PREFERENSI HAMA KEPINDING TANAH (Scotinophara coartata F) PADA BEBERAPA VARIETAS TANAMAN PADI SAWAH

Transkripsi

1 82 PREFERENSI HAMA KEPINDING TANAH (Scotinophara coartata F) PADA BEBERAPA VARIETAS TANAMAN PADI SAWAH PREFERENCES OF RICE BLACK BUG PEST (Scotinophara coartata F) ON SEVERAL VARIETIES PLANTS RICE Jandrio H. Moonik 1), Jusuf Manueke 2), dan Dantje Taroreh 2) 1) Mahasiswa Entomologi Pascasarjana Unsrat Manado 2) Dosen Fakultas Pertanian Unsrat Manado, rio.moonik@gmail.com ABSTRACT Rice Black Bug (Scotinophara coartata F) is one of the most important pests that attack rice crops and has caused major losses. The purpose of this study is to determine the Rice Black Bug preferences in some varieties of rice crops. This research was conducted in Modomang Village, East Dumoga Sudistrict of Bolaang Mongondow Regency from Novemer Feruary This research used Completely Randomized Design (CRD) with 5 treatments, namely several varieties of rice field cultivation (Ciherang, Cigeulis, Memramo, Pertiwi and Serayu).Based on the results of this study showed that the population of S. coartata pest with the largest average in Serayu varieties of 6 tails, followed y Memramo 3.75 tail, 3.5 Pertiwi, 3.5 Cigeulis and the lowest Ciherang with an average of 3.25 tail Keywords: preferences, rice lack ug pest, varieties plants rice ABSTRAK Hama Kepinding Tanah (Scotinophara coartata F) merupakan salah satu hama penting yang menyerang pertanaman padi sawah dan menyeakan kerugian esar. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui preferensi hama kepinding tanah pada eerapa varietas tanaman padi sawah. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Modomang, Kecamatan Dumoga Timur Kaupaten Bolaang Mongondow dari ulan Novemer 2016 Peruari Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan yaitu eerapa varietas tanaman padi sawah (Ciherang, Cigeulis, Memramo, Pertiwi dan Serayu). Hasil penelitian ini menunjukkan ahwa populasi hama S. coartata dengan rata-rata teresar pada varietas serayu seanyak 6 ekor, kemudian diikuti oleh memramo 3.75 ekor, pertiwi 3,5 ekor, cigeulis 3.5 ekor dan yang terendah ciherang dengan rata-rata 3.25 ekor. Kata kunci : preferensi, hama kepinding tanah, varietas padi sawah Eugenia Volume 23 No. 2 Juni 2017

2 Moonik, J.H., dkk.: Preferensi Hama Kepinding Tanah PENDAHULUAN Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman pangan yang menghasilkan eras seagai sumer makanan pokok seagian esar penduduk Indonesia. Beras merupakan ahan makanan pokok utama dan sangat dominan di Indonesia yang memiliki kedudukan sangat penting dan telah menjadi komoditas strategis (Manurung dan Isumunadji, 2008). Keutuhan eras selalu meningkat setiap tahunnya sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk yang tidak diimangi dengan produksi yang cukup. Keutuhan eras di Indonesia mencapai 32 juta ton sedangkan produksi Nasional maksimal hanya mencapai sekitar 31,5 juta ton/ tahun (Darma, 2007). Direktorat Jendral Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (2016) merilis target produksi padi sasaran produksi tahun 2016 seesar Ton GKG. Luas panen Ha dan Produktivitas 53,25 Ku/Ha. Produksi padi tahun 2015 seanyak 75,36 juta ton gaah kering giling (GKG) atau mengalami kenaikan seanyak 4,51 juta ton (6,37 persen) diandingkan tahun Berdasarkan hal terseut, keutuhan eras seagai ahan pangan pokok di Indonesia sangat tinggi. Tinggi rendahnya produksi padi di Sulawesi Utara diseakan eerapa hal, diantaranya adalah serangan hama dan penyakit. Serangan hama pada tanaman padi relatif tinggi setiap tahun. Serangan terseut elum dapat dikendalikan secara optimal, sehingga mengakiatkan kerugian yang cukup esar aik kehilangan hasil, menurunnya mutu, terganggunya kontinuitas produksi, serta menurunnya pendapatan petani. Masalah hama dan penyakit yang semakin kompleks dirasakan oleh petani dari tahun ke tahun. Hal ini diduga akiat dampak peruahan iklim gloal yang erpengaruh terhadap pola musim/cuaca lokal yang sangat erat kaitannya dengan perkemangan hama. Disamping itu, permasalahan hama dan penyakit pada tanaman padi akan terus dihadapi karena luas lahan yang semakin erkurang, teratasnya modal, pengetahuan dan keterampilan petani, permasalahan irigasi, pasar serta harga produksi (Gai, 2011). Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) adalah setiap organisme yang dapat mengganggu pertumuhan dan atau perkemangan tanaman sehingga tanaman menjadi rusak, pertumuhannya terhamat, dan atau mati. UU No. 12 Tahun 1992 tentang sistem udidaya tanaman menyatakan ahwa Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) adalah semua organisme yang dapat merusak, mengganggu kehidupan atau menyeakan kematian tumuhan (Semel, 2011). Kalshoven (1981) mengemukakan ahwa kepinding tanah (Scotinophara coartata) merupakan salah satu hama yang cukup penting dan menyear pada pertanaman padi sawah di Sulawesi, Sumatera, Kalimantan dan Jawa. Hama ini menyerang pada fase vegetatif dan generatif dan telah menyeakan kerugian yang esar. Tanaman yang terserang kepinding tanah dapat mengakiatkan penurunan produksi karena apaila menyerang pada fase anakan akan menyeakan jumlah anakan erkurang dan pertanaman terhamat atau kerdil. Sedangkan kalau kepinding tanah menyerang pada saat setelah fase unting, tanaman menghasilkan malai yang kerdil, tidak lengkap dan akan menghasilkan gaah hampa. Dalam kondisi populasi tinggi tanaman yang dihisap dapat mati (Nurjanah, 2010). Menurut Riming, dkk. (2011) S. coartata merupakan hama yang menyerang dan menimulkan kerusakan erat pada pertanaman padi sawah di Sulawesi Utara, khususnya di Kecamatan Dumoga. Hama ini telah menjadi hama utama di Kecamatan Dumoga karena populasi dan tingkat serangan yang cukup tinggi merusak pertanaman padi sawah dan meresahkan petani. Di Kecamatan Dumoga populasi hama ini erkemang dengan pesat karena selain populasi musuh alami yang erkurang akiat penggunaan pestisida yang erleihan, ketersediaan makanan atau inang. Populasi hama ini ereda pada setiap varietas tanaman padi sawah. Berdasarkan hal terseut maka penelitian mengenai preferensi hama ini sangat perlu untuk diketahui. Penelitian ini ertujuan untuk mengetahui preferensi hama kepinding tanah untuk erkem-

