PENERAPAN METODE BUZZ GROUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG ANAI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAAN. Jenis penelitiaan ini adalah penelitian kuantitatif, karena data yang diperoleh

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. bulan September - November 2010 di SMP Negeri 1 Kalianda Kabupaten

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

PENERAPAN PENDEKATAN ACCELERATED LEARNING

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah quasi eksperimen, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN. dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti perbandingan hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. awal dengan pemberian latihan dan pemberikan tes akhir yang kemudian melihat

Uji Homogenitas Varians

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

Ningrum Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Abstrak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

PENGARUH PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS V SDN 35 PONTIANAK SELATAN ARTIKEL PENELITIAN OLEH

LAPORAN PENELITIAN. Pola Kecenderungan Penempatan Kunci Jawaban Pada Soal Tipe-D Melengkapi Berganda. Oleh: Drs. Pramono Sidi

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode

Vol. 3, No. 1, Maret 2016 ISSN:

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

PENGARUH MEDIA REALIA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMK

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PBL) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN MODELING TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN DASAR PERMAIAN SEPAK BOLA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GORONTALO

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

Transkripsi:

PENERAPAN METODE BUZZ GROUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG ANAI Yuwta Srmela 1 Fazr Zuzano 1 Nnwat 1 1 Jurusan Penddkan Matematka dan IPA, Fakultas keguruan dan Ilmu Penddkan, Unverstas Bung Hatta Emal: mela_ywtsr@yahoo.co.d Abstract The low of result of math student VIII grades SMPN 1 Batang Ana because of any factors, once of them less nteracton between teacher and student, student and student, actvty and student partcpaton n learnng process was less. Students feel fear too ask the queston about the dffcultes that they were found as long as learnng process. To handle the problem theacher usng Buzz Group n math usng LKS, because ths method create the student be actve and comprehend wth case that they learned.the research has a goal to know how the developng studyng actvtes and to the result of learn. The desgn of ths research was expermental. From the data analyzed result of percentage data student actvty and the resulted of math wth Buzz Group method better than conventonal. Key Word: learnng of math, Buzz Group, student sheets task. PENDAHULUAN Penddkan merupakan cermnan kemajuan bangsa. Semakn tngg kualtas penddkan suatu bangsa, maka semakn tngg pula kualtas sumber daya manusanya. Penngkatan kualtas penddkan dan pengajaran bukanlah hal yang mudah, karena banyak faktor yang mempengaruhnya. Dantaranya kurkulum, kualtas guru, sarana prasarana yang memada, lngkungan sekolah, kemampuan sswa dan strateg pembelajaran yang dgunakan. Berbaga usaha dan peneltan dbdang penddkan khususnya mata pelajaran matematka telah dlakukan bak oleh pengelola penddkan, maupun oleh guru. Dantaranya dengan pemlhan metode pembelajaran. Metode pembelajaran merupakan salah satu unsur yang kut membantu suasana kelas. Berdasarkan observas d kelas VIII SMP Neger 1 Batang Ana 1

pada tanggal 3-4 Oktober 013 yang penuls lhat, tugas yang dberkan guru selalu dkerjakan secara ndvdu. Sebagan sswa serus untuk mengerjakan lathan, sebagan lag sbuk dengan aktvtasnya masng-masng, sswa juga serng berjalan dar satu sswa ke sswa lan dengan alasan ngn melhat dan membandngkan tugas yang dbuat temannya tanpa berusaha mengerjakan sendr, sswa tdak memlk kemauan yang keras dalam belajar, takut untuk bertanya karena merasa malu dan takut salah, hanya sebagan kecl sswa yang benar-benar belajar. Ketka guru memberkan kesempatan bertanya, sswa juga memlh dam. Hal n menunjukkan bahwa aktvtas belajar sswa mash rendah. Ketka guru memnta sswa untuk mengerjakan lathan d papan tuls, jka tdak ada sswa yang mau, guru cenderung memnta sswa yang sudah serng tampl untuk mengerjakan lathan tersebut d papan tuls. Hal n berdampak pada ketuntasan hasl belajar sswa mash berada d bawah Krtera Ketuntasan Mnmum (KKM) yang dtetapkan untuk bdang stud matematka yatu 75. Dar masalah d atas penuls ngn menerapkan suatu metode yang dapat membantu sswa dalam mengerjakan lathan, untuk tu dgunakan metode dskus agar sswa mendapat berbaga nformas dalam menjelajah gagasan baru atau menyelesakan suatu masalah, mengembangkan kemampuan berfkr dan berkomunkas, memupuk kerjasama dalam menyelesakan atau memantapkan suatu masalah dan pencapaan suatu keputusan dan melath mengungkapkan pendapat. Untuk menjadkan sswa lebh aktf dan paham dengan konsep yang dpelajar, maka penuls akan menerapkan metode Buzz Group dengan menggunakan Lembar Kerja Sswa (LKS). LKS merupakan alat bantu yang dapat dgunakan guru dalam membantu proses pembelajaran dan memberkan dorongan pada tap ndvdu untuk belajar. Soal-soal lathan pada LKS yang dberkan kepada setap kelompok berbeda dengan

