Perbandingan Fase Bulan dan Jarak Bulan ke Bumi Pada Kejadian Erupsi Gunung Berapi di Indonesia dengan Menggunakan Uji Kruskal Wallis

Transkripsi

1 PROSIDING SNIPS 016 Perbandngan Fase Bulan dan Jarak Bulan ke Bum Pada Keadan Erups Gunung Berap d Indonesa dengan Menggunakan U Kruskal Walls Dwma Rndy Atka 1a dan RB. Farya Hakm b Departement of Statstcs Faculty of Matematcs and Natural Scences Unverstas Islam Indonesa, Yogyakarta Lecturer at Departement of Statstcs Faculty of Matematcs and Natural Scences Unverstas Islam Indonesa, Yogyakarta a dwmarndy@gmal.com b hakmf@fmpa.ac.d Abstrak Erups gunung berap merupakan bencana alam yang sangat berbahaya. Letusan gunung berap merupakan salah satu bencana alam yang banyak menmbulkan berbaga kerusakan dengan total kerugan yang besar karena dapat menghancurkan areal pemukman dan pertanan penduduk, dampak lannya sepert pencemaran udara oleh gas beracun serta memcu penyebab banr lahar dngn yang dapat merusak nfrastruktur umum. Banyaknya gunung berap yang mash aktf d Indonesa sampa saat n adalah sebanyak 19 gunung berap. Peneltan n mencoba menelt keterkatan antara keadan gunung berap dengan poss bulan, mengngat banyak keadan erups pada saat bulan purnama. Pada peneltan n, dlakukan pendekatan statstka untuk melhat perbedaan pada fase bulan dan arak bulan ke bum pada keadan erups gunung berap. Pendekatan statstka yang dgunakan adalah u Kruskal Walls. Dar hasl penguan, dperoleh bahwa terdapat perbedaan pada setap fase bulan dengan keadan erups gunung berap d Indonesa. Kata-kata kunc: Erups Gunung Berap, Fase Bulan, Jarak Bulan ke Bum, U Kruskal Walls PENDAHULUAN Pada 011, Ibrahm menelt tentang korelas aktvtas sesmk bum terhadap arak bulan ke bum. Dalam peneltannya bertuuan untuk mengetahu pengaruh arak bulan dan bum terhadap aktvtas sesmk. Peneltan tersebut dlakukan pada keadan gempa bum terbesar selama 109 terakhr. Dalam peneltannya dtemukan bahwa frekuens teradnya gempa bum saat bulan dekat dengan pergee atau kurang lebh 360,000 km sangat rendah, yatu hanya sektar 4.4%. Sedangkan frekuens teradnya gempa bum saat bulan berada pada poss apogee dengan harak kurang lebh 400,000 km frekuens gempa bum sangat besar, yatu sebesar 7% []. Peneltan serupa dlakukan oleh Puspa pada 015. Dalam peneltannya mengena hubungan poss arak bum terhadap bulan dengan keadan gempa bum. Pada peneltan tersebut bertuuan untuk mendeskrpskan pola sebaran epsenter keadan gempa bum dar hubungan poss arak bum terhadap bulan saat pergee dan apogee d wlayah Sumatera Utara dan mendeskrpskan hubungan antara aktvtas gempa bum dengan poss arak bum terhadap bulan d wlayah Sumatera Utara. Dar hasl peneltan tersebut, dperoleh bahwa frekuens gempa bum 19% terad pada poss arak bulan pada saat pergee. Ketka poss arak bulan saat apogee frekuens gempa adalah 31%. Hal tersebut dtemukan adanya keterkatan hubungan frekuens gempa bum pada poss arak bulan [3]. ISBN:

2 PROSIDING SNIPS 016 Banyaknya keadan alam yang dsebabkan oleh aktvtas bulan, sepert fase bulan dan arak bulan ke bum tersebut dapat dadkan tnauan pustaka yang sangat bermanfaat. Beberapa peneltan tersebut telah menyebutkan bahwa aktvtas bulan dapat mempengaruh beberapa keadan alam, walaupun tdak berpengaruh sangat besar. Oleh karena tu, pada peneltan n akan melhat aktvtas bulan terhadap keadan erups gunung berap d Indonesa. Aktvtas bulan tersebut antara lan sepert fase bulan terhadap keadan erups per, fase bulan terhadap kekuatan erups (VEI), arak bulan ke bum terhadap keadan erups per, dan arak bulan ke bum terhadap kekuatan erups (VEI). Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah dengan menggunakan metode statstka, yatu u Kruskal Walls. TEORI Indonesa berada d lngkungan bencana dengan dkellng oleh rng of fre yang mempengaruh persebaran gunungap d wlayah Indonesa (Sryono, 014). Dstrbus gunungap yang ada d Indonesa tersebut tdak lepas dar pengaruh lokas Indonesa yang berada d pertemuan tga lempeng besar duna, yatu Lempeng Indo-Australa, Lempeng Eurasa, dan Lempeng Pasfk, menadkan Indonesa sebaga negara yang sangat rawan akan bahaya bencana alam. Ketga lempeng tersebut mengakbatkan tmbulnya beberapa zona subduks. Zona subduks merupakan lokas tempat bertemunya dua lempeng (benua dan samudera), dmana pada zona tersebut akan memunculkan gunungap [6]. Menurut nformas yang ddapatkan dar Museum Gunung Merap Yogyakarta, gaya-gaya yang mempengaruh teradnya erups antara lan, adanya gaya nternal, gaya eksternal, gaya klmatolog, dan medan gaya arak auh. Medan gaya arak auh yang dapat mempengaruh teradnya erups salah satunya adalah gaya tark bulan atau benda angkasa. Berdasarkan beberapa keadan erups gunung berap yang serng terad saat fase-fase bulan tertentu, dapat dlakukan peneltan dengan menggunakan metode statstk. Dalam hal n akan menggunakan metode statstk untuk menggambarkan keadan erups dengan poss bulan dengan menggunakan u Kruskal Walls. U non parametrk yang dgunakan untuk menggant u analss varans satu arah (ANOVA) adalah u Kruskal Walls. U n pertama kal dperkenalkan pada 195 oleh Wllam H. Kruskal dan W. Allen Walls. Teknk Kruskal Walls mengu hpotess nol bahwa k sampel berasal dar populas sama atau populas-populas yang berbeda, dalam hal harga rata-ratanya (Segel, 1985) [4]. U Kruskal Walls dgunakan untuk menganalss data berskala ordnal dan dstrbus populas tdak dketahu. U Kruskal Walls berdasarkan kepada asums kelompok salng bebas dan sampel d dalam setap kelompok sampel dplh secara random. Hpotess yang dgunakan dalam u Kruskal Walls (Walpole, 1995) antara lan [8]: H 0 : 1 k H 1 : 1 k. Untuk mengu hpotess pada u Kruskal Walls dengan menggunakan statstk u H (statstk yang dpergunakan dalam u Kruskal Walls) dengan berdstrbus db = k 1. Dengan syarat bahwa ukuran-ukuran k sampel tu tdak terlalu kecl. k 1 R H 3( N 1). (1) N( N 1) 1 n Persamaan (1) menyatakan bahwa k adalah banyaknya sampel, n adalah banyak kasus dalam sampel ke-, N adalah banyak observas dalam seluruh k sampel, dan k 1 adalah umlah seluruh k sampel (kolom-kolom) mendekat dstrbus ch-square. Setelah hasl nla H ddapatkan, nla H tersebut dbandngkan dengan nla dar dstrbus Ch-Kuadrat dengan deraat bebas k 1. Hasl keputusan yang dapat dtark kesmpulannya adalah H 0 akan dtolak ka H ; k1. Apabla keputusan yang dambl adalah tolak H 0, maka kesmpulan yang dperoleh adalah sekurang-kurangnya ada satu kelompok yang berbeda. Untuk mengetahu populas-populas mana yang berbeda dapat dlakukan dengan melakukan perbandngan berganda. Nla u perbandngan ganda dapat dhtung dengan menggunakan rumus sepert berkut: N( N 1) 1 1 R R z () 1 1 k k n n ( 1) dengan: R = Rata-rata rank pada populas ke- R = Rata-rata rank pada populas ke- z = Nla pada tabel normal baku k = Banyaknya kelompok yang akan du ISBN:

3 N = Jumlah seluruh sampel yang du n = Jumlah seluruh sampel pada kelompok ke- n = Jumlah seluruh sampel pada kelompok ke- PROSIDING SNIPS 016 Apabla persamaan tersebut terpenuh, maka ada perbedaan antara populas dan populas. Sedangkan untuk menghtung banyaknya pembandngan yang harus dlakukan dar banyaknya sampel, dhtung dengan menggunakan rumus k( k 1), dmana k adalah banyaknya kelompok sampel. HASIL DAN DISKUSI Populas dalam peneltan n adalah catatan erups gunung berap yang pernah terad d Indonesa. Data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data dar hasl pencatatan keadan erups d Indonesa dan data arak bulan ke bum. Data erups gunung berap yang dambl adalah erups yang berkekuatan palng kecl VEI. Hal tersebut dkarenakan menurut Menurut Unted States Geologcal (USGS), erups dengan kekuatan 0 dan 1 VEI tdak memlk ledakan yang berart [1]. Pencatatan ukuran arak bulan ke bum dlakukan pada masng-masng lokas srterdekat dengan gunung. (pergee ke apogee) dbag menad 5,000 km. Data keadan erups gunung berap yang dtelt dar 1608 sampa dengan 015. Data keadan erups gunung berap d Indonesa dunduh dar Smthsonan Insttuton, Natonal Museum of Natural Hstory, Global Volcansm Program [5]. Sedangkan data arak bulan ke bum dunduh dar Tmeanddate.com [7]. Penguan normaltas pada suatu peneltan, dlakukan untuk mengetahu metode yang dgunakan. Apakah menggunakan metode parametrk atau metode non parametrk. Oleh karena tu, pada peneltan n akan dlakukan u normaltas terlebh dahulu untuk setap varabel yang dgunakan pada masng-masng analss yang akan dlakukan. Jka ddapatkan berdstrbus normal, maka analss dlakukan dengan menggunakan u parametrk, yatu ANOVA. Namun ka hasl yang ddapatkan tdak berdstrbus normal, maka analss dlakukan dengan menggunakan u non parametrk, yatu Kruskal Walls. U normaltas data dlakukan dengan menggunakan Kolmogorov-Smrnov Test, dengan membandngkan asymptotc sgnfcance dengan α = Dasar penarkan kesmpulan adalah data dkatakan berdstrbus normal apabla nla asymptotc sgnfcance-nya lebh besar dar α = Tabel 1. Hasl u normaltas pada masng-masng analss yang dlakukan. Analss keadan erups per VEI terhadap keadan erups per terhadap VEI Varabel Asymptotc Sgnfcance Fase bulan Keadan erups per Fase bulan VEI Jarak bulan ke bum Keadan erups per Jarak bulan ke bum VEI Hasl penguan normaltas pada masng-masng varabel yang akan danalss ddapatkan hasl yang sama. Nla Asymptotc Sgnfcance yang dhaslkan pada semua varabel peneltan sebesar Nla Asymptotc Sgnfcance lebh kecl dar α = Hal tersebut dapat dkatakan bahwa data pada masng-masng varabel tersebut tdak berdstrbus normal. Oleh sebab tu, untuk analss selanutnya tdak dapat menggunakan u parametrk, ANOVA, karena asums dstrbus normaltas tdak terpenuh. Untuk melakukan u perbandngan pada analss selanutnya adalah dengan menggunakan u non parametrk, yatu dengan menggunakan Kruskal Walls. Penguan Kruskal Walls akan dlakukan pada 4 peneltan, yatu u Kruskal Walls untuk melhat adanya perbedaan atau tdak pada fase bulan terhadap keadan erups per, untuk melhat adanya perbedaan atau tdak fase bulan terhadap VEI, untuk melhat adanya perbedaan atau tdak pada arak bulan ke bum terhadap keadan erups per, dan untuk melhat adanya perbedaan atau tdak arak bulan ke bum terhadap VEI. Hpotess yang dgunakan dalam u Kruskal Walls adalah [8] : ISBN:

4 H 0 : H 1 : 1 k 1 PROSIDING SNIPS 016 (Tdak ada perbedaan rata-rata pada kelompok populas) k (Sekurang-kurangnya satu kelompok populas memlk rata-rata yang berbeda) Hasl u Kruskal Walls pada empat kasus dapat dlhat pada Tabel. Tabel. Hasl u Kruskal Walls. U Kruskal Walls Asymp. Sg. Tk. Sg. Keputusan keadan erups per VEI Gagal terhadap keadan erups per Jarak Bulan ke bum terhadap VEI Gagal Gagal Berdasarkan hasl yang ddapatkan tersebut ddapatkan bahwa yang terdapat perbedaan hanyalah fase bulan terhadap keadan erups per. Hal tersebut mengartkan bahwa pada setap fase bulan pada saat keadan erups memlk perbedaan mnmal sebanyak satu. Sedangkan yang lannya tdak terdapat perbedaan. Untuk mengetahu perbedaan pada masng-masng fase bulan dlakukan penguan setelah Kruskal Walls sepert persamaan. Adapun penguan perbandngan pada fase-fase bulan dlakukan sebanyak 36 pembandng. Hasl u lanutan pada fase bulan terhadap keadan erups per menghaslkan keputusan tolak H 0. Mengartkan bahwa pada setap fase bulan memlk perbedaan pada keadan erups per. KESIMPULAN Berdasarkan pada penguan yang telah dlakukan, dapat dsmpulkan bahwa fase-fase bulan memlk perbedaan yang sgnfkan terhadap keadan erups gunung berap d Indonesa. Artnya fase bulan menyebabkan penngkatan aktvtas erups gunung berap d Indonesa. UCAPAN TERIMA KASIH Penuls mengucapkan terma kash kepada Bapak RB. Farya Hakm bmbngannya Kemudan penuls mengucapkan terma kash kepada kerabat Ikatan Keluarga Statstka 01 atas dskus yang sangat bermanfaat dan selalu memberkan dukungan secara morl yang tak terhngga. Semoga Allah membalas semua kebakan yang telah mereka berkan, Aamn. REFERENSI 1. Geology.Com Volcanc Explosvty Index (VEI). 13/volcanc-explosvtyndex/. [dakses Maret 016]. Ibrahm, Rashd On the Dependence of Earth s Sesmc Actvty on Lunar Dstances. Dalam urnal Geography and Geology Vol. 3, No. 1; September Puspa, Maharan Sofana., dan Madlazm Stud Hubungan Poss Jarak Bum Terhadap Bulan dengan Keadan Gempa Bum dan Pola Sebaran Epsenternya d Wlayah Sumatera Utara. Jurnal Inovas Fska Indonesa. Volume 04 Nomor 03 Tahun 015, hal Segel, Sdney Statstk Nonparametrk Untuk Ilmu-lmu Sosal. Teremahan dar Nonparametrc Statstc for the Behavoral Scence, oleh Peter Hagul. Jakarta: PT Grameda. 5. Smthsonan Insttuton, Natonal Museum of Natural Hstory, Global Volcansm Program. Erupton Database. [Dakses 16 Maret 016] ISBN:

5 PROSIDING SNIPS Sryono Geolog dan Geomorfolog Indonesa. Yogyakarta: Ombak. 7. Tmeanddate.com. Moonrse, Moonset, and Moon Phase Database. [Dakses 16 Maret 016] 8. Walpole, Ronald E., dan Myers, Raymond H Ilmu Peluang dan Statstka untuk Insnyur dan Ilmuan. Bandung: ITB. ISBN: