Pemodelan Regresi Zero-Inflated Poisson (ZIP) tentang Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyakit Tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Sorong Selatan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pemodelan Regresi Zero-Inflated Poisson (ZIP) tentang Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyakit Tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Sorong Selatan"

Transkripsi

1 Semnar Hasl Tugas Akhr Pemodelan Regres Zero-Inflated Posson (ZIP) tentang Faktor-Faktor yang Mempengaruh Penyakt Tuberkuloss (TBC) d Kabupaten Sorong Selatan Oleh : Nur Setyanngrum Pembmbng : Prof. Dra. Susant Lnuwh, M.Stat., Ph.D DR. rer. pol. Her Kuswanto, S.S

2 PENDAHULUAN 1. Inda 2. Cna 3. Indonesa RKD Menutup jalan penyebaran penyakt TBC sehngga penderta TBC berkurang ZIP Banyak observas yang bernla 0 mengndkaskan adanya overdspers Faktor-faktor yang mempengaruh penyakt TBC

3 PENDAHULUAN Peneltan sebelumnya 1. Sswanto (2008) 2. Prabu (2008) 3. Bala Besar Kesehatan Paru Makassar (2009) 4. Maylta Hasym (2009)

4 PENDAHULUAN Permasalahan 1. Bagamana deskrptf karakterstk penduduk Kabupaten Sorong Selatan? 2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruh penyakt TBC d Kabupaten Sorong Selatan? Tujuan 1. Mendeskrpskan karakterstk penduduk Kabupaten Sorong Selatan 2. Mengetahu faktor-faktor yang mempengaruh penyakt TBC d Kabupaten Sorong Selatan

5 PENDAHULUAN Manfaat 1. Menambah pengetahuan aplkas metode statstk dalam bdang kesehatan 2. Member masukan kepada pemerntah dalam menangan masalah kesehatan khususnya TBC Batasan Masalah Penggunaan data sekunder dar data Rset Kesehatan Dasar (RKD) Provns Papua Barat tahun 2007 d kabupaten Sorong Selatan dengan satu varabel predktor khusus bag penduduk dengan profes utama sebaga petan

6 TINJAUAN PUSTAKA Uj Kolmogorov Smrnov Untuk uj dstrbus Posson H 0 : data berdstrbus Posson H 1 : data tdak berdstrbus Posson Statstk uj: D = maksmum F 0 (y) S n (y) Kesmpulan : Tolak H 0 jka D > D (α;n) Model Regres Posson Model regres Posson merupakan model regres nonlnear yang berasal dar dstrbus Posson. Persamaan dstrbus Posson dnyatakan dengan persamaan sebaga berkut : y t ˆ ( x ; ) t ( x ; ˆ) e p( y ; ˆ) y! dmana y adalah jumlah kejadan dan ( x ; ˆ) adalah rata-rata Posson dan vektor β menunjukkan parameter yang dtaksr. Model regres Posson sendr dapat dtuls sebaga berkut (Myers, 1990) T y t exp( x ) ;( 1,2,..., n)

7 Overdspers TINJAUAN PUSTAKA Suatu cr dar dstrbus Posson adalah adanya equdspers. Equdspers adalah konds dmana nla mean dan varans dar varabel respon bernla sama (Sr Pngt dkk, 2009). Data mengalam overdspers jka persyaratan nla varans melampau nla rata-rata (Cameron & Trved, 1998). Adanya overdspers mengakbatkan model regres Posson yang dhaslkan menjad tdak sesua. Model regres Zero Inflated Posson Lambert (1992) mendefnskan model regres ZIP sebaga berkut : p (1 p ) e, untuk y 0 P (Y = y ) = y (1 p) e, untuk y 0 y! dengan parameter μ = (μ 1, μ 2,..., μ n ) T dan p = ( p 1, p 2,..., p n ) T yang memenuh: log( μ ) = Xβ dan p log t( p) log Z 1 p

8 Pengujan Parameter Model Regres ZIP TINJAUAN PUSTAKA Pengujan kesesuaan model regres ZIP adalah dengan menggunakan Lkelhood Rato (LR) test. Hpotess untuk pengujan kesesuaan model adalah: H 0 : k 0 H 1 : palng sedkt ada satu atau H 0 : k 0 H 1 : palng sedkt ada satu Statstk uj: L( y; pˆ) G 2ln L( y; ˆ Kesmpulan: tolak H 0 jka n n T T T T 2z x ˆ ln1 exp x ˆ 21 z y x ˆ exp x ˆ 1 1 n 2 z ˆ 0 ln G htung n T x ˆ 2 1 z y ˆ exp ˆ 2 ( v, ),dmana v adalah derajat bebas

9 TINJAUAN PUSTAKA Pengujan Parameter Model ZIP Secara Indvdu - Pengujan parameter model log H 0 : r 0, 0 r k H 1 : r 0 Statstk uj : L( y; pˆ) G 2ln L( y; ˆ 2 n n T T T T z x x z y x ˆ x ˆ ˆ ln 1 exp ˆ 2 1 exp Kesmpulan : tolak H 0 jka G 1 1 htung 2 ( v, ) n T T 2 1 z y x ˆ exp x ˆ,dmana v adalah derajat bebas 1

10 TINJAUAN PUSTAKA Pengujan Parameter Model ZIP Secara Indvdu - Pengujan parameter model logt H 0 : r 0, 0 r k H 1 : r 0 Statstk uj : L( y; pˆ) G 2ln L( y; ˆ n n T T T T 2z x ˆ ln1 exp x ˆ 21 z y x ˆ exp x ˆ Kesmpulan : tolak H 0 jka G n 1 z lny! 2z ˆ 0 ln(1 exp ˆ0 2 htung 2 ( v, ) n 1,dmana v adalah derajat bebas

11 TINJAUAN PUSTAKA Pemlhan Model Terbak Pemlhan model terbak untuk regres Zero Inflated Posson, salah satunya adalah dengan metode Akake s Informaton Crteron (AIC). Nla AIC dapat dhtung dengan menggunakan rumus sebaga berkut: AIC = G + (k + 1) Krtera pemlhan model terbak dlhat dar nla AIC terkecl.