kelompok lannya, hal n bertujuan agar sswa tdak mencontoh pekerjaan kelompok lan dan n juga mengurang kerbutan yang terjad saat dskus, karena setap kelompok berbeda-beda soal lathan yang dkerjaannya. Adapun langkah-langkah dalam melakukan dskus Buzz Group n menurut Pasarbu dan Smanjuntak (1986: 100) adalah : 1. Menentukan masalahmasalah apa yang akan ddskuskan.. Memlh saat yang tepat. Msalnya sedang hangat dbcarakan suatu masalah dan tap anak ngn mengeluarkan pendapatnya. 3. Menentukan peserta-peserta dalam setap kelompok. 4. Menentukan lamanya kelompok tu berdskus. Waktunya harus sngkat dan masng-masng harus ddesak untuk berpkr cepat, tepat dan sngkat, serta berpegang erat kepada pokok persoalan yang dhadap. 5. Menentukan organsas kelompok. Sederhana, cukup dengan seorang ketua dan seorang penuls/pelapor. 6. Memnta laporan kelompok. Lembar kerja sswa (LKS) merupakan alat bantu yang dapat dgunakan guru dalam membantu proses pembelajaran dan memberkan dorongan kepada sswa untuk belajar. Sebaga alat bantu LKS hendaknya dtuls dengan sederhana, menggunakan kegunaannya agar sswa lebh mudah memaham dan mengert. Oleh karena tu, LKS perlu drancang dan dsusun kalmat yang mudah dpaham sswa. Untuk mencapa tujuan pembelajaran maka guru perlu memperhatkan langkah-langkah penyusunan LKS sepert dkemukakan Praytno (003: 7) yatu : Beberapa hal yang dmuat dalam LKS: 1. Petunjuk sswa mengena topk yang dbahas, pengarahan umum dan waktu yang terseda untuk mengerjakan.. Tujuan pelajaran yang dharapkan dperoleh sswa setelah mereka belajar dengan LKS tersebut 3. Alat-alat pelajaran yang dgunakan 4. Petunjuk khusus tentang langkah kegatan yang dberkan secara terpernc dan dselng dengan pelaksanaan kegatan. 3

