ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERKREDITAN BERDASARKAN KOLEKTIBILITAS PADA PT BANK BUKOPIN Tbk PERIODE 2014

Transkripsi

1 ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERKREDITAN BERDASARKAN KOLEKTIBILITAS PADA PT BANK BUKOPIN Tbk PERIODE 2014 TUGAS AKHIR Ditulis untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Oleh CUT SILBRI HAFNISA NIM PROGRAM STUDI PERBANKAN DAN KEUANGAN JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI MEDAN MEDAN 2015

2 ABSTRAK Penelitian ini berjudul "Analisis tingkat kesehatan kredit berdasarkan kolektibilitas PT Bank Bukopin Tbk periode 2014". Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat pertumbuhan kredit dan kesehatan di PT Bank Bukopin Tbk periode Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data tersebut berasal dari berbagai buku / dokumentasi yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia tentang laporan keuangan PT Bank Bukopin Tbk. Dalam penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan kredit di PT Bank Bukopin Tbk 2014 mempunyai rata-rata 1,18% per bulan dengan pertumbuhan kredit tertinggi 4,80% pada bulan Desember 2014, sedangkan tingkat kesehatan kredit yang paling baik terjadi pada bulan Januari 2014 sebesar 2,97% dan rata rata tingkat ketidaklancaran perkreditan sebesar 3,62%, dengan demikian tingkat kesehatan perkreditan PT Bank Bukopin Tbk periode 2014 dapat dikategorikan sebagai kredit yang sehat. Kata Kunci: kesehatan Kredit, Kolektibilitas, dan Aktiva produktif

3 ABSTRACT This study entitled "Analysis of the soundness of credit based on the collectibility of PT Bank Bukopin Tbk period in 2014". The purpose of this study was to analyze the level of credit growth and health in PT Bank Bukopin Tbk period of The data used in this research is secondary data. The data is derived from a variety of books / documentation published by Bank Indonesia on the financial statements of PT Bank Bukopin Tbk. In this study using quantitative descriptive analysis method. The results showed that loan growth at PT Bank Bukopin Tbk in 2014 had an average of 1.18% per month with the highest loan growth of 4.80% in December 2014, while the level of good health most credit occurred in January 2014 amounted to 2, 97% and the average level of disfluencies lending amounted to 3.62%, thus the soundness of credit of PT Bank Bukopin Tbk period in 2014 can be categorized as a healthy credit. Keywords: Credit health, Collectible, and productive assets

4 KATA PENGANTAR Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh Segala puji bagi Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-nya yang berlimpah yang Insya Allah akan selalu diberikan pada setiap hamba-nya. Serta Shalawat beriring salam kepada junjungan kita Rasulullah SAW, semoga safaat beliau tercurah bagi kita semua. Laporan Tugas Akhir ini berjudul Analisis Tingkat Kesehatan Perkreditan Berdasarkan Kolektibilitas pada PT Bank Bukopin Tbk Periode Adapun maksud dari penulisan Tugas Akhir ini adalah guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Pendidikan Diploma 3 Jurusan Akuntansi, Program Studi Perbankan dan Keuangan, Politeknik Negeri Medan. Pada kesempatan ini, disampaikan ucapan terima kasih atas bantuan baik moral maupun materil, bimbingan, dan petunjuk serta semangat dan doa, kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, terutama kepada: 1. M. Syahruddin, S.T., M.T., Direktur Politeknik Negeri Medan. 2. Darwin Sahat Hamonangan Damanik, S.E., M.Si., Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan. 3. Parjuangan Pardosi, S.E., M.Si., Sekretaris Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan. 4. Enny Segarahati Barus, S.E., M.Si., Kepala Program Studi Perbankan dan Keuangan Politeknik Negri Medan. 5. Diena Fadhilah, S.E., M.Si., Dosen Pembimbing Utama bagi Penulis. 6. Drs.Hartono Ginting, S.E., M.Si., Dosen Pembimbing Pendamping bagi Penulis. 7. Drs.Budi Indra Syahdewa, M.Ed.Adm., Wali Kelas BK-6C. i

5 8. Serta seluruh staf pengajar Politeknik Negeri Medan, terima kasih atas ilmu pengetahuan yang diberikan dan bimbingannya selama ini. 9. Ayahanda T.Syaiful Habsah dan Ibunda Hafsah tercinta, yang senantiasa memberikan dukungan dan kasih sayangnya, kesabarannya dalam mendidik penulis hingga kini, serta mengorbankan seluruh jiwa raga dan pikirannya baik dalam doa maupun tindakan. Tiada kata yang dapat Penulis ucapkan selain kata syukur kepada Allah SWT serta doa yang senantiasa penulis panjatkan kepada Allah SWT untuk Ayahanda dan Ibunda tercinta 10. Sahabat-sahabat Penulis Maya Destri Wulandari, Eliana Sabet, Gustina Ayu, serta teman-teman seperjuangan di BK-6C stambuk 2012, yang selalu membantu dan menemani hari-hari Penulis. 11. Kepada Yoppie Aria Pratama, yang selalu mendukung Penulis serta memberikan motivasi, perhatian dan pengertian yang begitu besar kepada Penulis untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini. Penulis menyadari masih banyak kekurangan di dalam penyajian dan penyampaian Tugas Akhir ini, sungguh hanya Allah SWT yang memiliki kesempurnaan. Kritik dan saran yang membangun, Penulis sangat harapkan. Akhir kata Penulis berharap agar Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin yaa rabbal Alamin. Medan, Agustus 2015 Penulis, Cut Silbri Hafnisa NIM ii

6 DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR...i DAFTAR ISI...iii DAFTAR TABEL...vi DAFTAR GAMBAR...vii BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul Perumusan Masalah Tujuan Pembahasan Manfaat Penelitian Teknik Pengumpulan Data dan Pengolahan Data Jadwal Kegiatan dan Penulisan Laporan Tugas Akhir...8 BAB 2 TINJAUAN UMUM MENGENAI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat PT Bank Bukopin Tbk Visi dan Misi PT Bank Bukopin Tbk Prinsip-prinsip PT Bank Bukopin Tbk Budaya Perusahaan Logo Perusahaan Keunggulan Perusahaan Ruang Lingkup Kegiatan Perusahaan Kegiatan yang Sedang Dilakukan PT Bank Bukopin Tbk...16 iii

7 Kegiatan yang Akan Dilakukan PT Bank Bukopin Tbk Struktur Organisasi Perusahaan...23 BAB 3 TINJAUAN PUSTAKA 3.1. Bank Pengertian Bank Jenis-jenis Bank Kredit Pengertian Kredit Unsur-unsur Kredit Manfaat Kredit Fungsi Kredit Jenis-jenis kredit Aspek-aspek dan penelitian kredit Kredit macet Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan Tingkat Kesehatan Bank Aktiva Produktif Aktiva Produktif Yang Dikalsifikasikan Kolektibilitas Kredit Pengertian Kolektibilitas Kredit Penggolongan Kualitas Aktiva Produktif...44 BAB 4 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Hasil Pengumpulan Data Hasil Pengumpulan Data Berdasarkan Kredit yang Disalurkan Hasil Pengumpulan Data Berdasarkan Klasifikasinya Pengolahan Data Prosedur Pengolahan Data Hasil Pengolahan Data...49 iv

8 BAB 5 PEMBAHASAN 5.1. Tingkat Pertumbuhan Kredit Tingkat Kesehatan Perkreditan...63 BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN 6.1. Simpulan Saran...67 DAFTAR PUSTAKA v

9 DAFTAR TABEL Tabel 1.1. Klasifikasi Kolektibilitas Kredit... 7 Tabel 1.2. Tingkat Kesehatan Perkreditan Bank... 8 Tabel 1.3. Jadwal Kegiatan dan Penulisan Laporan Tugas Akhir... 8 Tabel 3.1. Persentase Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan Tabel 3.2. Tingkat Kesehatan Perkreditan Bank Tabel 4.1. Jumlah Kredit yang Disalurkan pada Bulan Januari-Desember Tabel 4.2. Perkembangan Perkreditan Berdasarkan Klasifikasi Kolektibilitas Tabel 4.3. Persentase Tingkat Kesehatan Perkreditan Bank Tabel 5.1. Hasil pengolahan data pertumbuhan kredit berdasarkan kualitas aktiva produktif periode Januari-Desember Tabel 5.2. Hasil pengolahan data tingkat kesehatan perkreditan berdasarkan aktiva produktif yang diklasifikasikan periode Januari-Desember vi

10 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Logo PT Bank Bukopin Tbk Gambar 2.2. Struktur Organisasi PT Bank Bukopin Tbk Grafik 5.1. Jumlah Kredit yang disalurkan PT Bank Bukopin Tbk Periode Januari-Desember Grafik 5.2. Persentase Pertumbuhan Kredit PT Bank Bukopin Tbk Periode Januari-Desember Grafik 5.3. Jumlah Aktiva Produktif PT Bank Bukopin Tbk Periode Januari- Desember Grafik 5.4. Persentase Tingkat Kesehatan Perkreditan PT Bank Bukopin Tbk Periode Januari Desember vii

11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul Perbankan memegang peranan penting dalam perekonomian sebab perbankan dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan khususnya dibidang ekonomi. Pada dasarnya bank merupakan lembaga yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 Kredit merupakan penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waku tertentu dengan pemberian bunga. Kredit diberikan dalam upaya mendorong kinerja usaha sehingga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas usaha sektor riil yang dilakukan oleh masyarakat secara individu maupun kelompok. Dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi, bank seyogyanya mengoptimalkan penyaluran kredit kepada para nasabah. Namun kredit yang diberikan oleh bank tidak menutup kemungkinan mengandung risiko, sehingga dalam pelaksanaannya bank harus memperhatikan asas-asas perkreditan yang sehat serta memiliki fundamental yang lebih kuat. Agar pemberian kredit dapat dilaksanakan secara konsisten dan berdasarkan asas-asas perkreditan yang sehat. Dalam SK Direksi Bank Indonesia No. 27/162/KEP/DIR tanggal 31 Maret 1995 ditetapkan bahwa pedoman pemberian kredit tersebut sekurang-kurangnya memuat dan mengatur hal-hal pokok antara lain prinsip kehati-hatian dalam perkreditan, organisasi dan manajemen perkreditan, kebijakan persetujuan 1

12 2 pemberian kredit, dokumentasi pemberian kredit, pengawasan kredit, penyelesaian kredit bermasalah. Salah satu indikasi yang terkadang menjadi suatu masalah dalam perbankan adalah bahwa tidak hanya sekedar menyalurkan kredit saja melainkan bagaimana kredit tersebut dapat kembali sesuai dengan jangka waktu dan imbalan bunga yang telah disepakati kedua belah pihak karena hal itu yang menggolongkan suatu bank dikatakan sehat apabila dalam penyaluran dan pengembalian kredit, keduanya dapat berjalan lancar dan terus mengalami peningkatan baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Kecenderungan kerugian yang timbul dalam usaha perkreditan akibat tingginya jumlah kredit macet karena pihak analis kurang teliti, sehingga apa yang seharusnya terjadi tidak diprediksi sebelumnya atau mungkin salah dalam melakukan perhitungan. Dapat pula terjadi akibat kolusi dari pihak analis kredit dengan pihak debitur sehingga dalam analisisnya dilakukan secara subjektif dan akal-akalan. Pemberian kredit merupakan kegiatan utama suatu bank yang mengandung risiko yang dapat berpengaruh pada kesehatan dan kelangsungan bank, sehingga dalam pengamanannya diperlukan tindakan-tindakan yang tepat, tertib dan teratur terutama bagi kredit yang dikategorikan bermasalah, karena itu setiap bank harus ekstra hati-hati dan bekerja optimal agar kesehatan dan kelangsungan kepercayaan masyarakat kepada bank tersebut tetap terpelihara. Mengingat pentingnya peranan kredit perbankan dalam mengendalikan moneter dan kegiatan perekonomian, maka berbagai kebijaksanaan telah ditetapkan oleh Bank Indonesia untuk menciptakan suatu sistem perkreditan yang sehat. Kebijaksanaan tersebut antara lain meliputi kebijaksanaan mengenai tingkat bunga, sektor-sektor ekonomi yang perlu didorong untuk diberikan kredit dan kebijaksanaan yang lebih menekankan pada prinsip kehati-hatian.

