Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Syiah Kuala. JURNAL PESONA DASAR Vol. 3, No. 3, April 2015, hal ISSN:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PENERAPAN METODE BUZZ GROUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG ANAI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah quasi eksperimen, dimana

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti perbandingan hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB III METODE PENELITIAN. problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. awal dengan pemberian latihan dan pemberikan tes akhir yang kemudian melihat

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. bulan September - November 2010 di SMP Negeri 1 Kalianda Kabupaten

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODE PENELITIAAN. Jenis penelitiaan ini adalah penelitian kuantitatif, karena data yang diperoleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti keefektifan media

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

PENGARUH COOPERATIVE LEARNING TEKNIK STAD TERHADAP HASIL BELAJAR KELAS IV SDN 01 RASAU JAYA

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

Uji Homogenitas Varians

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

LAPORAN PENELITIAN. Pola Kecenderungan Penempatan Kunci Jawaban Pada Soal Tipe-D Melengkapi Berganda. Oleh: Drs. Pramono Sidi

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR

Ningrum Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Abstrak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

Jurnal Mantik Penusa Vol 15 No 1 Juni 2014 ISSN :

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:56) menjelaskan metode penelitian deskriptif adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu pendekatan yang dilakukan untuk mendapatkan data

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

Transkripsi:

Penddkan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Unverstas Syah Kuala Vol. 3, No. 3, Aprl 15, hal 44 59 ISSN: 337-97 44

Penddkan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Unverstas Syah Kuala Vol. 3, No. 3, Aprl 15, hal 44 59 ISSN: 337-97 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS PADA MATERI PENJUMLAHAN PECAHAN DI KELAS V SD NEGERI 18 BANDA ACEH Mahmud HR (Dosen Prod Penddkan Guru Sekolah Dasar FKIP UNSYIAH) ABSTRAK Peneltan yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatf Tpe TPSpada Mater Penjumlahan Pecahan d Kelas V SD Neger 18 Banda Aceh n mengangkat masalahapakah penerapan model pembelajaran kooperatf tpe TPS dapat mencapa ketuntasan belajar sswa pada mater penjumlahanpecahan d kelas V SDN 18 Banda Aceh. Peneltan n bertujuanuntuk mengetahu ketuntasan belajar sswa melau penerapan model pembelajaran kooperatf tpe TPSpada mater penjumlahan pecahan d kelas V SDN 18 Banda Aceh.Populas peneltan n adalah sswa kelas V SD Neger 18 Banda Aceh tahun ajaran 13/14 yang berjumlah 9 orang.pengamblan sampel menggunakan teknk total samplng, sehngga seluruh populas merupakan sampel.pendekatan peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah pendekatan kuanttatf dengan jens peneltan ekspermen.teknk pengumpulan data dlakukan dengan pemberan tes tertuls dar mater yang telah dpelajar.pemberan tes dlakukan pada akhr peneltan. Data dolah dengan menggunakan rumus statstk uj-t dengan taraf sgnfkan α =,5 dan derajat kebebasan dk = (n - 1) = (9 1) = 8. Dar nla tersebut dperoleht (,95)(8) sehngga t tabel = 1,7. Karena,7> 1,7 maka t htung > t tabel, sehngga H dtolak H 1 dterma. Dengan demkan hpotess yang berbuny sswa mencapa ketuntasan belajar melalu penerapan model pembelajaran kooperatf tpe TPS pada mater penjumlahan pecahan d kelas V SD Neger 18 Banda Aceh dapat dterma. Oleh karena tu dharapkan kepada guru untuk dapat menerapkanmodel pembelajaran kooperatf tpe TPS dalam upaya menngkatkan kualtas pembelajaran matematka. Kata Kunc :Tpe Thnk Par Share, penjumlahan pecahan PENDAHULUAN Penddkan bag kehdupan manusa merupakan kebutuhan pokok yang harus dpenuh sepanjang hayat.tanpa penddkan tdak mungkn adanya suatu kemajuan, sejahtera, bahaga menurut pandangan hdup mereka.untuk memajukan kehdupan mereka tulah, maka penddkan menjad sarana utama yang perlu dkelola, secara tahap dem tahap, berdasarkan berbaga pandangan teor dan praktk sepanjang waktu yang sesua dengan lngkungan hdup manusa tu sendr. 45

