EKSPLORASI CITRA MEREK DAN HARGA PADA KONSEP CO-BRANDING HANDPHONE DAN OPERATOR SELULAR CDMA YUSDIYEN HADINATA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EKSPLORASI CITRA MEREK DAN HARGA PADA KONSEP CO-BRANDING HANDPHONE DAN OPERATOR SELULAR CDMA YUSDIYEN HADINATA"

Transkripsi

1 EKSPLORASI CITRA MEREK DAN HARGA PADA KONSEP CO-BRANDING HANDPHONE DAN OPERATOR SELULAR CDMA YUSDIYEN HADINATA DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

2 ABSTRAK YUSDIYEN HADINATA. Ekslorasi Citra Merek dan Harga ada Konse Co-branding Handhone dan Oerator Selular CDMA. Dibimbing oleh MUHAMMAD NUR AIDI dan FARIT MOCHAMAD AFENDI. Dalam manajemen amasaran, salah satu masalah yang senantiasa dijumai adalah bagaimana mendesain suatu roduk atau jasa yang diminati oleh konsumen. Pada industri komunikasi khususnya selular CDMA, rodusen seakan-akan mencari bentuk roduk yang meruakan hasil komromi antara referensi konsumen dengan keentingan rodusen. Berbagai strategiun dilakukan, salah satunya adalah strategi co-branding (merek bersama). Hal yang menarik dari strategi ini adalah konse citra merek dan konse harga. Kedua konse ini mengisyaratkan bahwa merek yang memiliki citra baik akan menjadi co-branding yang diminati dan co-branding yang diminati ersesi harga yang bisa diterima oleh konsumen. Penelitian ini membuktikan bahwa co-branding esia-nokia meruakan co-branding yang diminati diantara 8 konse co-branding yang disimulasikan. Co-branding ini tidak kehilangan angsa asar jika harga dinaikkan dari harga R s/d R Dibandingkan dengan co-branding lain, esia-nokia memang mengalami enurunan tetai angsa asarnya tidak direbut oleh co-branding esaingnya.

3 EKSPLORASI CITRA MEREK DAN HARGA PADA KONSEP CO-BRANDING HANDPHONE DAN OPERATOR SELULAR CDMA YUSDIYEN HADINATA G Skrisi Sebagai salah satu syarat untuk memeroleh gelar Sarjana Sains ada Deartemen Statistika DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

4 Judul Nama NRP : Ekslorasi Citra Merek dan Harga Pada Konse Co-Branding Handhone dan Oerator Selular CDMA : Yusdiyen Hadinata : G Menyetujui : Pembimbing I, Pembimbing II, Dr. Ir. Muhammad Nur Aidi, MS NIP. Farit Mochamad Afendi, M.si NIP. Mengetahui : Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Dr. Drh. Hasim, DEA NIP Tanggal Lulus :

5 RIWAYAT HIDUP Penulis lahir di Muarajalai, 12 Oktober 1985, utra ertama dari dua bersaudara asangan Khaidir dan Yusroni. Tahun 1997, enulis menamatkan sekolah dasar dari SD Negeri 12 Langgini, Riau dan melanjutkan ke SLTP Negeri 2 Bangkinang, Riau dan tamat ada tahun Penulis melanjutkan ke SMU Negeri 1 Bangkinang, Riau dan tamat ada tahun 2003 dan diterima sebagai mahasiswa di Deartemen Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB). Salama mengikuti erkuliahan, enulis ikut serta dalam kegiatan himunan rofesi Gamma Sigma Beta sebagai staf kesekretariatan ada eriode 2004/2005 dan menjadi anggota ada organisasi Keluarga Muslim Statistika eriode 2004/2005. Penulis mengikuti raktik laang ada PT. Marsindo Konsult Prima (MRI) di Jakarta ada bulan Februari samai dengan Aril 2007 di bawah bimbingan baak Farid Anshory.

6 PRAKATA Rasa syukur keada Allah SWT atas segala nikmat dan karunianya, atas kebesarannyanya jualah enulis daat menyelesaikan tulisan ini. Shalawat beriring salam enulis kirimkan keada Nabi Muhammad SAW, atas erjuangannya kita bisa berada di zaman modern enuh dengan cahaya seerti saat ini. Ucaan terima kasih enulis samaikan keada semua ihak yang telah membimbing, mendorong, membantu serta memberikan saran dan kritik selama enulis menyelesaikan karya Ilmiah ini, antara lain keada : 1. Dr. Ir. Muhammad Nur Aidi, MS dan Farit Mochamad Afendi, M.Si sebagai embimbing dalam tugas akhir yang memberikan saran, masukan, nasehat dan motivasi. 2. Ayah, ibu dan adek yang telah memberikan dorongan, semangat serta do a dan kasih sayang yang tulus keada enulis. 3. Guru tercinta Mas Mardi yang selalu mambantu dan membimbing enulis sehingga teta semangat. 4. Staf Deartemen Statistika atas segala bantuan dan kemudahan yang diberikan. 5. Sahabat-sahabat yang senantiasa memberikan nasehat dan semangat, teman-teman di Stk 40, kakak kelas di 38 dan 39 serta adik-adik di angkatan 41 dan Teman-teman di Wisma Sarinade yang telah membantu sebagai surveyor dalam tugas akhir ini. 7. Dan semua ihak yang tidak daat enulis sebutkan satu ersatu. Berbagai kesalahan mungkin ditemukan dalam enulisan karya ilmiah ini, baik itu dalam enyajian atauun interretasi outut dalam analisis. Oleh karena itu, usaha erbaikan dan enyemurnaan akan terus dilakukan. Penulis berhara semoga karya ilmiah ini bermanfaat. Bogor, Agustus 2008 Yusdiyen Hadinata

7 vi DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... viii ix PENDAHULUAN Latar belakang... 1 Tujuan... 1 TINJAUAN PUSTAKA Merek... 1 Pengetahuan Merek... 1 Co-Branding... 2 Program Bundling... 2 Survei... 2 Center Location Test... 2 Kuisioner... 2 Quota Samling... 2 Analisis Koresondensi... 2 Tabel Kontingensi Dua arah... 4 Brand Price Trade off... 4 Pendekatan Huisman... 4 BAHAN DAN METODE Bahan... 5 Metode... 5 HASIL DAN PEMBAHASAN Demografi resonden... 6 Brand Usage... 6 Brand Awareness... 6 Co-Branding... 7 Pengaruh To of Mind Terhada Pilihan Produk Co-Branding... 7 Brand Association... 8 Brand Image... 8 Brand Price Trade off... 9 Kurva BPTO dan Skenario Pasar KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... 13

8 vii DAFTAR TABEL Halaman 1. Tabel Kontingensi Dua Arah Alur Tahaan BPTO Atribut Brand Association Pemberian Peringkat Atas Jawaban Reonden Pemberian Skor Atas Jawaban Resonden... 10

9 viii DAFTAR GAMBAR Halaman 1. Bar Chart Oerator CDMA yang Digunakan Pie Chart Pengetahuan Konse Co-Branding Pie Chart Produk Co-Branding yang Digunakan Bar Chart Perbandingan To of Mind terhada ilihan roduk Co-Branding Pie Chart Produk Co-Branding yang Diminati... 9

10 ix DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1. Kuisioner Demografi Resonden Handhone CDMA yang digunakan Merek Handhone dan Produk Co-Branding yang Dievaluasi Brand Awareness (%) Oerator CDMA Brand Awareness (%) Handhone CDMA Co-Branding Awareness Tabel Brand Association Plot Koresondensi Peubah Boneka Matriks Rancangan M Tingkat Harga yang Dievaluasi Kurva BPTO Esia-Nokia Persentase Pangsa Preferensi Ketika Harga Co-Branding Esia-Nokia Naik Kurva BPTO Esia-Motorola Persentase Pangsa Preferensi Ketika Harga Co-Branding Esia-Motorola Naik Kurva BPTO Flexi-Motorola Persentase Pangsa Preferensi Ketika Harga Co-Branding Flexi-Motorola Naik Kurva BPTO Flexi-Nokia Persentase Pangsa Preferensi Ketika Harga Co-Branding Flexi-Nokia Naik Kurva BPTO Fren-Samsung Persentase Pangsa Preferensi Ketika Harga Co-Branding Fren-Samsung Naik Kurva BPTO Fren-ZTE Persentase Pangsa Preferensi Ketika Harga Co-Branding Fren-ZTE Naik Kurva BPTO Starone-Nokia Persentase Pangsa Preferensi Ketika Harga Co-Branding Starone-Nokia Naik Kurva BPTO Starone-Samsung Persentase Pangsa Preferensi Ketika Harga Co-Branding Starone-Samsung Naik 35

11 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Industri telekomunikasi saat ini mengalami erkembangan yang luar biasa khususnya ada industri telekomunikasi tana kabel. CDMA (code division multile access) meruakan basis telekomunikasi yang murah yang menjadi ilihan konsumen saat ini. Oerator CDMA di Indonesia saat ini adalah Telkom dengan roduknya Telkom Flexi, Bakrie Telecom dengan Esianya, Indosat dengan Starone dan Mobile-8 dengan Fren. Perusahaan ini bersaing merebut angsa asar yang ada. Begitu juga dengan erusahaan yang memroduksi handhone misalnya Nokia, Motorola, Sanex, dan lain-lain. Mereka juga bersaing untuk merebut hati konsumen agar tertarik terhada roduk mereka. Berbagai strategi emasaran dilakukan termasuk strategi merek. Salah satu simbiosis mutulisme dalam ilmu emasaran adalah konse co-branding (merek bersama). Konse inilah yang dilakukan antara oerator CDMA dan enyedia handhone dengan meluncurkan rogram bundling. Program bundling ini menjual handhone dan kartu (ruim-card) dalam satu aket. Hal yang menarik untuk dianalisa dari strategi co-branding ini adalah : 1. Konse Citra Merek Dalam konse co-branding masing-masing merek memiliki citra atau nilai yang unik. Di sini memungkinkan terjadinya seleksi terhada merek yang akan dijadikan cobranding. Citra merek menjadi enting, di saming manfaat aa yang akan dieroleh konsumen. 2. Konse Harga Faktor harga juga dilihat menjadi enting, karena di asar saat ini begitu banyak merek yang ditawarkan begitu ula ada rogram bundling. Harga yang ditawarkan berbedabeda dengan variasi keunggulannya. Orang menjadi mudah untuk berindah merek. Harga bisa menjadi salah satu faktornya. Kedua konse di atas mengisyaratkan bahwa merek yang memiliki citra terbaik akan menjadi co-branding yang diminati dan cobranding yang diminati akan memiliki ersesi harga minimum dan maksimum yang diterima oleh elanggan. Tujuan Tujuan dari ekslorasi citra merek dan harga ada konse co-branding studi kasus rogram bundling oerator dan handhone selular CDMA ini adalah untuk: 1. Mengetahui deskrisi engetahuan merek (brand awareness) dan emakaian merek (brand usage) oerator dan handhone CDMA. 2. Mengetahui citra merek (brand image) oerator dan handhone CDMA yang melakukan konse co-branding dan engaruhnya terhada ilihan co-branding. 3. Mengetahui sensitivitas harga tia konse co-branding dan menelaah engaruh erubahan harga suatu roduk co-branding terhada angsa asar esaingnya. TINJAUAN PUSTAKA Merek Merek adalah nama atau simbol yang bersifat membedakan (seerti sebuah logo, ca atau kemasan) untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang enjual atau kelomok enjual tertentu, serta membedakan dari barang atau jasa yang dihasilkan ara esaing. Pada akhirnya, merek memberikan tanda mengenai sumber roduk serta melindungi konsumen mauun rodusen dari ara esaing yang berusaha memberikan roduk-roduk yang tamak identik (Aaker, 1991). Pengetahuan Merek Pengetahuan merek (brand awareness) adalah kesangguan seorang calon embeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek meruakan bagian dari kategori merek tertentu. Rentang ini terbagi menjadi tiga yaitu, engenalan merek (Aided recall), brand recall (Unaided recall), dan To of Mind. To of Mind: Merek yang ertama kali disebutkan ketika seseorang ditanya mengenai suatu kategori tertentu. Jika suatu merek menjadi satu-satunya yang diingat oleh resonden, berarti merek tersebut memiliki awareness yang tinggi dan disebut dominant brand. Brand Recall : dieroleh dengan engingatan kembali sebuah merek dalam suatu kelas roduk tana bantuan.

