PENYELESAIAN SISTEM DESKRIPTOR KONTINU

dokumen-dokumen yang mirip
Hubungan antara Keterobservasian dan Keterkonstruksian Sistem Linier Kontinu Bergantung Waktu

RANK DARI MATRIKS ATAS RING

Aljabar Linear Elementer

MEMBAWA MATRIKS KE DALAM BENTUK KANONIK JORDAN. Irmawati Liliana. KD Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati

MUH1G3/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR

BAB IV NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN. Bab ini membahas suatu vektor tidak nol x dan skalar l yang mempunyai

BAB 7 NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN. Dr. Ir. Abdul Wahid Surhim, MT.

Penyelesaian Persamaan Diferensial Hill Dengan Menggunakan Teori Floquet

PENDUGAAN PARAMETER DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA

LINEAR QUADRATIC REGULATOR (LQR) UNTUK SISTEM DESKRIPTOR BERINDEKS SATU

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Permasalahan Nyata Penyebaran Penyakit Tuberculosis

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN

LIMIT FUNGSI. 0,9 2,9 0,95 2,95 0,99 2,99 1 Tidak terdefinisi 1,01 3,01 1,05 3,05 1,1 3,1 Gambar 1

PERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1

Distribusi Normal Multivariat

x 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr.

Drs. H. Karso, M.M.Pd. Modul 11 NILAI EIGEN, VEKTOR EIGEN DAN DIAGONALISASI METRIKS

Penggunaan Penyelesaian Persamaan Aljabar Riccati Waktu Diskrit pada Kendali Optimal Linier Kuadratik dan Sifat-Sifatnya Pembimbing Soleha, M.

PELABELAN TOTAL (a, d)-sisi ANTIAJAIB SUPER PADA K 1,m K 1,n untuk d = 1 atau d = 2

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Integral dan Persamaan Diferensial

PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL LINEAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSFORMASI ARTION-FUNDO. Naufal Helmi, Mariatul Kiftiah, Bayu Prihandono

Indikator Ketercapaian Kompetensi Merumuskan. Alokas i Waktu 8x45. Tingkat Ranah. Tingkat Ranah. Materi Pembelajaran

B a b 1 I s y a r a t

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERSAMAAN DIFFERENSIAL PARSIAL DIFUSI NON HOMOGEN SATU DIMENSI

Bilangan Dominasi Jarak Dua Pada Graf Hasil Operasi Amalgamasi

KARAKTERISTIK UMUR PRODUK PADA MODEL WEIBULL. Sudarno Staf Pengajar Program Studi Statistika FMIPA UNDIP

PENGGUNAAN KONSEP FUNGSI CONVEX UNTUK MENENTUKAN SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Kabupaten Labuhan Batu merupakan pusat perkebunan kelapa sawit di Sumatera

ANALISIS MODEL DINAMIKA VIRUS DALAM SEL TUBUH. Winarno 1 (M )

STRUKTUR SUBGRUP FUZZY DAN SIFAT-SIFATNYA

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang

BAB 2 URAIAN TEORITIS

BAB 2 RESPONS FUNGSI STEP PADA RANGKAIAN RL DAN RC. Adapun bentuk yang sederhana dari suatu persamaan diferensial orde satu adalah: di dt

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

Analisis Faktorisasi Matriks Tak Negatif

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas dasar-dasar teori yang akan digunakan

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH)

BAB III ANALISIS INTERVENSI. Analisis intervensi dimaksudkan untuk penentuan jenis respons variabel

Jurnal Edik Informatika Penelitian Bidang Komputer Sains dan Pendidikan Informatika V1.i1(64-69)

PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL DIFUSI NON HOMOGEN SATU DIMENSI

BAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan

BAB 4 PENGANALISAAN RANGKAIAN DENGAN PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE DUA ATAU LEBIH TINGGI

KOINTEGRASI DAN ESTIMASI ECM PADA DATA TIME SERIES. Abstrak

1.4 Persamaan Schrodinger Bergantung Waktu

APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND

BAB 2 LANDASAN TEORI

Fungsi Bernilai Vektor

Pekan #3. Osilasi. F = ma mẍ + kx = 0. (2)

