KONSTRUKSI DAN PENOMORAN BENANG



dokumen-dokumen yang mirip
3. EXTERNAL FORCE ACTING ON FISHING GEAR HYDROSTATIC LIFT (B) HYDRODYNAMIC FORCES FROCE OF GRAVITY (W) Gambar 1. Gaya luar yang bekerja pada jaring.

BAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan

BAB II TINJAUAN TEORITIS

Bab 5 Penaksiran Fungsi Permintaan. Ekonomi Manajerial Manajemen

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas dasar-dasar teori yang akan digunakan

v dan persamaan di C menjadi : L x L x

BAB III TITIK BERAT A. TITIK BERAT

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA DASAR (4 sks)

BAB 2 LANDASAN TEORI

FISIKA. Kelas X GLB DAN GLBB K13 A. GERAK LURUS BERATURAN (GLB)

KINEMATIKA GERAK DALAM SATU DIMENSI

x 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr.

Pertemuan IX, X V. Struktur Portal

Matematika EBTANAS Tahun 1988

PERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR

=====O0O===== Gerak Vertikal Gerak vertikal dibagi menjadi 2 : 1. GJB 2. GVA. A. GERAK Gerak Lurus

SISTEM KOMUNIKASI MODULASI ANALOG: PM (Phase Modulation) & FM (Frequency Modulation) PRODI D3 TT TELKOM UNIVERSITY

Xpedia Fisika. Mekanika 01

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA. Jl. Jend. Gatot Subroto Kav Jakarta Selatan

BAB III POWER MESIN TEKUK YANG DIBUTUHKAN UNTUK PROSES PENEKUKAN ACRYLIC

Jawaban Soal Latihan

III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.

IV. METODE PENELITIAN

BAB III ANALISA MODEL ROBOT TANGGA. Metode naik tangga yang diterapkan pada model robot tugas akhir ini, yaitu

IV. METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Brawijaya

Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Brawijaya

Faradina GERAK LURUS BERATURAN

FIsika KTSP & K-13 KINEMATIKA. K e l a s A. VEKTOR POSISI

BAB I PENDAHULUAN. salad ke piring setelah dituang. Minyak goreng dari kelapa sawit juga memiliki sifat

MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN (2 sks)

III KERANGKA PEMIKIRAN

kimia LAJU REAKSI II Tujuan Pembelajaran

Fungsi Bernilai Vektor

Hidrograf satuan (Unit hydrograph) Hujan titik. Peta Topografi. Hujan DAS. Hujan rancangan. Parameter DAS. Hidrograf satuan sintetik

BAB X GERAK LURUS. Gerak dan Gaya. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas VII 131

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

IR. STEVANUS ARIANTO 1

BAB I PERSAMAAN GERAK

Fisika Dasar. Gerak Jatuh Bebas 14:12:55. dipengaruhi gaya. berubah sesuai dengan ketinggian. gerak jatuh bebas? nilai percepatan gravitasiyang

Relasi LOGIK FUNGSI AND, FUNGSI OR, DAN FUNGSI NOT

Soal UN Fisika Paket A. 01. Tebal balok diukur dengan menggunakan jangka sorong seperti gambar!

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

3. Kinematika satu dimensi. x 2. x 1. t 1 t 2. Gambar 3.1 : Kurva posisi terhadap waktu

PERTEMUAN 2 KINEMATIKA SATU DIMENSI

Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri. SAINTEK Fisika Kode:

Analisis Proses Blanking dengan Simple Press Tool

1. Pengertian Digital

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Pengumpulan Data 3.3 Pengolahan dan Analisis Data Analisis catch per unit effort

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

ANALISIS CRITICAL ROOT VALUE PADA DATA NONSTATIONER

Darpublic Nopember 2013

III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ENERGI LISTRIK Tujuan : Menentukan faktor faktor yang mempengaruhi besar energi listrik

BAB 4 FUNGSI BERPEUBAH BANYAK DAN TURUNANNYA

KINEMATIKA. gerak lurus berubah beraturan(glbb) gerak lurus berubah tidak beraturan

