PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN TAK LINIER

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 PERHITUNGAN NUMERIK

BAB V MODEL SEDERHANA DISTRIBUSI TEMPERATUR DAN SIMULASINYA

V E K T O R Kompetensi Dasar :

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III SKEMA NUMERIK

EKSPEKTASI SATU PEUBAH ACAK

Bab III. Plant Nonlinear Dengan Fase Nonminimum

BAB 10. Menginterpretasikan Populasi Variabel Kanonik. Variabel kanonik secara umumnya artifisal. Jika variabel awal X (1) dan X (2)

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)

U JIAN A KHIR S EMESTER M ATEMATIKA T EKNIK


BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PEMODELAN PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK KONSUMSI MAKANAN DI KOTA SURABAYA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MENGGUNAKAN PENDEKATAN REGRESI SPLINE

INVERS DRAZIN DARI SUATU MATRIKS DENGAN MENGGUNAKAN BENTUK KANONIK JORDAN

FUZZY BACKPROPAGATION UNTUK KLASIFIKASI POLA (STUDI KASUS: KLASIFIKASI KUALITAS PRODUK)

Benyamin Kusumoputro Ph.D Computational Intelligence, Faculty of Computer Science University of Indonesia METODE PEMBELAJARAN

Bab IV Pemodelan dan Perhitungan Sumberdaya Batubara

Analisis Sensitivitas

III FUZZY GOAL LINEAR PROGRAMMING

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c

Kaedah Runge-Kutta. Bab 25

IV. MODEL-MODEL EMPIRIS FUNGSI PERMINTAAN

BAB II TEORI DASAR. Analisis Kelompok

Bab 3 Analisis Ralat. x2 x2 x. y=x 1 + x 2 (3.1) 3.1. Menaksir Ralat

FUZZY BACKPROPAGATION UNTUK KLASIFIKASI POLA (Studi kasus: klasifikasi kualitas produk)

BAB 2 LANDASAN TEORI. Untuk mengetahui pola perubahan nilai suatu variabel yang disebabkan oleh

BAB III ANALISIS DISKRIMINAN. Analisis diskriminan (discriminant analysis) merupakan salah satu metode

PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA

MODEL REGRESI SEMIPARAMETRIK SPLINE UNTUK DATA LONGITUDINAL PADA KASUS KADAR CD4 PENDERITA HIV. Lilis Laome 1)

Pendahuluan. 0 Dengan kata lain jika fungsi tersebut diplotkan, grafik yang dihasilkan akan mendekati pasanganpasangan

BAB II TEORI ALIRAN DAYA

BAB II STUDI PUSTAKA

Karakterisasi Matrik Leslie Ordo Tiga

TEKNIK EKSTRAPOLASI RICHARDSON BERULANG PADA MODEL BINOMIAL FLEKSIBEL UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI JUAL AMERIKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Analisis Penyelesaian Persamaan Kuadrat Matriks

U JIAN A KHIR S EMESTER M ATEMATIKA T EKNIK

BAB 8 PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA

Computation Process using Scilab

USULAN PENERAPAN TEORI MARKOV DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERAWATAN TAHUNAN PADA PT. PUPUK KUJANG


Oleh : Wahyu Safi i Dosen Pembimbing : Drs. Soehardjoepri, M.Si

KOLINEARITAS GANDA (MULTICOLLINEARITY) Oleh Bambang Juanda

VLE dari Korelasi nilai K

PENYELESAIAN MULTIKOLINEARITAS MELALUI METODE RIDGE REGRESSION. Oleh : SOEMARTINI

STATISTIKA. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Mean Median Modus Simpangan baku Varian Histogram Quartil Desil Persentil

PERMASALAHAN LOKASI (Model Dasar) [2]

Median Method. Types of Distance Rectilinear distance / Manhattan distance / City block distance / rigth-angle distance / rectangular distance

BAB II DIMENSI PARTISI

PERANCANGAN JARINGAN AKSES KABEL (DTG3E3)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mengenal dua macam variabel yaitu : 2. Variabel terikat (Y) yaitu : Hasil belajar Sejarah

Tinjauan Ulang Konsep Mekanika Klasik

Probabilitas dan Statistika Distribusi Peluang Diskrit 1. Adam Hendra Brata

Bab III Model Estimasi Outstanding Claims Liability

ANALISIS VARIASI PARAMETER BACKPROPAGATION ARTIFICIAL NEURAL NETWORK TERHADAP PENGENALAN POLA DATA IRIS

CONTOH SOAL #: PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA. dx dengan nilai awal: y = 1 pada x = 0. Penyelesaian: KASUS: INITIAL VALUE PROBLEM (IVP)