3 Eugenia Volume 23 No. 2 Juni 2017 ang iak pada eerapa varietas tanaman padi sawah. METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Dumoga Kaupatan Bolaang Mongondow selama 4 ulan dari ulan Novemer 2016 sampai dengan Peruari Bahan dan alat yang digunakan yaitu serangga ojek S. coartata, tanaman padi sawah (varietas Ciherang, Cigeulis, Memramo, Pertiwi dan Serayu), kurungan serangga, pisau, cutter, hand counter, tali, gunting, kertas lael, kertas, pulpen dan kaca pemesar (loop). Penelitian ini diawali dengan penanaman eerapa varietas tanaman padi sawah kedalam media tanam (emer) yang telah disediakan dengan jumlah setiap varietas ditanam lima. Tanaman terseut dimasukkan kedalam kurungan serangga yang teruat dari jaring dengan ukuran 5 x 1.5 meter. Pelepasan serangga hama dilakukan setelah tanaman erumur 4 minggu. Setelah pengamilan imago jantan dan etina hama kepinding tanah yang diamil langsung dari lokasi persawahan tanaman padi sawah, serangga terseut dimasukkan ke dalam rearing atau kurungan serangga terseut dan dilepaskan di satu titik pelepasan. Setelah dilakukan pelepasan imago hama kepinding tanah di satu titik pelepasan, kemudian dilakukan pengamatan satu minggu setelah pelepasan selama 4 kali dengan interval waktu selama satu minggu. Pengamatan dilakukan dengan mengamati jumlah imago yang ada pada tiap emer atau varietas yang telah diacak terseut. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dimana 5 jenis varietas seagai perlakuan dengan 3 ulangan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis erdasarkan Analisis Sidik Ragam. Apaila jenis 84 padi sawah erpengaruh terhadap hama kepinding tanah maka akan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) 5 % HASIL PENELITIAN Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan ahwa populasi hama S. coartata dengan rata-rata teresar pada varietas Serayu seanyak 6 ekor, kemudian diikuti oleh Memramo 3.75 ekor, Pertiwi 3,5 ekor, Cigeulis 3.5 ekor dan yang terendah Ciherang dengan rata-rata 3.25 ekor. Berdasarkan hasil analisis sidik ragam menunjukkan ahwa jenis varietas padi sawah erpengaruh nyata terhadap keadaan populasi hama S. coartata. Berdasarkan hasil uji Beda Nyata Terkecil (BNT) menunjukkan ahwa rata-rata populasi varietas Memramo, Pertiwi, Ciherang dan Cigeulis tidak ereda, tetapi rata-rata populasi hama S. coartata pada varietas Serayu ereda nyata dengan varietas yang lainnya. Hal ini diseakan karena varietas Serayu selain memiliki jumlah anakan yang cukup anyak dianding dengan yang lain, varietas Serayu juga memiliki ukuran atang yang leih kecil dianding dengan varietas lainnya. Jumlah anakan yang cukup anyak erpengaruh ukan saja kelemaan agar terjaga tapi juga dapat menjaga proses perkemangiakan hama S. coartata yang melakukan hampir seluruh siklus hidupnya ersemunyi diagian awah tanaman padi sawah terseut. Sedangkan pada varietas Ciherang memiliki atang yang leih esar dan jumlah anakan yang leih sedikit sehingga hama S. coartata kurang menyukai varietas terseut. Menurut Suprihatno, dkk. (2010) jumlah anakan produktif Serayu yaitu sekitar anakan sedangkan Ciherang anakan, Cigeulis anakan, Memramo anakan dan Pertiwi anakan.

4 Moonik, J.H., dkk.: Preferensi Hamaa Kepinding Tanah Tael 1. (Tale 1. No Populasi Imago S. coartata pada Beerapa Varietas Tanaman Padi Sawah The Population of Adults S. coartata in Some Varieties of Rice Field Crops) Varietas Rata-rata (ekor) Memramo 3.75 Serayu 6 Pertiwi 3.5 Ciherang 3.25 Cigeulis 3.5 Notasi a Gamar 1. S. coartata yang Bersemunyi di Tengah Bagian Pangkal Batang Padi Sawah (Figure 1. S. coartata Hiding in the Middle of the Base of Rice Field Stalks) Jumlah anakan erpengaruh terhadap ke- anyak jum- lemaan tanaman terseut. Semakin lah anakan kelemaan tanaman padi terseut tetap terjaga. Menurut Kalshoven(1981), Kelemaan erpengaruh terhadap kegiatan kepinding tanah. Kepinding tanah pada kondisi tanah kering leih sedikit diandingkan pada tanah asah, diduga kepinding tanah leih menyukai pada kondisi tanah asah atau lema dimana untuk perkemangan- kelemaan nya kepinding tanah leih menyukai tinggi. Kelemaan rendah akan menghamat pro- per- ses metaolisme yang erarti memperlamat kemangannya. Varietas Serayu juga sangat cocok agi hama S. coartata untuk melakukan oviposisi telur. Hama ini meletakkan telur pada agian atang tanaman padi yang terjaga kelemaan pada tanaman padi terseut. Menurut Liu (1933), serangga hama S. coartata diketahui erkemang aik pada kondisi tanaman kelemaan yang terjaga. Kediperlukan untuk lemaan di dasar tanaman padi kelangsungan hidup telur. KESIMPULAN Dari hasil analisis, dapat disimpulkan ah- coartata dengan wa populasi hama Scotinophara rata-rata teresar pada varietas Serayu seanyak 6 ekor, kemudian diikuti oleh Memramo 3.75 ekor, Pertiwi 3,5 ekor, Cigeulis 3.5 ekor dan yang te ekor. rendah Ciherang dengan rata-rata DAFTAR PUSTAKA Darma, M D I Swasemada Beras, Seuah Impian?. etak/2007/9/17/o2.htm. Di akses tanggal 4 April Gai, S Dampak Peroahan Iklim dan Perkemangan Organisme Pengganggu Tanaman. Materi TOT SL-Iklim Direktorat Jenderal Perlindungan Tanaman Pangan. PNPM-Jakarta. Diakses tgl 30 April 2016.

5 Eugenia Volume 23 No. 2 Juni 2017 Kalshoven, L.G.E The Pests of Crops in Indonesia. Laan PA van der. penerjemah. Jakarta (ID): Ichtiar Baru van Hoeve. Terjemahan dari: De Plagen van de Cultuurgewassen in Indonesie. hlm Diakses tgl 30 April Liu, C.Y Experiments on the Location and Sumergence of the Eggs of Scotinophara lurida (Burm.) [in Chinese]. Entomol. Phytopathol.1: Manurung, S.O. dan M. Isumunadji, Morfologi dan Fisiologi Padi. hal dalam Manurung, Ismunadji, Roechan, dan Suwardjo. Padi Buku 1. Pusat Penelitian dan Pengemangan Tanaman Padi. Badan Penelitian dan Pengemangan Pertanian, Bogor. Diakses tgl 22 April Nurjanah, S Kepinding Tanah (Scotinophora verminculata Thum.) go.id/penyuluhan/kepinding-tanahscotinophora-verminculata-thum. Diakses tanggal 22 April Riming, J., J. Pelealu, B. Assa dan A. Pinaria Studi Ekologi Serangan hama Scotinophara sp Pada Tanaman Padi Sawah di Sulawesi Utara Dalam Menunjang Pengendalian. Fakultas Pertanian Unsrat Manado. Semel, D.T Dasar-dasar Perlindungan Tanaman. Fakultas Pertanian Unsrat Manado. Suprihatno, B., A.A. Daradjat, Satoto dan S.E. Baehaki Deskripsi Tanaman Padi. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Departemen Pertanian

6