BAB II TINJAUAN TEORITIS

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV HAMILTON*

PENDUGAAN PARAMETER DERET WAKTU HIDDEN MARKOV HAMILTON *

Analisis Gerak Osilator Harmonik Dengan Gaya pemaksa Bebas Menggunakan Metode Elemen Hingga Dewi Sartika junaid 1,*, Tasrief Surungan 1, Eko Juarlin 1

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun

SOLUSI-SOLUSI PERIODIK PADA PERLUASAN FRACTIONAL VAN-DER POL TAK LINEAR

MATHunesa Jurnal Ilmiah Matematika Volume 2 No.6 Tahun 2017 ISSN

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai

Darpublic Nopember 2013

Slide : Tri Harsono Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) - ITS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

IV. METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN II. LANDASAN TEORI

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.

ROTASI (PUTARAN) Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah GEOMETRI TRANSFORMASI yang diampuh oleh Ekasatya Aldila A., M.Sc.

ANALISIS ANTRIAN ANGKUTAN UMUM BUS ANTAR KOTA REGULER DI TERMINAL ARJOSARI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Estimasi Parameter. Modul 1 PENDAHULUAN

FIsika KTSP & K-13 KINEMATIKA. K e l a s A. VEKTOR POSISI

Hendra Gunawan. 28 Maret 2014

Volume 1, Nomor 1, Juni 2007 ISSN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KLASIFIKASI DOKUMEN TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS. Wulan Fatin Nasyuha¹, Husaini 2 dan Mursyidah 3 ABSTRAK

BAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) D-108

BAB II PERTIDAKSAMAAN CHERNOFF

BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

Metode Regresi Linier

BAB 2 LANDASAN TEORI

Penduga Data Hilang Pada Rancangan Bujur Sangkar Latin Dasar

PENGUJIAN HIPOTESIS. pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi.

Faradina GERAK LURUS BERATURAN

PENGENDALIAN CHAOS MENGGUNAKAN SLIDING MODE CONTROL (SMC) PADA SISTEM PERSAMAAN RӦSSLER YANG TERMODIFIKASI

III. METODE PENELITIAN

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan s

Relasi LOGIK FUNGSI AND, FUNGSI OR, DAN FUNGSI NOT

KENDALI OPTIMAL PADA PENGADAAN BAHAN MENTAH DENGAN KEBIJAKAN PENGADAAN TEPAT WAKTU, PERGUDANGAN, DAN PENUNDAAN. Oleh: Darsih Idayani

III. PEMODELAN HARGA PENGGUNAAN INTERNET

Transkripsi:

LEMMA VOL I NO. 2, MEI 215 PENYELESAIAN SISTEM DESKRIPTOR KONTINU Siskha Handayani STKIP PGRI Sumaera Bara Email: siskhandayani@yahoo.com Absrak. Dalam peneliian ini akan dibahas penyelesaian dari sisem deskripor koninu beriku: Ey = Ay + Bu, y = y dimana E, A R n n,b R n p,y R n,u R p, dan,, dengan mengasumsikan bahwa E adalah mariks singular dan de se A unuk suau s R.. Kaa kunci: Transformasi Laplace, Singular, Similar, Mariks Jordan, Nilpoen A. PENDAHULUAN Perimbangkan sisem konrol linier koninu beriku : Ey = Ay + Bu, y = y (1) dimana E, A R nxn, E merupakan marik singular, B R n p, y R n, u R p dan [, ).Dalam persamaan (1), y R n menyaakan vekor keadaan, u R p menyaakan vekor konrol (inpu) dan R n p menyaakan himpunan mariks riil berukuran n p. Sisem konrol linier (1) sering disebu sebagai sisem deskripor koninu [3]. Jika mariks Enonsingular, maka sisem (1) dapa diulis menjadi y = A y + Bu, y = y dengan A = E A dan B = E B. Jelas bahwa sisem deskripor linier merupakan perumusan dari sisem konrol linier biasa seperi yang erdapa dalam lieraur klasik [7]. Sisem (1) disebu regular jika de se A unuk suau s R, dan sebaliknya dikaakan non regular.unuk mariks Enonsingular, penyelesaian sisem (1) dengan mudah dapa diperoleh, yaiu y = e A y + e s A Bu s ds, eapi idak demikian halnya jika E adalah mariks singular. Peneliian ini akan mengkonsruksi penyelesaian sisem deskripor (1) dengan asumsi bahwa E adalah mariks singular dan de se A unuk suau s R. Beberapa pembaasan yang diperlukan adalah sebagai beriku : PRODI PEND. MATEMATIKA STKIP PGRI SUMBAR 63

