PRAKATA. Cirebon, Oktober 2014 Penulis

dokumen-dokumen yang mirip
SUKU BANYAK. A. Teorema Sisa 1) F(x) = (x b) H(x) + S, maka S = F(b) 2) F(x) = (ax b) H(x) + S, maka S = F( a

SUKU BANYAK. Secara umum sukubanyak atau polinom dalam berderajat dapat ditulis dalam bentuk berikut:

POLINOM (SUKU BANYAK) Menggunakan aturan suku banyak dalam penyelesaian masalah.

TEOREMA SISA 1. Nilai Sukubanyak Tugas 1

BAB 5 TEOREMA SISA. Menggunakan aturan sukubanyak dalam penyelesaian masalah. Kompetensi Dasar

MODUL MATEMATIKA XI IPA SUKU BANYAK SMA SANTA ANGELA TAHUN PELAJARAN SEMSTER GENAP

Kata Pengantar. Cirebon, oktober Penulis

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR. Menggunakan aturan suku banyak dalam penyelesaian masalah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Rangkuman Suku Banyak

Suku Banyak. A. Pengertian Suku Banyak B. Menentukan Nilai Suku Banyak C. Pembagian Suku Banyak D. Teorema Sisa E. Teorema Faktor

PROGRAM LINEAR. sudir15mks

Mata Pelajaran Wajib. Disusun Oleh: Ngapiningsih

Teorema Faktor. Misalkan P (x) suatu polynomial, (x k) merupakan faktor dari P (x) jika dan hanya jika P (k) = 0

Pengintegralan Fungsi Rasional

Soal dan Pembahasan Tentang Suku Banyak

Persamaan dan Pertidaksamaan Linear

BAB IV PERTIDAKSAMAAN. 1. Pertidaksamaan Kuadrat 2. Pertidaksamaan Bentuk Pecahan 3. Pertidaksamaan Bentuk Akar 4. Pertidaksamaan Nilai Mutlak

matematika PEMINATAN Kelas X PERSAMAAN KUADRAT K-13 A. BENTUK UMUM PERSAMAAN KUADRAT

FUNGSI dan LIMIT. 1.1 Fungsi dan Grafiknya

SILABUS PEMBELAJARAN

DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 LEMBAR SOAL

Solusi: [Jawaban C] Solusi: [Jawaban ]

SISTEM BILANGAN RIIL DAN FUNGSI

y

SOLUSI UJIAN SEKOLAH SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI TAHUN PELAJARAN 2013/ a 16. definit positif adalah...

SISTEM PERTIDAKSAMAAN KUADRAT DUA VARIABEL SPtKDV

SMA / MA PRA UJIAN NASIONAL SMA / MA TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016 MATEMATIKA. (Paket Soal A) SE-JABODETABEK, KARAWANG, SERANG, PANDEGLANG, DAN CILEGON

PERSAMAAN KUADRAT. Persamaan. Sistem Persamaan Linear

KALKULUS BAB II FUNGSI, LIMIT, DAN KEKONTINUAN. DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA Universitas Indonesia

Untuk mencari akar-akar dari persamaan kuadrat, dapat menggunakan rumus :

SISTEM PERSAMAAN LINEAR, KUADRAT DAN PERTIDAKSAMAAN SATU VARIABEL

Vol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN:

PRAKATA. Cirebon, Oktober Penyusu

Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I

MATEMATIKA EKONOMI 1 HIMPUNAN BILANGAN. Dosen : Fitri Yulianti, SP. MSi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NO: 1

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Aljabar dapat didefinisikan sebagai manipulasi dari simbol-simbol. Secara

PREDIKSI UAN MATEMATIKA 2008 Oleh: Heribertus Heri Istiyanto, S.Si Blog:

III. FUNGSI POLINOMIAL

Materi Fungsi Linear Fungsi Variabel, koefisien, dan konstanta Variabel variabel bebas Koefisien Konstanta 1). Pengertian fungsi linier

