan tersebut antara lan : Analsa konds lalu lntas eksstng d area sektar lokas stud, melput : - karakterstk jalan - karakterstk lalu lntas - karakterstk persmpangan - karakterstk bagan jalnan tunggal Analsa konds lalu lntas pada tahun 011 Analsa konds lalu lntas pada tahun Pengumpulan Data 3..1 Data Prmer Data prmer merupakan data yang dperoleh dar survey lapangan d sektar lokas stud, antara lan : Data volume lalu lntas dan data geometrk pada smpang 4 Raya Jagr Wonokoromo Raya Panjang Jwo - Raya Ngnden Raya Prapen. Data volume lalu lntas dan data geometrk pada weavng 1 Prapen. Data volume lalu lntas dan data geometrk pada weavng Jemursar. Data volume lalu lntas dan data geometrk pada smpang 3 Raya Jemursar Margorejo Indah. Data volume lalu lntas dan data geometrk pada ruas jalan Raya Jemursar. Data kendaraan keluar/masuk pada bangunan analog, yatu Hotel Bsanta Bdakara, Hotel 5

6 Inna Smpang, Hotel Weta dan Hotel Santka Pandeglng. 3.. Data sekunder Data sekunder merupakan data yang ddapat dar nstans atau badan-badan yang terkat yatu phak pengembang/pengelola hotel, antara lan : Data jumlah kendaraan bermotor kota Surabaya tahun (MC, LV, dan HV) yang ddapatkan dar buku Statstk Perhubungan 009 Surabaya. 3.3 Survey Lapangan Survey Volume Pendahuluan Survey volume pendahuluan dlakukan untuk memperoleh data dan jumlah karakterstk kendaraan yang melalu ruas jalan selama perode waktu pengamatan. Survey n dlakukan secara manual d ruas jalan depan lokas stud, yatu ruas jalan Raya Jemursar. Tata cara yang dgunakan, yatu : 1. Pengamat yang berjumlah 4 orang (masngmasng ruas orang) mencatat pada lembar form survey setap kendaraan yang lewat menurut klasfkas macam kendaraan.. Pengamatan dlakukan selama 14 jam mula pukul WIB untuk mengetahu volume lalu lntas pada saat jam puncak, dengan nterval 15 ment. 3. Pengamatan dlakukan d depan lokas Hotel Santka Jemursar. 4. Kendaraan yang dcatat dkategorkan atas 4 (empat) jens kendaraan, yatu: Kendaraan tak bermotor (UM), melput becak, sepeda, gerobak. Sepeda motor (MC). Kendaraan rngan (LV), melput mobl prbad, angkutan umum, tax, truk kecl. Kendaraan berat (HV), melput truk besar, bus Survey Volume Lalu Lntas Survey volume lalu lntas n dtentukan berdasarkan hasl survey pendahuluan yang telah dlaksanakan sebelumnya, dengan memlh waktu pada saat volume lalu lntas yang terpadat (peak hour). Survey dlakukan tap 15 ment. Lokas ttk pengamatan sesua dengan ttk-ttk yang dtnjau. 3.4 Perhtungan Konds Dasar Dar data prmer yang dperoleh yatu data perhtungan volume lalu lntas, dapat dketahu volume lalu lntas yang melewat ruasruas jalan yang dtnjau. Untuk melakukan perhtungan, volume lalu lntas tersebut yang mash dalam satuan kendaraan harus drubah kedalam bentuk smp (satuan mobl penumpang) dengan cara mengalkan dengan faktor emp (ekvalen mobl penumpang). Kemudan data dolah ke dalam software KAJI. Jka hasl > 1, maka dperlukan manajemen lalu lntas sebaga alternatf pemecahan masalah. 3.5 Analsa Tarkan Hotel Santka Jemursar Perhtungan tarkan Hotel Santka Jemursar n dengan cara menganalogkan dengan bangunan analog yatu Hotel Bsanta Bdakara, Hotel Inna Smpang, Hotel Weta serta Hotel Santka Pandeglng. Dar hasl pengamblan data lapangan yatu data survey kendaraan keluar/masuk pada bangunanbangunan analog tersebut, selanjutnya dlakukan pengolahan data untuk mendapatkan akumulas parkr kendaraan sepanjang har pengamatan. Kemudan menghtung akumulas parkr tertngg yang terjad pada tap-tap bangunan analog tersebut. Pengolahan data dlakukan dengan metode analss regres lner. Sehngga bsa ddapatkan predks besarnya tarkan kendaraan akbat Hotel Santka Jemursar pada saat beroperas, dengan mempergunakan varabel jumlah kamar, rata-rata harga kamar, serta jumlah kendaraan yang keluar/masuk tap bangunan analog. 3.6 Pembebanan Akbat Tarkan Hotel Santka Jemursar Pembebanan dlakukan berdasarkan prosentase jumlah kendaraan, dmana prosentase jumlah kendaraan tersebut ddapat dar jumlah kendaraan pada jarngan jalan pada konds eksstng. 3.7 Predks Lalu Lntas Akbat Tarkan Perjalanan Hotel Santka Jemursar Predks volume lalu lntas pada tahun 011 bsa ddapatkan dar menambahkan antara volume lalu lntas eksstng dengan hasl perhtungan akbat tarkan. 6