Metode Regresi Linier

1.4 Persamaan Schrodinger Bergantung Waktu

BAB II PEMBELAJARAN LUAS DAERAH BANGUN DATAR DI SD

PERHITUNGAN PARAMETER DYNAMIC ABSORBER

Soal Pilihan Ganda : Pilihlah Satu Jawaban Yang Benar nilai maksimal = 50. Soal : Pendahuluan Komputer Grafik

BAHAN AJAR GERAK LURUS KELAS X/ SEMESTER 1 OLEH : LIUS HERMANSYAH,

REGRESI LINIER SEDERHANA (PERKIRAAN INTERVAL DAN PENGUJIAN HIPOTESIS)

Soal Pilihan Ganda : Pilihlah Satu Jawaban Yang Benar nilai maksimal = 50. Soal : Pendahuluan Komputer Grafik

B a b. Aplikasi Dioda

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III HASIL PERHITUNGAN DESIGN TANKI. Steel Tanks for Oil Storage Edisi kesepuluh, November Hasil perhitungan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IDENTIFIKASI POLA DATA TIME SERIES

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya

Muhammad Firdaus, Ph.D

III. METODE PENELITIAN

BAB III ANALISIS INTERVENSI. Analisis intervensi dimaksudkan untuk penentuan jenis respons variabel

MODUL III ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI

KINEMATIKA GERAK LURUS

Var X y x E X y. g x y dx. dan varians bersyarat dari Y diberikan X = x dirumuskan sebagai berikut: Var Y x y E Y x. h y x dy

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Terapannya 2016 p-issn : ; e-issn :

Transpor Polutan. Persamaan Konveksi Difusi Penyelesaian Analitik

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

TI-2121: Proses Manufaktur

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein

Soal-Jawab Fisika OSN 2015

Hitung penurunan pada akhir konsolidasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang

Analisis Model dan Contoh Numerik

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan

Chapter 4. hogasaragih.wordpress.com 1

MODUL 1 RANGKAIAN THEVENIN, PEMBEBANAN DAN ARUS TRANSIEN

ANALISIS ANTRIAN ANGKUTAN UMUM BUS ANTAR KOTA REGULER DI TERMINAL ARJOSARI

Penyerapan Energi Radiasi

Transkripsi:

e Geomer : Yarn and wine wine srengh Shape & area of ne locked area e weigh Load disribuion Soal KOSRUKSI DA PEOMORA EAG SIGLE YAR S S - wis PLY Z PLY Z - wis WIE (S-wis) 3 ex X 3 Z x 3 S DIREC UMERIG SYSEM DIREC UI OF MASS UI OF LEGH EX ( Mass/Lengh) Gram (g) 1000 m (Km) DEIER (d) Gram (g) 9000 m LIE HEMP JUE Pound (lb) 14400 ards (spindle) 1

IDIREC UMERIG SYSEM IDIREC (Lengh/Mass) UI OF LEGH UI OF MASS COO (riish) 840 ards (Hank) Pound (lb) COO (Conineal) 1000 ards 0,5 kg LIE (we Spun) 300 ards (Lea) Pound MERIC Km kg DIREC COVERIO ALE EX DEIER LIE EX 1 9 0,903 DEIER 0,1111 1 0,0035 LIE 34,45 310 1 Shape and area of neing WIE AD E GEOMERY L / L0 L (m) L (m) Panjang panel jaring = L (m) aau M # maajaring inggi panel jaring = H (m) aau # maajaring Panjang maksimum = L 0 inggi maksimum = H 0 Hanging raio primer E1 = Hanging raio sekunder E = H / H 0

Luas semu: A f = L 0 x H 0 ( m ) Luas panel A n = L x H ( m ) E1 = Sin m s E = Cos m w = mesh widh A m h O C mw ml mh = mesh high ms = mesh side Mesh gromer D ml = ( exended ) mesh lengh = mesh size eing uilizaion coefficien = Eu = E1 x E = An / Af Esimasi keebalan benang, panjang benang dan luas proeksi panel jaring Keebalan benang = D (mm): s = jumlah single arn ex = densias linier arn D K D s ex 1000 K DR R kex R-ex = wine resulan ex K ( 1,08 ~ 1, ) K D ( 1,1 ~ 1,7 ) K DR ( 1,01 ~ 1,6 ) K oefisien unuk esimasi (empiris) R- ex = K s ex oal wine lengh in neing = L (m) A f L E E L0 # m l 3

