BAB VI PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN KOPI INSTAN KOPIKO BROWN COFFEE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB VI PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN KOPI INSTAN KOPIKO BROWN COFFEE"

Transkripsi

1 BAB VI PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN KOPI INSTAN KOPIKO BROWN COFFEE 6.1 Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Kopi Instan Kopiko Brown Coffe Di Depok Pada analisis tingkat kepentingan dan kinerja terdapat 10 atribut, yaitu rasa, harga, aroma, halal, gizi, lokasi, kemasan, produk, kualitas dan promosi Rasa Sebesar 83 persen responden menyatakan bahwa atribut rasa penting, 17 persen responden menyatakan sangat penting. Skor rata-rata kepentingan atribut rasa sebesar 3.18 dinilai penting oleh konsumen karena berada pada rentang skala Rasa mencirikan suatu produk, sehingga memiliki tingkat kepentingan cukup penting. Berdasarkan tingkat kinerja didapatkan rasa produk kopi Kopiko Brown Coffee di Superindo Depok dan Pujasari Depok dinilai cukup puas oleh 46 persen responden, puas oleh 51 persen responden, dua persen responden menjawab kurang puas dan satu persen menjawab sangat tidak puas. Jika dilihat skor rata-rata tingkat kinerja adalah sebesar 3.45 yang berada pada kisaran Harga Sebesar 78 persen responden menyatakan harga cukup penting, 21 persen yang menjawab penting dan satu persen menyatakan tidak penting. Skor rata-rata untuk tingkat kepentingan adalah sebesar 3.18, dinilai responden cukup penting karena berada pada interval Dari penilaian kinerja didapatkan sebanyak 53 persen responden menyatakan bahwa di Superindo Depok dan Pujasari Depok dinilai cukup puas dan 47 persen menyatakan puas, Skor rata-rata terhadap kinerja adalah sebesar 3.47 yang berada pada selang , berarti di nilai oleh responden penting. 58

2 6.1.3 Aroma Sebesar 98 responden menyatakan bahwa aroma adalah cukup penting, dua persen sangat penting. Skor rata-rata sebesar 3.02 yang berada pada selang Hal ini menunjukkan bahwa atribut aroma dinilai responden cukup penting. Pada penilaian kinerja diperoleh 81 persen responden menjawab cukup puas, 19 persen puas, dan tidak ada responden yang menjawab tidak puas. Skor rata-rata sebesar 3.18 dinilai responden cukup puas karena berada pada selang Halal Sebanyak 78 persen responden menyatakan bahwa halal dinilai penting, 22 persen menilai sangat penting, dan tidak ada yang menilai tidak penting. Skor rata-rata pada nilai 3.22 yang berada pada selang hal ini menunjukkan bahwa atribut halal cukup penting. Penilaian terhadap kinerja diperoleh 67 persen responden menilai puas, 33 persen menilai cukup puas. Skor rata-rata sebesar 3.68 yang berada pada selang Hal ini menunjukkan bahwa kinerja dinilai puas oleh responden Gizi Sebanyak 73 persen responden menyatakan bahwa gizi dinilai cukup penting, dan 27 persen penting. Skor rata-rata sebesar 3.27 yang berada pada selang , hal ini berarti bahwa atribut gizi dinilai cukup penting bagi responden. Berdasarkan tingkat kinerja dinilai responden puas sebesar 30 persen, cukup puas 70 persen dan tidak ada yang menjawab tidak puas. Skor rata-rata tingkat kinerja adalah sebesar 3.30 yang berada pada kisaran , berarti responden menilai puas Lokasi Sebanyak 18 persen responden menyatakan bahwa lokasi penting, 82 persen cukup penting dan tidak ada yang menjawab tidak penting. Skor rata-rata adalah sebesar 3.18, yang berarti cukup penting karena berada pada selang Jika dilihat dari kinerja pada atribut lokasi sebanyak 43 persen responden 59

3 menyatakan cukup puas, 57 persen menyatakan puas. Skor rata-rata adalah sebesar 3.57 dan berada pada rentang yang berarti responden menilai kinerja yang puas Kemasan Sebanyak 78 persen responden menyatakan bahwa kemasan bernilai cukup penting, 12 persen menyatakan penting, dan 10 persen yang menyatakan tidak penting. Skor rata-rata adalah sebesar 3.05 dan berada pada selang yang berarti cukup penting. Berdasarkan tingkat kinerja dinilai responden cukup puas sebesar 45 persen dan sebanyak 55 persen menjawab puas. Skor rata-rata tingkat kinerja adalah sebesar 3.55 yang berada pada selang yang berarti responden menilai puas Produk Sebanyak 68 responden menyatakan bahwa produk bernilai cukup penting, 25 persen menyatakan penting, dua persen yang menyatakan tidak penting dan tidak ada yang menyatakan tidak penting. Skor rata-rata untuk atribut adalah sebesar 3.20, yang berarti cukup penting karena berada pada selang Pada kinerja terhadap sebanyak 47 persen responden menyatakan cukup puas, 53 persen menyatakan puas.skor rata-rata adalah sebesar 3.55, berada pada selang Kualitas Sebanyak 82 persen responden menyatakan kualiatas bernilai cukup penting dan 18 persen menyatakan penting. Skor rata-rata adalah sebesar 3.18, yang berarti cukup penting karena berada pada selang Jika dilihat dari kinerja, sebesar 50 persen responden menyatakan atribut kualitas cukup puas, 40 persen responden menilai puas dan 10 persen yang menyatakan tidak puas. Skor rata-rata adalah sebesar 3.33, Superindo Depok dan Pujasari Depok masuk kriteria puas karena berada pada selang

4 Promosi Sebanyak 17 persen responden menjawab atribut promosi penting, 83 persen menjawab cukup penting. Skor rata-rata adalah sebesar 3.17 dan berada pada selang , yang berarti atribut promosi memiliki nilai yang cukup penting. Pada kinerja di Superindo Depok dan Pujasari Depok, sebanyak 70 persen menjawab cukup puas, 22 persen menjawab puas dan delapan persen menjawab tidak puas. Skor rata-rata adalah sebesar 3.17 berada pada selang Grafik Kartesisus Kepentingan dan Kinerja Kopi Instan Kopiko Brown Coffee Di Superindo Depok dan Pujasari Depok Setelah mendapatkan nilai rata-rata tingkat kepentingan dan tingkat kinerja dari masing-masing atribut di Superindo Depok dan Pujasari Depok. Tahapan selanjutnya adalah memplotkan nilai-nilai tersebut kedalam diagram kartesius. Tabel 21 menunjukkan skor rata-rata tingkat kepentingan dan tingkat kinerja secara keseluruhan. Perhitungan x i dan y i telah dilakukan sebelumnya dan selanjutnya adalah mencari sumbu pembagian kuadran yaitu x, y. Tabel 21. Perhitungan Rata-Rata Penilaian Tingkat Kepentingan Dan Tingkat Kinerja Di Superindo Depok Dan Pujasari Depok No Atribut Penilaian Kepentingan Penilaian Kinerja Kepentingan (Y) Rata-rata Skor Kinerja (X) 1 Rasa Harga Aroma Halal Gizi Lokasi Kemasan Produk Kualitas Promosi Total rata-rata