13 3 Bank harus melaksanakan analisis yang mendalam sebelum memutuskan untuk menyetujui ataupun menolak permohonan kredit dari calon debitur. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi permasalahan atas kredit yang telah disalurkan. Akan tetapi, meskipun bank telah melakukan analisis yang cermat, risiko kredit bermasalah juga mungkin terjadi. Kredit yang diberikan oleh bank mengandung risiko, sehingga dengan demikian dalam pelaksanaannya bank harus memperhatikan asas-asas perkreditan yang sehat. Untuk mengurangi risiko tersebut, jaminan pemberian kredit dalam arti keyakinan atas kemampuan dan kesanggupan debitur untuk melunasi hutangnya sesuai dengan yang diperjanjikan merupakan faktor yang sangat penting yang harus diperhatikan oleh Bank. Tingkat kesehatan bank merupakan hal terpenting yang harus diusahakan oleh manajemen bank. Pengelola bank diharuskan memantau keadaan kualitas aktiva produktif yang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatannya. Penilaian terhadap kualitas aktiva produktif didasarkan pada tingkat kolektibilitas kreditnya. Penggolongan kolektibilitas aktiva produktif sampai sejauh ini hanya sebatas pada kredit yang diberikan. Ukuran utamanya adalah ketepatan pembayaran kembali pokok dan bunga serta kemampuan debitur baik ditinjau dari usaha maupun nilai agunan kredit yang bersangkutan. Berdasarkan data pertumbuhan kredit PT Bank Bukopin Tbk tahun 2013 penyaluran kredit yang dilakukan memiliki jumlah yang berbeda-beda setiap bulannya. Kredit yang disalurkan bank juga mengalami fluktuasi. Pertumbuhan Kredit pada tahun 2013 mengalami penurunan yang signifikan di bulan Mei sebesar -12,61% dari jumlah rata-rata 1% perbulan. Tingkat kesehatan perkreditan PT Bank Bukopin Tbk 2013 juga mengalami kenaikan dan penurunan setiap bulannya. Tingkat kesehatan yang paling baik terjadi di bulan September dengan tingkat ketidaklancaran sebesar 2,67%.

14 4 Berdasarkan data penyaluran kredit dan perkembangan perkreditan berdasarkan kolektibilitas tahun 2013 yang diperoleh pada PT Bank Bukopin Tbk menjadi fenomena yang menarik untuk diteliti agar mengatahui bagaimana pertumbuhan kredit dan apakah kredit yang diberikan termasuk kedalam golongan kredit yang sehat atau tidak. Oleh karena itu, penulis mengambil judul Analisis Tingkat Kesehatan Perkreditan Berdasarkan Kolektibilitas pada PT Bank Bukopin Tbk Periode Perumusan Masalah Adapun masalah pokok yang akan dibahas adalah: 1. Bagaimana pertumbuhan kredit yang disalurkan oleh PT Bank Bukopin Tbk Periode 2014? 2. Bagaimana tingkat kesehatan perkreditan PT Bank Bukopin Tbk berdasarkan kemampuan kolektibilitasnya Periode 2014? 1.3.Tujuan Pembahasan Tujuan dari pembahasan ini adalah: 1. Untuk mengetahui tingkat pertumbuhan kredit yang disalurkan oleh PT Bank Bukopin Tbk Periode Untuk mengetahui tingkat kesehatan perkreditan PT Bank Bukopin Tbk berdasarkan tingkat kolektibilitasnya Periode Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Penulis, sebagai sarana untuk menambah wawasan mengenai tingkat kesehatan perkreditan berdasarkan kolektibilitas, serta melengkapi ilmu yang telah diperoleh dari perkuliahan.

15 5 2. Bagi Perusahaan, sebagai bahan pertimbangan dan koreksi untuk meningkatkan fungsi dan kegiatan usaha kreditnya, serta memberikan masukan tentang pentingnya menjaga kesehatan perkreditan. 3. Bagi Politeknik Negeri Medan, dapat digunakan sebagai standar pengukuran kemampuan mahasiswa dalam melakukan penelitian dan penulisan karya tulis ilmiah guna meningkatkan sumber daya dan kuualitas para alumni Politeknik Negeri Medan, serta sebagai tambahan referensi bagi mahasiswa yang akan menyusun Tugas Akhir tentang prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit Teknik Pengumpulan Data dan Pengolahan Data a. Populasi dan Sampel Adapun pengertian populasi dan sampel menurut (Sanusi, 2011:87) sebagai berikut: 1. Populasi Populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang menunjukkan ciri-ciri tertentu yang dapat digunakan untuk membuat kesimpulan. Populasi dari penelitian ini adalah laporan keuangan PT Bank Bukopin Tbk. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari elemen-elemen populasi yang terpilih. Dalam penelitian ini, yang menjadi sampelnya adalah total kredit yang disalurkan PT Bank Bukopin Tbk berdasarkan kolektibilitasnya Periode Januari sampai dengan Desember b. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data serta informasi yang diperlukan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah teknik dokumentasi dimana mengumpulkan data sekunder dari berbagai sumber baik secara pribadi maupun kelembagaan (Sanusi, 2011:114). Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis memperoleh data laporan kualitas aktiva produktif dan informasi lainnya

16 6 PT Bank Bukopin Tbk periode 2014 yang diperoleh dari website Bank Indonesia ( c. Teknik Pengolahan Data Dalam melakukan penganalisaan data yang diperoleh, pengolahan data dilakukan dengan menggunakan deskriptif kuantitatif yaitu suatu metode penganalisaan yang bersifat memberikan penjelasan tentang suatu hal permasalahan berdasarkan data dan keterangan yang kemudian dipaparkan secara jelas dan sistematis. Metode tersebut mencakup kedalam metode penilaian tingkat kesehatan perkreditan bank yang berlaku umum yaitu: a. Menentukan tingkat pertumbuhan perkreditan Persentase pertumbuhan kredit diperoleh dengan membandingkan total kredit yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya dengan rumus (Hasan, 2008:151) sebagai berikut: % pertumbuhan kredit = Total Kredit Total Kredit Total Kredit 100% Dimana: t = Total kredit ditahun yang bersangkutan t 1 = Total kredit ditahun sebelumnya

17 7 b. Menentukan tingkat kesehatan perkreditan Kolektibilitas Debitur Tabel 1.1. Klasifikasi Kolektibilitas Kredit Aktiva yang Diklasifikasikan (% X Pinjaman Debitur) Debitur Lancar 0% Debitur Dalam Perhatian Khusus 25% Debitur Kurang Lancar 50% Debitur Diragukan 75% Debitur Macet 100% Sumber: SEBI No. 7/3/DPNP/2005 Untuk mengetahui tingkat kesehatan kredit tersebut telah dikeluarkan SK DIR BI No. 31/147/KEP/DIR, tanggal 12 November 1998 sebagai pedoman untuk menilai tingkat kolektibilitas kredit adalah sebagai beikut: NKK= 25% DPK#+50% KL#+75% D#+100% M# Total Kredit Yang Diberikan 100% Keterangan: NKK = Nilai Kesehatan Kredit DPK KL D M = Dalam Perhatian Khusus = Kurang Lancar = Diragukan = Macet

18 8 Dengan ketentuan: Tabel 1.2. Tingkat Kesehatan Perkreditan Bank Presentase Ketidaklancaran Tingkat Kesehatan Kredit 0-5% Sehat >5-10% Cukup Sehat >10-25% Kurang Sehat >25% Tidak Sehat Sumber: SEBI No. 7/2/DPNP/ Jadwal Kegiatan dan Penulisan Laporan Adapun jadwal kegiatan penelitian dan Penulisan laporan yang telah dilakukan Penulis adalah sebagai berikut: Tabel 1.3. Jadwal Kegiatan dan Penulisan Laporan Tugas Akhir Waktu Penulisan Tugas Akhir No Kegiatan April Mei Juni Juli Agustus Persiapan Pengumpulan Data Tabulasi dan Analisa Data Menyusun Konsep Laporan

19 Konsultasi pada Pembimbing Sidang Tugas Akhir Perbaikan Laporan Tugas Akhir Penggandaan Laporan Sumber: Pedoman Tugas Akhir Jurusan Akuntansi Tahun 2015 Keterangan: 1) Tahap Persiapan Persiapan Penulis dalam mengerjakan tugas akhir ini adalah dengan mempersiapkan judul tugas akhir, konsultasi dengan dosen pembimbing, agar permasalahan yang akan dibahas sesuai dengan data yang akan diambil. Tahap ini membutuhkan waktu 1 minggu, yaitu pada minggu ketiga pada bulan April ) Tahap Pengumpulan Data Tahap ini meliputi usaha Penulis untuk mengumpulkan data, baik data kepustakaan yang berasal dari buku-buku yang relevan dari perpustakaan maupun data yang diambil dari internet. Tahap ini dimulai dari minggu keempat bulan April 2014 sampai minggu pertama bulan Mei ) Tahap Tabulasi dan Analisis Data Data yang diperoleh Penulis ditabulasikan dan kemudian diadakan pengolahan data sesuai dengan teknik analisis data yang digunakan oleh Penulis. Tahap ini membutuhkan waktu dua minggu, yaitu minggu kedua dan minggu ketiga bulan Mei 2015.

20 10 4) Tahap Penyusunan Konsep Laporan Setelah data yang diperoleh Penulis ditabulasi dan dianalisa, Penulis kemudian menyusun konsep laporan tugas akhir sesuai dengan pedoman Penulisan laporan tugas akhir yang berlaku. Tahap ini dimulai dari minggu ketiga dan minggu keempat bulan Mei ) Tahap Konsultasi pada Pembimbing Setelah Penulis menyelesaikan konsep laporan tugas akhir, Penulis mnyerahkan konsep laporan tugas akhir tersebut dalam bentuk draft kepada pembimbing utama untuk diperiksa. Dalam hal ini Penulis terus melakukan konsultasi dan mendapatkan pengarahan dari pembimbing. Tahap konsultasi ini Penulis mulai dari minggu ketiga bulan April sampai minggu ketiga bulan Juli ) Tahap Sidang Tugas Akhir Setelah tugas akhir telah disetujui oleh pembimbing utama dan pembimbing pendamping, maka langkah selanjutnya adalah melakukan sidang tugas akhir, dimana isi dan pembahasan dari tugas akhir akan dipresentasekan. Tahap ini dilakukan dalam minggu keempat bulan Juli ) Tahap Perbaikan Laporan Tugas Akhir Selesai dilaksanakannya sidang tugas akhir maka ditemukan beberapa kesalahan ataupun hal-hal yang tidak sesuai. Selanjutnya, dilakukan perbaikan terhadap laporan tugas akhir tersebut. Tahap ini membutuhkan waktu selama dua minggu, yaitu minggu pertama dan minggu kedua bulan Agustus ) Tahap Penggandaan Laporan Laporan tugas akhir yang telah diperbaiki tersebut kemudian harus di gandakan sebanyak 6 ekslampar dalam waktu dua minggu.