Kata Kunci : Putus Sekolah Pendidikan Dasar, Masyarakat Miskin, Analisis Diskriminan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA 2010 ANALISIS DISKRIMINAN DISKRIT UNTUK MENGELOMPOKKAN KOMPONEN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

III. METODE PENELITIAN

EVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FIRST ORDER CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB 2 LANDASAN TEORI

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani /

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB 2 LANDASAN TEORI

MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE (MANOVA) MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Multivariat yang dibimbing oleh Ibu Trianingsih Eni Lestari

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian

MODEL KLASIFIKASI RUMAHTANGGA MISKIN DENGAN PENDEKATAN METODE MARS

METODE REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI KASUS MULTIKOLINEAR

SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES 1 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

III. METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Studi Kasus pada Data Inflasi Indonesia)

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pengujian pada

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL

Model Regresi Variabel dengan Metode Selisih Mutlak. Moderating Variable Regression Model with an Absolute Difference Method

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

UKURAN S A S MPE P L P of o. D r D. r H. H Al A ma m s a d s i d Sy S a y h a z h a, SE S. E, M P E ai a l i : l as a y s a y h a

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

PEMBUATAN GRAFIK PENGENDALI BERDASARKAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

MEREDUKSI SISTEM PERSAMAAN LINEAR FUZZY PENUH DENGAN BILANGAN FUZZY TRAPESIUM

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

Prosdng Konferens Nasonal Sans dan Aplkasnya Tahun 0 APLIKASI ANALISIS DISKRIMINAN DALAM MENENTUKAN FUNGSI PENGELOMPOKKAN ANAK PUTUS SEKOLAH PENDIDIKAN DASAR (Kasus Kelompok Masyarakat Mskn Kabupaten Ogan Ilr Sumatera Selatan Dan Cahyawat S., Ok Dwpurwan, Wella Bertran S. S Fakultas MIPA Unverstas Srwjaya Jln. Palembang-Prabumulh km 3 Indralaya Ogan Ilr Sumatera Selatan E-mal: dan_cahyawat@yahoo.com ABSTRAK Tujuan peneltan n adalah mendapatkan fungs dskrmnan untuk mengelompokkan anak usa 7 5 tahun, khususnya yang berasal dar keluarga yang terndkas mskn d Kabupaten Ogan Ilr, kedalam kelompok yang bersko putus sekolah atau tdak. Dharapkan fungs n dapat dgunakan sebaga bahan pertmbangan untuk mencegah anak-anak tdak melanjutkan sekolah tngkat penddkan dasar. Damat faktor-faktor yang dduga sebaga faktor rsko terjadnya putus sekolah penddkan dasar, yatu umur kepala rumah tangga, penddkan ayah, penddkan bu, jumlah anak dalam keluarga, pendapatan dan pengeluaran rumah tangga, serta motvas orangtua dan motvas anak untuk sekolah. Analss dlakukan terhadap 59 sampel anak yang berasal dar 35 kepala keluarga, secara deskrptf dan nferens menggunakan Teknk Analss Dskrmnan. Hasl analss menunjukkan sebanyak 4,9% anak mengalam putus sekolah penddkan dasar. Fungs dskrmnan yang dperoleh menunjukkan bahwa faktor-faktor yang sgnfkan menentukan kelompok anak bersko putus sekolah penddkan dasar adalah umur kepala rumah tangga, penddkan ayah, motvas orangtua dan motvas anak. Nla pemsah kelompok anak putus sekolah dan tdak putus sekolah adalah -,605, artnya, untuk seorang anak yang mempunya skor fungs dskrmnan lebh kecl atau sama dengan -,605, anak tersebut termasuk kedalam kelompok yang bersko putus sekolah sedangkan anak dengan skor fungs dskrmnan lebh besar dar -,605, anak tersebut termasuk kedalam kelompok yang tdak putus sekolah. Tngkat ketepatan fungs pengelompokkan n sebesar 89,86%. Kata Kunc : Putus Sekolah Penddkan Dasar, Masyarakat Mskn, Analss Dskrmnan APPLIED DISCRIMINANT ANALYSIS IN DETERMINE GROUPPING FUNCTION OF PRIMARY EDUCATION DROP OUT STUDENT (Case : Poor Socety of Ogan Ilr Dstrct South Sumatera ABSTRACT The purpose of ths research s to obtan a dscrmnant functon to classfy chldren aged 7 5 years old, partcularly who come from poor ndcated famles n Ogan Ilr, nto groups of chldren who have rsk to drop out or not. It s expected that those functon can be used for consderaton to prevent chldren who not attend prmary educaton school. Observed factors that estmated as drop out rsk factors, are age of head-household, father educaton, mother educaton, number of chldren n famly, ncome and expendture household, and parents and chldren motvatons for studyng, that s analyzed usng Dscrmnant Analyss Technques. Analyss s carred out on samples of 59 chldren who come from 35 households. The results showed that there were as many as 4.9% chldren have dropped out n prmary educaton. The dscrmnant functon was obtaned show that the sgnfcant factors whch determne group of chldren who have rsk to prmary educaton drop out are age of head-household, father educaton, both of parent and chld motvaton for studyng. The value of cuttng groups s -.605, ths means that for a chld who has dscrmnant functon scores less than or equal to -.605, that chld s ncluded nto the group of chldren who have rsk to drop out. Although, for a chld wth dscrmnant functon score s greater than -.605, that chld s ncluded nto the group of chldren who have not rsk to drop out. The accuracy measure of ths grouppng functon s that s 89.86%. Keywords: Prmary Educaton Drop Out, Poor Socety, Dscrmnant Analyss

