DASAR-DASAR TEORI PELUANG

dokumen-dokumen yang mirip
Hukum Iterasi Logaritma

MINGGU KE-11 HUKUM BILANGAN BESAR LEMAH DAN KUAT

Lampiran 1. Beberapa Definisi dan Lema Teknis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN LANDASAN TEORI

BAB IV MODEL HIDDEN MARKOV

II. LANDASAN TEORI. 2. P bersifat aditif tak hingga, yaitu jika dengan. 2.1 Ruang Contoh, Kejadian dan Peluang

28/09/2012 SAMPLE SPACE, SAMPLE POINTS, EVENTS. ω Ω

Catatan Kuliah. MA5181 Proses Stokastik

Catatan Kuliah AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest! Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

DASAR-DASAR TEORI RUANG HILBERT

STATISTIKA UNIPA SURABAYA

KEKUATAN KONVERGENSI DALAM PROBABILITAS DAN KONVERGENSI ALMOST SURELY

MINGGU KE-7 INTEGRAL LEBESQUE

HUKUM ITERASI LOGARITMA. TUGAS AKHIR untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar sarjana sains SORTA PURNAWANTI NIM.

BAB II LANDASAN TEORI

Catatan Kuliah. Matematika Keuangan. (preliminary draft, comments welcome)

BAB III MODEL HIDDEN MARKOV KONTINU DENGAN PROSES OBSERVASI ZERO DELAY

II LANDASAN TEORI. 2.1 Ruang Contoh, Kejadian dan Peluang. 2.2 Peubah Acak dan Fungsi Sebaran

Bab 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengantar Proses Stokastik

STATISTIK PERTEMUAN VI

Catatan Kuliah AK5161 MATEMATIKA KEUANGAN AKTUARIA. Insure and Invest! Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

SISTEM PENGOLAHAN ISYARAT. Kuliah 2 Sinyal Acak

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pengantar Statistika Matematik(a)

STATISTIKA. Muhamad Nursalman Pendilkom/Ilkom UPI

MINGGU KE-8 HARGA HARAPAN DAN BEBERAPA KETAKSAMAAN DALA

MINGGU KE-9 MACAM-MACAM KONVERGENSI

Catatan Kuliah. MA5181 Proses Stokastik

Catatan Kuliah. MA5181 Proses Stokastik

BAB IV SEBARAN ASIMTOTIK PENDUGA TURUNAN PERTAMA DAN KEDUA DARI KOMPONEN PERIODIK FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN LINEAR

Catatan Kuliah AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest! Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

BAB II LANDASAN TEORI

Dengan demikian, untuk sembarang B = [a, b], maka persamaan (5.1) menjadi

Dasar-dasar Statistika Pemodelan Sistem

MA3081 STATISTIKA MATEMATIKA We love Statistics

Lampiran A. Beberapa Definisi dan Lema Teknis

Pengantar Proses Stokastik

MA2082 BIOSTATISTIKA Bab 3 Peubah Acak dan Distribusi

Peubah acak adalah suatu fungsi dari ruang contoh ke bilangan nyata, f : S R

MINGGU KE-6 VARIABEL RANDOM DAN DISTRIBUSINYA

PENGANTAR ANALISIS FUNGSIONAL

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Dalam beberapa tahun terakhir, model graph secara statistik telah diaplikasikan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses penelitian untuk mengkaji karakteristik penduga GMM pada data

MA5181 PROSES STOKASTIK

BAB II LANDASAN TEORI

CNH3E3 PROSES STOKASTIK Peubah Acak & Pendukungnya

URAIAN POKOK-POKOK PERKULIAHAN

Catatan Kuliah AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest! Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

Catatan Kuliah MA3081 STATISTIKA MATEMATIKA Statistika Mengalahkan Matematika. disusun oleh Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

PENDUGAAN FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT MENGGUNAKAN METODE TIPE KERNEL

Pengantar Statistika Matematik(a)

16. BARISAN FUNGSI Barisan Fungsi dan Kekonvergenan Titik Demi Titik

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. Di dalam BAB II ini akan dibahas materi yang menjadi dasar teori pada