LEMMA VOL I NO. 2, MEI 215 1. Mariks-mariks koefisien dan sisem deskripor adalah bernilai riil. Mariks E dan A kedua-duanya adalah singular aau Anonsingular dan Esingular eapi idak nilpoen. 2. Sisem deskripor (1) adalah regular, yakni de se A unuk suau s R. 3. Vekor keadaan y dapa diurunkan sebanyak m kali, dan vekor konrol u dapa diurunkan sebanyak m 1 kali. B. METODE PENELITIAN Meode yang digunakan dalam peneliian ini adalah analisis eori-eori dasar yang diperlukan unuk mendapakan penyelesaian dari sisem deskripor koninu (1) yang dibahas berlandaskan pada kajian kepusakaan, seperi beberapa definisi enang mariks, mariks Jordan, mariks nilpoen, Transformasi Laplace, sisem persamaan linear differensial nonhomogen. Adapun langkah-langkah kerja yang dilakukan adalah : 1) Menenukan benuk sisem deskripor (1) seelah diransformasi Laplace, 2) Menenukan syara cukup agar sisem deskripor (1) dapa diselesaikan secara unggal, 3) Membukikan eorema dengan menggunakan eori-eori yang diperlukan. C. HASIL DAN PEMBAHASAN Perhaikan kembali sisem deskripor koninu (1) besera asumsi-asumsi yang diberikan. Dengan menggunakan ransformasi Laplace erhadap kedua ruas persamaan (1) diperoleh E sy s y = Ay s + Bu s, aau dapa diulis menjadi se A y s = Ey + Bu s, (2) dimana y s adalah ransformasi Laplace dari y danu s adalah ransformasi Laplace dari u. Jelas bahwa solusi persamaan (2) ada dan unggal, apabila se A punya invers, aau se A ada. Ini memberikan y = L y s, dimana L adalah ransformasi Laplace invers dari y s. Faka ini memperlihakan bahwa syara cukup agar sisem deskripor (1) dapa diselesaikan secara unggal adalah de se A unuk suau s R Teorema 3.1 Sisem deskripor (1) dapa diselesaikan secara unggal jika dan hanya jika ada mariks nonsingular P danq sehingga (1) ereduksi ke benuk beriku PRODI PEND. MATEMATIKA STKIP PGRI SUMBAR 64

LEMMA VOL I NO. 2, MEI 215 x 1 = E 1 x 1 + B 1 u (3) E 2 x 2 = x 2 + B 2 u dengan PEQ = I 1 E 2, PAQ = E 1 I 2, PB = B 1 B 2, x 1 x 2 = Q y, E 2 m =, E 2 m, unuk suau m. Lemma 3.2 Proses pembukian Teorema (3.1) berkaian era dengan lemma beriku ini. Misalkan s i R, i = 1,, pmemenuhi de se A =, dan misalkan pula de(ce A) unuk suau R. Maka nilai eigen mariks se A E hanyalah dan 1 c s i, i = 1,, p dengan c s i. Selanjunya unuk seiap α R dengan α dan α 1 c s i, i = 1,, p maka α bukan nilai eigen unuk mariks ce A E. Buki Teorema (3.1) Misalkan sisem (1) dapa diselesaikan secara unggal, maka de se A unuk suau s R. Jadi ada c R sedemikian sehingga de ce A. Misalkan s i R, i = 1,, p memenuhi de se A =. Unuk seiap s R, s s i, uliskan se A = s c E + ce A (4) Kalikan kedua ruas persamaan (3.4) dengan ce A, diperoleh ce A se A = s c ce A E + I (5) Berdasarkan definisi enang mariks similar, maka mariks ce A Esimilar dengan epa sau mariks Jordan. Akibanya jika deg de se A = n 1, maka ada mariks nonsingulart yang memenuhi ce A E = T J 1 J 2 T dimana J 1 adalah mariks blok berukuran n 1 n 1 yang berkaian dengan nilai eigen 1 c s i, i = 1,, p dan J 2 adalah mariks blok berukuran n 2 n 2 yang berkaian dengan nilai eigen. Akibanya de J 1 dan J 2 nilpoen. Dalam hal ini n = n 1 + n 2. Sehingga persamaan (5) dapa diulis sebagai aau ce A se A = s c T J 1 J 2 T + I (6) T ce A se A T = s c J 1 J 2 + I PRODI PEND. MATEMATIKA STKIP PGRI SUMBAR 65