7 3.8 Predks Lalu Lntas Tahun Rencana (Tahun 014) Berdasarkan asums bahwa Hotel Santka Jemursar akan mula beroperas pada tahun 011, dapat dlakukan predks terhadap volume lalu lntas d beberapa tahun mendatang. Pada tugas akhr n dgunakan pendekatan dengan menggunakan data jumlah kendaraan bermotor tap tahun. Data dambl pada tahun berdasarkan data dar buku Statstk Perhubungan 009 Surabaya Dnas Perhubungan. Tahapan pengerjaannya, sebaga berkut : Dar data jumlah kendaraan bermotor tap tahun d Surabaya, ddapatkan pertumbuhan rata-rata kendaraan () tap jens kendaraan. Kemudan masukkan data-data yang dbutuhkan pada rumus bunga majemuk. Data - data tersebut adalah : - ddapat dar perhtungan data rata-rata jumlah kendaraan bermotor tap tahun d Surabaya per jens kendaraan. - n = 3, yang ddapat dar selsh tahun pada saat hotel mula beroperas (011) dengan tahun pada saat hotel 3 tahun beroperas (014). - P = volume lalu lntas eksstng yang dtlk per tpe kendaraan dan pergerakan. Sehngga ddapat angka F yang merupakan predks lalu lntas kendaraan pada tahun 014. Kemudan menghtung dengan bantuan program KAJI. 4. Peramalan knerja jarngan jalan pada tahun 014, serta pengaruhnya terhadap konds jarngan jalan d sektar Hotel Santka Jemursar. Sebaga rngkasan dar tahapan metodolog sepert yang telah djelaskan dalam sub bab-sub bab tersebut datas, berkut dsajkan bagan alran metodolog stud secara keseluruhan. Mula Survey Pengumpulan Data Prmer dan Sekunder Perhtungan Konds Dasar Perhtungan Tarkan Hotel Pembebanan Akbat Tarkan Hotel Santka Predks Lalu Lntas Tahun 011 Predks Lalu Lntas Tahun 014 Perhtungan Akbat Tarkan Peramalan dengan bangunan analog 3.9 ALTERNATIF PERBAIKAN Jka akbat tarkan perjalanan pada tahun rencana > 1 maka dperlukan suatu manajemen lalu lntas untuk mengatas masalah tersebut. Alternatf perbakan yang dusulkan adalah pengaturan lampu lalu lntas dan pelebaran jalan. Tdak Alternatf 1 1 Ya Ya Selesa 3.10 Hasl Dar analsa yang dlakukan, ddapatkan : 1. Knerja jarngan jalan konds eksstng.. Besarnya tarkan kendaraan yang akan dhaslkan oleh Hotel Santka Jemursar. 3. Peramalan knerja jarngan jalan pada tahun 011. Tdak 7

8 BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA Terdapat dua tpe data yang dperlukan dalam pengerjaan Tugas Akhr n, yatu data prmer dan data sekunder. Data prmer merupakan data yang ddapatkan dar survey atau pengamatan d lapangan. Sedangkan data sekunder adalah data penunjang yang ddapat dar berbaga sumber (dokumen, buku atau data dar nstans terkat). Dalam Tugas Akhr n, data prmer terdr dar data survey traffc countng dan data geometr jalan. 4.1 DATA HASIL SURVEY KONDISI EKSISTING Geomer Jarngan Jalan Pengamblan data geometr n dmaksudkan untuk mendapatkan dmens dan geometr jarngan jalan d lokas yang dtnjau. Dalam Tugas Akhr n lokas tersebut yatu smpang 4 Raya Jagr Wonokoromo Raya Panjang Jwo - Raya Ngnden Raya Prapen, weavng 1 Prapen, weavng Jemursar, serta smpang 3 Raya Jemursar Margorejo Indah dan ruas jalan Raya Jemursar. Data n dperlukan sebaga data masukan yang dperlukan dalam penganalsaan knerja jarngan jalan dengan menggunakan pogram KAJI. Hasl survey geometr dar lokas yang dtnjau, yatu : 1. Data geometr smpang 4 Raya Jagr Wonokoromo Raya Panjang Jwo - Raya Ngnden Raya Prapen. - Jumlah lengan : 4 lengan - persmpangan : persmpangan bersnyal. Data geometr weavng 1 Prapen Ruas Jalan Prapen - Lebar jalan : 3 m - jalan : 6 lajur/ arah dengan pembag (16m) Ruas Jalan Saronojwo - Lebar jalan : 8 m - jalan : lajur / arah dengan pembag (6m) 3. Data geometr weavng Jemursar Ruas Jalan Raya Jemursar - Lebar jalan : 3 m - jalan : 6 lajur/ arah dengan pembag (16m) Ruas Jalan Prapen Indah - Lebar jalan : 8 m - jalan : lajur / arah tanpa pembag 4. Data geometr smpang 3 Jemursar Margorejo Indah - Jumlah lengan : 3 lengan - Type persmpangan : persmpangan bersnyal 5. Data geomet ruas Jl.Raya Jemursar - Lebar jalan : 3 m - jalan : 6 lajur/ arah dengan pembag (16m) 4.1. Survey Traffc Countng Survey traffc countng n dmaksudkan untuk mengetahu volume lalu lntas kendaraan yang melewat lokas yang dtnjau yang telah dsebutkan datas. Pengamblan data dlakukan secara serempak dalam satu har dengan menempatkan surveyor pada ttk-ttk tersebut. Survey n dlakukan pada tanggal 30 Maret 011, yatu pada har Rabu, dengan waktu pelaksanaan pada jam (waktu puncak pag) dan jam (waktu puncak sore). Jens kendaraan yang dgunakan, yatu : a. Kendaraan tak bermotor (UM) b. Sepeda motor (MC) c. Mobl penumpang (LV) d. Kendaraan berat (HV) sehngga dharapakan akan ddapat jumlah kendaraan pada jam-jam tersebut. Dar datadata lalu lntas tu maka ddapatkan knerja jalan dan persmpangan Hasl Survey Traffc Countng Smpang 4 Raya Jagr Wonokoromo Raya Panjang Jwo - Raya Ngnden Raya Prapen. Jl.Raya Jagr Wonokromo Jl.Raya Prapen Jl.Raya Ngnden U Jl.Raya Panjang Jwo 8

9 Ttk 1 Ttk Ttk 3 Ttk 4 Ttk 5 Ttk 6 Ttk 7 Ttk 8 Ttk 9 Ttk 10 Jalan Raya Ngnden yang lurus ke Jalan Raya Prapen. Jalan Raya Ngnden yang belok kr ke Jalan Raya Panjang Jwo. Jalan Raya Panjang Jwo yang belok kanan ke Jalan Raya Ngnden. Jalan Raya Panjang Jwo yang lurus ke Jalan Raya Jagr Wonokromo. Jalan Raya Panjang Jwo yang belok kr ke Jalan Raya Prapen. Jalan Raya Prapen yang lurus ke Jalan Raya Ngnden. Jalan Raya Prapen yang belok kr ke Jalan Raya Jagr Wonokromo. Jalan Jagr Wonokromo yang belok kanan ke Jalan Raya Prapen. Jalan Jagr Wonokromo yang lurus ke Jalan Raya Panjang Jwo. Jalan Jagr Wonokromo yang belok kanan ke Jalan Raya Ngnden. Untuk hasl survey dan analsa pada persmpangan n dapat dlhat pada tabel 4.1dbawah n : LV HV MC UM Q C Berdasarkan hasl analsa dar tabel 4.1 datas, dapat dketahu bahwa derajat kejenuhan () yang masuk dalam konds krts, adalah pada kode pergerakan 1 (Raya Ngnden - Raya Prapen) bak pada puncak pag ataupun puncak sore Hasl Survey Lcense Plate Weavng 1 Prapen Gambar 4. Lokas Ttk Survey Weavng 1 Prapen Untuk hasl survey dan analsa pada weavng 1 n dapat dlhat pada tabel 4. dbawah n : Tabel 4. Hasl Survey Lcense Plate dan Analsa Weavng 1 Prapen Kendaraan A-D A-B C-B C-D Q C LV HV MC Kendaraan A-D A-B C-B C-D Q C 1070 LV HV MC Berdasarkan hasl analsa dar tabel 4. datas, dapat dketahu bahwa derajat kejenuhan () weavng 1 Prapen n belum masuk konds krts, karena dbawah Hasl Survey Lcense Plate Weavng Jemursar Gambar 4.3 Lokas Ttk Survey Weavng Jemursar