Statistika Farmasi

Pengantar Proses Stokastik

Catatan Kuliah MA4181 Pengantar Proses Stokastik Precise and Stochastic. Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

Analisis Real A: Teori Ukuran dan Integral

Penentuan Momen ke-5 dari Distribusi Gamma

BAB 3 REVIEW SIFAT-SIFAT STATISTIK PENDUGA KOMPONEN PERIODIK

Discrete Time Dynamical Systems

II. TINJAUAN PUSTAKA. real. T dinamakan himpunan indeks dari proses atau ruang parameter yang

TEORI DILASI DALAM RUANG HILBERT DAN RUANG BANACH

KEKONVERGENAN MSE PENDUGA KERNEL SERAGAM FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT

Keterbatasan Lokal Suatu Operator Superposisi Pada Ruang Barisan Real. Lina Nurhayati, Universitas Sanggabuana

BAB III PEMBAHASAN. Bab III terbagi menjadi tiga sub-bab, yaitu sub-bab A, sub-bab B, dan subbab

BAB V KEKONVERGENAN BARISAN PADA DAN KETERKAITAN DENGAN. Pada subbab 4.1 telah dibahas beberapa sifat dasar yang berlaku pada koleksi

BAB 2 LANDASAN TEORI

Learning Outcomes Sebaran Kontinu Nilai Harapan dan Ragam Beberapa Sebaran Kontinu. Peubah Acak Kontinu. Julio Adisantoso.

MA3231 Analisis Real

Pengantar Proses Stokastik

BAB III INTEGRAL LEBESGUE. Pada bab sebelumnya telah disebutkan bahwa ruang dibangun oleh

AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria

PROSES POISSON MAJEMUK DAN PENERAPANNYA PADA PENENTUAN EKSPEKTASI JUMLAH PENJUALAN SAHAM PT SRI REJEKI ISMAN Tbk

KEKONVERGENAN BARISAN DI RUANG HILBERT PADA PEMETAAN TIPE-NONSPREADING DAN NONEXPANSIVE

Bab 7 Ekspektasi dan Fungsi Pembangkit Momen: Cintailah Mean

AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria

Bab 2. Landasan Teori. 2.1 Fungsi Convex

Konvergensi Barisan dan Teorema Titik Tetap

MA3081 STATISTIKA MATEMATIKA Statistika Mengalahkan Matematika

BAB III FUNGSI TERUKUR LEBESGUE. Setelah dibahas mengenai ukuran Lebesgue dan beberapa sifatnya pada

BAB III KEKONVERGENAN LEMAH

5. Sifat Kelengkapan Bilangan Real

Lampiran 1. Beberapa Definisi dan Lema Teknis

Catatan Kuliah MA3081 STATISTIKA MATEMATIKA Statistika Mengalahkan Matematika. disusun oleh Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

INF-104 Matematika Diskrit

MA3081 STATISTIKA MATEMATIKA We love Statistics

UJI KONVERGENSI. Januari Tim Dosen Kalkulus 2 TPB ITK

KEKONSISTENAN PENDUGA FUNGSI SEBARAN DAN FUNGSI KEPEKATAN PELUANG WAKTU TUNGGU PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN LINEAR TITA ROBIAH AL ADAWIYAH

BI5106 ANALISIS BIOSTATISTIK Bab 3 Peubah Acak dan Dist

Pengantar Statistika Matematika II

Catatan Kuliah. MA4181 PENGANTAR PROSES STOKASTIK Smart and Stochastic. disusun oleh Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

EKSISTENSI SELEKTOR TERUKUR PADA FUNGSI BERNILAI HIMPUNAN DI DALAM RUANG BANACH TAK SEPARABEL

(T.8) SEBARAN ATIMTOTIK FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT

TINJAUAN PUSTAKA. Model Linier dengan n pengamatan dan p variable penjelas biasa ditulis sebagai

Bab 2 DISTRIBUSI PELUANG

Peubah Acak. Peubah Acak Diskrit dan Distribusi Peluang. Peubah Acak. Peubah Acak