12 2 Aided Recall : meruakan tingkat minimal dari Brand awareness yang dieroleh dari engingatan kembali melalui bantuan (Aaker, 1991). Co-branding Co-branding meruakan bentuk kerjasama antara dua merek, atau lebih, tana menghaus merek asal masing-masing. Dari sisi investasi hal ini diandang lebih menguntungkan dariada membuat merek baru. Potensi encitaaan nilainya juga diandang terlalu kecil sebagai alasan untuk melakukan joint venture secara legal (Kotler, 1991). Program Bundling Program bundling adalah menggabungkan dua jenis roduk menjadi satu roduk dari dua erusahaan yang berbeda dengan tujuan agar elanggan daat menikmati keunggulan dua roduk tersebut dalam satu aket kemasan (Swa, 2007). Survei Singarimbun & Efendi (dalam Umar, 2002) mendefinisikan survei sebagai suatu bentuk enelitian yang bersifat kritis untuk memeroleh keterangan atas suatu wilayah dengan mengambil contoh dari suatu oulasi (Umar, 2002). Center Location Test Center Location Test adalah engambilan contoh (resonden) yang dilakukan terusat di satu temat saja yang memunyai otensi berkumulnya ara konsumen (Manual Mutu MRI, 2006). Kuisioner Kuisioner (angket) adalah suatu cara mengumulkan data dengan menyebarkan daftar ertanyaan keada resonden, dengan haraan mereka akan memberikan reson atas daftar ertanyaan tersebut. Daftar ertanyaan daat bersifat terbuka, jika jawaban tidak ditentukan sebelumnya, dan bersifat tertutu jika alternatif-alternatif jawaban telah disediakan (Umar,2002). Emory-Cooer (dalam Umar, 2002) menyatakan bahwa aling tidak terdaat 4 komonen inti dari sebuah kuisioner. Keemat komonen itu adalah: 1. Subyek, yaitu individu atau lembaga yang melaksanakan riset. 2. Ajakan, yaitu ermohonan dari eriset keada resonden untuk turut serta mengisi kuisioner secara aktif dan objektif. 3. Petunjuk engisian kuisioner yang mudah dimengerti dan tidak bias. 4. Pertanyaan beserta temat mengisi jawaban dan temat untuk mengisi identitas resonden. Quota Samling Quota samling meruakan metode memilih contoh yang memunyai ciri-ciri tertentu dalam jumlah atau kuota yang diinginkan. Tujuan quota samling adalah memastikan bahwa berbagai sub-kelomok dari suatu oulasi akan terwakilkan ada karakteristik contoh yang relevan dalam jumlah yang diharakan eneliti (Santoso & Tjitono, 2001) Analisis Koresondensi Analisis koresondensi adalah sebuah teknik analisis eubah ganda secara grafik yang digunakan untuk ekslorasi data dari sebuah tabel kontingensi Manfaat analisis koresondensi adalah mereduksi jumlah kategori dalam eubah, kategori-kategori yang miri digabungkan dalam satu kategori dan melihat hubungan antara dua atau lebih gugus eubah. Permasalahan utama dalam analisis koresondensi adalah bagaimana grafik yang ada mamu mereresentasikan baris-baris atau kolom-kolom tabel kontingensi dalam ruang berdimensi rendah namun merangkum informasi sebanyak mungkin. Analisis koresondensi ada 2 macam yaitu: 1. Analisis Koresondensi sederhana Menggunakan Tabel Kontingensi dua arah. 2. Analisis Koresondensi berganda Menggunakan Tabel kontingensi multi arah. Istilah dasar dalam analisis koresondensi: 1. Matriks koresondensi, didefinisikan sebagai matriks dari frekuensi relatif ada tabel kontingensi yang berukuran axb P axb ( ij nij ) ( ) n

13 3 dimana i j n ij n 2. Vektor jumlah baris dari matriks P r = P1 = (1.,,a.) = (n1../n,, na./n) vektor jumlah kolom dari matriks P c = P 1 = (.1,,.b) = (n.1/n,, n.b/n) dimana 1 = (1,, 1) adalah sebuah vektor satuan b j n i n ij 1., i = 1,2,, a a i n j n ij 1., j = 1,2,, b 3. Matriks diagonal baris 4. Matriks diagonal kolom 5. Matriks rofil baris Profil baris ke-i R i. = 6. Matriks rofil kolom Profil kolom ke-j Cj = 7. Rataan rofil baris (average row rofile) = Pusat baris (row centroid) = vector of row masses a i i i b r c ' )',..., ( c = rata-rata embobot dari rofil baris 8. Rataan rofil kolom (average column rofile) = usat kolom (column centroid) =vector of column masses b j j j a c r 1 1. ' )',..., ( r = rata-rata embobot dari rofil kolom Pendekatan jarak yang digunakan untuk menghitung jarak rofil baris/kolom dalam kategori yang sama adalah jarak khi-kuadrat yang didefinisikan sebagai berikut: m i i a i b j j i j i ij a i b j j i j i ij n E ntr n n n n n n n n ) ( dimana : E = Dr-1 (P rc) Dc-1 (P rc ) λ 1 2 λ m 2 adalah akar ciri tak nol dari E dan m = rank (E) = rank (P-rc ) = rank (P) = min (a,b) 1 9. Total inertia n 2 Total inertia = rata-rata embobot dari jarak kuadrat khi-kuadrat antara rofil baris-rofil baris dengan rata-ratanya. 10. Pereduksian dimensi dengan Penguraian nilai singular umum (GSDV) Secara umum enguraian nilai singular matriks P adalah : T T B AD rc - P ) ( a r diag r D b c diag ) ( c D a ab a a a a b b r P D R ,,, i ib i i i i b ab b b b b a a P D C 1 c j aj j j j j ,,,

14 4 dengan syarat : T -1 r T -1 c A D A B D dan didefinisikan : A B D μ B I ; μ μ μ K 0 = matriks yang elemennya adalah vektor T T T ciri matriks (P - rc )(P - rc ) = matriks yang elemennya adalah vektor T T T ciri matriks (P - rc ) (P - rc ) = matriks diagonal μ dengan μ 2 akar ciri tak nol. Tia himunan titik daat dihubungkan dengan sumbu utama dari himunan titik yang lain yaitu : 1-1 F Dr ADμ dan G Dc BDμ (Greenacre, 1984) Tabel Kontingensi Dua Arah Tabel kontingensi dua arah adalah tabel yang mencatat data hasil engamatan dengan melibatkan dua eubah X dan Y. Peubah X sebagai eubah baris terdiri dari i kategori, dan eubah Y sebagai kolom terdiri dari j kategori. Sel yang dibentuk baris ke-i dan kolom ke-j memunyai frekuensi engamatan n ij daat ditunjukkan sebagai berikut : Tabel 1 Tabel Kontingensi Dua Arah Y 1 Y 2 Y 3 Y j Total X 1 n 11 n 12 n 13 n 1j n 1. X 2 n 21 n 22 n 23 n 2j n 2. X 3 n 31 n 32 n 33 n 3j n X i n i1 n i2 n i3 n ij n i. n.1 n.2 n.3 n. j n.. (Greenacre, 1984) Brand Price Trade Off Brand rice trade off (BPTO) adalah teknik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara harga dan merek. Teknik ini meruakan teknik emasaran yang dikembangkan oleh salah satu erusahaan riset terkemuka di dunia yaitu Research Internasional. Langkah-langkah dalam BPTO daat dituliskan sebagai berikut : 1. Pada langkah awal semua merek (misal M1, M2, M3) berada ada harga P0. Resonden diminta untuk memilih kombinasi mana yang disukainya. Misalkan kombinasi yang terilih adalah M2P0. Tulis angka 1 ada kotak M2P0. 2. Kemudian naikkan harga M2 menjadi P1, sementara merek lain teta di P0. Resonden diminta kembali memilih kombinasi yang disukai. Misalkan kombinasi yang terilih yaitu M2P1. Catat angka 2 ada kotak M2P1. 3. Naikkan kembali harga M2 menjadi di P2, sementara merek lain di P0. Misalkan merek yang terilih menjadi M1. Catat angka 3 ada kotak M1P0. 4. Proses berulang samai semua kombinasi salah satu merek habis terilih atau resonden menolak meneruskan. Ringkasan alur tahaan BPTO ini daat dilihat ada Tabel 2. Tabel 2 Alur Tahaan BPTO Harga P0 P1 P2 P3 Merek M1 3 M M3 (Research International, 1999) Pendekatan Huisman (1991) Pada rinsinya endekatan Huisman (1991) menggunakan analisis konjoin yang berlandaskan ada analisis utilitas. Oleh karena itu, data yang dikumulkan berua skor/eringkat dari kombinasi level dan atribut. Tahaan yang dilakukan dalam metode Huisman adalah sebagai berikut : 1. Membuat matriks rancangan dan vektor reson. Dari data yang dikumulkan disusun suatu matriks rancangan M dan vektor reson r dengan ketentuan sebagai berikut : M = j X Y dan r = r i dengan : j : vektor satuan berukuran n X : matriks n x (b-1) dengan aturan : X = [x ij ] ; x ij = 1, jika skor ke-i digunakan merek ke-(j+1) x ij = 0, selainnya Y : matriks n x (-1) dengan aturan : Y = [y ik ] y ik = 1, jika skor ke-i digunakan merek ke-k y ik = 0, selainnya

15 5 r i i j k b n : skor ada kategori ke-i = 1,2,,n = 1,2,,b = 0,1,,-1 = banyaknya merek = banyaknya tingkat harga = banyaknya kategori = b x 2. Melakukan regresi R terhada M sehingga dieroleh vektor enduga koefisien regresi β. β = b b = (b j ) = ( k ) j = 0,1,,b-1 k = 1,2,,-1 3. Menghitung nilai Utilitas Ujk (utilitas merek ke-j ada harga ke-k), yaitu nilai dugaan berdasarkan ersamaan regresi yang telah dieroleh dengan aturan : U jk b b b b b b j1 k j1,j = 1; k = 1,2,, k,j = 2,3,,b;k = 1,2,, 4. Membuat skenario asar, yaitu suatu keadaan yang menggambarkan tingkat harga dari setia merek yang akan dianalisis. 5. Menduga kurva sensitivitas harga. Dari skenario asar yang telah dibuat erlu dicari dahulu besar angsa referensi roduk ada berbagai tingkat harga, untuk mengevaluasi keekaan roduk tertentu. Besarnya angsa referensi dieroleh dengan : m j k i rs u jki e e ursi m j k = Pangsa referensi merek ke-j ada harga ke-k. u jki = utilitas merek ke-j harga ke-k dari resonden ke-i u rsi = utilitas merek ke-r harga ke-s dari resonden ke-i r = 1,2,,b s = tingkat harga yang sesuai dengan skenario asar (Sari, 1997),j = 1; k = 0,j = 2,3,,b; k = 0 BAHAN DAN METODE Bahan Bahan yang digunakan dalam enelitian ini adalah data rimer yang dikumulkan melalui survei dengan cara CLT (center location test) yang dilakukan ada tanggal 13 Agustus 2007 s/d 27 Agustus 2007 di usat erbelanjaan yang banyak menjual handhone dan aksesorisnya yaitu Plaza Jambu Dua Bogor. Pengambilan data dilakukan dengan alat bantu kuisioner dengan jumlah resonden sebanyak 200 orang engguna oerator CDMA. Metode Tahaan Pengumulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Mendesain enarikan contoh. Yaitu mendefinisikan oulasi, metode enarikan contoh dan enentuan ukuran contoh. Kriteria oulasi yang diamati adalah masyarakat engguna oerator selular di wilayah Bogor. Metode enarikan contoh yang digunakan adalah secara urosif yakni quota samling sebanyak 200 resonden engguna CDMA. Alasan enggunaan metode ini adalah selain karena tidak adanya kerangka enarikan contoh juga untuk memermudah dalam enarikan contoh. 2. Persiaan embuatan kuisioner. Persiaan yang dilakukan adalah mencari informasi mengenai roduk-roduk cobranding khususnya handhone dan oerator CDMA. 3. Penyusunan kuisioner. a. Menyusun ertanyaan saringan. b. Menyusun ertanyaan untuk mengetahui Brand Awareness (engetahuan merek) dan Brand Usage (emakaian merek) oerator dan handhone CDMA. c. Menyusun ertanyaan untuk mengetahui brand image (citra merek) oerator dan handhone CDMA. d. Menyusun ertanyaan untuk konse cobranding oerator dan handhone CDMA, terdiri dari ertanyaan untuk mengetahui konse co-branding, brand awareness dan brand usage. e. Menyusun ertanyaan untuk mengetahui hubungan antara harga dan merek melalui metode brand rice trade off.

