JEMI, Vol., No., Desember 200 PENGARUH PRAKTEK EARNING MANAGEMENT MELALUI ACCRUAL DAN MANIPULASI OPERASIONAL TERHADAP KINERJA JANGKA PANJANG PERUSAHAAN SAAT PENAWARAN SAHAM TAMBAHAN (Sudi Empiris Periode Tahun 2005-2009) Tumpal Manik, SPd, MSi (Universias Mariim Raja Ali Haji) ABSTRAKSI Peneliian ini berujuan unuk memberikan buki empiris enang kebijakan manajemen laba melalui akrual dan manipulasi operasional pengaruhnya erhadap kinerja jangka panjang perusahaan. Dari 43 sampel perusahaan yang melakukan penawaran saham ambahan (righ issue) pada periode ahun 2005 2009 yang erdafar di Bursa Efek Indonesia, earning managemen (manajemen laba) diukur dengan dua variabel akrual yaiu akrual diskresioner jangka pendek dan akrual diskresioner jangka panjang dan iga variabel manipulasi akivias nyaa,yaiu manipulasi akivias nyaa melalui arus kas kegiaan operas manipulasi akivias nyaa melalui biaya produksi dan manipulasi akivias nyaa melalui biaya diskresioner. Pengujian dilakukan dengan saisik deskripif, uji beda sau sampel, dan uji beda dua sampel berpasangan digunakan unuk menguji hipoesis peneliian. Kaa kunci :earning managemen, accrual, manipulasi daa, kinerja perusahaan,seasoned equiy offering. PENDAHULUAN Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan merupakan pasar unuk memperjual belikan berbagai insrumen keuangan jangka panjang seperi sura uang (obligasi), ekuii (saham),reksadana, insrumen derivaif maupun insrumen lainnya sedangkan pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan swasa maupun insiusi pemerinah unuk berinvesasi. Dengan demikian, pasar modal memfasiliasi berbagai sarana dan prasarana kegiaan jual beli dan kegiaan erkai bisnis lainnya karena pasar modal memiliki peran pening bagi perekonomian suau negara menjalankan dua fungs yaiu perama sebagai sarana bagi pendanaan usaha aau sebagai sarana bagi perusahaan unuk mendapakan dana dari masyaraka pemodal ( invesor). Dana yang diperoleh dari pasar modal dapa digunakan unuk pengembangan usaha, ekspans penambahan modal kerja dan lain-lain, kedua pasar modal menjadi sarana bagi masyaraka unuk berinvesasi pada insrumen keuangan seperi saham, obligas reksa dana, dan lain-lain. 53
PENGARUH PRAKTEK EARNING MANAGEMENT MELALUI ACCRUAL DAN MANIPULASI OPERASIONAL TERHADAP KINERJA JANGKA PANJANG PERUSAHAAN SAAT PENAWARAN SAHAM TAMBAHAN (Sudi Empiris Periode Tahun 2005-2009) Kehadiran pasar modal memperbanyak pilihan sumber dana bagi perusahaan, pasar modal umbuh menjadi salah sau leading indicaor perekonomian (Riva 2007), pasar modal diharapkan mampu memberikan alernaif sumber dana eksernal yang berasal dari masyaraka (invesor) bagi perusahaan. Penawaran sura berharga ambahan saa seasoned equiy offering aau disebu righ issue, Perusahaan dapa menjual hak (righ) kepada pemegang saham lama unuk membeli saham baru dengan harga erenu (Riva2007). Pemilihan mekanisme penjualan sanga erganung pada kondisi maupun sraegi perusahaan. Selain menggunakan mekanisme penawaran righ issue aau Seasoned Equiy Offerings merupakan perisiwa yang dilakukan oleh perusahaan yang sudah go public melakukan penawaran ulang saham unuk memperoleh ambahan dana yang dibuuhkan unuk pengembangan usaha, pembayaran uang jauh empo, dan sebagainya karena penawaran saham ambahan melalui mekanisme righ issue memerlukan biaya yang lebih murah. Menuru Ewer dan Wagenhofer (2005), menyaakan bahwa manajemen laba melalui akrual dibaasi oleh operasi bisnis dan manipulasi akrual pada periode sebelumnya dapa melakukan