ANALISIS PENGARUH BRAND COMMUNITY TERHADAP WORD OF MOUTH (Studi pada Komunitas Jogja Beat Riders di Yogyakarta)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PENGARUH BRAND COMMUNITY TERHADAP WORD OF MOUTH (Studi pada Komunitas Jogja Beat Riders di Yogyakarta)"

Transkripsi

1 ANALISIS PENGARUH BRAND COMMUNITY TERHADAP WORD OF MOUTH (Stud pada Komuntas Jogja Beat Rders d Yogyakarta) SKRIPSI Dsusun sebaga salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonom Oleh Afyah NIM PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO 2015

2 ANALISIS PENGARUH BRAND COMMUNITY TERHADAP WORD OF MOUTH (Stud pada Komuntas Jogja Beat Rders d Yogyakarta) SKRIPSI Dsusun sebaga salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonom Oleh Afyah NIM PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO 2015

3

4

5 MOTTO Kecerdasan tanpa ambs bagakan seekor burung tak bersayap ( Salvador Dal). Wrausahawan adalah mereka yang memaham tpsnya perbedaan antara peluang dan hambatan serta mampu mengelolanya menjad keuntungan (Nccolo Machavell). Seberapa besar kesuksesan anda bsa dukur dar seberapa kuat kengnan anda, setngg apa mmp mmp anda, dan bagamana anda memperlakukan kekecewaan dalam hdup anda (Robert Kyosak). Satu ons aks lebh berharga darpada satu ton teor (Fredrch Engels). Yang membedakan orang sukses dan orang gagal adalah bukan karena yang satu memlk kemampuan dan de lebh bak, tap karena da beran mempertaruhkan de, menghtung rsko, dan bertndak cepat (Andre Malraux). Semua hal besar basanya dawal oleh seorang wanta (Alphonse de Lamartne) v

6 PERSEMBAHAN Skrps n saya persembahkan untuk: Skrps n saya persembahkan untuk, Ayah dan Ibu yang tercnta, yang saya hormat dan sayang, yang selalu memberkan motvas, nasehat, serta doa untuk kebahagaan dan kesuksesan masa depan saya dan yang selalu meneman saya dalam masa masa sult. Bapak Rdwan Baraba dan Bapak Murry Harmawan Saputra, selaku dosen Pembmbng yang bak hat dan selalu memberkan senyuman yang membuat saya lebh bersemangat. Rusmadah adk saya, yang selalu memberkan warna dalam kehdupan saya. Trya, Dka, Lyan, Lely, Dew, Intan, Ery, Mawar, Lta, Nken, Nana yang selalu menemanku dan memberkan motvas kepadaku. Novan Rudarto yang selalu memberkan semangat dan warna dalam kehdupan saya. Bapak dan Ibu dosen keluarga besar program stud manajemen, yang telah memberkan motvas, semangat, serta termakash atas lmu yang telah dberkan. Teman-teman MANAJEMEN angkatan 2011 (Nta, Topk, Garda, Rath, Rudy, Ggh, Khold, Agung, Ena, Tr dll) termakash atas bantuan dan doanya, semoga pertemanan kta tdak akan pernah terputus. v

7

8 KATA PENGANTAR Alhamdulllah, puj syukur penuls panjatkan ke hadrat Allah Swt. Atas lmpahan rahmat, karuna, dan hdayah-nya sehngga skrps n dapat penyusun selesakan. Skrps n penuls susun untuk menguj analss pengaruh brand communty terhadap word of mouth. Penuls menyadar bahwa penyusunan skrps n banyak mengalam kesultan karena ketebatasan kemampuan dan pengetahuan. Keberhaslan pelaksanaan peneltan n tdak lepas dar bantuan berbaga phak. Oleh karena tu, pada kesempatan n penuls menyampakan rasa terma kash dan penghargaan yang setngg-tnggnya kepada: 1. Drs. H. Supryono, M.Pd. selaku rektor Unverstas Muhammadyah Purworejo. 2. Intan Puspta Sar S.E.,M.Sc. selaku Dekan Fakultas Ekonom Unverstas Muhammadyah Purworejo yang telah memberkan zn dan rekomendas kepada penuls mengadakan peneltan untuk penyusunan skrps n. 3. Endah Pr Arnngsh, S.E.,M.Sc selaku Ketua Program Stud Manajemen, yang telah memberkan perhatan dan dorongan sehngga penuls dapat menyelesakan skrps n. 4. Bapak Rdwan Baraba, S.E.,M.M selaku pembmbng I dan Bapak Murry Harmawan S., S.E.,M.Sc. selaku pembmbng II yang telah banyak membmbng, mengarahkan, memotvas dengan penuh kesabaran dan tdak mengenal lelah, serta mengoreks skrps n dengan penuh keteltan, sehngga penuls dapat menyelesakan skrps n. 5. Seluruh responden Komuntas Jogja Beat Rders (JBR) yang telah berseda meluangkan waktunya untuk mengs kuesoner yang telah penuls bagkan. 6. Berbaga phak yang telah memberkan motvas dan semangat kepada penuls dalam menyelesakan stud d Program Stud Manajemen n. v

9 Penuls hanya dapat berdoa semoga Allah Swt. Memberkan balasan yang berlpat ganda atas bud bak yang telah dberkan. Semoga Skrps n bermanfaat bag penyusun khususnya dan para pembaca umumnya. Purworejo, 14 September 2015 Penuls, Afyah v

10 ABSTRAK Afyah, Analss Pengaruh Brand Communty terhadap Word of Mouth (Stud pada Komuntas Honda Beat d Yogyakarta). Program Stud Manajemen. Fakultas Ekonom Unverstas Muhammadyah Purworejo. Perkembangan teknolog otomotf yang semakn pesat bermbas pada persangan d pasar ndustr otomotf yang semakn ketat. Perusahaan menerapkan berbaga cara agar dapat mendapatkan dan mempertahankan konsumen. Salah satu cara tersebut alah dengan menngkatkan word of mouth. Word of mouth adalah komunkas mengena produk dan jasa yang dbcarakan oleh orang-orang dan merupakan pusat dar duna pemasaran dan metode plhan untuk menjual produk. Word of mouth yang bak juga dapat dperoleh dar komuntas merek yang mendukungnya dar serangan pesang. Peneltan n bertujuan untuk menguj analss pengaruh brand communty terhadap word of mouth. Populas peneltan n adalah semua anggota komuntas Jogja Beat Rders d Yogyakarta. Sampel dalam peneltan n berjumlah 150 orang. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesoner yang dnla dengan skala Lkert yang masng-masng sudah duj cobakan dan telah memenuh syarat valdtas dan relabltas. Analss data menggunakan regres lner berganda dan pengujan hpotess. Hasl analss lner berganda menunjukkan bahwa customer-product relatonshp, customer-brand relatonshp, customer-company relatonshp, dan customer-other customer relatonshp secara parsal dan smultan berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap word of mouth. Kata kunc: Customer-product relatonshp, Customer-brand relatonshp, Customer-company relatonshp, dan Customer-other customer relatonshp dan Word of mouth. x

11 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... MOTTO... v PERSEMBAHAN... v PERNYATAAN... v KATA PENGANTAR... v ABSTRAK... x DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xv BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Identfkas Masalah... 9 C. Batasan Masalah D. Rumusan Masalah E. Tujuan Peneltan F. Manfaat Peneltan BAB II KAJIANTEORI, TINJAUAN PUSTAKA, DAN RUMUSAN HIPOTESIS A. Kajan Teor B. Tnjauan Pustaka C. Kerangka Pkr D. Pengembangan Hpotess BAB III METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan B. Tempat dan Waktu Peneltan C. Populas dan Sampel Populas Sampel D. Varabel Peneltan E. Defns Operasonal F. Pengumpulan Data G. Instrumen Peneltan H. Uj Instrumen Peneltan Uj Valdtas Uj Relabltas x

12 I. Metode Analss Data Analss Regres Lner Berganda Pengujan Hpotess BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Peneltan Pengumpulan Data Deskrps Karakterstk Responden B. Uj Instrumen Peneltan Uj Valdtas Uj Relabltas C. Analss Data dan Pembahasan Hasl Peneltan Analss Regres Lner Berganda Pengujan Sgnfkan Parsal Uj F Hasl Uj Hpotess BAB V PENUTUP A. Smpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN x

13 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Responden Berdasarkan Usa Tabel 2. Responden Berdasarkan Jens Kelamn Tabel 3. Responden Berdasarkan Pekerjaan Tabel 4. Responden Berdasarkan Tngkat Pendapatan Perbulan Tabel 5. Responden berdasarkan Lama Menjad Anggota Komuntas Jogja Beat Rders Tabel 6. Hasl Pengujan Valdtas Data Pre-Test Tabel 7. Hasl Pengujan Valdtas Data Akhr Tabel 8. Hasl Pengujan Relabltas Data Pre-Test Tabel 9. Hasl Pengujan Relabltas Data Akhr Tabel 10. Hasl Pengujan Analss Regres Lner Berganda Tabel 11. Hasl Uj Sgnfkans Tabel 12. Hasl Uj F x

14 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Kerangka Pkr x

15 DAFTAR LAMPIRAN Lampran 1. Kuesoner Peneltan Lampran 2. Hasl Uj Valdtas dan Relabltas Data Pre-Test Lampran 3. Hasl Uj Valdtas dan Relabltas Data Besar Lampran 4. Hasl Analss Regres Lner Berganda Lampran 5. Surat Penetapan Dosen Pembmbng Skrps Lampran 6. Kartu Bmbngan Skrps xv

16 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalsas menjanjkan suatu peluang dan tantangan bsns baru bag perusahaan yang beroperas d Indonesa. D satu ss, era globalsas memperluas pasar produk perusahaan, d ss lan juga memunculkan persangan yang ketat antar perusahaan domestk maupun asng. Konds demkan akan memcu perusahaan untuk selalu berusaha merebut pangsa pasar. Salah satu cara untuk mencapa keadaan tersebut adalah dengan melakukan penguatan terhadap merek, karena merek suatu produk berfungs untuk membedakan produk perusahaan dengan produk yang dtawarkan pesang. Dnamka dalam duna usaha yang semakn menantang, membuat pelaku usaha harus dapat menjawab tantangan pasar dan memanfaatkan tantangan tersebut sebaga peluang untuk dapat bertahan d masa yang akan datang. Dalam keadaan saat n, phak perusahaan harus lebh aktf dalam mendstrbuskan dan memperkenalkan produknya agar dapat terjual sesua dengan apa yang dharapkannya, dan dapat mempertahankan pangsa pasarnya. Menurut Kotler (2000:61) para pesang adalah perusahaan-perusahaan yang memuaskan pelanggan yang sama. Begtu perusahaan mengdentfkas pesangnya, maka harus mengetahu dengan past karakterstk, khususnya 1

17 2 strateg, tujuan, kelemahan, dan pola reaks pesang ketka mendapat ancaman pasar. Persangan yang semakn ketat saat n untuk semua kategor produk melahrkan berbaga macam merek yang semakn menjad denttas masngmasng produk tersebut. Peranan merek bukan lag sekedar nama atau pembeda dengan produk-produk pesang, tetap sudah menjad salah satu faktor pentng dalam keunggulan bersang. Merek memberkan konsumen suatu sumber plhan, menyederhanakan keputusan, menawarkan jamnan mutu dan mengurang resko, membantu ekspres dr, serta menawarkan persahabatan dan kesenangan. Duranto dkk., (2001) menyatakan bahwa fenomena persangan yang ada dalam era globalsas akan semakn mengarahkan sstem perekonoman Indonesa ke mekansme pasar yang memposskan pemasar untuk selalu mengembangkan dan merebut pangsa pasar (market share). Hal n dapat terlhat pada persangan produk sepeda motor d Indonesa. Sepert yang kta tahu, bahwa sepeda motor sudah sangat famler dalam kehdupan kta. Industr sepeda motor d Indonesa saat n menunjukkan suatu fenomena yang menark. Saat perekonoman Indonesa terpuruk, ndustr sepeda motor ternyata menunjukkan pertumbuhan yang mencengangkan. Pertumbuhan penjualan sepeda motor yang tetap tngg dkarenakan sepeda motor merupakan salah satu alat transportas yang murah dan terjangkau. Tnggnya pertumbuhan penjualan juga tercermn dar total produks yang terus menngkat dan kan bertambahnya populas sepeda motor d Indonesa.

18 3 Tdak dapat dpungkr bahwa perkembangan duna otomotf hngga saat n mash mampu memkat perhatan. Kebutuhan akan sepeda motor tdak hanya menjad sekedar alat transportas basa tetap bag sebagan kalangan masyarakat telah menjad bagan dar gaya hdup. Serng kemajuan yang ada, bak kemajuan lmu pengetahuan dan teknolog yang dapat dlhat dar adanya novas-novas baru telah menyebabkan konsumen melakukan tndakan pengeluaran uang yang selektf dalam melakukan pembelan. Seorang konsumen akan memlh produk atau merek tertentu berdasarkan krtera yang berlaku pada drnya yang merupakan bentukan dar pengaruh faktor lngkungan dan faktor ndvdu. Dalam menentukan plhan n konsumen melewat fase serta proses tertentu dan akan memlh produk atau merek yang mempunya kepuasan tertngg menurutnya berdasarkan jangkauan ekonomnya. Demkan pula halnya untuk menggambarkan tentang apa yang terjad pada dr komuntas penggemar motor sport d tanah ar. Kotler (1996) mengatakan bahwa merek adalah suatu hal yang mendasar, sama halnya dengan segmentas dan postonng d dalam pemasaran. In merupakan hal utama untuk masuk dan tnggal d benak konsumen. Dperlukan strateg yang dapat menjad alternatf bag pengembangan dan pembangunan sebuah merek yang bertujuan untuk menark perhatan dan mempertahankan konsumen. Sepert dketahu bahwa PT. Astra Honda Indonesa yang merupakan perusahaan produsen kendaraan bermotor dengan merek Honda telah banyak berhasl melekat d benak masyarakat Indonesa, karena Honda telah ada sejak 40-an tahun yang lalu dan

19 4 telah banyak memproduks kendaraan bermotor d Indonesa terhtung sejak tahun Dengan mengedepankan pelayanan serta teknolog yang berkembang PT. Astra Honda Indonesa berhasl mendapatkan kepercayaan dar masyarakat Indonesa untuk pemlhan kendaraan bermotor. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dsmpulkan bahwa merek mempunya peranan pentng dan merupakan asset terbesar bag perusahaan. Namun agar merek produk dapat bertahan lama dalam konds pasar yang semakn kompettf dan keluar sebaga pemenang, dbutuhkan konsumen yang memlk loyaltas merek tngg (Duranto dkk., 2001). Sebuah merek dapat memlk beberapa asosas, satu atau lebh dantaranya dapat mendomnas (Rosnta, 1996). Merek dapat menjad sarana atau wahana untuk bertemu dengan orang lan, membangun relatonshp, dan menemukan orang orang yang memlk satu mnat d mana konsumen salng bernteraks (Yuswohady, 2004). Wahana tersebut dkenal dengan komuntas. Komuntas merek adalah komuntas yang tdak terkat secara geograf dan mempunya struktur sosal yang mengatur hubungan d antara pecnta merek (Munz dan O Gunn, 2001). Sementara menurut Mc Alexander et.al, (2002), komuntas merek merupakan customer centrc, keberadaan dan art komuntas tdak terpsahkan dar pengalaman konsumen darpada merek tersebut. Komuntas merek juga tdak terlepas dar nteraks antar anggotanya agar memperkuat soldartas komuntas merek. Tumbuhnya berbaga komuntas pelanggan belakangan n sedkt banyak berpengaruh terhadap strateg pengembangan sebuah merek.