16 6 Menyusun ertanyaan demografi resonden untuk mengetahui karakteristik resonden. Kuisioner daat dilihat ada Lamiran Melakukan uji endahuluan (retest) dan erbaikan kuisioner serta embuatan temlate untuk emasukan data. 5. Pengumulan data melalui wawancara langsung dengan resonden yang diandu oleh interviewer. 6. Mengecek jumlah kuisioner yang masuk dan melakukan engkodean kuisioner, 7. Melakukan emerikasaan terhada kekonsistenan jawaban resonden dan dilanjutkan dengan emasukan data. Langkah-langkah analisis data dalam enelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Melakukan analisis statistika deskritif untuk mengetahui karakteristik resonden, engetahuan merek (brand awareness), dan emakaian merek (brand usage) oerator dan handhone CDMA. 2. Melakukan analisis koresondensi untuk mengetahui citra merek (brand image) oerator dan handhone CDMA. 3. Menggunakan metode brand rice trade off untuk mengetahui sensitivitas harga bermacam-macam roduk co-branding dan menelaah engaruh erubahan harga suatu roduk co-branding terhada angsa asar roduk co-branding esaingnya melalui Pendekatan Huisman. Software yang digunakan dalam engolahan data enelitian ini adalah Microsoft Excel 2003, Minitab 14 dan QPSMR Insight HASIL DAN PEMBAHASAN Demografi Resonden Jumlah resonden yang diambil dengan metode quota samling adalah 200 orang engguna oerator CDMA. Resonden terdiri dari 121 Laki-laki dan 79 Peremuan. Resonden mayoritas berusia ada kisaran tahun (69,0%). Pekerjaan resonden dalam enelitian ini adalah mahasiswa (49,0%), karyawan swasta (29,5%), wiraswasta (12,5%), egawai negeri siil (3,5%) dan elajar (5,5%). Pengeluaran rutin mayoritas resonden setia bulan adalah berkisar antara R R (41%). Demografi resonden secara lengka disajikan ada Lamiran 2. Brand Usage Resonden ada enelitian ini mayoritas adalah engguna oerator CDMA Esia (62%), Flexi (20%), Fren (13,5%) dan Starone (4,5%). Mayoritas resonden adalah engguna handhone bermerek Nokia (58,5%), engguna handhone ZTE (13,5%) kemudian diikuti oleh engguna merek samsung sebesar (9,5%). Selengkanya tentang merek handhone yang digunakan disajikan ada Lamiran 3. Merek Star-One Fren Flexi Esia 5% Oerator Yang digunakan 14% 20% 62% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% Percentage Gambar 1 Bar Chart Oerator CDMA yang digunakan Brand Awareness Oerator CDMA Oerator CDMA yang dijadikan reson ada enelitian ini adalah adalah Esia, Flexi, Fren dan Starone. Hasil survei terhada oerator CDMA to of mind, resonden diminta menyebutkan hal yang ertama kali terlintas di benak mereka ketika interviewer menyebutkan kalimat oerator CDMA. Untuk oerator CDMA yang disebut ertama kali ketika resonden mendengar kalimat oerator CDMA, sebanyak 54% resonden menyebutkan Esia. Sedangkan sebesar 24,5% resonden menyebutkan Flexi, diikuti oleh Fren (17%) dan Starone (4,5%). Pie chart daat dilihat ada Lamiran 5. Oerator CDMA yang disebut sontan tana dibantu, yaitu ketika interviewer menyebutkan oerator CDMA, hal yang terlintas dalam benak resonden yang disebutkan kedua, ketiga dan seterusnya. Flexi sebesar 31,26% diikuti oleh Fren (27,68%), Esia (20,53%) dan Starone (19,33). Handhone CDMA Survei brand awareness terhada handhone CDMA terdiri dari handhone CDMA to of mind, sontan tana dibantu, dan dibantu. Merek handhone yang divaluasi oleh resonden sebanyak 15 merek (Lamiran 4).

17 7 Handhone CDMA yang menjadi to of mind adalah Nokia sebesar 72%, diikuti oleh Samsung 9% ada urutan kedua dan ZTE ada urutan ketiga sebesar 6%. Selengkanya ada Lamiran 6. Pengetahuan merek handhone CDMA yang disebutkan secara sontan tana dibantu (brand recall) ada urutan ertama ditemati oleh Samsung (19,77%), urutan kedua ditemati oleh Motorola (17,32%) dan urutan ketiga ditemati oleh Nexian sebesar 11,11% (Lamiran 6). Pengetahuan merek handhone CDMA yang disebutkan dengan dibantu oleh interviewer dengan memerlihatkan kartu bantu (Aided Recall), ada urutan ertama ditemati oleh handhone merek LG sebesar 19%, urutan kedua ditemati oleh merek Alcatel sebesar 13% dan urutan ketiga oleh Motorola sebesar 10% (Lamiran 6). Co-Branding Survei ada bagian co-branding menghasilkan terdiri dari engetahuan tentang istilah co-branding, engetahuan roduk cobranding (co-brand awareness) dan roduk co-branding yang digunakan oleh resonden. Produk co-branding yang dievaluasi oleh resonden adalah sebanyak 15 roduk (Lamiran 4). Mayoritas resonden tidak mengetahui istilah co-branding, hal ini daat dilihat ada ie chart berikut ini. TAHU 24% mengenai co-brand awareness (engetahuan roduk co-branding). Co-branding yang menjadi to of mind adalah Esia-Nokia sebesar 38% ada urutan ertama diikuti oleh Flexi-Nokia sebesar 16, 5% ada urutan kedua dan Fren-Samsung ada urutan ketiga sebesar 14% (Lamiran 7). Pengetahuan co-branding yang disebutkan secara sontan tana dibantu ditemati oleh Flexi-Nokia ada urutan ertama sebesar 16,48%, urutan kedua oleh Esia-Nokia dan Esia-Motorola sebesar 14,1% dan urutan ketiga oleh Fren-Samsung sebesar 10,62% (Lamiran 7). Pengetahuan roduk co-branding yang disebutkan dengan dibantu oleh interviewer dengan memerlihatkan kartu bantu rodukroduk co-branding yang beredar diasaran, ada urutan ertama ditemati oleh Flexi- Nokia sebesar 14%, urutan kedua oleh Esia- Motorola sebesar 13% dan urutan ketiga adalah Fren-ZTE sebesar 10% (Lamiran 7). Resonden kemudian diingatkan kembali oleh interviewer dengan menanyakan ketika membeli kartu (ruim card CDMA) dan handhone CDMA meruakan roduk cobranding atau tidak. Hasilnya ditunjukkan oleh ie chart berikut ini. Tidak 56% Ya 44% Gambar 3 Pie Chart Produk Co-Branding yang Digunakan TIDAK TAHU 76% Gambar 2 Pie Chart Pengetahuan Konse Co-Branding Pie chart diatas, daat dilihat bahwa 76% resonden tidak mengetahui istilah cobranding dan sisanya 24 % resonden mengetahui istilah ini. Untuk melanjutkan enelitian, interviewer menjelaskan konse co-branding keada resonden yang tidak mengetahui istilah ini. Hal ini dilakukan agar resonden daat menjawab ertanyaan selanjutnya ada kuisioner. Resonden yang telah mengetahui konse co-branding ditanya kembali oleh interviewer Sebanyak 56% resonden menggunakan roduk co-branding setelah resonden mengetahui tentang istilah co-branding, sisanya 44% meruakan bukan engguna roduk co-branding. Pengaruh To of Mind Produk Co- Branding Terhada Pilihan Produk Cobranding Pengetahuan konsumen/resonden (brand awareness) terhada roduk co-branding handhone dan oerator selular CDMA menurut David Aaker (1991) terbagi menjadi 3 rentang yaitu engenalan merek disebutkan secara sontan (To of Mind), engenalan merek disebutkan oleh reonden dengan

18 8 mengingat kembali tana alat bantu (Brand Recall), dan engenalan merek dengan alat bantu (Brand Aided Recall). Hasil engenalan merek (brand awarenees) roduk co-branding handhone dan oerator selular CDMA ada enelitian ini menunjukkan bahwa co-branding Esia- Nokia meruakan roduk co-branding yang aling banyak disebutkan secara sontan oleh resonden sebanyak 38%, diikuti oleh cobranding Flexi-Nokia sebesar 16,5%, selanjutnya diikuti oleh Fren-Samsung sebesar 14%. Selengkanya dilamirkan ada Lamiran 7. Subbab ini membahas bagaimana hubungan antara to of mind terhada emilihan roduk co-branding. Berdasarkan hasil survey dieroleh bahwa roduk cobranding yang diminati adalah roduk Esia- Nokia sebesar 53% sedangkan besar Tof of mind adalah 38%. Hasil ini memberikan gambaran bahwa lebih besar ersentase minat dari ada ersentase to of mind. Selengkanya daat dilihat ada chart berikut ini. Fren-Samsung Fren-ZTE Star-One-Samsung StarOne-Nokia Flexi-Motorola Flexi-Nokia Esia-Motorola Esia-Nokia 2% 1% 2% 2% 1% 2% 4% 4% 6% 11% 12% 14% 17% 22% 38% 53% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% % yang diminati % TOM Gambar 4 Bar Chart Perbandingan To of Mind terhada Pilihan Produk Co- Branding Chart diatas menunjukkan bahwa mayoritas roduk co-branding lebih besar ersentase yang diminati dariada ersentase to of mind roduk co-branding. Menurut eneliti, hal ini disebabkan oleh faktor sebagai berikut : 1. Pengetahuan konsumen/resonden terhada roduk co-branding dan engetahuan resonden/konsumen terhada masing-masing merek yang melakukan konse co-branding. 2. Keunggulan masing-masing roduk cobranding dalam hal ini emilihan resonden didasarkan ada ertimbangan handhone atau ertimbangan oerator CDMA. 3. Pengaruh lingkungan temat tinggal konsumen/resonden 4. Harga roduk co-branding yang memengaruhi daya beli terhada roduk tersebut. Kasus enelitian yang lain, bisa saja terjadi lebih besar ersentase to of mind dariada ersentase minat beli terhada suatu roduk tertentu. Perlu diketahui bahwa, untuk membandingkan antara To of mind suatu roduk tertentu dengan minat beli dalam enelitian dierhatikan ertimbangan objek enelitian misalnya segmen asar yang diteliti karena hal ini akan memberikan damak yang salah jika salah dalam menentukan segmen asar. Brand Association Sesuai dengan definisinya, brand association adalah kesan yang timbul di benak resonden terkait dengan suatu merek. Pada enelitian ini, kesan yang muncul terhada roduk co-branding kemudian ditanyakan keada resonden. Brand Association meruakan atribut yang digunakan untuk mengukur brand image roduk co-branding handhone dan oerator CDMA. Kumulan dari brand association ini dirangkum menjadi 22 atribut yang ditanyakan keada resonden, resonden menjawab dengan menyebutkan merek-merek roduk co-branding sesuai dengan brand association-nya. Dengan memerlihatkan showcard (kartu bantu) yang berisi merekmerek co-branding yang ada saat ini yang diberi kode berua angka, kemudian resonden boleh menyebutkan lebih dari satu merek untuk satu ertanyaan brand association. Ketika disebutkan tentang brand association, resonden akan menjawab secara sontan merek roduk co-branding yang muncul dibenaknya. Misalnya, ditanyakan merek roduk co-branding aa yang menjadi emimin asar selama bertahun-tahun? Resonden menjawab Esia-Nokia sebagai merek yang menjadi emimin asar selama bertahun tahun. Lebih jelasnya, tabel brand association terdaat ada Lamiran 8. Brand Image Brand image meruakan nilai-nilai unik yang membangun suatu merek, atau dengan kata lain, brand image meruakan kumulan dari brand association. Berdasarkan atribut