Penddkan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Unverstas Syah Kuala Vol. 3, No. 3, Aprl 15, hal 44 59 ISSN: 337-97 Kecakapan seorang guru dalam duna penddkan dperlukan sebaga bekal dalam mengetahu perubahan bak tu metode pembelajaran ataupun kemajuan teknolog yang kesemuanya dtujukan untuk kepentngan proses belajar kepada sswa, tetap lebh kepada bagamana menyapkan mereka menjad sumber daya manusa yang terampl dan sap menerma kemajuan lmu pengetahuan dan teknolog serta kebebasan dmasa akan datang. Semakn menngkatnya Krtera Ketuntasan Mnmum (KKM) belajar sswa, menuntut guru untuk lebh aktf, kreatf, serta novatf dalam menyampakan mater pembelajaran bak dar menggunakan meda pembelajaran, pemlhan model pembelajaran maupun pengelolaan kelas yang akan membantu dalam pencapaan keberhaslan proses pembelajaran yang dtunjukkan dengan hasl belajar memenuh standar kompetens yang telah d tetapkan. Berdasarkan hasl observas awal penelt selama PPL d SDN 18 Banda Aceh, penelt menemukan kendala d lapangan salah satunya pada saat proses pembelajaran berlangsung. Guru hanya mentransfer lmu yang dmlknya tanpa ada respon dar sswa atau hubungan tmbal-balk dar guru ke sswa dan begtupun juga sebalknya, akbatnya sswa merasa bosan dalam proses pembelajaran. Masalah yang serng terjad adalah sswa kesultan menerma apa yang dsampakan oleh guru, sehngga sswa tdak mampu memaham pelajaran yang dberkan oleh guru salah satunya dalam pembelajaran Matematka pada mater penjumlahan pecahan d kelas V. Hal n berdampak pada hasl belajar yang kurang maksmal, dkarenakan guru menggunakan pembelajaran yang konvensonal, sswa tdak belajar secara kelompok, dan guru hanya berpusat pada buku paket sebaga sumber bahan ajar. Penggunaan model yang bak dalam proses belajar mengajar akan menunjang kreatf, keaktfan, dan penemuan secara terbmbng yang dtemukan oleh sswa tu sendr. Penggunaan model dan metode yang tepat sangat membantu sswa dalam menyelsakan masalah dalam belajar. Menurut Gulo (:3) proses belajar mengajar merupakan rancangan dasar bag seorang guru tentang cara a membawakan pengajarannya d kelas secara bertanggung jawab. Untuk mencapa keberhaslan dan proses belajar dengan mengajar sangat dpengaruh oleh beberapa fakta antara lan kesukaan sswa terhadap suatu mata pelajaran, mutu dan kualtas dar pengajar, model mengajar yang dgunakan oleh guru, sarana dan prasarana yang 46

Penddkan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Unverstas Syah Kuala Vol. 3, No. 3, Aprl 15, hal 44 59 ISSN: 337-97 dperlukan untuk mendukung proses belajar dan mengajar. Suatu pembelajaran yang kurang melbatkan sswa secara aktf dapat menghambat cara berfkr dan keteramplan dalam pemecahan masalah sehngga perlu dterapkan suatu model pembelajaran untuk tercapanya pembelajaran. Menurut Slavn (5:8) pembelajaran kooperatf para sswa akan duduk bersama dalam kelompok yang beranggotakan empat orang untuk menguasa mater yang dsampakan oleh guru. Namun demkan, model pembelajaran kooperatf bukanlah permanan dan bukan merupakan sebuah cara untuk membuat sebagan sswa mengerjakan sswa yang lan. Salah satu pembelajaran yang sangat efektf untuk dkembangkan dalam suatu pembelajaran yatu dengan model cooperatve learnng tpe Thnk Par Share (TPS).Pembelajaran kooperatf tpe TPS yang drancang untuk mempengaruh pola nteraks sswa. Menurut Tranto (9:81) thnk par sharemerupakan suatu cara yang efektf untuk membuat varas suasana pola dskus kelas. Sswa lebh merasa nyaman dan efsen belajarnya dengan melbatkan teman dalam sekelompoknya. Untuk mengatas kesultan belajar sswa kelas V SD Neger 18 Banda Aceh penelt tertark untuk menerapkan strateg pembelajaran kooperatf tpe TPS.Dengan menerapkan model pembelajaran kooperatf sswa mencapa nla KKM yatu 65 bahkan ada yang mendapat d atas nla KKM. Menurut Slavn (5:11) dalam strateg pembelajaran kooperatf terdapat empat tpe yang basa oleh guru, yatu tpe TPS (Thnk Par Share), tpe Jgsaw, tpe NHT (Numbered Heads Together), tpe TGT ( Teams Games Tournament). Salah satu alternatf untuk mengurang kesultan belajar sswa adalah dengan menggunakan model cooperatve learnng tpe thnk par share. Berdasarkan latar belakang d atas, permasalahan yang d kaj dalam peneltan n adalah : Apakah penerapan model pembelajaran kooperatf tpe TPS dapat mencapa ketuntasan belajar pada mater penjumlahan pecahan d kelas V SDN 18 Banda Aceh? METODE PENELITIAN 47