Dan Cahyawat S., Ok Dwpurwan, Wella B.S.. PENDAHULUAN Salah satu program pembangunan nasonal adalah pembangunan penddkan yang berperan sangat pentng dalam menngkatkan kualtas hdup dan mencapa kemajuan bangsa Indonesa. Karena tu, pemerntah mengeluarkan berbaga kebjakan untuk memenuh dan melayan kesamaan hak setap warga negara dalam mendapatkan layanan penddkan. Kesamaan hak dalam layanan penddkan n dmlk oleh seluruh lapsan masyarakat Indonesa bak d perkotaan maupun d pedesaan dan bag kelompok masyarakat kaya maupun kelompok masyarakat mskn. Namun demkan, kesamaan hak dalam layanan penddkan n, belum dapat tuntas dperoleh bag semua lapsan. Data Drektorat Jendral Penddkan Tngg Departemen Penddkan Nasonal (Dtjen Dkt Depdknas, 009 yang dkutp Cahyawat dkk (00 menunjukkan mash adanya kesenjangan partspas sekolah antara masyarakat mskn dan kaya. Hasl kajan Asmalazza (009 juga menympulkan bahwa pemerataan penddkan d Indonesa belum terealsaskan dengan bak, karena partspas sekolah belum mencapa 00%. Secara gars besar, mash rendahnya angka partspas sekolah, menunjukkan bahwa masalah putus sekolah dalam pembangunan penddkan mash belum tuntas. Beberapa peneltan yang mengamat masalah penddkan, antara lan Suprad (994, Surve Ekonom Nasonal (Susenas Tahun 003, Cahyawat (007a dan Cahyawat (007b, secara umum mengungkapkan bahwa sumber utama penyebab tnggnya angka putus sekolah adalah persoalan ekonom keluarga yatu kemsknan. Keadaan fnansal keluarga mskn yang tdak mampu membaya sekolah sehngga anak mengalam putus sekolah. Hal n mengakbatkan mereka menjad mskn juga dalam penddkan, sult untuk memperbak kualtas hdup dan sult keluar dar kemsknan. Oleh karena tu, kelompok masyarakat mskn harus menjad perhatan utama dalam memberkan layanan penddkan dan menangan masalah putus sekolah. Termasuk d Kabupaten Ogan Ilr (OI yang mash cukup banyak memlk penduduk mskn dan memlk angka partspas sekolah yang mash relatf rendah. Berdasarkan data Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasonal (Bappenas, 007 dketahu bahwa propors populas dbawah gars kemsknan Kabupaten OI sebesar 9,45% mash datas Provns (6,8% dan Nasonal (6,66% serta sangat jauh dengan target Pembangunan Mlenum (Mllennum Development Goals-MDGs yatu 7,5%. Mash sukup banyaknya penduduk mskn, menjad salah satu faktor penyebab mash rendahnya angka partspas sekolah penddkan dasar. Sepert dtunjukkan pada data Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda, 006 OI yang dkutp Bappenas (007, bahwa partspas sekolah dasar (SD Kabupaten OI sebesar 90,44%. Meskpun angka n sudah datas Provns Sumatera Selatan (83,3% tetap mash dbawah Nasonal (98% dan dbawah MDGs (00%. Demkan juga untuk partspas sekolah tngkat sekolah menengah pertama (SMP, baru mencapa 7,% mash dbawah Provns (83,58% dan Nasonal (7,8% serta jauh dbawah MDGs (00%. Mash rendahnya angka partspas sekolah penddkan dasar d Kabupaten OI merupakan salah satu masalah pembangunan dalam bdang penddkan yang harus dhadap pemerntah daerah Kabupaten OI. Kabupaten OI perlu merencanakan program untuk menngkatkan angka partspas sekolah dengan menyelesakan masalah putus sekolah, khususnya masalah putus sekolah yang terjad pada kelompok masyarakat mskn. Salah satu program yang dapat dlaksanakan adalah menanggulang atau mengantspas faktor-faktor rsko penyebab anak putus sekolah. Untuk tu dperlukan pengamatan terhadap faktor-faktor yang berkatan dengan kejadan putus sekolah khususnya putus sekolah penddkan dasar pada anak dar kelompok masyarakat mskn d Kabupaten OI. Faktor-faktor rsko tu dapat damat dan danalss pengaruhnya dengan membentuk suatu model statstk menggunakan salah satu teknk Statstk yatu Analss Dskrmnan. Model Statstk yang dhaslkan dengan Analss Dskrmnan berupa suatu fungs pengelompokkan, untuk memperedks dan mengelompokkan seorang anak apakah termasuk kedalam kelompok yang bersko putus sekolah atau tdak putus sekolah. Hasl Prosdng Konferens Nasonal Sans Dasar dan Aplkasnya Tahun 0

Aplkas Analss Dskrmnan dalam Menentukan Fungs Pengelompokkan 3 pengelompokkan dharapkan dapat dgunakan sebaga bahan pertmbangan untuk mencegah anak-anak tdak melanjutkan sekolah berdasarkan faktor terkat. Pencegahan terjadnya putus sekolah tu msalnya melalu pemberan beasswa atau baya bantuan penddkan lannya kepada sasaran yang tepat. Dengan demkan dharapkan masalah putus sekolah penddkan dasar dapat tuntas dselesakan, angka partspas sekolah penddkan dasar d Kabupaten OI dapat menngkat dan target MDGs pada Tahun 05 untuk capaan angka partspas sekolah penddkan dasar bag semua dapat tercapa 00%. METODE PENELITIAN.. Metode dan Teknk Samplng Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah surve, dlaksanakan d Wlayah Kabupaten OI pada Tahun 00. Sampel lokas yang dambl adalah dua desa dar setap kecamatan d Kabupaten OI (6 kecamatan, yang dplh secara random. Selanjutnya, dar setap desa dambl responden (Kepala Keluarga sebanyak 0 5 sampel, secara purposve terseleks. Kepala Keluarga (KK yang dambl sebaga unt sampel adalah KK yang terndkas mskn berdasarkan ndkator penerma dana bantuan langsung dar BPS dan KK n memlk anak usa 7 5 tahun bak yang mash sekolah maupun yang putus sekolah... Varabel Peneltan Varabel terkat (dependent dar fungs pengelompokkan dalam peneltan n adalah status sekolah anak, yang terdr dar dua katagor, yatu anak yang putus sekolah (D = dan anak yang tdak putus sekolah (D =. Fungs pengelompokkan yang akan dcar adalah fungs dskrmnan Fsher untuk dua kelompok (Kelompok Anak Putus Sekolah dan Kelompok Anak Tdak Putus Sekolah, yang ddefnskan sebaga berkut. D = b + b X + b X + b X + K+ b X, dengan 0 D = nla skor dskrmnan dar pengamatan (subjek ke-, =,,3, K, n b = koefsen dskrmnan dar varabel bebas ke-j, j = 0,,, K,p = 8 j X = nla varabel bebas ke-j dar subjek ke-. j 3 3 j j Varabel-varabel bebas yang damat adalah sebaga berkut.. Umur Kepala Rumah Tangga (KRT. Penddkan ayah, katagor tdak tamat SD, tamat SD, SLTP, SLTA, Perguruan Tngg 3. Penddkan bu, katagor tdak tamat SD, tamat SD, SLTP, SLTA, Perguruan Tngg 4. Jumlah anak dalam rumah tangga 5. Rata-rata pendapatan rumah tangga (Rp/bulan 6. Rata-rata pengeluaran rumah tangga (Rp/bulan 7. Tngkat motvas orang tua terhadap sekolah 8. Tngkat motvas anak terhadap sekolah.3. Pengolahan dan Analss Data Pengolahan data prmer dlakukan secara statstk deskrps dan dlanjutkan dengan proses analss data dengan menerapkan Teknk Analss Dskrmnan. Berkut adalah tahap pengolahan dan analss data yang dlakukan.. Mendeskrpskan data karakterstk anak putus sekolah penddkan dasar. Mentransformas data ordnal menjad nterval terhadap varabel bebas yang berskala ordnal dengan Metode Sussesve Interval (Suhartoum, 009; Yuryuda, 00. 3. Melakukan pengujan asums untuk menerapkan Analss Dskrmnan, yatu:. Uj beda vektor rata-rata kedua kelompok, yatu rata-rata kelompok anak putus sekolah ( dan rata-rata kelompok anak yang tdak putus sekolah (, pada α = 5%; Dllon & Goldsten (984. Prosdng Konferens Nasonal Sans Dasar dan Aplkasnya Tahun 0

4 Dan Cahyawat S., Ok Dwpurwan, Wella B.S. n n ' x x S x = x n n + Statstk uj ( ( Krtera penolakan, n + n p T > F α;(p,n n p p( n n + +. Uj kenormalan ganda masng-masng kelompok, dengan Membuat plot pasangan jarak Mahalanobs dan nla Kh-Kuadrat (d, χ (( p /n, dengan χ p (( / n adalah 00( / n persentl dar dstrbus Kh-Kuadrat dengan p derajat bebas, Johnson & Wnchern (99. cov( d, χ p Menggunakan statstk uj ρ =, Sharma (996. var( d var( χ. Uj kehomogenan matrks kovaran kedua kelompok, Morrson (976. Statstk uj Box M ( MC, dbandngkan dengan ;. k k M = ( nq ln S ( nq ln Sq q = q = p + 3 p C = 6( p + ( k k q = k ( nq ( nq q= 4. Membentuk fungs dskrmnan dengan prosedur bertahap, Dllon & Goldsten (984, Johnson & Wnchern (99, Supranto (004, Har et al (006. 5. Menentukan nla batas pemsah kedua kelompok, jka D < Dcut p nd + nd D cut =, n + n maka subjek ke- termasuk kedalam kelompok putus sekolah ; sebalknya D D cut subjek ke- termasuk kedalam kelompok yang tdak putus sekolah. 6. Menghtung tngkat ketepatan pengelompokkan hasl predks fungs dskrmnan. 7. Mengnterpretaskan hasl peneltan. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.. Deskrps Data Data prmer yang dolah dan danalss sebanyak 345 KK yang terndkas sebaga keluarga mskn, dan memlk anak usa sekolah penddkan dasar. Dar 345 KK n dperoleh 05 sampel anak, dan sebanyak 59 dantaranya adalah anak berusa 7 5 tahun. Karakterstk anak usa sekolah penddkan dasar berdasarkan varabel bebas yang damat, dtamplkan pada Tabel, dapat djelasakan sebaga berkut. Dar 59 anak usa 7 5 tahun, terdapat 508 anak yang berstatus mash sekolah (tdak putus sekolah dan 84 orang anak putus sekolah pada jenjang penddkan dasar. Angka n menunjukkan bahwa persentase putus sekolah penddkan dasar pada kelompok masyarakat mskn d Kabupaten OI sebesar 4,9%. Cahyawat & Dwpurwan (0 mengurakan angka putus sekolah pada kelompok masyarakat mskn d Kabupaten OI untuk tngkat SD sebesar 0,47%dan SMP sebesar 3,7%. Kedua angka n mash relatf tngg jka dbandngkan dengan angka putus sekolah Kabupaten OI pada Tahun 006 yang dtunjukkan pada data Bappenas (006, yatu untuk tngkat SD hanya sebesar 0,73% dan untuk SMP sebesar,30%. Selan tu juga, hasl susrve menunjukkan bahwa angka putus sekolah penddkan dasar tu mash relatf tngg jka dbandngkan dengan target pembangunan mlenum MDGs pada Tahun 05, yatu tuntas penddkan dasar bag semua, yang harus mencapa angka partspas sekolah Prosdng Konferens Nasonal Sans Dasar dan Aplkasnya Tahun 0

