PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT MENGGUNAKAN CHEM CARD

Transkripsi

1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT MENGGUNAKAN CHEM CARD UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON DI KELAS X SMA NEGERI 0 PEKANBARU Karmelia, Betty Holiwari, Miharty karmel_garudajaya@yahoo.com/ Program Studi Pedidika Kimia Fakultas Kegurua da Ilmu Pedidika Uiversitas Riau Kampus Bia Widya Km.,5 Simpag Baru Pekabaru893 Abstract: Research o the applicatio of cooperative learig type of TGT usig chem card to improve studet achivemet o the hydrocarbos subject at class X SMA Negeri 0 Pekabaru was carried out i May th 03. Purpose of this research was to determie whether the applicatio of cooperative learig type of TGT usig chem card ca improve studet achivemet o hydrocarbos subject. This research is a desig of experimet usig a radomized cotrol pretest-posttest. The sample cosisted two classes of X 7 as a experimetal class ad X 5 as a cotrol class. Experimetal class with cooperative learig type of TGT usig chem card ad cotrol class without TGT cooperative learig type of TGT usig chem card. Aalysis of the data that will be used is the t-test formula. The results of the data obtaied t cout >t table is 5,93>,67. It meas that applicatio of cooperative learig type of TGT usig chem card ca improve the studet achivemet o hydrocarbos subject at class X SMA Negeri 0 Pekabaru with a percetage icrease about 30,65%. Key words: Study achivemet, Cooperative learig, TGT (Team Group Touramet), Chem card

2 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT MENGGUNAKAN CHEM CARD UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON DI KELAS X SMA NEGERI 0 PEKANBARU Karmelia, Betty Holiwari, Miharty karmel_garudajaya@yahoo.com/ Program Studi Pedidika Kimia Fakultas Kegurua da Ilmu Pedidika Uiversitas Riau Kampus Bia Widya Km.,5 Simpag Baru Pekabaru893 Abstrak: Peelitia tetag peerapa model pembelajara kooperatif tipe TGT megguaka Chem Card utuk meigkatka prestasi belajar siswa pada pokok bahasa hidrokarbo di kelas X SMA Negeri 0 Pekabaru telah dilaksaka pada bula Mei 03. Tujua dari peelitia ii adalah utuk megetahui apakah peerapa model pembelajara kooperatif tipe TGT megguaka Chem Card dapat meigkatka prestasi belajar siswa pada pokok bahasa hidrokarbo. Peelitia ii merupaka peelitia eksperime dega megguaka racaga radomized cotrol group pretest-posttest. Sampel terdiri dari dua kelas yaitu X 7 sebagai kelas eksperime da X 5 sebagai kelas kotrol. Kelas eksperime megguaka model pembelajara kooperatif tipe TGT megguaka Chem Card da kelas kotrol tapa model pembelajara kooperatif tipe TGT megguaka Chem card. Aalisa data yag diguaka adalah uji-t. Hasil pegolaha data diperoleh t hitug > t tabel yaitu 5, 93 >,67. Hal ii meujukka bahwa peerapa model pembelajara kooperatif tipe TGT megguaka Chem Card dapat meigkatka prestasi belajar siswa pada pokok bahasa hidrokarbo di kelas X SMA Negeri 0 Pekabaru dega persetase peigkata sebesar 30,65%. Kata Kuci: Prestasi Belajar, Pembelajara kooperatif, TGT (Team Games Touramet), Chem Card.

