PENGATURAN ORGANISASI KERJA HOUSEKEEPING DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI DAPAT MENURUNKAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL, KELELAHAN, DAN MEMPERCEPAT WAKTU KERJA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGATURAN ORGANISASI KERJA HOUSEKEEPING DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI DAPAT MENURUNKAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL, KELELAHAN, DAN MEMPERCEPAT WAKTU KERJA"

Transkripsi

1 PENGATURAN ORGANISASI KERJA HOUSEKEEPING DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI DAPAT MENURUNKAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL, KELELAHAN, DAN MEMPERCEPAT WAKTU KERJA Angelin Tabita 1, Nyoman Adiutra 2, I Nyoman Sutarja 3 1. Mahasiswa Program Studi Magister Ergonomi Fisiologi Kerja Universitas Udayana 2. Staff Dosen Program Studi Magister Ergonomi Fisiologi Universitas Udayana 3. Staff Dosen Program Studi Magister Ergonomi Fisiologi Universitas Udayana tabita_92@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa erbaikan shift kerja ekerja housekeeing berbasis ergonomi daat menurunkan keluhan muskuloskeletal, menurunkan tingkat kelelahan, dan memerceat waktu kerja housekeeing. Perbaikan organisasi kerja dilakukan dengan menambah jumlah ekerja housekeeing saat membersihkan kamar tamu hotel. Pekerja housekeeing yang biasanya bekerja membersihkan setia kamar hotel sendiri, kini dijadwalkan untuk bekerja berdua, sehingga tugas yang harus dilakukan daat dibagi. Perubahan jadwal ini dilakukan tana erlu menambahkan ekerja baru, tetai menjadwalkan ulang ekerja yang sudah ada, sehingga ihak hotel tidak erlu mengeluarkan biaya tambahan untuk melakukan erbaikan shift kerja dengan endekatan ergonomi ini. Model rancangan yang digunakan adalah rancangan ekserimental treatment by subject design. Pengumulan data keluhan muskuloskeletal dan tingkat kelelahan dilakukan dengan teknik kuesioner, dan engumulan data waktu kerja dilakukan dengan enghitungan waktu secara langsung terhada 10 orang ekerja housekeeing laki - laki di Hotel Natya - Bali sebagai samel yang diilih secara acak. Pengujian dilakukan menggunakan uji normalitas data dan uji beda kemaknaan data dengan rogram SPSS versi 16 for Windows. Hasil dari analisis data menunjukkan rerata keluhan muskuloskeletal menurun 36,31%, dari 57,6 ± 2,59 ada Periode I menjadi 27,1 ± 2,47 ada Periode II ( < 0,05). Tingkat kelelahan setelah melakukan ekerjaan menurun 36,44%, dari 60,5 ± 2,55 ada Periode I menjadi 27,7 ± 3,23 ada Periode II ( < 0,05). Waktu kerja housekeeing lebih ceat 23,52%, dari 21,12 ± 0,06 menit ada Periode I menjadi 13,08 ± 0,03 menit ada Periode II ( < 0,05). Kata kunci: Organisasi Kerja, Perhotelan, Keluhan Muskuloskeletal, Kelelahan, Waktu Kerja. 39

2 ABSTRACT THE RESCHEDULE OF HOUSEKEEPING WORK SHIFTS BASED ON ERGONOMICS MAY DECREASE MUSCULOSKELETAL DISORDERS, DECREASE FATIGUE LEVEL, AND INCREASE WORK SPEED This study aims to arove that the reschedule of housekeeing work shifts based on ergonomics may decrease musculoskeletal disorders, decrease fatigue level, and increase work seed. The reschedule of Housekeeing work shifts conducted by adding more housekeeing workers when cleaning the rooms. The housekeeing formerly was cleaned each room by himself and now scheduled to work by two eole, so the task may be shared both. The hotel didn't needed to add new housekeeing workers, just need to reschedule the existing housekeeing, so that the hotel does not need to incur additional costs to conduct work shift with this ergonomic aroach. The research model is design exerimental treatment by subject design. The data of musculoskeletal disorders and fatigue level was collected by using a questionaire. The data of work seed was collected by using direct observation to 10 housekeeing workers in Natya Hotel - Bali, as a samle that randomly selected. The tests were conducted using normality test and significancy test with SPSS for Windows 16 th version. The results showed that the mean of musculoskeletal disorders in the first eriod was 57.6 ± 2.59 become 27.1 ± 2.47 in the second eriod ( < 0.05) or decrease by 36.31%. The mean of fatigue level in the first eriod was 60.5 ± 2.55 become 27.7 ± 3.23 in the second eriod ( < 0.05) or decrease by 36.44%. The work seed average in the first eriod was ± 0.06 minutes, while the second eriod was ± 0.03 minutes ( < 0,05) or increase by 23.52%. Keywords: Work Organisation, Hotel, Musculoskeletal Disorders, Fatigue Level, Work Seed. PENDAHULUAN Usaha di bidang erhotelan daat dikatakan sebagai salah satu usaha yang memegang eranan enting jika dijalankan di daerah ariwisata seerti Bali. Potensi usaha di bidang erhotelan membuat ersaingan semakin ketat karena semakin banyaknya usaha di bidang ini. Hotel Natya yang terletak di kawasan Kuta, meruakan salah satu hotel yang mengalami ersaingan. Hotel ini memiliki total 116 buah kamar. Untuk terus daat bersaing, elayanan yang baik dari ihak hotel sangatlah dierlukan agar daat memuaskan tamu hotel. Salah satu elayanan yang menjadi daya saing di erhotelan adalah elayanan kebersihan Bagian yang bertanggung jawab dalam kebersihan di kamar hotel adalah bagian housekeeing. Tuntutan yang tinggi akan kenyamanan dan kebersihan hotel dalam ariwisata Bali mengharuskan karyawan housekeeing memberikan elayanan terbaik bagi wisatawan (Prasetio dan Adiutra, 2016). Pekerja housekeeing yang ada di Hotel Natya semua adalah ekerja laki - laki dengan usia berada dalam rentang 20 tahun hingga 28 tahun. Housekeeing bekerja selama 8 jam sehari, dengan waktu istirahat selama 1 jam. Pekerja housekeeing dibagi dalam 3 shift kerja (shift agi, shift sore, dan shift malam) dan 1 shift libur secara bergiliran sesuai jadwal yang sudah ditetakan. Setia ekerja housekeeing bekerja 6 hari dalam 1 minggu dengan embagian shift 3 hari shift agi, 2 hari shift sore, dan 1 hari shift malam. Pekerjaan yang memiliki beban aling berat adalah ekerjaan housekeeing yang bekerja ada shift agi, karena housekeeing yang bekerja ada shift agi bertanggung jawab untuk membersihkan setia kamar tamu hotel, sesuai jadwal kebersihan yang ada. Hal tersebut menyebabkan jumlah ekerja housekeeing yang bekerja ada shift agi selalu lebih banyak jika dibandingkan jumlah ekerja yang bekerja ada shift lainnya. Total ekerja housekeeing yang 40

3 bekerja ada shift agi adalah 8 orang (6 orang bertugas membersihan dan meraikan kamar, 2 orang bertugas mobile), ekerja housekeeing yang bekerja ada shift sore dan shift malam masing - masing adalah 3 orang. Beban kerja dari ekerja housekeeing yang bekerja ada shift sore dan shift malam tidak terlalu berat, karena hanya bekerja saat ada ermintaan khusus dari tamu, baik untuk menyediakan kebutuhan - kebutuhan tertentu mauun untuk meraikan dan membersihkan kamar. Satu orang housekeeing yang bertugas di shift agi bertanggung jawab membersihkan 19 hingga 20 kamar hotel sendiri. Pembersihan kamar biasanya dimulai dari ukul WITA. Penghitungan waktu kerja yang dilakukan dengan engukuran waktu secara langsung, mendaatkan bahwa ekerja housekeeing yang membersihkan kamar tamu seorang diri rata - rata memerlukan waktu selama 21 menit untuk membersihkan 1 buah kamar tamu. Tuntutan untuk membersihkan 19 hingga 20 buah kamar seorang diri menjadi masalah untuk ekerja housekeeing karena membuat ekerja housekeeing harus bekerja dengan ceat. Mengingat Hotel Natya adalah hotel yang sering menerima tamu rombongan tour, maka tidak jarang banyak tamu yang check out secara bersamaan. Keterbatasan waktu kerja terkadang membuat ekerja housekeeing bekerja dengan tergesa - gesa. Masalah lain yang dihadai housekeeing adalah ekerja housekeeing terkadang merasa kelelahan dan merasa nyeri ada bagian tubuh tertentu karena ekerja harus terus bekerja tana memiliki cuku waktu istirahat. Ergonomi meruakan solusi yang daat diterakan untuk memerbaiki ermasalahan yang dihadai oleh ekerja houseekeeing.tujuannya dengan eneraan rinsi ergonomi akan tercita kondisi dan lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman, dan efisien (Manuaba, 1996). Sehingga daat mengurangi keluhan muskuloskeletal dan kelelahan ekerja housekeeing, serta daat memerceat waktu kerja. Perbaikan dalam organisasi kerja, berkaitan dengan jumlah ekerja housekeeing saat bertugas membersihkan kamar tamu hotel setelah tamu check out, yang disesuaikan dengan asek ergonomi adalah salah satu hal yang daat dilakukan untuk daat mengurangi keluhan muskuloskeletal dan kelelahan ekerja housekeeing, sekaligus daat memerceat waktu kerja. Perbaikan organisasi kerja yang dimaksud adalah ekerja housekeeing yang biasanya bekerja membersihkan setia kamar hotel sendiri, kini dijadwalkan untuk bekerja berdua, sehingga tugas kebersihan yang harus dilakukan di setia kamar hotel daat dibagi berdua. Perubahan jadwal ini dilakukan tana erlu menambahkan ekerja baru, tetai menjadwalkan ulang ekerja - ekerja yang sudah ada, sehingga ihak hotel tidak erlu mengeluarkan uang tambahan untuk melakukan erbaikan shift kerja dengan endekatan ergonomi ini. Jadwal direncanakan dengan memindahkan 1 ekerja shift sore dan 1 ekerja shift malam untuk bekerja di shift agi, jadi ada 10 orang bekerja di shift agi (8 orang bertugas membersihkan kamar, dan 2 orang bertugas mobile), dan masing - masing 2 orang bekerja di shift sore dan malam. Delaan orang yang bertugas membersihkan kamar di shift agi kemudian dibagi kedalam 4 kelomok, tia kelomok membersihkan 29 kamar. Pembagian tugas membersihkan kamar hotel yang dirancangkan untuk dikerjakan oleh 2 orang didasarkan ada lama waktu enyelesaian jenis ekerjaan. Pembagian tugas yang dirancangkan adalah ekerja A membuka tirai, menyalakan lamu, membersihkan samah, streeing bed, dan making bed. Di waktu bersamaan ekerja B membersihkan toilet. Kemudian ekerja A akan menyau dan mengeel lantai, sementara ekerja B melakukan ekerjaan mengela semua furniture yang ada. Hari berikutnya, ekerja A dan B teta akan melakukan ekerjaan dengan bagian yang sama untuk 15 kamar ertama, dan ekerja A dan B akan bertukar bagian ekerjaan untuk 14 kamar sisanya. Hari ke 3, ekerja B akan 41

4 melakukan ekerjaan yang dilakukan ekerja A dan sebaliknya, ekerja A akan melakukan ekerjaan yang dilakukan ekerja B di hari ertama. Pertukaran ekerjaan tersebut dilakukan agar setia ekerja memiliki embagian kerja yang sama, sehingga beban kerja juga sama. Peneraan ergonomi untuk memerbaiki kondisi organisasi kerja housekeeing dilakukan dengan sistemik, holistik, interdisiliner, dan artisiatori (SHIP Aroach). Pendekatan SHIP adalah suatu kajian ergonomi yang daat mengelola suatu aktivitas di temat kerja (Manuaba, 2005). Perubahan jadwal iniun telah dibicarakan dengan ihak hotel terkait. METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Rancangan ekserimental enelitian ini adalah rancangan sama subjek, karena keterbatasan jumlah oulasi. Washing Out Periode dierlukan guna meminimalkan efek yang masih ada sebelum erlakuan. Tujuan enelitian ini adalah membuktikan bahwa erbaikan shift kerja ekerja housekeeing berbasis ergonomi daat menurunkan keluhan muskuloskeletal, menurunkan tingkat kelelahan, dan daat memerceat ekerjaan housekeeing. Poulasi dan Samel Poulasi target dalam enelitian ini adalah semua ekerja housekeeing yang bekerja di hotel. Poulasi terjangkau dalam enelitian ini adalah ekerja housekeeing yang bekerja di Hotel Natya, Kuta. Jumlah oulasi adalah sebanyak 16 orang ekerja housekeeing dengan usia tahun. Teknik engambilan samel adalah random samling sederahana. Instrumen Penelitian Keluhan muskuloskletal ada subjek enelitian diukur dengan kuesioner Nordic Body Ma emat skala likert. Kelelahan diukur menggunakan kuesioner 30 item kelelahan dengan emat skala likert. Pengukuran keluhan muskuloskeletal dan kelelahan kerja dilakukan sebelum subjek melakukan ekerjaan dan setelah subjek melakukan ekerjaan membersihkan kamar hotel, baik ada eriode sebelum erlakuan mauun setelah erlakuan. Keceatan waktu kerja diukur dengan menggunakan stowatch, dengan cara engukuran langsung di temat kerja saat ekerja housekeeing sedang membersihkan kamar tamu hotel dan hasil yang didaat kemudian dirata - rata. HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Subjek Hasil analisis deskritif terhada karakteristik subjek housekeeing, terkait usia dan engalaman kerja subjek dinyatakan dalam Tabel 1. Tabel 1 Data Karakteristik Subjek No Variabel n Rerata SB Rentangan 1 Umur (th) 10 23,30 2, Pengalaman Kerja (bln) 10 16,2 5, Keterangan : SB : Simangan Baku Penelitian ini melibatkan 10 orang ekerja housekeeing laki - laki sebagai subjek. Subjek yang terlibat berusia 21 tahun hingga 26 tahun dengan rata - rata usia 23,30 ± 2,11 tahun, seerti terdaat ada Tabel 1. Seseorang memiliki kemamuan fisik maksimal ada rentang usia tahun dan setelah itu kemamuan fisik akan semakin menurun seiring bertambahnya usia (Grandjean, 2000). Pekerja housekeeing dalam enelitian ini sudah bekerja selama 8 bulan hingga 23 bulan dengan rerata 16,2 ±5,35 bulan. Menurut Hogelund dan Holm (2014) ekerja memerlukan waktu beradatasi dengan lingkungan kerja selama 3 hingga 6 bulan terhitung dari hari ertama bekerja. Kondisi Lingkungan Analisis kondisi lingkungan dierlukan untuk meyakinkan bahwa antara Periode I dan Periode II memiliki kondisi lingkungan kerja yang sama. Data dari kondisi lingkungan diuji normalitas dengan uji 42

5 Shairo-Wilk. Hasil engujian menunjukkan bahwa data kelembaban relatif dan intensitas cahaya memiliki distribusi yang normal ( > 0,05). Data suhu basah, suhu kering, kebisingan, dan sirkulasi udara tidak berdistribusi normal, sehingga engujian dilakukan dengan menggunakan uji Mann Whitney. Hasil engujian terdaat ada Tabel 2. Tabel 2 Uji Normalitas Data Lingkungan Kontrol Perlakuan 1 Suhu Kering 25,87 0,77 25,67 0,55 0,403 2 Suhu Basah 23,13 0,88 23,02 0,47 0,872 3 Kelembaban 79,37 4,98 79,85 3,95 0,868 Relatif 4 Kebisingan 56,9 2,5 58,1 2,1 0,122 5 Intensitas 252,07 2,02 251,18 1,67 0,068 Cahaya 6 Sirkulasi 0,04 0,06 0,03 0,06 0,280 Udara Keteranag : SB : Simangan Baku Pengukuran suhu basah, suhu kering, kelembaban relatif, kebisingan, intensitas cahaya, dan sirkulasi udara dalam elitian ini dilakukan setia satu jam sekali, dari ukul WITA di lokasi kerja, saat horsekeeing sedang bekerja. Hasil engukuran yang sudah disajikan ada Tabel 2 menunjukkan ada Periode I suhu basah yang ada adalah 23,13 ± 0,88 o C, suhu kering 25,87 ± 0,77 o C, kelembaban relatif 79,37 ± 4,98%, kebisingan 56,9 ± 2,5 db, intensitas cahaya 252,07 ± 2,02 lux, dan sirkulasi udara 0,04 ± 0,06 m / s. Periode II memiliki suhu basah 23,02 ± 0,47 o C, suhu kering 25,67 ± 0,55 o C, kelembaban relatif 79,85 ± 3,95%, kebisingan 58,1 ± 2,1 db, intensitas cahaya 251,18 ± 1,67 lux, dan sirkulasi udara 0,03 ± 0,06 m / s. Data - data dari engukuran tersebut tidak menunjukkan erbedaan kondisi lingkungan kerja yang berarti. Hal itu juga didukung dengan setia indikator yang memiliki nilai > 0,05. Menurut Manuaba (2004a) suhu yang nyaman untuk daerah trois adalah antara 22 o C hingga 28 o C dengan kelembaban relatif antara 70% hingga 80%. Hal tersebut menunjukkan suhu di lingkungan kerja yang ada adalah suhu yang nyaman untuk bekerja. Kelembaban yang ada di temat kerja cuku tinggi, namun masih berada dalam batas kelembaban relatif. Kebisingan di lingkungan kerja juga masih berada dalam batas yang ditetakan oleh Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidu No: Ke- 48/MENLH/11/1996, dimana tingkat kebisingan di lingkungan industri jasa tidak lebih dari 70 db. Pencahayaan di temat kerja, yang berasal dari encahayaan alami (sinar matahari yang masuk melalui jendela kaca) dan buatan (lamu) juga sudah memenuhi SNI mengenai konservasi energi ada sistem encahayaan, dimana encahayaan ada hotel yang disarankan adalah lux. Manuaba (2004b) menyatakan bahwa sirkulasi untuk udara didalam ruangan yang baik adalah tidak lebih dari 0,2 m / s, maka sirkulasi udara yang ada juga sudah sesuai. Lingkungan kerja meruakan salah satu faktor yang daat mendukung manusia dalam melaksanakan ekerjaannya dan mencaai hasil yang otimal dari ekerjaan tersebut (Ramadon, dkk., 2016). Rerata dari data - data yang ada tersebut, mulai dari suhu basah, suhu kering, kelembaban relatif, kebisingan, encahayaan, dan sirkulasi udara menunjukkan bahwa kondisi lingkungan kerja yang ada sudah daat dikatakan nyaman dan layak untuk bekerja di dalam ruangan itu. Kondisi lingkungan kerja housekeeing tersebut tidak memiliki damak yang tidak baik bagi kesehatan ekerja. Pekerja housekeeing bekerja ada kamar tamu hotel. Hal itu juga menunjukkan bahwa kondisi kamar tamu hotel layak dan nyaman untuk digunakan tamu. Keluhan Muskuloskeletal Data keluhan muskoloskeletal subjek adalah data subjektif yang dieroleh dari engisian kuesioner Nordic Body Ma dengan emat skala likert oleh subjek enelitian. Analisis keluhan muskuloskeletal dilakukan dalam 3 taha, yaitu uji normalitas data, dilanjutkan dengan erbandingan data keluhan muskuloskeletal sebelum bekerja dan terakhir erbandingan data keluhan muskuloskeletal setelah bekerja. 43

