BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil WallStreet Institute Indonesia WallStreet Insitute adalah perusahaan yang bergerak dibidang edukasi bahasa inggris. WallStreet Institute sendiri hadir di Jakarta pada tahun 2007 di Ratau Plaza. Sejak awal mula eksistensi WallStreet Institute terbukti banyak menarik perhatian dari berbagai kalangan, baik dari para pelaku bisnis, wiraswastawan, maupun siswa dari berbagai SMA dan universitas terkemuka untuk bergabung menjadi siswa WallStreet Institute. WallStreet Institute membuka center yang keduanya di La Piazza Kelapa Gading untuk menjangkau penduduk Jakarta Utara pada tahun 2008, dikuti dengan center di Pondok Indah Mall 1 dan Central Park Mall untuk membuat akses belajar lebih nyaman bagi residen sekitar. Center terbarunya berada di Kota Kasablanka, dibuka Juli 2012. WallStreet Institute Mall sendiri menawarkan harga yang cukup bervaritif, dimana harga pada WallStreet Institute di bayarkan per 1 tahun pengambilan kursus. Yaitu berkisaran pada angka rata-rata sekitar Rp. 11.520.000,- per tahun. Harga tersebut masih bisa menyusut berdasarkan metode pembayaran yang digunakan. Metode pembayaran yang dapat digunakan antara lain adalah: Credit Card, Tunai dan juga Cicilan bertahap. 42
43 Dalam menerapkan promosinya, WallStreet Institute Mall Kota Kasablanka menggunakan metode seperti: Verbal, Virtual, Visual, Kemudahan Pembayaran, Cash back dan sebagainya untuk lebih menjaring para pengguna kursus. Dalam mengajarkan Bahasa Inggris kepada para siswanya, Wall Street Institute menggunakan metode Blending Learning Method dan metode ini telah mendapatkan sertifikasi ISO 9001: 2008 untuk desain, pengembangan & implementasi dalam pengajaran Bahasa Inggris. Dengan Blended Learning Metode yang diterapkan pada WallStreet Institute memungkinkan setiap orang dengan berbagai latar belakang pendidikan untuk dapat belajar secara individual dan sesuai kemampuannya sendiri dalam mencapai target yang diinginkan. Sehingga saat ini lebih dari 8000 siswa bergabung di WallStreet Institute. Sebuah bukti nyata keberhasilan dari Blended Learning Method. 4.1.1 Visi dan misi Wall Street Institute Visi dari WallStreet Institute adalah : Mengajarkan Bahasa Inggris kepada para siswanya untuk dapat belajar secara individual dan sesuai kemampuannya sendiri dalam mencapai target yang diinginkan. Misi dari WallStreet Institute: 1. Memberikan pengajaran Bahasa Inggris kepada siswa dengan mudah agar dapat dimengerti.
44 2. Para siswa mempunyai waktu yang fleksibel untuk datang ke WallStreet Institute 3. Memberikan rasa percaya diri kepada para siswa agar dapat berkomunikasi dengan bahasa inggris secara lancar 4. Para guru memberikan bimbingan yang menyeluruh untuk siswa. 4.1.2 Struktur Organisasi Untuk menunjang tercapainya tujuan organisasi suatu perusahaan, diperlukan adanya struktur organisasi perusahaan sebagai pedoman bagi manajemen perusahaan dalam menjalankan tugasnya. Dibawah ini akan diuraikan secara singkat tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepada bawahan dan pimpinan dari WallStreet Institute.
45 Gambar 4.1. Struktur Organisasi WallStreet Institute Sumber: http://www.wallstreet.ac.id Keterangan: Presiden Director Memimpin center director, sales regional, service manager Menciptakan peraturan yang berlaku bagi para pegawai di WallStreet Institute Mengevaluasi hasil kinerja center director, sales regional, service manager
46 Sales Regional Memimpin divisi center director Mampu melakukan market analysis Melaksanakan marketing di berbagai pameran seperti di kampus, sekolah dan mall Center Director Mampu memimpin public relation ( educational consultan )dan service manager, office boy Mampu memberikan inovasi dalam marketing Mampu melakukan market analysis Service Manager Memimpin personal tutor dan service officer Mengontrol kinerja para guru dan pembimbing (Personal Tutor) Membuat jadwal pengajaran kepada para guru Membuat jadwal kelas sosial untuk siswa Mengevaluasi kinerja para guru dan pembimbing (Personal Tutor) Public Relations Memonitor dan mengevaluasi kinerja didalam hubungan internal mampu mengatasi masalah dan keluhan dari pelanggan
47 Harus bisa menciptakan keadaan yang nyaman bagi pelanggan Mampu memperkenalkan produk yang ada di perusahaan 4.2. Pengolahan Data 4.2.1. Uji Normalitas 4.2.2.1. Uji Normalitas variabel Price. Setelah melewati hasil penghitungan Method of Successive Interval, maka selanjutnya melakukan penghitungan uji normalitas menggunakan perangkat SPSS 20.0 dan menunjukan data output sebagai berikut: 4.1. Tabel Output Normalitas Variabel Price Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic Df Sig. Price.072 109.200 *.977 109.058 a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.
