DAILY REPORT 17 September 2015

dokumen-dokumen yang mirip
DAILY REPORT 22 September 2015

WEEKLY REPORT 14 September 2015

DAILY REPORT 23 Januari 2015

DAILY REPORT 11 Maret 2016

WEEKLY REPORT 01 Februari 2016

DAILY REPORT 15 September 2015

DAILY REPORT 06 Oktober 2015

DAILY REPORT 16 September 2015

DAILY REPORT 28 Agustus 2015

DAILY REPORT 25 Agustus 2015

DAILY REPORT 11 September 2015

DAILY REPORT 12 April 2016

DAILY REPORT 14 February 2014

DAILY REPORT 26 Agustus 2015

DAILY REPORT 17 September 2014

WEEKLY REPORT 04 August 2014

DAILY REPORT 09 August 2016

WEEKLY REPORT 11 Juli 2016

WEEKLY REPORT 14 Maret 2016

WEEKLY REPORT 18 August 2014

DAILY REPORT 22 April 2016

WEEKLY REPORT 16 Februari 2015

DAILY REPORT 20 April 2016

DAILY REPORT 12 Agustus 2015

DAILY REPORT 15 April 2016

DAILY REPORT 23 September 2015

WEEKLY REPORT 04 May 2015

Indonesia Outlook

DAILY REPORT 27 April 2016

DAILY REPORT 06 Agustus 2015

DAILY REPORT 25 Februari 2016

DAILY REPORT 18 Maret 2016

DAILY REPORT 25 Mei 2016

DAILY REPORT 09 January 2014

DAILY REPORT 24 January 2014

DAILY REPORT 27 Oktober 2015

WEEKLY REPORT 02 Maret 2015

DAILY REPORT. 09 October 2013

DAILY REPORT 14 October 2016

DAILY REPORT 27 Agustus 2015

DAILY REPORT 22 Maret 2016

DAILY REPORT 24 November 2016

DAILY REPORT 02 January 2014

DAILY REPORT 01 Maret 2016

DAILY REPORT 21 September 2016

DAILY REPORT 20 September 2016

DAILY REPORT 23 Aug 2017

DAILY REPORT 28 April 2016

DAILY REPORT 15 August 2014

DAILY REPORT 30 January 2014

WEEKLY REPORT 19 September 2016

DAILY REPORT 06 Sep 2017

Today s Pick. Highlight. Ekonomi : ADB tawarkan pinjaman US$ 10 miliar. BKSL MLPT ADHI JSMR. : Membukukan pendapatan naik sebesar 5,6%.

DAILY REPORT 05 February 2014

RISET SAHAM HARIAN SAMUEL SEKURITAS INDONESIA. jcii Wei mi S wwei uwei. Senin, 11 Januari Kekhawatiran akan China masih berlanjut.

DAILY REPORT 13 May 2014

WEEKLY REPORT 05 Desember 2016

DAILY REPORT 19 March 2014

DAILY REPORT 14 April 2016

DAILY REPORT 27 September 2016

DAILY REPORT 31 August 2016

DAILY REPORT 16 January 2018

DAILY REPORT 03 September 2015

DAILY REPORT 02 November 2016

DAILY REPORT 16 Oktober 2014

DAILY REPORT 05 August 2016

DAILY REPORT 24 Februari 2015

DAILY REPORT 03 September 2014

WEEKLY REPORT 03 October 2016

DAILY REPORT 14 May 2014

WEEKLY REPORT 19 Desember 2016

WEEKLY REPORT 18 Juli 2016

WEEKLY REPORT 27 April 2015

DAILY REPORT 27 Juli 2017

WEEKLY REPORT 13 Desember 2016

DAILY REPORT 11 February 2014

WEEKLY REPORT 11 April 2016

DAILY REPORT 06 Januari 2015

DAILY REPORT 14 November 2013

DAILY REPORT 16 August 2016

DAILY REPORT 23 September 2016

DAILY REPORT 13 April 2016

DAILY REPORT 29 January 2014

DAILY REPORT 24 October 2013

DAILY REPORT 12 December 2017

DAILY REPORT 13 Mei 2016

WEEKLY REPORT 26 Oktober 2015

DAILY REPORT 29 September 2016

Daily Report. 21 March 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

DAILY REPORT 15 Aug 2017

DAILY REPORT 29 Maret 2016

DAILY REPORT 04 September 2015

WEEKLY REPORT 27 Desember 2016

WEEKLY REPORT 18 May 2015

Weekly Report. 12 March 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

DAILY REPORT 01 November 2016

DAILY REPORT 31 October 2013

DAILY REPORT 21 Oktober 2014

DAILY REPORT 14 Januari 2016

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011

Transkripsi:

