Lampiran 1. Gambar Sampel. Gambar 1. Produk bubur bayi yang dijadikan sampel. Universitas Sumatera Utara
|
|
- Hendra Pranata
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Lampiran 1. Gambar Sampel Gambar 1. Produk bubur bayi yang dijadikan sampel 35
2 Lampiran. Hasil Analisis Kualitatif Mineral Kalsium dan Besi Gambar. Gambar Kristal Kalsium Sulfat (Perbesaran 10x10) Gambar 3. Hasil Analisis Kualitatif dengan Larutan Kalium Heksasianoferat (II) 36
3 Gambar 4. Hasil Analisis Kualitatif dengan Larutan Amonium Tiosianat 37
4 Lampiran 3. Bagan Alir Proses Destruksi Kering Sampel (Bubur Bayi) Dihomogenkan dengan lumpang Sampel yang telah dihomogenkan Abu Ditimbang seksama sebanyak 10 gram di atas krus porselen Diarangkan di atas hot plate Diabukan dalam tanur dengan temperatur awal 100 o C dan perlahan-lahan temperatur dinaikkan menjadi 500 o C dengan interval 5 o C setiap 5 menit. Dilakukan selama 48 jam dan dibiarkan hingga dingin pada desikator 38
5 Lampiran 4. Bagan Alir Proses Pembuatan Larutan Sampel Abu hasil destruksi Filtrat Larutan sampel Dilarutkan dalam 0 ml HNO 3 5 N Dipindahkan ke dalam labu tentukur 100 ml Dibilas krus porselen sebanyak tiga kali dengan aquabidest. Dicukupkan dengan aquabidest hingga garis tanda Disaring dengan kertas saring Whatman No.4 Dibuang 5 ml untuk menjenuhkan kertas saring Dimasukkan ke dalam botol Dilakukan analisis kualitatif Dilakukan analisis kuantitatif dengan Spektrofotometer Serapan atom pada λ 4,7 nm untuk kalsium dan λ 48,3 nm untuk besi. Hasil 39
6 Lampiran 5. Data Kalibrasi Kalsium dengan Spektrofotometer Serapan Atom, Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r). No. Konsentrasi (μg/ml) (X) Absorbansi (Y) 1. 0,00 0, ,00 0, ,00 0, ,00 0, ,00 0, ,00 0, ,00 0,1695 No. X Y XY X Y 1. 0,00 0,0000 0,0000 0,0000 0, ,00 0,0375 0,0375 1,0000 0, ,00 0,0671 0,134 4,0000 0, ,00 0,0945 0,835 9,0000 0, ,00 0,1188 0,475 16,0000 0, ,00 0,148 0,714 5,0000 0, , ,017 36,0000 0, ,00 X 3,00 0,630 Y 0, , ,0000 0, a XY X Y / n X X /, ,0000 0, Y a X + b b Y a X ( ) n ( 1,00)( 0,630) ( 1,00) / 7 / 7 0, (0,075857)(3,00) 0, Maka persamaan garis regresinya adalah: Y 0, X + 0, XY X Y / n r ( X X ) / n)( Y ( Y ) / n,6614 ( 1,00)( 0,630) 91,00 ( 1,00) / 7 0, / 7 { }{ ( 0,630) / 7} 0,7708 0, ( ) 0,997 40
7 Lampiran 6. Data Kalibrasi Besi dengan Spektrofotometer Serapan Atom, Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r). No. Konsentrasi (μg/ml) (X) Absorbansi (Y) 1. 0,00-0,000. 0,50 0, ,00 0, ,50 0,034 5.,00 0, ,50 0,0559 No. X Y XY X Y 1. 0,00-0,000 0,0000 0,00 0, ,50 0,0116 0,0058 0,5 0, ,00 0,035 0,035 1,00 0, ,50 0,034 0,0513,5 0, ,00 0,0439 0,0878 4,00 0, ,50 0,0559 0, ,5 0, ,50 X 1,5 XY a X 0, ,75 0, Y a X + b 0,1689 Y 0,0815 X Y / n ( X ) / n ( 7,50)( 0,1689) ( 7,50) / 6 / 6 0, ,75 0, b Y a X 0,0815 (0,017714)(1,5) 0, Maka persamaan garis regresinya adalah: Y 0, X + 0, r ( XY X Y / n X X ) / n)( Y ( 0,30815 ( 7,50)( 0,1689) 13,75 ( 7,50) / 6 0, Y ) / n / 6 { }{ ( 0,1689) / 6} 0, , ( ) 0,
8 Lampiran 7. Hasil Analisis Kadar Kalsium dan Besi dalam Sampel A. Promina 1. Hasil Analisis Kalsium Sampel Berat Sampel (g) Absorbansi (A) Konsentrasi (μg/ml) Kadar (mg/100 g) 1 10,000 0,0995 3,34 78,3 10,13 0,0988 3,3 73, ,05 0,1003 3,37 80,1 4 10,074 0,0994 3,34 76, ,043 0,1043 3,5 9, ,001 0,0970 3,5 70,795. Hasil Analisis Besi Sampel Berat Sampel (g) Absorbansi (A) Konsentrasi (μg/ml) Kadar (mg/100 g) 1 10,000 0,0156 0,69 1,75 10,13 0,016 0,7 1, ,05 0,0155 0,68 1, ,074 0,0167 0,73 1, ,043 0,0174 0,77 1, ,001 0,0177 0,78 1,949 B. Sun 1. Hasil Analisis Kalsium Sampel Berat Sampel (g) Absorbansi (A) Konsentrasi (μg/ml) Kadar (mg/100 g) 1 10,03 0,090 3,07 55,007 10,014 0,0916 3,06 54, ,04 0,0933 3,1 59, ,013 0,0938 3,14 61, ,05 0,0931 3,11 58, ,001 0,0960 3, 68,96. Hasil Analisis Besi Sampel Berat Sampel (g) Absorbansi (A) Konsentrasi (μg/ml) Kadar (mg/100 g) 1 10,03 0,0119 0,5 1,96 10,014 0,017 0,55 1, ,04 0,0130 0,57 1,4 4 10,013 0,019 0,57 1, ,05 0,013 0,54 1, ,001 0,011 0,53 1,35 4
9 C. Goodmil 1. Hasil Analisis Kalsium Sampel Berat Sampel (g) Absorbansi (A) Konsentrasi (μg/ml) Kadar (mg/100 g) 1 10,015 0,17 4,35 361,943 10,03 0,163 4,3 359, ,095 0,1384 4,75 39, ,019 0,131 4,0 349,3 5 10,097 0,115 4,15 34, ,005 0,14 4,4 353,143. Hasil Analisis Besi Sampel Berat Sampel (g) Absorbansi (A) Konsentrasi (μg/ml) Kadar (mg/100 g) 1 10,015 0,096 1,3 3,95 10,03 0,0303 1,35 3, ,095 0,09 1,30 3, ,019 0,098 1,33 3, ,097 0,09 1,30 3, ,005 0,096 1,3 3,98 D. Cerelac 1. Hasil Analisis Kalsium Sampel Berat Sampel (g) Absorbansi (A) Konsentrasi (μg/ml) Kadar (mg/100 g) 1 10,019 0,13 4,53 376,769 10,019 0,1339 4,59 381, ,000 0,134 4,54 378, ,08 0,130 4,53 374, ,004 0,136 4,55 378, ,003 0,1380 4,75 395,699. Hasil Analisis Besi Sampel Berat Sampel (g) Absorbansi (A) Konsentrasi (μg/ml) Kadar (mg/100 g) 1 10,019 0,0319 1,4 3,543 10,019 0,037 1,46 3, ,000 0,031 1,39 3, ,08 0,03 1,44 3, ,004 0,0304 1,35 3, ,003 0,0314 1,40 3,498 43
10 Lampiran 8. Contoh Perhitungan Kadar Kalsium dan Besi dalam Sampel 1. Contoh Perhitungan Kadar Kalsium Berat sampel yang ditimbang 10,000 gram Absorbansi (Y) 0,0995 Persamaan Regresi:Y 0,075857X X 0,0995 0, ,34 0, Konsentrasi Kalsium 3,34 μg/ml Konsentrasi(µ g / ml) Kadar Kalsium (μg/g) volume (ml) Berat sampel 3,34µ g / ml 100 ml x 83,33 10,000 g 783, μg/g 78,3 mg/100 g x Faktor pengenceran. Contoh Perhitungan Kadar Besi Berat sampel yang ditimbang 10,000 gram Absorbansi (Y) 0,0156 Persamaan Regresi:Y 0, X + 0, ,0156 0, X 0,69 0, Konsentrasi Besi 0,69 μg/ml Kadar Besi (μg/g) Konsentrasi(µ g / ml) volume (ml) Berat sampel 0,69µ g / ml 100 ml x,5 10,000 g x Faktor pengenceran 17,5 μg/g 1,75 mg/100 g 44
