Eman Lesmana, Riaman. Jurusan Matematika FMIPA Universitas Padjadjaran, Jl. Raya Bandung-Sumedang km 21 Jatinangor ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 LANDASAN TEORI. Untuk mengetahui pola perubahan nilai suatu variabel yang disebabkan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mengenal dua macam variabel yaitu : 2. Variabel terikat (Y) yaitu : Hasil belajar Sejarah

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. 2.1 Konsep Dasar Infeksi, Saluran Pernafasan, Infeksi Akut, dan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)

Karakterisasi Matrik Leslie Ordo Tiga

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB II TEORI DASAR. Analisis Kelompok

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

USULAN PENERAPAN TEORI MARKOV DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERAWATAN TAHUNAN PADA PT. PUPUK KUJANG

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

PEMODELAN PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK KONSUMSI MAKANAN DI KOTA SURABAYA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MENGGUNAKAN PENDEKATAN REGRESI SPLINE

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

PENYELESAIAN MULTIKOLINEARITAS MELALUI METODE RIDGE REGRESSION. Oleh : SOEMARTINI

FUZZY BACKPROPAGATION UNTUK KLASIFIKASI POLA (STUDI KASUS: KLASIFIKASI KUALITAS PRODUK)

Probabilitas dan Statistika Distribusi Peluang Diskrit 1. Adam Hendra Brata

BAB III ANALISIS DISKRIMINAN. Analisis diskriminan (discriminant analysis) merupakan salah satu metode

BAB V MODEL SEDERHANA DISTRIBUSI TEMPERATUR DAN SIMULASINYA

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)

EKSPEKTASI SATU PEUBAH ACAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penyusunan laporan tugas akhir ini dilakukan sesuai dengan langkahlangkah

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

MODEL REGRESI SEMIPARAMETRIK SPLINE UNTUK DATA LONGITUDINAL PADA KASUS KADAR CD4 PENDERITA HIV. Lilis Laome 1)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB 10. Menginterpretasikan Populasi Variabel Kanonik. Variabel kanonik secara umumnya artifisal. Jika variabel awal X (1) dan X (2)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

FUZZY BACKPROPAGATION UNTUK KLASIFIKASI POLA (Studi kasus: klasifikasi kualitas produk)

PENGUJIAN PROPORSI MENGGUNAKAN KETERKAITAN DISTRIBUSI CHI-SQUARE DENGAN PENDEKATAN DISTRIBUSI BINOMIAL TERHADAP DISTRIBUSI NORMAL STANDARD

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

VI. KETIDAKPASTIAN. Contoh : Asih mengalami gejala ada bintik-bintik di wajahnya. Dokter menduga bahwa Asih terkena cacar

PEMODELAN TINGKAT KERAWANAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KABUPATEN LAMONGAN DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED ORDINAL LOGISTIC REGRESSION

STATISTIKA. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Mean Median Modus Simpangan baku Varian Histogram Quartil Desil Persentil

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

INVERS DRAZIN DARI SUATU MATRIKS DENGAN MENGGUNAKAN BENTUK KANONIK JORDAN

BAB II DIMENSI PARTISI

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

KOLINEARITAS GANDA (MULTICOLLINEARITY) Oleh Bambang Juanda

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

Penggunaan Model Regresi Tobit Pada Data Tersensor

Pendekatan Hurdle Poisson Pada Excess Zero Data

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani /

A. Soal 1 yg dikerjakan seharian tadi ttg regresi tunggal MENGHITUNG REGRESI LINEAR SEDERHANA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Pengaruh Kelembaban dan Seri Tanah Terhadap Mutu dan Produksi Tanaman Tembakau Temanggung dengan Metode MANOVA

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

Jurnal Einstein 4 (1) (2016): Jurnal Einstein. Available online

BAB 2 LANDASAN TEORI

Independent Var. Dependent Var. Test. Nominal Interval Independent t-test, ANOVA. Nominal Nominal Cross Tabs, Chi Square, dan Koefisien Kontingensi

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND

Faktor-Faktor Eksternal Pneumonia pada Balita di Jawa Timur dengan Pendekatan Geographically Weighted Regression

Bab III. Plant Nonlinear Dengan Fase Nonminimum

BAB III METODE RESPONSE SURFACE DENGAN SIMULASI MONTE CARLO. solusi dari suatu masalah diberikan berdasarkan proses rendomisasi (acak).