20 5 Pasalnya, komuntas terbukt punya pengaruh yang sangat besar bag preferens merek yang dgunakan oleh anggota komuntasnya. Perusahaan berusaha mensponsor dan mempromoskan suatu brand communty untuk mengetahu lebh jauh mengena perlaku pelanggan dan bagamana mereka bernteraks dengan produk mereka. Selan tu perusahaan juga berusaha untuk mengelola komuntas mereka sendr. Banyak kegatan yang sebelumnya dselenggarakan oleh pelanggan secara mandr lalu kemudan perusahaan berseda mensponsor dengan tujuan untuk mendapatkan kendal atas brand mage dan brand mereka. Pada puncaknya perusahaan sebenarnya ngn menanamkan ke dalam pkran pelanggan hanya untuk mempertmbangkan satu produk yatu produk mereka yang bertujuan untuk menngkatkan pangsa pasar, pangsa konsumen, dan proftabltas. Dalam peneltan n, model yang dgunakan adalah customer- centrc model of brand communty dar Mc Alexander et.al, (2002). Model n dplh karena palng sesua dengan konsep komuntas merek yang dcptakan oleh perusahaan, dmana perusahaan kut andl dalam komuntas dan berhubungan dengan anggota komuntas. Komuntas merek d Indonesa saat n sangat banyak. Bahkan tdak jarang satu merek memlk komuntas lebh dar satu dengan nama yang berbeda-beda. Berdasarkan customer-centrc model of brand communty yang dkemukakan oleh Mc Alexander et.al, (2002) d dalam suatu komuntas merek terdapat empat ntegras hubungan yang terdr dar customer-product relatonshp (hubungan antara konsumen dengan produk), customer-brand relatonshp (hubungan antara konsumen dengan

21 6 merek), customer-company relatonshp (hubungan antara konsumen dengan perusahaan), dan customer-other customer relatonshp (hubungan antara konsumen dengan konsumen). Strateg pemasaran berbass komuntas memlk keuntungan tersendr, perusahaan mendapatkan sarana promos grats yatu word of mouth dar anggota komuntas. Keuntungan lannya adalah perusahaan bsa mendapatkan masukan dar para konsumen mengena produk yang akan mereka luncurkan. Komuntas konsumen dapat berupa komuntas yang terbentuk berdasarkan produk tertentu, sepert Bke to Work. Terdapat juga komuntas yang terbentuk dar merek yang dsebut dengan komuntas merek, sepert Jogja Beat Rders. Komuntas merek terdr dar konsumen yang sangat loyal pada merek tertentu. Merek tersebut hanya memfasltas terjadnya nteraks antar konsumen (Yuswohady, 2008). Semakn ntens nteraks antar anggota, semakn kuat bass konsumen dalam komuntas merek. Anggota komuntas n dhubungkan dengan merek yang menghubungkannya dengan komuntas tersebut sepert Jogja Beat Rders dengan merek Honda Beat. Kuatnya hubungan yang kuat antar anggota dalam komuntas merek membuat anggota komuntas merek menjad juru bcara kepada orang lan. Menurut Kartajaya (2008:212), untuk mengembangkan word of mouth secara lebh ekstensf, dapat dlakukan dengan membuat sebuah komuntas. Menurut Hartono (2008), dalam konteks komuntas konsumen, artkel mengena Brand Communty Munz dan O Gunn (2001) dan Buldng

22 7 Brand Communty Mc Alexander et.al, (2002), dapat djadkan acuan mengena defns komuntas dalam konteks pemasaran dan merek. Mereka menyebutnya sebaga brand communty atau komuntas merek. Istlah komuntas merek pertama kal dperkenalkan oleh Munz dan O Gunn (2001). Menurut Munz dan O Gunn (2001), komuntas merek merupakan komuntas khusus yang tdak terkat secara geografs dan mempunya struktur sosal yang mengatur hubungan dantara pecnta merek. Komuntas merek memlk karakterstk yang sama dengan komuntas pada umumnya. Namun komuntas merek secara spesfk dbuat untuk membedakan pengguna merek satu dengan yang lan. Konsep komuntas merek tdak hanya sekedar klub yang terdr dar para pengguna merek, karena konsep komuntas merek dcptakan oleh perusahaan, ddesan dan dkendalkan untuk menjad alat word of mouth yang efektf (Ferrnadew, 2008:176). Dalam komuntas, word of mouth terjad bak antar anggota maupun antara anggota dan yang bukan. WOM antar anggota komuntas terjad karena anggota suatu komuntas pada umumnya mempercaya apa yang dkemukakan oleh anggota komuntas lannya (Kartajaya, 2006:188). Sedangkan WOM antara anggota komuntas dengan yang bukan anggota komuntas terjad karena para anggota komuntas akan cenderung menjad salesman perusahaan yang sangat fanatk. Mereka akan bercerta kepada orang lan dan merekomendaskan merek dan produk perusahaan (Kartajaya, 2006:190). Anggota komuntas merek memberkan rekomendas kepada calon pelanggan lan (Yuswohady, 2008). Sehngga konsumen dalam komuntas

23 8 dapat menjad juru bcara atau papan klan berjalan yang efektf bag perusahaan, sepert yang dkemukakan oleh Yuswohady (2008) bahwa customer s the truly salesman. Konsumen yang puas akan merek yang dgunakannya akan membertahukan kelebhan-kelebhan merek tersebut kepada orang lan, dan selanjutnya konsumen akan merekomendaskannya kepada orang lan. Rekomendas pelanggan merupakan alat promos dan penjualan yang sangat efektf dalam mempengaruh calon prospek (Slverman, 2001). Hal n merupakan salah satu strateg komunkas pemasaran yang mendasar yang dsebut dengan Word of Mouth. Lupyoad (2006) menyatakan bahwa defns Word of Mouth adalah suatu bentuk promos yang berupa rekomendas dar mulut ke mulut tentang kebakan dalam suatu produk. Word of mouth sendr telah menjad suatu fenomena yang menark d dalam duna pemasaran dan komunkas, dmana word of mouth menjad salah satu kekuatan dalam pasar (Kotler, 2000). Saat n kekuatan word of mouth mula dsadar dan dmanfaatkan oleh banyak perusahaan, mengngat klan-klan d meda massa tdak lag efektf sebaga alat promos karena konsumen hanya bsa mengngat lma sampa tujuh klan per har (Schffman dan Kanuk, 2000). Word of mouth lebh dpercaya dbandngkan oleh seorang sales person, dan dapat menjangkau konsumen lebh cepat darpada klan maupun drect-mal, karena kekuatan word of mouth terletak pada kemampuannya dalam memberkan rekomendas (referral). Hal n sejalan dengan apa yang dnyatakan Dye (2000) bahwa dalam kehdupan sehar-har orang senang sekal untuk membag pengalamannya

24 9 tentang sesuatu. Bla pengalaman tersebut postf maka rekomendas tersebut bsa menjad alat promos yang efektf sehngga menghaslkan sukses bag produk tersebut, dan sebalknya jka terjad pengalaman negatf maka bsa menghaslkan kehancuran bag produk tersebut. Termasuk pada komuntas pengguna motor Honda Beat. D sn penelt ngn menelt pada komuntas sepeda motor d kota Yogyakarta. D mana kota Yogyakarta terdapat berbaga macam komuntas otomotf mula dar mobl hngga sepeda motor dar berbaga merek dan tpe. Penelt mengambl objek peneltan pada komuntas motor Jogja Beat Rders (JBR). Berdasarkan latar belakang tersebut maka penelt tertark untuk menganalss Analss Pengaruh Brand Communty Terhadap Word of Mouth (Stud pada Komuntas Jogja Beat Rders d Yogyakarta). B. Identfkas Masalah Identfkas masalah berdasarkan latar belakang masalah yang dkemukakan, muncul berbaga masalah yang dapat ddentfkaskan sebaga berkut : 1. Semakn banyak dan ketatnya persangan ndustr sepeda motor 2. Pentngnya memaham strateg pemasaran untuk dapat bersang dan merebut konsumen

25 10 C. Batasan Masalah Penelt melakukan pembatasan masalah agar peneltan lebh terarah dan tdak melebar pada masalah yang tdak relevan, sehngga ruang ruang peneltan terbatas pada : 1. Objek peneltan adalah perusahaan Honda Beat 2. Subjek adalah anggota komuntas JBR (Jogja Beat Rders) 3. Peneltan dlakukan pada varabel brand communty yang terdr dar : customer-product relatonshp, customer-brand relatonshp, customercompany relatonshp, customer-other customer relatonshp sebaga varabel bebas (X) dan word of mouth sebaga varabel terkat (Y) D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dungkapkan d atas, penelt merumuskan permasalahan yang ngn dketahu dar peneltan n, yatu : 1. Apakah customer-product relatonshp berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap word of mouth? 2. Apakah customer-brand relatonshp berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap word of mouth? 3. Apakah customer-company relatonshp berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap word of mouth? 4. Apakah customer-other customer relatonshp berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap word of mouth?

26 11 5. Apakah customer-product relatonshp, customer-brand relatonshp, customer-company relatonshp, dan customer-other customer relatonshp secara smultan berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap word of mouth? E. Tujuan Peneltan Berdasarkan perumusan masalah yang telah durakan pada subbab sebelumnya, maka tujuan dar dlakukannya peneltan n adalah sebaga berkut : 1. Menganalss pengaruh customer-product relatonshp terhadap word of mouth. 2. Menganalss pengaruh customer-brand relatonshp terhadap word of mouth. 3. Menganalss pengaruh customer-company relatonshp terhadap word of mouth. 4. Menganalss pengaruh customer-other customer relatonshp terhadap word of mouth. 5. Menganalss pengaruh customer-product relatonshp, customer-brand relatonshp, customer-company relatonshp, dan customer-other customer relatonshp secara smultan terhadap word of mouth.

27 12 F. Manfaat Peneltan 1. Manfaat Teorts Sebaga salah satu bahan nformas atau bahan kajan dalam menambah pengetahuan dalam bdang manajemen pemasaran khususnya mengena pengaruh brand communty terhadap word of mouth. 2. Manfaat Prakts a. Bag penelt Untuk mengembangkan dan mengaplkaskan lmu yang telah dpelajar selama berada d bangku kulah yang berkatan dengan Brand Communty dan Word of Mouth, serta member pengetahuan bag penelt tentang pengaruh brand communty terhadap word of mouth pada motor merek Honda Beat d Yogyakarta. b. Bag perusahaan Hasl peneltan n dapat dgunakan sebaga bahan nformas dan masukan bag phak perusahaan untuk mengetahu seberapa besar pengaruh strateg yang dgunakan dalam pemasarannya sehngga perusahaan bsa terus mengembangkan strateg pemasarannya untuk mencptakan keunggulan kompettf.

28 13 c. Bag penelt selanjutnya Hasl peneltan n dapat dgunakan sebaga bahan referens dan perbandngan untuk peneltan selanjutnya bag yang ngn mengkaj masalah yang sama d masa mendatang.

29 BAB II KAJIAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA, DAN RUMUSAN HIPOTESIS A. Kajan Teor 1. Brand (merek) Menurut Duranto dkk., (2004:2) merek adalah nama, stlah, tanda smbol, rancangan, atau kombnas hal-hal tersebut untuk mengdentfkas barang atau jasa seseorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dar produk pesang dan merek merupakan nla tangble dan ntangble yang terwakl dalam sebuah merek dagang (trademark) yang mampu mencptakan nla dan pengaruh tersendr d pasar bla dkelola dengan tepat. Menurut Tjptono (2006:103) merek adalah nama, stlah, tanda, smbol atau lambang, desan, warna yang dharapkan dapat memberkan denttas dan dferensas terhadap produk pesang. Pada dasarnya merek merupakan suatu janj penjual untuk secara konssten menyampakan serangkaan cr - cr, manfaat, dan jasa tertentu kepada para pembel. Merek yang bak juga menyampakan jamnan tambahan berupa jamnan kualtas. Menurut Amercan Marketng Assocaton (dalam buku Keller, 2008) brand adalah nama, stlah, tanda, smbol, atau desan, atau kombnas dar mereka, dmaksudkan untuk mengdentfkas barang dan 14

30 15 jasa dar satu penjual atau kelompok penjual dan untuk membedakannya dar para pesang. Menurut Aaker (1991) brand adalah sebuah nama atau smbol yang bersfat membedakan (sepert sebuah logo, trademark atau kemasan) yang dmaksudkan untuk mengdentfkas suatu produk atau jasa dar seorang kelompok penjual dan membedakan produk atau jasa tersebut dbandngkan dengan pesangnya. Brand dapat memlk enam level pengertan (Kotler, 2000 dalam Kusuma, 2009) yatu sebaga berkut: a. Atrbut Brand Mengngatkan pada atrbut tertentu. Msalnya Mercedes memberkan kesan sebaga mobl yang mahal, dbuat dengan bak, drancang dengan bak, tahan lama, dan bergengs tngg. b. Manfaat Bag konsumen, kadang sebuah brand tdak sekadar menyatakan atrbut, tetap manfaat. Mereka member produk tdak membel atrbut, tetap membel manfaat. Atrbut yang dmlk oleh suatu produk dapat terjemahkan menjad manfaat fungsonal dan atau emosonal. Sebaga contoh sepert atrbut tahan lama dterjemahkan menjad manfaat fungsonal tdak perlu cepat bel lag, atrbut mahal dterjemahkan menjad manfaat emosonal bergengs dan lan-lan. c. Nla Brand juga menyatakan sesuatu tentang nla produsen. Jad, Mercedes berart knerja tngg, keamanan, gengs dan lan - lan.

31 16 d. Budaya Brand juga mewakl budaya tertentu. Mercedes mewakl budaya Jerman, terorgansas, efsen dan bermutu tngg. e. Keprbadan Brand mencermnkan keprbadan tertentu. Mercedes mencermnkan pmpnan yang masuk akal (orang), snga yang memerntah (bnatang), atau stana yang agung (objek). f. Pemaka Brand menunjukkan jens konsumen yang membel atau menggunakan produk tersebut. Mercedes menunjukkan pemakanya seorang dplomat atau eksekutf. 2. Communty Menurut Suryan (2008) communty adalah kumpulan dar dua orang atau lebh yang salng bernteraks untuk mencapa tujuan yang bersama sehngga hubungan sosal yang terjad dantara anggota salng mempengaruh. Sejalan dengan pendapat Wllams (2005) communty adalah satu set dar nteraks, perlaku manusa yang memlk makna dan harapan sama dantara para anggotanya. Sebuah communty terdr dar enttas anggotanya dan hubungan antara mereka. Communty cenderung ddentfkas berdasarkan kesamaan atau dentfkas antara anggota mereka berdasarkan lngkungan, pekerjaan, mengejar kesenangan atau pengabdan kepada brand. Bentuk yang relatf lebh jelas tentang

32 17 communty adalah sejauh mana mereka berperan untuk kesejahteraan manusa. Melalu communty, orang-orang berbag sumber daya yang pentng dapat besfat kogntf, emosonal atau mater d alam. Semua hal tersebut yang dapat memungknkan atau tdaknya dpergunakan bersama dalam suatu komuntas tertentu, satu hal yang tampaknya selalu untuk dbagkan, pencptaan dan negosas terhadap makna (Mc Alexander et.al, 2002). Pembentukan communty haruslah secara sukarela dan berlandaskan pada nla-nla, serta nteraks yang dlakukan bertujuan untuk mencapa tujuan bersama dan dapat djadkan sebaga salah satu cara untuk mengangkat brand d pasar (Dewey, 1989). Suryan (2008) d dalam bukunya mengemukakan faktor-faktor yang menjadkan pendukung dan kekuatan dalam sebuah komuntas, sehngga komuntas tersebut terus bertahan eksstensnya, dantaranya: a. Mengnformaskan atau membuat ndvdu lebh menyadar produk atau merek tertentu. Komuntas memlk nformas yang banyak dan lengkap tentang berbaga brand sehngga d dalam nteraks komunkasnya lebh bers tentang pentngnya memlh brand atau nformas berbaga brand dan knerjanya sehngga akan menmbulkan kesadaran yang kuat pada anggota komuntas tentang pentngnya melhat knerja brand dan memlh brand.

33 18 b. Memberkan kesempatan untuk membandngkan. Interaks yang terjad d dalam komuntas memlk pengaruh yang kuat jka d dalam komuntas tersebut terdapat suasana setap anggotanya salng berbag pengalaman dan dskus untuk membandngkan berbaga plhan, perlaku belanja dan perlaku konsumen. c. Mempengaruh ndvdu untuk mengadops skap. Kelompok yang memlk pengaruh yang lebh kuat pada anggotanya dalam menyesuakan skap dengan skap yang dkembangkan oleh kelompok tu sendr akan lebh berdampak mempengaruh perlaku anggotanya. d. Melegtamas keputusan ndvdu untuk menggunakan produk yang sama dengan yang dgunakan komuntas. Komuntas yang memlk kekuatan dalam memberkan rekomendas dan bahkan mengharuskan anggotanya dan luar anggotanya untuk menggunakan suatu produk tertentu akan memlk pengaruh yang kuat terhadap perlaku konsums dan perlaku belanja anggotanya sehngga secara langsung berpengaruh terhadap perlaku konsumen.