DAILY REPORT NEWS HEADLINES ADHI bukukan kontrak baru Rp9,6 triliun ADHI usulkan harga rights issue di Rp 1560 WIKA & ADHI rencana cari pinjaman dari CDB untuk garap proyek WSKT targetkan kontrak baru Rp 39 triliun NRCA realisasiksn 60,9% target kontrak baru SIAP bangun pembangkit listrik USD 145 juta HMSP peroleh fasilitas pinjaman lebih dari 50% ekuitas dari PM Finance Adikarsa Sarana jual 0,46% saham EMTK Pendapatan ISSP naik 17% YoY hingga Agustus 2015 KRAS perkuat bisnis non baja SMCB peroleh pinjaman Rp 750 miliar RALS turunkan target pendapatan 2015 RALS perpanjang periode buy back saham hingga 15 Maret 2017 MPM Finance peroleh komitmen pinjaman senilai USD 150 juta EXCL kerja sama dengan Indomaret jual pulsa XL EXCL targetkan penjualan pulsa di Indomaret naik 30% Fubon Financial Holding Co Ltd, Taiwan dikabarkan minat beli PNBN BBRI salurkan KUR Rp1,5 triliun BMRI & BSM kenalkan produk Simpel BBTN kaji masuk ke bisnis keuangan lain (multifinance) BBTN terima fasilitas pinjaman RMB 5 miliar dari Bank ICBC Indonesia GWSA hanya garap 2 proyek di 2015, turunkan target pra-penjualan OJK & Kemnakertrans koordinasi kewajiban WNA miliki polis asuransi JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Dari perspektif teknikal mengindikasikan sinyal positif bagi IHSG, hal ini tercermin Support Level baik dari leading indicator 4315/4298/4270 maupun lagging indicator. Indikator MACD Resistance dan Stochastic Level mengkonfirmasikan 4360/4388/4405 positif bagi IHSG. Demikian dengan Major Trend MA5 dan MA20 juga Down mengkonfirmasikan positif bagi indeks. Selain Minor itu, Trend pola yang diperlihat candle Down terindikasikan positif bagi IHSG JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG 4332.513-14.647 5,188.41 3,627.77 LQ-45 728.938-3.681 927.88 2,217.71 MARKET REVIEW Pada hari Rabu (16/09), IHSG ditutup melemah 14,65 poin (0,34%) dari level 4.347,16 ke level 4.332,51. Sektor yang memimpin indeks ke zona merah adalah industri dasar yang melemah 1,57%, aneka industri melemah 1,45%, dan sektor konsumer yang melemah 0,81%. Pelemahan tersebut juga didorong oleh net sell asing yang mencapai Rp 378.7 miliar. BEI mengatakan bahwa tidak ada kebijakan yang bisa menahan arus keluar dana asing tersebut. Namun menurut Direktur Pengembangan BEI, selama pasar bertransaksi dan transparan, dana asing bisa masuk kembali kapan saja. Ia juga menambahkan bahwa harga saham di dalam negeri saat ini sudah mencerminkan sentimen yang beredar di pasar salah satunya rencana bank sentral Amerika Serikat (the Fed) menaikan suku bunga. Sebagai regulator, BEI bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan melakukan antisipasi dalam hal menjaga semua transaksi dan aktifotas perdagangan efek di pasar modal Indonesia sejalan dengan peraturan yang sudah ditetapkan. Dari global, perdagangan di bursa saham Wall Street berakhir di zona hijau pada hari selasa (15/09). Penguatan ini didukung oleh penjualan ritel AS yang menguat tipis pada bulan Agustus. Penjualan ritel menguat 0.2% didukung oleh penjualan auto yang kuat, namun level ini dibawah estimasi pasar. Data ini adalah data-data terakhir yang dikeluarkan sebelum pertemuan FOMC yang akan mulai hari Rabu (16/09). Bank sentral AS akan mengumumkan pada hari Kamis naik atau tidaknya Fed rate, setelah berada di level sangat rendah sejak tahun 2006. Dari regional, indeks Nikkei 225 ditutup turun 145,12 poin (0,81%) ke level 18.171,60 dari level 18.026,48 sehari sebelumnya. Penguatan tersebut mengikuti rally dari pasar saham AS dan Eropa. Penguatan juga datang dari Bank of Japan yang menyelesaikan pertemuan 2 hari nya dengan tidak merubah kebijakan moneter. Di lain sisi, indeks Shanghai Composite ditutup melemah 147,09 poin (4,89%) ke level 3.152,26 dari level 3.005,17 sehari sebelumnya. Penguatan ini terjadi setelah melemah 6% selama dua hari sebelumnya. Namun, volume di hari ini masih sangat kecil karena pelaku pasar masih mengantisipasi pergerakan yang akan terjadi dari hasil FOMC yang mendatang. Adapun, indeks Hang Seng ditutup naik 511,43 poin (2,38%) ke level 21.966,66 mengikuti pasar Saham Tiongkok. Dari Eropa, saham-saham Eropa tentatif menguat pada awal perdangangan hari ini. MARKET VIEW IMF masih meyakini bahwa kondisi perekonomian global hingga akhir tahun ini diperkirakan belum menunjukkan perbaikan. IMF telah merevisi ke bawah outlook pertumbuhan ekonomi global tahun 2015. IMF memberikan indikasi bahwa perekonomian global tahun 2015 akan tumbuh sekitar 3,3%. Namun, pada sidang G20, IMF kembali merevisi outlook pertumbuhan ekonomi global di kisaran 3,2%. Padahal awal tahun IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi global akan mencapai 3,5%. Sementara itu Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dalam Rapat dengan Komisi XI DPR, mengatakan perekonomian global pada tahun 2016 akan lebih baik dibanding kondisi tahun ini. Perekonomian global diperkirakan tumbuh pada kisaran 3,8%, atau lebih tinggi dibanding 2015. Karena menurutnya banyak harapan 2016 akan lebih baik, berbeda dengan tahun ini, ekonomi AS yang diperkirakan membaik ternyata masih melambat. Demikian halnya dengan perekonomian Cina diprediksi berpotensi tumbuh di bawah 7%. Kondisi tersebut diperkirakan akan berimbas banyak pada negara-negara emerging market, termasuk Indonesia. Kondisi dari perekonomian global yang diperkirakn melambat hingga akhir tahun ini, akan tetapi jika ekspektasi perekonomian di tahun 2016 akan lebih baik, setidaknya dapat memberikan pandangan yang positif bagi pelaku pelaku pasar, diharapkan mampu meredam keterpurukan IHSG jelang berakhirnya tahun 2015. Sisi lainnya, berkenaan dengan paket kebijakan ekonomi tahap pertama yang diumumkan pemerintah tanggal 9 September 2015, belum mampu memberikan kepercayaan yang berarti bagi pelaku pasar khusus Asing. Padahal, paket ekonomi tersebut salah satunya memberikan kemudahan masuknya investasi asing ke Indonesia. Saat ini, semua mata tertuju pada pernyataan dan konferensi pers the Fed pada hari Jumat. Apakah Fed rate akan naik pada pada pertemuan kali ini. Meski masih terbagi pendapat mengenai Fed rate, namun survey Fed oleh CNBC memperkirakan kenaikan suku bunga akan terjadi pada pertemuan kali ini. Federal Open Market Committee diperkirakan dapat menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam 9 tahun. Di tenagh bayang-bayang ketidakpastian pasar atas keputusan the Fed ini. Indeks Wall Street masih mampu ditutup menguat pada hari Rabu. Sebelumnya pada hari yang sama saham Eropa juga ditutup menguat. Bahkan indeks Nikkei pada pembukaan perdagang hari ini berada di teritori positif. Faktor positif dari pasar global diperkirakan bisa memberikan dukungan bagi IHSG melaju ke zona positif pada perdagangan saham hari ini. 1