6 Uji normalitas data menggunakan engujian Shairo-Wilk dengan tingkat kemaknaan (α = 0,05). Hasil uji normalitas keluhan muskuloskeletal terdaat di Tabel 3. Tabel 3 Uji Normalitas Data Keluhan Muskuloskeletal n 1 Periode I Sebelum 10 0,625 2 Periode I Setelah 10 0,390 3 Periode II Sebelum 10 0,378 4 Periode II Setelah 10 0,250 Data uji normalitas terhada keluhan muskuloskeletal, terhada Periode I dan Periode II baik untuk saat sebelum bekerja mauun setelah bekerja menunjukkan nilai > 0,05. Nilai tersebut menyatakan bahwa semua data keluhan muskuloskeletal yang ada berdistribusi normal. Perbandingan data keluhan muskuloskeletal subjek sebelum bekerja dierlukan untuk menyatakan bahwa kondisi awal subjek sebelum bekerja, baik Periode I dan Periode II tidak memiliki erbedaan yang signifikan. Perbandingan ini juga dimaksudkan untuk daat memastikan bahwa erbedaan keluhan muskuloskeletal setelah bekerja nantinya benar - benar karena efek dari erlakuan, bukan dari faktor lainnya. Uji statistik yang digunakan adalah Indeendent Samle T Test. Hasil erbandingan keluhan muskuloskeletal sebelum bekerja tersaji ada Tabel 4. Tabel 4 Analisis Keluhan Muskuloskeletal Sebelum Periode I Periode II Keluhan 1 Muskulo 9,0 2,36 9,2 1,81 0,834 Skeletal Keteranag : SB : Simangan Baku Hasil analisis dengan Indeendent Samle T Test dieroleh nilai > 0,05, berarti kondisi awal subjek dari ke dua eriode tidak memiliki erbedaan yang signifikan. Perbedaan nilai rerata yang tidak signifikan menunjukkan jika kondisi muskuloskeletal subjek sebelum bekerja dari ke dua eriode adalah sama, sehingga kondisi awal subjek tidak memengaruhi hasil dari erlakuan yang diberikan. Damak dari adanya erlakuan yang diberikan keada subjek daat diketahui dengan membandingkan data keluhan muskuloskeletal dari Periode I dan Periode II setelah bekerja. Pengujian beda kemaknaan ini dilakukan dengan Indeendent Samle T Test. Hasil engujian data keluhan muskuloskeletal Periode I dan Periode II setelah bekerja daat dilihat ada Tabel 5. Tabel 5 Analisis Keluhan Muskuloskeletal Setelah Periode I Periode II Keluhan 1 Muskulo 57,6 2,59 27,1 2,47 0,00 Skeletal Keteranag : SB : Simangan Baku Data yang ada membuktikan terdaat erbedaan signifikan terhada keluhan muskuloskeletal Periode I dan Periode II setelah bekerja. Perbedaan terlihat dari nilai < 0,05. Data tersebut menunjukkan enurunan keluhan muskuloskeletal sebesar 36,31%, dan juga menunjukkan risiko dari ekerjaan yang tadinya berada dalam kategori risiko tinggi berkurang menjadi kategori risiko sedang (Tarwaka, 2015). Proses membersihkan sejumlah kamar tamu yang dilakukan sendiri membuat ekerja housekeeing bekerja dengan tenaga otot yang besar. Hal itu daat mendasari timbulnya rasa nyeri otot yang disebabkan oleh enimbunan asam laktat (Grandjean, 2000). Perlakuan yang diberikan, daat membuat emanfaatan tenaga otot ekerja housekeeing berkurang, sehingga rasa nyeri yang dirasakan ekerja juga menurun. Meskiun rasa nyeri yang dirasakan menurun dengan adanya erbaikan shift kerja berbasis ergonomi, namun masih ada bagian - bagian tubuh tertentu yang dirasa nyeri oleh ekerja housekeeing. Rasa nyeri ini daat disebabkan oleh sika kerja dan aktivitas kerja berulang yang tidak daat dihindarkan. Hasil yang dieroleh dari kuesioner menunjukkan beberaa bagian yang masih terasa nyeri adalah bagian bahu 44

7 kanan, ergelangan tangan kanan, dan bagian antat (buttock). Nyeri ada bahu dan ergelangan tangan daat dimungkinkan karena ekerjaan yang dilakukan banyak menggunakan aktivitas dari bahu dan ergelangan tangan. Nyeri yang dirasakan ada bagian antat (buttock) daat dikarenakan ekerja housekeeing banyak bekerja dengan sika kerja berdiri. Berdiri dalam jangka waktu lama daat menyebabkan terjadinya transfer beban dari tubuh bagian atas ke tubuh bagian bawah, sehingga terjadi rasa nyeri ada tubuh bagian bawah (Zander, dkk, 2004). Namun demikian, rasa nyeri yang dirasakan tidak setinggi saat sebelum adanya erlakuan. Hasil enelitian Purnomo (2007) yang dilakukan di Bantul menunjukkan sistem kerja dengan endekatan ergonomi total daat menurunkan keluhan muskuloskeletal ekerja sebesar 87,8%. Astawa (2010) dalam enelitiannya terkait dengan faktor - faktor yang berhubungan dengan keluhan nyeri inggang ada engerajin ukiran menyatakan bahwa salah satu enyebab rasa nyeri adalah waktu kerja. Kelelahan Kerja Kelelahan kerja diukur menggunakan kuesioner 30 Items Kelelahan. Analisis terhada data kelelahan kerja subjek dimulai dengan engujian normalitas data dan dilanjutkan dengan erbandingan data kelelahan sebelum bekerja serta erbandingan data kelelahan setelah bekerja. Uji normalitas juga dilakukan untuk data kelelahan kerja yang dieroleh. Pengujian Shairo-Wilk ada tingkat kemaknaan (α = 0,05) digunakan dalam engujian normalitas ini. Hasil uji normalitas kelelahan kerja ini disajikan dalam Tabel 6. Tabel 6 Uji Normalitas Data Kelelahan Kerja n 1 Periode I Sebelum 10 0,289 2 Periode I Setelah 10 0,105 3 Periode II Sebelum 10 0,140 4 Periode II Setelah 10 0,646 Data uji normalitas kelelahan kerja menunjukkan nilai > 0,05 untuk Periode I dan Periode II, baik saat sebelum melakukan ekerjaan mauun sesudah melakunan ekerjaan. Data yang dieroleh tersebut menunjukkan bahwa semua data kelelahan kerja yang ada memiliki distribusi normal dan daat langsung digunakan untuk engujian taha selanjutnya. Perbandingan data kelelahan kerja antara Periode I dan Periode II sebelum melakukan ekerjaan dierlukan untuk daat diastikan bahwa kondisi awal subjek sebelum bekerja tidak memiliki erbedaan secara signifikan. Hal lain yang ingin diastikan dengan erbandingan ini adalah erbedaan data kelelahan yang didaat setelah subjek melakukan ekerjaan nantinya benar - benar berasal dari erlakuan yang diberikan, bukan dari faktor - faktor lain. Indeendent Samle T Test digunakan dalam engujian statistik untuk erbandingan data kelelahan sebelum bekerja ini. Hasil erbandingan data kelelahan subjek sebelum melakukan ekerjaan daat dilihat dalam Tabel 7. Tabel 7 Analisis Kelelahan Kerja Sebelum Periode I Periode II 1 Kelelahan Kerja 8,9 2,23 8,7 1,57 0,820 Keteranag : SB : Simangan Baku Hasil engujian data kelelahan sebelum bekerja dengan menggunakan Indeendent Samle T Test menunjukkan nilai > 0,05. Hasil itu membuktikan bahwa kondisi awal subjek dari ke dua eriode tidak memiliki erbedaan yang signifikan sebelum melakukan ekerjaan, sehingga daat dikatakan bahwa kondisi kelelahan subjek sebelem bekerja tidak akan memengaruhi erbedaan data kelelahan yang didaat setelah subjek bekerja. Perbandingan data kelelahan setelah bekerja dilakukan untuk daat mengetahui damak dari erlakuan yang diberikan. Pengujian statistik yang digunakan dalam hal ini adalah Indeendent Samle T Test. Hasil engujian data kelelahan kerja Periode I dan 45

8 Periode II setelah bekerja daat dilihat ada Tabel 8. Tabel 8 Analisis Kelelahan Kerja Setelah Periode I Periode II 1 Kelelahan Kerja 60,5 2,55 27,7 3,23 0,000 Keteranag : SB : Simangan Baku Tabel 8 menunjukkan nilai < 0,05. Hal itu membuktikan jika terdaat erbedaan secara signifikan terhada kelelahan kerja dari Periode I dan Periode II setelah melakukan ekerjaan. Penurunan kelelahan setelah bekerja adalah sebesar 36,44%. Hal tersebut berarti dengan adanya embagian tugas housekeeing dalam membersihkan kamar hotel daat menurunkan kelelahan kerja. Kategori kelelahan subjek yang tadinya berada ada kategori tinggi juga menurun menjadi kelelahan dengan kategori sedang (Tarwaka, 2015). Penurunan kelelahan tersebut disebabkan ekerja memiliki waktu kerja lebih endek setelah ada erlakuan, sehingga waktu istirahat ekerja juga menjadi lebih anjang. Purnomo (2007) dalam enelitiannya menyatakan dengan erubahan sistem kerja, kelelahan ekerja menurun sebesar 29,25%. Hasil dari kuesioner menunjukkan tanda - tanda kelelahan yang masih dirasakan oleh ekerja housekeeing setelah bekerja sesudah adanya erlakuan adalah rasa kaku di bagian bahu, sering mengua, dan rasa nyeri di unggung. Pekerja yang sering mengua daat dimungkinkan karena ekerja mengangga ekerjaan yang dilakukan monoton dan juga saat bekerja tidak banyak komunikasi yang terjadi antar ekerja housekeeing walau bertugas berdua, karena masing - masing ekerja sibuk mengerjakan bagian tugasnya. Pekerjaan yang diangga monoton daat menyebabkan berkurangnya kemauan untuk bekerja (Grandjean, 2000). Kelelahan berua rasa kaku di bagian bahu dan rasa nyeri di unggung yang dirasakan meruakan kelelahan otot. Hal ini juga daat dikatakan serua dengan bagian yang dirasa nyeri ada data keluhan muskuloskeletal. Hasil enelitian ini sesuai dengan aa yang dikemukakan oleh Matthew (2010) bahwa salah satu cara untuk menanggulangi kelelahan adalah dengan mengontrol waktu kerja yang terlalu lama. Hasil enelitian Irwanti (2016) yang dilakukan di Hotel Puri Saron, Bali juga menyatakan bahwa elayanan internal berorientasi ergonomi, salah satunya dengan eneraan shift kerja dengan endekatan ergonomi artisiatori daat menurunkan kelelahan ekerja housekeeing hotel sebesar 33,5%. Keceatan Waktu Kerja Data keceatan waktu kerja juga diuji normalitasnya dahulu sebelum berlanjut ke engujian lainnya. Pengujian normalitas data waktu kerja dilakukan dengan menggunakan engujian Shairo-Wilk ada tingkat kemaknaan (α = 0,05). Tabel 9 menunjukkan hasil uji normalitas data terkait waktu kerja subjek. Tabel 9 Uji Normalitas Data Waktu Kerja n 1 Periode I 10 0,749 2 Periode II 10 0,118 Nilai > 0,05 dieroleh baik untuk Periode I mauun Periode II. Nilai yang ada tersebut menyatakan bahwa semua data waktu kerja yang dieroleh memiliki distribusi normal. Perbandingan data keceatan waktu kerja dari Periode I dan Periode II dilakukan agar damak dari erlakuan yang diberikan daat diketahui. Pengujian yang digunakan untuk erbandingan ini adalah Indeendent Samle T Test. Hasil erbandingan data keceatan waktu kerja Periode I dan Periode II dilihat ada Tabel 10. Tabel 10 Perbandingan Keceatan Waktu Kerja Kontrol Perlakuan Keceatan 1 Waktu Kerja 21,12 0,06 13,08 0,03 0,000 Keteranag : SB : Simangan Baku 46

9 Data tersebut membuktikan bahwa ada erbedaan secara signifikan terhada keceatan waktu kerja dari Periode I dan Periode II terkait keceatan waktu kerja. Hal tersebut daat dilihat dari nilai < 0,05. Hasil erbandingan data keceatan waktu kerja antara Periode I dan Periode II yang ada menunjukkan bahwa rerata waktu kerja Periode II menjadi lebih ceat jika dibandingkan dengan Periode I. Hal tersebut juga menunjukkan adanya eningkatan keceatan kerja sebesar 23,52%. Pekerja houskeeing selama ini biasanya memerlukan waktu 7 jam lebih untuk bekerja setia harinya. Hal tersebut membuat waktu istirahat ekerja berkurang dan tentunya waktu untuk bersosialisasi antar ekerja juga berkurang. Padahal bersosialisasi adalah salah satu hal enting yang juga harus dierhatikan. Perbaikan shift yang dilakukan membuat ekerja daat bekerja dengan rata - rata waktu 6 jam 30 menit dalam sehari. Waktu kerja yang lebih singkat daat membuat ekerja bekerja dengan tidak terburu - buru. Selain itu ekerjaan menjadi lebih roduktif dan ekerja juga memiliki lebih cuku waktu untuk beristirahat serta bersosialisasi dengan ekerja lain saat istirahat. Waktu istirahat yang cuku membuat beban kerja otot daat berkurang. Waktu untuk memersiakan lagi srai, handuk, dan eralatan - eralatan lain yang dibutuhkan untuk membersihkan dan meraikan kamar tamu hotel setelah jam istirahat siang ekerja juga lebih anjang. Hasil enelitian ini sejalan dengan enelitian yang sudah ernah dilakukan oleh Setiawan (2015) yang menunjukkan adanya erceatan waktu siklus roses sebesar 21,85% dengan menerakan desain organisasi kerja berbasis ergonomi. Pekerjaan membersihkan kamar tamu oleh housekeeing yang menjadi semakin ceat juga bisa menjadi sebuah keuntungan bagi ihak hotel. Keuntungan itu karena elayanan, khususnya embersihann kamar, yang diberikan keada tamu menjadi meningkat. Efisiensi dari ekerja housekeeing meruakan salah satu indeks enting yang daat memengaruhi ersaingan ada bisnis erhotelan (Hsu, dkk., 2011). Oleh sebab itu, kinerja housekeeing yang meningkat dan menjadi lebih baik daat juga meningkatkan keuasan dari tamu hotel yang mengina di hotel tersbut. SIMPULAN DAN SARAN Simulan Berdasarkan dari hasil analisis dan embahasan yang sudah dilakukan, maka daat disimulkan bahwa: 1. Perbaikan shift kerja ekerja housekeeing berbasis ergonomi daat menurunkan keluhan muskuloskeletal ada ekerja housekeeing sebesar 36,31%. 2. Perbaikan shift kerja ekerja housekeeing berbasis ergonomi daat menurunkan tingkat kelelahan ada ekerja housekeeing sebesar 36,44%. 3. Perbaikan shift kerja ekerja housekeeing berbasis ergonomi daat memerceat ekerjaan ekerja housekeeing sebesar 23,52%. Saran Saran yang daat diberikan adalah sebagai berikut: 1. Pengaturan organisasi kerja, khususnya terkait shift kerja berbasis ergonomi hendaknya daat diterakan juga di deartemen lain ada erhotelan karena daat menurunkan keluhan muskuloskeletal, kelelahan kerja, dan memerceat waktu kerja. Peneraannya diharakan daat disesuaikan dengan karakteristik deartemen tersebut. 2. Penelitian lain terkait eralatan kerja housekeeing dihara daat juga dilakukan guna mencitakan kondisi kerja yang lebih ergonomis. DAFTAR PUSTAKA 1. Astawa, M., Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Keluhan Nyeri Pinggang ada Pengerajin Ukiran di 47

10 Desa Tamak Siring, Kabuaten Gianyar. Karya Tulis Ilmiah. 2. Grandjean, E Fitting the Task to the Man. A Texbook of Occuational Ergonomic. New York: Taylor and Francis. 3. Hogelund, Jan dan Holm Anders Worker Adatation and Worklace Accommodations After the Onset of an Illness. IZA Journal of Labor Policy. DOI: / Hsu, Shih-Yun, Tu-Kuang Ho, Ju-Je Tsai, Chiung-Hsia Wang The Evaluation Mode of Hotel Housekeeing Management. African Journal of Business Management Vol. 5(34), Irwanti, Ni Ketut Dewi Pelayanan Internal Berorientasi Ergonomi Meningkatkan Kinerja Pramugaha Hotel (dissertation). Denasar: Program Studi Ilmu Kedokteran Universitas Udayana. 6. Manuaba, I.B.A Peneraan Ergonomi di Industri. Disamaikan ada Serasehan K3, Mei di Jakarta. 7. Manuaba, I.B.A. 2004a. Kontribusi Ergonomi dalam Pembangunan, dengan Acuan Khusus Bali. Dalam: Purwanto, W., Mulyati, G.T., dan Saroyo, P. Yogyakarta: Perhimunan Ergonomi Indonesia dan Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada Manuaba, I.B.A. 2004b. Total Aroach is a Must in Small and Medium Enterrise to Attain Sustainable Imrovement. Jurnal Ergonomi Indonesia. 5(2): Manuaba, I.B.A Ergonomi dalam Industri. Denasar: Penerbit Universitas Udayana. 10. Matthew, R. H Work Fatigue - Managing Concerns in Raid Renewal Highway Construction Projects (Article). Boulder: Deartment of Civil, Environmental and Architectural Engineering, University of Colorado. 11. Menteri Negara Lingkungan Hidu Baku Tingkat Kebisingan. Jakarta: Surat Keutusan Mentri Negara No: Ke. 48/MENLH/XI/ Prasetio, Renaldi dan I Nyoman Adiutra Hubungan Kemamuan Kerja dan Angka Mangkir Kerja Karyawan Hotel Bintang Tiga Bagian Housekeeing di Denasar (Thesis). Denasar: Bagian Ilmu Faal Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. 13. Purnomo, H Intervensi Ergonomi Total dalam Uaya Menurunkan Tingkat Keluhan Muskuloskeletal ada Tia Segmen Tubuh di Industri Gerabah Kasongan, Bantul. Prosiding Seminar Nasional TEKNOIN Inovasi Teknologi dalam Bisnis dan Industri: Peluang dan Tantangan UII, Yogyakarta. 14. Ramadon, Syahri, Yanti Pasmawati, Ch. Desi Kusmindari Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhada Produktivitas Kerja (Karya Ilmiah). Palembang: Universitas Bina Darma. 15. Standar Nasional Indonesia Konservasi Energi ada Sistem Pencahayaan. Available from: sisni.bsn.go.id/index.h?/sni_main/sni/ detail_sni/ Tarwaka Ergonomi Industri Dasar - Dasar Pengetahuan Ergonomi dan Alikasi di Temat Kerja.Edisi II dngan Revisi. Surakarta: Haraan Offset. 17. Zander, J.E., King P.M., Ezenwa B.N Influence of Flooring Conditions on Lower Leg Volume Following Prolonged Standing. International Journal of Industrial Ergonomics, 34,

PENGATURAN ORGANISASI KERJA HOUSEKEEPING

PENGATURAN ORGANISASI KERJA HOUSEKEEPING ABSTRAK PENGATURAN ORGANISASI KERJA HOUSEKEEPING DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI DAPAT MENURUNKAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL, KELELAHAN, DAN MEMPERCEPAT WAKTU KERJA Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa

Lebih terperinci

BEBAN KERJA DAN KELUHAN SISTEM MUSCULOSKELETAL PADA PEMBATIK TULIS DI KELURAHAN KALINYAMAT WETAN KOTA TEGAL

BEBAN KERJA DAN KELUHAN SISTEM MUSCULOSKELETAL PADA PEMBATIK TULIS DI KELURAHAN KALINYAMAT WETAN KOTA TEGAL C.13. Beban Kerja dan Keluhan Sistem Musculoskeletal pada Pembatik Tulis... (Siswiyanti) BEBAN KERJA DAN KELUHAN SISTEM MUSCULOSKELETAL PADA PEMBATIK TULIS DI KELURAHAN KALINYAMAT WETAN KOTA TEGAL Siswiyanti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan jumlah hotel. Dinas Pariwisata Bali mencatat jumlah hotel yang

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan jumlah hotel. Dinas Pariwisata Bali mencatat jumlah hotel yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kunjungan wisatawan ke Bali setiap tahun mengalami peningkatan yang pesat. Biro Pusat Statistik Bali 2014 mencatat pertumbuhan jumlah wisatawan yang datang

Lebih terperinci

PERBAIKAN PERAPEN PERAJIN GAMELAN DESA TIHINGAN KLUNGKUNG BALI DAPAT MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA PERAJIN

PERBAIKAN PERAPEN PERAJIN GAMELAN DESA TIHINGAN KLUNGKUNG BALI DAPAT MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA PERAJIN PERBAIKAN PERAPEN PERAJIN GAMELAN DESA TIHINGAN KLUNGKUNG BALI DAPAT MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA PERAJIN I Ketut Gde Juli Suarbawa I Ketut Bangse Program Studi Teknik Mesin, Politeknik Negeri Bali

Lebih terperinci

Volume VI Nomor 3, Agustus 2016 ISSN: Latar Belakag

Volume VI Nomor 3, Agustus 2016 ISSN: Latar Belakag PENDAHULUAN PENGARUH KONSELING MENGGUNAKAN LEMBAR BALIK DAN LEAFLET TERHADAP KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET BESI Niken Purbowati (Poltekkes Kemenkes Jakarta III) ABSTRAK Prevalensi anemia tertinggi

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. perlakuan yaitu melakukan pekerjaan midang dengan alat pemidangan

BAB V HASIL PENELITIAN. perlakuan yaitu melakukan pekerjaan midang dengan alat pemidangan BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Karakteristik Subjek Subjek dalam penelitian ini terdiri atas 20 orang sampel, dengan dua jenis perlakuan yaitu melakukan pekerjaan midang dengan alat pemidangan konvensional

Lebih terperinci

APLIKASI DISCOUNTED CASH FLOW PADA KONTROL INVENTORY DENGAN BEBERAPA MACAM KREDIT PEMBAYARAN SUPPLIER

APLIKASI DISCOUNTED CASH FLOW PADA KONTROL INVENTORY DENGAN BEBERAPA MACAM KREDIT PEMBAYARAN SUPPLIER Program Studi MMT-ITS, Surabaya Agustus 9 APLIKASI ISOUNTE ASH FLOW PAA KONTROL INVENTORY ENGAN BEBERAPA MAAM KREIT PEMBAYARAN SUPPLIER Hansi Aditya, Rully Soelaiman Manajemen Teknologi Informasi MMT -

Lebih terperinci

BAB VI PEMBAHASAN. Perbaikan Sikap Kerja Dan Penambahan Penerangan Lokal Menurunkan Keluhan

BAB VI PEMBAHASAN. Perbaikan Sikap Kerja Dan Penambahan Penerangan Lokal Menurunkan Keluhan BAB VI PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada BAB V tentang Perbaikan Sikap Kerja Dan Penambahan Penerangan Lokal Menurunkan Keluhan Muskuloskeletal, Kelelahan Mata Dan Meningkatkan

Lebih terperinci

UJIAN OSCE REGULER BERORIENTASI ERGONOMI MENINGKATKAN KINERJA PENGUJI DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR MATARAM ABSTRAK

UJIAN OSCE REGULER BERORIENTASI ERGONOMI MENINGKATKAN KINERJA PENGUJI DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR MATARAM ABSTRAK UJIAN OSCE REGULER BERORIENTASI ERGONOMI MENINGKATKAN KINERJA PENGUJI DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR MATARAM Iing; I Dewa Putu Sutjana; Ida Bagus Alit Swamardika Program Studi Magister

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental menggunakan rancangan

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental menggunakan rancangan BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimental menggunakan rancangan sama subjek (treatment by subjects design) (Bakta, 2000; Suryabrata, S. 2002). Rancangan

Lebih terperinci

BAB VI PEMBAHASAN. Ukuran Lukisan Berbeda Dalam Sebuah Ruang Pameran Terhadap Kelelahan

BAB VI PEMBAHASAN. Ukuran Lukisan Berbeda Dalam Sebuah Ruang Pameran Terhadap Kelelahan BAB VI PEMBAHASAN Berdasarkan hasil dan analisis hasil penelitian tentang Pengaruh Dua Ukuran Lukisan Berbeda Dalam Sebuah Ruang Pameran Terhadap Kelelahan secara umum dan Kenyamanan memandang dari Pengunjung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja. Ada beberapa jurusan di

BAB I PENDAHULUAN. dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja. Ada beberapa jurusan di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Politeknik Negeri Bali adalah lembaga yang menyelenggarakan pendidikan vokasional. Lulusan politeknik diharapkan sudah siap kerja sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan

Lebih terperinci

OPTIMISASI PENJADWALAN PERAWAT DENGAN GOAL PROGRAMMING: SEBUAH STUDI KASUS DI RUMAH SAKIT UMUM PADANGSIDIMPUAN ABSTRAK

OPTIMISASI PENJADWALAN PERAWAT DENGAN GOAL PROGRAMMING: SEBUAH STUDI KASUS DI RUMAH SAKIT UMUM PADANGSIDIMPUAN ABSTRAK Prosiding Semirata05 bidang MIPA BKS-PTN Barat Universitas Tanjungura Pontianak OPTIMISASI PENJADWALAN PERAWAT DENGAN GOAL PROGRAMMING: SEBUAH STUDI KASUS DI RUMAH SAKIT UMUM PADANGSIDIMPUAN Pratiwi Siregar

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS PENGELOMPOKKAN KECAMATAN DI KODYA SURABAYA BERDASARKAN VARIABEL-VARIABEL KEPENDUDUKAN, KESEHATAN DAN PENDIDIKAN

SKRIPSI ANALISIS PENGELOMPOKKAN KECAMATAN DI KODYA SURABAYA BERDASARKAN VARIABEL-VARIABEL KEPENDUDUKAN, KESEHATAN DAN PENDIDIKAN SKRIPSI ANALISIS PENGELOMPOKKAN KECAMATAN DI KODYA SURABAYA BERDASARKAN VARIABEL-VARIABEL KEPENDUDUKAN, KESEHATAN DAN PENDIDIKAN Oleh : Rengganis L. N. R 302 00 046 PENDAHULUAN Latar Belakang Penduduk

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN BBLR DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR 2016

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN BBLR DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR 2016 ANALISIS FAKT RISIKO KEJADIAN BBLR DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR 2016 Rahmawati STIKES Nani Hasanuddin Makassar Alamat koresondensi: Rahmaq320@gmail.com/085395118181 ABSTRAK BBLR adalah bayi dengan berat

Lebih terperinci

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap Anggrek RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap Anggrek RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado ARTIKEL PENELITIAN Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Keuasan Pasien di Dr. R. D. Analysis of Factors Correlated with Patient Satisfaction in The inatient Installation Anggrek of General Hosital

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persoalan jalur terendek (Shortest Path) meruakan suatu jaringan engarahan erjalanan dimana seseorang engarah jalan ingin menentukan jalur terendek antara dua kota

Lebih terperinci

Fator-Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Pemeriksaan Antenatal Care K4 di Puskesmas Sipatana Kota Gorontalo

Fator-Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Pemeriksaan Antenatal Care K4 di Puskesmas Sipatana Kota Gorontalo ARTIKEL PENELITIAN Fator-Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Pemeriksaan Antenatal Care K4 di Puskesmas Siatana Kota Gorontalo Factors Of Associated With The Visit Antenatal Care (ANC) K4 In Community

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. sama subjek ( treatment by subject design ) yang dikembangkan dalam bentuk

BAB IV METODE PENELITIAN. sama subjek ( treatment by subject design ) yang dikembangkan dalam bentuk BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimental, menggunakan rancangan sama subjek ( treatment by subject design ) yang dikembangkan dalam bentuk rancangan

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA TATELU KECAMATAN DIMEMBE KABUPATEN MINAHASA UTARA Wulan K. Nangley*, Grace D. Kandou*, Nancy S. H. Malonda* *Fakultas Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Telah dilakukan penelitian pada 53 pasien dengan polineuropati diabetika DM

BAB IV HASIL PENELITIAN. Telah dilakukan penelitian pada 53 pasien dengan polineuropati diabetika DM BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Subyek Penelitian Telah dilakukan enelitian ada 53 asien dengan olineuroati diabetika DM tie 2 yang berobat di oli Penyakit Saraf dan Poli Dalam RSUP Dr.Kariadi

Lebih terperinci

Analisis Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap A RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Analisis Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap A RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado ARTIKEL PENELITIAN Analisis Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Keuasan Pasien di Instalasi Rawat Ina A RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Analysis of Factors Correlated with Patient Satisfaction in The Inatient

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN 70 BAB V HASIL PENELITIAN Hasil dan analisis hasil pengamatan dan pengukuran terhadap variabel pada penelitian ini disajikan sebagai berikut : 5.1 Kondisi Subjek Penelitian 5.1.1 Analisis deskripsi karakteristik

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TIJAUA PUSTAKA Portofolio Saham Portofolio berarti sekumulan investasi, untuk kasus saham, berarti sekumulan investasi dalam bentuk saham. Proses embentukan orfolio saham terdiri dari mengidentifikasi

Lebih terperinci

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Jalan Bedah RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Jalan Bedah RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado ARTIKEL PENELITIAN Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Keuasan Pasien di Dr. R. D. Analysis of Factors Correlated with Patient Satisfaction in The Outatient Installation of Surgery General Hosital

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. 2010, didapatkan jumlah keseluruhan neonatus yang memenuhi kriteria inklusi

BAB V HASIL PENELITIAN. 2010, didapatkan jumlah keseluruhan neonatus yang memenuhi kriteria inklusi BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Karakteristik ibu dan neonatus Pengambilan samel dilakukan ada bulan Maret 2009 samai Aril 2010, didaatkan jumlah keseluruhan neonatus yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak

Lebih terperinci

SARANA KERJA YANG TIDAK ERGONOMIS MENINGKATKAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA GARMENT DI BALI

SARANA KERJA YANG TIDAK ERGONOMIS MENINGKATKAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA GARMENT DI BALI 1 SARANA KERJA YANG TIDAK ERGONOMIS MENINGKATKAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA GARMENT DI BALI Oleh: Solichul Hadi A. Bakri dan Tarwaka Ph.=62 812 2589990 e-mail: shadibakri@astaga.com Abstrak Industri

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. variabel umur, berat badan, tinggi badan, dan indeks massa tubuh disajikan pada. Tabel 5.1 Data Karakteristik Fisik Subjek

BAB V HASIL PENELITIAN. variabel umur, berat badan, tinggi badan, dan indeks massa tubuh disajikan pada. Tabel 5.1 Data Karakteristik Fisik Subjek BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Kondisi Subjek 5.1.1 Analisis Karakteristik Fisik Subjek Hasil analisis deskriptif terhadap data karakteristik subjek yang meliputi variabel umur, berat badan, tinggi badan,

Lebih terperinci

Dwi Rohmadi Mustofa, Ide Lia Marzuki,Ihsan Mustofa Jl. Raya Wonokriyo Gadingrejo Pringsewu Abstract.

Dwi Rohmadi Mustofa, Ide Lia Marzuki,Ihsan Mustofa Jl. Raya Wonokriyo Gadingrejo Pringsewu   Abstract. PENINGKATAN KINERJA GURU MELALUI SUPERVISI PENGAWAS SATUAN PENDIDIKAN DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (STUDI KASUS PADA SMA MA ARIF NU 5 PURBOLINGGO KABUPATEN LAMPUNG TIMUR) Dwi Rohmadi Mustofa, Ide Lia

Lebih terperinci

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan Martabak Mercon

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan Martabak Mercon 1 Analisis aktor-aktor yang Memengaruhi Keuasan Pelanggan Martabak Mercon Billy Tri Budiartha, Kresnayana Yahya Jurusan Statistika, akultas MIPA, Institut Teknologi Seuluh Noember (ITS) Jalan Arief Rahman

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA Umiati a, Badar Kirwono b, Dwi Astuti a a Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan UMS Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan Surakarta

Lebih terperinci

Simposium Nasional RAPI XIII FT UMS ISSN

Simposium Nasional RAPI XIII FT UMS ISSN ASSESSMENT KEBOSANAN KERJA KARYAWAN SEBAGAI DASAR EVALUASI KINERJA ASPEK TASK, ORGANISASI DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN; STUDI KASUS DI KAWASAN INDUSTRI TANGERANG-BANTEN Wahyu Susihono 1,2 1 Konsentrasi Egonomi

Lebih terperinci

Sri Lestari Kartikawati, Endang Sutedja, Dzulfikar DLH ABSTRAK

Sri Lestari Kartikawati, Endang Sutedja, Dzulfikar DLH ABSTRAK PENGARUH KELAS IBU BALITA TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN KETERAMPILAN IBU BALITA DALAM MERAWAT BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKARASA KOTA BANDUNG ABSTRAK Sri Lestari Kartikawati, Endang

Lebih terperinci

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap F RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap F RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado ARTIKEL PENELITIAN Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Keuasan Pasien di Instalasi Rawat Manado Analysis of Factors Correlated with Patient Satisfaction in The Hosital Inatient F General Hosital

Lebih terperinci

* Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado * Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

* Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado * Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado FAKTOR-FAKTOR YAG BERHUBUGA DEGA KEPUTUSA PEMILIHA TEMPAT BERSALI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PERAWATA KECAMATA IBU KABUPATE HALMAHERA BARAT PROPISI MALUKU UTARA Siska ova Sibua*, D. V. Rombot* * Program

Lebih terperinci

PETA KENDALI R ADAPTIF SEBAGAI ALTERNATIF PETA KENDALI R SHEWHART DALAM MENDETEKSI PERGESERAN KECIL PADA VARIANS

PETA KENDALI R ADAPTIF SEBAGAI ALTERNATIF PETA KENDALI R SHEWHART DALAM MENDETEKSI PERGESERAN KECIL PADA VARIANS PETA KENDALI R ADAPTIF SEBAGAI ALTERNATIF PETA KENDALI R SHEWHART DALAM MENDETEKSI PERGESERAN KECIL PADA VARIANS Adative R Control Chart as Alternative Shewhart R Control Chart in Detecting Small Shifts

Lebih terperinci

PROSIDING ISSN: PM-32 ANALISI KESULITAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSAMAAN DIFERENSIAL

PROSIDING ISSN: PM-32 ANALISI KESULITAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSAMAAN DIFERENSIAL PM-32 ANALISI KESULITAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSAMAAN DIFERENSIAL Sumargiyani 1), Muhammad Iqna Hibatallah 2), Universitas Ahmad Dahlan 1),2) sumargiyani04@yahoo.om, iqnaunyu@gmail.om

Lebih terperinci

Seminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri 2017 ISSN ITN Malang, 4 Pebruari 2017

Seminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri 2017 ISSN ITN Malang, 4 Pebruari 2017 Seminar Nasional Inovasi Dan Alikasi Teknologi Di Industri 207 ISSN 2085-428 ITN Malang, 4 Pebruari 207 ANALISA PEMILIHAN ALTERNATIF EKSEKUSI PROYEK PENINGKATAN KINERJA FASILTAS PENGUJIAN SUMUR MINYAK

Lebih terperinci

PROSIDING ISSN: PM-20 ANALISIS KESULITAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSAMAAN DIFERENSIAL

PROSIDING ISSN: PM-20 ANALISIS KESULITAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSAMAAN DIFERENSIAL PM-20 ANALISIS KESULITAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSAMAAN DIFERENSIAL Sumargiyani 1) Muhammad Iqna Hibatallah 2) Universitas Ahmad Dahlan 1)2) sumargiyani04@yahoo.om iqnaunyu@gmail.om Abstrak

Lebih terperinci

ASUPAN MAKANAN DAN PERTUMBUHAN BADUTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JUMPANDANG BARU KOTA MAKASSAR

ASUPAN MAKANAN DAN PERTUMBUHAN BADUTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JUMPANDANG BARU KOTA MAKASSAR ASUPAN MAKANAN DAN PERTUMBUHAN BADUTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JUMPANDANG BARU KOTA MAKASSAR Sri Syatriani 1, Muliati 2 1 Dosen STIK MAKASSAR 2 Peminatan Gizi STIK Makassar Abstract Background: Growth

Lebih terperinci

basah, kelembaban relatif serta gerakan angin pada desain interior lama dan ergodesain

basah, kelembaban relatif serta gerakan angin pada desain interior lama dan ergodesain 100 Data pada Tabel 5.1 menunjukkan intensitas cahaya, suhu kering dan suhu basah, kelembaban relatif serta gerakan angin pada desain interior lama dan ergodesain interior berbeda bermakna atau tidak sama

Lebih terperinci

HUBUNGAN BEBAN KERJA, POSTUR DAN DURASI JAM KERJA DENGAN KELUHAN NYERI LEHER PADA PORTER DI PELABUHAN PENYEBERANGAN FERRY MERAK-BANTEN

HUBUNGAN BEBAN KERJA, POSTUR DAN DURASI JAM KERJA DENGAN KELUHAN NYERI LEHER PADA PORTER DI PELABUHAN PENYEBERANGAN FERRY MERAK-BANTEN HUBUNGAN BEBAN KERJA, POSTUR DAN DURASI JAM KERJA DENGAN KELUHAN NYERI LEHER PADA PORTER DI PELABUHAN PENYEBERANGAN FERRY MERAK-BANTEN Setyowati*), Baju Widjasena**), Siswi Jayanti**) *) Mahasiswa Fakultas

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Metode Kerja Berorientasi Ergonomi, Kualitas Kesehatan, Produktivitas, Penghasilan Pekerja.

ABSTRAK. Kata kunci : Metode Kerja Berorientasi Ergonomi, Kualitas Kesehatan, Produktivitas, Penghasilan Pekerja. ABSTRAK METODE KERJA BERORIENTASI ERGONOMI PADA PROSES PENGELAPAN KALENG SARDEN MENINGKATKAN KUALITAS KESEHATAN, PRODUKTIVITAS, DAN PENGHASILAN PEKERJA DI PT.BMP NEGARA Kegiatan industri berkembang dari

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS ORGANISASI PELAYANAN KEPERAWATAN BERDASARKAN KOMUNIKASI, PENGAMBILAN KEPUTUSAN, SOSIALISASI KARIR, DAN JENJANG KARIR

EFEKTIVITAS ORGANISASI PELAYANAN KEPERAWATAN BERDASARKAN KOMUNIKASI, PENGAMBILAN KEPUTUSAN, SOSIALISASI KARIR, DAN JENJANG KARIR EFEKTIVITAS ORGANISASI PELAYANAN KEPERAWATAN BERDASARKAN KOMUNIKASI, PENGAMBILAN KEPUTUSAN, SOSIALISASI KARIR, DAN JENJANG KARIR Ridwan 1,2*, Dewi Irawaty 3, Sutanto P. Hastono 4 1. Akademik Keerawatan

Lebih terperinci

Penerapan Multivariate Exponentially Weighted Moving Average Control Chart Pada Proses Pembuatan Boiler di PT. ALSTOM ESI Surabaya

Penerapan Multivariate Exponentially Weighted Moving Average Control Chart Pada Proses Pembuatan Boiler di PT. ALSTOM ESI Surabaya 1 Peneraan Multivariate Exonentially Weighted Moving Average Control Chart Pada Proses Pembuatan Boiler di PT. ALSTOM ESI Surabaya R. Candra Dewantara (1), Dr. Muhammad Mashuri, M.T. () Jurusan Statistika,

Lebih terperinci

MODIFIKASI GEBOTAN BERORIENTASI ERGONOMI MENINGKATKAN KINERJA PETANI WANITA PERONTOK PADI DI SUBAK MARGAYA DESA PEMECUTAN KELOD KODYA DENPASAR

MODIFIKASI GEBOTAN BERORIENTASI ERGONOMI MENINGKATKAN KINERJA PETANI WANITA PERONTOK PADI DI SUBAK MARGAYA DESA PEMECUTAN KELOD KODYA DENPASAR MODIFIKASI GEBOTAN BERORIENTASI ERGONOMI MENINGKATKAN KINERJA PETANI WANITA PERONTOK PADI DI SUBAK MARGAYA DESA PEMECUTAN KELOD KODYA DENPASAR I Made Rasna¹; Ketut Tirtayasa²; I Made Sutajaya³ imaderasna@yahoo.com¹

Lebih terperinci

PEMODELAN PENJADWALAN MATA PELAJARAN DENGAN INTEGER PROGRAMMING

PEMODELAN PENJADWALAN MATA PELAJARAN DENGAN INTEGER PROGRAMMING PEMODELAN PENJADWALAN MATA PELAJARAN DENGAN INTEGER PROGRAMMING Dian Permata Sari, Sri Setyaningsih, dan Fitria Virgantari. Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

MAKALAH SEMINAR PENDIDIKAN MATEMATIKA PENARIKAN AKAR PANGKAT TIGA DARI BILANGAN BULAT DENGAN HASIL HAMPIRAN

MAKALAH SEMINAR PENDIDIKAN MATEMATIKA PENARIKAN AKAR PANGKAT TIGA DARI BILANGAN BULAT DENGAN HASIL HAMPIRAN MAKALAH SEMINAR PENDIDIKAN MATEMATIKA PENARIKAN AKAR PANGKAT TIGA DARI BILANGAN BULAT DENGAN HASIL HAMPIRAN OLEH LUKMANUDIN D07.090.5 PROGRAM STUDY PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Kerangka Pemikiran Penelitian ini dimulai dengan adanya ermasalahan yang ditemukan oleh enulis yakni mengenai validitas CAPM di dalam engalikasiannya terhada engukuran

Lebih terperinci

Analisis Faktor Faktor Yang Berpengaruh Pada Loyalitas Pelanggan Dengan Mengunakan Metode Jaringan Saraf Tiruan Untuk Pengambilan Keputusan Hotel XYZ

Analisis Faktor Faktor Yang Berpengaruh Pada Loyalitas Pelanggan Dengan Mengunakan Metode Jaringan Saraf Tiruan Untuk Pengambilan Keputusan Hotel XYZ 59 Analisis Faktor Faktor Yang Berengaruh Pada Loyalitas Pelanggan Dengan Mengunakan Metode Jaringan Saraf Tiruan Untuk Pengambilan Keutusan Hotel XYZ Wiwik Anggraeni, Jurusan Sistem Informasi ITS, Surabaya,

Lebih terperinci

Kata Kunci: Sistem Informasi, Pengukuran Kinerja Sistem, TRADE, Prototyping, TUKAB

Kata Kunci: Sistem Informasi, Pengukuran Kinerja Sistem, TRADE, Prototyping, TUKAB ANALISA KINERJA SISTEM INFORMASI TUKAR UANG KARTAL ANTAR BANK (TUKAB) PADA KANTOR PELAYANAN KAS BRI PATTIMURA SEMARANG Dhany Andhyka 1, Wellia Shinta Sari 2 1,2 Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komuter,

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Rancangan yang digunakan dalam penelitian eksperimen ini adalah

BAB IV METODE PENELITIAN. Rancangan yang digunakan dalam penelitian eksperimen ini adalah BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Rancangan yang digunakan dalam penelitian eksperimen ini adalah rancangan randomized pre and post test control group design. Bagan rancangan ini dapat

Lebih terperinci

ISSN : Muchsin, Haryono, Rosyidah Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

ISSN : Muchsin, Haryono, Rosyidah Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta ISSN : 1978-0575 154 HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA DENGAN TEKANAN DARAH PEKERJA WANITA TERPAPAR BISING SHIFT PAGI DI BAGIAN WEAVING (TENUN) AGUNG SAPUTRA TEX PIYUNGAN BANTUL YOGYAKARTA Muchsin, Haryono,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan. hidupnya, dan hampir sebagian besar dari waktunya dihabiskan di tempat

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan. hidupnya, dan hampir sebagian besar dari waktunya dihabiskan di tempat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dituntut untuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dan hampir sebagian besar dari waktunya dihabiskan di tempat kerja. Lingkungan tempat kerja merupakan

Lebih terperinci

ANALISA PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GULA KRISTAL PUTIH DENGAN METODE SEVEN TOOLS Lailatus Sholiha, Achmad Syaichu 6

ANALISA PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GULA KRISTAL PUTIH DENGAN METODE SEVEN TOOLS Lailatus Sholiha, Achmad Syaichu 6 ANALISA PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GULA KRISTAL PUTIH DENGAN METODE SEVEN TOOLS Lailatus Sholiha, Achmad Syaichu 6 Abstrak: Adanya MEA dan rencana swasembada gula nasional tahun 019 yang mengharuskan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil pengolahan dan analisa data maka dapat ditarik kesimpulan dan saran-saran yang diharapkan dapat menjadi masukan yang bermanfaat bagi perusahaan sebagai dasar peningkatan

Lebih terperinci

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 3, September 2017 ISSN

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 3, September 2017 ISSN ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN SAESAR DI RSUD DR.M.HAULUSSY AMBON Mintje M.Nendissa (Poltekkes Kemenkes Maluku) ABSTRAK Kematian ibu daat disebabkan karena kehamilan dan ersalinan ibu

Lebih terperinci

Biaya Modal (Cost of Capital)

Biaya Modal (Cost of Capital) Bahan Ajar : Manajemen Keuangan II Digunakan untuk melengkai buku wajib Disusun oleh: Nila Firdausi Nuzula Biaya Modal (Cost of Caital) Caital Budgeting dan Cost of Caital (CoC) meruakan dua konse yang

Lebih terperinci

PERBEDAAN KEPUTUSAN MEMBELI NETBOOK DENGAN KEPUTUSAN MEMBELI NOTEBOOK

PERBEDAAN KEPUTUSAN MEMBELI NETBOOK DENGAN KEPUTUSAN MEMBELI NOTEBOOK 1 PERBEDAAN KEPUTUSAN MEMBELI NETBOOK DENGAN KEPUTUSAN MEMBELI NOTEBOOK (Studi kasus ada Mahasiswa Program Studi Pendidikan EkonomiFKIP Universitas Jember angkatan tahun 2011, 2012, 2013) The Difference

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. rancangan sama subjek ( treatment by subject design) (Hadi,1995; Bakta, 2000).

BAB IV METODE PENELITIAN. rancangan sama subjek ( treatment by subject design) (Hadi,1995; Bakta, 2000). 47 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental, dengan menggunakan rancangan sama subjek ( treatment by subject design) (Hadi,1995; Bakta, 2000).

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS RANTAI MARKOV PADA PERAMALAN PANGSA PASAR

BAB III ANALISIS RANTAI MARKOV PADA PERAMALAN PANGSA PASAR BAB III ANALISIS RANTAI MARKOV PADA PERAMALAN PANGSA PASAR Berdasarkan ada bab sebelumnya, ada bab ini akan dijelaskan enetaan atribut-atribut (keseakatan istilah) yang akan digunakan, serta langkah-langkah

Lebih terperinci

HUBUNGAN BAURAN PEMASARAN DENGAN KEPUTUSAN MEMILIH BEROBAT DI POLIKLINIK AMBUN PAGI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012 Delsa Dezolla *

HUBUNGAN BAURAN PEMASARAN DENGAN KEPUTUSAN MEMILIH BEROBAT DI POLIKLINIK AMBUN PAGI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012 Delsa Dezolla * ARTIKEL PENELITIAN HUBUNGAN BAURAN PEMASARAN DENGAN KEPUTUSAN MEMILIH BEROBAT DI POLIKLINIK AMBUN PAGI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012 Delsa Dezolla * ABSTRAK Bauran emasaran adalah seerangkat alat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk berkunjung ke suatu negara. Permintaan pariwisata biasanya diukur dari segi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk berkunjung ke suatu negara. Permintaan pariwisata biasanya diukur dari segi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Permintaan Pariwisata Pariwisata mamu mencitakan ermintaan yang dilakukan oleh wisatawan untuk berkunjung ke suatu negara. Permintaan ariwisata biasanya diukur dari segi jumlah

Lebih terperinci

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: NIKI WINDA RUKMINI NPM:

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: NIKI WINDA RUKMINI NPM: ARTIKEL PENELITIAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK MELALUI METODE INKUIRI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 33 PADANG OLEH: NIKI WINDA RUKMINI NPM: 1110013111008

Lebih terperinci

BAB VI PEMBAHASAN. Hasil analisis penelitian tentang pengecatan plafon menggunakan tangkai

BAB VI PEMBAHASAN. Hasil analisis penelitian tentang pengecatan plafon menggunakan tangkai 81 BAB VI PEMBAHASAN Hasil analisis penelitian tentang pengecatan plafon menggunakan tangkai pegangan roller cat yang telah dimodifikasi menurunkan beban kerja, keluhan muskuloskeletal, kelelahan serta

Lebih terperinci

HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT

HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT Rachmawati Rachim 1, Abd. Rahman Kadir 2, Werna Nontji 3 1 Jurusan Keerawatan Poltekkes Kemenkes Mamuju, 2 Fakultas

Lebih terperinci

ABSTRAK

ABSTRAK PERBEDAAN PEMBERIAN SENAM HAMIL DAN MASSAGE DENGAN SENAM HAMIL DAN TAPPING TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS FUNGSIONAL PADA IBU HAMIL TRIMESTER III YANG MENGALAMI NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK DI UNIT VERLOS

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN. kemunduran, hal ini disebabkan karena proses midang selama ini dilakukan

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN. kemunduran, hal ini disebabkan karena proses midang selama ini dilakukan BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1. Kerangka Berpikir Proses produksi kain endek tiga tahun belakangan ini mengalami kemunduran, hal ini disebabkan karena proses midang selama

Lebih terperinci

SUMMARY HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DAN LINGKUNGAN LUAR RUMAH DENGAN KEJADIAN MALARIA DI DESA KAIDUNDU KECAMATAN BULAWA KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN 2013

SUMMARY HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DAN LINGKUNGAN LUAR RUMAH DENGAN KEJADIAN MALARIA DI DESA KAIDUNDU KECAMATAN BULAWA KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN 2013 SUMMARY HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DAN LINGKUNGAN LUAR RUMAH DENGAN KEJADIAN MALARIA DI DESA KAIDUNDU KECAMATAN BULAWA KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN 2013 Ariyanto Pakaya NIM 811409138 Program study Kesehatan

Lebih terperinci

Jenis Pekerjaan Utama Responden di Lokasi Studi.

Jenis Pekerjaan Utama Responden di Lokasi Studi. Deskrisi Rinci Rona Lingkungan Hidu Awal dengan nelayan juragan dan buruh nelayan (10,06%) juga termasuk ke dalam jenis mata encaharian yang akan terkena damak langsung dari adanya rencana usaha dan/atau

Lebih terperinci

ANALISIS PERBAIKAN POSTUR KERJA DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA HOME INDUSTRY JKS SNACK & CATERING DI SERANG-BANTEN

ANALISIS PERBAIKAN POSTUR KERJA DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA HOME INDUSTRY JKS SNACK & CATERING DI SERANG-BANTEN Journal Industrial Manufacturing Vol. 3, No. 1, Januari 2018, pp. 51-56 P-ISSN: 2502-4582, E-ISSN: 2580-3794 ANALISIS PERBAIKAN POSTUR KERJA DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA HOME INDUSTRY JKS SNACK & CATERING

Lebih terperinci

ABSTRACT. : Unmet need, Family Planning

ABSTRACT. : Unmet need, Family Planning HUBUNGAN BEBERAPA FAKTOR PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DENGAN UNMET NEED KELUARGA BERENCANA (KB) DI DESA PENUNGKULAN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2016 Sulikhah, Djoko Nugroho, Yudhy Dharmawan

Lebih terperinci

PERBEDAAN JARAK PANDANG PEKERJA CANTING BATIK PADA BEBERAPA WAKTU KERJA DI KAMPUNG BATIK SEMARANG

PERBEDAAN JARAK PANDANG PEKERJA CANTING BATIK PADA BEBERAPA WAKTU KERJA DI KAMPUNG BATIK SEMARANG PERBEDAAN JARAK PANDANG PEKERJA CANTING BATIK PADA BEBERAPA WAKTU KERJA DI KAMPUNG BATIK SEMARANG Septi Nova Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Semarang Email : septinova10@gmail.com

Lebih terperinci

Keywords : Bank Waste, Community Participation, Characteristics, Enabling Supporting

Keywords : Bank Waste, Community Participation, Characteristics, Enabling Supporting FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM BANK SAMPAH DI KELURAHAN BINJAI KECAMATAN MEDAN DENAI KOTA MEDAN TAHUN 2013 Sarah Patumona Manalu 1, Indra Chahaya 2 dan Irnawati

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: a. Meja dan Kursi yang dirancang terbukti menurunkan keluhan kedua operator

Lebih terperinci

Dika Dwi Muharahman*, Nurul Gusriani, Elis Hertini. Departemen Matematika, Universitas Padjadjaran *E mail:

Dika Dwi Muharahman*, Nurul Gusriani, Elis Hertini. Departemen Matematika, Universitas Padjadjaran *E mail: Perubahan Perilaku Pengguna nstant Messenger dengan Menggunakan Analisis Koresondensi Bersama (Studi Kasus Mahasiswa di Program Studi S-1 Matematika FMPA Unad) Dika Dwi Muharahman*, Nurul Gusriani, Elis

Lebih terperinci

Julia Alistawaty Purba 1, Erna Mutiara 2, Heru Santosa 2 ABSTRACT

Julia Alistawaty Purba 1, Erna Mutiara 2, Heru Santosa 2 ABSTRACT FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMENUHAN HAK-HAK REPRODUKSI DALAM BER-KELUARGA BERENCANA PADA WANITA PASANGAN USIA SUBUR YANG BEKERJA DI RUMAH SAKIT UMUM MATERNA MEDAN TAHUN 2013 Julia Alistawaty Purba

Lebih terperinci

Optimisasi Penjadwalan Perawat Dengan Program Gol Linear

Optimisasi Penjadwalan Perawat Dengan Program Gol Linear Jurnal Sains Matematika dan Statistika Vol. No. Juli 05 ISSN 460-454 Otimisasi Penjadwalan Perawat Dengan Program Gol Linear Pratiwi Siregar Habibis Saleh M.D.H. Gamal 3 Jurusan Matematika Fakultas Matematika

Lebih terperinci

PEMODELAN KETERTINGGALAN DAERAH DI INDONESIA MENGGUNAKAN ANALISIS DISKRIMINAN

PEMODELAN KETERTINGGALAN DAERAH DI INDONESIA MENGGUNAKAN ANALISIS DISKRIMINAN M-20 PEMODELAN KETERTINGGALAN DAERAH DI INDONESIA MENGGUNAKAN ANALISIS DISKRIMINAN Titi Purwandari, Yuyun Hidayat 2,2) Deartemen Statistika FMIPA Universitas Padjadjaran, email : titiurwandari@yahoo.com,

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental, dengan Treatment by

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental, dengan Treatment by BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimental, dengan Treatment by subject design. Jumlah sampel 20 orang menjadi subjek pada periode satu dan juga pada

Lebih terperinci

Pengontrolan Kualitas Statistika pada Proses Produksi Woven Poly Propelene (WPP) Menggunakan Metode Diagram Kontrol Improved Generalized Variance

Pengontrolan Kualitas Statistika pada Proses Produksi Woven Poly Propelene (WPP) Menggunakan Metode Diagram Kontrol Improved Generalized Variance Pengontrolan Kualitas Statistika ada Proses Produksi Woven Poly Proelene (WPP) Menggunakan Metode Diagram Kontrol Imroved Generalized Variance Ulil Azmi (3080004) ), Sri Mumuni Retnaningsih ) ) Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sampling, (e) Validitas dan Reliabilitas, (f) Metode analisis data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sampling, (e) Validitas dan Reliabilitas, (f) Metode analisis data BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada embahasan dalam metode enelitian ini akan menguraikan mengenai (a) Identifikasi variabel enelitian, (b) Defenisi oerasional variabel enelitian, (c)metode engumulan data,

Lebih terperinci

Kajian Penambahan Kadar Fly Ash sebagai Pengganti Semen terhadap Kinerja Workabilitas dan Kuat Tekan

Kajian Penambahan Kadar Fly Ash sebagai Pengganti Semen terhadap Kinerja Workabilitas dan Kuat Tekan Reka Racana Teknik Siil Itenas No.x Vol. xx Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Desember 2014 Kajian Penambahan Kadar Fly Ash sebagai Pengganti Semen terhada Kinerja Workabilitas dan Kuat Tekan TAUFIK

Lebih terperinci

Integral dan Persamaan Diferensial

Integral dan Persamaan Diferensial Sudaryatno Sudirham Studi Mandiri Integral dan Persamaan Diferensial ii Darublic BAB 3 Integral (3) (Integral Tentu) 3.. Luas Sebagai Suatu Integral. Integral Tentu Integral tentu meruakan integral yang

Lebih terperinci

Sikap Kerja Praktek Ukir Pada Sekolah Menengah Industri Kerajinan Batubulan, Gianyar, Bali Drs. I Made Radiawan, M.Erg.

Sikap Kerja Praktek Ukir Pada Sekolah Menengah Industri Kerajinan Batubulan, Gianyar, Bali Drs. I Made Radiawan, M.Erg. Sikap Kerja Praktek Ukir Pada Sekolah Menengah Industri Kerajinan Batubulan, Gianyar, Bali Drs. I Made Radiawan, M.Erg. radiawan_made@yahoo.co.id BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Proses belajar adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Prosedur Pengumulan Data 3.. Sumber Data Data yang digunakan dalam enelitian ini meruakan data sekunder yang diambil dari Deartemen Keuangan, BAPEPAM, dan IAPI. Data-data

Lebih terperinci

ANALISIS BEBAN KERJA, KELUHAN MUSKULOSKELETAL, DAN KELELAHAN UNTUK MENENTUKAN KERJA LEMBUR PADA PT. MEGA ANDALAN KALASAN

ANALISIS BEBAN KERJA, KELUHAN MUSKULOSKELETAL, DAN KELELAHAN UNTUK MENENTUKAN KERJA LEMBUR PADA PT. MEGA ANDALAN KALASAN ANALISIS BEBAN KERJA, KELUHAN MUSKULOSKELETAL, DAN KELELAHAN UNTUK MENENTUKAN KERJA LEMBUR PADA PT. MEGA ANDALAN KALASAN Risma Adelina Simanjuntak, Joko Susetyo, Fitri Astiwahyuni Jurusan Teknik Industri,

Lebih terperinci

GAMBARAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PENJAHIT DI KOTA DENPASAR

GAMBARAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PENJAHIT DI KOTA DENPASAR GAMBARAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PENJAHIT DI KOTA DENPASAR Keluhan muskuloskeletal merupakan salah satu permasalahan umum yang dialami penjahit dalam menjalankan pekerjaannya. Keluhan muskuloskeletal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan pada sistem otot rangka/musculoskeletal disorders (MSDs)

BAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan pada sistem otot rangka/musculoskeletal disorders (MSDs) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gangguan pada sistem otot rangka/musculoskeletal disorders (MSDs) merupakan masalah dalam bidang kesehatan kerja pada saat ini. Gangguan ini akan menyebabkan penurunan

Lebih terperinci

KELUHAN SUBJEKTIF PADA OPERATOR KOMPUTER DI UNIT PELAKSANA TEKNIS PENGEMBANGAN SENI DAN TEKNOLOGI KERAMIK DAN PORSELIN BALI

KELUHAN SUBJEKTIF PADA OPERATOR KOMPUTER DI UNIT PELAKSANA TEKNIS PENGEMBANGAN SENI DAN TEKNOLOGI KERAMIK DAN PORSELIN BALI Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 10, No. 2, Desember 2011 ISSN 1412-6869 KELUHAN SUBJEKTIF PADA OPERATOR KOMPUTER DI UNIT PELAKSANA TEKNIS PENGEMBANGAN SENI DAN TEKNOLOGI KERAMIK DAN PORSELIN BALI Komang

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN STAGEN PADA AKTIVITAS ANGKAT-ANGKUT DI PASAR LEGI SURAKARTA

ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN STAGEN PADA AKTIVITAS ANGKAT-ANGKUT DI PASAR LEGI SURAKARTA ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN STAGEN PADA AKTIVITAS ANGKAT-ANGKUT DI PASAR LEGI SURAKARTA Muchlison Anis Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Surakarta

Lebih terperinci

Gambaran Perilaku Keluarga Terhadap Penderita Pasca Stroke Dalam Upaya Rehabilitasi Di RS St. Elisabeth Medan

Gambaran Perilaku Keluarga Terhadap Penderita Pasca Stroke Dalam Upaya Rehabilitasi Di RS St. Elisabeth Medan No. Resonden : Tanggal wawancara Kuesioner Penelitian Gambaran Perilaku Keluarga Terhada Penderita Pasca Stroke Dalam Uaya Rehabilitasi Di RS St. Elisabeth Medan Keterangan / Petunjuk engisian 1. Setia

Lebih terperinci

Analisis Kepuasan Pengunjung Terhadap Pelayanan Perpustakaan ITS

Analisis Kepuasan Pengunjung Terhadap Pelayanan Perpustakaan ITS D7 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. (6) 75 (-98X Print) Analisis Keuasan Pengunjung Terhada Pelayanan Perustakaan ITS Sandra Yuni Wulandari dan Wahyu Wibowo Jurusan, Fakultas MIPA, Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi di era globalisasi ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan industri di Indonesia. Sehingga industri perlu mengadakan perubahan untuk mengikuti

Lebih terperinci

GELOMBANG BUNYI. Cepat rambat bunyi di udara yang dipengaruhi oleh tekanan dinyatakan dengan persamaan : pada gas ideal ; M

GELOMBANG BUNYI. Cepat rambat bunyi di udara yang dipengaruhi oleh tekanan dinyatakan dengan persamaan : pada gas ideal ; M SMK Negeri Rangkasbitung GELOMBANG BUNYI Bunyi meruakan salah satu bentuk gelombang mekanik, yaitu gelombang yang memerlukan medium sebagai erambatannya. Bunyi yang merambat ada medium udara bentuknya

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Kondisi Subjek Kondisi subjek yang diukur dalam penelitian ini meliputi karakteristik subjek dan antropometri subjek. Analisis kemaknaan terhadap karakteristik subjek dilakukan

Lebih terperinci

Jurnal Kesehatan Masyarakat

Jurnal Kesehatan Masyarakat KEMAS 8 (1) (2012) 1-10 Jurnal Kesehatan Masyarakat htt://journal.unnes.ac.id/nju/index.h/kemas PENENTU KEBERHASILAN BERHENTI MEROKOK PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Lebih terperinci

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di dan tidak untuk di komersialkan.

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di  dan tidak untuk di komersialkan. 2 Standar Nasional Indonesia Tata caraa enghitungan hujan maksimumm boleh jadi dengan metode Hersfield ICS 93.010; 19.040 Badan Standardis sasi Nasional BSN 2012 Hak cita dilindungi undang-undang. Dilarang

Lebih terperinci

Edukasi ergonomi menurunkan keluhan muskuloskeletal dan memperbaiki konsistensi postur tubuh pada mahasiswa PSPDG Universitas Udayana

Edukasi ergonomi menurunkan keluhan muskuloskeletal dan memperbaiki konsistensi postur tubuh pada mahasiswa PSPDG Universitas Udayana Edukasi ergonomi menurunkan keluhan muskuloskeletal dan memperbaiki konsistensi postur tubuh pada mahasiswa PSPDG Universitas Udayana Luh Nila Agusdianti 1, Putu Lestari Sudirman 2, I Made Muliarta 3 1

Lebih terperinci

Pengontrolan Kualitas Statistika Produk Wire Rod Steel Di PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. Cilegon

Pengontrolan Kualitas Statistika Produk Wire Rod Steel Di PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. Cilegon JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol., No., (03) 337-350 (30-98X Print) Pengontrolan Kualitas Statistika Produk Wire Rod Steel Di PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. Cilegon Aditya Rahadian Fachrur dan Sri Mumuni

Lebih terperinci