BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa Marketing Communication Binus University Angkata Dalam penelitian ini jumlah populasi konsumen yaitu sebanyak 130 orang, karena subjek yang akan dilakukan penelitian lebih dari 100 yakni 130 orang maka dilakukan teknik pengambilan sampel dengan menggunakan rumus Taro Yamane, sehingga didapat jumlah sampel sebesar 98 orang. Setelah kuesioner dikumpulkan, maka penulis akan melakukan transformasi terhadap data kuesioner dengan menggunakan MSI (Method of Successive Interval). Setelah melakukan transformasi data, maka penulis akan menguji validitas dan reliabilitas dari setiap butir pertanyaan. Setelah menguji validitas dan reliabilitas, tahap selanjutnya adalah melakukan pengujian regresi dan korelasi Pearson s untuk mengetahui hubungan antara variabel X (Program Infotainment Silet di RCTI) terhadap Y (Minat akan Berita Selebriti), serta mengetahui seberapa besar pengaruh Program Infotainment Silet di RCTI terhadap Minat akan Berita Selebriti.

2 4.2 Karakteristik Responden Karakteristik responden dalam penelitian ini, yaitu mahasiswa Marketing Communication Binus University Angkatan 2008, dibedakan menurut jenis kelamin, usia, pernah tidaknya menonton televisi, pernah tidaknya menonton infotainment Silet, dan lamanya menonton televisi dalam sehari. Adapun karakteristik responden dapat dilihat pada penjelasan di bawah ini. Jenis Kelamin Responden Dari 98 orang responden, yang berjenis kelamin lelaki sebanyak 40 orang dan sisanya sebanyak 58 orang adalah perempuan. Maka, dapat dikatakan bahwa jumlah responden yang lebih banyak menonton program infotainmenr Silet adalah berjenis kelamin perempuan yaitu sebesar 59,18% dan sisanya sebesar 40,82% adalah berjenis kelamin lelaki. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.1 di bawah ini: Gambar 4.1 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

3 Usia Responden Dari 98 orang responden, reponden yang lebih banyak menonton program infotainment Silet adalah 22 tahun (73 orang, 74,49%). Kemudian responden terbesar kedua yaitu berusia 23 tahun (16 orang, 16,33%). Dan yang terakhir adalah responden yang berumur 21 tahun (9 orang, 9,18%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.2 di bawah ini: Gambar 4.2 Profil Responden Berdasarkan Usia

4 Pernah Tidaknya Menonoton Televisi Dari 98 orang responden, semuanya pernah menonton televisi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.3 di bawah ini: Gambar 4.3 Profil Responden Berdasarkan Pernah Tidaknya Menonton Televisi Pernah Tidaknya Menonoton Infotainment Silet Dari 98 orang responden, semuanya pernah menonton infotainment Silet. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.4 di bawah ini:

5 Gambar 4.4 Profil Responden Berdasarkan Pernah Tidaknya Menonotn Infotainment Silet Lamanya Menonton Televisi dalam Sehari Dari 98 orang responden, sebanyak 82 responden menonton televisi dalam sehari selama 30 menit keatas (83,67%). Kemudian sebanyak 10 responden menoton. televisi dalam sehari selama menit (10,20%). Dan yang terakhir sebanyak 6 responden menonton televisi dalam sehari 0-15 menit (6,13%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.5 di bawah ini:

6 Gambar 4.5 Profil Responden Berdasarkan Lamanya Menonton Televisi dalam Sehari 4.2 Transformasi Data Ordinal menjadi Interval Teknik transformasi data ordinal menjadi interval yang digunakan dalam penelitian ini adalah MSI (Method of Successive Interval). Keterangan: Alternatif Jawaban 1= Sangat Tidak Setuju Alternatif Jawaban 2= Tidak Setuju Alternatif Jawaban 3= Netral Alternatif Jawaban 4= Setuju Alternatif Jawaban 5= Sangat Setuju