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

BAB III METODE PENELITIAN

III FUZZY GOAL LINEAR PROGRAMMING

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

Optimasi Baru Program Linear Multi Objektif Dengan Simplex LP Untuk Perencanaan Produksi

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

Pengolahan lanjut data gravitasi

e + Dengan menggunakan transformasi logit dari π(x), maka model regresi fungsi logit dapat didefinisikan sebagai berikut (2) π(x) e

Analisis Regresi Linear Sederhana

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

Oleh : Wahyu Safi i Dosen Pembimbing : Drs. Soehardjoepri, M.Si

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

Transkripsi:

PENGGUNAAN MODEL REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PROGRAM PENGGEMUKAN SAPI PO ( PERANAKAN ONGOLE) SERTA ANALISIS BCR ( BENEFIT COST RATIO ) PENGGUNAAN PAKAN BAHAN KERING Eman Lesmana, Raman Jurusan Matemata FMIPA Unverstas Padjadjaran, Jl. Raya Bandung-Sumedang m 1 Jatnangor ABSTRAK PENGGUNAAN MODEL REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PROGRAM PENGGEMUKAN SAPI PO ( PERANAKAN ONGOLE) SERTA ANALISIS BCR ( BENEFIT COST RATIO ) PENGGUNAAN PAKAN BAHAN KERING. Tujuan fundamental dar bsns penjualan sap potong adalah memperoleh euntungan optmal dengan melauan penggemuan sap. Salah satu metoda penggemuan sap yatu dengan memberan ombnas paan agar ddapat pertambahan Bobot Hdup Haran optmal sehngga aan menngatan euntungan d masa yang aan datang. Oleh arena tu, dperluan suatu model yang dapat djadan sebaga dasar pengelolaan pemberan paan. Model Regres Lnear Berganda merupaan suatu model yang dapat dplh untu mengnalss orelas antara pors paan sap dengan pertambahan bobot hdup haran.pada peneltan n dbahas bagamana cara menentuan omposs paan sap agar dperoleh Pertambahan Bobot Hdup Haran optmal dengan mengunaan Model Regres Lnear Berganda. Pengujan terhadap model regres dan analss orelas dlauan untu memperoleh model regres yang terba. Model regres lnear berganda tersebut emudan dapat dgunaan untu menentuan jens paan yang berpengaruh secara sgnfan pada Pertambahan Bobot Hdup Haran. Selanjutnya dlauan analss BCR ( beneft Cost Rato ) untu mengetahu perbandngan antara euntungan yang ddapat dengan baya yang dnvestasan pada pembelan paan. Kata unc : bobot hdup haran, model regres lnear berganda, beneft cost rato, orelas ABSTRACT Fundamental purpose of the busness of sellng beef cattle are optmal gan by cattle. One method s to provde cattle feed combnatons n order to obtan optmal Daly Lfe added weght that wll boost profts n the future. Therefore, we need a model that can serve as the bass of feedng management. Multple Lnear Regresson Model s a model that can be chosen to analyze the correlaton between the share of cattle feed wth daly lve weght gan. In ths study dscussed how to determne the composton of cattle feed n order to obtan optmal Added Weght of Daly Lfe by usng Multple Lnear Regresson Model. Tests on regresson models and correlaton analyss performed to obtan the best regresson model. Multple lnear regresson model can then be used to determne the type of feed that gves them sgnfcant nfluence on the added weght of Daly Lvng. Further analyss of the BCR (beneft cost rato) to determne the rato between the benefts and costs nvested n the purchase of feed. Keywords : daly lve weght, multple lnear regresson models, beneft cost rato, the correlaton 574