48 Dari hasil diatas, maka ditemukan nilai Significant Kolmogorov-Smirmov 0.200 dimana tingkat kesalahan sebesar 0.05, sehingga dapat dsimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Gambar 4.2. Grafik Normalitas Variabel Price Dari gambar disamping, grafik normal Q-Q Plot data tersebar di sekitar garis linear yang menguatkan bukti bahwa data berdistribusi normal. Setelah data berdistribusi normal, maka langkah selanjutnya adalah melakukan kalkulasi reliabilitas dan validitas data menggunakan rumus compute variabel dan scale reliability test. 4.2.2.2. Uji Normalitas variabel Promotion Setelah melewati hasil penghitungan Method of Successive Interval, maka selanjutnya melakukan penghitungan uji normalitas menggunakan perangkat SPSS 20.0 dan menunjukan data output sebagai berikut:
49 Tabel 4.2. Tabel Output Uji Normalitas Variabel Promotion Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic Df Sig. Promotio.070 109.200 *.976 109.043 n a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance. Dari hasil diatas, maka ditemukan nilai Significant Kolmogorov-Smirmov 0.200 dimana tingkat kesalahan sebesar 0.05, sehingga dapat dsimpulkan bahwa data berdistribusi normal Gambar 4.3. Grafik Normalitas Variabel Promotion
50 Dari gambar disamping, grafik normal Q-Q Plot data tersebar di sekitar garis linear yang menguatkan bukti bahwa data berdistribusi normal. Setelah data berdistribusi normal, maka langkah selanjutnya adalah melakukan kalkulasi reliabilitas dan validitas data menggunakan rumus compute variabel dan scale reliability test. 4.2.2.3. Uji Normalitas variabel Process Setelah melewati hasil penghitungan Method of Successive Interval, maka selanjutnya melakukan penghitungan uji normalitas menggunakan perangkat SPSS 20.0 dan menunjukan data output sebagai berikut: Tabel 4.3. Tabel Output Uji Normalitas Variabel Process Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statist ic Df Sig. Statistic Df Sig. Process.072 109.200 *.978 109.071 a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance. Dari hasil diatas, maka ditemukan nilai Significant Kolmogorov-Smirmov 0.200 dimana tingkat kesalahan sebesar 0.05, sehingga dapat dsimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
51 Gambar 4.4. Grafik Normalitas Variabel Process Dari gambar disamping, grafik normal Q-Q Plot data tersebar di sekitar garis linear yang menguatkan bukti bahwa data berdistribusi normal. Setelah data berdistribusi normal, maka langkah selanjutnya adalah melakukan kalkulasi reliabilitas dan validitas data menggunakan rumus compute variabel dan scale reliability test. 4.2.2.4. Uji Normalitas Variabel Keputusan Pembelian Setelah melewati hasil penghitungan Method of Successive Interval, maka selanjutnya melakukan penghitungan uji normalitas menggunakan perangkat SPSS 20.0 dan menunjukan data output sebagai berikut: Tabel 4.4. Tabel Output Uji Normalitas Variabel Keputusan Pemebelian Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
52 Keputusan.070 109.200 *.970 109.014 Pembelian a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance. Dari hasil disamping, maka ditemukan nilai Significant Kolmogorov-Smirmov 0.200 dimana tingkat kesalahan sebesar 0.05, sehingga dapat dsimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Gambar 4.5. Grafik Normalitas Variabel Keputusan Pembelian Dari gambar disamping, grafik normal Q-Q Plot data tersebar di sekitar garis linear yang menguatkan bukti bahwa data berdistribusi normal. Setelah data berdistribusi normal, maka langkah selanjutnya adalah melakukan kalkulasi reliabilitas dan validitas data menggunakan rumus compute variabel dan scale reliability test.
53 4.2.2. Uji Reliabilitas dan Validitas 4.2.2.1. Uji Reliabilitas dan validitas Variabel Price Hasil penghitungan t tabel dengan menggunakan rumus idf.t (0.95,107) dimana 0.95 adalah tingkat keyakinan dan 107 adalah nilai df (n-2), maka ditemukan hasil t tabel sebesar: 1,66 dan dengan menggunakan nilai t tabel, maka selanjutnya melakukan penghitungan r tabel dengan rumus t/sqrt(t+**2) dan ditemukan hasil r tabel sebesar 0.16 Tabel 4.5. Tabel Uji Reliabilitas dan Validitas Variabel Price Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.743 7 Item-Total Statistics Scale Mean Scale Corrected Cronbach's if Item Variance if Item-Total Alpha if Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted P1 20.6422 23.806.503.702 P2 20.8073 25.064.407.724 P3 20.7798 25.488.428.719
54 P4 20.9174 25.113.437.717 P5 20.7615 24.609.478.708 P6 20.9174 23.280.559.689 P7 20.8257 24.830.395.728 Dari perhitungan data disamping, maka ditemukan: 1. Cronbach s Alpha bernilai 0.743 atau lebih besar dari nilai r tabel, maka seluruh data pertanyaan bersifat reliabel. 2. Seluruh butir pernyataan (pernyataan 1-7) memiliki nilai corrected total-item score diatas nilai r tabel, maka seluruh pernyataan bersifat valid. 4.2.2.2. Uji Reliabilitas dan Validitas Variabel Promotion Hasil penghitungan t tabel dengan menggunakan rumus idf.t (0.95,107) dimana 0.95 adalah tingkat keyakinan dan 107 adalah nilai df (n-2), maka ditemukan hasil t tabel sebesar: 1,66 dan dengan menggunakan nilai t tabel, maka selanjutnya melakukan penghitungan r tabel dengan rumus t/sqrt(t+**2) dan ditemukan hasil r tabel sebesar 0.16
55 Tabel 4.6. Tabel Uji Reliabilitas dan Validitas Variabel Promotion Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.617 6 Item-Total Statistics Scale Mean Scale Corrected Cronbach's if Item Variance if Item-Total Alpha if Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted P1 18.7523 11.262.409.551 P2 18.9633 11.795.246.618 P3 18.9541 11.563.352.572 P4 19.0917 10.843.404.550 P5 18.9266 12.013.279.600 P6 18.8440 11.077.420.545 Dari perhitungan data diatas, maka ditemukan: 1. Cronbach s Alpha bernilai 0.617 atau lebih besar dari nilai r tabel, maka seluruh data pertanyaan bersifat reliabel.
56 2. Seluruh butir pernyataan (pernyataan 1-6) memiliki nilai corrected total-item score diatas nilai r tabel, maka seluruh pernyataan bersifat valid. 4.2.2.3. Uji Reliabilitas dan Validitas Process Hasil penghitungan t tabel dengan menggunakan rumus idf.t (0.95,107) dimana 0.95 adalah tingkat keyakinan dan 107 adalah nilai df (n-2), maka ditemukan hasil t tabel sebesar: 1,66 dan dengan menggunakan nilai t tabel, maka selanjutnya melakukan penghitungan r tabel dengan rumus t/sqrt(t+**2) dan ditemukan hasil r tabel sebesar 0.16 Tabel 4.7. Tabel Uji Reliabilitas dan Validitas Variabel Process Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.699 5 Item-Total Statistics Scale Mean Scale Corrected Cronbach's if Item Variance if Item-Total Alpha if Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted P1 13.7982 11.996.485.637 P2 13.6422 12.880.376.681
57 P3 13.8532 11.552.531.617 P4 13.7706 12.308.412.668 P5 13.6330 11.531.471.643 Dari perhitungan data diatas, maka ditemukan: 1. Cronbach s Alpha bernilai 0.699 atau lebih besar dari nilai r tabel, maka seluruh data pertanyaan bersifat reliabel. 2. Seluruh butir pernyataan (pernyataan 1-5) memiliki nilai corrected total-item score diatas nilai r tabel, maka seluruh pernyataan bersifat valid. 4.2.2.4. Uji Reliabilitas dan Validitas Variabel Keputusan Pembelian Hasil penghitungan t tabel dengan menggunakan rumus idf.t (0.95,107) dimana 0.95 adalah tingkat keyakinan dan 107 adalah nilai df (n-2), maka ditemukan hasil t tabel sebesar: 1,66 dan dengan menggunakan nilai t tabel, maka selanjutnya melakukan penghitungan r tabel dengan rumus t/sqrt(t+**2) dan ditemukan hasil r tabel sebesar 0.16 Tabel 4.8. Tabel Uji Reliabilitas dan Validitas Variabel Keputusan Pembelian Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items
58 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.656 5 Item-Total Statistics Scale Mean Scale Corrected Cronbach's if Item Variance if Item-Total Alpha if Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted P1 14.9541 9.878.326.644 P2 15.0000 9.389.403.607 P3 15.0000 9.963.411.604 P4 15.1101 9.173.469.575 P5 15.0183 9.389.445.587 Dari perhitungan data diatas, maka ditemukan: 1. Cronbach s Alpha bernilai 0.656 atau lebih besar dari nilai r tabel, maka seluruh data pertanyaan bersifat reliabel.