Bab 2 AKAR-AKAR PERSAMAAN

P n e j n a j d a u d a u l a a l n a n O pt p im i a m l a l P e P m e b m a b n a g n k g i k t Oleh Z r u iman

METODE OPTIMASI SELEKSI FITUR DENGAN ALGORITMA FAST BRANCH AND BOUND

Restorasi Citra Dengan Menggunakan Metode Iteratif Lanczos Hybrid Regularization

II. TEORI DASAR. Definisi 1. Transformasi Laplace didefinisikan sebagai

Eman Lesmana, Riaman. Jurusan Matematika FMIPA Universitas Padjadjaran, Jl. Raya Bandung-Sumedang km 21 Jatinangor ABSTRAK

IMPLEMENTASI MODEL OPTIMASI LINIER INTEGER DENGAN BANYAK TUJUAN UNTUK PENGALOKASIAN PEKERJAAN

BAB III METODE RESPONSE SURFACE DENGAN SIMULASI MONTE CARLO. solusi dari suatu masalah diberikan berdasarkan proses rendomisasi (acak).

Prosedur Komputasi untuk Membentuk Selang Kepercayaan Simultan Proporsi Multinomial

Bab 3. Penyusunan Algoritma

BAB III MODUL INJEKTIF

BAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER

Lucas Theorem Untuk Mengatur Penyimpanan Memori yang Lebih Aman

ANALISIS DATA WORLD DEVELOPMENT INDICATORS MENGGUNAKAN CLUSTER DATA MINING

JARINGAN SARAF TIRUAN UNTUK IDENTIFIKASI POLA KODE DERAU PALSU

BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model

BAB II LANDASAN TEORI

Implementasi Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation Pada Aplikasi Pengenalan Wajah Dengan Jarak Yang Berbeda Menggunakan MATLAB 7.0

P i KULIAH KE 3 METODA KELOMPOK (COHORT SURVIVAL METHOD) METODE ANALISIS PERENCANAAN - 1 TPL SKS DR. Ir. Ken Martina K, MT.

adalah beban pada simpul i berturut-turut. θ adalah vektor sudut fasa dan B adalah elemen-elemen imajiner matriks admitansi simpul. Mengingat bahwa: 1

Pengolahan lanjut data gravitasi

Contoh 5.1 Tentukan besar arus i pada rangkaian berikut menggunakan teorema superposisi.

METODE NUMERIK. INTERPOLASI Interpolasi Beda Terbagi Newton Interpolasi Lagrange Interpolasi Spline.

Studi Perhitungan CCT Menggunakan Metode EEAC (Extended Equal Area Criterion) Dan Trajektori Kritis/ Critical Trajectory Untuk Kestabilan Transien

PENJADWALAN PEKERJAAN DENGAN MENGGUNAKAN DISPATCHING RULES DI PT. TIGA SERANGKAI PUSTAKA MANDIRI

Pendekatan Hurdle Poisson Pada Excess Zero Data

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

IMPLEMENTASI INTERPOLASI LAGRANGE UNTUK PREDIKSI NILAI DATA BERPASANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MATLAB

Deret Pangkat. Ayundyah Kesumawati. June 23, Prodi Statistika FMIPA-UII

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 4. No. 1, 11-22, April 2001, ISSN : SUBRUANG MARKED. Suryoto Jurusan Matematika, FMIPA-UNDIP Semarang

BAB X RUANG HASIL KALI DALAM

Inversi Tak-Linier Magnetotelurik Dua-Dimensi Menggunakan Algoritma Monte Carlo Rantai Markov

Optimasi Baru Program Linear Multi Objektif Dengan Simplex LP Untuk Perencanaan Produksi

SOLUTION INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI FISIKA

Dalam setiap sub daerah, pilih suatu titik P k (x k, y k ) dan bentuklah jumlah :

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan metode statistika yang digunakan untuk

Kata kunci: system fuzzy, inflasi

Petunjuk Praktikum Fisika Dasar I. (Tumbukan Dalam Satu Dimensi)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. 2.1 Konsep Dasar Infeksi, Saluran Pernafasan, Infeksi Akut, dan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)

Transkripsi:

PENYELESIN SISTEM PESMN TK LINIE Mater Kulah: Pengantar; Iteras Satu Tt; Iteras Newton # PENGNT # erut n adalah contoh seumpulan buah persamaan ta lner smulta dengan buah varabel ang ta detahu:... ( 57... ( Dengan cara gra, harga dan ang merupaan penelesaan sstem persamaan n terlhat dar perpotongan (ntersecton antara urva. Perhatanlah bahwa penelesaan sstem persamaan tersebut d atas adalah: dan (lhat gambar berut...!!! 6 5 57 Secara umum, sstem atau umpulan persamaan ta lner ang melbatan n buah persamaan dengan n buah varabel ang ta detahu, dapat dtulsan dalam bentu: (,,..., n (,,..., n n (,,..., n atau, dapat uga dtulsan sebaga: ( dengan:,,..., n d mana menataan ungs atau persamaan ta lner dan [... n ] Penelesaan sstem persamaan tersebut merupaan nla-nla ang membuat sstem persamaan sama dengan nol. Sepert halna penentuan aar persamaan ta lner tunggal, dua metode berut n dapat dterapan untu penelesaan sebuah sstem persamaan ta lner:. Metode substtus berurut (atau teras satu tt, atau teras tt tetap. Metode teras Newton-aphson # METODE ITESI STU TITIK # Sepert penelesaan persamaan ta lner tunggal, ormula teras satu tt untu seumpulan persamaan ta lner melbatan sebuah proses penusunan ulang persamaan: ( menad berbentu: g (,,..., n Metode n mempuna strateg ang sama dengan metode teras tt tetap dan metode Gauss- Sedel (Lhat embal mater ulah sebelumna. Masng-masng persamaan ta lner dselesaan d/analss numer/penelesaan sstem persamaan ta lner/ebruar 8/halaman dar 9 Penelesaan: (,

untu memperoleh sebuah nla ang ta detahu. Sstem persamaan n selanutna dproses secara terat untu menghtung nla-nla ang baru, ang dharapan aan onvergen epada penelesaan ang sesungguhna. ontoh: Gunaan metode substtus berurut untu menentuan aar-aar persamaan:...(a 57...(b Gunaan nla tebaan awal:,5 dan,5 andngan haslna dengan nla dan ang sesungguhna. Penelesaan: Masng-masng persamaan (a dan (b dapat dsusun ulang (rearrangng untu memperoleh harga dan sebaga berut: dan 57 Iteras pertama: Dengan menggunaan nla awal,5 dan,5, maa (baru dapat dhtung dengan cara: (,5,9,5 Nla (baru n dan nla (lama selanutna dapat dhtung untu menghtung nla (baru: 57 (,9 (,5,756 Iteras edua: Dengan cara ang sama, dperoleh: (,9,9,756 57 (,9 (,756 9,79 Perhatanlah bahwa pendeatan n menghaslan penelesaan ang dvergen...!! Oleh arena tu, persamaan (a dan (b dsusun ulang embal dengan cara ang berbeda, msalna: Dar persamaan (a : 57 da dar persamaan (b : Iteras pertama: (,5 (,5,795 Iteras edua: 57,5 (,795,865 (,795 (,865,95 57,865 (,95,955 Perhatanlah bahwa pendeatan n menghaslan penelesaan ang onvergen e arah nla-nla ang sesungguhna ( dan Hasl-hasl perhtungan selengapna dsaan dalam tabel berut n: d/analss numer/penelesaan sstem persamaan ta lner/ebruar 8/halaman dar 9

# METODE ITESI NEWTON-PHSON # Ingat embal metode Newton-aphson untu menentuan aar persamaan ta lner tunggal (pada mater sebelumna. Untu persamaan ta lner tunggal, cara lan untu menusun ormulana adalah dengan menurunanna dar espans deret Talor order-pertama: ( ( '( ( d mana adalah nla tebaan awal dan adalah nla ang merupaan perpotongan antara slope ( dengan sumbu. Karena pada perpotongan ( bernla nol, maa persamaan d atas dapat dsusun ulang menad: ( '( ang merupaan ormula Newton-aphson untu persamaan tunggal. Pendeatan d atas selanutna dapat dterapan untu umpulan atau sstem persamaan ta lner, ang terdr atas n buah persamaa dengan n buah varabel bebas ang ta detahu. Sebaga contoh, espans deret Talor order-pertama untu buah varabel dapat dtulsan sbb.:,,, (,, (,,,,,, (,, (,, Karena, dan, bernla nol, maa edua persamaan d atas dapat dsusun ulang menad:,,,,,,,,,,,, Suu-suu ang mengandung subscrpt telah detahu nlana; sedangan suu-suu ang mengandung subscrpt ang aan dhtung. Dengan cara la edua persamaan d atas dapat dsusun dalam bentu matrs (an peralan sebuah matrs buur sangar dengan sebuah vetor ang menghaslan sebuah vetor menad:,,,, d/analss numer/penelesaan sstem persamaan ta lner/ebruar 8/halaman dar 9,,,,,,,,,,,,, b,,,,,,