10 Untuk hasl survey dan analsa pada weavng n dapat dlhat pada tabel 4.3 dbawah n : Tabel 4.3 Hasl survey Lcense Plate dan analsa Kendaraan A-D A-B C-B C-D Q C LV HV MC Kendaraan A-D A-B C-B C-D Q C LV HV MC Berdasarkan hasl analsa dar tabel 4.3 datas, dapat dketahu bahwa derajat kejenuhan () weavng Jemursar n belum masuk konds krts, karena dbawah Hasl Survey Traffc Countng Smpang 3 Raya Jemursar Margorejo Indah Jl.Margorejo Indah Gambar 4.4 Lokas Ttk Survey Smpang 3 Jemursar Margorejo Indah Ttk 4 : Mencatat jumlah kendaraan yang putar balk dar Jalan Raya Jemursar (ss b) ke Jalan Raya Jemursar (ss a). Ttk 5 Jalan Raya Jemursar (ss b) ke Jalan Margorejo Indah. Ttk 6 : Mencatat jumlah kendaraan yang lurus dar Jalan Raya Jemursar (ss b) ke Jalan Raya Jemursar (ss b) Ttk 7 : Mencatat jumlah kendaraan yang putar balk dar Jalan Raya Jemursar b a U (ss a) ke Jalan Raya Jemursar (ss b) Ttk 8 : Mencatat jumlah kendaraan masuk yang lurus dar Jalan Raya Jemursar (ss a). Ttk 9 : Mencatat jumlah kendaraan yang belok kr dar Jalan Jalan Raya Jemursar (ss b) ke Jalan Margorejo Indah Ttk 30 : Mencatat jumlah kendaraan yang belok kanan dar Jalan Margorejo Indah ke Jalan Raya Jemursar (ss b) Ttk 31 : Mencatat jumlah kendaraan yang belok kr dar Jalan Margorejo Indah ke Jalan Raya Jemursar (ss b) Untuk hasl survey dan analsa pada smpang 3 n dapat dlhat pada tabel 4.4 dbawah n : Tabel 4.4 Hasl Survey dan Analsa Smpang 3 Jemursar Margorejo Indah Volume Kapastas LV HV MC UM Q C Berdasarkan hasl analsa dar tabel 4.4 datas, dapat dketahu bahwa derajat kejenuhan () yang masuk konds krts yakn pada kode pergerakan 8 (Raya Jemursar ss a lurus) pada puncak pag dan 30 (Margorejo Indah Raya Jemursar) bak pada puncak pag ataupun puncak sore. 10

11 Hasl Survey Traffc Countng Ruas Jalan Raya Jemursar Tabel 4.5 Hasl Survey dan Analsa Ruas Jalan Raya Jemursar LV HV MC UM Q C PREDIKSI LALU LINTAS UNTUK TAHUN 011 Setelah dlakukan analsa konds eksstng, langkah selanjutnya, yatu melakukan predks terhadap volume lalu lntas d tahun mendatang, berdasarkan asums bahwa Hotel Santka Jemursar akan beroperas penuh pada tahun 011. Pada Tugas Akhr n dgunakan pendekatan dengan menggunakan data rata-rata jumlah kendaraan bermotor d Surabaya. Berkut adalah data tabel rata-rata jumlah kendaraan bermotor mula tahun berdasarkan data dar buku Statsk Perhubungan 009. Tabel 4.6 Rata-Rata Jumlah Kendaraan Bermotor Surabaya No. Jens Satuan Jumlah Kepemlkan Kendaraan Bermotor Tap Tahun Rata-rata Per Tahun Kendaraan Rngan (LV) 1 Mobl Penumpang unt % 3.73% 13.46% 9.73% 1.38% Kendaraan Berat (HV) Mobl Beban (Truk) unt Bus unt Total rata-rata % 3.08% 5.76% 5.59% 10.9% Sepeda Motor (MC) 4 Sepeda Motor unt % 30.90% 1.49% 15.01% 16.04% Sumber : Statstka Perhubungan 009 Data datas dperoleh pertumbuhan ratarata per tahun untuk kendaraan rngan (LV) sebesar 1.38%, kendaraan berat (HV) sebesar 10.9%, dan untuk sepeda motor (MC) sebesar 16.04%. 4.3 DATA BANGUNAN HOTEL SANTIKA JEMURSARI Lokas rencana pembangunan Hotel Santka Jemursar berada pada wlayah tata ruang dan tata guna lahan yang dperuntukkan untuk kegatan Pemukman. Berkut data-data terkat untuk Hotel Santka Jemursar : Nama : Hotel Santka Jemursar Tempat : Jl. Raya Jemursar no. 58 Surabaya Data bangunan : Basement : Parkr Kendaraan Lanta 1 : Lobby lounge, Restaurant Lanta 9 : Kamar Hotel Lanta 10 : Ruang Meetng dan Ballroom Luas Total Bangunan : 936 m 4.4 TARIKAN PERJALANAN Dengan mengambl asums adanya hubungan antara ntenstas tata guna lahan dengan jumlah kendaraan yang keluar masuk lokas, maka dapat dtentukan hubungan matemats yang menggambarkan tngkat tarkan perjalanan ke lokas tersebut. Adapun asums yang dgunakan untuk menghtung lalu lntas yang dbangktkan Hotel Santka adalah dengan asums dar bangunan yang sudah beroperas dan juga hampr sama karakterstknya, yatu Hotel Weta, Hotel Inna Smpang, Hotel Bsanta Bdakara serta Hotel Santka Pandeglng. Tabel 4.7 Data Jumlah Kamar Bangunan Analog Nama Jmlh kmar Bsanta Bdakara 83 Inna Smpang 10 Weta 96 Santka Pandeglng 14 Santka Jemursar 105 Hasl survey kendaraan keluar masuk pada Hotel Bsanta Bdakara Sesua data Hotel Bsanta Bdakara, maksmum kendaran masuk parkr untuk perode 1 jam tertngg adalah sebesar 13 kendaraan roda 4 dan 1 kendaraan roda atau sebesar 16 smp/jam, jumlah tersebut dapat dasumskan sebaga tarkan kendaraan. Kemudan kendaraan 11