59 2. Seluruh butir pernyataan (pernyataan 1-5) memiliki nilai corrected total-item score diatas nilai r tabel, maka seluruh pernyataan bersifat valid. 4.2.3. Uji Korelasi Partial Penafsiran terhadap kekuatan hubungan dari nilai koefisien korelasi berpedoman pada ketentuan menurut Sugiyono (2010, p231), yaitu: Tabel 4.9. Penafsiran Kekuatan Hubungan Interval Korelasi Hubungan Variabel 0,00-0,199 Sangat Lemah 0,20-0,399 Lemah 0,40-0,599 Sedang 0,60-0,799 Kuat 0,80-1,000 Sangat Kuat Jika korelasi memiliki tanda Negatif (-), maka hubungan antara kedua variabel tersebut berlawanan arah. Sebaliknya, jika korelasi memiliki tanda positif (+), maka hubungan antara kedua variabel tersebut searah. 4.2.3.1. Uji Korelasi Partial Variabel Price terhadap Keputusan Pembelian Korelasi antara variabel price terhadap keputusan pembelian sebesar 0,613 yang berarti kuat (Sugiyono, 2010), dimana perubahan pada variabel ini menyebabkan 37,5% pengaruh pada variabel keputusan pembelian.
60 Tabel 4.10. Tabel Uji Korelasi Partial Variabel Price Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.613 a.375.369.49989 a. Predictors: (Constant), Price b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Pada Tabel Model Summary diatas, dapat dilihat R merupakan hasil dari Pearson Corelation sebesar 0.613, maka besarnya hubungan Price terhadap Keputusan Pembelian adalah sebesar 0.613 satuan yang berarti kuat dan searah. dan pada R Square sebesar 0.375, yang berarti besarnya presentase pengaruh Price terhadap Keputusan Pembelian adalah sebesar 37,5%. ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 16.058 1 16.058 64.261.000 a Residual 26.738 107.250 Total 42.796 108 a. Predictors: (Constant), Price b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
61 H 0 : Price tidak berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian. H 1 : Price berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Hasil Anova menunjukkan Sig = 0.000 yang berarti (Sig < 0.05), maka H 0 ditolak yang berarti H 1 diterima, maka: Price berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian. 4.2.3.2. Uji Korelasi Partial Variabel Promotion terhadap Keputusan Pembelian Korelasi antara variabel promotion terhadap keputusan pembelian sebesar 0,837 yang berarti sangat kuat (Sugiyono, 2010), dimana perubahan pada variabel ini menyebabkan 70% pengaruh pada variabel keputusan pembelian. Tabel 4.11. Tabel Uji Korelasi Partial Variabel Promotion Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.837 a.700.697.34643 a. Predictors: (Constant), Promotion b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Pada Tabel Model Summary diatas, dapat dilihat R merupakan hasil dari Pearson Corelation sebesar 0.837, maka besarnya hubungan Promotion terhadap Keputusan Pembelian adalah sebesar 0.837 satuan yang berarti sangat kuat dan searah. dan pada R Square sebesar 0.700, yang berarti besarnya presentase pengaruh Promotion terhadap Keputusan Pembelian adalah sebesar 70%.
62 ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 29.955 1 29.955 249.594.000 a Residual 12.841 107.120 Total 42.796 108 a. Predictors: (Constant), Promotion b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian H 0 : Promotion tidak berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian. H 1 : Promotion berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Hasil Anova menunjukkan Sig = 0.000 yang berarti (Sig < 0.05), maka H 0 ditolak yang berarti H 1 diterima, maka: Promotion berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian. 4.2.3.3. Uji Korelasi Partial Variabel Process terhadap Keputusan Pembelian Korelasi antara variabel process terhadap keputusan pembelian sebesar 0,531 yang berarti sedang (Sugiyono, 2010), dimana perubahan pada variabel ini menyebabkan 28,2% pengaruh pada variabel keputusan pembelian.