19 9 ada brand association roduk co-branding yang ditanyakan ada resonden akan membentuk citra merek (brand image) suatu roduk co-branding. Dari 15 roduk cobranding yang ada, diambil 5 roduk cobranding yang favorit untuk dilihat brand image-nya. Ke-5 roduk co-branding diambil berdasarkan frekuensi yang aling banyak diilih ada tabel brand association. Menggunakan analisis koresondensi dieroleh brand image dari masing-masing roduk co-branding handhone dan oerator selular CDMA. Berdasarkan lot koresondensi (Lamiran 9) atribut terbagi menjadi 4 kelomok besar antara lain : 1. Atribut A dan B berdekatan dengan roduk co-branding Fren-Samsung 2. Atribut C, D, E, F, J, H, S, U, dan V bergerombol relatif dekat dengan roduk co-branding Esia-Nokia. 3. Atribut G, I, O, P, Q, dan R bergerombol relatif berdekatan dengan roduk cobranding Flexi-Nokia. 4. Atribut K, L, M dan T relatif dekat dengan roduk co-branding Fren-ZTE dan Esia- Motorola. Berikut ini adalah tabel atribut brand Association roduk co-branding handhone dan oerator selular CDMA. Tabel 3 Atribut Brand Association A Co-branding Pemimin Pasar B Sudah ada sejak lama C Co-branding terercaya D Tahu dan mengerti elanggan E Nyaman Bagi Pelanggan F Kenangan yang menyenangkan G Bergengsi H Pilihan yang baik I Co-branding yang direkomendasikan J Terdean dalam engembangan roduk K Mudah dieroleh L Harga terjangkau M Banyak diiklankan N Kualitas bagus O Untuk kelas menengah keatas P Suaranya jernih Q Jangkauan luas R Sinyal kuat S Tarif sesama oerator murah T Tarif antar oerator murah U Disukai oleh seluruh anggota keluarga V Mudah digunakan Berbagai macam image yang dibentuk oleh roduk khususnya roduk co-branding handhone dan oerator selular CDMA. Hal ini menimbulkan keuasan tersendiri bagi enggunanya. Brand image roduk cobranding ini mamu membius elanggannya untuk membeli dan menggunakannya. Aalagi ditambah dengan iklan yang menggoda, ini akan lebih meningkatkan citra suatu roduk khususnya roduk co-branding itu sendiri. Produk co-branding yang diminati oleh resonden tentunya meruakan roduk yang memiliki citra merek yang baik bagi elanggan. Dengan memertimbangkan atribut yang membangun citra merek roduk co-branding diatas, ada ie chart di bawah ini dieroleh roduk co-branding handhone dan oerator selular yang diminati oleh konsumen. Fren-ZTE Star-One- 12% Samsung StarOne-Nokia 2% Flexi-Motorola 1% 6% Flexi-Nokia 21% Esia-Motorola 4% Fren-Samsung 2% Esia-Nokia 52% Gambar 5 Pie Chart Produk Co-Branding yang Diminati Produk co-branding yang diminati berdasarkan ie chart di atas adalah Esia- Nokia sebesar 52% dan diikuti oleh Flexi- Nokia sebesar 21%. Brand Price Trade Off Brand rice trade off meruakan metode yang digunakan untuk mengetahui hubungan harga dan merek dengan melihat elastisitas harga suatu roduk terhada roduk esaingnya. Untuk mengetahui hubungan harga dengan merek roduk co-branding daat diketahui dengan cara menyusun skenario asar. Tingkat harga yang dievaluasi disajikan ada lamiran 10. Analisis data untuk memeroleh kurva ermintaan dilakukan melalui Pendekatan Huisman. Data yang dieroleh dari BPTO meruakan data referensi yang dievaluasi oleh resonden terhada ilihan kombinasi merek dan harga.(dalam hal ini roduk cobranding). Taha-taha evaluasi yang

20 10 dilakukan terhada resonden adalah sebagai berikut : 1. Keada setia resonden dierlihatkan 8 roduk co-branding yang akan diuji, dengan masing-masing berada ada tingkat harga ke-1 (P-3), kemudian diminta untuk memilih merek yang aling mereka minati untuk dibeli. 2. Merek/roduk co-branding yang diilih oleh resonden dinaikkan harganya ada tingkat harga ke-2 dengan harga merek lain teta. Pada kondisi ini, keada resonden ditanyakan kembali merek mana yang akan diilih. 3. Proses tersebut diulang samai resonden mencaai harga tertinggi untuk satu merek atau resonden mengatakan bahwa dia tidak akan membeli merek manaun ada harga manaun. Kategori (kombinasi merek dan harga) yang ertama kali diilih oleh resonden diberi eringkat 1, ilihan yang berikutnya diberi eringkat 2 dan seterusnya. Kategorikategori yang tidak diilih oleh resonden diberi nilai 0. Selanjutnya setia eringkat diberi skor. Skor yang diberikan adalah skor biasa yakni eringkat tertinggi ada satu resonden diberi skor 1 sedangkan eringkat terendah diberi skor tertinggi ada ilihan yang diilih resonden. Sedangkan untuk tidak ada ilihan diberi skor 0. Contoh tahaan evaluasi terhada resonden dan emberian eringkat terhada ilihan resonden dierlihatkan ada tabel berikut ini. Tabel 4 Pemberian Peringkat atas Jawaban Resonden Harga P0 P1 P2 P3 Merek M M M Tabel tersebut menjelaskan eringkat ilihan resonden terhada merek dan tingkat harga yang diajukan keadanya, yaitu eringkat 1 samai dengan eringkat 5, karena ilihan yang diberikan oleh resonden sebanyak 5 ilihan. Tahaan selanjutnya adalah enskoran. Hasil enskoran disajikan ada tabel berikut ini. Tabel 5 Pemberian skor atas Jawaban Resonden Harga P0 P1 P2 P3 Merek M M M Resonden ada 200 orang, jadi ada 200 nilai amatan untuk setia resonden yang selanjutnya dilakukan regresi monotonik dengan ke-200 nilai amatan ini sebagai eubah tak bebasnya, sedangkan eubah bebasnya adalah tingkat harga dan tingkat merek yang sebelumnya telah diubah menjadi eubah boneka (matriks rancangan M). Proses ini akan menghasilkan ersamaan regresi linear berganda sebanyak jumlah resonden. Peubah Boneka matriks rancangan M disajikan ada Lamiran 11. Transformasi monoton dalam regresi monoronik daat menghilangkan engaruh interaksi dalam rancangan faktorial (Kruskal, 1965 dalam Schiffman et al, 1981). Dalam enelitian ini yang ingin di uji hanya engaruh utama, yaitu harga dan merek, oleh karena itu digunakan regresi monotonik. Nilai-nilai dugaan yang dihasilkan dari ersamaan regresi tersebut, yang meruakan nilai utilitas resonden terhada setia kategori, ditransformasi logit untuk menghasilkan angsa referensi/asar masingkategori secara agregat. Untuk mendaatkan gambaran elastisitas harga suatu merek ada kondisi asar tertentu, dibuat skenario asar. Kurva BPTO dan Skenario Pasar Skenario asar ada enelitian ini adalah dengan cara menaikkan tingkat harga suatu merek bertaha, sedangkan merek yang lain teta berada ada taha harga teta. Skenario asar ini digunakan untuk melihat engaruh erubahan harga suatu roduk terhada roduk esaingnya. Kurva BPTO ada Lamiran 12 memberikan gambaran mengenai kondisi asar yang akan terjadi jika co-branding Esia- Nokia terus menaikkan harga sedangkan merek lainnya teta ada harga dasarnya. Kenaikan harga co-branding Esia-Nokia menyebabkan merek tersebut mengalami enurunan angsa referensi. Penurunan angsa referensi co-branding Esia-Nokia ternyata direson oleh merek lain dengan mengambil angsa referensi yang berkurang oleh co-branding Esia-Nokia. Persentase

21 11 angsa referensi/asar disajikan ada tabel Lamiran 13. Saat co-branding Esia-Nokia menaikkan harganya, merek ini mulai mengalami enurunan angsa referensinya, hal ini daat dilihat dari grafik ada harga P-3 samai P3 grafiknya cenderung menurun. Merek lain yang langsung mereson enurunan angsa referensi Esia-Nokia adalah Flexi-Nokia, tetai tidak samai merebut angsa referensi Esia-Nokia secara keseluruhan. Kurva BPTO ada Lamiran 14 memberikan gambaran mengenai kondisi asar yang terjadi jika Co-branding Esia- Motorola terus menaikkan harganya sedangkan merek lain teta ada harga dasarnya. Pada awal kenaikannya, Esia- Motorola mengalami enurunan angsa referensi, hal ini langsung direson oleh Cobranding Flexi-Motorola. Persentase angsa referensi/asar disajikan ada tabel Lamiran 15. Kurva BPTO ada Lamiran 16 meruakan angsa referensi yang dimiliki oleh co-branding Flexi-Motorola. Pada harga P-3 samai P-1, Flexi-Motorola tidak kehilangan angsa referensinya dengan menaikkan harga. Pada harga P-1 samai P0, Flexi-Motorola mengalami enurunan angsa referensi, tetai ada harga P0-P3 Flexi- Motorola daat memertahankan angsa referensinya. Persentase angsa referensi disajikan ada tabel Lamiran 17. Lamiran 18 adalah angsa referensi yang dimiliki oleh co-branding Flexi-Nokia. Terlihat ada gambar, Flexi-Nokia meruakan Co-branding alternatif kedua setelah Esia- Nokia. Pada Harga P-3 samai dengan P-2, Flexi-Nokia tidak kehilangan angsa referensi jika harganya dinaikkan, tetai jika harganya dinaikkan dari P-2 menjadi P3, Flexi-Nokia mengalami enurunan akan roduk ini. Penurunan angsa referensi ini tidak direbut oleh roduk co-branding lainnya. Persentase angsa referensi disajikan ada tabel Lamiran 19. Lamiran 20 meruakan angsa referensi bagi co-branding Fren-Samsung. Produk ini kurang begitu diminati oleh konsumen. Hal ini dibuktikan melalui grafik yang cenderung menurun jika roduk ini menaikkan harganya. Jika harga Fren-Samsung dinaikkan maka angsa asar roduk ini direbut oleh cobranding Starone-Samsung. Persentase angsa referensi/asar disajikan ada tabel Lamiran 21. Kurva BPTO ada Lamiran 22 memberikan gambaran mengenai kondisi asar yang terjadi jika co-branding Fren-ZTE menaikkan harganya. Kenaikan harga menyebabkan Fren-ZTE mengalami enurunan angsa referensi, tetai angsa refensi ini tidak direbut oleh merek lain. Persentase angsa referensi/asar disajikan ada tabel Lamiran 23. Kurva BPTO ada Lamiran 24 adalah angsa asar yang dimiliki oleh co-branding Starone-Nokia. Produk ini kurang diminati oleh konsumen, aalagi ditambah dengan harganya dinaikkan, roduk ini kehilangan angsa referensinya. Persentase angsa referensi/asar disajikan ada tabel Lamiran 25. Kurva BPTO ada Lamiran 26 memberikan gambaran mengenai kondisi asar roduk co-branding Starone-Samsung. Sama halnya dengan Starone-Nokia, roduk ini juga kurang diminati oleh konsumen. Persentase angsa referensi/asar disajikan ada tabel Lamiran 27. Kurva BPTO memberikan gambaran bahwa masing-masing roduk co-branding ini memiliki angsa referensi tersendiri. Dari kurva tersebut terlihat bahwa co-branding Esia-Nokia meruakan roduk co-branding yang aling banyak diminati, walauun harganya dinaikkan, roduk ini hanya berkurang angsa referensinya tetai tidak samai direbut oleh merek lain. Kemajuan teknologi dalam kenyataannya, harga roduk handhone atau kartu (ruim card) cenderung turun seiring dengan munculnya teknologi yang baru. Penelitian ini meruakan salah satu uaya dari rodusen untuk menentukan harga yang cocok dari suatu roduk co-branding sehingga roduk tersebut bisa diterima di asaran. Selain dengan melakukan evaluasi harga melalui metode brand rice trade off (BPTO), rodusen juga memertimbangkan faktor yang lain dalam menentukan harga yang sesuai terhada roduknya. KESIMPULAN Produk co-branding yang memiliki brand awareness terbesar adalah Esia-Nokia sebesar 52%. Untuk oerator Esia meruakan oerator CDMA yang menjadi to of mind, sedangkan handhone Nokia meruakan merek yang menjadi to of mind bagi masyarakat. Hal ini menjadikan kedua roduk tersebut yang aling banyak digunakan oleh masyarakat engguna roduk CDMA.

22 12 Kedua roduk tersebut jika digabung enjualannya menjadi satu roduk dalam konse co-branding menjadikan roduk tersebut enguasa asar untuk roduk handhone dan oerator CDMA. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya eminat roduk co-branding ini sebanyak 52%. Ekslorasi Citra Merek (Brand Image) ada konse co-branding yang dilihat melalui analisis koresondensi menunjukkan bahwa roduk Esia-Nokia memunyai atribut/nilai khas sebanyak sembilan atribut, aling banyak dibandingkan dengan co-branding yang lain. Hal ini memberikan gambaran bahwa roduk ini memiliki citra merek yang baik sehingga eminat dari roduk ini banyak. Ekslorasi harga menggunakan metode brand rice trade off melalui Pendekatan Huisman untuk kedua merek ini tidak menjadikan roduk co-branding ini kehilangan angsa referensi yang besar. Jika kedua roduk ini menaikkan harganya, angsa asarnya menurun, tetai tidak menyebabkan roduk co-branding ini kehilangan angsa asar. Scheaffer, R. L., W. Mendenhall & L. Ott Elementary Survey Samling. 4 th ed. PWS-Kent Publishing Comany, Boston. Sugioyono Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta, Bandung. [SWA] Telkom Gelar Program Bundling Terminal Flexi. (htt://swa.co.id/pemasaran/strategi/ Telkom_gelar_rogram_bundling_te rminal_flexi.htm). [14 Februari 2007] Tamawidjaja, Gunawanto Manual Mutu Marketing Research Indonesia. PT. Marsindo Konsult Prima, Jakarta. Umar, Husein Metode Riset Komunikasi Organisasi. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. DAFTAR PUSTAKA Aaker, David. A Managing Brand Equity: Caitalizing on the value of a Brand Name. The Free Press, New York. Ary, D., L. Cheser Jacob & A. Razavieh Introduction to Research in Education. 6 th ed. Wadsworth Grou, Stamford. Dillon WR, Goldstein M Multivariate Analysis Method and Alication. New York: John Willey. Greenacre,M.J Theory and Alications of Corresondence Analysis. Academic Press Inc, New York. Kotler, Phili Marketing Management. Prentice-Hall Inc, New York. Nuriah, M Analisis Data Preferensi Sabun Mandi. Skrisi. Deartemen Statistika FMIPA IPB. Bogor. International, Research Brand Price Trade Off Case Study. Research International, Jakarta Santoso, S. & F. Tjitono Riset Pemasaran. PT Elex Komutindo, Jakarta. Sari, K Analisis Data Preferensi Untuk Produk Samo. Skrisi. Jurusan Statistika FMIPA IPB. Bogor

23 L A M P I R A N

24 14 Lamiran 1 Kuisioner SRCEENING S1. Aakah Anda atau salah seorang anggota keluarga yang tinggal bersama Anda, atau memunyai hubungan dekat dengan Anda bekerja untuk salah satu erusahaan berikut? JIKA YA UNTUK SALAH SATU, HENTIKAN WAWANCARA. Biro iklan 1 1 Perusahaan riset emasaran 2 2 Media massa 3 3 Produsen/abrik roduk oerator seluler 4 4 Produsen/abrik roduk handhone 5 5 Distributor/Penjual Handhone dan Oerator Selular 6 6 Ya Tidak S2. Beraakah usia Anda? tahun (INTERVIEWER: ISIKAN USIA ACTUAL) Dibawah 15 Tahun 1 (STOP) tahun tahun tahun tahun 5 > 56 tahun 6 (STOP) BRAND USAGE & AWARENESS P1. Berbicara mengenai industri telekomunikasi, aa oerator seluler CDMA yang anda akai sekarang? (S) 1 Esia 5 Lainnya 2 Flexi Fren 4 Star-One P2. Aa merek handhone CDMA yang anda gunakan sekarang? (S) 1 Nokia 5 Samsung 8 Lainnya 2 Motorola 6 Sanex Haier 7 ZTE 4 Nexian P3a. P3b. Oerator selular CDMA aa saja yang Anda ketahui (tana dibantu)? (Multile-Catat ertama dikolom ertama selanjutnya dikolom kedua). (Showcard) Oerator selular CDMA aa saja yang Anda ketahui (dibantu)? (Multile- Catat ertama dikolom ertama selanjutnya dikolom kedua). P3a Tahu Oerator tana dibantu P3b Tahu Oerator dibantu PTM (S) Lainnya (M) PTM (S) Lainnya Esia Flexi Fren Star One

25 15 P4a. P4b. Merek handhone CDMA aa saja yang Anda ketahui (tana dibantu)? (Multile-Catat ertama dikolom ertama selanjutnya dikolom kedua). (Showcard) Merek handhone CDMA aa saja yang Anda ketahui (dibantu)? (Multile- Catat ertama dikolom ertama selanjutnya dikolom kedua). P4a Tahu Handset tana dibantu P4b Tahu Handset dibantu PTM (S) Lainnya (M) PTM (S) Lainnya (M) Alcatel Haier Legend LG Motorola Motofone Nokia Nexian Panasonic Philis O Samsung Siemens/BenQ Sanex ZTE Lainnya,...Sebutkan CO-BRANDING P5. Aakah Anda tahu dengan istilah Co-Branding? (Jika tahu, minta resonden menjelaskan. Jika tidak, tunjukkan konse dan bacakan. Konse juga dierlihatkan keada yang tahu). 1 YA 2 TIDAK P6a. P6b. Dari konse Co-Branding tersebut, mohon Anda sebutkan oerator selular dan merek handhone CDMA mana sajakah yang telah melakukan Co-Branding (Tana dibantu)? (Multile-Catat yang ertama dikolom ertama, selanjutnya dikolom kedua) (SHOWCARD) Dari konse Co-Branding tersebut, mohon Anda sebutkan oerator selular dan merek handhone CDMA mana sajakah yang telah melakukan Co-Branding (Dibantu)? (Multile-Catat yang ertama dikolom ertama, selanjutnya dikolom kedua) P6a Tahu Co-brand tana dibantu P6b Tahu Co-brand dibantu PTM (S) Lainnya (M) PTM (S) Lainnya (M) Esia-Nokia Esia-Motorola Esia-Motofone Esia-Nexian Esia-ZTE Esia-Haier Flexi-Nokia

26 16 Flexi-Motorola Flexi-LG Flexi-Haier Fren-Samsung Fren-ZTE StarOne-Nokia StarOne-Samsung StarOne-Nexian Lainnya... P7. Aakah oerator selular dan merek handhone yang Anda akai sekarang, adalah roduk Co-Branding? 1 YA 2 TIDAK BRAND IMAGE P8. (SHOWCARD) Banyak endaat orang tentang berbagai roduk co-branding oerator dan handhone CDMA. Dengan melihat kartu daftar ini, tolong katakan keada saya roduk co-branding mana saja yang anda angga sesuai dengan ertanyaan yang akan saya bacakan ini. Anda cuku menyebutkan nomor saja (M). MEREK-MEREK aa saja yang [PERNYATAAN] 1. Co-branding yang telah menjadi emimin asar selama bertahuntahun 2. Co-branding yang sudah ada sejak lama 3. Co-branding yang daat diercaya 4. Co-branding yang tahu aa yang saya inginkan dan mengerti saya 5. Co-branding yang membuat saya merasa nyaman 6. Co-branding yang memiliki kenangan menyenangkan bagi saya 7. Co-branding yang bergengsi 8. Co-branding yang meruakan ilihan yang baik menurut endaat teman/kenalan saya 9. Co-branding yang direkomendasikan oleh orang yang saya hormati 10. Terdean dalam engembangan roduk 11. Mudah didaat, dijual dimana-mana 12. Harga terjangkau 13. Banyak diiklankan 14. Kualitas Bagus 15. Untuk kelas menengah keatas 16. Suaranya Jernih 17. Jangkauan Luas 18. Sinyal Kuat 19. Tarif sesama oerator murah 20. Tarif antar oerator murah 21. Disukai oleh seluruh anggota Keluarga 22. Mudah digunakan [TULISKAN NOMOR- NOMOR MEREK YANG DISEBUTKAN]

27 17 P9. (Showcard) Dengan memertimbangkan brand image / citra merek diatas, roduk cobranding mana yang anda minati? (S) BRAND PRICE TRADE OFF PETUNJUK UNTUK PENGISIAN TABEL 1. Dari Co-Branding yang aling Anda minati tersebut, mulai ada harga beraakah Anda berminat membelinya? (show card kisaran harga). Misalkan resonden memilih Co-branding Esia-nokia ada harga P0, maka tulis ada kombinasi (Esia-Nokia,P0) angka satu. 2. Jika kemudian harganya dinaikkan ke tingkat berikutnya, aakah Anda masih berminat membelinya? (naikkan terus kisaran harganya, hingga resonden tidak berminat untuk membeli). Misalkan resonden masih berminat memilih Co-branding Esia-Nokia ada harga P1, maka tulis 2 ada kombinasi (Esia-Nokia,P1). Jika Resonden masih berminat di harga P2, maka tulis angka 3 ada kombinasi (Esia-Nokia,P2), demikian seterusnya. Naikkan harga terus ke tingkat selanjutnya hingga resonden harga maksimum hingga tidak berminat untuk membeli. 3. Jika Anda sudah tidak berminat dengan Co-Branding yang ertama, Co-Branding manakah yang akan Anda ilih berikutnya? (tanyakan kembali dua ertanyaan yang sama di atas, dan terus berindah ke ilihan Co-Branding selanjutnya, hingga semua Co-Branding selesai dievaluasi atau resonden sudah tidak berminat untuk membeli). Co-Brand P0 P1 P2 P3 P4 P5 P6 ESIA-NOKIA ESIA-MOTOROLA FLEXI-MOTOROLA FLEXI-NOKIA FREN-SAMSUNG FREN-ZTE STARONE-NOKIA STARONE-SAMSUNG DEMOGRAFI Akhirnya saya ingin menanyakan beberaa ertanyaan untuk tujuan klasifikasi D1. Aakah ekerjaan Anda sekarang? (S) D1 Pelajar 1 Mahasiswa 2 Pegawai Negeri Siil 3 Karyawan Swasta 4 Wiraswasta 5 Lainnya (SEBUTKAN) D2 Jenis Kelamin (Cuku dilihat saja) 1 Pria 2 Wanita

HASIL DAN PEMBAHASAN. Brand Usage

HASIL DAN PEMBAHASAN. Brand Usage 6 Menyusun pertanyaan demografi responden untuk mengetahui karakteristik responden. Kuisioner dapat dilihat pada Lampiran 1. 4. Melakukan uji pendahuluan (pretest) dan perbaikan kuisioner serta pembuatan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS RANTAI MARKOV PADA PERAMALAN PANGSA PASAR

BAB III ANALISIS RANTAI MARKOV PADA PERAMALAN PANGSA PASAR BAB III ANALISIS RANTAI MARKOV PADA PERAMALAN PANGSA PASAR Berdasarkan ada bab sebelumnya, ada bab ini akan dijelaskan enetaan atribut-atribut (keseakatan istilah) yang akan digunakan, serta langkah-langkah

Lebih terperinci

Dika Dwi Muharahman*, Nurul Gusriani, Elis Hertini. Departemen Matematika, Universitas Padjadjaran *E mail:

Dika Dwi Muharahman*, Nurul Gusriani, Elis Hertini. Departemen Matematika, Universitas Padjadjaran *E mail: Perubahan Perilaku Pengguna nstant Messenger dengan Menggunakan Analisis Koresondensi Bersama (Studi Kasus Mahasiswa di Program Studi S-1 Matematika FMPA Unad) Dika Dwi Muharahman*, Nurul Gusriani, Elis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Prosedur Pengumulan Data 3.. Sumber Data Data yang digunakan dalam enelitian ini meruakan data sekunder yang diambil dari Deartemen Keuangan, BAPEPAM, dan IAPI. Data-data

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE HASIL DAN PEMBAHASAN 5 Jika hipotesis nol benar, maka statistik uji-w akan menyebar mengikuti sebaran normal baku. Hipotesis nol ditolak jika W > Z α/2 (Hosmer & Lemeshow 1989). Interpretasi koefisien untuk model regresi logistik

Lebih terperinci

Analisis Kepuasan Pengunjung Terhadap Pelayanan Perpustakaan ITS

Analisis Kepuasan Pengunjung Terhadap Pelayanan Perpustakaan ITS D7 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. (6) 75 (-98X Print) Analisis Keuasan Pengunjung Terhada Pelayanan Perustakaan ITS Sandra Yuni Wulandari dan Wahyu Wibowo Jurusan, Fakultas MIPA, Institut Teknologi

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPUTUSAN MAHASISWA DALAM MEMILIH RUMAH KOST

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPUTUSAN MAHASISWA DALAM MEMILIH RUMAH KOST e-jurnal Matematika Vol. No. Agustus 0, 5-3 AKTOR-AKTOR YANG MEMENGARUHI KEPUTUSAN MAHASISWA DALAM MEMILIH RUMAH KOST SITTI HAJAR, MADE SUSILAWATI, D.P.E. NILAKUSMAWATI 3,,3 Jurusan Matematika, akultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap telekomunikasi menjadi semakin meningkat. Mobilitas masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. terhadap telekomunikasi menjadi semakin meningkat. Mobilitas masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia yang semakin maju sekarang ini, kebutuhan manusia terhadap telekomunikasi menjadi semakin meningkat. Mobilitas masyarakat semakin tinggi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian dan pembahasan di bab sebelumnya, yaitu: Kartu telepon CDMA yang memiliki tingkat awareness paling

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS PENGELOMPOKKAN KECAMATAN DI KODYA SURABAYA BERDASARKAN VARIABEL-VARIABEL KEPENDUDUKAN, KESEHATAN DAN PENDIDIKAN

SKRIPSI ANALISIS PENGELOMPOKKAN KECAMATAN DI KODYA SURABAYA BERDASARKAN VARIABEL-VARIABEL KEPENDUDUKAN, KESEHATAN DAN PENDIDIKAN SKRIPSI ANALISIS PENGELOMPOKKAN KECAMATAN DI KODYA SURABAYA BERDASARKAN VARIABEL-VARIABEL KEPENDUDUKAN, KESEHATAN DAN PENDIDIKAN Oleh : Rengganis L. N. R 302 00 046 PENDAHULUAN Latar Belakang Penduduk

Lebih terperinci

KERANGKA TEORITIS. pemasaran, stok, impor dan ekspor beras Indonesia saling terkait secara simultan

KERANGKA TEORITIS. pemasaran, stok, impor dan ekspor beras Indonesia saling terkait secara simultan III. KERANGKA TEORITIS Berdasarkan tinjauan ustaka yang telah dikemukakan maka disimulkan bahwa antara komonen enawaran, ermintaan, harga, endaatan etani, marjin emasaran, stok, imor dan eksor beras Indonesia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk berkunjung ke suatu negara. Permintaan pariwisata biasanya diukur dari segi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk berkunjung ke suatu negara. Permintaan pariwisata biasanya diukur dari segi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Permintaan Pariwisata Pariwisata mamu mencitakan ermintaan yang dilakukan oleh wisatawan untuk berkunjung ke suatu negara. Permintaan ariwisata biasanya diukur dari segi jumlah

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK CETAK BUKU DENGAN MENGGUNAKAN SEVEN TOOLS PADA PT..XYZ

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK CETAK BUKU DENGAN MENGGUNAKAN SEVEN TOOLS PADA PT..XYZ Yogyakarta, 27 Agustus 2008 ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK CETAK BUKU DENGAN MENGGUNAKAN SEVEN TOOLS PADA PT..XYZ Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Sultan Agung

Lebih terperinci

di masa yang akan datang dilihat dari aspek demografi dan kepuasannya. PENDAHULUAN

di masa yang akan datang dilihat dari aspek demografi dan kepuasannya. PENDAHULUAN 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Saat ini ada dua teknologi yang diusung oleh perusahaan-perusahaan telekomunikasi Indonesia yaitu teknologi Global System for Mobile communication (GSM) dan teknologi Code

Lebih terperinci

SOAL PREDIKSI UJIAN NASIONAL MATEMATIKA IPS TAHUN 2015

SOAL PREDIKSI UJIAN NASIONAL MATEMATIKA IPS TAHUN 2015 SOAL PREDIKSI UJIAN NASIONAL MATEMATIKA IPS TAHUN 0 PAKET Pilihan Ganda: Pilihlah satu jawaban yang aling teat.. Ingkaran dari ernyataan Jika emerintah menghauskan kebijakan subsidi bahan bakar minyak

Lebih terperinci

Jenis Pekerjaan Utama Responden di Lokasi Studi.

Jenis Pekerjaan Utama Responden di Lokasi Studi. Deskrisi Rinci Rona Lingkungan Hidu Awal dengan nelayan juragan dan buruh nelayan (10,06%) juga termasuk ke dalam jenis mata encaharian yang akan terkena damak langsung dari adanya rencana usaha dan/atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Merek dan segala sesuatu yang diwakilinya merupakan aset yang paling penting,

BAB I PENDAHULUAN. Merek dan segala sesuatu yang diwakilinya merupakan aset yang paling penting, BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Merek dan segala sesuatu yang diwakilinya merupakan aset yang paling penting, karena hal ini merupakan dasar keuntungan kompetitif dan sumber penghasilan masa

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN SMK NEGERI 1 BALONGAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN SMK NEGERI 1 BALONGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN SMK NEGERI BALONGAN MODUL PEMBELAJARAN Kode. Dok PBM. Edisi/Revisi A/ Tanggal Juli Halaman dari A. Kometensi Inti KI : Memahami, menerakan, menganalisis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Y dikatakan linear jika untuk setiap x, Diberikan ruang Hilbert X atas lapangan F dan T B( X ), operator T

BAB I PENDAHULUAN. Y dikatakan linear jika untuk setiap x, Diberikan ruang Hilbert X atas lapangan F dan T B( X ), operator T BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang dan Permasalahan Bidang ilmu analisis meruakan salah satu cabang ilmu matematika yang di dalamnya banyak membicarakan konse, aksioma, teorema, lemma disertai embuktian

Lebih terperinci

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan Martabak Mercon

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan Martabak Mercon 1 Analisis aktor-aktor yang Memengaruhi Keuasan Pelanggan Martabak Mercon Billy Tri Budiartha, Kresnayana Yahya Jurusan Statistika, akultas MIPA, Institut Teknologi Seuluh Noember (ITS) Jalan Arief Rahman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Hal ini ditandai dengan banyak munculnya perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Hal ini ditandai dengan banyak munculnya perusahaan-perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini banyak mengalami kemajuan. Hal ini ditandai dengan banyak munculnya perusahaan-perusahaan baru, baik yang berskala besar

Lebih terperinci

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap Anggrek RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap Anggrek RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado ARTIKEL PENELITIAN Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Keuasan Pasien di Dr. R. D. Analysis of Factors Correlated with Patient Satisfaction in The inatient Installation Anggrek of General Hosital

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat pada berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat pada berbagai aspek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang semakin pesat pada berbagai aspek kehidupan, salah satunya adalah perkembangan teknologi yang berbasis telekomunikasi. Ini menyebabkan

Lebih terperinci

PENERAPAN DAN PERBANDINGAN CARA PENGUKURAN RESPON PADA ANALISIS KONJOIN

PENERAPAN DAN PERBANDINGAN CARA PENGUKURAN RESPON PADA ANALISIS KONJOIN PENERAPAN DAN PERBANDINGAN CARA PENGUKURAN RESPON PADA ANALISIS KONJOIN (Studi Kasus: Preferensi Mahasiswa Statistika IPB Angkatan 44, 45, dan 46 terhadap Minat Bidang Kerja) DONNY ARIEF SETIAWAN SITEPU

Lebih terperinci

PERBEDAAN KEPUTUSAN MEMBELI NETBOOK DENGAN KEPUTUSAN MEMBELI NOTEBOOK

PERBEDAAN KEPUTUSAN MEMBELI NETBOOK DENGAN KEPUTUSAN MEMBELI NOTEBOOK 1 PERBEDAAN KEPUTUSAN MEMBELI NETBOOK DENGAN KEPUTUSAN MEMBELI NOTEBOOK (Studi kasus ada Mahasiswa Program Studi Pendidikan EkonomiFKIP Universitas Jember angkatan tahun 2011, 2012, 2013) The Difference

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi begitu kompleks dan begitu penuh dengan istilah-istilahnya. Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. menjadi begitu kompleks dan begitu penuh dengan istilah-istilahnya. Pemasaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia pemasaran pada era globalisasi sekarang ini telah menjadi begitu kompleks dan begitu penuh dengan istilah-istilahnya. Pemasaran pada dasarnya adalah

Lebih terperinci

PEMODELAN PENJADWALAN MATA PELAJARAN DENGAN INTEGER PROGRAMMING

PEMODELAN PENJADWALAN MATA PELAJARAN DENGAN INTEGER PROGRAMMING PEMODELAN PENJADWALAN MATA PELAJARAN DENGAN INTEGER PROGRAMMING Dian Permata Sari, Sri Setyaningsih, dan Fitria Virgantari. Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

KUISIONER HUBUNGAN KUALITAS LAYANAN PETUGAS TERHADAP LOYALITAS PASIEN RAWAT INAP DIRUMAH SAKIT YADIKA PONDOK BAMBU JAKARTA TIMUR TAHUN 2014

KUISIONER HUBUNGAN KUALITAS LAYANAN PETUGAS TERHADAP LOYALITAS PASIEN RAWAT INAP DIRUMAH SAKIT YADIKA PONDOK BAMBU JAKARTA TIMUR TAHUN 2014 KUISIONER HUBUNGAN KUALITAS LAYANAN PETUGAS TERHADAP LOYALITAS PASIEN RAWAT INAP DIRUMAH SAKIT YADIKA PONDOK BAMBU JAKARTA TIMUR TAHUN 204 Pendahuluan Tujuan Kajian ini adalah untuk meninjau Pandangan

Lebih terperinci

HUBUNGAN BAURAN PEMASARAN DENGAN KEPUTUSAN MEMILIH BEROBAT DI POLIKLINIK AMBUN PAGI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012 Delsa Dezolla *

HUBUNGAN BAURAN PEMASARAN DENGAN KEPUTUSAN MEMILIH BEROBAT DI POLIKLINIK AMBUN PAGI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012 Delsa Dezolla * ARTIKEL PENELITIAN HUBUNGAN BAURAN PEMASARAN DENGAN KEPUTUSAN MEMILIH BEROBAT DI POLIKLINIK AMBUN PAGI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012 Delsa Dezolla * ABSTRAK Bauran emasaran adalah seerangkat alat

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan Lokasi Penelitian mengenai analisis sensitivitas harga dan loyalitas konsumen kecap ini dilakukan di Kota Depok. Penentuan lokasi penelitian di Kota Depok didasarkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persoalan jalur terendek (Shortest Path) meruakan suatu jaringan engarahan erjalanan dimana seseorang engarah jalan ingin menentukan jalur terendek antara dua kota

Lebih terperinci

Hasil Kali Dalam Berbobot pada Ruang L p (X)

Hasil Kali Dalam Berbobot pada Ruang L p (X) Hasil Kali Dalam Berbobot ada Ruang L () Muhammad Jakfar, Hendra Gunawan, Mochammad Idris 3 Universitas Negeri Surabaya, muhammadjakfar@unesa.ac.id Institut Teknologi Bandung, hgunawan@math.itb.ac.id 3

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tantangan sektor telekomunikasi semakin bertambah. Karena kebutuhan

I. PENDAHULUAN. tantangan sektor telekomunikasi semakin bertambah. Karena kebutuhan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia dan arus globalisasi yang cepat, menunjukkan bahwa tantangan sektor telekomunikasi semakin bertambah. Karena kebutuhan masyarakat yang semakin maju

Lebih terperinci

Biaya Modal (Cost of Capital)

Biaya Modal (Cost of Capital) Bahan Ajar : Manajemen Keuangan II Digunakan untuk melengkai buku wajib Disusun oleh: Nila Firdausi Nuzula Biaya Modal (Cost of Caital) Caital Budgeting dan Cost of Caital (CoC) meruakan dua konse yang

Lebih terperinci

ANALISIS EKUITAS MEREK KECAP SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI BAURAN PEMASARAN DI KOTA TANGERANG (Studi Kasus: Kecap Merek ABC dan Bango)