eknik manajemen laba akrual dan manipulasi akivias nyaa secara bersama-sama baik dengan cara subsiusi maupun simulan. Tujuan perusahan dengan prakik manajemen laba adalah unuk menghindari adanya kerugian, mendapakan kompensas memenuhi arge laba, memperlihakan kinerja yang baik dalam menghasilkan nilai aau keunungan maksimal. Penelii ingin membukikan perusahaan yang menerapkan earning managemen melalui meode akrual diskresioner jangka panjang dan jangka pendek aau indakan manajemen laba erhadap kinerja perusahaan jangka panjang saa seasoned equiy offering aau saham ambahan ( righ issue) melalui komponen komponen laporan keuangan, hal ini erkai dengan keinginan unuk menunjukkan kinerja yang lebih bagus. Beberapa hal ersebu melaarbelakangi penulis unuk menelii masalah fakor yang memoivasi perusahaan melakukan akivias manipulasi laba aau manajemen laba ( earnings managemen), ermasuk indakan manajemen laba pada saa penawaran saham ambahan khususnya pada saa seasoned equiy offering perisiwa righ issue erjadi di Pasar Modal Indonesia, maka penulis erarik unuk menganalisis yang berjudul pengaruh prakek earning managemen melalui accrual dan manipulasi operasional erhadap kinerja jangka panjang perusahaan saa penawaran saham ambahan periode ahun 2005 2009. TINJAUAN TEORI Manajemen Laba (Earnings managemen) Isilah manajemen laba muncul sebagai konsekuensi langsung dari upaya-upaya manajer aau pembua laporan keuangan unuk 54
JEMI, Vol., No., Desember 200 melakukan manajemen informasi akunans khususnya laba (earnings), demi kepeningan pribadi dan perusahaan. Manajemen laba iu sendiri idak dapa diarikan sebagai suau upaya negaif yang merugikan karena idak selamanya manajemen laba berorienasi pada manipulasi laba. Manajemen laba menjadi menarik unuk dielii karena dapa memberikan gambaran akan perilaku manajer dalam melaporkan kegiaan-kegiaan usaha. Menuru Mulford dan Comiskey (2002), membagi definisi manajemen laba menjadi dua, yaiu : Manajemen laba dalam arian sempi didefinisikan sebagai perilaku manajer unuk bermain dengan komponen discreionary accruals dalam menenukan besarnya laba dan manajemen laba dalam ari luas merupakan indakan manajer unuk meningkakan laba yang dilaporkan. Diinjau dari laporan keuangan, manajer dapa menggunakan prakik manajemen laba unuk menenukan analisa laba perusahaaan. Jika pada suau kondis dimana pihak manajemen ernyaa idak berhasil mencapai arge laba yang dienukan. Jika perusahaan akan menjual sahamnya kepada publik, manajer perlu memberikan informasi kepada publik mengenai kondisi keuangan perusahaannya. Hal ini mendorong manajer unuk melakukan earnings managemen. Dalam koneks peneliian in isilah manajemen laba didefinisikan sebagai upaya-upaya manajemen unuk menyusun laporan keuangan sehingga dapa menyesakan para pengambil kepuusan dalam menilai kinerja. Memanipulasi akivias nyaa digunakan apabila manipulasi akrual idak mencapai arge. Selain iu, manipulasi akrual hanya dapa dilakukan pada akhir periode unuk mencapai arge, apabila idak erpenuhi maka manajemen dapa menggunakan manipulasi melalui akivias nyaa yang dapa dilakukan sepanjang ahun dan suli dideeksi. Menuru Sice dan Skousen (2004), beriku ini ringkasan beberapa pola eladan manajemen laba anara lain : perama, Taking a bah, ini dapa berlangsung selama periode ekanan organisasi aau reorganisasi. Laba yang dilaporkan melalui menajemen laba acrual merupakan selisih anara kas masuk bersih dari hasil operasi perusahaan dengan laba yang dilaporkan dalam laporan