E = crrecion facor winelengh in a mesh E exended mesh lengh A D D f L 1 K 1 K L0 ml ml m l # K Addedlengh of wine o form eachkno wine hickness M 1 # D # M # L = E m l (M 1 + M ) 0,5 = (m l + K D ) ( M 1 + M ) Esimaion of Projeced ( blocked or solid ) neing area ( A ): A E k D ml A f K n A f E k Solid area of knoed neing Solid area of corresponding knoless neing A D Af m l 1 K D m l K n A f E k Solid area of knoed neing ( wine hickness ) M M D m K D M M D m l 1 l k 1 op 4

Esimaion of neing weigh ( Wn ): W n = W A A f Wn = Weigh of neing W A = Weigh in grams per square mere of ficiious neing area W n = L R - ex op Disribusi beban pada jaring: Correlaion of eing loads and hanging raio : F 1 R R R R R R R x Hauling Force F F R x F R M L 1 ; F R x H ; E F F F 1 E E 1 5

Y EF = eing load ransfer coefficien F 1 L H F H R R x X L Kekuaan jaring dienukan oleh: kekuaan benang (wine) ang dipakai S (kekuaan lurus) Kekuaan maajaringna S m = K m S (kekuaan bermaajaring) Kekuaan simpulna S k = K k S (kekuaan bersimpul) Kekuaan dalam keadaan kering dan basah S w = K s S (kekuaan basah) reaking srengh ( S, ) breaking sress ( ), specific sress and enaci ( r ), of wine reaking srengh = Maximum ensile srengh in kgf Uni of load reaking sress = Maximum ensile srengh per cross secion area of wine (in kgf/mm ) Specific sress = ensile sress represened he oal ensile load ( kgf) per uni resulan linear densi (R-ex) enaci = Maximum specific sress (oal ensile load is a he poin of wine rupure) K k = Kno srenghcoefficien Sk K m = Mesh srengh coeffcien S m ~ K (k; m; w) S K w = We srengh coeffcien S w op 6

ominal ensile sress = ensile load / iniial csarea rue sress = ensile load / ensional cs area ominal Specific sress = ensile load / iniial linear densi cs area ( mm ) reaking Lengh = Lengh of wine for is breaking Weigh (weigh ha equal o he braking load) (kgf) Calculaion for e ailoring (aper cu) - direcion cu aper raio = R = M / M M < M R C direcion M # M > M R C A C O M - M M # R C M M M cus cus R C M M M cus cus - cu = AR cu cu = POI- cu cu = MESH - cu 7

Arah benang pada penjuraian jaring - CU Simpul unggal (shee band) - CU Cara memoong jaring: - cu = poongan AR cu = poongan POI cu = poongan MESH - CU Gambar 1 Cara memoong jaring Poongan 1, Poongan 1, Poongan 1, Gambar Conoh pemoongan jaring dengan pola poong ang berbeda op 8

