BAB III METODE PENELITIAN. Dalam sebuah penelitian, seorang peneliti perlu menetapkan metode

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. Dalam sebuah penelitian, seorang peneliti perlu menetapkan metode"

Transkripsi

1 4 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Dalam sebuah peneltan, seorang penelt perlu menetapkan metode peneltan yang akan dpaka agar mempermudah langkah-langkah peneltan sehngga masalah dapat dselesakan. Metode yang dplh berhubungan erat dengan prosedur, alat, serta desan peneltan yang dgunakan (Mohammad Nazr, 003: 44). Desan peneltan pada dasarnya merupakan cara untuk mendapatkan dan menganalss data dengan tujuan tertentu, desan peneltan dapat djadkan pedoman oleh penuls untuk menetapkan langkah-langkah dalam peneltan. Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode peneltan Surva. Pengertan peneltan surva menurut Masr Sngarmbun (006: 4) dmaksudkan sebaga berkut: Peneltan surva dapat dgunakan untuk maksud (1) penjajagan (eksploratf), (), deskrptf, (3) penjelasan (explanatory atau confrmatory), yakn untuk menjelaskan hubungan kausal dan pengujan hpotesa, (4) evaluas, (5) predks atau meramalkan kejadan tertentu d masa yang akan datang, (6) peneltan operasonal, dan (7) pengemangan ndkator-ndkator sosal. Menurut Masr Sngarmbun (006: 51) bahwa Istlah pengaruh basanya dkatkan dengan analsa hubungan kausal (hubungan sebab-akbat). Berdasarkan pendapat d atas, maka penuls menggunakan metode surva untuk menjelaskan hubungan kausal antara varabel-varabel melalu pengujan hpotess atau dsebut juga peneltan penjelasan (explanatory research). Dengan kata lan peneltan

2 43 explanatory adalah peneltan untuk menguj hpotess antara varabel yang satu terhadap varabel yang lan. Metode n yang dambl guna mengetahu bagamana pengaruh pengawasan kredt terhadap efektvtas pengembalan kredt. 3. Defns dan Operasonalsas Varabel 3..1 Defns Varabel Varabel peneltan menurut Sugyono (006: 31) adalah sebaga berkut: Varabel peneltan pada dasarnya adalah sesuatu hal yang berbentuk apa sajayang dtetapkan oleh penelt untuk dpelajar sehngga dperoleh nformas tentang hal tersebut, kemudan dtark kesmpulannya. Pada peneltan n terdapat dua varabel, yatu: a. Pengawasan kredt sebaga varabel ndependen, varabel n juga serng dsebut varabel bebas (varabel yang mempengaruh). b. Efektvtas pengembalan kredt sebaga varabel dependen, varabel n juga serng dsebut varabel terkat (varabel yang dpengaruh). Pengawasan kredt merupakan upaya pengamanan kekayaan bank dalam bentuk kredt sedn mungkn untuk menghndar segala bentuk penyelewengan dan penympangan, sehngga dapat menghndarkan dar kredt bermasalah yang dapat menyebabkan kerugan pada bank. Pengawasan n memlk dua tujuan yatu: preventf control (pengawasan sebelum pencaran kredt) dan represf control (pengawasan setelah pencaran kredt).

3 44 Efektvtas pengembalan kredt merupakan dpenuhnya kewajban nasabah dalam pengembalan angsuran pokok dan bunga terhadap bank secara tepat waktu dan tepat jumlah sesua dengan perjanjan kredt, yang berakbat hapusnya katan perjanjan kredt. Pada bab dbahas, bahwa efektvtas pengembalan kredt memlk krtera sebaga berkut: a. Pengembalan kredt (angsuran pokok dan tunggakan bunga) tepat waktu sesua dengan jadwal pembayaran angsuran kredt yang tertuang dalam perjanjan kredt; dan b. Pengembalan kredt (angsuran pokok dan tunggakan bunga) tepat jumlah sesua dengan jadwal pembayaran angsuran kredt yang tertuang dalam perjanjan kredt. 3.. Operasonalsas Varabel Peneltan n melbatkan dua varabel yatu pengawasan kredt dan efektvtas pengembalan kredt. Pengawasan kredt merupakan varabel ndependen dan dber notas X, yatu varabel yang akan mempengaruh varabel Y (varabel dependen) dan akan dseldk bagamana pengaruh varabel X terhadap varabel Y. Sedangkan efektvtas pengembalan kredt merupakan varabel dependen dan dber notas Y, yatu varabel yang akan dpengaruh sebaga akbat dar varabel X.

4 45 Untuk memaham penggunaan varabel dan menentukan data apa yang dperlukan, serta mempermudah pengukuran varabel dalam peneltan n maka varabel-varabel tersebut doperasonalsaskan sebaga berkut: Tabel 3.1 Operasonalsas Varabel Varabel Dmens Indkator Skala Pengawasan Kredt (Varabel Independen) 1. Preventf Control a. Terpenuhnya pengetahuan Account offcer tentang persyaratan dan data yang harus dlengkap calon debtur. b. Terdapatnya pemsahan tugas, penla jamnan dengan petugas analsa kredt. c. Prosedur permohonan kredt dlakukan dalam organsas bank. d. Terlengkapnya data permohonan kredt calon debtur. e. Adanya pemerksaan on the spot usaha calon debtur maupun jamnan kredt. f. Adanya account offcer yang berkompeten menganalsa kredt, jujur, dan obyektf. g. Dlakukannya revew atas hasl analsa kredt oleh pejabat yang lebh tngg. h. Persyaratan permohonan kredt sesua dengan kebjakan atau prosedurnya.. Dlakukannya analsa berdasar data atau nformas selengkap mungkn. j. Dlakukannya analsa kredt berdasar hasl pemerksaan on the spot. k. Adanya petugas kredt yang berkompeten. l. Adanya pemsahan tugas, yang melakukan persetujuan atas penarkan kredt berbeda dengan petugas bank yang melaksanakannya. m. Dlakukannya otorsas keputusan kredt oleh pejabat yang berwenang. n. Terlengkapnya standarsas atas dokumen dan perangkat kerja admnstras. o. Dlakukannya penarkan kredt dengan memperhatkan kebutuhan keuangan debtur. Ordnal

5 46 Varabel Dmens Indkator Skala. Represf Control a. Dmlknya kemampuan untuk memaham laporan-laporan usaha debtur oleh Account offcer. b. Dmlknya Account offcer yang nsatf menemukan hal-hal yang menympang. c. Adanya komunkas Account offcer dengan petugas bank yang mengelola rekenng (customer servce). d. Otorsas berpjak pada ketentuan yang berlaku. e. Terpelharanya dokumentas kredt dan data admnstras kredt. f. Adanya pemerksaan on the spot secara teratur. g. Adanya revew antara laporan-laporan debtur denga hasl pemerksaan on the spot. h. Adanya pemerksaan pekerjaan secara ndependen. Ordnal Efektvtas Pengembalan Kredt (Varabel Dependen) 1. Ketepatan waktu pengemba lan kredt (angsuran pokok dan bunga), sesua dengan perjanjan kredt. a. Adanya pemerksaan terhadap pembayaran angsuran kredt yang dsesuakan dengan perode yang dperjanjkan. b. Adanya pemerksaan jangka waktu kredt sesua dengan perjanjan kredt yang berlaku. Ordnal. Ketepatan jumlah pengemba lan kredt (angsuran pokok dan bunga) sesua dengan perjanjan kredt. Adanya verfkas realsas pembayaran kredt (angsuran pokok dan tunggakan bunga) dengan daftar tunggakan bunga dan angsuran pokok. Ordnal

6 47 Operasonalsa varbel n yang kemudan akan djadkan suatu bentuk pernyataan atau pertanyaa dalam bentuk nstrumen peneltan, dmana nstrumen yang dgunakan adalah kuesoner. Supaya penyusunan nstrumen lebh sstemats, sehngga mudah dkontrol dan dkoreks, maka sebelum nstrumen dsusun menjad tem-tem nstrumen, maka perlu dsusun ks-ks nstrumen sebaga berkut: Tabel 3. Ks-ks Instrumen Untuk Mengukur Pengawasan Kredt Terhadap Efektvtas Pengembalan Kredt Varabel/ Dmens/ Indkator No. Item Instrumen X. 1.a 1 1.b 1.c 3 1.d 4 1.e f g 11 1.h j 14 1.k l 19 1.m 0 1.n o 4.a 5.b 6.c 7.d 8.e 9.f 30.g 31.h 3 Y. 1.a 1 1.b 3

7 Populas dan Teknk Samplng Populas Setap peneltan akan selalu berhadapan dengan populas karena populas merupakan sumber data. Dar populas n akan dkumpulkan keteranganketerangan serta data yang dperlukan dalam peneltan untuk membuat kesmpulan dar peneltan. Menurut Sugyono (006: 7) pengertan populas adalah sebaga berkut: Populas adalah wlayah generalsas yang terdr atas: objek atau subjek yang mempunya kualtas dan karakterstk tertentu yang dtetapkan oleh penelt untuk dpelajar dan kemudan dtark kesmpulannya. Berdasarkan pengertan datas, maka populas dalam peneltan n adalah seluruh karyawan bagan kredt PT. Bank Hmpunan Saudara 1906, Tbk Cabang Surapat Core yang berjumlah 16 orang Teknk Samplng Menurut Sugyono (006: 73), yang dmaksud dengan sampel yakn sebaga berkut: Sampel adalah bagan dar jumlah karakterstk yang dmlk oleh populas tersebut. Menurut Sugyono (006: 73) pengertan teknk samplng adalah sebaga berkut: Teknk samplng adalah merupakan teknk pengamblan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan dgunakan dalam peneltan, terdapat berbaga teknk samplng yang dgunakan, dalam peneltan n dgunakan teknk samplng jenuh. Menurut Sugyono (006: 78) pengertan samplng jenuh adalah sebaga

8 49 berkut: Samplng jenuh adalah teknk penentuan sampel bla semua anggota populas dgunakan sebaga sampel. Hal n dlakukan karena jumlah populas relatf kecl, kurang dar 30 orang. Dengan demkan sampel dalam peneltan n adalah seluruh dar populas peneltan, yatu seluruh karyawan bagan kredt PT. Bank Hmpunan Saudara 1906, Tbk Cabang Surapat sejumlah 16 orang (tabel 3.3). No. Jabatan Responden 1. Wakl Pmpnan Cabang Bdang Marketng Tabel 3.3 Responden Sebelum Pengumpulan Kuesoner Jumlah (Orang) Alasan Djadkan Responden 1 Karena merupakan pejabat bank yang memlk wewenang untuk memberkan keputusan pemberan kredt (approval).. Bagan Kredt Konsumer Karena merupakan account offcer yang melakukan nteraks lansung dengan calon debtur maupun debtur dan yang mengajukan permohonan kredt serta analss kredt. 3. Bagan Kredt Komersal 3 Karena merupakan account offcer yang melakukan nteraks lansung dengan calon debtur maupun debtur dan yang mengajukan permohonan kredt serta analss kredt. 4. Servce Assstance 3 Karena merupakan karyawan yang membantu account offcer dalam proses kredt. 5. Bagan Admnstras Kredt Karena merupakan dvs yang melakukan pencatatan dan membukukan seluruh transaks kredt bak yang berkatan dengan penyedaan fasltas, pembebanan kewajban dan transaks-transaks lan yang berkatan dengan aktvtas bdang perkredtan. 6. Bagan Laporan dan Dokumentas 7. Bagan Legal dan Credt Investgaton 8. Bagan Internal Control Unt Karena merupakan bagan yang bertugas untuk memerksa kelengkapan persyaratan permohonan kredt dan membuat laporan kolektbltas kredt. Karena legal merupakan bagan yang bertugas untuk memerksa keabsahan jamnan kredt dan Credt Investgaton bertugas untuk melakukan taksas jamnan kredt dan mengurus hal yang berkatan dengan klam asurans debtur. 1 Karena merupakan bagan yang ndependen dar proses kredt, sehngga berfungs untuk menemukan adanya penympangan yang terjad dalam proses kredt. Jumlah 16

9 Teknk Pengumpulan Data dan Instrumen Peneltan Teknk Pengumpulan Data Dalam peneltan n, teknk pengumpulan data yang dgunakan adalah: a. Peneltan Kepustakaan (Lbrary reserach) Yatu pengumpulan data dengan cara mempelajar buku, makalah, majalah lmah, guna memperoleh nformas yang berhubungan dengan teor-teor dan konsep-konsep yang berkatan dengan masalah peneltan sehngga dapat djadkan landasan bag penganalsaan data prmer serta untuk menunjang dan memperkuat dugaan dalam pembahasan masalah. b. Peneltan Lapangan (Feld Reserch) Peneltan lapangan dlakukan dengan mengadakan peneltan terhadap objek yang dtelt, yatu melalu : Wawancara/ ntervew, yatu suatu teknk pengumpulan data berupa tanya jawab dengan pejabat dan pegawa perusahaan yang berwenang. wawancara dlakukan untuk memperoleh nformas secara langsung, mendalam, tdak terstruktur, dan ndvdual. Observas, mengamat kegatan perusahaan yang berhubungan dengan masalah yang dtelt. Observas dlakukan untuk mendapatkan data prmer melalu pengamatan langsung dan menanyakan langsung tentang perusahaaan yang dtelt. Angket/ kuesoner, dlakukan dengan menyebarkan seperangkat daftar pertanyaan tertuls kepada responden (sampel peneltan).

10 51 Dokumentas, yatu mempelajar dan menganalss dokumen-dokumen yang berkatan dalam melakukan peneltan n 3.4. Instrumen Peneltan Karena peneltan n berskala ordnal, dalam pengumpulan datanya menggunakan kuesoner/angket yang dsebarkan kepada karyawan yang terkat dengan proses kredt pada PT. Bank Hmpunan Saudara 1906, Tbk. Cabang Surapat Core sebanyak 16 orang. 3.5 Teknk Analss Data dan Rancangan Pengujan Hpotess Teknk Analss Data Analss data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebh dntepretaskan. Data yang dhmpun dar hasl peneltan akan dbandngkan antara data yang ada d lapangan dengan kepustakaan, kemudan dlakukan analss untuk mengambl kesmpulan. Adapun langkah-langkah yang dlakukan adalah sebaga berkut: a. Penuls melakukan pengumpulan data melalu dokumentas yang terseda pada bank sesua dengan masalah yang dtelt. b. Setelah metode pengumpulan data dtentukan, kemudan menentukan alat untuk memperoleh data dar elemen-elemen yang akan dseldk, alat yang dgunakan dalam peneltan n adalah daftar kuesoner. c. Kuesoner tersebut kemudan dsebar ke unt kerja PT. Bank Hmpunan Saudara 1906, Tbk. Cabang Surapat Core yang telah dtentukan, sebanyak dua kal penyebararan, dmana yang pertama terhadap delapan orang sampel,

11 5 kemudan yang kedua terhadap 16 orang sampel. Untuk memperoleh data tentang pengawasan kredt dan efektvtas pengembalan kredt, dbuat pertanyaan-pertanyaan dar setap varabel dengan menggunakan skala Lkert. Menurut Sugyono (006: 86) bahwa Skala Lkert dgunakan untuk mengukur skap, pendapat, dan perseps seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosal. Teknk pengukuran dengan menggunakan skala Lkert n dgunakan karena teknk n tdak menuntut penggunaan kategor dan subjek dukur tdak terbatas pada dua alternatf jawaban saja. Setap tem dar kuesoner yang dsebar memlk plhan jawaban dengan masng-masng nla yang berbeda, yatu: Tabel 3.4 Pedoman Skor Kuesoner Jawaban Skor Selalu 5 Serng 4 Kadang-kadang 3 Hampr tdak pernah Tdak pernah 1 Sumber: Sugyono (006: 87) d. Apabla data sudah terkumpul, maka dlakukan pengolahan data, haslnya dsajkan dan danalss, kemudan dbandngkan dengan teor yang ddapat dar kepustakaan. Setelah adanya analss data, kemudan dlakukan perhtungan dar hasl kuesoner agar analss dapat teruj dan dapat dandalkan. Karena pengumpulan data n dlakukan melalu kuesoner, maka dperlukan adanya tes atau uj valdtas dan relabltas.