laba-rug yang bisa bersifa akrual diskresioner dan akrual nondiskresioner. Akrual diskresioner erdiri dari akrual diskresioner jangka pendek dan akrual diskresioner jangka panjang (Sulisiyono, 2008). Akrual diskresioner jangka pendek memiliki waku yang relaif pendek misalnya sau ahun aau kurang dari sau ahun (sau periode akunansi) sedangkan akrual diskresioner jangka panjang memiliki jangka waku lebih dari sau ahun (sau periode akunansi). Saham Tambahan (Righ Issue) Perusahaan yang erdafar di Bursa Efek Indonesia unuk mendapakan ambahan dana yang dimanfaakan unuk membiayai kegiaan aaupun membayar uang yang jauh empo melalui 55
PENGARUH PRAKTEK EARNING MANAGEMENT MELALUI ACCRUAL DAN MANIPULASI OPERASIONAL TERHADAP KINERJA JANGKA PANJANG PERUSAHAAN SAAT PENAWARAN SAHAM TAMBAHAN (Sudi Empiris Periode Tahun 2005-2009) penawaran saham kepada publik melalui dua cara anara lain unseasoned securiies dan seasoned securiies. Unseasoned securiies adalah penawaran sura berharga kepada publik melalui mekanisme IPO. Sedangkan seasoned securiies adalah sura berharga ambahan diluar sura berharga yang elah beredar di masyaraka yang diawarkan kepada publik pada saa seasoned equiy offering (SEO) unuk penawaran righ issue. Righ issue merupakan penawaran sekurias baru yang memberikan priorias kepada pemegang saham lama dengan ujuan supaya idak erjadi dilusi ( diluion) yaiu penurunan secara proporsional erhadap jumlah saham yang dierbikan oleh perusahaan. Dengan cara ini perusahaan mendisribusikan hak opsi kepada pemegang saham agar dapa memperoleh sekurias baru dengan harga khusus. Tujuan korporasi ( corporae acion) melakukan penerbian saham baru ( righ issue) ada dua alasan yaiu dapa mengurangi biaya karena emien idak harus membayar fee unuk jasa penjamin (underwrier) dan penerbian saham baru (righ issue) menyebabkan jumlah saham perusahaan berambah sehingga diharapkan dengan langkah ersebu akan dapa meningkakan frekuensi perdagangan, yang berari meningkakan likuidias saham sera meningkakan modal diseor (Warsin 2009). Kinerja Jangka Panjang Perusahaan Laporan keuangan merupakan salah sau media yang digunakan unuk mengukur kinerja jangka panjang perusahaan dengan akual dan merupakan aspek dari kinerja manajer. Menuru Sulisyano (2008) ukuran kinerja unuk membanu menerapkan sraegi dan pengendalian manajemen sebagai fakor keberhasilan pening (criical success facors) jangka pendek dan jangka panjang. Ukuran kinerja merupakan suau mekanisme memperbaiki perusahaan mengimplemenasikan sareginya dengan berhasil anpa melakukan manipulasi daa keuangan perusahaan. Menuru Anony dan Govindarajan (2005), peningkaan kinerja jangka pendek dan jangka panjang, idak cukup dengan ukuran ukuran keungan fakanya dapa menjadi fungsional dengan alasan sebagai beriku; ()Mendorong indakan jangka pendek yang idak sesuai dengan kepeningan jangka panjang perusahaan.(2)manager idak mengambil indakan jangka panjang, guna memperoleh jangka pendek, (3)Menggunakan laba jangka pendek sebagai sau saunya ujuan dapa mendisorsi komunikasi anara manager dengan manajemen puncak (CEO). (4)Pengendalian keuangan yang kea dapa memoivasi manajer unuk memanipulasi daa laporan keuangan. HIPOTESIS Dari penjelasan ersebu di aas, maka hipoesis peneliian dinyaakan sebagai beriku : 56
JEMI, Vol., No., Desember 200 Ha : Dierima; Raa-raa nilai DCA posiif mengindikasikan bahwa perusahaan yang melaksanakan righ issue erindikasi melakukan kebijakan manajemen laba sau ahun sebelum pelaksanaan righ issue dan sau ahun seelah pelaksanaan righ issue melalui akrual diskresioner jangka pendek. H2a :Dierima; Nilai ABN_CFO negaif menyaakan bahwa, perusahaan cenderung melakukan manipulasi akivias nyaa melalui arus kas kegiaan operasional Hb :Dierima; Raa-raa nilai DLA posiif mengindikasikan bahwa perusahaan yang melaksanakan righ issue erindikasi melakukan kebijakan manajemen laba melalui akrual diskresioner jangka panjang pada saa penawaran righ issue, diperkua oleh uji Wilcoxon Signed Ranks. H2a :Dierima; Nilai ABN_CFO negaif menyaakan bahwa, perusahaan cenderung melakukan manipulasi akivias nyaa melalui arus kas kegiaan operasional, dengan menggunakan uji one sample -Tes, uji reraa. H2b :Dierima; Nilai ABN_PROD posiif menyaakan bahwa, perusahaan melakukan manipulasi akivias nyaa melalui biaya produks menggunakan uji one sample -Tes, uji reraa. H2c :Dierima; Nilai ABN_DISEXP posiif (>0); menyaakan bahwa dari sampel diduga cenderung idak melakukan manipulasi akivias nyaa melalui biaya diskresioner. H3 : Diolak; hasil uji pada pengujian persamaan dan 2 nilai CAR ahun dan CAR 2 ahun adalah negaif, semakin rendah nilai CAR, CAR 2, maka semakin rendah kinerja jangka panjang perusahaan. METODOLOGI PENELITIAN Daa peneliian ini mengambil daa sekunder dari daa hisorik ahun 2005 sampai 2009, dimana daa ersebu berupa annual repor (laporan keuangan ahunan) perusahaan yang elah ersusun dalam arsip dan elah dipublikasikan dapa diperoleh dari buku ICMD ( Indonesian Capial Marke Direcory), Osiris, JSX Fac Book, dan websie BEI ( www.jsx.co.id), dengan menggunakan model regresi berganda. Populasi yang digunakan dalam peneliian ini adalah seluruh perusahaan yang erdafar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang erdiri dari 40 sampel perusahaan diseleksi sehingga menghasilkan 34 perusahaan pada periode 2005 2009 dan benuk peneliian ini adalah peneliian crosscecional daa dengan meode kuaniaif purposive sampling. Variabel erika ( Dependen variable) dalam peneliian ini adalah Kinerja jangka panjang perusahaan ini diukur menggunakan Cummulaive Abnormal Reurn (CAR) dihiung secara harian dan diakumulasikan dalam ahunan. Sedangkan variabel bebas (indepen) erdiri dari lima variabel independen yang digunakan dalam peneliian ini erdiri dari dua variabel manipulasi laba akrual yaiu akrual diskresioner jangka pendek dan akrual diskresioner jangka panjang sera iga variabel manipulasi akivias yang diproksikan masing-masing oleh arus kas kegiaan 57
PENGARUH PRAKTEK EARNING MANAGEMENT MELALUI ACCRUAL DAN MANIPULASI OPERASIONAL TERHADAP KINERJA JANGKA PANJANG PERUSAHAAN SAAT PENAWARAN SAHAM TAMBAHAN (Sudi Empiris Periode Tahun 2005-2009) operas biaya produks dan biaya diskresioner diuraikan dibawah ini..akrual Diskresioner Jangka Pendek Prosedur yang digunakan unuk menghiung akrual diskresioner jangka pendek sebagai beriku: a) Menghiung akrual jangka pendek (curren accrual): CA = [Akiva Lancar Kas] - [Uang Lancar Uang Jk. Panjang yang Segera Jauh Tempo] b) Mendeeksi nilai ekspekasi akrual jangka pendek sebagai beriku: CAi, ΔREVi, = a + a2 + TA TA TA c) Mencari akrual non-diskresioner jangka pendek sebagai beriku: ΔREV ΔTR NDCA = a + a TA TA d) Menghiung nilai akrual diskresioner jangka pendek sebagai beriku : DCA i, = CAi, NDCAi, TA 2. Akrual Diskresioner Jangka Panjang a) Akrual jangka panjang dapa dicari dengan mengurangkan oal akrual dengan akrual jangka pendek sebagai beriku: TAC = NI CFO b) Nilai akrual jangka panjang sebagai beriku: LAC = TAC CAi, c) Nilai akrual diskresioner jangka panjang sebagai beriku: TAC = a + a Δ REV i, 2 + a PPE i, 3 + є TA TA i, TA i, TA i, d) Toal akrual non-diskresioner dihiung i sebagai beriku: ΔREV NDTAC i, = a + a ΔREC PPE 2 + a 3 + є TA i, TA TA e) Nilai akrual diskresioner jangka panjang sebagai beriku: LTAC i, DLA i, = NDLA i, TA i, 58
JEMI, Vol., No., Desember 200 3.Manipulasi Akivias Nyaa melalui Arus Kas kegiaan Operasi. Model regresi unuk arus kas kegiaan operasi normal beriku: CFO = 0 a + a + β S + β 2 Δ S + є A A A A a)manipulasi Akivias Nyaa melalui Biaya Produksi Biya produksi memanipulasi laba melalui manipulasi akivias nyaa. PROD = 0 A a + a A + β S + β 2 Δ S + β 3 ΔS A A A + є b) Manipulasi Akivias Nyaa melalui Biaya Diskresioner Biaya diskresioner beriku: DISEXP = a 0 + a + β S + є A A A c) Pengujian hipoesis Ha dan Hb. Model pengujian uji paired sample -es digambarkan sebagai beriku: ( X X 2 ) 0 hiung = Sd / n d) Pengujian hipoesis H2a, H2b, dan H2c dilakukan pengujian ingka signifikansi menggunakan uji One Sample -Tes dengan pengujian hipoesis 2 arah ( wo ail) sebagai beriku: hiung = M Sd / μ 0 n e) Pengujian pengaruh manajemen laba erhadap kinerja saham jangka panjang dibagi dalam dua model persamaan unuk membedakan pengaruh dari akrual diskresioner jangka pendek (DCA) dan akrual diskresioner jangka panjang (DLA). a) Model Persamaan (DCA): CAR = α 0 + α DCA i + α 2 NDCA i + α 3 ABN_CFO i + α 4 ABN_PROD i + α 5 ABN_DISEXP i + α 6 LOG(TAS i ) + є b) Model Persamaan 2 (DLA): CAR = α 0 + α DLA i + α 2 NDLA i + α 3 ABN_CFO i + α 4 ABN_PROD i + α 5 ABN_DISEXP i + α 6 LOG(TAS i ) + є HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Uji Saisik Deskripif Berdasarkan abel saisik deskripif dapa diliha dari keseluruhan sampel peneliian juga memiliki raa-raa oal akiva pada saa righ issue sebesar 604 riliun rupiah dengan nilai maksimum 63 riliun rupiah dan nilai minimum,4 milyar rupiah. Nilai raa-raa akrual diskresioner jangka pendek (DCA) seluruh sampel perusahaan posiif yakni sebesar 0,973 dan nilai akrual diskresioner jangka panjang (DLA) nilai posiif yakni 59
PENGARUH PRAKTEK EARNING MANAGEMENT MELALUI ACCRUAL DAN MANIPULASI OPERASIONAL TERHADAP KINERJA JANGKA PANJANG PERUSAHAAN SAAT PENAWARAN SAHAM TAMBAHAN (Sudi Empiris Periode Tahun 2005-2009) sebesar,3839. Jika dibandingkan dengan nilai akrual nondiskresioner jangka pendek (NDCA) dan akrual non -diskresioner jangka panjang masing-masing sebesar 0,959 dan 0,6388. Unuk variabel abnormal arus kas kegiaan operasi (ABN_CFO), abnormal biaya produksi (ABN_PROD), dan abnormal biaya diskresioner (ABN_DISEXP) yang diukur berdasarkan konsep manipulasi akivias nyaa dapa diliha bahwa nilai reraa seluruh sampel masing-masing sebesar -0,0096 unuk ABN_CFO, - 0,4732 unuk ABN_PROD, dan 0,0000 unuk ABN_DISEXP. Sesuai dengan indikasi adanya manipulasi akivias nyaa. Nilai ABN_CFO yang secara raa-raa dibawah nilai 0 ( - 0,0096<0) mengindikasikan perusahaan melakukan manipulasi akivias nyaa melalui arus kas kegiaan operasi. Demikian halnya dengan nilai ABN_PROD yang secara raa-raa berada diaas (0,4732>0) mengindikasikan perusahaan erbuki melakukan manipulasi akivias nyaa melalui biaya produksi. Pembahasan Hasil Uji Hipoesis Hasil uji hipoesis diukur dengan dua variabel yaiu akrual diskresioner jangka pendek (DCA) dan akrual diakresioner jangka panjang (DLA) dan manipulasi akivias nyaa yang diukur dengan iga variabel yaiu abnormal arus kas kegiaan operasi (ABN_CFO), abnormal biaya produksi (ABN_PROD), dan abnormal biaya diskresioner (ABN_DISEXP). a. Pengujian Hipoesis (Ha dan Hb) Unuk menguji hipoesis Ha dan Hb menggunakan uji beda Paired Sample -Tes yaiu menguji kemampuan generalisasi raa-raa dua sampel berpasangan yang mendapa dua perlakuan berbeda. Wilcoxon es digunakan unuk mengeahui besarnya selisih angka yang beranda negaif dan angka yang beranda posiif dengan ingka keyakinan pada 5%. Keenuan unuk pengambilan kepuusan bila signifikansi <0,05 maka Ho diolak dan Ha dierima. Raa-raa nilai DCA posiif mengindikasikan bahwa perusahaan yang melaksanakan righ issue erindikasi melakukan kebijakan Earning Manajemen (manajemen laba) sau ahun sebelum pelaksanaan righ issue dan sau ahun seelah pelaksanaan righ issue melalui akrual diskresioner jangka pendek (DCA) Mean nilai posiif (0,0938 dan 0,7058 ) indikasi Earning Manajemen dan diskresioner jangka panjang (DLA). Nilai Mean (0,2870 dan,5242) posiif ada indikasi Earning Manajemen b. Pengujian Hipoesis 2 (H2a, H2b, dan H2c) Pengujian hipoesis kedua ini akan menguji dugaan bahwa perusahaan sampel diduga melakukan manipulasi laba melalui akivias nyaa pada iga variabel yaiu abnormal arus kas kegiaan operasi (ABN_CFO), abnormal biaya produksi (ABN_PROD), dan abnormal biaya diskresioner (ABN_DISEXP). Unuk menguji 60
JEMI, Vol., No., Desember 200 masing-masing hipoesis ersebu menggunakan uji One Sample - Tes dengan pengujian hipoesis 2 arah (wo ail). Hasil pengujian hipoesis 2a menunjukkan bahwa dari keseluruhan sampel, manipulasi akivias nyaa melalui arus kas kegiaan operasi (ABN_CFO) memiliki reraa -0,0096 karena reraa berada di bawah nilai 0 (-0,0096<0) maka sampel diduga cenderung melakukan manipulasi akivias nyaa melalui arus kas kegiaan operasi. Diliha dari nilai signifikansi reraa abnormal dari arus kas kegiaan operasi memiliki nilai probabilias sebesar 0,03. Oleh karena nilai signifikansi di bawah α=5% (0,03 < 5%) maka hipoesis 2a yang menyaakan bahwa perusahaan diduga cenderung melakukan manipulasi akivias nyaa melalui arus kas kegiaan operasi idak dapa diolak pada ingka α=5%. Hasil pengujian hipoesis 2b menunjukkan bahwa dari keseluruhan sampel, manipulasi akivias nyaa melalui biaya produksi (ABN_PROD) memiliki reraa 0.4732 karena reraa berada di diaas 0 (0,4732 > 0) maka sampel diduga cenderung melakukan manipulasi akivias nyaa melalui biaya produksi. Hasil pengujian hipoesis 2c menunjukkan bahwa dari keseluruhan sampel, manipulasi akivias nyaa melalui biaya diskresioner (ABN_DISEXP) memiliki reraa 0,0000 karena reraa berada di aas nilai 0 (0,006>0) maka sampel diduga cenderung idak melakukan manipulasi akivias nyaa melalui biaya diskresioner. c. Pengujian Hipoesis 3 (H3) Pengujian hipoesis 3 ini dilakukan berdasar aas hasil pengujian hipoesis unuk membukikan ada aau idaknya indakan manajemen laba melalui variabel akrual yaiu akrual diskresioner jangka pendek dan akrual diskresioner jangka panjang dan variabel manipulasi akivias nyaa yaiu arus kas kegiaan operasi abnormal, biaya produksi abnormal, dan biaya diskresioner abnormal. Dari pengujian hipoesis keiga pada model persamaan dikeahui nilai Adjused R 2 sebesar 0,733 (73,3%) pada model CAR ahun aau dengan kaa lain semua variabel yang dimasukkan dalam model (DCA, NDCA, ABN_CFO, dan LOG_TAS) dapa menjelaskan variasi kinerja saham selama ahun yang dihiung dengan menggunakan meode CAR sebesar 0,733%. Sedangkan pada model pengujian unuk CAR 2 ahun dkeahui nilai Adjused R 2 urun menjadi sebesar 0,295 (29,5%) aau dengan kaa lain semua variabel yang dimasukkan dalam model CAR 2 ahun (DCA, NDCA, ABN_CFO, dan LOG_TAS) dapa menjelaskan variasi kinerja saham selama 2 ahun yang dihiung dengan menggunakan meode CAR sebesar 29,5%. 6