Selanutna, besarna vetor dapat dtentuan. Matrs dalam sstem persamaan n serng dsebut sebaga matrs Jacoban. Nla-nla, dan, uga dapat dtentuan melalu manpulas alabar (msalna dengan cara ramer, menghaslan:,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, ontoh: Gunaan metode Newton-aphson multple-equatons untu menentuan aar-aar persamaan:...(a 57...(b Gunaan nla tebaan awal:,5 dan,5 andngan haslna dengan nla dan ang sesungguhna. Penelesaan: Persamaan (a dan (b dapat dtulsan embal dalam bentu: 57 Fungs turunan parsal pertama untu dan : 6 Iteras pertama: Untu nla tebaan awal:,,5 dan,,5, nla-nla turunan parsalna adalah:,,, (,5,5 6,5,,,,,5, (,5 6,, 6,75 6 (,5 (,5,5 Nla determnan matrs Jacoban: Δ (6,5 (,5 (,5 (6,75 56,5 Nla ungs dan : (,5 (,5(,5,,,, 57,5 (,5 (,5 57,,,,,5,65 Dengan dema dan (baru dapat dhtung sebaga berut: d/analss numer/penelesaan sstem persamaan ta lner/ebruar 8/halaman dar 9

,5 (,5,65 (,5,5,6 56,5,65 (6,5 (,5 (6,75,5,888 56,5 Komentar: Langah perhtungan n dapat dulang hngga dperoleh tngat auras ang dngnan. Perhatan bahwa hasl perhtungan bersat onvergen menuu nla-nla dan ang sesungguhna. Hasl-hasl perhtungan selengapna dsaan dalam tabel berut n: ontoh: Tentuan aar persamaan: ( e atau: (, e ( (Persamaan lngaran atau: (, secara terat dengan menggunaan metode Newton. Penelesaan: Secara gra, terlhat bahwa sstem persamaan ta lner n mempuna buah aar (ang terlhat dar perpotongan antara gra dan. ar-aar persamaan - - - - - - Dengan cara ang sama dengan contoh penelesaan soal sebelumna, aan dcoba buah nla tebaan awal dan ang berbeda. Hasl-hasl perhtungan selengapna, dengan mengambl nla awal: ; - d/analss numer/penelesaan sstem persamaan ta lner/ebruar 8/halaman 5 dar 9

Hasl-hasl perhtungan selengapna, dengan mengambl nla awal: -; Komentar: Perhatanlah bahwa dengan mengambl nla tebaan awal dan ang berbeda, maa hasl perhtungan masng-masng bersat onvergen dan mengarah epada poss aar persamaan ang berbeda pula. Generalzaton Secara umum, untu seumlah n buah persamaan ta lner, dengan n buah varabel bebas ang ta detahu, berlau hubungan:,,,,..., n,,,,,... dengan menataan persamaan atau varabel ang ta detahu; menataan nla (atau teras searang; dan menataan nla (atau teras berutna. Ja persamaan umum d atas dsusun untu,,..., terlhat bahwa sstem persamaan ang terbentu merupaan seumpulan persamaan lner smulta ang dapat dselesaan secara numer melalu beberapa metode. Dalam bentu matrs, sstem persamaan d atas dapat dtulsan sebaga: [Z] [ ] - [] [Z] [ ] dengan turunan parsal ang dtulsan sebaga matrs Jacoban dnataan sebaga:, n d/analss numer/penelesaan sstem persamaan ta lner/ebruar 8/halaman 6 dar 9

