BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah quasi eksperimen, dimana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Salah SatuSyaratGuna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd.) Program Studi Pendidikan Matematika

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan penelitian ini dibutuhkan suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. bulan September - November 2010 di SMP Negeri 1 Kalianda Kabupaten

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAAN. Jenis penelitiaan ini adalah penelitian kuantitatif, karena data yang diperoleh

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis dalam penelitian ini mengambil lokasi di salah satu Sekolah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti keefektifan media

BAB III METODE PENELITIAN. problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode berasal dari kata Yunani yaitu methodos yang beraal dari kata meta

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

pendekatan ex post facto dan survey. Menurut Nawawi (2003: 61), penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk memahami suatu objek dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu pendekatan yang dilakukan untuk mendapatkan data

BAB III METODE PENELITIAN. dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti perbandingan hasil belajar

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat, Subek, Waktu dan Jens Peneltan Pada bagan n akan dbahas tentang tempat peneltan, waktu peneltan dar perencanaan sampa penulsan hasl peneltan, serta ens peneltan n. 1. Tempat dan Subek Peneltan Peneltan n dlakukan d Unverstas Krsten Satya Wacana Program Stud S1 PGSD. Subek peneltan dalam peneltan n adalah mahasswa S1 PGSD angkatan 009 yang sedang menempuh mata Pemecahan Masalah Matematka. Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan pada Semester 1 Tahun Aaran 01-013. Adapun tahapan pelaksanaan peneltan n sebaga berkut a. Tahap Perencanaan, melput pengdentfkasan masalah dengan melakukan wawancara dengan beberapa mahasswa dan dosen-desen pengaar matematka d Program Stud S1 PGSD, penganalsaan hasl wawancara, penyusunan usulan peneltan, penyusunan nstrumen peneltan, penyusunan skenaro pembelaaran, u coba nstrumen yang berupa pre test (tes awal), dan post test (tes akhr) terkat kemampuan berpkr krts dan kemampuan menyelesakan soal certa alabar. b. Tahap Pelaksanaan, melput pengamblan data awal tentang kemampuan menyelesakan soal certa mater alabar, ekspermen (pembelaaran dengan problem -based learnng), dan pengumpulan data amatan (Post Test). Untuk data amatan dambl dar hasl pengeraan post test. Kedua tes n (Pre Test dan Post Test) terlebh dahulu du dan dhtung nla realbtas dan valdtasnya. Ekspermen dlakukan selama bulan. Tahap n dlaksanakan pada bulan Agustus sampa September 01 c. Tahap Pengolahan dan Analsa Data Analsa hasl belaar awal sswa dlaksanakan pada bulan Jul 01 sebelum permulaan ekspermen. Saat ekspermen berakhr dambl data amatan (Post Test) dan penganalsaan data n dlakukan pada bulan September 01. d. Tahap Penyusunan Laporan n dlaksanakan pada pertengahan ekspermen sampa masa sesudah ekspermen, yatu pada bulan September 01.

3. Jens Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah ekspermen semu, karena tdak dapat melakukan kontrol terhadap varabel luaran yang mungkn berpengaruh terhadap varabel yang dbahas serta tdak mungkn melakukan pengelompokkan responden secara ketat. Menurut Sugyono (007), peneltan ekspermental-semu (quas-expermental research) bertuuan untuk memperoleh nformas yang merupakan perkraan bag nformas yang dapat dperoleh dengan ekspermen yang sebenarnya dalam keadaan yang tdak memungknkan untuk mengontrol dan/atau memanpulas semua varabel yang relevan. Dalam peneltan n responden dkelompokkan menad dua kelompok. Kelompok pertama adalah kelompok ekspermen, yatu kelompok mahasswa yang mendapat perlakuan pembelaaran matematka dengan Problem-Based Learnng. Kelompok kedua adalah kelompok kontrol, yatu kelompok mahasswa yang mendapat perlakuan pembelaaran matematka yang basa dosen lakukan dan dalam peneltan n dsebut pembelaaran ekspostor. B. Populas dan Teknk Pengamblan Sampel Pada bagan n akan dbahas tentang populas dan teknk pengamblan sampel dar peneltan n. 1. Populas Peneltan Peneltan n mengambl populas mahasswa S1 PGSD angkatan 009. Alasan pengamblan populas adalah mahasswa n pada waktu yang sudah daghkan akan mengambl mata kulah pemecahan masalah matematka, sehngga cocok dengan topk peneltan dan tuuan peneltan.. Teknk Pengamblan Sampel Pengamblan sampel dalam peneltan n menggunakan cara Cluster Random Samplng atau dsngkat dengan Cluster Samplng. Pada prnsp n, populas dplah-plah menad beberapa golongan. Cara penggolongannya ddasarkan pada hasl pretes kemampuan berpkr krts. C. Varabel Peneltan Peneltan n menggunakan varabel ndependen (bebas) dan 1 varabel dependen (terkat). Varabel bebasnya melput metode pembelaaran (Problem-based Learnng) dan kemampuan berpkr krts, sedangkan varabel terkatnya adalah kemampuan menyelesaan soal certa matematka. Defns operasonal, ndkator, skala pengukuran, dan smbol masngmasng dar varabel peneltan n sebaga berkut : 3

a. Varabel Independen (bebas) Dalam peneltan n yang menad varabel ndependen (bebas) adalah metode Problembased learnng dan kemampuan berpkr krts. Metode Problem-based learnng adalah metode pembelaaran yang memusatkan pada kegatan dentfkas, analsa, dan dskus permasalahan dalam kelompok kecl dengan sebuah masalah sebaga stmulus dalam pembelaaran. Masalah dambl dar fenomenafenomena yang terad d duna nyata yang membutuhkan penelasan (phenomena that need explanaton). Peserta ddk belaar secara kelompok maupun ndvdu untuk mengdentfkas, menganalsa dan menemukan solus masalah secara tepat. Kemampuan berpkr krts merupakan tngkat berpkr untuk mampu merumuskan masalah, memberkan argumen, melakukan deduks, nduks, evaluas dan mampu memutuskan atau melaksanakan apa yang menad solus. Dar krtera kemampuan berpkr krts tersebut dapat dabarkan dalam beberapa aspek, yatu; merumuskan masalah mempunya aspek berupa membuat penelasan masalah dan membuat rumusan masalah; memberkan argumen mempunya aspek memberkan pendapat terhadap masalah dan menanggap pendapat orang lan; melakukan nduks mempunya aspek menggunakan pengalaman menawab masalah, mengumpulkan data untuk membuat pertanyaan, membuat gambaran permasalahan dan membuat kesmpulan; melakukan deduks mempunya aspek memberkan penyelesaan yang logs dan menelaskan penyelesaan yang telah dbuat; melakukan evaluas memlk aspek menla kesmpulan dan menla penyelesaan masalah; serta krtera memutuskan dan melaksanakan mempunya aspek memutuskan penyelesaan masalah. b. Varabel dependen (terkat) Varabel dependen (terkat) dalam peneltan n adalah Kemampuan penyelesaan soal certa matematka Kemampuan menyelesakan soal certa matematka merupakan tngkat penyelesaan masalah pada soal certa matematka dengan cara memaham soal, merencanakan penyelesaan, melaksanakan rencana dan memerksa kembal. Beberapa krtera tersebut dabarkan dalam aspek spesfk yatu pemahaman soal mempunya aspek pembacaan soal dengan telt, menulskan hal yang dketahu dalam soal dan menulskan apa yang dtanyakan dalam soal; perencanaan penyelesaan mempunya aspek mengubah soal certa dalam bentuk operas matematka; melaksanakan rencana mempunya aspek memaham 4

bentuk operas matematka, memasukkan hal-hal yang dketahu dalam soal ke dalam operas dan membuat tahap penyelesaan soal; memerksa kembal mempunya aspek penyelesaan hngga awaban akhr, mengkoreks hasl awaban dan hasl akhr awaban sswa. D. Teknk Pengumpulan Data, Instrumen dan U Coba Instrumen Pada bagan n akan dbahas tentang teknk pengumpulan data, nstrumen yang dpaka dalam peneltan, yatu berupa angket konsep dr dan tes (tes awal/pre test dan tes akhr/post test), serta u coba nstrumen sebelum nstrumen dgunakan sebaga alat pengamblan data peneltan. 1. Teknk Pengumpulan Data Teknk pengumpulan data yang dgunakan dalam peneltan n adalah menggunakan teknk observas dan tes. Teknk observas dgunakan untuk melhat keterlaksanaan pembelaaran sesua dengan metode yang dgunakan yatu problem based learnng. Tes dgunakan untuk melhat kemampuan berpkr krts mahasswa dan data kemampuan menyelesakan soal certa matematka. Data kemampuan menyelesakan soal certa melput tahapan, yatu tahap awal (nla pre test) dan tahap akhr (nla post test). Pre test dlaksanakan pada awal sebelum peneltan dlakukan dengan tuuan untuk mengetahu apakah sampel yang dambl berasal dar populas yang normal (sampel dalam keadaan sembang) dan homogen (sampel mempunya beda rerata yang sama) serta untuk mengetahu prestas awal. Post test dlaksanakan setelah ekspermen dan tes n dgunakan untuk mengetahu kemampuan menyelesakan soal certa matematka mahasswa setelah dadakan perlakuan.. Instrumen dan U Coba Instrumen Instrumen yang dgunakan dalam peneltan n adalah lembar observas dan soal tes. Soal tes dgunakan untuk melhat tngkatan kemampuan berpkr krts mahasswa dan soal certa untuk mengukur kemampuan mahasswa menyelesakan soal tersebut. Untuk menla apakah soal tes berpkr krts mempunya valdtas s yang tngg, dlakukan dengan cara expert udgement (penlaan yang dlakukan oleh pakar). Adapun langkah-langkah yang dlakukan dalam u valdtas s adalah membuat ks-ks soal, menyusun soal tes, dan menelaah soal. Penelaahan kelmuan dlakukan oleh Prof. Dr. Sutryono, M.Sc. Setelah u valdtas, u yang dlakukan adalah konsstens nternal atau daya pembeda. Konsstens nternal n dgunakan untuk mengetahu apakah semua butr pada soal sudah mengukur hal yang sama dan menunukkan kecenderungan yang sama pula (Budyono, 003 : 65). Konsstens nternal masng-masng butr dlhat dar korelas antar skor butr-butr tersebut 5

dengan skor totalnya. Untuk menghtung konsstens nternal butr ke, dgunakan rumus korelas Product Moment dar Karl-Pearson sebaga berkut : r xy Dengan r xy n X Y n XY X Y n X X ny Y = ndeks konsstens nternal untuk butr ke = banyaknya subek yang dkena tes (nstrumen) = skor untuk butr ke (dar subek u coba) = total skor (dar subyek u coba) Untuk ndeks konsstens nternal untuk butr ke- kurang dar 0,3 maka butr harus dbuang (Budyono, 003 : 65). Dengan kata lan, butr ke- dnyatakan vald ka nla korelasnya 0,30. Untuk mengu nla relabltas dar soal tes kemampuan berpkr krts dgunakan Teknk Alpha dar Cronbach, yatu untuk menentukan nla relabltas dapat dgunakan rumus sebaga berkut : Dengan r 11 n = ndeks relabltas nstrumen = banyaknya butr nstrumen n 11 1 n 1 st r s = varans belahan ke-, = 1,, 3,..., k n varans butr ke -, = 1,, 3,..., n s k atau s t = varans total Nla relabltas yang dhaslkan, yang dgunakan untuk mengukur nla kemanfaatan suatu butr soal, mempunya patokan yang tdak baku. Tetap basanya dambl nla relabltasnya 0,70. In berart, hasl pengukuran yang mempunya ndeks relabltas 0,70 atau lebh cukup bak nla kemanfaatannya, dalam art nstrumennya dapat dpaka untuk melakukan pengukuran (Budyono, 003 : 7). Untuk nstrumen tes yang berupa soal certa harus du valdtas dan reabltasnya. Valdtas tes yang dgunakan adalah valdtas s, yakn dtnau dar kesesuaan s tes dengan s kurkulum yang hendak dukur. Untuk keperluan n, prosedur yang harus dtempuh dalam penyusunan tes adalah : 6

1) Menentukan kompetens dasar dan ndkator yang akan dukur sesua dengan mater dan tuuan kurkulum yang berlaku d Program Stud S1 PGSD ) Menyusun ks-ks tes berdasarkan kompetens dasar dan ndkator yang dplh 3) Menyusun butr tes berdasarkan ks-ks yang telah dbuat 4) Melakukan penlaan terhadap butr tes. 5) Melakukan analss butr soal Analss tem soal untuk soal tes terdr dar penentuan ndeks konsstens nternal/daya beda, dan tngkat kesukaran. Selanutnya, dtentukan ndeks relabltas dar soal tes tersebut. Untuk penentuan ndeks konsstens nternal dgunakan rumus Korelas Product Moment dar Karl Pearson, dan untuk penentuan ndeks relabltas dgunakan Teknk Alpha (Teknk Cronbach), sedangkan untuk menentukan ndeks tngkat kesukaran dgunakan rumus : tngkat kesukaran rata rata nla setap tem soal nla maksmum yang dtentukan Dengan nla tngkat kesukaran : 0,1-0,30 : soal yang sukar 0,31-0,70 : soal yang sedang (cukup sukar/cukup mudah) 0,71-1,00 : soal yang mudah E. Teknk Analss Data Untuk keperluan u hpotess, data hasl peneltan n dolah menggunakan ANAVA. Untuk proses penghtungan, dgunakan bantuan software Statstcal Package for Socal Scence (SPSS) 16.0. Menurut Budyono (004 : 185), terdapat 4 syarat yang harus dpenuh dalam menggunakan ANAVA, yatu 1. Setap sampel dambl secara random dar populasnya. Masng-masng populas salng ndependen dan masng-masng data amatan salng ndependen d dalam kelompoknya 3. Setap populas berdstrbus normal (sfat normaltas populas) 4. Populas mempunya varans yang sama (sfat homogentas varans populas) Persyaratan dar ANAVA d atas akan dbahas syarat ke-3 dan syarat ke-4. Untuk syarat pertama dan kedua sudah terpenuh. Sampel dambl secara random dan antar varabelnya salng ndependen. 7

1. Normaltas Populas U normaltas dgunakan untuk mengu data tersebut memlk sebaran normal atau tdak. Jka data mempunya sebaran normal maka data tersebut berart mempunya kecenderungan d bagan tengah dar grafk normal dan tdak ekstrm ke kr mapun ekstrm ke kanan. Data yang mempunya propors yang deal antara phak kr, tengah, dan kanan dsebut data yang sembang. U normaltas yang dgunakan dalam peneltan n adalah Metode Lllefors. Menurut Budyono (004 : 170 171), prosedur Metode Lllefors adalah a. Hpotess U H 0 : Sampel berasal dar populas yang berdstrbus normal H 1 : Sampel tdak berasal dar populas yang berdstrbus normal b. Taraf Sgnfkans : = 5 % c. Statstk U L = Maks F S dengan Fz PZ z ; Z ~ N0,1 z z dan S z = propors cacah z z X X s z terhadap seluruh z dengan X = rataan sampel dan s = standar devas sampel d. Daerah Krtk : L L L e. Keputusan U H 0 dtolak ka DK ; n dengan n sebaga ukuran populas L DK dan H 0 dterma ka L DK Untuk proses penghtungan, dgunakan bantuan software Statstcal Package for Socal Scence (SPSS) 16.0.. Homogentas Varans Populas U Homogentas dgunakan untuk mengetahu apakah varans-varans kelompok populas sama atau tdak. Dalam peneltan n, u homogentas dgunakan untuk mengetahu apakah varans kelompok kontrol dengan kelompok ekspermen mempunya varans yang sama. Untuk melakukan u n menurut Budyono (004:175) menggunakan u Bartlett sebaga berkut : a. Hpotess U H 0 : 1 k H 1 : tdak semua varans sama b. Taraf Sgnfkans : = 5 % 8

c. Statstk U : dengan ~ k 1,303 c f log RKG f k = banyaknya populas = banyaknya sampel N = banyaknya seluruh nla (ukuran) log s n = banyaknya nla (ukuran) smapel ke- = ukuran sampel ke- f = n 1 = deraat kebebasan untuk s ; 1,,, k f = N k k 1 f = deraat kebebasan untuk RKG c RKG 1 1 1 1 3 f SS = d. Daerah Krtk : DK e. Keputusan U k 1 f = rataan kuadrat galat = SS X X = n 1 s n ; v r 1 c 1 H 0 dtolak ka ; v f DK dan H 0 dterma ka DK obc obc Untuk proses penghtungan, dgunakan bantuan software Statstcal Package for Socal Scence (SPSS) 16.0. 9