PENGARUH PRAKTEK EARNING MANAGEMENT MELALUI ACCRUAL DAN MANIPULASI OPERASIONAL TERHADAP KINERJA JANGKA PANJANG PERUSAHAAN SAAT PENAWARAN SAHAM TAMBAHAN (Sudi Empiris Periode Tahun 2005-2009) KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Hasil pengujian dengan menggunakan SPSS.5, yang melipui uji mulikolinearias, uji heeroskedasias, uji auo koleras uji model regresi dan analisis uji pelanggaran asumsi klasik, menunjukkan bahwa manajemen laba melalui akrual dan manipulasi akivias nyaa dan memiliki pengaruh erhadap kinerja jangka panjang perusahaan yang melakukan penawaran righ issue. Secara umum, hasil peneliian sejalan dengan hasil peneliian peneliian sebelumnya, sesuai dengan hipoesa dimana akrual diskresioner jangka pendek posiif mengindikasikan bahwa perusahaan erindikasi melakukan kebijakan manajemen laba sau ahun sebelum pelaksanaan righ issue dan sau ahun seelah pelaksanaan righ issue, arus kas kegiaan operasional negaif menyaakan bahwa, perusahaan cenderung melakukan manipulasi akivias nyaa, akrual diskresioner jangka panjang nilai posiif mengindikasikan bahwa erindikasi melakukan kebijakan manajemen laba, arus kas kegiaan operasional nilai negaif menyaakan bahwa perusahaan cenderung melakukan manipulas Saran Peneliian Selanjunya Karena adanya keerbaasan keerbaasan yang dikemukakan diaas maka penulis menyadari bahwa peneliian ini unuk dikembangkan bagi peneliian selanjunya. Penulis mengajukan saran saran yang dapa dikembangkan dan diperbaiki dari peneliian ini sebagai beriku :. Unuk periode pengamaan hendaknya melakukan peneliian dengan periode yang baru dan menambah variabel independen yang diduga berpengaruh erhadap kinerja jangka panjang dari prakek menejemen laba. 2. Peneliian selanjunya diharapkan dapa menemukan lebih banyak lagi akivias enang manipulasi akivias nyaa dan memasukkannya ke dalam peneliian. 3. Peneliian selanjunya juga diharapkan dapa menggolongkan perusahaan berdasarkan jenis indusri sehingga dapa lebih spesifik dikeahui pengaruh manajemen laba melalui akrual dan manipulasi akivias nyaa erhadap kinerja saham jangka panjang perusahaan di seiap perusahaan. 62
JEMI, Vol., No., Desember 200 DAFTAR PUSTAKA Anhony Rober. N dan Givindarajan Vijay (2005), Manajemen Conrol Sysem, Mc Grawi Hill, Terjemahan Sisem Pengendalian Manajemen 2, Salemba 4, Jakara. Ewer, R. dan Alfred W. (2005). Economic Effecs of Tighening Accouning Sandards o Resric Earnings Managemen. The Accouning Review, Forhcoming. Harahap, Sofyan Syafri (2007), Teori Akunansi Edisi Revis i. PT Raja Grafindo, Jakara. Mulford Charles. W. dan Comisky Eugene. E (2002), The Financil Number Game, Decing Creaive Accouning Pracise, Published Simulaneously in Canada. Roychowdhury, S. (2006). Earnings Managemen hrough Real Aciviies Manipulaion. Journal of Accouning and Economics. 42: 335-370. Rivai Veihzal, Permaa Andria. (2007). Financial Insiuion Managemen. Konvensional dan Sharia Sysem. Sco; Willian. Rober (2003), Financial Accouning Teory Thir Ediion, Universiy of Waerloo. Tororno, Onorio Sice, Earl. K; Sice, James. D dan Skousen, Fred. K (2004). Inermediae Accouning 5 h Ediion. Thomson Asia Pe Ld. Sulisiyano, Sri. H (2008), Manajemen Laba Teori dan Model Empiris, PT Grasindo, Anggoa Ikapi. Jakara. Warsin Sabar, (2009), Manajemen Invesasi. Penerbi Semesa Media. Jakara 63