1. PENDAHULUAN Program penggemuan sap potong merupaan salah satu usaha untu mendapatan pertambahan berat badan haran (PBBH) yang optmal dalam watu yang sngat dengan memperhatan efsens pemelharaan dan permntaan pasar. Pemelharaan sap potong dengan tujuan mendapatan produs dagng yang cuup memada ddapatan dar terna yang meml onds badan yang jele dengan otot dagng yang rendah, sehngga mampu memberan efsens pertumbuhan yang cepat dan efsen dalam penggunaan paan selama penggemuan. Untu mendapatan euntungan yang cuup memada perlu dperhatan beberapa factor antara lan adalah jens dan umur bbt (baalan), onds badan, paan dan tatalasana pemelharaan. Program penggemuan sap merupaan salah satu usaha untu mempercepat dan menngatan produs serta memperba ualtas aras atau dagng dengan jalan mendepost lema seperlunya. Usaha n dharapan mampu menngatan pertambahan bobot hdup yang tngg dan efsen serta menghaslan aras dengan uanttas dan ualtas yang lebh ba [1]. Keberhaslan usaha penggemuan sap potong berupa pertumbuhan, produs dan ualtas dagng, banya dtentuan oleh manajemen pemelharaan sampa pada penanganan pasca panen terna.. PERUMUSAN MASALAH Program Penggemuan Sap PO (Peranaan Ongole ) secara umum dtentuan oleh manajemen pemelharaan dan pemberan paan. Selan tu onds awal ( bobot awal sap baalan ) dan factor lngungan sepert eadaan andang serta jens paan yang dberan perlu dperhatan pula. Pada peneltan n sap-sap baalan yang aan dgemuan dbag menjad 3 elompo berdasaran bobot awal sebag berut : Kelompo I : bobot awal 00 300 g Kelompo II : bobot awal 300 400 g Kelompo III : bobot awal 400 500 g Masng-masng elompo terdr atas 4 eor sap, dengan deman total sap yang dgemuan berjumlah 1 eor dengan jens elamn jantan. Selanjutnya sap-sap tersebut dtempatan pada 6 peta andang dengan masng-masng peta bers dua eor sap sesua dengan elompo bobot awal. Kemudan epada 1 eor sap tersebut dberan paan dengan omposs jeram, concentrate, rumput gajah, dan sngong selama empat peroda watu masng-masng peroda 10 har selama 40 har. Banyanya paan jeram, concentrate, rumput gajah, dan sngong yang dberan epada 1 eor sap tersebut selama tga peroda peneltan dberan dengan pors berbeda. Pada tahap adaptas ( selama 4 har ) dberan paan secara normal dengan omposs paan jeram 8 g, paan concentrate 4 g, paan rumput gajah 8 g, dan paan sngong 4 g per har per sap. Pada peroda esatu (10 har pertama), paan jeram yang dberan epada sap dsajan dengan pors dtambah menjad satu setengah al eadaan normal, sementara paan lannya dberan dengan pors normal. Pada peroda edua (10 har edua ) paan consentrate yang dberan epada sap dsajan dengan pors dtambah menjad satu setengah al eadaan normal, sementara pors paan lannya normal. Pada peroda etga (10 har etga) paan rumput gajah yang dberan epada sap dsajan dengan pors dtambah menjad satu setengah al eadaan normal, sementara pors paan lannya normal. Pada peroda terahr (10 har eempat) paan sngong yang dberan epada sap dsajan dengan pors dtambah menjad satu setengah al eadaan normal sementara paan lannya normal. Pada ahr setap peroda bobot sap dtmbang dan dhtung pertambahan berat badan harannya. Dengan menggunaan model Regres Lnear Berganda aan danalss Pertambahan Berat badan Haran berdasaran Bobot Awal sap baalan, pors paan jeram, pors paan concentrate, pors paan rumput gajah, dan pors paan sngong.1 Tujuan Peneltan 1. Menentuan model regres lnear berganda untu pertambahan bobot hdup haran sap PO (Peranaan Ongole) berdasaran bobot hdup awal sap baalan, pors paan jeram, pors paan concentrate, pors paan rumput gajah, dan pors paan sngong.. Menentuan omposs bobot paan bahan erng dan bahan hjau untu program penggemuan sap PO (Peranaan Ongole) agar dperoleh pertambahan bobot hdup haran optmal.. Manfaat Peneltan Peneltan n dharapan dapat memberan ontrbus bag petan dan 575