,,, n,,, [ Z] n n Nla-nla awal dan ahr dtulsan dalam bentu vetor: [ ] T [,,... ] dan [ ] T [,,... ] Nla ungs pada dapat dnataan dalam bentu: [] T [,,... ] Permasalahan ang dumpa dalam penelesaan sstem persamaan ta lner dengan metode Newton-aphson sama dengan permasalahan penelesaan persamaan tunggal, an: Evaluas ungs turunan pertama adang-adang sult dlauan; hal n bsa datas dengan penerapan nte-derence appromato dan Pemlhan nla tebaan awal ang tepat dperluan untu menamn teradna onvergens penelesaan. Fnte-derence appromaton: ( Δ ( Δ (orward derence ( Δ ( Δ Δ (central or center derence ( ( Δ Δ (bacward derence ontoh plas: erut n adalah sema reas omples dar sebuah sstem reas ase car: r r dengan: r / r r r r r D [] gmol/l.det [] gmol/l.det [] gmol/l.det [] gmol/l.det Sebuah contnuousl strred tan reactor (ST bervolume ( lter dgunaan untu sstem reas n. eatan dengan onsentras (, mol/l dumpanan dengan lau alr volumetr ( 5 lter/det. ST drancang beroperas pada eadaan stead dan sstem reas dasumsan beroperas pada onds sotermal., det -, lter / /gmol /.det,5 L/gmol.det, L/gmol.det d/analss numer/penelesaan sstem persamaan ta lner/ebruar 8/halaman 7 dar 9

d/analss numer/penelesaan sstem persamaan ta lner/ebruar 8/halaman 8 dar 9 Neraca massa (mol untu masng-masng omponen reas dapat dtulsan sebaga berut: Out In Generaton - onsumpton Komponen : (r - (r r Komponen : ( r - (r Komponen : (r r - (r Komponen D: D (r - Dengan mensubsttusan persamaan r e dalam neraca mol d atas, maa dperoleh buah persamaan ta lner smultan berut: D Tentuan besarna,,, dan D dengan menngunaan metode Newton. Gunaan nla-nla awal:,,, D,, Penelesaan: Untu menerapan metode Newto turunan parsal dar masng-masng persamaan terhadap masng-masng varabel perlu dtentua untu menghaslan matrs Jacoban. erut merupaan non-zero partal dervatves untu sstem n: 5, ( 5, D Hasl perhtungan secara terat (slaan nda coba menghtung sendr...!!!: D,,,,,57,99,8786,699,89,7875,58877,85886,8865,78887,59776,957,88658,7888,598,96789 erdasaran hasl perhtungan d atas, terlhat bahwa langah teras telah menunuan hasl (atau penelesaan ang onvergen. # LTIHN SOL #. Tentuan penelesaan sstem persamaan ta lner smultan berut n: -,5 5 Gunaan metode Newton-aphson dan gunaan nla tebaan awal,

. Tentuan penelesaan sstem persamaan ta lner smultan berut n: 5 menggunaan: (a metode gra (b metode substtus berurut; dengan nla tebaan awal,5 (c metode Newton-aphson; dengan nla tebaan awal,5. Lauan langah teras dengan metode Newton untu menelesaan seumpulan persamaan ta lner berut: ( 5 ( 9 Gunaan nla awal [ ]. Selesaan sstem persamaan ta lner berut: 5 ( ( Gunaan,, dengan metode Newton. Gunaan nla awal ang la a perlu. 5. Selesaan sstem persamaan ta lner berut: e snh,688 (, 5, Gunaan,,, dengan metode Newton. Gunaan nla awal ang la a penelesaan ang dperoleh tda onvergen. 6. Tnaulah sstem reas beresetmbangan berut n: H (g H O (g O (g H (g... ( O (g H O (g O (g H (g... ( Pada K, onstanta esetmbangan untu sstem reas n masng-masng adalah sebesar,9 - dan 5,58. Gas mula-mula mengandung %-mol H (g dan 8% H O (g, ang berada pada onds K dan atm. Konstanta esetmbangan untu edua reas dnataan sebaga: O H O H K P dan K H H O O H O Ja mol gas dplh sebaga bass perhtungan; ε menataan tngat reas untu reas ( dan ε menataan tngat reas untu reas (, maa ras mol omponen-omponen reas pada esetmbangan dapat dnataan sebaga: ε ε ε ε 8 ε ε O H H O ε ε ε ε ε O ε H ε Dengan mensubsttusan 5 persamaan ras mol d atas e dalam persamaan onstanta esetmbangan reas, dperoleh: ( ε ε ( ε ε,9 ( ε (8 ε ε ( ε ε ( ε ε 5,58 ( ε ε (8 ε ε Pertanaan: Tentuan omposs gas pada esetmbangan untu sstem reas n! Selamat elaar!!! d/analss numer/penelesaan sstem persamaan ta lner/ebruar 8/halaman 9 dar 9