34 19 3. Brand Communty Brand Communty adalah suatu komuntas yang dsusun atas dasar kedekatan dengan suatu produk atau merek. Perkembangan terakhr dalam pemasaran dan peneltan perlaku konsumen sebaga hasl dar hubungan antara merek, denttas ndvdu dan budaya. D antara konsep yang menjelaskan perlaku konsumen dengan suatu merek tertentu. Istlah Brand Communty pertama kal dkemukakan oleh Munz dan O Gunn (1995) dalam Assocaton for Consumer Research Annual Conference n Mnneapols. Pada tahun 2001 artkel berjudul Brand Communty dpublkaskan dalam jurnal peneltan konsumen (SSCI), mereka menjelaskan konsep brand communty sebaga suatu bentuk komuntas yang terspesalsas, komuntas yang memlk katan yang tdak terbatas pada katan secara geografs, namun lebh ddasarkan pada seperangkat struktur hubungan sosal d antara penggemar merek tertentu. Peneltan Munz Jr. and O Gunn (2001) menemukan bahwa komuntas merek dapat terjad secara langsung (bertatap muka) maupun melalu lngkungan yang termedas komputer. Komuntas merek merupakan kumpulan ndvdu yang dstuaskan dalam konteks pengonsumsan suatu merek. Berbeda kontras dengan bentuk kelompok lannya, komuntas merek bukan merupakan segmen dengan gaya hdup yang homogen maupun rangkaan pengonsumsan beberapa merek. Komuntas merek merupakan kumpulan jarngan sosal yang bersfat

35 20 komersl yang berpusat pada suatu merek. Merek tersebut mengkat kesatuan jarngan sosal. Sementara menurut Mc Alexander et.al, (2002), komuntas merek merupakan customer centrc, keberadaan dan art dar komuntas tdak terpsahkan dar pengalaman konsumen darpada merek tersebut. Komuntas merek juga tdak terlepas dar nteraks antar anggotanya agar memperkuat soldtas komuntas merek. Menurut Herek dan Glunt (1995), kata komuntas merek memlk beberapa pengertan sepert adanya lokas geografs, keanggotaan pada organsas sosal tertentu dan sekumpulan ndvdu yang memlk perasaan bersama dan karakterstk sama. Brand communty dapat dartkan sebaga sekelompok konsumen yang memlk seperangkat hubungan sosal berdasarkan penggunaan atau kepentngan dalam produk, serta tdak sepert masyarakat lannya, anggota komuntas basanya tdak tnggal dekat satu sama lan kecual bla mereka dapat bertemu untuk suatu perode tertentu pada acara yang dselenggarakan oleh komuntas mereka (Solomon, 2009). Kotler (2003) dalam bukunya Marketng Management eds 11 menyatakan bahwa, ddalam brand communty terdapat consumer communty atau komuntas konsumen yang merupakan salah satu alat yang pentng dalam membangun merek. Consumer communty atau komuntas konsumen yang merupakan salah satu alat yang pentng dalam

36 21 membangun merek. Consumer communty membuat konsumen mencurahkan perhatannya kepada merek yang mereka mlk. Djelaskan kembal oleh Kevn dan Keller dalam bukunya yang berjudul Manajemen Pemasaran (2006), yang dkembangkan bersama Kotler djelaskan bahwa komuntas merek atau klub merek dapat terbuka bag setap orang yang membel produk atau jasa. Selan tu dengan strateg n perusahaan membangun sebuah katan hubungan jangka panjang dengan konsumen (Berry dan Parasuraman, 1991). Ada beberapa kebutuhan konsumen yang dapat terpenuh d dalam suatu komuntas, dantaranya adalah: a. Informas Konsumen dberkan kebebasan untuk membagkan nformas mengena pengalaman mereka bersama produk yang mereka mlk, hal n dapat membantu konsumen dalam menentukan produk mana yang akan mereka bel. Adanya revew dar anggota yang ahl (expert) memberkan banyak nformas dan masukan bag konsumen mengena bagamana memaksmalkan penggunaan produk. b. Komunkas Bukt nyata dar sebuah komuntas adalah adanya suatu komunkas dar setap anggota. Berbaga aktvtas dapat menjad sangat bernla bag konsumen dan ddalam aktvtas tersebut terjaln komunkas antar konsumen. Komunkas dapat menjad meda

37 22 nformas bag konsumen untuk mengetahu lebh banyak mengena produk. c. Entertanment Komuntas menyedakan hburan bag konsumen yang menjad anggotanya. Konsumen dapat menkmat setap aktvtas hburan yang dsedakan oleh pemlk komuntas dengan mengkut berbaga kegatan dalam komuntas. d. Productvty Melalu komuntas, konsumen dapat menngkatkan produktvtas mereka dalam memberkan masukan dalam kemajuan produk atau perusahaan. Komuntas menyedakan akses bag konsumen untuk menyalurkan berbaga macam nformas yang berguna bag perusahaan atau phak lannya yang berhubungan. e. Feedback Konsumen menggunakan fasltas berbag nformas d dalam komuntas untuk memberkan feedback kepada perusahaan mengena kesukaan atau ketdaksukaan mereka terhadap produk yang telah dkonsums. Selan tu feedback dberkan dalam bentuk solus pemecahan masalah serta product mprovement. Brand communty berangkat dar essensnya yatu merek tu sendr dan selanjutnya berfungs dalam membangun relas dar setap angggota

38 23 yang merupakan pengguna atau yang tertark dengan merek tersebut. Mark Resnck (2001) dalam peneltannya menjelaskan bahwa terdapat beberapa manfaat dar keberadaan brand communty : a. Bag konsumen Bag konsumen keberadaan brand communty member banyak keuntungan dantaranya nformas mengena jens produk yang akan mereka bel. b. Bag produsen Salah satu manfaat utama adanya suatu komuntas bag perusahaan adalah menngkatnya relas antara perusahaan dengan konsumen. Penngkatan hubungan dengan konsumen memberkan keuntungan yang besar bag perusahaan, yatu memberkan kesempatan bag perusahaan untuk mengenal dan mempelajar lebh jauh karakterstk konsumen (demograf, consumer preference, gaya hdup konsumen), kebutuhan serta masukan produsen dar konsumen mengena berbaga aspek produk atau desan produk. Hal terpentng lannya adalah keberadaan komuntas merek (brand communty) dapat mencptakan hubungan jangka panjang dengan konsumen dengan tujuan untuk mempertahankan kesetaan konsumen. Manfaat brand communty menurut Mc Alexander et.al, (2002) manfaat yang dperoleh dar adanya komuntas merek sangat banyak dan beragam dantaranya, komuntas yang terntegras dalam pelanggan akan

39 24 membuat pelanggan seta terhadap suatu brand tertentu, pelanggan akan membawa pesan pemasaran ke komuntas lannya. Pelanggan yang tergabung dalam komuntas akan lebh mentolerans darpada konsumen lan terhadap kegagalan produk atau tdak sempurnanya suatu kualtas layanan (Berry, 1995). Kengnan untuk beralh merek sangat kecl, bahkan ketka dhadapkan dengan performa lebh unggul terhadap produk pesang. Mereka basanya akan termotvas untuk memberkan umpan balk dan masukan kepada perusahaan. Dalam banyak kasus, kta bahkan menemukan pelanggan seta membuat keputusan jangka panjang dalam nvestas saham perusahaan. Pelanggan yang memlk ntegras tngg dalam komuntas merek, secara emosonal dnvestaskan dalam kesejahteraan perusahaan dan memlk kengnan untuk berkontrbus tarhadap kesuksesan perusahaan. Alat ukur brand communty dapat dukur melalu 4 macam hubungan (Mc Alexander et.al, 2002), yatu : a. Customer-Product Relatonshp Hubungan antara pelanggan dengan produk adalah bagamana produk dapat memberkan apa yang dngnkan oleh pelanggan. Customer Product Relatonshp dapat danggap sebaga pengalaman konsumen dalam mengkonsums produk atau dsebut product experence. Terdapat empat ndkator dalam varabel customer-product relatonshp yatu:

40 25 1) Produk dar merek n dsuka Menyenang merek yang dmlk karena merasa nyaman saat menggunakannya. 2) Produk n membuat bangga Bangga terhadap kualtas dar merek produk yang mereka mlk 3) Produk n adalah barang berharga Selalu menjaga produk yang dmlknya. 4) Produk n sangat menyenangkan dgunakan b. Customer-Brand Relatonshp Hubungan antara pelanggan dengan merek, d mana konsumen loyal dengan merek tertentu. Konsumen yang loyal basanya dsebabkan mereka menyuka merek tersebut karena kualtasnya yang bak. Terdapat tga ndkator dalam varabel customer-brand relatonshp yatu: 1) Mengharga warsan dar merek n Selalu melakukan servce dengan merek dan memecahkan masalah yang berkatan dengan merek. 2) Jka produk harus dgant, maka akan gant dengan produk merek yang sama

41 26 3) Merek n mempunya kualtas terbak Kualtas produk yang bak akan membuat konsumen tdak beralh ke merek lan. c. Customer-Company Relatonshp Hubungan antara pelanggan dengan perusahaan adalah membangun koneks yang dapat berkembang antara pelanggan dengan representatve perusahaan. Perusahaan melalu sebuah merek memlk ctra yang bak d mata anggota komuntas merek yang menyebabkan anggota komuntas membcarakan merek tersebut. Hal n dkarenakan perusahaan mampu memenuh kebutuhan konsumen. Ctra perusahaan dpersepskan anggota komuntas melalu keramahan karyawan dalam melayan keluhan konsumen serta tanggapan perusahaan terhadap konsumen. Terdapat tga ndkator dalam varabel customer-company relatonshp yatu: 1) Perusahaan mengert kebutuhan pelanggan Perusahaan mampu memenuh kebutuhan sesua dengan yang dharapkan oleh konsumen. 2) Perusahaan pedul terhadap opn dan keluhan pelanggan Perusahaan memberkan layanan dengan keramahan karyawannya dalam melayan keluhan pelanggan.

42 27 3) Perusahaan mempunya ctra yang bak d mata pelanggan Perusahaan melalu mereknya memlk ctra yang bak d mata anggota komuntas yang menyebabkan mereka membcarakan merek dar perusahaan tersebut d. Customer-Other Customer Relatonshp Hubungan antara pelanggan dengan pelanggan lan, d mana anggota serng kal bernteraks dengan anggota lan. Terdapat tga ndkator dalam varabel customer-other customer Relatonshp yatu: 1) Bertemu dengan orang-orang luar basa karena komuntas n Mencptakan suatu wadah untuk berbag mengena produk dar suatu merek tertentu. 2) Merasa sepert keluarga dengan pemlk yang lan Hubungan yang terjaln menjad sepert keluarga sendr, anggota berseda membantu sesama anggota dalam penggunaan sebuah merek. 3) Mempunya mnat bergabung dengan komuntas karena pemlk lan dar merek lan

43 28 4. Word of Mouth Menurut WOMMA (Word of Mouth Marketng Assocaton), Word of Mouth adalah suatu aktftas d mana konsumen memberkan nformas mengena suatu merek atau produk kepada konsumen lan. Kotler dan Keller (2007) mengemukakan bahwa Word of Mouth Communcaton (WOM) atau komunkas dar mulut ke mulut merupakan proses komunkas yang berupa pemberan rekomendas bak secara ndvdu maupun kelompok terhadap suatu produk atau jasa yang bertujuan untuk memberkan nformas secara personal. Menurut Lupyoad (2006) Word of Mouth adalah suatu bentuk promos yang berupa rekomendas dar mulut ke mulut tentang kebakan dalam suatu produk. Menurut Sumardy dkk., (2011:63) Word of Mouth adalah kegatan pemasaran yang dlakukan oleh sebuah merek agar konsumen membcarakan, mempromoskan, dan mau menjual merek kta kepada orang lan. Sedangkan menurut Sernovtz (2006:5) adalah Word of Mouth adalah pembcaraan yang secara alam terjad antar orang orang. Word of Mouth adalah pembcaraan konsumen asl. Menurut Iput (2007), ketka seorang konsumen mengeluarkan uang untuk mengkonsums suatu produk atau jasa, secara langsung juga mengkonsums sebuah experence, yang kemudan memberkan efek perseps, dan berakhr pada suatu tngkat kepuasan emosonal. Kepuasan emosonal nlah yang akan menghaslkan word of mouth, yang mungkn

44 29 serng muncul tanpa sengaja, namun sebenarnya bsa drencanakan dengan strateg yang tepat, dengan goal yang dngnkan perusahaan. Berdasarkan pendapat beberapa ahl d atas dapat dsmpulkan bahwa word of mouth merupakan sebuah kegatan pemasaran yang dalam memberkan nformas suatu produk atau jasa dar satu konsumen ke konsumen lannya untuk membcarakan, mempromoskan, dan mau menjual suatu merek kepada orang lan. Lupyoad (2001:182) Word of Mouth dapat dukur dengan menggunakan ndkator sebaga berkut: a. Membcarakan Kemauan pemasar serta pelanggan dalam membcarakan hal hal postf suatu produk atau jasa kepada orang lan dapat memberkan kesan yang bak sesua pengalamannya terhadap produk atau perusahaan. Dalam melakukan tndakan komunkas lsan ada beberapa faktor yang mendorong terjadnya pembcaraan, yatu : 1) Kebutuhan dar s pember nformas ` (a) Untuk memperoleh perasaan prestse dan serba tahu (b) Untuk menghlangkan keraguan tentang pembelan yang telah dlakukan (c) Untuk menngkatkan keterlbatan dengan orang orang yang dsenangnya

45 30 (d) Untuk memperoleh manfaat yang nyata 2) Kebutuhan dar s penerma nformas (a) Untuk mencar nformas dar orang yang dpercaya darpada orang yang menjual atau memaka produk (b) Untuk mengurang kekhawatran tentang resko pembelan (c) Untuk mengurang waktu dalam mencar nformas b. Merekomendaskan Rekomendas pemasar dan konsumen kepada konsumen lan dapat menngkatkan kepercayaan dan kengnan memlh suatu produk atau jasa kepada orang lan. Dalam melakukan rekomendas pelaku WOM memlk beberapa tpe dalam berkomunkas, melput : 1) Produk baru, nformas tentang sebuah produk sepert kestmewaan model sebuah smartphone, kemajuan baru dalam teknolog alat komunkas atau atrbut penamplan 2) Pemberan berta, melput tanggapan atau mengena alat komunkas dan model yang ngn dbel 3) Pengalaman prbad, berupa komentar tentang penamplan atau kegunaan bahkan keuntungan alat komunkas yang konsumen bel tersebut.

46 31 c. Mendorong Dorongan terhadap teman atau relas untuk melakukan pembelan produk atau jasa kepada orang lan, mereka dapat berusaha untuk : 1) Mendorong untuk melakukan pembelan produk bebas 2) Mendorong memperlhatkan produk dengan menyatakan sesuatu yang postf tentang produk 3) Menggambarkan komunkas dar opn leader B. Tnjauan Pustaka 1. Basalamah (2010) Hasl peneltan yang dlakukan oleh Basalamah (2010) yang berjudul Pengaruh Komuntas Merek terhadap Word of Mouth pada Honda Varo Club Jakarta, Depok dan Bekas. Sampel yang dambl yatu komuntas Honda Varo Club Jakarta, Depok, dan Bekas sebanyak 100 orang. Peneltan n menggunakan alat analss regres lner berganda. Menunjukkan bahwa varabel customer-product relatonshp, customerbrand relatonshp, customer-company relatonshp, customer-other customer relatonshp berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap varabel word of mouth.

47 32 2. Saputr dan Anjarwat (2013) Hasl peneltan yang dlakukan oleh Saputr dan Anjarwat (2013) yang berjudul Pengaruh Komuntas Merek terhadap Postve Word of Mouth pada Komuntas Polygoners d Surabaya. Sampel yang dambl yatu komuntas polygoners Surabaya sebanyak 110 orang. Menggunakan alat analss yang dgunakan adalah regres lner berganda dengan menggunakan PASW (Predctve Analytcs Software) statstcs 18. Menunjukkan bahwa varabel customer-product relatonshp, customerbrand relatonshp, customer-company relatonshp, customer-other customer relatonshp berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap word of mouth. 3. Renata (2011) Hasl peneltan yang dlakukan oleh Renata (2011) yang berjudul Pengaruh Komuntas Merek Suzuk Shogun terhadap WOM d Surabaya. Sampel yang dambl yatu keseluruhan pengguna Suzuk Shogun sebanyak 100 orang dengan alat analss yang dgunakan regres lner berganda pada progam SPSS 16. Menunjukkan bahwa varabel customerproduct relatonshp, customer-brand relatonshp, customer-company relatonshp, customer-other customer relatonshp berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap word of mouth.