ANALISIS EKUITAS MEREK KECAP SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI BAURAN PEMASARAN DI KOTA TANGERANG (Studi Kasus: Kecap Merek ABC dan Bango) ANALISIS EKUITAS MEREK KECAP SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI BAURAN PEMASARAN DI KOTA TANGERANG (Studi Kasus: Kecap Merek ABC dan Bango) DISUSUN OLEH: EFENDY A14104121 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dan pembahasan penelitian penerapan model dss untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap produk telekomunikasi ini secara garis besar akan dijelaskan dalam dua bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang diikuti dengan kemajuan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang diikuti dengan kemajuan teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring dengan perkembangan zaman yang diikuti dengan kemajuan teknologi telekomunikasi yang semakin pesat, perusahaan-perusahaan telekomunikasi yang awalnya hanya

Lebih terperinci

PEMODELAN KETERTINGGALAN DAERAH DI INDONESIA MENGGUNAKAN ANALISIS DISKRIMINAN

PEMODELAN KETERTINGGALAN DAERAH DI INDONESIA MENGGUNAKAN ANALISIS DISKRIMINAN M-20 PEMODELAN KETERTINGGALAN DAERAH DI INDONESIA MENGGUNAKAN ANALISIS DISKRIMINAN Titi Purwandari, Yuyun Hidayat 2,2) Deartemen Statistika FMIPA Universitas Padjadjaran, email : titiurwandari@yahoo.com,

Lebih terperinci

270 o. 90 o. 180 o PENDAHULUAN

270 o. 90 o. 180 o PENDAHULUAN PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan analisis data saat ini masih bertumu ada analisis untuk data linear. Disisi lain, untuk kasus-kasus tertentu engukuran dilakukan secara sirkular. Beberaa ilustrasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi persaingan usaha yang semakin meningkat membuat perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi persaingan usaha yang semakin meningkat membuat perusahaan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi persaingan usaha yang semakin meningkat membuat perusahaan dituntut untuk lebih kreatif dalam menetapkan strategi yang tepat bagi perusahaan sehingga

Lebih terperinci

ISLAM INDONESIA FAKULTAS EKONOMI YOGYAKARTA

ISLAM INDONESIA FAKULTAS EKONOMI YOGYAKARTA ANALISIS POSITIONING KARTU PRABAYAR CDMA MEREK FLEXI, FREN DAN ESIA BERDASARKAN ATRIBUT PRODUK ( STUDI KASUS DI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA) SKRIPSI Telah dipertahankan /diujikan dan disahkan

Lebih terperinci

ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MENGETAHUI EFEKTIVITAS IKLAN PROVIDER TELEPON SELULER DI MEDIA TELEVISI

ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MENGETAHUI EFEKTIVITAS IKLAN PROVIDER TELEPON SELULER DI MEDIA TELEVISI ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MENGETAHUI EFEKTIVITAS IKLAN PROVIDER TELEPON SELULER DI MEDIA TELEVISI Maya Evayani Gurning 1308 030 013 Dosen Pembimbing : Dra. Destri Susilaningrum, M.Si LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Pemilahan Data

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Pemilahan Data BAB 3 PEMBAHASAN 3.1 Pemilahan Data Pemilahan data dilakukan untuk menentukan data mana saja yang akan diolah. Dalam enelitian ini, data yang diikutsertakan dalam engolahan ditentukan berdasarkan teori

Lebih terperinci

ANALISIS KONJOIN UNTUK MENILAI PEMBUKAAN PROGRAM STUDI STATISTIKA DI UNIVERSITAS SYIAH KUALA. Abstrak

ANALISIS KONJOIN UNTUK MENILAI PEMBUKAAN PROGRAM STUDI STATISTIKA DI UNIVERSITAS SYIAH KUALA. Abstrak ANALISIS KONJOIN UNTUK MENILAI PEMBUKAAN PROGRAM STUDI STATISTIKA DI UNIVERSITAS SYIAH KUALA Asep Rusyana, Nanny Salwa, Muzamil, Jurusan Matematika FMIPA Unsyiah arusyana@yahoo.com Abstrak Analisis konjoin

Lebih terperinci

Kata Kunci: Sistem Informasi, Pengukuran Kinerja Sistem, TRADE, Prototyping, TUKAB

Kata Kunci: Sistem Informasi, Pengukuran Kinerja Sistem, TRADE, Prototyping, TUKAB ANALISA KINERJA SISTEM INFORMASI TUKAR UANG KARTAL ANTAR BANK (TUKAB) PADA KANTOR PELAYANAN KAS BRI PATTIMURA SEMARANG Dhany Andhyka 1, Wellia Shinta Sari 2 1,2 Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komuter,

Lebih terperinci

Pengaruh Riwayat Pemberian ASI Terhadap Perkembangan Anak Usia Prasekolah di TK Kristen Imanuel Surakarta

Pengaruh Riwayat Pemberian ASI Terhadap Perkembangan Anak Usia Prasekolah di TK Kristen Imanuel Surakarta Pengaruh Riwayat Terhada Perkembangan Anak Usia Prasekolah di TK Kristen Imanuel Surakarta 1 2 srilestarijs@yahoo.com 1 2 AKPER Insan Husada Surakarta Breast milk is the most erfect food for baby. Giving

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Deskripsi Data

HASIL DAN PEMBAHASAN. Deskripsi Data metode penarikan contoh yang tepat di survei tahap I. 3. Melaksanakan survei tahap I, untuk mengetahui karakteristik pelayanan program sarjana yang diinginkan mahasiswa. 4. Menyusun kuesioner untuk survei

Lebih terperinci

Integral dan Persamaan Diferensial

Integral dan Persamaan Diferensial Sudaryatno Sudirham Studi Mandiri Integral dan Persamaan Diferensial ii Darublic BAB 3 Integral (3) (Integral Tentu) 3.. Luas Sebagai Suatu Integral. Integral Tentu Integral tentu meruakan integral yang

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Analisis data menggunakan software SPSS 11.5 for windows, Microsoft Excel, dan SAS 9.1. Profil Responden

HASIL DAN PEMBAHASAN. Analisis data menggunakan software SPSS 11.5 for windows, Microsoft Excel, dan SAS 9.1. Profil Responden disusun ke dalam bentuk kartu stimuli, diantara tiap kartu berisi kombinasi dari taraftaraf atribut yang berbeda dengan kartu-kartu lainnya (Lampiran 4). 3. Pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner.

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Segmentation, Targetting, dan Positioning penelitiaan 6.1.1.1 Segmentation terdiri dari dari 2: Segmentasi berdasarkan demografi: a. Jenis kelamin: Pria

Lebih terperinci

IV PEMBAHASAN. 4.1 Penentuan Titik Tetap Model Dinamika Virus HIV Titik tetap persamaan (3.1) diperoleh dengan menentukan dt 0, dt *

IV PEMBAHASAN. 4.1 Penentuan Titik Tetap Model Dinamika Virus HIV Titik tetap persamaan (3.1) diperoleh dengan menentukan dt 0, dt * 6 IV PEMBAHASAN 4. Penentuan Titik Teta Model Dinamika Titik teta ersamaan (3. dieroleh dengan menentukan dt, dt dan dv. Sehingga menurut ersamaan tersebut dieroleh titik teta s d N s dt T, T, V, T, kn

Lebih terperinci

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: NIKI WINDA RUKMINI NPM:

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: NIKI WINDA RUKMINI NPM: ARTIKEL PENELITIAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK MELALUI METODE INKUIRI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 33 PADANG OLEH: NIKI WINDA RUKMINI NPM: 1110013111008

Lebih terperinci

KAJIAN PENDEKATAN REGRESI SINYAL P-SPLINE PADA MODEL KALIBRASI. Oleh : SITI NURBAITI G

KAJIAN PENDEKATAN REGRESI SINYAL P-SPLINE PADA MODEL KALIBRASI. Oleh : SITI NURBAITI G KAJIAN PENDEKATAN REGRESI SINYAL P-SPLINE PADA MODEL KALIBRASI Oleh : SITI NURBAITI G14102022 DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007 ABSTRAK SITI

Lebih terperinci

ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT SIM CARD MEREK SIMPATI DAN MENTARI. Oleh FEBRIANTO KURNIAWAN H

ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT SIM CARD MEREK SIMPATI DAN MENTARI. Oleh FEBRIANTO KURNIAWAN H ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT SIM CARD MEREK SIMPATI DAN MENTARI (KASUS MAHASISWA STRATA SATU INSTITUT PERTANIAN BOGOR) Oleh FEBRIANTO KURNIAWAN H24102107 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak pada dunia usaha. Dengan adanya perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak pada dunia usaha. Dengan adanya perkembangan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan kemajuan teknologi yang semakin mengglobal membawa dampak pada dunia usaha. Dengan adanya perkembangan dan kemajuan teknologi, dunia usaha dituntut

Lebih terperinci

METODE LEAST MEDIAN OF SQUARES (LMS) PADA ANALISIS REGRESI DENGAN PENCILAN AMIR A DALIMUNTHE

METODE LEAST MEDIAN OF SQUARES (LMS) PADA ANALISIS REGRESI DENGAN PENCILAN AMIR A DALIMUNTHE METODE LEAST MEDIAN OF SQUARES (LMS) PADA ANALISIS REGRESI DENGAN PENCILAN AMIR A DALIMUNTHE DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010 RINGKASAN

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. 2010, didapatkan jumlah keseluruhan neonatus yang memenuhi kriteria inklusi

BAB V HASIL PENELITIAN. 2010, didapatkan jumlah keseluruhan neonatus yang memenuhi kriteria inklusi BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Karakteristik ibu dan neonatus Pengambilan samel dilakukan ada bulan Maret 2009 samai Aril 2010, didaatkan jumlah keseluruhan neonatus yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN KARTU FLEXI SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN KARTU FLEXI SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN KARTU FLEXI (Studi Kasus Pada Mahasiswa FISIP Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

Analisis Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap A RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Analisis Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap A RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado ARTIKEL PENELITIAN Analisis Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Keuasan Pasien di Instalasi Rawat Ina A RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Analysis of Factors Correlated with Patient Satisfaction in The Inatient

Lebih terperinci

APLIKASI DISCOUNTED CASH FLOW PADA KONTROL INVENTORY DENGAN BEBERAPA MACAM KREDIT PEMBAYARAN SUPPLIER

APLIKASI DISCOUNTED CASH FLOW PADA KONTROL INVENTORY DENGAN BEBERAPA MACAM KREDIT PEMBAYARAN SUPPLIER Program Studi MMT-ITS, Surabaya Agustus 9 APLIKASI ISOUNTE ASH FLOW PAA KONTROL INVENTORY ENGAN BEBERAPA MAAM KREIT PEMBAYARAN SUPPLIER Hansi Aditya, Rully Soelaiman Manajemen Teknologi Informasi MMT -

Lebih terperinci

1 BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan Telekomunikasi Di Indonesia Tahun 2015 Jenis Operator Produk

1 BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan Telekomunikasi Di Indonesia Tahun 2015 Jenis Operator Produk 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah komoditas dengan permintaan sangat tinggi di era ini. Tingginya kebutuhan masyarakat terhadap komunikasi menjadikan perusahaan telekomunikasi gencar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia teknologi komunikasi saat ini sangat pesat, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia teknologi komunikasi saat ini sangat pesat, hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia teknologi komunikasi saat ini sangat pesat, hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya perusahaan yang bergerak di bidang teknologi komunikasi

Lebih terperinci

Dwi Rohmadi Mustofa, Ide Lia Marzuki,Ihsan Mustofa Jl. Raya Wonokriyo Gadingrejo Pringsewu Abstract.