PEMBINAAN TAHAP I CALON SISWA INVITATIONAL WORLD YOUTH MATHEMATICS INTERCITY COMPETITION (IWYMIC) 2010 MODUL ALJABAR

PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN PERSAMAAN LINEAR

matematika PEMINATAN Kelas X PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN EKSPONEN K13 A. PERSAMAAN EKSPONEN BERBASIS KONSTANTA

Persamaan dan pertidaksamaan kuadrat BAB II

PERTIDAKSAMAAN PECAHAN

LOMBA MATEMATIKA NASIONAL KE-27

Berapakah nilai a? a. 25. d. 25 b. 15. e. 15 c. 10. Penyelesaian: Berarti bahwa 1, 3, 5, 7 dan 9 adalah akar-akar persamaan polinomial g(x) = 0.

MODUL 11 FUNGSI EKSPONENSIAL & LOGARITMA

Soal-soal dan Pembahasan Matematika Dasar SBMPTN - SNMPTN 2007

SOAL-SOAL dan PEMBAHASAN UN MATEMATIKA SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Matematika Tahun Ajaran 2017/2018

Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 2012 Kode 132

2. FUNGSI KUADRAT. , D = b 2 4ac

MODUL ALJABAR. February 3, 2006

2. PERSAMAAN, PERTIDAKSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT

β α α β SOAL MATEMATIKA UNTUK SMA istiyanto.com Mari Berbagi Ilmu Dengan Yang Lain A. Persamaan Kuadrat dan Fungsi Kuadrat

11/17/2015 P O L I N O M I A L. B. Operasi Aljabar pada Polinomial. Peta Konsep. B. Operasi Aljabar pada Polinomial

5 F U N G S I. 1 Matematika Ekonomi

MADRASAH ALIYAH AL-MU AWANAH BEKASI SELATAN 2012

LIMIT FUNGSI. Standar kompetensi : Mengunakan konsep limit fungsi dan turunan fungsi dalam pemecahan masalah

UJIAN NASIONAL DINAS PENDIDIKAN DKI JAKARTA SMA/MA

FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS

Teknik pengintegralan: Integral fungsi pecah rasional (bagian 1)

Pilihlah jawaban yang paling tepat. 1. Ingkaran dari pernyataan: (~ q r) adalah... A. ~ ~ (~ q r) B. ( q ~ r ) C. ( ~ q) ~ r D. ~ (~ q r) E.

UJIAN NASIONAL DINAS PENDIDIKAN DKI JAKARTA SMA/MA

SOLUSI PREDIKSI UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMA/MA IPA, KELOMPOK 2, TEBO

A. DEFINISI DAN BENTUK UMUM SISTEM PERSAMAAN LINEAR KUADRAT

Persamaan dan Pertidaksamaan Linear

MA1201 KALKULUS 2A Do maths and you see the world

MA1201 KALKULUS 2A (Kelas 10) Bab 7: Teknik Pengintegral

PERSAMAAN, FUNGSI DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT

RINGKASAN MATERI UN SMA

matematika LIMIT ALJABAR K e l a s A. Pengertian Limit Fungsi di Suatu Titik Kurikulum 2006/2013 Tujuan Pembelajaran

Barisan dan Deret Agus Yodi Gunawan

PR ONLINE MATA UJIAN: MATEMATIKA IPA (KODE: A05) Petunjuk A digunakan untuk menjawab soal nomor 1 sampai dengan nomor 40.

Siap UAN Matematika. Oleh. Arwan Hapsan. Portal Pendidikan Gratis Indonesia.

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 2 Tanggal Berlaku : September Indikator Pokok Bahasan/Materi Strategi Pembelajaran

Materi Matematika Persamaan dan Pertidaksamaan kuadrat Persamaan Linear Persamaan Kuadrat Contoh : Persamaan Derajat Tinggi

SPMB 2004 Matematika Dasar Kode Soal

log2 PEMBAHASAN SOAL TRY OUT = = 2 1 = 27 8 = 19 Jawaban : C = = = 2( 15 10) Jawaban : B . 4. log3 1 2 (1) .