Aplkas Analss Dskrmnan dalam Menentukan Fungs Pengelompokkan 5 penddkan dasar sampa 00%. Atau dengan art lan, tdak ada lag kasus putus sekolah pada tngkat SD dan SMP untuk semua lapsan masyarakat. Tabel. Karakterstk Anak Usa Sekolah Penddkan Dasar pada Kelompok Masyarakat Mskn d Kabupaten OI No. Varabel (Notas Kategor Jumlah Persentase. Status Sekolah (D Putus sekolah ( Tdak putus sekolah ( 84 508 4,9 85,8. Umur KRT (X 3. Tngkat Penddkan Ayah (X 4. Tngkat Penddkan Ibu (X 3 5. Jumlah Anak dalam 6. 7. keluarga (X 4 Pendapatan (X 5 Pengeluaran (X 6 8. Motvas Orangtua 9. (X 7 Motvas Anak (X 8 Sumber : Hasl Surve Cahyawat dkk (00 5-39 40-54 55-69 70-84 Tdak tamat SD (0 Tamat SD ( SLTP ( SLTA (3 Perguruan Tngg (4 Tdak tamat SD (0 Tamat SD ( SLTP ( SLTA (3 Perguruan Tngg (4 < 3 3-5 6-8 9- > < 500.000 500.000-.000.000 >.000.000 < 500.000 500.000-.000.000 >.000.000 Rendah ( Sedang ( Tngg (3 Rendah ( Sedang ( Tngg (3 7 34 50 93 339 08 5 94 365 99 3 38 367 74 7 378 4 54 40 8 5 30 3 5 366 38,34 53,04 8,44 0,7 5,7 57,6 8,4 8,78 0,7 5,88 6,66 6,7 5,4 0,34 3,3 6,99,5,03 0,7 9,05 63,85 7,09 6,0 69,6 4,73 8,6 38,85 5,53,54 35,64 6,8 3.. Aplkas Analss Dskrmnan terhadap Data Anak Usa Sekolah Penddkan Dasar Data anak usa sekolah penddkan dasar yang ddeskrpskan pada Tabel terdr dar dua kelompok anak yatu kelompok anak yang putus sekolah (n = 84 orang dan kelompok anak yang tdak putus sekolah (n = 508 orang. Berkut adalah hasl tahapan analss data dengan Analss Dskrmnan. 3... Hasl Uj Beda Vektor Rata-Rata Kelompok Putus Sekolah dan Tdak Putus Sekolah Untuk menerapkan Analss Dskrmnan terhadap data, dperlukan pengujan beda vektor rata-rata antara kelompok anak putus sekolah dan kelompok anak tdak putus sekolah. Hasl perhtungan dperoleh nla T = 8, dan Fhtung = 8,89 lebh besar dar nla Ftabel =,94, menunjukkan bahwa dengan tngkat kesalahan sebesar 5%, kedua kelompok memberkan perbedaan yang sgnfkan. Dengan kata lan, dapat dnyatakan bahwa terdapat perbedaan rata-rata antara kelompok anak yang putus sekolah dan kelompok anak yang tdak putus sekolah berdasarkan varabel-varabel bebas yang damat. Prosdng Konferens Nasonal Sans Dasar dan Aplkasnya Tahun 0