63 Tabel 4.12. Tabel Uji Korelasi Partial Variabel Process Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.531 a.282.275.53598 a. Predictors: (Constant), Process b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Pada Tabel Model Summary diatas, dapat dilihat R merupakan hasil dari Pearson Corelation sebesar 0.531, maka besarnya hubungan Process terhadap Keputusan Pembelian adalah sebesar 0.531 satuan yang berarti sedang dan searah. dan pada R Square sebesar 0.282, yang berarti besarnya pengaruh Process terhadap Keputusan Pembelian adalah sebesar 28,2%. ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 12.058 1 12.058 41.975.000 a Residual 30.738 107.287 Total 42.796 108 a. Predictors: (Constant), Process b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian H 0 : Process tidak berpengaruh signifikat terhadap keputusan pembelian.
64 H 1 : Process berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Hasil analisis menunjukkan Sig = 0.000 yang berarti (Sig < 0.05), maka H 0 ditolak yang berarti H 1 diterima, maka: Process berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian. Dari seluruh penghitungan korelasi partial diatas, maka penggambaran kerangka korelasi partial akan digambarkan sebagai berikut : Gambar 4.6 Hasil Korelasi Partial Price 0.613 Kuat & Searah Promotion 0.837 Sangat Kuat & Searah Keputusan Pembelian Process 0.531 Sedang & searah Dari gambar diatas dapat dilihat besarnya hubungan variabel Price Terhadap Keputusan Pembelian adalah sebesar 0.613 satuan yang berarti kuat dan searah, besarnya hubungan variabel Promotion terhadap Keputusan Pembelian adalah sebesar 0.837 satuan yang berarti sangat kuat dan searah, besarnya hubungan variabel Process terhadap Keputusan Pembelian adalah sebesar 0.531 yang berarti sedang dan searah.
65 4.3. Uji Koefisien Regresi Setelah mengetahui hubungan antara ketiga variabel independen dengan variabel keputusan pembelian sebagai variabel dependent, maka selanjutnya akan dilihat pengaruh antara variabel independent dengan variabel dependent secara simultan. Tabel 4.13. Output Model Summary Uji Regresi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.844 a.713.705.34219 a. Predictors: (Constant), Process, Promotion, Price b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Dari output di atas, karena variabel bebas lebih dari 2, dimana dalam penelitian ini variabel terikat yang digunakan berjumlah 3 variabel, maka digunakan tabel Adjusted R Square untuk melihat nilai koefisien determinasi. Dapat dijelaskan bahwa kemampuan ketiga variabel bebas dalam mempengaruhi variabel keputusan pembelian adalah sebesar 70,5%. Sedangkan 29.5% sisanya, dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
66 ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 30.502 3 10.167 86.830.000 a Residual 12.295 105.117 Total 42.796 108 a. Predictors: (Constant), Process, Promotion, Price b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian H 0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Price, Promotion, dan Process secara simultan terhadap keputusan pembelian. H 1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Price, Promotion, dan Process secara simultan terhadap keputusan pembelian. Hasil analisis menunjukkan Sig = 0.000 yang berarti (Sig < 0.05), maka H 0 ditolak yang berarti H 1 diterima, maka: Process, Promotion, dan Process berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian. Tabel 4.14. Output Koefisien Regresi Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant).079.191.415.679 Price.174.084.166 2.084.040 Promotion.848.079.761 10.804.000 Process.248.076.149 2.631.030 a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Selanjutnya, melihat tabel koefisien diatas, persamaan regresi berganda akan dijabarkan sebagai berikut:
67 Gambar 4.7. Persamaan Regresi Keputusan Pembelian = 0.079 + 0.174 (Price) + 0.848 (Promotion) + 0.248 (Process) 4.4. Implikasi Hasil Penelitian Berdasarkan hasil pengujian statistik, dapat diketahui bahwa Harga memiliki hubungan yang kuat, searah, dan signifikan dengan keputusan Pembelian konsumen WallStreet Institute Mall Kota Kasablanka, Promosi memiliki hubungan yang sangat kuat, searah, dan signifikan dengan Keputusan pembelian konsumen WallStreet Institute Mall Kota Kasablanka, dan Proses memiliki hubungan sedang, searah, dan signifikan dengan keputusan pembelian konsumen WallStreet Institute Mall Kota Kasablanka. Lalu, Harga, Promosi, dan Proses secara simultan memiliki pengaruh sebesar 70,5% terhadap Keputusan Pembelian konsumen WallStreet Institute Mall Kota Kasablanka, dan sisanya sebesar 29,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.