Penddkan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Unverstas Syah Kuala Vol. 3, No. 3, Aprl 15, hal 44 59 ISSN: 337-97 Pendekatan peneltan n adalah pendekatan kuanttatf. Menurut Sugono (9:14), kuanttatf dapat dartkan sebaga metode peneltan yang berlandaskan pada sfat flsafat postvsme, dgunakan untuk menelt pada populas dan sampel tertentu, teknk pengamblan sampel pada umumnya dlakukan secara random, pengumpulan data menggunakan nstrumen peneltan, anals data bersfat kuanttatf/statstk dengan tujuan untuk menguj hpotess yang telah dtetapkan. Sedangkan jens peneltan adalah bersfat ekspermen. Untuk mendapatkan data dalam peneltan n, penelt bertndak sebaga guru dalam penerapan model pembelajaran kooperatf tpe TPS pada mater penjumlahan pecahan d kelas V SD Neger 18 Banda Aceh.Data tes hasl belajar dgunakan sebaga evaluas ketuntasan belajar dan mengetahu sejauh mana penguasaan sswa terhadap mater penjumlahan pecahan.tes yang d berkan merupakan tes tertuls sebanyak 1 butr soal dengan skor nla yang berbeda dar masng-masng soal.nla yang ddapat dar tes nlah yang dambl sebaga data. Data yang telah terkumpul dolah dengan menggunakan statstk uj-t. Krtera pengujan hpotess dar uj-t adalah tolak H jka t t (1- ) dan terma H o jka t berharga lan. Derajat kebebasan untuk daftar dstrbus t adalah dk = (n-1) dan taraf sgnfkan =,5. Menurut Sudjana (5:7), pengujan hpotess dapat dgunakan rumus : Keterangan : = Skor rata-rata = Smpangan Baku = Banyaknya Data = 65, merupakan KKM dar sekolah tersebut 48

Penddkan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Unverstas Syah Kuala Vol. 3, No. 3, Aprl 15, hal 44 59 ISSN: 337-97 Untuk memenuh syarat penggunaan statstk uj-t pada uj hpotess, maka dperlukan beberapa statstk lan. 1. Membuat tabel dstrbus frekuens dengan panjang kelas yang sama, maka menurut Sudjana (5:47) terlebh dahulu langkah-langkah sebaga berkut. a. Rentang, yatu data terbesar dkurang data terkecl. b. Banyak kelas nterval yang dperlukan. Untuk tu menggunakan aturan Strugers, yatu : Banyaknya kelas = 1 + (3,3) log n, dengan n menyatakan banyak data dan hasl akhr djadkan blangan bulat. c. Panjang kelas nterval P, yatu = d. Ujung bawah kelas nterval pertama. Untuk tu bsa dambl sama dengan data terkecl atau nla data yang lebh kecl, tetap selshnya harus kurang dar panjang kelas yang dtentukan.. Untuk data yang telah dsusun dalam dstrbus frekuens, menurut Sudjana (5:7) rata-rata dhtung dengan : x fx f Keterangan: f = frekuens kelas nterval ke- x = nla tengah kelas nterval ke- Untuk menghtung varans (s ) menurut Sudjana (5:95) dapat dgunakan rumus : s n f x n n 1 Keterangan: x f f x nla tengah kelas nterval ke- = frekuens kelas nterval ke- n banyaknya data 3. Untuk menguj normaltas, dgunakan statstk ch-kuadrat, sepert yang dkemukakan Sudjana (5:73) sebaga berkut. 49