MBS - DTA. Sucipto UNTUK KALANGAN SENDIRI. SMK Muhammadiyah 3 Singosari

Ujian Nasional. Tahun Pelajaran 2010/2011 IPA MATEMATIKA (D10) UTAMA. SMA / MA Program Studi

LEMBAR AKTIVITAS SISWA PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN NILAI MUTLAK

Pembahasan Soal SIMAK UI 2012 SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Matematika IPA

sama dengan p q. Perhatikan tabel berikut. p q B B S S B S S B S S B B S S S B B S B S S S S B B S B B

PREDIKSI UN 2014 MATEMATIKA IPA

JENIS JENIS FUNGSI 2. Gambar. Jenis Fungsi. mengandung banyak suku (polinom) dalam variabel bebas y = a 0 + a 1 x + a 2 x a n x n

fungsi rasional adalah rasio dari dua polinomial. Secara umum,

Soal-Soal dan Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 2012 Tanggal Ujian: 13 Juni 2012

KARTU SOAL PILIHAN GANDA

Penulis : Rahmad AzHaris. Copyright 2013 pelatihan-osn.com. Cetakan I : Oktober Diterbitkan oleh : Pelatihan-osn.com

MA1201 KALKULUS 2A (Kelas 10) Bab 7: Teknik Pengintegral

matematika Wajib Kelas X PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL K-13 A. DEFINISI PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL

UN SMA 2014 Matematika IPS

SANGGAR 14 SMA JAKARTA TIMUR

Matematika SMA/MA IPA. Nama : No. Peserta : , dan z = 10, maka nilai dari 12 A. 36 B. 25 C D. 1 9 E Jika log 3.

PERSAMAAN KUADRAT. AC 0 P DAN Q SAMA TANDA. 2. DG. MELENGKAPKAN BENTUK KUADRAT ( KUADRAT SEMPURNA ) :

Operasi Aljabar. Prakata

Transkripsi:

PRAKATA Alhamdulillahirabbil aalamin, segala puja dan puji syukur penuli spanjatkan kepada Allah Swt. Tanpa karunia-nya, mustahillah buku ini dapat terselesaikan secara cepat dan tepat waktu mengingat tugas dan kewajiban lain yang ada. Buku ini ditulis dan disusun dengan urutan penyajian sedemikian rupa sehingga pembaca akan merasa senang untuk mendalaminya. Dalam pembelajarannya, buku ini menuntut pembaca untuk aktif dan bertindak sebagai subjek pembelajaran. Maka dengan adanya buku ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap peningkatan kualitas pelajaran matematika di sekolah. Kami menghaturkan terima kasih kepada Bapak Dede Trie Kurniawan S.Si,. M.Pd selaku dosen program komputer I yang telah memberikan bimbingan sehingga buku ini dapat selesai, para penulis yang telah dapat menyelesaikan penulisan buku ini tepat pada waktunya dan kepada khayalak pembaca. Secara khusus, penulis berharap semoga buku ini dapat berguna dan bermanfaat bagisiswa. Penulis menyadari bahwa buku ini belum sempurna baik dari segi teknik penyajian maupun dari segi materi. Oleh karena itu, kritik dan saran dari para pembaca sangat kami harapkan. Cirebon, Oktober 2014 Penulis i

DAFTAR ISI PRAKATA... i DAFTAR ISI... ii KATA-KATA MOTIVASI... iii TUJUAN PEMBELAJARAN... iv PEMBAHASAN MATERI A. PENGERTIAN SUKU BANYAK... 1 B. NILAI SUKU BANYAK DAN OPERASI ANTAR-SUKUBANYAK... 1 C. PEMBAGIAN SUKUBANYAK... 2 D. TEOREMA SISA... 4 E. TEOREMA FAKTOR... 5 F. AKAR-AKAR RASIONAL DARI PERSAMAAN SUKUBANYAK... 6 G. PENERAPAN SUKUBANYAK DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI... 7 CONTOH SOAL... 8 APLIKASI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI... 10 LATIHAN SOAL... 11 DAFTAR PUSTAKA... 12 BIODATA KEOMPOK... 13 ii

Menjadi sukses itu bukanlah suatu kewajiban, yang menjadi kewajiban adalah perjuangan kita untuk menjadi sukses. Bila kegagalan itu bagai hujan, dan keberhasilan bagaikan matahari, maka butuh keduanya untuk melihat pelangi. iii

TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menentukan nilai sukubanyak dengan metode subtitusi dan metode sintetik (metode horner). 2. Menghitung hasil bagi dan sisa pembagian pada suku banyak dengan menggunakan algoritma pembagian sukubanyak. 3. Menggunakan teorema sisa dan teorema faktor dalam pemecahan masalah. iv

A. PENGERTIAN SUKUBANYAK Suku bnyak atau polynomial dalam x berderajat n mempunyai bentuk umum; aa nn xx nn + aa nn 1 xx nn 1 + aa nn 2 xx nn 2 +... + aa 2 xx 2 + aa 1 x + aa 0 dengan : aa nn, aa nn 1, aa nn 2,.., aa 2, aa 1, aa 0 adalah konstanta real. aa nn, koefisien xx nn, aa nn 1 koefisien xx nn 1, aa nn 2 koefisien xx nn 2, dan seterusnya. aa 0 disebut suku tetap. nn bilangan cacah yang menyatakan derajatsukubanyak. B. NILAI SUKU BANYAK DAN OPERASI ANTARA-SUKUBANYAK 1. Nilai Sukubanyak Sukubanyak dalam x berderajat n dapat diuliskan dalam fungsi sebagai berikut : f(x) = aa nn xx nn + aa nn 1 xx nn 1 + aa nn 2 xx nn 2 +... + aa 2 xx 2 + aa 1 x + aa 0 Nilai dari sukubanyak f(x) untuk x = k adalah f(k). Nilai dari f(k) dapat ditentukan dengan dua strategi, yaitu: a. strategi substitusi b. strategi skema (bagan) a. Strategi substitusi Nilai sukubanyak f(x) = aa nn xx nn + aa nn 1 xx nn 1 + aa nn 2 xx nn 2 +... + aa 2 xx 2 + aa 1 x + aa 0 untuk x = k, dengan k R dapat ditentukan dengan menggunakan cara substitusi sebagai berikut: f(k) = aa nn kk nn + aa nn 1 kk nn 1 + aa nn 2 kk nn 2 +... + aa 2 kk 2 + aa 1 k + aa 0 b. Strategi skema (Bagan) Misalkan suatu suku banyak f(x) = aa 3 xx 3 + aa 2 xx 2 + aa 1 xx + aa 0. Nilai sukubanyak f(k) dapat ditentukan dengan menggunakan operasi perkalian dan operasi penjumlahan yang di sajikan dalam model skema (bagan). 1

Pada baris atas skema dituilis nilai x = k, kemudian di ikuti oleh koefisien-koefisien sukubanyak yang disusun berurutan dari koefisien pangkat tertinggi sampai dengan koefisien pangkat terendah. x = k aa 3 aa 2 aa 1 aa 0 aa 3 k aa 3 kk 3 + aa 2 kk 2 aa 3 kk 3 + aa 2 kk 2 + aa 1 k + k + + + + + = f(k) Tanda menyatakan kalikan dengan k. Jadi, nilai sukubanyak untuk x = k adalah f(k) = aa 3 kk 3 + aa 2 kk 2 + aa 1 kk + aa 0. Cara yang digunakan untuk menghitung nilai sukubanyak tersebut di namakan cara skema (bagan). 2. Operasi Antar-sukubanyak a. Operasi penjumlahan, pengurangan, dan perkalian suku banyak Teorema Jika f(x) dan g(x) berturut-turut adalah sukubanyak berderajat m dan n maka 1. f(x) ± g(x) adalah sukubanyak berderajat maksimum m atau n. 2. f(x) g(x) adalah sukubanyak berderajat ( m + n ) b. Kesamaan Sukubanyak Teorema Misalkan terdapat sukubanyak f(k) = + + +... + + k + dan sukubanyak f(k) = + + +... + + k +. Jika f(x) g(x) maka haruslah, Cara pengerjaan demikian dinamakan sebagai koefisien tak tentu. C. PEMBAGIAN SUKUBANYAK 1. Pengertian Pembagi, Hasil Bagi, dan Sisa Pembagian a. Pembagian Sukubanyak dengan Strategi Pembagian Bersusun Misalkan sukubanyak f(x) = aa 2 kk 2 + aa 1 kk + aa 0 dibagi dengan (x - k) memberikan hasil bagi untuk menentukan hasil bagi H(x) dan sisa S, sehingga diperoleh hubungan: f(x) = (x - k) H(x) + S 2