Conoh soal: 1 Menduga dan menghiung ukuran benang : Dikeahui: enang nlon (PA) dengan konsruksi mulifilamen wine : 3 ex X 3 Z x 3 S Koefisien pendugaan ukuran benang unuk bahan nlon adalah: K DR = 1,1 ~ 1,4 K D = 1, ~ 1,5 K = 1,08 ~ 1,15 Soal : Hiunglah (esimasi) keebalan benang (D ) ersebu Jawaban soal: Menduga panjang benang unuk suau bidang jaring: Dikeahui: Sebidang jaring berbenuk empa persegipanjang erbua dari benang PA 3 ex X 3 Z x 3 S dengan ukuran sbb: panjang (l n ) = 100 m; lebar (h n ) = 5 m; hanging raio E 1 = 60 % Jaring ersebu dikonsruksi dengan simpul unggal (English kno) dengan fakor koreksi E =,4 Ukuran maa jaring aau mesh size (m l ) = 100mm Soal : erapakah perkiraan panjang benang ang dipakai unuk membua jaring ersebu? Jawaban soal: a erapa pajang benang ang dibuuhkan unuk membenuk lembaran jaring bersimpul unggal berbenuk rapesium dengan l 1 = 0 m; l ; = 15 m; h = 10 m; mesh size m l = 150 mm dan hanging raio 0,6? l h jawaban soal: 3 Menghiung luas proeksi bidang ( blocked; projeced or solid area) jaring: Perkirakanlah berapa luas proeksi bidang jaring ang ukuran dan benukna seperi pada soal a di aas! Jawab: l 1 9

4 Menaksir bera jaring: Perkirakan bera jaring unuk bagian jaring purse seineberbenuk 4 pp berukuran: Panjang (l) 550 m, kedalaman (h) 80 m E1 = 0,75 erbua dari bahan PA mulifilamen wine : 9,4 ex x 4 x 3 ; mesh size = 60 mm Jawaban: 5 Disribusi beban pada jaring: Dalam pengangkaan jaring angka ang diganung pada ali gaa arik ali memberikan beban F1 pada ris aas jaring (arah verikal) sebesar 7 kg-f/m Hiunglah besar beban arah mendaar (F) pada jaring bila hanging raio (E 1 ) dibua: = 0,3 ; 0,5 dan 0,87 Jawaban: 5a ila jumlah maajaring arah mendaar seiap meerna = 50 # (maa jaring), hiunglah egangan pada benang jaring (seiap bar maajaring) Jawaban: PR: Dikeahui : l 1 = 100 m ; l = 70 m Mesh size = 65 mm; hanging raio E 1 = 0,6 Jaring erbua dari mulifilamen wine PE 9 ex 3 Z 5 S l C h F A Soal: Cobalah mengesimasi: a) Panjang benang (L ) ang erpakai unuk membua lembar jaring ACD ersebu b) era lembar (W n ) jaring ACD c) agaimana cara memoong bagian A dari lembar jaring ersebu? d) ila sepanjang epi jaring CD diberi beban (F) = 5 kg-f, berapakah egangan pada benang jaring ()? Jawaban : serahkan ke sekrearia Maor KL- FPIK-IP Aau e-mail ke: murdiano001@ahoocom Sebelum bulan Desember 009 l 1 D 10

Jawaban soal: Jawaban Soal 1 Unuk mengesimasi ukuran keebalan lakukan sbb: a) Hiung dulu perkiraan ier benang (R-ex) bs Dapa dipakai rumus: R- ex = K s ex ila dipakai K = 1,1 maka unuk benang 3 ex X 3 Z x 3 S ierna = R-ex = 1,1 x 3 x 3 x 3 = 7,7 ex = 0,77 k-ex b) Kemudian gunakan koefisien K D aau K DR dan rumus beriku ini: D K D ex s K 1000 DR ila kia pakai K D = 1,1 maka R kex D = 1,1 ( 3 x 3 x 3 / 1000 ) 1/ = 0,5 mm Aau dengan koefisien K DR diperkirakan seara dengan (K ) = 1,05 aau dari abel 1 buku Fridman = 1,1 misalna, maka keebalan benang dalam mm aau D = 1,05 x (0,77) 1/ = 0,5 mm back Jawaban Soal Menduga panjang benang unuk suau bidang jaring: Unuk menghiung keseluruhan panjang benang (L ) unuk sebidang jaring berbenuk persegi panjang dipakai rumus: Af L E E L0 m l # iasana unuk simpul unggal E =,4 ; A f = luas fikif = l 0 x h 0 ; Hiung dulu: l 0 = l n / E 1 = 100 m / 0,6 = 166,7 m h 0 = h n / E = 5 m / 0,8 = 5,8 m kemudian, luas fikif A f = l 0 x h 0 = 166,7 x 5,8 m = 966,86 m L = (,4 x 966,86 m ) / (0,1 m) = 304,64 m aau = 3,05 km 11

Aau bisa menggunakan rumus sbb: A D f D L 1 K 1 K L 0 ml ml m l # Addedlengh of wine o form eachkno K ; wine hickness unuk simpul unggal K = anara 16 ~ 17, sehingga perhiunganna menjadi: L = (966,86/0,1) x ( 1 + 17(0,0005/0,1) x = 1046 m = 1,05 km back Jawaban Soal a l h Luas lembar jaring A n = ½(0 + 15) x 10 = 175 m ; Hiung E = (1 (0,6) = 08 A f = ( A n ) / (E 1 x E ) = 175 / 0,48 = 364,6 m l 1 Panjang benang ang diperlukan (L ) = E x A f / m l =,4 x 364,6 m / 0,15 m = 5833,6 m = 5,833 km Aau bisa juga dengan rumus : L = E m l (M 1 + M ) 0,5 Di mana: M1 = jumlah maa jaring arah mendaar bagian bawah = (l 1 / E 1 ) / ml; M = jumlah maa jaring arah mendaar bagian aas; dan (l / E 1 ) / m l = jumlah maa jaring arah verikal = h 0 / E /m l Jadi L =,4 x 0,15 x (0/0,6 + 15/0,6)(10/0,8) x 0,5 m = 5833,3 m = 5,833 km back Jawaban soal 3 Unuk mengesimasi luas proeksi bidang jaring ( A ): Pakai rumus : A E k D ml A f K n A f Ek = anara 1,1 ~ 1,6 erganung pada besaran (nilai) D / m l aiu anara 0,01 ~ 0,06 1

ila dienukan D = 0,75 mm, maka A = x 1,1 x ( 000075 / 0,15) x 364,6 = 4,01 m back Jawaban soal 4: aksiran bera jaring: Kia dapa menggunakan Lampiran 3 pada buku Fridman: Konsruksi 9 ex 1 R-ex: ( 400 ex ) Mesh size (mm): 10 mm 1 60 ( era minimum per luas semu jaring WA = g/m ) 16,60 Sesuai dengan daa ang ada maka WA = 16,6 g/m unuk benang PA 9,4 ex x 4 x 3 ; mesh size = 60 mm Hiung E = ( 1 0,75 ) 1/ = 0,661 maka A f dapa dihiung = (550 x 80) / (0,75 x 0,661) = 88,75 m W n = 16,6 x 88,75 = 1,475 kg Dengan cara lain dapa bera diaksir dengan menghiung R-ex; panjang benang (L) dan kemudian memakai rumus Jawaban soal 5: W n = L R - ex >>> Kerjakan sebagai PR back Gunakan rumus: E F F F 1 E E 1 eapi hiung dulu E bs: unuk (E 1 ) = 0,3 E = (1 0,3 ) ½ = 0,954 unuk (E 1 ) = 0,5 E = (1 0,5 ) ½ = 0,866 13

unuk (E 1 ) = 0,87 E = (1 0,87 ) ½ = 0,493 eban horizonal unuk (E 1 ) = 0,3; F = 7 x (0,3/0,954) = 0,69 kg-f/m eban horizonal unuk (E 1 ) = 0,5; F = 7 x (0,5/0,886) =,3 kg-f/m eban horizonal unuk (E 1 ) = 0,87; F = 7 x (0,87/0,493) = 1,8 kg-f/m Aau bisa dengan menghiung dulu E f = ( E 1 /E ), kemudian F = E f x F 1 eban horizonal unuk (E 1 ) = 0,3; F = 7 x (0,0999) = 0,69 kg-f/m eban horizonal unuk (E 1 ) = 0,5; F = 7 x (0,333) =,3 kg-f/m eban horizonal unuk (E 1 ) = 0,87; F = 7 x (3,114) = 1,8 kg-f/m back Jawaban soal 5a: Y Gaa arik per maajaring R = 7 / 50 = 0,14 kg-f = ( R / ) 1/ = 0,099 kg-f Soal pr R R x X 14