Dwi Rohmadi Mustofa, Ide Lia Marzuki,Ihsan Mustofa Jl. Raya Wonokriyo Gadingrejo Pringsewu   Abstract. PENINGKATAN KINERJA GURU MELALUI SUPERVISI PENGAWAS SATUAN PENDIDIKAN DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (STUDI KASUS PADA SMA MA ARIF NU 5 PURBOLINGGO KABUPATEN LAMPUNG TIMUR) Dwi Rohmadi Mustofa, Ide Lia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN Persaingan layanan fixed wireless access (FWA) berbasis teknologi Code Division Multiple Access (CDMA) di Indonesia semakin ketat. Di Indonesia ada 3 operator FWA yaitu,

Lebih terperinci

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Jalan Bedah RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Jalan Bedah RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado ARTIKEL PENELITIAN Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Keuasan Pasien di Dr. R. D. Analysis of Factors Correlated with Patient Satisfaction in The Outatient Installation of Surgery General Hosital

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun

I. PENDAHULUAN. tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lanskap bisnis telekomunikasi mengalami perubahan yang sangat cepat, tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun persaingan. Dari sisi teknologi

Lebih terperinci

Perbandingan Tingkat Kemudahan Tiga Metode Konjoin pada Preferensi Mahasiswa terhadap Kualitas Dosen STIS

Perbandingan Tingkat Kemudahan Tiga Metode Konjoin pada Preferensi Mahasiswa terhadap Kualitas Dosen STIS SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY S - Perbandingan Tingkat Kemudahan Tiga Metode Konjoin pada STIS Fitri Catur Lestari Sekolah Tinggi Ilmu Statistik fitricaturlestari@stis.ac.id

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Telah dilakukan penelitian pada 53 pasien dengan polineuropati diabetika DM

BAB IV HASIL PENELITIAN. Telah dilakukan penelitian pada 53 pasien dengan polineuropati diabetika DM BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Subyek Penelitian Telah dilakukan enelitian ada 53 asien dengan olineuroati diabetika DM tie 2 yang berobat di oli Penyakit Saraf dan Poli Dalam RSUP Dr.Kariadi

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Handphone merupakan salah satu alat komunikasi praktis yang sangat dibutuhkan oleh setiap konsumen. Saat ini hampir setiap orang memiliki handphone, mulai dari

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang Masalah

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang Masalah Bab I Pendahuluan I. Latar Belakang Masalah Dalam beberaa tahun terakhir ini, roses emonitoran kestabilan barisan matriks korelasi mendaatkan erhatian yang amat serius dalam literatur, terutama dalam literatur

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Saat ini, kemajuan teknologi merupakan kebutuhan yang tidak

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Saat ini, kemajuan teknologi merupakan kebutuhan yang tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini, kemajuan teknologi merupakan kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Kebutuhan masyarakat akan sarana komunikasi yang baik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produk atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. produk para penjual dan membedakannya dari produk pesaing.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produk atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. produk para penjual dan membedakannya dari produk pesaing. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Landasan Teori A. Definisi Merek Menurut Durianto, dkk (2001:1) Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, desain, ataupun kombinasinya yang mengidentifikasikan suatu produk

Lebih terperinci

PENYELESAIAN MASALAH PENGIRIMAN PAKET KILAT UNTUK JENIS NEXT-DAY SERVICE DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMBANGKITAN KOLOM. Oleh: WULAN ANGGRAENI G

PENYELESAIAN MASALAH PENGIRIMAN PAKET KILAT UNTUK JENIS NEXT-DAY SERVICE DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMBANGKITAN KOLOM. Oleh: WULAN ANGGRAENI G PENYELESAIAN MASALAH PENGIRIMAN PAKET KILAT UNTUK JENIS NEXT-DAY SERVICE DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMBANGKITAN KOLOM Oleh: WULAN ANGGRAENI G54101038 PROGRAM STUDI MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

Algoritma Jaringan Syaraf Tiruan Hopfield

Algoritma Jaringan Syaraf Tiruan Hopfield 2.6. Jaringan Saraf Tiruan Hofield Jaringan syaraf Tiruan Hofield termasuk iterative autoassociative network yang dikembangkan oleh Hofield ada tahun 1982, 1984. Dalam aringan Hofield, semua neuron saling

Lebih terperinci

PROSIDING ISSN: PM-32 ANALISI KESULITAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSAMAAN DIFERENSIAL

PROSIDING ISSN: PM-32 ANALISI KESULITAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSAMAAN DIFERENSIAL PM-32 ANALISI KESULITAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSAMAAN DIFERENSIAL Sumargiyani 1), Muhammad Iqna Hibatallah 2), Universitas Ahmad Dahlan 1),2) sumargiyani04@yahoo.om, iqnaunyu@gmail.om

Lebih terperinci

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap F RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap F RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado ARTIKEL PENELITIAN Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Keuasan Pasien di Instalasi Rawat Manado Analysis of Factors Correlated with Patient Satisfaction in The Hosital Inatient F General Hosital

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. I. 1. Latar Belakang

BAB I. Pendahuluan. I. 1. Latar Belakang 1 BAB I Pendahuluan I. 1. Latar Belakang Belanja iklan produk setiap tahunnya terus bergerak naik sebesar 20%. Produk telekomunikasi, perawatan tubuh (toiletries), kosmetik, rokok, makanan dan minuman,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TIJAUA PUSTAKA Portofolio Saham Portofolio berarti sekumulan investasi, untuk kasus saham, berarti sekumulan investasi dalam bentuk saham. Proses embentukan orfolio saham terdiri dari mengidentifikasi

Lebih terperinci

PROSIDING ISSN: PM-20 ANALISIS KESULITAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSAMAAN DIFERENSIAL

PROSIDING ISSN: PM-20 ANALISIS KESULITAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSAMAAN DIFERENSIAL PM-20 ANALISIS KESULITAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSAMAAN DIFERENSIAL Sumargiyani 1) Muhammad Iqna Hibatallah 2) Universitas Ahmad Dahlan 1)2) sumargiyani04@yahoo.om iqnaunyu@gmail.om Abstrak

Lebih terperinci

PEMASARAN KETELA POHON DI KECAMATAN NGADIROJO KABUPATEN WONOGIRI

PEMASARAN KETELA POHON DI KECAMATAN NGADIROJO KABUPATEN WONOGIRI PEMASARAN KETELA POHON DI KECAMATAN NGADIROJO KABUPATEN WONOGIRI Any Suryantini, Revrisond Baswir, Dumairy, dan Agus Dwi Nugroho Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan Universitas Gadjah Mada agusdwinugroho@yahoo.com/8562674433

Lebih terperinci

LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER I. Penyaringan Tabungan Simpedes

LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER I. Penyaringan Tabungan Simpedes . Sumarwan, Ujang. 2003. Perilaku Konsumen. Cetakan Pertama,Penerbit Ghalia Indonesia: Jakarta. Suramono dan Haryanto. 2005. Disain Proosal Penelitian Studi Pemasaran. Yogyakarta: Andi. Tjitono, Fandy.

Lebih terperinci

PENDEKATAN METODE KONJOIN UNTUK MENENTUKAN PREFERENSI ATRIBUT TELEPON SELULER PINTAR PADA MAHASISWA FMIPA IPB ANGKATAN

PENDEKATAN METODE KONJOIN UNTUK MENENTUKAN PREFERENSI ATRIBUT TELEPON SELULER PINTAR PADA MAHASISWA FMIPA IPB ANGKATAN Xplore, 2013, Vol. 2(1):e9(1-9) c 2013 Departemen Statistika FMIPA IPB PENDEKATAN METODE KONJOIN UNTUK MENENTUKAN PREFERENSI ATRIBUT TELEPON SELULER PINTAR PADA MAHASISWA FMIPA IPB ANGKATAN 2009-2011 Muhammad

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah mendorong permintaan yang tinggi akan layanan telekomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. telah mendorong permintaan yang tinggi akan layanan telekomunikasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak tahun 1961, layanan telekomunikasi di Indonesia diselenggarakan oleh Badan Usaha Milik Negara. Sebagaimana terjadi pada negara berkembang lainnya, pengembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi akhir-akhir ini semakin tidak terbendung lagi. Banyak penemuan-penemuan baru di berbagai bidang, salah satunya adalah bidang telekomunikasi.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS PENDIDIKAN TRY OUT UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014 LEMBAR SOAL

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS PENDIDIKAN TRY OUT UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014 LEMBAR SOAL PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS PENDIDIKAN TRY OUT UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 0/0 LEMBAR SOAL Mata Pelajaran : Matematika Jenjang : SMA/MA Program Studi : IPS Hari/Tanggal : Selasa, 5 Pebruari 0 Jam

Lebih terperinci

PREFERENSI MAHASISWA IPB TERHADAP MATA KULIAH METODE STATISTIKA MENGGUNAKAN ANALISIS KONJOIN

PREFERENSI MAHASISWA IPB TERHADAP MATA KULIAH METODE STATISTIKA MENGGUNAKAN ANALISIS KONJOIN PREFERENSI MAHASISWA IPB TERHADAP MATA KULIAH METODE STATISTIKA MENGGUNAKAN ANALISIS KONJOIN (Studi Kasus: Mahasiswa IPB Program Strata Satu yang Mengambil Mata Kuliah Metode Statistika 2009/2010) EKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan lingkungan bisnis akhir-akhir ini muncul suatu gejala dimana

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan lingkungan bisnis akhir-akhir ini muncul suatu gejala dimana 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perkembangan lingkungan bisnis akhir-akhir ini muncul suatu gejala dimana semakin banyak dan beragamnya produk - produk yang ditawarkan oleh perusahaan pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi komunikasi selular merupakan salah satu sarana komunikasi yang mampu menyediakan komunikasi secara cepat dan kapan saja. Seiring

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu asset untuk mencapai keadaan tersebut adalah Brand (merek). Merek

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu asset untuk mencapai keadaan tersebut adalah Brand (merek). Merek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena Persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang memposisikan pemasar untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT Telkom Indonesia, Tbk. adalah perusahaan yang memiliki visi menjadi perusahaan market player yang dominan dalam bisnis INFOKOM di Indonesia. Saat ini PT

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN BBLR DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR 2016

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN BBLR DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR 2016 ANALISIS FAKT RISIKO KEJADIAN BBLR DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR 2016 Rahmawati STIKES Nani Hasanuddin Makassar Alamat koresondensi: Rahmaq320@gmail.com/085395118181 ABSTRAK BBLR adalah bayi dengan berat

Lebih terperinci

ANALISIS EKUITAS MEREK (BRAND EQUITY) PADA PRODUK KEMBANG GULA LUNAK (CHEWY CANDY) RASA BUAH DI KOTA BOGOR OLEH : MOHAMMAD HATTA A

ANALISIS EKUITAS MEREK (BRAND EQUITY) PADA PRODUK KEMBANG GULA LUNAK (CHEWY CANDY) RASA BUAH DI KOTA BOGOR OLEH : MOHAMMAD HATTA A ANALISIS EKUITAS MEREK (BRAND EQUITY) PADA PRODUK KEMBANG GULA LUNAK (CHEWY CANDY) RASA BUAH DI KOTA BOGOR OLEH : MOHAMMAD HATTA A 14103568 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing. Menjalankan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing. Menjalankan bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang ada di Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas pasar produk dari

Lebih terperinci

Bab 4 PRINSIP PRINSIP PEMODELAN FISIS

Bab 4 PRINSIP PRINSIP PEMODELAN FISIS Bab 4 PRINSIP PRINSIP PEMODELAN FISIS 4. Fase-fase Pemodelan Dalam bab ini kita akan mendiskusikan bagaimana membangun model model matematika system dinamis. Kita akan memerhatikan masalah bagaimana mencaai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan telekomunikasi diawali dengan adanya penemuan telepon konvensional oleh Alexander Graham Bell tahun 1876. Dengan adanya penemuan ini maka telepon

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin. mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin. mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang memposisikan pemasar untuk

Lebih terperinci

Volume VI Nomor 3, Agustus 2016 ISSN: Latar Belakag

Volume VI Nomor 3, Agustus 2016 ISSN: Latar Belakag PENDAHULUAN PENGARUH KONSELING MENGGUNAKAN LEMBAR BALIK DAN LEAFLET TERHADAP KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET BESI Niken Purbowati (Poltekkes Kemenkes Jakarta III) ABSTRAK Prevalensi anemia tertinggi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan kegiatan yang sangat penting dilakukan oleh setiap orang. Komunikasi adalah alat bagi seseorang untuk berinteraksi dengan orang lain. Komunikasi bisa

Lebih terperinci

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Analisa Kestabilan Lyapunov

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Analisa Kestabilan Lyapunov Institut Teknologi Seuluh Noember Surabaya Analisa Kestabilan Lyaunov Contoh Soal Ringkasan Latihan Contoh Soal Ringkasan Latihan Sistem Keadaan Kesetimbangan Kestabilan dalam Arti Lyaunov Penyajian Diagram

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini banyak

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini banyak perusahaan yang menggunakan iklan di berbagai media, baik media cetak maupun media elektronik

Lebih terperinci