5 Setelah mendapatkan titik sumbu pembagian kuadran di x = 3.43 dan y = 3,16 selanjutnya adalah memplotkan titik ( x dan y ) tiap atribut kedalam grafik kartesius. Gambar 7 menunjukkan keberadaan titik-titik atribut dugaan dalam kuadran yang telah dibagi kedalam empat kuadran. KEPENTINGAN DAN KINERJA KEPENTINGAN KINERJA Gambar 7. Grafik Kartesius Tingkat Kepentingan dan Kinerja Kopi Instan Kopiko Brown Coffee Keterangan Atribut: 1 = Rasa 2 = Harga 3 = Aroma 4 = Halal 5 = Gizi 6 = Lokasi 7 = Kemasan 8 = Produk 9 = Kualitas 10 = Promosi Berdasarkan Gambar 7, pemetaan beberapa atribut pada empat kuadran. Keberadaan atribut-atribut pada masing-masing kuadran memiliki makna yang berbeda-beda terkait dengan tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan. Penjelasan mengenai kuadran-kuadran tersebut adalah sebagai berikut: 1) Kuadran I (Prioritas Utama) 62

6 Setiap posisi atribut menunjukkan bahwa tingkat kepentingan konsumen terhadap atribut untuk produk kopi instan Kopiko Brown Coffee dinilai penting oleh konsumen. Sedangkan pada tingkat pelaksanaannya dinilai masih rendah atau pada kenyataannya atribut ini belum sesuai seperti yang konsumen harapkan. Atribut yang harus diprioritaskan adalah untuk ditingkatkan kinerjanya adalah gizi, kualitas dan promosi. 2) Kuadran II (Pertahankan Prestasi) Tingkat kepentingan konsumen terhadap atribut produk berada pada tingkatan yang tinggi dan pelaksanaannya dirasakan tinggi dan sudah sesuai dengan tingkat kepuasannya. Atribut-atribut yang tedapat pada kuadran dua harus tetap dipertahankan posisinya dan ditingkatkan lagi oleh perusahaan karena atribut tersebut produk kopi instan Kopiko Brown Coffee unggul dimata konsumen. Atribut yang terdapat pada kuadran dua adalah rasa, harga, halal, lokasi dan produk. Rasa dari produk kopi instan Kopiko Brown Coffee khas dibandingkan dengan kopi instan lainnya. Selain itu, harga yang murah dapat membuat daya tarik bagi konsumen untuk membeli produk kopi instan Kopiko Brown Coffee di Superindo Depok dan Pujasari Depok. Label halal juga memberikan pengaruh yang penting bagi konsumen dalam membeli produk kopi instan. Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk mayoritas muslim terbesar di dunia sehingga produk yang tidak mencantumkan label halal sangat sulit untuk bisa membuat produknya laku dipasaran. Untuk memasarkan suatu produk tidak terlepas dari lokasi, karena lokasi juga menunjang keberhasilan suatu usaha. Lokasi yang strategis dapat menarik minat konsumen untuk mampir dan membeli produk yang mereka inginkan, salah satunya adalah kopi instan Kopiko Brown Coffee. Lokasi Superindo dan Pujasari Depok merupakan tempat yang strategis, yaitu berada di Kota Depok sehingga banyak konsumen yang berkunjung untuk membeli produk tersebut. 3) Kuadran III (Prioritas Rendah) Tingkat kepentingan dan tingkat kinerja dari variabel dianggap rendah oleh pengunjung. Dengan demikian variabel ini harus diperbaiki kinerjanya setelah pihak manajemen perusahaan memperbaiki kinerja variabel yang terdapat 63

7 pada kuadran I (prioritas utama). Variabel yang termasuk dalam kuadran ini adalah Aroma. Menurut konsumen yang hobi minum kopi instan Kopiko Brown Coffee dari bentuk kemasan masih kurang menarik. 4) Kuadran IV (Berlebihan) Tingkat kepentingan dari suatu variabel dianggap oleh pengunjung rendah, tetapi kinerja dari variabel ini dianggap tinggi oleh konsumen. Variabel yang termasuk dalam kuadran ini adalah kemasan. Produk kopi instan Kopiko Brown Coffee adalah kopi instan digunakan untuk satu kali pakai. Kopi instan Kopiko Brown Coffee adalah produk baru yang diproduksi oleh PT. Torabika Eka Semesta. Poduk ini masih baru, tetapi perusahaan optimis dapat meraih pangsa pasar yang bagus dengan cara melakukan perbaikan dalam hal promosi, membuat variasi rasa, kualitas, gizi dan lebih meningkatkan kualitas agar dapat bertahan dan menambah pangsa pasar Evaluasi Atribut (e i ) Kopi Instan Kopiko Brown Coffee Atribut roduk yang diteliti pada penelitian ini didasarkan pada hasil survei pendahuluan mengenai atribut apa saja yang dianggap penting oleh calon responden. Sikap responden terhadap atribut ke dalam rumus multi atribut fishbein. Pada model ini penilaian sikap dilakukan pada masing-masing respoden. Sikap keseluruhan didapat dengan merata-ratakan skor sikap dari keseluruhan responden. Adapun atribut yang diteliti yaitu rasa, harga, aroma, halal, gizi, lokasi, kemasan, produk, kualitas dan promosi. Konsumen (responden) memiliki sikap yang berbeda-beda terutama pada cara pandang mereka terhadap tingkat kepentingan atribut pada produk. Konsumen akan menetapkan kriteria tertentu dalam menilai suatu produk. Semakin tinggi skor evaluasi yang diperoleh, maka semakin penting suatu atribut dinilai oleh responden. 64

8 Tabel 23. Skor Evaluasi (ei) Kepentingan Terhadap Atribut Kopi Instan Kopiko Brown Coffee Atribut Skor Kepentingan Rata-rata Rasa ,17 Harga ,18 Aroma ,02 Halal ,22 Gizi ,27 Lokasi ,18 Kemasan ,05 Produk ,20 Kualitas ,18 Promosi ,17 Total 3,16 Berdasarkan Tabel 23 menunjukan konsumen penting mengevaluasi sepuluh atribut yang diberikan. Atribut informasi gizi, halal, produk, serta promosi yang dilakukan agar penggunaan dan manfaat produk tersebut dapat diterima dengan baik oleh konsumen. Responden menginginkan produk kopi instan Kopiko Brown Coffee yang sangat memperhatikan dan mementingkan atribut-atribut tersebut. Skor evaluasi tertinggi diperoleh atribut informasi kandungan gizi dengan skor evaluasi 3,27 pada selang kepentingan tertinggi 5 dan terendah 1 yang berarti atribut ini penting bagi responden. Atribut halal pada kopi instan Kopiko Brown Coffee dianggap penting atau sangat diinginkan oleh responden. Responden menginginkan kopi instan Kopiko Brown Coffee yang mengandung dari bahan-bahan tanpa ada zat-zat yang tidak diperbolehkan untuk dikonsumsi manusia Kepercayaan (bi) dan Sikap (Ao) Terhadap Jenis Produk Kopi instan Kopiko Brown Coffee Setelah skor evaluasi atribut diperoleh maka selanjutnya diperlukan skor kepercayaan (bi) konsumen terhadap kopi instan Kopiko Brown Coffee di dua tempat, yaitu Superindo dan Pujasari Depok. Dengan mengetahui penilaian konsumen maka dapat diketahui posisi kopi instan Kopiko Brown Coffee didalam 65

