Sampel 50 ml. Larutan sampel
|
|
- Utami Sucianty Santoso
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Lampiran 1. Bagan Alir Penyiapan sampel Sampel 50 ml Dimasukkan ke dalam erlenmeyer 50 ml Ditambahkan,5 ml HNO 3 p.a Dipanaskan di atas hot plate hingga sampel tersisa ml Didinginkan Dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml,homogenkan Dicukupkan dengan akua demineralisata sampai garis tanda Disaring dengan kertas saring Whatmann No. 4 Dibuang ± 5 ml pertama untuk menjenuhkan kertas saring Larutan sampel Ditampung hasil saringan selanjutnya di dalam botol 48
2 Lampiran. Bagan Alir Pembuatan Larutan Sampel Kalsium Larutan Sampel Hasil Lampiran 3. Bagan alir Pembuatan Larutan Sampel Magnesium Larutan Sampel Dipipet 50 ml Diukur dengan Spektrofotometer Serapan Atom pada λ 4,7 nm Dipipet sebanyak 0 ml masukkan ke dalam labu tentukur 100 ml Dicukupkan dengan akua demineralisata sampai garis tanda 100 ml larutan Diukur dengan Spektrofotometer Serapan Atom pada λ 85, nm Hasil 49
3 Lampiran 4. Data Kalibrasi Kalsium dengan Spektrofotometer Serapan Atom, Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r) nsentrasi (µg/ml) (X) sorbansi (Y) No X Y XY X Y 1 0,0000-0, X ,0000 0,0350 0, X ,0000 0,0636 0, X ,0000 0,094 0, X ,0000 0,0148 0, X ,0000 0,1569 0, X 10-8 Ʃ 15 0,4744 1, X 10-8 X,5 Y 0, X Y / ( X ) / n ( 15) (0,4744) ( 15) / 6 XY n a X 1,785 / ,0317 Y a X + b b Y a X 0,07907 (0,03169)(,5) - 0,000 Makapersamaangarisregresinyaadalah: Y 0,0317X - 0,000 Lampiran 4. (lanjutan) r ( XY X Y / n X 1,785 ( X ) 15)( / n)( 0,4744 ) Y ( / 6 ( 15) / 6 0, ,4744 { 55 }{ ( ) / 6} 0,545 0,5465 0,9997 ( Y ) / n) 50
4 Lampiran 5. Data Kalibrasi Magnesium dengan Spektrofotometer Serapan Atom, Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r) nsentrasi (µg/ml) (X) sorbansi (Y) No X Y XY X Y 1 0,0000-0,0001 0, X ,000 0,0911 0,018 0, X ,4000 0,1688 0,0675 0, X ,6000 0,49 0,1495 0, X ,8000 0,384 0,67 0, X ,0000 0,417 0,417 1, X 10-8 Ʃ 3,0000 1,546 0,05740, X 10-8 X 0,5000 Y 0,091 X Y / n ( X ) / n ( 3,0000) ( 3,0000) / 6 XY a X 0,91518 (1,546) / 6,000 0, Y a X + b b Y a X 0,091 (0, )(0,5000) 0, Makapersamaangarisregresinyaadalah: Y 0,411X + 0,
5 Lampiran 5. (lanjutan) XY X Y / n r ( X 0,9` 1518 ( X )( 3,0000 / n)( )( 1,54 Y ) ( / 6 Y ) / n),000 3,0000 / 6 0, ,546 / 6 { ( ) } ( ) 0,8788 0, ,9997 { } 5
6 Lampiran 6. Perhitungan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Kalsium Persamaan Garis Regresi: Y 0,0317x 0,000 No Konsentrasi Absorbansi (Y - Yi) (X) Yi Y Yi (Y) X 10-8 µg/ml ,000 0, ,0315 0, ,063 0, ,0949-0, ,166-0, ,1583-0, Ʃ(Y N 6 Yi) 1811 ( ) SD Y Yi n 0, ,00178 Batas deteksi (LOD) 3 x 0, ,0317 0,1987 µg/ml 3 x SD slope Batas kuantitasi (LOQ) 10 x 0, ,0317 0,665 µg/ml 10 x SD slope 53
7 Lampiran 7. Perhitungan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Magnesium Persamaan Garis Regresi: Y 0,411x + 0,0035 Konsentra N Absorbans (Y - Yi) si (X) Yi Y Yi o i (Y) X 10-5 µg/ml ,0001 0,0036-0, ,0911 0,0858 0,0053, ,1688 0,1681 0,0007 0, ,49 0,053-0,0011 0, ,384 0,336-0,0043 1, ,417 0,4148 0,004 0,0576 N Ʃ(Y 6 Yi) 6,7730 SD ( Y Yi) n 0, , Batas deteksi (LOD) 3 x 0, ,411 0,0300 µg /ml 3 x SD slope Batas kuantitasi (LOQ) 10 x 0, ,411 0,1001 µg /ml 10 x SD slope 54
8 Lampiran 8. Hasil Analisis Kadar Kalsium dalam Sampel Air Minum PDAM Tirtanadi Musim Hujan 1. IPA(Instalasi Produksi Air Bersih) Sibolangit Sampel Volume Sampel (ml) Absorbansi (A) Konsentrasi (µg/ml) Kadar (µg/ml) ,1547 4,8864 9, ,1571 4,961 9, ,1567 4,9495 9, ,1565 4,943 9, ,1565 4,943 9, ,1569 4,9558 9,9116. IPA(Instalasi Produksi Air Bersih) Deli Tua Sampel Volume Sampel Absorbansi Konsentrasi Kadar (ml) (A) (µg/ml) (µg/ml) ,1499 4,7350 9, ,1347 4,555 8, ,1391 4,3943 8, ,1406 4,4416 8, ,143 4,4953 8, ,1430 4,5173 9, IPA(Instalasi Produksi Air Bersih) Sunggal Sampel Volume Sampel (ml) Absorbansi (A) Konsentrasi (µg/ml) Kadar (µg/ml) ,1173 3,7066 7, ,1167 3,6876 7, ,1167 3,6876 7, ,1179 3,755 7, ,1171 3,7003 7, ,117 3,7035 7,
9 Lampiran 9. Hasil Analisis Kadar Kalsium dalam Sampel Air Minum PDAM Tirtanadi Musim Kemarau 1. IPA(Instalasi Produksi Air Bersih) Sibolangit Sampel Volume Sampel (ml) Absorbansi (A) Konsentrasi (µg/ml) Kadar (µg/ml) ,1446 4,5678 9, ,1437 4,5394 9, ,149 4,514 9, ,1435 4,5331 9, ,1439 4,5457 9, ,1444 4,5615 9,130. IPA(Instalasi Produksi Air Bersih) Deli Tua Sampel Volume Sampel Absorbansi Konsentrasi Kadar (ml) (A) (µg/ml) (µg/ml) ,113 3,5489 7, ,1117 3,5300 7, ,1113 3,5173 7, ,1117 3,5300 7, ,1113 3,5173 7, ,1118 3,5331 7, IPA(Instalasi Produksi Air Bersih) Sunggal Sampel Volume Sampel Absorbansi Konsentrasi Kadar (ml) (A) (µg/ml) (µg/ml) ,0767,4069 4, ,0761,459 4, ,0766,47 4, ,0765,4195 4, ,0765,4195 4, ,0766,47 4,
10 Lampiran 10. Hasil Analisis Kadar Magnesium dalam Sampel Air Minum PDAM Tirtanadi Musim Hujan 1. IPA(Instalasi Produksi Air Bersih) Sibolangit Sampel Volume Sampel (ml) Absorbansi (A) Konsentrasi (µg/ml) Kadar (µg/ml) ,987 0,7176 7, ,990 0,7184 7, ,90 0,7014 7, ,954 0,7096 7, ,3001 0,710 7, ,940 0,706 7,060. IPA(Instalasi Produksi Air Bersih) Deli Tua Sampel Volume Sampel (ml) Absorbansi (A) Konsentrasi (µg/ml) Kadar (µg/ml) ,153 0,5148 5, ,53 0,5391 5, ,07 0,580 5, ,98 0,5501 5, ,95 0,5494 5, ,38 0,5355 5, IPA(Instalasi Produksi Air Bersih) Sunggal Sampel Volume Sampel (ml) Absorbansi (A) Konsentrasi (µg/ml) Kadar (µg/ml) ,1941 0,4633 4, ,1940 0,4630 4, ,1988 0,4747 4, ,195 0,4599 4, ,194 0,4591 4, ,1965 0,4691 4,
11 Lampiran 11. Hasil Analisis Kadar Magnesium dalam Sampel Air Minum PDAM Tirtanadi Musim Kemarau 1. IPA(Instalasi Produksi Air Bersih) Sibolangit Sampel Volume Sampel (ml) Absorbansi (A) Konsentrasi (µg/ml) Kadar (µg/ml) ,68 0,6303 6, ,676 0,640 6, ,670 0,6406 6, ,643 0,6340 6, ,649 0,6354 6, ,635 0,630 6,300. IPA(Instalasi Produksi Air Bersih) Deli Tua Sampel Volume Sampel Absorbansi Konsentrasi Kadar (ml) (A) (µg/ml) (µg/ml) ,1786 0,456 4, ,1780 0,441 4, ,1784 0,451 4, ,1775 0,49 4, ,1777 0,434 4, ,1770 0,417 4, IPA(Instalasi Produksi Air Bersih) Sunggal Sampel Volume Sampel Absorbansi Konsentrasi Kadar (ml) (A) (µg/ml) (µg/ml) ,1114 0,61, ,1105 0,600, ,1136 0,675, ,118 0,656, ,1113 0,619, ,1114 0,61,610 58
12 Lampiran 1. Contoh Perhitungan Kadar Kalsium dalam Air Minum PDAM Tirtanadi Musim Hujan dan Musim Kemarau Berat sampel yang digunakan 50 ml Absorbansi (Y) 0,1547 PersamaanRegresi: Y 0,0317X 0,000 X 0, ,000 4,8864 µg/ml 0,0317 Konsentrasi Kalsium 4,8864 µg/ml Kadar Logam (µg/ml) Konsentrasi (µg/ml) x Volume (ml) x Faktor pengenceran Volume 4,8864µg/mL x100ml x(1) 50ml 9,778µg/mL Sampel (ml) 59
13 Lampiran 13. Contoh Perhitungan Kadar Magnesium dalam Air Minum PDAM Tirtanadi Musim Hujan dan Musim Kemarau Berat sampel yang digunakan 50 ml Absorbansi (Y) 0,987 PersamaanRegresi: Y 0,411X + 0,0035 0,987-0,0035 X 0,7176µg/mL 0,411 Konsentrasi Tembaga 0,7176 µg/ml Kadar Logam (ng/ml) Konsentrasi (µg/ml) x Volume (ml) x Faktor pengenceran Volume 0,7176µg/mL x100ml x(5) 50mL 7,1760µg/mL Sampel (ml) 60
14 Lampiran 14. Perhitungan Statistika Kadar Kalsium dalam Air Minum PDAM Tirtanadi Musim Hujan dan Musim Kemarau 1.Sampel IPA(Instalasi Produksi Air Bersih) Sibolangit Musim Hujan No Kadar (µg/ml) (Xi) Xi- X (Xi- X ) 1 9,778-0,1073 0, ,94 0,0441 0, ,8990 0,0189 0, ,8864 0,0063 0, ,8864 0,0063 0, ,9116 0,0315 0, X 9,8801 Ʃ (Xi- X ) 0, SD ( Xi - X) n -1 0, ,0546 Pada interval kepercayaan 99% dengannilaiα 0.01, dk 5diperolehnilai t tabel α /, dk 4,031. Data diterima jika t hitung < t tabel. Xi X t hitung SD / n t hitung 1 t hitung t hitung 3-0,1073 4,8137 0,0546 / 6 0,0441 1,9784 0,0546 / 6 0,0189 0,0546 / 6 0,8479 0,0063 t hitung 4 0,0546 / 6 0,86 0,0063 t hitung 5 0,0546 / 6 0,86 0,0315 t hitung 6 0,0546 / 6 1,413 Dari hasil perhitungan di atas didapat bahwa t hitung data ke 1> t tabel, maka perhitungan diulangi dengan cara yang sama tanpa mengikutsertakan data ke-1. 61
15 Lampiran 14. (lanjutan) No Kadar (µg/ml) (Xi) Xi- X (Xi- X ) 1 9,94 0,07 0, ,8990-0,005 0, ,8864-0,0151 0, ,8864-0,0151 0, ,9116 0,0101 0, Σ 59,804 X 9,9015 0, SD ( Xi - X) n -1 0, ,0164 Pada taraf kepercayaan 99% dengan nilai α 0,01, dk 4 diperoleh nilai t tabel α /, dk 4,6041. Data diterima jika t hitung < t tabel. Xi X t hitung SD / n 0,07 t hitung 1 3,0950 0,0164 / 5 0,005 t hitung 0,3409 0,0164 / 5-0,0151 t hitung 3,0588 0,0164 / 5-0,0151 t hitung 4,0588 0,0164 / 5 0,0101 t hitung 5 1,3770 0,0164 / 5 Dari hasil perhitungan diatas didapat semua t hitung < t tabel, maka semua data tersebut diterima. Kadar kalsium dalam air PDAM Tirtanadi Sibolangit pada Musim Hujan: µ X ± (t (α/, dk) x SD / n ) 9,9015 ± ( 4,6041x 0,0164 / 5) Lampiran 14. (lanjutan) 6
16 (9,9015± 0,0338)µg/mL.Sampel IPA(Instalasi Produksi Air Bersih) Deli Tua Musim Hujan No Kadar (µg/ml) (Xi) Xi- X (Xi- X ) 1 9,4700 0,537 0, ,5110-0,4353 0, ,7886-0,1577 0, ,883-0,0631 0, ,9906 0,0443 0, ,0346 0,0883 0, Σ 53,6780 X 8,9463 Ʃ (Xi- X ) 0, ( Xi - X) SD n -1 0, ,3170 Pada interval kepercayaan 99% dengannilaiα 0.01, dk 5diperolehnilai t tabel α /, dk 4,031. Data diterima jika t hitung < t tabel. t hitung Xi X SD / n 0,537 t hitung 1 0,3170 / 6 4,0467-0,4353 t hitung 0,3170 / 6 3,3636-0,1577 t hitung 3 0,3170 / 6 1,184 t hitung 4 t hitung 5-0,0631 0,3170 / 6 0,0443 0,3170 / 6 0,4876 0,343 Lampiran 14. (lanjutan) 63
17 0,0883 t hitung 6 0,683 0,3170 / 6 Dari hasil perhitungan di atas didapat bahwa t hitung data ke-1 > t tabel, maka perhitungan diulangi dengan cara yang sama tanpa mengikutsertakan data ke-1. No Kadar (µg/ml) (Xi) Xi- X (Xi- X ) 1 8,5110-0,3306 0, ,7886-0,0530 0, ,883 0,0416 0, ,9906 0,1490 0, ,0346 0,1930 0, Σ 44,08 X 8,8416 0, SD ( Xi - X) n -1 0, ,081 Pada taraf kepercayaan 99% dengan nilai α 0,01, dk 4 diperoleh nilai t tabel α /, dk 4,6041. Data diterima jika t hitung < t tabel. Xi X t hitung SD / n t hitung 1-0,3306 3,553 0,081/ 5-0,0530 t hitung 0,5695 0,081/ 5 0,0416 t hitung 3 0,081/ 5 0,4469 0,1490 t hitung 4 0,081/ 5 1,6010 Lampiran 14. (lanjutan) 64
18 0,1930 t hitung 5,0738 0,081/ 5 Dari hasil perhitungan diatas didapat semua t hitung < t tabel, maka semua data tersebut diterima. Kadar kalsium dalam air PDAM Tirtanadi Deli Tua pada Musim Hujan: µ X ± (t (α/, dk) x SD / n ) 8,8416 ± ( 4,6041x 0,081 / 5) (8,8416± 0,485)µg/mL 3.Sampel IPA(Instalasi Produksi Air Bersih) Sunggal Musim Hujan No Kadar (µg/ml) (Xi) Xi- X (Xi- X ) 1 7,413 0,0095 0, ,375-0,085 0, ,375-0,085 0, ,4510 0,0473 0, ,4006-0,0031 0, ,4070 0,0033 0, Σ 44,4 X 7,4037 Ʃ (Xi- X ) 0, ( Xi - X) SD n -1 0, ,08 Pada interval kepercayaan 99% dengannilaiα 0.01, dk 5diperolehnilai t tabel α /, dk 4,031. Data diterima jika t hitung < t tabel. t hitung t hitung 1 t hitung t hitung 3 Xi X SD / n 0,0095 0,08 / 6-0,085 0,08 / 6-0,085 0,08 / 6 0,85,4755,4755 Lampiran 14. (lanjutan) 65
19 t hitung 4 t hitung 5 0,0473 0,08 / - 0,0031 0,08 / 6 6 4,1085 0,693 0,0033 t hitung 6 0,866 0,08 / 6 Dari hasil perhitungan di atas didapat semua t hitung < t tabel, maka semua data tersebut diterima. Kadar kalsium dalam air PDAM Tirtanadi Sunggal pada Musim Hujan: µ X ± (t (α/, dk) x SD / n ) 7,4037 ± ( 4,031x 0,08 / 6) (7,4037± 0,0461)µg/mL 4..Sampel IPA(Instalasi Produksi Air Bersih) Sibolangit Musim Kemarau No Kadar (µg/ml) (Xi) Xi- X (Xi- X ) 1 9,1356 0,0484 0, ,0788-0,0084 0, ,084-0,0588 0, ,066-0,010 0, ,0914 0,004 0, ,130 0,0358 0, Σ 54,534 X 9,087 Ʃ (Xi- X ) 0, ( Xi - X) SD n -1 0, ,0390 Pada interval kepercayaan 99% dengannilaiα 0.01, dk 5diperolehnilai t tabel α /, dk 4,031. Data diterima jika t hitung < t tabel. t hitung t hitung 1 Xi X SD / n 0,0484 3,0398 0,0390 / 6 Lampiran 14. (lanjutan) 66
20 t hitung t hitung 3 t hitung 4 t hitung 5-0,0084 0,0390 / - 0,0588 0,0390 / - 0,010 0,0390 / 0,004 0,0390 / ,576 3,6931 1,3189 0,638 0,0358 t hitung 6,485 0,0390 / 6 Dari hasil perhitungan di atas didapat semua t hitung < t tabel, maka semua data tersebut diterima. Kadar kalsium dalam air PDAM Tirtanadi Sibolangit pada Musim Kemarau: µ X ± (t (α/, dk) x SD / n ) 9,087 ± ( 4,031x 0,0390 / 5) (9,087± 0,064)µg/mL 5..Sampel IPA(Instalasi Produksi Air Bersih) Deli Tua Musim Kemarau No Kadar (µg/ml) (Xi) Xi- X (Xi- X ) 1 7,0978 0,0389 0, ,0600 0,0011 0, ,0346-0,043 0, ,0600 0,0011 0, ,0346-0,043 0, ,066 0,0073 0, Σ 4,353 X 7,0589 Ʃ (Xi- X ) 0, ( Xi - X) SD n -1 0, ,034 Pada interval kepercayaan 99% dengannilaiα 0.01, dk 5diperolehnilai t tabel α /, dk 4,031. Lampiran 14. (lanjutan) 67
21 Data diterima jika t hitung < t tabel. Xi X t hitung SD / n 0,0389 t hitung 1 4,070 0,034 / 6 0,0011 t hitung 0,1151 0,034 / 6 0,043 t hitung 3,5437 0,034 / 6 0,0011 t hitung 4 0,1151 0,034 / 6 0,043 t hitung 5,5437 0,034 / 6 0,0073 t hitung 6 0,7641 0,034 / 6 Dari hasil perhitungan di atas didapat bahwa t hitung data ke-1 > t tabel, maka perhitungan diulangi dengan cara yang sama tanpa mengikutsertakan data ke-1. No Kadar (µg/ml) (Xi) Xi- X (Xi- X ) 1 7,0600 0,0089 0, ,0346-0,0165 0, ,0600 0,0089 0, ,0346-0,0165 0, ,066 0,0151 0, Σ 35,554 X 7,0511 0, ( Xi - X) SD n -1 0, ,015 Pada taraf kepercayaan 99% dengan nilai α 0,01, dk 4 diperoleh nilai t tabel α /, dk 4,6041. Data diterima jika t hitung < t tabel. Lampiran 14. (lanjutan) 68
22 t hitung t hitung 1 t hitung t hitung 3 t hitung 4 Xi X SD / n 0,0089 0,015 / - 0,0165 0,015 / 0,0089 0,015 / - 0,0165 0,015 / ,3093,473 1,3093,473 0,0151 t hitung 5,13 0,015 / 5 Dari hasil perhitungan diatas didapat semua t hitung < t tabel, maka semua data tersebut diterima. Kadar kalsium dalam air PDAM Tirtanadi Deli Tua pada Musim Kemarau: µ X ± (t (α/, dk) x SD / n ) 7,0511 ± ( 4,6041x 0,015 / 5) (7,0511± 0,0313)µg/mL 6.Sampel IPA(Instalasi Produksi Air Bersih) Sunggal Musim Kemarau No Kadar (µg/ml) (Xi) Xi- X (Xi- X ) 1,610-0,0110 0, ,6000-0,030 0, ,6750 0,0430 0, ,6560 0,040 0, ,6190-0,0130 0, ,610-0,0110 0, Σ 15,790 Ʃ (Xi- X X,630 ) 0, ( Xi - X) SD n -1 0, ,078 Lampiran 14. (lanjutan) 69
23 Pada interval kepercayaan 99% dengannilaiα 0.01, dk 5diperolehnilai t tabel α /, dk 4,031. Data diterima jika t hitung < t tabel. t hitung Xi X SD / n t hitung 1 0,0110 0,078 / 6 0,969 t hitung 0,030 0,078 / 6,8195 t hitung 3 0,0430 0,078 / 6 3,7888 t hitung 4 0,040 0,078 / 6,1147 t hitung 5 0,0130 0,078 / 6 1,1454 t hitung 6 0,0110 0,078 / 6 0,969 Dari hasil perhitungan diatas didapat semua t hitung < t tabel, maka semua data tersebut diterima. Kadar kalsium dalam air PDAM Tirtanadi Sunggal pada Musim Kemarau: µ X ± (t (α/, dk) x SD / n ),630 ± ( 4,031x 0,078 / 5) (,630± 0,0458)µg/mL Lampiran 15. Perhitungan Statistika Kadar Magnesium dalam Air Minum PDAM Tirtanadi Musim Hujan dan Musim Kemarau 70
24 1..Sampel IPA(Instalasi Produksi Air Bersih) Sibolangit Musim Hujan No Kadar (µg/ml) (Xi) Xi- X (Xi- X ) 1 7,1760 0,053 0, ,1840 0,0603 0, ,0140-0,1097 0, ,0960-0,077 0, ,100 0,0863 0, ,060-0,0617 0, Σ 4,74 X 7,137 Ʃ (Xi- X ) 0, ( Xi - X) SD n -1 0, ,0770 Pada interval kepercayaan 99% dengannilaiα 0.01, dk 5diperolehnilai t tabel α /, dk 4,031. Data diterima jika t hitung < t tabel. t hitung Xi X SD / n 0,053 t hitung 1 1,6637 0,0770 / 6 0,0603 t hitung 1,918 0,0770 / 6 0,1097 t hitung 3 0,0770 / 6 3,4897 0,077 t hitung 4 0,0770 / 6 0,8811 0,0863 t hitung 5 0,0770 / 6,7453 0,0617 t hitung 6 0,0770 / 6 1,968 Lampiran 15. (lanjutan) 71
25 Dari hasil perhitungan diatas didapat semua t hitung < t tabel, maka semua data tersebut diterima. Kadar kalsium dalam air PDAM Tirtanadi Sibolangit pada Musim Hujan: µ X ± (t (α/, dk) x SD / n ) 7,137 ± ( 4,031x 0,0770 / 6) (7,137± 0,167)µg/mL.Sampel IPA(Instalasi Produksi Air Bersih) Deli Tua Musim Hujan No Kadar (µg/ml) (Xi) Xi- X (Xi- X ) 1 5,1480-0,135 0, ,3910 0,095 0, ,800-0,0815 0, ,5010 0,1395 0, ,4940 0,135 0, ,3550-0,0065 0, Σ 3,1690 X 5,3615 Ʃ (Xi- X ) 0, ( Xi - X) SD n -1 0, ,1344 Pada interval kepercayaan 99% dengannilaiα 0.01, dk 5diperolehnilai t tabel α /, dk 4,031. Data diterima jika t hitung < t tabel. Xi X t hitung SD / n 0,135 t hitung 1 3,8911 0,1344 / 6 0,095 t hitung 0,5376 0,1344 / 6 0,0815 t hitung 3 1,4854 0,1344 / 6 Lampiran 15. (lanjutan) 7
26 t hitung 4 t hitung 5 t hitung 6 0,1395 0,1344 / 6 0,135 0,1344 / 6 0,0065 0,1344 / 6,544,4149 0,1185 Dari hasil perhitungan diatas didapat semua t hitung < t tabel, maka semua data tersebut diterima. Kadar Magnesium dalam air PDAM Tirtanadi Deli Tua pada Musim Hujan: µ X ± (t (α/, dk) x SD / n ) 5,3615 ± ( 4,031x 0,1344 / 6) (5,3615± 0,1)µg/mL 3.Sampel IPA(Instalasi Produksi Air Bersih) Sunggal Musim Hujan No Kadar (µg/ml) (Xi) Xi- X (Xi- X ) 1 4,6330-0,0155 0, ,6300-0,0185 0, ,7470 0,0985 0, ,5990-0,0495 0, ,5910-0,0575 0, ,6910 0,0415 0,00175 Σ 7,8910 X 4,6485 Ʃ (Xi- X ) 0, ( Xi - X) SD n -1 0, ,0596 Pada interval kepercayaan 99% dengannilaiα 0.01, dk 5diperolehnilai t tabel α /, dk 4,031. Data diterima jika t hitung < t tabel. t hitung Xi X SD / n Lampiran 15. (lanjutan) 73
27 t hitung 1 t hitung t hitung 3 t hitung 4 t hitung 5 t hitung 6-0,0155 0,0596 / - 0,0185 0,0596 / 0,0985 0,0596 / - 0,0495 0,0596 / - 0,0575 0,0596 / 0,0415 0,0596 / ,6370 0,7603 4,048,0344,363 1,7056 Dari hasil perhitungan di atas didapat bahwa t hitung data ke-3 > t tabel, maka perhitungan diulangi dengan cara yang sama tanpa mengikutsertakan data ke-3. No Kadar (µg/ml) (Xi) Xi- X (Xi- X ) 1 4,6330 0,004 0, ,6300 0,001 0, ,5990-0,098 0, ,5910-0,0378 0, ,6910 0,06 0, Σ 3,144 X 4,688 0, SD ( Xi - X) n -1 0, ,0394 Pada taraf kepercayaan 99% dengan nilai α 0,01, dk 4 diperoleh nilai t tabel α /, dk 4,6041. Data diterima jika t hitung < t tabel. Lampiran 15. (lanjutan) 74
28 Xi X t hitung SD / n 0,004 t hitung 1 0,384 0,0394 / 5 0,001 t hitung 0,0681 0,0394 / 5-0,098 t hitung 3 1,691 0,0394 / 5-0,0378 t hitung 4,145 0,0394 / 5 0,06 t hitung 5 3,5300 0,0394 / 5 Dari hasil perhitungan diatas didapat semua t hitung < t tabel, maka semua data tersebut diterima. Kadar Magnesium dalam air PDAM Tirtanadi Sunggal pada Musim Hujan: µ X ± (t (α/, dk) x SD / n ) 4,688 ± ( 4,6041x 0,0394 / 5) (4,688± 0,0811)µg/mL 4.Sampel IPA(Instalasi Produksi Air Bersih) Sibolangit Musim Kemarau No Kadar (µg/ml) (Xi) Xi- X (Xi- X ) 1 6,3030-0,0540 0, ,400 0,068 0, ,4060 0,0488 0, ,3400-0,017 0, ,3540-0,003 0, ,300-0,037 0, Σ 38,1430 X 6,357 Ʃ (Xi- X ) 0, SD ( Xi - X) n -1 Lampiran 15. (lanjutan) 75
29 0, ,0468 Pada interval kepercayaan 99% dengannilaiα 0.01, dk 5diperolehnilai t tabel α /, dk 4,031. Data diterima jika t hitung < t tabel. Xi X t hitung SD / n t hitung 1-0,054,8368 0,0468 / 6 0,0638 t hitung 3,869 0,0468 / 6 0,0488 t hitung 3 0,0468 / 6,554-0,017 t hitung 4 0,0468 / 6 0,900 t hitung 5 t hitung 6-0,003 0,0468 / 6-0,037 0,0468 / 6 0,1675 1,9470 Dari hasil perhitungan diatas didapat semua t hitung < t tabel, maka semua data tersebut diterima. Kadar Magnesium dalam air PDAM Tirtanadi Sibolangit pada Musim Kemarau: µ X ± (t (α/, dk) x SD / n ) 6,357 ± ( 4,031x 0,0468 / 6) (6,357± 0,0770)µg/mL Lampiran 15. (lanjutan) 5.Sampel IPA(Instalasi Produksi Air Bersih) Deli Tua Musim Kemarau 76
30 No Kadar (µg/ml) (Xi) Xi- X (Xi- X ) 1 4,560 0,0180 0, ,410 0,0030 0, ,510 0,0130 0, ,90-0,0090 0, ,340-0,0040 0, ,170-0,010 0, Σ 5,480 X 4,380 Ʃ ) 0, (Xi- X ( Xi - X) SD n -1 0, ,0144 Pada interval kepercayaan 99% dengannilaiα 0.01, dk 5diperolehnilai t tabel α /, dk 4,031. Data diterima jika t hitung < t tabel. t hitung Xi X SD / n 0,0180 t hitung 1 3,0619 0,0144 / 6 0,0030 t hitung 0,5103 0,0144 / 6 t hitung 3 t hitung 4 t hitung 5 t hitung 6 0,0130 0,0144 / 6 0,0090 0,0144 / 6 0,0040 0,0144 / 6 0,010 0,0144 / 6,113 1,5309 0,6804 3,57 Dari hasil perhitungan diatas didapat semua t hitung < t tabel, maka semua data tersebut diterima. Lampiran 15. (lanjutan) 77
31 Kadar Magnesium dalam air PDAM Tirtanadi Deli Tua pada Musim Kemarau: µ X ± (t (α/, dk) x SD / n ) 4,380 ± ( 4,031x 0,0144 / 6) (4,380± 0,037)µg/mL 6.Sampel IPA(Instalasi Produksi Air Bersih) Sunggal Musim Kemarau No Kadar (µg/ml) (Xi) Xi- X (Xi- X ) 1,610-0,0110 0, ,6000-0,030 0, ,6750 0,0430 0, ,6560 0,040 0, ,6190-0,0130 0, ,610-0,0110 0, Σ 15,790 X,630 Ʃ (Xi- X ) 0, ( Xi - X) SD n -1 0, ,078 Pada interval kepercayaan 99% dengannilaiα 0.01, dk 5diperolehnilai t tabel α /, dk 4,031. Data diterima jika t hitung < t tabel. Xi X t hitung SD / n - 0,0110 t hitung 1 0,078 / 6 0,969 0,030 t hitung 0,078 / 6,8195 0,0430 t hitung 3 0,078 / 6 3,7888 0,040 t hitung 4 0,078 / 6,1147 Lampiran 15. (lanjutan) 78
32 t hitung 5 t hitung 6-0,0130 0,078 / 6-0,0110 0,078 / 6 1,1454 0,969 Dari hasil perhitungan diatas didapat semua t hitung < t tabel, maka semua data tersebut diterima. Kadar Magnesium dalam air PDAM Tirtanadi Sunggal pada Musim Kemarau: µ X ± (t (α/, dk) x SD / n ),630 ± ( 4,031x 0,078 / 6) (,630± 0,0458)µg/mL Lampiran 16. Hasil Analisis Kadar Kalsium Setelah Penambahan Larutan Baku pada Sampel Air Minum PDAM Tirtanidi Sunggal Musim Kemarau 79
33 Sampel Volume Sampel (ml) Absorbansi (A) Konsentrasi (µg/ml) Kadar (µg/ml) Persen Perolehan Kembali (%) ,1383 4,3691 8,738 97,35% 50 0,143 4,4953 8, ,66% ,140 4,490 8, ,34% ,145 4,5016 9, ,98% ,1444 4,5615 9, ,97% ,143 4,536 9, ,08% Ʃ ,38% X 50 10,90% Lampiran 17. Hasil Analisis Kadar Magnesium Setelah Penambahan Larutan Baku pada Sampel Air Minum PDAM Tirtanidi Sunggal Musim Kemarau 80
34 Sampel Volume Sampel (ml) Absorbansi (A) Konsentrasi (µg/ml) Kadar (µg/ml) Persen Perolehan Kembali ,784 0,6685 6, ,3% 50 0,798 0,6719 6, ,17% ,753 0,6607 6, ,37% ,766 0,6641 6, ,% ,740 0,6578 6, ,65% ,763 0,6634 6, ,05% Ʃ ,78% X ,30% Lampiran 18. Contoh Perhitungan Uji Perolehan Kembali Kadar Kalsium dalam Air Minum PDAM Tirtanadi Persamaanregresi :Y 0,0317 X 0,000 81
35 0, ,000 X 4,3691µg/mL 0,0317 Konsentrasi setelah ditambahkan larutan baku 4,3691 µg/ml Konsentrasi(µg/mL) C F volume (ml) x Faktor pengenceran Volume sampel 4, mL x 1 50mL 8,738µg/mL Kadar sampel setelah ditambah larutan baku (C F ) 8,738 µg/ml Kadar rata-rata sampelsebelumditambahlarutanbaku (C A ) 4,8441 µg/ml Volume sampel rata-rata uji recovery 50 ml Kadar larutan standar yang ditambahkan (C * A) C * A Konsentrasi logam yang ditambahkan ml yang ditambahkan Volume sampel rata - rata 1000µg/mL x 0, ml 50 ml 4,0 µg/ml Maka % Perolehan Kembali Kalsium CCCC CCCC CC AA X 100 % x 100% 97,35% Lampiran 19. Contoh Perhitungan Uji Perolehan Kembali Kadar Magnesium dalam Air Minum PDAM Tirtanadi Persamaanregresi :Y 0,411X + 0,0035 8
36 0,784 0,0035 X 0,6685µg/mL 0,411 Konsentrasi setelah ditambahkan larutan baku 0,6685 µg/ml Konsentrasi(µg/ ml) C F volume (ml) x Faktor pengenceran Volume sampel 0,6685 ng/ml 50 ml 100 ml x 5 6,6850 µg/ml Kadar sampel setelah ditambah larutan baku (C F ) 6,6850 µg/ml Kadar rata-rata sampelsebelumditambahlarutanbaku (C A ),630 µg/ml Volume sampel rata-rata uji recovery 50 ml Kadar larutan standar yang ditambahkan (C * A) C * A Konsentrasi logam yang ditambahkan Volume sampel rata 1000µg/mL x 0, ml 50 ml 4,0µg/mL - rata Maka % Perolehan Kembali Magnesium CCCC CCCC ( 6,6850,630)ng / ml x 100% 4µg / ml 101,3% ml yang ditambahkan CC AA X 100 % Lampiran 0.Perhitungan Simpangan Baku Relatif (RSD) Kadar Kalsium dalam Air Minum PDAM Tirtanadi No % Perolehan Kembali (Xi) (Xi- X ) (Xi- X ) 83
37 SD 1 97,35-5,55 30, ,66 0,76 0, ,34 -,56 6, ,98 1,08 1, ,97 4,07 16, ,08,18 4,754 Ʃ 617,38 60,4175 X 10,90 % ( Xi - X) n -1 60, ,4761 SD RSD x _ 100% X 3,4761 x 100% 10,90 0,03 % Lampiran 1.Perhitungan Simpangan Baku Relatif (RSD) Kadar Magnesium dalam Air Minum PDAM Tirtanadi No % Perolehan Kembali (Xi) (Xi- X ) (Xi- X ) 1 101,3 1,0 1,
38 10,17 1,87 3, ,37-0,93 0, , -0,08 0, ,65-1,65, ,05-0,5 0,065 Ʃ 601,78 8,1936 X 100,30 % SD ( Xi - X) n -1 8, ,801 SD RSD x _ 100% X 1,801 x 100% 100,30 1,8 % Lampiran. Pengujian Beda Nilai Rata-Rata Kadar Kalsium pada Musim Hujan dan Musim Kemarau No Musim Hujan Musim Kemarau 1 Xi 7,4037 Xi 4,
39 Si 0,08 Si 0,0053 Dilakukan uji F dengan taraf kepercayaan 99 % untuk mengetahui apakah variasi kedua populasi sama (σ1 σ) atau berbeda (σ1 σ). Ho : σ1 σ H1 : σ1 σ - Nilai kritis F yang diperoleh dari tabel (F 0,01/ (5,5)) adalah 14,94 Daerah kritis penolakan : hanya jika F o 14,94 Fo SS 1 SS 0,08 0,0053 7, Dari hasil ini menunjukkan bahwa Ho ditolak dan H1 diterima sehingga disimpulkan bahwa σ1 σ. Simpangan bakunya adalah S P ( n 1 1) S n ( n + n 1) S (6 1)0,08 + (6 1 1)0, ,194 - Dari hasil ini menunjukkan bahwa Ho diterima dan Hi ditolak sehingga disimpulkan bahwa σ 1 sama dengan σ. - Ho : µ 1 µ Hi : µ 1 µ - Denggan menggunakan taraf kepercayaan 99 % dengan nilai α 1% t 0,01/ ± 3,1693 untuk df
40 - Daerah kritis penerimaan : -3,1693 t o 3, Daerah kritis penolakan : t 0 < 3,1693 dan t o > 3, Fo melewati nilai kritis maka dilanjutkan dengan Pengujian Statistik untuk t dengan rumus : t o S ( X X ) 1 1 n 1 + S n ( 7,4037 4,8391) 0, , ,9315 Karena t 0 18,9315> 3,1693 maka hipotesis ditolak. Berarti terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata kadar kalsium pada musim hujan dengan musim kemarau. Lampiran 3. Pengujian Beda Nilai Rata-Rata Kadar Magnesium pada Musim Hujan dan Musim Kemarau No Musim Hujan Musim Kemarau 87
41 1 Xi 4,688 Xi,630 Si 0,0394 Si 0,078 Dilakukan uji F dengan taraf kepercayaan 99 % untuk mengetahui apakah variasi kedua populasi sama (σ1 σ) atau berbeda (σ1 σ). Ho : σ1 σ H1 : σ1 σ - Nilai kritis F yang diperoleh dari tabel (F 0,01/ (4,5)) adalah 15,56 Daerah kritis penolakan : hanya jika F o 15,56 Fo SS 1 SS 0,0394 0,078, Dari hasil ini menunjukkan bahwa Ho diterima dan H1 ditolak sehingga disimpulkan bahwa σ1 σ. Simpangan bakunya adalah S P ( n 1 1) S n ( n + n 1) S (5 1)0, (6 1)0, , Dari hasil ini menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Hi diterima sehingga disimpulkan bahwa σ 1 tidak sama dengan σ. - Ho : µ 1 µ Hi : µ 1 µ 88
42 - Denggan menggunakan taraf kepercayaan 99 % dengan nilai α 1% t 0,01/ ± 3,498 untuk df Daerah kritis penerimaan : -3,498 t o 3,498 - Daerah kritis penolakan : t 0 < 3,498 dan t o > 3,498 s ( X X ) 1 1 n n 4,688,630 ( ) 0, ,7307 Karena t 0 98,7307 > 3,498 maka hipotesis ditolak. Berarti terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata kadar magnesium pada musim hujan dengan musim kemarau. Lampiran 4. Tabel Distribusi t 89
43 Lampiran 5. Tabel distribusi f 90
44 Lampiran 6. Lokasi Pengambilan Sampel 91
45 Gambar 1. IPA (Instalasi Produksi Air Bersih) Sibolangit Gambar. IPA (Instalasi Produksi Air Bersih)Sunggal Gambar 3. IPA (Instalasi Produksi Air Bersih) Deli Tua 9
46 Air PDAM Tirtanadi Musim Hujan Sibolangit Sunggal D.Tua Gambar 4. Sampel air minum PDAM Tirtanadi musim hujan Air PDAM Tirtanadi Musim Kemarau Sibolangit Sunggal D.Tua Gambar 5. Sampel air minum PDAM Tirtanadi musim kemarau 93
47 Lampiran 7. Hasil Analisis Kualitatif Kalsium dan Magnesium Kalsium Sulfat Gambar 5. Uji kristal kalsium dengan asam sulfat pekat Akuabides + larutan kuning titan 0,1 % Endapan merah terang Gambar 6. Uji magnesium dengan larutan kuning titan 0,1 % b/v + NaOH 94
48 Lampiran 8. Alat Spektrofotometer Serapan Atom Hitachi Z
Lampiran 1. Lokasi Pengambilan Sampel. Mata air yang terletak di Gunung Sitember. Tempat penampungan air minum sebelum dialirkan ke masyarakat
Lampiran 1. Lokasi Pengambilan Sampel Mata air yang terletak di Gunung Sitember Tempat penampungan air minum sebelum dialirkan ke masyarakat 48 Air minum yang dialirkan menggunakan pipa besi Lokasi pengambilan
Lebih terperinciLampiran 1. Gambar Air Mineral dalam Kemasan dan Air Minum Isi Ulang. Gambar 4. Air Mineral dalam Kemasan. Gambar 5. Air Minum Isi Ulang
Lampiran 1. Gambar Air Mineral dalam Kemasan dan Air Minum Isi Ulang Gambar 4. Air Mineral dalam Kemasan Gambar 5. Air Minum Isi Ulang Lampiran. Hasil Analisis Kualitatif Kalsium, Magnesium dan Timbal
Lebih terperinciGambar 2. Daun Tempuyung
Lampiran 1. Gambar Sampel. Gambar 1. Tanaman Daun Tempuyung Gambar. Daun Tempuyung 41 Lampiran 1. (Lanjutan) Gambar 3 Kapsul Ekstrak Tempuyung Gambar 4. Kemasan Kapsul 4 Lampiran 1. (Lanjutan) Gambar 5.
Lebih terperinciLampiran 1. Gambar Sampel Kubis Hijau (Brassica oleracea L.)
Lampiran 1. Gambar Sampel Kubis Hijau (Brassica oleracea L.) 93 Lampiran. Identifikasi Tumbuhan 94 Lampiran 3. Bagan Alir Proses Pembuatan Larutan Sampel Sampel Kubis Hijau (Brassica oleracea L.) sebanyak
Lebih terperinciKentang (Solanum tuberosum L.)
Gambar 1. Kentang (Solanum tuberosum L.) Kentang (Solanum tuberosum L.) Gambar. Tanaman Kentang Tanaman Kentang Gambar 3. Hasil Analisis Kualitatif Timbal dan Kadmium Kadmium Timbal Hasil Analisa Kualitatif
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar Sampel. Gambar 1. Cacing Tanah Megascolex sp. Gambar 2. Cacing Tanah Fridericia sp. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Lampiran 1. Gambar Sampel Gambar 1. Cacing Tanah Megascolex sp. Gambar 2. Cacing Tanah Fridericia sp. Lampiran 2. Hasil Analisis Kualitatif Mineral Fosfor Gambar 3. Hasil Analisis Kualitatif dengan
Lebih terperinciLampiran 1. Gambar Lokasi Pengambilan Sampel
Lampiran 1. Gambar Lokasi Pengambilan Gambar 1. Gambar Depot Air Minum Isi Ulang Gambar.Gambar Depot Air Minum Isi Ulang Teknik Reverse Osmosis Gambar 3. Gambar air minum reverse osmosis dalam kemasan
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Identifikasi Sampel
Lampiran 1. Hasil Identifikasi Sampel 50 Lampiran 2. Sampel yang digunakan Gambar 2. Daun Kumis Kucing Segar Gambar 3. Jamu Daun Kumis Kucing 51 Lampiran 3. Bagan Alir Proses Destruksi Kering Daun Kumis
Lebih terperinciLampiran 1. Perhitungan Bobot Jenis Sampel. 1. Kalibrasi Piknometer. Piknometer Kosong = 15,302 g. Piknometer berisi Aquadest Panas.
Lampiran 1. Perhitungan Bobot Jenis Sampel 1. Kalibrasi Piknometer Piknometer Kosong = 15,30 g Piknometer berisi Aquadest Panas NO Aquadest Panas 1 5,330 5,37 3 5,38 4 5,35 5 5,39 6 5,3 Jumlah Rata-rata
Lebih terperinciDitimbang 25 gram Ditambahkan HNO 3 65% b/v sebanyak 25 ml Didiamkan selama 24 jam. Didinginkan
Lampiran 1. Flowsheet Destruksi Basah Sampel yang telah dihomogenkan Ditimbang 5 gram Ditambahkan HNO 3 65% b/v sebanyak 5 ml Didiamkan selama 4 jam Sampel + HNO 3 (p) Larutan Sampel Hasil Dipanaskan di
Lebih terperinciBAB II METODE PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara pada bulan Januari-April 2015
BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Tempat danwaktupenelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi pada bulan Januari-April 2015 2.2Bahan-bahan 2.2.1 Sampel Sampel yang digunakan
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Identifikasi Cibet
Lampiran 1. Hasil Identifikasi Cibet Lampiran. Gambar Cibet (Orthetrum sp.) dan Capung (Orthetrum Sabina) sp.) (Orthetrum sabina) Capung Lampiran 3. Data Pembakuan Larutan NaOH 0,1 N Rumus normalitas larutan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif Fakultas Farmasi dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi Medan pada bulan
Lebih terperinciGambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar).
Lampiran 1. Gambar Sampel dan Lokasi Pengambilan Sampel Gambar 1. Sampel Brokoli Gambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar). 45 Lampiran
Lebih terperinciGambar sekam padi setelah dihaluskan
Lampiran 1. Gambar sekam padi Gambar sekam padi Gambar sekam padi setelah dihaluskan Lampiran. Adsorben sekam padi yang diabukan pada suhu suhu 500 0 C selama 5 jam dan 15 jam Gambar Sekam Padi Setelah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif.
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penyiapan sampel dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif Fakultas Farmasi
Lebih terperinciLampiran 1. Kurva Absorbansi Maksimum Kalsium
Lampiran 1. Kurva Absorbansi Maksimum Kalsium Lampiran. Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r) dari Data Kalibrasi Kalsium No. Konsentrasi (mcg/ml) (X) Absorbansi (Y) XY X Y 1.
Lebih terperinciLampiran 1. Gambar Krim yang Mengandung Hidrokortison Asetat dan Kloramfenikol
Lampiran 1. Gambar Krim yang Mengandung Hidrokortison Asetat dan Kloramfenikol Gambar 1. Gambar krim yang Mengandung Hidrokortison Asetat dan Kloramfenikol 48 Lampiran 2. Komposisi krim merek X Contoh
Lebih terperinciLampiran 1. Sampel Pulna Forte Tablet
Lampiran 1. Sampel Pulna Forte Tablet 50 Lampiran 2. Komposisi Tablet Pulna Forte Daftar Spesifikasi Sampel 1. Pulna Forte No. Reg : DKL 0319609209A1 ExpireDate :Agustus 2017 Komposisi : Ethambutol HCL...
Lebih terperinciLampiran 1. Perhitungan Pembuatan Larutan Natrium Tetraboraks 500 ppm. Untuk pembuatan larutan natrium tetraboraks 500 ppm (LIB I)
Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Larutan Natrium Tetraboraks 500 ppm Untuk pembuatan larutan natrium tetraboraks 500 ppm (LIB I) 500 ppm 500 mcg/ml Berat Natrium tetraboraks yang ditimbang 500 mcg / ml
Lebih terperinciLampiran 1. Krim Klorfeson dan Chloramfecort-H
Lampiran 1. Krim Klorfeson dan Chloramfecort-H Gambar 1 Krim merek Klorfeson Gambar 2 Krim merek Chloramfecort-H 48 Lampiran 2. Komposisi krim Klorfeson dan Chloramfecort-H Daftar Spesifikasi krim 1. Klorfeson
Lebih terperinciLampiran 1. Daftar Spesifikasi Sediaan tablet Celestamin, Ocuson, dan Polacel : DKL A1. Expire Date : September 2015
Lampiran 1. Daftar Spesifikasi Sediaan tablet Celestamin, Ocuson, dan Polacel 1. Celestamin (Schering-plough) No. Reg : DKL 9106604510A1 Expire Date : September 2015 Komposisi : Betametason... 0,25 mg
Lebih terperinciLampiran 1. Data Penentuan Operating Time Senyawa Kompleks Fosfor Molibdat pada λ = 708 nm
Lampiran 1. Data Penentuan Operating Time Senyawa Kompleks Fosfor Molibdat pada λ = 708 nm No Menit ke- Absorbansi 1 4 0,430 5 0,431 3 6 0,433 4 7 0,434 5 8 0,435 6 9 0,436 7 10 0,437 8 11 0,438 9 1 0,439
Lebih terperinciLampiran 1. Sampel Neo Antidorin Kapsul. Gambar 1. Kotak Kemasan Sampel Neo Antidorin Kapsul. Gambar 2. Sampel Neo Antidorin Kapsul
Lampiran 1. Sampel Neo Antidorin Kapsul Gambar 1. Kotak Kemasan Sampel Neo Antidorin Kapsul Gambar 2. Sampel Neo Antidorin Kapsul 43 Lampiran 2. Komposisi Neo Antidorin Kapsul Setiap kapsul mengandung:
Lebih terperinciLampiran 1. Data Bilangan Gelombang Spektrum IR Pseudoefedrin HCl BPFI
Lampiran 1. Data Bilangan Gelombang Spektrum IR Pseudoefedrin HCl BPFI Lampiran. Data Bilangan Gelombang Spektrum IR Triprolidin HCl BPFI Lampiran 3. Kurva Serapan Penentuan Panjang Gelombang Analisis
Lebih terperinciSpektrum serapan derivat kedua deksklorfeniramin 20 mcg/ml
Lampiran 1. Spektrum Serapan Penentuan Panjang Gelombang Analisis Spektrum serapan derivat kedua deksametason 5 mcg/ml Spektrum serapan derivat kedua deksklorfeniramin 20 mcg/ml 45 Lampiran 1. (lanjutan)
Lebih terperinciLampiran 1. Gambar Sampel. Gambar 1. Produk bubur bayi yang dijadikan sampel. Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Gambar Sampel Gambar 1. Produk bubur bayi yang dijadikan sampel 35 Lampiran. Hasil Analisis Kualitatif Mineral Kalsium dan Besi Gambar. Gambar Kristal Kalsium Sulfat (Perbesaran 10x10) Gambar
Lebih terperinciLampiran 1. Data kalibrasi kalsium dengan Spektrofotometer Serapan Atom. dan Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r).
Lampiran 1. Data kalibrasi kalsium dengan Spektrofotometer Serapan Atom dan Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r). NO Konsentrasi (mcg/ml) Absorbansi 1 0,0000 0,0013 2 1,0000 0,0688
Lebih terperinciLampiran 1. Gambar Sampel Sayur Sawi
Lampiran 1. Gambar Sampel Sayur Sawi Gambar 6. Sayur Sawi yang dijadikan Sampel Lampiran 2. Perhitungan Penetapan Kadar Air Metode Gravimetri a. Penetapan Bobot Tetap Cawan Kosong Dengan pernyataan bobot
Lebih terperinciPerbandingan fase gerak metanol-air (50:50)
Lampiran 1. Kromatogram Penyuntikan Kloramfenikol Baku untuk Menentukan Perbandingan Fase Gerak yang Optimum Perbandingan fase gerak metanol-air (40:60) Perbandingan fase gerak metanol-air (50:50) Perbandingan
Lebih terperinciLampiran 1. Perhitungan Konsentrasi Pengukuran. Konsentrasi untuk pengukuran panjang gelombang digunakan 12 µg/ml
Lampiran 1. Perhitungan Konsentrasi Pengukuran Diketahui: Nilai Absorptivitas spesifik (A 1 1 = 351b) λ= 276 nm Tebal sel (b) = 1 cm A = A 1 1 x b x c c = c = c = 0,001237 g/100ml c = 12,37 µg/ml Konsentrasi
Lebih terperinciLampiran 1. Perhitungan Pembuatan Pelarut HCl 0,1 N
Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Pelarut HCl 0,1 N HCl pekat = 37% ~ 12 N V 1 x N 1 = V 2 x N 2 V 1 x 12 N = 1000 ml x 0,1 N V 1 = 1000 ml x 0,1 N 12 N = 8,3 ml = 8,5 ml Lampiran 2. Bagan Alir Prosedur
Lebih terperincimassa = 2,296 gram Volume = gram BE Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Pereaksi ml Natrium Fosfat 28 mm massa 1 M = massa 0,028 =
Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Pereaksi 1. 500 ml Natrium Fosfat 28 mm M massa 1 x Mr V(liter) 0,028 massa 1 x 164 0, 5 massa 2,296 gram 2. 500 ml Amonium Molibdat 4 mm M massa 1 x Mr V(liter) massa
Lebih terperincia = r = Y = 0,3538 X =2 Y = a X + b Lampiran 1. Perhitungan Persamaan Regresi Besi No. X Y XY X 2 Y 2 0,0 0,00 0,0000 0,0000 0,000 0,0992 0,5670 0,315
Lampiran 1. Perhitungan Persamaan Regresi Besi No. X Y XY X Y 1. 0,0 0,000 0,0000 0,00 0,0000. 1,8 0,315 0,5670 3,4 0,099 3.,1 0,369 0,7749 4,41 0,136 4.,4 0,46 1,04 5,76 0,1815 5.,7 0,478 1,906 7,9 0,85
Lebih terperinciLampiran 1. Perhitungan Pembakuan Natrium Hidroksida 1 N. No. Berat K-Biftalat (mg) Volume NaOH (ml) , ,14 3.
Lampiran 1. Perhitungan Pembakuan Natrium Hidroksida 1 N. No. Berat K-Biftalat (mg) Volume NaOH (ml) 1. 1000 5,1. 1003 5,14 3. 101 5, Normalitas NaOH Berat Kalium Biftalat (mg) Volume NaOH (ml) Berat Ekivalen
Lebih terperinciLampiran 1. Data Pengukuran Waktu Kerja Larutan Kuning Metanil
Lampiran 1. Data Pengukuran Waktu Kerja Larutan Kuning Metanil No. Menit ke- Serapan (A) 1 10 0,432 2 11 0,432 3 12 0,433 4 13 0,432 5 14 0,433 6 15 0,432 7 16 0,433 8 17 0,435 9 18 0,435 10 19 0,435 11
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU
BAB III METODE PENELITIAN 2.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU pada bulan Februari 2012 April 2012. 2.2 Alat dan Bahan 2.2.1 Alat-alat Alat-alat
Lebih terperinciGambar 2. Sampel B Sirup Kering
Lampiran 1. Gambar Sampel A dan B Sirup Kering 1. Sampel A 2. Sampel B Gambar 1. Sampel A Sirup Kering Gambar 2. Sampel B Sirup Kering 53 Lampiran 2. Komposisi Sirup Kering Claneksi dan Clavamox DaftarSpesifikasiSampel
Lebih terperinciLampiran 1. Perhitungan Pembuatan Larutan Baku Profenofos. Konsentrasi 1665,5 mcg/ml sebagai Larutan Baku I (LB1)
Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Larutan Baku Profenofos Kadar baku Profenofos = 98,% Berat Profenofos yang ditimbang = 4,4 mg Volume larutan = 5 ml Konsentrasi Profenofos 98,% = 4,4mg 98, 6 10 mcg =
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian Tanaman Sayuran (BALITSA), jalan Tangkuban Perahu No. 157 Lembang, Bandung. 3.2.
Lebih terperinciLampiran 1. Gambar Sediaan Tablet
Lampiran 1. Gambar Sediaan Tablet Gambar 1.TabletPritacort Lampiran 2. Komposisi Tablet Pritacort Daftar spesifikasi sampel Nama sampel : Pritacort No. Reg : DKL9730904510A1 Tanggal Kadaluarsa : Mei 2017
Lebih terperinciJarak yang digerakkan oleh pelarut dari titik asal = 17 cm = 0,9235 = 0,9058 = 0,8529. Harga Rf untuk sampel VIII + baku pembanding = = 0,8588
Lampiran 1. Contoh Perhitungan Harga Rf Harga Rf = jarak yang digerakkan oleh senyawa dari titik asal jarak yang digerakkan oleh pelarut dari titik asal Jarak yang digerakkan oleh pelarut dari titik asal
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. - Spektrofotometri Serapan Atom AA-6300 Shimadzu. - Alat-alat gelas pyrex. - Pipet volume pyrex. - Hot Plate Fisons
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat-alat - Spektrofotometri Serapan Atom AA-6300 Shimadzu - Alat-alat gelas pyrex - Pipet volume pyrex - Hot Plate Fisons - Oven Fisher - Botol akuades - Corong - Spatula
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. USU, Lembaga Penelitian Fakultas MIPA USU, dan PT. AIRA Chemical Laboratories.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dilaboratorium Kimia Bahan Makanan Fakultas Farmasi USU, Lembaga Penelitian Fakultas MIPA USU, dan PT. AIRA Chemical Laboratories. 3.1 Alat-alat Alat-alat
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di
30 III. METODOLOGI PERCOBAAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di Laboratorium Kimia Analitik dan Instrumentasi Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan
Lebih terperinciLampiran 1. Perhitungan Pembakuan NaOH 0,1 N Data Larutan Baku NaOH
Lampiran 1. Perhitungan Pembakuan NaOH 0,1 N Data Larutan Baku NaOH No. Berat K.Biftalat Titrasi yang diperoleh 1. 0,501 5,5. 0,500 5,1 3. 0,500 5,3 Perhitungan: Normalitas NaOH = G. K. Biftalat 0,04 ml
Lebih terperinciLampiran 1. Sampel yang Digunakan. Gambar 4. Ikan Sembilang (Paraplotosus albilabris). Gambar 5. Ikan Kepala Batu (Pranesus duodecimalis)
Lampiran 1. Sampel yang Digunakan Gambar. Ikan Sembilang (Paraplotosus albilabris). Gambar 5. Ikan Kepala Batu (Pranesus duodecimalis) Lampiran.Bagan Alir Proses Destruksi Basah. Sampel yang sudah dihaluskan
Lebih terperinciPerbandingan fase gerak Larutan kalium dihidrogen posfat 0,05 M-metanol (60:40) dengan laju alir 1 ml/menit
Lampiran 1. Kromatogram Penyuntikan Deksklorfeniramin maleat Baku untuk Mencari Perbandingan Fase Gerak larutan kalium dihidrogen posfat 0,05 M - Metanol yang Optimal untuk Analisis. A Perbandingan fase
Lebih terperinciPENENTUAN PERSAMAAN GARIS REGRESI DARI KURVA LARUTAN STANDAR Cu. Tabel 7. Perhitungan mencari persamaan garis regresi larutan standar Cu
LAMPIRAN LAMPIRAN 1 PENENTUAN PERSAMAAN GARIS REGRESI DARI KURVA LARUTAN STANDAR Cu Tabel 7. Perhitungan mencari persamaan garis regresi larutan standar Cu No X Y X 2 Y 2 XY 1 0,05 0,0009 0,0025 0,00000081
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011,
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011, pengambilan sampel dilakukan di Sungai Way Kuala Bandar Lampung,
Lebih terperinciLampiran 1. Data Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Plumbum (Pb)
Lampiran 1. Data Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Plumbum (Pb) No. 1.. 3. 4.. 6. Konsentrasi (mcg/l) 0 0 100 00 300 400 Absorbansi (A) 0,007 0,171 0,94 0,1 0,7369 0,9317 Lampiran. Contoh Perhitungan
Lebih terperinciLampiran 1. Penentuan Persamaan Garis Regresi. Penentuan Persamaan Garis Regresi dari Larutan Standar Nikel
Lampiran 1 Penentuan Persamaan Garis Regresi 1. Penentuan Persamaan Garis Regresi dari Larutan Standar Nikel Tabel 10. Perhitungan persamaan garis regresi standar Ni No. X (ppm Y (abs X2 Y2 (X 10-4 XY
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Alat 3.1.1. Bahan Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah larutan asam klorida pekat 37% (Merck KG aa), akuadestilata, sampel hand body lotion, standar
Lebih terperinciBAB 3 METODE DAN BAHAN PENELITIAN
39 BAB 3 METODE DAN BAHAN PENELITIAN 3.1. Alat-alat dan bahan 3.1.1. Alat-alat yang digunakan - Spektrofotometri Serapan Atom AA-6300 Shimadzu - Lampu hallow katoda - PH indikator universal - Alat-alat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Metodologi Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi
BAB III METODE PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitianeksperimental. Dalam hal ini 3 sampel kecap akan diuji kualitatif untuk mengetahui kandungan
Lebih terperinciLampiran 1. Gambar alat KCKT dan syringe 100 µl
Lampiran 1. Gambar alat KCKT dan syringe 100 µl Gambar 10. Alat KCKT (Shimadzu) Gambar 11. Syringe 100 µl (SGE) Lampiran 2. Gambar Sonifikator (Branson 1510) dan Penyaring Gambar. 12. Sonifikator (Branson
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengembangan metode dapat dilakukan dalam semua tahapan ataupun
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Pengembangan Metode Pengembangan metode dapat dilakukan dalam semua tahapan ataupun hanya salah satu tahapan saja. Pengembangan metode dilakukan karena metode
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian Tanaman Sayuran (BALITSA), jalan Tangkuban Perahu No. 157 Lembang, Bandung. 3.2 Alat
Lebih terperinciNo Nama RT Area k Asym N (USP)
Lampiran 1. Hasil kromatogram Penyuntikan Propranolol HCl Baku untuk Mencari Perbandingan Fase Gerak Metanol-Air dan Laju Alir yang Optimal untuk Analisis. 1 Propranolol HCl 3.1 24823 359.7 2.32* 1410*
Lebih terperincin = n = 6 n = Jumlah sampel yang diteliti
Lampiran 1. Contoh Perhitung Pengambilan Sampel Rumus yang digunakan : Keterangan: n = N + 1 n = 21 + 1 n = 5,6 n = 6 n = Jumlah sampel yang diteliti N = Jumlah populasi 38 Lampiran 2. Daftar Spesifikasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan pada Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi pada bulan Februari sampai Mei tahun 2012. 3.2 Alat-alat Alat alat yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya kandungan logam Timbal pada kerupuk rambak dengan menggunakan alat Spektrofotometer serapan atom Perkin Elmer 5100 PC. A.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Alat dan Bahan 1. Alat Spektrofotometer UV-visibel (Genesys 10), cawan conway dengan penutupnya, pipet ukur, termometer, neraca analitik elektrik C-200D (Inaba Susakusho),
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan Januari 2013. Proses penyemaian, penanaman, dan pemaparan dilakukan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014
33 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Alat 3.1.1. Bahan Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah asam klorida pekat 37% (Merck KG, aa), sampel krim, metil paraben pa (Brataco), dan propil paraben
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di
34 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciLampiran. Dapar fosfat ph. Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Kromatogram penyuntikan larutan Naa Siklamat ph dapar fosfat yang optimum pada analisis untuk mencari Dapar fosfat ph 4,5 dengan perbandingan fase gerak dapar fosfat : methanol (70:30) dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. formula menggunakan HPLC Hitachi D-7000 dilaksanakan di Laboratorium
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian validasi metode dan penentuan cemaran melamin dalam susu formula menggunakan HPLC Hitachi D-7000 dilaksanakan di Laboratorium Kimia Instrumen
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Analisis Universitas Muhammadiyah Purwokerto selama 4 bulan. Penelitian dilaksanakan dari bulan Maret
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Linieritas metode analisis kalsium dalam tanah dengan AAS ditentukan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Penentuan Linieritas Linieritas metode analisis kalsium dalam tanah dengan AAS ditentukan dengan cara membuat kurva hubungan antara absorbansi pada sumbu y dan konsentrasi
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober
23 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011 di Laboratorium Kimia Analitik, Laboratorium Kimia Organik
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Instrumen Jurusan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September
33 III. METODOLOGI PERCOBAAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September 2013 di Laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1. Alat alat yang digunakan ; a. Spektrofotometri Serapan Atom ( SSA ), Type Buck Scientific seri 205 b. Lampu katoda Zn dan Cu c. Lampu katoda Fe dan
Lebih terperinciPENETAPAN KADAR KALSIUM, KALIUM, DAN MAGNESIUM PADA AIR TEBU MERAH DAN AIR TEBU HIJAU SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM SKRIPSI
PENETAPAN KADAR KALSIUM, KALIUM, DAN MAGNESIUM PADA AIR TEBU MERAH DAN AIR TEBU HIJAU SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM SKRIPSI OLEH: NOVEN PRISSILIA NIM 091501064 PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI FAKULTAS
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Riset Kimia Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Setiabudhi No. 229, Bandung. 3.2 Alat dan Bahan 3.2.1
Lebih terperinciLampiran. Lampiran I. Rancangan Percobaan. Laaitan standar formaldehid. Sampel 2 macam. Persiapan sampel dengan. Penentuan Panjang gelombang optimum
Lampiran Lampiran I. Rancangan Percobaan Sampel 2 macam Laaitan standar formaldehid Persiapan sampel dengan berbagai variasi suhu (50,6O,7O,8O,9O,dan 100 V Penentuan waktu kestabilan warna y V Penentuan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium riset dan laboratorium kimia instrumen Jurusan Kimia, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia
44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan Agustus 2011 di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
32 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Oktober sampai Desember 2013 bertempat di Laboratorium Biomassa Terpadu Jurusan Kimia FMIPA Universitas Lampung.
Lebih terperinciLampiran 1.Sertifikat Bahan Baku Pembanding. Lampiran 2. Sampel yang digunakan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lampiran 1.Sertifikat Bahan Baku Pembanding Lampiran 2. Sampel yang digunakan Lampiran 2 Gambar 2: Mangga Arumanis Gambar 3: Mangga Golek Gambar 4: Mangga Shrimp Lampiran 3. Flowsheet Buah Mangga Filtrat
Lebih terperinciUdara ambien Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda dekstruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom
Standar Nasional Indonesia Udara ambien Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda dekstruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom ICS 13.040.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar
Lebih terperinciSNI Standar Nasional Indonesia
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 16: Cara uji kadmium (Cd) dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i
Lebih terperinciPHARMACY, Vol.08 No. 03 Desember 2011 ISSN
ANALISIS CEMARAN TEMBAGA DALAM AIR SUMUR INDUSTRI PELAPISAN EMAS DI KOTA TEGAL DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM Listiowati, Wiranti Sri Rahayu, Pri Iswati Utami Fakultas Farmasi Universitas
Lebih terperinciLampiran 2. Sertifikat Bahan Baku Pembanding
Lampiran 2. Sertifikat Bahan Baku Pembanding Lampiran 3. Sampel yang digunakan Nanas yang masih utuh Nanas yang sudah dibuang kulitnya Lampiran 4. Flowsheet Nanas Kota Medan Dibersihkan dari kulitnya Ditimbang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2011
36 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2011 di Laboratorium Kimia Analitik, Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1 Data kalibrasi piroksikam dalam medium lambung ph 1,2. NO C (mcg/ml) =X A (nm) = Y X.Y X 2 Y 2
LAMPIRAN Lampiran 1 Data kalibrasi piroksikam dalam medium lambung ph 1,2 NO C (mcg/ml) =X A (nm) = Y X.Y X 2 Y 2 1 3,0000 0,226 0,678 9,0000 0,051076 2 4,2000 0,312 1,310 17,64 0,0973 3 5,4000 0,395 2,133
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
30 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan Agustus 2011 di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. ultraviolet secara adisi standar menggunakan teknik ekstraksi MSPD dalam. penetapan residu tetrasiklin dalam daging ayam pedaging.
III. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif yang mengarah pada pengembangan metode dengan tujuan mengembangkan spektrofotometri ultraviolet secara adisi standar
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan Teknis Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Lebih terperinciPHARMACY, Vol.08 No. 03 Desember 2011 ISSN
ANALISIS MERKURI DALAM SEDIAAN KOSMETIK BODY LOTION MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM Agung Dimas Jatmiko, Tjiptasurasa, Wiranti Sri Rahayu Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Puwokerto,
Lebih terperinciAir dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) dengan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)-nyala
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) dengan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)-nyala ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN
BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN Validasi merupakan proses penilaian terhadap parameter analitik tertentu, berdasarkan percobaan laboratorium untuk membuktikan bahwa metode tersebut memenuhi syarat sesuai
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel diambil di tempat sampah yang berbeda, yaitu Megascolex sp. yang
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengambilan Sampel Sampel diambil di tempat sampah yang berbeda, yaitu Megascolex sp. yang hidup di tumpukan sampah basah, diambil di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA)
Lebih terperinciLampiran 1. Gambar Sampel Buah Petai Padi dan Buah Petai Papan
Lampran 1. Gambar Sampel Buah Peta Pad dan Buah Peta Papan a. Gambar Buah Peta Pad b. Gambar Buah Peta Papan Lampran. Flowsheet Destruks Kerng Buah Peta Buah Peta Dblender Sampel yang telah dhaluskan Dtmbang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. telah tercemar logam merkuri oleh limbah pertambangan emas tradisional.
30 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di desa Hulawa kecamatan Buntulia Kabupaten Pohuwato. Dengan hasil observasi bahwa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Jenis Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen (experiment research) (Notoatmodjo, 2002).
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3. Bahan baku dengan mutu pro analisis yang berasal dari Merck (kloroform,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. BAHAN 1. Standar DHA murni (Sigma-Aldrich) 2. Standar DHA oil (Tama Biochemical Co., Ltd.) 3. Bahan baku dengan mutu pro analisis yang berasal dari Merck (kloroform, metanol,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel dalam penelitian ini diambil di Instalasi PDAM dan di rumah
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Sampel dalam penelitian ini diambil di Instalasi PDAM dan di rumah pelanggan PDAM di Kota Gorontalo, sedangkan untuk pemeriksaan cemaran logam
Lebih terperinci