6 Dan Cahyawat S., Ok Dwpurwan, Wella B.S. 3... Hasl Uj Kenormalan Ganda Kelompok Putus Sekolah dan Tdak Putus Sekolah Hasl pengujan kenormalan ganda terhadap masng-masng kelompok, dtunjukkan dengan plot Jarak Mahalanobs dan nla Kh Kuadrat (d, χ (( p /n pada Gambar dan Gambar berkut n. 5 Plot Kh-Kuadrat 30 Plot Kh-Kuadrat 0 5 Kh-Kuadrat 5 0 Kh-Kuadrat 0 5 0 5 5 0 0 5 0 5 0 5 Jarak Mahalanobs Gambar. Plot Kenormalan Kelompok Anak Putus Sekolah 0 0 5 0 5 0 5 30 Jarak Mahalanobs Gambar. Plot Kenormalan Kelompok Anak Tdak Putus Sekolah Hasl plot kenormalan pada Gambar dan Gambar, menunjukkan bahwa plot sebaran data mendekat gars lner, sehngga masng-masng kelompok memenuh asums kenormalan ganda (Johnson & Wnchern, 99. Demkan juga dengan perhtungan statstk uj cov( d, χ p ρ = (Sharma, 996, dperoleh ρ htung = 0,99 bak untuk kelompok anak var( d var( χ p putus sekolah maupun kelompok anak tdak putus sekolah. Dengan demkan keduanya menunjukkan sgnfkans kenormalan pada taraf 5%. 3..3. Hasl Uj Kehomogenan Matrks Kovaran Kedua Kelompok. Pengujan kehomogenan matrks kovaran gabungan kedua kelompok dperlukan untuk dapat membentuk fungs dskrmnan lner Fsher D = b + b X + b X + b X + K+ b X. Menggunakan statstk uj Box M ( MC dperoleh nla MC = 6,0 dan χ (ααdb = χ (0,05;36 = 50,96, yang menunjukkan bahwa asums kehomogenan matrks kovaran dpenuh pada taraf 5%. Dengan demkan fungs dskrmnan lner Fsher, sesua untuk mengelompokkan anak usa 7 5 tahun kedalam kelompok anak yang bersko putus sekolah atau tdak putus sekolah. 3..4. Fungs Pengelompokkan Anak Putus Sekolah Penddkan Dasar Hasl Analss Dskrmnan Fungs pengelompokkan atau fungs dskrmnan anak putus sekolah penddkan dasar yang dperoleh dar hasl Teknk Analss Dskrmnan bertahap adalah sebaga berkut. D = 8,474 0,09X + 0,300X 0,3X +,835X Fungs dskrmnan n menunjukkan bahwa varabel-varabel bebas yang sgnfkan menentukan perbedaan kelompok anak putus sekolah dan kelompok anak tdak putus sekolah adalah (umur kepala rumah tangga, (penddkan kepala rumah tangga, (motvas orang tua dan (motvas anak. Berdasarkan tanda dar koefsen varabel, terlhat bahwa varabel umur kepala rumah tangga dan motvas orangtua bertanda negatf. Hal n berart kedua varabel tu cenderung menurunkan skor fungs dskrmnan, apabla varabel-varabel lan danggap konstan. Meskpun demkan, pengurangannya terhadap rsko kelangsungan sekolah anak tdak cukup besar. 7 8 0 3 3 j j Prosdng Konferens Nasonal Sans Dasar dan Aplkasnya Tahun 0

Aplkas Analss Dskrmnan dalam Menentukan Fungs Pengelompokkan 7 Lan halnya dengan varabel penddkan KRT dan motvas anak, koefsen dar varabel n bertanda postf. Artnya penddkan KRT dan motvas anak terhadap sekolah akan menngkatkan skor fungs dskrmnan sehngga akan menngkatkan rsko kelangsungan sekolah anak. Dengan kata lan, makn tngg tngkat penddkan KRT, maka rsko putus sekolah anak cenderung berkurang, demkan juga motvas anak terhadap sekolah. Nla pemsah fungs dskrmnan yang dperoleh adalah -,605, artnya anak yang berusa 7 5 tahun, berdasarkan varabel-varabel bebasnya, yang memlk skor fungs dskrmnan lebh besar dar -,605 (D > -,605 maka anak tersebut termasuk kedalam kelompok anak yang tdak bersko putus sekolah. Sedangkan anak yang memlk skor dskrmnan palng besar -,605 (D -,605, anak tersebut termasuk kedalam kelompok anak yang bersko putus sekolah. Anak n yang perlu mendapatkan perhatan khusus untuk dantspas agar tdak mengalam putus sekolah. Tngkat ketepatan fungs pengelompokkan d atas sebesar 89,86%. Dengan demkan, fungs dskrmnan yang dhaslkan memberkan tngkat ketepatan yang tngg untuk dapat dgunakan sebaga fungs pengelompokkan anak yang berusa 7 5 tahun kedalam kelompok yang bersko putus sekolah atau tdak putus sekolah. Selanjutnya, berdasarkan fungs pengelompokkan n dapat dpertmbangkan program untuk mengantspas atau mencegah terjadnya putus sekolah bag anak-anak yang bersko tdak melanjutkan sekolah, terutam pada kelompok masyarakat mskn d Kabupaten OI. Program pencegahan terjadnya anak putus sekolah, msalnya dengan pemberan beasswa, program orang tua asuh, atau bantuan penddkan lannya yang dapat dgunakan untuk keberlangsungan sekolah anak. Dharapkan, dengan pemberan bantuan penddkan bag sasaran yang tepat, masalah putus sekolah dapat datas sehngga angka partspas sekolah akan menngkatkan dan target capaan MDGs untuk program penddkan dasar bag semua dapat segera tercapa. Selan dengan bantuan baya penddkan, program lan yang dapat dlakukan untuk mencegah terjadnya anak putus sekolah, yatu penyuluhan kepada anak-anak yang berusa 7 5 tahun tentang pentngnya penddkan. Dharapkan melalu penyuluhan n akan dapat menngkatkan motvas anak terhadap sekolah, sehngga partspas anak untuk sekolah dapat lebh besar dan menngkatkan angka partspas sekolah. DAFTAR PUSTAKA []. Asmalazza. 009. Pemerataan Akses Penddkan Bag Masyarakat Mskn dan Terpencl. http//www.asmalazza.wordpress.com, dakses tanggal Oktober 00. []. Bappenas. 007. Menjawab Tantangan Tujuan Pembangunan Mlenum (MDGs Pemerntah Daerah Kabupaten Ogan Ilr. http//p3b.bappenas. go.d/ loknas wonosobo/content/docs/mater/i8 bappeda_ogan_lr.pdf, dakses 3 November 00. [3]. Bappenas. 006. Poss Mlenum [MDGs] Kabupaten Ogan Ilr Provns Sumatera Selatan 006. [4]. Cahyawat, D. 007a. Karakterstk Anak Putus Sekolah Penddkan Dasar Menggunakan Metode Ch Square Automatc Interacton Detecton (CHAID (Kasus: Analss Data Susenas Tahun 000 Provns Sumatera Selatan. Jurnal Peneltan Sans. Fakultas MIPA. Unverstas Srwjaya. Palembang. [5]. Cahyawat, D. 007b. Pemodelan Masalah Anak Putus Sekolah Penddkan Dasar (Kasus: Analss Data Susenas Tahun 000 Provns Sumatera Selatan. Jurnal Ilmah MIPA. Fakultas MIPA. Unverstas Lampung. Lampung. [6]. Cahyawat, D., Dwpurwan, O., Agusten, M. 00. Pendekatan Model Rsko Putus Sekolah Penddkan Dasar pada Masyarakat Mskn sebaga Upaya Pemerataan Akses Penddkan d Kabupaten Ogan Ilr. Laporan Peneltan. Fakultas MIPA. Unverstas Srwjaya. Palembang. [7]. Cahyawat, D., Dwpurwan, O. 0. Pemetaan Bplot untuk Masalah Putus Sekolah Penddkan Dasar pada Masyarakat Mskn antar Kecamatan d Kabupaten Ogan Ilr. Jurnal Peneltan Sans. Volume 4 No.. Fakultas MIPA. Unverstas Srwjaya. Palembang. Prosdng Konferens Nasonal Sans Dasar dan Aplkasnya Tahun 0

8 Dan Cahyawat S., Ok Dwpurwan, Wella B.S. [8]. Dllon, W. R. dan Goldsten, M. 984. Multvarate Analyss Methods and Applcatons. Amherst, Massachussets. New York. [9]. Har, F.J., Black, W.C., Babn, B.J., Anderson, R.E., Tatham, R.L.. 006. Mulltvarate Data Analyss, 6 th ed. Pearson Prentce Hall. New Jersey. [0]. Johnson, R. A. dan Wnchern D. W. 99. Appled Multvarate Statstcal Analyss. Prentce Hall, Englewood Clffs. New Jersey. []. Morrson, D. F. 990. Multvarate Statstcal Methods, nd Edton. Mc Grawhl Book Company. New York. []. Sharma, S. 996. Appled Multvarate Technques. Jhon Wley & Sons, Inc. New York. [3]. Suhartoumm. 009. Transformas Varabel Ordnal menjad Interval. http://suhartoumm.wordpress.com/009/06/7/hello-world/, dakses 5 Desember 00. [4]. Supranto J. 004. Analss Multvarat Art dan Interpretas. Rneka Cpta. Jakarta. [5]. Yuryuda. 00. MSI (Method of Successve Interval, Langkah Manual & Software. http://carabner.wordpress.com/00/04/30/ms-method-of-successve-ntervallangkah-manual-software/, dakses 5 Desember 00. Prosdng Konferens Nasonal Sans Dasar dan Aplkasnya Tahun 0