pengusaha penjualan sap PO (Peranaan Ongole) dalam upaya menngatan pertambahan bobot hdup haran yang aan bermbas pada euntungan usaha penjualan sap. 3. TINJAUAN PUSTAKA Pertambahan bobot hdup haran () adalah merupaan selsh antara bobot hdup pada awal dan ahr peneltan, dbag dengan jumlah har pemelharaan. Peneltan Ngadyono & Balart [] pada sap Sumba Ongole (SO) menunjuan bahwa pertambahan bobot hdup (ΔBH) sap SO bersar antara 0.59 sampa 1.18 g per eor per har. Sedang peneltan Ngadyono & Balart [] pada sap PO menunjuan bahwa ΔBH bersar antara 0.77 sampa 0.98 g per eor per har. Pengembangan sap potong d Indonesa dhadapan pada endala potens sumberdaya paan yang tda sesua dengan uanttas, ualtas dan ontnutas, sehngga penanganannya perlu mendapat perhatan serus. Paan merupaan salah satu fator pentng dalam usaha terna, oleh sebab tu perbaan manajemen paan dharapan mampu menngatan efsens usaha sap potong [4]. Penggemuan sap potong memerluan paan yang banya sehngga perlu reayasa pemberan paan menggunaan bahan paan berualtas dengan manfaat optmal basanya terdr atas 5% hjauan dan 75% onsentrat. Jeram pad terseda dalam jumlah banya, palatabltasnya cuup ba dan potensal untu dmanfaatan, tetap andungan lgnoselulosanya tngg, proten asarnya rendah. Concentrate berasal dar lmbah hasl produs pertanan atau pabr yang berualtas untu menngatan produtvtas terna dengan baya produs mnmal. Peneltan n darahan pada analss penerapan model regres lnear berganda untu mengetahu sejauh mana pengaruh dar bobot awal sap baalan terhadap pertambahan bobot hdup haran, serta pengaruh pors paan jeram, concentrate, rumput gajah, dan sngong terhadap pertambahan bobot hdup haran. Analss regres lnear berganda alah suatu alat analss dalam lmu statst yang berguna untu menguur hubungan matemats antara lebh dar peubah. 3.1 Metode Regres Lnear Berganda Pada metode regres lnear berganda, preds ejadan d masa depan dlauan berdasaran fator hubungan sebab abat antara dua atau lebh varabel tertentu. Tujuannya adalah menemuan bentu atau hubungan tersebut emudan menggunaannya untu meramalan nla d masa depan dar varabel ta bebas. 3.1.1 Model Persamaan Regres Lnear Berganda Model regres lnear untu populas [5] : Y X 0 1 X X. (3-1) 1... n Model regres lnear untu sampel: Y b b X b X b X e, (3-) dengan: Yˆ... 0 1 1 n X,..., X 1, X, b1, b : varabel ta bebas (yang dramalan) : varabel bebas n b b 0,..., : oefsen regres lnear e : error atau nla esalahan 1,,..., n : banyanya data pengamatan 3.1. Menghtung Koefsen Regres Lnear Berganda Untu mencar nla oefsen regres dgunaan prnsp Metode Kuadrat Terecl (Least Square Method). Metode Kuadrat Terecl berprnsp mendapatan persamaan regres terba dengan tngat esalahan atau error yang mnmum. Untu menghtung oefsen regres dgunaan Metode Pendeatan Matrs dengan persamaan: d mana: 1 ' '. (3-3) b X X X Y b = matrs 1-1 ( X ' X ) = matrs ( X ' Y ) = matrs 1 3. Uj Sgnfans Koefsen Regres Lnear Berganda Dalam uj sgnfans terdapat dua macam pengujan yatu uj sgnfans secara eseluruhan dan uj sgnfans secara parsal. 576

3..1 Uj Sgnfans secara Keseluruhan Untu menguj sgnfans regres lnear berganda secara eseluruhan dperluan nla dar Jumlah Kuadrat-uadrat (JK) yang terdr atas JK(T) untu Jumlah Kuadrat Total, JK(R) untu Jumlah Kuadrat Regres, dan JK(S) untu Jumlah Kuadrat Ssa. Secara umum masng-masng Jumlah Kuadrat dapat drumusan sebaga berut: JK(T) y. 1 1 JK(R) b x y b x y... b x y. (3-4) (3-5) JK(S)=JK(T)-JK(R), (3-6) dengan: Y y Y. (3.7) n X Y x y X Y. (3-8) n Analss Varans (ANAVA) dgunaan untu menyajan pengujan sgnfans regres berganda sehngga lebh mudah dpelajar [5] : Tabel 1. Analss Varans (ANAVA) Sumber Varans Regres Ssa Derajat Kebebasan (d) n--1 Total n-1 Jumlah Kuadrat (JK) JK (R) JK (S) JK (T) Rata-rata Jumlah Kuadrat (RJK) JK(R) RJK(R) JK(S) RJK(S) n 1 F RJK(R) F RJK(S) Hpotess pada pengujan secara eseluruhan adalah: H 0 : b 0 = b 1 = b = = b = 0 H 1 : seurang-urangnya terdapat sebuah b 0 = 0, 1,,...,. Statst uj yang dgunaan adalah statst uj- F dengan d pemblang (banya varabel bebas pada model) dan d penyebut (n--1) dengan rtera sebaga berut: Ja: F > F (α;, n--1) maa H 0 dtola F F (α;, n--1) maa H 0 dterma 3.. Uj Sgnfans secara Parsal Melalu pengujan oefsen regres secara parsal, aan detahu varabel bebas mana yang tda meml ecocoan terhadap varabel ta bebas. Sehngga varabel bebas tersebut dapat dhlangan dar model regres dan aan dperoleh suatu model regres yang ba. Pengujan dlauan dengan uj-t dengan d (n--1) melalu persamaan [5]: b t, = 1,, 3,...,. (3-9) S b Hpotess yang dgunaan adalah: H 0 : b = 0, = 1,,, H 1 : b 0, = 1,,, dengan rtera: Ja: t > t (α/; n--1) maa H 0 dtola t t (α/; n--1) maa H 0 dterma 3..3 Koefsen Determnas Berganda (R ) Kegunaan oefsen determnas berganda adalah untu menunjuan atau menjelasan seberapa besar pengaruh semua buah varabel bebas X 1, X,, X secara bersama-sama terhadap perubahan varabel ta bebas Y. Nla R bersar antara 0 dan 1. Apabla nla R seman mendeat 1, maa seman uat model regres berganda tersebut dalam menerangan varabel terat Y. Bentu umum oefsen determnas berganda dnyataan sebaga berut: JK(R) R. (3-10) JK(T) R 1... 1 b x y b x y b x y. (3-11) y 3..4 Uj Sgnfans Koefsen Korelas Parsal Korelas menyataan eratnya hubungan antara dua varabel atau lebh. Koefsen orelas orde p dapat dnyataan dalam oefsen orelas orde (p-1) dengan menggunaan persamaan: r ( r r ) YX. XX 1... X( )... X( p 1) YX p. XX 1... X( )... X( p 1) XX p. XX 1... X( )... X( p 1), (3-1) r YX. XX 1... X( )... Xp (1 r )(1 r ) YX p. X1 X... X( )... X( XX p. X1 X... X( )... X( p 1) p 1) d mana X () berart tanpa varabel X. 577

Besarnya oefsen orelas, yatu -1 r 1. Untu mengetahu eeratan hubungan antara dua varabel, dgunaan rtera sebaga berut [5] : Varabel bebas X 4 Rumput Gajah. Varabel bebas X 5 Sngong menyataan pors paan menyataan pors paan r = 0 : tda ada orelas -0,5 r < 0 atau 0 < r 0,5 : orelas sangat lemah -0,50 r < -0,5 atau 0,5 < r 0,50 : orelas cuup uat -0,75 r < -0,50 atau 0,50 < r 0,75 : orelas uat -1,00 < r < -0,75 atau 0,75 < r < 1,00 : orelas sangat uat r = -1 atau r = 1 : orelas sempurna Selanjutnya dlauan pengujan terhadap oefsen orelas parsal. Hpotess yang dgunaan adalah: H 0 : ρ = 0 H 1 : ρ 0 ; = 1,,, ; = 1,,, Statst uj yang dgunaan adalah: t r n 1 YX. X1X... X ( )... X p ryx. X1X... X ( )... X p (1 ), (3-13) dengan d (n--1) dan rteranya adalah sebaga berut: Ja: t > t (α/; n--1) maa H 0 dtola. t t (α/; n--1) maa H 0 dterma. 4. OBJEK DAN METODE PENGOLAHAN DATA 4.1 Obje Peneltan Obje peneltan yang dgunaan adalah 1 eor sap jantan jens PO (Peranaan Ongole) berumur tahun dengan bobot dbag dalam tga elompo yatu : elompo 1 sap dengan bobot 00 300 g, elompo sap dengan bobot 300 400 g, dan elompo 3 sap dengan bobot 400 500 g. Peneltan n dlasanaan pada andang penggemuan sap ml CV. Graha Brahmana Putra d Condang Tanjung Sar. 4. Varabel Peneltan Varabel ta bebas Y menyataan Pertambahan Bobot Hdup Haran Sap PO Varabel bebas X 1 menyataan Bobot Awal Sap Baalan. Varabel bebas X menyataan pors paan Jeram. Varabel bebas X 3 menyataan por paan Concentrate. 4.3 Metode Pengolahan Data Metode analss yang dgunaan dalam peneltan n adalah metode regres lnear berganda. Setelah ddapatan model persamaan regres lnear berganda dengan lma varabel bebas, emudan dlauan pengujan terhadap oefsen regres berganda secara eseluruhan (overall) menggunaan Analss Varans (ANAVA) dengan Uj-F. Melalu pengujan tersebut dapat detahu apaah model persamaan regres tersebut sudah dapat djadan acuan untu menar esmpulan atau belum. Tahap selanjutnya adalah pengujan oefsen regres berganda secara parsal dengan Uj-t untu mengetahu apaah dengan mengunaan lma varabel bebas sudah cuup ba atau perlu adanya pemsahan varabel bebas yang danggap tda perlu dmasuan e dalam model persamaan regres lnear berganda. Berutnya adalah perhtungan oefsen determnas berganda untu mengetahu seberapa besar pengaruh semua varabel bebas secara bersama-sama terhadap perubahan varabel ta bebas Y. Kemudan dlauan analss orelas parsal untu menguur seberapa uat hubungan antara varabel-varabel bebas yang telah dtetapan dalam model terba terhadap varabel ta bebasnya. Setelah tu dlauan pengujan terhadap oefsen orelas parsalnya. 4.4 Pengolahan dan Analss Data 4.4.1 Metode Regres Lnear Berganda Bentu model regres lnear berganda yang menyataan hubungan antara Pertambahan Bobot Hdup Haran () (Y) dengan Bobot Awal Sap Baalan (X 1), pors paan Jeram (X ), pors paan Concentrate (X 3), pors paan Rumput Gajah (X 4), dan pors paan Sngong (X 5) adalah sebaga berut: Ŷ = b 0 + b 1X 1 + b X + b 3X 3 + b 4X 4 + b 5X 5 (4-1) Langah yang harus dlauan terlebh dahulu adalah mencar nla oefsen dar b 0, b 1, b, b 3, b 4 dan b 5 agar ddapatan persamaan regres lnear berganda. Dengan menggunaan Software SPSS Vers 18.0 dperoleh hasl sebaga berut : 578

Total 59 10,161 Hpotess: Setelah semua nla oefsen regresnya dperoleh, maa dapat dbentu model regres lnear berganda dengan lma varabel bebas sebaga berut: Ŷ = -.368 + 0.003X1 + 0.01X + 0.49X3 + 0.00X4 + 0.076X5 (4-) 4.4. Hasl Uj Sgnfans Model Regres Lnear Berganda Pada bagan n aan duraan hasl uj sgnfans model regres lnear berganda secara menyeluruh dan secara parsal. 4.4.3 Uj Sgnfans secara Menyeluruh Hasl pengujan yang dlauan dengan bantuan software SPSS vers 18.0 menghaslan table analss varans sebagamana terlhat pada Tabel 4.1 berut n : Tabel 4.1 Analss Varans Model Regres Lnear Berganda H 0 : b 0 = b 1 = b = b 3 = b 4 = 0 ( tda ada pengaruh dar semua varabel X terhadap varabel Y ). H 1 : seurang-urangnya terdapat sebuah b 0 ( palng sedt ada satu varabel X yang Mempe ngaruh varabel Y ). Untu menguj hpotess, dgunaan statst uj dstrbus F. Dengan menggunaan taraf nyata (α) = 0,05 dan d pemblang = 5 ( jumlah varabel bebasnya) dan d penyebut (n-1 = 54 ), maa ddapat nla F pada tabel adalah,34. Sedangan F htung 115,938. Dengan deman F htung > F tabel, maa H 0 dtola artnya palng sedt ada satu varabel X yang mempengaruh varabel Y. Hal n berart bahwa Bobot Awal Sap Baalan, pors paan Jeram, pors paan Concentrate, pors paan Rumput Gajah, dan pors paan Sngong secara bersama-sama mampu menjelasan Pertambahan Bobot Hdup Haran. 4.4.4 Uj Sgnfans secara Parsal Untu menguj hpotess, dgunaan statst uj dstrbus t. Dengan menggunaan taraf nyata (α) = 0,10 dan d (n--1=54), maa dar table ddapat nla t pada tabel adalah 1,30. Sedangan t hasl perhtungan dengan software SPSS Vers 18.0 haslnya dapat dlhat dalam tabel berut: Tabel 4.3 Hasl t Htung Tabel 4. Nla F Htung Sumber Varans Derajat Kebebasan (d) Jumlah Kuadrat (JK) Rata-rata Jumlah Kuadrat (RJK) Regres 5 9,95 1,859 Ssa 54 0,866 0,016 F 115,938 Varabel bebas yang mempengaruh varabel Y adalah X 1, X, X 3, dan X 5, sedangan varabel X 4 tda sgnfan mempengaruh varabel Y. Oleh arena tu varabel X 4(pors paan rumput Gajah) dapat dhlangan dar model regres. Setelah semua nla oefsen regres yang baru dperoleh, maa dapat dbentu model regres lnear berganda yang 579

baru dengan empat varabel bebas sebaga berut: Tabel 4.4 Hasl Uj Sgnfans secara Parsal Koefsen Regres Bobot Awal Pors Paan Jeram Pors Paan Concentrate Pors Paan Rumput Gajah Pors Paan Sngong t htung Hasl Kesmpulan 13,70 Tola H 0 Bobot Awal Sap Baalan mempengaruh 1,599 Tola H 0 Pors Paan Jeram mempengatuh 16,571 Tola H 0 Pors Paan Concentrate mempengatuh 0,190 Terma H 0 Pors Paan Rumput Gajah tda sgnfan mempengatuh,898 Tola H 0 Pors Paan Sngong mempengaruh 4.5.1 Koefsen Determnas Berganda (R ) Kegunaan dar oefsen determnas adalah untu menetapan berapa besar pengaruh eempat varabel bebas X 1, X, X 3, dan X 5 secara bersama-sama terhadap perubahan varabel Y sehngga dapat detahu tngat ecocoan model Pertambahan Bobot Hdup Haran Sap PO ( Peranaan Ongole ). Berdasaaran hasl perhtungan menggunaan software SPSS vers 18.0 oefsen determnas (R ) yang dperoleh adalah : Dar model summary d atas terlhat bahwa oefsen determnas R = 0.956. Artnya, eempat varable yatu bobot awal (X 1), pors paan Jeram (X ), pors paan Concentrate (X 3), dan pors paan Sngong (X 5) secara bersama-sama mempengaruh Pertambahan Bobot Hdup Haran ( ) sebesar 95,6 %. D ss lan juga meml art bahwa tngat ecocoan model regres lnear berganda pertambahan bobot hdup haran meml tngat ehandalan sebesar 95,6 %, hal n menunjuan bahwa model regres yang dhaslan sudah sangat ba. Ŷ = -.315 + 0.003X 1 + 0.019X + 0.46X 3 + 0.073X 5 (4-3) Model regres nlah yang merupaan model regres hasl revs untu Pertambahan Bobot Hdup Haran Sap PO (Peranaan Ongole). 4.5. Koefsen Korelas Parsal Untu mengetahu seberapa besar eteratan masng-masng varable bebas terhadap varable tda bebas maa perlu dhtung oefsen orelas parsal. Hasl perhtungan oefsen orelas parsal untu model regres lnear berganda antara varable bebas bobot awal sap, pors paan Jeram, pors paan Concentrate, pors paan Sngong dengan varable tda bebas pertambahan bobot hdup haran haslnya dapat dlhat pada table d bawah n. 4.5 Analss Korelas Bobot Awal dan Pors Paan terhadap Pada bagan n aan duraan hasl analss orelas dan oefsen determnas model lnear berganda pertambahan bobot hdup haran. 580

Tabel 4.5 Koefsen Korelas Parsal Koefsen Korelas Nla Krtera Parsal r YX1 0,88 Sangat Kuat r YX 0,13 Kurang Kuat r YX3 0,914 Sangat Kuat r YX5 0,367 Cuup uat 4.5.3 Uj Sgnfans Koefsen Korelas Parsal Pengujan terhadap oefsen orelas parsal dlauan untu mengetahu eberartan dar oefsen orelas tersebut. Untu menguj hpotess, dgunaan statst uj dstrbus t. Dengan menggunaan taraf nyata (α) = 0,05 dan d (n--1=54), maa ddapat nla t pada tabel adalah 1,673. Tabel 4.6 Hasl Uj Sgnfans Koefsen Korelas Parsal 4.5.4 Model Pertambahan Bobot Hdup Haran Model regres lnear berganda dengan empat varabel bebas yang telah duj dapat dterapan untu menghtung Pertambahan Bobot Hdup Haran dengan mensubsttusan nala varable Bobot Awal Sap Baalan (X 1), pors paan Jeram (X ), pors paan Cocentrate (X 3), dan pors paan Sngong (X 5) e dalam model regres lnear berganda sepert pada persamaan (4-3) sebaga berut : Ŷ = -.315 + 0.003X 1 + 0.019X + 0.46X 3 + 0.073X 5 Msalan seeor sap baalan mempunya bobot awal 400 g dber paan Jeram dengan pors 8 g dan pors paan Concentrate 5 g serta paan Sngong 5 g per har, maa pertambahan Bobot Hdup Harannya adalah : = -,315 + 0.003(400) + 0,019(8) + 0,46(5) + 0,070(5) = 1,517 g per har 4.5.5 Analss Beneft Cost Rato Tabel 4.7 Koefsen Korelas Parsal Koefsen Korelas Parsal t htung Hasl Kesmpulan r YX1 13,956 Tola H 0 r YX 1,751 Tola H 0 r YX3 19,14 Tola H 0 r YX5 3.8 Tola H 0 Pertambahan Bobot Hdup Haran dapat djelasan oleh Bobot Awal Sap dengan tngat eteratan sebesar 54,6% Pertambahan Bobot Hdup Haran dapat djelasan oleh pors paan Jeram dengan tngat eteratan sebesar 1,3 % Pertambahan Bobot Hdup Haran dapat djelasan oleh pors paan Concentrate dengan tngat eteratan sebesar 75,9 % Pertambahan Bobot Hdup Haran dapat djelasan oleh pors paan Sngong dengan tngat eteratan sebesar 10 % Untu menghtung perbandngan antara beneft yang dperoleh dengan baya yang deluaran dalam usaha penggemuan sap PO (Peranaan Ongole), berut n aan duraan smulasnya. Dalam smulas n dasumsan harga jual sap per g bobot hdup adalah Rp 40.000 dan harga paan Jeram Rp 000 per g, harga paan Concentrate Rp 700 per g, harga paan Sngong Rp 1100 per g. Dengan menggunaan model pertambahan bobot hdup haran sepert dnyataan pada persamaan (4-3), hasl smulas perhtungan Beneft Cost Rato dsajan dalam Tabel (4.5) berut n. Tabel 4.8 Hasl Smulas Beneft Cost Rato 581

Dar Tabel 4.8 terlhat bahwa Beneft Cost 31370 1,67 Rato (BCR ) = 187300 Dengan deman berdasaran ndator BCR 1,67, maa usaha penggemuan sap PO (Peranaan Ongole) menunjuan prospe yang menguntungan. 5. KESIMPULAN Hasl pengujan oefsen regres secara eseluruhan menunjuan bahwa Bobot Awal Sap Baalan, pors paan Jeram, pors paan Concentrate, pors paan Sngong secara bersama-sama mampu menjelasan Pertambahan Bobot Hdup Haran (). Hasl pengujan oefsen regres secara parsal menunjuan bahwa pors paan Rumput Gajah tda sgnfan mempengaruh Pertambahan Bobot Hdup Haran Sap. Berdasaran nla dar oefsen determnas berganda (R ) menunjuan bahwa eempat varable bebas Bobot Awal, pors paan Jeram, pors paan Concentrate, dan pors paan Sngong secara bersama-sama mempengaruh sebesar 95,6%. Hasl smulas model pertambahan bobot hdup haran sap PO (Peranaan Ongole) menunjuan pengaruh penambahan pors paan Concentrate palng domnan terhadap pertambahan bobot hdup haran. Berdasaran analss Beneft Cost Rato (BCR) usaha penggemuan sap PO (Peranaan Ongole) menunjuan prospe bsns yang menguntungan. 6. DAFTAR PUSTAKA 1. DYER, I.A. AND C.C. O MARY. 1977. The Feedlot. nd Ed. Lea and Febger. Phladelpha.. NGADIYONO, N. DAN E. BALIARTI. 001. Laju pertumbuhan dan produs aras sap Peranaan Ongole jantan dengan penambahan probot Starbo pada paannya. 3. PARAKKASI, A. 1999. Ilmu Nutrs dan Maanan Terna Rumnan. Penerbt Unverstas Indonesa (UI-Press). Jaarta. 4. SIREGAR, S. B. 1995. Penggemuan sap potong. Penerbt Penebar Swadaya. Jaarta. 5. SUJANA. 006. Metoda Statsta. Penerbt Tarsto. Bandung 58