48 33 C. Kerangka Pkr Brand Communty : Customer-Product Relatonshp (X 1 ) Customer-Brand Relatonshp (X 2 ) Customer-Company Relatonshp (X 3 ) H 1 (+) H 2 (+) H 3 (+) H 4 (+) Word of Mouth (Y) Customer-Other Customer Relatonshp (X 4 ) H 5 (+) Gambar 1 : Pengaruh Brand Communty terhadap Word of Mouth Keterangan : Hubungan secara smultan (bersama-sama) Hubungan secara parsal (ndvdu) Berdasarkan gambar d atas dapat drumuskan mengena pengaruh brand communty terhadap word of mouth. Customer-product relatonshp sebaga varabel X 1, customer-brand relatonshp sebaga varabel X 2, customer-company relatonshp sebaga varabel X 3, customer-other customer

49 34 relatonshp sebaga varabel X 4. Sedangkan word of mouth sebaga varabel Y. D. Rumusan Hpotess Hpotess tdak lan dar jawaban sementara terhadap masalah peneltan, yang kebenarannya harus duj secara emprs. Menurut Sugyono (2005:70), hpotess merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah, d mana rumusan masalah peneltan telah dnyatakan dalam bentuk kalmat pernyataan. Dkatakan sementara, karena jawaban baru yang ddasarkan pada teor relevan, belum ddasarkan pada fakta-fakta emprs yang dperoleh melalu pengumpulan data. Jad, hpotess juga dapat dnyatakan sebaga jawaban teorts terhadap rumusan masalah peneltan, belum jawaban emprs. Menurut Arkunto (2006:8) hpotess merupakan jawaban yang bersfat sementara terhadap permasalahan peneltan, sampa terbukt melalu data yang terkumpul. Mengacu pada perumusan masalah dan tnjauan teorts yang durakan sebelumnya, maka hpotess yang dajukan dalam peneltan n adalah: 1. Pengaruh customer-product relatonshp terhadap word of mouth Customer-product relatonshp dapat danggap sebaga pengalaman konsumen mengkonsums produk atau dsebut product experence (Mc Alexander et.al, 2002). Hal yang terkat antara word of mouth dengan customer-product relatonshp adalah pembcaraan tentang produk oleh

50 35 seorang konsumen yang memaka produk tersebut. Dalam peneltan Basalamah (2010) menyatakan bahwa varabel customer-product relatonshp memlk hasl yang sgnfkan terhadap varabel word of mouth. Saputr dan Anjarwat (2013) menyatakan bahwa customer-product relatonshp mempunya pengaruh postf dan sgnfkan terhadap word of mouth. Kemudan ddukung peneltan oleh Renata (2011) yang juga menyatakan bahwa customer-product relatonshp mempunya pengaruh postf dan sgnfkan terhadap word of mouth. Berdasarkan uraan datas maka hpotess yang dajukan adalah sebaga berkut: H 1 : customer-product relatonshp berpengaruh secara postf dan sgnfkan terhadap word of mouth 2. Pengaruh customer-brand relatonshp terhadap word of mouth Konsumen sangat merasakan hubungan dengan merek karena mampu memberkan rasa nyaman saat menggunakannya yang akan membuat anggota komuntas menyuka dan loyal pada merek komuntasnya (Mc Alexander et.al, 2002). Konsumen yang loyal akan merek tertentu akan membcarakan merek tersebut. Basalamah (2010) menyatakan bahwa varabel customer-product relatonshp memlk hasl yang sgnfkan terhadap varabel word of mouth. Saputr dan Anjarwat (2013) menyatakan bahwa customer-brand relatonshp mempunya pengaruh postf dan sgnfkan terhadap word of mouth. Menurut Renata

51 36 (2011) menyatakan bahwa varabel customer-product relatonshp berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap word of mouth. Kemudan ddukung oleh peneltan Saputr dan Anjarwat (2013) yang menyatakan bahwa customer-product relatonshp berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap word of mouth. Berdasarkan uraan datas maka hpotess yang dajukan adalah sebaga berkut: H 2 : customer-brand relatonshp berpengaruh secara postf dan sgnfkan terhadap word of mouth 3. Pengaruh customer-company relatonshp terhadap word of mouth Customer-company relatonshp adalah hubungan antara pelanggan dengan perusahaan. Hal yang mengatkan hubungan perusahaan dengan pelanggan adalah ctra perusahaan yang bak d mata anggota komuntas, yang menyebabkan anggota membcarakan tentang merek dar perusahaan tersebut (Mc Alexander et.al, 2002). Ctra perusahaan yang bagus akan menmbulkan word of mouth yang postf. Sehngga konsumen dalam komuntas dapat menjad juru bcara atau papan klan berjalan yang efektf bag perusahaan. Basalamah (2010) dalam peneltannya menyatakan bahwa varabel customer-company relatonshp berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap varabel word of mouth. Menurut peneltan Saputr dan Anjarwat (2013) customer-company relatonshp berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap word of mouth. Ddukung dar peneltan

52 37 Renata (2011) bahwa varabel customer-company relatonshp mempunya pengaruh postf dan sgnfkan terhadap word of mouth. Berdasarkan uraan d atas maka hpotess yang dajukan adalah sebaga berkut: H 3 : customer-company relatonshp berpengaruh secara postf dan sgnfkan terhadap word of mouth. 4. Pengaruh customer-other customer relatonshp terhadap word of mouth Customer-other customer relatonshp adalah hubungan pelanggan dengan pelanggan lan, d mana d dalamnya terjad suatu komunkas antar sesama anggota komuntas ataupun antar anggota kamuntas lan yang berkatan dengan word of mouth (Mc Alexander et.al, 2002). Basalamah (2010) dalam peneltannya menyatakan bahwa varabel customer-other customer relatonshp berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap varabel word of mouth. Menurut peneltan Anjarwat (2013) customer-other customer relatonshp berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap word of mouth. Ddukung dar peneltan Renata (2011) bahwa varabel customer-other customer relatonshp mempunya pengaruh postf dan sgnfkan terhadap word of mouth. Berdasarkan uraan d atas maka hpotess yang dajukan adalah sebaga berkut:

53 38 H 4 : customer-other customer relatonshp berpengaruh secara postf dan sgnfkan terhadap word of mouth. 5. Pengaruh customer-product relatonshp, customer-brand relatonshp, customer-company relatonshp, customer-other customer relatonshp secara smultan terhadap word of mouth Word of mouth lebh dpercaya dbandngkan oleh seorang sales person, dan dapat menjangkau konsumen lebh cepat darpada klan maupun drect-mal, karena kekuatan word of mouth terletak pada kemampuannya dalam memberkan rekomendas. Sebuah perusahaan akan memanfaatkan sebuah anggota komuntas sebaga alat promos word of mouth, karena dalam komuntas terdapat anggota komuntas yang akan membcarakan merek dan kemudan merekomendaskan merek tersebut kepada orang lan bak keluarga maupun kerabat kantornya (Mc Alexander et.al, 2002). Basalamah (2010) menyatakan bahwa varabel dar dmens brand communty yang terdr dar customer-product relatonshp, customer-brand relatonshp, customer-company relatonshp, customerother customer relatonshp memlk hasl yang secara smultan berpengaruh sgnfkan terhadap varabel word of mouth. Menurut Renata (2011) menyatakan bahwa dar dmens brand communty yang terdr dar customer-product relatonshp, customer-brand relatonshp, customercompany relatonshp, customer-other customer relatonshp secara smultan berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap word of mouth. Kemudan ddukung oleh peneltan Saputr dan Anjarwat (2013) yang

54 39 menyatakan bahwa varabel dar dmens brand communty yang terdr dar customer-product relatonshp, customer-brand relatonshp, customer-company relatonshp, customer-other customer relatonshp secara smultan berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap word of mouth. Berdasarkan uraan d atas maka hpotess yang dajukan adalah sebaga berkut: H 5 : customer-product relatonshp, customer-brand relatonshp, customer-company relatonshp, customer-other customer relatonshp secara smultan berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap word of mouth

55 BAB III METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Untuk mendapatkan data opn ndvdu, peneltan n menggunakan metode surve. Metode surve adalah metode pengumpulan data prmer dengan memberkan pertanyaan-pertanyaan kepada responden ndvdu (Jogyanto: 2010). B. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan dar Oktober 2014 sampa dengan Jul 2015 dan bertempat d Daerah Istmewa Yogyakarta. C. Populas dan Sampel 1. Populas Populas adalah kelompok elemen yang lengkap, yang basanya berupa orang, objek, transaks, atau kejadan dmana kta tertark untuk mempelajarnya atau menjad objek peneltan (Kuncoro, 2009). Dalam peneltan n, populas yang dgunakan adalah semua anggota komuntas Jogja Beat Rders (JBR) yang berjumlah 172 orang. 40

56 41 2. Sampel Sampel adalah suatu hmpunan bagan (subset) dar unt populas (Kuncoro, 2009). Teknk pengamblan sampel yang dgunakan dalam peneltan n adalah dengan non probablty samplng yatu teknk samplng yang tdak memberkan kesempatan sama bag setap unsur atau anggota populas untuk djadkan sampel. Sedangkan penentuan pengamblan jumlah responden (sampel) dlakukan melalu metode purposve samplng, yatu teknk pengamblan sampel yang dlakukan dengan mengambl sampel dar populas berdasarkan suatu krtera tertentu (Jogyanto, 2010). Krtera yang dapat djadkan sampel adalah responden yang tergabung dengan komuntas Jogja Beat Rders dengan responden berusa mnmum 18 tahun karena dar usa tersebut seseorang mula berskap krts terhadap obyek-obyek d luar drnya, dan mampu mengambl sntesa antara tanggapan tentang duna luar dengan duna ntern atau kehdupan psksnya sendr (Kartono, 1995). Menurut Roscoe ukuran sampel yang layak dalam peneltan adalah 30 sampa dengan 500 (Sugyono, 2006). Berdasarkan pertmbangan tersebut maka jumlah sampel yang dambl dalam peneltan n sebanyak 150 responden karena danggap cukup memenuh kecukupan sampel mnmum. D. Varabel Peneltan Menurut Sekaran (2003) varabel peneltan menunjukkan bahwa suatu varabel dapat damat dan dapat dukur. Dalam peneltan n varabel

57 42 yang dgunakan adalah customer-product relatonshp, customer-company relatonshp, customer-brand relatonshp, dan customer-other customer relatonshp sebaga varabel X dan word of mouth sebaga varabel Y. E. Defns Operasonal 1. Varabel Terkat : Word of Mouth (Y) Word of Mouth adalah suatu bentuk promos yang berupa rekomendas dar mulut ke mulut tentang kebakan dalam suatu produk (Lupyoad : 2006). Indkator dar Word of Mouth melput: a. Membcarakan b. Merekomendaskan c. Mendorong 2. Varabel Bebas a. Customer-Product Relatonshp (X1) Hubungan antara pelanggan dengan produk adalah bagamana produk dapat memberkan apa yang dngnkan oleh pelanggan. Dalam stuas n, perusahaan dapat memasarkan produk dengan bak, packng yang bak pula, serta menawarkan kebutuhan pelanggan dar produk tersebut (Mc Alexander et.al, 2002). Indkator dar Customer-Product Relatonshp melput: 1) Produk dar merek n dsuka 2) Produk n membuat bangga

58 43 3) Produk n adalah barang berharga 4) Produk n sangat menyenangkan untuk dgunakan b. Customer-Brand Relatonshp (X2) Hubungan antara pelanggan dengan merek, d mana konsumen loyal dengan merek tertentu (Mc Alexander et.al, 2002). Indkator dar Customer-Brand Relatonshp melput: 1) Mengharga warsan dar merek n 2) Jka produk harus dgant, maka akan gant dengan produk merek yang sama 3) Merek n mempunya kualtas terbak c. Customer-Company Relatonshp (X3) Hubungan antara pelanggan dengan perusahaan adalah dengan membangun koneks yang dapat berkembang antara pelanggan dengan representatve perusahaan (Mc Alexander et.al, 2002). Indkator dar Customer-Company Relatonshp melput : 1) Perusahaan mengert kebutuhan pelanggan 2) Perusahaan pedul terhadap opn dan keluhan pelanggan 3) Perusahaan mempunya ctra yang bak d mata pelanggan d. Customer-Other Customer Relatonshp (X4) Hubungan antara pelanggan dengan pelanggan lan, d mana anggota serng kal bernteraks dengan anggota lan (Mc Alexander

59 44 et.al, 2002). Indkator dar Customer-Other Customer Relatonshp melput : a) Bertemu dengan orang-orang luar basa karena komuntas n b) Merasa sepert keluarga dengan pemlk lan c) Mempunya mnat bergabung dengan komuntas karena pemlk lan dar merek lan F. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang dgunakan dalam peneltan n adalah dengan menyebarkan kuesoner. Menurut Kusumah (2011: 78) kuesoner adalah daftar pertanyaan tertuls yang dberkan kepada subyek yang dtelt untuk mengumpulkan nformas yang dbutuhkan penelt. G. Instrumen Peneltan Dalam peneltan n dgunakan nstrument peneltan yatu kuesoner. Kuesoner merupakan daftar pertanyaan-pertanyaan yang dsusun secara tertuls yang bertujuan untuk memperoleh data berupa jawaban-jawaban para responden (Kuncoro : 2009). Kuesoner yang ddesan menggunakan skala model lkert, d mana responden tngkat setuju atau tdak setuju mengena berbaga pernyataan mengena perlaku, objek, orang atau kejadan (Kuncoro: 2009). Skala yang dajukan dalam peneltan n terdr atas lma ttk. Skalaskala n kemudan djumlahkan untuk mendapatkan gambaran mengena perlaku.

60 45 Dalam pengukuran pengaruh brand communty n dgunakan model lkert yang merujuk pada lma alternatf jawaban, sebagamana terlhat dbawah n : a. Sangat Tdak Setuju (STS) dengan skor 1 b. Tdak Setuju (TS) dengan skor 2 c. Netral (N) dengan skor 3 d. Setuju (S) dengan skor 4 e. Sangat Setuju (SS) dengan skor 5 H. Uj Instrumen Peneltan 1. Uj Valdtas Uj valdtas dalam peneltan n dgunakan untuk menguj kevaldan suatu kuesoner. Valdtas menunjukkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur (kuesoner) dalam melakukan fungs alat ukurnya. Suatu kuesoner dkatakan vald jka pertanyaan pada kuesoner mampu mengungkapkan suatu yang akan dukur oleh kuesoner tersebut (Ghozal, 2006:199). Untuk mengetahu vald tdaknya kuesoner tersebut akan duj dengan teknk Corrected Item-Total Correlaton. Krtera penlaan uj valdtas adalah apabla hasl nla r htung lebh dar 0,3 maka butr pertanyaan tersebut vald, sebalknya apabla r htung kurang

61 46 dar 0,3 maka butr pernyataan tersebut tdak vald. Uj valdtas menggunakan alat bantu SPSS 16.0 for Wndows. 2. Uj Relabltas Relabltas adalah alat untuk mengukur suatu kuesoner yang merupakan ndkator dar varabel atau konstruk (Ghozal, 2006:190). Suatu kuesoner dkatakan relabel atau handal jka jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konssten atau stabl dar waktu ke waktu. Adapun cara yang dgunakan untuk menguj relabltas kuesoner dalam peneltan n adalah dengan melhat besarnya nla Cronbach s Alpha. Untuk mengetahu kuesoner tersebut sudah relabel akan dlakukan pengujan relabltas kuesoner dengan bantuan komputer program SPSS. Krtera penlaan uj relabltas adalah apabla hasl koefsen Alpha lebh besar dar taraf sgnfkans 60% atau 0,6 maka kuesoner tersebut relabel, jka hasl koefsen Alpha lebh kecl dar taraf sgnfkans 60% atau 0,6 maka kuesoner tersebut tdak relabel (Ghozal, 2006:192). Uj relabltas menggunakan alat bantu SPSS16.0 for Wndows. I. Metode Analss Data 1. Anals Regres Lnear Berganda Peneltan n mengguanakan regres lnear berganda untuk menguj pengaruh varabel-varabel ndependen terhadap varabel dependen. Analss regres lnear berganda dgunakan untuk mengetahu sejauh mana besarnya

62 47 pengaruh varabel bebas (X) terhadap varabel terkat (Y). Metode n menghubungkan satu varabel terkat dengan banyak varabel bebas. Dalam peneltan n yang menjad varabel terkat adalah word of mouth, sedangkan yang menjad varabel bebas adalan customer-product relatonshp, customer-brand relatonshp, customer-company relatonshp, dan customer-other customer relatonshp. Analss regres berganda dapat drumuskan sebaga berkut: Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + e D mana : Y a : Word of Mouth : Konstanta b1, b2, b3, b4 : Koefsen Regres X1 X2 X3 X4 e : Customer-Product Relatonshp : Customer-Brand Relatonshp : Customer-Company Relatonshp : Customer-Other Customer Relatonshp : Erorr Term 2. Pengujan Hpotess Untuk mengetahu ada tdaknya pengaruh varabel bebas terhadap varabel terkat maka dlakukan pengujan terhadap hpotess yang dajukan pada peneltan n. Metode pengujan terhadap hpotess yang dajukan, dlakukan denga pengujan secara parsal menggunakan uj t dan pengujan secara smultan dengan menggunakan uj F.

63 48 a. Uj sgnfkan Parsal (uj t) Uj t bertujuan untuk mengukur apakah masng-masng varabel bebas (customer-product relatonshp, customer-brand relatonshp, customer-company relatonshp, customer-other customer relatonshp) secara parsal berpengaruh sgnfkan terhadap varabel terkat (word of mouth) (Ghozal, 2005). Untuk mengetahu hal tersebut maka dapat dlhat dar nla t, dengan krtera sebaga berkut : 1) Apabla p value < α (5%) berart ada pengaruh sgnfkan antara varabel bebas terhadap varabel terkat secara parsal. 2) Apabla p value > α (5%) berart tdak ada pengaruh sgnfkan antara varabel bebas terhadap varabel terkat secara parsal. b. Uj Sgnfkas Smultan (Uj F) Uj F bertujuan untuk mengukur apakah varabel bebas (customer-product relatonshp, customer-brand relatonshp, customercompany relatonshp, customer-other customer relatonshp) secara bersama-sama atau smultan berpengaruh sgnfkan terhadap varabel terkat (word of mouth) (Ghozal, 2005). Untuk mengetahu hal tersebut maka dapat dlhat dar nla F, dengan krtera sebaga berkut : 1) Apabla p value < α (5%) berart ada pengaruh sgnfkan antara varabel bebas terhadap varabel terkat secara smultan. 2) Apabla p value > α (5%) berart tdak ada pengaruh sgnfkan antara varabel bebas terhadap varabel terkat secara smultan.

64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Peneltan 1. Pengumpulan Data Dalam peneltan n, pengumpulan data dlakukan dengan cara membagkan kuesoner secara langsung kepada responden. Proses pengumpulan data dlakukan sendr oleh penelt dengan mendatang komuntas Jogja Beat Rders d Yogyakarta. Pengumpulan data dlakukan selama 10 har terhtung mula dar tanggal 27 Jul Agustus Kuesoner yang dsebarkan sebanyak 150 kuesoner dan semua kuesoner tersebut kembal. Dar seluruh kuesoner yang dsebarkan oleh penelt sebanyak 150 kuesoner tersebut terjawab dengan lengkap, telah memenuh krtera, dan layak untuk danalss dalam peneltan n. 2. Deskrps Karakterstk Responden Karakterstk dar peneltan n terdr dar nama, usa, jens kelamn, pekerjaan, pendapatan atau penghaslan per bulan, dan lama menjad anggota d dalam komuntas Jogja Beat Rders. Karakterstk responden dperoleh dar kuesoner yang telah dsebarkan oleh penelt. Adapun karakterstk responden terebut sebaga berkut: 49

65 50 a. Karakterstk Responden Berdasarkan Usa Karakterstk responden berdasarkan usa dapat dlhat pada Tabel 1 berkut n: Tabel 1 Responden Berdasarkan Usa Usa Jumlah Responden Prosentase (%) tahun 20 13, tahun 61 40, tahun 44 29,3 >45 tahun 25 16,7 Jumlah Sumber : Data Prmer Dolah (2015) Berdasarkan Tabel 1 datas dapat dketahu bahwa responden yang berusa tahun sebanyak 20 orang (13,3%), responden yang berusa tahun sebanyak 61 orang (40,7%), responden yang berusa tahun sebanyak 44 orang (29,3%), dan responden yang berusa >45 tahun sebanyak 25 orang (16,7%). b. Karakterstk Responden Berdasarkan Jens Kelamn Karakterstk responden berdasarkan jens kelamn dapat dlhat pada Tabel 2 berkut n:

66 51 Tabel 2 Responden Berdasarkan Jens Kelamn Jens Kelamn Jumlah Responden Prosentase (%) Pra Wanta Jumlah Sumber: Data Prmer Dolah (2015) Berdasarkan Tabel 2 datas dapat dketahu bahwa responden yang berjens kelamn pra sebanyak 126 orang (84%). Sedangkan responden yang berjens kelamn wanta sebanyak 24 orang (16%). c. Karakterstk Responden Berdasarkan Pekerjaan Karakterstk responden berdasarkan pekerjaan dapat dlhat pada Tabel 3 berkut n: Tabel 3 Responden Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan Jumlah Responden Prosentase (%) Pelajar/ Mahasswa PNS / TNI /POLRI 13 8,67 Karyawan Swasta Wraswasta 37 24,67 Pedagang Petan 5 3,33 Lannya 20 13,33 Jumlah Sumber : Data Prmer Dolah (2015) Berdasarkan Tabel 3 datas dapat dketahu bahwa responden dengan pekerjaan sebaga karyawan swasta adalah responden yang palng mendomnas yatu sebanyak 42 orang (28 %), Sedangkan

67 52 responden dengan jens pekerjaan pelajar / mahasswa sebanyak 18 orang (12 %), PNS / TNI / POLRI sebanyak 13 orang (8,66 %), wraswasta sebanyak 37 orang (24,66 %), pdagang sebanyak 15 orang (10%), lannya sebanyak 20 orang (13,34%), responden dengan pekerjaan petan merupakan responden yang palng sedkt yatu sebanyak 5 orang (3,34%). d. Karakterstk Responden Berdasarkan Tngkat Pendapatan Perbulan Karakterstk responden berdasarkan tngkat pendapatan perbulan dapat dlhat pada Tabel 4 berkut n: Tabel 4 Responden Berdasarkan Tngkat Pendapatan Perbulan Pendapatan/Penghaslan (Rupah) Jumlah Responden Prosentase (%) < hngga < hngga < Jumlah Sumber : Data Prmer Dolah (2015) , , Berdasarkan Tabel 4 datas dapat dketahu bahwa responden yang berpenghaslan <Rp ,- sebanyak 18 orang (12%),

68 53 responden tngkat penghaslan Rp ,- hngga < Rp ,- sebanyak 62 orang (41,33%), responden yang berpenghaslan Rp ,- hngga < Rp ,- sebanyak 39 orang (26%), dan yang terakhr berpenghaslan ,- sebanyak 31 orang (20,67%). e. Karakterstk Responden Berdasarkan Lama Menjad Anggota Komuntas Jogja Beat Rders Karakterstk responden dlhat berdasarkan lama menjad anggota komuntas Jogja Beat Rders dapat dlhat pada Tabel 5 berku n: Tabel 5 Responden Berdasarkan Lama Menjad Anggota Komuntas Jogja Beat Rders Lama Menjad Jumlah Responden Prosentase (%) Anggota komuntas Jogja Beat Rders 1 2 tahun tahun 71 47,33 Lebh dar 4 tahun 40 26,67 Jumlah Sumber : Data Prmer Dolah (2015) Berdasarkan Tabel 5 datas dapat dketahu bahwa responden yang lama menjad anggota selama 1 2 tahun sebanyak 39 orang

69 54 (26%), 3 4 tahun sebanyak 71 orang (47,33%), lebh dar 4 tahun sebanyak 40 orang (26,67%). B. Uj Instumen Peneltan Suatu peneltan yang menggunakan nstrumen melalu sebuah kuesoner memerlukan pengukuran yang berkatan dengan valdtas dan relabltas dalam nstrumen tersebut. Begtu juga dengan peneltan n, memerlukan berbaga pengujan untuk menguj kebenaran data peneltannya, yatu dengan cara melakukan uj valdtas dan relabltas untuk memperoleh hasl pengujan hpotess yang tepat sasaran. 1. Uj Valdtas Suatu kuesoner dkatakan vald jka pertanyaan pada kuesoner mampu mengungkapkan suatu yang akan dukur oleh kuesoner tersebut (Ghozal, 2006:199). Untuk mengetahu vald tdaknya kuesoner tersebut akan duj dengan teknk Corrected Item-Total Correlaton. Krtera penlaan uj valdtas adalah apabla hasl nla r htung lebh dar 0,3 maka butr pertanyaan tersebut vald, sebalknya apabla r htung kurang dar 0,3 maka butr pernyataan tersebut tdak vald. Dalam peneltan n, hasl uj valdtas data pre-test 60 responden dan data akhr dar 150 responden yang dlakukan menggunakan alat bantu SPSS 16.0 for Wndows dapat dlhat pada Tabel 6 dan Tabel 7 berkut n:

70 55 Varabel Customer-Product Relatonshp (X1) Customer-Brand Relatonshp (X2) Customer-Company Relatonshp (X3) Customer-Other Customer Relatonshp (X4) Tabel 6 Hasl Pengujan Valdtas Data Pre-test Item Pernyataan r htung per tem pernyataan X1. 1 0,793 X1. 2 0,686 X1. 3 0,730 X1. 4 0,841 X2. 1 0,750 X2. 2 0,826 X2. 3 0,776 X3. 1 0,681 X3. 2 0,611 X3. 3 0,606 X4. 1 0,627 X4. 2 0,618 X4. 3 0,633 Word of Mouth (Y) Y 1 0,632 Sumber: Data Prmer Dolah (2015) Y 2 0,619 Y 3 0,672

71 56 Tabel 7 Hasl Pengujan Data Akhr Varabel Item Pernyataan r htung per tem pernyataan X1. 1 0,807 Customer-Product X1. 2 0,689 Relatonshp (X1) X1. 3 0,737 X1. 4 0,829 Customer-Brand Relatonshp (X2) Customer-Company Relatonshp (X3) Customer-Other Customer Relatonshp (X4) Word of Mouth (Y) Sumber: Data Prmer Dolah (2015) X2. 1 0,735 X2. 2 0,797 X2. 3 0,813 X3. 1 0,736 X3. 2 0,709 X3. 3 0,676 X4. 1 0,686 X4. 2 0,684 X4. 3 0,701 Y 1 0,619 Y 2 0,657 Y 3 0,646 Berdasarkan uj valdtas pada Tabel 6 dan Tabel 7, menunjukkan bahwa nla r htung per tem pernyataan, bernla postf dan lebh dar 0,3, sehngga dapat dsmpulkan bahwa kuesoner terbukt vald,artnya bahwa semua butr pernyataan (nstrument) dalam kuesoner tersebut dapat mengukur varabel peneltan. 2. Uj Relabltas Relabltas adalah alat untuk mengukur suatu kuesoner yang merupakan ndkator dar varabel atau konstruk (Ghozal, 2006:190). Suatu

72 57 kuesoner dkatakan relabel atau handal jka jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konssten atau stabl dar waktu ke waktu. Adapun cara yang dgunakan untuk menguj relabltas kuesoner dalam peneltan n adalah dengan melhat besarnya nla Cronbach s Alpha. Untuk mengetahu kuesoner tersebut sudah relabel akan dlakukan pengujan relabltas kuesoner dengan bantuan komputer program SPSS. Krtera penlaan uj relabltas adalah apabla hasl koefsen Alpha lebh besar dar taraf sgnfkans 60% atau 0,6 maka kuesoner tersebut relabel, jka hasl koefsen Alpha lebh kecl dar taraf sgnfkans 60% atau 0,6 maka kuesoner tersebut tdak relabel (Ghozal, 2006:192). Hasl uj relabltas data pre-test (60 responden) dan data akhr (150 responden) yang dlakukan dengan alat bantu software SPSS16.0 for Wndows dapat dlhat pada Tabel 8 dan Tabel 9 brkut n:

73 58 Tabel 8 Hasl Pengujan Relabltas Data Pre-test Varabel Item Pernyataan Cronbach s Alpha f Item Deleted Cronbach s Alpha Based on Standardzed Customer Product Relatonshp (X1) Customer-Brand Relatonshp (X2) Customer- Company Relatonshp (X3) Customer Other Customer Relatonshp (X4) Word of Mouth (Y) Sumber:Data Prmer Dolah (2015) X1. 1 0,846 X1. 2 0,884 X1. 3 0,874 X1. 4 0,828 X2. 1 0,868 X2. 2 0,803 X2. 3 0,850 X3. 1 0,652 X3. 2 0,725 X3. 3 0,739 X4. 1 0,706 X4. 2 0,717 X4. 3 0,703 Y 1 0,733 Y 2 0,746 Y 3 0,690 0,892 0,890 0,789 0,787 0,797

74 59 Tabel 9 Hasl Pengujan Relabltas Data Akhr Varabel Item Cronbach s Pernyataan Alpha f Item Deleted Cronbach s Alpha Based on Standardzed Customer-Product Relatonshp (X1) Customer-Brand Relatonshp (X2) Customer-Company Relatonshp (X3) Customer-Other Customer Relatonshp (X4) X1. 1 0,845 X1. 2 0,887 X1. 3 0,874 X1. 4 0,836 X2. 1 0,875 X2. 2 0,826 X2. 3 0,810 X3. 1 0,748 X3. 2 0,769 X3. 3 0,804 X4. 1 0,771 X4. 2 0,773 X4. 3 0,756 Word of Mouth (Y) Y 1 0,742 Sumber:Data Prmer Dolah (2015) Y 2 0,704 Y 3 0,718 0,894 0,888 0,841 0,831 0,797 Berdasarkan hasl pengujan relabltas untuk data pre-test maupun data akhr, menujukkan bahwa semua varabel menghaslkan nla Cronbach s Alpha f Item Deleted > 0,6 dan Cronbach s Alpha Basd on Standardzed > 0,6. Dengan demkan dapat dnyatakan bahwa seluruh tem pernyataan yang berhubungan dengan varabel peneltan telah memenuh uj relabltas. Dan

75 60 hasl dar uj relabltas tersebut adalah relabel, artnya butr pernyataan dalam kuesoner memlk konsstens untuk mengukur konstruk atau varabel peneltan. C. Analss Data dan Pembahasan Hasl Peneltan 1. Analss Regres Lnear Berganda Peneltan n menggunakan model analss regres lner berganda untuk pembuktan hpotess peneltan, yatu untuk menguj pengaruh varabel customer-product relatonshp (X1), customer-brand relatonshp (X2), customer-company relatonshp (X3), dan customer-other relatonshp (X4) terhadap word of mouth (Y). Analss n menggunakan nput berdasarkan data yang dperoleh dar kuesoner. Perhtungan statstk dalam analss regres lner berganda yang dgunakan dalam peneltan n adalah dengan menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for wndows. Hasl uj regres lner berganda dalam peneltan n dapat dlhat dalam tabel berkut: Tabel 10 Hasl Pengujan Analss Regres Lner Berganda Varabel Standardzed p Coeffcents Beta value Keterangan Customer-Product Relatonshp (X1) 0,249 0,005 Postf dan sgnfkan Customer-Brand Relatonshp (X2) 0,226 0,009 Postf dan sgnfkan Customer- Company Relatonshp (X3) 0,241 0,006 Postf dan sgnfkan Customer-Other Relatonshp (X4) 0,216 0,005 Postf dan sgnfkan Sumber: Data Prmer Dolah (2015)

76 61 Berdasarkan Tabel 10, model persamaan regres berganda yang dapat dtulskan dar hasl pengujan tersebut adalah: Y = 0,249X 1 + 0,226X 2 + 0,241X 3 + 0,216X 4 Dengan nterpretas sebaga berkut: a. b 1 = 0,249, artnya customer-product relatonshp (X1) berpengaruh postf terhadap word of mouth (Y). Hasl n menunjukkan semakn tngg customer- product relatonshp (X1) dalam sebuah produk, maka word of mouth (Y) juga akan semakn menngkat. b. b 2 = 0,226, artnya customer-brand relatonshp (X2) berpengaruh postf terhadap word of mouth (Y). Hasl n menunjukkan semakn tngg customer-brand relatonshp (X2) dalam sebuah produk, maka akan menngkatkan word of mouth (Y). c. b3 = 0,241, artnya customer-company relatonshp (X3) berpengaruh postf terhadap word of mouth (Y). Hasl n menunjukkan adanya customer-company relatonshp (X3) dalam sebuah produk, maka akan menngkatkan word of mouth (Y). d. b4 = 0,216, artnya customer-other customer relatonshp (X4) berpengaruh postf terhadap word of mouth (Y). Hasl n menunjukkan bahwa customer-other customer relatonshp (X4) dalam sebuah produk, maka akan menngkatkan word of mouth (Y).