12 53 1. Uj Valdtas Masr Sngarmbun (006: 14) menyatakan, Valdtas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur tu mengukur apa yang ngn dukur. Sedangkan Suharsm Arkunto (00: 144) menyatakan, Valdtas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tngkat-tngkat kevaldan atau kesahhan suatu nstrumen. Sedangkan sebuah nstrumen dkatakan vald apabla mampu mengukur objek yang dukurnya. Untuk mengetahu apakah nstrumen yang dgunakan untuk mengumpulkan data peneltan n vald atau tdak, dperlukan uj valdtas nstrumen. Langkah yang dlakukan untuk menguj valdtas menurut Masr Sngarmbun (006: 13) adalah sebaga berkut: a. Mendefnskan operasonal konsep yang akan dukur. b. Melakukan uj coba skala pengukur tersebut pada sejumlah responden. c. Mempersapkan tabel tabulas jawaban. d. Menghtung korelas antara masng-masng pertanyaan dengan skor total dengan menggunakan rumus teknk korelas Product Moment sebaga berkut: Keterangan: r = X Y { n X X ) }{ n Y ( Y ) } n X Y ( (Sudjana, 004: 44) r n X = koefsen korelas = jumlah sampel = skor pernyataan ke

13 54 Y = skor total pernyataan ke Nla r yang dperoleh dar perhtungan dengan menggunakan rumus Korelas Product Moment dbandngkan dengan angka krtk tabel korelas nla r, dengan krtera: Jka: r h > r t, vald r h < r t, tdak vald (Masr Sngarmbun, 006: 139). Uj Relabltas Menurut Masr Sngarmbun (006: 140) bahwa Relabltas adalah ndeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dpercaya atau dapat dandalkan. Teknk perhtungan uj relabltas terdapat beberapa cara, pada peneltan n dgunakan teknk belah dua. Langkah kerja yang perlu dlakukan menurut Masr Sngarmbun (006: 143) adalah sebaga berkut: a. Menyajkan alat pengukur kepada sejumlah responden kemudan dhtung valdtas temnya. b. Membag tem-tem yang vald tersebut menjad dua belahan, dengan cara membag tem berberdasarkan nomor genap (masuk belahan kedua) dan ganjl (masuk belahan pertama). c. Skor untuk masng-masng tem pada tap belahan djumlahkan. d. Mengkorelaskan skor total belahan pertama dengan skor total belahan kedua dengan menggunakan teknk korelas Product Moment yang rumus dan cara perhtungannya sudah djelaskan sebelumnya.

14 55 e. Karena angka korelas yang dperoleh adalah angka korelas dar alat pengukur yang dbelah, maka angka korelas yang dhaslkan lebh rendah darpada angka korelas yang dperoleh jka alat pengukur tersebut tdak dbelah. Oleh karena tu harus dcar angka relabltas untuk keseluruhan tem tanpa dbelah, yatu dengan memasukkan angka korelas yang dperoleh dengan memasukkannya ke dalam rumus: r. tot = ( r. tt) 1+ r. tt (Masr Sngarmbun, 006: 144) Keterangan r. tot = angka relabltas keseluruhan tem r. tt = angka korelas belahan pertama dan belahan kedua. Krtera pengujan: Jka: r.tot > r.tt, relabel r.tot < r.tt, tdak relabel (Masr Sngarmbun, 006: 144) 3. Mean Mean adalah blangan yang ddapat dar hasl pembagan jumlah nla data oleh banyak data dalam kumpulan tu. (Sudjana, 000:11). Mean dgunakan untuk menganalss varabel X (pengawasan kredt) dan varabel Y (efektvtas pengembalan kredt). Adapun rumus mean, sebaga berkut: Me = n Me = n X Y,untuk varabel X, untuk varabely (Sudjana, 000: 113)

15 56 Keterangan: Me Σ = Mean (rata-rata) = Sgma (jumlah) X atau Y = Nla ke- sampa dengan n Setelah nla rata-rata dperoleh, kemudan drubah dalam bentuk persen dengan cara sebaga berkut: Me Persentase varabel X = X x 100 %, dan jumlah skor tertngg Me Persentase varabel Y = Y x 100 % jumlah skor tertngg Dmana: Me X = rata-rata varabel X Me Y = rata-rata varabel Y Jumlah skor tertngg = skor tertngg (5) x jumlah pertanyaan Dar jawaban yang dperoleh, kemudan akan dtafsrkan terhadap suatu krtera. Untuk varabel X memlk ketentuan krtera sebaga berkut: nla 0 % - 0 % drancang untuk krtera tdak memada nla 1 % - 40 % drancang untuk krtera kurang memada nla 41 % - 60 % drancang untuk krtera cukup memada nla 61 % - 80 % drancang untuk krtera memada nla 81 % % drancang untuk krtera sangat memada Untuk varabel Y ddasarkan atas ketentuan sebaga berkut: nla 0 % - 0 % drancang untuk krtera tdak efektf nla 1 % - 40 % drancang untuk krtera kurang efektf

16 57 nla 41 % - 60 % drancang untuk krtera cukup efektf nla 61 % - 80 % drancang untuk krtera efektf nla 81 % % drancang untuk krtera sangat efektf (Rduwan, 004: 9) 3.5. Rancangan Pengujan Hpotess Rancangan pengujan hpotess dgunakan untuk mengetahu apakah hpotess yang dajukan dalam peneltan n dterma atau dtolak. Hpotess yang dajukan dalam peneltan n dlambangkan dengan H 0 sedangkan pernyataan yang berlawanan dar hpotess n dlambangkan dengan H. a H dan H dtetapkan sebaga berkut: o a H : ρ 0 artnya pengawasan kredt tdak berpengaruh secara postf dan 0 = terhadap efektvtas pengembalan kredt. H : ρ > 0 artnya pengawasan kredt berpengaruh secara postf dan a sgnfkan terhadap efektvtas pengembalan kredt. Adapun langkah-langkah pengujan hpotess, adalah sebaga berkut: 1. Transformas dar nla skala ordnal ke nla skala nterval. Merujuk pada Sambas Al (007: 54), bahwa setap skala pengukuran yang tdak memenuh syarat dlakukannya suatu teknk analss tertentu, harus drubah atau dkonvers ke dalam skala pengukuran yang sesua dengan teknk analss yang akan dgunakan. Katan pernyataan d atas dengan peneltan n adalah, ketka menguj dan mengukur varabel Pengawasan Kredt dan Efektvtas Pengembalan Kredt yang

17 58 berdata ordnal ngn menggunakan rumus analss regres atau korelas product moment hal tu tdak memungknkan, karena mengngat kedua rumus tersebut merupakan statstk parametrs basanya lebh banyak dgunakan untuk menganalss data yang berbentuk nterval dan rato (Sugyono, 001: 8). Oleh karena tu dlakukan transformas tngkat pengukuran dar skala ordnal ke skala nterval melalu Method of Successve Intervals (Sambas Al, 007: 55), dengan langkah kerja sebag berkut: a. Perhatkan banyaknya (frekuens) responden yang menjawab (memberkan) respon terhadap alternatf (kategor) jawaban yang terseda. b. Bag setap blangan pada frekuens oleh banyaknya responden (n), kemudan propors untuk setap alternatf jawaban responden tersebut. c. Jumlahkan propors secata beruntun sehngga keluar propors kumulatf untuk setap alternatf jawaban responden. d. Dengan menggunakan Tabel Dstrbus Normal Baku, htung nla z untuk setap kategor berdasarkan propors untuk setap alternatf jawaban responden tad. e. Menghtung nla skala (Scale Value) untuk serap nla z dengan menggunakan rumus: SV = (Densty at lowe lmt dkurang Densty at upper lmt) dbag (Area under upper lmt dkurang Area under lower lmt). f. Melakukan transformas nla skala (transformed scale value) dar nla skala ordnal ke nla skala nterval, dengan rumus : Y = SV + SV Mn

18 59 Dengan catatan, SV yang nlanya kecl atau harga negatf terbesar dubah menjad sama dengan (=1). Untuk mengefektfkan waktu dan mempermudah pengerjaan transformas n, dlakukan dengan bantuan Program Succesve Interval pada Mcrosoft Excel, dengan langkah sebaga berkut menurut Sambas Al (007: 55): a. Input skor yang dperoleh pada lembar kerja (worksheet) Excel. b. Klk Analze pada Menu Bar. c. Klk Succesve Interval pada Menu Analze. d. Klk Drop Down untuk mengs Data Range pada kotak dalog nput, dengan cara memblok skor yang akan dubah skalanya. e. Pada kotak dalog d atas, kemudan check lst ( ) Input Label n frst now. f. Pada Opton Mn Value skan atau plh 1 dan Max Value skan atau plh 5. g. Mash pada Opton, check lst ( ) Dsplay Summary. h. Selanjutnya pada Output, tentukan Cell output, haslnya akan dtempatkan d sel mana.. Uj Normaltas Data Statstk parametrs memerlukan tepenuhnya banyak asums, msal penggunaan salah satu tes mengharuskan data homogen, dalam regres harus terpenuh asums lneartas. Menurut Sugyono (006: 145) asums yang utama adalah data yang danalss harus berdstrbus normal. Merujuk pada Sugyono (006: 173), jka menggunakan statstk parametrs maka setap data pada setap

19 60 varabel harus terlebh dahulu duj normalltasnya. Bla data setap varabel tdak normal, maka pengujan hpotess tdak bsa menggunakan statstk paramentrs. Sama halnya menurut Imam Ghozal (007: 110) bahwa Kalau asums normaltas n dlanggar maka uj statstk menjad tdak vald untuk jumlah sampel kecl. Berdasarkan uraan tersebut maka dalam peneltan n dlakukan uj normaltas data. Cara menguj normaltas yatu dengan menggunakan analss grafk lewat SPSS vers 16 dengan langkah sebaga berkut menurut Imam Ghozal (007: 110): a. Lakukanlah regres dengan persamaan Efektvtas Pengembalan Kredt = f (Pengawasan Kredt). b. Lanjutkan dengan menekan tombol Plots hngga dlayar tampak tamplan wndows Lnear Regresson Plots. c. Aktfkan Standardze Resdual Plots pada Hstogram dan pada Normal Probablty Plots. d. Tekan Contnue dan abakan lannya dan tekan OK. Pada prspnya normaltas dapat ddeteks dengan melhat penyebaran data (ttk) pada sumbu dagonal dar grafk. Krtera bahwa data dapat dkatakan normal menurut Imam Ghozal (007: 11) bahwa, Jka data menyebar dsektar gars dagonal dan mengkut arah gars dagonal atau grafk hstogramnya menunjukkan pola dstrbus normal.

20 61 3. Uj Lneartas Data Pengujan lneartas data harus dlakukan ketka teknk statstk yang dgunakan untuk melakukan predks pengaruh pengawasan kredt terhadap efektvtas pengembalan kredt adalah dengan teknk regres, sepert yang dkatakan Sugyono (006: 145) bahwa...dalam regres harus terpenuh asums lneartas. Merujuk pada Wahd Sulaman (004: 15) cara menguj lneartas yatu dengan membuat plot resdual terhadap harga-harga predks, dengan menggunakan prosedur Curve Estmaton lewat SPSS vers 16 dengan langkah sebaga berkut: a. Klk menu Analyze. b. Klk sub menu Regresson. c. Pada sub menu regresson klk Curve Estmaton, sehngga tampl kotak dalog Curve Estmaton. d. Masukkan varbel ndependen pada kotak Independent dan masukkan varabel dependen pada kotak Dependent. e. Pada kotak Models, plhlah salah satu atau beberapa model regres estmas kurva. f. Klk tombol Save, sehngga tampl kotak dalog Curve Estmaton Save. g. Klk tombol Resduals. h. Klk Contnue.. Klk OK. Krtera data dapat dkatakan lneartas merujuk pada Wahd Sulaman (004: 15) bahwa, Jka grafk antara harga-harga predks dan harga-harga

21 6 resdual tdak membentuk suatu pola tertentu (parabola, kubk, atau lannya), berart asums lneartas terpenuh. 4. Analss Regres Lnear Sederhana Berdasarkan hubungan antar varabel peneltan n yatu hubungan kausal, maka dlakukan analss regres (Sugyono, 006: 03). Merujuk pada Sugyono (006: 04), analss regres dgunakan bla ngn mengetahu bagamana varabel dependen dapat dpredkskan melalu varabel ndependen. Dampak dar penggunaan analss regres dapat dgunakan untuk memutuskan apakah nak dan menurunnya varabel dependen dapat dlakukan melalu menakkan dan menurunkan keadaan varabel ndependen. Selan tu kenapa dplh analss regres dalam pengujan hpotess peneltan n, yatu: a. Karena analss regres dalam persamaannya membedakan antara varabel ndependen dengan dependen (Imam Gozal, 007: 8). b. Karena dengan analss regres dapat menaksr varabel yang satu apabla harga varabel lannya dketahu (Sudjana, 004: 00). Setelah menentukan uj lneartas dengan menggunakan SPSS vers 16, maka harus dtentukan persamaannya. Berdasarkan hubungan kausal satu varabel ndependen dengan satu varabel dependen, maka dgunakan regres lnear sederhana (Sugyono, 006: 04), dengan persamaan umum regres lnear sederhana menggunakan metoda kuadrat terkecl sebaga berkut: Y = a + bx (Sudjana, 004: 04)

22 63 Besar a dan b dapat dketahu dengan rumus : a ( Y )( n X ) ( ( X )( X ) = b n n X XY ( X )( ( X ) = X Y) XY ) (Sudjana, 004: 05) Keterangan: Y a b = Subyek dalam varabel dependen yang dpredkskan. = Harga Y bla X = 0 (harga konstan). = Angka arah atau koefsen regres, yang menunjukkan angka penngkatan ataupun penurunan varabel dependen yang ddasarkan pada varabel ndependen. Bla b (+) maka nak, dan bla (-) maka terjad penurunan. X = Subyek pada varabel ndependen yang mempunya nla tertentu. Dar persamaan d atas, menunjukkan bahwa dengan analss regres lnear sederhana dapat menunjukkan pengaruh postf (+) atau negatf (-) varabel X terhadap varabel Y, ketka koefsen b telah dketahu. 5. Menghtung Koefsen Korelas Peneltan yang terdr atas lebh dar sebuah varabel, bukan saja gars regresnya yang perlu dhtung, tetap juga kekuatan antara varabel-varabel tu berhubungan (Sudjana, 004: 4). Ukuran yang dpaka untuk menentukan

23 64 derajat atau kekuatan korelas antara varabel-varabel dnamakan koefsen korelas. Perhtungan koefsen korelas pada peneltan n dgunakan koefsen korelas Product Moment Pearson, dengan rumus sebaga berkut: r = X Y { n X X ) }{ n Y ( Y ) } n X Y ( (Sudjana, 004: 44) Keterangan: r n X = koefsen korelas antara varabel X dengan varabel Y = jumlah sampel = nla varbel ndependen Y = nla varbel dependen Koefsen korelas n mempunya batas-batas koefsen korelas yatu: 1 r +1 (Sudjana, 004: 4) Makn dekat harga korelas dengan r = 1, maka makn kuatlah korelas tu. Sebalknya, jka harga korelas makn dekat dengan r = -1, maka makn rendah korelas tersebut. Sedangkan art harga r yang dhaslkan mengacu pada nterpretas nla r sebaga berkut:

24 65 Tabel 3.5 Pedoman Untuk Memberkan Interpretas Koefsen Korelas Interval Koefsen 0,800 1,000 0,600 0,799 0,400 0,599 0,00 0,399 0,000 0,199 Sumber: Sugyono, 006: 183 Tngkat Hubungan Sangat kuat Kuat Cukup kuat Rendah Sangat rendah 6. Menghtung Koefsen Determnas Koefsen korelas adalah ukuran untuk menentukan kuatnya korelas lnear dan bukan menentukan ada atau tdak adanya korelas antara varabel. Oleh karena tu dalam peneltan n dlakukan perhtungan Koefsen Determnas (KD) yang tada lan merupakan kuadrat koefsen korelas ( r ) yang drumuskan sebaga berkut: KD = r x 100% (Sudjana, 004: 47) Dalam penggunaannya, koefsen determnas n dnyatakan dalam persen, jad perlu dkalkan dengan 100%. Haslnya dartkan sebaga varas varabel yang satu dsebabkan oleh perubahan varabel lannya. 7. Uj Sgnfkans Langkah terakhr dalam proses pengolahan data adalah pengujan sgnfkans. Pengujan sgnfkans dlakukan untuk menguj hpotess yang dajukan oleh penuls. Untuk pengujan sgnfkans dgunakan rumus dstrbus t sebaga berkut:

25 66 Keterangan: r n t = dengan derajat kebebasan n- 1 r (Sudjana, 004: 59) t r n r = nla uj t = nla koefsen korelas = derajat kebebasan = nla koefsen determnas Untuk mengetahu harga t n sgnfkan atau tdak, maka perlu dbandngkan dengan tabel t, untuk taraf kesalahan tertentu dengan dk = n. Karena d sn uj sephak, maka harga t dlhat pada harga t untuk uj sephak dengan taraf sgnfkans 5%. Dengan dk = (15 =) 13 dperoleh harga t = 1,771. Untuk mengetahu apakah pengujan n sgnfkan atau tdak, dapat dadakan suatu krtera (Sudjana, 004: 63) : H O dterma jka H a dterma jka t < t htung t > t htung tabel tabel

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Tempat dan waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada Perusahaan Daerah Ar Mnum Kabupaten Gorontalo yang beralamat d jalan Gunung Bolyohuto No. 390 Kelurahan Bolhuangga Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode 34 BAB III METODE PENELITIAN A Metode yang Dgunakan Metode peneltan merupakan suatu pendekatan yang dgunakan untuk mencar jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dbahas Metode peneltan juga dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode dalam peneltan merupakan suatu cara yang dgunakan oleh penelt dalam mencapa tujuan peneltan. Metode dapat memberkan gambaran kepada penelt mengena langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.3.1 Tempat Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger Gorontalo khususnya pada sswa kelas VIII. 3.3. Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan selama

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Lokas peneltan adalah d kampus Jurusan Penddkan Teknk Spl FPTK UPI yang beralamat d Jl. Dr. Setabud No. 07 Bandung, 40154. 3. Metode Peneltan Metode peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data. BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan harus dsesuakan dengan masalah dan tujuan peneltan, hal n dlakukan untuk kepentngan perolehan dan analss data. Mengena pengertan metode peneltan,

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n termasuk peneltan korelasonal (correlatonal studes. Peneltan korelasonal merupakan peneltan yang dmaksudkan untuk mengetahu ada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu korelasional dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu korelasional dan 46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desan Peneltan Jens peneltan yang dlakukan oleh penuls yatu korelasonal dan verfkatf yatu suatu metode yang dgunakan untuk menentukan apakah terdapat hubungan antara dua

Lebih terperinci

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan lapangan kuanttatf yang bersfat korelasonal. Peneltan lapangan merupakan suatu peneltan untuk memperoleh data-data yang sebenarnya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Tujuan dalm peneltan n adalah mengetahu keefektfan strateg pembelajaran practce-rehearsal pars dengan alat peraga smetr lpat dan smetr putar dalam menngkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum melakukan peneltan, langkah yang dlakukan oleh penuls adalah mengetahu dan menentukan metode yang akan dgunakan dalam peneltan. Sugyono (2006: 1) menyatakan:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan metode penelitian 57 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Dalam melakukan peneltan, terlebh dahulu menentukan metode peneltan yang akan dgunakan sehngga akan mempermudah proses peneltan tersebut. Desan Peneltan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan. 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Defns Operasonal Defns operasonal merupakan penjelasan maksud dar stlah yang menjelaskan secara operasonal mengena peneltan yang akan dlaksanakan. Defns operasonal n

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan pada 6 (enam) MTs d Kota Yogyakarta, yang melput: Madrasah Tsanawyah Neger Yogyakarta II, Madrasah Tsanawyah Muhammadyah Gedongtengen,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu pendekatan yang dilakukan untuk mendapatkan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu pendekatan yang dilakukan untuk mendapatkan data BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode adalah suatu pendekatan yang dlakukan untuk mendapatkan data yang dperlukan sehngga mendapatkan hasl yang optmal (Suharsm Arkunto : 1998). Metode

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. Objek penelitian dari pengaruh aplikasi otomatisasi kantor terhadap

BAB III DESAIN PENELITIAN. Objek penelitian dari pengaruh aplikasi otomatisasi kantor terhadap 43 BAB III DESAIN PENELITIAN A. Objek Peneltan Objek peneltan dar pengaruh aplkas otomatsas kantor terhadap efektvtas kerja karyawan pada Dvs Manajemen Sumber Daya Manusa PT. INTI (PERSERO) Bandung adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Menurut Sugyono (013: 6) bahwa: Metode peneltan dapat dartkan sebaga

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah, III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Suatu peneltan dapat berhasl dengan bak dan sesua dengan prosedur lmah, apabla peneltan tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, yang menjadi variabel bebas atau independent (X)

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, yang menjadi variabel bebas atau independent (X) 33 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peneltan Pada peneltan n, yang menjad varabel bebas atau ndependent (X) adalah Custumer Relatonshp Management, sementara varabel terkat atau dependent (Y)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi, BAB LANDASAN TEORI.1 Populas dan Sampel Populas adalah keseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngkup yang ngn dtelt. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut ukuran populas, sedangkan suatu

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung Jl. Surapati No.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung Jl. Surapati No. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN A. Objek Peneltan Peneltan n dlakukan d Perusahaan Daerah Kebershan Kota Bandung Jl. Surapat No. 15 Bandung. Adapun yang menjad responden dalam peneltan n adalah para

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Indomaret yang berada di Jalan Tubagus Ismail

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Indomaret yang berada di Jalan Tubagus Ismail BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 1.1 Objek Peneltan Peneltan n dlakukan d Indomaret yang berada d Jalan Tubagus Ismal Raya No. 18 bandung dengan menelt keragaman produk sebaga varabel bebas (ndependen)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah, pengembangan karier (X) dan

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah, pengembangan karier (X) dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peneltan Objek yang dtelt dalam peneltan n adalah, pengembangan karer (X) dan kepuasan kerja (Y) pada Hotel Cpaku Indah. Responden dalam peneltan n adalah seluruh karyawan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode berasal dari kata Yunani yaitu methodos yang beraal dari kata meta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode berasal dari kata Yunani yaitu methodos yang beraal dari kata meta BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode berasal dar kata Yunan yatu methodos yang beraal dar kata meta yang berart jalan atau cara. Jad metode adalah cara kerja yang dlakukan untuk mencapa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk A. Metode dan Desan Peneltan 1. Metode Peneltan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara lmah yang dgunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Dalam art yang lebh luas,

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. untuk variabel terikat (dependent variable) yaitu kepuasan kerja (Y).

BAB III DESAIN PENELITIAN. untuk variabel terikat (dependent variable) yaitu kepuasan kerja (Y). BAB III DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Peneltan Dalam peneltan n terdapat varabel yang akan dtelt antara lan sebaga varabel bebas (ndependent varable) yatu Sstem Penghargaan (X) dan untuk varabel terkat (dependent

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau sedang mengkonsumsi produk Kalimilk Susu Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. atau sedang mengkonsumsi produk Kalimilk Susu Yogyakarta. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan dan Unt Analss Peneltan n dlakukan d wlayah Yogyakarta pada konsumen yang sudah pernah atau sedang mengkonsums produk Kalmlk Susu Yogyakarta. 3.2 Unt Analss

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan prosedur atau cara yang dtempuh dalam mencapa suatu tujuan peneltan. Tujuan peneltan yang akan dlakukan adalah untuk mengetahu perbandngan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:56) menjelaskan metode penelitian deskriptif adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:56) menjelaskan metode penelitian deskriptif adalah: 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Sugyono (008:56) menjelaskan metode peneltan deskrptf adalah: Rumusan masalah deskrptf adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Adapun tujuan dar peneltan n adalah:. Untuk mengetahu pelaksanaan model pembelajaran Problem Based Learnng pada mater pokok kalor kelas VII d MTs Nurul Itthad

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan

Lebih terperinci

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA Regres Lnear Tujuan Pembelajaran Menjelaskan regres dan korelas Menghtung dar persamaan regres dan standard error dar estmas-estmas untuk analss regres lner sederhana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadap era globalsas yang penuh tantangan, aparatur negara dtuntut untuk dapat memberkan pelayanan yang berorentas pada kebutuhan masyarakat dalam pemberan pelayanan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun akademik 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun akademik 2013/2014. 4 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat, Waktu, dan Sasaran Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan n dlakukan d SMKN 3 Kunngan yang berlokas d d jalan Gunung Kelng,Crendang-Kunngan 4551, tepatnya d Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen dengan bentuk kuas ekspermen. Pre test dlakukan d awal peneltan dan post tes dlakukan

Lebih terperinci

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND E-mal : statstkasta@yahoo.com Blog : Analss Regres SederhanaMenggunakan MS Excel 2007 Lsens Dokumen: Copyrght 2010 sssta.wordpress.com Seluruh dokumen d sssta.wordpress.com dapat dgunakan dan dsebarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan 1. Tempat Peneltan Peneltan n dlakukan pada sswa kelas X tahun ajaran 013/014 yang bertempat d SMA N 1Sambungmacan Sragen.. Waktu Peneltan Peneltan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan penjualan. Sebelum penjualan dlakukan basanya akan dsepakat terlebh dahulu bagamana cara pembayaran

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang digunakan oleh penulis terdiri dari variabel bebas

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang digunakan oleh penulis terdiri dari variabel bebas 46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peneltan Dan Metode Peneltan 3.1.1 Objek Peneltan Objek peneltan yang dgunakan oleh penuls terdr dar varabel bebas (ndependent varable) pertama yatu klan televs.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 6 BAB IV HAIL PENELITIAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Untuk mengetahu keefektfan penerapan model pembelajaran cooperatve learnng tpe TAD (tudent Teams-Achevement Dvsons) terhadap hasl belajar matematka

Lebih terperinci

pendekatan ex post facto dan survey. Menurut Nawawi (2003: 61), penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau

pendekatan ex post facto dan survey. Menurut Nawawi (2003: 61), penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n menggunakan desan peneltan deskrptf verfkatf dengan pendekatan ex post facto dan survey. Menurut Nawaw (003: 61), peneltan deskrptf adalah peneltan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suharsimi Arikunto (1998:151) mengatakan bahwa Metode merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suharsimi Arikunto (1998:151) mengatakan bahwa Metode merupakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A Metode Peneltan Suharsm Arkunto (1998:151) mengatakan bahwa Metode merupakan cara yang dlakukan oleh seseorang dalam mencapa tujuan Metode peneltan menurut Nana Syaodh (005:5)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Defns Operasonal Defns operasonal dperlukan agar tdak terjad salah pengertan dan penafsran terhadap stlah-stlah yang terkandung d dalam judul peneltan n. Istlah-stlah yang

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokas dan Subjek Populas/Sampel Peneltan 1. Lokas Peneltan Lokas peneltan adalah SMP Neger 1 Jalancagak yang terletak d Jalan Raya Jalancagak KM 16 Kecamatan Jalancagak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Peneltan Objek peneltan dar pengaruh Sstem Otomatsas Kantor terhadap Efektvtas Komunkas Internal pada Drectorate Human Captal and General Affar PT Telekomunkas Indonesa

Lebih terperinci