untuk menentukan hasil bagi H(x) dan sisia S digunakan sukubanyak dengan cara pembagian bersusun berikut ini: x k x + ( + k) = H(x) + + Jadi hasil bagi dari H(x) = aa 2 xx + aa 2 kk + aa 1 dan sisa S = aa 0 + aa 1 k + aa 2 kk 2. b. Pembagian Sukbanyak dengan Strategi Pembagian Sinetik (Strategi Horner) Pembagian Sukubanyak dengan (x k) Misalkan sukubanyak f(x) = aa 2 kk 2 + aa 1 kk + aa 0 dibai dengan (x k) memberikan hasil bagi H(x)dan sisa S, sehingga diperoleh hubungan f(x) = (x k) H(x) + S untuk menentukan hasil bagi H(x) dan sisia S digunakan pembagian sukubanyak denagn cara skematik yang dinama kan strategi pembgian sintetik (Strategi Horner) berikut ini. k - ( k)x + ( k)x - ( k)k + k + = S + + = Kesimpulan Jadi, hasil bagi dari H(x) = aa 2 x + aa 2 k + aa 1 dan sisa S = aa 2 kk 2 + aa 1 kk + aa 0 1. Jika sukubanyak f(x) di bagi dengan (x k) maka sisanya S = f(k). 2. Jika sukubanyak f(x) dibagi dengan (x k) memberikan sisa S = 0 maka f(x) habis dibagi dengan (x k) atau dikatakan (x k) merupakan factor dari f(x). Pembagian Sukubanyak dengan (ax + b) Misalkan k = - bb adalah bilangan rasional, sehingga bentuk (h k) menjadi (x + bb ). aa aa 3

Jika sukubanyak f(x) dibagi dengan (x + bb ) memberikan hasil bagi H(x) dan sisa S aa maka terdapat hubungan: f(x) = xx + bb HH (xx) H(x) + S = (ax + b) + S aa aa HH (xx) Dengan demikian, suku banyak f(x) dibagi dengan (ax + b) memberikan hasil bagi aa dan sisa S. koefisien-koefisien H(x) dan S ditentukan dengan menggunakan strategi pembagian sintentik (strategi Horner) dengan mengganti k = - bb. aa c. Pembagian Sukubanyak dengan ax + bx + c Bentuk ax + bx + c yang Didak Dapat Difaktorkan Pembagian sukubanyak f(x) oleh ax + bx + c, dengan a 0, a, b, c R, yang tidak dapat difaktorkan dapat ditentukan dengan menggunakan strategi pembagian bersusun atau kesamaan sukubanyak. Bentuk ax 2 + by +c yangdapat Difaktorkan Pembagian sukubanyak f(x) oleh ax 2 + bx + c, dengan a 0, a, b, c R, yang dapat difaktorkan dapat ditentukan dengan menggunakan strategi pembagian bersusun, sedangkan untuk menentukan hasil bagi dapat menggunakan kesamaan sukubnyak. D. TEOREMA SISA (DALIL SISA) Misalkan sukubanyak f(x) dibagi dengan P(x)memberikan hasil bagi H(x) dan sisa S(x), maka diperoleh hubungan f(x) = P(x) H(x) + S(x) Jika f(x) sukubanyak berderajat n dan P(x) adalahpembagi berderajat m, dengan m n maka: 1. H(x) adalah hasil bagi berderajat (m n). 2. S(x) adalah sisa pembagian berderajat maksimum (m 1). a. Pembagian dengan (x k ) Teorema Sisa (Dalil Sisa) 1: Jika sukubanyak f(x) berderajat n dibagi dengan (x k) maka sisanya S= f(k). sisa f(k) adalah nilai sukubanyak untuk x = k yang dapat di tentukan dengan strategi subsitusi atau strategi skema (bagan) b. Pembagian dengan (ax + b) Teorema Sisa (Dalil Sisa) 2: Jika sukubanyak berderajat n dibagi dengan (ax + b) maka sisanya S = f (- ). Sisa f(- ) adalah nilai sukubanyak untuk x = - yang dapat ditentukan dengan stategi substitusi ataustrategi skema (bagan). 4