77 62 2. Pengujan Sgnfkan Parsal Uj hpotess dalam peneltan n berdasarkan nla sgnfkans (P value) dan koefsen regres untuk mengetahu apakah varabel-varabel bebas dapat mempengaruh varabel terkat secara parsal. Dmana jka sgnfkans < 0,05 (α = 5%) dan koefsen regres bernla postf (+) maka hpotess dterma, yang berart ada pengaruh yang sgnfkan antara varabel ndependen (X) secara ndvdu terhadap varabel dependen (Y). Tabel 11 Hasl Uj Sgnfkan Varabel Customer-Product Relatonshp (X1) Customer-Brand Relatonshp (X2) Customer-Company Relatonshp (X3) Customer-Other Customer Relatonshp (X4) Sumber: Data Prmer Dolah (2015) P value Keterangan (Sg.) 0,005 Sgnfkan 0,009 Sgnfkan 0,006 Sgnfkan 0,005 Sgnfkan Berdasarkan hasl tabel datas dapat dketahu bahwa nla sgnfkans dar Customer-Product Relatonshp (X 1 ), Customer-Brand Relatonshp (X 2 ), Customer-Company Relatonshp (X 3 ) dan Customer-Other Customer Relatonshp (X 4 ) <0,05. Hal tersebut membuktkan bahwa secara parsal (ndvdu) varabel Customer-Product Relatonshp (X 1 ), Customer-Brand Relatonshp (X 2 ), Customer-Company Relatonshp (X 3 ) dan Customer- Other Customer Relatonshp (X 4 ) berpengaruh sgnfkan terhadap Word of Mouth.

78 63 3. Uj F (Pengujan sgnfkan Smultan) Krtera penermaan dan penolakan hpotess dalam peneltan n berdasarkan nla sgnfkans (P value) juga dlhat dar hasl uj F. Uj F n dlakukan untuk mengetahu apakah varabel-varabel bebas dapat mempengaruh varabel terkat secara smultan. Dmana jka p value < 0,05 (α = 5%) dan nla F htung bernla postf (+) maka hpotess dterma, yang berart ada pengaruh yang sgnfkan antara varabel ndependen (X) secara bersama-sama terhadap varabel dependen (Y). Hasl Uj F akan dmasukkan pada Tabel 14 dbawah n. Tabel 12 Hasl Uj F F Sgnfkans (Sg.) Keterangan 100,635 0,000 Postf dan Sgnfkan Sumber: Data Prmer Dolah (2015) Berdasarkan hasl uj F pada tabel dperoleh nla F htung sebesar 100,635 yang berart bernla postf dan nla sgnfkans (Sg.) sebesar 0,000 lebh kecl dar 0,05. Hasl tersebut membuktkan bahwa secara smultan (bersama-sama) varabel Customer-Product Relatonshp (X 1 ), Customer-Brand Relatonshp (X 2 ), Customer-Company Relatonshp (X 3 ) dan Customer-Other Customer Relatonshp (X 4 ) berpengaruh secara postf dan sgnfkan terhadap Word of Mouth.

79 64 4. Hasl Uj Hpotess a. Pengaruh Customer-Product Relatonshp (X 1 ) terhadap Word of Mouth (Y). Uj H 1 : dduga customer-product relatonshp berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap word of mouth. Berdasarkan Tabel 11 dan Tabel 12 dapat dketahu bahwa nla koefsen regres varabel Customer-Product Relatonshp (X1) adalah 0,249 (bernla postf) dengan sgnfkans uj t sebesar 0,005 (< 0,05). Hasl n menunjukkan bahwa hpotess pertama (H 1 ) dterma, yang berart customer-product relatonshp berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap word of mouth. Terbuktnya hpotess pertama pada peneltan n dsebabkan karena anggota komuntas Jogja Beat Rders lebh menyuka motor merek Honda Beat dbandng merek motor lan, mereka bangga dengan motor Beat yang mereka punya. Selan tu, bag anggota komuntas Jogja Beat Rders motor merek Honda Beat merupakan barang yang berharga dan sangat menyenangkan untuk dgunakan. Penemuan n sejalan dengan hasl peneltan sebelumnya yang telah dlakukan oleh Basalamah (2010), dperoleh hasl bahwa customerproduct relatonshp berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap word of mouth. Peneltan Saputr dan Anjarwat (2013) dperoleh hasl bahwa customer-product relatonshp berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap word of mouth. Begtu juga dengan peneltan yang dlakukan

80 65 Renata (2011), dperoleh hasl bahwa customer-product relatonshp berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap word of mouth. b. Pengaruh Customer-Brand Relatonshp (X2) terhadap Word of Mouth (Y) Uj H 2 : dduga customer-brand relatonshp berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap word of mouth. Berdasarkan Tabel 11 dan Tabel 12 dapat dketahu bahwa nla koefsen regres varabel customer-brand relatonshp (X2) adalah 0,226 (bernla postf) dengan sgnfkans uj t sebesar 0,009 (< 0,05). Hasl n menunjukkan bahwa hpotess kedua (H 2 ) dterma, yang berart customer-brand relatonshp berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap word of mouth. Terbuktnya hpotess kedua pada peneltan n dsebabkan karena anggota komuntas Jogja Beat Rders sangat mengharga motor merek Honda Beat yang mereka punya, sehngga mereka selalu melakukan servce secara rutn d bengkel Honda resm dan d mata mereka motor merek Honda Beat mempunya kualtas terbak dbandng merek lan. Penemuan n sejalan dengan hasl peneltan sebelumnya yang telah dlakukan oleh Basalamah (2010), dperoleh hasl bahwa customerbrand relatonshp berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap word of mouth. Peneltan Saputr dan Anjarwat (2013) dperoleh hasl bahwa customer-brand relatonshp berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap

81 66 word of mouth. Begtu juga dengan peneltan yang dlakukan Renata (2011), dperoleh hasl bahwa customer-brand relatonshp berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap word of mouth. c. Pengaruh Customer-Company Relatonshp (X3) terhadap Word of Mouth (Y) Uj H 3 : dduga customer-company relatonshp berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap word of mouth. Berdasarkan Tabel 11 dan Tabel 12 dapat dketahu bahwa nla koefsen regres varabel customer-company relatonshp (X3) adalah 0,241 (bernla postf) dengan sgnfkans uj t sebesar 0,006 (< 0,05). Hasl n menunjukkan bahwa hpotess ketga (H 3 ) dterma, yang berart customer-company relatonshp berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap word of mouth. Terbuktnya hpotess ketga pada peneltan n dsebabkan karena perusahaan Honda mengert tentang motor yang sesua dengan kebutuhan konsumennya, perusahaan Honda pedul tentang keluhankeluhan yang dsampakan konsumennya, sehngga mereka lebh memlh perusahaan Honda dbandng perusahaan lan. Penemuan n sejalan dengan hasl peneltan sebelumnya yang telah dlakukan oleh Basalamah (2010), dperoleh hasl bahwa customercompany relatonshp berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap word of mouth. Peneltan Saputr dan Anjarwat (2013) dperoleh hasl bahwa customer-company relatonshp berpengaruh postf dan sgnfkan

82 67 terhadap word of mouth. Begtu juga dengan peneltan yang dlakukan Renata (2011), dperoleh hasl bahwa customer-company relatonshp berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap word of mouth. d. Pengaruh Customer-Other Customer Relatonhsp (X4) terhadap Word of Mouth (Y) Uj H 4 : dduga customer-other customer relatonshp berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap word of mouth. Berdasarkan Tabel 11 dan Tabel 12 dapat dketahu bahwa nla koefsen regres varabel customer-other customer relatonshp (X4) adalah 0,216 (bernla postf) dengan sgnfkans uj t sebesar 0,005 (< 0,05). Hasl n menunjukkan bahwa hpotess keempat (H 4 ) dterma, yang berart customer-other customer relatonshp berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap word of mouth. Terbuktnya hpotess keempat pada peneltan n dsebabkan karena bertemunya dengan orang yang danggap hebat d komuntas Jogja Beat Rders, merasakan suasana kekeluargaan dengan pemlk produk merek Honda Beat lan. Penemuan n sejalan dengan hasl peneltan sebelumnya yang telah dlakukan oleh Basalamah (2010), dperoleh hasl bahwa customerother customer relatonshp berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap word of mouth. Peneltan Saputr dan Anjarwat (2013) dperoleh hasl bahwa customer-other customer relatonshp berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap word of mouth. Begtu juga dengan peneltan yang

83 68 dlakukan Renata (2011), dperoleh hasl bahwa customer-other customer relatonshp berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap word of mouth e. Pengaruh Customer-Product Relatonshp (X1), Customer-Brand Relatonhsp (X2), Customer-Company Relatonshp (X3), dan Customer-Other Customer Relatonshp (X4) terhadap Word of Mouth (Y) Uj H 5 : dduga customer-product relatonshp, customer-brand relatonshp, customer-company relatonshp, dan customer-other customer relatonshp secara smultan berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap word of mouth. Berdasarkan hasl uj F pada Tabel 12 dapat dketahu bahwa nla F htung varabel word of mouth (Y) adalah sebesar 100,635 yang berart bernla postf dan nla sgnfkans (Sg.) sebesar 0,000 (<0,05). Hasl n menunjukkan bahwa hpotess kelma (H 5 ) dterma, Hasl tersebut membuktkan bahwa secara smultan (bersama-sama) varabel Customer- Product Relatonshp (X1), Customer-Brand Relatonhsp (X2), Customer-Company Relatonshp (X3), dan Customer-Other Customer Relatonshp (X4) secara smultan berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap word of mouth. Terbuktnya hpotess kelma pada peneltan n dapat dlhat dar hubungan-hubungan dalam komuntas Jogja Beat Rders. Setelah melhat hubungan dalam komuntas merek, kemudan akan tercpta word of mouth terhadap merek Honda Beat.

84 69 Penemuan n sejalan dengan hasl peneltan sebelumnya yang telah dlakukan oleh Basalamah (2010), dperoleh hasl bahwa customerproduct relatonshp, customer-brand relatonshp, customer-company relatonshp, dan customer-other customer relatonshp berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap word of mouth. Peneltan Saputr dan Anjarwat (2013) dperoleh hasl bahwa customer-product relatonshp, customer-brand relatonshp, customer-company relatonshp, dan customer-other customer relatonshp berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap word of mouth. Begtu juga dengan peneltan yang dlakukan Renata (2011), dperoleh hasl bahwa customer-product relatonshp, customer-brand relatonshp, customer-company relatonshp, dan customer-other customer relatonshp berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap word of mouth.

85 BAB V PENUTUP A. Smpulan Berdasarkan hasl peneltan dan pembahasan mengena analss pengaruh brand communty terhadap word of mouth stud kasus pada komuntas Jogja Beat Rders, dmana stud dlakukan d Yogyakarta maka dapat dambl kesmpulan bahwa: 1. Customer-product relatonshp berpengaruh postf terhadap word of mouth. 2. Customer-brand relatonshp berpengaruh postf terhadap word of mouth. 3. Customer-company relatonshp berpengaruh postf terhadap word of mouth. 4. Customer-other customer relatonshp berpengaruh postf terhadap word of mouth. 5. Customer-product relatonshp, customer-brand relatonshp, customercompany relatonshp, dan customer-other customer relatonshp secara smultan berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap word of mouth. 70

86 71 B. Implkas Peneltan Berdasarkan peneltan n, mempunya beberapa mplkas yatu: 1. Implkas Prakts Peneltan n memlk mplkas prakts bag perusahaan sebaga berkut: a. Perusahaan perlu menngkatkan kualtas produk sehngga merek Honda akan semakn kuat dalam benak konsumen (top of mnd). Kualtas produk dan merek yang bak akan menngkatkan harga dr para konsumen yang menggunakan produk dan merek tu sendr. b. Perusahaan (Astra Honda Motor) perlu menngkatkan kualtas pelayanannya terhadap konsumen sehngga konsumen akan loyal terhadap perusahaan dan loyaltas konsumen terhadap perusahaan tersebut akan menngkatkan kemungknan konsumen untuk melakukan word of mouth. c. Perusahaan perlu menngkatkan dukungan terhadap kegatan yang dlakukan komuntas merek. Hal tersebut akan berguna untuk menngkatkan hubungan serta soldartas antar anggota komuntas merek melalu nteraks yang dlakukan para anggota komuntas. 2. Implkas Teorts Peneltan n dharapkan memberkan tambahan pengetahuan berkatan dengan pengaruh brand communty terhadap word of mouth bag penelt selanjutnya sebaga berkut: a. Word of mouth dan brand communty memlk hubungan yang sgnfkan. Bag penelt selanjutnya dapat lebh memperhatkan hal-hal

87 72 yang lebh spesfk antara kedua varabel yang salng berhubungan, bak word of mouth maupun brand communty. b. Bag peneltan selanjutnya dharapkan dapat melakukan peneltan dengan cakupan yang lebh luas lag dar peneltan terdahulu yang belum sempat dtelt dalam peneltan n, sehngga dapat dketahu faktor-faktor lan yang mempengaruh word of mouth.

88 DAFTAR PUSTAKA Aaker, Davd Managng Brand Equty; Captalzng on the Value of Brand Name. New York : Free Press. Arkunto S Prosedur Peneltan Suatu Pendekatan Praktk. Ed Revs VI. Jakarta: PT Rneka Cpta. Berry, Leonard, Parasuraman Servce Marketng: Computng Trough Qualty. New York: Free Press. Berry, Davd Pokok-Pokok Pkran Dalam Sosolog. Jakarta: PT Raja Grafndo Persada. Dewey, Melvle Decmal Classfcaton and Relatve Index, 20 th. New York : Forest Press, Ed. Albany. Duranto, D., Stnjak, T Strateg Menaklukkan Pasar Melalu Rset Ekutas dan Perlaku Merek. Jakarta : Grameda Pustaka Utama. Duranto, D., Sugarto, dan Stnjak, T Strateg Menaklukkan Pasar melalu Rset Ekutas dan Perlaku Merek. Jakarta : PT. Grameda Pustaka Utama. Dye, Renee The Buzz on Buzz, Harvard Busness Revew, 78 (6). Basalamah, Fauzan Muhammad Pengaruh Komuntas Merek terhadap Wordof Mouth. ( dakses September 2014 Ferrnadew, Erna Merek dan Pskolog Konsumen. Yogyakarta: Graha Ilmu. Ghozal, Imam Aplkas Analss Multvarate dengan program SPSS. Badan Penerbt Unverstas Dponegoro, Semarang. Ghozal, Imam Statstk Nonparametrk, Semarang: Badan Penerbt UNDIP. Hartono. (2008). SPSS 16.0 Analss Data Statstka dan Peneltan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Herek dan Glunt.(1995). Communalty As a Dmenson of Servce Relatonshp. Journal of Consumer Psychology.