BAB III MARKOV SWITCHING AUTOREGRESSIVE (MSAR)

KEKONVERGENAN DERET RECIPROCALS PRIMA YANG BERHUBUNGAN DENGAN BILANGAN FERMAT ABSTRACT

Transkripsi:

DASAR-DASAR TEORI PELUANG Herry P. Suryawan 1 Ruang Peluang Definisi 1.1 Diberikan himpunan tak kosong Ω. Aljabar-σ (σ-algebra pada Ω adalah koleksi subhimpunan A dari Ω dengan sifat (i, Ω A (ii jika A A, maka A c A (iii jika A 1, A 2,... A, maka k=1 A k A. Definisi 1.2 Diberikan aljabar-σ pada Ω. Fungsi P : A [0, 1] disebut ukuran peluang (probability measure jika memenuhi: (i P ( = 0 dan P (Ω = 1 (ii jika A 1, A 2,... A, maka ( P A k k=1 P (A k. k=1 Kesamaan berlaku jika A 1, A 2,... adalah barisan himpunan yang saling asing (disjoint Diberikan A aljabar-σ pada Ω dan P ukuran peluang pada A. jika A 1, A 2,... A, maka k=1 A k A jika A 1, A 2,..., A n A, maka n k=1 A k A, n k=1 A k A jika A 1, A 2 A dengan A 1 A 2, maka P (A 1 P (A 2 jika A 1, A 2 A, maka P (A 1 A 2 = P (A 1 + P (A 2 P (A 1 A 2 1

Definisi 1.3 Diberikan himpunan tak kosong Ω, aljabar-σ A pada Ω, dan ukuran peluang P pada A. (i (Ω, A disebut ruang terukur (measurable space (ii (Ω, A, P disebut ruang peluang (probability space Diberikan ruang peluang (Ω, A, P A A disebut kejadian (event dan ω Ω disebut titik sampel (sample point. Seringkali Ω disebut ruang sampel (sample space. P (A disebut peluang kejadian A Sifat yang berlaku kecuali pada kejadian dengan peluang nol dikatakan berlaku hampir pasti (almost surely. 2 Peubah Acak Definisi 2.1 Diberikan ruang peluang (Ω, A, P. Fungsi X : Ω R n disebut peubah acak (random variable jika untuk setiap B B(R n berlaku X 1 (B A. B(R n adalah aljabar-σ Borel pada R n, yakni aljabar-σ terkecil yang memuat semua himpunan terbuka (open set pada R n. Peubah acak X : Ω R n tidak lain adalah fungsi terukur-a B(R n. Dalam hal ini seringkali R n space dari X. disebut sebagai ruang keadaan (state Lema 2.2 Diberikan peubah acak X : Ω R n. Koleksi A(X := {X 1 (B : B B(R n } adalah subaljabar-σ terkecil dari A sehingga X terukur. A(X disebut aljabarσ yang dibangun (generated oleh X. 2

Definisi 2.3 (i Koleksi peubah acak {X t = X(t : t 0} disebut proses stokastik (stochastic process. (ii Untuk setiap ω Ω, fungsi t X t (ω = X(t, ω disebut lintasan sampel (sample path. Proses stokastik dapat dipandang sebagai fungsi dua peubah X. (. : [0, Ω R n yakni (t, ω X t (ω = X(t, ω. Definisi 2.4 Diberikan X peubah acak pada ruang peluang (Ω, A, P. (i Nilai harapan (expectation / expected value dari X adalah E(X := X dp. (ii Variansi (variance dari X adalah V (X := X E(X 2 dp. Nilai harapan disebut juga nilai rata-rata (mean value. V (X = E( X E(X 2 = E( X 2 E(X 2. Lema 2.5 Ketaksamaan Chebyshev Jika X peubah acak dan 1 p <, maka untuk setiap λ > 0. Ω Ω P ( X λ 1 λ p E( X p Bukti. Ambil sebarang p dengan 1 p < dan λ > 0, E( X p = X p dp X p dp λ p dp = λ p P ( X λ. { X λ} Ω { X λ} 3