Penggunaan LKS dalam pembelajaran memlk manfaat dalam menngkatkan keaktfan dan keteramplan sswa, membantu sswa dalam mengembangkan konsep dan membangktkan mnat belajar sswa. Penyajan LKS menjadkan sswa lebh banyak terlbat dalam proses belajar dan kurang kemungknan sswa untuk mencontoh dengan teman yang lan, karena soal pada LKS yang dgunakan berbeda setap kelompoknya namun mater nya sama. LKS yang yang dberkan berupa contoh soal dan soal-soal lathan. METODOLOGI Jens peneltan adalah ekspermen. Peneltan n menggunakan kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen adalah kelas yang sengaja dberkan perlakuan dengan penerapan metode Buzz Group dengan menggunakan LKS, sedangkan kelas kontrol adalah kelas dengan menggunakan pembelajaran konvensonal. Masng-masng kelas sampel dberkan tes akhr. peneltan Penentuan sampel dalam n dlakukan dengan langkah-langkah sebaga berkut : a) Mengumpulkan nla ujan MID semester satu matematka sswa kelas VIII SMPN 1 Batang Ana tahun pelajaran 013/014, kemudan dhtung rata-rata dan smpangan bakunya. b) Melakukan uj kesamaan ratarata. Untuk pengujan hpotess n dlakukan langkah-langkah yang dkemukakan oleh Sudjana (005:466-467) sebaga berkut : 1) Data x 1, x, x 3,,x n dperoleh dan dsusun dar yang terkecl sampa yang terbesar. ) Data x 1, x, x 3.,x n djadkan blangan baku z 1, z, z 3,, z n menggunakan rumus : Dengan : s = Smpangan Baku = Skor rata-rata = Skor masng-masng sswa 3) Dengan menggunakan daftar dstrbus normal 4

baku dhtung peluang F(Z ) = P (P < Z ) 4) Menghtung jumlah propors skor baku z 1, z,, z n yang lebh kecl atau sama z yang dnyatakan dengan S(z ) dengan menggunakan rumus: Banyaknya z1, z,..., z S( z ) n n yang z 5) Menghtung selsh antara F(z ) dengan S(z ) kemudan tentukan harga mutlaknya. 6) Ambl harga mutlak yang terbesar dar harga mutlak selsh tu dber smbol L 0. F z S L 0 = maks z 7) Kemudan bandngkan L 0 yang dperoleh dengan nla L tabel = L (n,α) yang ada pada tabel taraf tertentu. Krtera adalah terma hpotess, jka L 0 L (n,α) dengan H 0 menyatakan bahwa data hasl belajar matematka berdstrbus normal. c) Melakukan uj homogentas varans menggunakan uj Bartlett. Langkah-langkah pengujan menurut Sudjana (005:63) sebaga berkut: 1. Menghtung varans gabungan dar semua populas dengan rumus ( n 1) s s ( n 1). Menghtung harga satuan barlett (B) dengan rumus: B (log s ) ( n 1) 3. Menghtung nla statstk ch-kuadrat dengan rumus (ln10){ B ( n 1)log s Dengan krtera pengujan: apabla nla htung htung < (1- a)(k-1), maka H 0 menyatakan varans skornya homogentas dterma, jka htung (1-a)(k-1), H 0 dtolak. d) Setelah dlakukan analss, dperoleh dan Kuadrat Karena pada dar daftar Ch- dengan berart H 0 :. dterma. Jad dapat dsmpulkan bahwa kelma kelas memlk varans yang homogen pada tngkat kepercayaan 95%. e) Melakukan uj kesamaan ratarata dengan menggunakan teknk anava satu arah. f) Menentukan sampel. Instrumen yang dgunakan dalam peneltan n adalah } 5

lembar observas, lembar kerja sswa dan tes hasl belajar. Dar analss yang dlakukan, dperoleh = 1,8174 dan = 9,488. Jad. Berart H 0 dterma pada taraf nyata dan dapat dsmpulkan bahwa populas mempunya varans yang homogen. dsmpulkan bahwa kelma kelas memlk varans yang homogen. Krtera pengujan adalah terma H 0 : = jka F htung F (0,05;4;163) pada tngkat kepercayaan 95%. Setelah dlakukan analss dengan dperoleh F htung = 1,1019 dan F (0,05;4;163). Ternyata sehngga hpotess terma. Dsmpulkan bahwa kelma kelas memlk ratarata yang sama. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan peneltan yang telah dlakukan. Data dperoleh dar nstrumen yang dgunakan yatu aktvtas dan hasl belajar sswa dperoleh dar tes akhr kedua kelas sampel a. Aktvtas Sswa Data hasl observas aktvtas sswa n dolah dengan menghtung persentase dar aktvtas sswa pada setap pertemuan untuk setap ndkator yang damat. Analss hasl observas kegatan sswa dalam pembelajaran matematka pada kelas ekspermen dapat dlhat pada tabel berkut: Tabel 1 : Persentase Sswa yang Melakukan Aktvtas Pada Setap Pertemuan Perte muan ke- Indka tor I II III IV V VI 1 73,5 8,35 88,4 96,97 91,18 100 3 5,88 5,88 8,8 1,1 3,53 6,47 3,94 5,88 5,88 15,15 35,9 47,06 4 9,4 1 5 3,5 3 Keterangan ndkator: 64,71 88,4 100 100 100 44,1 64,71 90,91 76,47 97,06 1. Memperhatkan penjelasan guru selama proses belajar mengajar berlangsung.. Mengajukan pertanyaan yang relevan dengan mater pelajaran yang sedang dpelajar. 3. Mengeluarkan pendapat/memberkan pendapat. 4. Mendengarkan dskus dengan anggota kelompok untuk 6

menyelesakan lathan yang dberkan. 5. Menyelesakan soal lathan tepat waktu. Dar tabel terlhat bahwa aktvtas sswa pada setap pertemuan mengalam penngkatan setelah dterapkan metode Buzz Group semenjak pertemuan pertama sampa pertemuan ke enam. Meskpun penngkatan tersebut tdak terjad pada setap pertemuan. Namun jka dbandngkan dengan aktvtas pada pertemuan pertama, aktvtas pada pertemuan berkutnya sedkt lebh bak. b. Hasl Belajar Data hasl belajar sswa dperoleh setelah tes hasl belajar dlaksanakan pada kedua kelas sampel. Sswa yang mengkut tes akhr pada kedua kelas sampel adalah 68 orang, yang terdr dar 34 orang sswa pada kelas ekspermen dan 34 orang sswa pada kelas kontrol. Tes pada kelas ekspermen dan kelas kontrol dlaksanakan pada har sabtu tanggal 30 November 013. Nla rata-rata, smpangan baku, dan varans hasl belajar kedua kelas sampel dapat dlhat pada tabel. Tabel : Data Tes Hasl Belajar Kelas Sampel Kelas Eksperm en n 34 Kontrol 34 x 77,7 6 7,6 7 S 10,13 9,98 s 10, 70 95,9 8 xmaks xmn 95 55 90 50 Seorang sswa dkatakan tuntas belajar jka telah menguasa 55% dar mater pelajaran. Berdasarkan hasl tes akhr yang telah dlaksanakan, maka dperoleh persentase ketuntasan belajar sswa adalah sebaga berkut: Tabel 3: Persentase Sswa yang Mencapa Ketuntasan Belajar Kelas Tuntas Tdak tuntas Ekspermen 79,41% 0,59% Kontrol 64,71 % 35,9 % Dar tabel terlhat bahwa penguasaan sswa datas KKM untuk kelas ekspermen adalah 7 orang sswa atau 79,41% dar jumlah keseluruhan sswa kelompok ekspermen dan kelas kontrol adalah orang sswa atau 64,71% dar jumlah sswa kelompok kontrol. Dar hasl tersebut dapat dnyatakan bahwa secara umum hasl belajar pada kelas 7

ekspermen lebh bak dar pada hasl belajar kelas kontrol. KESIMPULAN Kesmpulan yang penelt peroleh, aktvtas belajar matematka sswa kelas VIII SMPN 1 Batang Ana Tahun Pelajaran 013/014 yang pembelajarannya dengan metode pembelajaran Buzz Group dengan menggunakan LKS, secara umum mengalam penngkatan setap pertemuannya. Dan hasl belajar matematka sswa kelas VIII SMPN 1 Batang Ana Tahun Pelajaran 013/014 yang pembelajarannya dengan metode pembelajaran Buzz Group dengan menggunakan LKS lebh bak dar hasl belajar matematka sswa yang pembelajarannya dengan menggunakan pembelajaran konvensonal. DAFTAR PUSTAKA Pasarbu dan Smanjuntak. 1986. Ddaktk dan Metodk. Bandung: Tarsto. Praytno. 003. Pengantar Pskolog Penddkan. Padang: IKIP Sudjana. 005. Metode Statstka.Bandung: Tarsto. 8