Menggunakan Kurva Ketinggian Memahami Mengapa Fungsi Tidak Memiliki Limit di (0,0)

dokumen-dokumen yang mirip
MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan

Persamaan Parametrik

Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I

Fungsi Analitik (Bagian Kedua)

Kalkulus Fungsi Dua Peubah atau Lebih

Linear Lokal = Mempunyai Turunan

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan

Open Source. Not For Commercial Use

Permukaan Standard di Ruang

Kalkulus II. Diferensial dalam ruang berdimensi n

LIMIT DAN KEKONTINUAN

ANALISIS REAL. (Semester I Tahun ) Hendra Gunawan. October 10, Dosen FMIPA - ITB

Pertemuan Minggu ke Keterdiferensialan 2. Derivatif berarah dan gradien 3. Aturan rantai

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Fungsi Dua Peubah

MA3231 Analisis Real

KALKULUS BAB II FUNGSI, LIMIT, DAN KEKONTINUAN. DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA Universitas Indonesia

KONSEP PARABOLA DALAM GEOMETRI TAKSI DENGAN GARIS SUMBU SEBAGAI DIREKTRIS

Kalkulus Multivariabel I

Matematika I : Limit. Dadang Amir Hamzah. Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I / 79

Kalkulus Multivariabel I

Matematika I: Turunan. Dadang Amir Hamzah. Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I / 61

Matematika I: APLIKASI TURUNAN. Dadang Amir Hamzah. Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I / 70

Kalkulus II. Institut Teknologi Kalimantan

APLIKASI INTEGRAL 1. LUAS DAERAH BIDANG

Fungsi Analitik (Bagian Ketiga)

Integral Ganda. a f (x) dx = R f (x) dx: Misalkan D adalah

Sistem Bilangan Kompleks (Bagian Pertama)

GEOMETRI ANALIT DI R3

Fungsi Analitik (Bagian Pertama)

PERSAMAAN BAKU PARABOLA DAN PERSAMAAN GARIS SINGGUNG PARABOLA MAKALAH

Integral lipat dua BAB V INTEGRAL LIPAT 5.1. DEFINISI INTEGRAL LIPAT DUA. gambar 5.1 Luasan di bawah permukaan

7. APLIKASI INTEGRAL 1

1.1 Fungsi Dua Peubah Atau Lebih 1.2 Turunan Parsial Fungsi Dua Peubah atau Lebih

KALKULUS MULTIVARIABEL II

Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 1. Integral Lipat Dua Atas Daerah Persegipanjang

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS. Nuryanto.ST.,MT

, maka., maka 1 = 1 +1 <3 1 < = 10 3 =1

FUNGSI dan LIMIT. 1.1 Fungsi dan Grafiknya

KALKULUS MULTIVARIABEL II

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan

Matematika

DASAR-DASAR ANALISIS MATEMATIKA

DASAR-DASAR ANALISIS MATEMATIKA

Mata Pelajaran Wajib. Disusun Oleh: Ngapiningsih

asimtot.wordpress.com BAB I PENDAHULUAN

Kalkulus Multivariabel I

UJIAN TENGAH SEMESTER KALKULUS I

Bil Riil. Bil Irasional. Bil Bulat - Bil Bulat 0 Bil Bulat + maka bentuk umum bilangan kompleks adalah

PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT

Pertemuan ke-10: UJI PERBANDINGAN, DERET BERGANTI TANDA, KEKONVERGENAN MUTLAK, UJI RASIO, DAN UJI AKAR

KALKULUS BAB I. PENDAHULUAN DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA

KALKULUS MULTIVARIABEL II

Fungsi Peubah Banyak. Modul 1 PENDAHULUAN

DASAR-DASAR ANALISIS MATEMATIKA

DASAR-DASAR ANALISIS MATEMATIKA

Kalkulus Multivariabel I

Lampiran 2 LEMBAR KERJA KELOMPOK MAHASISWA 1

BAGIAN KEDUA. Fungsi, Limit dan Kekontinuan, Turunan

LEMBAR KERJA SISWA 1. : Menggunakan Konsep Limit Fungsi Dan Turunan Dalam Pemecahan Masalah

Bilangan Real. Modul 1 PENDAHULUAN

Bagian 2 Matriks dan Determinan

Komposisi Transformasi

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

2 BARISAN BILANGAN REAL

Ayundyah Kesumawati. April 29, Prodi Statistika FMIPA-UII. Deret Tak Terhingga. Ayundyah. Barisan Tak Hingga. Deret Tak Terhingga

BAB II LANDASAN TEORI

MATEMATIKA EKONOMI 1 HIMPUNAN BILANGAN. Dosen : Fitri Yulianti, SP. MSi

f (a) = laju perubahan y = f(x) pada x = a = turunan pertama y=f(x) pada x = a

BAB VIII BENTUK-BENTUK TAKTENTU

(2) Titik potong kurva dengan sumbu y, bila x = 0, diperoleh x = 0 y = mx + n y = m(0) + n y = n Jadi, titik potongnya dengan sumbu y, adalah (0, n) y