12 keluar parkr untuk perode 1 jam tertngg adalah sebesar 1 kendaraan roda 4 dan 1 kendaraan roda atau sebesar 15 smp/jam, jumlah tersebut dapat dasumskan sebaga bangktan kendaraan. Hasl survey kendaraan keluar masuk pada Hotel Inna Smpang Sesua data Hotel Inna Smpang, maksmum kendaran masuk parkr untuk perode 1 jam tertngg adalah sebesar 17 kendaraan roda 4 dan 16 kendaraan roda atau sebesar 1 smp/jam, jumlah tersebut dapat dasumskan sebaga tarkan kendaraan. Kemudan kendaraan keluar parkr untuk perode 1 jam tertngg adalah sebesar 16 kendaraan roda 4 dan 14 kendaraan roda atau sebesar 19.5 smp/jam, jumlah tersebut dapat dasumskan sebaga bangktan kendaraan. Hasl survey kendaraan keluar masuk pada Hotel Weta Sesua data Hotel Weta, maksmum kendaran masuk parkr untuk perode 1 jam tertngg adalah sebesar 14 kendaraan roda 4 dan 11 kendaraan roda atau sebesar smp/jam, jumlah tersebut dapat dasumskan sebaga tarkan kendaraan. Kemudan kendaraan keluar parkr untuk perode 1 jam tertngg adalah sebesar 1 kendaraan roda 4 dan 1 kendaraan roda atau sebesar 15 smp/jam, jumlah tersebut dapat dasumskan sebaga bangktan kendaraan. Hasl survey kendaraan keluar masuk pada Hotel Santka Pandeglng Sesua data Hotel Santka Pandeglng, maksmum kendaran masuk parkr untuk perode 1 jam tertngg adalah sebesar 19 kendaraan roda 4 dan 18 kendaraan roda atau sebesar 3.5 smp/jam, jumlah tersebut dapat dasumskan sebaga tarkan kendaraan. Kemudan kendaraan keluar parkr untuk perode 1 jam tertngg adalah sebesar 17 kendaraan roda 4 dan 19 kendaraan roda atau sebesar 1.75 smp/jam, jumlah tersebut dapat dasumskan sebaga bangktan kendaraan. Tabel 4.1 Data Rata-Rata Harga Kamar Bangunan Analog Nama Bsanta Bdakara Inna Smpang Weta Santka Pandeglng Santka Jemursar Rata- Rata Harga Rp675,000 Rp833,333 Rp875,000 Rp750,000 Rp750,000 1 Tabel 4.13 Data Tarkan Kendaraan, Jumlah Kamar, dan Rata-Rata Harga Kamar Bangunan Analog Nama Jumlah kamar Rata- Rata Harga Tarkan Bsanta Bdakara 83 Rp675, Inna Smpang 10 Rp833,333 1 Weta 96 Rp875, Santka Pandeglng 14 Rp750, Dar data-data bangunan analog d atas, dengan menggunakan analsa regres lner berganda, dapat dambl suatu fungs matemats yang menghubungkan antara jumlah kamar, rata-rata harga kamar dengan jumlah bangktan dan tarkan kendaraan. Hasl dar analsa regres lner berganda adalah sebaga berkut : Y (tarkan) = x (jumlah kamar) x (rata-rata harga kamar) Jumlah kamar Hotel Santka Jemursar adalah 105 kamar dan harga dasumskan sama dengan Hotel Santka Pandeglng, yakn Rp , sehngga lalu lntas yang dbangktkan adalah sebesar 16 smp/jam. Bangktan lalu lntas n nantnya akan dbebankan pada ruas jalan dan persmpangan dsektar Hotel Santka Jemursar. 4.5 PEMBEBANAN KAWASAN Untuk memodelkan dstrbus lalu-lntas yang terjad maka dperlukan pembagan bangktan yang terjad terhadap ruas jalan d sektar Hotel Santka Jemursar, dmana dstrbus tersebut dapat dlhat pada gambar dbawah n : 8.85 % % 4.1 % 100% 10.91%

13 Penjelasan dar Dstrbus Pembebanan adalah : 1. Keluar dar Hotel Santka dasumskan 100% sebesar 17 smp.. Terbag menjad 3 rute pergerakan, yakn : Untuk ruas Raya Jemursar (ss selatan) menerma beban sebesar 76.1% sebesar 1 smp. Untuk persmpangan Margorejo Indah menerma beban sebesar 8.85% sebesar smp. Untuk arah putar balk (ss utara) menerma beban sebesar 15.03% sebesar 3 smp. 3. Pada arah putar balk (ss utara) yang menerma beban sebesar 10.7% tersebut, terpecah menjad rute pergerakan, yakn : Untuk persmpangan ke arah Raya Ngnden, menerma beban sebesar 10.91% sebesar smp. Untuk persmpangan ke arah Raya Jagr Wonokromo menerma beban sebesar 4.1% atau sebesar 1 smp. 4.6 ANALISA KINERJA JARINGAN JALAN PADA TAHUN 011 Analsa n menggambarkan tentang arus lalu lntas d sektar Hotel Santka Jemursar, dengan memasukkan hasl pembebanan dan bangktan yang terjad akbat beroperasnya Hotel Santka Jemursar. Hasl dar analsa tersebut dapat dlhat pada Tabel d bawah n : Tabel 4.14 Volume Jam Sbuk dan Hasl Analsa pada Smpang 4 Raya Jagr Wonokoromo Raya Panjang Jwo - Raya Ngnden Raya Prapen Tahun 011 Pergerak LV HV MC UM Q C Tabel 4.15 Volume Jam Sbuk dan Hasl Analsa pada Weavng 1 Prapen Tahun 011 Kendaraan Volume Kapastas A-D A-B C-B C-D Q C LV HV MC Kendaraan A-D A-B C-B C-D Q C LV HV MC Tabel 4.16 Volume Jam Sbuk dan Hasl Analsa pada Weavng Jemursar Tahun 011 Kendaraan Volume Kapastas A-D A-B C-B C-D Q C LV HV MC Kendaraan A-D A-B C-B C-D Q C LV HV MC Tabel 4.17 Volume Jam Sbuk dan Hasl Analsa pada Ruas Jl. Raya Jemursar Tahun 011 LV HV MC UM Q C Tabel 4.18 Volume Jam Sbuk dan Hasl Analsa pada Smpang 3 Raya Jemursar Margorejo Indah Tahun 011 Pergerak LV HV MC UM Q C