Penddkan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Unverstas Syah Kuala Vol. 3, No. 3, Aprl 15, hal 44 59 ISSN: 337-97 1 k E E Keterangan: statstk Ch-kuadrat frekuens pengamatan E frekuens yang dharapkan k = banyaknya kelas nterval Untuk mengetahu hpotess dlakukan uj phak kanan.adapun rumusan hpotess adalah sebaga berkut. H : µ = µ o : sswa tdak mencapa ketuntasan melalu penerapan model pembelajaran kooperatf tpe TPS pada mater penjumlahan pecahan d kelas V SD Neger 18 Banda Aceh. H 1 : µ > µ : sswa mencapa ketuntasan melalu penerapan model pembelajaran kooperatf tpe TPS pada mater penjumlahan pecahan d kelas V SD Neger 18 Banda Aceh. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data yang telah ddapat dar peneltan n adalah berupa nla tes dalam bentuk angka yang menggambarkan tentang hasl belajar sswa kelas V SD Neger 18 Banda Aceh dalam menguasa mater penjumlahan pecahan melalu model pembelajaran kooperatf tpe TPS. Adapun data yang dperoleh dar hasl tes tersebut adalah sebaga berkut : Tabel 4.1 Data Hasl Tes Sswa Kelas V SD Neger 18 Banda Aceh No. Nama Sswa Nla Ketuntasan Belajar 1. RU 8 Tuntas. SR 7 Tuntas 3. DP 1 Tuntas 5

Penddkan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Unverstas Syah Kuala Vol. 3, No. 3, Aprl 15, hal 44 59 ISSN: 337-97 4. SH 45 Tdak Tuntas 5. SZ 75 Tuntas 6. HS 5 Tdak Tuntas 7. DV 6 Tdak Tuntas 8. HN 65 Tuntas 9. MA 65 Tuntas 1. DR 95 Tuntas 11. MS 1 Tuntas 1. DN 8 Tuntas 13. SN 7 Tuntas 14. AP 7 Tuntas 15. RN 8 Tuntas 16. CM 55 Tdak Tuntas 17. UM 6 Tdak Tuntas 18. AY 95 Tuntas 19. AA 85 Tuntas. WA 65 Tuntas 1. AD 85 Tuntas. GA 45 Tdak Tuntas 3. BB 85 Tuntas 4. AM 85 Tuntas 5. NA 8 Tuntas 6. MR 9 Tuntas 7. TM 8 Tuntas 8. NN 7 Tuntas 9. FR 7 Tuntas 51

Penddkan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Unverstas Syah Kuala Vol. 3, No. 3, Aprl 15, hal 44 59 ISSN: 337-97 Sumber : Hasl Data Peneltan Berdasarkan data yang dperoleh tersebut maka akan dtentukan nla rata-rata htung x, smpangan baku s, serta uj normaltas data. Untuk memudahkan perhtungan varans dar masng-masng data, maka data d atas akan dkelompokkan kedalam daftar dstrbus frekuens. Menghtung Nla Rata-rata x, Varans s dan Smpangan Baku s Dar data tersebut, terlebh dahulu dkelompokkan ke dalam tabel dstrbus R, banyak kelas nterval K dan frekuens. Untuk tu akan dtentukan rentang panjang kelas nterval p dar nla tes sswa yang dperoleh. 1) Menentukan Rentang Data R Rentang dperoleh dengan cara mengurang data terbesar dengan data terkecl. Rentang R = data terbesar data terkecl = 1-45 = 55 ) Menentukan banyak kelas nterval K Untuk menentukan panjang kelas nterval dapat dgunakan aturan Sturges sebaga berkut: Banyak kelas = 1 + 3,3 log n Dmana n adalah banyaknya data yatu n = 9 K = 1 + (3,3) log n = 1 + (3,3) log 9 = 1 + (3,3) (1,46) = 1 + 4,846 = 5,846 Sehngga banyak kelas nterval ( K ) yang dambl adalah 6. 3) Menentukan panjang kelas nterval p Panjang kelas nterval p dapat dtentukan dengan aturan : p = 5

Penddkan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Unverstas Syah Kuala Vol. 3, No. 3, Aprl 15, hal 44 59 ISSN: 337-97 55 p = 6 p = 9,16 dan dsn bsa kta ambl P= 9 atau 1 Sehngga panjang kelas nterval p yang dambl adalah 1. Selanjutnya dar hasl yang dperoleh datas, data tersebut dapat dkelompokkan kedalam tabel dstrbus frekuens nla tes sswa kelas V SD Neger 18 Banda Aceh sebaga berkut : Tabel 1.1 Daftar Dstrbus Frekuens Nla Tes Sswa Interval f x x f x f x 41 5 3 45,5 7,5 136,5 61,75 51-6 3 55,5 38,5 166,5 94,75 61-7 7 65,5 49,5 458,5 331,75 71-8 6 75,5 57,5 453 341,75 81-9 6 85,5 731,5 513 43861,5 91 1 4 95,5 91,5 38 36481 Jumlah 9 - - 19,5 167,5 Berdasarkan tabel dstrbus frekuens d atas maka dapat dhtung nla ratarata xyatu : x = f f x = 19,5 9 = 7,74 Dar nla rata-rata sswa d atas, dketahu bahwa ketuntasan belajar sswa kelas V SD Neger 18 Banda Aceh secara klaskal pada mater penjumlahan pecahan 53

Penddkan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Unverstas Syah Kuala Vol. 3, No. 3, Aprl 15, hal 44 59 ISSN: 337-97 sudah memada. Namun demkan untuk selanjutnya masha akan tetap dbuktkan dengan melakukan uj t. Uj t dlakukan untuk membandngkan nla sswa dengan standar mnmal yatu 65, selan tu uj t juga dbutuhkan untuk menguj kebenaran hpotess yang dajukan sebelumnya. Setelah mendapatkan nla rata-rata sswa, selanjutnya akan dtentukan varans s dan standar devas s, yatu dengan menggunakan rumus : s = n f x n n 1 f x s = 19,5 99 1 9 167,5 s = 464797,5 444999,5 9(8) s = 1987 81,5 s = 34,98 s = 34, 98 s = 15,3 Dar hasl perhtungan d atas, dperoleh x = 7,74 dan s = 15,3 Uj Normaltas Data Uj normaltas data bertujuan untuk mengetahu apakah data yang dperoleh dalam peneltan n mengkut dstrbus normal atau tdak. Apabla data tersebut berdstrbus normal, maka data tersebut dapat dolah dengan menggunakan rumus statstk uj-t sepert tertera dalam bab III. 54

Penddkan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Unverstas Syah Kuala Vol. 3, No. 3, Aprl 15, hal 44 59 ISSN: 337-97 Dar perhtungan sebelumnya telah dperoleh x = 7,74 dan s = 15,3 maka, selanjutnya adalah menentukan nla Z-score, luas setap kelas nterval serta frekuens yang dharapkan untuk memperoleh nla Ch-Kuadrathtung. Untuk menghtung Z-score dgunakan rumus : Z-score = x x s Untuk luas daerah dbawah kurva normal dapat dlhat dar tabel luas kurva normal (tabel dapat dlhat pada lampran). Untuk luas tap kelas nterval dapat dperoleh dengan mengurangkan luas daerah pada batas kelas atas dengan luas daerah pada batas kelas bawah. Untuk frekuens kelas nterval E dperoleh dengan mengalkan luas tap kelas nterval dengan banyaknya data (n), dan frekuens pengamatan. O Tabel. Uj Normaltas Nla Tes Sswa Interval Batas kelas x Z Untuk Batas Kelas z Luas Daerah Kurva Normal Luas tap Kelas Interval Frekuens Kelas Interval E Frekuens Pengamatan O 4,5 -,1,481 41 5,556 1,61 3 5,5-1,45,465 51-6,1413 4,97 3 6,5 -,79,85 61-7,95 6,655 7 7,5 -,14,557 71-8,47 7,168 6 8,5,5,1915 81-9,1834 5,318 6 9,5 1,15,3749 55

Penddkan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Unverstas Syah Kuala Vol. 3, No. 3, Aprl 15, hal 44 59 ISSN: 337-97 91 1,9,61 4 1,5 1,81,4649 Maka nla Ch-kuadrat htung htung adalah sebaga berkut: htung = O E E htung = 31,61 1,61 + 3 4,97 4,97 + 76,655 6,655 + 6 7,168 + 7,168 ( 65,318) + 5,318 ( 4,61),61 htung 1,388 = htung = 1,61 1,96 + 1,61 + 1,97 4.97 1,3 4,97 + +,345 6,655, 119 + 6,655 1,364 + 3,938 + 1,168 7,168,465 + 5,318 +,68 + 5,318 1,93,61 htung = 1,194 +,93 +,17 +,346+,87+,74 htung =,67 (1,39),61 Dengan taraf sgnfkan α =.5 dan banyak kelas = 6 dperoleh derajat kebebasan (dk) untuk dstrbus Ch-Kuadrat besarnya adalah dk = (k 3) = (6 3) = 3. Dar tabel dstrbus ch kuadrat dperoleh: 1 k 3 = = 1,5 63,95 3 = 7,81 Untuk uj normaltas sebaran data dgunakan uj- dengan hpotess statstk yang dgunakan adalah : 56

Penddkan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Unverstas Syah Kuala Vol. 3, No. 3, Aprl 15, hal 44 59 ISSN: 337-97 H : Data berdstrbus normal o H 1 : Data tdak berdstrbus normal Krtera pengujan adalah tolak H jka o htung tabel, dalam hal lan H o dterma. Dar tabel dstrbus Ch-Kuadrat dperoleh,95 3 = 7,81, sedangkan dar nla Ch-Kuadrat htung dperoleh htung =,67. Karena htung tabel yatu,67 < 7,81 maka H dterma yang berart sebaran data tes sswa berdstrbus normal. Pengujan Hpotess Sepert yang telah dkemukakan datas, apabla data yang dperoleh berdstrbus normal maka data tersebut dapat dolah dengan menggunakan rumus statstk uj-t. Pengujan hpotess statstk yang akan duj adalah dengan uj-t phak kanan yang rumusannya adalah: H : µ = µ o H 1 : µ > µ : sswa tdak mencapa ketuntasan belajar melalu penerapan model pembelajaran kooperatf tpe TPS pada mater penjumlahan pecahan d kelas V SD Neger 18 Banda Aceh. : sswa mencapa ketuntasan belajar melalu penerapan model pembelajaran kooperatf tpe TPS pada mater penjumlahan pecahan d kelas V SD Neger 18 Banda Aceh. Dalam peneltan n dambl = 65 yang merupakan KKM mata pelajaran matematka d SD Neger 18 Banda Aceh untuk menyatakan bahwa sswa telah menguasa 65% dar mater yang telah dajarkan. Menurut Sudjana (:9) krtera pengujan sesua dengan aturan phak kanan yatu tolak H jka t t 1-α dan terma H dalam hal lannya. Perhtungan dengan menggunakan statstk uj-t yatu : t = x dmana x 7, 74, = 65, s 15, 3, dan n 9 57

Penddkan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Unverstas Syah Kuala Vol. 3, No. 3, Aprl 15, hal 44 59 ISSN: 337-97 7,74 65 t 15,3 9 7,74 t 15,3 5,38 7,74 t,84 t,7 Dengan taraf sgnfkan, 5 9 1 8 dan derajat kebebasan dk n 1, maka dk. Dar nla tersebut dperoleh t 1, 7 sehngga t tabel = 1,7.,95 8 Karena,7 > 1,7 maka t t, sehngga H dtolak dan H1 dterma. Dengan htung tabel demkan hpotess yang berbuny sswa mencapa ketuntasan belajar melalu penerapan model pembelajaran kooperatf tpe TPS pada mater penjumlahan pecahan d kelas V SD Neger 18 Banda Aceh dapat dterma. Pada peneltan n hasl belajar sswa dlhat dar tes yang dberkan pada akhr pertemuan setelah tga kal pertemuan.tes yang dberkan berbentuk essay yang berjumlah 1 soal.sebelum dberkan tes sswa terlebh dahulu sdah mempelajar mater penjumlahan pecahan menggunakan model pembelajaran kooperatf tpe TPS.Sehngga sswa dharapkan dapat mencapa ketuntasan belajar pada mater penjumlahan pecahan. Pada saat berlangsungnya proses belajar dan mengajar guru memberkan mater pelajaran sepert basanya, namun lebh ddomnas oleh metode tanya jawab dengan cara memberkan contoh soal tentang mater penjumlahan pecahan kepada sswa, sehngga sswa yang tdak mengert dapat bertanya dan guru menjelaskannya kembal, kemudan guru juga dapat bertanya kepada sswa tentang mater yang telah djelaskan. Sswa dkatakan tuntas belajar jka mempunya nla mnmal 65 sesua dengan KKM yang berlaku untuk mater penjumlahan pecahan d kelas V SD Neger 18 Banda Aceh. Jad hasl belajar pada peneltan n bertujuan untuk melhat 58

Penddkan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Unverstas Syah Kuala Vol. 3, No. 3, Aprl 15, hal 44 59 ISSN: 337-97 ketuntasan belajar sswa selama pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatf tpe TPS. Dar hasl pengolahan data dan pengujan hpotess dengan menggunakan ujt pada taraf sgnfkan,5 dan dk = (n 1) = (9 1) = 8. Dar nla tersebut dperoleh t 1, 7 sehngga t tabel = 1,7. Karena,7 > 1,7 maka t htung ttabel,95 8 sehngga H dtolak dan H 1 dterma. Untuk menguj pemahaman sswa, guru membagkan LKS kepada setap sswa dan guru menyuruh sswa sswa memkrkan jawabannya. Kemudan sswa berpasangan untuk menjawab soal LKS pada saat kegatan awal guru mengajar. LKS yang dberkan berupa soal mengena penjumlahan pecahan. Kemudan guru memnta masng-masng pasangan untuk mempresentaskan hasl kerjanya d depan kelas. Pembelajaran matematka melalu model pembelajaran kooperatf tpe TPS, tdak hanya menngkatkan hasl belajar sswa dan menark perhatan sswa, tetap juga dapat melath sswa untuk dapat berskap penuh tanggung jawab. Interaks sswa dalam kelompok akan melath mereka untuk dapat bernteraks sosal dengan bak dalam lngkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Dalam kelompok belajar, sswa bsa belajar salng mengharga, melath untuk mengeluarkan pendapat serta mempererat kekompakan dalam kelompok sehngga sswa memlk tujuan yang sama. KESIMPULAN Berdasarkan hasl peneltan tentang penerapan model pembelajaran kooperatf tpe TPS pada mater penjumlahan pecahan d kelas V SD Neger 18 Banda Aceh dapat dsmpulkan bahwa sswa dapat mencapa ketuntasan belajar pada mater penjumlahan pecahan melalu pembelajaran kooperatf tpe TPS d kelas V SD Neger 18 Banda Aceh. DAFTAR PUSTAKA 59

Penddkan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Unverstas Syah Kuala Vol. 3, No. 3, Aprl 15, hal 44 59 ISSN: 337-97 Arkunto, Suharsm. 6. Prosedur Peneltan (Suatu Pendekatan Praktk). Jakarta: Rneka Cpta. DepartemenPenddkan Kebudayaan. 6. Kamus Besar Bahasa Indonesa. Jakarta: Bala Pustaka Departemen Penddkan Nasonal. 6. Kurkulum Penddkan Dasar. Jakarta: Pusat Perbukuan. Depdknas. 4. Model Kurkulum Tngkat Satuan Penddkan Untuk Sekolah Dasar. Jakarta: Depdknas. Eggen, Paul.1993. Strategs For Teacher, Teachng Content And Thngkng Sklls. Aln dan Bacon: USA. Gulo, W..Strateg Belajar Mengajar, Jakarta: PT Grasndo. Heruman. 1. Model Pembelajaran Matematka d Sekolah Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Ibrahm, Muslmn. Dkk,.Pembelajaran Kooperatf. Pusat Sans dan Matematka Sekolah. Program Pasca sarjana UNESA: Unrsty Press. Istaran. 11. 58 Model Pembelajaran Inovatf. Medan: Meda Persada Le, A.. Cooperatve Learnng, Jakarta: Pt Grasndo. Nurhad, dkk.. Pembelajaran Kooperatf. Surabaya: Unesa Unversty Press Hamalk, Oemar.1. Proses Belajar Mengajar.Bandung: PT. Bum Aksara Randan..Proses Belaja Mengajar d Sekolah. Jakarta: PT. Rneka Cpta Karya. Sadman, dkk. 6. Meda Penddkan: Pengertan, Pengembangan dan Pemanfaatan. Jakarta: PT. Raja Grafndo Persada. Setawan dan Usman.1993.Pskolog Belajar dan Mengajar. Bandung: Snar Baru Algesndo. Slavn, Robert, E. 5.Cooperatve Learnng Teor, Rset, dan Praktk, Bandung: Nusa Meda. Sudjana. 5. Metode Statstka. Bandung : Tarsto. Soedjaj.. Pembelajaran Matematka, Jakarta: Bum Aksara. Sugono. 9. Metode Peneltan Penddkan. Bandung : CV. ALFABETA. Tranto. 9. Mendesan Model Pembelajaran Inovatf Progesf, Konsep, Landasan, Implementaskannya pada Kurkulum Tngkat Satuan Penddkan, Jakarta: Predana Meda. 6