7 o Transformasi variabel Program Infotainment Silet di RCTI (X) ditunjukkan pada Tabel 4.1 berikut ini: Tabel 4.1 Transformasi Variabel Program Infotainment Silet di RCTI Skala Ordinal Berubah Skala Interval Nilai Alternatif Jawaban 1 menjadi 1,00 Nilai Alternatif Jawaban 2 menjadi 1,87 Nilai Alternatif Jawaban 3 menjadi 2,60 Nilai Alternatif Jawaban 4 menjadi 3,39 Nilai Alternatif Jawaban 5 menjadi 4,39 o Transformasi variabel Minat akan Berita Selebriti (Y) ditunjukkan pada Tabel 4.2 berikut ini: Tabel 4.2 Transformasi Variabel Minat akan Berita Selebriti Skala Ordinal Berubah Skala Interval Nilai Alternatif Jawaban 1 menjadi 1,00 Nilai Alternatif Jawaban 2 menjadi 1,89 Nilai Alternatif Jawaban 3 menjadi 2,60 Nilai Alternatif Jawaban 4 menjadi 3,32 Nilai Alternatif Jawaban 5 menjadi 4,27

8 4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Dalam penelitian uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada jumlah data sebanyak 98 responden dengan menggunakan SPSS Uji validitas menggunakan tingkat kepercayaan 95%, dimana df = n-2. Nilai n dalam penelitian ini yaitu 98, sehingga nilai df = 96. Dengan begitu, diperoleh nilai t tabel = 1,66. Selanjutnya dengan menggunakan rumus r tabel, maka diperoleh nilai r tabel = 0,17. Dasar pengambilan keputusan pada uji validitas ini adalah sebagai berikut: o Jika r hitung 0,17, maka butir pertanyaan tersebut valid o Jika r hitung < 0,17, maka butir pertanyaan tersebut tidak valid Sedangkan, dasar pengambilan keputusan pada uji reliabilitas adalah sebagai berikut: o Jika Cronbach Alpha 0,6, maka data reliabel o Jika Cronbach Alpha < 0,6, maka data tidak reliabel

9 4.3.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Program Infotainment Silet di RCTI Variabel X diukur melalui butir pertanyaan 1,2,3,4,5,6,7,8,9 dan 10. Dengan menggunakan bantuan program SPSS diperoleh hasil sebagai berikut dalam Tabel 4.3: Tabel 4.3 Validitas Variabel Program Infotainment Silet di RCTI Butir Pertanyaan r hitung Keterangan 1 0,625 Valid 2 0,621 Valid 3 0,552 Valid 4 0,408 Valid 5 0,457 Valid 6 0,357 Valid 7 0,292 Valid 8 0,278 Valid 9 0,578 Valid 10 0,533 Valid Tabel 4.4 Reliabilitas Variabel Program Infotainment Silet di RCTI Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

10 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Untuk menguji reliabilitas data, maka dari hasil perhitungan SPSS, diperoleh nilai Cronbach Alpha = 0,800 > 0,6 maka data reliabel. Jadi untuk variabel X, data hasil kuesioner yang dapat dipergunakan untuk proses analisis selanjutnya adalah data jawaban atas butir pertanyaan 1,2,3,4,5,6,7,8,9 dan Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Minat akan Berita Selebriti Variabel Y diukur melalui butir pertanyaan 11,12,13,14 dan 15. Dengan menggunakan bantuan program SPSS diperoleh hasil sebagai berikut dalam Tabel 4.5: Tabel 4.5 Validitas Variabel Minat akan Berita Selebriti Butir Pertanyaan r hitung Keterangan 11 0,536 Valid 12 0,573 Valid 13 0,478 Valid 14 0,266 Valid 15 0,527 Valid

11 Tabel 4.6 Reliabilitas Variabel Minat akan Berita Selebriti Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Untuk menguji reliabilitas data, maka dari hasil perhitungan SPSS, diperoleh nilai Cronbach Alpha = 0,717 > 0,6 maka data reliabel. Jadi untuk variabel Y, data hasil kuesioner yang dapat dipergunakan untuk proses analisis selanjutnya adalah data jawaban atas butir pertanyaan 11,12,13,14 dan Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal.uji normalitas untuk tiap variabel dilakukan dengan melihat titik sebaran data pada gambar grafik Q-Q plot. Data data dari variabel dapat dikatakan normal, jika sebaran data berada pada garis lurus sebaran titik plot. Menurut Sarjono & Julianita (2011,p.64) menyatakan dalam uji normalitas bahwa jika peneliti memiliki responden diatas >50, maka Sig. Kolmogorov-Smirnov yang dibandingkan dengan Aplha, sedangkan jika peneliti memiliki responden dibawah <50, maka Sig. Shapiro-Wilk yang