c. Pembagi Berderajat Dua atau Lebih yng Dapat Difaktorkan Menjadi faktorfaktor Linear Penerapan teorema sisa atau dalil sisa dapat dikembangkan untuk menentukan sisa pada pembagian sukubanyak dengan sukubanyak berderajat dua atau lebih yang dapat difaktorkan menjadi faktor-faktor linear. E. TEOREMA FAKTOR Misalkan f(x) adalah sebuah sukubanyak. (x k) merupakan factor dari f(x) jika dan hanya jika f(x) = 0. Teorema faktor dapat dibaca sebagai berikut: 1. Jika (f x) merupakan faktor dari f(x) maka f(k) = 0 2. Jika f(k) = 0 maka (x k) merupakan faktor dari f(x). a. Bentuk yag Habis Bibagi Teorema: Misalkan (x k) adalah suku banyak. F(x) habis bibagi dengan (x k) jika dan hanya jika f(k) = 0. b. Pembagian Istimewa Pada pembagian istimewa diperoleh sisa S = 0 dan hasil bagi merupakan faktor dari f(x). pembagian istimewa yang dimaksud adalah: 1. 2. 3. aa nn bb nn aa bb aa 2nn bb 2nn aa bb aa 2nn +1 bb 2nn +1 aa bb = a n-1 + a n-2 b +a n-3 b 2 +... +ab n-2 +b n-1 = a 2n-1 a 2n-2 + a 2n-3 b 2 -... b 2n-1 = a 2n+1 b 2n-1 + a 2n-2 b 2... b 2n c. Menentukan Suku ke-k dari Hasil Istimewa 1. aa nn bb nn aa bb = a n-1 + a n-2 +... + ab n-2 + b n-1 Suku ke - k: u k = a n-k + b k-1 5

2. aa 2nn bb 2nn = a 2n-1 a 2n- b 2 +a 2n-3 b 2... b 2n-1 bb aa a 2n-k b k-1, k genap Suku ke - k: u k = a 2n-k b k-1, k ganjil 3. aa 2nn 1 bb 2nn +1 aa +bb Suku ke - k: u k = = a 2n a 2n-1 b + a 2n-2 b 2... + b 2n a 2n-k+1 b k-1, k genap a 2n-k+1 b k-1, k ganjil F. AKAR-AKAR RASIONAL DARI PERSAMAAN SUKUBANYAK Teorema 1. Misalkan f(x) suku banyak.(x k ) adalah faktor dari f(x)jika dan hanya jika k adalah akar dari persamaan f(x) = 0. 2. Misalkan f(x) = a n x n + a n-1 x n-1 +... + a 1 x + a 0, dengan a 1 B. jika p B (p 0) adalah nilai nol f(x) maka p adalah pembagi a 0. 3. f(x) = a n x n + a n-1 x n-1 +... + a 1 x + a 0, dengan a 1 B, memiliki akar p / q, dengan p, q B, dan 0 maka p adalah pembagi a 0 dan q adalah pembagi a n ( p / q adalah pecaahan murni). Catatan : 1) Jika sukubanyak f(x) berderajat n maka persamaan f(x) = 0 maksimun memiliki n buah akar real. 2) Tafsiran geometri dari k menyatakan koordinat titik potongan grafik fungsi y = f(x) dengan sumbu X. Sifat-Sifat Akar Sukubanyak 1) Persamaan Kuadrat (Pangkat Dua) Jika x 1 dan x 2 adalah akar-akar persamaan kuadrat ax 2 + bx + c = 0, dengan a 0. a,b, c R maka: a. x 1 + x 2 = bb aa b. x 1 x 2 = cc aa 6