LEMMA VOL I NO. 2, MEI 215 = s c J 1 + I 1 cj 2 I 2 + sj 2 (7) dimana I = I 1 I 2. Kalikan kedua ruas persamaan (7) dengan mariks maka diperoleh J 1 cj 2 I 2, J 1 cj 2 I 2 T ce A se A T = s I 1 E 2 E 1 I 2 (8) dengan E 1 = ci 1 J 1 dan E 2 = cj 2 I 2 J 2. Jelas bahwa, karena J 2 nilpoen maka E 2 juga nilpoen. Misalkan Q = T, dan P = J 1 cj 2 I 2 T ce A Maka (7) dapa diulis sebagai P se A Q = s I 1 E 2 E 1 I 2, unuk seiap s s i Dengan membandingkan kedua ruas persamaan erakhir, maka diperoleh PEQ = I 1 E 2, dan PAQ = E 1 I 2 Dengan menuliskan PB sebagai B 1 B 2, persamaan (1.1) dapa diuliskan kembali menjadi I 1 x 1 E 2 x 2 = E 1 x 1 I 2 x 2 + B 1 B 2 u yang ekivalen dengan persamaan (3). Misalkan ada mariks nonsingularp dan Q sehingga (1) ereduksi ke benuk (3), dan dengan PEQ = I 1 E 2, PAQ = E 1 I 2. Maka P se A Q = si 1 E 1 se 2 I 2 (9) dengan E 2 nilpoen. Persamaan (9) dapa diulis Akibanya se A = P si 1 E 1 se 2 I 2 Q. de se A = de P de si 1 E 1 de se 2 I 2 de Q. PRODI PEND. MATEMATIKA STKIP PGRI SUMBAR 66

LEMMA VOL I NO. 2, MEI 215 Karena P dan Qnonsingular, maka de P dan de Q. Karena de si 1 E 1 adalah polinom karakerisik dari mariks E 1, maka de si 1 E 1 = hanya unuk s yang merupakan nilai eigen dari marik E 1. Sehingga de si 1 E 1 unuk suau s R. Sedangkan de se 2 I 2 = n 2 unuk seiap s C. Akibanya de se A unuk suau s R, Sehingga sisem deskripor (1) dapa diselesaikan secara unggal. Dengan memperhaikan kembali persamaan (3), dengan mudah dapa diunjukkan bahwa solusi persamaan perama dapa diulis sebagai beriku, x 1 = e E 1x 1 + e s E 1B 1 u s ds. (1) Selanjunya solusi persaman kedua dapa diperoleh dengan cara beriku ini. Turunkan persamaan kedua dari (3) erhadap, kemudian kalikan dengan E 2, diperoleh E 2 2 x 2 2 = E2 x 2 1 + E2 B 2 u 1. (11) Dengan meneruskan proses ini, dan menginga E 2 m =, maka hasil yang ke-m dapa diuliskan sebagai aau dapa diulis = x 2 + B 2 u + E 2 B 2 u 1 + + E 2 m B2 u m m x 2 = E 2 i B 2 u i, dimana x i, u i menyaakan urunan ke-i dari x dan u. Sehingga solusi persamaan kedua dari (3) diberikan oleh persamaan (12). Karena x = Q y, maka solusi sisem deskripor (1) adalah y = Q x 1 x 2, dengan x 1 dan x 2 diberikan oleh persamaan (1) dan (12). i= (12) Conoh Pemakaian 1. Jika dikeahui sisem deskripor Ey = Ay + Bu, y = y dengan E = 1, A = 1 1 dan B = 1 1. Carilah penyelesaian dari sisem ersebu Penyelesaian : de se A = de s PRODI PEND. MATEMATIKA STKIP PGRI SUMBAR 67

LEMMA VOL I NO. 2, MEI 215 = s Sisem dapa diselesaikan secara unggal karena de se A unuk s R, s. Jadi ada c R sedemikian sehingga de ce A. Ambil s i R, i = 1,, p yang memenuhi de se A =, s =. Unuk suau s R, s s i, uliskan se A = s c E + ce A. Kalikan kedua ruas persamaan ini dengan ce A, diperoleh ce A se A = s c ce A E + I. Berdasarkan definisi enang mariks similar, maka mariks ce A Esimilar dengan epa sau mariks Jordan yaiu /c 1/c = T 1/(c) T. ce A E = T J 1 J 2 T Dengan memperukar kolom mariks T1 yang dicari dengan menggunakan MATLAB 7..1, maka diperoleh Ambil Q = T = 1 1, dan P = J 1 cj 2 I 2 T ce A T = 1 1. = c 1 1 1 1 c 1 c = c = 1 1. Maka diperoleh 1 c 1 c PEQ = 1, dan PAQ = 1, PB = 1 1. Sisem dapa diulis sebagai 1 x 1 x 2 = 1 x 1 x 2 + 1 1 u. PRODI PEND. MATEMATIKA STKIP PGRI SUMBAR 68

LEMMA VOL I NO. 2, MEI 215 Sehingga diperoleh maka penyelesaianya adalah dan x 1 = u = x 2 + u x 1 = e E 1x 1 + e s E 1u s ds = x 1 + e u s ds = x 1 + u s ds x 2 = u. Misalkan u = e maka diperoleh x 1 = x 1 + u s ds, x 1 = = x 1 + e s ds = + e s ds = e s = e + 1 = 1 e Sehingga y = Q x 1 x 2 = = 1 1 1 e. 1 e e x 2 = e. PRODI PEND. MATEMATIKA STKIP PGRI SUMBAR 69

LEMMA VOL I NO. 2, MEI 215 D. KESIMPULAN Dari pembahasan pada bab sebelumnya dapa disimpulkan bahwa eksisensi dan keunggalan penyelesaian dari sisem deskripor koninu (1) dijamin jika ada mariks nonsingularp dan Q sedemikian sehingga sisem deskripor koninu (1) dapa direduksi menjadi sisem (3). Jika x 1 dan x 2 adalah solusi dari sisem (3), maka solusi sisem deskripor koninu (1) dinoasikan sebagai y = Q x 1 x 2. DAFTAR PUSTAKA 1. Anon, Howard. 1987. Aljabar Linier Elemener.5 h ediion, Erlangga. Jakara 2. Cullen, Charles G. 1991. Linear Algebra and Differenial Equaion. Second ediion 3. Elizabeh L. Yip and Richard F. Sincoveec. 1981. Solvabiliy, Conrollabiliy, and Observabiliy of Coninuous Descripor Sysem. IEEE Transacions on Auomaic Conrol.72-73 4. Finizio N. dan G. Ladas. 1988. Persamaan Diferensial Biasa dengan Penerapan Modern. Edisi kedua. Erlangga. Jakara 5. Ganmacher, F.R. 2. The Theory of Marices. Volume one. Ams Chelsea Publishing. Providence Rhode Island 6. Jacob, Bill. 199. Linear Algebra. W. H, Freeman And Company, New York 7. Kaczorek, T. 1992. Linear ConroL Sysem. Volume one-analysis Of Mulivariable Sysem. Warsaw Universiy of Technology,Poland 8. Noble, Ben and Daniel. J. W. 1988. Applied Linear Algebra 3 rd ediion. Prenice-Hall. New Jersey. PRODI PEND. MATEMATIKA STKIP PGRI SUMBAR 7