3 3 PENDAHULUAN Upaya mecerdaska kehidupa bagsa da megembagka kualitas mausia seutuhya adalah misi pedidika yag mejadi taggug jawab profesioal setiap pedidik (W.Gulo, 005). Pedidik dalam hal ii adalah guru, harus memiliki keterampila dalam melaksaaka proses belajar megajar. Suryosubroto (009) meyataka bahwa proses belajar megajar meliputi kegiata yag dilakuka guru mulai pelaksaaa kegiata sampai evaluasi da program tidak lajut yag berlagsug dalam situasi edukatif utuk mecapai tujua tertetu yaitu tujua pembelajara. Tujua pembelajara pada dasarya merupaka kemampua yag diharapka dimiliki siswa setelah memperoleh pegalama belajar. Kemampua tersebut mecakup aspek pegetahua (kogitif), sikap (afektif) da keterampila (Psikomotor). Peguasaa kemampua tersebut tidak lai adalah prestasi belajar yag diigika (Sobry Sutiko, 007) Keberhasila pembelajara ditetuka bayak faktor diataraya guru. Guru memiliki kemampua dalam proses pembelajara yag berkait erat dega kemampuaya dalam memilih model pembelajara yag dapat memberi keefektivitasa kepada siswa. Adapu siswa merupaka sasara dari proses pembelajara sehigga memiliki motivasi dalam belajar, sikap terhadap pembelajara guru, dapat meimbulka kemampua berfikir kritis, memiliki keterampila sosial, serta hasil pecapaia berefektivitas lebih baik (Isjoi Ishaq, 009) Berdasarka iformasi yag diperoleh dari guru kimia di SMA Negeri 0 Pekabaru bahwa ilai rata-rata ulaga haria yag diperoleh siswa pada pokok bahasa hidrokarbo tahu ajara 0/0 masih tergolog redah. Rata-rata ulaga haria yag diperoleh sebesar 65 da masih bayak yag belum mecapai stadar ketutasa miimum (KKM) yag telah ditetapka sekolah yaitu 75. Data ilai hasil ulaga haria pokok bahasa hidrokarbo meujukka bahwa 55,8 % siswa belum mecapai stadar KKM. Ditijau dari proses pembelajara yag berlagsug, redahya ilai siswa disebabka oleh kuragya motivasi siswa dalam megikuti proses pembelajara yag megakibatka kuragya aktivitas siswa di dalam kelas, sehigga hasil belajar yag diharapka tidak tercapai. Kurag aktifya siswa dalam proses pembelajara disebabka oleh peerapa metode pembelajara yag masih kovesioal seperti metode ceramah yag dikombiasika dega pemberia tugas da taya jawab tapa adaya variasi suasaa pembelajara, dega kata lai suasaa pembelajara yag diberika oleh guru terasa mooto setiap hariya sehigga siswa merasa bosa da tidak tertarik megikuti pelajara. Da tidak ada motivasi dari dalam diri siswa utuk berusaha memahami apa yag diajarka oleh guru yag aka berpegaruh terhadap prestasi belajar siswa. Pegaruh motivasi terhadap prestasi belajar siswa meurut Sardima (0) bahwa motivasi dapat dikataka sebagai daya peggerak di dalam diri siswa yag meimbulka keigia utuk belajar, sehigga itesitas motivasi seseorag aka sagat meetuka tigkat pecapaia prestasi belajarya. Apabila motivasi belajar redah maka redah pula prestasi yag dicapai, amu ketika seorag siswa mempuyai motivasi atau keigia belajar yag tiggi maka aka didapatka hasil belajar yag maksimal. Upaya yag telah dilakuka guru utuk megatasi permasalaha keaktifa siswa di ataraya adalah melakuka pembelajara kelompok agar siswa dapat megerjaka latiha da bertaya dega tema sekelompok. Namu, hasilya juga kurag

