BAB 3 METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 79 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan desain penelitian deskriptif, di mana tujuan penelitian adalah untuk menguraikan sifat atau karakteristik mengenai reaksi konsumen terhadap Ramayana cabang pasar Palmerah melalui pengukuran brand awareness, serta memberikan gambaran jelas mengenai reaksi para pemakai jasa toko eceran Ramayana yang diukur melalui brand association, perceived quality, dan brand loyalty. Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian Jenis Penelitian T-1 Deskriptif T- Deskriptif T-3 Deskriptif Desain Penelitian Metode yang Unit digunakan Analisis Descriptive Individu Survey Descriptive Individu Survey Deskriptif Individu Survey Time Horizon Cross Sectional Cross Sectional Cross Sectional Keterangan: T-1 Tujuan 1 Mengetahui ekuitas merek Ramayana Palmerah yang meliputi kategori: Kesadaran Merek, Asosiasi Merek, Persepsi Kualitas, Loyalitas Merek. T- Tujuan Mengetahui nilai sikap dan nilai perilaku konsumen Ramayana Palmerah.

2 80 T-3 Tujuan 3 Mengetahui implikasi ekuitas merek Ramayana Palmerah terhadap perilaku konsumen dalam hal nilai sikap dan nilai perilaku. 3. Operasionalisasi Variabel Penelitian 3..1 Variabel demografis Variabel demografis merupakan pembagian suatu masyarakat ke dalam beberapa kelompok yang didasarkan pada: a. Jenis kelamin b. Usia c. Pendidikan d. Pekerjaan e. Pengeluaran per bulan 3.. Variabel Ekuitas Merek Variabel ekuitas merek dibagi menjadi beberapa sub variabel sebagai berikut: A. Brand Awareness Brand awareness merupakan kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu. Tingkatan dalam brand awareness adalah sebagai berikut: a. Top of Mind, merupakan merek yang disebutkan pertama dalam suatu tugas pengingatan kembali tanpa bantuan. b. Brand Recall, merupakan pengingatan kembali merek didasarkan pada permintaan seseorang untuk menyebutkan merek tertentu dalam suatu kelas produk. Top of mind dan familiar brand merupakan bagian dari brand recall. c. Brand Recognition, merupakan tingkat minimal dari kesadaran merek.

3 81 d. Unaware of Brand, merupakan tingkat yang paling rendah dalam piramida brand awareness dimana konsumen tidak menyadari akan adanya suatu merek. B. Brand Association Brand association merupakan segala hal yang berkaitan dengan ingatan mengenai sebuah merek. Berdasarkan asosiasi-asosiasi yang ada, penulis menentukan berbagai brand association yang dapat membentuk brand image Ramayana. C. Perceived Quality Perceived Quality ditujukan untuk mengetahui informasi yang menunjukkan besarnya persepsi konsumen mengenai kualitas jasa retail Ramayana dan harapan terhadap kualitas jasa tersebut. D. Brand Loyalty Analisis brand loyalty ini ditujukan untuk mengetahui tingkat loyalitas konsumen terhadap merek retail Ramayana. Brand loyalty terbagi atas beberapa tingkatan loyalitas dari yang tertinggi sampai terendah, yaitu mencakup committed buyer, liking the brand, satisfied buyer with switching cost, habitual buyer dan switcher Variabel Perilaku Konsumen Dalam penelitian ini variabel perilaku konsumen dibagai menjadi sub variabel sebagai berikut: A. Nilai sikap Nilai sikap bersifat internal individu, yang terdiri dari keyakinan membeli dan evaluasi. Keyakinan membeli merupakan tanggapan konsumen sebelum membeli produk atau jasa. Evaluasi merupakan tanggapan konsumen setelah mengkonsumsi produk atau jasa.

4 8 B. Nilai perilaku Nilai perilaku bersifat eksternal individu yang mempunyai pengaruh terhadap perilaku individu, terdiri dari keyakinan normatif dan motivasi. Keyakinan normatif merupakan pengaruh orang lain terhadap konsumen dalam membeli produk atau jasa. Motivasi merupakan motivasi membeli konsumen atas pengaruh orang lain. Tabel 3. Operasionalisasi Variabel Variabel Sub Variabel Indikator Ukuran Skala 1. Ekuitas - Kesadaran merek - Top of Mind : Nominal merek (brand awareness) Merek yang disebutkan pertama dalam tugas mengingat kembali tanpa bantuan. - Brand Recall : Pengingatan akan suatu merek tanpa bantuan. - Brand Recognition : Pengenalan suatu merek setelah dilakukan pengingatan kembali lewat bantuan. - Unaware of Brand : Tidak menyadari akan adanya suatu merek. - Asosiasi merek Segala hal yang berkaitan Nominal (brand associations) dengan ingatan mengenai sebuah merek.

5 83 - Kesan kualitas - Tangibles Penampilan atribut yang Ordinal (perceived quality) (atribut yang tampak) tampak/ atribut fisik. - Realibility Kemampuan untuk (keandalan) memberikan pelayanan yang dijanjikan secara akurat. - Assurance Pengetahuan dan kesopanan (jaminan) para karyawan dan kemampuan mereka untuk menciptakan keyakinan akan kualitas pelayanan dalam diri konsumen. - Responsiveness Kesediaan untuk membantu (daya tanggap) konsumen dan daya tanggap karyawan terhadap permintaan pelayanan dalam waktu yang singkat. - Emphaty Perhatian dan kesungguhan (kepedulian) dalam memahami kebutuhan konsumen. - Loyalitas merek (brand loyalty) - Committed Buyer Kesetiaan akan merek yang paling tinggi hingga diikuti tindakan untuk merekomendasikan/ mempromosikan merek yang digunakan kepada orang lain. - Liking The Brand Kesungguhan dalam menyukai suatu merek. - Satisfied Buyer Kepuasan mengkonsumsi suatu merek. Ordinal

6 84 - Habitual Buyer Pembelian merek karena suatu kebiasaan. - Switcher Seringnya berganti merek, umumnya membeli karena faktor harga.. Perilaku Nilai sikap - Keyakinan Membeli Tanggapan atas atribut yang Interval Konsumen diyakini sebelum melakukan pembelian. - Evaluasi Tanggapan atas atribut yang diyakini setelah melakukan pembelian. Nilai Perilaku - Keyakinan Normatif Seberapa besar pengaruh Interval pihak lain dalam melakukan pembelian. - Motivasi Seberapa besar motivasi membeli atas pengaruh pihak lain. 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian Ada sumber data yang digunakan dalam penelitian ini: a. Data Primer, yaitu data yang secara khusus dikumpulkan untuk kebutuhan riset yang sedang berjalan. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner untuk mengetahui pendapat responden mengenai ekuitas merek Ramayana Cabang Pasar Palmerah. b. Data Sekunder, yaitu data yang dikumpulkan tidak hanya untuk keperluan suatu riset tertentu saja, relatif murah dan cepat diperoleh.

7 85 Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan tahunan (annual report) dari perusahaan. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian mengenai merek dan perilaku konsumen biasanya dilakukan dalam bentuk survey. Hal ini dilakukan karena persoalan merek banyak menyangkut tentang sikap, perilaku serta pandangan seseorang terhadap merek, produk atau bahkan iklan yang dilihatnya. Penggunaan metode survey yang paling populer adalah dengan menggunakan alat bantu berupa kuesioner. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yakni: a. Kuesioner Kuesioner adalah instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data dengan cara menyusun format pertanyaan-pertanyaan yang telah diatur sedemikian rupa untuk menganalisis ekuitas merek dan perilaku konsumen. b. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan berdasarkan informasi yang diperoleh melalui buku-buku yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini. 3.5 Teknik Pengambilan Sampel Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampling. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling. Non-probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/ kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel, karena anggota populasi dipilih

8 86 berdasarkan pertimbangan tertentu dari peneliti atau berdasarkan alasan kemudahan saja. 3.6 Teknik Pengolahan Sampel Populasi yang diteliti oleh penulis adalah konsumen Ramayana Palmerah. Melalui penelitian yang dilakukan, dapat diuraikan sifat atau karakteristik mengenai reaksi konsumen terhadap Ramayana Palmerah serta memberikan gambaran jelas mengenai sikap dan perilaku para konsumen Ramayana Palmerah. Cara pengambilan sampel yang digunakan adalah judgmental sampling (sampel menurut tujuan), yakni sampel dipilih berdasarkan kriteria tertentu yang diharapkan memiliki informasi akurat mengenai apa yang ingin diteliti oleh peneliti. Dalam hal ini sampel yang diambil adalah responden yang pernah berbelanja di Ramayana Palmerah. Penentuan ukuran sampel pada penelitian ini adalah dengan penentuan suatu proporsi dimana sampel tersebut dianggap dapat mewakili keseluruhan konsumen Ramayana Cabang Pasar Palmerah yang tidak diketahui. Ukuran sampel minimum yang diambil adalah berdasarkan rumus dari Cooper dan Schindler (006, p436), sebagai berikut: n p. q σ = + p 1 n = n = n = n = 0,5 0,5 (0,051) + 0,5 0, ,

9 87 Keterangan: n = ukuran sampel σ = 0,051 = kesalahan proporsi standar (0,10/1,96) p = q= 0,5 = ukuran penyebaran sampel Jadi, untuk penelitian ini penulis akan mengambil sampel sebanyak 100 orang untuk penelitian yang akan dilakukan. 3.7 Metode Analisis Data Profil Responden Data responden yang telah dikumpulkan dihitung dengan cara persentase untuk mengetahui bermacam-macam responden yang meliputi: a. Jenis kelamin b. Umur c. Pendidikan d. Pekerjaan e. Pengeluaran per bulan 3.7. Perhitungan Brand Awareness Data yang telah terkumpul hasil dari tingkatan brand awareness yang meliputi brand recall, top of mind, dan brand recognition dengan cara persentase. Pengukuran kesadaran merek dimaksudkan untuk mengetahui apakah merek dikenal atau tidak. Kalau dikenal, bagaimana tingkat pengenalan konsumen terhadap merek tersebut. Dari hubungan antarkategori kesadaran merek dapat dibuat rumusan sebagai berikut: Total Respondent =Brand Aware Respondent + Brand Unaware Respondent

10 88 Brand Aware Respondent =Brand Recall Respondent + Brand Recognition Respondent Brand Recall Respondent =Top of Mind Brand Respondent + Familiar Brand Respondent Untuk mengukur top of mind, responden diberi pertanyaan mengenai merek department store apa yang paling mereka ingat. Kelebihan cara ini adalah dapat dengan sah menyimpulkan merek apa yang paling diingat oleh responden dengan adanya pertanyaan khusus tentang itu. Untuk mengukur brand recall, responden diminta menyebutkan merek-merek lain yang diingat selain dari satu merek yang telah disebutkan sebelumnya. Untuk mengukur brand recognition, responden diberi pertanyaan untuk mengetahui apakah responden mengenal merek Ramayana atau tidak. Jika responden baru dapat menyebutkan merek Ramayana dengan pertanyaan bantuan, berarti Ramayana termasuk dalam tingkatan brand recognition. Jika responden sama sekali tidak mengenal merek Ramayana, berarti Ramayana masuk dalam tingkatan Unaware of Brand Perhitungan Brand Association Pendekatan yang digunakan penulis dalam mengukur asosiasi merek Ramayana adalah cara langsung, yakni pengukuran dengan menggunakan pertanyaan tertutup, yaitu pertanyaan yang pilihan jawabannya sudah disediakan, sehingga responden tinggal memilih asosiasi menurut persepsinya. Data yang diperoleh akan dihitung dengan Uji Cochran untuk menguji apakah setiap asosiasi yang ada dalam suatu merek tersebut saling berhubungan atau tidak ada hubungan yang signifikan.

11 89 a. Hipotesis yang mau diuji Ho: kemungkinan jawaban Ya sama untuk tiap asosiasi. Ha: kemungkinan jawaban Ya berbeda untuk tiap asosiasi. b. Rumus test Cochran untuk mencari Q hitung menurut Umar (005, p47): Keterangan: Q ( k 1) k = n k k k G j j= 1 j= 1 L n i i= 1 i= 1 L i G j k = jumlah variabel asosiasi n = jumlah responden G j = jumlah keseluruhan jawaban Ya dalam kolom ke-j L i = jumlah keseluruhan jawaban Ya dalam kolom i c. Pengujian Statistik dengan menggunakan tabel X (df = k-1 dan α = 0,05) Keterangan: df = derajat bebas k = jumlah variabel asosiasi d. Keputusan Jika nilai Q hitung lebih besar daripada nilai X tabel, maka tolak Ho dan terima Ha. Jika nilai Q hitung lebih kecil daripada nilai X tabel, maka terima Ho dan tolak Ha. e. Kesimpulan

12 90 Jika Tolak Ho, berarti proporsi jawaban YA masih berbeda untuk tiap asosiasi. Artinya, belum ada kesepakatan di antara para responden tentang asosiasi. Jika Terima Ho, berarti proporsi jawaban YA pada semua asosiasi dianggap sama. Dengan demikian, semua responden dianggap sepakat mengenai semua asosiasi sebagai faktor yang dipertimbangkan Perhitungan Perceived Quality Pengukuran untuk perceived quality menggunakan skala likert dan perbandingan antara derajat atau harapan dengan kenyataan dan dengan menggunakan diagram kartesius. Langkah-langkah untuk menganalisis data yang terkumpul adalah sebagai berikut: Rumus yang digunakan menurut Supranto (1997, p40) adalah: X = n I Xi * Bobot n Y = n I Yi * Bobot n Dimana: X = Skor rata-rata untuk tingkat kinerja ke I Y = Skor rata-rata untuk tingkat kepentingan ke I n = Jumlah responden Xi = Jumlah responden yang memilih tingkat kinerja Yi = Jumlah responden yang memilih tingkat kepentingan Bobot ranking untuk tingkat kinerja: 1 = sangat buruk 4 = baik

13 91 = buruk 5 = sangat baik 3 = biasa saja Bobot ranking untuk tingkat kepentingan: 1 = sangat tidak penting 4 = penting = tidak penting 5 = sangat penting 3 = biasa saja Dari kuesioner ini akan diperoleh data mengenai rata-rata skor tingkat kinerja X dan skor tingkat kepentingan Y. Analisis selanjutnya adalah melakukan pendeteksian antara tingkat pelaksanaan dan tingkat kepentingan melalui Skala Empat Kuadran atau Diagram Kartesius menurut Supranto (1997, p4). Arti dari keempat bagian kuadran tersebut adalah: 1. Kuadran A, menunjukkan faktor atau atribut yang dianggap mempengaruhi kepuasan pelanggan, termasuk unsur-unsur yang dianggap sangat penting, namun manajemen belum melaksanakannya sesuai keinginan pelanggan, sehingga mengecewakan/ tidak puas.. Kuadran B, menunjukkan unsur jasa pokok yang telah berhasil dilaksanakan perusahaan, untuk itu wajib dipertahankan. Dianggap sangat penting dan sangat memuaskan. 3. Kuadran C, menunjukkan beberapa faktor yang kurang penting pengaruhnya bagi pelanggan, pelaksanaannya oleh perusahaan biasa-biasa saja. Dianggap kurang penting dan kurang memuaskan. 4. Kuadran D, menunjukkan faktor yang mempengaruhi pelanggan dianggap kurang penting, akan tetapi pelaksanaannya berlebihan. Dianggap kurang penting tetapi sangat memuaskan.

14 9 K e p e n t i n g a n Y Prioritas Utama A C Prioritas Rendah Pertahankan Prestasi B D Berlebihan X Kinerja Sumber: Supranto (1997) Gambar 3.1 Diagram Kartesius Berdasarkan hasil penelitian tingkat kepentingan dan hasil penilaian kinerja, maka akan dihasilkan suatu perhitungan mengenai tingkat kesesuaian antara tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaannya. Tingkat kesesuaian adalah hasil perbandingan skor kinerja/ pelaksanaan dengan skor kepentingan. Tingkat kesesuaian inilah yang akan menentukan urutan prioritas peningkatan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan. Adapun rumusnya menurut Supranto (1997, p43): T ki X = 100% Y dimana: T ki = Tingkat kesesuaian responden X = Skor penilaian kinerja perusahaan Y = Skor penilaian kepentingan pelanggan

15 Perhitungan Brand Loyalty Pengukuran switcher, habitual buyer, satisfied buyer, liking the brand, dan committed buyer dihitung dengan cara persentase menurut Durianto, Sugiarto, Budiman (004, pp77-84). - Analisis Switcher Rumus Switcher : Rata rata = f x f SD = f x ( f x) / ( f 1) f f + f f 4 5 Switcher = 100% Keterangan : SD = Standard Deviasi (simpangan baku) - Analisis Habitual Buyer Rumus Habitual Buyer : Rata rata = f x f SD = f x ( f x) / ( f 1) f f 4 + f 5 Habitual Buyer = 100% f

16 94 - Analisis Satisfied Buyer Rumus Satisfied Buyer : Rata rata = f x f SD = f x ( f x) / ( f 1) f f + f f 4 5 Satisfied Buyer = 100% - Analisis Liking The Brand Rumus Liking The Brand : Rata rata = f x f SD = f x ( f x) / ( f 1) f f + f f 4 5 Liking The Brand = 100% - Analisis Commited Buyer Rumus Commited Buyer : Rata rata = f x f

17 95 SD = f x ( f x) / ( f 1) f f + f f 4 5 Commited Buyer = 100% Perhitungan Nilai Sikap dan Perilaku Konsumen Perhitungan ini dilakukan untuk menilai sikap dan perilaku konsumen Ramayana Palmerah dengan mengikuti model sikap dan perilaku dari Fishbein. Penilaian ini melibatkan empat hal, yakni keyakinan membeli, evaluasi, keyakinan normatif, dan motivasi. Tiap komponen pernyataan diberi skala dengan skor + sampai -, dengan rincian: + = sangat setuju -1 = tidak setuju +1 = setuju - = sangat tidak setuju 0 = ragu-rangu Rumus untuk perhitungan nilai sikap adalah sebagai berikut: (Umar, 005, p437) Nilai sikap = AB = n i= 1 ( b i ) ( e ) i dimana: AB = sikap total individu terhadap obyek tertentu b i = kekuatan keyakinan konsumen bahwa obyek memiliki atribut i e i = evaluasi kepercayaan individu mengenai atribut i n = jumlah kriteria atribut yang relevan Rumus untuk perhitungan nilai perilaku adalah sebagai berikut: (Umar, 005, p437) B BI = w 1 (AB) + w (SN)

18 96 dimana: B BI AB SN = perilaku = maksud perilaku = sikap terhadap pelaksanaan perilaku B = norma subyektif w 1, w = bobot yang ditentukan secara empiris, menggambarkan pengaruh relatif dari komponen Rumus untuk mencari SN (Norma Subyektif): m SN = ( NB j )( MC j= 1 dimana: SN = norma subyektif NB j = keyakinan normatif individu MC j = motivasi konsumen m = banyaknya referen yang relevan j ) Kelemahan Metode Analisis Data Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah descriptive survey. Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut. Kelemahan penelitian survey ini adalah pada umumnya penelitian dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam. Ukuran sampel yang diambil dalam penelitian ini pun hanya 100 orang berdasarkan rumus pendugaan proporsi menurut

19 97 Cooper dan Schindler (006, p436), karena jumlah pupulasi yang sebenarnya tidak diketahui. Dalam pengumpulan data yang berkaitan dengan penelitian penulis yang akan dianalisis dan diolah, penulis menggunakan teknik pengumpulan data melalui kuesioner dan studi pustaka. Dalam penyebaran kuesioner, penulis menemukan hambatan yaitu terdapat beberapa responden yang cenderung kurang berminat dalam mengisi kuesioner dan waktu pengisian yang relatif singkat. Sementara alat analisis data yang digunakan juga memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan Skala Likert: Karena ukuran yang dipergunakan adalah ukuran ordinal, skala Likert hanya dapat mengurutkan tingkat tanggapan individu dalam skala tetapi tidak dapat dilakukan pembandingan berapa kali satu individu lebih baik dari individu lain. Kadangkala skor total tidak memberi arti yang jelas karena banyak pola tanggapan terhadap beberapa item akan memberikan skor yang sama. Validitas dari skala Likert masih memerlukan penelitian empiris. Masalah apakah kombinasi yang berbeda dari tanggapan masih mempunyai arti karena diberikan pada skor yang sama masih menghendaki penelitian empiris. Kelemahan Test Cochran: Test Cochran hanya menggambarkan secara hubungan setiap asosiasi yang ada dalam suatu merek dan ada atau tidaknya hubungan antar asosiasi, tetapi tidak menunjukkan seberapa erat hubungan yang ada secara nominal. Kelemahan Diagram Cartesius: Diagram cartesius hanya menggambarkan faktor- faktor mana yang harus lebih diperhatikan dan dipertahankan, tetapi tidak mengungkapkan secara spesifik mengenai faktor mana yang harus lebih diutamakan dalam satu kuadran.

20 Urutan Analisis Data Di bawah ini adalah urutan langkah-langkah dalam analisis data: Start Penyusunan daftar pertanyaan Penyebaran kuesioner pada responden Tabulasi data dari jawaban responden Hasil Tabulasi Dihitung Dengan Rumus Statistika Kesimpulan dan Saran Stop Gambar 3. Flow Chart Analisis Data Sumber : Durianto, Sugiarto, dan Sitinjak (004, p48)

21 99 Awereness: Di bawah ini adalah urutan penelitian yang dilakukan dalam analisis Brand Start Data Tabulasi data kuesioner Pemilahan data kuesioner Stop Gambar 3.3 Flow Chart Analisis Brand Awareness Sumber: Durianto, Sugiarto, dan Sitinjak (004, p49)

22 100 Quality: Di bawah ini adalah urutan penelitian yang dilakukan dalam analisis Perceived Start Data Tabulasi data kuesioner Membandingkan tingkat importance vs performance Diagram Cartesius Stop Gambar 3.4 Flow Chart Analisis Perceived Quality Sumber: Durianto, Sugiarto, dan Sitinjak (004, p51)

23 101 Di bawah ini adalah urutan penelitian yang dilakukan dalam analisis Brand Associations: Start Data Tabulasi data kuesioner Test Cochran Hasil test tabel Tidak Kurangi asosiasi yang paling kecil Ya Asosiasi yang dapat dihubungkan Stop Gambar 3.5 Flow Chart Analisis Brand Associations Sumber: Durianto, Sugiarto, dan Sitinjak (004, p50)

24 10 Di bawah ini adalah urutan penelitian yang dilakukan dalam analisis Brand Loyalty: Start Data Tabulasi data kuesioner Hitung jumlah switcher Hitung jumlah habitual buyer Hitung jumlah satisfied buyer Hitung liking the brand Hitung brand loyalty Persentase keseluruhan aspek Piramida brand loyalty Stop Gambar 3.6 Flow Chart Analisis Brand Loyalty Sumber: Durianto, Sugiarto, dan Sitinjak (004, p5)

25 103 Di bawah ini adalah urutan penelitian yang dilakukan dalam penilaian sikap dan perilaku konsumen: Penilaian atribut keyakinan yang menonjol Penilaian sikap Penilaian atribut evaluasi Mencari nilai maksud perilaku Penilaian perilaku Penilaian atribut keyakinan normatif Mencari nilai norma subyektif Penilaian atribut motivasi Gambar 3.7 Flow Chart Penilaian Sikap dan Perilaku Konsumen Sumber: Umar (005, p58)

26 Rancangan Uji Hipotesis Hipotesis uji dalam penelitian ini adalah untuk analisis Brand Associations. Berikut adalah langkah-langkah pengujian hipotesis yang ada: a. Hipotesis yang mau diuji Ho: kemungkinan jawaban Ya sama untuk tiap asosiasi. Ha: kemungkinan jawaban Ya berbeda untuk tiap asosiasi. b. Rumus test Cochran untuk mencari Q hitung menurut Umar (000, p47): Keterangan: Q ( k 1) k = n k k k G j j= 1 j= 1 L n i i= 1 i= 1 L i G j k = jumlah variabel asosiasi n = jumlah responden G j = jumlah keseluruhan jawaban Ya dalam kolom ke-j L i = jumlah keseluruhan jawaban Ya dalam kolom i c. Pengujian Statistik dengan menggunakan tabel X (df = k-1 dan α = 0,05) Keterangan: df = derajat bebas k = jumlah variabel asosiasi d. Keputusan Jika nilai Q hitung lebih besar daripada nilai X tabel, maka tolak Ho dan terima Ha. Jika nilai Q hitung lebih kecil daripada nilai X tabel, maka terima Ho dan tolak Ha.

27 105 e. Kesimpulan Jika Tolak Ho, berarti proporsi jawaban YA masih berbeda untuk tiap asosiasi. Artinya, belum ada kesepakatan di antara para responden tentang asosiasi. Jika Terima Ho, berarti proporsi jawaban YA pada semua asosiasi dianggap sama. Dengan demikian, semua responden dianggap sepakat mengenai semua asosiasi sebagai faktor yang dipertimbangkan Rancangan Implikasi Hasil Penelitian Setelah pengolahan data dan analisis dilakukan, maka dapat diketahui tingkat brand awareness, brand associations, perceived quality, nilai sikap dan perilaku konsumen. Berikut diuraikan langkah-langkah yang dapat dilakukan setelah semua data dan hasil analisis selesai dilakukan. 1. Tingkat Brand Awareness Setelah mengetahui tingkat Brand Awareness, perusahaan dapat melakukan langkah-langkah untuk membentuk, meningkatkan, atau mempertahankan tingkat pengenalan akan mereknya. - Jika hasil menunjukkan sebagian besar konsumen termasuk kategori unaware of brand, maka perusahaan perlu melakukan tindakan-tindakan untuk membentuk kesadaran atau pengenalan akan merek dalam benak konsumen. - Jika tingkat pengenalan akan merek sebagian besar termasuk kategori brand recall dan brand recognition, maka perusahaan perlu meningkatkan tingkat pengenalan akan merek dalam benak konsumen.

28 106 - Jika tingkat pengenalan akan merek sebagian besar termasuk kategori top of mind, maka perusahaan perlu mempertahankan prestasi ini karena kategori ini termasuk dalam tingkat kesadaran merek.. Asosiasi yang melekat pada merek Setelah mengetahui asosiasi-asosiasi yang melekat pada mereknya, perusahaan perlu menjaga agar asosiasi-asosiasi tersebut terpelihara dengan baik dan bernilai positif dalam benak pelanggan. 3. Persepsi kualitas Melalui perhitungan persepsi kualitas akan diketahui tingkat kepentingan (importance) dan tingkat kinerja (performance) dari beberapa faktor kualitas jasa. Idealnya, nilai performance lebih tinggi dari nilai importance. Nilai rata-rata dari performance(x) dan importance(y) kemudian akan dimasukkan dalam Diagram Cartesius. - Jika nilai tersebut terdapat di kuadran A, berarti faktor atau atribut tersebut dianggap unsur-unsur sangat penting bagi konsumen, namun manajemen belum melaksanakannya sesuai keinginan konsumen, sehingga mengecewakan/ tidak puas. - Jika nilai tersebut terdapat di kuadran B, berarti unsur jasa pokok tersebut telah berhasil dilaksanakan perusahaan, untuk itu wajib dipertahankan. Dianggap sangat penting dan sangat memuaskan. - Jika nilai tersebut terdapat di kuadran C, berarti faktor-faktor tersebut kurang penting pengaruhnya bagi pelanggan, dan pelaksanaannya oleh perusahaan biasabiasa saja. Dianggap kurang penting dan kurang memuaskan.

29 107 - Jika nilai tersebut terdapat di kuadran D, berarti faktor tersebut dianggap kurang penting oleh konsumen, akan tetapi pelaksanaannya berlebihan. Dianggap kurang penting tetapi sangat memuaskan. 4. Tingkat loyalitas merek - Jika sebagian besar konsumen termasuk kategori switcher, berarti tingkat loyalitas masih termasuk tingkat yang paling dasar. Karena itu, perusahaan perlu meningkatkan tingkat loyalitas dari konsumen ke tahap yang lebih tinggi lagi. - Jika tingkat loyalitas sebagian besar termasuk habitual buyer, berarti kesetiaan dari konsumen terhadap merek hanya sekedar kebiasaan membeli produk atau merek tersebut. Karena itu, perusahaan perlu menjaga agar konsumen tidak beralih kepada merek lain. - Jika tingkat loyalitas sebagian besar termasuk satisfied buyer, berarti konsumen membeli merek karena puas dengan merek yang mereka konsumsi. Karena itu, perusahaan perlu menjaga kepuasan dari konsumennya agar mereka tidak beralih ke merek lain. - Jika tingkat loyalitas sebagian besar termasuk kategori likes the brand, berarti konsumen membeli karena sungguh-sungguh menyukai merek tersebut. Karena itu perusahaan perlu menjaga asosiasi-asosiasi yang berkaitan dengan merek tersebut dan tetap menjaga persepsi kualitas yang tinggi. - Jika tingkat loyalitas sebagian besar termasuk kategori committed buyer, berarti perusahaan memiliki pembeli yang tingkat loyalitasnya paling tinggi dan paling berkomitmen. Karena itu, perusahaan perlu menjaga kepercayaan dari konsumennya dan mempertahankan mereka agar tetap memiliki komitmen kuat dengan perusahaan.

30 Nilai sikap - Jika nilai sikap mendekati atau sama dengan +1 dan +, berarti nilai sikap termasuk kategori baik atau sangat baik. Karena itu, perusahaan perlu mempertahankan nilai tambah dari atribut-atribut yang diyakini sebelum dan sesudah konsumen melakukan pembelian. - Jika nilai sikap mendekati atau sama dengan -1 dan -, berarti nilai sikap termasuk kategori buruk atau sangat buruk. Karena itu, perusahaan perlu melakukan evaluasi terhadap atribut-atribut yang bernilai negatif bagi konsumen sebelum dan sesudah dilakukannya proses pembelian dan memperbaikinya. 6. Nilai perilaku Nilai perilaku yang baik perlu dipertahankan dan nilai perilaku yang buruk perlu diperbaiki.

ANALISIS EKUITAS MEREK RAMAYANA DEPARTMENT STORE DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PERILAKU KONSUMEN (STUDI KASUS KONSUMEN RAMAYANA CABANG PASAR PALMERAH)

ANALISIS EKUITAS MEREK RAMAYANA DEPARTMENT STORE DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PERILAKU KONSUMEN (STUDI KASUS KONSUMEN RAMAYANA CABANG PASAR PALMERAH) ANALISIS EKUITAS MEREK RAMAYANA DEPARTMENT STORE DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PERILAKU KONSUMEN (STUDI KASUS KONSUMEN RAMAYANA CABANG PASAR PALMERAH) Liliyanti Wuisan 0700685470 ABSTRAK Dewasa ini permintaan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. satu wilayah pemasaran dari produk chewy candy rasa buah. Responden yang

METODE PENELITIAN. satu wilayah pemasaran dari produk chewy candy rasa buah. Responden yang IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah Kota Bogor, yang merupakan salah satu wilayah pemasaran dari produk chewy candy rasa buah. Responden yang digunakan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK...iv KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH...v DAFTAR ISI...vii DAFTAR TABEL...xii DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK...iv KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH...v DAFTAR ISI...vii DAFTAR TABEL...xii DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR LAMPIRAN... ABSTRAK Persaingan di pasar ponsel yang semakin ketat membuat setiap produsen ponsel untuk memiliki strategi dalam mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasarnya. Demikian pula dengan Samsung yang harus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan dua pendekatan yaitu: pendekatan kualitatif yang berupa eksploratif dan pendekatan kuantitatifyang berupa deskriptif.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian dan pembahasan di bab sebelumnya, yaitu: Kartu telepon CDMA yang memiliki tingkat awareness paling

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode studi kasus, dimana metode

BAB III. Metode Penelitian. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode studi kasus, dimana metode 28 BAB III Metode Penelitian 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Metode Dasar Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode studi kasus, dimana metode menghendaki suatu kajian yang rinci, mendalam, menyeluruh

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 57 BAB 3 METODE PEELITIA 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Menurut Sugiyono (006, p11), Penelitian deskriptif (descriptive research) adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis baik yang bergerak di bidang jasa dan non jasa semakin ketat dan meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. bisnis baik yang bergerak di bidang jasa dan non jasa semakin ketat dan meningkat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan berjalannya waktu hingga era globalisasi ini persaingan bisnis baik yang bergerak di bidang jasa dan non jasa semakin ketat dan meningkat. Persaingan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus yang menganalisis tanggapan konsumen

Lebih terperinci

Binus University. Jurusan Manajemen Skripsi Sarjana Ekonomi Semester Ganjil tahun 2007 / 2008

Binus University. Jurusan Manajemen Skripsi Sarjana Ekonomi Semester Ganjil tahun 2007 / 2008 Binus University Jurusan Manajemen Skripsi Sarjana Ekonomi Semester Ganjil tahun 2007 / 2008 ANALISIS EKUITAS MEREK MANDALA SWALAYAN DALAM PERSAINGAN INDUSTRI RETAILER DI JAMBI (STUDI KASUS PADA KONSUMEN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian deskriptif, Penulis menjelaskan hal-hal

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian deskriptif, Penulis menjelaskan hal-hal BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian deskriptif, Penulis menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan ekuitas merek produk pasta gigi Close-up. Metode

Lebih terperinci

Ryandhi Widjaya ABSTRAK

Ryandhi Widjaya ABSTRAK ANALISIS BRAND EQUITY DARI WHOLE MARKET DAN KEPUASAN KONSUMEN DARI MEMBER CELEBRITY FITNESS CABANG MALL PURI INDAH (STUDI KASUS JAKARTA BARAT) Ryandhi Widjaya 0800735305 ABSTRAK Sebuah merek seringkali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan disektor penjualan sepeda motor semakin melesat naik tajam UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan disektor penjualan sepeda motor semakin melesat naik tajam UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan disektor penjualan sepeda motor semakin melesat naik tajam khususnya perusahaan sepeda motor keluaran Jepang. Persaingan terletak pada model, kepraktisan,

Lebih terperinci

VII. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK DAN LOYALITAS KONSUMEN MOCI KASWARI LAMPION

VII. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK DAN LOYALITAS KONSUMEN MOCI KASWARI LAMPION VII. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK DAN LOYALITAS KONSUMEN MOCI KASWARI LAMPION 7.1 Analisis Tingkat Kepuasan 7.1.1 Indeks Kepuasan Konsumen Pengukuran terhadap kepuasan konsumen

Lebih terperinci

ANALISIS ELEMEN-ELEMEN EKUITAS MEREK (BRAND EQUITY) PASTA GIGI CLOSE UP PADA PT.UNILEVER (STUDI KASUS: WILAYAH LEBAK BULUS)

ANALISIS ELEMEN-ELEMEN EKUITAS MEREK (BRAND EQUITY) PASTA GIGI CLOSE UP PADA PT.UNILEVER (STUDI KASUS: WILAYAH LEBAK BULUS) ANALISIS ELEMEN-ELEMEN EKUITAS MEREK (BRAND EQUITY) PASTA GIGI CLOSE UP PADA PT.UNILEVER (STUDI KASUS: WILAYAH LEBAK BULUS) KRISTIN MARIA 0700728766 ARIEL RHESA 0700725871 ABSTRAK Perkembangan penduduk

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Teknik Pemilihan Responden

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Teknik Pemilihan Responden METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yaitu data yang dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran karakteristik responden. Penelitian

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN. dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan

KERANGKA PEMIKIRAN. dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Perilaku Konsumen Menurut Engel et al. (1994), perilaku konsumen adalah suatu tindakan yang terlibat langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi,

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESADARAN, ASOSIASI, PERSEPSI KUALITAS DAN LOYALITAS MEREK GUHDO SPRING BED PADA PT. TANDITAMA MANDIRI

ANALISIS TINGKAT KESADARAN, ASOSIASI, PERSEPSI KUALITAS DAN LOYALITAS MEREK GUHDO SPRING BED PADA PT. TANDITAMA MANDIRI ANALISIS TINGKAT KESADARAN, ASOSIASI, PERSEPSI KUALITAS DAN LOYALITAS MEREK GUHDO SPRING BED PADA PT. TANDITAMA MANDIRI SARI OCTAVIA 0600652465 ABSTRAK Dalam memutuskan untuk melakukan pembelian, seorang

Lebih terperinci

BAB 3. Penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian deskriptif, penulis menjelaskan hal-hal

BAB 3. Penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian deskriptif, penulis menjelaskan hal-hal 37 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Metode Dasar Penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian deskriptif, penulis menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan brand ban Accelera Elang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Desain Penelitian. cabang Mall Ciputra. cabang Mall Ciputra. cabang Mall Ciputra. cabang Mall Ciputra

BAB 3 METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Desain Penelitian. cabang Mall Ciputra. cabang Mall Ciputra. cabang Mall Ciputra. cabang Mall Ciputra BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Disain Penelitian Penelitian Jenis Unit Analisis Time Horizon Penelitian T-1 Deskriptif Individu Konsumen i crave T-2 Deskriptif

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 Desain Penelitian Jenis dan Metode Tujuan Penelitian Unit Analisis Time Horison T 1 Kausalitas Survei Individu Responden Cross Section T 2 Kausalitas

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Definisi Merek Merek adalah suatu nama, istilah simbol, desain (rancangan), atau kombinasinya yang dimaksudkan untuk memberi tanda pengenal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Merek Kotler (1997) mengemukakan bahwa definisi merek adalah nama, istilah, tanda, symbol, rancangan atau kombinasi dari ketiganya yang bertujuan untuk mengidentifikasi barang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada Bab I telah diuraikan sedikit tentang permasalahan, tujuan penelitian, serta garis besar metodologi yang akan digunakan dalam penelitian ini. Pada bab ini akan diuraikan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data 35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Peneliti menggunakan metode penelitian survei, penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Minat konsumen terhadap Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) semakin meningkat di Kota Cirebon. Hal ini mendorong beberapa perusahaan mengeluarkan AMDK dengan berbagai macam merek. Pangsa pasar terbesar

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Sebagian besar produk konsumen dan industrial memiliki merek. Merek-merek

II. LANDASAN TEORI. Sebagian besar produk konsumen dan industrial memiliki merek. Merek-merek II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Merek (Brand) Sebagian besar produk konsumen dan industrial memiliki merek. Merek-merek dibubuhkan pada produk yang dijual untuk memberikan identifikasi khusus pada suatu

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH...

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH... ABSTRAK Checkpoint Sutami merupakan salon mobil yang dirikan sejak tahun 2008 dan terletak di jalan terusan sutami kav. 22 Bandung. Masalah yang terjadi di Checkpoint Sutami adalah belum terlalu dikenal

Lebih terperinci

STRATEGIC BRAND COMMUNICATION

STRATEGIC BRAND COMMUNICATION Modul ke: STRATEGIC BRAND COMMUNICATION BRAND EQUITY MEASUREMENT Fakultas ILMU KOMUNIKASI Cherry Kartika, SIP, M.Ikom. Program Studi Advertising & Marketing Communication www.mercubuana.ac.id WHAT IS BRAND

Lebih terperinci

ANALISIS EKUITAS MEREK BROKER PROPERTY ERA DI JAKARTA

ANALISIS EKUITAS MEREK BROKER PROPERTY ERA DI JAKARTA Universitas Bina Nusantara Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 - Semester Ganjil tahun 2005 / 2006 ANALISIS EKUITAS MEREK BROKER PROPERTY ERA DI JAKARTA Nova Scoria 0600645320 Abstrak Dewasa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir Berdasarkan uraian latar belakang dan landasan teori pada bab sebelumnya, penelitian ini menggunakan kerangka berpikir sebagai berikut: BRAND AWARENESS

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 32 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian terkait dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai, dalam table di bawah ini terlihat desain penelitian yang akan dilakukan untuk masing-masing

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. dengan atau tanpa penambahan bahan makanan lain dari bahan tambahan. Kembang gula diklasifikasikan dalam 4 jenis, yaitu :

TINJAUAN PUSTAKA. dengan atau tanpa penambahan bahan makanan lain dari bahan tambahan. Kembang gula diklasifikasikan dalam 4 jenis, yaitu : II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kembang Gula Definisi dari kembang gula adalah jenis makanan selingan berbentuk padat, dibuat dari gula atau pemanis lain atau campuran gula dengan pemanis lain dengan atau tanpa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian Jenis Penelitian Unit Analisis Time Horizon T-1 Deskriptif - Kualitatif Individu Pelanggan Bengkel T-2 Deskriptif

Lebih terperinci

Bisma Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 5, No. 1 April 2011 Hal

Bisma Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 5, No. 1 April 2011 Hal Bisma Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 5, No. 1 April 2011 Hal. 67-91 EKUITAS MEREK PRODUK MINUMAN SERBUK BUAH INSTAN Ika Barokah Suryaningsih Fakultas Ekonomi Universitas Jember ikabarokah@gmail.com Hary

Lebih terperinci

Pengukuran Brand Equity Jasa Pengiriman Barang Di PT. Pos Indonesia (Persero) *

Pengukuran Brand Equity Jasa Pengiriman Barang Di PT. Pos Indonesia (Persero) * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2014 Pengukuran Brand Equity Jasa Pengiriman Barang Di PT. Pos Indonesia (Persero)

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Kesimpulan yang didapat berdasarkan perumusan masalah adalah sebagai berikut: 1. Brand Equity Tas Ransel Merek EIGER Karakteritik Responden: Responden berjenis

Lebih terperinci

ANALISIS ELEMEN-ELEMEN EKUITAS MEREK PADA PT. ASURANSI RAYA

ANALISIS ELEMEN-ELEMEN EKUITAS MEREK PADA PT. ASURANSI RAYA ANALISIS ELEMEN-ELEMEN EKUITAS MEREK PADA PT. ASURANSI RAYA Habibie Halim - 0700729390 ABSTRAK Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin mengarahkan sistem perekonomian Indonesia

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 27 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis elemen-elemen brand equity (ekuitas merek), yaitu brand awareness (kesadaran merek), brand association

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... I PENDAHULUAN... 1

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... I PENDAHULUAN... 1 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 7 1.3 Tujuan Penelitian... 8 1.4 Manfaat Penelitian... 9 1.5 Ruang Lingkup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memikat hati orang untuk membeli produk atau jasa yang diwakilinya. Citra

BAB I PENDAHULUAN. memikat hati orang untuk membeli produk atau jasa yang diwakilinya. Citra BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Merek (brand) diyakini mempunyai kekuatan yang dahsyat untuk memikat hati orang untuk membeli produk atau jasa yang diwakilinya. Citra yang ditampilkan serasa menyihir

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjiwani yang berlokasi di Jalan Ciung Wanara Nomor 2, Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjiwani yang berlokasi di Jalan Ciung Wanara Nomor 2, Kabupaten BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Obyek Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Rumah Sakit Umum Daerah Sanjiwani yang berlokasi di Jalan Ciung Wanara Nomor 2, Kabupaten Gianyar.

Lebih terperinci

Analisis Strategi Bisnis Untuk Meningkatkan Brand Equity. Terhadap Merek PUTERI Pada Perusahaan. PT. Mustika Ratu Tbk DEVINA LESTHANA

Analisis Strategi Bisnis Untuk Meningkatkan Brand Equity. Terhadap Merek PUTERI Pada Perusahaan. PT. Mustika Ratu Tbk DEVINA LESTHANA Analisis Strategi Bisnis Untuk Meningkatkan Brand Equity Terhadap Merek PUTERI Pada Perusahaan PT. Mustika Ratu Tbk DEVINA LESTHANA 0700703082 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui brand equity

Lebih terperinci

F o c u s. On Marketing. The Way to Boost Your Marketing Performance. Marketing Quotient Community. Dheni Haryanto

F o c u s. On Marketing. The Way to Boost Your Marketing Performance. Marketing Quotient Community. Dheni Haryanto B R A N D E Q U I T Y The Way to Boost Your Marketing Performance Dheni Haryanto dheni_mqc@yahoo.com Marketing Quotient Community http://www.mqc.cjb.net F o c u s On Marketing Hakekat suatu bisnis industri

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan asosiatif. Menurut (Sugiyono2007, p11), penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan kesadaran merek, asosiasi

Lebih terperinci

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 - Semester Genap tahun 2005 / 2006

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 - Semester Genap tahun 2005 / 2006 Universitas Bina Nusantara Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 - Semester Genap tahun 2005 / 2006 ANALISA ELEMEN ELEMEN EKUITAS MEREK RCTI DALAM PERSAINGAN INDUSTRI TELEVISI SWASTA DI INDONESIA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian 3.1.1. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kajian akan diarahkan pada gambaran profil perusahaan, serta posisinya di antara bank-bank lain yang bergerak dibidang

Lebih terperinci

Pengukuran Brand Equity Kartu X *

Pengukuran Brand Equity Kartu X * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.01 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2014 Pengukuran Brand Equity Kartu X * NAFEESA TANTY HARSHA, KUSMANINGRUM SOEMADI,

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN EKUITAS MEREK OJEK BERBASIS ONLINE GO-JEK DAN GRABBIKE DI KOTA BEKASI

ANALISIS PERBANDINGAN EKUITAS MEREK OJEK BERBASIS ONLINE GO-JEK DAN GRABBIKE DI KOTA BEKASI ANALISIS PERBANDINGAN EKUITAS MEREK OJEK BERBASIS ONLINE GO-JEK DAN GRABBIKE DI KOTA BEKASI Disusun Oleh: Nama : Indra Dirgantara Npm : 13212690 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ir. Budiman, MS. Latar

Lebih terperinci

ANALISIS ELEMEN-ELEMEN EKUITAS MEREK UNTUK PRODUK TAKARI PADA PT. CENTRAL PROTEINAPRIMA : STUDI KASUS WILAYAH PASAR IKAN BARITO

ANALISIS ELEMEN-ELEMEN EKUITAS MEREK UNTUK PRODUK TAKARI PADA PT. CENTRAL PROTEINAPRIMA : STUDI KASUS WILAYAH PASAR IKAN BARITO Abstrak Universitas Bina Nusantara Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 - Semester Ganjil tahun 2005 / 2006 ANALISIS ELEMEN-ELEMEN EKUITAS MEREK UNTUK PRODUK TAKARI PADA PT. CENTRAL PROTEINAPRIMA

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Brand Awareness Kesadaran konsumen terhadap merek suatu produk. Top of Mind Dengan mengumpulkan informasi dari 110 responden didapatkan bahwa Kecap Matahari

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2012:2), metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditentukan, dibuktikan, dan dikembangkan

Lebih terperinci

Analisis Brand Equity Pada Produk Minuman Serbuk Buah Instan (Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Jember) SKRIPSI

Analisis Brand Equity Pada Produk Minuman Serbuk Buah Instan (Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Jember) SKRIPSI Analisis Brand Equity Pada Produk Minuman Serbuk Buah Instan (Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Jember) SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Objek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu penelitian yang mencoba mencari deskripsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Ekuitas Merek Kotler dan Keller (2007), mendefinisikan ekuitas merek sebagai nilai tambah yang diberikan kepada produk dan jasa. Nilai ini bisa dicerminkan

Lebih terperinci

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 - Semester Ganjil tahun 2005 / 2006

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 - Semester Ganjil tahun 2005 / 2006 Universitas Bina Nusantara Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 - Semester Ganjil tahun 2005 / 2006 ANALISA PERBANDINGAN TINGKAT KESADARAN, ASOSIASI, PERSEPSI KUALITAS DAN LOYALITAS PENGGUNA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sehingga dapat memenuhi tujuan yang akan dicapai.

BAB III METODE PENELITIAN. sehingga dapat memenuhi tujuan yang akan dicapai. 24 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini digunakan sebagai pedoman peneliti agar tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditentukan sebelumnya, dan mengupayakan penyelesaian masalah menjadi lebih

Lebih terperinci

Analisis Ekuitas Merek Sabun Mandi Kesehatan Lifebuoy di Kota Bogor

Analisis Ekuitas Merek Sabun Mandi Kesehatan Lifebuoy di Kota Bogor Andasari, Munandari Analisis Ekuitas Merek sabun mandi Kesehatan 187 Analisis Ekuitas Merek Sabun Mandi Kesehatan Lifebuoy di Kota Bogor Kartika Andansari Alumni Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS. sebenarnya merupakan nilai tangible dan intangible yang terwakili dalam sebuah

BAB II KERANGKA TEORITIS. sebenarnya merupakan nilai tangible dan intangible yang terwakili dalam sebuah BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Teori Tentang Ekuitas Merek Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan atau kombinasi halhal tersebut untuk mengidentifikasi barang atau jasa seseorang atau sekelompok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Aaker dalam Durianto dkk (2001:4), brand equity dapat

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Aaker dalam Durianto dkk (2001:4), brand equity dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fenomena persaingan dunia asuransi terutama asuransi jiwa di Indonesia telah berkembang dengan pesat. Namun demikian masyarakat Indonesia belum memiliki tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama memasuki abad 21 ini, menuntut setiap perusahaan untuk selalu inovatif dalam mengembangkan usahanya.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini desain yang dipergunakan adalah riset deskriptif sesuai dengan tujuan penelitian untuk menguraikan sifat-sifat dari suatu keadaan.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. semakin mengembangkan potensinya untuk dapat bersaing dan merebut market

BAB II KAJIAN PUSTAKA. semakin mengembangkan potensinya untuk dapat bersaing dan merebut market BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Definisi Merek Dalam era globalisasi saat ini persaingan dalam sektor industri minuman semakin mengembangkan potensinya untuk dapat bersaing dan merebut market

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Merek Aaker (2001,p13) menyatakan bahwa merek memberikan nilai sehingga nilai total produk yang bermerek baik menjadi lebih tinggi dibandingkan produk yang semata-mata

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN 27 Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan jenis studi kasus. Menurut Sugiyono (2004, p11), Penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2004, p3-4) metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditentukan, dibuktikan dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. membuat prediksi atau pun mencari implikasi.

III. METODE PENELITIAN. membuat prediksi atau pun mencari implikasi. III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Menurut Azwar (2008 : 7) penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Dapat dilihat hasil perhitungan pada Brand Awareness ( Kesadaran Merek ) yang dimiliki oleh pasar swalayan dengan merek Toserba Yogya memiliki persentase terbesar

Lebih terperinci

L1-1 KUESIONER PENELITIAN

L1-1 KUESIONER PENELITIAN L1-1 KUESIONER PENELITIAN Responden yang tehormat, saya adalah mahasiswi Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha sedang melakukan pengamatan terhadap Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). Untuk itu saya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis menjadi sangat tajam. Hanya perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu menghadapi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidup untuk berkembang dan mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris, dan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris, dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Menurut Sugiyono (2005;01), Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu, dan penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH BRAND AWARENESS, BRAND IMAGE, DAN PERCEIVED QUALITY TERHADAP BRAND LOYALTY PRAMBORS RADIO. Kresna julio Eka Putra

ANALISIS PENGARUH BRAND AWARENESS, BRAND IMAGE, DAN PERCEIVED QUALITY TERHADAP BRAND LOYALTY PRAMBORS RADIO. Kresna julio Eka Putra ANALISIS PENGARUH BRAND AWARENESS, BRAND IMAGE, DAN PERCEIVED QUALITY TERHADAP BRAND LOYALTY PRAMBORS RADIO Kresna julio Eka Putra Jurusan Internasional Marketing, Fakultas Ekonomi Manajemen, Universitas

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya 23 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian Kausal, yaitu hubungan sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Alur Penelitian Mulai Studi Pustaka Idenifikasi Masalah Pengumpulan Data Data Primer (Data Kuesioner) Data Responden Persepsi Pelanggan Harapan Pelanggan Data Skunder:

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 27 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Maraknya persaingan industri sampo di Indonesia, membuat perusahaan berlomba-lomba untuk mempromosikan produknya dengan melakukan berbagai kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pergantian merek dalam satu produk yang mempunyai spesifikasi manfaat yang

BAB I PENDAHULUAN. pergantian merek dalam satu produk yang mempunyai spesifikasi manfaat yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam dunia pemasaran seperti zaman ini. Konsumen sering melakukan pergantian merek dalam satu produk yang mempunyai spesifikasi manfaat yang sama, hal itu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pangsa Pasar (Market Share) Pangsa pasar ( Market Share ) dapat diartikan sebagai bagian pasar yang dikuasai oleh suatu perusahaan, atau prosentasi penjualan suatu perusahaan terhadap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Metode Pengumpulan Data Jenis Penelitian

III. METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Metode Pengumpulan Data Jenis Penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : 1. Penelitian Pustaka, yaitu dengan mempelajari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Objek Penelitian Penelitian berlokasi di lingkungan Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanuddin, Makassar dan obyek penelitian adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. penting dalam strategi pemasaran. Keberadaan konsumen yang loyal pada merek

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. penting dalam strategi pemasaran. Keberadaan konsumen yang loyal pada merek BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Loyalitas Merek Loyalitas merek (brand loyalty) merupakan suatu konsep yang sangat penting dalam strategi pemasaran. Keberadaan konsumen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan semua pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada dekade terakhir, kualitas jasa semakin mendapatkan banyak perhatian bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan sebagai alat untuk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. jenis penelitian yang penulis gunakan adalah jenis penelitian explanatory. Penelitian

III. METODE PENELITIAN. jenis penelitian yang penulis gunakan adalah jenis penelitian explanatory. Penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah ditetapkan, maka jenis penelitian yang penulis gunakan adalah jenis penelitian explanatory.

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Mie Instan merupakan salah satu kategori produk makanan kering cepat saji dengan tingkat persaingan yang sangat ketat dan penetrasi produk yang hampir mendekati titik jenuh yaitu: (84%). Keadaan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR. i DAFTAR ISI. ii DAFTAR TABEL.. vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN x

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR. i DAFTAR ISI. ii DAFTAR TABEL.. vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN x 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber : a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN MASYARAKAT DALAM MEMILIH RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH SURABAYA

ANALISIS PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN MASYARAKAT DALAM MEMILIH RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH SURABAYA 147 ANALISIS PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN MASYARAKAT DALAM MEMILIH RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH SURABAYA THE EFFECT OF BRAND EQUITY ON PEOPLE SELECTION IN MUHAMMADIYAH SURABAYA HOSPITAL UTILIZATION

Lebih terperinci

VI. METODE PENELITIAN

VI. METODE PENELITIAN VI. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai ekuitas merek ini dilakukan di Kota Bogor. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) karena kota ini merupakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 23 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Untuk mengetahui jenis penilitian yang dilakukan, digunakan desain penelitian yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 32 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Jenis dan Metode Penelitian Penelitian adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih untuk mengidentifikasi suatu masalah atau fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pemilihan Subyek dan Obyek Penelitian Subyek penelitian yang dipilih oleh penulis adalah pelayanan yang telah dihasilkan oleh PT. Asahi Kemas Utama. Sedangkan obyek yang dipilih

Lebih terperinci

ANALISIS EKUITAS MEREK KECAP SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI BAURAN PEMASARAN DI KOTA TANGERANG (Studi Kasus: Kecap Merek ABC dan Bango)

ANALISIS EKUITAS MEREK KECAP SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI BAURAN PEMASARAN DI KOTA TANGERANG (Studi Kasus: Kecap Merek ABC dan Bango) ANALISIS EKUITAS MEREK KECAP SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI BAURAN PEMASARAN DI KOTA TANGERANG (Studi Kasus: Kecap Merek ABC dan Bango) DISUSUN OLEH: EFENDY A14104121 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil Perusahaan PT. Hutchison 3 Indonesia (H3I) adalah perusahaan penyedia jasa telekomunikasi yang berkembang pesat dan beroperasi dengan lisensi nasional

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Persaingan yang semakin ketat, membuat setiap perusahaan harus memiliki suatu keunggulan bersaing agar dapat bertahan dan memenangkan persaingan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang digunakan untuk mengetahui nilai variabel X yakni keunggulan asosiasi merek,

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuesioner Loyalitas Merek Processor Komputer Intel dan AMD. Petunjuk : Berilah tanda silang ( x ) pada jawaban yang anda pilih.

Lampiran 1 Kuesioner Loyalitas Merek Processor Komputer Intel dan AMD. Petunjuk : Berilah tanda silang ( x ) pada jawaban yang anda pilih. Lampiran 1 Kuesioner Loyalitas Merek Processor Komputer Intel dan AMD L 1-1 Petunjuk : Berilah tanda silang ( x ) pada jawaban yang anda pilih. Nama responden : Processor komputer merek apa yang anda gunakan

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Disain Penelitian Menurut Sugiyono (2004,p5) jenis-jenis penelitian dapat dikelompokkan menurut, tujuan, pendekatan, dan tingkat eksplanasi, dan analisis & jenis data. Penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS ATRIBUT ATRIBUT BRAND EQUITY PRODUK MINYAK PELUMAS MOTOR ENDURO 4T

ANALISIS ATRIBUT ATRIBUT BRAND EQUITY PRODUK MINYAK PELUMAS MOTOR ENDURO 4T ANALISIS ATRIBUT ATRIBUT BRAND EQUITY PRODUK MINYAK PELUMAS MOTOR ENDURO 4T (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Jember) SKRIPSI Diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi syarat Untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Industri jasa pada saat ini merupakan sektor ekonomi yang sangat besar dan tumbuh sangat pesat. Pertumbuhan tersebut selain diakibatkan oleh pertumbuhan jenis

Lebih terperinci