Definisi 2.6 (i Fungsi distribusi (distribution function dari peubah acak X adalah fungsi F X : R n [0, 1] dengan untuk setiap x R n. F X (x := P (X x, (ii Diberikan sejumlah berhingga peubah acak X 1,..., X n : Ω R n. Fungsi distribusi bersama (joint distribution function dari X 1,..., X n adalah F X1,...,X m : (R n m [0, 1] dengan F X1,...,X m (x 1,..., x m := P (X 1 x 1,..., X m x m. Definisi 2.7 Diberikan peubah acak X : Ω R n dan fungsi distribusi dari X yaitu F := F X. Apabila ada fungsi tak negatif terintegral f : R n R sehingga x1 xn F (x = F (x 1,..., x n =... f(y 1,..., y n dy n... dy 1, maka f disebut fungsi kepadatan (density function dari X. P (X B = B f(x dx, untuk setiap B B(Rn. Fungsi kepadatan terkait dengan konsep turunan Radon-Nykodim (Radon- Nikodym derivative. Contoh 2.8 1. Peubah acak X : Ω R dikatakan berdistribusi normal (normally distributed dengan rata-rata (mean m dan variansi (variance σ 2, ditulis X N (m, σ 2, jika X mempunyai fungsi kepadatan 1 x m 2 f(x = e 2σ 2, x R. 2πσ 2 4

2. Peubah acak X : Ω R n dikatakan berdistribusi normal dengan ratarata m R n dan matriks kovariansi (covariance matrix C, dengan C suatu matriks simetrik (symmetric positif definit (definite positive, jika X mempunyai fungsi kepadatan f(x = 1 1 ((2π n e 2 (x mc 1(x m, x R n det C 1/2 Lema 2.9 Diberikan peubah acak X : Ω R n dan fungsi distribusinya F mempunyai fungsi kepadatan f. Jika g : R n R dan Y = g(x terintegral, maka E(Y = g(xf(x dx. R n Khususnya, E(X = xf(x dx R n dan V (X = X E(X 2 f(x dx. R n 3 Kebebasan Definisi 3.1 Peluang bersyarat (conditional probability dari A apabila diberikan B adalah P (A B P (A B =, P (B asalkan P (B > 0. Definisi 3.2 Dua kejadian A dan B dikatakan saling bebas (independent jika P (A B = P (A.P (B. Definisi 3.3 Kejadian-kejadian A 1,..., A n,... dikatakan saling bebas jika untuk setiap pemilihan 1 k 1 < k 2 <... < k m berlaku P (A k1 A k2... A km = P (A k1 P (A k2... P (A km. 5

Definisi 3.4 Barisan aljabar-σ {A i } i N dengan A i A dikatakan saling bebas jika untuk setiap pemilihan 1 k 1 < k 2 <... < k m dan untuk setiap pemilihan kejadian A ki A ki, P (A k1 A k2... A km = P (A k1 P (A k2... P (A km. Definisi 3.5 Barisan peubah acak {X i } i N dengan X i : Ω R n dikatakan saling bebas jika untuk setiap k 2 dan untuk setiap pemilihan himpunan Borel B 1,..., B k B(R n, P (X 1 B 1,..., X k B k = P (X 1 B 1... P (X k B k. Dengan kata lain, barisan aljabar-σ {A(X i } i N saling bebas. Lema 3.6 Diberikan sejumlah berhingga peubah acak X 1,..., X m+n dengan X i : Ω R k, g : (R k n R, dan h : (R k m R. Maka saling bebas. Y := g(x 1,..., X n dan Z := h(x n+1,..., X n+m Teorema 3.7 Peubah acak X 1,..., X m : Ω R n saling bebas jika dan hanya jika F X1,...,X m (x 1,..., x m = F X1 (x 1... F Xm (x m, jika dan hanya jika f X1,...,X m (x 1,..., x m = f X1 (x 1... f Xm (x m, apabila F mempunyai fungsi kepadatan f. Teorema 3.8 Jika X 1,..., X m adalah peubah acak - peubah acak bernilai real yang saling bebas dengan E( X i < untuk setiap i = 1,..., m, maka E( X 1... X m < dan E(X 1... X m = E(X 1... E(X m. Teorema 3.9 Jika X 1,..., X m adalah peubah acak - peubah acak bernilai real yang saling bebas dengan V (X i < untuk setiap i = 1,..., m, maka V (X 1 +... + X m = V (X 1 +... + V (X m. 6