11 Lampiran 9. Perhitungan Statistik Kadar Kalsium Dalam Sampel 1. Promina No. X (Kadar (mg/100 g)) X- X (X- X ) 1 78,3-0,157 0, ,94-5,185 6, ,1 1,643, ,78 -,01 4, ,066 13, , ,795-7,684 59, X 1670,877 X 78,479 (X X) 78, Dari 6 data yang diperoleh, data ke-5 adalah yang paling menyimpang sehingga diuji dengan uji Q. 9,066-80,1 Q 0,5615 9,066-70,795 Nilai Q yang diperoleh tidak melebihi nilai Q 0,95 yaitu 0,61 sehingga semua data diterima. s ( Xi - X) n -1 78, , Rata-rata kadar kalsium dengan selang kepercayaan 95% dengan nilai α 0,05, n 6, dk n-1 5, dari tabel distribusi t diperoleh nilai t tabel,5706: μ X ± ((t ½ α, dk. s)/ n) μ 78,479 mg/100 g ± ((, ,4579)/ 6) mg/100 g μ (78,479 ± 7,87) mg/100 g 45
12 . Sun No. X (Kadar (mg/100 g)) X- X (X- X ) 1 55,007-4,515 0, ,633-4,889 3, ,367-0,155 0, ,316 1,794 3, ,510-1,01 1, ,96 8,774 76, X 1557,19 X 59,5 (X X ) 15,5377 Dari 6 data yang diperoleh, data ke-6 adalah yang paling menyimpang sehingga diuji dengan uji Q. 68,96-61,316 Q 0, ,96-54,633 Nilai Q yang diperoleh tidak melebihi nilai Q 0,95 yaitu 0,61 sehingga semua data diterima. s ( Xi - X) n -1 15,5377 5, Rata-rata kadar kalsium dengan selang kepercayaan 95% dengan nilai α 0,05, n 6, dk 5, dari tabel distribusi t diperoleh nilai t tabel,5706: μ X ± ((t ½ α, dk. s)/ n) μ 59,5 mg/100 g ± ((, , 0107 )/ 6) mg/100 g μ (59,5 ± 5,58) mg/100 g 46
13 3. Goodmil No. X (Kadar (mg/100 g)) X- X (X- X ) 1 361,943,5 5, ,159-0,534 0, ,093 3,4 1049, ,3-10, , ,497-17,196 95, ,143-6,55 4,905 X 158,157 X 359,693 (X X ) 1501,7013 Dari 6 data yang diperoleh, data ke-3 adalah yang paling menyimpang sehingga diuji dengan uji Q. 39, ,943 Q 0, ,093-34,497 Nilai Q yang diperoleh tidak melebihi nilai Q 0,95 yaitu 0,61 sehingga semua data diterima. s ( Xi - X) n , , Rata-rata kadar kalsium dengan selang kepercayaan 95% dengan nilai α 0,05, n 6, dk 5, dari tabel distribusi t diperoleh nilai t tabel,5706: μ X ± ((t ½ α, dk. s)/ n) μ 359,693 mg/100 g ± ((, ,378)/ 6) mg/100 g μ (359,693 ± 18,185) mg/100 g 47
14 4. Cerelac No. X (Kadar (mg/100 g)) X- X (X- X ) 1 376,769-4,4 17, ,759 0,766 0, ,318 -,675 7, ,415-6,578 43, ,999-1,994 3, ,699 14,706 16,66436 X 85,959 X 380,993 (X X ) 89, Dari 6 data yang diperoleh, data ke-6 adalah yang paling menyimpang sehingga diuji dengan uji Q. 395, ,759 Q 0, , ,415 Nilai Q yang diperoleh melebihi nilai Q 0,95 yaitu 0,61 sehingga data tersebut ditolak sehingga diuji kembali dengan tidak mengikutsertakan data ke enam. No. X (Kadar (mg/100 g)) X- X (X- X ) 1 376,769-1,83 1, ,759 3,707 13, ,318 0,66 0, ,415-3,637 13, ,999 0,947 0, X 1890,6 X 378,05 (X X ) 9,5837 Dari 5 data yang diperoleh, data ke- adalah yang paling menyimpang sehingga diuji dengan uji Q. 381, ,999 Q 0, , ,415 Nilai Q yang diperoleh melebihi nilai Q 0,95 yaitu 0,717 sehingga data tersebut diterima. 48
15 s ( Xi - X) n -1 9,5837, Rata-rata kadar kalsium dengan selang kepercayaan 95% dengan nilai α 0,05, n 5, dk 4, dari tabel distribusi t diperoleh nilai t tabel,7765: μ X ± ((t ½ α, dk. s)/ n) μ 378,05 mg/100 g ± ((,7765.,7195)/ 5) mg/100 g μ (378,05 ± 3,377) mg/100 g 49
16 Lampiran 10. Perhitungan Statistik Kadar Besi Dalam Sampel 1. Promina No. X (Kadar (mg/100 g)) X- X (X- X ) 1 1,75-0,088 0, ,778-0,035 0, ,696-0,117 0, ,81-0,001 0, ,917 0,104 0, ,949 0,136 0, X 10,877 X 1,813 (X X) 0, Dari 6 data yang diperoleh, data ke-6 adalah yang paling menyimpang sehingga diuji dengan uji Q. 1,949-1,917 Q 0,165 1,949-1,696 Nilai Q yang diperoleh tidak melebihi nilai Q 0,95 yaitu 0,61 sehingga semua data diterima. s ( Xi - X) n -1 0, , Rata-rata kadar besi dengan selang kepercayaan 95% dengan nilai α 0,05, n 6, dk 5, dari tabel distribusi t diperoleh nilai t tabel,5706: μ X ± ((t ½ α, dk. s)/ n) μ 1,813 mg/100 g ± ((, ,1019)/ 6) mg/100 g μ (1,813± 0,1069) mg/100 g 50
17 . Sun No. X (Kadar (mg/100 g)) X- X (X- X ) 1 1,96-0,068 0, ,373 0,009 0, ,4 0,058 0, ,43 0,059 0, ,347-0,017 0, ,35-0,039 0,00151 X 8,186 X 1,364 (X X ) 0,01336 Dari 6 data yang diperoleh, data ke-1 adalah yang paling menyimpang sehingga diuji dengan uji Q. 1,96-1,35 Q 0,84 1,43-1,96 Nilai Q yang diperoleh tidak melebihi nilai Q 0,95 yaitu 0,61 sehingga semua data diterima. s ( Xi - X) n -1 0, , Rata-rata kadar besi dengan selang kepercayaan 95% dengan nilai α 0,05, n 6, dk 5, dari tabel distribusi t diperoleh nilai t tabel,5706: μ X ± ((t ½ α, dk. s)/ n) μ 1,364 mg/100 g ± ((, , 0517 )/ 6) mg/100 g μ (1,364± 0,0543) mg/100 g 51
18 3. Goodmil No. X (Kadar (mg/100 g)) X- X (X- X ) 1 3,95 0,009 0, ,367 0,081 0, ,19-0,067 0, ,319 0,033 0, ,19-0,067 0, ,98 0,01 0, X 19,717 X 3,86 (X X ) 0, Dari 6 data yang diperoleh, data ke- adalah yang paling menyimpang sehingga diuji dengan uji Q. 3,367-3,319 Q 0,343 3,367-3,19 Nilai Q yang diperoleh tidak melebihi nilai Q 0,95 yaitu 0,61 sehingga semua data diterima. s ( Xi - X) n -1 0, , Rata-rata kadar besi dengan selang kepercayaan 95% dengan nilai α 0,05, n 6, dk 5, dari tabel distribusi t diperoleh nilai t tabel,5706: μ X ± ((t ½ α, dk. s)/ n) μ 3,86 mg/100 g ± ((, ,0594)/ 6) mg/100 g μ (3,86 ± 0,063) mg/100 g 5
19 4. Cerelac No. X (Kadar (mg/100 g)) X- X (X- X ) 1 3,543 0,06 0, ,643 0,16 0, ,475-0,04 0, ,571 0,054 0, ,374 0,143 0, ,498-0,019 0, X 1,104 X 3,517 (X X ) 0,0404 Dari 6 data yang diperoleh, data ke-5 adalah yang paling menyimpang sehingga diuji dengan uji Q. 395, ,759 Q 0, , ,415 Nilai Q yang diperoleh melebihi nilai Q 0,95 yaitu 0,61 sehingga semua data diterima. s ( Xi - X) n -1 0,0404 0, Rata-rata kadar besi dengan selang kepercayaan 95% dengan nilai α 0,05, n 6, dk 5, dari tabel distribusi t diperoleh nilai t tabel,5706: μ X ± ((t ½ α, dk. s)/ n) μ 3,517 mg/100 g ± ((, ,0917)/ 6) mg/100 g μ (3,517 ± 0,096) mg/100 g 53
20 Lampiran 11. Pengujian Beda Nilai Rata-Rata Kadar Kalsium pada Sampel dengan Nilai pada Label Kemasan 1. Promina One-Sample Test Kadar Ca yg diperoleh Test Value % Confidence Interval of the Mean Difference t df Sig. (-tailed) Difference Lower Upper 44,95 5, , , ,7318. Sun One-Sample Test Kadar Ca yg diperoleh Test Value 10 95% Confidence Interval of the Mean Difference t df Sig. (-tailed) Difference Lower Upper 68,05 5, , , , Goodmil One-Sample Test Kadar Ca yg diperoleh Test Value % Confidence Interval of the Mean Difference t df Sig. (-tailed) Difference Lower Upper 30,491 5,000 15, , , Cerelac One-Sample Test Kadar Ca yg diperoleh Test Value 16 95% Confidence Interval of the Mean Difference t df Sig. (-tailed) Difference Lower Upper 53,150 5, , , ,
21 Lampiran 1. Pengujian Beda Nilai Rata-Rata Kadar Besi pada Sampel dengan Nilai pada Label Kemasan 1. Promina One-Sample Test kadar Fe yang diperoleh Test Value.4 95% Confidence Interval of the Mean Difference t df Sig. (-tailed) Difference Lower Upper -14,107 5,000 -, , , Sun One-Sample Test kadar Fe yang diperoleh Test Value.4 95% Confidence Interval of the Mean Difference t df Sig. (-tailed) Difference Lower Upper -49,078 5,000-1, , , Goodmil One-Sample Test kadar Fe yang diperoleh Test Value 4 95% Confidence Interval of the Mean Difference t df Sig. (-tailed) Difference Lower Upper -30,118 5,000 -, , , Cerelac One-Sample Test kadar Fe yang diperoleh Test Value 4 95% Confidence Interval of the Mean Difference t df Sig. (-tailed) Difference Lower Upper -1,893 5,000 -, , ,
22 Lampiran 13. Pengujian Beda Nilai Rata-Rata Kadar Kalsium antar Sampel ONEWAY kadar BY buburbayi /STATISTICS DESCRIPTIVES /MISSING ANALYSIS /POSTHOC TUKEY ALPHA(.05). Oneway Descriptives kadar kalsium yang terkandung 95% Confidence Interval for Me an N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Mi nimu m Maximum Promina 6 78, , , , , ,795 9,066 Sun 6 59,5150 5,010733, , , ,633 68,96 Goodmil 6 359, , , , , ,497 39,093 Cerelac 6 380, , , , , , ,699 Total 4 319, , , , , , ,699 ANOVA kadar k alsium yang terk andung Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 64061, , ,655,000 W ithin Groups 194, ,700 Total 6655, Post Hoc Tests Multiple Comparisons Dependent Variable: kadar kalsium yang terkandung Tukey HSD Me an Difference 95% Confidence Interval (I) merek (J) merek (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound Promina Sun 18,958000* 6,047048,05, ,88330 Goodmil -81,13333* 6,047048,000-98, ,8803 Cerelac -10,51367* 6,047048, , ,58836 Sun Promina -18,958000* 6,047048,05-35, ,0370 Goodmil -100,17133* 6,047048, , ,4603 Cerelac -11,47167* 6,047048, , ,54636 Goodmil Promina 81,13333* 6,047048,000 64, ,13864 Sun 100,171333* 6,047048,000 83, ,09664 Cerelac -1,300333* 6,047048,011-38,564-4,37503 Cerelac Promina 10,513667* 6,047048,000 85, ,43897 Sun 11,471667* 6,047048, , ,39697 Goodmil 1,300333* 6,047048,011 4, ,564 *. The mean difference is significant at the.05 level. 56
23 Homogeneous Subsets kadar kalsium yang terkandung Tukey HSD a Subset for alpha.05 merek N Sun 6 59,5150 Promina 6 78,47950 Goodmil 6 359,6983 Cerelac 6 380,99317 Sig. 1,000 1,000 1,000 1,000 Means for groups in homogeneous s ubs ets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size 6,
24 Lampiran 14. Pengujian Beda Nilai Rata-Rata Kadar Besi antar Sampel ONEWAY kadar BY buburbayi /STATISTICS DESCRIPTIVES /MISSING ANALYSIS /POSTHOC TUKEY ALPHA(.05). Oneway Descriptives kadar besi yang terkandung 95% Confidence Interval for Me an N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Mi nimu m Maximum Promina 6 1,8183,10195,0416 1, , ,696 1,949 Sun 6 1,36433,051690,0110 1, , ,96 1,43 Goodmil 6 3,8617,058057,0370 3,54 3, ,19 3,367 Cerelac 6 3,51733,091697, ,4110 3, ,374 3,643 Total 4,49517,946698,19344,09541,8949 1,96 3,643 ANOVA kadar besi yang terkandung Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 0, , ,581,000 W ithin Groups,14 0,006 Total 0,613 3 Post Hoc Tests Multiple Comparisons Dependent Variable: kadar besi yang terkandung Tukey HSD Me an Difference 95% Confidence Interval (I) merek (J) merek (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound Promina Sun,448500*,04550,000,3114,57586 Goodmil -1,473333*,04550,000-1, ,34598 Cerelac -1,704500*,04550,000-1, ,57714 Sun Promina -,448500*,04550,000 -, ,3114 Goodmil -1,91833*,04550,000 -, ,79448 Cerelac -,153000*,04550,000 -,8036 -,0564 Goodmil Promina 1,473333*,04550,000 1, ,60069 Sun 1,91833*,04550,000 1,79448,04919 Cerelac -,31167*,04550,000 -,3585 -,10381 Cerelac Promina 1,704500*,04550,000 1, ,83186 Sun,153000*,04550,000,0564,8036 Goodmil,31167*,04550,000,10381,3585 *. The mean difference is significant at the.05 level. 58
25 Homogeneous Subsets kadar besi yang terkandung Tukey HSD a Subset for alpha.05 merek N Sun 6 1,36433 Promina 6 1,8183 Goodmil 6 3,8617 Cerelac 6 3,51733 Sig. 1,000 1,000 1,000 1,000 Means for groups in homogeneous s ubs ets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size 6,
26 Lampiran 15. Perhitungan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi 1. Perhitungan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Kalsium Y 0,075857x + 0, Slope 0, No Konsentrasi (μg/ml) X Absorbansi Y Yi Y-Yi (x10-3 ) (Y-Yi) x ,00 0,0000 0, , , ,00 0,0375 0, , , ,00 0,0671 0, , , ,00 0,0945 0, , , ,00 0,1188 0, ,4863 1, ,00 0,148 0, , , , , , , ,41147 SB ( Y Yi) n 119,41147x ,8869 x x SB Batas deteksi slope 3 x 4,8869x10 0, ,536 μg/ml Batas kuantitasi 10 x SB slope 10 x 4,8869x10 0, ,775 μg/ml 60
27 . Perhitungan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Besi Y 0,017714x + 0, Slope 0, No Konsentrasi (μg/ml) X Absorbansi Y Yi Y-Yi (x10-4 ) (Y-Yi) x ,00-0,000 0, , , ,50 0,0116 0, ,8855 0, ,00 0,035 0, , , ,50 0,034 0, , , ,00 0,0439 0, , , ,50 0,0559 0, ,8575 0, , SB ( Y Yi) n 198,196663x ,7039 x x SB Batas deteksi slope 3 x 0,7039x10 0, ,095 μg/ml Batas kuantitasi 10 x SB slope 10 x 0,7039x10 0, ,31739 μg/ml 61
28 Lampiran 16. Hasil Uji Perolehan Kembali Kalsium dan Besi Setelah Penambahan Masing-Masing Larutan Baku 1. Hasil Analisis Kalsium Setelah Ditambahkan Larutan Baku Kalsium. Sampel Berat Sampel (g) Absorbansi (A) Konsentrasi (μg/ml) Kadar (mg/100 g) Persen perolehan kembali 1 10,014 0,168 4,34 361,147 8,78% 10,043 0,131 4,53 375,869 97,81% 3 10,006 0,1355 4,66 388, ,67% 4 10,046 0,1359 4,67 387, ,39% 5 10,016 0,1367 4,70 391,05 11,73% 6 10,004 0,1371 4,71 39,37 113,89% 66,7% 104,38%.. Hasil Analisis Besi Setelah Ditambahkan Larutan Baku Besi Sampel Berat Sampel (g) Absorbansi (A) Konsentrasi (μg/ml) Kadar (mg/100 g) Persen perolehan kembali 1 10,014 0,0468,09 5,18 113,65% 10,043 0,0463,07 5, ,8% 3 10,006 0,0461,06 5, ,1% 4 10,046 0,0469,10 5,6 114,30% 5 10,016 0,0463,07 5, ,99% 6 10,004 0,0461,06 5, ,0% 60,19 674,17% X 10,015 11,36% 6
29 Lampiran 17. Contoh Perhitungan Uji Perolehan Kembali Kalsium dan Besi 1. Perhitungan Uji Perolehan Kembali Kalsium. Berat Sampel 10,014 gram Absorbansi (Y) 0,168 Persamaan regresi : Y 0,075857X + 0, ,168 0, X 4,34µ g / ml 0, Konsentrasi setelah ditambahkan larutan baku 4,34 µg / ml C F Konsentrasi(µ g / ml) volume (ml) Berat sampel 4,34µ g / ml 100ml x 83,33 10,014 g x Faktor pengenceran 3611,47µ g /g 361,147 mg/100 g Kadar sampel setelah ditambah larutan baku (C F ) 361,147 mg/100 g Kadar rata-rata sampel sebelum ditambah larutan baku (C A ) 78,479 mg/100 g Kadar larutan baku yang ditambahkan (C * A) C * A Konsentrasi larutan baku yang ditambahkan Berat sampel 1000µ g / ml 10,014 g 998,60 µg/g 99,860 mg/100 g x 10 ml ml Maka % Perolehan Kembali Kalsium C F - C A x 100% C* A yang ditambahkan ( 361,147 78,479) mg /100g 99,860mg /100g 8,78% x 100% 63
30 . Perhitungan Uji Perolehan Kembali Besi. Berat Sampel 10,014 gram Absorbansi (Y) 0,0468 Persamaan regresi : Y 0,017714X + 0, ,0468 0, X,09µ g / ml 0, Konsentrasi setelah ditambahkan larutan baku,09µg / ml C F Konsentrasi(µ g / ml) volume (ml) Berat sampel,09µ g / ml 100ml x,5 10,014 g x Faktor pengenceran 5,18 µ g /g 5,18 mg/100 g Kadar sampel setelah ditambah larutan baku (C F ) 5,18 mg/100 g Kadar rata-rata sampel sebelum ditambah larutan baku (C A ) 1,813 mg/100 g Kadar larutan baku yang ditambahkan (C * A) C * A Konsentrasi larutan baku yang ditambahkan Berat sampel 1000µ g / ml 10,014 g 9,96 µg/g,996 mg/100 g x 0,3 ml ml Maka % Perolehan Kembali Besi C F - C A x 100% C* A yang ditambahkan ( 5,18 1,813) mg /100g x 100%,996mg /100g 113,65% 64
31 Lampiran 18. Perhitungan Simpangan Baku Relatif (RSD) Kadar Kalsium dan Besi pada Sampel 1. Perhitungan Simpangan Baku Relatif (RSD) Kadar Kalsium No. Persen Perolehan Kembali (Xi) (Xi- X ) (Xi- X ) 1. 8,78% -1,6 466,56. 97,81% -6,57 43, ,67% 5,9 7, ,39% 5,01 5, ,73% 8,35 69, ,89% 9,51 90, ,7% 7,9717 X 104,38% SD ( Xi - X) n -1 7, ,0 SD RSD x _ 100% X 1,0 x 100% 104,38 11,5% 65
32 . Perhitungan Simpangan Baku Relatif (RSD) Kadar Besi No. Persen Perolehan Kembali (Xi) (Xi- X ) (Xi- X ) ,65% 1,9 1, ,8% -0,54 0, ,1% 1,15 1, ,30% 1,94 3, ,99% 0,37 0, ,0% 1,16 1, ,17% 8,543 X 11,36% SD ( Xi - X) n -1 8, ,31 SD RSD x _ 100% X 1,31 x 100% 11,36 1,17% 66
33 Lampiran 19. Komposisi Bubur Bayi Instan A. Promina Komposisi: Beras Merah, susu skim bubuk, susu full cream bubuk, tepung tapioka, daging ayam, sayuran kering, bayam, bumbu, frukto oligosakarida, gula, garam, mineral (natrium, kalium, kalsium, zat besi, iodium, fosfor, zink), premiks vitamin (vitamin A, D, E, C, B1, B, B6, B1, niasin, asam folat, asam pantotenat) dan minyak ikan. B. Sun Komposisi: Beras merah, beras putih, tepung susu skim, tepung tapioka, minyak nabati, tepung ayam, bumbu, sayuran kering, frukto oligosakarida, DHA, lisin, premiks vitamin (vitamin A, B1, B, niasin, B6, asam folat, asam pantotenat, B1, C, D, E, K) dan premiks mineral (natrium, kalsium, fosfor, zat besi, magnesium, kalium, zink, iodium). C. Goodmil Komposisi: Beras, beras merah, tepung ayam, minyak nabati, gula, maltodekstrin, FOS, bumbu, sayuran (kacang merah, tomat, bawang, wortel, seledri, daun bawang), lesitin kedelai, mineral (natrium, kalium, kalsium, zat besi, fosfor, yodium, selenium, magnesium, klorida) dan vitamin (Vitamin A, C, D3, E, K1, B1, B, niasin, B6, B1, asam folat, asam pantotenat). D. Cerelac Komposisi: Kedelai, gula, tepung beras merah, tepung beras, minyak nabati, mineral (natrium, kalsium, fosfor, zat besi, yodium, zink), lesitin kedelai, premiks vitamin (vitamin A, D, E, B1, B, B3, B5, B6 B9, B1, C) dan perisa vanila. 67
34 Lampiran 0. Gambar Alat Spektrofotometer Serapan Atom dan Alat Tanur Gambar 5. Atomic Absorption Spectrophotometer hitachi Z-000 Gambar 6. Tanur Stuart 68
Lampiran 1. Gambar Lokasi Pengambilan Sampel
Lampiran 1. Gambar Lokasi Pengambilan Gambar 1. Gambar Depot Air Minum Isi Ulang Gambar.Gambar Depot Air Minum Isi Ulang Teknik Reverse Osmosis Gambar 3. Gambar air minum reverse osmosis dalam kemasan
Lebih terperinciKentang (Solanum tuberosum L.)
Gambar 1. Kentang (Solanum tuberosum L.) Kentang (Solanum tuberosum L.) Gambar. Tanaman Kentang Tanaman Kentang Gambar 3. Hasil Analisis Kualitatif Timbal dan Kadmium Kadmium Timbal Hasil Analisa Kualitatif
Lebih terperinciGambar 2. Daun Tempuyung
Lampiran 1. Gambar Sampel. Gambar 1. Tanaman Daun Tempuyung Gambar. Daun Tempuyung 41 Lampiran 1. (Lanjutan) Gambar 3 Kapsul Ekstrak Tempuyung Gambar 4. Kemasan Kapsul 4 Lampiran 1. (Lanjutan) Gambar 5.
Lebih terperinciLampiran 1. Gambar Air Mineral dalam Kemasan dan Air Minum Isi Ulang. Gambar 4. Air Mineral dalam Kemasan. Gambar 5. Air Minum Isi Ulang
Lampiran 1. Gambar Air Mineral dalam Kemasan dan Air Minum Isi Ulang Gambar 4. Air Mineral dalam Kemasan Gambar 5. Air Minum Isi Ulang Lampiran. Hasil Analisis Kualitatif Kalsium, Magnesium dan Timbal
Lebih terperinciLampiran 1. Data kalibrasi kalsium dengan Spektrofotometer Serapan Atom. dan Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r).
Lampiran 1. Data kalibrasi kalsium dengan Spektrofotometer Serapan Atom dan Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r). NO Konsentrasi (mcg/ml) Absorbansi 1 0,0000 0,0013 2 1,0000 0,0688
Lebih terperinciLAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN MONDOKAKI
LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN MONDOKAKI 85 LAMPIRAN B SERTIFIKAT ANALISIS ETANOL 96% 86 LAMPIRAN C HASIL PEMERIKSAAN STANDARISASI PARAMETER NON SPESIFIK SIMPLISIA DAUN MONDOKAKI A. Perhitungan randemen
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Identifikasi Sampel
Lampiran 1. Hasil Identifikasi Sampel 50 Lampiran 2. Sampel yang digunakan Gambar 2. Daun Kumis Kucing Segar Gambar 3. Jamu Daun Kumis Kucing 51 Lampiran 3. Bagan Alir Proses Destruksi Kering Daun Kumis
Lebih terperinciBAB II METODE PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara pada bulan Januari-April 2015
BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Tempat danwaktupenelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi pada bulan Januari-April 2015 2.2Bahan-bahan 2.2.1 Sampel Sampel yang digunakan
Lebih terperinciLampiran 1. Lokasi Pengambilan Sampel. Mata air yang terletak di Gunung Sitember. Tempat penampungan air minum sebelum dialirkan ke masyarakat
Lampiran 1. Lokasi Pengambilan Sampel Mata air yang terletak di Gunung Sitember Tempat penampungan air minum sebelum dialirkan ke masyarakat 48 Air minum yang dialirkan menggunakan pipa besi Lokasi pengambilan
Lebih terperinciLampiran 1. Data Penentuan Operating Time Senyawa Kompleks Fosfor Molibdat pada λ = 708 nm
Lampiran 1. Data Penentuan Operating Time Senyawa Kompleks Fosfor Molibdat pada λ = 708 nm No Menit ke- Absorbansi 1 4 0,430 5 0,431 3 6 0,433 4 7 0,434 5 8 0,435 6 9 0,436 7 10 0,437 8 11 0,438 9 1 0,439
Lebih terperinciLampiran Universitas Kristen Maranatha
Lampiran 1 Cara Pembuatan Ekstrak Etanol Biji Mahoni 1. Biji mahoni yang sudah dikupas kemudian dikeringkan dan digiling hingga halus. 2. Serbuk simplisia tersebut di bungkus dengan kain kasa dan dimasukkan
Lebih terperinciPENENTUAN PERSAMAAN GARIS REGRESI DARI KURVA LARUTAN STANDAR Cu. Tabel 7. Perhitungan mencari persamaan garis regresi larutan standar Cu
LAMPIRAN LAMPIRAN 1 PENENTUAN PERSAMAAN GARIS REGRESI DARI KURVA LARUTAN STANDAR Cu Tabel 7. Perhitungan mencari persamaan garis regresi larutan standar Cu No X Y X 2 Y 2 XY 1 0,05 0,0009 0,0025 0,00000081
Lebih terperinciCara perhitungan dosis ekstrak etanol Bawang Putih
Lampiran 1 Cara perhitungan dosis ekstrak etanol Bawang Putih Cara perhitungan dosis buah Bawang Putih Dosis buah bawang putih untuk manusia = 0,5g / kg BB Faktor konversi untuk manusia ke mencit 20g =
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA
LAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA Biji pala diperoleh dari Bogor karena dari penelitian yang dilakukan oleh jurusan Farmasi FMIPA ITB dengan menggunakan destilasi uap diketahui bahwa biji pala
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS
54 LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS 1. Perhitungan Dosis Asetosal Dosis Asetosal untuk menimbulkan tukak pada tikus = 800 mg/kg BB (Soewarni Mansjoer, 1994) Berat badan rata-rata tikus = ± 150 gram Dosis Asetosal
Lebih terperinciLAMPIRAN A HASIL STANDARISASI SPESIFIK EKSTRAK
LAMPIRAN A HASIL STANDARISASI SPESIFIK EKSTRAK 1. Hasil Perhitungan Kadar sari larut air Replikasi Berat ekstrak (g) Berat cawan kosong (g) Berat cawan + ekstrak setelah pemanasan % kadar sari larut air
Lebih terperinciLampiran 1. Gambar Sampel Kubis Hijau (Brassica oleracea L.)
Lampiran 1. Gambar Sampel Kubis Hijau (Brassica oleracea L.) 93 Lampiran. Identifikasi Tumbuhan 94 Lampiran 3. Bagan Alir Proses Pembuatan Larutan Sampel Sampel Kubis Hijau (Brassica oleracea L.) sebanyak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif Fakultas Farmasi dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi Medan pada bulan
Lebih terperinci= 0,5 gr daun pegagan kering dilarutkan dalam 100 ml akuades.
47 Lampiran : Perhitungan dosis : Dosis 5% Dosis 3% Dosis % Dosis % Dosis 0,5% = 5 gr daun pegagan kering dilarutkan dalam 00 ml akuades. = 3 gr daun pegagan kering dilarutkan dalam 00 ml akuades. = gr
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS. Perhitungan dosis pembanding (Andriol)
LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS Perhitungan dosis pembanding (Andriol) Kandungan Andriol (1 kaplet/tablet)= 40 mg Faktor konversi dari dosis manusia (80 mg/70 kg BB) ke dosis mencit yang beratnya 20 g adalah
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur uji
LAMPIRAN 32 Lampiran 1. Prosedur uji 1) Kandungan nitrogen dengan Metode Kjedahl (APHA ed. 21 th 4500-Norg C, 2005) Sebanyak 0,25 gram sampel dimasukkan ke dalam labu kjedahl dan ditambahkan H 2 SO 4 pekat
Lebih terperinciGambar sekam padi setelah dihaluskan
Lampiran 1. Gambar sekam padi Gambar sekam padi Gambar sekam padi setelah dihaluskan Lampiran. Adsorben sekam padi yang diabukan pada suhu suhu 500 0 C selama 5 jam dan 15 jam Gambar Sekam Padi Setelah
Lebih terperinciLampiran 1 Identifikasi Tumbuhan
Lampiran 1 Identifikasi Tumbuhan Lampiran 2 Karakteristik Tumbuhan Temu Giring Tumbuhan Temu giring Rimpang Temu Giring Simplisia Rimpang Temu Giring Lampiran 2 (sambungan) 1 2 3 4 5 6 Mikroskopik serbuk
Lebih terperinciLampiran 1 Jaringan Kolon Mencit Kelompok Kontrol Negatif
56 Lampiran 1 Jaringan Kolon Mencit Kelompok Kontrol Negatif Mukosa normal (perbesaran objektif 4x) Dinding normal(perbesaran objektif 10x) Sel Goblet (+)(perbesaran objektif 40x) 57 Lampiran 2 Jaringan
Lebih terperinciLAMPIRAN I SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)
LAMPIRAN I SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama lengkap : Tgl lahir : NRP : Alamat : Menyatakan bersedia dan tidak berkeberatan
Lebih terperinciLampiran 1: Data Sebelum Dan Sesudah Perlakuan. Kadar Glukosa Darah Puasa (mg%) Setelah Induksi Aloksan. Setelah Perlakuan
Lampiran 1: Data Sebelum Dan Sesudah Perlakuan Kelompok Perlakuan (n = 4) Kadar Glukosa Darah Puasa (mg%) Setelah Induksi Aloksan Setelah Perlakuan Penurunan Persentase penurunan (%) I 211 51 160 75.83
Lebih terperinciLampiran 1 Lembar Persetujuan Komisi Etik
59 Lampiran 1 Lembar Persetujuan Komisi Etik 59 60 Lampiran 2 Perhitungan Dosis Ekstrak Etanol Coklat Hitam, Fluoxetin 1. Dosis Ekstrak Etanol Coklat Hitam Dosis coklat hitam untuk manusia adalah 85 gram
Lebih terperinciLampiran 1. Ethical Clearanc
Lampiran 1. Ethical Clearanc 4 Lampiran. Hasil Identifikasi Tumbuhan 4 Lampiran. Tanaman anting-anting Lampiran 4. Bagian tanaman anting-anting yang digunakan 44 Lampiran. Simplisia tanaman anting-anting
Lebih terperinciKeterangan : E = L 2 + a 2 + b 2 E = intensitas warna L, a, b = dapat dilihat dari hasil pengukuran menggunakan chromameter
7. LAMPIRAN Lampiran 1. Perhitungan Nilai Intensitas Warna Rumus : Keterangan : E = L 2 + a 2 + b 2 E = intensitas warna L, a, b = dapat dilihat dari hasil pengukuran menggunakan chromameter Tepung tempe
Lebih terperinciPembuatan Ekstrak Menggunakan Pelarut Organik
60 LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS Pembuatan Simplisia Kering Akar Pasak Bumi Iris atau rajang bahan baku (akar Pasak Bumi) dengan ketebalan 1 2 cm kemudian masukkan ke dalam oven dengan suhu 500 selama 2
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Identifikasi Cibet
Lampiran 1. Hasil Identifikasi Cibet Lampiran. Gambar Cibet (Orthetrum sp.) dan Capung (Orthetrum Sabina) sp.) (Orthetrum sabina) Capung Lampiran 3. Data Pembakuan Larutan NaOH 0,1 N Rumus normalitas larutan
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar Sampel. Gambar 1. Cacing Tanah Megascolex sp. Gambar 2. Cacing Tanah Fridericia sp. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Lampiran 1. Gambar Sampel Gambar 1. Cacing Tanah Megascolex sp. Gambar 2. Cacing Tanah Fridericia sp. Lampiran 2. Hasil Analisis Kualitatif Mineral Fosfor Gambar 3. Hasil Analisis Kualitatif dengan
Lebih terperinciLAMPIRAN A. HASIL STANDARISASI SPESIFIK EKSTRAK TEH (Camellia sinensis Linn.) 1 5,40 2 5,42 3 5,42 x ± SD 5,41 ± 0,01.
LAMPIRAN A HASIL STANDARISASI SPESIFIK EKSTRAK TEH (Camellia sinensis Linn.) 1. Hasil Perhitungan ph Replikasi ph 1 5,40 2 5,42 3 5,42 x ± SD 5,41 ± 0,01 2. Hasil Perhitungan Kadar Sari Larut Air Replikasi
Lebih terperinciLampiran 1.Surat Hasil Identifikasi Daun Bangun-bangun
Lampiran 1.Surat Hasil Identifikasi Daun Bangun-bangun 79 Lampiran 2. Surat Rekomendasi Persetujuan Etik Penelitian Kesehatan 80 Lampiran 3. Gambar Makroskopik DaunBangun-bangun Gambar Tumbuhan Daun Bangun-bangun
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian
Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian 49 Lampiran 2. Hasil Identifikasi Tumbuhan 50 Lampiran 3. Karakteristik Tanaman Kelor (Moringa oleifera Lam. ) Tanaman kelor Daun kelor 51 Lampiran 3. (Lanjutan)
Lebih terperinciLATIHAN SPSS I. A. Entri Data
A. Entri Data LATIHAN SPSS I Variabel Name Label Type Nama Nama Mahasiswa String NIM Nomor Induk Mahasiswa String JK Numeris 1. 2. TglLahir Tanggal Lahir Date da Daerah Asal Numeris 1. Perkotaan 2. Pinggiran
Lebih terperinciLAMPIRAN. Cases. VolumeUdem KontrolNegatif % 0.0% % VolumeUdem KontrolNegatif Mean % Confidence Interval for Mean
LAMPIRAN Lampiran 1. Interpretasi hasil SPSS Case Processing Summary Cases Kelompok Perlakuan Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent VolumeUdem KontrolNegatif 13 100.0% 0.0% 13 100.0% Pembanding
Lebih terperincit-test: Two-Sample Assuming Unequal Variances
LAMPIRAN Lampiran 1. Komposisi multivitamin dan mineral Caviplex Komponen Jumlah Komponen Jumlah Vitamin A 4000 IU Acid Folic 1 mg Vitamin D 400 IU Fe Fumarat 135 mg Vitamin B1 3 mg Acid Glutamic 50 mg
Lebih terperinciLAMPIRAN II HASIL PERHITUNGAN KONVERSI DOSIS
LAMPIRAN 1 61 LAMPIRAN II HASIL PERHITUNGAN KONVERSI DOSIS 1. Larutan Glibenklamid Dosis manusia untuk Glibenklamid sebesar 5 mg dan konversi dosis dari manusia ke mencit = 0,0026 (Sunthornsaj N,et al,
Lebih terperinciDaftar Komposisi Buah dan Sayur (per 100 gram)
7. LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Komposisi Buah dan Sayur Daftar Komposisi Buah dan Sayur (per 100 gram) Nutrisi Melon Mangga Wortel Labu Kuning Sumber : Direktorat Gizi Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan
Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan 43 Lampiran 2. Komite Etik Penelitian Hewan 44 Lampiran 3. Gambar Tumbuhan Pecut Kuda 45 Lampiran 4. Bagan alur penelitian uji toksisitas subkronik EEPK Hewan uji
Lebih terperinciJenis Pupuk o B1 B2 B3 B4
TUTORIAL SPSS RANCANGAN ACAK KELOMPOK (RAK) oleh : Hendry http://teorionline.wordpress.com/ Rancangan acak kelompok (RAK) sering disebut dengan randomized complete block design (RCBD). Pada rancangan ini
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Permohonan Ijin Penelitian di Laboratorium Mikrobiologi FK UKM
Lampiran 1 Surat Permohonan Ijin Penelitian di Laboratorium Mikrobiologi FK UKM 79 80 Lampiran 2 Surat Permohonan Ijin Peminjaman Alat di Laboratorium Biologi FK UKM 81 Lampiran 3 Perhitungan Statistik
Lebih terperinciDitimbang 25 gram Ditambahkan HNO 3 65% b/v sebanyak 25 ml Didiamkan selama 24 jam. Didinginkan
Lampiran 1. Flowsheet Destruksi Basah Sampel yang telah dihomogenkan Ditimbang 5 gram Ditambahkan HNO 3 65% b/v sebanyak 5 ml Didiamkan selama 4 jam Sampel + HNO 3 (p) Larutan Sampel Hasil Dipanaskan di
Lebih terperinciLAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN PUTRI MALU
LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN PUTRI MALU 69 LAMPIRAN B SERTIFIKAT HEWAN COBA 70 LAMPIRAN C SERTIFIKAT KODE ETIK 71 LAMPIRAN D DASAR PENGGUNAAN DOSIS Dalam penelitian ini penggunaan dosis ditingkatkan
Lebih terperinciLampiran 1. Data Penentuan ph. Jenis Formula I II III IV Rata-Rata 4,8 4,8 4,9 4,83
Lampiran 1 Data Penentuan ph Tabel 7. Data Hasil Penentuan ph Sediaan PH Jenis Formula I II III IV 1 2 3 Rata-Rata 5,2 5,5 5,4 5,37 4,8 4,8 4,9 4,83 4,4 4,5 4,4 4,43 4,1 4,0 4,0 4,03 Lampiran 2 Data Penentuan
Lebih terperinciLAMPIRAN 1: Dokumentasi Penelitian. 1 Bulan. Mulsa
LAMPIRAN 1: Dokumentasi Penelitian Gambar 1. Membuat Media Tanam M0 Gambar 3. Umur 1 Minggu Tanpa Mulsa Gambar 2. Lahan Penelitian Setelah 1 Bulan M1 Gambar 5. Umur 1 Minggu Dengan Mulsa M0 Gambar 6. Bunga
Lebih terperinciGambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar).
Lampiran 1. Gambar Sampel dan Lokasi Pengambilan Sampel Gambar 1. Sampel Brokoli Gambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar). 45 Lampiran
Lebih terperinciLampiran 1. Penentuan Persamaan Garis Regresi. Penentuan Persamaan Garis Regresi dari Larutan Standar Nikel
Lampiran 1 Penentuan Persamaan Garis Regresi 1. Penentuan Persamaan Garis Regresi dari Larutan Standar Nikel Tabel 10. Perhitungan persamaan garis regresi standar Ni No. X (ppm Y (abs X2 Y2 (X 10-4 XY
Lebih terperinciLampiran 1 : Pembuatan Infusa daun Sirih (IDS)
Lampiran 1 : Pembuatan Infusa daun Sirih (IDS) Penelitian ini menggunakan dosis dengan dasar penelitian Vivin K (2008) yang menggunakan ekstrak daun sirih dengan dosis 0,01% sampai 0,1%. Diketahui : 240
Lebih terperinciPROSEDUR PEMBUATAN INFUSA KULIT KAYU RAPAT (Parameria laevigata (Juss.) Moldenke)
49 LAMPIRAN 1 PROSEDUR PEMBUATAN INFUSA KULIT KAYU RAPAT (Parameria laevigata (Juss.) Moldenke) Pembuatan dilakukan di Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung
Lebih terperinciPerhitungan dosis aloksan, glibenklamid, dan Ekstrak etanol buah mengkudu.
Lampiran 1 : Perhitungan dosis aloksan, glibenklamid, dan Ekstrak etanol buah mengkudu. 1. Dosis aloksan : Dosis aloksan pada tikus 120 mg/kgbb Pada tikus 200 g : = ( 200 g/1000 g ) x 120 mg/kgbb = 24
Lebih terperinciANALISIS DATA TERHADAP MUTU KIMIA ph KEFIR SUSU KACANG TANAH
74 LAMPIRAN 1 ANALISIS DATA TERHADAP MUTU KIMIA ph KEFIR SUSU KACANG TANAH Variasi Bahan Inokulum Ulangan Jumlah Rataan Baku (G) (F) 1 Perlakuan Perlakuan F1 4,4 4,5 8,900 4,450 G1 F 4,5 4,5 9,000 4,500
Lebih terperinciKaki Ayam Broiler. Direbus pada suhu 80 0 C selama 60 menit. Tulang dan daging dipisahkan untk mempermudah pengeringan. Dioven pada suhu 40 0 C
90 Lampiran 1. Diagram Pembuatan Tepung Kaki Ayam Broiler Kaki Ayam Broiler Direbus pada suhu 80 0 C selama 60 menit Tulang dan daging dipisahkan untk mempermudah pengeringan Dioven pada suhu 0 0 C Penggilingan
Lebih terperinciSel dihitung menggunakan kamar hitung Improved Neaubauer dengan metode perhitungan leukosit (4 bidang sedang) dibawah mikroskop cahaya.
59 LAMPIRAN 1 Penghitungan Jumlah Sel Sebelum Perlakuan Sel dihitung menggunakan kamar hitung Improved Neaubauer dengan metode perhitungan leukosit (4 bidang sedang) dibawah mikroskop cahaya. Hasil penghitungan
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 FIKSASI JARINGAN
LAMPIRAN 1 FIKSASI JARINGAN Cara Melakukan Fiksasi Jaringan : - Sebelum melakukan biopsi harus disiapkan botol yang mempunyai mulut lebar yang telah diisi oleh cairan fiksasi. - Cairan yang diperlukan
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Ethical clearance
Lampiran 1. Surat Ethical clearance 41 Lampiran 2. Surat identifikasi tumbuhan 42 Lampiran 3. Karakteristik tumbuhan mahkota dewa Gambar : Tumbuhan mahkota dewa Gambar : Daun mahkota dewa 43 Lampiran 3
Lebih terperinciLAMPIRAN Lampiran 1 PERSIAPAN PENELITIAN. A. Persiapan Hewan Coba
LAMPIRAN Lampiran 1 PERSIAPAN PENELITIAN A. Persiapan Hewan Coba Hewan coba yang digunakan adalah 25 ekor mencit jantan galur Swiss Webster berumur delapan minggu dengan berat badan 20 25 g, diperoleh
Lebih terperinciHari ke-1 Pembelian mencit dari FMIPA ITB Bandung. Hari ke-1 sampai ke-7 Aklitimasi/adaptasi mencit hingga mencapai usia dan berat ideal
Lampiran 1: Rencana Kerja Penelitian Hari ke-1 Pembelian mencit dari FMIPA ITB Bandung Hari ke-1 sampai ke-7 Aklitimasi/adaptasi mencit hingga mencapai usia dan berat ideal Hari ke-8 Induksi aloksan untuk
Lebih terperinciLAMPIRAN A DETERMINASI BUAH NAGA MERAH (HYLOCEREUS POLYRHIZUS)
LAMPIRAN A DETERMINASI BUAH NAGA MERAH (HYLOCEREUS POLYRHIZUS) 95 LAMPIRAN B SERTIFIKASI TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR 96 LAMPIRAN C HASIL PERHITUNGAN KLT Hasil Perhitungan Harga Rf pada pemeriksaan
Lebih terperinciLampiran 1. Data Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Plumbum (Pb)
Lampiran 1. Data Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Plumbum (Pb) No. 1.. 3. 4.. 6. Konsentrasi (mcg/l) 0 0 100 00 300 400 Absorbansi (A) 0,007 0,171 0,94 0,1 0,7369 0,9317 Lampiran. Contoh Perhitungan
Lebih terperinciLAMPIRAN I SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)
LAMPIRAN I SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama lengkap : Tgl lahir : NRP : Alamat : Menyatakan bersedia dan tidak berkeberatan
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA
LAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA Biji pala yng digunakan pada penelitian diperoleh dari Bogor karena berdasarkan penelitian jurusan Farmasi FMIPA ITB dengan destilasi uap diketahui bahwa biji
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji Dan Pembanding. x = g/kgbb/hr
LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji Dan Pembanding Dosis buah belimbing wuluh sebagai penurun kolesterol total untuk manusia 2 buah belimbing wuluh segar dijus dan diminum 3 kali sehari (BPOM, 2006).
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Prosedur Kerja
LAMPIRAN 1 Prosedur Kerja Hewan coba yang digunakan adalah mencit Swiss Webster jantan dewasa berusia 6-8 minggu dengan berat badan 25-30 gram sebanyak 25 ekor. Hewan coba diperoleh dari Laboratorium Biologi
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS
LAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS Berat rerata hewan coba yang digunakan dalam penelitian = 22 gram. A. Dosis Asetosal Dosis asetosal = 30 mg/100 g tikus (Wahjoedi, 1989) Konversi dari tikus 200 g untuk mencit
Lebih terperinciLampiran 2. Metode Analisa Kimiawi. 2.1 Uji Kadar Air 35
Lampiran 2. Metode Analisa Kimiawi 2.1 Uji Kadar Air Sampel yang telah dihaluskan ditimbang sebanyak 35 3 gram dalam cawan porselin yang telah diketahui berat konstannya. Lalu sampel dikeringkan dalam
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian
Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian 51 Lampiran 2. Hasil Identifikasi Tanaman 52 Lampiran 3. Karakteristik Tanaman Alpukat ( Persea americana Mill. ) Tanaman Alpukat Buah alpukat 53 Lampiran
Lebih terperinciLampiran 1 : Perhitungan Dosis
Lampiran 1 : Perhitungan Dosis Perhitungan dosis infusa kulit jengkol (IKJ) Penelitian yang dilakukan menggunakan variabel dosis IKJ 10%, 20%, 40% dan 80%. Pembuatan dosis IKJ 10% dibuat dengan prosedur
Lebih terperinciLampiran 1 Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Sesudah Induksi dan sesudah Perlakuan
Lampiran 1 Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Sesudah Induksi dan sesudah Perlakuan 1 kelompok 2 3 4 5 Kadar Glukosa Darah Mencit (mg%) Persentase Penurunan Penurunan Sebelum Setelah Kadar Glukosa Darah
Lebih terperinciLampiran 2. Perhitungan Kadar Serat dan Zat Besi Pada Cookies
Lampiran 2. Perhitungan Kadar Serat dan Zat Besi Pada Cookies Kadungan serat pada cookies cookies dengan substitusi tepung beras merah 60% sebanyak 1,49 g/100 g atau 0,0149g/g Angka kecukupan gizi serat
Lebih terperinciPerlakuan Lama Waktu 2 minggu. 4 Minggu. Ket: (I). Inti, (S).Sinusoid. Ket: (I). Inti, (L).Lemak. Ket: (I). Inti, (S).Sinusoid
LAMPIRAN Lampiran 1. Gambar Histologi Preparat Jaringan Hati Tikus Putih (Rattus norvegicus) pada luasan sel 25 µm dengan menggunakan mikroskop cahaya perbesaran 10 x 10. Perlakuan Lama Waktu 2 Kontrol
Lebih terperinciLampiran 1. Surat keterangan sampel
Lampiran 1. Surat keterangan sampel 70 Lampiran 2. Hasil identifikasi sampel penelitian 71 Lampiran 3. Gambar Karakteristik Tumbuhan Temu Giring Tumbuhan Temu Giring 72 Lampiran 3. (lanjutan) Rimpang Temu
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan
Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan 71 Lampiran 2.Rekomendasi persetujuan etik penelitian kesehatan 72 Lampiran 3. Gambar tumbuhan dan daun pugun tanoh Tumbuhan pugun tanoh Daun pugun tanoh 73 Lampiran
Lebih terperinciKONVERSI DOSIS. Berat rerata hewan coba yang digunakan dalam penelitian = 22.5 gram. Dosis Asetosal = 30 mg/100 g tikus ( Wahjoedi, 1989)
LAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS Berat rerata hewan coba yang digunakan dalam penelitian = 22.5 gram A. Dosis Asetosal Dosis Asetosal = 30 mg/100 g tikus ( Wahjoedi, 1989) Konversi dari tikus 200 g untuk mencit
Lebih terperinciLampiran 1. Gambar Sampel Sayur Sawi
Lampiran 1. Gambar Sampel Sayur Sawi Gambar 6. Sayur Sawi yang dijadikan Sampel Lampiran 2. Perhitungan Penetapan Kadar Air Metode Gravimetri a. Penetapan Bobot Tetap Cawan Kosong Dengan pernyataan bobot
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji dan Pembanding
LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji dan Pembanding Dosis buah belimbing wuluh sebagai penurun berat badan untuk manusia 2 buah belimbing wuluh segar dijus dan diminum 3 kali sehari (BPOM, 2006). 2 buah
Lebih terperinciLampiran 1 dari Kulit Udang serta Transformasi Kitin menjadi Kitosan 1. Gambar Persiapan Bahan
55 Lampiran 1 Proses Isolasi Kitin dari Kulit Udang serta Transformasi Kitin menjadi Kitosan 1. Gambar Persiapan Bahan kulit udang setelah dikeringkan Penghalusan kulit udang Pengayakann dengan ukuran
Lebih terperinciLAMPIRAN A HASIL UJI MUTU FISIK MASSA TABLET. Formula Tablet Likuisolid Ibuprofen F A F B F C F D
LAMPIRAN A HASIL UJI MUTU FISIK MASSA TABLET Mutu fisik yang diuji Replikasi Formula Tablet Likuisolid Ibuprofen F A F B F C F D Persyaratan Sudut Diam (derajat) Carr s Index (%) Hausner Ratio I 31,99
Lebih terperinci1. Persentasi penyerapan zat besi dari tiga jenis makanan sebagai berikut (data fiktif)
TUGAS ANALISIS REGRESI (Hal 31-33) NAMA : FADLAN WIDYANANDA NIM : 201432005 SESI : 03 1. Persentasi penyerapan zat besi dari tiga jenis makanan sebagai berikut (data fiktif) Roti Roti + Kedele Roti + Kedele
Lebih terperincia = r = Y = 0,3538 X =2 Y = a X + b Lampiran 1. Perhitungan Persamaan Regresi Besi No. X Y XY X 2 Y 2 0,0 0,00 0,0000 0,0000 0,000 0,0992 0,5670 0,315
Lampiran 1. Perhitungan Persamaan Regresi Besi No. X Y XY X Y 1. 0,0 0,000 0,0000 0,00 0,0000. 1,8 0,315 0,5670 3,4 0,099 3.,1 0,369 0,7749 4,41 0,136 4.,4 0,46 1,04 5,76 0,1815 5.,7 0,478 1,906 7,9 0,85
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. ONE WAY ANOVA
50 LAMPIRAN 1. ONE WAY ANOVA Descriptives Konsentrasi Xylitol Statistic Std. Error Komposisi Kalsium konsentrasi 20% Mean 42,8020 1,95318 95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 37,3791 Upper Bound
Lebih terperinciLampiran 1. Dosis infusa rimpang kunyit yang dipakai pada percobaan sebelumnya untuk mencit = 7,8 mg / 0,5 ml (Joao M.C.Ximenes, 2010).
Lampiran 1 Perhitungan Dosis Perhitungan Dosis Kunyit Dosis infusa rimpang kunyit yang dipakai pada percobaan sebelumnya untuk mencit = 7,8 mg / 0,5 ml (Joao M.C.Ximenes, 2010). Berat serbuk rimpang kunyit
Lebih terperinciLampiran 1. Data Iklim Kabupaten Bima
LAMPIRAN 75 Lampiran 1. Data Iklim Kabupaten Bima 76 Lanjutan Lampiran 1 77 Lanjutan Lampiran 1 78 Lanjutan Lampiran 1 79 80 Lanjutan Lampiran 1 Prakiraan Curah Hujan Bulan Agustus Oktober Tahun 2011 81
Lebih terperinciLampiran 1 Data Hasil Penelitian Tabel Persen Degranulasi Mastosit Mencit Jantan
Lampiran 1 Data Hasil Penelitian Tabel Persen Degranulasi Mastosit Mencit Jantan Perlakuan Rata-rata jumlah sel Mencit 1 Mencit 2 Mencit 3 Mencit 4 Mencit 5 % Deg Rata-rata jumlah sel % Deg Rata-rata jumlah
Lebih terperinciLampiran 1 PERHITUNGAN DOSIS. Dosis mencit: 1,4x0,14(konversi dari tikus ke mencit 20 g)= 0,196 mg BB rata-rata Mencit : 26 gram
Lampiran 1 PERHITUNGAN DOSIS sisplatin Dosis untuk tikus= 7mg/kg Dosis absolute pada tikus : 7x0,2=1.4 mg Dosis mencit: 1,4x0,14(konversi dari tikus ke mencit 20 g)= 0,196 mg BB rata-rata Mencit : 26 gram
Lebih terperinciLampiran 1. Kode etik penelitian
Lampiran 1. Kode etik penelitian 38 Lampiran 2. Skema Penelitian 1. Pembuatan Seduhan Teh Hijau dan Teh Hitam Ditimbang teh hijau dan teh hitam sebanyak 1750 /kg, 3500 /kg dan 7000 /kg Seduhan teh dosis1750
Lebih terperinciDAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Skema pembuatan ODF metoklopramid. Sorbitol + Sukralosa + As.askorbat
DAFAR LAMPIRAN Lampiran 1. Skema pembuatan ODF metoklopramid Polimer : HPMC/ HPMC+PVA/ PVA Sorbitol + Sukralosa + As.askorbat Metoklopramid Dikembangkan dengan akuades - Dilarutkan dengan akuades - Diaduk
Lebih terperinciLampiran 1. Perhitungan Bobot Jenis Sampel. 1. Kalibrasi Piknometer. Piknometer Kosong = 15,302 g. Piknometer berisi Aquadest Panas.
Lampiran 1. Perhitungan Bobot Jenis Sampel 1. Kalibrasi Piknometer Piknometer Kosong = 15,30 g Piknometer berisi Aquadest Panas NO Aquadest Panas 1 5,330 5,37 3 5,38 4 5,35 5 5,39 6 5,3 Jumlah Rata-rata
Lebih terperinciLampiran 1. Penghitungan Dosis Ekstrak dan Fraksi Teripang Phyllophorus sp.
Lampiran 1. Penghitungan Dosis Ekstrak dan Fraksi Teripang Phyllophorus sp. Menurut Dick, et al., (2010) tiap 1 gr berat basah teripang setara dengan 0,025-0,04 mg glikosida triterpen dengan kadar air
Lebih terperinciPerhitungan dosis ekstrak etanol buah mengkudu (EEBM) (Morinda citrifolia)
42 LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS Perhitungan dosis asetosal Dosis asetosal 30 mg /100 g BB tikus (Wahjoedi, Yun Astuti N., B. Nuratmi, 1997) Faktor konversi dari tikus yang beratnya ± 200 g ke mencit yang
Lebih terperinciLampiran 1 Perhitungan konsentrasi Perhitungan temephos 1 ppm
Lampiran 1 Perhitungan konsentrasi: Konsentrasi 1 ppm = 1000 mg didalam 1.000.000 ml akuades. = 1 mg didalam 1.000 ml akuades. Konsentrasi 1100 ppm = 1100 mg / 1000 ml akuades. Konsentrasi 1300 ppm = 1300
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1 Komisi Etik Penelitian
LAMPIRAN Lampiran 1 Komisi Etik Penelitian 37 38 Lampiran 2 PERSIAPAN PENELITIAN A. Persiapan hewan coba Hewan coba yang digunakan adalah mencit galur Swiss Webster jantan dewasa berumur 6-8 minggu dengan
Lebih terperinciLampiran 1 Analisis BiayaBubuk Instan Ekstrak Ikan GabusPer Resep
Lampiran 1 Analisis BiayaBubuk Instan Ekstrak Ikan GabusPer Resep Biaya Produksi dengan Konsentrasi Penambahan Jahe dan Bawang Putih Perlakuan 0 Bahan Berat Bersih Harga Satuan Harga Total Ikan gabus 250
Lebih terperinciTabel. Pengamatan Jumlah Mortalitas Larva Instar III Plutella xylostella Hama yang diinfeksikan. Persentase Mortalitas (%)Pengamatan ke-
LAMPIRAN 1. Data Pengaruh Pemberian Larutan Pestisida Nabati Perasan Daun Kayu Kuning (Arcangelisia flava L.) terhadap Mortalitas Hama Plutella xylostella pada Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) Tabel.
Lebih terperinciSURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama lengkap : Rina Napitupulu Tgl lahir : 8 Juni 1987 NRP : 0510111 Alamat : Jl. Surya
Lebih terperinciLampiran I. Diagram Pembuatan Tepung Kaki Ayam Broiler. Kaki Ayam Broiler. Direbus pada suhu 80 0 C selama 60 menit. Dioven pada suhu 40 0 C
70 Lampiran I. Diagram Pembuatan Tepung Kaki Ayam Broiler Kaki Ayam Broiler Direbus pada suhu 80 0 C selama 60 menit Tulang dan daging dipisahkan untk mempermudah pengeringan Dioven pada suhu 40 0 C Penggilingan
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Hasil Identifikasi Tumbuhan
Lampiran 1. Surat Hasil Identifikasi Tumbuhan Lampiran 2. Tumbuhan rumput laut merah Kappaphycus alvarezii Lampiran 3. Gambar Simplisia dan Serbuk Kasar Simplisia Rumput Laut Merah Kappaphycus alvarezii
Lebih terperinciLampiran I. Diagram Pembuatan Tepung Limbang Udang Terfermentasi. Limbah udang (kulit) 1000 gram. Dibersihkan dari benda asing
78 Lampiran I. Diagram Pembuatan Tepung Limbang Udang Terfermentasi Limbah udang (kulit) 1000 gram Dibersihkan dari benda asing Direndam dengan Filtrat Abu Air Sekam (FAAS) selama 48 jam Dikukus selama
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Pembuatan Infusa Kulit Batang Angsana : Dosis Loperamid
LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Kadar infus yang digunakan pada percobaan yaitu 10%, 20%, 30% Tikus 200 g 2 ml x 10% = 10 g/100 ml = 0,1 g/ml x 2 = 0,2 mg/ml Konversi tikus ke mencit = 0,14 Dosis 1 mencit
Lebih terperinci