14 4.7 ANALISA KINERJA JARINGAN JALAN PADA TAHUN 014 Analsa n menggambarkan tentang arus lalu lntas d sektar Hotel Santka Jemursar setelah 3 tahun beroperas, yakn dengan memasukkan hasl predks pertumbuhan kendaraan pada volume jam sbuk d tahun 011 (saat beroperas) kemudan drumuskan ke dalam rumus Bunga Majemuk. Hasl dar analsa tersebut dapat dlhat pada Tabel d bawah n : Tabel 4.19 Volume Jam Sbuk dan Hasl Analsa pada Smpang 4 Raya Jagr Wonokoromo Raya Panjang Jwo - Raya Ngnden Raya Prapen Tahun 014 LV HV MC UM Q C Tabel 4.0 Volume Jam Sbuk dan Hasl Analsa pada Weavng 1 Prapen Tahun 014 Kendaraan A-D A-B C-B C-D Q C LV HV MC Kendaraan A-D A-B C-B C-D Q C LV HV MC Tabel 4.1 Volume Jam Sbuk dan Hasl Analsa pada Weavng Jemursar Tahun 014 Kendaraa A-D A-B C-B C-D Q C LV HV MC Kendaraa A-D A-B C-B C-D Q C LV HV MC Tabel 4. Volume Jam Sbuk dan Hasl Analsa pada Ruas Jl. Raya Jemursar Tahun 014 LV HV MC UM Q C Tabel 4.3 Volume Jam Sbuk dan Hasl Analsa pada Smpang 3 Raya Jemursar Margorejo Indah Tahun 014 LV HV MC UM Q C

15 4.8 REKOMENDASI MANAJEMEN LALU LINTAS Rekayasa Lalu Lntas Smpang 4 Raya Jagr Wonokoromo Raya Panjang Jwo - Raya Ngnden Raya Prapen Rekayasa lalu lntas pada persmpangan n dlakukan dengan pengaturan APILL, sepert pada tabel berkut : Tabel 4.4 Pengaturan APILL Eksstng dan Manajemen dan pada Smpang 4 Raya Jagr Wonokoromo Raya Panjang Jwo - Raya Ngnden Raya Prapen awal g IG fase fase 49 5 fase manajemen g IG fase fase 60 5 fase awal g IG fase fase 5 5 fase manajemen g IG fase fase 5 5 fase Hasl dar pengaturan APILL tersebut dapat dlhat pada tabel 4.5 d bawah n : Tabel 4.5 Hasl Perbandngan Analsa pada Smpang 4 Raya Jagr Wonokoromo Raya Panjang Jwo - Raya Ngnden Raya Prapen Sebelum dan Setelah Manajemen. Sebelum Manajemen Setelah Manajemen Q C Q C Rekayasa Lalu Lntas Smpang 3 Raya Jemursar Margorejo Indah Rekayasa lalu lntas pada persmpangan n dlakukan dengan pengaturan APILL dan pelebaran jalan, sepert yang terdapat pada tabel 4.6 berkut : Tabel 4.6 Pengaturan APILL Eksstng dan Manajemen dan pada Smpang 3 Raya Jemursar Margorejo Indah awal g IG fase fase 3 5 fase manajemen g IG fase fase 35 5 fase awal g IG fase fase 5 5 fase manajemen g IG fase fase 33 5 fase Selan dengan pengaturan APILL, dlakukan juga pelebaran jalan pada ss ruas pendekat 31 dan 30, yakn menggant lebar jalan yang pada awalnya selebar 3m per lajur, dlebarkan menjad 4m per lajur, sepert pada berkut : Gambar 4.6 Pengaturan Pelebaran Jalan pada Smpang 3 Raya Jemursar Margorejo Indah 15

16 Sehngga, hasl dar pengaturan APILL dan pelebaran jalan tersebut dapat dlhat pada tabel 4.7 d bawah n : Tabel 4.7 Hasl Perbandngan Analsa pada Smpang 3 Raya Jemursar Margorejo Indah Sebelum dan Setelah Manajemen. Sebelum Manajemen Setelah Manajemen Q C Q C BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Dengan dbangunnya Hotel Santka Jemursar, maka menyebabkan terjadnya bangktan perjalanan pada jalan dsektar lokas yang akan berdampak pada bertambahnya volume lalu lntas d sektar lokas. Dar hasl survey data dan analsa perhtungan, ddapat: 1. Konds jargan jalan eksstng menurut hasl analsa ddapatkan bahwa < 1, yatu pada: a. Semua pendekat pada smpang 4 Raya Jagr Wonokoromo Raya Panjang Jwo - Raya Ngnden Raya Prapen, kecual pendekat arah Raya Ngnden - Raya Prapen. Yakn hasl pada puncak pag sebesar 1.08 dan pada puncak sore sebesar b. Weavng 1 Prapen. c. Weavng Jemursar. d. Ruas jalan Raya Jemursar. e. Semua pendekat pada smpang 3 Raya Jemursar Margorejo Indah, kecual pada pendekat arah Raya Jemursar (ss selatan) Raya Jemursar (ss utara), dengan pada puncak pag sebesar 1.01 dan pada pendekat arah Margorejo Indah Raya Jemursar (ss selatan), dengan pada puncak pag sebesar 1.5 sedangkan pada puncak sore sebesar Besarnya bangktan yang dbangktkan oleh Hotel Santka Jemursar adalah sebesar 17 smp/jam. Jumlah bangktan tersebut nantnya akan ddstrbuskan pada jalan d sektar lokas. 3. Konds jarngan jalan : Konds jarngan jalan pada tahun 011 setelah Hotel Santka Jemursar beroperas, menurut hasl analsa ddapat bahwa < 1, pada : a. Semua pendekat pada smpang 4 Raya Jagr Wonokoromo Raya Panjang Jwo - Raya Ngnden Raya Prapen, kecual pendekat arah Raya Ngnden - Raya Prapen. Yakn hasl pada puncak pag sebesar 1.08 dan pada puncak sore sebesar b. Weavng 1 Prapen. c. Weavng Jemursar. d. Ruas jalan Raya Jemursar. e. Semua pendekat pada smpang 3 Raya Jemursar Margorejo Indah, kecual pada pendekat arah Raya Jemursar (ss selatan) Raya Jemursar (ss utara), dengan pada puncak pag sebesar 1.01 dan pada pendekat arah Margorejo Indah Raya Jemursar (ss selatan), dengan pada puncak pag sebesar 1.5 sedangkan pada puncak sore sebesar Konds jarngan jalan pada tahun 014 setelah 3 tahun Hotel Santka Jemursar beroperas, menurut hasl analsa ddapat bahwa < 1, pada : a. Semua pendekat pada smpang 4 Raya Jagr Wonokoromo Raya Panjang Jwo - Raya Ngnden Raya Prapen, kecual pendekat arah Raya Ngnden - Raya Prapen, dengan hasl pada puncak pag sebesar 1.6 dan pada puncak sore sebesar Pada pendekat arah Raya Jagr Wonokromo Raya Prapen dengan pada puncak sore sebesar Pada pendekat arah Raya Jagr Wonokromo Raya Panjang Jwo, dengan pada puncak pag dan puncak sore sebesar b. Weavng 1 Prapen. c. Weavng Jemursar. 16

17 d. Ruas jalan Raya Jemursar. e. Semua pendekat pada smpang 3 Raya Jemursar Margorejo Indah, kecual pada pendekat arah Raya Jemursar (ss selatan) Raya Jemursar (ss utara), dengan pada puncak pag sebesar 1.07 dan pada puncak sore sebesar Pada pendekat arah Margorejo Indah Raya Jemursar (ss selatan), dengan pada puncak pag sebesar 1.61 sedangkan pada puncak sore sebesar Masukan Manajemen Lalu LIntas sebaga antspas ketka Hotel Santka Jemursar beroperas, yatu : a. Pada smpang 4 Raya Jagr Wonokoromo Raya Panjang Jwo - Raya Ngnden Raya Prapen, puncak pag dlakukan penambahan green tme menjad 70 pada fase 1, 60 pada fase dan 51 pada fase 3. Sedangkan pada puncak sore green tme menjad 69 pada fase 1, 5 pada fase, dan 47 pada fase 3. b. Pada smpang 3 Raya Jemursar Margorejo Indah, puncak pag dlakukan penambahan green tme menjad 6 pada fase 1, 35 pada fase dan 6 pada fase 3. Sedangkan pada puncak sore green tme menjad 58 pada fase 1, 33 pada fase, dan 6 pada fase 3. c. Melakukan pelebaran jalan pada smpang 3 Raya Jemursar Margorejo Indah, yakn sebesar 4 m pada masng-masng ruas pada pendekat Margorejo Indah Raya Jemursar (ss selatan). 4. SARAN Dperlukan stud lanjutan tentang rekayasa desan persmpangan dan perubahan desan serta pengaturannya. Dperlukan pembahasan mengena parkr. 17

REKAYASA TRANSPORTASI LANJUT UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

REKAYASA TRANSPORTASI LANJUT UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA REKAYASA TRANSPORTASI LANJUT UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bntaro Sektor 7, Bntaro Jaya Tangerang Selatan 15224 PENDAHULUAN Bangktan perjalanan (Trp generaton model ) adalah suatu tahapan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN BAB TIJAUA KEPUSTAKAA.1. Gambaran Umum Obyek Peneltan Gambar.1 Lokas Daerah Stud Gambar. Detal Lokas Daerah Stud (Sumber : Peta Dgtal Jabotabek ver.0) 7 8 Kawasan perumahan yang dplh sebaga daerah stud

Lebih terperinci

BAB IV TRIP GENERATION

BAB IV TRIP GENERATION BAB IV TRIP GENERATION 4.1 PENDAHULUAN Trp Generaton td : 1. Trp Producton 2. Trp Attracton j Generator Attractor - Setap tempat mempunya fktor untuk membangktkan dan menark pergerakan - Bangktan, Tarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pajak merupakan sumber penermaan terpentng d Indonesa. Oleh karena tu Pemerntah selalu mengupayakan bagamana cara menngkatkan penermaan Pajak. Semakn tngg penermaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketahanan pangan adalah ketersedaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dkatakan memlk ketahanan pangan jka penghunnya tdak berada

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kendaraan bermotor merupakan alat yang palng dbutuhkan sebaga meda transportas. Kendaraan dbag menjad dua macam, yatu kendaraan umum dan prbad. Kendaraan umum

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan mengena Analss Pengaruh Kupedes Terhadap Performance Busness Debtur dalam Sektor Perdagangan, Industr dan Pertanan dlaksanakan d Bank Rakyat

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Masalah Perkembangan matematka tdak hanya dalam tataran teorts tetap juga pada bdang aplkatf. Salah satu bdang lmu yang dkembangkan untuk tataran aplkatf dalam statstka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi, BAB LANDASAN TEORI.1 Populas dan Sampel Populas adalah keseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngkup yang ngn dtelt. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut ukuran populas, sedangkan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam pembuatan tugas akhr n, penulsan mendapat referens dar pustaka serta lteratur lan yang berhubungan dengan pokok masalah yang penuls ajukan. Langkah-langkah yang akan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.. KERANGKA ANALISIS Kerangka analss merupakan urutan dar tahapan pekerjaan sebaga acuan untuk mendapatkan hasl yang dharapkan sesua tujuan akhr dar kajan n, berkut kerangka

Lebih terperinci

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 3: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 3: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 3: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN By: Rn Halla Nasuton, ST, MT MERANCANG JARINGAN SC Perancangan jarngan SC merupakan satu kegatan pentng yang harus

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penentuan lokasi dilakukan secara tertuju (purposive) karena sungai ini termasuk

METODE PENELITIAN. Penentuan lokasi dilakukan secara tertuju (purposive) karena sungai ini termasuk IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan d Sunga Sak, Kota Pekanbaru, Provns Rau. Penentuan lokas dlakukan secara tertuju (purposve) karena sunga n termasuk dalam 13 sunga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan metode statistika yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan metode statistika yang digunakan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan metode statstka ang dgunakan untuk meramalkan sebuah varabel respon Y dar satu atau lebh varabel bebas X, selan tu juga dgunakan untuk

Lebih terperinci

Indeks Tingkat Pelayanan Jalan Berbasis Model Linier di Ruas Jalan Raya Kertajaya Indah Surabaya ABSTRAK

Indeks Tingkat Pelayanan Jalan Berbasis Model Linier di Ruas Jalan Raya Kertajaya Indah Surabaya ABSTRAK Volume 7, omor 1, Agustus 009 Indeks Tngkat Pelayanan Jalan Berbass Model Lner d Ruas Jalan Raya Kertajaya Indah Surabaya Hendrata Wbsana Staft Pengajar Program Stud Teknk Spl UP Veteran Jatm emal: hw00198@yahoo.com;

Lebih terperinci

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB II TEORI ALIRAN DAYA

BAB II TEORI ALIRAN DAYA BAB II TEORI ALIRAN DAYA 2.1 UMUM Perhtungan alran daya merupakan suatu alat bantu yang sangat pentng untuk mengetahu konds operas sstem. Perhtungan alran daya pada tegangan, arus dan faktor daya d berbaga

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Data terdr dar dua data utama, yatu data denyut jantung pada saat kalbras dan denyut jantung pada saat bekerja. Semuanya akan dbahas pada sub bab-sub bab berkut. A. Denyut Jantung

Lebih terperinci

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c 6 A PEMAHASA Pada bab sebelumnya telah dbahas teor-teor yang akan dgunakan untuk menyelesakan masalah program lner parametrk. Pada bab n akan dperlhatkan suatu prosedur yang lengkap untuk menyelesakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL Analss sumbangan sektor-sektor ekonom d Bal terhadap pembangunan ekonom nasonal bertujuan untuk mengetahu bagamana pertumbuhan dan

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Dalam kehdupan sehar-har, serngkal dumpa hubungan antara suatu varabel dengan satu atau lebh varabel lan. D dalam bdang pertanan sebaga contoh, doss dan ens pupuk yang dberkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Peneltan dlaksanakan d Desa Sempalwadak, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang pada bulan Februar hngga Me 2017. Pemlhan lokas peneltan dlakukan secara purposve

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang I ENDHULUN. Latar elakang Mengambl keputusan secara aktf memberkan suatu tngkat pengendalan atas kehdupan spengambl keputusan. lhan-plhan yang dambl sebenarnya membantu dalam penentuan masa depan. Namun

Lebih terperinci

Kata kunci : daya, bahan bakar, optimasi, ekonomis. pembangkitan yang maksimal dengan biaya pengoperasian unit pembangkit yang minimal.

Kata kunci : daya, bahan bakar, optimasi, ekonomis. pembangkitan yang maksimal dengan biaya pengoperasian unit pembangkit yang minimal. Makalah Semnar Tugas Akhr MENGOPTIMALKAN PEMBAGIAN BEBAN PADA UNIT PEMBANGKIT PLTGU TAMBAK LOROK DENGAN METODE LAGRANGE MULTIPLIER Oleh : Marno Sswanto, LF 303 514 Abstrak Pertumbuhan ndustr pada suatu

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ABSTRAK STEVANY HANALYNA DETHAN Fakultas Ekonom Unv. Mahasaraswat Mataram e-mal : stevany.hanalyna.dethan@gmal.com

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

III PEMBAHASAN. merupakan cash flow pada periode i, dan C. berturut-turut menyatakan nilai rata-rata dari V. dan

III PEMBAHASAN. merupakan cash flow pada periode i, dan C. berturut-turut menyatakan nilai rata-rata dari V. dan Pada bab n akan dbahas mengena penyelesaan masalah ops real menggunakan pohon keputusan bnomal. Dalam menentukan penlaan proyek, dapat dgunakan beberapa metode d antaranya dscounted cash flow (DF). DF

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 28 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1 Kerangka Pemkran dan Hpotess Dalam proses peneltan n, akan duj beberapa varabel software yang telah dsebutkan pada bab sebelumnya. Sesua dengan tahapan-tahapan

Lebih terperinci

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA Regres Lnear Tujuan Pembelajaran Menjelaskan regres dan korelas Menghtung dar persamaan regres dan standard error dar estmas-estmas untuk analss regres lner sederhana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BEBAN DAN TAHANAN (LOAD AND RESISTANCE FACTOR)

BAB V ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BEBAN DAN TAHANAN (LOAD AND RESISTANCE FACTOR) BAB V ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BEBAN DAN TAHANAN (LOAD AND RESISTANCE FACTOR) 5.1 Umum Pada bab V n dbahas mengena hasl perhtungan faktor-faktor beban (load) atau serng dsebut dengan faktor pengal beban,

Lebih terperinci

PENJADWALAN PRODUKSI di PT MEUBEL JEPARA PROBOLINGGO

PENJADWALAN PRODUKSI di PT MEUBEL JEPARA PROBOLINGGO Prosdng Semnar Nasonal Manajemen Teknolog III Program Stud MMTITS, Surabaya 4 Pebruar 2006 PENJADWALAN PRODUKSI d PT MEUBEL JEPARA PROBOLINGGO Mohammad Khusnu Mlad, Bobby Oedy P. Soepangkat, Nurhad Sswanto

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

DISTRIBUSI HASIL PENGUKURAN DAN NILAI RATA-RATA

DISTRIBUSI HASIL PENGUKURAN DAN NILAI RATA-RATA DISTRIBUSI HASIL PENGUKURAN DAN NILAI RATA-RATA Dstrbus Bnomal Msalkan dalam melakukan percobaan Bernoull (Bernoull trals) berulang-ulang sebanyak n kal, dengan kebolehjadan sukses p pada tap percobaan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukan, guna menjawab persoalanpersoalan yang d hadap. Adapun

Lebih terperinci

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Sebuah jarngan terdr dar sekelompok node yang dhubungkan oleh busur atau cabang. Suatu jens arus tertentu berkatan dengan setap busur. Notas standart untuk menggambarkan sebuah jarngan

Lebih terperinci

MANAJEMEN LALU LINTAS AKIBAT PEMBANGUNAN APARTEMEN DE PAPILIO TAMANSARI SURABAYA

MANAJEMEN LALU LINTAS AKIBAT PEMBANGUNAN APARTEMEN DE PAPILIO TAMANSARI SURABAYA MANAJEMEN LALU LINTAS AKIBAT PEMBANGUNAN APARTEMEN DE PAPILIO TAMANSARI SURABAYA M. Ekky Gigih Prakoso, Cahya Buana, ST., MT. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data. BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan harus dsesuakan dengan masalah dan tujuan peneltan, hal n dlakukan untuk kepentngan perolehan dan analss data. Mengena pengertan metode peneltan,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 2 LNDSN TEORI 2. Teor engamblan Keputusan Menurut Supranto 99 keputusan adalah hasl pemecahan masalah yang dhadapnya dengan tegas. Suatu keputusan merupakan jawaban yang past terhadap suatu pertanyaan.

Lebih terperinci

Model Potensial Gravitasi Hansen untuk Menentukan Pertumbuhan Populasi Daerah

Model Potensial Gravitasi Hansen untuk Menentukan Pertumbuhan Populasi Daerah Performa (2004) Vol. 3, No.1: 28-32 Model Potensal Gravtas Hansen untuk Menentukan Pertumbuhan Populas Daerah Bambang Suhard Jurusan Teknk Industr, Unverstas Sebelas Maret, Surakarta Abstract Gravtaton

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5 33 III.METODE PENELITIAN A Jens Dan Desan Peneltan. Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan kuanttatf. Peneltan n merupakan peneltan korelas yang bertujuan untuk mengetahu hubungan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

PENGGUNAAN DINDING GESER SEBAGAI ELEMEN PENAHAN GEMPA PADA BANGUNAN BERTINGKAT 10 LANTAI

PENGGUNAAN DINDING GESER SEBAGAI ELEMEN PENAHAN GEMPA PADA BANGUNAN BERTINGKAT 10 LANTAI PENGGUNAAN DINDING GESER SEBAGAI ELEMEN PENAHAN GEMPA PADA BANGUNAN BERTINGKAT 10 LANTAI Reky Stenly Wndah Dosen Jurusan Teknk Spl Fakultas Teknk Unverstas Sam Ratulang Manado ABSTRAK Pada bangunan tngg,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi Daftar Is Daftar Is... Kata pengantar... BAB I...1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan...2 BAB II...3 TINJAUAN TEORITIS...3 2.1 Landasan Teor...4 BAB III...5 PEMBAHASAN...5

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analsa Pemlhan Model Tme Seres Forecastng Pemlhan model forecastng terbak dlakukan secara statstk, dmana alat statstk yang dgunakan adalah MAD, MAPE dan TS. Perbandngan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusa dlahrkan ke duna dengan ms menjalankan kehdupannya sesua dengan kodrat Illah yakn tumbuh dan berkembang. Untuk tumbuh dan berkembang, berart setap nsan harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan. 0. Uji fungsi distribusi empiris yang populer, yaitu uji. distribusi nol

BAB I PENDAHULUAN. dan. 0. Uji fungsi distribusi empiris yang populer, yaitu uji. distribusi nol BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagan besar peneltan-peneltan bdang statstka berhubungan dengan pengujan asums dstrbus, bak secara teor maupun praktk d lapangan. Salah satu uj yang serng dgunakan

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Negosas Negosas dapat dkategorkan dengan banyak cara, yatu berdasarkan sesuatu yang dnegosaskan, karakter dar orang yang melakukan negosas, protokol negosas, karakterstk dar nformas,

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah, III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Suatu peneltan dapat berhasl dengan bak dan sesua dengan prosedur lmah, apabla peneltan tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA

UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA MARULAM MT SIMARMATA, MS STATISTIK TERAPAN FAK HUKUM USI @4 ARTI UKURAN LOKASI DAN VARIASI Suatu Kelompok DATA berupa kumpulan nla VARIABEL [ vaabel ] Ms banyaknya

Lebih terperinci

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Perancangan Sstem Sstem yang akan dkembangkan adalah berupa sstem yang dapat membantu keputusan pemodal untuk menentukan portofolo saham yang dperdagangkan d Bursa

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4. PENGUJIAN PENGUKURAN KECEPATAN PUTAR BERBASIS REAL TIME LINUX Dalam membuktkan kelayakan dan kehandalan pengukuran kecepatan putar berbass RTLnux n, dlakukan pengujan dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Fuzzy Set Pada tahun 1965, Zadeh memodfkas teor hmpunan dmana setap anggotanya memlk derajat keanggotaan yang bernla kontnu antara 0 sampa 1. Hmpunan n dsebut dengan hmpunaan

Lebih terperinci

APLIKASI FUZZY LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI LAMPU (Studi Kasus di PT. Sinar Terang Abadi )

APLIKASI FUZZY LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI LAMPU (Studi Kasus di PT. Sinar Terang Abadi ) APLIKASI FUZZY LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI LAMPU (Stud Kasus d PT. Snar Terang Abad ) Bagus Suryo Ad Utomo 1203 109 001 Dosen Pembmbng: Drs. I Gst Ngr Ra Usadha, M.S Jurusan Matematka

Lebih terperinci

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK:

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK: BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK: BAB IX. STATISTIKA Contoh : hasl ulangan Matematka 5 sswa sbb: 6 8 7 6 9 Pengertan Statstka dan

Lebih terperinci

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani /

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani    / KORELASI DAN REGRESI LINIER 9 Debrna Puspta Andran www. E-mal : debrna.ub@gmal.com / debrna@ub.ac.d 2 Outlne 3 Perbedaan mendasar antara korelas dan regres? KORELASI Korelas hanya menunjukkan sekedar hubungan.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

Hubungan Model Kurva Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga di Provinsi Sulawesi Selatan dengan Elastisitasnya

Hubungan Model Kurva Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga di Provinsi Sulawesi Selatan dengan Elastisitasnya Vol. 8, No., 9-101, Januar 01 Hubungan Model Kurva Pengeluaran Konsums Rumah Tangga d Provns Sulawes Selatan dengan Elaststasnya Adawayat Rangkut Abstrak Seleks kurva pengeluaran konsums masyarakat Sulawes

Lebih terperinci

Lucia Ingrid Regina Lefrandt ABSTRAK

Lucia Ingrid Regina Lefrandt ABSTRAK KAPASITAS DAN TINGKAT PELAYANAN RUAS JALAN PIERE TENDEAN MANADO PADA KONDISI ARUS LALU LINTAS SATU ARAH Luca Ingrd Regna Lefrandt ABSTRAK Berdasarkan lmu rekayasa lalu lntas yang telah dpaham untuk mempelajar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakan Kualtas telah menjad karakterstk utama dalam oransas atau perusahaan aar dapat berkemban lebh bak la dalam bdan produks d suatu oransas atau perusahaan. Hal n dpenaruh

Lebih terperinci