PENGUKURAN BESARAN. x = ½ skala terkecil. Jadi ketelitian atau ketidakpastian pada mistar adalah: x = ½ x 1 mm = 0,5 mm =0,05 cm
|
|
- Sri Tedjo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGUKURAN BESARAN A. Pengertian Mengukur Mengukur adalahmembandingkan suatu besaran dengan besaran lain yang dijadikan standar satuan. Misalnya kita mengukur panjang benda, dan ternyata panjang benda =7meter. Pada contoh ini panjang disebut besaran, 7 menyatakan ukuran (besarnya) dan meter menyatakan satuan.sesuatu yang dapat diukur dan dapat dinyataka degan angkaangka beserta satuannya diseburt dengan besaran. Pengukuran Panjang Besaran panjang dapat diukur dengan alat ukur yang berbeda tingkat ketelitiannya, seperti mistar, jangka sorong dan micrometer sekrup. a. Mistar pada waktu membaca skala pada mistar mata kita harus tegak lurus dengan skala pada mistar.kesalahan pengukurankarena factor penglihatan atau posisi mata yang salah disebut dengan kesalahan paralaks. Bagian skala terkecil pada mistar adalah 1mm atau 0, 1 cm. Batas ketelitian alat atau factor ketidakpastiannya sama dengan ½ skala terkecil, atau ditulis : x = ½ skala terkecil Jadi ketelitian atau ketidakpastian pada mistar adalah: x = ½ x 1 mm = 0,5 mm =0,05 cm 1
2 Misalnya hasil pengukuran dengan mistaradalah 6,75 cm,aka dapat dilaporkan sebagai berikut : L = x + x =( 6,75 + 0,05 ) cm Perhatikan gambar! b) Jangka Sorong Untuk mengukur diameter pipa atau tabung, dan tebal lempengan logam digunakan jangka sorong yang memiliki ketelitian 0,1 mm. Perhatikan Gb berikut! 2
3 Bagian penting jangka sorong adalah : 1. Rahang tetap yang tidak dapat digeser, Pada rahang ini terdapat batang skala yang tetap dalam satuan cm. 2. Rahang geser/sorong, yang dapat digeser-geser. Pada rahang ini terdapat skala pendek ( nonius ) yang terdiri dari 10 skala. Panjang 10 skala nonius = 9 mm. Sehingga 1skala nonius = 0,9mm. Oleh karena itu selisih skala utama dengan noniusnya = 1mm 0.9mm=0,1mm. ( disebut dg ketelitian jangka sorong ) c) Mikrometer sekrup Untuk mengukur benda-benda berukuran pendek atau kecil seperti kawat, kertas, alumunium digunakan micrometer sekrup yang memiliki ketelitian 0,01 mm. Perhatikan Gb, berikut! Pada Mikrometer sekrup terdapat dua skala, yaitu 3
4 skala utama yang tetap, Tiap bagian dari skala tetap nilainya 0,1mm. Skala putar/ nonius. Skala nonius terdiri dari 50 skala yang panjangnya 0,5 mm. Ini berarti jika nonius ini diputar 360 derajat maka ia akan maju atau mundur sejauh 0,5mm. Sehingga tiap bagian skala nonius panjangnya = 1/50 x 0,5mm = 0,01 mm( disebut dg ketelitian micrometer sekrup). bawah ini! Perhatikan cara membaca skala pada micrometer sekrup di B. Angka Penting Angka Penting adalah semua angka yang dipe oleh dari hasil pengukuran. angka penting terdiri dari angka pasti dan angka taksiran sesuai dengan tingkat ketelitian alat yang digunakan. 1) Aturan- aturan angka penting 1. semua angka bukan nol adalah angka penting. Contoh : 13,5 memiliki 3 angka penting 5,652 memiliki 4 angka penting. 2. Semua angka nol yang terletak diantara angka bukan nol disebut 4
5 adalah angka penting. Contoh : memiliki 5 angka penting 15, 0062 memiliki 6 angka penting 3. Semua angka nol yang terletak pada deretan akhir suatu bilangan desimal merupakan angka penting. Contoh : 3,500 mempunyai 4 angka penting 60,0 mempunyai 3 angka penting. 4. Angka nol diawal bilangan decimal bukan merupakan angka penting. Contoh: 0, mempunyai 4 angka penting. 5. Jika deretan akhir paling kana bilangan bulat terdapat angka nol, maka terlebih dahulu dituliskan dalamnotasi ilmiah agar jelas apakah angka nol tersebut angka penting husus. atau bukan kecuali diberi tanda khusus. Contoh : 3600 ditulis 3,6 x 10 memiliki 2 angka penting 3600 ditulis 3,60 x 10 memiliki 3 angka penting 3600 ditulis 3,600 x 10 memiliki 4 angka penting mempunyai 4 angka penting ( tanda dibawah angka menunjukkan angka tersebut diragukan) 2000 memiliki 1 angka penting 2 ) Penulisan Angka Penting Angka penting dapat dinyatakan dalam notasi ilmiah berupa notasi eksponesial atau bilangan berpangkat ssbagai berikut : 5
6 a x 10 dimana 10 a 10 Contoh : dapat ditulis 4,5 x 10 Jumlah angka pentingnya dapat dilihat dari angka a penting ) Penting) 3 ) Berhitung dengan Angka Penting c) Penjumlahan dan Pengurangan Hasil penjumlahan dan pengurangan angka penting hanya boleh mengandung satu angka yang diragukan/ angka taksiran. Contoh. 10,234 5,41 3,2 18, 844 dibulatkan menjadi 18,8 d) Perkalian dan Pembagian Hasil perkalian mapun pembagian dengan angka penting mempunyai angka penting sama dengan angka penting terkecil. Contoh : 73, 24 ( 4 Angka penting ) 4,23 ( 3 Angka Penting ) 331, 0448 = 338 ( 3 Angka Penting) e) Memangkatkan dan menarik akar. Hasil pemangkatan dan penarikan akar dari angka penting memiliki angka penting sama dengan yang di pangkatkan atau ditarik akarnya. Contoh :1,5 ( 2 Angka penting) = 2,25 ditulis 2,3 (2Angka 27 ( 2 Angka penting ) = 3 ditulis 3,0 ( 2 Angka C. Besaran Pokok dan Turunan 6
7 Besaran Pokok Besaran pokok adalah besaran yang berdiri sensiri dan satuannya telah ditetapkan sebelumnya. Satuan dari besaran Pokok ditetapkan secara internasional demi keseragaman pemakaian diseluruh Negara. Sistim satuan yang ditetapkan secara internasional disebut dengan sistim S I. Berikut adalah 7besaran pokok dalam fisika lengkap dengan satuan dan Dimensinya. No. Besaran Pokok Satuan Simbol Dimensi 1. Panjang meter M L 2. Massa Kilogram Kg M 3. Waktu Sekon S T 4. Kuat Arus Listrik Ampere A I 5. Suhu Kelvin K 0 6. Jumlah Zat mol Mol N 7. Intensitas Cahaya kandela cd J Besaran Turunan Besaran Turunan adalah adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Satuan dari besaran turunan juga diturunkan dari satuan besaran pokok. Contoh: Besaran Luas diturunkan dari besaran panjang x besaran panjang. karena : Luas = panjang x lebar ( lebar sama dengan panjang), sehingga satuan Luas = satuan panjang x satuan panjang = m x m = m 7
8 Berikut adalah contoh besaran turunan beserta rumus dan satuannya. No Besaran Turunan Rumus Satuan 1. Volume Massa jenis Kecepatan Percepatan Gaya Usaha dan Energi Daya Tekanan Panjang x Lebar x tinggi Massa / volume Perpindahan /waktu Kecepatan /waktu Massa x percepatan Gaya x perpindahan Usaha /waktu Gaya / Luas m kg m m s m s kg m s = Newton (N) kg m s = Joule ( J ) kg m s = Watt kg m s = Pascal ( Pa ) D. Dimensi Dimensi menyatakan sifat fisika dari suatu besaran. Misalnya jarak, berapapun besarnya, apakah 400 km atau 1 cm tetap mempunyai dimensi yang sama yaitu panjang. Dimensi suatu besaran menunjukkan cara besaran itu tersusun dari besaranbesaran pokok. Berikut adalah lambing dimensi dari besaran pokok. No Besaran pokok Dimensi Panjang Massa L M 8
9 Waktu Suhu Kuat arus Listrik Jumlah Zat Intensitas Cahaya T 0 I N J Besaran Vektor Besaran vektor adalah besaran yang memiliki besar dan arah. Contoh : Perpindahan, kecepatan, gaya, momentum, percepatan. Sedangkan besaran yang hanya memiliki besar tetapi tidak memiliki arah disebut dengan besaran skalar. Contoh: massa, jarak, waktu, suhu,dll Sebuah vektor dapat dinyatakandengandiagram vector yang berupa garis berarah, dan diberi nama dengan satuhuruf (kapital atau huruf kecil) atau 2 huruf yang dicetak tebal misalnya a atau A atau OP dan digambarkan sbb: a atau A atau O P tanda panah menyatakan arah vector. Sedang panjang garis menyatakan besar vektor. Misalnya vektor gaya sebesar 3N kekanan dapat dinyatakan dengan F1= 3N dan vector gaya 2 sebesar 5 N kekiri dapat dinyatakan dengan F2 = 5N, dan dapat digambar sbb: F1 = 3N F2 = 5 N 9
10 Kadang-kadang vector juga diberi lambing huruf dengan anak panas diatasnya. Misalnya vektor A ditulis A, vector a ditulis a. Besarnya vector A, atau a atau OP dapat dinyatakan oleh a, A dan OP. Dua buah vektor dikatakan sama jika besar dan arahnya sama. Sedangkan dua buah vektor yang besarnya sama tapi arahnya berlawanan dikatakan sebagai dua vector yang berlawanan. Contoh : a b c d Vektor a = vector b atau a = b, tetapi vector a berlawanan dengan vector c danditulis a = - c Vektor c =vector d atau c = d, tetapi vector b berlawanan dengan vector d danditulis b = - d Sebuah vektor yang besarnya sama dengan vektor A tetapi arahnya berlawanan dengan A dapat dinyatakan oleh vektor A. Perhatikan GB berikut! A - A 10
11 Secara umum jika A adalah vektor dan k adalah scalar atau bilangan, maka k A adalah vektor yang arahnya sama dengan A dan besarnya sama dengan k kali besarnya A, jika k positif. Contoh : A 3 A 1. Menjumlahkan dan mengurangkan vektor a. Vektor segaris Dua atau lebih vektor segaris dapat dijumlahkan atau dikuraangkan secara matematika biasa. Contoh: F1 = 50 N F2 = 25 N maka resultan kedua vektor dinyatakan sbb: R = F1 + F2 = 50 N + 25 N = 75 N ke kanan Jika kedua vektor berlawanan arah, misalnya sbb, maka: F1 = 50 N F2 = 25 N R = F1 - F2 = 50 N 25 N = 25 N ke kekiri. b Dua atau lebih vektor yang tidak segaris - Metode Segitiga 11
12 Dua buah vektor tak segaris dapat dijumlahkan dengan metoda segitiga sbb! Contoh : C A + B = B A = C Atau A + B = A B = C C Dari gambar tsb diatas dapat disimpulkan bahwa A + B = B + A. Jadi penjumlahan vektor bersifat komutatif. Coba periksalah apakah penjumlahan vektor bersifat asosiatif, Jelaskan dengan contoh! - Metode Poligon metode ini sama dengan metode segitiga tetapi untuk lebih dari dua buah vektor. Contoh : Perhatikan Penjumlahan 4 buah vektor Sbb! C D B C B A maka A+B+C + D = E E A D - Metode Jajaran Genjang Q = P + C Perhatikan gambar berikut! P=A+B B B A A C Maka Resultan ketiga vektor A, B dan C dapat dijelaskan sbb: 12
13 A +B +C = R P +C = R Q = R Jadi R = Q - Pengurangan vektor. Pada prinsipnya pengurangan adalah penjumlahan dengan vektor negative. Contoh : - B C = C A - B = A c. Vektor yang membentuk sudut Jika sudut antara dua buah vektor diketahui maka besarnya resultan kedua vektor dapat ditentukan sbb: A R = A + B B R = A + B + 2 A. B Cos Sedang arah resultan vektor R dapat ditentukan sbb: R = A = B sin sin sin untuk dua vektor yang tegak lurus berlaku : 13
14 R = A + B 2. Menguraikan Vektor Sebuah vektor V dapat diuraikan menjadi komponen-komponen yan saling tegak lurus. Perhatikan Gb. berikut! y Vy V Vx x Vx = V cos 0 Vy = V sin 0 V = Vx + V y karena 0 = 90 Sudut 0 dapat ditentukan dengan : tan 0 = Vx/Vy 3. Menentukan resultan vektor secara Analitik Untuk menentukan resultan dari beberapa vektor dapat digunakan cara analitik sbb : Contoh: Y V2y V2 V3 V3y R 14
15 V1y V1 V3x V2x V1x X - Vektor V1 diuraikan menjadi V1x= V1cos 0 pada arah sb X danv2y = V1 sin 0 dalam arah sb Y - Vektor V2 diuraikan menjadi V2x= V2cos 0 pada arah sb X dan V2y=V2 sin 0 dalam arah sb Y - Vektor V3 diuraikan menjadi V3x= V3cos 0 pada arah sb X danv3y= V3 sin 0 dalam arah sb Y Sehingga resultan ketiga vektor R dapat dituliskan sbb: V1 + V2+ V3 = R jika : Rx = Vx = V1x+V2x+V3x Ry = Vy = V1y+V2y+V3y maka : R = Rx + Ry Sedang rah vektor R dapat ditentukan dengan : tan 0 = Rx/Ry 4. Perkalian Vektor a) Perkalian skalar antara dua buah vektor / perkalian titik ( Dot product ) 15
16 Perkalian scalar antara vektor a dan vektor b ditulis a.b menghasilkan sebuah scalar yang besarnya dirumuskan sbb: a a. b = a.b cos 0 0 b Pada perkalian scalar antara dua vektor berlaku hokum komutatif : a. b = b. a b) Perkalian vektor antara dua buah vektor/ perkalian silang ( Cross product ) Perkalian vektor antara vektor a dan vektor b ditulis a x b menghasilkan sebuah vektor yang besarnya dirumuskan sbb: a b a x b = a.b sin 0 0 a Pada perkalian vektor antara dua vektor tidak berlaku hokum komutatif. Pada gambar : a x b = - b x a 5. Vektor Satuan 16
17 Vektor satuan adalah vektor yang besarnya satu satuan. Jika A adalah sebarang vektor maka vektor satuan dapat dinyatakan sbg: a = A / A a = vektor satuan. arah vektor satuan a searah dengan arah vektor A A a Vektor satuan dalam arah sumbu yang saling tegak lurus x, y dan z diberi symbol i, j dan k. i Z X k j Y Penamaan sumbu X, Y dan Z harus memenuhi - aturan tangan kanan, dimana arah sumbu Z sesuai dengan arah ibu jari, sedang arah genggaman jari-jari menunjukkan arah putaran sumbu X ke sumbu Y. atau : 17
18 - aturan putaran sekrup, dimana arah sumbu Z sesua dengan arah majunya sekrup ketika sekrup dioutar dari sumbu X ke Y. Perkalian titik dan perkalian silang antar vektor satuan dalam koordinat kartesius ini adalah sbb: i. i = j.j =k. k = 1 i x i =j x j =k x k = 0 i. j =j. k = i. k = 0 i x j = k ; j x i = -k i x k = - j ; k x i = j k x j = -i ; j x k =i Dapatkah kamu membuktikan hasil terseut di atas? Perhatikan Gambar berikut! Z Y A Az A Ay k j X i j Ay Y i Ax Ax X Persamaan vektor dalam 2dimensi tiga dimensi. Persamaan vektor dalam 18
19 A = Ax i + Ay j A = Ax i + Ay j + Az k Jika A = Ax i + Ay j + Az k dan B = Bx i + By j + Bz k A. B = Ax Bx + Ay By + Az Bz A = Ax + Ay + Az B = Bx + By + Bz Karena A. B = A B cos 0 maka A. B cos 0 = A B i j k i j A X B = Ax Ay Az Ax Ay Bx By Bz Bx By ( - ) ( - ) ( - ) ( + ) ( + ) A X B = ( Ay Bz Ax Bz ) i + ( Az Bx Ax Bz ) j + ( Ax By + Ay Bx ) k Latihan soal! lihat Buku Yudhistira hal 38 da 38! 19
BAB I BESARAN DAN SATUAN
BAB I BESARAN DAN SATUAN A. STANDAR KOMPETENSI :. Menerapkan konsep besaran fisika, menuliskan dan menyatakannya dalam satuan dengan baik dan benar (meliputi lambang, nilai dan satuan). B. Kompetensi Dasar
Lebih terperinciBESARAN, SATUAN & DIMENSI
BESARAN, SATUAN & DIMENSI Defenisi Apakah yang dimaksud dengan besaran? Besaran : segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka (kuantitatif). Apakah yang dimaksud dengan satuan? Satuan
Lebih terperinciFISIKA UNTUK UNIVERSITAS OLEH
FISIKA UNTUK UNIVERSITAS OLEH BAB I VEKTOR Pendahuluan B esaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dalam bentuk angkaangka. Besaran fisika dapat dibagi menjadi besaran pokok dan besaran
Lebih terperinciPensil adalah sesuatu yang diukur panjangnya. Contoh : Panjang pensil 5 cm. 5 adalah nilai besaran panjang dari pensil
1. Pengukuran dan Besaran a. Mengukur adalah mebandingkan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang yang ditetapkan sebagai satuan Contoh : Mengukur panjang pensil dengan menggunakan penggaris Pensil adalah
Lebih terperinciBAB II BESARAN VEKTOR
BAB II BESARAN VEKTOR.1. Besaran Skalar Dan Vektor Dalam fisika, besaran dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu besaran skalar dan besaran vektor. Besaran skalar adalah besaran yang dinyatakan dengan
Lebih terperinciFISIKA. Kelas X PENGUKURAN K-13. A. BESARAN, SATUAN, DAN DIMENSI a. Besaran
K-13 Kelas X FISIKA PENGUKURAN TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan. 1. Memahami definisi besaran dan jenisnya. 2. Memahami sistem satuan dan dimensi besaran.
Lebih terperinciBESARAN DAN SATUAN DISUSUN OLEH : STEVANUS ARIANTO PENDAHULUAN PENGUKURAN JANGKA SORONG MIKROMETER SEKRUP BESARAN DASAR FAKTOR SI SATUAN DIMENSI
BESARAN DAN SATUAN DISUSUN OLEH : STEVANUS ARIANTO PENDAHULUAN PENGUKURAN JANGKA SORONG MIKROMETER SEKRUP CONTOH SOAL CONTOH SOAL CARA ANALITIS BESARAN DASAR FAKTOR SI SATUAN DIMENSI ANGKA PENTING KEGIATAN
Lebih terperinciPentalogy BIOLOGI SMA
GENTA GROUP in PLAY STORE CBT UN SMA IPA Buku ini dilengkapi aplikasi CBT UN SMA IPA android yang dapat di-download di play store dengan kata kunci genta group atau gunakan qr-code di bawah. Kode Aktivasi
Lebih terperinciAngka Penting. Sumber Gambar : site: gurumuda.files.wordpress.com. Angka Penting
Angka Penting Sumber Gambar : site: gurumuda.files.wordpress.com Angka Penting Angka Penting Angka penting adalah Semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran angka-angka pasti Angka penting terdiri
Lebih terperinciPengantar KULIAH MEDAN ELEKTROMAGNETIK MATERI I ANALISIS VEKTOR DAN SISTEM KOORDINAT
KULIAH MEDAN ELEKTROMAGNETIK Pengantar Definisi Arsitektur MATERI I ANALISIS VEKTOR DAN SISTEM KOORDINAT Operasional Sinkronisasi Kesimpulan & Saran Muhamad Ali, MT Http://www.elektro-uny.net/ali Pengantar
Lebih terperinciBAB 2 ANALISIS VEKTOR
BAB ANALISIS VEKTOR A. Tujuan Umum Mahasiswa memahami pengertian vektor, operasi vektor, penjumlahan, pengurangan, perkalian dan kaedah aljabar vektor. B. Tujuan Khusus Mahasiswa dapat memahami konsep
Lebih terperinciHANDOUT FISIKA KELAS X BESARAN FISIKA DAN PENGUKURAN
YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax. 022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id HANDOUT
Lebih terperinciBAB II V E K T O R. Untuk menyatakan arah vektor diperlukan sistem koordinat.
.. esaran Vektor Dan Skalar II V E K T O R da beberapa besaran fisis yang cukup hanya dinyatakan dengan suatu angka dan satuan yang menyatakan besarnya saja. da juga besaran fisis yang tidak cukup hanya
Lebih terperinciBESARAN VEKTOR. Gb. 1.1 Vektor dan vektor
BAB 1 BESARAN VEKTOR Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan definisi vektor, dan representasinya dalam sistem koordinat cartesius 2. Menjumlahkan vektor secara grafis dan dengan vektor komponen 3. Melakukan
Lebih terperinciBerikut adalah macam besaran pokok, beserta satuannya dibedakan dengan satuan MKS atau CGS :
Pengertian Besaran fisika adalah ukuran fisis suatu benda yang dinyatakan secara kuantitas. Sedangkan pengukuran adalah kegiatan mengukur sesuatu, dengan bantuan alat ukur. Contohnya : Suatu saat, kita
Lebih terperinciStandar Kompetensi Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya Kompetensi Dasar A. Mengukur Besaran Fisika B. Melakukan Penjumlahan Vektor
Standar Kompetensi Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya Kompetensi Dasar A. Mengukur Besaran Fisika B. Melakukan Penjumlahan ektor BESARAN dan SATUAN Pengukuran besaran-besaran Fisis Fisika
Lebih terperinciSUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN IPA BAB I SATUAN DAN PENGUKURAN
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN IPA BAB I SATUAN DAN PENGUKURAN Dr. RAMLAWATI, M.Si. Drs. H. HAMKA L., M.S. SITTI SAENAB, S.Pd., M.Pd. SITTI RAHMA YUNUS, S.Pd., M.Pd. KEMENTERIAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciKelas 10 Fisika BAB 1 Pengkuran dan Besaran
BAB 1 Pengkuran dan Besaran Ringkasan Materi A. Besaran Besaran adalah suatu pernyataan yang mempunyai ukuran dan satuan. Secara garis besar, besaran dalam fisika dibagi menjadi dua bagian, yaitu: besaran
Lebih terperinciBAB 1 Vektor. Fisika. Tim Dosen Fisika 1, Ganjil 2016/2017 Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro - Universitas Telkom
A 1 Vektor Fisika Tim Dosen Fisika 1, Ganjil 2016/2017 Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro - Universitas Telkom Sub Pokok ahasan Definisi Vektor Penjumlahan Vektor Vektor Satuan
Lebih terperinciPengukuran Besaran Fisika
Pengukuran Besaran Fisika Seseorang melakukan pengukuran artinya orang itu membandingkan sesuatu dengan suatu acuan. Sehingga mengukur didefinisikan sebagai kegiatan membandingkan sesuatu yang diukur dengan
Lebih terperinci1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh jangka sorong berikut adalah... Jawab:
TUGAS INDIVIDU 1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh jangka sorong berikut adalah... Jawab: 2. Panjang sebuah pensil ditunjukkan oleh nonius sebuah jangka sorong seperti gambar samping. Panjang pensil
Lebih terperinciI. Ulangan Bab 2. Pertanyaan Teori 1. Tentukanlah besar dan arah vektor-vektor berikut : a. V = 3, 1. b. V = 1, 3. c. V = 5, 8.
I. Ulangan Bab Pertanaan Teori 1. Tentukanlah besar dan arah vektor-vektor berikut : a. V = 3, 1 b. V = 1, 3 c. V = 5, 8 a. Besar V adalah V 3 1 31 4 Arah V adalah 1 1 tan = 3 30 3 3 b. Besar V adalah
Lebih terperinciSelain besaran pokok dan turunan, besaran fisika masih dapat dibagi atas dua kelompok lain yaitu besaran skalar dan besaran vektor
Selain besaran pokok dan turunan, besaran fisika masih dapat dibagi atas dua kelompok lain yaitu besaran skalar dan besaran vektor Besaran skalar adalah besaran yang hanya memiliki nilai saja. Contoh :
Lebih terperinciBESARAN DAN PENGUKURAN
A. BESARAN DAN SATUAN adalah sesuatu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan dengan bilangan dan satuan. Satuan adalah sesuatu yang menyatakan ukuran suatu besaran yang diikuti bilangan. dalam fisika terbagi
Lebih terperinciAnalisis Vektor. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY
Analisis Vektor Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY Analisis Vektor Analisis vektor meliputi bidang matematika dan fisika sekaligus dalam pembahasannya Skalar dan Vektor Skalar Skalar ialah
Lebih terperinciBesaran merupakan segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka, misalnya panjang, massa, waktu, luas, berat, volume, kecepatan, dll.
Besaran merupakan segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka, misalnya panjang, massa, waktu, luas, berat, volume, kecepatan, dll. Besaran dibagi menjadi dua yaitu besaran pokok dan besaran
Lebih terperinciBAHAN AJAR LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
BAHAN AJAR LEMBAR KERJA SISWA (LKS) A. Pengertian LKS Lembar kerja siswa merupakan salah satu komponen dari perangkat pembelajaran yang bertujuan untuk mengukur kemampuan serta pemahaman siswa terhadap
Lebih terperinciVektor. Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang dinyatakan dengan vektor seperti : perpindahan, kecepatan dan percepatan.
Vektor Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang dinyatakan dengan vektor seperti : perpindahan, kecepatan dan percepatan. Skalar hanya memiliki besaran saja, contoh : temperatur,
Lebih terperinci1. Besaran-besaran di bawah ini yang bukan termasuk besaran vektor adalah...
Jawaban 1 A 11 C 21 D 31 D 2 D 12 D 22 B 32 C 3 E 13 E 23 C 33 D 4 E 14 B 24 E 34 B 5 C 15 E 25 C 35 B 6 D 16 A 26 D 36 C 7 D 17 B 27 A 37 E 8 B 18 B 28 D 38 B 9 D 19 E 29 E 39 C 10 A 20 B 30 D 40 E 1.
Lebih terperinciBESARAN VEKTOR B A B B A B
Besaran Vektor 8 B A B B A B BESARAN VEKTOR Sumber : penerbit cv adi perkasa Perhatikan dua anak yang mendorong meja pada gambar di atas. Apakah dua anak tersebut dapat mempermudah dalam mendorong meja?
Lebih terperinciBESARAN, SATUAN, DIMENSI DAN ANGKA PENTING 1.1
BESARAN, SATUAN, DIMENSI DAN ANGKA PENTING 1.1 PENDAHULUAN Fisika : Ilmu pengetahuan yang mempelajari benda-benda di alam, gejala-gejala, kejadian-kejadian alam serta interaksi dari benda-benda di alam.
Lebih terperinciBAB 1 BESARAN VEKTOR. A. Representasi Besaran Vektor
BAB 1 BESARAN VEKTOR TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menjelaskan definisi vektor, dan representasinya dalam sistem koordinat cartesius 2. Menjumlahan vektor secara grafis dan matematis 3. Melakukan perkalian vektor
Lebih terperinciPanGKas HaBis FISIKA. Vektor
Vektor PanGKas HaBis FISIKA Mari kita pandang sebuah perahu yang mengarungi sebuah sungai. Perahu itu, misalnya, berangkat dari dermaga menuju pangkalan bahan bakar. Jika dermaga dipakai sebagai titik
Lebih terperinciSistem Pengukuran. 1. Benda-benda. di alam. fisika. besaran-besaran. didefinisikan.
Sistem Pengukuran Fisika: ilmu yang mempelajari tentang: 1. Benda-benda di alam 2. Gejala / fenomena fisis 3. Kejadian yang berlaku di alam Kajian dalam fisika banyak melibatkan pengukuran besaran-besaran
Lebih terperinciVEKTOR. Oleh : Musayyanah, S.ST, MT
VEKTOR Oleh : Musayyanah, S.ST, MT 1 2.1 ESRN SKLR DN VEKTOR Sifat besaran fisis : esaran Skalar Skalar Vektor esaran yang cukup dinyatakan oleh besarnya saja (besar dinyatakan oleh bilangan dan satuan).
Lebih terperinciRudi Susanto, M.Si VEKTOR
Rudi Susanto, M.Si VEKTOR ESRN SKLR DN VEKTOR esaran Skalar esaran yang cukup dinyatakan oleh besarnya saja (besar dinyatakan oleh bilangan dan satuan). Contoh Catatan : waktu, suhu, volume, laju, energi
Lebih terperinciVEKTOR. Gambar 1.1 Gambar 1.2 Gambar 1.3. Liduina Asih Primandari, S.Si., M.Si.
VEKTOR 1 A. Definisi vektor Beberapa besaran Fisika dapat dinyatakan dengan sebuah bilangan dan sebuah satuan untuk menyatakan nilai besaran tersebut. Misal, massa, waktu, suhu, dan lain lain. Namun, ada
Lebih terperinciBAB BESARAN DAN SATUAN
1 BAB BESARAN DAN SATUAN Pengukuran adalah membandingkan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang dianggap sebagai patokan. Jadi dalam pengukuran terdapat dua factor utama, yaitu pembanding dan patikan (standar).
Lebih terperinciitu menunjukan keadaan obyek sebagaimana adanya, tidak dipengaruhi oleh perasaan pengukur atau suasana sekitar tempat mengukur pada saat itu.
PENGUKURAN Sifat-sifat fisis suatu benda dapat dipelajari secara kualitatif dan kuantitatif. Untuk mempelajari sifat dan keadaan benda secara kuantitatif diperlukan pengukuran. Perhatikan gambar berikut
Lebih terperinciNOTASI ILMIAH DAN ANGKA PENTING
NOTASI ILMIAH DAN ANGKA PENTING Apa itu notasi ilmiah? Apa itu angka penting? Dalam fisika, sering dijumapi bilangan yang sangat kecil atau sangat besar. Misalnya jari-jari atom hidrogen 0,000000000053
Lebih terperinciStandar Kompetensi 1. Menerapkan Konsep besaran fisika dan pengukurannya
Standar Kompetensi 1. Menerapkan Konsep besaran fisika dan pengukurannya Kompetensi Dasar 1.1. Mengukur besaran fisika (massa, panjang dan waktu) 1.2. Menganalisis besaran - besaran fisika serta satuannya
Lebih terperinciSatuan merupakan salah satu komponen besaran yang menjadi standar dari suatu besaran.
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur. Besaran memiliki dua komponen, yaitu nilai dan satuan. Contoh: Andi mengendarai sepeda sejauh 3 km. 3 km besaran panjang Komponen nilai 3 Komponen satuan km Besaran
Lebih terperinciBAB I. PENGUKURAN. Kompetensi : Mengukur besaran fisika (massa, panjang, dan waktu) Pengalaman Belajar :
BAB I. PENGUKURAN Kompetensi : Mengukur besaran fisika (massa, panjang, dan waktu) Pengalaman Belajar : Memahami peta konsep tentang besaran fisika, Mengenal besaran pokok dan satuan standar besaran pokok
Lebih terperinciDi unduh dari : Bukupaket.com
v vi Kata Sambutan iii Sekilas Isi Buku v ii ii B a b 1 Pengukuran, Besaran, dan Satuan Sumber: CD Image Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat menerapkan konsep besaran Fisika dan pengukurannya dengan
Lebih terperinciBESARAN SKALAR DAN VEKTOR. Besaran Skalar. Besaran Vektor. Sifat besaran fisis : Skalar Vektor
PERTEMUAN II VEKTOR BESARAN SKALAR DAN VEKTOR Sifat besaran fisis : Skalar Vektor Besaran Skalar Besaran yang cukup dinyatakan oleh besarnya saja (besar dinyatakan oleh bilangan dan satuan). Contoh : waktu,
Lebih terperinciSMP. Satuan SI / MKS. 1 Panjang meter m centimeter cm 2 Massa kilogram kg gram g 3 Waktu detik s detik s 4 Suhu kelvin K Kelvin K 5 Kuat arus listrik
JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMP VII (TUJUH) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) BESARAN DAN PENGUKURAN Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan ilmu
Lebih terperinciPengantar Teknologi dan Aplikasi Elektromagnetik. Dr. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY
Pengantar Teknologi dan Aplikasi Elektromagnetik Dr. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY Kelistrikan dan Kemagnetan Tanpa listrik dan magnet, maka dalam kehidupan jaman sekarang: tanpa motor
Lebih terperinciB a b 2. Vektor. Sumber:www.tallship.org
a b 2 Vektor Sumber:www.tallship.org Pada bab ini, nda akan diajak untuk dapat menerapkan konsep besaran Fisika dan pengukurannya dengan cara melakukan penjumlahan vektor. Pernahkah nda mengarungi lautan
Lebih terperinciBAB II V E K T O R. Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. FISIKA KELAS X Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. 52
FISIKA KELAS X Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. BAB II V E K T O R Pernahkah Kamu naik pesawat terbang? Antara penumpang dan pilot dan copilot di ruang kemudi dipisah dengan sekat. Tujuannya agar pilot dapat
Lebih terperinci1. BESARAN 2. DIMENSI 3. ANGKA PENTING 4. NOTASI ILMIAH GURU MATA PELAJARAN FISIKA SMK N 4 PELAYARAN DAN PERIKANAN PAMUJI WASKITO R
BESARAN DAN SATUAN 1. BESARAN 2. DIMENSI 3. ANGKA PENTING 4. NOTASI ILMIAH GURU MATA PELAJARAN FISIKA SMK N 4 PELAYARAN DAN PERIKANAN PAMUJI WASKITO R 1. BESARAN Besaran adalah segala sesuatu yang dapat
Lebih terperinciBESARAN, SATUAN DAN VEKTOR
I BESARAN, SATUAN DAN VEKTOR Tujuan umum perkuliahan yang dicapai setelah mempelajari bab ini adalah pemahaman dan kemampuan menganalisis serta mengaplikasikan konsep-konsep besaran satuan dan vektor pada
Lebih terperinciStandar Kompetensi Lulusan. Memahami prinsip-prinsip pengukuran besaran fisika secara langsung dan tidak langsung secara cermat, teliti dan objektif
Standar Kompetensi Lulusan 1 Standar Kompetensi Lulusan Memahami prinsip-prinsip pengukuran besaran fisika secara langsung dan tidak langsung secara cermat, teliti dan objektif Indikator Membaca hasil
Lebih terperinciMatematika II : Vektor. Dadang Amir Hamzah
Matematika II : Vektor Dadang Amir Hamzah sumber : http://www.whsd.org/uploaded/faculty/tmm/calc front image.jpg 2016 Dadang Amir Hamzah Matematika II Semester II 2016 1 / 24 Outline 1 Pendahuluan Dadang
Lebih terperinciArahnya diwakili oleh sudut yang dibentuk oleh A dengan ketigas umbu koordinat,
VEKTOR Dalam mempelajari fisika kita selalu berhubungan dengan besaran, yaitu sesuatu yang dapat diukur dan dioperasikan. da besaran yang cukup dinyatakan dengan nilai (harga magnitude) dan satuannya saja,
Lebih terperinciMengukur Besaran dan Menerapkan Satuannya
STANDAR KOMPETENSI Mengukur Besaran dan Menerapkan Satuannya KOMPETENSI DASAR Menguasai konsep besaran dan satuannya. Menguasai konsep dimensi dan angka penting. Melakukan penjumlahan dan perkalian vektor.
Lebih terperinciVEKTOR. Besaran skalar (scalar quantities) : besaran yang hanya mempunyai nilai saja. Contoh: jarak, luas, isi dan waktu.
VEKTOR Kata vektor berasal dari bahasa Latin yang berarti "pembawa" (carrier), yang ada hubungannya dengan "pergeseran" (diplacement). Vektor biasanya digunakan untuk menggambarkan perpindahan suatu partikel
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. 1. Vektor
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Vektor Ada beberapa besaran fisis yang cukup hanya dinyatakan dengan suatu angka dan satuan yang menyatakan besarnya saja. Ada juga besaran fisis yang tidak
Lebih terperincifi5080-by-khbasar BAB 1 Analisa Vektor 1.1 Notasi dan Deskripsi
BB 1 nalisa Vektor Vektor, dibedakan dari skalar, adalah suatu besaran yang memiliki besar dan arah. rtinya untuk mendeskripsikan suatu besaran vektor secara lengkap perlu disampaikan informasi tentang
Lebih terperinciRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : Besaran dan Pengukuran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Besaran dan Pengukuran Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pembelajaran Alokasi Waktu : SMA Negeri 1 Banguntapan : Fisika : X/I : Besaran dan Pengukuran
Lebih terperinciVEKTOR A. Vektor Vektor B. Penjumlahan Vektor R = A + B
Amran Shidik MATERI FISIKA KELAS X 11/13/2016 VEKTOR A. Vektor Vektor adalah jenis besaran yang mempunyai nilai dan arah. Besaran yang termasuk besaran vektor antara lain perpindahan, gaya, kecepatan,
Lebih terperinciBAB I BESARAN SATUAN DAN ANGKA PENTING
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN FISIKA BAB I BESARAN SATUAN DAN ANGKA PENTING Prof. Dr. Susilo, M.S KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA
Lebih terperinciTabel 1.1. Jenis-jenis Besaran Pokok
1. BESARAN DAN SATUAN 1.1.Pendahuluan Ilmu Fisika adalah ilmu yang mempelajari gejala alam secara keseluruhan. Fisika dikaji lebih dalam dengan cara mempelajari bagaimana mengukur besaran-besaran yang
Lebih terperinciA x pada sumbu x dan. Pembina Olimpiade Fisika davitsipayung.com. 2. Vektor. 2.1 Representasi grafis sebuah vektor
. Vektor.1 Representasi grafis sebuah vektor erdasarkan nilai dan arah, besaran dibagi menjadi dua bagian aitu besaran skalar dan besaran vektor. esaran skalar adalah besaran ang memiliki nilai dan tidak
Lebih terperinciULANGAN TENGAH SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2013/2014 MATA PELAJARAN : FISIKA : LINTAS FISIKA : SENIN, 7 OKTOBER 2013 ;120 MENIT
PEMERINTAH KOTA BALIKPAPAN DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 5 BALIKPAPAN Jl. Abdi Praja Blok F No. 119 Ring Road Balikpapan Telp.(0542) 878237,878421 Fax.873970 Web-Site : www.sma5balikpapan.sch.id E-mail:tu@sma5balikpapan.sch.id
Lebih terperinciVEKTOR. Makalah ini ditujukkan untuk Memenuhi Tugas. Disusun Oleh : PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
VEKTOR Makalah ini ditujukkan untuk Memenuhi Tugas Disusun Oleh : 1. Chrisnaldo noel (12110024) 2. Maria Luciana (12110014) 3. Rahmat Fatoni (121100) PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
Lebih terperinciMATERI PENGAYAAN FISIKA PERSIAPAN UJIAN NASIONAL
MATERI PENGAYAAN FISIKA PERSIAPAN UJIAN NASIONAL Standar Kompetensi Lulusan : 1. Memahami prinsip-pri nsip pengukuran besaran fisika secara langsung dan tidak langsung dengan cermat, teliti dan objektif.
Lebih terperinciKompetensi Fisika Kelas X
Kompetensi Fisika Kelas X i Hak Cipta Pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi oleh Undang-undang Penyusun Siswanto Sukaryadi Editor Intan Mahanani Penyelaras Bahasa M. Taufiq Kus Dwiyatmo B. Farida
Lebih terperincia menunjukkan jumlah satuan skala relatif terhadap nol pada sumbu X Gambar 1
1. Koordinat Cartesius Sistem koordinat Cartesius terdiri dari dua garis yang saling tegak lurus yang disebut sumbu Sumbu horizontal disebut sumbu X dan sumbu vertikal disebut sumbu Y Tiap sumbu mempunyai
Lebih terperinciBab 1 Besaran Fisika dan Satuannya
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya Ayo Uji Pemahaman Anda 1. (13,35 ± 0,05) cm. (a) (1,670 ± 0,005) cm (b) (6,30 ± 0,005) cm 3. (a) 6,5 + 43 0,01 = (6,930 ± 0,005) mm (b) 4,0 + 11 0,01 = (4,110 ± 0,005)
Lebih terperinciB. Pengertian skalar dan vektor Dalam mempelajari dasar-dasar fisika, terdapat beberapa macam kuantitas kelompok besaran yaitu Vektor dan Skalar.
ANALISIS VEKTOR A. Deskripsi Materi ini akan membahas tentang pengertian, sifat, operasi dan manipulasi besaran fisik scalar dan vector. Pada pembahasan materi medan elektromagnetik berikutna akan melibatkan
Lebih terperinciPengukuran Besaran Fisis
Bab 1 Pengukuran Besaran Fisis Kompetensi Umum: Mahasiswa mampu melakukan pengukuran dan perhitungan serta menggambarkan besaran fisis dengan metode dan notasi ilmiah Kompetensi Khusus: 1. Mahasiswa mampu
Lebih terperinciMODUL MATA PELAJARAN IPA
KERJASAMA DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA DENGAN FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MODUL MATA PELAJARAN IPA Pengukuran untuk kegiatan PELATIHAN PENINGKATAN MUTU GURU DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA
Lebih terperinciKeep running VEKTOR. 3/8/2007 Fisika I 1
VEKTOR 3/8/007 Fisika I 1 BAB I : VEKTOR Besaran vektor adalah besaran yang terdiri dari dua variabel, yaitu besar dan arah. Sebagai contoh dari besaran vektor adalah perpindahan. Sebuah besaran vektor
Lebih terperinciVEKTOR YUSRON SUGIARTO
VEKTOR YUSRON SUGIARTO Jurusan Keteknikan Pertanian FTP UB 2013 2 3 B E S A R A N Skalar besaran yang hanya memiliki besar (panjang/nilai) Vektor memiliki besar dan arah Massa Waktu Kecepatan Percepatan
Lebih terperinciMODUL PERTEMUAN KE 2. MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN (2 sks) Definisi Vektor, Komponen Vektor, Penjumlahan Vektor, Perkalian Vektor.
Jurusan Teknik Sipil 15 MODUL PERTEMUN KE MT KULIH : FISIK TERPN ( sks) MTERI KULIH: Definisi Vektor, Komponen Vektor, Penjumlahan Vektor, Perkalian Vektor. POKOK BHSN: VEKTOR -1 DEFINISI VEKTOR Skalar
Lebih terperinciujung vektor A bertemu dengan pangkal vektor B
. Pengertian Besaran Vektor Besaran skalar adalah besaran yang hanya memiliki besar (nilai) saja. Beberapa besaran skalar di antaranya : semua besaran pokok, jarak, laju, usaha atau energi, daya, massa
Lebih terperinciKata. Kunci. E ureka Jika kalian mempunyai rekaman terjadinya tsunami, tontonlah bersama teman-teman kalian. Kemudian, jawablah pertanyaanpertanyaan
Kata Kunci Vektor Resultan vektor Penjumlahan vektor Penguraian vektor Dot product Cross product Di bab sebelumnya, kalian telah mempelajari besaran dan satuan. Pada bab ini, kita akan mempelajari pembagian
Lebih terperinciVektor di Bidang dan di Ruang
Vektor di Bidang dan di Ruang 4.1. Pengertian, notasi,dan operasi pada ektor Vektor merupakan istilah untuk menyatakan besaran yang mempunyai arah. Secara geometris, ektor dinyakan dengan segmen-segmen
Lebih terperinciMGMP Fisika Kabupaten Klaten Media Belajar Mandiri Siswa 1. Berbagai Macam Alat Ukur dalam Kehidupan Sehari - hari
Kompetensi Dasar 1.1. Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagat raya terhadap keberan Tuhan yang menciptakannya 1.2. Menyadari Kebesaran Tuhan yang mengatur
Lebih terperinciBESARAN DAN SATUAN. 1. Pengertian Mengukur
BESARAN DAN SATUAN 1. Pengertian Mengukur Pada zaman dahulu, orang-orang menggunakan anggota tubuhnya untuk mengukur besaran panjang. Misalnya, bangsa Mesir Kuno mendefinisikan standar besaran panjang
Lebih terperinciDINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG SMA NEGERI 10 PADANG Besaran dan Satuan
Panjang benda yang diukur dengan jangka sorong (ketelitian 0,1 mm) diperlihatkan seperti gambar di bawah ini : 3 cm 4 cm 0 5 10 Dari gambar tersebut dapat disimpulkan bahwa panjang benda adalah... A 33,00
Lebih terperinciPENGUKURAN DIMENSI DAN KONVERSI SATUAN
PENGUKURAN DIMENSI DAN KONVERSI SATUAN A. PENGANTAR Para ilmuwan melakukan percobaan untuk memperoleh nilai kuantitas fisika yang ditelitinya. Kuantitas fisika atau yang lebih dikenal dengan besaran fisika
Lebih terperinciBUKU AJAR FISIKA. Ira Puspasari, S.Si.,M.T. Ir. Henry Bambang Setyawan, M.M. Pengarang: INSTITUT BISNIS & INFORMATIKA STIKOM SURABAYA
BUKU AJAR FISIKA Pengarang: Ira Puspasari, S.Si.,M.T. Ir. Henry Bambang Setyawan, M.M. INSTITUT BISNIS & INFORMATIKA STIKOM SURABAYA PRAKATA Buku Fisika digunakan untuk buku ajar sebagai penunjang dalam
Lebih terperinciPengukuran. K ata Kunci. Tujuan Pembelajaran
Bab I Tujuan Pembelajaran Anda dapat mengukur besaran panjang, massa, dan waktu, serta dapat melakukan penjumlahan vektor. Sumber: AO Calender Untuk dapat membuat pesawat tempur canggih, dibutuhkan pengukuran
Lebih terperinciJika titik O bertindak sebagai titik pangkal, maka ruas-ruas garis searah mewakili
4.5. RUMUS PERBANDINGAN VEKTOR DAN KOORDINAT A. Pengertian Vektor Posisi dari Suatu Titik Misalnya titik A, B, C Dan D. adalah titik sebarang di bidang atau di ruang. Jika titik O bertindak sebagai titik
Lebih terperinciMENGUKUR BESARAN DAN MENERAPKAN SATUANNYA
MENGUKUR BESARAN DAN MENERAPKAN SATUANNYA Menggunakan Alat Ukur Yang Tepat untuk Mengukur Suatu Besaran Fisis MUH. ARAFAH, S.Pd. e-mail: muh.arafahsidrap@gmail.com website://arafahtgb.wordpress.com JENIS-JENIS
Lebih terperinciBAB I ANALISIS VEKTOR
BAB I ANALISIS VEKTOR A. Deskripsi Materi ini akan membahas tentang pengertian, sifat, operasi dan manipulasi besaran fisik scalar dan vector. Pada pembahasan materi medan elektromagnetik berikutna akan
Lebih terperinciPengukuran, Besaran, dan Satuan
B a b 1 Pengukuran, Besaran, dan Satuan Sumber: CD Image Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat menerapkan konsep besaran Fisika dan pengukurannya dengan cara mengukur besaran Fisika, seperti massa,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
Laporan Fisika Dasar Pengukuran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam ilmu fisika, pengukuran dan besaran merupakan hal yang bersifat dasar, dan pengukuran merupakan salah satu syarat yang tidak boleh
Lebih terperinciMODUL IPA FISIKA SMP KELAS VII SEMESTER 1
1 MODUL IPA FISIKA SMP KELAS VII SEMESTER 1 OLEH: TRI NOFIATUN SMP NEGERI 1 KERTANEGARA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2 BAB 1 Besaran dan satuan Untuk mendapatkan letupan kembang api yang indah seperti
Lebih terperinciA + ( B + C ) = ( A + B ) + C
VEKTOR ANALISIS 1.1. Skalar dan Vektor Istilah skalar mengacu pada sebuah jumlah yang nilai dapat diwakili oleh satu ( positif atau negatif ) nomor asli. x, y, dan z yang kami gunakan dalam dasar aljabar
Lebih terperinciULANGAN UMUM SEMESTER 1
ULANGAN UMUM SEMESTER A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d atau e di depan jawaban yang benar!. Kesalahan instrumen yang disebabkan oleh gerak brown digolongkan sebagai... a. kesalahan relatif
Lebih terperinciPENGUKURAN DAN BESARAN
Pengukuran dan Besaran 1 B A B B A B 1 PENGUKURAN DAN BESARAN Sumber : penerbit cv adi perkasa Perhatikan gambar di atas. Beberapa orang sedang mengukur panjang meja dengan mistar atau sering disebut meteran.
Lebih terperinciVEKTOR. 45 O x PENDAHULUAN PETA KONSEP. Vektor di R 2. Vektor di R 3. Perkalian Skalar Dua Vektor. Proyeksi Ortogonal suatu Vektor pada Vektor Lain
VEKTOR y PENDAHULUAN PETA KONSEP a Vektor di R 2 Vektor di R 3 Perkalian Skalar Dua Vektor o 45 O x Proyeksi Ortogonal suatu Vektor pada Vektor Lain Soal-Soal PENDAHULUAN Dalam ilmu pengetahuan kita sering
Lebih terperinciiammovic.wordpress.com PEMBAHASAN SOAL ULANGAN AKHIR SEKOLAH SEMESTER 1 KELAS XII
PEMBAHASAN SOAL ULANGAN AKHIR SEKOLAH SEMESTER 1 KELAS XII - 014 1. Dari besaran fisika di bawah ini, yang merupakan besaran pokok adalah A. Massa, berat, jarak, gaya B. Panjang, daya, momentum, kecepatan
Lebih terperinciProgram Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR
VEKTOR DAN SKALAR Materi pokok pertemuan ke I: 1. Vektor dan skalar 2. Komponen vektor 3. Operasi dasar aljabar vektor URAIAN MATERI Masih ingatkah Anda tentang vektor? Apa beda vektor dengan skalar? Ya,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki pendidik ialah mampu melakukan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Pengembangan Salah satu kompetensi yang harus dimiliki pendidik ialah mampu melakukan penelitian di bidang pendidikan. Hal ini karena pekerjaan pendidik merupakan profesi
Lebih terperinciKoordinat Kartesius, Koordinat Tabung & Koordinat Bola. Tim Kalkulus II
Koordinat Kartesius, Koordinat Tabung & Koordinat Bola Tim Kalkulus II Koordinat Kartesius Sistem Koordinat 2 Dimensi Sistem koordinat kartesian dua dimensi merupakan sistem koordinat yang terdiri dari
Lebih terperinciBAB I PENGUKURAN DAN BESARAN
BAB I PENGUKURAN DAN BESARAN STANDAR KOPETENSI Agar dapat menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya. KOPETENSI DASAR Mengukur besaran-besaran fisika (massa, panjang dan waktu). I. PENDAHULUAN
Lebih terperinciKonsep Dasar. Modul 1 PENDAHULUAN
Modul 1 Konsep Dasar Drs. Yurizal Rahman Drs. Mulyatno, M.Si. F PENDAHULUAN isika adalah ilmu pengetahuan yang memusatkan perhatian pada fenomena-fenomena alam. Sebagai ilmu pengetahuan alam, fisika didasarkan
Lebih terperinci