9 benak konsumen dari segi atribut produk. Ringkasan hasil perhitungan skor kepercayaan dapat dilihat pada Tabel 24. Tabel 24. Skor Kepercayaan (bi) Terhadap Kopi Instan Kopiko Brown Coffee Di Superindo Depok dan Pujasari Depok Atribut Kopiko Brown Coffee Skor Kepercayaan Superindo Depok Pujasari Depok Rasa 3,23 3,67 Harga 3,43 3,50 Aroma 3,23 3,13 Halal 3,70 3,67 Gizi 3,43 3,17 Lokasi 3,57 3,57 Kemasan 3,57 3,53 Produk 3,43 3,67 Kualitas 3,37 3,30 Promosi 3,03 3,30 Total ,45 Kedua tempat dianalisis skor kepercayaannya kepada 60 orang responden dengan 10 atribut yang sama. Berdasarkan perhitungan skor kepercayaan bahwa Pujasari Depok lebih besar dibandingkan di Superindo Depok yaitu sebesar 3,40 dan 3,45. Masing-masing tempat memiliki keunggulan dari tiap atributnya. Berikut ini adalah penjelasan mengenai hasil analisis tingkat kepercayaan (bi) responden terhadap kedua tempat tersebut. 1. Rasa Rasa pada produk kopi instan Kopiko Brown Coffee di Superindo Depok dan Pujasari Depok memperoleh skor kepercayaan yang baik. Masing-masing tempat Pujasari dan Superindo Depok memiliki skor kepercayaan sebesar 3,67 dan 3,23. Kopi instan Kopiko Brown Coffee dipercaya memiliki rasa yang enak. Hal ini didukung oleh responden yang menjadikan atribut rasa sebagai pertimbangan awal mereka dalam melakukan proses keputusan pembelian terhadap kopi instan Kopiko Brown Coffee. Ada beberapa responden yang tidak terlalu menyukai rasa Kopiko Brown Coffee. Kopi dapat dirasakan melalui indra pengecap (lidah) dan manfaat yang akan dihasilkan. Kopi instan Kopiko Brown Coffee yang berkualitas akan lebih terasa kopinya dibandingkan kadar airnya. 66

10 Keunggulan nilai rasa oleh responden di Pujasari Depok dapat disebabkan oleh banyaknya responden yang selama ini sudah terbiasa mengkonsumsinya sehingga mereka lebih cenderung menilai produk tersebut memiliki rasa yang khas dan lebih pas. Penilaian rasa yang lebih rendah oleh responden Pujasari Depok dapat dipengaruhi oleh penilaian yang kurang menyukai rasa kopi instan Kopiko Brown Coffee yang khas. 2. Harga Harga pada kopi instan Kopiko Brown Coffee dinilai puas oleh responden di Superindo Depok dan Pujasari Depok dengan skor 3,50 dan 3,43. Hal ini menunjukkan bahwa harga kopi instan Kopiko Brown Coffee dinilai cukup murah oleh responden di Superindo Depok dan Pujasari Depok. 3. Aroma Aroma kopi instan Kopiko Brown Coffee di Pujasari Depok dinilai cukup puas oleh responden dengan skor kepercayaan sebesar 3,13. Hal ini menunjukkan bahwa responden mempercayai aroma kopi instan Kopiko Brown Coffee tidak mengandung bau yang tidak sedap. Secara keseluruhan responden menyatakan bahwa aroma tidak berbau atau beraroma harum. Berbeda dengan skor kepercayaan responden di Superindo Depok, aroma kopi instan Kopiko Brown Coffee dinilai puas dengan skor kepercayaan sebesar 3, Halal Kehalalan produk kopi instan Kopiko Brown Coffee dinilai puas oleh responden di Superindo Depok dan Pujasari Depok dengan skor kepercayaan masing-masing sebesar 3,70 dan 3,67. Hal ini menunjukkan bahwa responden mempercayai bahwa kopi instan Kopiko Brown Coffee bermanfaat bagi mereka. Kopi instan Kopiko Brown Coffee di percayai oleh responden di Pujasari Depok sebagai minuman yang bermanfaat seperti yang ditunjukkan besarnya skor kepercayaan. Responden kedua tempat sama-sama mempercayai kopi instan Kopiko Brown Coffee memiliki manfaat yang baik bagi tubuh diantaranya adalah sebagai anti-oksidant. 67

11 5. Gizi Gizi yang terkandung dalam kopi instan Kopiko Brown Coffee dinilai puas oleh responden dengan masing-masing skor kepercayaan sebesar 3,43 dan 3,17. Kedua tempat memiliki skor kepercayaan yang tinggi sehingga responden di kedua tempat mempercayai kopi instan Kopiko Brown Coffee sebagai produk yang menyegarkan. Kesegaran ini diartikan sebagai manfaat ke tubuh responden setelah mengkonsumsi kopi instan Kopiko Brown Coffee. 6. Lokasi Lokasi dapat mempengaruhi keberhasilan suatu usaha. Lokasi untuk mendapatkan Kopi instan Kopiko Brown Coffee dinilai puas oleh responden di Superindo Depok dan Pujasari Depok dengan skor kepercayaan sebesar 3,57 dan 3, Kemasan Kemasan menggambarkan banyak sedikitnya isi dari kopi instan Kopiko Brown Coffee dalam kemasannya. Responden di Superindo Depok dan Pujasari Depok menilai puas dengan skor kepercayaan sebesar 3,57 dan 3, Produk Produk dapat mempengaruhi konsumen dalam memilih suatu produk. Semakin terkenal merek, maka kecendrungan produk tersebut akan mudah dikenal oleh konsumen. Responden di Superindo Depok dan Pujasari Depok menilai puas pada masing-masing skor kepercayaan sebesar 3,43 dan 3, Kualitas Kualitas kopi instan Kopiko Brown Coffee dinilai puas oleh responden di Superindo Depok dan Pujasari Depok dengan skor kepercayaan masingmasing 3,37 dan 3,30. Responden percaya kopi instan Kopiko Brown Coffee memiliki informasi kadaluarsa yang jelas karena skor kepercayaan cukup tinggi. Responden terbiasa mengkonsumsi Kopiko Brown Coffee tidak lebih dari satu minggu sejak pembelian sehingga resiko mengkonsumsi kopi instan yang sudah kadaluarsa dapat dihindari. 10. Promosi Promosi terhadap produk mengacu pada kemudahan produk untuk diperoleh responden dan memberikan potongan harga jika membeli dalam jumlah 68

12 tertentu. Skor kepercayaan dinilai puas oleh responden, yaitu sebesar 3,03 dan 3,30. Setelah memaparkan hasil analisis skor kepercayaan terhadap kedua tempat, perlu diketahui skor sikap responden. Sikap responden dianalisis untuk melihat bagaimana pandangan responden kopi instan Kopiko Brown Coffee di Superindo Depok dan Pujasari Depok. Untuk memperoleh skor sikap (Ao) konsumen di Superindo Depok dan Pujasari Depok maka langkah berikutnya dilakukan adalah mengalikan antara skor evaluasi atribut (ei) dengan skor kepercayaan (bi) dari masing-masing tempat. Hasil perhitungan skor sikap (Ao) disajikan pada Tabel 25 Tabel 25. Skor Sikap (Ao) Pada Responden Di Superindo Depok dan Pujasari Depok Skor Responden Superindo Atribut Evaluasi Depok Pujasari Depok (ei) Bi ei.bi Bi ei.bi Rasa 3,17 3,23 10,23 3,67 11,63 Harga 3,18 3,43 10,90 3,50 11,13 Aroma 3,02 3,23 9,75 3,13 9,45 Halal 3,22 3,70 11,91 3,67 11,81 Gizi 3,27 3,43 11,21 3,17 10,36 Lokasi 3,18 3,57 11,35 3,57 11,35 Kemasan 3,05 3,57 10,88 3,53 10,76 Produk 3,20 3,43 10,97 3,67 11,74 Kualitas 3,18 3,37 10,71 3,30 10,49 Promosi 3,17 3,03 9,60 3,30 10,46 bi.ei 107,51 109,18 Hasil perhitungan skor sikap diatas menunjukkan bahwa sikap responden Pujasari Depok memiliki skor sikap lebih tinggi yaitu 109,18 dibandingkan di Superindo Depok yaitu sebesar 107,51. Hal tersebut menggambarkan bahwa konsumen menunjukkan sikap yang baik pada ke sepuluh atribut yang dimiliki oleh produk kopi instan Kopiko Brown Coffee. Ekspresi konsumen yang ditunjukkan dengan sikap yang positif juga menggambarkan bahwa konsumen mendukung produk kopi instan Kopiko Brown Coffee. Dengan diketahuinya skor sikap konsumen (Ao) maka skor selanjutnya yang perlu dicari adalah skor maksimum sikap (Ao). Skor ini berguna dalam menentukan skala penilaian sikap sehingga dapat diketahui tingkat kesukaan mereka masuk dalam kategori yang mana. Skor maksimum sikap ini diperoleh 69

13 dengan cara mengkalikan skor evaluasi (ei) dengan skor kepercayaan (bi) yang ideal atau maks 5. Untuk mengetahui hasil perhitungan skor sikap maksimum tersebut dapat dilihat pada Tabel 26. Tabel 26. Skor Maksimum Sikap (Ao maks) Terhadap Atribut Kopi Instan Kopiko Brown Coffee Atribut Ei bi max Ao maks Rasa 3, ,85 Harga 3, ,90 Aroma 3, ,10 Halal 3, ,10 Gizi 3, ,35 Kemasan 3, ,90 Produk 3, ,25 Lokasi 3, ,00 Kualitas 3, ,90 Promosi 3, ,85 Total 31,64-158,20 Dari data yang diperoleh pada Tabel diatas, maka dapat diketahui skor maksimum sikap diatas adalah sebesar 158,20. Dengan demikian skala penilaian telah dapat ditentukan yaitu berada pada selang maksimum 158,207 sampai minimum -158,20. Skala penilaian tersebut dalam penelitian ini akan dibagi lagi kedalam lima kategori. Kategori tersebut dimulai dari penilaian sangat baik hingga sangat buruk. Sebelum dibagi menjadi lima kategori, rentang skor setiap skalanya harus ditentukan terlebih dahulu dengan cara membagi skor tertinggi sikap (158,20) dengan skor kepercayaan ideal atau maks (5) yang menghasilkan rentang skor 31,64. pengukuran kategori terhadap kedua tempat selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 27. Tabel 27. Kategori Tingkat Kesukaan Responden Berdasarkan Skor Maksimum Sikap (Ao) Maksimum Rentang Skor Kategori (-158,20) (-31,64) Sangat Buruk (-31,65) (<0) Buruk 0 Biasa >0 31,65 Baik 31,65-158,20 Sangat Baik 70

BAB VII ANALISIS MULTIATRIBUT FISHBEIN

BAB VII ANALISIS MULTIATRIBUT FISHBEIN BAB VII ANALISIS MULTIATRIBUT FISHBEIN Analisis sikap dan kepuasan konsumen dengan menggunakan model sikap Multiatribut Fishbein terhadap minuman teh celup merupakan suatu gambaran penilaian konsumen terkait

Lebih terperinci

BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA

BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA 8.1 Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Produk Sarimurni dan Sosro Pada bab ini akan dijelaskan analisis tingkat kepentingan dan kinerja atribut produk

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di wilayah Malang Raya. Waktu dilaksanakan

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di wilayah Malang Raya. Waktu dilaksanakan BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di wilayah Malang Raya. Waktu dilaksanakan pada pertengahan bulan November 2016 hingga awal bulan Desember 2016. 1.2 Materi

Lebih terperinci

VII. ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Terhadap Atribut Susu Sehat (Importance Performance Analysis)

VII. ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Terhadap Atribut Susu Sehat (Importance Performance Analysis) 63 VII. ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN 7.1. Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Terhadap Atribut Susu Sehat (Importance Performance Analysis) Analisis Important-Performance merupakan suatu cara untuk

Lebih terperinci

KUESIONER ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP KOPI INSTAN KOPIKO BROWN COFFEE DI KOTA DEPOK

KUESIONER ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP KOPI INSTAN KOPIKO BROWN COFFEE DI KOTA DEPOK 77 Lampiran 1. KUESIONER Kuesioner ini merupakan salah cara pengumpulan data dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul: ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP KOPI INSTAN KOPIKO BROWN COFFEE DI KOTA DEPOK

Lebih terperinci

Sebesar 85 persen responden menyatakan bahwa atribut. kemudahan meminum penting, 12 persen responden menyatakan sangat

Sebesar 85 persen responden menyatakan bahwa atribut. kemudahan meminum penting, 12 persen responden menyatakan sangat VII. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA 7.1 Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Produk Yakult Hasil analisis pada bab ini akam berusaha untuk menjawab permasalahan

Lebih terperinci

SIKAP KONSUMEN TERHADAP DAGING SAPI LOKAL DENGAN DAGING SAPI IMPOR

SIKAP KONSUMEN TERHADAP DAGING SAPI LOKAL DENGAN DAGING SAPI IMPOR VII. SIKAP KONSUMEN TERHADAP DAGING SAPI LOKAL DENGAN DAGING SAPI IMPOR 7.1. Sikap Konsumen terhadap Daging Sapi Lokal dengan Daging Sapi Impor Sikap konsumen terhadap atribut produk daging sapi lokal

Lebih terperinci

VI ANALISIS SIKAP KONSUMEN BERAS ORGANIK SAE

VI ANALISIS SIKAP KONSUMEN BERAS ORGANIK SAE VI ANALISIS SIKAP KONSUMEN BERAS ORGANIK SAE 7.1. Analisis Tingkat Kepentingan Atribut Beras Analisis tingkat kepentingan atribut berguna untuk mengetahui tingkat kecenderungan atribut yang dianggap paling

Lebih terperinci

VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR

VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR 6.1. Karakteristik Konsumen Minute Maid Pulpy Orange Karakteristik konsumen pada penelitian

Lebih terperinci

VII. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK DAN LOYALITAS KONSUMEN MOCI KASWARI LAMPION

VII. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK DAN LOYALITAS KONSUMEN MOCI KASWARI LAMPION VII. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK DAN LOYALITAS KONSUMEN MOCI KASWARI LAMPION 7.1 Analisis Tingkat Kepuasan 7.1.1 Indeks Kepuasan Konsumen Pengukuran terhadap kepuasan konsumen

Lebih terperinci

VI. ANALISIS SIKAP DAN PREFERENSI KONSUMEN MINUMAN PROBIOTIK (YAKULT DAN VITACHARAM)

VI. ANALISIS SIKAP DAN PREFERENSI KONSUMEN MINUMAN PROBIOTIK (YAKULT DAN VITACHARAM) VI. ANALISIS SIKAP DAN PREFERENSI KONSUMEN MINUMAN PROBIOTIK (YAKULT DAN VITACHARAM) Analisis sikap dan preferensi konsumen diukur dengan menggunakan analisis multiatribut fisbhein. Model ini mencakup

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, penulis

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, penulis BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Pelaksanaan kualitas produk yang dilakukan perusahaan

Lebih terperinci

Nama : Arindasari Npm : Kelas : 3EA01

Nama : Arindasari Npm : Kelas : 3EA01 Analisis Sikap Konsumen dan Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Keputusan Pembelian Rokok Sampoerna A Mild di Depok. Nama : Arindasari Npm : 11211157 Kelas : 3EA01 Latar Belakang Rokok merupakan salah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 29 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang digunakan untuk memperoleh data dan melakukan analisis yang berhubungan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN 34 IV. METODE PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah Kampus IPB Dramaga. Waktu penelitian pada bulan September-Oktober 2009. Penentuan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN III. METODELOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup semua pengertian dan pengukuran yang dipergunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah Konsumsi. Pertumbuhan (%) Konsumsi Per Kapita (Gram) Jumlah Populasi. Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah Konsumsi. Pertumbuhan (%) Konsumsi Per Kapita (Gram) Jumlah Populasi. Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan kopi olahan di Indonesia secara keseluruhan selama setengah dasawarsa terakhir mengalami peningkatan, dengan rata-rata pertumbuhan lebih kurang 5,12 persen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Sikap Terhadap Merek Sikap (attitude) adalah suatu mental dan syaraf sehubungan dengan kesiapan untuk menanggapi, diorganisasi melalui pengalaman dan memiliki pengaruh

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 39 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan gaya hidup sehat dan masuknya trend mengkonsumsi frozen yoghurt sejak tahun 2008 di Indonesia

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN Teori Penelitian Terdahulu Analisis Pendapat Responden menggunakan Multi Atribut Fishbein Atribut-atribut Produk Yang Dipertimbangkan Responden Sikap Responden

Lebih terperinci

PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KOPI TUBRUK DAN KOPI INSTAN DI KECAMATAN PEJAGOAN KABUPATEN KEBUMEN

PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KOPI TUBRUK DAN KOPI INSTAN DI KECAMATAN PEJAGOAN KABUPATEN KEBUMEN PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KOPI TUBRUK DAN KOPI INSTAN DI KECAMATAN PEJAGOAN KABUPATEN KEBUMEN Laila Yuni Rukhbaniyah, Dyah Panuntun Utami dan Istiko Agus Wicaksono Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

Kata kunci : Pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan konsumen

Kata kunci : Pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan konsumen ABSTRAK Pada saat ini kondisi perekonomian di Indonesia mengalami penurunan, hal ini salah satunya diakibatkan karena meningkatnnya harga-harga kebutuhan pokok diantarannya adalah harga bahan bakar minyak,

Lebih terperinci

BAB V KARAKTERISTIK KONSUMEN DALAM PROSES PEMBELIAN KOPIKO BROWN COFFEE

BAB V KARAKTERISTIK KONSUMEN DALAM PROSES PEMBELIAN KOPIKO BROWN COFFEE BAB V KARAKTERISTIK KONSUMEN DALAM PROSES PEMBELIAN KOPIKO BROWN COFFEE 5.1 Sejarah Kota Depok Depok bermula dari sebuah Kecamatan yang berada di lingkungan Kewedanaan (Pembantu Bupati) wilayah Parung

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. tengah keluarga, Kecap manis ABC Mantap meluncurkan desain kemasan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. tengah keluarga, Kecap manis ABC Mantap meluncurkan desain kemasan V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karekteristik Produk a. Kecap Manis ABC Kecap adalah salah satu bahan makanan yang jadi kesukaan banyak orang di segala usia. Untuk mempertahankan eksistensi dan citarasanya

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Perilaku Konsumen Menurut Kotler (1997) perilaku konsumen mempelajari bagaimana individu, kelompok dan organisasi memilih, membeli, memakai dan membuang barang dan jasa,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Untuk mengetahui keinginan konsumen akan minuman kesehatan, kepuasan konsumen merupakan salah satu faktor terpenting yang harus diperhatikan oleh perusahaan.

Lebih terperinci

VII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN TINGKAT KINERJA

VII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN TINGKAT KINERJA VII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN TINGKAT KINERJA 7.1. Analisis Penilaian Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Penelitian ini menggunakan analisis Importance Performance Analysis (IPA) dan Costumer

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. identitas responden dalam penelitian ini. Identitas responden yang menjadi sampel

HASIL DAN PEMBAHASAN. identitas responden dalam penelitian ini. Identitas responden yang menjadi sampel IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Identitas Responden Deskripsi karakteristik responden dapat memberikan gambaran mengenai identitas responden dalam penelitian ini. Identitas responden yang menjadi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI...iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI...iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR ISI DAFTAR ISI....iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 6 1.3 Tujuan Penelitian... 9 1.4 Manfaat Penelitian... 9 1.5

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF. SARLAN SIANTURI, Analisis Ekuitas Merek Kopi Bubuk di Kota Bogor. Di bawah bimbingan ANNY RATNAWATI dan MD. DJAMALUDIN.

RINGKASAN EKSEKUTIF. SARLAN SIANTURI, Analisis Ekuitas Merek Kopi Bubuk di Kota Bogor. Di bawah bimbingan ANNY RATNAWATI dan MD. DJAMALUDIN. RINGKASAN EKSEKUTIF SARLAN SIANTURI, 2004. Analisis Ekuitas Merek Kopi Bubuk di Kota Bogor. Di bawah bimbingan ANNY RATNAWATI dan MD. DJAMALUDIN. Membangun ekuitas merek dalam pemasaran produk atau jasa

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. 1. Nilai tambah PDB menurut subsektor Tahun Daftar nama perusahaan teh celup Indonesia

DAFTAR TABEL. 1. Nilai tambah PDB menurut subsektor Tahun Daftar nama perusahaan teh celup Indonesia DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1. Nilai tambah PDB menurut subsektor Tahun 2010-2013... 1 2. Daftar nama perusahaan teh celup Indonesia 2013... 7 3. Kandungan kimia dalam daun teh per gram... 14 4. Kajian

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KUESIONER Kuesioner sebagai alat ukur dalam rangka mengumpulkan data harus mampu menghasilkan data yang valid dan reliabel. Untuk itu dilakukan

Lebih terperinci

VII ANALISIS MULTIATRIBUT FISHBEIN. Tabel 27. Penilaian Evaluasi (ei) dan Kepercayaan (bi) pada Atribut Tungku Sekam Evaluasi* Kepercayaan Atribut

VII ANALISIS MULTIATRIBUT FISHBEIN. Tabel 27. Penilaian Evaluasi (ei) dan Kepercayaan (bi) pada Atribut Tungku Sekam Evaluasi* Kepercayaan Atribut VII ANALISIS MULTIATRIBUT FISHBEIN 7.1. Penilaian Evaluasi (ei) dan Kepercayaan (bi) Atribut Tungku Sekam Atribut- atribut tungku sekam yang dinilai adalah efisiensi (lama) waktu memasak, kemudahan penggunaan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia, sejak pohon kopi dibudidayakan mulai banyak masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia, sejak pohon kopi dibudidayakan mulai banyak masyarakat BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia, sejak pohon kopi dibudidayakan mulai banyak masyarakat Indonesia yang meminum kopi. Seiring dengan berjalannya waktu, peminum kopi di Indonesia semakin

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Data Penelitian dilakukan terhadap kualitas pelayanan pada Warung Makan Gudeg Yu Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode survei. Metode survei merupakan penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai analisis keputusan dan kepuasan konsumen dalam mengkonsumsi jeruk medan dilakukan di Pasar Baru Bogor. Penentuan lokasi ini dilakukan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. TAHAPAN PENELITIAN Penelitian dibagi menjadi lima tahap, yaitu (1) penyusunan kuesioner, (2) pembuatan kuesioner online, (3) uji coba kuesioner, (4) pengumpulan data, dan

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN

ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN VII ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN 7.1 Indeks Kepuasan Konsumen Analisis kepuasan konsumen sangat penting untuk dilakukan, karena hasil dari perhitungan mengenai kepuasan konsumen dapat berguna

Lebih terperinci

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Karakteristik Umum Konsumen BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN Tahu Djadi Sari yang dibeli oleh konsumen bertujuan untuk dikonsumsi oleh keluarganya/rumah tangga. Hal ini dikarenakan tahu yang dijual oleh

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Giant Hypermart, Botani Square, Bogor. Botani Square merupakan salah satu mall terbesar di Kota Bogor dengan luas 42.000

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode eksperimental dengan desain eksperimen yang digunakan adalah experiment. Metode eksperimental

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan untuk mengetahui

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan untuk mengetahui BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari atribut produk terhadap keputusan pembelian ulang kecap ABC pada ibu rumah tangga

Lebih terperinci

VI. KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN DAN PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN MOCI KASWARI LAMPION. mengetahui, mengenal serta mengkonsumsi moci Kaswari Lampion.

VI. KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN DAN PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN MOCI KASWARI LAMPION. mengetahui, mengenal serta mengkonsumsi moci Kaswari Lampion. VI. KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN DAN PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN MOCI KASWARI LAMPION 6. Karakteristik Umum Responden Karakteristik umum responden dalam penelitian ini dilihat dari jenis kelamin, alamat,

Lebih terperinci

VII. KEPUASAN DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PERTANIAN SEGAR DI RITEL MODERN

VII. KEPUASAN DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PERTANIAN SEGAR DI RITEL MODERN 65 VII. KEPUASAN DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PERTANIAN SEGAR DI RITEL MODERN 7.1 Indeks Kepuasan Konsumen (Customer Satisfaction Index) Skala yang digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan konsumen

Lebih terperinci

Lampiran 1. Jumlah Penduduk Kota Bogor Menurut Kelompok Jenis Kelamin Tahun

Lampiran 1. Jumlah Penduduk Kota Bogor Menurut Kelompok Jenis Kelamin Tahun Lampiran 1. Jumlah Penduduk Kota Bogor Menurut Kelompok Jenis Kelamin Tahun 2005 2008 Tahun Laki-laki Perempuan Total Pertumbuhan (jiwa) (jiwa) (jiwa) (persen) 2005 424,819 406,752 831,571 1.32 2006 431,862

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian 36 \ III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian komparatif kuantitatif. Penelitian komparatif menurut Nazir (2003) adalah penelitian

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Latar Belakang tahun

I PENDAHULUAN. Latar Belakang tahun 1 I PENDAHULUAN Latar Belakang Sektor consumer goods saat ini diramaikan oleh kemunculan produkproduk baru, khususnya pada kategori minuman penyegar. Di tahun 2003 muncul produk minuman kemasan yang memposisikan

Lebih terperinci

REKOMENDASI ALTERNATIF KEBIJAKAN PEMASARAN. pemasaran, adapun strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan bertujuan

REKOMENDASI ALTERNATIF KEBIJAKAN PEMASARAN. pemasaran, adapun strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan bertujuan VII. REKOMENDASI ALTERNATIF KEBIJAKAN PEMASARAN Hasil analisis perilaku konsumen berimplikasi terhadap strategi bauran pemasaran, adapun strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga hal ini memunculkan peluang bagi perusahaan untuk memproduksi

BAB I PENDAHULUAN. sehingga hal ini memunculkan peluang bagi perusahaan untuk memproduksi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kopi adalah minuman hasil seduhan biji kopi yang telah disangrai dan dihaluskan menjadi bubuk. Kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan yang banyak dibudidayakan

Lebih terperinci

PENILAIAN DISTRIBUTOR PRODUK MINUMAN KESEHATAN

PENILAIAN DISTRIBUTOR PRODUK MINUMAN KESEHATAN PENILAIAN DISTRIBUTOR PRODUK MINUMAN KESEHATAN K-LIQUID CHLOROPHYLL PADA POLA MLM TERHADAP KINERJA MANAJEMEN PT. K-LINK INDONESIA (Kasus Distributor Daerah Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara) Oleh

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya,

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya, BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya, secara keseluruhan penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Tanggapan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di beberapa lokasi di wilayah Bogor dan Depok yakni di kampung Babakan Ciluar, Pancoran Mas, Kompleks PELNI Depok, Polresta Bogor,

Lebih terperinci

SIKAP KONSUMEN TERHADAP PRODUK KECAP MANIS DI DESA ARGODADI KECAMATAN SEDAYU KABUPATEN BANTUL

SIKAP KONSUMEN TERHADAP PRODUK KECAP MANIS DI DESA ARGODADI KECAMATAN SEDAYU KABUPATEN BANTUL SIKAP KONSUMEN TERHADAP PRODUK KECAP MANIS DI DESA ARGODADI KECAMATAN SEDAYU KABUPATEN BANTUL Eka Setiyawan / 20120220014 Ir. Eni Istiyanti, MP Dr. Ir. Triwara Buddhi S. MP Program Study Agribisnis Fakultas

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. cenderung meningkat dari tahun ke tahun, sehingga pengembangan industri

BAB I. PENDAHULUAN. cenderung meningkat dari tahun ke tahun, sehingga pengembangan industri BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan produksi daging sapi di Indonesia secara umum cenderung meningkat dari tahun ke tahun, sehingga pengembangan industri olahan daging sapi mempunyai peluang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Konsumen

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Konsumen II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Konsumen Karakteristik konsumen dapat mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian atau mengkonsumsi suatu barang. Karakteristik konsumen dapt dilihat beradasarkan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode penelitian untuk membuat

METODE PENELITIAN. metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode penelitian untuk membuat III. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode penelitian untuk membuat gambaran keadaan obyek penelitian

Lebih terperinci

BAB I. Semakin maraknya persaingan bisnis global, pasar menjadi semakin ramai. dengan barang-barang produksi yang dihasilkan. Bangsa Indonesia dengan

BAB I. Semakin maraknya persaingan bisnis global, pasar menjadi semakin ramai. dengan barang-barang produksi yang dihasilkan. Bangsa Indonesia dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin maraknya persaingan bisnis global, pasar menjadi semakin ramai dengan barang-barang produksi yang dihasilkan. Bangsa Indonesia dengan masyarakatnya

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data 19 III. METODE KAJIAN Kajian ini dilakukan di unit usaha Pia Apple Pie, Bogor dengan waktu selama 3 bulan, yaitu dari bulan Agustus hingga bulan November 2007. A. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan metode studi kasus di Bakso Kota Cakman Bogor yang terletak di Jl. Padjajaran No 60 61 Bogor. Bakso Kota Cakman Bogor

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden merupakan ciri yang menggambarkan identitas

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden merupakan ciri yang menggambarkan identitas V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Karakteristik responden merupakan ciri yang menggambarkan identitas responden yang membedakan antara satu responden dengan responden yang lain.. Karakteristik

Lebih terperinci

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN (STUDI KASUS PADA PENGGUNAAN ALAT-ALAT TULIS DI LINGKUNGAN KAMPUS IPB)

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN (STUDI KASUS PADA PENGGUNAAN ALAT-ALAT TULIS DI LINGKUNGAN KAMPUS IPB) PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN (STUDI KASUS PADA PENGGUNAAN ALAT-ALAT TULIS DI LINGKUNGAN KAMPUS IPB) BIDANG KEGIATAN : PKM Artikel Ilmiah Diusulkan Oleh:

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian.

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian. LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian. No. Responden : Tgl :. Kueisoner ini digunakan sebagai bahan penyusunan skripsi Analisis Kepuasan dan Loyalitas Konsumen Terhadap Moci Kaswari Lampion Kota Sukabumi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 79 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan desain penelitian deskriptif, di mana tujuan penelitian adalah untuk menguraikan sifat

Lebih terperinci

KAJIAN KINERJA PELAYANAN DAN TARIF KERETA API EKSEKUTIF JURUSAN MALANG JAKARTA (Studi Kasus Kereta Api Eksekutif Bima)

KAJIAN KINERJA PELAYANAN DAN TARIF KERETA API EKSEKUTIF JURUSAN MALANG JAKARTA (Studi Kasus Kereta Api Eksekutif Bima) 1 KAJIAN KINERJA PELAYANAN DAN TARIF KERETA API EKSEKUTIF JURUSAN MALANG JAKARTA (Studi Kasus Kereta Api Eksekutif Bima) Ahmad Afif Afiyat, Bietrix Rosalina, M. Zainul Arifin, Achmad Wicaksono Jurusan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI. menyajikan simpulan dan implikasi atas permasalahan mengenai kesadaran UKM

BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI. menyajikan simpulan dan implikasi atas permasalahan mengenai kesadaran UKM BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI Setelah melakukan penelitian, analisis dan pembahasan maka peneliti dapat menyajikan simpulan dan implikasi atas permasalahan mengenai kesadaran UKM kuliner rumah makan terhadap

Lebih terperinci

2.6.2 Nonprobability Sampling Menentukan Ukuran Sampel Skala Pengukuran Validitas dan Reliabilitas Instrumen...

2.6.2 Nonprobability Sampling Menentukan Ukuran Sampel Skala Pengukuran Validitas dan Reliabilitas Instrumen... ABSTRAK Penelitian ini dilakukan terhadap produk Teh Kotak sebagai salah satu produk minuman teh dalam kemasan karton yang diproduksi oleh PT Ultra Jaya. Adapun masalah yang dihadapi adalah: 1)Teh Kotak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT Arta Boga Cemerlang (PT ABC) adalah perusahaan distributor tunggal dari Orang Tua Group (OTG) yang bergerak di bidang Consumer Goods. PT ABC telah membuka

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Penelitian ini mengambil kerangka pemikiran dari berbagai penelusuran teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian, serta metode-metode atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baru diluncurkan oleh perusahaan-perusahaan yang sudah jauh lebih dulu

BAB I PENDAHULUAN. baru diluncurkan oleh perusahaan-perusahaan yang sudah jauh lebih dulu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha dewasa ini semakin pesat. Berbagai produk baru diluncurkan oleh perusahaan-perusahaan yang sudah jauh lebih dulu berkembang maupun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjiwani yang berlokasi di Jalan Ciung Wanara Nomor 2, Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjiwani yang berlokasi di Jalan Ciung Wanara Nomor 2, Kabupaten BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Obyek Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Rumah Sakit Umum Daerah Sanjiwani yang berlokasi di Jalan Ciung Wanara Nomor 2, Kabupaten Gianyar.

Lebih terperinci

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah preferensi dan tingkat kepuasan peternak

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah preferensi dan tingkat kepuasan peternak III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah preferensi dan tingkat kepuasan peternak anggota KSU Tandangsari Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERSEMBAHAN... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERSEMBAHAN... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... MOTTO... PERSEMBAHAN... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i ii iii iv v vi viii x xii BAB I PENDAHULUAN 1.1.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 8 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan asosiatif. Menurut Modul Metode Penelitian Bisnis Jurusan Manajemen Universitas Bina Nusantara, metode

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian tentang kepuasan telah banyak dilakukan sebelumnya. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Nanang (2010) penelitian tentang Analisis Hubungan kepuasan

Lebih terperinci

VII ANALISIS KEPUASAN PETERNAK PLASMA TERHADAP ATRIBUT KEMITRAAN. 7.1 Penilaian Tingkat Kepentingan dan Kinerja Kemitraan

VII ANALISIS KEPUASAN PETERNAK PLASMA TERHADAP ATRIBUT KEMITRAAN. 7.1 Penilaian Tingkat Kepentingan dan Kinerja Kemitraan VII ANALISIS KEPUASAN PETERNAK PLASMA TERHADAP ATRIBUT KEMITRAAN 7.1 Penilaian Tingkat Kepentingan dan Kinerja Kemitraan Penilaian tingkat kepentingan dan kinerja dilakukan secara individu oleh seluruh

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. pendatang kemudian pada bab-bab sebelumnya, maka penulis menarik

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. pendatang kemudian pada bab-bab sebelumnya, maka penulis menarik BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan permasalahan, tujuan, dan pembahasan mengenai identifikasi perbandingan respon konsumen terhadap merek kopi putih pendatang awal dan pendatang kemudian

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Konsumen

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Konsumen HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Konsumen Karakteristik konsumen RM Wong Solo yang diamati dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan penerimaan per bulan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Skor Servqual 1. No Pernyataan Persepsi Harapan. Bangunan Apotek memiliki desain eksterior yang menarik

BAB V PEMBAHASAN. Skor Servqual 1. No Pernyataan Persepsi Harapan. Bangunan Apotek memiliki desain eksterior yang menarik BAB V PEMBAHASAN 1.1 Analisa Service Quality Penilaian akan tinggi rendahnya Servqual akan bergantung pada bagaimana pelanggan merasa service performance yang diterimanya berada dalam service performance

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. baku utamanya adalah tepung terigu, yang diolah dengan merebus dalam air panas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. baku utamanya adalah tepung terigu, yang diolah dengan merebus dalam air panas BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah dan Definisi Mie Instan Mie instan adalah sejenis produk makanan berbentuk pasta yang berbahan baku utamanya adalah tepung terigu, yang diolah dengan merebus dalam air

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR. DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN.

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR. DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN. DAFTAR ISI Hal KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i iii v vi vii 1 PENDAHULUAN 1 11 Latar Belakang 1 12 Identifikasi Masalah 3 13 Rumusan Masalah 4 14 Tujuan Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin mengarah pada sistem perekonomiaan Indonesia ke makanisme pasar yang memposisikan pemasar untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan besar maupun perusahaan kecil, bersama-sama berjuang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan besar maupun perusahaan kecil, bersama-sama berjuang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tantangan persaingan di dunia industri dewasa ini semakin berat, baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil, bersama-sama berjuang mempertahankan produknya

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN LAYANAN PELANGGAN PADA RUMAH MAKAN BAKMI GOLEK CABANG DEWI SARTIKA, JAKARTA TIMUR. Dian Wahyuningsih

ANALISIS KEPUASAN LAYANAN PELANGGAN PADA RUMAH MAKAN BAKMI GOLEK CABANG DEWI SARTIKA, JAKARTA TIMUR. Dian Wahyuningsih ANALISIS KEPUASAN LAYANAN PELANGGAN PADA RUMAH MAKAN BAKMI GOLEK CABANG DEWI SARTIKA, JAKARTA TIMUR Dian Wahyuningsih 12212046 Latar Belakang Makanan merupakan kebutuhan primer atau kebutuhan pokok, Persaingan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab ini, penulis akan menyimpulkan hasil penelitian yang telah dibahas di

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab ini, penulis akan menyimpulkan hasil penelitian yang telah dibahas di BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bagian ini merupakan bagian akhir dari laporan penelitian. Pada bab ini, penulis akan menyimpulkan hasil penelitian yang telah dibahas di bab-bab sebelumnya dengan berdasarkan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengambilan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengambilan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai analisis kepuasan dan loyalitas konsumen ini mengambil lokasi di Restoran D Cost, Plaza Atrium Senen, lantai dasar, pintu 2, Jakarta

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Definisi Konsumen Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen menyatakan bahwa konsumen adalah setiap orang pemakai barang

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data B. Metode Analisis

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data B. Metode Analisis III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer melalui survei lapangan, wawancara dengan pemilik perusahaan, karyawan,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komoditas perkebunan merupakan andalan bagi pendapatan nasional dan devisa negara Indonesia, yang dapat dilihat dari kontribusi subsektor perkebunan pada tahun 2013 mencapai

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Persaingan yang semakin ketat, membuat setiap perusahaan harus memiliki suatu keunggulan bersaing agar dapat bertahan dan memenangkan persaingan.

Lebih terperinci

SIKAP KONSUMEN TERHADAP BEBERAPA ATRIBUT PEMASARAN DALAM BERBELANJA PADA SWALAYAN RUBY SUPERMARKET DI KOTA MATARAM

SIKAP KONSUMEN TERHADAP BEBERAPA ATRIBUT PEMASARAN DALAM BERBELANJA PADA SWALAYAN RUBY SUPERMARKET DI KOTA MATARAM SIKAP KONSUMEN TERHADAP BEBERAPA ATRIBUT PEMASARAN DALAM BERBELANJA PADA SWALAYAN RUBY SUPERMARKET DI KOTA MATARAM IDA BGS. EKA ARTIKA ABSTRAK Fakultas Ekonomi Univ. Mahasaraswati Mataram Terdapat banyak

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya

I. PENDAHULUAN. Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya dengan tercukupi kebutuhannya.

Lebih terperinci

Gambar 10. Sebaran Usia Petani Responden

Gambar 10. Sebaran Usia Petani Responden VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1. Profil Responden Karakteristik petani dalam penelitian ini diidentifikasi berdasarkan usia, jenis kelamin, statuss pernikahan, jumlah anggota keluarga, pendapatan diluar usahatani,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Setiabudi 8

METODE PENELITIAN. Setiabudi 8 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai sikap konsumen terhadap daging sapi lokal dan impor ini dilakukan di DKI Jakarta, tepatnya di Kecamatan Setiabudi, Kotamadya Jakarta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Restoran Restoran adalah bangunan yang menetap dengan segala peralatan yang digunakan untuk proses pembuatan (pengolahan) dan penjualan (penyajian) makanan dan minuman bagi

Lebih terperinci

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DAN ATRIBUT IDEAL MAKANAN TRADISIONAL GEPUK DAN IKAN BALITA KARUHUN SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI PEMASARAN

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DAN ATRIBUT IDEAL MAKANAN TRADISIONAL GEPUK DAN IKAN BALITA KARUHUN SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI PEMASARAN ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DAN ATRIBUT IDEAL MAKANAN TRADISIONAL GEPUK DAN IKAN BALITA KARUHUN SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI PEMASARAN Oleh : Husnul Chotimah A07400149 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendirian suatu bisnis baik itu berupa barang dan jasa, sebaiknya

BAB I PENDAHULUAN. Pendirian suatu bisnis baik itu berupa barang dan jasa, sebaiknya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendirian suatu bisnis baik itu berupa barang dan jasa, sebaiknya dibutuhkan dan diinginkan oleh masyarakat. Selain hal tersebut, penciptaan produk atau jasa

Lebih terperinci

aspek penting yang mendukung perusahaan itu sendiri. pemasaran itu diawali

aspek penting yang mendukung perusahaan itu sendiri. pemasaran itu diawali BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan suatu perusahaan, pemasaran merupakan salasatu aspek penting yang mendukung perusahaan itu sendiri. pemasaran itu diawali dengan adanya kebutuhan

Lebih terperinci

BAB IV. METODE PENELITIAN

BAB IV. METODE PENELITIAN BAB IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dantempat Penelitian Restoran Ikan Bakar Dalam Bambu Karimata adalah salah satu restoran yang berlokasi di pusat kota Sentul Bogor Depan Pintu Tol Sentul Selatan 2

Lebih terperinci

PERSEPSI PASIEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA PADA RUMAH SAKIT ISLAM YARSI PONTIANAK Nurmalasari 1, Latifah 2

PERSEPSI PASIEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA PADA RUMAH SAKIT ISLAM YARSI PONTIANAK Nurmalasari 1, Latifah 2 Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2014, pp. 1~6 PERSEPSI PASIEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA PADA RUMAH SAKIT ISLAM YARSI PONTIANAK Nurmalasari 1, Latifah 2 1) AMIK BSI Pontianak

Lebih terperinci