4 memuaska karea pembelajara kelompok yag dilakuka haya kelompok biasa da pembelajara kelompok yag dilakuka haya kelompok biasa da tidak ada usur pemicu motivasi da semagat siswa, sehigga siswa kurag memiliki iisiatif da kotributif baik secara itelektual maupu secara emosioal dalam proses pembelajara. Utuk itu, guru diharapka mampu megguaka strategi da model pembelajara yag lebih bervariasi yag dapat membagkitka daya kreatifitas da motivasi utuk belajar secara madiri da bekerjasama dega siswa yag lai dalam kelompok-kelompok belajar. Perlu adaya perubaha strategi da proses pembelajara yag dapat memberika uasa pembelajara yag meyeagka sehigga memotivasi siswa dalam memperoleh iformasi, keterampila, cara berfikir da megekspresika ide. Salah satu cara yag bisa memberika uasa pembelajara yag meyeagka adalah dega peerapa model pembelajara tipe TGT (Team Games Touramet). Model Pembelajara kooperatif tipe TGT dapat dijadika alteratif pembelajara yag dapat memotivasi siswa utuk belajar lebih giat pada bidag keilmua tertetu (Slavi, 0). Pada pembelajara tersebut, kegiata belajar berpusat pada siswa, guru haya berlaku sebagai fasilitator da motivator. Aktivitas belajar dega permaia yag diracag dalam pembelajara kooperatif model TGT memugkika siswa dapat belajar lebih rileks, meyeagka da meatag disampig meumbuhka taggug jawab, kerjasama, persaiga sehat, da keterlibata belajar. Persaiga idividual maupu persaiga kelompok sagat baik diguaka utuk meigkatka kegiata belajar siswa (Sardima, 0). Salah satu ciri dari model TGT adalah adaya turame akademik dalam pembelajara (Slavi, 0). Adaya turame akademik dimugkika siswa lebih meyukai pembelajara, lebih bergairah da da bersemagat dalam belajar. Slavi (0) meyataka bahwa games atau permaia dalam pembelajara tipe TGT dapat dilaksaaka dega pegadopsia beberapa permaia sederhaa. Salah satu permaia yag dimaksud adalah permaia kartu. Pegadopsia permaia tersebut harus teritegrasi pada ilai-ilai pedidika, baik secara keilmua ataupu pedidika yag bersumber pada orma yag berkembag pada masyarakat. Media sederhaa yag dapat diguaka diataraya adalah Chem Card (Kartu Kimia) yag merupaka adopsi dari permaia kartu domio. Utuk megetahui bagaimaa prestasi belajar siswa di kelas X SMA Negeri 0 Pekabaru pada pokok bahasa hidrokarbo setelah megguaka model pembelajara kooperatif tipe TGT megguaka Chem Card, peulis telah melakuka peelitia dega judul Peerapa Pembelajara Kooperatif Tipe TGT Megguaka Chem Card Utuk Meigkatka Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasa Hidrokarbo di Kelas X SMA Negeri 0 Pekabaru. Berdasarka uraia di atas, maka rumusa masalah dalam peelitia ii adalah Apakah peerapa pembelajara kooperatif tipe TGT megguaka chem card dapat meigkatka prestasi belajar siswa pada pokok bahasa Hidrokarbo di kelas X SMA Negeri 0 Pekabaru. Da Berapakah besarya peigkata prestasi belajar siswa setelah peerapa model pembelajara kooperatif tipe TGT megguaka chem card pada pokok bahasa Hidrokarbo di kelas X SMA Negeri 0 Pekabaru. Adapu tujua peelitia ii, Tujua dari peelitia ii adalah utuk megetahui apakah peerapa pembelajara kooperatif tipe TGT megguaka chem card dapat meigkatka prestasi belajar siswa pada pokok bahasa hidrokarbo di kelas X SMA Negeri 0 Pekabaru. Da Megetahui besarya peigkata prestasi belajar siswa 4

5 5 setelah peerapa model pembelajara kooperatif tipe TGT megguaka chem card pada pokok bahasa Hidrokarbo di kelas X SMA Negeri 0 Pekabaru. METODE PENELITIAN Peelitia ii adalah peelitia eksperime yag dilakuka terhadap kelas. Kelas eksperime megguaka pembelajara dega model pembelajara kooperatif tipe TGT megguaka chem card, sedagka kelas kotrol tidak megguaka model pembelajara kooperatif tipe TGT megguaka chem card. Sebelum perlakua, kedua kelas diberika pretest megeai materi yag aka diajarka yaitu hidrokarbo. Sesudah perlakua diberika posttest dega jumlah soal da waktu yag sama dega pretest. Selisih atara hasil posttest da pretest atara kelas kotrol da eksperime adalah data yag diguaka utuk melihat peigkata prestasi belajar siswa setelah diberika perlakua. Racaga peelitia yag diguaka adalah Desig Radomized Cotrol Group Pretest-Posttest yag dapat dilihat pada tabel di bawah ii. Tabel. Racaga Peelitia Kelas Pre Test Perlakua Post Test Eksperime T 0 X T Kotrol T 0 - T Sumber: Mohd. Nazir (009) Keteraga: X = Perlakua terhadap kelas eksperime dega megguaka pembelajara kooperatif tipe TGT megguaka Chem Card. - = Kelas kotrol tidak medapat perlakua dega megguaka pembelajara kooperatif tipe TGT da tidak megguaka Chem Card. T 0 = Hasil pretest T = Hasil posttest Populasi dalam peelitia ii adalah siswa kelas X SMA Negeri 0 Pekabaru semester geap tahu ajara 0/03 yag terdiri dari 3 kelas yaitu kelas X 5, X 6 da X 7. Sedagka sampel dalam peelitia ii ditetuka berdasarka kemampua akademis yag hampir sama dilihat dari ilai ulaga materi prasyarat (sistem periodik usur da ikata kimia) pada kelas X 5 s.d X 7. Uji ormalitas dilakuka pada ketiga kelas tersebut da diperoleh kelas X 5 da X 7 berdistribusi ormal. Dega demikia, kedua kelas yag berdistribusi ormal dilakuka uji homogeitas da diperoleh bahwa kelas X 5 da X 7 mempuyai kemampua yag sama (homoge). Lagkah selajutya adalah meetuka kelas eksperime da kotrol secara acak, da diperoleh sampel kelas eksperime adalah kelas X 7 da sampel kelas kotrol adalah kelas X 5. Istrume peelitia adalah peragkat pembelajara da istrume pegumpula data. Peragkat pembelajara terdiri dari Silabus, Recaa Pelaksaaa Pembelajara (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), soal evaluasi (kuis), buku paket, da Chem Card. Istrume pegumpula data terdiri dari Nilai ulaga siswa pada materi prasyarat (sistem periodik usur da ikata kimia) da Soal pretest da posttest. Tekik yag diguaka utuk megumpulka data dalam peelitia ii adalah tekik tes. Data yag diambil berupa ilai hasil belajar siswa pada kelas eksperime da kelas kotrol. Data yag dikumpulka diperoleh dari:

6 6. Nilai ulaga materi prasyarat (sistem periodik usur da ikata kimia) yag diguaka utuk uji homogeitas da dilakuka sebelum melakuka pretest, bertujua utuk meetuka kelas yag aka dijadika sampel dari beberapa populasi.. Pretest dilakuka pada kedua kelas sebelum masuk materi pokok bahasa Hidrokarbo da sebelum diberi perlakua. Pemberia pretest bertujua utuk megetahui kemampua dasar siswa terhadap pokok bahasa Hidrokarbo yag atiya diguaka utuk pegolaha data. 3. Posttest diberika pada kedua kelas setelah selesai materi hidrokarbo da seluruh proses dilakuka. Soal postest yag diberika sama dega soal pretest. Selisih ilai posttest da pretest dari kedua kelas diguaka utuk megetahui peigkata prestasi belajar siswa yag diberi perlakua model pembelajara kooperatif tipe TGT dega megguaka chem card da yag tidak diberi perlakua. Data yag sudah didapat diuji dega megguaka uji-t. Uji-t yag diguaka berfugsi utuk megukur prestasi belajar siswa dega membadigka hasil belajar siswa kelas eksperime yag diberi perlakua model pembelajara kooperatif tipe TGT megguaka chem card dega kelas kotrol yag diberi pembelajara kelompok biasa. Pegujia statistik dega megguaka uji-t dapat dilakuka bila data yag diperoleh telah berdistribusi ormal. Pegujia ormalitas megguaka chi kuadrat dega rumus: Keteraga: X = lambag statistik utuk meguji keormala O i = frekuesi yag diperoleh dari sampel (berdasarka tabel distribusi frekuesi) E i = frekuesi teoritik K = jumlah kelas pada tabel distribusi frekuesi Kriteria pegujiaya adalah jika X hitug < X tabel maka dapat dikataka sampel berdistribusi ormal. Nilai X dega peluag -α (α = 0,05) da dk = (k-3) (Subaa dkk, 000).. Uji Homogeitas Data yag diguaka utuk uji homogeitas adalah data yag diambil dari ilai ulaga siswa dari materi prasyarat yaitu sistem periodik usur da ikata kimia. Pegolaha data uji homogeitas dalam peelitia ii megguaka rumus uji t. Sebelum dilakuka uji-t, maka perlu diuji terlebih dahulu varias kedua sampel. Utuk meghitug varias dari masig-masig sampel diguaka rumus: S x - x da S Pegujia homogeitas varias megguaka uji F dega rumus sebagai berikut: x - x Kriteria pegujia: Varias sampel dikataka homoge apabila F hitug < F tabel, dimaa F tabel diperoleh dari daftar distribusi F dega taraf sigifika (α) = 0,05 da dk

7 7 = (, ), maka kedua sampel dikataka mempuyai varias yag sama atau homoge. Kemudia dilajutka dega meguji kesamaa rata-rata (uji dua pihak). Rumus yag diguaka utuk uji-t adalah sebagai berikut: t = dega stadar deviasi gabuga (S g ) dapat dihitug dega megguaka rumus berikut : Kriteria pegujia adalah kedua sampel dikataka homoge apabila t hitug terletak atara t tabel da t tabel ( -t tabel < t hitug < t tabel ), dimaa t tabel didapat dari daftar distribusi t dega dk = + dega kriteria probabilitas ½ α (α = 0,05) da sampel dikataka homoge. Keteraga: F t _ x x = Lambag statistik utuk meguji varias = Lambag statistik utuk meguji hipotesis = Rata-rata ilai awal sampel = Rata-rata ilai awal sampel = Bayak siswa sampel = Bayak siswa sampel S g = Stadar deviasi gabuga S = Varias sampel S = Varias sampel. Uji Hipotesis Rumus uji - t di atas juga diguaka utuk melihat perubaha prestasi belajar atara ilai kelas kotrol dega kelas eksperime. Uji yag diguaka adalah uji satu pihak. Rumus yag diguaka adalah sebagai berikut: t = Stadar deviasi gabuga (S g ) dapat dihitug dega megguaka rumus berikut : Kriteria pegujia: Hipotesis diterima apabila t hitug > t tabel dega derajat kebebasa dk = + dega α = 0,05 utuk harga t laiya hipotesis ditolak. Keteraga: t = Lambag statistik utuk meguji hipotesis _ x = Nilai rata-rata selisih posttest da pretest kelas eksperime x = Nilai rata-rata selisih posttest da pretest kelas kotrol = Bayak siswa kelas eksperime = Bayak siswa kelas kotrol S g = Stadar deviasi gabuga (Sudjaa, 005)

8 8 Peetua besarya peigkata prestasi belajar kimia siswa dilakuka dega koefisie determiasi (Kp) yag diperoleh rumus: t r r Sehigga rumus mejadi HASIL DAN PEMBAHASAN (Riduwa, 003) Pegujia data hasil peelitia terbagi tiga, yaitu uji homogeitas, uji hipotesis da koefisie pegaruh. Pegujia data dapat dilakuka apabila dilakuka uji prasyarat aalisis yaitu uji ormalitas. Uji ormalitas data dibutuhka utuk melihat apakah data yag diguaka telah berdistribusi ormal atau tidak. Uji ormalitas dilakuka karea data yag aka diolah utuk uji homogeitas da uji hipotesis megguaka peguja statistik dega megguaka uji-t. Pegujia statistik dega uji-t dapat dilakuka berdasarka kriteria bahwa data yag diolah berdistribusi ormal. Uji ormalitas aka dilakuka pada data homogeitas (uji homogeitas), data pretest da data posttest.. Uji Normalitas Nilai Ulaga Materi Prasyarat Sebelum melakuka uji homogeitas, perlu dilakuka terlebih dahulu uji ormalitas dari data homogeitas yag aka diguaka. Data ilai ulaga materi prasyarat yag diperoleh dari guru mata pelajara utuk melihat kehomogea kelas ii terdiri dari ilai ulaga siswa pada pokok bahasa sistem periodik usur da ikata kimia. Pegolaha data uji ormalitas dilakuka dega mejumlahka skor ilai siswa dari kedua pokok bahasa prasyarat. Hasil uji ormalitas ilai ulaga materi prasyarat dapat dilihat pada tabel. Tabel. Hasil Pegolaha Data Uji Normalitas Nilai Ulaga Materi Prasyarat Kelas N µ χ hitug χ tabel X ,8,57,3683 7,8 X 6 3 4,7,95 8,963 7,8 X ,95, 3,4643 7,8 Dega = jumlah data pada sampel, µ = ilai rata-rata sampel, = simpaga baku, χ (chi) = lambag statistik utuk meguji keormala. Pada tabel dapat dilihat bahwa dari kelas X 5 diperoleh χ hitug < χ tabel yaitu,3683 < 7,8, dari X 6 diperoleh χ hitug < χ tabel yaitu 8,963 > 7,8 da dari X 7 diperoleh χ hitug < χ tabel yaitu 3,4643 < 7,8. Hal ii meujukka bahwa data dari kelas X 5 da kelas X 7 berdistribusi ormal, sedagka data dari kelas X 6 tidak berdistribusi ormal, sehigga data hasil uji ormalitas yag selajutya diguaka utuk uji homogeitas adalah data kelas X 5 da kelas X 7.. Uji Homogeitas Setelah diperoleh data yag berdistribusi ormal, selajutya aka diuji kehomogeaya. Data terlebih dahulu diuji varias ya da diuji kesamaa rata-rata dua pihak utuk megetahui homoge kedua kelas. Uji varias dilakuka sebagai syarat

9 9 dari uji homogeitas, karea data yag diuji harus mempuyai varias yag sama. Dari uji homogeitas diperoleh kelas yag homoge yaitu kelas X 5 (sampel ) da X 7 (sampel ), hasil aalisis uji homogeitas dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Hasil Pegolaha Data Utuk Uji Homogeitas Kelas N X X F tabel F hitug t tabel t hitug Sampel ,83,84,7,00-0,37 Sampel 30 48,5 5880,5 3,95 Keteraga : N = jumlah siswa X = jumlah ilai ulaga materi sebelumya X = jumlah kuadrat ilai hasil materi sebelumya = ilai rata-rata hasil uji homogeitas Berdasarka pada tabel 3, dapat dilihat bahwa peroleha ilai F hitug =,7 da ilai F tabel pada α = 0,05 dega dk (3,9) dari daftar distribusi F adalah,84 berarti F hitug < F tabel (,7 <,84). Hal ii meujukka bahwa kedua kelompok sampel mempuyai varias yag sama (homoge), sehigga uji kesamaa rata-rata dapat dilakuka. Utuk megetahui kesamaa rata-rata kedua sampel dilajutka dega megguaka uji dua pihak, kedua kelompok dikataka homoge jika memeuhi kriteria t tabel < t hitug < t tabel dimaa t tabel diperoleh dari daftar distribusi dega dk = +, kriteria probabilitas ½ α. Hasilya diperoleh t hitug -0,37 da t tabel pada α = 0,05 dega dk = 6 adalah,00. Nilai t hitug terletak atara t tabel da t tabel (-,00 < -0,37 <,00). Dega demikia dapat disimpulka bahwa rata-rata sampel sama dega rata-rata sampel atau dapat dikataka homoge. Kemudia kedua kelas yag homoge ditetuka secara acak da diperoleh kelas X 7 sebagai kelas eksperime da kelas X 5 sebagai kelas kotrol. Setelah diperoleh kelas eksperime da kelas kotrol, diberika pretest pada kedua kelas tersebut. 3. Uji Normalitas Nilai Pretest Setelah diberika pretest pada kelas eksperime da kotrol, data hasil pretest yag diperoleh dilakuka uji ormalitas. Hasil uji ormalitas ilai prestest dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Hasil Pegolaha Data Utuk Uji Normalitas Nilai Pretest Nilai Pretest Kelas µ χ hitug χ tabel Eksperime 30 7,7,3,979 5,99 Kotrol 33 7,55,39,747 7,8 Dega = jumlah data pada sampel, µ = ilai rata-rata sampel, = simpaga baku da χ (chi) = lambag statistik utuk mguji keormala Pada tabel 4 dapat dilihat ilai pretest bahwa baik dari kelas eksperime maupu kelas kotrol diperoleh χ hitug < χ tabel. Pada kelas eksperime yaitu,979 < 5,99 da dari kelas kotrol diperoleh χ hitug < χ tabel yaitu,747 < 7,8. Hal ii meujukka bahwa kedua kelompok sampel berdistribusi ormal, sehigga data hasil uji ormalitas pretest dapat diguaka selajutya utuk uji hipotesis.

10 0 Setelah pretest diberika pada kelas eksperime da kotrol, lagkah selajutya adalah melakuka proses pembelajara di kedua kelas. Pada kelas eksperime diterapka model pembelajara kooperatif tipe TGT megguaka chem card, semetara pada kelas kotrol tidak diterapka model yag sama, amu haya diterapka pembelajara kelompok biasa. Setelah seluruh pokok bahasa hidrokarbo telah diajarka, maka diberika posttest pada kedua kelas. 4. Uji Normalitas Nilai Posttest Setelah diberika posttest pada kelas eksperime da kotrol, data hasil posttest yag diperoleh dilakuka uji ormalitas. Hasil uji ormalitas ilai posttest dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5. Hasil Pegolaha Data Utuk Uji Normalitas Nilai Posttest Nilai Posttest Kelas N µ χ hitug χ tabel Eksperime 30,93,44 7,7645 7,8 Kotrol 33 8,7,99,4307 7,8 Dega = jumlah data pada sampel, µ = ilai rata-rata sampel, = simpaga baku da χ (chi) = lambag statistik utuk mguji keormala Pada tabel 5 dapat dilihat ilai posttest baik dari kelas eksperime maupu kelas kotrol diperoleh χ hitug < χ tabel. Pada kelas eksperime diperoleh χ hitug < χ tabel yaitu 7,7645 < 7,8 da kelas kotrol diperoleh χ hitug < χ tabel yaitu,4307 < 7,8. Hal ii meujukka bahwa kedua kelompok sampel berdistribusi ormal, sehigga data hasil uji ormalitas dapat diguaka selajutya utuk uji hipotesis. 5. Uji Hipotesis Data yag diguaka utuk uji hipotesis dalam peelitia ii adalah selisih atara ilai pretest da posttest. Selisih ilai pretest da posttest aka meujukka besarya peigkata prestasi siswa sebelum da sesudah belajar materi hidrokarbo dega da tapa peerapa model pembelajara kooperatif tipe TGT megguaka chem card. Hasil aalisis uji hipotesis dapat dilihat pada tabel 6. Tabel 6. Hasil Pegolaha Data Utuk Uji Hipotesis Kelas X X S gabuga t tabel t hitug Eksperime ,667 Kotrol 3,3893,67 5, ,773 Keteraga : = jumlah siswa X = jumlah ilai selisih pretest da posttest X = jumlah kuadrat ilai selisih pretest da posttest = rata-rata selisih pretest da postest Uji hipotesis dilakuka dega megguaka uji pihak kaa, da hipotesis diterima jika memeuhi kriteria t hitug > t tabel dega dk = +, kriteria probabilitas α yaitu 0,95. Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa ilai t hitug = 5,93 da ilai t tabel =,67. Nilai t hitug lebih besar daripada t tabel yaitu 5,93 >,67. Dega demikia hipotesis yag berbuyi peerapa model pembelajara kooperatif tipe TGT

11 megguaka chem card dapat meigkatka prestasi belajar siswa pada pokok bahasa hidrokarbo di kelas X SMA Negeri 0 Pekabaru dapat diterima. 6. Koefisie Pegaruh Persetase peigkata prestasi belajar siswa (koefisie pegaruh) diperoleh dari harga koefisie detemiasi (r ). Setelah melakuka aalisis data teryata didapat koefisie determiasi sebesar 0,4359. Besar koefisie pegaruhya (Kp) dapat dicari dega megalika ilai koefisie determiasi dega 00%, sehigga diperoleh koefisie pegaruhya (Kp) sebesar 30,65%. Ii berarti bahwa model pembelajara kooperatif tipe TGT megguaka chem card memberika pegaruh terhadap peigkata prestasi belajar siswa pada pokok bahasa hidrokarbo di kelas X SMA Negeri 0 Pekabaru adalah sebesar 30,65%. Hasil peelitia yag telah dilakuka meujukka bahwa peerapa model pembelajara kooperatif tipe TGT megguaka chem card dapat meigkatka prestasi belajar siswa pada pokok bahasa hidrokarbo di kelas X SMA Negeri 0 Pekabaru, dega besar pegaruh terhadap peigkata prestasi sebesar 30,65%. Prestasi belajar siswa kelas eksperime pada pokok bahasa hidrokarbo meigkat dikareaka adaya pegaruh peerapa model pembelajara kooperatif pada kelas eksperime. Pada kelas eksperime diterapka model pembelajara kooperatif tipe TGT megguaka chem card. Peerapa model pembelajara tipe TGT megguaka chem card dapat meigkatka keaktifa da motivasi siswa sehigga mempegaruhi prestasi belajar siswa. Pada kelas eksperime, motivasi siswa dalam belajar terbetuk karea adaya suatu ligkuga belajar yag meyeagka. Adaya permaia dalam pembelajara dipadag sebagai salah satu daya tarik pembelajara yag dapat memotivasi siswa. Hal ii sesuai dega pedapat Sacco (00) yag meyataka bahwa meciptaka ligkuga belajar yag meyeagka dapat memotivasi siswa dalam belajar. Pada kelas eksperime diguaka chem card (kartu kimia) dalam kompetisi touramet. Pegguaa chem card mampu memberika uasa yag meyeagka bagi siswa dalam belajar. Chem card yag diguaka, berupa pertayaa yag berisi kosep-kosep hidrokarbo yag perlu dijawab oleh siswa. Siswa harus meyelesaika pertayaa-pertayaa yag berisi kosep hidrokarbo sehigga memperoleh skor yag diharapka yag kelak aka mejadi sumbagsih dalam peghargaa kelompok. Hal ii meutut siswa utuk memahami pelajara terlebih dahulu sebelum bertadig dalam kelompok touramet. Dega adaya tututa utuk memahami pelajara sebelum maju ke meja touramet, maka setiap siswa bertaggug jawab utuk meguasai materi pelajara karea keberhasila kelompok dalam touramet bergatug pada seberapa besar skor yag diperoleh idividu dalam kelompok touramet. Diskusi kelompok megambil pera dalam membatu siswa memahami pelajara yag dipelajari. Kelompok diskusi pada kelas eksperime merupaka kelompok heteroge yag dibagi berdasarka kemampua akademikya. Pada diskusi kelompok, siswa berbagi tugas yag diberika oleh guru yaitu membahas LKS bersama tema satu kelompok, setiap siswa dalam kelompok bekerjasama salig membatu temaya utuk memahami pelajara. Kierja yag baik dalam setiap kelompok pada kelas eksperime tidak terlepas dari adaya komuikasi da iteraksi yag efektif di atara setiap aggota kelompok. Adaya keaggotaa yag heteroge, masig-masig siswa dapat salig megisi kekuraga yag ada.

12 Pegguaa chem card tidak haya bisa diguaka pada saat proses belajar di kelas saja tetapi juga memugkika siswa kelas eksperime dapat bermai diluar jam pelajara. Melalui observasi pada saat peelitia, siswa memiliki atusiasme yag besar dalam memaika chem card yag diberika. Hal ii diketahui melalui tidaka siswa yag mecoba kembali permaia kartu bersama tema-tema mereka setelah jam pelajara selesai. Dega kodisi seperti ii, siswa aka megalami pegalama yag berulag-ulag dalam memahami materi hidrokarbo yag dipelajari. Dega demikia siswa dapat meyimpa kosep dari materi yag diterima dalam betuk memori jagka pajag. Hal tersebut sesuai dega pedapat Suparo (997) yag meyataka bahwa pegetahua seorag idividu merupaka hasil kostruksi idividu itu sediri setelah melewati berbagai pegalama dalam waktu yag lama. SIMPULAN DAN REKOMENDASI Simpula Berdasarka hasil aalisa da pembahasa dapat disimpulka bahwa:. Peerapa model pembelajara kooperatif tipe TGT megguaka chem card dapat meigkatka prestasi belajar siswa pada pokok bahasa hidrokarbo. Peigkata prestasi belajar (Kp) pada pokok bahasa hidrokarbo melalui peerapa model pembelajara kooperatif tipe TGT megguaka chem card adalah sebesar 30,65% Rekomedasi Berdasarka kesimpula yag telah dikemukaka, maka dapat direkomedasika:. Diharapka kepada guru bidag studi kimia utuk dapat meerapka model pembelajara kooperatif tipe TGT megguaka chem card khususya pada pokok bahasa hidrokarbo.. Bagi peeliti yag igi meidaklajuti peelitia ii, dapat meerapka model pembelajara kooperatif tipe TGT megguaka chem card pada pokok bahasa lai terutama pokok bahasa yag bayak meguaka simbol-simbol kimia. DAFTAR PUSTAKA Isjoi Ishaq Pembelajara Kooperatif: Meigkatka Kecerdasa Komuikasi Atar Peserta Didik. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Mohd Nazir Metode Peelitia. Ghalia Idoesia. Jakarta. Riduwa Dasar-dasar Statistik. Alfabeta. Badug. Sardima, 0. Iteraksi da Motivasi Belajar Megajar. Grafido Persada. Jakarta. Sacco, J. 00. Usig Teams Games Touramet. (olie), (diakses 0 Jauari 04) Slavi. 0. Cooperative Learig. Nusa Media. Badug.

13 Sobry Sutiko Meggagas Pembelajara Efektif da Bermaka. NTP Press. Mataram. Subaa, Rahardi da M. Sudrajat Statistik Pedidika. Pustaka Setya. Badug. Sudjaa Metode Statistik. Tarsito. Badug. Suparo Paul Filsafat Kostruktivisme dalam Pedidika. Kaisius. Yogyakarta. Suryosubroto Proses Belajar Megajar di Sekolah. Rieka Cipta. Jakarta W.Gulo Strategi Belajar Megajar. Grasido. Jakarta. 3