MATERI PENGAYAAN FISIKA PERSIAPAN UJIAN NASIONAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MATERI PENGAYAAN FISIKA PERSIAPAN UJIAN NASIONAL"

Transkripsi

1 MATERI PENGAYAAN FISIKA PERSIAPAN UJIAN NASIONAL Standar Kompetensi Lulusan : 1. Memahami prinsip-pri nsip pengukuran besaran fisika secara langsung dan tidak langsung dengan cermat, teliti dan objektif. Kemampuan yang diuji : Membaca hasil pengukuran suatu alat ukur dan menentukan hasil pengukuran dengan memperhatikan aturan angka penting. Menentukan resultan vektor dengan berbagai cara. Kilasan Materi Pengukuran, Besaran dan Satuan Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur. Pengukuran adalah proses membandingkan suatu besaran dengan suatu standar tertentu (yang disebut satuan). Besaran-besaran pokok dalam fisika beserta satuannya (Sistem Internasional) No Nama Besaran Simbol Besaran Satuan Simbol Satuan 1. Panjang L Meter m 2. Massa M Kilogram kg 3. Waktu T detik (sekon) s 4. Kuat Arus Listrik I Ampere A 5. Suhu T Kelvin K 6. Intensitas Cahaya I v Kandela cd 7. Jumlah Zat N Mol mol Contoh alat-alat yang digunakan dalam pengukuran: 1) Panjang diukur dengan menggunakan mistar, jangka sorong, micrometer dan alat-alat lainnya. 2) Massa diukur dengan menggunakan timbangan, neraca. 3) Waktu diukur dengan menggunakan stopwatch. Jangka Sorong Mengukur Diameter Dalam Rahang Tetap Pengunci Skala Utama Skala Nonius Rahang Geser Mengukur Diameter Luar Skala Utama : Jarak antar garis pada skala utama bernilai 0,1 cm (=1 mm) Skala Nonius : Jarak antar garis pada skala nonius bernilai 0,1 mm. Membaca hasil pengukuran dengan Jangka Sorong Misalnya hasil sebuah pengukuran seperti pada gambar. Langkah-langkahnya : 1. Mula-mula perhatikan skala nonius yang berimpit pada salah satu skala utama. Hitung berapa skala hingga ke angka nol. (Pada contoh 4 skala, berarti pada angka tersebut 0,4 mm). 2. Perhatikan pada skala utama, dari skala sebelum angka nol pada nonius dihitung ke belakang hingga angka nol pada skala utama. (Pada contoh adalah 4,7 cm) Berimpit 3. Jumlahkan hasil dari skala utama dan nonius. 4,7 cm + 0,4 mm = 4,74 cm. Mikrometer Skrup <<{1}>>

2 Mikrometer Skrup merupakan alat ukur panjang yang memiliki ketelitian lebih tinggi dari apada jangka sorong. Skala terkecil dari Mikrometer Skrup adalah 0,01 mm. Gambar Mikrometer Skrup beserta bagian-bagiannya. Membaca hasil Pengukuran pada Mikrometer Skrup. Misalkan hasil pengukuran dari sebuah micrometer skrup seperti pada gambar. Langkah-langkah membaca hasil pengukuran 1) Perhatikan garis skala putar (nonius) yang segaris/lurus dengan garis mendatar pada skala utama. Kita mendapatkan nilai pada skala utama yang terdekat dengan skala putar. Pada contoh di atas adalah 7,50 mm. 2) Perhatikan nilai pada skala putar yang segaris dengan garis mendatar pada skala utama. Pada contoh di atas didapatkan nilai 30 (berarti bernilai 30 x 0,01 = 0,30 mm) 3) Gabungkan hasil pada skala utama dan skala putar (nonius). Didapatkan nilai hasil pengukuran adalah : 7,50 mm + 0,30 mm = 7,80 mm Jenis-jenis Besaran Besaran Vektor : adalah besaran yang memiliki besar (nilai) dan arah. Contohnya : perpindahan, kecepatan, percepatan, gaya, momentum Besaran Skalar : adalah besaran yang hanya memiliki besar (nilai) saja. Contohnya : massa, waktu, jarak, kelajuan, perlajuan Penjumlahan Vektor 1) Metode Segitiga Misalkan ada dua buah vektor : Maka : adalah 2) Metode Jajargenjang Misalkan ada dua buah vektor : Maka : adalah 3) Metode Poligon Misalkan ada tiga buah vektor : Maka : adalah <<{2}>>

3 4) Metode Analitis Misalkan tiga buah vektor dan seperti pada gambar. Maka dapat diuraikan komponen-komponen vektornya berdasar-kan sumbu-x dan sumbu-y.sehingga didapatkan: Besar vektor hasil penjumlahan adalah: Sedangkan arahnya ditentukan dengan : Pengurangan Vektor Pengurangan vektor pada prinsipnya sama dengan penjumlahan Resultan Dua Vektor yang membentuk sudut Misalkan vektor dan membentuk sudut α seperti pada gambar. Maka besarnya resultan vektor adalah : Aturan Angka Penting 1. Angka yang bukan nol adalah angka penting, misal : = 5 angka penting, 2546 = 4 angka penting 2. Angka nol di sebelah kanan tanda desimal dan tidak diapit bukan angka nol bukan angka penting, misal : 25,00 = 2 angka penting 25,000 = 2 angka penting 2500 = 4 angka penting ( mengapa? sebab tidak ada tanda desimalnya) 2500,00 = 4 angka penting 3. Angka nol yang terletak di sebelah kiri angka bukan nol atau setelah tanda desimal bukan angka penting. Misal : 0,00556 = 3 angka penting 0, = 5 angka penting (karena angka nol diapit oleh angka bukan nol) 0, = 4 angka penting 4. Angka nol yang berada di antara angka bukan nol termasuk angka penting. Misal : 0, = 4 angka penting 5. Dalam penjumlahan dan pengurangan angka penting, hasil dinyatakan memiliki 1 angka perkiraan dan 1 angka yang meragukan. Contoh :1, ,56 = 3,985 dan hasilnya ditulis sebagai 3,99. (I) 25, , ,322 = 31,127 ditulis sebagai 31,127 (5 angka penting) (II) 58,0 + 0, ,00001 = 58,00281 ditulis menjadi 58,0 (III) 4,20 + 1, ,015 = 5,8673 ditulis menjadi 5,87 (IV) 415,5 + 3,64 + 0,238 = 419,378 ditulis menjadi 419,4 Pada contoh (I) ditulis tetap karena kesemua unsur memiliki angka yang berada di belakang tanda desimal jumlahnya sama. Pada contoh (II) ditulis menjadi 58,0 karena mengikuti angka penting terakhir aalah angka yang diragukan kepastiannya. Pada contoh (III) ditulis menjadi 5,87 karena mengikuti aturan angka penting terakhir ialah angka yang diragukan kepastiannya. Hal yang sama juga ditulis sebagaimana contoh (IV). <<{3}>>

4 6. Dalam perkalian dan pembagian, hasil operasi dinyatakan dalam jumlah angka penting yang paling sedikit sebagaimana banyaknya angka penting dari bilangan-bilangan yang dioperasikan. Hasilnya harus dibulatkan hingga jumlah angka penting sama dengan jumlah angka penting berdasarkan faktor yang paling kecil jumlah angka pentingnya. Contoh : 3,25 x 4,005 = 3,25 = mengandung 3 angka penting 4,005 = mengandung 4 angkapenting Ternyata ada perkecualian sebagaimana contoh berikut yaitu 9,84 : 9,3 = 1,06 ditulis dalam aturan angka penting sebanyak 3 angka penting seharusnya menurut angka penting dalam perkalian/pembagian harus ditulis sebagai 1,1 (dalam 2 angka penting) tetapi perbedaan 1 di belakang tanda desimal pada angka terakhir 9,3 yakni 9,3 + 0,1 menggambarkan kesalahan sekitar 1% terhadap hasil pembagian (kesalahan 1% diperoleh dari 0,1:9,3 kemudian dikali seratus persen). Perbedaan dari penulisan angka penting 1,1 dari 1,1 + 0,1 menghasilkan kesalahan 10% (didapat dari 0,1 dibagi 1,1 kemudian dikali 100 persen). Berdasarkan analisis tersebut, maka ketepatan penulisan jawaban hasil bagi menjadi 1,1 jauh lebih rendah dibandingkan dengan menuliskan jawabannya menjadi 1,06. Jawaban yang benar dituliskan sebagai 1,06 karena perbedaan 1 pada angka terakhir bilangan faktor yang turut dalam unsur pembagian (9,3) memberi kesalahan relatif sebesar (kira-kira 1%) atau dapat ditulis sebagai 1,06 + 0,01 Alasan yang serupa juga diberikan pada soalan 0,92 x 1,13 hasilnya ditulis sebagai 1,04 dibandingkan menjadi 1,0396 (yang sudah sangat jelas lebih dari faktor angka penting paling sedikit yang diproses dalam pembagian tampak jika ditulis 1,039 memiliki 4 angka penting, jika ditulis 1,0396 memiliki 5 angka penting). Jika dikalikan, hasilnya diperoleh menjadi 13,01625 maka hasilnya ditulis menjadi 1,30 x Batasan jumlah angka penting bergantung dengan tanda yang diberikan pada urutan angka dimaksud. Misal : 1256= 4 angka penting 1256 = 3 angka penting (garis bawah di bawah angka 5) atau dituliskan seperti 1256 = 3 angka penting (angka 5 dipertebal) Soal-soal 1. Panjang suatu benda yang diukur dengan jangka sorong (ketelitian 0,1 mm) diperlihatkan gambar di bawah ini. 2 cm 3 cm Dari gambar dapat disimpulkan bahwa panjang benda adalah... a. 22,40 mm d. 27,20 mm b. 22,50 mm e. 27,60 mm c. 25,10 mm 2. Untuk mengukur tebal sebuah balok kayu digunakan jangka sorong seperti pada gambar Tebal balok kayu dituliskan secara lengkap untuk pengukuran tunggal adalah adalah... a. ( 0,80 0,005 ) cm d. ( 0,86 0,005 ) cm b. ( 0,84 0,005 ) cm e. ( 0,88 0,005 ) cm c. ( 0,85 0,005 ) cm <<{4}>>

5 3. Pengukuran tebal satu lembar kertas karton dengan mikrometer sekrup ditunjukkan pada gambar disamping. Berdasar gambar tersebut jika dituliskan dengan nilai ketidakpastiannya, maka tebal kertas karton yang diukur adalah... a. (1,40 ± 0,005) mm b. (1,40 ± 0,05) mm c. (1,40 ± 0,5) mm d. (1,44 ± 0,005) mm e. (1,44 ± 0,05) mm 4. Penunjukkan skala utama dan nonius suatu jangka sorong berikut yang menunjukkan hasil pengukuran 1,27 cm adalah... a. 0 1 d. 0 1 b. e. c. 5. Jika skala utama pada mikrometer sekrup menunjukkan angka 5,5 dan skala putar menunjukkan angka 35, maka hasil pengukurannya adalah... a. 9,00 cm d. 5,85 mm b. 9,00 mm e. 5,535 mm c. 5,85 cm 6. Seorang anak berjalan lurus 2 meter ke barat, kemudian belok ke selatan sejauh 6 meter, dan belok lagi ke timur sejauh 10 meter. Perpindahan yang dilakukan anak tersebut dari posisi awal... a. 18 meter arah barat daya d. 6 meter arah timur b. 14 meter arah selatan e. 2 meter arah tenggara c. 10 meter arah tenggara 7. Sebuah mobil bergerak dengan lintasan seperti grafik berikut. Mobil mulai bergerak dari A, kemudian ke B dan ke C. Perpindahan yang dialami mobil adalah... a. 12 km b. 15 km c. 25 km 10 d. 27 km C e. 30 km 8. Berikut disajikan diagram vektor F 1 dan F 2! Y (satuan : ĵ Persamaan yang tepat untuk R = F 1 F2 adalah... 2,5 2 1,5 1 0, F 2 F X (satuan : î ) 0 1 a. 2 î + 2 î b. 2 î + 4 î c. 3 î + 4 î d. 4 î + 2 î e. 4 î + 4 î Perhatikan gambar tiga buah vektor di bawah ini. Besar resultan ketiga vektor adalah... a. 10 N F 3 = 10 N b. 8 N c. 6 N 37 0 d. 5 N e. 4 N F 2 = 8 N F 1 = 8 N 0 12 Y A B X 10 <<{5}>>

6 10. Sebuah vektor gaya F = 20 3 N bersudut 60 terhadap sumbu (X). Besar komponen vektor pada sumbu Y adalah... a N d. 30 N b. 20 N e. 60 N c N 11. Perhatikan vektor-vektor berikut! A B C Vektor R merupakan hasil dari penjumlahan secara polygon berikut : D R Persamaan yang tepat untuk vektor R adalah... a. R = A + B + C + D d. R = A + B C + D b. R = A B C + D e. R = A B + C D c. R = A + B C + D 12. Diketahui A 5iˆ 7 ˆj kˆ dan B 2 ˆj 4kˆ. Hasil dari 2A B adalah... a. 12iˆ 16 ˆj 6kˆ d. 5iˆ 16 ˆj 6kˆ b. 10iˆ 16 ˆj 6kˆ e. 5iˆ 9 ˆj 5kˆ c. 10iˆ 16 ˆj 6kˆ 13. Dua vektor gaya F 1 dan F 2 masing-masing sebesar 3 N dan 8 N bertitik tangkap sama, ternyata membentuk resultan gaya yang besarnya 7 N. Sudut apit antara kedua vektor gaya tersebut adalah. a. 30 d. 90 b. 45 e. 120 c Pada pengukuran panjang suatu benda diperoleh hasil pengukuran 0,7060 m. Banyaknya angka penting hasil pengukuran tersebut... a. dua d. lima b. tiga e. enam c. empat 15. Jika hasil pengukuran suatu meja adalah panjang 1,50 m dan lebarnya 1,20 m maka luas meja tersebut menurut aturan penulisan angka penting adalah... a. 1,8 m 2 d. 1,810 m 2 b. 1,80 m 2 e. 1,820 m 2 c. 1,8000 m 2 <<{6}>>

7 MATERI PENGAYAAN FISIKA PERSIAPAN UJIAN NASIONAL Standar Kompetensi Lulusan : 2. Memahami gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik, benda tegar, usaha, kekekalan energi, elastisitas, impuls, momentum dan masalah fluida. Kemampuan yang diuji : Menentukan besaran-besaran fisis gerak lurus, gerak melingkar beraturan, atau gerak parabola. Menentukan berbagai besaran dalam hukum Newton dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Menentukan besaran-besaran fisis dinamika rotasi (torsi, momentum sudut, momen inersia, atau titik berat) dan penerapannya berdasarkan hukum II Newton dalam masalah benda tegar. Menentukan hubungan usaha dengan perubahan energi dalam kehidupan sehari-hari atau menentukan besaran-besaran yang terkait. Menjelaskan pengaruh gaya pada sifat elastisitas bahan atau menentukan besaran-besaran terkait pada konsep elastisitas. Menentukan besaran-besaran fisis yang terkait dengan hukum kekekalan energi mekanik. Menentukan besaran-besaran fisis yang terkait dengan tumbukan, impuls atau hukum kekekalan momentum. Menjelaskan hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statik dan dinamik dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Kilasan Materi Gerak Lurus A. Gerak Lurus Beraturan (GLB) Adalah gerak lurus dengan kecepatan tetap sepanjang lintasannya. Kecepatan gerak : Dimana : V = kecepatan (m/s) S = jarak yang ditempuh (m) t = waktu (s) B. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) Adalah gerak lurus yang memiliki percepatan tetap (kecepatan berubah sepanjang waktu) Percepatan : Kecepatan pada saat t : Jarak yang ditempuh : Persamaan yang lain : Dimana : = percepatan gerak (m/s 2 ) V 0 = kecepatan awal (m/s) V t = kecepatan pada saat t (m/s) S = jarak yang ditempuh (m) t = waktu (s) Nilai percepatan gerak positif (+ ) apabila geraknya dipercepat, dan bernilai negatif (- ) apabila geraknya diperlambat. C. Gerak Vertikal Adalah gerak lurus dengan lintasan vertikal dan dipengaruhi gaya gravitasi bumi, sehingga memiliki percepatan tetap yang sama dengan percepatan gravitasi bumi (g). Percepatan gerak : a = g (g = 9,8 m/s 2 atau terkadang dibulatkan g = 10 m/s 2 ) Apabila gerak kearah bawah nilai g positif (+g) sedangkan gerak kearah atas nilai g negatif ( g). Kecepatan pada saat t : <<{7}>>

8 Jarak yang ditempuh : Persamaan yang lain : Dimana : g = percepatan gravitasi bumi (m/s 2 ) V 0 = kecepatan awal (m/s) V t = kecepatan pada saat t (m/s) h = jarak/ketinggian yang ditempuh (m) t = waktu (s) D. Gerak Jatuh Bebas Adalah salah satu bentuk gerak vertikal yang dipercepat (arah ke bawah) dengan ciri khusus nilai kecepatan awalnya adalah nol ( =0) dan memiliki percepatan sama dengan percepatan gravitasi bumi (g). Kecepatan pada saat t : Jarak yang ditempuh : Persamaan yang lain : Dimana : g = percepatan gravitasi bumi (m/s 2 ) V t = kecepatan pada saat t (m/s) h = jarak/ketinggian yang ditempuh (m) t = waktu (s) E. Gerak Melingkar Beraturan Adalah gerak dengan lintasan berbentuk lingkaran dengan jari-jari r dan besar kecepatan tetap. Periode (T) adalah waktu yang diperlukan untuk menempuh satu putaran penuh, satuan Periode adalah detik (sekon). Frekuensi (f) adalah banyaknya putaran yang dilakukan dalam satu detik, satuan frekuensi adalah Hertz (Hz) Hubungan antara periode dan frekuensi : Kecepatan linier pada gerak melingkar adalah panjang busur yang ditempuh dibagi dengan waktu. Maka untuk satu lingkaran penuh lintasannya sama dengan keliling lingkaran dan waktu tempuhnya adalah periode maka : Kecepatan sudut (anguler) adalah besarnya perubahan sudut yang ditempuh tiap satuan waktu. Percepatan sentripetal adalah percepatan yang dialami gerak melingkar yang arahnya selalu menuju pusat lingkaran dan berfungsi untuk merubah arah kecepatan sehingga selalu melingkar. Gaya Sentripetal Hubungan antara kecepatan linier dan kecepatan sudut Dimana : v = kecepatan linier T = periode f = frekuensi = kecepatan sudut a s = percepatan sentripetal r = jari-jari lingkaran F. Gerak Parabola Merupakan perpaduan antara gerak lurus beraturan (dalam arah sumbu-x) dan gerak lurus berubah beraturan (dalam arah sumbu-y dengan percepatan g) <<{8}>>

9 Persamaan kecepatan Arah mendatar GLB (sumbu-x) : Arah vertikal GLBB (sumbu-y) : Titik tertinggi : pada saat mencapai titik tertinggi, kecepatan vertikal ( ) = 0 Maka waktu untuk mencapai titik tertinggi : Titik tertingginya : Titik terjauh : Dimana : T = kecepatan gerak dalam arah sumbu-x = kecepatan gerak dalam arah sumbu-y = kecepatan awal gerak = sudut elevasi arah gerak terhadap sumbu-x = percepatan gravitasi bumi = waktu Hukum Newton tentang Gerak Hukum I Newton Benda akan diam terus menerus atau bergerak lurus beraturan terus menerus selama tidak ada resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut. (Hukum Kelembaman) Persamaan : Hukum II Newton Percepatan yang dialami suatu benda yang bergerak, sebanding dengan gaya yang bekerja dan berbanding terbalik dengan massa benda. Persamaan :, untuk beberapa gaya yang bekerja : atau Dimana : = percepatan benda (m/s 2 ) F = gaya yang bekerja (N) m = massa benda (kg) Hukum III Newton Jika suatu gaya diberikan pada suatu benda (aksi), maka benda tersebut akan memberikan gaya yang sama besar dan berlawanan dengan gaya yang diberikan (reaksi). Hukum Gravitasi Newton Gaya tarik menarik (gravitasi) yang bekerja pada dua buah benda sebanding dengan perkalian massa kedua benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua benda. Persamaan : Dimana : F = Gaya tarik menarik (gravitasi) (Newton) G = konstanta gravitasi umum = 6,673 x Nm 2 /kg 2 M 1 = Massa benda 1 (kg) M 2 = Massa benda 2 (kg) r = jarak kedua benda (m) <<{9}>>

10 Titik berat benda homogen Persamaan umum titik berat : Dimana : w = berat masing-masing bagian benda x, y = koordinat masing-masing bagian benda A. Titik berat benda berbentuk ruang (tiga dimensi) Dimana : V = volume masing-masing bagian benda x, y = koordinat masing-masing bagian benda B. Titik berat benda berbentuk luasan (dua dimensi) Dimana : A = luas masing-masing bagian benda x, y = koordinat masing-masing bagian benda C. Titik berat benda berbentuk garis (satu dimensi) Dimana : = panjang masing-masing bagian benda x, y = koordinat masing-masing bagian benda D. Tabel letak titik berat benda berbentuk khusus Titik berat benda homogen berbentuk garis <<{10}>>

11 Titik berat benda homogen berbentuk luasan (dua dimensi) Titik berat benda homogen berbentuk bangun ruang (tiga dimensi) Gerak Rotasi Adalah gerak pada bidang datar dengan lintasan melingkar. Momen gaya (torsi) : merupakan hasil kali antara gaya dengan lengan gaya yang saling tegak lurus. Dimana : = momen gaya (torsi) F = gaya yang bekerja d = lengan gaya = sudut antara gaya dan lengan gaya. Momen inersia adalah ukuran kelembaman suatu benda untuk berputar terhadap porosnya. Dimana : I = momen inersia (kg.m 2 ) m = massa benda (kg) R = jari-jari (m) <<{11}>>

12 Momentum sudut Kesetimbangan Benda Tegar Syarat kesetimbangan benda tegar : dan Usaha dan Energi Usaha adalah perkalian antara gaya dengan perpindahan Dimana : W = usaha (J) F = gaya yang bekerja (N) s = besar perpindahan (m) α = sudut antara gaya dengan perpindahan Energi potensial adalah energi yang dimiliki benda karena keadaan atau kedudukannya (posisinya). Energi potensial gravitasi : Energi kinetik adalah energi yang dimiliki benda karena geraknya. Energi kinetik : Usaha merupakan perubahan energi potensial : = Usaha merupakan perubahan energi kinetik : Elastisitas Regangan (strain) : Tegangan (stress) : Modulus Elastisitas / Modulus Young : Dimana : e = regangan L = perubahan panjang L = Panjang mula-mula = tegangan F = gaya A = luas penumpang E = modulus Young (elastisitas) Hukum Hooke : Jika gaya tarik tidak melampaui batas elastisitas pegas, maka pertambahan panjang pegas berbanding lurus (sebanding) dengan gaya tariknya. Dimana : F = gaya tarik (N) k = konstanta pegas (N/m) x = pertambahan panjang pegas (m) Energi potensial pegas Dimana : W k x = energi potensial pegas = konstanta pegas = pertambahan panjang <<{12}>>

13 Kekekalan Energi Mekanik Energi mekanik adalah hasil penjumlahan antara energi kinetik dan potensial yang dimiliki benda Kekekalan energi mekanik Dimana : E m = energi mekanik (joule) E k = energi kinetik (joule) E p = energi potensial (joule) m = massa benda (kg) v = kecepatan benda (ms -1 ) g = percepatan gravitasi (ms -2 ) h = ketinggian benda (m) Momentum dan Impuls Momentum adalah perkalian antara massa dengan kecepatan benda Impuls adalah perkalian antara besarnya gaya yang bekerja dengan selang waktu selama gaya bekerja Impuls adalah besar perubahan momentum Dimana : p = momentum (kg.ms -1 ) I = impuls (kg.ms -1 / N.s) F = gaya (N) m = massa benda (kg) v = kecepatan benda (ms -1 ) t = selang waktu (s) Hukum kekekalan momentum : Jika tidak ada gaya yang bekerja pada sistem, maka jumlah momentum awal sesaat sebelum tumbukan sama dengan jumlah momentum sesaat sesudah tumbukan Jumlah momentum awal = Jumlah momentum akhir Dimana : m = massa benda v = kecepatan sebelum tumbukan v = kecepatan sesudah tumbukan Tumbukan 1) Tumbukan Lenting Sempurna - Hukum kekekalan momentum - Hukum kekekalan energi kinetik - Nilai koefisien restitusi (tumbukan); e = 1 2) Tumbukan Lenting Sebagian - Hukum kekekalan momentum - Nilai koefisien restitusi (tumbukan) : 0 < e < 1 - Koefisien restitusi : 3) Tumbukan Tidak Lenting Sama Sekali - Hukum kekekalan momentum (kecepatan sesudah tumbukan sama) - Nilai koefisien restitusi (tumbukan) : e = 0 <<{13}>>

14 Fluida Tekanan Hukum Pascal tentang tekanan : tekanan yang diberikan dalam ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah. Tekanan pada dongkrak hidrolik. Dimana : p = tekanan F = gaya A = luas permukaan Tekanan Hidrostatis Tekanan oleh zat cair : Tekanan mutlak oleh zat cair : Dimana :p = tekanan ; = massa jenis fluida; h = ketinggian fluida; p o = tekanan udara luar Hukum Archimedes Jika benda dimasukkan dalam fluida, maka benda tersebut akan mengalami gaya angkat ke atas oleh fluida sebesar berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut. Persamaan Gaya angkat oleh fluida : Dimana : F A = gaya apung (angkat) = massa jenis fluida V = volume benda yang tercelup g = percepatan gravitasi bumi Persamaan Kontinuitas Dimana : Q = debit aliran V = volume fluida t = waktu A = luas permukaan v = kecepatan aliran Azas Bernoulli Persamaan Bernoulli : Dimana : p = tekanan = massa jenis fluida v = kecepatan aliran fluida h = ketinggian fluida g = percepatan gravitasi bumi Soal-soal 1. Sebuah benda bergerak dengan kecepatan awal V 0 dan kecepatan pada saat t sekon adalah V t. Maka benda mengalami percepatan sebesar... a. penjumlahan kecepatan dibagi selang waktu b. perubahan kecepatan dikali selang waktu c. perubahan kecepatan dibagi selang waktu d. selang waktu dibagi perubahan kecepatan e. kecepatan akhir dikurangi kecepatan awal 2. Sebuah mobil menempuh perjalanan dengan grafik kecepatannya seperti berikut: V B Dari grafik di samping, yang menunjukkan saat mobil mengalami besar percepatan nol adalah... A a. A B C F D b. B C c. C D E d. D E t e. E F <<{14}>>

15 3. Olahragawan berlari pada lintasan PQ QR seperti pada gambar. Dari P ke Q, ditempuh dalam waktu 20 sekon, sedangkan Q ke R ditempuh dalam waktu 20 sekon. Maka kecepatan rata-rata pelari tersebut adalah... a. 1 ms -1 d. 6 ms -1 b. 2 ms -1 e. 12 ms -1 c. 4 ms Perhatikan grafik di bawah ini! a (ms -2 ) v (ms -1 ) a (ms -2 ) a (m) a (ms -2 ) (1) t (s) (2) t (s) (3) t (s) (4) t (s) (5) t (s) Grafik yang berlaku untuk gerak lurus berubah beraturan adalah grafik nomor... a. (1) d. (3) b. (2) e. (5) c. (3) 5. Seseorang mengadakan perjalanan menggunakan mobil dari kota A ke kota - B, diperlihatkan oleh grafik di bawah ini, sumbu-y sebagai komponen kecepatan dan sumbu-x sebagai komponen waktu, maka jarak yang ditempuh kendaraan tersebut selama selang waktu dari menit ke-30 sampai menit ke-120 adalah... a. 10 km b. 15 km c. 20 km d. 30 km e. 40 km 6. Suatu benda jatuh bebas dari ketinggian 10 m di atas tanah. (g=10m/s 2 ) Berapakah kecepatan benda pada saat ketinggiannya 5 m dari tanah? a. 50 m/s d. 10 m/s b. 25 m/s e. 4 m/s c. 20 m/s 7. Jika sebuah roda katrol berputar 60 putaran tiap dua menit, maka frekuensidan kecepatan sudut roda adalah. a. 0,5 Hz dan 6,28 rad s -1 d. 0,8 Hz dan 3,14 rad s -1 b. 0,5 Hz dan 3,14 rad s -1 e. 1 Hz dan 3,14 rad s -1 c. 0,8 Hz dan 6,28 rad s Sebuah roda berdiameter 1 m melakukan 120 putaran per menit. Kecepatan linier suatu titik pada tepi roda tersebut adalah. a. ½ m/s d. 4 m/s b. m/s e. 6 m/s c. 2 m/s 9. Sebuah gerinda melakukan 360 putaran tiap menit. Pada gerinda tersebut terletak sebuah partikel yang berjarak 10 cm dari poros gerinda. Percepatan sentripetal partikel tersebut adalah... a. 1,2 2 m/s 2 d m/s 2 b. 1,44 2 m/s 2 e m/s 2 c. 14,4 2 m/s Dua buah roda A dan B saling bersinggungan. Jika kecepatan sudut roda B 15 rad/s dan jari-jari roda A = 1/3 x jari-jari roda B, maka kecepatan sudut roda A adalah... a. 30 rad/s d. 75 rad/s b. 45rad/s e. 90 rad/s c. 60 rad/s <<{15}>>

16 11. Sebuah peluru ditembakkan dengan sudut elevasi. Jika jarak terjauh pelurusama dengan tinggi maksimumnya, maka nilai tan adalah... a. 1 d. b. 2 e. 4 c. 12. Sebuah batu dilemparkan dengan sudut lempar tertentu. Batu mencapai titik tertinggi 80 m di atas tanah. Bila g = 10 m/s 2, waktu yang diperlukan batu selama di udara adalah... a. 4 s d. 8 s b. 5 s e. 12 s c. 6 s 13. Sistem berada dalam keseimbangan. Besar tegangan tali BC adalah. a. Nol 45 b. 300 N o C c N d N A B e N 300 N 14. Sebuah benda pada saat t = 0 detik bergerak dengan kecepatan 50 m/s. Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol, maka kecepatan benda tersebut setelah bergerak selama 10 detik adalah... a m/s d. 25 m/s b. 500 m/s e. 5 m/s c. 50 m/s 15. Perhatikan gambar di samping! Benda yang massanya 1 kg, berada pada bidang miring licin = 30 o, jika g 1 kg = 10 m/s 2 maka percepatan yang dialami benda adalah... a. 10 m/s 2 d m/s 2 b. 5 m/s 2 e. 8 m/s 2 c. 5 3 m/s Sebuah benda bermassa 5 kg bergerak pada bidang datar yang licin dengan kecepatan 8 m/s dan bertambah menjadi 10 m/s setelah menempuh jarak 10 m. Besar gaya mendatar yang menyebabkan pertambahan kecepatan benda tersebut adalah... a. 12 N d. 8 N b. 10 N e. 6 N c. 9 N 17. Sebuah balok bermassa 2 kg terletak pada bidang datar licin ditarik dengan gaya F 1, dan F 2 seperti gambar di bawah ini. Besar dan arah percepatan yang bekerja pada benda adalah... a. 1 ms -2, ke kiri b. 1 ms -2, ke kanan c. 2 ms -2, ke kiri d. 2 ms -2, ke kanan e. 2 ms -2, ke kanan 18. Sebuah benda meluncur dengan kecepatan 4 m/detik pada permukaan bidang datar kasar yang mempunyai koefisien gesekan kinetik 0,4. Bila massa benda 2 kg dan percepatan gravitasi 10 m/detik², maka benda akan berhenti setelah menempuh jarak... a. 1,0 m d. 2,5 m b. 1,5 m e. 3,0 m c. 2,0 m 19. Perhatikan gambar di samping ini! F 1 = 24N Jika massa balok 4 kg dan antara balok dengan lantai tidak ada gesekan, maka balok tersebut dalam 45 o keadaan... F 2 = 32N a. diam (tidak bergerak) b. bergerak lurus berubah beraturan arah ke kanan c. bergerak lurus berubah beraturan arah ke kiri d. bergerak lurus beraturan arah ke kanan e. bergerak lurus beraturan arah ke kiri <<{16}>> F 3 = 20N

17 20. Dari gambar di bawah ini yang menunjukkan pasangan aksi-reaksi adalah... a. N A dan w A N B b. N B dan w N A B c. F AB dan F BA F BA d. N A dan F BA F B A F AB e. N B dan F AB 21. Gaya gravitasi yang bekerja pada sebuah pesawat luar angkasa yang massanya 2000 kg dengan jarak orbit dua kali jari-jari bumi, jika percepatan gravitasi di permukaan bumi 9,8 m/s 2 adalah... a N d N b N e N c N 22. Dua bola A dan B memiliki massa dan garis tengah yang sama (lihat gambar). A 5 m B w A w B 1 m 1 m Jika kuat medan gravitasi di suatu titik sama dengan nol, maka jarak titik tersebut dari kulit bola A adalah... a. 1,0 m d. 2,5 m b. 1,5 m e. 3,0 m c. 2,0 m 23. Sebuah benda beratnya di permukaan bumi 10 N. Benda itu dibawa ke suatu planet yang massanya 5 kali massa bumi dan jari-jarinya 2 kali jari-jari bumi, maka berat benda itu di permukaan planet adalah... a. 8 N d. 25 N b. 10 N e. 50 N c. 12,5 N 24. Perhatikan gambar di samping! y (m) Koordinat titik berat benda adalah... 6 a. (1 ; 2) b. (1,5 ; 1,5) c. (1,5 ; 2,5) 2 d. (2,5 ; 1,5) e. (2,5 ; 2,5) 2 4 x (m) 25. Gambar di bawah menunjukkan selembar karton homogen yang terdiri dari 2 bangun yaitu bujur sangkar dan segitiga sama kaki. Koordinat titik berat benda tersebut adalah... a. ( 20/3 ; 0 ) 6 b. ( 16/3 ; 0 ) c. ( 14/3 ; 0 ) d. ( 10/3 ; 0 ) sumbu y e. ( 8/3 ; 0 ) Gambar di samping adalah susunan benda pejal homogen yang terdiri dari silinder pejal dan kerucut pejal. Koordinat titik berat susunan benda terhadap titik O adalah... a. ( 0 ; 20 ) cm d. ( 0 ; 35 ) cm b. ( 0 ; 20,5 ) cm e. ( 0 ; 50 ) cm c. ( 0 ; 25 ) cm 40 cm 30 cm O (0,0) 20 cm sumbu x <<{17}>>

18 27. Koordinat titik berat bidang yang diarsir adalah... a. (1/3, 4) b. (4/3, 4) c. (5/3, 4) d. (6/3, 4) e. (7/3, 4) 28. Seorang siswa melakukan percobaan dengan mengikat sebuah bola dengan tali, kemudian bola tersebut diputar melingkar horisontal di atas kepala keadaannya terlihat seperti pada gambar di bawah ini. Jika bola berputar tetap dengan kecepatan sudut sebesar 5 rad/detik dan g = 10 m/detik², maka massa beban sama dengan... massa bola. a. 2,5 kali b. 5 kali c. 10 kali d. 15 kali e. 25 kali 29. Sebuah belokan jalan datar dirancang untuk dilalui mobil dengan kecepatan maksimum 10 ms -1. Diketahui koefisien gesekan antara ban dan jalan 0,5 dan jari-jari ke lengkungan jalan R m. Maka nilai R adalah? (g =10 ms -2 ) a. 7,5 meter d. 15 meter b. 8,0 meter e. 20 meter c. 10 meter 30. Pada sistem keseimbangan benda tegar seperti gambar berikut, batang A homogen dengan panjang 80 cm beratnya 18 N. Pada ujung B digantung beban yang beratnya 30 N. Batang ditahan oleh tali BC. Jika jarak AC = 60 cm, tegangan pada tali adalah... a. 36 N b. 48 N c. 50 N d. 65 N e. 80 N 8 y 6 x 31. Besarnya momen gaya di titik A adalah... Nm. a. 50 b. 100 c. 200 d. 500 A 10 m e B F = 10 N 32. Sebuah benda m = 4 kg ditarik dengan gaya 60 N (lihat gambar). Usaha yang dilakukan gaya tersebut untuk memindahkan benda sejauh 5 m adalah... a. 40 Joule d. 200 Joule b. 75 Joule e. 300 Joule c. 150 Joule 60 o F = 60 N 33. Seorang pendaki gunung dengan massa 65 kg menaiki gunung dengan ketinggian 3900 m. Pendakian dilakukan selama 5 jam dan dimulai dari ketinggian 2200 m. Usaha atau kerja yang dilakukan pendaki tersebut adalah... a kj d kj b kj e kj c kj 34. Sebuah benda massa 2 kg bergerak dengan kecepatan 2 m s -1. Beberapa saat kemudian benda itu bergerak dengan kecepatan 5 m s -1. Usaha total yang dikerjakan pada benda selama beberapa saat tersebut adalah... a. 4 joule d. 21 joule b. 9 joule e. 25 joule c. 15 joule <<{18}>>

19 35. Benda bermassa m mula-mula dalam keadaan diam kemudian diberi gaya F sehingga benda bergerak dengan percepatan a dan kecepatan akhir v serta berpindah sejauh s. Dari keterangan ini dapat dibuat pernyataan-pernyataan sebagai berikut: 1. Energi kinetik awal benda nol 2. Energi kinetik akhir = 1/2 mv 2 3. Energi kinetik awal = energi kinetik akhir 4. F.s = 1/2 mv 2 Pernyataan yang benar adalah a. 1, 2, 3, 4 d. 1, 2 b. 1, 2, 3 e. 4 c. 1, 2, Pada percobaan di bawah ini, sebuah benda dijatuhkan bebas dari ketinggian h dengan tanpa kecepatan. A Posisi B pada ketinggian ¼ h dari lantai. Hitunglah perbandingan besar energi potensial benda dengan energi kinetik benda pada posisi B... a. 4 : 3 h B b. 1 : 3 c. 3 : 1 ¼ h d. 4 : 1 e. 1 : Tabel di samping menggambarkan hasil percobaan pegas yang salah satu ujungnya diberi beban. F menyatakan berat beban dan L menyatakan pertambahan panjang. Hitunglah usaha yang harus dilakukan untuk memperpanjang pegas sejauh 10 cm? a. 2,0 joule d. 7,6 joule b. 2,5 joule e. 10 joule c. 5,0 joule 38. Dari hasil percobaan yang dilakukan di laboratorium pada sebuah pegas yang diberi beban diperoleh hubungan antara beban yang digantungkan pada pegas terhadap pertambahan panjang pegas tersebut seperti gambar grafik di bawah ini, maka besarnya konstanta pegas adalah... a. 10 N/m b. 5 N/m c. 100 N/m d N/m e N/m 39. Sebuah pegas bila diberi gaya 50 N dapat bertambah panjang 4 cm. Besar energi potensial pegas ketika diberi beban 125 N adalah... a. 6,25 J d. 9,25 J b. 7,25 J e. 10,25 J c. 8,25 J 40. Pada permainan bola kasti, bola bermassa 0,5 kg mula-mula bergerak dengan kecepatan 2 m/s 2 Kemudian bola tersebut dipukul dengan gaya F berlawanan dengan arah gerak bola sehingga kecepatan bola berubah menjadi 6 m/s 2. Bila bola bersentuhan dengan pemukul selama 0,01 sekon, maka perubahan momentumnya adalah... a. 8 kg.m.s -1 d. 4 kg.m.s -1 b. 6 kg.m.s -1 e. 2 kg.m.s -1 c. 5 kg.m.s Dua buah benda dengan massa sama, kecepatan masing-masing 10 m/s dan 20 m/s. Kedua benda dari arah berlawanan, bertumbukan lenting sempurna. Kecepatan masing-masing benda setelah tumbukan adalah... a. -10 m/s dan 0 m/s d. -5 m/s dan 15 m/s b. -20 m/s dan 10 m/s e. -25 m/s dan 10 m/s c. -15 m/s dan 5 m/s <<{19}>>

20 42. Sebuah truk yang sedang berhenti ditabrak oleh sebuah mobil yang berjalan dengan kecepatan 72 km/jam. Setelah tabrakan kedua kendaraan itu berpadu satu sama lain. Jika massa truk kg dan massa mobil 600 kg, kecepatan kedua kendaraan setelah tabrakan adalah... a. 1,5 m/detik d. 10 m/detik b. 6,0 m/detik e. 12 m/detik c. 8,0 m/detik 43. Gambar di samping ini menunjukkan sebuah tabung U yang berisi zat cair dan diberi pengisap (berat dan gesekan diabaikan). Agar pengisap tetap seimbang, maka beban F 2 yang harus diberikan adalah... a. 150 N d N b. 400 N e N c. 600 N 44. Dua tabung dihubungkan sehingga membentuk huruf U. Tabung sebelah kanan diisi minyak (= 0,8 g/cm 3 ) dan sebelah kiri diisi air ( = 1 g/cm 3 ). Minyak dan air tidak bercampur. Jika tinggi minyak10 cm, maka hitung ketinggian air adalah. a. 4,0 cm d. 12,5 cm b. 8,0 cm e. 16,0 cm c. 10,0 cm 45. Sebuah benda tercelup ke dalam air. Volume yang tercelup adalah 20 m 3. Jika diketahui massa jenis air 1000 kg/m 3 dan percepatan gravitasi bumi 9,8 m/s 2. Maka gaya apung yang dialami oleh benda adalah. a N d N b N e N c N 46. Gaya angkat pada pesawat terbang dapat terjadi karena... 1) Tekanan udara di depan sayap lebih besar dari pada di belakang sayap 2) Kecepatan udara di atas sayap lebih besar dari pada di bawah sayap 3) Tekanan udara di atas sayap lebih kecil dari pada di bawah sayap 4) Kecepatan udara di atas sayap lebih kecil dari pada di bawah sayap Dari pernyataan diatas yang benar adalah. a. 1 dan 2 d. 1, 2 dan 3 b. 2 dan 3 e. 1, 2, 3 dan 4 c. 2 saja 47. Sebuah pipa silinder diletakkan mendatar (lihat gambar) dan dialiri air dengan kecepatan aliran di A = 3 m/s dan di B = 5 m/s. Jika tekanan di penampang A = 10 5 Nm -2, maka tekanan di penampang B adalah... a. 9,1 x 10 4 Nm -2 B b. 10,45 x 10 4 Nm -2 c. 11,8 x 10 4 Nm -2 P A A h 2 = 10 cm d. 13,5 x 10 4 Nm -2 e. 19,0 x 10 4 Nm Pada gambar di samping, air mengalir melewati pipa venturimeter. Jika luas penampang A 1 dan A 2 masing-masing 5 cm 2 dan 4 cm 2 dan g = 10 ms 2, maka kecepatan (v) air yang memasuki pipa venturimeter adalah a. 3 m s 1 b. 4 m s 1 45 cm c. 5 m s 1 d. 9 m s 1 v A 1 A 2 e. 25 m s 1 <<{20}>>

Pelatihan Ulangan Semester Gasal

Pelatihan Ulangan Semester Gasal Pelatihan Ulangan Semester Gasal A. Pilihlah jawaban yang benar dengan menuliskan huruf a, b, c, d, atau e di dalam buku tugas Anda!. Perhatikan gambar di samping! Jarak yang ditempuh benda setelah bergerak

Lebih terperinci

MEKANIKA UNIT. Pengukuran, Besaran & Vektor. Kumpulan Soal Latihan UN

MEKANIKA UNIT. Pengukuran, Besaran & Vektor. Kumpulan Soal Latihan UN Kumpulan Soal Latihan UN UNIT MEKANIKA Pengukuran, Besaran & Vektor 1. Besaran yang dimensinya ML -1 T -2 adalah... A. Gaya B. Tekanan C. Energi D. Momentum E. Percepatan 2. Besar tetapan Planck adalah

Lebih terperinci

Uji Kompetensi Semester 1

Uji Kompetensi Semester 1 A. Pilihlah jawaban yang paling tepat! Uji Kompetensi Semester 1 1. Sebuah benda bergerak lurus sepanjang sumbu x dengan persamaan posisi r = (2t 2 + 6t + 8)i m. Kecepatan benda tersebut adalah. a. (-4t

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 11 FISIKA

Antiremed Kelas 11 FISIKA Antiremed Kelas FISIKA Persiapan UAS - Latihan Soal Doc. Name: K3ARFIS0UAS Version : 205-02 halaman 0. Jika sebuah partikel bergerak dengan persamaan posisi r= 5t 2 +, maka kecepatan rata -rata antara

Lebih terperinci

LATIHAN USAHA, ENERGI, IMPULS DAN MOMENTUM

LATIHAN USAHA, ENERGI, IMPULS DAN MOMENTUM LATIHAN USAHA, ENERGI, IMPULS DAN MOMENTUM A. Menjelaskan hubungan usaha dengan perubahan energi dalam kehidupan sehari-hari dan menentukan besaran-besaran terkait. 1. Sebuah meja massanya 10 kg mula-mula

Lebih terperinci

TES STANDARISASI MUTU KELAS XI

TES STANDARISASI MUTU KELAS XI TES STANDARISASI MUTU KELAS XI. Sebuah partikel bergerak lurus dari keadaan diam dengan persamaan x = t t + ; x dalam meter dan t dalam sekon. Kecepatan partikel pada t = 5 sekon adalah ms -. A. 6 B. 55

Lebih terperinci

UN SMA IPA 2008 Fisika

UN SMA IPA 2008 Fisika UN SMA IPA 008 Fisika Kode Soal P44 Doc. Name: UNSMAIPA008FISP44 Doc. Version : 011-06 halaman 1 01. Berikut ini disajikan diagram vektor F 1 dan F! Persamaan yang tepat untuk resultan R = adalah... (A)

Lebih terperinci

ANTIREMED KELAS 11 FISIKA

ANTIREMED KELAS 11 FISIKA ANTIRMD KLAS 11 FISIKA Persiapan UAS 1 Fisika Doc. Name: AR11FIS01UAS Version : 016-08 halaman 1 01. Jika sebuah partikel bergerak dengan persamaan posisi r = 5t + 1, maka kecepatan rata-rata antara t

Lebih terperinci

FISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah.

FISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah. 1 D49 1. Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah. Hasil pengukuran adalah. A. 4,18 cm B. 4,13 cm C. 3,88 cm D. 3,81 cm E. 3,78 cm 2. Ayu melakukan

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB

LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB Soal No. 1 Seorang berjalan santai dengan kelajuan 2,5 km/jam, berapakah waktu yang dibutuhkan agar ia sampai ke suatu tempat yang

Lebih terperinci

PREDIKSI UAS 1 FISIKA KELAS X TAHUN 2013/ Besaran-besaran berikut yang merupakan besaran pokok adalah a. Panjang, lebar,luas,volume

PREDIKSI UAS 1 FISIKA KELAS X TAHUN 2013/ Besaran-besaran berikut yang merupakan besaran pokok adalah a. Panjang, lebar,luas,volume PREDIKSI UAS 1 FISIKA KELAS X TAHUN 2013/2014 A. PILIHAN GANDA 1. Besaran-besaran berikut yang merupakan besaran pokok adalah a. Panjang, lebar,luas,volume d. Panjang, lebar, tinggi, tebal b. Kecepatan,waktu,jarak,energi

Lebih terperinci

drimbajoe.wordpress.com 1

drimbajoe.wordpress.com 1 1. Hasil pengukuran panjang dan lebar sebidang tanah berbentuk empat persegi panjang adalah 15,35 m dan 12,5 m. Luas tanah menurut aturan angka penting adalah... m 2 A. 191,875 B. 191,9 C. 191,88 D. 192

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika Persiapan Penilaian Akhir Semester (PAS) Genap Halaman 1 01. Dalam getaran harmonik, percepatan getaran... (A) selalu sebanding dengan simpangannya (B) tidak bergantung

Lebih terperinci

Pilihlah jawaban yang paling benar!

Pilihlah jawaban yang paling benar! Pilihlah jawaban yang paling benar! 1. Besarnya momentum yang dimiliki oleh suatu benda dipengaruhi oleh... A. Bentuk benda B. Massa benda C. Luas penampang benda D. Tinggi benda E. Volume benda. Sebuah

Lebih terperinci

Latihan I IMPULS MOMENTUM DAN ROTASI

Latihan I IMPULS MOMENTUM DAN ROTASI Latihan I IMPULS MOMENTUM DAN ROTASI 1. Bola bergerak jatuh bebas dari ketinggian 1 m lantai. Jika koefisien restitusi = ½ maka tinggi bola setelah tumbukan pertama A. 50 cm B. 25 cm C. 2,5 cm D. 12,5

Lebih terperinci

ULANGAN UMUM SEMESTER 1

ULANGAN UMUM SEMESTER 1 ULANGAN UMUM SEMESTER A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d atau e di depan jawaban yang benar!. Kesalahan instrumen yang disebabkan oleh gerak brown digolongkan sebagai... a. kesalahan relatif

Lebih terperinci

SOAL DINAMIKA ROTASI

SOAL DINAMIKA ROTASI SOAL DINAMIKA ROTASI A. Pilihan Ganda Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Sistem yang terdiri atas bola A, B, dan C yang posisinya seperti tampak pada gambar, mengalami gerak rotasi. Massa bola A, B,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA DUMAI DINAS PENDIDIKAN KOTA DUMAI SMA NEGERI 3 DUMAI TAHUN PELAJARAN 2008/ 2009 UJIAN SEMESTER GANJIL

PEMERINTAH KOTA DUMAI DINAS PENDIDIKAN KOTA DUMAI SMA NEGERI 3 DUMAI TAHUN PELAJARAN 2008/ 2009 UJIAN SEMESTER GANJIL PEMERINTAH KOTA DUMAI DINAS PENDIDIKAN KOTA DUMAI SMA NEGERI 3 DUMAI TAHUN PELAJARAN 008/ 009 UJIAN SEMESTER GANJIL Mata Pelajar Fisika Kelas XI IPA Waktu 0 menit. Sebuah benda bergerak dengan grafik v

Lebih terperinci

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07)

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07) PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07) 1. Gambar di samping ini menunjukkan hasil pengukuran tebal kertas karton dengan menggunakan mikrometer sekrup. Hasil pengukurannya adalah (A) 4,30 mm. (D) 4,18

Lebih terperinci

Dinamika. DlNAMIKA adalah ilmu gerak yang membicarakan gaya-gaya yang berhubungan dengan gerak-gerak yang diakibatkannya.

Dinamika. DlNAMIKA adalah ilmu gerak yang membicarakan gaya-gaya yang berhubungan dengan gerak-gerak yang diakibatkannya. Dinamika Page 1/11 Gaya Termasuk Vektor DlNAMIKA adalah ilmu gerak yang membicarakan gaya-gaya yang berhubungan dengan gerak-gerak yang diakibatkannya. GAYA TERMASUK VEKTOR, penjumlahan gaya = penjumlahan

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL FISIKA PROGRAM IPA

UJIAN NASIONAL FISIKA PROGRAM IPA SOAL BIMBINGAN BELAJAR UJIAN NASIONAL Edisi Keempat SMA FISIKA PROGRAM IPA DI SUSUN OLEH : ZAINAL ARIFIN, S.Pd. ABDUL SALAM, S.Pd. ANI IRAWATI, S.Pd. SMA NEGERI 1 SUKODADI 2012 LEMBAR PENGESAHAN Kumpulan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA DUMAI DINAS PENDIDIKAN KOTA DUMAI SMA NEGERI 3 DUMAI TAHUN PELAJARAN 2007/ 2008 UJIAN SEMESTER GENAP

PEMERINTAH KOTA DUMAI DINAS PENDIDIKAN KOTA DUMAI SMA NEGERI 3 DUMAI TAHUN PELAJARAN 2007/ 2008 UJIAN SEMESTER GENAP PEMERINTAH KOTA DUMAI DINAS PENDIDIKAN KOTA DUMAI SMA NEGERI 3 DUMAI TAHUN PELAJARAN 007/ 008 UJIAN SEMESTER GENAP Mata Pelajar Fisika Kelas XI IPA Waktu 0 menit. Besaran yang hanya mempunyai besar atau

Lebih terperinci

TUJUAN :Mahasiswa memahami konsep ilmu fisika, penerapan besaran dan satuan, pengukuran serta mekanika fisika.

TUJUAN :Mahasiswa memahami konsep ilmu fisika, penerapan besaran dan satuan, pengukuran serta mekanika fisika. MATA KULIAH : FISIKA DASAR TUJUAN :Mahasiswa memahami konsep ilmu fisika, penerapan besaran dan satuan, pengukuran serta mekanika fisika. POKOK BAHASAN: Pendahuluan Fisika, Pengukuran Dan Pengenalan Vektor

Lebih terperinci

GuruMuda.Com. Konsep, Rumus dan Kunci Jawaban ---> Alexander San Lohat 1

GuruMuda.Com. Konsep, Rumus dan Kunci Jawaban ---> Alexander San Lohat  1 Indikator 1 : Membaca hasil pengukuran suatu alat ukur dan menentukan hasil pengukuran dengan memperhatikan aturan angka penting. Pengukuran dasar : Pelajari cara membaca hasil pengukuran dasar. dalam

Lebih terperinci

Benda B menumbuk benda A yang sedang diam seperti gambar. Jika setelah tumbukan A dan B menyatu, maka kecepatan benda A dan B

Benda B menumbuk benda A yang sedang diam seperti gambar. Jika setelah tumbukan A dan B menyatu, maka kecepatan benda A dan B 1. Gaya Gravitasi antara dua benda bermassa 4 kg dan 10 kg yang terpisah sejauh 4 meter A. 2,072 x N B. 1,668 x N C. 1,675 x N D. 1,679 x N E. 2,072 x N 2. Kuat medan gravitasi pada permukaan bumi setara

Lebih terperinci

GURUMUDA.COM. KONSEP, RUMUS DAN KUNCI JAWABAN ---> ALEXANDER SAN LOHAT 1

GURUMUDA.COM. KONSEP, RUMUS DAN KUNCI JAWABAN ---> ALEXANDER SAN LOHAT 1 GURUMUDA.COM. KONSEP, RUMUS DAN KUNCI JAWABAN ---> ALEXANDER SAN LOHAT 1 Soal UN Fisika sesuai SKL 2012 disertai dengan konsep, rumus dan kunci jawaban. Indikator 1 : Membaca hasil pengukuran suatu alat

Lebih terperinci

BAB USAHA DAN ENERGI I. SOAL PILIHAN GANDA

BAB USAHA DAN ENERGI I. SOAL PILIHAN GANDA 1 BAB USAHA DAN ENERGI I. SOAL PILIHAN GANDA 01. Usaha yang dilakukan oleh suatu gaya terhadap benda sama dengan nol apabila arah gaya dengan perpindahan benda membentuk sudut sebesar. A. 0 B. 5 C. 60

Lebih terperinci

Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA

Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA Dalam gerak translasi gaya dikaitkan dengan percepatan linier benda, dalam gerak rotasi besaran yang dikaitkan dengan percepatan

Lebih terperinci

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR Fisika Kelas XI SCI Semester I Oleh: M. Kholid, M.Pd. 43 P a g e 6 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR Kompetensi Inti : Memahami, menerapkan, dan

Lebih terperinci

BAB 5: DINAMIKA: HUKUM-HUKUM DASAR

BAB 5: DINAMIKA: HUKUM-HUKUM DASAR BAB 5: DINAMIKA: HUKUM-HUKUM DASAR Dinamika mempelajari pengaruh lingkungan terhadap keadaan gerak suatu sistem. Pada dasarya persoalan dinamika dapat dirumuskan sebagai berikut: Bila sebuah sistem dengan

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 10 Fisika

Antiremed Kelas 10 Fisika Antiremed Kelas Fisika Persiapan UAS Fisika Doc. Name:ARFISUAS Doc. Version: 26-7 halaman. Perhatikan tabel berikut! No Besaran Satuan Dimensi Gaya Newton [M][L][T] 2 2 Usaha Joule [M][L] [T] 3 Momentum

Lebih terperinci

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA 1. Soal Olimpiade Sains bidang studi Fisika terdiri dari dua (2) bagian yaitu : soal isian singkat (24 soal) dan soal pilihan

Lebih terperinci

4. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan konstan 72 km/jam. Jarak yang ditempuh selama selang waktu 20 sekon adalah...

4. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan konstan 72 km/jam. Jarak yang ditempuh selama selang waktu 20 sekon adalah... Kelas X 1. Tiga buah vektor yakni V1, V2, dan V3 seperti gambar di samping ini. Jika dua kotak mewakili satu satuan vektor, maka resultan dari tiga vektor di atas adalah. 2. Dua buah vektor A dan, B masing-masing

Lebih terperinci

Prediksi 1 UN SMA IPA Fisika

Prediksi 1 UN SMA IPA Fisika Prediksi UN SMA IPA Fisika Kode Soal Doc. Version : 0-06 halaman 0. Dari hasil pengukuran luas sebuah lempeng baja tipis, diperoleh, panjang = 5,65 cm dan lebar 0,5 cm. Berdasarkan pada angka penting maka

Lebih terperinci

MEKANIKA BESARAN. 06. EBTANAS Dimensi konstanta pegas adalah A. L T 1 B. M T 2 C. M L T 1 D. M L T 2 E. M L 2 T 1

MEKANIKA BESARAN. 06. EBTANAS Dimensi konstanta pegas adalah A. L T 1 B. M T 2 C. M L T 1 D. M L T 2 E. M L 2 T 1 MEKANIKA BESARAN 01. EBTANAS-94-01 Diantara kelompok besaran di bawah ini yang hanya terdiri dari besaran turunan saja adalah A. kuat arus, massa, gaya B. suhu, massa, volume C. waktu, momentum, percepatan

Lebih terperinci

GERAK LURUS Standar Kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda titik.

GERAK LURUS Standar Kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda titik. GERAK LURUS Standar Kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda titik. Kompetensi Dasar Menganalisis besaran fisika pada gerak dengan kecepatan dan percepatan konstan.

Lebih terperinci

5. Tentukanlah besar dan arah momen gaya yang bekerja pada batang AC dan batang AB berikut ini, jika poros putar terletak di titik A, B, C dan O

5. Tentukanlah besar dan arah momen gaya yang bekerja pada batang AC dan batang AB berikut ini, jika poros putar terletak di titik A, B, C dan O 1 1. Empat buah partikel dihubungkan dengan batang kaku yang ringan dan massanya dapat diabaikan seperti pada gambar berikut: Jika jarak antar partikel sama yaitu 40 cm, hitunglah momen inersia sistem

Lebih terperinci

Contoh Soal dan Pembahasan Dinamika Rotasi, Materi Fisika kelas 2 SMA. Pembahasan. a) percepatan gerak turunnya benda m.

Contoh Soal dan Pembahasan Dinamika Rotasi, Materi Fisika kelas 2 SMA. Pembahasan. a) percepatan gerak turunnya benda m. Contoh Soal dan Dinamika Rotasi, Materi Fisika kelas 2 SMA. a) percepatan gerak turunnya benda m Tinjau katrol : Penekanan pada kasus dengan penggunaan persamaan Σ τ = Iα dan Σ F = ma, momen inersia (silinder

Lebih terperinci

KINEMATIKA. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

KINEMATIKA. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT. KINEMATIKA Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT. KINEMATIKA LAJU: Besaran Skalar. Bila benda memerlukan waktu t untuk menempuh jarak d, maka laju rata-rata adalah

Lebih terperinci

SP FISDAS I. acuan ) , skalar, arah ( ) searah dengan

SP FISDAS I. acuan ) , skalar, arah ( ) searah dengan SP FISDAS I Perihal : Matriks, pengulturan, dimensi, dan sebagainya. Bisa baca sendiri di tippler..!! KINEMATIKA : Gerak benda tanpa diketahui penyebabnya ( cabang dari ilmu mekanika ) DINAMIKA : Pengaruh

Lebih terperinci

KINEMATIKA GERAK 1 PERSAMAAN GERAK

KINEMATIKA GERAK 1 PERSAMAAN GERAK KINEMATIKA GERAK 1 PERSAMAAN GERAK Posisi titik materi dapat dinyatakan dengan sebuah VEKTOR, baik pada suatu bidang datar maupun dalam bidang ruang. Vektor yang dipergunakan untuk menentukan posisi disebut

Lebih terperinci

3. (4 poin) Seutas tali homogen (massa M, panjang 4L) diikat pada ujung sebuah pegas

3. (4 poin) Seutas tali homogen (massa M, panjang 4L) diikat pada ujung sebuah pegas Soal Multiple Choise 1.(4 poin) Sebuah benda yang bergerak pada bidang dua dimensi mendapat gaya konstan. Setelah detik pertama, kelajuan benda menjadi 1/3 dari kelajuan awal benda. Dan setelah detik selanjutnya

Lebih terperinci

SOAL TRY OUT FISIKA 2

SOAL TRY OUT FISIKA 2 SOAL TRY OUT FISIKA 2 1. Dua benda bermassa m 1 dan m 2 berjarak r satu sama lain. Bila jarak r diubah-ubah maka grafik yang menyatakan hubungan gaya interaksi kedua benda adalah A. B. C. D. E. 2. Sebuah

Lebih terperinci

FISIKA. Kelas X PENGUKURAN K-13. A. BESARAN, SATUAN, DAN DIMENSI a. Besaran

FISIKA. Kelas X PENGUKURAN K-13. A. BESARAN, SATUAN, DAN DIMENSI a. Besaran K-13 Kelas X FISIKA PENGUKURAN TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan. 1. Memahami definisi besaran dan jenisnya. 2. Memahami sistem satuan dan dimensi besaran.

Lebih terperinci

DASAR PENGUKURAN MEKANIKA

DASAR PENGUKURAN MEKANIKA DASAR PENGUKURAN MEKANIKA 1. Jelaskan pengertian beberapa istilah alat ukur berikut dan berikan contoh! a. Kemampuan bacaan b. Cacah terkecil 2. Jelaskan tentang proses kalibrasi alat ukur! 3. Tunjukkan

Lebih terperinci

LATIHAN UJIAN NASIONAL

LATIHAN UJIAN NASIONAL LATIHAN UJIAN NASIONAL 1. Seorang siswa menghitung luas suatu lempengan logam kecil berbentuk persegi panjang. Siswa tersebut menggunakan mistar untuk mengukur panjang lempengan dan menggunakan jangka

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SOAL UJIAN NASIONAL SMA MATA PELAJARAN FISIKA TAHUN 2016/2017

PEMBAHASAN SOAL UJIAN NASIONAL SMA MATA PELAJARAN FISIKA TAHUN 2016/2017 PEMBAHASAN SOAL UJIAN NASIONAL SMA MATA PELAJARAN FISIKA TAHUN 016/017 1. Dua buah pelat besi diukur dengan menggunakan jangka sorong, hasilnya digambarkan sebagai berikut: Selisih tebal kedua pelat besi

Lebih terperinci

BAB 3 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

BAB 3 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR 80 BAB 3 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR Benda tegar adalah benda yang dianggap sesuai dengan dimensi ukuran sesungguhnya dengan jarak antar partikel penyusunnya tetap. Ketika benda tegar

Lebih terperinci

SILABUS : : : : Menggunakan alat ukur besaran panjang, massa, dan waktu dengan beberapa jenis alat ukur.

SILABUS : : : : Menggunakan alat ukur besaran panjang, massa, dan waktu dengan beberapa jenis alat ukur. SILABUS Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas Semester SMA Dwija Praja Pekalongan FISIKA X (Sepuluh) 1 (Satu) Standar Kompetensi 1. Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya. Kompetensi 1.1 Mengukur

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI D I N A S P E N D I D I K A N

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI D I N A S P E N D I D I K A N PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI D I N A S P E N D I D I K A N Alamat : Komplek perkantoran Pemda Muaro Jambi Bukit Cinto Kenang, Sengeti UJIAN SEMESTER GANJIL SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh jangka sorong berikut adalah... Jawab:

1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh jangka sorong berikut adalah... Jawab: TUGAS INDIVIDU 1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh jangka sorong berikut adalah... Jawab: 2. Panjang sebuah pensil ditunjukkan oleh nonius sebuah jangka sorong seperti gambar samping. Panjang pensil

Lebih terperinci

PENGENDALIAN MUTU KLAS X

PENGENDALIAN MUTU KLAS X PENGENDLIN MUTU KLS X. Untuk mengukur ketebalan selembar kertas yang paling teliti menggunakan alat ukur. mistar. jangka sorong C. rol meter D. micrometer sekrup E. sferometer 2. Perhatikan gambar penunjuk

Lebih terperinci

SOAL REMEDIAL KELAS XI IPA. Dikumpul paling lambat Kamis, 20 Desember 2012

SOAL REMEDIAL KELAS XI IPA. Dikumpul paling lambat Kamis, 20 Desember 2012 NAMA : KELAS : SOAL REMEDIAL KELAS XI IPA Dikumpul paling lambat Kamis, 20 Desember 2012 1. Sebuah partikel mula-mula dmemiliki posisi Kemudian, partikel berpindah menempati posisi partikel tersebut adalah...

Lebih terperinci

m dan t A. tepat bernilai B. tidak bisa bernilai lebih dari x atau t C. tidak bisa bernilai kurang dari x D. bisa bernilai kurang atau lebih dari x

m dan t A. tepat bernilai B. tidak bisa bernilai lebih dari x atau t C. tidak bisa bernilai kurang dari x D. bisa bernilai kurang atau lebih dari x I. KD 3.2 atau Indikator UTN no 1 1. Seorang siswa mengukur jarak yang ditempuh dan waktu dari gerak suatu benda. Pengukuran dilakukan hanya satu kali. Hasil pengukurannya berturut-turut x x m dan t t

Lebih terperinci

BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS

BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menerapkan Hukum I Newton untuk menganalisis gaya-gaya pada benda 2. Menerapkan Hukum II Newton untuk menganalisis gerak objek 3. Menentukan pasangan

Lebih terperinci

Mata Diklat : Fisika Kelas : 1 MM Hari/Tanggal : Waktu :

Mata Diklat : Fisika Kelas : 1 MM Hari/Tanggal : Waktu : PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN MENENGAH DAN TINGGI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 6 JAKARTA Kelompok Bisnis dan Manajemen Jln. Prof. Jokosutono, SH. No.2A Kebayoran

Lebih terperinci

momen inersia Energi kinetik dalam gerak rotasi momentum sudut (L)

momen inersia Energi kinetik dalam gerak rotasi momentum sudut (L) Dinamika Rotasi adalah kajian fisika yang mempelajari tentang gerak rotasi sekaligus mempelajari penyebabnya. Momen gaya adalah besaran yang menyebabkan benda berotasi DINAMIKA ROTASI momen inersia adalah

Lebih terperinci

A. Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal MEKANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu :

A. Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal MEKANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu : BAB VI KESEIMBANGAN BENDA TEGAR Standar Kompetensi 2. Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah Kompetensi Dasar 2.1 Menformulasikan hubungan antara konsep

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 10 Fisika

Antiremed Kelas 10 Fisika Antiremed Kelas 0 Fisika UAS Doc. Name:K3AR0FIS0UAS Doc. Version: 205-0 2 halaman 0. Perhatikan tabel berikut! Diketahui usaha merupakan hasil perkalian gaya denga jarak, sedangkan momentum merupakan hasil

Lebih terperinci

1. Sebuah mobil memiliki kecepatan awal sebesar 6 m/s. Setelah 1 menit, kecepatan mobil tersebut menjadi 9 m/s. Berapakah percepatan mobil tersebut?

1. Sebuah mobil memiliki kecepatan awal sebesar 6 m/s. Setelah 1 menit, kecepatan mobil tersebut menjadi 9 m/s. Berapakah percepatan mobil tersebut? 1. Sebuah mobil memiliki kecepatan awal sebesar 6 m/s. Setelah 1 menit, kecepatan mobil tersebut menjadi 9 m/s. Berapakah percepatan mobil tersebut? a. 0,4 m/s 2 c. 3 m/s 2 b. 0,05 m/s 2 d. 15 m/s 2 2.

Lebih terperinci

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2005

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2005 2. 1. Seorang siswa melakukan percobaan di laboratorium, melakukan pengukuran pelat tipis dengan menggunakan jangka sorong. Dari hasil pengukuran diperoleh panjang 2,23 cm dan lebar 36 cm, maka luas pelat

Lebih terperinci

BAB 3 DINAMIKA. Tujuan Pembelajaran. Bab 3 Dinamika

BAB 3 DINAMIKA. Tujuan Pembelajaran. Bab 3 Dinamika 25 BAB 3 DINAMIKA Tujuan Pembelajaran 1. Menerapkan Hukum I Newton untuk menganalisis gaya pada benda diam 2. Menerapkan Hukum II Newton untuk menganalisis gaya dan percepatan benda 3. Menentukan pasangan

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah : SMA... Kelas / Semester : X / 1 Mata Pelajaran : FISIKA 1. Standar : 1. Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya. 1.1 Mengukur besaran fisika (massa, panjang, dan

Lebih terperinci

SMA/MA PROGRAM STUDI IPA/MIPA FISIKA

SMA/MA PROGRAM STUDI IPA/MIPA FISIKA UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2016/2017 UTAMA SMA/MA PROGRAM STUDI IPA/MIPA FISIKA Kamis, 13 April 2017 (10.30 12.30) de publishing 082331014657 1. Dua buah pelat besi diukur dengan menggunakan jangka

Lebih terperinci

BAB MOMENTUM DAN IMPULS

BAB MOMENTUM DAN IMPULS BAB MOMENTUM DAN IMPULS I. SOAL PILIHAN GANDA 0. Dalam sistem SI, satuan momentum adalah..... A. N s - B. J s - C. W s - D. N s E. J s 02. Momentum adalah.... A. Besaran vektor dengan satuan kg m B. Besaran

Lebih terperinci

UN SMA IPA 2017 Fisika

UN SMA IPA 2017 Fisika UN SMA IPA 2017 Fisika Soal UN SMA 2017 - Fisika Halaman 1 01. Dua buah pelat besi diukur dengan menggunakan jangka sorong, hasilnya digambarkan sebagai berikut: Selisih tebal kedua pelat besi tersebut

Lebih terperinci

Latihan Soal Uas Fisika SMK Teknologi

Latihan Soal Uas Fisika SMK Teknologi Latihan Soal Uas Fisika SMK Teknologi Oleh Tenes Widoyo M.Pd. Paket 01 1. Besaran yang dimensinya ML 2 L -2 adalah. A. Tekanan B. Usaha C. Impuls D. Momentum E. Kecepatan 2. Dua buah vektor A dan B besarnya

Lebih terperinci

Kumpulan Soal UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Fisika SMA. Written by : Abdul Salam, S.Pd. Distributed by : Pak Anang

Kumpulan Soal UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Fisika SMA. Written by : Abdul Salam, S.Pd. Distributed by : Pak Anang Kumpulan Soal UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Fisika SMA Written by : Abdul Salam, S.Pd Distributed by : Pak Anang KUMPULAN SOAL UJIAN NASIONAL Edisi ketiga SMA FISIKA PROGRAM IPA DI SUSUN OLEH

Lebih terperinci

SILABUS Mata Pelajaran : Fisika

SILABUS Mata Pelajaran : Fisika SILABUS Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : XI/1 Standar Kompetensi: 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik Kompetensi Dasar Alokasi per Semester: 72 jam

Lebih terperinci

Pilihan ganda soal dan impuls dan momentum 15 butir. 5 uraian soal dan impuls dan momentum

Pilihan ganda soal dan impuls dan momentum 15 butir. 5 uraian soal dan impuls dan momentum Pilihan ganda soal dan impuls dan momentum 15 butir. 5 uraian soal dan impuls dan momentum A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Sebuah mobil bermassa 2.000 kg sedang bergerak dengan kecepatan

Lebih terperinci

FISIKA TRY OUT - IV UN SMA CENDANA MANDAU T.A 2008 / Waktu :90 Menit LEMBAR SOAL UN 56 HARI LAGI.

FISIKA TRY OUT - IV UN SMA CENDANA MANDAU T.A 2008 / Waktu :90 Menit LEMBAR SOAL UN 56 HARI LAGI. TRY OUT - IV UN SMA CENDANA MANDAU T.A 2008 / LEMBAR SOAL FISIKA Waktu :90 Menit Petunjuk : a Periksa dan bacalah soal-soal sebelum menjawabnya. b Jumlah soal sebanyak 30 item pilihan objektif. c Kerjakan

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 11 Fisika

Antiremed Kelas 11 Fisika Antiremed Kelas 11 Fisika Persiapan UAS 02 Doc Name: AR11FIS02UAS Version : 2016-08 halaman 1 01. Miroslav Klose menendang bola sepak dengan gaya rata-rata sebesar 40 N. Lama bola bersentuhan dengan kakinya

Lebih terperinci

SILABUS. Mata Pelajaran : Fisika 2 Standar Kompetensi : 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik

SILABUS. Mata Pelajaran : Fisika 2 Standar Kompetensi : 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik SILABUS Mata Pelajaran : Fisika 2 Standar Kompetensi : 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik Kompetensi Dasar Kegiatan Indikator Penilaian Alokasi 1.1 Menganalisis

Lebih terperinci

K13 Antiremed Kelas 11 Fisika

K13 Antiremed Kelas 11 Fisika K13 Antiremed Kelas 11 Fisika Persiapan UTS Semester Genap Halaman 1 01. Balok bermassa 5 kg diletakkan di atas papan, 3 m dari titik A, seperti terlihat pada gambar. Jika massa papan adalah satu kilogram

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB 2 GRAVITASI A. Medan Gravitasi B. Gerak Planet dan Satelit Rangkuman Bab Evaluasi Bab 2...

DAFTAR ISI. BAB 2 GRAVITASI A. Medan Gravitasi B. Gerak Planet dan Satelit Rangkuman Bab Evaluasi Bab 2... DAFTAR ISI KATA SAMBUTAN... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... v BAB 1 KINEMATIKA GERAK... 1 A. Gerak Translasi... 2 B. Gerak Melingkar... 10 C. Gerak Parabola... 14 Rangkuman Bab 1... 18 Evaluasi

Lebih terperinci

Mata Pelajaran : FISIKA

Mata Pelajaran : FISIKA Mata Pelajaran : FISIKA Kelas/ Program : XII IPA Waktu : 90 menit Petunjuk Pilihlah jawaban yang dianggap paling benar pada lembar jawaban yang tersedia (LJK)! 1. Hasil pengukuran tebal meja menggunakan

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika K13 evisi Antiremed Kelas 10 Fisika Persiapan PTS Semester Genap Doc. Name: K13A10FIS0PTS Version: 017-03 Halaman 1 01. Pada benda bermassa m, bekerja gaya F yang menimbulkan percepatan a. Jika gaya dijadikan

Lebih terperinci

MAKALAH MOMEN INERSIA

MAKALAH MOMEN INERSIA MAKALAH MOMEN INERSIA A. Latar belakang Dalam gerak lurus, massa berpengaruh terhadap gerakan benda. Massa bisa diartikan sebagai kemampuan suatu benda untuk mempertahankan kecepatan geraknya. Apabila

Lebih terperinci

SILABUS. Kegiatan pembelajaran Teknik. Menggunakan alat ukur besaran panjang, massa, dan waktu dengan beberapa jenis alat ukur.

SILABUS. Kegiatan pembelajaran Teknik. Menggunakan alat ukur besaran panjang, massa, dan waktu dengan beberapa jenis alat ukur. SILABUS Sekolah Kelas / Semester Mata Pelajaran : MADRASAH ALIYAH NEGERI BAYAH : X (Sepuluh) / 1 (Satu) : FISIKA 1. Standar Kompetensi: 1. Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya. Kompetensi

Lebih terperinci

UN SMA IPA 2008 Fisika

UN SMA IPA 2008 Fisika UN SMA IPA 008 Fisika Kode Soal P67 Doc. Version : 0-06 halaman 0. Tebal pelat logam diukur dengan mikrometer skrup seperti gambar Tebal pelat logam adalah... (A) 4,8 mm (B) 4,90 mm (C) 4,96 mm (D) 4,98

Lebih terperinci

SOAL MID SEMESTER GENAP TP. 2011/2012 : Fisika : Rabu/7 Maret 2012 : 90 menit

SOAL MID SEMESTER GENAP TP. 2011/2012 : Fisika : Rabu/7 Maret 2012 : 90 menit Mata Pelajaran Hari / tanggal Waktu SOAL MID SEMESTER GENAP TP. 2011/2012 : Fisika : Rabu/7 Maret 2012 : 90 menit Petunjuk : a. Pilihan jawaban yang paling benar diantaraa huruf A, B, C, D dan E A. Soal

Lebih terperinci

Jika sebuah sistem berosilasi dengan simpangan maksimum (amplitudo) A, memiliki total energi sistem yang tetap yaitu

Jika sebuah sistem berosilasi dengan simpangan maksimum (amplitudo) A, memiliki total energi sistem yang tetap yaitu A. TEORI SINGKAT A.1. TEORI SINGKAT OSILASI Osilasi adalah gerakan bolak balik di sekitar suatu titik kesetimbangan. Ada osilasi yang memenuhi hubungan sederhana dan dinamakan gerak harmonik sederhana.

Lebih terperinci

D. 80,28 cm² E. 80,80cm²

D. 80,28 cm² E. 80,80cm² 1. Seorang siswa melakukan percobaan di laboratorium, melakukan pengukuran pelat tipis dengan menggunakan jangka sorong. Dari hasil pengukuran diperoleh panjang 2,23 cm dan lebar 36 cm, maka luas pelat

Lebih terperinci

BAB iv HUKUM NEWTON TENTANG GERAK & PENERAPANNYA

BAB iv HUKUM NEWTON TENTANG GERAK & PENERAPANNYA BAB iv HUKUM NEWTON TENTANG GERAK & PENERAPANNYA CAKUPAN MATERI A. Hukum Pertama Newton B. Hukum Kedua Newton C. Hukum Ketiga Newton D. Gaya Berat, Gaya Normal & Gaya Gesek E. Penerapan Hukum Newton Hukum

Lebih terperinci

Soal SBMPTN Fisika - Kode Soal 121

Soal SBMPTN Fisika - Kode Soal 121 SBMPTN 017 Fisika Soal SBMPTN 017 - Fisika - Kode Soal 11 Halaman 1 01. 5 Ketinggian (m) 0 15 10 5 0 0 1 3 5 6 Waktu (s) Sebuah batu dilempar ke atas dengan kecepatan awal tertentu. Posisi batu setiap

Lebih terperinci

Kinematika Gerak KINEMATIKA GERAK. Sumber:

Kinematika Gerak KINEMATIKA GERAK. Sumber: Kinematika Gerak B a b B a b 1 KINEMATIKA GERAK Sumber: www.jatim.go.id Jika kalian belajar fisika maka kalian akan sering mempelajari tentang gerak. Fenomena tentang gerak memang sangat menarik. Coba

Lebih terperinci

UJIAN SEKOLAH 2016 PAKET A. 1. Hasil pengukuran diameter dalam sebuah botol dengan menggunakan jangka sorong ditunjukkan pada gambar berikut!

UJIAN SEKOLAH 2016 PAKET A. 1. Hasil pengukuran diameter dalam sebuah botol dengan menggunakan jangka sorong ditunjukkan pada gambar berikut! SOAL UJIAN SEKOLAH 2016 PAKET A 1. Hasil pengukuran diameter dalam sebuah botol dengan menggunakan jangka sorong ditunjukkan pada gambar berikut! 2 cm 3 cm 0 5 10 Dari gambar dapat disimpulkan bahwa diameter

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 11 FISIKA

Antiremed Kelas 11 FISIKA Antiremed Kelas 11 FISIKA UTS FISIKA LATIHAN 2 KELAS 11 Doc. Name: AR11FIS02UTS Version : 2014 10 halaman 1 01. Perhatikan gambar! 5kg F 1m 4m Berapakah besar gaya F agar papan tersebut setimbang? (A)

Lebih terperinci

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018. Departemen Fisika - Wardaya College

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018. Departemen Fisika - Wardaya College Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018-1. Hambatan listrik adalah salah satu jenis besaran turunan yang memiliki satuan Ohm. Satuan hambatan jika

Lebih terperinci

BAB III GERAK LURUS. Gambar 3.1 Sistem koordinat kartesius

BAB III GERAK LURUS. Gambar 3.1 Sistem koordinat kartesius BAB III GERAK LURUS Pada bab ini kita akan mempelajari tentang kinematika. Kinematika merupakan ilmu yang mempelajari tentang gerak tanpa memperhatikan penyebab timbulnya gerak. Sedangkan ilmu yang mempelajari

Lebih terperinci

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2007

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2007 1. Suatu segi empat setelah diukur dengan menggunakan alat yang berbeda panjang 0,42 cm, lebar 0,5 cm. Maka luas segi empat tersebut dengan penulisan angka penting 2. adalah... A. 0,41 B. 0,21 C. 0,20

Lebih terperinci

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2008

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2008 1. Untuk mengukur tebal sebuah balok kayu digunakan jangka sorong seperti gambar. Tebal balok kayu adalah... A. 0,31 cm D. 0,55 cm B. 0,40 cm E. 0,60 cm C. 0,50 cm Perhatikan gambar di atas! Dari gambar

Lebih terperinci

1. Pada gambar dibawah ini, tekanan hidrostatis yang paling besar berada pada titik. a. A b. B

1. Pada gambar dibawah ini, tekanan hidrostatis yang paling besar berada pada titik. a. A b. B Paket 1 1. Pada gambar dibawah ini, tekanan hidrostatis yang paling besar berada pada titik. a. A b. B A C c. C E d. D B e. E D 2. A 1 F 1 F 2 A 2 A 2 Perhatikan gambar, jika A1: A2 = 1: 10, dan gaya F1=

Lebih terperinci

Copyright all right reserved

Copyright  all right reserved Latihan Soal UN Paket C 2011 Program IP Mata Ujian : Fisika Jumlah Soal : 20 1. Pembacaan jangka sorong berikut ini (bukan dalam skala sesungguhnya) serta banyaknya angka penting adalah. 10 cm 11 () 10,22

Lebih terperinci

Treefy Education Pelatihan OSN Online Nasional Jl Mangga III, Sidoarjo, Jawa WhatsApp:

Treefy Education Pelatihan OSN Online Nasional Jl Mangga III, Sidoarjo, Jawa  WhatsApp: Treefy Education PEMBAHASAN LATIHAN 1 1.a) Bayangkan bola berada di puncak pipa. Ketika diberikan sedikit dorongan, bola akan bergerak dan menabrak tanah dengan kecepatan. Gerakan tersebut merupakan proses

Lebih terperinci

drimbajoe.wordpress.com

drimbajoe.wordpress.com 1. Suatu bidang berbentuk segi empat setelah diukur dengan menggunakan alat ukur yang berbeda, diperoleh panjang 5,45 cm, lebar 6,2 cm, maka luas pelat tersebut menurut aturan penulisan angka penting adalah...

Lebih terperinci

Pembahasan UAS I = 2/3 m.r 2 + m.r 2 = 5/3 m.r 2 = 5/3 x 0,1 x (0,05) 2

Pembahasan UAS I = 2/3 m.r 2 + m.r 2 = 5/3 m.r 2 = 5/3 x 0,1 x (0,05) 2 Pembahasan UAS 2013 1. Sebuah cakram homogen berjari-jari 0,3 m pada titik tengahnya terdapat sebuah poros mendatar dan tegak lurus dengan cakram. Seutas tali dililitkan melingkar pada sekeliling cakram

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SOAL UJIAN NASIONAL SMA MATA PELAJARAN FISIKA TAHUN 2016/2017 (SOAL NO )

PEMBAHASAN SOAL UJIAN NASIONAL SMA MATA PELAJARAN FISIKA TAHUN 2016/2017 (SOAL NO ) PEMBAHASAN SOAL UJIAN NASIONAL SMA MATA PELAJARAN FISIKA TAHUN 2016/2017 (SOAL NO. 11 20) 11. Sebuah benda berbentuk balok dicelupkan dalam cairan A yang massa jenisnya 900 kg/m 3 ternyata 3 1 bagiannya

Lebih terperinci

Kinematika Sebuah Partikel

Kinematika Sebuah Partikel Kinematika Sebuah Partikel oleh Delvi Yanti, S.TP, MP Bahan Kuliah PS TEP oleh Delvi Yanti Kinematika Garis Lurus : Gerakan Kontiniu Statika : Berhubungan dengan kesetimbangan benda dalam keadaan diam

Lebih terperinci

MODUL FISIKA SMA Kelas 10

MODUL FISIKA SMA Kelas 10 SMA Kelas 0 A. Pengaruh Gaya Terhadap Gerak Benda Dinamika adalah ilmu yang mempelajari gerak suatu benda dengan meninjau penyebabnya. Buah kelapa jatuh dan pohon kelapa dan bola menggelinding di atas

Lebih terperinci