Variabel Banyak Bernilai Real 1 / 1

PERSAMAAN BIDANG RATA DAN VEKTOR NORMAL. (,, ) dan (,, ). Dan misalkan

KALKULUS 1 HADI SUTRISNO. Pendidikan Matematika STKIP PGRI Bangkalan. Hadi Sutrisno/P.Matematika/STKIP PGRI Bangkalan

PENGANTAR KALKULUS PEUBAH BANYAK. 1. Pengertian Vektor pada Bidang Datar

Catatan Kuliah MA1123 KALKULUS ELEMENTER I BAB III. TURUNAN

Kalkulus Multivariabel I

BAB VI FUNGSI KUADRAT (PARABOLA) a < 0 dan D = 0 a < 0 dan D < 0. a < 0 0 x 0 x

BAB III Diferensial. Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia

Bab 2 Fungsi Analitik

GEOMETRI ANALITIK RUANG. Dr. Susanto, MPd

Muhafzan TURUNAN. Muhafzan, Ph.D

f (a) = laju perubahan y = f(x) pada x = a = turunan pertama y=f(x) pada x = a

Geometri dalam Ruang, Vektor

INTEGRAL. disebut integral tak tentu dan f(x) disebut integran. = X n+1 + C, a = konstanta

Modul. Geometri Analitik Ruang. Jero Budi Darmayasa

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA KALKULUS 2 BAHASAN VOLUM BENDA PUTAR

BAB II LANDASAN TEORI

MAT 602 DASAR MATEMATIKA II

DIKTAT KALKULUS MULTIVARIABEL I

Fungsi, Persamaaan, Pertidaksamaan

MBS - DTA. Sucipto UNTUK KALANGAN SENDIRI. SMK Muhammadiyah 3 Singosari

MODUL 8 FUNGSI LINGKARAN & ELLIPS

Matematika Ekonomi KUADRAT DAN FUNGSI RASIONAL (FUNGSI PECAH) GRAFIK FUNGSI KUADRAT BERUPA PARABOLA GRAFIK FUNGSI RASIONAL BERUPA HIPERBOLA

Pertemuan Minggu ke Bidang Singgung, Hampiran 2. Maksimum dan Minimum 3. Metode Lagrange

Ruang Hasil Kali Dalam

III. FUNGSI POLINOMIAL

SOAL DAN SOLUSI SIAP SBMPTN 2013 MATEMATIKA IPA

: D C adalah fungsi kompleks dengan domain riil

MATERI PRASYARAT. ke y= f(x) =ax2 + bx +c

BAB I TEOREMA TEOREMA LIMIT BARISAN

Transkripsi:

oki neswan FMIPA-ITB Menggunakan Kurva Ketinggian Memahami Mengapa Fungsi Tidak Memiliki Limit di (0,0) Contoh 1 Salah satu fungsi digunakan berbagai buku kalkulus sebagai contoh fungsi yang tidak mempunyai limit di (0; 0) adalah fungsi ( x y f (x; y) = x +y ; (x; y) 6= (0; 0) 0; (x; y) = (0; 0) Fungsi ini digunakan dalam Example pada buku Purcell. Permukaan z = f (x; y) Bukti bahwa fungsi ini tidak mempunyai limit di (0; 0) dibuktikan dengan memilih dua garis melalui (0; 0) ; misalnya garis y = 0 dan y = x: Maka sepanjang dua garis ini, kecuali di (0; 0) ; nilai fungsi masing-masing adalah konstan f (x; 0) = x 0 = 1 dan f (x; x) = x x = 0: Apabila diselidiki lebih jauh, ternyata fungsi ini konstan sepanjang setiap garis-garis y = kx; kecuali pada x = 0: Jika x 6= 0; pada garis y = kx; f (x; y) = f (x; kx) = x k x x + k x = 1 k 1 + k yang berbeda untuk tiap k: Fakta ini juga dapat digunakan untuk membuktikan bahwa lim (x;y)!(0;0) f (x; y) tidak ada. Gambar yang menyertai Example pada buku Purcell juga dapat digunakan untuk menjelaskan sifat gra k fungsi ini yang dapat memberikan penjelasan lain mengapa limitnya tidak ada di (0; 0) : Fakta bahwa dapat dilihat dengan cara lain, yaitu bahwa f (x; kx) = 1 k 1 + k tiap garis y = kx merupakan kurva ketinggian untuk z = 1 k 1 + k : Sepintas lalu kurva-kurva ketinggian ini berpotongan di (0; 0) yang sebenarnya tidak mungkin terjadi. Kurvakurva ketinggian ini tidak berpotongan karena f (x; kx) = 1 k 1+k hanya jika x 6= 0: Selanjutnya perspektif ini juga memberikan cara lain melihat bagaimana permukaan z = f (x; y) dapat dibangun. Irisan permukaan 1

z = f (z; y) dan bidang z = k adalah garis dengan persamaan parametrik l (t) = (t; mt; k) ; t 6= 0: Titik (x; y; k) pada irisan tersebut memenuhi hubungan yang memberikan x y x + y = k: Untuk jkj < 1 diperoleh dua garis yaitu r! 1 k g 1;k (t) = t; 1 + k t; k dan g ;k (t) = t; (1 k) x = (1 + k) y (1) r! 1 k 1 + k t; k : Jika k = 1; (1) memberikan y = 0 yaitu sb-x: Sedangkan k = 1 (1) memberikan x = 0 atau sb-y: g 1;1 (t) = (t; 0; 1) ; dan g 1; 1 (t) = (0; t; 1) Karena tiap titik selain (0; 0) pada bidang XOY adalah anggota tepat satu garis diatas, maka tiap titik pada permukaan, kecuali (0; 0; 0) ; berada pada tepat satu garis g i;k ; i f1; g : Dengan demikian, permukaan ini dapat dipandang sebagai permukaan yang dibangun oleh garis-garis fg 1;k : jkj < 1g [ fg ;k : jkj < 1g [ fg 1;1 ; g 1; 1 g Akibatnya, di sekitar (0; 0) ; f (x; y) mengambil setiap nilai antara f (x; y) tidak mempunyai limit di (0; 0) 1 dan 1: Ini menjelaskan mengapa

Contoh Contoh berikut menjelaskan bahwa eksistensi limit tidak cukup dengan melihat kelakuan fungsi ketika mendekati suatu titik sepanjang garis-garis. Diberi contoh fungsi yang limitnya sama ketika mendekati sebuah titik sepanjang garis-garis tetapi limit fungsi di titik tersebut sesungguhnyanya tidak ada. Fungsi yang lazim digunakan sebagai contoh adalah ( x y z = f (x; y) = x 4 +y ; (x; y) 6= (0; 0) : 0; (x; y) = (0; 0) Gra k permukaan bersama kontur adalah sebagai berikut. Nilai fungsi pada sebarang garis y = kx adalah Ketika x! 0; diperoleh f (x; kx) = kx3 x 4 + k x 4 = kx ; x 6= 0: 1 + k kx lim f (x; kx) = lim = 0: () x!0 x!0 1 + k 3

Gambar berikut memperlihatkan jejak pada permukaan bila kita mendekati titik (0; 0) sepanjang garis y = kx untuk k = 3 ; 1; dan 3 : Sekalipun ini berlaku untuk tiap garis yang limitnya sepanjang garis y = kx adalah sama yaitu nol tetapi tidak berarti limitnya ada, sebab sepanjang parabola-parabola y = kx ; Akibatnya, f x; kx = kx4 x 4 + k x 4 = k : x 6= 0: 1 + k lim f x; kx kx 4 = lim x!0 x!0 x 4 + k x 4 = k 1 + k (3) Gambar berikut memperlihatkan irisan permukaan dengan bidang z = k untuk k = 1 5 ; 3 5 ; dan 4 5 : Oleh karena itu nilai limit fungsi ketika mendekati (0; 0) sepanjang parabola y = kx berbeda, tergantung pada nilai k: Ini membuktikan bahwa lim f (x; y) (x;y)!(0;0) tidak ada Mahasiswa pada umumnya tidak memahami bagaimana perbedaan antara () dan (3) mungkin terjadi. Pemahaman mengenai bagaimana permukaan dapat dibangun dapat membantu memahami bagaimana hal ini mungkin terjadi. Tiap titik selain (0; 0) pada bidang anggota tepat satu parabola y = kx ; kecuali mungkin pada sb-x dan sb-y: Maka seperti halnya pada contoh di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa permukaan ini dibangun oleh parabola-parabola irisan permukaan z = f (x; y) dengan bidang z = k; yaitu fp 1;k (t) : jkj < 1g [ fp ;k (t) : jkj < 1g [ fp 1;1 (t) ; p 1; 1 (t)g 4

dengan p 1;k (t) = t; 1 + p! 1 k t ; k ; p ;k (t) = t; 1 p! 1 k t ; k ; t R; 0 < jkj 1: k k p 1;0 (t) = (t; 0; 0) ; p ;0 (t) = (0; t; 0) ; t R Khususnya p 1;1 (t) = p ;1 (t) = t; t ; 1 ; p 1; 1 (t) = p ; 1 (t) = t; t ; 1 : (Catatan: Maka, kurva-kurva ketinggian, selain sb-x dan sb-y, adalah parabola-parabola y = 1 p 1 k k x; 0 < jkj 1:) Untuk memahami apa yang terjadi ketika mendekati titik titik (0; 0) sepanjang garis y = kx; kita memperhatikan kurva irisan bidang y = kx dan permukaan z = f (x; y). 1 Kurva ini memotong parabola-parabola p i;k (t) ; i = 1; sehingga jika x! 0; maka k! 0 : ketika menuju 5

menuju titik (0; 0) ; yaitu x! 0; maka parabola-parabola p i;k dilalui dengan k turun menuju nol, k! 0: Gambar di atas menjelaskan mengapa hasil pada () dan (3) berbeda. Setiap garis 6