89 Iput Word of Mouth Kalahkan Pengaruh Iklan. dakses tanggal 20 September Jogyanto Metode Peneltan Bsns. Yogyakarta: BPFE. Kartajaya, Hermawan dkk., Marketng n Venus, Cetakan Keenam. Jakarta: Grameda Pustaka Utama. Kartajaya, Hermawan Peran Komuntas Onlne. September 26, Kartono, Kartn Pskolog Anak (pskolog perkembangan). Bandung: Mandar Maju. Kotler, Phlp Marketng. Jld 1 (Eds Bahasa Indonesa dar Marketng Essentals). Dterjemahkan oleh Herujat Purwoto. Jakarta : Erlangga. Kotler, P Manajemen Pemasaran. Eds Mlenum. Jakarta: Indeks. Kotler, Phlp Marketng Manajemen. 11th ed. New Jersey: Pearson Educaton. Kotler Keller Marketng Management, Manajemen Pemasaran,Penerjemah Benyamn Molan. Jakarta: Indeks. Kotler, P and Keller Manajemen Pemasaran. Jld 2. Jakarta: Indeks. Kuncoro, Mudrajad Metode Rset Untuk Bsns dan Ekonom. Jakarta : Erlangga. Kusumah, Wjaya Mengenal Peneltan Tndakan Kelas. Jakarta: PT. Indeks. Lupyoad, Rambat Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta:Salemba empat. Lupyoad, Hamdan Manajemen Pemasaran Jasa, Eds Kedua. Jakarta : Penerbt Salemba Empat. Mc Alexander, James H., Schouten, Jhon W., Koeng, Harold F Buldng Brand Communty. Journal of Marketng, Vol 66. Munz, A.M. Jr. And T.C. O Gunn Brand Communty, Journal of Consumer Research, 27(4):

90 Munz, Albert M. dan O Gunn, Thomas C Brand Communty. Journal of Consumer Research, 27. Museum Nasonal. Jurnal Ilmu Admnstras dan Organsas, Bsns dan Brokras,vol 15, No. 1 (Januar). Renata, Hendrk Pengaruh Komuntas Merek Suzuk Shogun terhadap WOM (Word of Mouth) d Surabaya. (eprnts.upnjatm.ac.d/2586/1/fle_1.pdf ) dakses September 2014 Resnck, Mark Increasng Brand Equty Wth Interactve On-Lne Communtes, Journal of E-Busness, Vol. 1, Issue 2. Rosnta, Febrana Pengaruh Ctra Merek terhadap Loyaltas pelanggan. Saputr, Harumma Nla dan Anjarwat, Ank Lestar Pengaruh Komuntas Merek terhadap Postf Word of Mouth (Stud Kasus pada Komuntas Polygoners Surabaya). ( Komuntas-Merek-terhadap-Postve-Word-Of-Mouth) dakses September 2014 Schffman, L.G., dan Kanuk, L.L Cunsomer Behavor. 7 th edton. New Jersey: Prentce Hall Internatonal. Sekaran, Uma Research Methods for Busness : A Skll-Buldng Approach, 3 th ed. New York, NY: John Wley and Sons Sernovtz, Andy Word of Mouth Marketng: How Smart Companes Get People Talkng. Chcago: Kaplan Publsng. Slverman, George The Secrets of Word of Mouth Marketng: How to Trgger Expontental Sales through Runaway Word of Mouth. US: Amacom. Solomon, M.R. dan Rabolt, N. (2009). Consumer Behavor n Fashon, 2 nd Edton. USA: Prentce Hall. Stevenson, Wllam J. (2005). Operatons Management. Eght Edton, New York : McGrawHll, Inc. Sugyono Statstka Untuk Peneltan. Cetakan Ketujuh. Bandung: CV. Alfabeta. Sugyono Statststka untuk Peneltan. Bandung: Alfabeta Suryan, Tatk Perlaku Konsumen. Bogor : Ghala Indonesa.

91 Tjptono, F Pemasaran Jasa. Malang : Bayu Meda. Umar, Husen Metodolog Peneltan: Aplkas dalam Pemasaran. Jakarta : Grameda Pustaka Utama. Yuswohady Great Communty Marketng. WARTA EKONOMI no. 14/THN XVI/14 Jul Yuswohady CROWD: Marketng Become Horzontal. Jakarta. Grameda Pustaka Utama. otomotf.com www. uyungs.wordpress.com

92 Kuesoner Peneltan

93 No. Responden : (ds oleh penelt) Kepada Yth. Anggota Jogja Beat Rders (JBR) D Yogyakarta Assalammu alakum wr., wb, Sehubungan dengan penyusunan skrps yang menjad salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonom, saya mahasswa Program Stud Manajemen Fakultas Ekonom Unverstas Muhammadyah Purworejo dharuskan melakukan peneltan. Saya mengharapkan kesedaan bapak/bu/saudara/ untuk mengs kuesoner peneltan sesua dengan pendapat prbad. Objektvtas jawaban bapak/bu/saudara/ akan dperlukan sesua dengan standar profesonaltas dan etka peneltan, serta kerahasaan bapak/bu/saudara/ akan terjaga. Atas bantuan dan kesedaan bapak/bu/saudara/ meluangkan waktunya, saya mengucapkan termakash. Wassalammu alakum wr., wb, Penelt, Afyah NIM

94 1. Nama : (boleh ds nsal) 2. Usa : a tahun b tahun c tahun d. >45 tahun 3. Jens Kelamn : a. Pra b. Wanta 4. Pekerjaan : a. Pelajar/Mahasswa e. Pedagang b. PNS/TNI/POLRI f. Petan c. Karyawan Swasta g. Lannya, d. Wraswasta 5. Pendapatan atau : a. < Rp ,- penghaslan per b. Rp ,- hngga < Rp ,- Bulan c. Rp ,- hngga < Rp ,- d. Rp Lama anggota menjad : a. 1-2 tahun b. 3-4 tahun c. Lebh dar 4 tahun PETUNJUK PENGISIAN 1. Plhan jawaban terdr dar: Sangat Tdak Setuju (STS) = 1 Tdak Setuju (TS) = 2 Netral (Netral) = 3 Setuju (S) = 4 Sangat Setuju (ST) = 5

95 2. Berlah tanda X pada jawaban yang telah terseda, bla bapak/bu/saudara/ ngn menggant jawaban yang sudah dplh maka berlah tanda = pada jawaban sebelumnya dan berlah tanda X pada jawaban yang baru. 3. Mohon menjawab semua pernyataan yang ada d dalam kuesoner n.

96 KUESIONER 1. Customer Product Relatonshp (X 1 ) No. Pernyataan STS TS N S SS 1. Saya lebh menyuka motor merek Honda Beat dbandng merek lan 2. Saya bangga dengan mempunya motor merek Honda Beat 3. Bag saya motor merek Honda Beat merupakan barang yang berharga 4. Bag saya motor merek Honda Beat sangat menyenangkan untuk dgunakan 2. Customer Brand Relatonshp (X 2 ) No. Pernyataan STS TS N S SS 1. Saya mengharga motor merek Honda yang saya mlk, sehngga saya akan melakukan servce secara rutn d bengkel Honda resm 2. Jka merek dar motor Honda Beat dgant, maka saya akan tetap menggunakan motor merek Honda 3. Bag saya motor merek Honda mempunya kualtas terbak dbandng merek lan

97 3.Customer Company Relatonshp (X 3 ) No. Pernyataan STS TS N S SS 1. Perusahaan Honda mengert tentang motor yang sesua dengan kebutuhan saya 2. Perusahaan Honda pedul tentang keluhan yang saya sampakan 3. Saya lebh memlh perusahaan Honda dbandng perusahaan lan Customer Other Customer Relatonshp (X 4 ) No. pernyataan STS TS N S SS 1. Saya bertemu dengan orang yang saya anggap hebat d komuntas JBR (Jogja Beat Rders) Saya merasakan suasana kekeluargaan dengan pemlk produk merek Honda Beat lan 3. Saya bergabung dalam komuntas JBR (Jogja Beat Rders) karena rekomendas dar anggota yang lan Word Of Mouth (Y) No. Pernyataan STS TS N S SS 1. Saya menyampakan hal postf tentang motor merek Honda Beat kepada orang lan Saya akan merekomendaskan

98 ke orang lan tentang motor merek Honda Beat 3. Saya menganjurkan kepada orang lan untuk membel motor merek Honda Beat

99 Uj Valdtas dan Relabltas Data Pre-test

100 DATA Pretest (60) No. (X1) (X2) (X3) (X4) (Y) X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 rata2 X2.1 X2.2 X2.3 rata2 X3.1 X3.2 X3.3 rata2 X4.1 X4.2 X4.3 rata2 Y1 Y2 Y3 rata

101 No. (X1) (X2) (X3) (X4) (Y) X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 rata2 X2.1 X2.2 X2.3 rata2 X3.1 X3.2 X3.3 rata2 X4.1 X4.2 X4.3 rata2 Y1 Y2 Y3 rata

102 No. (X1) (X2) (X3) (X4) (Y) X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 rata2 X2.1 X2.2 X2.3 rata2 X3.1 X3.2 X3.3 rata2 X4.1 X4.2 X4.3 rata2 Y1 Y2 Y3 rata

103 Hasl Uj Relabltas dan Valdtas Data Pretest Varabel Customer product Relatonshp (X1) Relablty Scale: ALL VARIABLES Case Processng Summary N % Cases Vald ,0 Excluded a 0,0 Total ,0 a. Lstwse deleton based on all varables n the procedur Relablty Statstcs Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardzed Items N of Items,890,892 4 Item Statstcs Mean Std. Devaton N X1.1 3,7667, X1.2 3,7667, X1.3 3,7667, X1.4 3,7500, Inter-Item Correlaton Matrx X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.1 1,000,566,727,786 X1.2,566 1,000,563,738 X1.3,727,563 1,000,668 X1.4,786,738,668 1,000 Item-Total Statstcs Corrected Item- Squared Cronbach's Scale Mean f Scale Varance Total Multple Alpha f Item Item Deleted f Item Deleted Correlaton Correlaton Deleted

104 X1.1 11,2833 2,749,793,695,846 X1.2 11,2833 2,918,686,559,884 X1.3 11,2833 2,545,730,565,874 X1.4 11,3000 2,654,841,747,828 Scale Statstcs Mean Varance Std. Devaton N of Items 15,0500 4,658 2, Relablty Scale: ALL VARIABLES Varabel Customer Brand Relatoshp (X2) Case Processng Summary N % Cases Vald ,0 Excluded a 0,0 Total ,0 a. Lstwse deleton based on all varables n the procedure. Relablty Statstcs Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardzed Items N of Items,888,890 3 Item Statstcs Mean Std. Devaton N X2.1 3,7000,

105 X2.2 3,7667, X2.3 3,7333, Inter-Item Correlaton Matrx X2.1 X2.2 X2.3 X2.1 1,000,739,676 X2.2,739 1,000,771 X2.3,676,771 1,000 Item-Total Statstcs Corrected Item- Squared Cronbach's Scale Mean f Scale Varance Total Multple Alpha f Item Item Deleted f Item Deleted Correlaton Correlaton Deleted X2.1 7,5000 1,271,750,574,868 X2.2 7,4333 1,199,826,683,803 X2.3 7,4667 1,101,776,620,850 Scale Statstcs Mean Varance Std. Devaton N of Items 11,2000 2,536 1, Varabel Customer Company Relatonshp (X3) Relablty Scale: ALL VARIABLES Case Processng Summary N % Cases Vald ,0 Excluded a 0,0 Total ,0

106 Case Processng Summary N % Cases Vald ,0 Excluded a 0,0 Total ,0 a. Lstwse deleton based on all varables n the procedure. Relablty Statstcs Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardzed Items N of Items,786,789 3 Item Statstcs Mean Std. Devaton N X3.1 3,6667, X3.2 3,7667, X3.3 3,7833, Inter-Item Correlaton Matrx X3.1 X3.2 X3.3 X3.1 1,000,590,586 X3.2,590 1,000,489 X3.3,586,489 1,000

107 Item-Total Statstcs Corrected Item- Squared Cronbach's Scale Mean f Scale Varance Total Multple Alpha f Item Item Deleted f Item Deleted Correlaton Correlaton Deleted X3.1 7,5500,828,681,465,652 X3.2 7,4500,997,611,379,725 X3.3 7,4333 1,131,606,375,739 Scale Statstcs Mean Varance Std. Devaton N of Items 11,2167 2,003 1, Varabel Customer Other Customer Relatonshp (X4) Relablty Scale: ALL VARIABLES Case Processng Summary N % Cases Vald ,0 Excluded a 0,0 Total ,0 a. Lstwse deleton based on all varables n the procedure. Relablty Statstcs Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardzed Items N of Items,785,787 3

108 Item Statstcs Mean Std. Devaton N X4.1 3,7833, X4.2 3,8167, X4.3 3,8167, Inter-Item Correlaton Matrx X4.1 X4.2 X4.3 X4.1 1,000,542,562 X4.2,542 1,000,550 X4.3,562,550 1,000 Item-Total Statstcs Corrected Item- Squared Cronbach's Scale Mean f Scale Varance Total Multple Alpha f Item Item Deleted f Item Deleted Correlaton Correlaton Deleted X4.1 7,6333 1,151,627,394,706 X4.2 7,6000 1,193,618,382,717 X4.3 7,6000 1,024,633,401,703 Scale Statstcs Mean Varance Std. Devaton N of Items 11,4167 2,281 1, Varabel Word of Mouth (Y) Relablty Scale: ALL VARIABLES Case Processng Summary N %

109 Cases Vald ,0 Excluded a 0,0 Total ,0 a. Lstwse deleton based on all varables n the procedure Relablty Statstcs Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardzed Items N of Items,797,797 3 Item Statstcs Mean Std. Devaton N Y1 3,6667, Y2 3,7000, Y3 3,7667, Inter-Item Correlaton Matrx Y1 Y2 Y3 Y1 1,000,527,596 Y2,527 1,000,579 Y3,596,579 1,000 Item-Total Statstcs Corrected Item- Squared Cronbach's Scale Mean f Scale Varance Total Multple Alpha f Item Item Deleted f Item Deleted Correlaton Correlaton Deleted Y1 7,4667,999,632,405,733 Y2 7,4333 1,029,619,387,746

110 Y3 7,3667,982,672,452,690 Scale Statstcs Mean Varance Std. Devaton N of Items 11,1333 2,050 1,

111 Uj Valdtas dan Relabltas Data Akhr

112 DATA Akhr (150) No. (X1) (X2) (X3) (X4) (Y) X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 rata2 X2.1 X2.2 X2.3 rata2 X3.1 X3.2 X3.3 rata2 X4.1 X4.2 X4.3 rata2 Y1 Y2 Y3 rata

113 (X1) (X2) (X3) (X4) (Y) No. X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 rata2 X2.1 X2.2 X2.3 rata2 X3.1 X3.2 X3.3 rata2 X4.1 X4.2 X4.3 rata2 Y1 Y2 Y3 rata

114 No. (X1) (X2) (X3) (X4) (Y) X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 rata2 X2.1 X2.2 X2.3 rata2 X3.1 X3.2 X3.3 rata2 X4.1 X4.2 X4.3 rata2 Y1 Y2 Y3 rata

115 No. (X1) (X2) (X3) (X4) (Y) X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 rata2 X2.1 X2.2 X2.3 rata2 X3.1 X3.2 X3.3 rata2 X4.1 X4.2 X4.3 rata2 Y1 Y2 Y3 rata

116 No. (X1) (X2) (X3) (X4) (Y) X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 rata2 X2.1 X2.2 X2.3 rata2 X3.1 X3.2 X3.3 rata2 X4.1 X4.2 X4.3 rata2 Y1 Y2 Y3 rata

117 No. (X1) (X2) (X3) (X4) (Y) X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 rata2 X2.1 X2.2 X2.3 rata2 X3.1 X3.2 X3.3 rata2 X4.1 X4.2 X4.3 rata2 Y1 Y2 Y3 rata

118 No. (X1) (X2) (X3) (X4) (Y) X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 rata2 X2.1 X2.2 X2.3 rata2 X3.1 X3.2 X3.3 rata2 X4.1 X4.2 X4.3 rata2 Y1 Y2 Y3 rata

119 Hasl Uj Relabltas dan Valdtas Data Postest Varabel Customer Product Relatonshp X1 Relablty Scale: ALL VARIABLES Case Processng Summary N % Cases Vald ,0 Excluded a 0,0 Total ,0 a. Lstwse deleton based on all varables n the procedure. Relablty Statstcs Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardzed Items N of Items,892,894 4 Item Statstcs Mean Std. Devaton N X1.1 3,7067, X1.2 3,7533, X1.3 3,7667, X1.4 3,7133, Inter-Item Correlaton Matrx X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.1 1,000,589,708,817 X1.2,589 1,000,599,685 X1.3,708,599 1,000,667 X1.4,817,685,667 1,000 Item-Total Statstcs Scale Mean f Item Deleted Scale Varance f Item Deleted Corrected Item- Total Correlaton Squared Multple Correlaton Cronbach's Alpha f Item Deleted X1.1 11,2333 2,543,807,716,845

120 X1.2 11,1867 2,770,689,506,887 X1.3 11,1733 2,440,737,555,874 X1.4 11,2267 2,485,829,733,836 Scale Statstcs Mean Varance Std. Devaton N of Items 14,9400 4,392 2, Relablty Scale: ALL VARIABLES Case Processng Summary Varabel Customer Brand Relatonshp X2 N % Cases Vald ,0 Excluded a 0,0 Total ,0 a. Lstwse deleton based on all varables n the procedure Relablty Statstcs Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardzed Items N of Items,886,888 3 Item Statstcs Mean Std. Devaton N X2.1 3,6933, X2.2 3,7133, X2.3 3,7133, Inter-Item Correlaton Matrx X2.1 X2.2 X2.3 X2.1 1,000,682,707 X2.2,682 1,000,786 X2.3,707,786 1,000

121 Item-Total Statstcs Scale Mean f Item Deleted Scale Varance f Item Deleted Corrected Item- Total Correlaton Squared Multple Correlaton Cronbach's Alpha f Item Deleted X2.1 7,4267 1,186,735,541,875 X2.2 7,4067 1,196,797,650,826 X2.3 7,4067 1,021,813,673,810 Scale Statstcs Mean Varance Std. Devaton N of Items 11,1200 2,415 1, Relablty Scale: ALL VARIABLES Case Processng Summary Varabel Customer Company Relatonshp X3 N % Cases Vald ,0 Excluded a 0,0 Total ,0 a. Lstwse deleton based on all varables n the procedure. Relablty Statstcs Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardzed Items N of Items,839,841 3 Item Statstcs Mean Std. Devaton N X3.1 3,6733, X3.2 3,7400, X3.3 3,7933, Inter-Item Correlaton Matrx X3.1 X3.2 X3.3

122 X3.1 1,000,678,637 X3.2,678 1,000,599 X3.3,637,599 1,000 Item-Total Statstcs Scale Mean f Item Deleted Scale Varance f Item Deleted Corrected Item- Total Correlaton Squared Multple Correlaton Cronbach's Alpha f Item Deleted X3.1 7,5333,895,736,542,748 X3.2 7,4667 1,043,709,506,769 X3.3 7,4133 1,143,676,458,804 Scale Statstcs Mean Varance Std. Devaton N of Items 11,2067 2,138 1, Relablty Scale: ALL VARIABLES Case Processng Summary Varabel Customer Other Customer Relatonshp X4 N % Cases Vald ,0 Excluded a 0,0 Total ,0 a. Lstwse deleton based on all varables n the procedure. Relablty Statstcs Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardzed Items N of Items,831,831 3 Item Statstcs Mean Std. Devaton N X4.1 3,7600, X4.2 3,7467, X4.3 3,7800,

123 Inter-Item Correlaton Matrx X4.1 X4.2 X4.3 X4.1 1,000,607,630 X4.2,607 1,000,627 X4.3,630,627 1,000 Item-Total Statstcs Scale Mean f Item Deleted Scale Varance f Item Deleted Corrected Item- Total Correlaton Squared Multple Correlaton Cronbach's Alpha f Item Deleted X4.1 7,5267 1,137,686,471,771 X4.2 7,5400 1,149,684,468,773 X4.3 7,5067 1,097,701,492,756 Scale Statstcs Mean Varance Std. Devaton N of Items 11,2867 2,340 1, Relablty Scale: ALL VARIABLES Case Processng Summary N % Cases Vald ,0 Excluded a 0,0 Total ,0 a. Lstwse deleton based on all varables n the procedure. Relablty Statstcs Varabel Word of Mouth Y Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardzed Items N of Items,796,797 3 Item Statstcs Mean Std. Devaton N Y1 3,6133,

124 Y2 3,6467, Y3 3,7800, Inter-Item Correlaton Matrx Y1 Y2 Y3 Y1 1,000,561,544 Y2,561 1,000,595 Y3,544,595 1,000 Item-Total Statstcs Scale Mean f Item Deleted Scale Varance f Item Deleted Corrected Item- Total Correlaton Squared Multple Correlaton Cronbach's Alpha f Item Deleted Y1 7,4267 1,025,619,383,742 Y2 7,3933,925,657,434,704 Y3 7,2600 1,066,646,419,718 Scale Statstcs Mean Varance Std. Devaton N of Items 11,0400 2,052 1,

125 Analss Regres Lner Berganda

126 Hasl Uj Regres Lner Berganda Regresson Varables Entered/Removed b Model Varables Entered Varables Removed Method 1 X4, X1, X2, X3. Enter a. All requested varables entered. b. b. Dependent Varable: Y Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estmate 1,857 a,735,728,24918 a. Predctors: (Constant), X4, X1, X2, X3 ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sg. 1 Regresson 24, , ,635,000 a Resdual 9, ,062 Total 33, a. Predctors: (Constant), X4, X1, X2, X3 b Dependent Varable: Y Coeffcents a Unstandardzed Coeffcents Standardzed Coeffcents Model B Std. Error Beta t Sg. 1 (Constant),415,166 2,502,013 X1,227,081,249 2,821,005 X2,208,078,226 2,664,009 X3,236,084,241 2,813,006 X4,202,071,216 2,863,005 a. Dependent Varable: Y

127 Surat Penetapan Dosen Pembmbng Skrps

128

129 Kartu Bmbngan Skrps

130

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsep strategi yang cocok untuk menghadapi persaingan baik itu mengikuti marketing

BAB I PENDAHULUAN. konsep strategi yang cocok untuk menghadapi persaingan baik itu mengikuti marketing BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konds persangan dalam berbaga bdang ndustr saat n dapat dkatakan sudah sedemkan ketatnya. Persangan dalam merebut pasar, adanya novas produk, mencptakan kepuasan pelanggan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Dajukan Sebaga Salah Satu Syarat Untuk menyelesakan Program Sarjana ( S1) Pada Sekolah Tngg Ilmu Ekonom Nahdlatul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pajak merupakan sumber penermaan terpentng d Indonesa. Oleh karena tu Pemerntah selalu mengupayakan bagamana cara menngkatkan penermaan Pajak. Semakn tngg penermaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam diri sendiri ataupun yang ditimbulkan dari luar. karyawan. Masalah stress kerja di dalam organisasi menjadi gejala yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam diri sendiri ataupun yang ditimbulkan dari luar. karyawan. Masalah stress kerja di dalam organisasi menjadi gejala yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pekerjaan merupakan suatu aspek kehdupan yang sagat pentng. Bag masyarakat modern bekerja merupakan suatu tuntutan yang mendasar, bak dalam rangka memperoleh

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH PENILAILAN PRESTASI KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN KANTOR PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN UNIT KEBUN ADOLINA OLEH

SKRIPSI PENGARUH PENILAILAN PRESTASI KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN KANTOR PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN UNIT KEBUN ADOLINA OLEH SKRIPSI PENGARUH PENILAILAN PRESTASI KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN KANTOR PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN UNIT KEBUN ADOLINA OLEH Dw Wra Prawaty 110502294 PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.3.1 Tempat Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger Gorontalo khususnya pada sswa kelas VIII. 3.3. Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan selama

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian Pengaruh Captal Structure terhadap Proftabltas pada Industr Perbankan d Indonesa Mutara Artkel n d-dgtalsas oleh Perpustakaan Fakultas Ekonom-Unverstas Trsakt, 2016. 021-5663232 ext.8335 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

Analisis Indikator Makroekonomi Negara Tujuan Ekspor terhadap Kinerja Ekspor Non Migas Indonesia: Studi Kasus Lima Negara Tujuan Utama Ekspor

Analisis Indikator Makroekonomi Negara Tujuan Ekspor terhadap Kinerja Ekspor Non Migas Indonesia: Studi Kasus Lima Negara Tujuan Utama Ekspor Analss Indkator Makroekonom Negara Tujuan Ekspor terhadap Knerja Ekspor Non Mgas Indonesa: Stud Kasus Lma Negara Tujuan Utama Ekspor Skrps Dajukan Sebaga Kelengkapan dan Syarat Untuk Menyelesakan Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang akan dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan Research and Development (R&D) n merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemodelan persamaan struktural atau Structural Equation Modeling

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemodelan persamaan struktural atau Structural Equation Modeling BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Pemodelan Persamaan Struktural Pemodelan persamaan struktural atau Structural Equaton Modelng (SEM) merupakan analss multvarat yang dapat menganalss hubungan varabel secara

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 28 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1 Kerangka Pemkran dan Hpotess Dalam proses peneltan n, akan duj beberapa varabel software yang telah dsebutkan pada bab sebelumnya. Sesua dengan tahapan-tahapan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam pembuatan tugas akhr n, penulsan mendapat referens dar pustaka serta lteratur lan yang berhubungan dengan pokok masalah yang penuls ajukan. Langkah-langkah yang akan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kendaraan bermotor merupakan alat yang palng dbutuhkan sebaga meda transportas. Kendaraan dbag menjad dua macam, yatu kendaraan umum dan prbad. Kendaraan umum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan mengena Analss Pengaruh Kupedes Terhadap Performance Busness Debtur dalam Sektor Perdagangan, Industr dan Pertanan dlaksanakan d Bank Rakyat

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Bab 2 Tnjauan Pustaka 2.1 Peneltan Terdahulu Pemlhan stud pustaka tentang sstem nformas penlaan knerja karyawan n juga ddasar pada peneltan sebelumnya yang berjudul Penerapan Metode TOPSIS untuk Pemberan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketahanan pangan adalah ketersedaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dkatakan memlk ketahanan pangan jka penghunnya tdak berada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadap era globalsas yang penuh tantangan, aparatur negara dtuntut untuk dapat memberkan pelayanan yang berorentas pada kebutuhan masyarakat dalam pemberan pelayanan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang I ENDHULUN. Latar elakang Mengambl keputusan secara aktf memberkan suatu tngkat pengendalan atas kehdupan spengambl keputusan. lhan-plhan yang dambl sebenarnya membantu dalam penentuan masa depan. Namun

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran III. METODE PENELITIAN A. Settng Peneltan Peneltan n menggunakan data kuanttatf dengan jens Peneltan Tndakan Kelas (PTK). Peneltan n dlaksanakan d SMAN 1 Bandar Lampung yang beralamat d jalan Jend. Sudrman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini BAB III METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbass masalah n adalah metode pengembangan atau

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusa dlahrkan ke duna dengan ms menjalankan kehdupannya sesua dengan kodrat Illah yakn tumbuh dan berkembang. Untuk tumbuh dan berkembang, berart setap nsan harus

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN STUDI KASUS PADA PT. DOK & PERKAPALAN KODJA BAHARI (PERSERO) CABANG SEMARANG SKRIPSI Dajukan sebaga salah satu syarat Untuk menyelesakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Dalam kehdupan sehar-har, serngkal dumpa hubungan antara suatu varabel dengan satu atau lebh varabel lan. D dalam bdang pertanan sebaga contoh, doss dan ens pupuk yang dberkan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab n membahas tentang prosedur pengembangan pembelajaran dan mplementas model Problem Based Learnng dalam pembelajaran Konsep Dasar Matematka, Subjek Peneltan, Teknk dan Instrumen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Sebuah jarngan terdr dar sekelompok node yang dhubungkan oleh busur atau cabang. Suatu jens arus tertentu berkatan dengan setap busur. Notas standart untuk menggambarkan sebuah jarngan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Tempat dan waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada Perusahaan Daerah Ar Mnum Kabupaten Gorontalo yang beralamat d jalan Gunung Bolyohuto No. 390 Kelurahan Bolhuangga Kecamatan

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan penjualan. Sebelum penjualan dlakukan basanya akan dsepakat terlebh dahulu bagamana cara pembayaran

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA TENTANG BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF SISWA KELAS II SDN ANGKATAN LOR 02 KECAMATAN TAMBAKROMO KABUPATEN PATI SEMESTER I TAHUN 2011 / 2012

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel

Lebih terperinci

BABl PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dengan tingkat

BABl PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dengan tingkat BABl PENDAHULUAN 1.1. LAT AR BELAKANG PERMASALAHAN ndonesa merupakan negara yang sedang berkembang dengan tngkat populas yang cukup besar. Dengan jumlah penduduk dewasa n mencapa lebh dar 180 juta jwa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan atau bisa disebut dengan kata field research yakni dengan

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan atau bisa disebut dengan kata field research yakni dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang dlakukan secara langsung d lapangan atau bsa dsebut dengan kata feld research yakn dengan melakukan peneltan dan pengamblan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci

AHFAIZIN NIM : SKRIPSI

AHFAIZIN NIM : SKRIPSI ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KEMAMPUAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP PRODUKTIVITAS PEGAWAI DI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN GROBOGAN SKRIPSI Dsusun untuk memenuh

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

lingkungan Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung dalam pelaksanaan otonomi daerah belum dapat dilaksanakan secara optimal, antara

lingkungan Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung dalam pelaksanaan otonomi daerah belum dapat dilaksanakan secara optimal, antara BAB V KESMPULAN, MPLKAS DAN REKOMENDAS A. Kesmpulan Berdasarkan hasl peneltan yang telah durakan sebelumnya kesmpulan yang dsajkan d bawah n dtark dar pembahasan hasl peneltan yang memjuk pada tujuan peneltan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan pada 6 (enam) MTs d Kota Yogyakarta, yang melput: Madrasah Tsanawyah Neger Yogyakarta II, Madrasah Tsanawyah Muhammadyah Gedongtengen,

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ABSTRAK STEVANY HANALYNA DETHAN Fakultas Ekonom Unv. Mahasaraswat Mataram e-mal : stevany.hanalyna.dethan@gmal.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Masalah Perkembangan matematka tdak hanya dalam tataran teorts tetap juga pada bdang aplkatf. Salah satu bdang lmu yang dkembangkan untuk tataran aplkatf dalam statstka

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Menurut Arkunto (00:3) peneltan ekspermen adalah suatu peneltan yang selalu dlakukan dengan maksud untuk melhat akbat dar suatu perlakuan. Metode yang penuls

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode 34 BAB III METODE PENELITIAN A Metode yang Dgunakan Metode peneltan merupakan suatu pendekatan yang dgunakan untuk mencar jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dbahas Metode peneltan juga dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota

Lebih terperinci

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tnjauan Teorts 2.1.1 Saham Menurut Anoraga (2006:58) saham adalah surat berharga bukt penyertaan atau pemlkan ndvdu maupun nsttus dalam suatu perusahaan. Saham berwujud selembar

Lebih terperinci

SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Guru Pendidikan Sekolah Dasar pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Guru Pendidikan Sekolah Dasar pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENYUSUN KARANGAN BERDASARKAN RANGKAIAN GAMBAR SERI MELALUI METODE PENUGASAN DAN LATIHAN PADA SISWA KELAS V SDN JAMBEAN 03 SEMESTER 1 KECAMATAN MARGOREJO KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi Daftar Is Daftar Is... Kata pengantar... BAB I...1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan...2 BAB II...3 TINJAUAN TEORITIS...3 2.1 Landasan Teor...4 BAB III...5 PEMBAHASAN...5

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Pizza Hut Garden 6 - Jakarta Barat. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2014 Juni 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Pizza Hut Garden 6 - Jakarta Barat. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2014 Juni 2014. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan 1. Tempat dan peneltan dlakukan Peneltan n dlaksanakan d Pzza Hut Garden 6 - Jakarta Barat 2. Waktu Pengumpulan data Peneltan dlakukan pada bulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan pengembangan yang bertujuan membuat suatu produk dan duj kelayakannya. B. Metode Pengembangan Peneltan n menggunakan

Lebih terperinci

ANALISIS POTENSI PENGEMBANGAN OBYEK WISATA NGEMBAG PONOROGO SKRIPSI

ANALISIS POTENSI PENGEMBANGAN OBYEK WISATA NGEMBAG PONOROGO SKRIPSI ANALISIS POTENSI PENGEMBANGAN OBYEK WISATA NGEMBAG PONOROGO SKRIPSI dajukan untuk memenuh tugas dan melengkap sebagan syarat-syarat guna memperoleh Gelar Sarjana Program Strata Satu (S-1) Progam Stud Manajemen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Menurut Sugyono (013: 6) bahwa: Metode peneltan dapat dartkan sebaga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Peneltan Penuls melaksanakan peneltan terlebh dahulu membuat surat zn peneltan yang dtujukan pada SMK Neger 1 Cmah, dengan waktu pelaksanaan peneltan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci