BAB III TINJAUAN KASUS. 1. Identitas Klien dan Penanggung Jawab

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien

BAB III TINJAUAN KASUS. Dalam bab ini penulis akan melaporkan tentang pemberian asuhan

BAB III TINJAUAN KASUS. Tanggal dilakukan pengkajian 14 Juni 2005 pada jam WIB.

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA

PENGKAJIAN PNC. kelami

BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. N DENGAN POST PARTUM SPONTAN DI RB NUR HIKMAH GUBUG JAWA TENGAH

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan

BAB III TINJAUAN KASUS. 16 Februari dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan yang

BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.D DENGAN POST PARTUM NORMAL DI RUANG FATIMAH RUMAH SAKIT ROEMANI SEMARANG

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

BAB III TINJAUAN KASUIS. ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.A DENGAN POST PARTUM NORMAL DI RUANG FATIMAH RS.ROEMANI

BAB III TINJAUAN KASUS. Jenis kelamin : Laki-laki Suku bangsa : Jawa, Indonesia

BAB III RESUME KEPERAWATAN

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PASCA SECTIO CAESARIA

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS. A. Pengkajian Keperawatan Dilakukan pada tanggal 24 April 2007 jam 11.00

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN : GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG MELATI 1 RSDM MOEWARDI SURAKARTA

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Dilakukan pada tanggal 7 Mei 2007 di ruang ginekologi RS Dr. Kariadi Semarang

BAB III TINJUAN KASUS

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB V PENUTUP. Setelah menguraikan asuhan keperawatan pada Ny. W dengan post

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Pengkajian dilakukan pada hari masa tanggal jam WIB di ruang Barokah 3C PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

BAB III TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU AKSEPTOR KB TERHADAP NY. Y DI BPS HERTATI

BAB III RESUME ASUHAN KEPERAWATAN

BAB III TINJAUAN KASUS. 1. Identitas Klien dan Penanggung Jawab. : Pilangwetan, Demak. Tanggal Masuk : 26 Maret 2011

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS. Dalam tinjauan kasus ini penulis menerapkan Asuhan Keperawatan

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 28 April Tanggal lahir : 21 Agustus : 8 bulan 7 hari

MANAJEMEN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS

3.1 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana I. PENGKAJIAN A. Data Subyektif Identitas/ Biodata Anamnesa pada tanggal 23 Juni 2016 pukul 18.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NN.S POST SEKSIO SESAREA DI RUANG ALAMANDA RSHS BANDUNG. Di Susun oleh : Nama : Venti Apriani Fatimah NPM :

RESUME KEPERAWATAN. Nama Ny S, Umur 26 tahun, agama Islam, jenis kelamin perempuan,

BAB III TINJAUAN KASUS. Caesaria Indikasi Letak Sungsang mulai tanggal April 2010 di ruang Fatimah RS.

cairan berlebih (Doenges, 2001). Tujuan: kekurangan volume cairan tidak terjadi.

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian keperawatan dilakukan pada tanggal 30 Maret 2011 dengan hasil. Jenis kelamin : Perempuan

ID Soal. Pertanyaan soal Menurut anda KPSW terjadi bila :

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan tanggal 28 Agustus 2006.

BAB III TINJAUAN KASUS

A. lisa Data B. Analisa Data. Analisa data yang dilakukan pada tanggal 18 April 2011 adalah sebagai. berikut:

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Ny. M DENGAN POST SC ATAS INDIKASI LETAK SUNGSANG HARI KE-10 DI POLI KANDUNGAN RSUD H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN

ASUHAN IBU POST PARTUM DI RUMAH

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS. : 5,5 tahun. Tanggal Masuk : 17 Mei 2010 ( Jam ) Tanggal Pengkajian : 18 Mei 2010 (Jam )

BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN NY. S DENGAN GAGAL GINJAL KRONIK DI IRNA C3 LT. 1 RSDK SEMARANG

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS. Ny. N, 49 tahun, Perempuan, Suku/ bangsa : Jawa/Indonesia, Islam,

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan tanggal 5 7 Juni 2007 pukul WIB.

ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE FISIOLOGI PADA Ny J UMUR KEHAMILAN 38 MINGGU 2 HARI DI PUSKESMAS PATTOPAKANG TANGGAL 9 DESEMBER 2013

TUGAS SISTEM INTEGUMEN

BAB II RESUME KEPERAWATAN WIB, pasien dirawat dengan Fraktur Femur pada hari ke empat:

BAB III TIJAUAN KASUS. Pada bab ini penulis akan membicarakan tentang tinjauan kasus dari pelaksanaan

ASUHAN KEPERAWATAN. Latar belakang pendidikan. : Perumahan Pantai Perak gang 3 no 21 Semarang. Tanggal masuk RS : 6 September 2013 Diagnosa medis

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini dipaparkan asuhan keperawatan klien post sectio cesarea pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian keperawatan dilakukan pada hari Selasa, tanggal 23 Maret 2010, jam WIB di ruang Fatimah RS. Roemani Semarang.

I. BIODATA IDENTITAS PASIEN. Jenis Kelamin : Laki - laki. Status Perkawinan : Menikah

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan tanggal 10 Mei 2007 pukul WIB.

BAB III TINJAUAN KASUS

LAPORAN JAGA 24 Maret 2013

BAB III TINJAUAN KASUS. ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. A DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN GASTROENTERITIS

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA LAPORAN USAHA KESEHATAN MASYARAKAT UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) SERTA KELUARGA BERENCANA (KB)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan atau Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. : Poli Kebidanan dan Kandungan RSUD Surakarta. 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap. Umur : 32 tahun Umur : 35 tahun

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny 60 DENGAN PERIODE ANTENATAL G 1 P 1002 UK MINGGU T/H DI PUSKESMAS IV DENPASAR SELATAN TANGGAL 16 MEI 2014

BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. A DENGAN POST PARTUM SPONTAN DENGAN RUPTUR PERINEUM DI RUANG AL IKHLAS PKU MUHAMMADIYAH GUBUG

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Pada bab ini penulis melaporkan asuhan perawatan yang telah diberikan pada Tn. M

BAB III TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI USIA 2 6 MINGGU. Disusun Oleh Rosaning Harum Mediansari

BAB III TINJAUAN KASUS. pre eklamsi ringan di ruang Baitu Nisa RSI Sultan Agung. keperawatan ini dilakukan dari tanggal 23 s/d 26 Maret 2010

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III ANALISA KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS. - Suku bangsa : Jawa/Indonesia. - Pekerjaan : Ibu rumah tangga. - Alamat : Truntum no II Rt/Rw 02/II Tlogosari,

BAB III TINJAUAN KASUS. Bab ini penulis akan menerangkan proses keperawatan yang telah dilakukan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN CA SERVIKS DI RUANG MAWAR RS. Dr. H. KOESNADI BONDOWOSO N A M A : RIA ROHMA WATI N I M :

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. O DENGAN CKD ON HD DI RUANG HEMODIALISA BLUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

III. RIWAYAT KESEHATANSEKARANG A.

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan penelitian Woman Research Institute, angka kematian ibu melahirkan

BAB III TINJAUAN KASUS

Tujuan Asuhan Keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut:

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DR.PIRNGADI MEDAN

LAPORAN PENDAHULUAN ANEMIA

BAB III TINJAUAN KASUS

TEORI MANAJEMEN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN NORMAL

BAB III TINJAUAN KASUS. RSUD dr. H. Soewondo Kendal pada tanggal 15 sampai dengan 18 April 2011.

BAB III TINJAUAN KASUS. secara autoanamnesa dan alloanamnesa di RSUP dr. Karyadi Semarang. kering, cemas karena penyakitnya tak kunjung sembuh.

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL

TINJAUAN KASUS. Mawar RSUD Dr. H. SOEWONDO KENDAL.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

BAB III TINJAUAN KASUS ASKEP PADA NY. E DENGAN INDIKASI LETAK SUNGSANG DI RUANG FATIMAH RUMAH SAKIT ROEMANI SEMARANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap. tahun, dan ini merupakan kehamilan ibu yang pertama.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. : Poliklinik KIA Puskesmas Mojolaban, Sukoharjo. Nama Pasien : Ny. M Nama Suami : Tn. M

Transkripsi:

BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian 1. Identitas Klien dan Penanggung Jawab a. Identitas Klien Nama : Ny. S Umur : 26 Tahun Pendidikan : SMA Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Alamat : Randusari RT 03 RW 02 Hongkosawit Gunung Pati - Semarang Diagnosa Medik :Partus Spontan Dengan Episiotomi P 1 A 0 hari pertama. Tanggal Masuk : 16 Maret 2011 Tanggal Pengkajian : 17 Maret 2011 b. Identitas Penanggung Jawab Nama : Tn. G 45

Umur : 28 Tahun Pekerjaan : Wiraswasta Pendidikan : S1 Hubungan Dengan Klien : Suami 2. Riwayat Kesehatan Klien a. Keluhan Utama Klien mengeluh nyeri pada perineum. Nyeri seperti kesemutan, cekit-cekit dan perih. Nyeri pada perineum. Skala nyeri 8. Nyeri saat dipergunakan untuk bergerak miring dan duduk. b. Riwayat Penyakit Sekarang Klien hamil 38 minggu, P 1 A 0, pukul 12.15 WIB klien mengeluh kenceng-kenceng, keluar lendir bercampur darah, kemudian klien pergi ke RS Roemani diantar oleh suami dan keluarganya. Pukul 13.00 WIB klien sampai di RS Roemani di bagian IGD kemudian dipindahkan ke ruang Fatimah. Tanggal 16 Maret 2011 pukul 19.45 WIB klien melahirkan bayi perempuan, Apgar score : 10, BB : 3100 gram, PB : 50 cm, LK : 34 cm, LD : 32 cm, LL : 12 cm. Lama persalinan 7 jam 45 menit, kala I : 13.00-19.30, kala II : 19.30-19.45, kala III : 19.45-19.55. c. Riwayat Kesehatan Dahulu 46

Tidak ada riwayat asma, tidak ada riwayat hipertansi, tidak ada riwayat deman berdarah, tidak ada riwayat penyakit jantung. d. Riwayat Kesehatan Keluarga Klien mengatakan keluarganya ada yang menderita asma, hipertensi, penyakit jantung, riwayat gamelli tidak dikaji. e. Riwayat Kehamilan G 1 P 0 A 0, HPHT tanggal 8 Juni 2010, taksiran persalinan 23 Maret 2011. Klien mengatakan rajin memeriksakan kehamilannya di bidan terdekat. Yang dimulai pada minggu ke-5 dan tiap bulan periksa ke bidan, tetapi untuk persalinannya klien dan suami lebih memilih melahirkan di RS. Pada trimester pertama klien mengalami mual-mual. f. Riwayat Persalinan Klien belum pernah hamil sebelumnya, belum pernah melahirkan sebelumnya dan belum pernah abortus sebelumnya. g. Riwayat Haid Menarche saat umur 13 tahun dengan siklus 28 hari dan tidak ada keluhan saat haid. 47

3. Pengkajian Pola Kesehatan Fungsional a. Persepsi terhadap kesehatan Klien menganggap bahwa kesehatan itu penting dan menjaga kesehatan selama kehamilan itu penting sekali. Sehingga klien rajin memeriksakan kesehatannya apalagi selama masa kehamilan. b. Pola Aktifitas dan Latihan Selama kehamilan klien mengurangi pekerjaan yang biasa dilakukan yang dirasa berat. Apalagi setelah kehamilannya masuk trimester akhir, klien lebih banyak istirahat. Aktivitas sedikit, di RS juga tidak leluasa beraktivitas karena merasa nyeri. c. Pola Istirahat dan Tidur Pada saat hamil klien kurang tidur / istirahat karena merasa tidak nyaman dengan posisi tidurnya, sehingga klien tidur malam pukul 22.00-04.00 WIB, klien jarang tidur siang. Ketika di rumah sakit klien susah tidur. Saat tidur klien sering terbangun karena bayinya rewel dan nyeri pada luka post episiotomi. d. Pola Nutrisi dan Metabolik Sebelum sakit klien makan 2-3 kali sehari. Klien menghabiskan 1 / 2 piring nasi. Klien makan nasi, lauk, sayur dan buah. Klien lebih suka makan buah. Klien minum ± 5-6 gelas sehari. 48

Saat di rumah sakit klien makan 3 kali sehari. klien menghabiskan 1 / 2 porsi makanan yang disediakan. Klien makan sesuai menu yang disediakan rumah sakit. Klien minum ± 4-5 gelas sehari. e. Pola Eliminasi (BAK dan BAB) Sebelum di rumah sakit, klien biasa buang air besar ± 1 kali / hari dan selama di rumah sakit klien belum pernah buang air besar karena merasakan sedikit nyeri dengan skala nyeri 2-3. Sebelum masuk rumah sakit, klien biasa BAK ± 4-5 kali / hari, begitu juga selama klien di rumah sakit. f. Pola Kognitif Klien percaya bahwa jika mematuhi terapi pengobatan yang di berikan di rumah sakit maka klien akan cepat sembuh. g. Pola Konsep Diri Identitas diri: klien mengatakan bahwa dirinya sebagai seorang perempuan yang mempunyai kehidupan yang sempurna. Peran diri: klien bertambah peran dalam keluarga, selain sebagai seorang istri untuk suaminya, klien juga sebagai seorang ibu untuk anaknya. 49

Gambaran diri: klien mengatakan bahwa klien menyukai bentuk tubuhnya sebelum hamil dan klien tetap menyukai bentuk tubuhnya selama hamil dan setelah melahirkan. Harga diri: klien merasa dirinya berharga karena selain menjadi seorang istri, sekarang klien juga menjadi seorang ibu. Ideal diri: klien tahu bagaimana harus berperilaku sebagai seorang istri dan seorang ibu. h. Pola Koping Klien mengatakan bahwa dalam memutuskan sesuatu klien membicarakannya dengan suami dan orang tuanya. Hubungan klien dengan keluarga yang lain baik. i. Pola Seksual Reproduksi Klien mengatakan bahwa selama kehamilan ini berpengaruh pada hubungan seksualnya dengan suami. Selama kehamilan klien jarang berhubungan seksual dengan suaminya. j. Pola Hubungan Sosial 50

Klien mengatakan bahwa dirinya aktif mengikuti kegiatan yang ada di lingkungannya, misalnya pengajian dan PKK. Hubungan klien dengan teman, tetangga dan lingkungan baik. k. Pola Nilai dan Kepercayaan Klien mengatakan bahwa saat di rumah klien sering melakukan sholat 5 waktu berjamaah dengan suaminya saat suaminya tidak bekerja. Selama di rumah sakit, klien belum bisa melakukan sholat 5 waktu karena kondisinya. 4. Pemeriksaan Fisik Pada Ibu a. Kepala : Mesochepal a.1. Rambut : Tidak mudah rontok, bersih, hitam, lurus, panjang a.2. Mata :Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, pupil isokor a.3. Hidung : Bersih, tidak ada sekret, tidak ada pernafasan cuping hidung a.4. Telinga : Bersih, tidak ada sekret, simetris a.5. Mulut : tidak ada stomatitis, tidak ada karies gigi, bersih b. Leher : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran 51

tonsil, trakhea ditengah, tidak ada distensi vena jugularis c. Dada : Mammae simetris, berisi, hangat, areola berpigmentasi, nipple menonjol, ekspansi paru simetris d. Abdomen : Tidak ada massa pada abdomen, bising usus 18 x/menit, TFU ± 2 jari di bawah umbilikus e. Perineum : Keluar darah sedikit ± 40 cc, luka episiotomi masih basah, kemerahan, tidak ada oedema, tidak ada nanah, tidak ada perdarahan, jenis jahitan jelujur, jumlah jahitan dalam dan luar tidak dikaji f. Anus : Tidak ada hemoroid g. Ekstremitas : Tidak ada varises, akral dingin, tidak ada oedem h. Tanda Tanda Vital : TD : 120/80 mmhg N : 82 x/menit T : 36,5 o C RR : 24 x/menit 52

5. Data Penunjang a) Hematology Tanggal 16 maret 2011 Analisa Hema Nilai Nilai Normal Hemoglobin 11,80 gr% (12,00 15,00 gr%) Hematokrit 34,70 % (35,0 47,0 %) Eritrosit 3,50 % (3,90 5,60 %) MCH 33,80 % (27,00 32,00 %) MCV 99,20 % (76,00 96,00 %) MCHC 34,10 % (29,00 36,00 %) Leukosit 16,90 rb/mmk (4,00 11,00 rb/mmk) Trombosit 195,0 rb/mmk (150,0 400, rb/mmk) Kimia Klinik Elektrolit Nilai Nilai Normal Na 138 mmol/l (136 145 mmol/l) K 4,9 mmol/l (3,5 5,1 mmol/l) 53

Cl 111 mmol/l (98 107 mmol/l) Cal 2,42 mmol/l (2,12 2,52 mmol/l) b) Therapy pengobatan Amoxilin 3 x 500 mg Methergin 3 x 1 ampul Vitamin BC/C/SF 2 x 1 c) Diit : Menu rumah sakit : nasi, sayur, lauk d) Rawat luka area perineum akibat luka episiotomi dengan betadin B. Pengelompokan Data 1) Data Subjektif a) Klien mengatakan nyeri akibat episiotomi. Nyeri seperti kesemutan, cekit-cekit dan perih. Nyeri pada perineum. Skala nyeri 8. Nyeri saat dipergunakan untuk bergerak miring dan duduk. b) Klien mengatakan masih keluar darah dari jalan lahir seperti menstruasi. c) Klien mengatakan tidak tahu bagaimana melakukan perawatan payudara. 54

2) Data Objektif a) Klien tampak meringis kesakitan. b) Adanya kemerahan. Tidak ada oedema. Tidak ada kebiruan. Keluar lochea rubra ± 40 cc, cairan berwarna merah. Jahitan berbentuk jelujur. HB : 11,80 gr%. Suhu : 36,5 o C. c) Klien sering bertanya bagaimana cara melakukan perawatan payudara. Analisa Data No Data Problem Etiologi 1 S : P : Klien mengatakan nyeri akibat episiotomi. Q : Nyeri seperti kesemutan, cekit-cekit dan perih. R : Nyeri pada perineum. S : Skala nyeri 8. T : Nyeri saat dipergunakan untuk bergerak miring dan duduk. O : Klien tampak meringis kesakitan. 2 S : Klien mengatakan masih keluar darah dari jalan lahir seperti menstruasi. O : R : Adanya kemerahan E : Tidak ada oedema Gangguan rasa nyaman nyeri. Resiko infeksi. Terputusnya jaringan sekunder terhadap luka episiotomi. Trauma jaringan atau kerusakan fisik. 55

E : Tidak ada kebiruan D : Keluar lochea rubra ± 40 cc, cairan berwarna merah. A : Jahitan berbentuk jelujur. HB : 11,80 gr%, suhu : 36,5 o C. 3 S : Klien mengatakan tidak tahu bagaimana melakukan perawatan payudara. O : Klien sering bertanya bagaimana cara melakukan perawatan payudara. Perilaku mencari bantuan kesehatan Kurang pengetahuan tentang perawatan payudara. C. Diagnosa Keperawatan 1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan terputusnya jaringan sekunder terhadap luka episiotomi ditandai dengan klien mengatakan nyeri pada perineum akibat episiotomi, skala nyeri 8 saat digunakan bergerak, nyeri cekit - cekit dan perih, klien tampak meringis kesakitan. 2. Resiko infeksi berhubungan dengan trauma jaringan atau kerusakan kulit yang ditandai dengan masih keluarnya darah dari jalan lahir seperti menstruasi, adanya kemerahan dan nyeri tekan pada perineum, terdapat luka episiotomi, keadaan vulva kotor, keluar lochea rubra ± 40 cc. 56

3. Perilaku mencari bantuan kesehatan berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang perawatan payudara ditandai dengan klien mengatakan tidak tahu bagaimana cara melakukan perawatan payudara, klien sering bertanya tentang perawatan payudara. D. Nursing Care Plan, Implementasi dan Evaluasi Diagnosa 1: Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan terputusnya jaringan sekunder terhadap luka episiotomi ditandai dengan klien mengatakan nyeri pada perineum akibat episiotomi, skala 8 ketika bergerak nyerinya cekit - cekit dan perih, klien tampak meringis kesakitan. 1. Tujuan: Mencegah dan meminimalkan rasa nyeri. 2. Kriteria: a) Nyeri berkurang atau hilang. b) Ekspresi wajah rileks. c) Klien mampu melakukan tindakan dan mengungkapkan intervensi untuk mengatasi rasa nyeri secara cepat. d) Tanda-tanda vital normal ( tekanan darah 120/80 mmhg, Nadi 80-88x/menit) 57

3. Intervensi: a) Tentukan lokasi dan sifat nyeri. Rasional: mengidentifikasi kebutuhan - kebutuhan khusus dan intervensi yang tepat. b) Inspeksi perbaikan perineum dan episiotomi. Rasional: dapat menunjukkan trauma berlebuhan pada jaringan perineal dan aatau terjadinya komplikasi yang memerlukan evaluasi atau intervensi lebih lanjut. c) Ajarkan klien untuk duduk dan mengontraksikan otot gluteal. Rasional: penggunaan pengencangan gluteal saat duduk menurunkan strees dan tekanan langsung pada perineum. d) Berikan informasi tentang berbagai strategi untuk menurunkan nyeri, misalnya teknik relaksasi dan distraksi. Rasional: membantu memberi rasa nyaman. e) Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgetik. Rasional: memberikan kenyamanan sehingga klien dapat memfokuskan perawatan pada dirinya sendiri dan bayinya. Diagnosa 2: Resiko infeksi berhubungan dengan trauma jaringan atau kerusakan kulit yang ditandai dengan masih keluarnya darah dari jalan 58

lahir seperti menstruasi, adanya kemerahan dan nyeri tekan pada perineum, terdapat luka episiotomi, keadaan vulva kotor, keluar lochea rubra ± 40 cc. 1. Tujuan: Infeksi tidak terjadi. 2. Kriteria: a) Luka episiotomi sembuh dengan sempurna dan tidak ada tandatanda infeksi. b) Pasien mampu mendemonstrasikan teknik - teknik untuk meningkatkan penyembuhan. c) Tanda tanda vital dalam batas normal,terutama suhu(36 37 o C) d) Nutrisi terpenuhi (adekuat) 3. Intervensi: a) Kaji adanya perubahan suhu. Rasional: peningkatan suhu sampai 38,3 o C pada 2-10 hari setelah melahirkan sangat menandakan infeksi. b) Observasi kondisi episiotomi seperti adanya kemerahan, nyeri tekan yang berlebihan dan eksudat yang berlebihan. 59

Rasional: dapat menunjukkan trauma berlebihan pada jaringan perineal dan atau terjadinya komplikasi yang memerlukan evaluasi intervensi lebih lanjut. c) Anjurkan klien untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh genital. Rasional: membantu mencegah atau menghalangi penyebaran infeksi. d) Catat jumlah dan bau lochea atau perubahan yang abnormal. Rasional: lochea normal mempunyai bau yang amis, loche purulen dan bau busuk menunjukkan adanya infeksi. e) Anjurkan klien untuk mencuci perineum dengan menggunakan sabun dari depan kebelakang dan untuk mengganti pembalut sedikitnya tiap 4 jam atau jika pembalut basah. Rasional: membantu mencegah kontaminasi rektal memasuki vagina atau uretra. f) Ajarkan pada klien cara perawatan luka perineum. Rasional: meningkatkan pengetahuan klien tentang perawatan vulva. g) Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian antibiotik. Rasional: mencegah infeksi dan penyebaran ke jaringan sekitar. 60

Diagnosa 3: Perilaku mencari bantuan kesehatan berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang perawatan payudara ditandai dengan klien mengatakan tidak tahu bagaimana cara melakukan perawatan payudara, klien sering bertanya tentang perawatan payudara. 1. Tujuan: Agar ASI lancar, sekitar areola dan puting tidak kotor, payudara tidak bengkak. 2. Kriteria: a) Klien dapat mengerti tentang cara perawatan payudara. b) Klien mampu melakukan cara perawatan payudara sesuai dengan yang diajarkan. 3. Intervensi: a) Kaji produksi ASI pada klien. Rasional: untuk mengetahui seberapa banyak produksi ASI klien. b) Lakukan perawatan payudara pada klien. Rasional: agar payudara tidak bengkak dan ASI lancar. c) Ajarkan perawatan payudara pada klien. 61

Rasional: agar klien mengerti benar tentang cara perawatan payudara yang benar. d) Anjurkan klien untuk melakukan perawatan payudara tiap pagi hari. Rasional: agar produksi ASI lancar dan payudara tidak bengkak. e) Evaluasi tentang perawatan payudara pada pasien. Rasional: untuk mengetahui seberapa banyak pengetahuan yang dimengerti dan yang diterima klien. E. Implementasi No. Dx Waktu Implementasi Respon Klien TT I 17 Maret 1.Mengkaji keluhan S : pasien mengatakan 2011 jam pasien. nyeri pada daerah luka 14.30 jahitan terutama saat bergerak, skala nyeri 8. O : pasien tampak meringis menahan nyeri saat pasien menggeserkan tubuhnya untuk duduk 62

I 14.40 2. Memberikan S : - penjelasan kepada O : Klien lebih tenang klien bahwa rasa nyeri dan cemas berkurang hal yang wajar. II 14.50 3.Melakukan vulva S : klien mengatakan hygient dan lebih nyaman setelah mengobservasi luka dibersihkan daerah episiotomi. vulvanya. O : pasien tampak bersih, loche rubra ± 40 cc, tak ada oedem, ada kemerahan, ada bintik-bintik kebiruan pada perineum, ada nyeri tekan pada perineum. I 15.20 4.Mengajarkan pasien S : pasien mengatakan tehnik relaksasi untuk nyeri berkurang menarik nafas dalam O : pasien tampak panjang. rileks dan tenang, ekspresi wajah tidak tegang. I 15.30 5.Mengukur tanda- S : - II tanda vital O : TD : 120/80 mmhg, N : 80 x/menit S : 36 o C, RR : 24 63

x/menit. II 17.00 6.Memberikan obat S : - peroral 1 tablet O : obat diminum amoxicillin dan 1 tablet pasien dengan air vitamin BC putih, tidak ada mual atau muntah. I 21.00 7.Menciptakan S : - lingkungan yang tenang O : klien tampak rileks dan nyaman dan tiduran di tempat tidur. 18 Maret 2011 Jam 08.00 1.Mengkaji keluhan S : klien mengatakan I pasien dapat mengontrol nyerinya O : pasien tampak tenang, rileks, ekspresi wajah tidak tegang. II 08.15 2.Melakukan vulva S : - hygiene dan O : vulva sudah mengobservasi luka bersih, tidak ada episiotomi oedema pada perineum, tidak ada kemerahan, tidak ada 64

bintik kebiruan pada perineum, nyeri tekan perineum masih, lochea rubra ± 30 cc. 08.30 3.Menganjurkan pasien S : pasien mengatakan II untuk mencuci tangan memegang genital saat sebelum dan sesudah BAK saja memegang genital O : pasien mengatakan akan mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah memegang genital III 08.45 4.Mengkaji S : pasien mengatakan pengetahuan pasien paham tentang tentang perawatan perawatan payudara payudara O : pasien tampak mengerti III 09.00 5.Melakukan breast S : pasien mengatakan care pada pasien lebih nyaman, enak setelah dilakukan breast care O : pasien tampak senang, payudara tidak bengkak I 11.30 6.Mengukur TTV S : - II O : TD :120/80 mmhg, S : 36 o C, N : 84x/menit, RR : 22x/menit. 65

II 12.30 7.Memberikan obat S : - peroral, 1 tablet O : obat diminum amoxicillin, 1 tablet melalui oral,tidak ada vitamin BC mual dan muntah 19 Maret I 2011 Jam 07.30 1.Mengkaji keluhan S : pasien mengatakan pasien nyeri berkurang, dapat berjalan ke kamar mandi O : pasien tampak rileks, terlihat sedang duduk di kursi, tampak tersenyum sambil mengobrol dengan pasien lain. II 08.00 2.Mengajarkan S : pasien perawatan payudara mendemonstrasikan pada pasien cara perawatan payudara dengan benar. O: pasien sangat kooperatif. II 08.30 3. Mengajarkan pasien S : pasien mengatakan tentang cara perawatan sudah tahu cara 66

perineum merawat perineum O : pasien mampu menyebutkan kembali cara-cara perawatan perineum II 09.00 4.Mengobservasi luka S : - episiotomi O : lochea rubra ± 20 cc, tidak ada oedem, tidak tampak kemerahan, jahitan tidak tampak, perineum kembali seperti biasa, nyeri tekan masih. II 10.00 5.Menganjurkan pasien S : pasien mengatakan untuk mencuci tangan sudah mencuci dengan sabun sebelum tangannya sebelum dan sesudah memegang dan sesudah genital memegang genital O : saat selesai dari kamar mandi, pasien mencuci tangannya. III 10.30 6.Mengkaji produksi S : - ASI pasien O : ASI keluar lancar, payudara tidak bengkak, puting bersih III 11.00 7.Menganjurkan pasien S : pasien mengatakan untuk melakukan breast akan melakukan 67

care setiap hari sebelum mandi. perawatan setiap hari. O : - payudara I 11.30 8.Mengukur TTV S : - II O : TD : 120/80 mmhg, S : 36,5 o C, RR : 24 x/menit, N : 82 x/menit. F. Evaluasi No Dx Waktu Evaluasi Paraf I 17 Maret S : pasien mengatakan skala nyeri berkurang 2011 menjadi 2. O : pasien tampak rileks dan tidak lemas. A : masalah teratasi sebagian. P : lanjutkan intervensi. Kaji karakteristik atau skala nyeri. Anjurkan pasien untuk mobilitas dini dan melakukan tehnik relaksasi saat nyeri muncul. 68

II 18 Maret 2011 III 19 Maret 2011 S : - O : tidak ada tanda-tanda infeksi pada luka jahitan dan perineum. TD : 120/80 mmhg, N : 80 x/menit S : 36 o C, RR : 24 x/menit., tak ada oedem, ada kemerahan, tidak ada nanah / perdarahan. A : Masalah teratasi. P : Lanjutkan intervensi. Lakukan perawatan vulva hygiene dengan tehnik steril dan aseptik. S : Pasien mengatakan sudah paham tentang cara perawatan payudara. O : Klien mendemonstrasikan cara perawatan payudara. A : Masalah teratasi sebagian. P : Lanjutkan intervensi. Anjurkan pasien untuk melakukan breast care setiap hari. 69