2) Persamaan Kubik (Pangkat Tiga) Jika x 1, x 2 dan x 3 adalah akar-akar persamaan kubik ax 3 + bx 2 + cx + d = 0 maka: a. x 1 + x 2 + x 3 = bb aa b. x 1 x 2 + x 2 x 3 + x 1 x 3 = cc aa c. x 1 x 2 x 3 = dd aa 3) Perssamaan Pangkat Empat Jika x 1, x 2, x 3 dan x 4 adalah akar-akar persamaan ax 4 + bx 3 + cx 2 + dx + e = 0 maka: a. x 1 + x 2 + x 3 + x 4 = bb aa b. x 1 x 2 + x 1 x 3 + x 1 x 4 + x 2 x 3 + x 2 x 4 + x 3 x 4 = cc aa dd c. x 1 x 2 x 3 + x 1 x 2 x 4 + x 1 x 3 x 4 + x 2 x 3 x 4 = aa d. x 1 x 2 x 3 x 4 = ee aa G. PENERAPAN SUKUBANYAK Untuk menyelesaikan soal-soal dalam bentuk cerita, pertama-tama kita harus menerjemahkan soal-soal tersebut ke dalam model matematika yang berupa persamaan atau pertidaksamaan. Selanjutnya kita menyelesaikan persamaan atau pertidaksamaan tersebut dengan hasilnya merupakan solusi dari masalah itu. 7

CONTOH SOAL 1. Tentukan nilai sukubanyak dari 3xx 5 + 2xx 2 6xx + 4 untukxx = 2! Jawab : ff(xx) = 3xx 5 + 2xx 2 6xx + 4 ff(2) = 3. (2) 5 + 2. (2) 2 6. (2) + 4 ff(2) = 96 2. Dengan menggunakan metode sintetik atau metode horner tentukan nilai suku banyak dari xx 6 xx 3 + 2xx 2 xx + 20 untuk xx = 2! Jawab: -2 1 0 0-1 2-1 20-2 4-8 18-40 82 1-2 4-9 20-41 102 Jadi, nilai dari xx 6 xx 3 + 2xx 2 xx + 20 untuk xx = 2 adalah 102. 3. Tentukan hasil bagi dan sisa pembagian xx 3 + 3xx 2 + 4xx 5 oleh xx + 2! Jawab: Jadi, hasil baginya adalah xx 2 + xx + 2 dan sisa pembagiannya adalah 9 8

4. Diketahui suku banyak 2xx 3 xx 2 + 3xx 9 dibagi dengan 2xx + 1. Tentukan hasil bagi dan sisa pembagiannya! Jawab: 2-1 3-9 -1 1-2 2-2 4-11 Jadi, hasil baginya 2xx 2 2xx +4 aaaaaaaaaah xx 2 xx + 2. 2 5. Sukubanyak xx 3 + 3xx + 7 dibagi oleh xx 2 + xx 2 tentukan hasil bagi dan sisanya! Jawab: xx 2 + xx 2 = (xx + 2)(xx 1) 1 0 3 7-2 4-14 1-2 7-7 Kemudian, 1-2 7 1-1 1-1 6 Jadi, hasil baginya (xx 1) dan sisa pembagiannya 6(xx + 2) + ( 7) = 6xx + 12 7 = 6xx + 5. 9

1. PENERBANGAN PESAWAT Semakin maraknya jatuhnya pesawat di Indonesia ini sebenarnya disebabkan oleh beberapa faktor yang mungkin bisa mempengaruhi terbangnya pesawat dan karena beberapa faktor itulah pesawat dapat jatuh. Beberapa faktor tersebut seperti kesalahan pilot, mesin pesawat, body yang tidak layak, cuaca, dan lain-lain. Dengan masalah seperti itu maka diperlukan inisiatif yaitu untuk menerapkan sukubanyak sebagai faktorfaktor tersebut jika faktor itu kita berinama suku x1, x2, x3,.,xn maka terdapat banyak suku dalam satu kesatuan. Oleh sebab itu maka penerapan sukubanyak sangat diperlukan dalam penerbangan pesawat terbang. \ 2. JARAK SEPEDA MOTOR Saat kita berkendara dengan sepeda motor maka kita akan mengetahui kecepatan sepeda motor kita melalui jarum pada spedo. Tapi pernahkah kita berfikir jika kita memisalkan hubungan antara jarak yang ditempuh itu adalah x(t). Dan kita juga memisalkan waktu untuk menempuh itu adalah (t). Maka akan terjadi persamaan gerak sebuah sepeda motor itu dapat dinyatakan x(t) = 48t2 3t. Dalam hal ini, x(t) dalam meter dan t dalam menit. Sehingga dengan persamaan tersebut kita dapat menerapkan sukubanyak dalam menghitung misalnya jarak sepeda motor setelah 3 menit, 6 menit, maupun 1 jam ( 60 menit ). 10

1. Diberikan sukubanyak ff(xx) = 2xx 3 5xx 2 + 4xx + 3, carilah hasil bagi dan sisanya jika ff(xx) dibagi dengan (xx 2)! 2. Diberikan sukubanyak ff(xx) = 2xx 3 xx 2 5xx + 6, tentukan hasil bagi dan sisa pembagian jika ff(xx) jika (xx + 3)! 3. Tentukan hasil bagi dan sisa pada pembagian xx 3 4xx 2 + 3xx 5 dengan xx 2 + xx + 2! 4. Tentukan hasil bagi dan sisa pada pembagian 2xx 4 3xx 3 + 5xx 2 dengan xx 2 xx 2! 5. Carilah sisa pembagi sukubanyak 8xx 3 2xx 2 + 5 dengan (xx + 2)! 6. Carilah sisa pembagian sukubanyak ff(xx) = 27xx 3 6xx 8 dengan (3xx + 1)! 7. Tentukan sisa pembagian sukubanyak xx 4 + xx 2 1 dengan xx 2 xx! 8. Carilah hasil bagi dari xx 3 yy 3 xx yy! 9. Carilah akar-akar persamaan xx 4 + 4xx 3 + 2xx 2 4xx 3 = 0! 10. Jika ff(xx) dibagi dengan xx + 1 dan xx 4 maka sisanya berturut-turut adalah 3 dan 17. Tentukan sisanya jika ff(xx) dibagi dengan xx 2 3xx 4! 11

DAFTAR PUSTAKA Tampomas, Husein 2008. Seribu Pena Matematika, Bogor. PT Erlangga 12

Nama : Gilang Fikasa Adhisty Adi Negoro NPM : 113070036 T.T.L : Cirebon, 06 july 1993 No. Hp : 087829862629 Alamat : desa karang malang kec. Kr.sembung. kab. Cirebon rt/rw 003/007 Motto Hoby : kuantitas itu nomer 2 yang terpenting adalah kualitas : sepakbola, music, ceng-cengan, nonton anime Deskripsi kerja : Edit desain, bulletin, printing. 13

Nama : Yulia Rahmawati NPM : 113070189 T.T.L : Cirebon No Hp : 082317397602 Alamat : Desa Karang Tengah, kec.karang sembung Motto : Fokus untuk satu tujuan. Hoby : Membaca. Deskripsi Kerja : pengetikan materi, mengumpulkan materi ajar. 14

Nama : Yudrick Maulana Fiqri NPM : 113070181 T.T.L : Cirebon, 23 Januari 1996 No. Hp : 085724534269 Alamat : Losari, Cirebon Motto : Enjoy this life! My life my attitude! Hoby : Game online, Membaca. Deskripsi Kerja : Pengetikan materi, edit desain, printing. 16