Adhi Karya (ADHI) membukukan kontrak baru sebesar Rp9,6 triliun per pekan ketiga September 2015 atau sekitar 51% dari target tahun ini. Adapun dari realisasi kontrak baru tersebut, sebesar 88% berasal dari lini bisnis konstruksi dan sisanya 12% merupakan proyek-proyek dari lini bisnis lainnya. Berdasarkan segmentasi, sebesar 43% kontrak baru tersebut berasal dari swasta, 13% dari BUMN, dan APBN atau APBD sebesar 44%. Perseroan optimis dapat meraih target kontark sepanjang tahun ini sebesar Rp18,7 triliun. Adhi Karya (ADHI) akan mengusulkan harga pelaksanaan rights issue sebesar Rp 1560 per saham dengan mengeluarkan 1.759.529.376 saham baru. Rasio ditetapkan 1.250:1.221. Rencananya, perseroan akan melakukan RUPSLB pada 22 September 2015. Cum dan ex di pasar regular/negosiasi pada 30 September-1 Oktober 2015. Masa perdagangan HMETD pada 7-13 Oktober 2015. Dana hasil rights issue ini akan digunakan untuk membangun transportasi masal berbasis rel kereta beserta stasiun dan properti pendukungnya. Wijaya Karya (WIKA) dan Adhi Karya (ADHI) berencana memperoleh pinjaman dari China Development Bank (CDB). Pinjaman itu dibutuhkan karena dua emiten konstruksi ini berencana menggarap proyek besar dengan nilai besar. WIKA menargetkan pinjaman untuk pengerjaan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa V, di Banten berkapasitas 2x1.000 MW dengan investasi yang dibutuhkan sebesar USD 1,5 juta per MW. Total proyek tersebut akan bernilai sekitar USD 3 miliar atau Rp 42 triliun. Nantinya WIKA akan menggarapnya bersama China Nuclear Engineering Group Corporation Ltd (CNEC) dan PT Sumber Segara Primadaya. Namun, WIKA hanya akan memegang porsi minoritas di sana. Perseroan memperkirakan perjanjian pengerjaan proyek PLTU itu baru akan berlangsung awal tahun 2016, sehingga kepastian pendanaannya akan selesai di tahun 2016. Sedangkan ADHI berharap memperoleh pendanaan untuk pengerjaan proyek Light Rail Transit (LRT) sepanjang 83,6 km. Proyek tersebut terdiri dari 2 tahap dengan total 6 lintas pelayanan. Investasi yang dibutuhkan sekitar Rp 20 triliun. Dana Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue ADHI sekitar Rp 2,75 triliun. Menurut manajemen, pengerjaan satu layanan dengan raihan dana right issue tak akan mencukupi. Oleh karena itu, ADHI memerlukan pendanaan lain berupa pinjaman. Meski begitu ADHI maupun WIKA belum memiliki komitmen terkait pinjaman CDB tersebut. Sebab ADHI tengah berfokus mengerjakan right issue dan WIKA masih menunggu kepastian Penyertaan Modal Negara (PMN). Waskita Karya (WSKT) menaikkan target kontrak baru tahun ini sebesar 66,6% menjadi Rp 39 triliun, dari target sebelumnya Rp 23,4 triliun. Hingga pertengahan September tahun ini, perseroan memperoleh kontrak baru Rp 16,6 triliun atau setara 70,9% dari target awal ditetapkan sejak awal tahun yakni Rp 23,4 triliun. Jumlah tersebut cukup tinggi terutama karena WSKT memenangkan tender konstruksi proyek tol Solo-Ngawi-Kertosono. Kontrak yang diperoleh perseroan berasal dari proyek pemerintah dengan porsi 40%, BUMN 40% dan swasta 20%. Dalam delapan bulan berjalan, realisasi perolehan kontrak baru Nusa Raya Cipta (NRCA) telah mencapai Rp2,5 triliun atau 60,9% dari target 2015. Meskipun belum memperoleh pengerjaan kontrak baru yang terkait proyek infrastruktur pada tahun ini, perseroan meyakini target yang ditetapkan sebesar Rp4,1 triliun akan bisa tercapai. Phillip Morris Finance SA akan memberikan pinjaman kepada perusahaan afiliasinya, HM Sampoerna (HMSP) maksimal sebesar Rp 13,49 triliun. Aksi ini dalam rangka memenuhi peningkatan modal kerja dan pengelolaan dana HMSP. Pinjaman tahap I memiliki jangka waktu 24 bulan hingga 1 September 2025. HMSP memperoleh pinjaman melebihi 50% nilai ekuitasnya berupa fasilitas pinjaman (uncommitted revolving loan facility) dari Philip Morris Finance SA (PM Finance), perusahaan terafiliasi yang bermarkas di Swiss. Manfaat dari transaksi ini adalah tidak adanya mekanisme penjaminan, potensi suku bunga yang rendah, serta likuiditas dan kemudahan proses. Pinjaman ini akan memiliki jangka waktu 24 bulan setiap penarikan dana. Mekanisme suku bunganya akan disamakan atau lebih rendah dibanding bank asing yang beroperasi di Jakarta. Setelah memperoleh pinjaman, HMSP akan bergantian memberi pinjaman kepada PM Finance. Nilai pinjaman ke PM Finance ini tak akan melebihi 100% laba bersih perseroan. HMSP diasumsikan memiliki potensi kelebihan dana pada awal tahun 2016. Apabila proses penerbitan saham baru berjalan dengan lancar, maka dana yang dapat dipinjamkan adalah Rp 10,02 triliun dari laba bersih perseroan pada semester I yang disetahunkan. Saat ini, HMSP tengah dalam proses penambahan jumlah saham publik atau free float. Rencananya HMSP akan melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue 267,72 juta saham baru atau setara 5,8% modal ditempatkan dan disetor penuh. Dengan demikian saham publik HMSP akan meningkat jadi 7,62% dan kepemilikan PT Philip Morris Indonesia turun menjadi 92,38%. Di tengah tekanan yang melanda industri baja, Krakatau Steeel (KRAS) akan melanutkan rencana untuk memperkuat bisnis di bidang selain baja yang dijalankan oleh sejumlah anak perusahaan. Sejumlah anak perusahan itu diantaranya Krakatau Tirta Industri, Krakatau Daya Listrik, dan Krakatau Bandar Samudera. Holcim Indonesia (SMCB) memperoleh pinjaman sebesar Rp 750 miliar dari Bank CIMB Niaga. Bunga ditetapkan sesuai dengan suku bunga acuan Bank Indonesia (JIBOR) tiga bulanan ditambah margin dengan tenor lima tahun. Steel Pipe Industry of Indonesia (ISSP) membukukan pendapatan sebesar Rp 2,4 triliun hingga Agustus 2015, tumbuh 17% YoY. Perseroan memperoleh keuntungan dari peraturan pemerintah yang mewajibkan proyek pemerintah menggunakan produk lokal. ISSP meningkatkan kapasitas di pabrik lama dan baru yaitu di Gresik dan Sidoarjo. Sekawan Intiprima (SIAP) akan membangun dua pembangkit listrik swasta berkapasitas 130 MW berkisar USD 125-145 juta bulan Oktober 2015. Pembangkit yang dibangun terdiri atas pembangkit listrik tenaga biomassa (PLTBm) berkapasitas 10X10 MW dengan investasi sekitar USD 80-100 juta, sedangkan sisanya pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) sebesar 2X15 MW senilai USD 45 juta. Pengembangan tahap pertama PLTBm berkapasitas 2X10 MW dan PLTU batubara sebesar 2X15 MW pada bulan depan. Mitra Pinasthika Mustika (MPM) Finance, anak usaha Mitra Pinasthika Mustika (MPMX), segera memperoleh komitmen pinjaman dari sindikasi bank senilai USD 150 juta. Fasilitas tersebut lebih besar dari target semula yang senilai USD 100 juta. Pinjaman tersebut akan digunakan untuk ekspansi pembiayaan MPM Finance. 2

PT Adikarsa Sarana, pemegang 16,83% saham Elang Mahkota Teknologi (EMTK), melepas 26 juta unit saham atau setara 0,46% saham EMTK dengan harga penjualan Rp 9100 per saham. Dari transaksi itu, Adikarsa Sarana meraih dana segar sekitar Rp 236,6 miliar yang dilakukan pada 4 September 2015. Ramayana Lestari Sentosa (RALS) memperoleh persetujuan pemegang saham untuk memperpanjang periode pembelian kembali saham (buyback) yang telah terdaftar di BEI. Awalnya berdasarkan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 22/SEOJK.04/2015 aksi korporasi tersebut hanya bisa dilakukan hingga 24 November 2015. Dengan persetujuan itu maka perseroan boleh memperpanjangnya hingga 15 Maret 2017. Ramayanan Lestari Sentosa (RALS) menurunkan target pendapatan tahun ini menjadi Rp7,6 triliun atau turun 5% dari proyeksi awal senilai Rp8 triliun. Kondisi ekonomi yang membuat daya beli melemah, berdampak pada turunnya penjualan perseroan. Dengan diturunkannya proyeksi kinerja tersebut, perseroan menahan ekspansi untuk merek Ramayana dengan tidak membuka gerai baru pada tahun ini. Sebelumnya, perseroan berniat menyiapakan lima hingga enam lokasi untuk gerai di luar SPAR. Perseroan hanya akan membuka 16 gerai SPAR hingga akhir 2015 atau satu gerai lebih banyak dari rencana awal. Fubon Financial Holding Co Ltd asal Taiwan dikabarkan berminat membeli 39% saham Bank Pan Indonesia (PNBN) yang bernilai USD 612 juta. Pada Agustus 2015, Reuters melaporkan bahwa ANZ telah menunjuk Goldman Sachs Group untuk menjadi arranger penjualan sahamnya di Panin yang diperkirakan akan menarik peminat dari China, Taiwan dan Jepang. Sementara itu pembicaraan antara ANZ dan Mizuho FInancial Group batal, karena permintaan Mizuho yang ingin lebih banyak jajaran direksinya di Panin ditolak oleh keluarga Gunawan yang menguasai 46,5% saham Bank Pan Indonesia Bank Mandiri (BMRI) bersama Bank Syariah Mandiri (BSM) mengenalkan produk simpanan pelajar (Simpel) untuk mendorong budaya menabung sejak dini bagi pelajar. Produk tabungan ini menyasar para peserta didik mulai jenjang PAUD hingga SMA dan pondok pesantren. Saat ini Bank Mandiri telah bekerja sama dengan 63 sekolah untuk mendukung pengembangan simpanan pelajar ini. Simpel memiliki setoran awal yang terjangkau dan bebas biaya administrasi bulanan. Sebagai tahap awal, Bank Mandiri akan mengembangkan Simpel di wilayah Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi. Untuk selanjutnya secara bertahap produk Simpel akan dikembangkan ke berbagai wilayah Indonesia. Melalui produk Simpel ini, Bank Mandiri juga berharap dapat mendorong kenaikan simpanan dalam bentuk dana murah. Bank Tabungan Negara (BBTN) menerima fasilitas pinjaman senilai RMB 5 miliar atau setara Rp 11,4 triliun dari PT Bank ICBC Indonesia. Pinjaman ini berskema bilateral loan agreement atau perjanjian pinjaman bilateral. Sekitar satu bulan sejak diluncurkan, Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang berhasil disalurkan oleh Bank Rakyat Indonesia (BBRI) telah mencapai Rp1,5 triliun, naik pesat bila dibandingkan dengan pencapaian selama dua pekan pertama sebesar Rp478 miliar. Dana usaha untuk kredit mikro tersebut disalurkan kepada 108.000 nasabah yang tersebar di seluruh penjuru daerah dengan kuota terbesar di Pulau Sumatra dan Pulau Jawa. Untuk meningkatkan penyaluran kredit usaha mikro ini, perseroan menetapkan strategi baru, Sabtu dan Minggu karyawan BBRI tetap masuk kerja. XL Axiata (EXCL) bekerja sama dengan Indomaret dalam penjualan pulsa XL, dimana pelanggan akan mendapatkan harga sesuai nilai pulsa yang dibeli. Kerja sama dengan Indomaret itu merupakan salah satu bentuk penyesuaian atas pergeseran trend berbelanja pada masyarakat Indonesia ke toko-toko modern, sekaligus upaya XL untuk lebih mempermudah pelanggan mendapatkan produk XL. Layanan penjualan pulsa ini berlaku di semua toko Indomaret di seluruh Indonesia, mulai tanggal 1 September 2015. Saat ini terdapat 11.466 toko Indomaret yang berlokasi hingga ke pelosok-pelosok daerah. XL Axiata (EXCL) menargetkan penjualan pulsa lewat gerai Indomaret meningkat 30% dengan adanya kerja eksklusif antara kedua pihak. Sebelumya kerja sama tersebut, penjualan pulsa di gerai Indomaret rata-rata hanya Rp 12 miliar per minggu atau sekitar Rp 624 miliar per tahun. Greenwood Sejahtera (GWSA) hanya akan garap 2 proyek selama tahun 2015 ini akibat kondisi industri properti yang tidak konduktif. Perseroan berupaya memacu pendapatan dari proyek The City Center II Jakarta dan Capital Square Surabaya. Untuk tahun ini perseroan menurunkan target pendapatan marketing menjadi hanya sebesar Rp200 miliar dari target awal yaitu Rp2 triliun. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) segera berkoordinasi dengan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemnakertrans) terkait kewajiban tenaga kerja asing (TKA) di Indonesia memiliki polis asuransi. OJK menyarankan agar Kemnakertrans membentuk konsorsium asuransi yang dapat menghimpun polis asuransi TKA. OJK akan berkoordinasi dengan Kemnakertrans untuk menyusun kriteria perusahaan asuransi dan produk asuransi TKA. Nantinya ada aturan turunan yang akan menyusun kriteria tersebut. Bank Tabungan Negara (BBTN) sedang melakukan kajian mendalam untuk masuk ke bisnis keuangan lainnya, yakni multi finance. Langkah ini dilakukan sebagai upaya BBTN melakukan diversifikasi usaha. Sementara itu BBTN menyatakan sudah siap menjadi pemegang saham mayoritas terkait pendirian anak usaha perusahaan asuransi jiwa. Perseroan meyakini proses pendirian perusahaan asuransi tersebut dapat selesai tahun 2015. BBTN mengajak Dana Pensiun (Dapen) BTN dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Perseroan) terkait pembentukan perusahaan asuransi. BBTN ingin menguasai saham mencapai 50% lebih atau menjadi mayoritas dari perusahaan patungan tersebut. 3

COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel 47,36 0,21 TLKM (US) 38 13.649-336 Natural Gas (US$)/mmBtu 2,66 0,00 ANTM (GR) 0,02 310-16 Gold (US$)/Ounce 1120,25 0,73 Nickel (US$)/MT 10130,00 35,00 Tin (US$)/MT 15675,00 100,00 Coal (NEWC) (US$)/MT* 57,90-4,50 Coal (RB) (US$)/MT* 52,10-11,26 CPO (ROTH) (US$)/MT 610,00 10,00 CPO (MYR)/MT 2054,00 31,50 Rubber (MYR/Kg) 684,00 3,00 Pulp (BHKP) (US$)/per ton 809,47 1,52 *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Country Indices Change PER (X) PBV (X) %Day %YTD 2014E 2015F 2014E 2015F Market Cap (USD Bn) USA DOW JONES INDUS. 16739,95 0,84-6,08 15,26 14,02 2,85 2,68 5.027,3 USA NASDAQ COMPOSITE 4889,24 0,59 3,23 21,33 18,68 3,30 3,08 7.662,7 ENGLAND FTSE 100 INDEX 6229,21 1,49-5,13 15,50 14,19 1,75 1,69 1.517,9 CHINA SHANGHAI SE A SH 3302,15 4,89-2,57 13,27 11,81 1,60 1,45 4.059,6 CHINA SHENZHEN SE A SH 1760,26 6,54 19,06 25,40 19,91 2,97 2,65 2.601,4 HONG KONG HANG SENG INDEX 21966,66 2,38-6,94 10,90 10,14 1,16 1,08 1.762,1 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4332,51-0,34-17,11 14,35 12,36 2,18 1,94 286,8 JAPAN NIKKEI 225 18171,60 0,81 4,13 17,12 15,60 1,54 1,44 2.782,3 MALAYSIA KLCI 1647,15 0,46-6,48 15,97 14,54 1,78 1,68 229,5 SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2868,74 0,94-14,75 12,32 11,39 1,07 1,02 336,7 FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 14.459,00 51,00 1000 IDR/ USD 0,07-0,0002 EUR/IDR 16.327,97 54,98 EUR / USD 1,13 0,0003 JPY/IDR 119,89-0,25 JPY / USD 0,01 0,0000 SGD/IDR 10.351,67 24,84 SGD / USD 0,72 0,0000 AUD/IDR 10.412,72 49,23 AUD / USD 0,72 0,0005 GBP/IDR 22.435,89 168,41 GBP / USD 1,55 0,0024 CNY/IDR 2.269,56 0,00 CNY / USD 0,16 0,0000 MYR/IDR 3.429,15 18,20 MYR / USD 0,24 0,0013 KRW/IDR 12,36 0,07 100 KRW / USD 0,09 0,0005 CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 7.32 BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.51 ECB Rate (%) Euro 0.05 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.13 BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.13 PBOC Rate (%) China 4.60 SHIBOR (RENMINBI) China 3.02 4

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description August-15 July-15 Description Rate (%) Inflation YTD % 2.29 1.90 SBI (9M) 6,66058 Inflation YOY % 7.18 7.26 SBIS (9M) 6,66058 Inflation MOM % 0.39 0.93 Foreign Reserve (USD) 105.35 Bn 107.55 Bn GDP (IDR Bn) 2,866,909.10 2,728,847.00 SBI BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 17 Sep Indonesia BI Reference Rate Tetap 7.50% 17 Sep Indonesia BI Deposit Facility Rate Tetap 5.50% 17 Sep Indonesia BI Lending Facility Rate Tetap 8.00% 17 Sep US Current Account Balance Defisit turun menjadi $111.0 Bn dari $113.3 Bn 17 Sep US Housing Starts Turun menjadi 1163 ribu dari 1206 ribu 17 Sep US Housing Starts MoM Turun menjadi -3.6% dari 0.2% 17 Sep US Building Permits Naik menjadi 1130 ribu dari 1119 ribu 17 Sep US Building Permits MoM Naik menjadi -15.5% dari -16.3% 17 Sep US Initial Jobless Claims Tetap 275 ribu 17 Sep US Continuing Claims Turun menjadi 2258 ribu dari 2260 ribu 18 Sep FOMC Rate Decision Tetap 0.25% 18 Sep US Leading Index Naik menjadi 0.2% dari -0.2% Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt UNTR IJ 18850 3.57 2.55 ASII IJ 5900-2.07-5.31 PGAS IJ 2695 2.86 1.91 UNVR IJ 38425-1.47-4.61 ICBP IJ 12475 2.04 1.53 INTP IJ 18575-3.76-2.80 TLKM IJ 2720 0.37 1.06 BBCA IJ 11850-0.84-2.56 INCO IJ 1530 5.52 0.83 SMGR IJ 9700-3.00-1.87 LINK IJ 5300 4.95 0.80 KLBF IJ 1510-1.63-1.23 CPIN IJ 2005 2.30 0.77 BMRI IJ 8650-0.57-1.21 LPKR IJ 1175 2.62 0.73 SRTG IJ 4400-8.33-1.14 EXCL IJ 2465 2.49 0.54 BBNI IJ 4315-1.03-0.87 AALI IJ 18150 1.82 0.54 SMRA IJ 1245-4.23-0.83 UPCOMING IPO'S Company Gelombang Seismic Indonesia IPO Issued Business Offering Date Listing Underwriter (IDR) Shares (Mn) Trade & Service 130-170 150.00 TBA TBA Panca Global Securities 5

DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment CTRA 92:1 Stock Bonus 29 Sep-15 30 Sep-15 02 Oct-15 19 Oct-15 CTRS 77:1 Stock Bonus 29 Sep-15 30 Sep-15 02 Oct-15 19 Oct-15 CTRP 56:1 Stock Bonus 29 Sep-15 30 Sep-15 02 Oct-15 19 Oct-15 CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period RIMO Rights Issue 1:90 265.00 TBA TBA TBA ADHI Rights Issue 1250:1221 1560.00 30 Sep-15 01 Oct-15 07 Oct 13 Oct 15 BRNA Rights Issue 35:13 585.00 08 Sep-15 09 Sep-15 15 Sep 21 Sep 15 MAYA Rights Issue 10:1 1665.00 17 Sep-15 18 Sep-15 25 Sep 01 Oct 15 HMSP Rights Issue 65:4 63000-99000 28 Sep-15 29 Sep-15 05 Oct 09 Oct 15 BABP Rights Issue 5:2 100.00 02 Oct-15 05 Oct-15 09 Oct 22 Oct 15 BCAP Rights Issue 25:2 1642.00 02 Oct-15 05 Oct-15 09 Oct 20 Oct 15 MAIN Rights Issue 4:1 1200-1600 08 Oct-15 09 Oct-15 16 Oct 22 Oct 15 ANTM Rights Issue 25:26-37 371.00 15 Oct-15 16 Oct-15 22 Oct 28 Oct 15 UNTX Tender Offer -- 5305.00 -- -- 01 Sep 30 Sep 15 TRAM Reverse Stock 5:1 -- -- TBA TBA GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda HEXA RUPST/LB 17-Sep-15 RIMO RUPSLB 18-Sep-15 RIGS RUPSLB 22-Sep-15 ADHI RUPSLB 22-Sep-15 MIKA RUPSLB 23-Sep-15 BCAP RUPSLB 25-Sep-15 BABP RUPSLB 25-Sep-15 INPP RUPSLB 29-Sep-15 BCIC RUPST 29-Sep-15 MAIN RUPSLB 01-Okt-15 PNBS RUPSLB 02-Okt-15 CMNP RUPSLB 02-Okt-15 BBNI RUPSLB 02-Okt-15 BMRI RUPSLB 05-Okt-15 BSSR RUPSLB 06-Okt-15 ISAT RUPSLB 07-Okt-15 ANTM RUPSLB 07-Okt-15 ESTI RUPSLB 08-Okt-15 HMSP RUPSLB 09-Okt-15 BBNP RUPSLB 09-Okt-15 6

UNTR S1 18525 R1 19100 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 17950 R2 19675 18850 UNTR Upward Sloping Channel 24,000 23,100 23,000 23,100 22,000 RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area netral Trading range Rp 18525-Rp 19100 Entry Rp 18850, take Profit Rp 19100 Stochastics 31.98 Positif MACD 10.07 Positif True Strength Index (TSI) 4.47 Positif Bollinger Band (Mid) 18258 Positif MA5 18150 Positif 21,000 20,700 20,000 18,850 18,850 19,000 18,850 18,362.5 18,000 18,218.8 18,150 17,000 17,480 17,480 17,428 80 17,300 69.5743 UNTR - Stochastic %D(6,3,3) = 45.68, Stochastic %K = 69.57, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 10.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 90.0 69.5743 45.6831 45.6831 0.0 UNTR - MACD (5,3) = -104.15, Signal() = -24.89 20-24.8891 100 200 300 400-400 -300-200 -100-104.15 0 3,197,300 UNTR - TSI(3,5,3) = 4.47, Volume() = 3,197,300.00 40.0 60.0 4.46556 - -60.0-40.0-0.00000-4.93156 3,197,300 UNTR - William's % R(14) = -54.41, Volume() = 3,197,300.00-54.4118 ROTI S1 1140 R1 1200 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 1080 R2 1260 1175 RSI berada dalam area overbought Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 1140-Rp 1200 Entry Rp 1175, take Profit Rp 1200 Stochastics 54.63 Positif MACD 7.96 Positif True Strength Index (TSI) 46.66 Positif Bollinger Band (Mid) 1105 Positif MA5 1133 Positif ROTI Wedge Bullish Breakout 1,400 1,175 1,175 1,300 1,175 1,170 1,153.33 1,200 1,151.05 1,151.05 1,151.05 1,100 1,133 1,120.63 1,000 1,104.75 1,070 1,050.84 90 90 80.202 ROTI - Stochastic %D(6,3,3) = 80.20, Stochastic %K = 90.00, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 10.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 90.0 80.202 80 ROTI - MACD (5,3) = -11.37, Signal() = -7.84 12.0-7.83701 6.0 0.0-6.0 444,500-12.0-11.3667 46.6593 ROTI - TSI(3,5,3) = 46.66, Volume() = 444,500.00 40.0 60.0 36.8643-100.0 - -60.0-40.0-0.00000 444,500 ROTI - William's % R(14) = 0.00, Volume() = 444,500.00 0.00000 900

LPKR S1 1150 R1 1225 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 1100 R2 1275 1175 RSI berada dalam area overbought LPKR Wedge 1,400 1,175 1,175 1,175 1,149 1,200 1,136.67 1,125.63 1,085 1,066.75 1,000 1,025.77 1,025.77 1,025.77 995 800 933.068 Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 1150-Rp 1225 Entry Rp 1175, take Profit Rp 1225 Stochastics 87.86 Positif MACD 15.73 Positif True Strength Index (TSI) 72.38 Positif Bollinger Band (Mid) 1063 Positif MA5 1149 Positif 82.1709 82.1709 100.0 80.1335 LPKR - Stochastic %D(6,3,3) = 82.17, Stochastic %K = 80.13, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 10.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 90.0 80.1335 80 LPKR - MACD (5,3) = -12.15, Signal() = -11.87 30.0 10.0-11.8657-10.0 76,234,000 0.0 - -12.1468 72.3823 LPKR - TSI(3,5,3) = 72.38, Volume() = 76,234,000.00 100.0 40.0 60.0 68.382 - -60.0-40.0-0.00000 76,234,000 LPKR - William's % R(14) = -10.00, Volume() = 76,234,000.00-10 600 KREN S1 1540 R1 1670 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 1410 R2 1800 1620 RSI berada dalam area overbought KREN Upward Sloping Channel, 1,620 1,600 1,620 1,502 1,401.25 1,400 1,346.67 1,346.67 1,230 1,200 1,171.75 1,098.13 1,098.13 1,000 920 787.901 800 Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 1540-Rp 1670 Entry Rp 1620, take Profit Rp 1670 Stochastics 96.32 Positif MACD 70.45 Positif True Strength Index (TSI) 99.25 Positif Bollinger Band (Mid) 1171 Positif MA5 1502 Positif 93.5514 93.5514 92.2371 KREN - Stochastic %D(6,3,3) = 93.55, Stochastic %K = 92.24, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 100.0 92.2371 60.0 80 40.0 0.0 KREN - MACD (5,3) = -56.35, Signal() = -55.29 10.0-60.0-50.0-40.0-30.0 - -10.0 87,656,000-55.286-56.3475 99.2485 KREN - TSI(3,5,3) = 99.25, Volume() = 87,656,000.00 100.0 40.0 60.0 98.4907 - -60.0-40.0-0.00000 87,656,000 KREN - William's % R(14) = -3.85, Volume() = 87,656,000.00-3.84615 600

KRAH S1 2360 R1 2440 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 2300 R2 2500 2410 RSI berada dalam area overbought Harga berada dalam area netral KRAH Upward Sloping Channel 2,360 2,340 2,400 2,330.63 2,265 2,200 2,261.25 2,000 1,800 1,760.25 1,727.72 1,600 1,710.19 1,710.19 1,400 1,710.19 1,200 1,000 Trading range Rp 2345-Rp 2500 Entry Rp 2410, take Profit Rp 2500 Stochastics 80.89 Positif MACD 17.17 Positif True Strength Index (TSI) 38.80 Positif Bollinger Band (Mid) 2264 Positif MA5 2340 Positif 80 800 77.193 KRAH - Stochastic %D(6,3,3) = 68.42, Stochastic %K = 77.19, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 100.0 77.193 60.0 68.4211 40.0 68.4211 KRAH - MACD (5,3) = -16.11, Signal() = -10.52 10.0-10.5223-60.0-50.0-40.0-30.0 - -10.0-16.1146 3,032,600 KRAH - TSI(3,5,3) = 38.80, Volume() = 3,032,600.00 100.0 40.0 60.0 38.8002 34.9184-60.0-40.0-0.00000 3,032,600 KRAH - William's % R(14) = 0.00, Volume() = 3,032,600.00 0.00000 APLN S1 315 R1 330 Trend Grafik Major Down Minor Down S2 300 R2 345 319 APLN Downward Sloping Channel 4 440.0 RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area netral Trading range Rp 312-Rp 330 Entry Rp 319, take Profit Rp 330 Stochastics 39.10 Positif MACD -0.95 Positif True Strength Index (TSI) -13.81 Positif Bollinger Band (Mid) 321 Negatif MA5 314.6 Positif 345.641 330 360.0 322.778 322.778 320.75 319 3 319 319 316.625 314.6 2 308 80 APLN - Stochastic %D(6,3,3) = 28.07, Stochastic %K = 28.41, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 281 281 60.0 70.0 90.0 28.4091 10.0 30.0 40.0 50.0 28.4091 28.0724 28.0724 APLN - MACD (5,3) = 0.17, Signal() = 0.80 0.796121 20-8.0-6.0-4.0-2.0 2.0 4.0 6.0 8.0 0.170544 0.0 16,271,300 APLN - TSI(3,5,3) = -13.81, Volume() = 16,271,300.00 40.0 60.0 0.00000 - -60.0-40.0 - -13.8121 16,271,300-15.1715 APLN - William's % R(14) = -47.06, Volume() = 16,271,300.00-47.0588 400.0

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec 16-09-15 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Sell 18150 18150 17950 17525 17950 18375 18800 Negatif Negatif Positif 20475 14425 LSIP Trading Sell 1215 1215 1200 1175 1200 1225 1250 Negatif Negatif Positif 1380 910 SGRO Trading Sell 1295 1295 1275 1225 1275 1325 1375 Negatif Negatif Negatif 1750 1290 Mining PTBA Trading Sell 5650 5650 5575 5425 5575 5725 5875 Negatif Negatif Positif 6625 5025 ADRO Trading Sell 570 570 560 535 560 585 610 Negatif Negatif Positif 650 467 MEDC Trading Sell 1365 1365 1360 1345 1360 1375 1390 Negatif Negatif Negatif 2590 1240 INCO Trading Buy 1530 1530 1570 1400 1485 1570 1655 Positif Positif Positif 2135 1190 ANTM Trading Sell 477 477 475 469 475 481 487 Negatif Negatif Negatif 655 450 TINS Trading Buy 605 605 635 575 595 615 635 Positif Positif Positif 705 510 Basic Industry and Chemicals WTON Trading Sell 895 895 870 815 870 925 980 Negatif Negatif Negatif 1110 830 SMGR Trading Sell 9700 9700 9500 9025 9500 9975 10450 Negatif Negatif Negatif 10500 7100 INTP Trading Sell 18575 18575 18225 17225 18225 19225 20225 Negatif Negatif Negatif 20050 16175 SMCB Trading Sell 1030 1030 1000 930 1000 1070 1140 Negatif Negatif Negatif 1400 895 Miscellaneous Industry ASII Trading Buy 5900 5900 6000 5700 5850 6000 6150 Positif Positif Negatif 6875 5450 GJTL Trading Buy 486 486 493 457 475 493 510 Positif Positif Positif 745 418 Consumer Goods Industry INDF Trading Sell 5250 5250 5150 4915 5150 5375 5600 Negatif Negatif Positif 6325 4560 GGRM Trading Sell 40650 40650 40325 39425 40325 41225 42125 Negatif Negatif Negatif 49425 40550 UNVR Trading Sell 38425 38425 38175 37425 38175 38925 39675 Negatif Negatif Negatif 40400 33000 KLBF Trading Sell 1510 1510 1495 1455 1495 1535 1575 Negatif Negatif Negatif 1700 1405 Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Buy 1420 1420 1460 1330 1395 1460 1525 Positif Positif Negatif 1845 1285 PTPP Trading Buy 3420 3420 3475 3275 3375 3475 3575 Positif Positif Negatif 3960 2960 WIKA Trading Buy 2660 2660 2705 2555 2630 2705 2780 Positif Positif Negatif 2920 2370 ADHI Trading Sell 1930 1930 1835 1575 1835 2095 2355 Negatif Negatif Negatif 2340 1665 WSKT Trading Buy 1590 1590 1620 1530 1575 1620 1665 Positif Positif Negatif 1845 1505 Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Buy 2695 2695 2725 2555 2640 2725 2810 Positif Positif Positif 4015 2150 JSMR Trading Sell 4930 4930 4875 4705 4875 5050 5225 Negatif Negatif Negatif 5725 4810 ISAT Trading Sell 3530 3530 3490 3400 3490 3580 3670 Negatif Negatif Negatif 4400 3500 TLKM Trading Buy 2720 2720 2700 2655 2700 2745 2790 Positif Positif Negatif 2970 2590 Finance BMRI Trading Buy 8650 8650 8725 8475 8600 8725 8850 Positif Positif Negatif 10075 8125 BBRI Trading Buy 9600 9600 9700 9400 9550 9700 9850 Positif Positif Negatif 10875 9025 BBNI Trading Sell 4315 4315 4285 4200 4285 4370 4455 Negatif Negatif Negatif 5250 4070 BBCA Trading Sell 11850 11850 11675 11675 11800 11925 12050 Negatif Negatif Negatif 13900 11000 BBTN Trading Buy 1010 1010 1030 985 1000 1015 1030 Positif Positif Positif 1255 935 Trade, Services and Investment UNTR Trading Buy 18850 18850 19100 17950 18525 19100 19675 Positif Positif Positif 20750 16050 MPPA Trading Sell 2245 2245 2220 2145 2220 2295 2370 Negatif Negatif Negatif 2865 2020