12 dibandingkan dengan Aplha untuk menguji normiltas dari data yang diperoleh peneliti. Dasar pengambilan keputusan pada uji normalitas ini adalah sebagai berikut : Jika angka signifikansi Uji Kolmogrov-SmirnovSig 0,05 maka data berdistribusi normal Jika angka signifikansi Uji Kolmogrov-SmirnovSig < 0,05 maka data berdistribusi tidak normal Angka Sig. atau signifikansi dapat diperoleh dengan perhitungan test of normality atau plot melalui alat bantu SPSS dengan tingkat kepercayaan 95% atau tingkat kesalahan 5% Uji Normalitas Variabel Program Infotainment Silet di RCTI Dengan menggunakan bantuan program SPSS diperoleh hasil sebagai berikut dalam Tabel 4.7 dan Gambar 4.6:

13 Tabel 4.7 Test of Normality Variabel Program Infotainment Silet di RCTI Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statist Statistic df Sig. df Sig. Program_Infotainment * _Silet_di_RC TI a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance. Dasar Pengambilan Keputusan Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov 0,05 maka data berdistribusi normal Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. Keputusan Variabel X memiliki Sig = 0,200 (> 0,05) maka data berdistribusi normal, sehingga variabel X dapat digunakan dalam analisis regresi berikutnya.

14 Gambar 4.6 Grafik Normalitas Variabel Program Infotainment Silet di RCTI Jika dilihat pada gambar 4.6 terlihat sebaran data variabel program infotainment Silet di RCTI dapat dikatakan baik karena hasil normal Q-Q plot of program infotainment Silet di RCTI membuktikan bahwa sebaran titik titik plot berada pada garis lurus Uji Normalitas Variabel Minat akan Berita Selebriti Dengan menggunakan bantuan program SPSS diperoleh hasil sebagai berikut dalam Tabel 4.8 dan Gambar 4.7:

15 Tabel 4.8 Test of Normality Variabel Minat akan Berita Selebriti Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statist Statist df Sig. df Sig. Minat_akan_Berita_Sele * briti a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance. Dasar Pengambilan Keputusan Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov 0,05 maka data berdistribusi normal Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal Keputusan Variabel Y memiliki Sig = 0,200 (> 0,05) maka data berdistribusi normal, sehingga variabel Y dapat digunakan dalam analisis regresi berikutnya.

16 Gambar 4.7 Grafik Normalitas Variabel Minat akan Berita Selebriti Jika dilihat pada gambar 4.7 terlihat sebaran data variabel minat akan berita selebriti dapat dikatakan baik karena hasil normal Q-Q plot of minat akan berita selebriti membuktikan bahwa sebaran titik titik plot berada pada garis lurus. 4.5 Analisis Statistik Deskriptif Untuk mengintepretasikan statistik deskriptif data, akandibuat suatu kriteria mengenai arti nilai masing-masing variabel yang diteliti, yaitu variabel Program Infotainment Silet di RCTI (X) dan variabel Minat akan Berita Selebriti (Y). Untuk menentukan kriteria tersebut, digunakan rumus

17 Sturges untuk menghitung jumlah kelas (k) dan lebar kelas (l), dimana jumlah kelas (k) telah ditentukan terlebih dahulu yaitu sebanyak 5 kelas, yaitu kelas pertama sangat buruk, kelas kedua buruk, kelas ketiga cukup, kelas keempat baik, kelas kelima sangat baik. Adapun rumus Sturges untuk lebar kelas (l) yaitu: l = (X max -X min )/k Untuk variabel X dan Y menggunakan nilai baru pada skala interval (bukan skala ordinal). Sehingga kriteria penilaian jawaban untuk variabel X dan Y adalah sebagai berikut dalam Tabel 4.9: Tabel 4.9 Intepretasi Nilai Variabel X dan Y Interval Variabel X Kriteria Interval Variabel Y Kriteria 1,00 1,68 Sangat Buruk 1,00 1,65 Sangat Buruk 1,69 2,37 Buruk 1,66 2,31 Buruk 2,38 3,06 Cukup 2,32 2,97 Cukup 3,07 3,75 Baik 2,98 3,63 Baik 3,76 4,44 Sangat Baik 3,64 4,29 Sangat Baik

18 Rata-rata variabel X dan Y dapat diketahui dengan menggunakan bantuan SPSS yaitu sebagai berikut, dilihat pada tabel 4.10: Tabel 4.10 Descriptive Statistics Descriptive Statistics Mean Std. Deviation N Minat_akan_Berita_Selebriti Program_Infotainment_Silet_di_RCTI Pada Tabel 4.10, terlihat mean (rata-rata) dari variabel Program Infotainment Silet di RCTI (X) = 2, yang dengan mengacu pada tabel 4.9, maka dapat dikatakan tingkat program infotainment Silet di RCTI (X) termasuk kategori cukup. Dan tingkat minat akan berita selebriti juga termasuk kategori cukup, dengan mean dari variabel Minat akan Berita Selebriti (Y) = 2, Selain itu, berdasarkan Tabel 4.10,dapat dilihat Standard Deviation untuk variabel Program Infotainment Silet di RCTI (X) dan variabel Minat akan Berita Selebriti (Y) cenderung kecil, sehingga dapat diketahui bahwa variansi jawaban responden cenderung seragam.

19 4.6 Uji Korelasi Antar Variabel Tabel 4.11 Correlations Variabel X dan Y Correlations Program_Infotainment_Sil et_di_rcti Minat_akan_Berita_ Selebriti Program_Infotainment_ Silet_di_RCTI Pearson Correlation ** Sig. (1-tailed).000 N Minat_akan_Berita_ Selebriti Pearson Correlation.874 ** 1 Sig. (1-tailed).000 N **. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed). Analisis dari Korelasi hasil output SPSS pada tabel 4.11 adalah sebagai berikut: Korelasi Program Infotainment Silet di RCTI dengan Minat akan Berita Selebriti (XY) Besarnya hubungan Program Infotainment Silet di RCTI (X) dengan Minat akan Berita Selebriti (Y) yang dihitung dengan koefisien korelasi adalah : 0,874 atau (r xy = 0,874), di mana hubungan tersebut bersifat sangat kuat dan searah. Hubungannya bersifat sangat kuat karena nilai koefisien korelasinya

20 sebesar 0,874 berada dalam range 0,80 1,000. Dikatakan hubungannya searah karena koefisien korelasi bernilai positif, jadi jika nilai variabel Program Infotainment Silet di RCTI (X) naik, maka nilai variabel Minat akan Berita Selebriti (Y) juga akan naik. Begitu juga sebaliknya, jika nilai variabel Program Infotainment Silet di RCTI (X) turun, maka nilai variabel Minat akan Berita Selebriti (Y) juga akan turun Uji Signifikan Korelasi Program Infotainment Silet di RCTI dengan Minat akan Berita Selebriti (XY) Hipotesis H0 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel Program Infotainment Silet di RCTI (X) dengan variabel Minat akan Berita Selebriti (Y). H1 : Ada hubungan yang signifikan antara variabel Program Infotainment Silet di RCTI (X) dengan variabel Minat akan Berita Selebriti (Y). Dasar Pengambilan Keputusan Sig 0,05 maka H0 diterima Sig < 0,05 maka H0 ditolak Hasil Sig = 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima Kesimpulan: Mengetahui uji signifikan koefisien korelasi untuk 1 sisi (1-tailed) dari output (diukur dari probabilitas) menghasilkan angka sebesar 0,000. Ternyata α = 0,05 lebih besar dari nilai Sig atau (0,000 < 0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima.

21 Artinya variabel Program Infotainment Silet di RCTI berhubungan secara signifikan dengan variabel Minat akan Berita Selebriti Analisis Pengaruh Program Infotainment Silet di RCTI (X) terhadap Minat akan Berita Selebriti (Y) Tabel 4.12 Variables Entered/Removed variabel XY Variables Entered/Removed b Model Variables Entered Variables Removed Method 1 Program_Infotainment_Sile. Enter t_di_rcti a a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Minat_akan_Berita_Selebriti Pada tabel 4.12 variables entered/removed variabel XY menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang dikeluarkan, dengan kata lain variabel bebas dimasukkan dalam perhitungan regresi.

22 Tabel 4.13 Anova variabel XY ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression a Residual Total a. Predictors: (Constant), Program_Infotainment_Silet_di_RCTI b. Dependent Variable: Minat_akan_Berita_Selebriti Untuk pengujian signifikan pengaruh antara variabel program infotainment Silet di RCTI (X) terhadap variabel minat akan berita selebriti (Y) dapat dilakukan dengan melihat tabel 4.13 anova variabel XY, sebagai berikut: Hipotesis H0 : Variabel Program Infotainment Silet di RCTI tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Minat akan Berita Selebriti. H1 : Variabel Program Infotainment Silet di RCTI berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Minat akan Berita Selebriti.

23 Dasar Pengambilan Keputusan Sig 0,05 H0 diterima Sig < 0,05 H0 ditolak Hasil Sig = 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima Kesimpulan Variabel Program Infotainment Silet di RCTI berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Minat akan Berita Selebriti. Tabel 4.14 Model Summary variabel XY Model Summary b Mod Std. Error of the Adjusted R Estimat R R Square Square e a a. Predictors: (Constant), Program_Infotainment_Silet_di_RCTI b. Dependent Variable: Minat_akan_Berita_Selebriti Angka R square pada tabel 4.14 model summary variabel XY adalah 0,764. Hal ini berarti variabel minat akan berita selebriti dipengaruhi oleh variabel program infotainment Silet di RCTI sebesar 76,4%. Sedangkan sisanya sebesar 23,6% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini.

24 Tabel 4.15 Coefficients variabel XY Coefficients a Standardize d Co effi Unstandardized Coefficients cie nts Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) Program_Infotainment_ Silet_di_RCTI a. Dependent Variable: Minat_akan_Berita_Selebriti Pada tabel 4.15 coefficients variabel XY menggambarkan persamaan regresi: Y = -0, ,996 X Dimana Y = Minat akan Berita Selebriti dan X = Program Infotainment Silet di RCTI. Dari persamaan regresi di atas, dapat disimpulkan: Konstanta sebesar -0,104 menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai dari variabel program infotainment Silet di RCTI (X), maka nilai variabel minat akan berita selebriti (Y) adalah -0,104.

25 Nilai variabel program infotainment Silet di RCTI adalah 0,996, menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat program infotainment Silet di RCTI akan meningkatkan tingkat minat akan berita selebriti.

26 Dari hasil pengolahan data, maka dapat diringkas sebagai berikut: Tabel 4.16 Ringkasan Hasil Olah Data Hubungan Variabel Korelasi Pengaruh Persamaan Regresi Uji Signifikan X Y 0,874 76,4% Y = -0, ,996 X Signifikan (sangat kuat) Hasil analisis dalam penelitian ini menggunakan program SPSS yaitu regresi sederhana. Dimana hasilnya dapat dilihat dalam bagan sebagai berikut: X 76, Y Gambar 4.8 Bagan Pengaruh X Terhadap Y Keterangan: Pengaruh variabel program infotainment Silet di RCTI (X) terhadap variabel minat akan berita selebriti (Y) adalah berpengaruh secara signifikan sebesar 76,4%. 4.8 Pembahasan Implikasi Penelitian Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan software SPSS, mengenai gambaran program infotainment Silet di RCTI

27 dan minat akan berita selebriti, diketahui bahwa seberapa besar pengaruh dari variabel bebas (program infotainment Silet di RCTI) terhadap variabel terikat (minat akan berita selebriti). Implikasi tersebut antara lain sebagai berikut, dari hasil analisis pengaruh antara variabel program infotainment Silet di RCTI terhadap variabel minat akan berita selebriti, dapat diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat (0,874) dan ada pengaruh yang signifikan yaitu sebesar 76,4%. Sedangkan sisanya 23,6% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat program infotainment Silet di RCTI, maka akan semakin tinggi pula tingkat minat akan berita selebriti. Sehingga perusahaan harus dapat lebih mempertahankan dan meningkatkan program infotainment Silet di RCTI agar minat akan berita selebriti juga dapat meningkat terutama pada butir pertanyaan 3 dan 8.