12 TUBERKULOSIS (TBC) TINJAUAN PUSTAKA Penyakt TBC adalah suatu penyakt nfeks yang dsebabkan oleh bakter Mkobakterum tuberkulosa ( Bakter n berbentuk batang dan bersfat tahan asam sehngga dkenal juga sebaga Batang Tahan Asam (BTA).

13 TINJAUAN PUSTAKA Agent Mkobakterum tuberkulosa TBC Host Imuntas Kebasaan : konsums rokok dan alkohol Gz Kehgensan santas Penddkan Sosal ekonom Envronment Ventlas Snar matahar Santas lngkungan Jumlah anggota dalam satu rumah tangga

14 TINJAUAN PUSTAKA Gejala Penyakt TBC 1. Gejala sstemk/umum : demam, nfluenza, batuk-batuk lebh dar 3 mnggu, penurunan nafsu makan dan berat badan. 2. Gejala khusus : bergantung pada organ yang terserang Pengobatan TBC Obat yang dgunakan untuk TBC dgolongkan atas dua kelompok yatu : 1. Obat prmer : INH (sonazd), Rfampsn, Etambutol, Streptomsn, Praznamd 2. Obat sekunder : Exonamd, Paraamnosalslat, Sklosern, Amkasn, Kapreomsn, dan Kanamsn

15 METODOLOGI PENELITIAN SUMBER DATA Data sekunder dar data RKD 2007 Provns Papua Barat kabupaten Sorong Selatan 142 rumah tangga 587 anggota rumah tangga UNIT PENELITIAN Unt peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah anggota rumah tangga

16 METODOLOGI PENELITIAN No Nama varabel Tpe varabel 1 Y = jumlah penderta TBC dalam satu rumah tangga d Kabupaten Sorong Selatan 2 X 1 = jumlah anggota rumah tangga dengan jens pekerjaan utama sebaga petan d Kabupaten Sorong Selatan Dskrt Kontnyu 3 X 2 = jumlah anggota rumah tangga dengan kebasaan mengkonsums produk tembakau/rokok dalam satu bulan terakhr d Kabupaten Sorong Selatan 4 X 3 = jumlah anggota rumah tangga terhadap konsums mnuman yang mengandung alkohol dalam 12 bulan terakhr d Kabupaten Sorong Selatan 5 X 4 = rata-rata jarak tempuh (km) ke sarana pelayanan kesehatan terdekat (Rumah Sakt, Puskesmas, Pustu, Dokter praktek) d Kabupaten Sorong Selatan 6 X 5 = rata-rata waktu tempuh ke sarana kesehatan terdekat d Kabupaten Sorong Selatan Kontnyu Kontnyu Kontnyu Kontnyu

17 mula Flow chart metode analss Menganalss karakterstk data Menentukan data yang menjad varabel X Melakukan uj Kolmogorov Smrnov untuk varabel Y Menaksr parameter model regres Posson Menentukan devans model regres Posson Apakah data overdspers? Tdak Menguj hpotess model regres Posson Ya Menaksr parameter model regres Zero Inflated Posson Menguj kesesuaan model regres Zero Inflated Posson Menentukan model regres Posson terbak Menguj hpotess model regres Zero Inflated Posson Kesmpulan dan saran Menentukan model regres Zero Inflated Posson terbak selesa

18 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Raja ampat 5% Sorong 19% Kota sorong 8% Sorong selatan 23% Fak-fak 16%Kamana 6% Teluk wondama 4% Teluk bntun 4% Manokwa r 15% Deskrptf penduduk d Kabupaten Sorong Selatan berdasarkan jens pekerjaan Jens Pekerjaan Jumlah Persentase Tdak bekerja 144 0, Sekolah 161 0, Ibu rumah tangga 46 0, TNI/Polr 0 0 PNS 34 0, Pegawa BUMN 0 0 Pegawa Swasta 3 0, Perempuan 49% Lak-lak 51% Wraswasta/Pedagang 40 0, Pelayanan jasa 2 0, Petan 125 0, Nelayan 19 0, Buruh 1 0, Lannya 12 0, Total 587 1

19 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Deskrptf Penduduk d Kabupaten Sorong Selatan Berdasarkan Kebasaan Merokok Kebasaan merokok Penderta Status TBC Tdak penderta Total Setap har 12 (2%) 82 (14%) 94 (16%) Kadang-kadang 1 (0,2%) 19 (3,2%) 20 (3,4%) Pernah merokok 1 (0,2%) 15 (2,6%) 16 (2,7%) Tdak pernah 5 (0,9%) 452 (77%) 457 (77,9%) Total Deskrptf Penduduk d Kabupaten Sorong Selatan Berdasarkan Konsums Alkohol Konsums alkohol Penderta Status TBC Tdak penderta Total Ya 7 (1,2%) 33 (5,6%) 40 (6,8%) Tdak 12 (2%) 535 (91,1%) 547 (93,2%) Total

20 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Deskrptf Penduduk d Kabupaten Sorong Selatan Berdasarkan Kebasaan Merokok dan Konsums Alkohol Kebasaan merokok Setap har Kadang-kadang Pernah merokok Tdak pernah Konsums alkohol Ya Tdak Ya Tdak Ya Tdak Ya Tdak Status TBC Tdak Penderta penderta 5 (5,3%) 7 (7,4%) 0 (0,0%) 1 (5%) 1 (6,2%) 0 (0,0%) 1 (0,2%) 4 (0,9%) 22 (23,4%) 60 (63,8%) 6 (30%) 13 (65%) 0 (0,0%) 15 (93,8%) 5 (1,1%) 447 (97,8%) Total 27 (28,7%) 67 (71,3%) 6 (30%) 14 (70%) 1 (6,2%) 15 (93,8%) 6 (1,3%) 451 (98,7%)

21 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Uj dstrbus Posson (uj Kolmogorov Smrnov) Hpotess : H 0 : data berdstrbus Posson H 1 : data tdak berdstrbus Posson Daerah krts : T > T > 0,265 Statstk uj : T = 0,154 Kesmpulan : gagal tolak H 0 artnya varabel respon berdstrbus Posson. Model regres Posson

22 Uj sgnfkans parameter H 0 : ANALISIS DAN PEMBAHASAN H 1 : Daerah krts : Tolak H 0 jka G htung > G htung > 3,841 Hasl estmas parameter dar model regres Posson : Parameter Estmas SE G htung P-value -3,4918 0, ,97 <0,0001 0,6753 0, ,36 0,0007 0,2291 0,1922 1,42 0,2334 1,1501 0, ,28 0,0005-0,0009 0,0007 1,79 0,1815 0,0201 0,0168 1,43 0,2322 Kesmpulan : varabel X 1 dan X 3 yang sgnfkan Faktor-faktor yang mempengaruh penyakt TBC d Kabupaten Sorong Selatan adalah jens pekerjaan khususnya dengan profes utama sebaga petan dan kebasaan konsums alkohol anggota rumah tangga

23 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Overdspers Taksran dspers dukur dengan nla Pearson s Chsquare yang dbag derajat bebas. Nla Pearson s Ch-square dbag derajat bebas dperoleh sebesar 1,1167 artnya data dkatakan overdspers karena hasl taksran dspers lebh besar dar 1. Model Regres ZIP dan

24 Hpotess uj kesesuaan model : H 0 : H 1 : palng sedkt ada satu dan H 0 : H 1 : palng sedkt ada satu Daerah krts : Tolak H 0 jka G htung > G htung > 3,841 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengujan parameter model log H 0 : H 1 : Pengujan parameter model logt H 0 : H 1 : Tolak H 0 jka P-value < 0,05 Parameter Estmas T P-value G htung AIC -17, , , ,34 <0,0001-7, ,99 <0,0001 0, ,3392-3,54 0,0005-3,6112-4,06 <,0001 1,4038 3,46 0,0007-0,8542-1,93 0,0559 1,1062 2,14 0,0342 0, ,23 0,2206 0, ,96 0, ,8 100,8

25 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Alternatf model dan pemlhan model terbak Varabel model regres ZIP G htung AIC X 1 dan X 2 93,6 105,6 X 1 dan X 3 94,9 106,9 X 1 dan X 4 102,3 114,9 X 1 dan X 5 102,3 114,3 X 2 dan X 3 99,1 111,1 X 3 dan X 4 103,6 115,6 X 3 dan X 5 103,6 115,6 X 1, X 2 dan X 3 87,7 103,7 X 1, X 3 dan X 4 94,3 110,3 X 1, X 3 dan X 5 92,6 108,6 X 1, X 2, X 3 dan X 4 78,5 98,5 X 1, X 2, X 3 dan X 5 87,3 107,3 X 1, X 3, X 4 dan X 5 91,4 111,4 X 1, X 2, X 3, X 4 dan X 5 76,8 100,8

26 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Maka, model regres ZIP yang dperoleh adalah dan Pengujan parameter model log H 0 : H 1 : Pengujan parameter model logt H 0 : H 1 : Tolak H 0 jka P-value <0,05 Estmas parameter model ZIP Parameter Estmas T P-value G htung AIC -11,3465-1,13 0, ,779 1,23 0, ,3402-1,15 0,2505-1,7259-0,54 0,5926 0,0199 1,25 0,2117-3,7113-4,31 <0, ,5 98,5 1,5805 3,72 0,0003-0,958-2,06 0,0412 1,1704 2,37 0,0191 0, ,0472

27 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Model log regres ZIP menjelaskan bahwa semakn besar anggota rumah tangga dengan jens pekerjaan utama sebaga petan, jumlah anggota rumah tangga terhadap konsums mnuman yang mengandung alkohol dalam 12 bulan terakhr, dan rata-rata jarak tempuh ke sarana pelayanan kesehatan terdekat d Kabupaten Sorong Selatan akan menakkan jumlah penderta TBC d Kabupaten Sorong Selatan. Model logt regres ZIP menjelaskan bahwa probabltas penderta TBC dalam satu rumah tangga tdak dpengaruh oleh jumlah anggota rumah tangga dengan jens pekerjaan utama sebaga petan, jumlah anggota rumah tangga dengan kebasaan mengkonsums produk tembakau/rokok dalam satu bulan terakhr, jumlah anggota rumah tangga terhadap konsums mnuman yang mengandung alkohol dalam 12 bulan terakhr, dan rata-rata jarak tempuh ke sarana pelayanan kesehatan terdekat d Kabupaten Sorong Selatan.

28 Kesmpulan : KESIMPULAN DAN SARAN 1. Karakterstk penduduk d Kabupaten Sorong Selatan lebh banyak mash bersekolah dan petan merupakan profes besar d Kabupaten Sorong Selatan. Persentase tertngg untuk penderta penyakt TBC adalah penduduk yang memlk kebasaan merokok dengan frekuens setap har (dalam rentang waktu satu bulan terakhr) sebesar 2%. Khusus untuk penderta penyakt TBC, persentase terbesar terdapat kelompok penduduk dengan kebasaan tdak mengkonsums alkohol yatu sebesar 2%. Secara umum, penderta penyakt TBC d Kabupaten Sorong Selatan memlk karakterstk kebasaan merokok setap har (dalam kurun waktu satu bulan) dan tdak mengkonsums alkohol yatu sebesar 7,4%.

29 2. Dar pemodelan regres ZIP terhadap faktor-faktor yang mempengaruh penyakt TBC d Kabupaten Sorong Selatan dperoleh model regres ZIP terbak yang dperoleh adalah sebaga berkut: dan KESIMPULAN DAN SARAN Model log regres ZIP menjelaskan bahwa semakn besar anggota rumah tangga dengan jens pekerjaan utama sebaga petan, jumlah anggota rumah tangga terhadap konsums mnuman yang mengandung alkohol dalam 12 bulan terakhr, dan rata-rata jarak tempuh ke sarana pelayanan kesehatan terdekat d Kabupaten Sorong Selatan akan menakkan jumlah penderta TBC d Kabupaten Sorong Selatan. Model logt regres ZIP menjelaskan bahwa probabltas penderta TBC dalam satu rumah tangga tdak dpengaruh oleh jumlah anggota rumah tangga dengan jens pekerjaan utama sebaga petan, jumlah anggota rumah tangga dengan kebasaan mengkonsums produk tembakau/rokok dalam satu bulan terakhr, jumlah anggota rumah tangga terhadap konsums mnuman yang mengandung alkohol dalam 12 bulan terakhr, dan rata-rata jarak tempuh ke sarana pelayanan kesehatan terdekat d Kabupaten Sorong Selatan.

30 Saran : KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasl peneltan dketahu bahwa sebagan besar estmas parameter logt belum sgnfkan sehngga perlu dtnjau lag dar seg varabel predktor yang lan sepert fsk, gz, dan lngkungan sektar dalam ndvdu sendr sebaga faktor yang mempengaruh penyakt TBC dalam peneltan selanjutnya.

31 DAFTAR PUSTAKA Anonm Tuberkuloss. <URL: Anonm Penyakt TBC. <URL: Anonm Informas Lengkap Tentang TBC (Tuberkuloss/TB). <URL: Anonm TBC Paru-Paru. <URL: Anonm TBC. <URL: Anonm Adat Istadat Papua Barat. <URL: Bala Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar. (2009). Faktor-Faktor yang Mempengaruh Penyakt Tuberkuloss. Makasar: Pemerntah Provns Makassar. Cameron, A.C, dan Trved, P.K Regresson Analyss of Count Data. Cambrdge: Cambrdge Unversty Press. Drapper, N.R. dan Smth, H Appled Regresson Analyss. New York : John Wley & Sons. Hall, D.B. dan Shen, J Robust Estmaton for Zero-Inflated Posson Regresson. Scandnavan Journal of Statstc. Blackwell Publshng Ltd.

32 DAFTAR PUSTAKA Lambert, D Zero-Inflated Posson Regresson, Wth an Aplcaton to Defect n Manufacturng. Technometrcs. February 1992 Vol 34 No.1. Myers, R.H Classcal and Modern Regresson wth Applcatons, second edton. Boston : PWS-KENT Publshng Company. Prabu, P. (2008). Faktor Resko TBC. <URL: com/2008/12/16/tuberkuloss-tbc/> Wulandar, S.P. Salamah, M. dan Suslanngrum, D Dktat Pengajaran Analss Data Kualtatf. Surabaya : Ruang Baca Statstka. Sswanto, A. B. (2008). Penyakt TBC. <URL: Sugarto. (2004). Faktor-Faktor Yang Mempengaruh TB Paru BTA (+) Pada Penghun Rumah Kebun D Kabupaten Bengkulu Utara Tahun <URL:

33

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup

Lebih terperinci

PEMODELAN REGRESI POISSON MEMPENGARUHI ANGKA KEMATIAN BAYI DI JAWA TIMUR TAHUN Yayuk Listiani NRP Dr. Purhadi, M. Sc.

PEMODELAN REGRESI POISSON MEMPENGARUHI ANGKA KEMATIAN BAYI DI JAWA TIMUR TAHUN Yayuk Listiani NRP Dr. Purhadi, M. Sc. PEMODELAN REGRESI POISSON PADA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGKA KEMATIAN BAYI DI JAWA TIMUR TAHUN 007 Yayuk Lstan NRP 06 00 068 DOSEN PEMBIMBING Dr. Purhad, M. Sc. JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

Pemodelan Pengaruh Iklim Terhadap Angka Kejadian Demam Berdarah Dengue di Surabaya

Pemodelan Pengaruh Iklim Terhadap Angka Kejadian Demam Berdarah Dengue di Surabaya JURNAL SAINS DAN SENI IS Vol., (Sept, 0 ISSN: 30-98X D-9 Pemodelan Pengaruh Iklm erhadap Angka Kejadan Demam Berdarah Dengue d Surabaya Dan Rahayu K., Wwek Setya Wnahju, Adatul Mukarromah Jurusan Statstka,

Lebih terperinci

PEMODELAN GENERALIZED REGRESI POISSON PADA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGKA KEMATIAN BAYI DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2007

PEMODELAN GENERALIZED REGRESI POISSON PADA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGKA KEMATIAN BAYI DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2007 PEMODELAN GENERALIZED REGRESI POISSON PADA FAKOR-FAKOR YANG MEMPENGARUHI ANGKA KEMAIAN BAYI DI PROVINSI JAWA IMUR AHUN 007 Yayuk Lstan 1 dan Purhad 1 Mahasswa S1 Statstka IS, Dosen statstka IS 1 yayuk.yangce@gmal.com,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA 2010 ANALISIS DISKRIMINAN DISKRIT UNTUK MENGELOMPOKKAN KOMPONEN

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA 2010 ANALISIS DISKRIMINAN DISKRIT UNTUK MENGELOMPOKKAN KOMPONEN AALISIS DISKRIMIA DISKRIT UTUK MEGELOMPOKKA KOMPOE Bernk Maskun Jurusan Statstka FMIPA UPAD jay_komang@yahoo.com Abstrak Untuk mengelompokkan hasl pengukuran yang dukur dengan p buah varabel dmana penlaan

Lebih terperinci

Rahmadeni 1, Zulya Desmita 2 ABSTRAK. Kata Kunci: Overdispersi, Regresi Binomial Negatif, Regresi Generalized Poisson, Regresi Poisson.

Rahmadeni 1, Zulya Desmita 2 ABSTRAK. Kata Kunci: Overdispersi, Regresi Binomial Negatif, Regresi Generalized Poisson, Regresi Poisson. Jurnal Sans Matematka dan Statstka, Vol. No. Jul 16 ISSN 46-454 Perbandngan Model Regres Generalzed Posson Dan Bnomal Negatf Untuk Mengatas Overdspers Pada Regres Posson (Stud Kasus: Penderta Flarass d

Lebih terperinci

Nirwan Ilyas, Anisa, Andi Kresna Jaya ABSTRAK

Nirwan Ilyas, Anisa, Andi Kresna Jaya ABSTRAK PERBANDINGAN MODEL REGRESI LOGISTIK DAN ZERO-INFLATED POISSON (ZIP) UNTUK MENGANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS KELANGSUNGAN HIDUP PENDERITA PENYAKIT DEMAM BERDARAH (DBD) RS WAHIDIN SUDIROHUSODO

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Manova atau Multvarate of Varance merupakan pengujan dalam multvarate yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh varabel respon dengan terhadap beberapa varabel predktor

Lebih terperinci

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR Resa Septan Pontoh 1), Neneng Sunengsh 2) 1),2) Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran 1) resa.septan@unpad.ac.d,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadap era globalsas yang penuh tantangan, aparatur negara dtuntut untuk dapat memberkan pelayanan yang berorentas pada kebutuhan masyarakat dalam pemberan pelayanan

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH IKLIM TERHADAP DEMAM BERDARAH (DBD) DI KABUPATEN SLEMAN MENGGUNAKAN REGRESI POISSON DAN REGRESI BINOMIAL NEGATIF

ANALISIS PENGARUH IKLIM TERHADAP DEMAM BERDARAH (DBD) DI KABUPATEN SLEMAN MENGGUNAKAN REGRESI POISSON DAN REGRESI BINOMIAL NEGATIF Template Artkel Prosdng Sendka 017 ANALISIS PENGARUH IKLIM TERHADAP DEMAM BERDARAH (DBD) DI KABUPATEN SLEMAN MENGGUNAKAN REGRESI POISSON DAN REGRESI BINOMIAL NEGATIF Ummu Ftryan 1), Jaka Nugraha ) 1 Departemen

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR SS

TUGAS AKHIR SS TUGAS AKHIR SS 145561 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYAKIT TUBERKULOSIS PARU DI KABUPATEN BANGKALAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK BINER (Stud Kasus RSUD Syarfah Ambam Rato Ebu Bangkalan)

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

Configural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear

Configural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Confgural Frequency Analyss untuk Melhat Penympangan pada Model Log Lnear Resa Septan Pontoh 1, Def Y. Fadah 2 1,2 Departemen Statstka FMIPA

Lebih terperinci

Faktor yang Mempengaruhi Kematian Ibu Hamil di Jawa Timur Dengan Menggunakan Metode Geographically Weighted Poisson Regression

Faktor yang Mempengaruhi Kematian Ibu Hamil di Jawa Timur Dengan Menggunakan Metode Geographically Weighted Poisson Regression Faktor yang Mempengaruh Kematan Ibu Haml d Jawa Tmur Dengan Menggunakan Metode Geographcally Weghted Posson Regresson Rfk Arsta-1311.105.009 rfk11@mhs.statstka.ts.ac.d Pembmbng : Ir. Mutah Salamah, M.

Lebih terperinci

Regresi Linear Sederhana dan Korelasi

Regresi Linear Sederhana dan Korelasi Regres Lnear Sederhana dan Korelas 1. Model Regres Lnear. Penaksr Kuadrat Terkecl 3. Predks Nla Respons 4. Inferens Untuk Parameter-parameter Regres 5. Kecocokan Model Regres 6. Korelas Utrwen Mukhayar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

PEMODELAN TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI JAWA TIMUR MENGGUNAKAN GENERALIZED POISSON REGRESSION

PEMODELAN TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI JAWA TIMUR MENGGUNAKAN GENERALIZED POISSON REGRESSION TUGAS AKHIR SS 4556 PEMODELAN TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI JAWA TIMUR MENGGUNAKAN GENERALIZED POISSON REGRESSION Vresa Endra Marta NRP 34 030 063 Dosen Pembmbng :

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n termasuk peneltan korelasonal (correlatonal studes. Peneltan korelasonal merupakan peneltan yang dmaksudkan untuk mengetahu ada

Lebih terperinci

EVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FIRST ORDER CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS

EVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FIRST ORDER CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS EVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FIRST ORDER CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS Resa Septan Pontoh Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran resa.septan@unpad.ac.d ABSTRAK.

Lebih terperinci

Pendeteksian Data Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Diagnostik

Pendeteksian Data Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Diagnostik Pendeteksan Data Penclan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Dagnostk Sally Indra 1, Dod Vonanda, Rry Srnngsh 3 1 Student of Mathematcs Department State Unversty of Padang,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman Online di:

JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman Online di: JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman 361-368 Onlne d: http://ejournal-s1.undp.ac.d/ndex.php/gaussan APLIKASI MODEL REGRESI POISSON TERGENERALISASI PADA KASUS ANGKA KEMATIAN BAYI DI JAWA

Lebih terperinci

BINOMIAL NEGATIF VS GENERALIZED POISSON REGRESSION DALAM MENGATASI OVERDISPERSION PADA REGRESI POISSON

BINOMIAL NEGATIF VS GENERALIZED POISSON REGRESSION DALAM MENGATASI OVERDISPERSION PADA REGRESI POISSON Semnar Nasonal Statstka IX Insttut Teknolog Sepuluh Nopember, 7 November 2009 BINOMIAL NEGATIF VS GENERALIZED POISSON REGRESSION DALAM MENGATASI OVERDISPERSION PADA REGRESI POISSON Oleh : A yunn Sofro

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi Statstka, Vol. 9 No., 4 47 Me 009 Kecocokan Dstrbus Normal Menggunakan Plot Persentl-Persentl yang Dstandarsas Lsnur Wachdah Program Stud Statstka Fakultas MIPA Unsba e-mal : Lsnur_w@yahoo.co.d ABSTRAK

Lebih terperinci

PEMODELAN REGRESI ZERO INFLATED NEGATIVE BINOMIAL (ZINB) PADA KASUS TETANUS NEONATORUMDI PROVINSIJAWA TIMUR

PEMODELAN REGRESI ZERO INFLATED NEGATIVE BINOMIAL (ZINB) PADA KASUS TETANUS NEONATORUMDI PROVINSIJAWA TIMUR ISBN : 978.602.36.002.0 PEMODELAN REGRESI ZERO INFLAED NEGAIVE BINOMIAL (ZINB) PADA KASUS EANUS NEONAORUMDI PROVINSIJAWA IMUR Cndy Cahyanng Asut, Isman Zan 2 Mahasswa Jurusan Statstka Insttut eknolog Sepuluh

Lebih terperinci

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani /

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani    / KORELASI DAN REGRESI LINIER 9 Debrna Puspta Andran www. E-mal : debrna.ub@gmal.com / debrna@ub.ac.d 2 Outlne 3 Perbedaan mendasar antara korelas dan regres? KORELASI Korelas hanya menunjukkan sekedar hubungan.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan metode statistika yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan metode statistika yang digunakan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan metode statstka ang dgunakan untuk meramalkan sebuah varabel respon Y dar satu atau lebh varabel bebas X, selan tu juga dgunakan untuk

Lebih terperinci

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN :

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN : JURNAL MATEMATIKA AN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, 161-167, esember 00, ISSN : 1410-8518 PENGARUH SUATU ATA OBSERVASI ALAM MENGESTIMASI PARAMETER MOEL REGRESI Hern Utam, Rur I, dan Abdurakhman Jurusan Matematka

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU KESEMBUHAN PENDERITA PENYAKIT TUBERKULOSIS DI RSUD IBNU SINA KABUPATEN GRESIK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU KESEMBUHAN PENDERITA PENYAKIT TUBERKULOSIS DI RSUD IBNU SINA KABUPATEN GRESIK ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU KESEMBUHAN PENDERITA PENYAKIT TUBERKULOSIS DI RSUD IBNU SINA KABUPATEN GRESIK Eldra Sukmawat (8 5) Prof.DR. I Nyoman Budantara, Ms (95 989 ) Mahasswa Jurusan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi, BAB LANDASAN TEORI.1 Populas dan Sampel Populas adalah keseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngkup yang ngn dtelt. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut ukuran populas, sedangkan suatu

Lebih terperinci

BINOMIAL NEGATIF SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF MENGATASI OVERDISPERSION PADA REGRESI POISSON

BINOMIAL NEGATIF SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF MENGATASI OVERDISPERSION PADA REGRESI POISSON Semnar Nasonal Statstka IX Insttut Teknolog Sepuluh Nopember, 7 November 009 BINOMIAL NEGATIF SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF MENGATASI OVERDISPERSION PADA REGRESI POISSON Oleh : A yunn Sofro Jurusan Matematka

Lebih terperinci

ESTIMASI PARAMETER PADA REGRESI SEMIPARAMETRIK UNTUK DATA LONGITUDINAL

ESTIMASI PARAMETER PADA REGRESI SEMIPARAMETRIK UNTUK DATA LONGITUDINAL Abstrak ESIMASI PARAMEER PADA REGRESI SEMIPARAMERIK UNUK DAA LONGIUDINAL Msal y merupakan varabel respon, Lls Laome Jurusan Matematka FMIPA Unverstas Haluoleo Kendar 933 e-mal : lhs@yahoo.com X adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

Independent Var. Dependent Var. Test. Nominal Interval Independent t-test, ANOVA. Nominal Nominal Cross Tabs, Chi Square, dan Koefisien Kontingensi

Independent Var. Dependent Var. Test. Nominal Interval Independent t-test, ANOVA. Nominal Nominal Cross Tabs, Chi Square, dan Koefisien Kontingensi Independent Var. Dependent Var. Test Nomnal Interval Independent t-test, ANOVA Nomnal Nomnal Cross Tabs, Ch Square, dan Koefsen Kontngens Nomnal Ordnal Mann Whtney, Kolmogorov- Smrnow, Kruskall Walls Ordnal

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab n akan menjelaskan latar belakang pemlhan metode yang dgunakan untuk mengestmas partspas sekolah. Propns Sumatera Barat dplh sebaga daerah stud peneltan. Setap varabel yang

Lebih terperinci

BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model

BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN A. Regres Model Log-Log Pada prnspnya model n merupakan hasl transformas dar suatu model tdak lner dengan membuat model dalam bentuk

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman Online di: ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman 193-204 Onlne d: http://ejournal-s1.undp.ac.d/ndex.php/gaussan PEMODELAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED LOGISTIC REGRESSION (GWLR) DENGAN

Lebih terperinci

Pemodelan Jumlah Kematian Ibu dan Jumlah Kematian Bayi di Provinsi Jawa Timur Menggunakan Bivariate Poisson Regression

Pemodelan Jumlah Kematian Ibu dan Jumlah Kematian Bayi di Provinsi Jawa Timur Menggunakan Bivariate Poisson Regression JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol., No., ( ISSN: -9 (-9 Prnt D-9 Pemodelan Jumlah Kematan Ibu dan Jumlah Kematan a d Provns Jawa Tmur Menggunakan varate Posson Regresson Nna Fauzah Rachmah dan Purhad Jurusan

Lebih terperinci

SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES 1 ABSTRAK

SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES 1 ABSTRAK SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES Harm Sugart Jurusan Statstka FMIPA Unverstas Terbuka emal: harm@ut.ac.d ABSTRAK Adanya penympangan terhadap asums

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PRESTASI MAHASISWA FSM UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMASTER PERTAMA DENGAN MOTODE REGRESI LOGISTIK BINER

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PRESTASI MAHASISWA FSM UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMASTER PERTAMA DENGAN MOTODE REGRESI LOGISTIK BINER UNIVERSITAS DIPONEGORO 013 ISBN: 978-60-14387-0-1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PRESTASI MAHASISWA FSM UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMASTER PERTAMA DENGAN MOTODE REGRESI LOGISTIK BINER Saftr Daruyan

Lebih terperinci

Pemodelan Jumlah Kasus Penyakit Tetanus Neonatorum di Jawa Timur Tahun 2012 dengan Geographically Weighted Zero-Inflated Poisson Regression (GWZIPR)

Pemodelan Jumlah Kasus Penyakit Tetanus Neonatorum di Jawa Timur Tahun 2012 dengan Geographically Weighted Zero-Inflated Poisson Regression (GWZIPR) JURNAL SAINS DAN SENI IS Vol., No., () (98X Prnt) D9 Pemodelan Jumlah Kasus Penyakt etanus Neonatorum d Jawa mur ahun dengan Geographcally Weghted ZeroInflated Posson Regresson (GWZIPR) Rath Kumala Puspa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan. 0. Uji fungsi distribusi empiris yang populer, yaitu uji. distribusi nol

BAB I PENDAHULUAN. dan. 0. Uji fungsi distribusi empiris yang populer, yaitu uji. distribusi nol BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagan besar peneltan-peneltan bdang statstka berhubungan dengan pengujan asums dstrbus, bak secara teor maupun praktk d lapangan. Salah satu uj yang serng dgunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

Penerapan Model Geographically Weighted Poisson Regression pada Jumlah Kematian Ibu di Provinsi Jawa Tengah

Penerapan Model Geographically Weighted Poisson Regression pada Jumlah Kematian Ibu di Provinsi Jawa Tengah The 6 th Unversty Research Colloquum 017 Unverstas Muhammadyah Magelang Penerapan Model Geographcally Weghted Posson Regresson pada Jumlah Kematan Ibu d Provns Jawa Tengah Isca Yuntasar1, Sr Sulstjowat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dependen (y) untuk n pengamatan berpasangan i i i. x : variabel prediktor; f x ) ). Bentuk kurva regresi f( x i

BAB 1 PENDAHULUAN. dependen (y) untuk n pengamatan berpasangan i i i. x : variabel prediktor; f x ) ). Bentuk kurva regresi f( x i BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan analss statstk yang dgunakan untuk memodelkan hubungan antara varabel ndependen (x) dengan varabel ( x, y ) n dependen (y) untuk n pengamatan

Lebih terperinci

OVERDISPERSI PADA REGRESI LOGISTIK BINER MENGGUNAKAN METODE BETA BINOMIAL

OVERDISPERSI PADA REGRESI LOGISTIK BINER MENGGUNAKAN METODE BETA BINOMIAL OVERDISPERSI PADA REGRESI LOGISTIK BINER MENGGUNAKAN METODE BETA BINOMIAL Heru Wbowo, Suyono, Wdyant Rahayu Program Stud Matematka, Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam, Unverstas Neger Jakarta

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREDIKAT PERUSAHAAN ASURANSI UMUM DI INDONESIA PERIODE DESEMBER 2013 NOVEMBER 2014

ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREDIKAT PERUSAHAAN ASURANSI UMUM DI INDONESIA PERIODE DESEMBER 2013 NOVEMBER 2014 ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman 563-573 Onlne d: http://ejournal-s1.undp.ac.d/ndex.php/gaussan ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREDIKAT PERUSAHAAN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

MODEL KLASIFIKASI RUMAHTANGGA MISKIN DENGAN PENDEKATAN METODE MARS

MODEL KLASIFIKASI RUMAHTANGGA MISKIN DENGAN PENDEKATAN METODE MARS Semnar Nasonal Statstka IX Insttut Teknolog Sepuluh Nopember, 7 November 29 MODEL KLASIFIKASI RUMAHTANGGA MISKIN DENGAN PENDEKATAN METODE MARS Stud Kasus : Kota Surabaya Rokhana DB 1, Sutkno 2, Agnes Tut

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: X D-324

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: X D-324 JURNAL SAINS DAN SENI IS Vol. 1, No. 1, (Sept. ) ISSN: 3-98X D-3 Analss Statstk entang Faktor-Faktor yang Mempengaruh Waktu unggu Kerja Fresh Graduate d Jurusan Statstka Insttut eknolog Sepuluh Nopemper

Lebih terperinci

Pemodelan Faktor-Faktor yang Memengaruhi Produksi Padi di Jawa Timur

Pemodelan Faktor-Faktor yang Memengaruhi Produksi Padi di Jawa Timur D-414 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. (016) 337-350 (301-98X Prnt) Pemodelan Faktor-Faktor yang Memengaruh Produks Pad d Jawa Tmur Ajeng D. P. Sar dan Wwek Setya Wnahju Jurusan Statstka, Fakultas

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGKA PUTUS SEKOLAH DI PROVINSI JAWA TIMUR MENGGUNAKAN METODE GENERALIZED POISSON REGRESSION

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGKA PUTUS SEKOLAH DI PROVINSI JAWA TIMUR MENGGUNAKAN METODE GENERALIZED POISSON REGRESSION TUGAS AKHIR SS 4556 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGKA PUTUS SEKOLAH DI PROVINSI JAWA TIMUR MENGGUNAKAN METODE GENERALIZED POISSON REGRESSION Tlawatul Qur an Rfa NRP 34 030 5 Dosen Pembmbng Ir. Mutah

Lebih terperinci

Analisis Faktor Risiko Kematian Ibu dan Kematian Bayi dengan Pendekatan Regresi Poisson Bivariat di Provinsi Jawa Timur Tahun 2013

Analisis Faktor Risiko Kematian Ibu dan Kematian Bayi dengan Pendekatan Regresi Poisson Bivariat di Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 JURNAL SAINS DAN SENI IS Vol. 4, No., (05) 337-350 (30-98X Prnt) Analss Faktor Rsko Kematan Ibu dan Kematan Bay dengan Pendekatan Regres Posson Bvarat d Provns Jawa mur ahun 03 D39 Ind Arkand dan Wwek

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Data terdr dar dua data utama, yatu data denyut jantung pada saat kalbras dan denyut jantung pada saat bekerja. Semuanya akan dbahas pada sub bab-sub bab berkut. A. Denyut Jantung

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

Pemodelan Angka Harapan Hidup Propinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah Dengan Metode Geographically Weighted Regression

Pemodelan Angka Harapan Hidup Propinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah Dengan Metode Geographically Weighted Regression Pemodelan Angka Harapan Hdup Propns Jawa Tmur dan Jawa Tengah Dengan Metode Geographcally Weghted Regresson Oleh : Lus Frdal (13732) Dosen Pembmbng : Dr. Purhad, M. Sc BACK LATAR BELAKANG Pelaksanaan pembangunan

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

I. PENGANTAR STATISTIKA

I. PENGANTAR STATISTIKA 1 I. PENGANTAR STATISTIKA 1.1 Jens-jens Statstk Secara umum, lmu statstka dapat terbag menjad dua jens, yatu: 1. Statstka Deskrptf. Statstka Inferensal Dalam sub bab n akan djelaskan mengena pengertan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.. KERANGKA ANALISIS Kerangka analss merupakan urutan dar tahapan pekerjaan sebaga acuan untuk mendapatkan hasl yang dharapkan sesua tujuan akhr dar kajan n, berkut kerangka

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Dalam bab III ini, akan dibahas mengenai bentuk umum model

BAB III PEMBAHASAN. Dalam bab III ini, akan dibahas mengenai bentuk umum model BAB III PEMBAASAN Dalam bab III n, akan dbahas mengena bentuk umum model Autoregressve Condtonal Duraton (ACD), model Autoregressve Condtonal Duraton dengan error berdstrbus Eksponensal (EACD), beserta

Lebih terperinci

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI BINOMIAL NEGATIF UNTUK MENGATASI OVERDISPERSION REGRESI POISSON PADA KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE

ANALISIS REGRESI BINOMIAL NEGATIF UNTUK MENGATASI OVERDISPERSION REGRESI POISSON PADA KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE Statstka, Vol., No., November ANALISIS REGRESI BINOMIAL NEGATIF UNTUK MENGATASI OVERDISPERSION REGRESI POISSON PADA KASUS DEMAM BERDARA DENGUE Tan Wahyu Utam Program Stud Statstka, Fakultas Matematka dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA Regres Lnear Tujuan Pembelajaran Menjelaskan regres dan korelas Menghtung dar persamaan regres dan standard error dar estmas-estmas untuk analss regres lner sederhana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian dalam. jangka panjang, dan pertumbuhan ekonomi merupakan fenomena penting

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian dalam. jangka panjang, dan pertumbuhan ekonomi merupakan fenomena penting BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonom merupakan masalah perekonoman dalam jangka panjang, dan pertumbuhan ekonom merupakan fenomena pentng yang dalam duna hanya dua abad belakangan

Lebih terperinci

Pemodelan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Kasus Tuberkulosis di Jawa Timur Menggunakan Regresi Nonparametrik Spline

Pemodelan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Kasus Tuberkulosis di Jawa Timur Menggunakan Regresi Nonparametrik Spline JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. (6) 337-35 (3-98X Prnt) D-7 Peodelan Faktor-Faktor yang Mepengaruh Julah Kasus Tuberkuloss d Jawa Tur Menggunakan Regres Nonparaetrk Splne Frda Fahrun Nsa dan I Nyoan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

Pemodelan Tingkat Kesejahteraan Penduduk Propinsi Kalimantan Selatan dengan Pendekatan Geographically Weighted Regression (GWR)

Pemodelan Tingkat Kesejahteraan Penduduk Propinsi Kalimantan Selatan dengan Pendekatan Geographically Weighted Regression (GWR) Prosdng Semnar Nasonal MIPA 06 Peran Peneltan Ilmu Dasar dalam Menunjang Pembangunan Berkelanjutan Jatnangor, 7-8 8 Oktober 06 ISBN 978-60 60-76 76-- Pemodelan Tngkat Kesejahteraan Penduduk Propns Kalmantan

Lebih terperinci