Teorema 3.10 (Borel-Cantelli Jika n=1 P (A n <, maka P (lim sup n A n = 0. Bukti. P (lim sup A n = P n ( n=1 m=n Selanjutnya ambil limit n. A m P ( m=n A m P (A m. m=n P (lim sup n A n seringkali dituliskan dengan P (A n i.o. yang berarti peluang kejadian A n muncul tak hingga kali (i.o. = infinitely often. Definisi 3.11 Barisan peubah acak {X n } n N yang didefinisikan pada ruang peluang yang sama dikatakan konvergen di dalam peluang (convergent in probability ke peubah acak X, ditulis X n P X, apabila untuk setiap ε > 0 lim P ( X n X > ε = 0. n Teorema 3.12 Jika X P n X, maka ada subbarisan {X nj } j N sehingga X nj X hampir pasti. Bukti. Gunakan Borel-Cantelli. 4 Fungsi Karakteristik Definisi 4.1 Diberikan peubah acak X : Ω R n. ( characteristic function dari X adalah Fungsi karakteristik φ X (λ := E ( e iλx. Contoh 4.2 Jika X N (m, σ 2, maka φ X (λ = e imλ λ2 σ 2 2. Lema 4.3 (i Jika X 1,..., X m adalah peubah acak - peubah acak yang saling bebas, maka untuk setiap λ R n φ X1 +...+X m (λ = φ X1 (λ... φ Xm (λ. 7

(ii Jika X adalah peubah acak bernilai real maka φ (k (0 = i k E(X k, k N 0. (iii Jika φ X (λ = φ Y (λ untuk setiap λ R n, maka F X (x = F Y (x untuk setiap x R n. (iii mengatakan bahwa fungsi karakteristik menentukan ( mengkarakterisasi fungsi distribusi dari peubah acak. 5 Teorema Limit Pusat Definisi 5.1 Barisan peubah acak {X n } n N dikatakan berdistribusi secara identik (identically distributed jika untuk setiap x R n. F X1 (x = F X2 (x =... = F Xn (x =..., Teorema 5.2 Hukum Kuat Bilangan Besar/ Strong Law of Large Number Jika {X n } n N adalah barisan peubah acak terintegral yang saling bebas dan berdistribusi secara identik, yang terdefinisi pada ruang peluang yang sama serta m := E(X i, maka ( P lim n X 1 +... + X n n = m = 1. Lema 5.3 Jika {X n } n N adalah barisan peubah acak bernilai real yang saling bebas dan berdistribusi secara identik dengan P (X i = 1 = p, P (X i = 0 = q, p + q = 1, maka E(X 1 +... + X n = np dan V (X 1 +... + X n = npq. Teorema 5.4 Laplace-De Moivre Jika {X n } n N adalah barisan peubah acak seperti pada Lema 5.3 dan S n := X 1 +... + X n, maka untuk setiap a, b dengan < a < b <, lim P n ( a S n np npq b = 1 b 2π 8 a e x2 2 dx.

Jadi distribusi dari jumlahan X n setelah dilakukan renormalisasi untuk akan konvergen ke distribusi normal standar N (0, 1 untuk n. Teorema 5.5 Teorema Limit Pusat/Central Limit Theorem Jika {X n } n N adalah barisan peubah acak bernilai real yang saling bebas dan berdistribusi secara identik dengan E(X n = m, V (X n = σ 2, dan S n := X 1 +... + X n, maka untuk setiap a, b dengan < a < b <, ( lim P a S n nm n nσ 2 b = 1 2π b a e x2 2 dx. Daftar Pustaka Durret, R. 2010. Probability: Theory and Examples, 4th edition. Cambridge University Press. Jacod, J. and Protter, P. 2003. Springer Verlag. Probability Essentials, 2nd edition. 9