BAB III METODOLOGI 3.. ALUR PROGRAM (FLOW CHART) Seerti telah dijelaska sebelumya, bahwa tujua dari eelitia ii adalah utuk megaalisis suatu kasus stabilitas lereg. Aalisis stabilitas lereg tergatug ada erhituga besarya faktor keamaa dari lereg tersebut. Oleh karea itu fokus embahasa dalam eelitia ii ditekaka ada aalisis erhituga besarya faktor keamaa lereg. Dimaa dari hasil erhituga faktor keamaa tersebut daat diketahui aakah lereg tersebut cuku ama ataukah dierluka suatu erkuata. Aalisis diatas daat dijabarka melalui baga ( flow chart ) sebagai berikut : START Baca Iut Data γ, c, φ, x, y, x 2, y 2, x 3, y 3, x 4, y 4, D FK Miimum Tidak Meghitug FK Maual C Ya Meetuka x usat, y usat da R Mecari titik otog x a, y a da x b, y b Iut Data x usat, y usat, R Hitug : A (i) = B (i) * H(i) W (i) = γ * A(i) α( i) L( i) = * 2πR 360 A B
A x b < x 4 R tidak melebihi la.dasar Tidak C Ya Hitug : A (i) = B (i) * H(i) W (i) = γ * A(i) α( i) L( i) = * 2πR 360 Hitug FK : FK = ( c L + W cosα taφ ) = = = W siα B Hitug FK : FK = ( c L + W cosα taφ ) = = = W siα Jumlah FK yag dihitug sama dega kemugkia y usat da R yag mugki Tidak C Ya Meamilka FK miimum FINISH
3.2. PENJELASAN ALUR PROGRAM a) Pemodela betuk lereg Medesai geometri lereg dega edekata desai secara tekis disertai dega koordiat masig-masig titik yaitu Titik (x, y ), Titik 2 (x 2, y 2 ), Titik 3 (x 3, y 3 ), Titik 4 (x 4, y 4 ).Seerti terlihat ada Gambar 3. berikut. Gambar 3.. Gambar edekata tekis lereg b) Pembacaa data Pembacaa data dari arameter desai yaitu roertis taah : γ taah, c kohesi taah, φ sudut geser taah masig-masig laisa taah. Jumlah laisa taah beserta tebal laisa (D) tia lais taah. c) Meetuka daerah usat rotasi. Daerah usat rotasi ditetuka yaitu daerah ( m ) dimaa ajag sama dega H yaitu kedalama lereg dari ermukaa higga laisa terakhir atau laisa dasar. Sedagka m sama dega jarak horisotal atara titik 2 samai dega 4. Peetua daerah usat rotasi ii berdasarka hasil erhituga-erhituga FK yag sudah ada sebelumya baik dari literatur mauu erhituga maual yaitu dega
memerhatika daerah-daerah yag kemugkiaya tiggi sebagai usat rotasi ligkara logsor. Gambar 3.2. Meetuka daerah usat rotasi d) Meetuka titik usat rotasi P(x usat, y usat ). Peetua titik usat rotasi ligkara logsor ditetuka secara acak oleh rogram komuter ada daerah yag sudah ditetuka sebayak kemugkia usat rotasi yag memeuhi batasa yag sudah ditetuka. e) Meetuka besarya jari-jari ligkara logsor (R). Jari-jari ligkara logsor ditetuka dega batasa-batasa sebagai berikut : xa > x xb < x4 R tidak lebih ajag dariada H Secara lebih jelas daat dilihat ada Gambar 3.3, Gambar 3.4 da Gambar 3.5 sebagai berikut :
Gambar 3.3. Batasa meetuka jari-jari Gambar 3.4. Batasa meetuka jari-jari 2
Gambar 3.5. Batasa meetuka jari-jari 3 f) Meetuka titik-titik otog bidag gelicir. Utuk meetuka titik-titik otog bidag gelicir dega garis lereg mauu dega garis laisa dega cara membuat suatu fugsi dari ersamaa yag aka dicari titik otogya. Misalya dega membuat fugsi f(x) da g(x). eyelesaia dari kedua fugsi tersebut meruaka titik otog dari kedua ersamaa tersebut. Jika fugsi-fugsi yag dicari eyelesaiaya meruaka fugsi kuadrat f(x) = ax 2 + bx + c maka eyelesaiaya daat diakai metode elimiasi atau metode yg lai. Jika fugsiya buka ersamaa kuadrat maka kami meyelesaika dega edekata umerik yaitu metode bagidua (Bisectio) seerti yag dijelaska ada bab sebelumya. g) Membagi ias. Lereg yag berada di atas bidag gelicir dalam eelitia ii dibagi mejadi seratus ias-ias tegak. Garis m dibagi mejadi seuluh titik, garis m 2 da masig-masig dibagi mejadi lima belas titik. Dari hasil aalisis yag sudah kami lakuka dega rogram komuter embagia ias da titik ii sudah cuku didaatka hasil akurat. Jika megigika hasil yag lebih akurat lagi daat dilakuka dega
embagia yag lebih teliti. Aka tetai rogram komuter mejadi sagat berat akibat roses iterasiya yag terlalu bayak. h) Jika igi meghitug FK secara otomatis maka dilajutka dega erhituga FK secara otomatis seerti ada lagkah (i) da selajutya. Jika igi meghitug FK secara maual dega megiut x usat, y usat da R. Dilajutka dega meghitug luas (A), berat taah (W), da ajag busur (L) bidag logsor dari tia-tia ias (slice) yag secara legka seerti ada lagkah (j). Kemudia meghitug FK yag secara legka seerti ada lagkah (k). i) Perhituga FK secara otomatis dega cara meetuka x usat, y usat da R secara coba-coba dega syarat : y usat > y (y usat lebih besar dari y titik ) xb > x4 R tidak melebihi laisa dasar Jika tidak memeuhi syarat maka iterasi diulag dega megambil x usat, y usat da R yag memeuhi syarat. j) Perhituga luas, berat taah da ajag busur ligkara logsor dari tia-tia ias. Luas A (i) = B (i) * H(i) Berat taah W (i) = γ * A(i) α( i) L( i) = * 2πR Pajag busur 360 k) Perhituga Faktor Keamaa dega rumus : FK = ( c L + W cosα taφ ) = = = = W siα l) Perhituga FK diulag utuk semua kemugkia x usat, y usat da R yag memeuhi syarat. m) Meamilka FK miimum. ) Selesai.